PERAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2005-2010
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat dan Tugas guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh ABDUL ALIMUN UTAMA NIM: G000 100 102
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA 2013
ABSTRAK Peran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumbawa dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di Sumbawa Tahun 2005-2010 Oleh: Abdul Alimun Utama
Gerakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumbawa Nusa Tenggara Barat telah dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya masyarakat Sumbawa. Kehadiran Muhammadiyah Sumbawa telah terlihat dengan banyaknya amal usaha yang telah dilakukan, meliputi bidang-bidang pendidikan, kesehatan, kemasyarakatan, sosial, keagamaan dan lain sebagainya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa saja peran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumbawa dalam meningkatkan pendidikan Islam di Kabupaten Sumbawa dan apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat peran Pimpinan Daerah Muhammadiyah dalam pelaksanaan pendidikan Islam di Kabupaten Sumbawa. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran Pimpinan Daerah Muhammadiyah dalam meningkatkan pendidikan Islam di Kabupaten Sumbawa serta faktor pendudukung dan penghambatnya. Adapun kegunaan penelitian ini adalah: (a) diharapkan dapat menjadi salah satu karya tulis ilmiah yang mampu memperkaya hazanah pengetahuan mengenai peran organisasi kemasyarakatan dan keagamaan dalam meningkatkan pendidikan Islam, dan (b) diharapkan dapat memberikan masukan, sumbangan pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan pendidikan, terutama bagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah dalam meningkatkan pendidikan Islam di Kabupaten Sumbawa. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa peran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumbawa mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan pendidikan Islam, yaitu sebagai pemberi pedoman, penjaga, dan sebagai pengontrol. Ketiga peran tersebut diwujudkan melalui tiga jalur pendidikan, yaitu pendidikan formal, nonformal dan informal. Adapun beberapa faktor pendukung yang sangat mempengaruhi keberhasilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumbawa dalam meningkatkan pendidikan Islam, adalah sekolah, masyarakat, dan alat pendidikan. Sedangkan faktor penghambat yang paling pokok adalah faktor pendidik dan dana yang merupakan aset berjalannya suatu pendidikan.
PENDAHULUAN
menjadi manusia yang memiliki
Kata Pengantar Masalah
kepribadian yang utama dan
Masalah dunia pendidikan
mulia. Hal itu juga sesuai dengan
semakin penting untuk dikaji.
Tujuan
Pendidikan
merupakan
bangsa Indonesia, seperti yang
kebutuhan primer yang tidak
tercantum dalam UU Sistem
lepas dari kehidupan manusia.
Pendidikan Nasional No. 20
Melalui pendidikan diharapkan
Tahun 2003 pasal 3 ayat 1, yaitu
dapat
“untuk berkembangnya potensi
menghasilkan
berkualitas
dan
manusia
bertanggung
jawab.
peserta
didik
manusia
Menurut Marimba dalam Ahmad
Pendidikan
(2008:
24),
bahwa
yang
Nasional
agar
menjadi
beriman
dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa,
berakhlak
mulia,
pendidikan adalah “bimbingan
sehat, berilmu, cakap, kreatif,
atau pimpinan secara sadar oleh
mandiri, dan menjadi
pendidik terhadap perkembangan
negara yang demokratis serta
jasmani dan rohani anak didik
bertanggung jawab”.
menuju terbentuknya kepribadian
Dalam
konsep
warga
Islam,
yang utama”. Hal ini berarti
pendidikan Islam menurut Asy-
bahwa pendidikan ada untuk
Syaibani (dalam Umar, 2010: 27)
rangsangan agar potensi manusia
bahwa pendidikan Islam adalah
berkembang sesuai dengan yang
“proses mengubah tingkah laku
diharapkan
individu pada kehidupan pribadi,
manusia,
yaitu
masyarakat dan alam sekitarnya,
Muhammadiyah
adalah
dengan cara pengajaran sebagai
nama gerakan Islam yang lahir di
suatu aktivitas asasi dan sebagai
Kauman
profesi di antara profesi-profesi
tanggal
asasi dalam masyarakat”.
