PERAN PUBLIC RELATIONS RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA UNTUK MASYARAKAT JAKARTA
Studi Kasus: (Rumah Sakit Pusat Pertamina)
ANDY TRI BHASKARA Pulo Gebang Permai Blok F1 No 7, Cakung – Jakarta Timur 0812 1049 2469
[email protected]
Dr. Dominikus Tulasi MM
Abstrak Skripsi ini berisi penelitian mengenai peran public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk masyarakat Jakarta. Adapun tujuan penelitian pada skripsi ini adalah untuk mengetahui peran Public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk masyarakat Jakarta. Mengetahui hambatan dan masalah yang dihadapi public relations dalam mengelola merek rumah sakit, serta mengetahui peranan Public relations untuk menjaga citra Rumah Sakit Pusat Pertamina. Pada penelitian ini memfokuskan pada penelitian kualitatif yang merujuk pada metode penelitian yang digunakan yaitu studi kasus. Hasil Penelitian ini adalah dengan peran public relations Rumah Sakit Pusat Pertaminauntuk masyarakat Jakarta. Simpulan dalam penelitian ini, keefektifan peran public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina melakukan fungsinya dalam menjalankan peranannya public relations guna masyarakat Jakarta.
Kata Kunci:
Peran Public Relations, Citra, Rumah Sakit Pusat Pertamina, Masyarakat Jakarta, Merek.
Abstract This thesis contains research on the role of hospital centre Pertamina public relations for Jakarta society. The Research goals this thesis to investigate role of hospital centre Pertamina public relations to Jakarta society, knowing the problems role of hospital centre Pertamina to Jakarta society, knowing how public relations to maintain the trust and the public interest Jakarta society In this study focuses on qualitative research which refers to the method used in this Research Method. Results outputs the role of hospital centre Pertmina public relations to Jakarta society. Conclusion of this research, the effectiveness of role hospital centre Pertamina public relations to Jakarta society and then role implementing public relations Jakarta society and maintain trust the public interest Jakarta society in the Hospital Centre Pertamina.
Keyword: Role of Hospital Centre Pertamina Public Relations, Brand, Image, Jakarta Society
PENDAHULUAN Setiap dari kita harus perlu memahami terlebih dahulu bahwa dengan berjalannya waktu serta zaman yang modern, instansi rumah sakit khususnya di Jakarta mengalami sebuah perkembangan pesat dan keefektifan rumah sakit yang semakin maju. Rumah sakit di Jakarta merupakan rumah sakit yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap ditangani oleh tenaga – tenaga medis handal serta professional dalam bidangnya. Perkembangan rumah sakit di Jakarta pun memiliki pelayanan yang baik dalam memberikan layanan dan solusi kesehatan serta kesembuhan bagi masyarakat. Pemerintah pun ikut andil dalam memberikan layanan dan solusi kesehatan serta kesembuhan bagi masyarakat dengan adanya program pemerintah yaitu BPJS kesehatan. Hal ini dapat dikatakan bahwa rumah sakit di Jakarta mempunyai mutu dan nilai yang berkualitas. Tentu dengan banyaknya instansi rumah sakit yang ada di Jakarta, setiap instansi rumah sakit saling berkompetisi dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan adanya kompetisi yang tinggi tersebut di antara instansi rumah sakit, hal ini menuntut dan mendorong instansi rumah sakit untuk terus maju dan berkualitas. Tentu dengan banyaknya instansi rumah sakit yang ada di Jakarta, setiap instansi rumah sakit saling berkompetisi dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan adanya kompetisi yang tinggi tersebut di antara instansi rumah sakit, hal ini menuntut dan mendorong instansi rumah sakit untuk terus maju dan berkualitas. Menurut data dari “WHO (World Health Organization)” menjelaskan bahwa rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.