Pendiri Muhammadiyah adalah
Oleh
karena
Yogyakarta 18
November
pada 1912.
pendidikan
seorang kyai yang dikenal alim,
Islam merupakan usaha yang
cerdas, dan berjiwa pembaharu,
dilakukan
ataupun
yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan,
lembaga untuk mengembangkan
yang sebelumnya atau nama
potensi
kecilnya bernama Muhammad
seseorang
manusia,
baik
yang
bersifat jasmani maupun rohani
Darwis.
berdasarkan
pada
didirikan
ajaran Islam,
maka pendidikan
organisasi atau perkumpulan atau
tidak
berjalan
dengan
perhimpunan resmi, yang sering
sendirinya. Oleh karena itu, harus
disebut dengan “persyarikatan”,
ada kerjasama antara masyarakat
yang waktu itu memakai istilah
dengan
“persjarikatan Moehammadijah”
bisa
nilai-nilai
lembaga-lembaga
pemerintah seperti Kementrian Agama, Kementrian Pendidikan Nasional;
serta
Ormas
Muhammadiyah dalam
bentuk
(Nashir, 2010: 15). Gerakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumbawa Nusa
(Organisasi Masyarakat) Islam,
Tenggara
Barat
seperti Muhammadiyah.
dirasakan
oleh
telah
dapat
masyarakat,
khususnya masyarakat Sumbawa.
Kehadiran
Muhammadiyah
Islam
yang
diselenggarakan
Sumbawa telah terlihat dengan
Pimpinan
Daerah
banyaknya amal usaha yang telah
Muhammadiyah Sumbawa juga
dilakukan, berupa: Pendidikan
merupakan kegiatan untuk warga
Prasekolah, Pendidikan Dasar,
Muhammadiyah dan masyarakat
Pendidikan
Menengah,
simpatisan Kabupaten Sumbawa.
Pendidikan Tinggi, dan Panti
Berpijak pada paparan di
Asuhan. Sambutan yang baik
atas,
dari
terhadap
meneliti lebih lanjut pelaksanaan
kegiatan-kegiatan pengajian yang
pendidikan Islam di Kabupaten
diselenggarakan
Sumbawa yang diselenggarakan
masyarakat
Daerah
Pimpinan Muhammadiyah
oleh
penulis
Pimpinan
Sumbawa menjadikan maraknya
Muhammadiyah
pengamalan
yang
ibadah
serta
tertarik
pada
dipertanggungjawabkan
bagi masyarakat Sumbawa. Hal
laporan
itu
masyarakat
Daerah periode telah
semangat menuntut ilmu agama
terlihat
untuk
dalam
pertanggungjawaban
dari
antusiasnya
organisasi, yaitu pada periode
dalam
mengikuti
2005-2010. Oleh karena itu,
kegiatan-kegiatan Muhammadiyah
penulis mengadakan penelitian Sumbawa
yang berjudul Peran Pimpinan
khususnya kegiatan bidang tarjih,
Daerah Muhammadiyah dalam
tajdid dan tabligh. Di samping
Meningkatkan Pendidikan Islam
itu, kegiatan-kegiatan pendidikan
di Kabupaten Sumbawa Tahun
Sumber
data
dalam
2005-2010.
penelitian adalah subjek dari
Metode Penelitian
mana data dapat diperoleh.
Secara umum, penelitian
Untuk
memperjelas
subjek
diartikan “sebagai suatu proses
penelitian,
pengumpulan dan analisis data
kemukakan
yang dilakukan secara sistematis
diperoleh
dan logis untuk mencapai tujuan
Pimipinan
tertentu” (Sutama, 2010: 25).
Muhammadiyah
Adapun
yang
Tahun 2005-2010, di antaranya
yang
yaitu: H. L. Zainal Arifin,
berkaitan dengan penelitian ini
S.Pd., selaku Ketua Pimpinan
dipaparkan sebagai berikut:
Daerah
1. Jenis
Sumbawa, Drs. A.M. Jihad,
metode-metode
digunakan
dan
hal-hal
dan
Pendekatan
Penelitian Jenis
selaku penelitian
ini
maka
penulis
bahwa dari
data
pengurus Daerah Sumbawa
Muhammadiyah
Sekretaris
Daerah
Pimpinan
Muhammadiyah
adalah penelitian lapangan (field
Sumbawa,
research), yaitu “penelitian yang
S.Ag., selaku Wakil Sekretaris
pengumpulan datanya dilakukan
Pimpinan
di lapangan, seperti lingkungan
Muhammadiyah Sumbawa dan
masyarakat,
Ahmad Jama’an MY., selaku
lembaga-lembaga,
Faishal
Salim,
Daerah
dan organisasi kemasyarakatan.
Sekretris Majelis Tarjih dan
2. Subjek Penelitian
Tabligh.
3. Metode Pengumpulan Data Dalam
rangka
variabel
yang
berupa
catatan,
transkrip,
buku,
memperoleh data yang akurat,
surat
maka penulis
agenda, dan sebagainya”
metode
menggunakan
pengumpulan
data
sebagai berikut: wawancara
majalah,
(Arikunto, 2004: 126).. c.
a. Metode
kabar,
Metode
observasi
(pengamatan)
(interview)
Metode
Metode
wawancara
observasi
adalah “pengamatan yang
(interview) adalah “metode
memungkinkan
pengumpulan data dengan
mencatat semua peristiwa
cara tanya jawab sepihak
dalam
oleh
berkaitan
pewawancara
peneliti
situasi
yang dengan
(pengumpul data) kepada
pengetahuan
responden yang dikerjakan
maupun pengetahuan yang
dengan
langsung
sistematis
berlandaskan penelitian”
(Hadi,
dan tujuan
data”
2007:
174).
218).
proporsional
diperoleh
(Moleong,
dari 2007:
Metode Analisis Data
b. Metode Dokumentasi
Apabila
Metode dokumentasi adalah mengenai
terkumpul,
data maka
telah langkah
“mencari
data
selanjutnya adalah menganalisis
hal-hal
atau
data, yaitu pengolahan data untuk
menarik kesimpulan. Dalam hal
penjaga,
ini penulis menggunakan teknik
pengontrol.
analisis deskriptif kualitatif, yaitu
tersebut diwujudkan melalui
menggambarkan
fenomena-
tiga jalur pendidikan, yaitu
fenomena yang ada pada saat ini
pendidikan formal, nonformal
atau yang saat lampau, dari
dan informal.
seluruh
data
wawancara
hasil dan
observasi, dokumentasi
2. Peran
dan
Kesimpulan
Pendidikan
Daerah
dengan
Prasekolah,
dan UMM
Sumbawa dalam meningkatkan
Muhammadiyah
pendidikan Islam di Kabupaten
Peran
Sumbawa,
melalui
sebagai berikut: 1.
mengelola
Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah,
disimpulkan
pemberi
yaitu
uraian tentang peran Pimpinan
dapat
peran
pedoman melalui pendidikan formal,
Muhammadiyah
Ketiga
sebagai
(Sukmadinata, 2010: 54).
Dari rumusan masalah dan
sebagai
pemberi
kerjasama (Univ. Mataram). pedoman pendidikan
nonformal, yaitu mengelola
Pimpinan
Daerah
Muhammadiyah
panti
asuhan,
mengelola
Sumbawa
masjid, melaksanakan kajian-
mempunyai peranan penting
kajian tarjih dan tajdid, dan
dalam
menyelenggarakan
pendidikan
pelaksanaan Islam,
tabligh
yaitu
akbar. Sedangkan pemberi
sebagai pemberi pedoman,
pedoman dalam pendidikan
informal
adalah
melalui
kepada masyarakat agar tidak
penanaman nilai-nilai Islam
terjadi perpecahan dan saling
yang
mengasihi.
terkandung
dalam
semua kegiatan sosial. 3. Peran
sebagai
4. Peran
sebagai
pengontrol
penjaga
melalui pendidikan formal,
melalui pendidikan formal,
yaitu mengontrol atas semua
yaitu memasukkan nilai-nilai
tindakan peserta didik agar
Islam dalam kurikulum di
tidak melanggar aturan yang
semua lembaga pendidikan
telah
yang bernaung di bawahnya.
Islam.
Peran
melalui
penjaga
melalui
ditetapkan Peran
syari’at pengontrol pendidikan
pendidikan nonformal, yaitu
nonformal, yaitu mengontrol
melalui
kegiatan
tingkah laku masyarakat agar
seperti
tidak keluar dari jalur yang
sosial
berbagai keislaman
kegiatan pengajian di setiap
telah
rumah warga Muhammadiyah
kebaikan dalam bersosialisasi
dan masyarakat simpatisan
dalam
menjalani
Muhammadiyah
dengan
baik.