(kedaiobatcocc.wordpress.com//definisi-tugas-dan-fungsi-rumah-sakit-menurut-who). Rumah sakit juga merupakan instansi pelayanan kesehatan dan akses kesehatan yang penting bagi masyarakat. Keberadaan rumah sakit inilah sebagai hal yang penting karena telah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Rumah sakit sebagai tempat yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit juga merupakan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Setiap upaya kesehatan dilakukan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu serta berkesinambungan. (http://repository.usu.ac.id/.pdf). Sehingga dapat dikatakan bahwa rumah sakit merupakan tempat yang penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Namun demikian terdapat berbagai fenomena yang terjadi mengenai rumah sakit dan memberikan dampak ataupun pengaruh bagi masyarakat, sehingga masyarakat mempunyai nilai tersendiri terhadap rumah sakit. Berdasarkan pada artikel yang terambil dari http://www.tataruangindonesia.com/fullpost/rumah-sakit/kualitas-pelayanan-kesehatandi-nilai-masih-rendah.html dapat dikatakan bahwa kualitas dari pelayanan rumah sakit daerah ataupun rumah sakit milik pemerintah dinilai masih rendah karena permasalahan keterbatasan dana yang dimiliki oleh rumah sakit. Berdasarkan pada artikel lain yang terambil dari http://health.kompas.com/read/2015/ Kasus.2.Pasien.Meninggal.RS.Siloam.Diberi.Sanksi.Teguran dijelaskan bahwa ahli medis dari Rumah Sakit Siloam diduga melakukan kesalahan dalam melakukan tindakan medis sehingga menyebabkan hilangnya nyawa pasien. Oleh sebab itu dari fenomena - fenomena yang terjadi mengenai rumah sakit dapat dilihat eksistensi peran public relations rumah sakit dengan menggunakan konsep public relations harus benar – benar difungsikan dan dijalankan, sehingga public relations rumah sakit dapat juga menjaga dan mengelola merek rumah sakit dimata
masyarakat agar kepercayaan serta minat masyarakat terhadap rumah sakit tidak terpengaruh dengan informasi informasi negatif mengenai rumah sakit. Public relations rumah sakit dalam menjaga dan mengelola merek rumah sakit dengan melakukan berbagai publikasi terkait kegiatan – kegiatan rumah sakit, yaitu mengenai CSR yang dilakukan rumah sakit, event dan seminar kesehatan yang diselenggarakan oleh rumah sakit, sosialisasi dengan masyarakat, menyaring informasi negatif terkait pelayanan rumah sakit dan memberikan informasi yang jelas dan positif terhadap masyarakat dalam hal pelayanan rumah sakit. Dengan cara inilah public relations rumah sakit menjaga dan mengelola merek rumah sakit agar kepercayaan serta minat masyarakat terhadap rumah sakit tetap terjaga dengan baik. Demikian pula dengan instansi Rumah Sakit Pusat Pertamina, dimana pada awalnya Rumah Sakit Pusat Pertamina didirikan pada tahun 1967 atas gagasan Dr. Ibnu Soetowo yang menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina semasa era tersebut. Pada tanggal 6 Januari 1972, Rumah Sakit Pusat Pertamina diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Jenderal Soeharto (alm). ((www.rspp.co.id) Pada awalnya Rumah Sakit Pusat Pertamina hanya dikhususkan untuk melayani perawatan dan pengobatan kesehatan pekerja PT. Pertamina saja, sehingga Rumah Sakit Pusat Pertamina belum terbuka untuk umum hanya sebagai rumah sakit khusus untuk pegawai PT. Pertamina. Namun demikian seiring dengan perjalanan waktu berkat dukungan seluruh pihak, maka Rumah Sakit Pusat Pertamina mengalami perubahan dan keterbukaan. Dengan adanya pembahasan ini, tentunya akan menjadi sebuah penelitian yang menarik karena pentingnya peran public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk masyarakat Jakarta dalam menjaga minat serta kepercayaan. Jadi dalam hal ini penulis pun mengambil sebuah judul yaitu Peran Public Relations Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk masyarakat Jakarta. Dengan adanya penelitian yang mengangkat judul tersebut dapat memberikan sebuah gambaran yang lebih baik kepada masyarakat Jakarta terkait peran public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina dan menjadi salah satu informasi yang penting bagi seluruh pihak.
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (state of the art) Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian terkait tinjauan pustaka sebagai pedoman penelitian dalam memberikan gambaran perihal rumusan masalah yang berkaitan dengan peran public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk masyarakat Jakarta.
Tahun
2013
Nama Peneliti
Rifka Ayu Pertiwi Agus Narsoyo Yanuar Luqman
Judul Penelitian
Strategi Public Relations dalam membangun Rumah Sakit Telogorejo menjadi Semarang Medical Centre.
Metode Penelitian
Kualitatif yang berfokus pada wawancara mendalam, observasi dan informan.
Hasil Penelitian
Menunjukkan strategi yang dilakukan Humas Rumah Sakit Telogorejo dalam membangun branding Semarang Medical Center yang terfokus pada media promosi, yaitu dengan mengganti logo RS Telogorejo yang ada di media promosi menjadi logo Semarang Medical Center
Tahun
2014
Nama Peneliti
Emillia Susanti Meylia Elizabeth R.
Judul Penelitian
Strategi Public Relations RS. Royal Surabaya Dalam meningkatkan citra organisasi.
Metode Penelitian
Kualitatif yang berfokus pada wawancara Dan observasi partisipan.
Hasil Penelitian
Strategi Public Relations Rumah Sakit Royal Surabaya dalam meningkatkan citra dengan program CSR, meningkatkan kualitas pelayanan, melakukan siaran di media mengenai kesehatan, memasang iklan di media cetak dan melakukan proses edukasi kesehatan.
Tahun
2015
Nama Peneliti
Muhammad Susanto
Judul Penelitian
Strategi Humas RSUD Abdul WahadSjahranie dalam rangka meningkatkan citrapositif di kota Samarinda.
Metode Penelitian
Deskriptif kualitatif yang berfokus pada wawancara mendalam, observasi dan informan.
Hasil Penelitian
Strategi Humas RSUD Abdul Wahad Sjahranie sudah berjalan seperti yang diinginkan yaitu meningkatkan citra positif di mata publik tetapi sumber daya kehumasan sendiri masih belum
sepenuhnya dari orang Humas melainkan dari kepala bagian keperawatan dan pelayanan medik.
Tahun
2013
Nama Peneliti
Aluregowda
Judul Penelitian
Role Of Brand Awarenessin Health Care Industry
Metode Penelitian
Deskriptif kualitatif yang berfokus pada wawancara dan observasi
Hasil Penelitian
Brand Awareness menciptakan kepercayaan, Brand loyalty, citra/image, hubungankepercayaan Brand merupakan strategi yang penting untuk membedakan sebuh produk dari competitor.
Tahun
2014
Nama Peneliti
B. Sirisha, DR M Kishore Babu
Judul Penelitian
Branding Of Hospital through Tangible Factors by selected hospital
Metode Penelitian
Deskriptif kualitatif yang berfokus pada wawancara dan observasi
Hasil Penelitian
Identitas sebuah brand Rumah Sakit memberikan prioritas yang tinggi dalam pengambilan keputusan
dan pentingnya sebuah brand rumah sakit dalam perwujudan manfaat.
Pada bab ini akan menguraikan dasar – dasar teori yang berhubungan dengan topik pembahasan, yaitu teori umum yang meliputi: definisi komunikasi, proses komunikasi, fungsi komunikasi, komunikasi organisasi, definisi public relations, fungsi public relations, tujuan public relations. Teori khusus yang meliputi: strategi public relations, definisi brand, brand awareness.
Tujuan dengan diadakan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui peranan public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk masyarakat Jakarta dalam menjaga dan mengelola citra rumah sakit? 2. Untuk mengetahui peranan public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk masyarakat Jakarta dalam mengatasi kendala dan masalah mengenai citra rumah sakit? 3. Untuk Mengetahui cara kerja dari peranan public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina dalam mengelola merek instansi rumah sakit.
METODE PENELITIAN Dalam penelitian mengenai peran public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk masyarakat Jakarta, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif tersebut memberikan arahan akan makna yang didapatkan melalui kata – kata. Menurut Moleong (2013 : 6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misal perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Sehingga penelitian kualitatif ini terkait dengan pemahaman akan fenomena yang dialami. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode induktif yang langsung mengarahkan peneliti untuk mendalami masalah secara langsung di lapangan dan melakukan analisis terhadap hasil wawancara mendalam dengan para informan dan juga dikombinasikan dengan hasil observasi mendalam terhadap subyek penelitian. Pendekatannya adalah pendekatan fenomenologis artinya melihat keadaan di lapangan sebagai sebuah fenomena. Dalam prosesnya, peneliti mencatat sekaligus menganalisisnya. Sedangkan teori yang ada pada bab dua hanya sebagai penuntun dan lampu sorot untuk melihat masalah. Instrument penelitian tetap berada pada pihak peneliti, dalam hal ini peneliti. Bogdan dan Taylor pun memberikan penjelasan mengenai pendekatan kualitatif di dalam Moleong (2013 : 4) menjelaskan perihal pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata - kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut kedua ahli tersebut, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel ataupun hipotesis, namun perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Oleh sebab itu penelitian kualitatif ini akan memberikan pemaparan dan penjelasan fenomena yang ada di lapangan secara mendalam, dikaitkan dengan fokus penelitian. Penelitian ini memaparkan dan menjelaskan secara mendalam peran public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk Masyarakat Jakarta, dengan studi kasus Rumah Sakit Pusat Pertamina.
Bogdan dan Taylor pun memberikan penjelasan mengenai pendekatan kualitatif di dalam Moleong (2013 : 4) menjelaskan perihal pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata - kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut kedua ahli tersebut, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel ataupun hipotesis, namun perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Oleh sebab itu penelitian kualitatif ini akan memberikan pemaparan dan penjelasan fenomena yang ada di lapangan secara mendalam, dikaitkan dengan fokus penelitian. Penelitian ini memaparkan dan menjelaskan secara mendalam peran public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk Masyarakat Jakarta, dengan studi kasus Rumah Sakit Pusat Pertamina.
HASIL DAN BAHASAN Terkaitnya dengan instansi rumah sakit yang berhubungan dengan peran public relations, maka Rumah Sakit Pusat Pertamina memiliki cerita ataupun peristiwa mengenai instansi rumah sakit tersebut.Pada awalnya Rumah Sakit Pusat Pertamina didirikan pada tahun 1967 atas gagasan Dr Ibnu Soetowo, pada saat itu beliau menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina. Pada tanggal 6 Januari 1972, Rumah Sakit Pusat Pertamina diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Jenderal Soeharto (alm). Pada awalnya Rumah Sakit Pusat Pertamina hanya dikhususkan untuk melayani perawatan dan pengobatan kesehatan pekerja Pertamina dan keluarganya. Sehingga Rumah Sakit Pusat Pertamina belum terbuka untuk publik hanya sebagai rumah sakit khusus untuk pegawai Pertamina. Seiring dengan perjalanan waktu, berkat dukungan semua pihak, maka Rumah Sakit Pusat Pertamina pun mulai mengalami perubahan dan keterbukaan. Pertamina bersama Yayasan Tabungan Pegawai Pertamina yang kemudian berubah nama menjadi PT. Pertamina Saving Investment lalu mengalami perubahan nama lagi menjadi Pertamina Dana Ventura mendirikan anak perusahaan untuk mengelola kegiatan pelayanan kesehatan rumah sakit, poliklinik serta akademi keperawatan dengan nama Perseroan Terbatas Rumah Sakit Pusat Pertamina (PT. RSPP). (www.rspp.co.id, web.pertamedika.co.id) Rumah Sakit Pusat Pertamina semula merupakan bagian dari organisasi Pertamina yang berfungsi sebagai pusat rujukan kesehatan dari berbagai rumah sakit dan poliklinik Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam upaya untuk memberikan layanan kesehatan semaksimal mungkin, Rumah Sakit Pusat Pertamina dilengkapi peralatan kedokteran yang modern dan canggih. Seperti: Lithostar CT – SCAN, Gamma Camera, M.R.I, Mammography, Helical CT, Unit Perawatan Luka Bakar. Pada saat ini juga Rumah Sakit Pusat Pertamina sedang mengembangkan sistem “Gugus Kendali Ilmu” untuk menjamin mutu pelayanan sesuai dengan standar “National Association Of Quality Assurance Professional” (NAQP adalah sebuah badan pengawas rumah sakit di Amerika). PT. RSPP pada tanggal 4 Juli 2002 mengalami perubahan nama menjadi PT. Pertamina Bina Medika (PT. Pertamedika), sehingga Pertamedika mengembani tugas untuk mengelola aset serta layanan kesehatan oleh Pertamina. Aset dan layanan kesehatan tersebut berupa enam Rumah Sakit Pertamina (Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta, Rumah Sakit Pertamina Jaya Jakarta, Rumah Sakit Pertamina Prabumulih, Rumah Sakit Pertamina Balikpapan, Rumah Sakit Pertamina Cirebon dan Rumah Sakit Pertamina Tanjung). Sembilan belas Poliklinik di wilayah Jakarta Bogor Tangerang dan Bekasi. Akademi keperawatan dan unit Manajemen Pengendalian Pemeliharaan Kesehatan. Rumah Sakit Pusat Pertamina berlokasi di Jl. Kyai Maja No. 43 Jakarta Selatan yang merupakan kawasan elit dan strategis di kawasan Kebayoran Baru berdekatan dengan sentra bisnis Sudirman – Thamrin. Rumah Sakit Pusat Pertamina menempati area seluas 31.000 m2 dengan luas bangunan 45.000 m2 terdiri dari tujuh lantai dengan kapasitas 469 tempat tidur, 59 poliklinik spesialis didukung oleh lebih dari 1.100 pekerja. Kelompok – kelompok pekerja terdiri dari layanan spesialis, sub spesialis, keperawatan, penunjang medis, penunjang non medis, dan administrasi kepada masyarakat pengguna Rumah Sakit Pusat Pertamina.
4.1.2 Profil Perusahaan Berikut merupakan profil dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Nama Perusahaan
:
Rumah Sakit Pusat Pertamina
Alamat
:
Jl. Kyai Maja No. 43 Kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Kota/Negara
:
Jakarta Selatan/Indonesia.
Kode Pos
:
12120
Telepon
:
Fax
021) 7219800 :
Website
:
(021) 7261126 www.rspp.co.id
4.1.3 Nilai Perusahaan Adapun nilai yang dimiliki oleh Rumah Sakit Pusat Pertamina adalah “La PRIMA”, yaitu Pelayanan Profesional, Ramah, Ikhlas, Mutu dan Antusias. Slogan yang dimiliki Rumah Sakit Pusat Pertamina adalah We care, we cure.
4.1 Visi dan Misi Perusahaan
4.1.4 Visi Visi yang dimiliki oleh Rumah Sakit Pusat Pertamina adalah menjadi Rumah Sakit terbaik yang menggunakan konsep pelayanan mutakhir. 4.1.5 Misi Misi yang dimiliki oleh Rumah Sakit Pusat Pertamina adalah sebagai berikut: 1.Menjadi Rumah Sakit yang secara komprehensif memberikan layanan kesehatan spesialistik. 2.Membangun loyalitas melalui kepuasan pelanggan dengan Sumber Daya Manusia yang profesional dan berbudaya kerja prima. 3. Meningkatkan pertumbuhan pendapatan disertai dengan pengendalian biaya secara efisien dan efektif.
4.1.6 Logo Perusahaan
Gambar 4.1 Logo Rumah Sakit Pusat Pertamina Sumber: Rumah Sakit Pusat Pertamina
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA
SPI KORPORAT RSPP
DIREKTUR RSPP Sekretariat
Komite
Komite
Komite
Komite
Manajemen
PPIRS
Medik
Keperawatan
Keselamatan
Bisnis
Pasien
Wadir
Wadir
Wadir
Wadir
Wadir
Medis
Jang Medis
Keperawatan
SDM & Umum
Keuangan
SME
Manajemen Mutu
LK3
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit Pusat Pertamina Sumber: Rumah Sakit Pusat Pertamina
Teknologi informasi & Telekomunikasi Elektronika
SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Untuk mengisi simpulan pada bab terakhir ini, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik simpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah penelitian, sebagai berikut: 1. Fungsi dari peran public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk masyarakat Jakarta dalam menjaga dan mengelola citra rumah sakit. 2. Peran public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina adalah sebagai sebuah solusi ataupun juru bicara rumah sakit dalam memberikan setiap informasi kepada masyarakat serta mengatasi setiap masalah dan kendala terkait citra Rumah Sakit Pusat Pertamina. 3. Peran public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina sebagai divisi yang saling berhubungan dan bertanggung jawab dalam segala bentuk komunikasi yang dilakukan Rumah Sakit Pusat Pertamina terkait merek Rumah Sakit Pusat Pertamina
5.2 Saran Saran dari hasil penelitian ini yaitu: 5.2.1.Saran Akademis Memberikan tambahan informasi dan manfaat serta ilmu pengetahuan bagi studi ilmu komunikasi guna upaya untuk peranan public relations dalam membangun hubungan pihak yang terkait dan memelihara citra positif, khususnya citra yang positif dari Rumah Sakit Pusat Pertamina agar senantiasa dijaga secara berkesinambungan.
5.2.2. Saran Praktis 1. Citra Rumah Sakit Pusat Pertamina tetap terjaga di mata masyarakat dan kepercayaan masyarakat tetap terpelihara dengan baik dari kualitas pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Pusat Pertamina. Dalam hal konsep layanan Rumah Sakit Pusat Pertamina yaitu pelayanan “PRIMA” perlu disosialisaikan lagi agar seluruh pihak, khususnya eksternal dapat lebih menangkap apa yang hendak disampaikan Rumah Sakit Pusat Pertamina melalui konsep layanan tersebut. Sehingga public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina dapat menggunakan strategi untuk meningkatkan brand awareness terhadap masyarakat Jakarta. 2. Dengan begitu banyak dan padatnya aktifitas di divisi public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina, sebaiknya public relations Rumah Sakit Pusat Pertamina sudah terlihat antara karyawan yang khusus untuk menangani setiap masyarakat tersebut secara internal dan ekternal Rumah Sakit Pusat Pertamina karena hal ini terkait citra dan reputasi Rumah Sakit Pusat Pertamina dimata masyarakat.
5.2.3. Saran Masyarakat Dengan adanya kualitas pelayanan “PRIMA” yang diberikan Rumah Sakit Pusat Pertamina, maka semustinya divisi public relations menjalankan fungsinya dengan baik dalam melakukan strategi guna memberikan informasi dan gambaran mengenai Rumah Sakit Pusat Pertamina serta menglola merek kepada masyarakat, khususnya masyarakat Jakarta. Pada penelitian ini juga, masyarakat dapat melihat bagaimana peran public relations dari instansi rumah sakit dalam melakukan kinerja yang baik dan memberikan respon ataupun dampak bagi masyarakat sendiri untuk tetap mempertahankan kepercayaan dan minat terhadap rumah sakit, sehingga masyarakat pun meningkatkan kesadaran akan brand rumah sakit pada kualitas pelayanan rumah sakit yang diberikan untuk masyarakat tersebut. Agar masyarakat dapat lebih lagi mengetahui dan merasakan kualitas pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Pusat Pertamina yaitu pelayanan “PRIMA” (Profesional, Ramah, Ikhlas, Mutu dan Antusias). Sehingga masyarakat pun mendapat pelayanan yang memuaskan bagi dirinya, keluarga serta lingkungan untuk tetap menjadi bagian dalam pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Pusat Pertamina bagi terwujudnya insan masa depan.
RIWAYAT PENULIS Andy Tri Bhaskara lahir di kota Jakarta pada tanggal 28 Februari 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Komunikasi pada tahun 2015.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M Linggar. (2005). “Teori & Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia”. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Adnanputra, Ahmad S. (2005). Public Relations Strategy. Jakarta: PT Network Bhakti, Persada.
Argenti, Paul. (2010). “Corporate Communication” (Komunikasi Korporat) Jakarta : Salemba Humanika.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aaker, David. (2014). “Aaker On Branding”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Aaker, David (Kartajaya) (2010) “Aaker On Branding” Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Beard, Mike. (2007). “Manajeman Departemen Public Relations”. Jakarta : Erlangga.
Bungin, Burhan. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Butterick, K. (2014). Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. (N. Hasfi, Penerj) Jakarta: Rajawali Pers.
Broom, G.M., & Sha, B.L. (2013). Cutlip and Center’s Effective Public Relations; Elevent. England: Pearson.
Cutlip, Scott M., Allen H. Carter., Glen M. Broom. (2006). “Effective Public Relations”. Jakarta : Prenada Media Group.
Cozby, Edward (2011), “Observation research kualitative” Jakarta: Erlangga
Duncan (2011) “Definition brand”, Jakarta: Prenada Media Group
Darmadi (2006) “Brand Awareness Concept” Jakarta: Erlangga
Iriantara, Yosal. (2010). Community Relations: Konsep dan Aplikasinya. Bandung: Simbiosa.
Kotler, Philip dan Kevin, Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. PT. INDEKS
Kotler, Philip dan Nancy Le. (2005). Corporate Social Responbility: Doing The Most Good for Your Case, New Jersey: John Wiley & Sonc Inc.
Keller, Kevin Lane. (2013). “Strategic Brand Management: Building, Measuring. & Managing Brand Equity”. Harlow: Pearson.
Kotler, Philip & Armstrong, Gary, (2012). “Principle Of Marketing”, Harlow: Pearson.
Kasali, Rhenald. (2005). “Manajemen Public relations”. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Kriyantono, R. (2006). “Public relations Writing”. Jakarta: Prenada Media Group.
Lattimore, Dan., Otin Baskin., Suzette T. Heiman., Elizabeth L. Toth. (2010). “Public Relations Profesi dan Praktik”. Jakarta : Salemba Humanika.
Littlejohn, Stephen W. & Karen A. Foss. (2009). “Teori Komunikasi: Theories of Human Communication”. Edisi Kesembilan. Terjemahan oleh Mohammad Yusuf Hamdan. Jakarta : Salemba Humanika.
Muhammad, Arni. (2005). “Komunikasi Organisasi”. Jakarta : Bumi Akasara.
Mulyana, Deddy. (2007). “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, L.J. (2013). “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nova, Firsan. (2011). “Crisis Public Relations”. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Nasurdin, A. M, Osman, I, & Ahmad Z, A. (2006). Pengantar Pengurusan. Cheras: Utusan Publications & Distributors Sdn Bhd.
Ruslan, Rosady. (2010). “Manajemen Public Relations & Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi”. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Richard west. (2009). “public relations” management. Jakarta: dalam mengelola merek Rumah Sakit Pusat Pertamina.
Ronald Smith (2005) “ public relations strategy” Jakarta: PT Gramedia
Rangkuti, Fredy (2005) “Identifikasi brand” Jakarta: PT Sejahtera Utama Persada
Rahman, Arif (2010) “American Marketing Asociation” Pengertian brand
Sugiyono. (2010). “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta, cv.
Suprapto, Tommy. (2006). “Pengantar Teori Komunikasi”. Yogyakarta: Media Pressindo.
West, Richard and Lynn H. Turner, (2007). “Introducing Communication Theory”, Third Edition, Singapore: The McGrow Hill Comopanies.
West, R, & Turner, H. L. (2008). “Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi”. Jakarta: Penerbitan Salemba Humanika.
JURNAL Aluregowda. (2013). “Role Of Brand Awareness In Health Care Industry”: Jurnal ilmiah.
B. Sirisha, DR M Kishore Babu, (2014) “Branding Of Hosiptal Through Tangible Factors by selected hospital”: Jurnal ilmiah.
Emilia Susanti, Meylia Elizabeth R, (2014) “Strategi Public Relations RS. Royal Surabaya dalam meningkatkan citra organisasi”: Jurnal ilmiah.
Rifka Ayu Pertiwi, Agus Narsoyo, Yanuar Luqman, (2013) “Strategi Public relations dalam membangun Rumah Sakit Telogorejo menjadi Semarang Medical Centre”. Jurnal ilmiah. Muhammad Susanto, (2015) “Strategi Humas RSUD Abdul Wahad Sjahranie dalam rangka meningkatkan citra positif di kota Samarinda”. Jurnal ilmiah. WEBSITE Rumah Sakit Pusat Pertamina. (2015). Tentang Kami, Visi & Misi, Layanan, Artikel. dari http://www.rspp.co.id/profil.php.
Pertamina Bina Medika (2015). Profil, Artikel, Berita. dari http://web.pertamedika.co.id/.
Kualitas Pelayanan Kesehatan Dinilai Masih Rendah. Dirilis pada 25 Juni 2012 Darihttp://www.tataruangindonesia.com/fullpost/rumah-sakit//kualitas-pelayanan-kesehatan-di-nilaimasih-rendah.html.
Kasus 2 pasien meninggal RS. Siloam Diberi Sanksi Teguran. Dirilis pada 23 Maret 2015 dari http://health.kompas.com/read/ Kasus.2.Pasien.Meninggal.RS.Siloam.Diberi.Sanksi.Teguran.
Data “WHO” world Health Organization (kedaiobatcocc.wordpress.com//definisi-tugas-dan-fungsi-rumah-sakit-menurut-who)
BAB II Tinjauan Umum Rumah Sakit (2010) dari http://repository.usu.ac.id/bitstream.pdf.