Adapun
peran
Sumbawa. penjaga
ditentukan
demi
Islam
Sedangkan
melalui pendidikan informal
melalui pendidikan informal,
yaitu
yaitu menanamkan nilai-nilai
kekeluargaan,
seperti
sosialisasi dengan merealisasi
menganjurkan
untuk
kegiatan
mengasihi orang yang kurang
sosial
keislaman
menanamkan
sifat
mampu
dengan
bersadaqah
banyak
dan
melarang
bersifat kikir dan pelit. 5. Pelaksanaan Islam
di
faktor pendidik dan dana. Saran
pendidikan Sumbawa
Muhammadiyah
Berkaitan
dengan
oleh
kesimpulan di atas, maka penulis
Daerah
menyampaikan beberapa saran
Sumbawa,
yang di tujukan kepada pengurus
Pimpinan
terdapat
di Sumbawa yaitu dari
beberapa
faktor
Daerah Muhammadiyah serta
pendukung dan penghambat,
warga Muhammadiyah dan umat
sebagai berikut:
Islam
a. Faktor pendukung
berikut:
faktor kegiatan
pelaksanaan
pendidikan PDM
pendukung
Islam
oleh
Sumbawa,
antaranya
adalah
di faktor
1.
di
Sumbawa
sebagai
Kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sumbawa: a. Bagi Para pengurus yang merangkap lembaga
di
jabatan
pemerintahan
sekolah, masyarakat, dan
hendaknya lebih cermat
faktor alat pendidikan.
dalam mengatur jadwal
b. Faktor penghambat faktor dalam
dengan
baik
sehingga
penghambat
tidak terjadi ketimpangan
pelaksanaan
antara kegiatan-kegiatan
kegiatan pendidikan Islam
persyarikatan kegiatan lainnya.
dengan
b. Hendaknya
para
dengan
pengurus
lebih
motivasi
lemahnya akan
memperbanyak
menyebabkan lemahnya
pengalaman berdakwah.
kinerja organisasi.
c. Seyogyanya
para
pengurus
dapat
2. Kepada
warga
Muhammadiyah dan umat
memperdalam wawasan
Islam di Sumbawa:
keislamannya, sehingga
a. Seyogyanya para warga
dalam berdakwah tidak
Muhammadiyah
mengalami
kesulitan
responsif
terhadap
dapat
kegiatan
pendidikan
dan menyesuaikan
diri
Islam
yang
telah
dengan keadaan yang
dilaksanakan
didakwahi.
Muhammadiyah
d. Hendaknya
para
Sumbawa.
pengurus tidak boleh
b. Banyaknya
lemah
dan
harus
lebih
oleh
kegiatan
keislaman
memotivasi diri dalam
Muhammadiyah
mengurus
Sumbawa,
persyarikatan, terutama
dijadikan acuan untuk
pada unsur pembantu
belajar
pimpinan (Majelis dan
Islam
Lembaga),
sebagaimana
karena
dapat
pendidikan yang
hakiki, yang
terdapat
pada
Al-
terdapat kekurangan. Oleh karena
Qur’an dan As-Sunnah.
itu, dengan rendah hati penulis menerima saran dan masukan
Kata Penutup Dengan memohon
senantiasa pertolongan
dan
kekuatan dari Allah Subhaanahu wa ta’ala, penulis panjatkan rasa
yang bersifat membangun demi kepuasan dan kemajuan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga dengan kelancaran
syukur kepada Allah ‘azza wa
penyusunan
skripsi
ini
dapat
jalla
menambah
pengetahuan
dan
yang
senantiasa
melimpahkan
telah
rahmat,
nikmat
bermanfaat bagi pembaca pada
Islam dan Iman, kesehatan dan
umumnya dan penulis sendiri
kekuatan
mampu
pada khususnya. Sekian, semoga
yang
Allah subhaanahu wa ta’ala dapat
berjudul Peran Pimpinan Daerah
meridhoihi kita semua ke jalan
Muhammadiyah
yang lurus. Amin ya rabbal
sehingga
menyelesaikan
skripsi
dalam
Meningkatkan Pendidikan Islam
alamiin.
di Kabupaten Sumbawa Tahun
Daftar Pustaka
2005-2010.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Penulis segala
menyadari
kerendahan
keterbatas
dengan
hati
pengetahuan
atas yang
penulis miliki, sehingga dalam penulisan
skripsi
ini
masih
Al-Qur’an dan Terjemahan. Edisi Departemen Agama. 2009. Jakarta: Riels Grafika. Malik, Abdul Latief. 2005. Sejarah Pergerakan Muhammadiyah di Sumbawa. Surabaya: Rinta.
Moleong, Lexy Metodologi
J. 2007. Pendidikan
Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nashir, Haedar. 2010. Muhammadiyah Gerakan Pembaharuan. Yogyakara: Suara Muhammadiyah Tafsir, Ahmad. 2008. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. Umar, Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: DEPPENAS RI.
Zuhairini. 2008. Pendidikan Islam. Bina Aksara.
Filsafat Jakarta: