Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol. 2 No 04 Juli 2017
PERAN PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATEMATICS EDUCATION (RME) PADA PENINGKATAN AKTIFITAS dan HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAGI SISWA KELAS IX F SMP N 2 TEGOWANU TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Ribut Tri Pujiastuti
ABSTRAKSI
Permasalahan rendahnya hasil belajar siswa dapat dipecahkan dengan pendekatan realistic mathematics education dengan mengelola proses pembelajaan. Pendekatan pembelajaran ini sangat menarik untuk dikembangkan karena berbasis kerjasama antar individu dalam kelompok dan saling ketergantungan, dapat memberikan pengalaman belajar dan kecakapan hidup, dan mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Pendekatan realistic mathematics education dalam mengelola pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci : Realistic Mathematics Education (RME), Peningkatan Aktivitas, Hasil Balajar Matematika Bangun Ruang Sisi Lengkung mampu mengembangkan potensi dirinya
PENDAHULUAN Kondisi
awal
hasil
belajar
dalam belajar matematika. Keadaan seperti
matematika tentang bangun ruang sisi
ini menjadi permasalahan yang harus
lengkung siswa kelas XI F SMP Negeri 2
dicari
Tegowanu Grobogan Tahun Pelajaran
menyelesaikannya.
2015-2016 masih rendah. Nilai rata-rata
cara
yang
Permasalahan
tepat
untuk
rendahnya
hasil
ulangan harian hanya mencapai di bawah
belajar siswa dapat dipecahkan dengan
KKM dengan tingkat ketuntasan sebesar
pendekatan
46%. Rendahnya hasil belajar siswa kelas
education
IX
pembelajaan. Pendekatan pembelajaran ini
F
tersebut
dikarenakan
dalam
realistic dengan
mengelola
sangat
belum menerapkan model pembelajaran
karena berbasis kerjasama antar individu
yang
dalam
serta
belum
melibatkan
untuk
proses
mengelola proses pembelajaran di kelas
tepat
menarik
mathematics
kelompok
dikembangkan
dan
aktivitas belajar siswa secara maksimal.
ketergantungan,
Perhatian dan hubungan dua arah yang
pengalaman belajar dan kecakapan hidup,
diberikan
dan mampu meningkatkan kemampuan
oleh
guru
belum
mampu
dapat
saling
memberikan
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
kognitif siswa. Pendekatan
Kondisi seperti ini menjadikan siswa tidak
mathematics education dalam mengelola 110
realistic
pembelajaran
diharapkan
dapat
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN
meningkatkan hasil belajar siswa.
HIPOTESIS
Rumusan masalah yang diangkat adalah “
Hakekat Belajar
apakah melalui penerapan pendekatan
Teori
kontruktivisme
realistic mathematics education (RME)
Sumiati
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
mengatakan,”Belajar
balajar matematika bangun ruang sisi
proses
lengkung bagi siswa kelas IX F SMP N 2
berdasarkan pengalamannnya sebagai hasil
Tegowanu tahun pelajaran 2015-2016?”
interaksi dengan lingkungannya”. Bruner
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada
dalam
siswa kelas IX F SMP N 2 Tegowanu
(2007:164) berpandangan bahwa belajar
semester ganjil Tahun Pelajaran 2015-
merefleksikan suatu proses sosial yang
2016, dengan Pokok Bahasan Bangun
didalamnya anak terlibat dalam dialog dan
Ruang Sisi Lengkung. Tujuan penelitian
diskusi baik dengan diri mereka sendiri
ini
maupun orang lain termasuk guru sehingga
secara
adalah
:
Mengetahui
peningkatan aktivitas dan hasil belajar
dan
Asra
dalam
adalah
mengkontruksi
Reys
(2008:15)
dkk,
perubahan pengetahuan
dalam
Suryadi
mereka berkembang secara intelektual.
siswa kelas IX F SMP Negeri 2 Tegowanu
Berdasarkan
keterangan
semester ganjil Tahun Pelajaran 2015-
peneliti
2016 pada materi Bangun Ruang Sisi
adalah suatu proses untuk mencapai suatu
Lengkung. Manfaat penelitian ini bagi
tujuan sehingga terjadi perubahan tingkah
guru sebagai masukan bahwa pendekatan
laku seseorang ke arah yang lebih baik
realistic mathematics education dapat
.Perubahan tingkah laku yang dimaksud
diterapkan dalam
adalah
proses pembelajaran,
menyimpulkan
diatas
bahwa belajar
perubahan
khususnya pembelajaran matematika. Bagi
pengetahuan,pemahaman,ketrampilan
siswa memberikan kemampuan untuk
,sikap yang secara umum terangkum dalam
berhubungan
perilaku yang bersifat cenderung menetap.
dengan
teman
dalam
membangun pengetahuan yang dimilikinya
Hasil Belajar
melalui pendekatan realistic mathematics
Hasil belajar siswa pada mata
education.
pelajaran matematika merupakan hasil kegiatan dari belajar matematika dalam bentuk pengetahuan sebagai akibat dari perilaku atau pembelajaran yang dilakukan siswa. Hasil belajar siswa diukur mengacu pada 111
tujuan
pembelajarannya.
Tujuan
pembelajarannya
dikembangkan
dan
dan Van Heuvel-Panhuizen dalam Suryadi
disusun berdasarkan ranah kognitif Bloom yang
meliputi
(1)
Pengetahuan,
2007:177). Menggunakan
(2)
konteks
“dunia
Pemahaman, (3) Penerapan, (4) Analisis,
nyata” yang tidak hanya sebagai sumber
(5) Sintesis, dan (6) Evaluasi.
matematisasi tetapi juga sebagai tempat
Hasil tingkah
belajar
laku
mencerminkan
siswa
yang
untuk
meliputi
mengaplikasikan
matematika.
kembali
Pembelajaran
matematika
pengetahuan, ketrampilan dan nilai atau
realistik diawali dengan masalah-masalah
norma yang berfungsi sebagai pengendali
yang
sikap
dan
sehingga
siswa
menjadi
menggunakan
kuantitas
maupun
secara langsung. Proses pencarian (inti)
kualitas. Hasil belajar menurut Wingo
dari proses yang sesuai dari situasi nyata
dalam Sumiati dan Asra (2007:41)
yang dinyatakan oleh De Lange dalam
Realistic Mathematics Education
Krismanto 2003:12 sebagai matematisasi
,
baik
Matematika dimaksudkan
realistik
dalam
hal
ini
pengalaman
dapat
siswa
bertambah
perilaku
nyata,
yang
konseptual.
Dengan
adalah
matematika
realistik
sebelumnya
pembelajaran siswa
matematika sekolah yang dilaksanakan
mengembangkan
dengan
komplit. Kemudian siswa juga dapat
menempatkan
realitas
dan
konsep
dapat
yang
lebih
pengalaman siswa sebagai titik awal
mengaplikasikan
pembelajaran. Masalah-masalah realistik
matematika ke bidang baru dan dunia
digunakan sebagai sumber munculnya
nyata. Oleh karena itu untuk membatasi
konsep-konsep
konsep-konsep
pengetahuan
matematika
atau
matematika
konsep-konsep
matematika
dengan
formal.
pengalaman sehari-hari perlu diperhatikan
Pembelajaran matematika realistik di kelas
matematisasi pengalaman sehari-hari dan
berorientasi
penerapan matematika dalam sehari-hari.
pada
karakteristik
RME,
sehingga siswa mempunyai kesempatan
Kerangka Berfikir
untuk menemukan kembali konsep-konsep
Pada peneltian ini menggunakan 2
matematika. Dan siswa diberi kesempatan
siklus, dalam setiap siklus terdapat empat
untuk
komponen
mengaplikasikan
konsep-konsep
yaitu
matematika untuk memecahkan masalah
perencanaaan,tindakan,pengamatan
sehari-hari.
refleksi.Siklus pertama siswa dibagi untuk
Karakteristik
RME
menggunakan: konteks “dunia nyata”,
beberapa
model-model,
perencanaan
produksi
dan
kontruksi
siswa, interaktif dan keterkaitan. (Trevers
kelompok. guru
Pada
tahap
dan
ini
membangun
pengetahuan awal dengan cara mengingat 112
kembali materi bangun ruang sisi lengkung
Hipotesis Tindakan
dengan pendekatan RME. Tahap tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut ,
dengan menggunakan media LKS siswa
peneliti menduga
melakukan kegiatan secara aktif bekerja
pendekatan RME dapat meningkatkan
sama dalam kelompok untuk memecahkan
aktivitas belajar dan hasil belajar Bangun
masalah dengan caranya masing-masing
Ruang Sisi Lengkung pada siswa kelas
sesuai dengan kemampuan awal dan hasil
IXF SMP Negeri 2 Tegowanu semester
eksplorasi yang mereka lakukan. Tahap
ganjil. Pemanfaatan pendekatan RME
pengamatan siswa mempresentasikan hasil
dapat meningkatkan Hasil Belajar Bangun
kerja dan kelompok lain menanggapi, guru
Ruang Sisi Lengkung pada siswa kelas
mengarahkan
IXF SMP Negeri 2 Tegowanu semester
siswa
untuk
membuat
kesimpulan tentang luas permukaan dan
bahwa pemanfaatan
ganjil tahun pelajaran 2015-2016.
volume tabung,kerucut dan bola. Tahap refleksi
guru
memberikan
penjelasan
METODE PENELITIAN
mengenai luas permukaan tabung,kerucut dan
bola
yang
memberikan mengenai
bertujuan
penguatan konsep
untuk
Negeri
siswa
penelitian ini adalah siswa kelas IXF SMP
dipelajari.
Negeri 2 Tegowanu Tahun Pelajaran 2015-
kepada
yang
Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2
Tegowanu.
berjumlah
dalam
Selanjutnya guru memberikan soal aplikasi
2016
yang berkaitan dengan luas permukaan dan
Karakteristik kelas tersebut kurang aktif
volume tabung , kerucut dan bola. Dengan
dalam
pembelajaran metode RME diharapkan
ditandai dengan sedikitnya siswa untuk
memiliki beberapa kelebihan antara lain:1)
berinisiatif
Meningkatkan kemampuan berfikir siswa;
pertanyaan, tanggapan maupun
2) Meningkatkan komunikasi siswa; 3)
selama
Meningkatkan rasa percaya diri siswa; 4)
berlangsung.
Meningkatkan kebersamaan antar siswa; 5)
yang
Subyek
mengikuti
untuk
proses
Agustus
siklus
Desember 2015.
dilakukan
penyempurnaan
perbaikan
pembelajaran
mengajukan
belajar
yang
ide,
jawaban mengajar
dan
2015
sampai
dengan
bulan
Penelitian ini
Sehingga
merupakan Penelitian Tindakan Kelas.
diharapkan terjadi peningkatan aktivitas
Penelitian Tindakan Kelas merupakan
dan
suatu
hasil
tindakan.
orang.
Waktu penelitian dimulai bulan
Meningkatkan kompetisi antar siswa. Pada 2
33
belajar
dalam
proses
pembelajaran.
pencermatan
terhadap
kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam 113
sebuah kelas secara bersama (Suharsimi,
untuk mengamati aktivitas siswa dan guru
2008:3)
selama dilakukan proses pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan pada
menggunakan
pendekatan
semester ganjil dengan bahasan Bangun
Angket
ruang
mengumpulkan data atau informasi tentang
sisi
lengkung.
Penelitian
ini
siswa
RME.3).
digunakan
untuk
dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I
sikap dan tanggapan
siswa terhadap
terdiri dari 4 pertemuan dengan alokasi
pembelajaran dengan pendekatan RME.
waktu 2 x 40 menit untuk tiap pertemuan
Teknik analisis data yang telah
.Siklus II terdiri dari 5 pertemuan dengan
terkumpul dari hasil observasi, tes tertulis
alokasi waktu 2 x 40 menit. Proses
dan
pembelajaran
berdasarkan
menggunakan
angket
diolah
dan
persentase.
Sikap
tanggapan
yang dimulai dari dunia nyata disebut
pembelajaran dengan pendekatan RME
Matematisasi Konsep dan memiliki model
dapat diketahui dengan angket yang diisi
skematis. Proses pembelajarannya adalah
siswa
sebagai berikut (De Lange,1996): (a)
pembelajaran siklus I dan siklus II.
Dunia
Pengolahan data hasil observasi dilakukan
Matematisasi
dan
setelah
proses
dilaksanakan
dengan
Matematisasi dalam Aplikasi. Sedangkan
komponen yang diobservasi. Data tentang
rancangan tindakan mengacu pada tahapan
sikap dan tanggapan siswa terhadap proses
yang lazim yaitu (1) Perencanaan, (2)
pembelajaran dengan pendekatan RME
Pelaksanaan,
dapat diketahui dengan hasil angket yang
dan
(4)
Refleksi.
persentase
diisi siswa setelah dilaksanakan proses
Untuk mendapatkan data yang
pembelajaran siklus I dan siklus II yang
sesuai dengan tujuan yang diharapkan , peneliti
menghitung
proses
Refleksi,(c)Abstraksi dan Formalisasi, (d)
(3)Pengamatan
cara
terhadap
dan
pengembangan konsep dan ide matematika
Nyata,(b)
siswa
dihitung
menggunakan
tiga
diprosentase.
macam
instrumen, masing-masing dirinci sesuai dengan tujuan dan prosedurnya1).Tes hasil belajar yang diberikan berupa tes hasil evaluasi belajar
dengan bentuk soal
uraian, diberikan di setiap akhir siklus. Tes ini diberikan dengan
tujuan untuk
mengetahui perkembangan hasil belajar siswa.2). Pedoman observasi digunakan 114
Tabel 1. Hasil Pengamatan terhadap Kemampuan Guru dalam Pembelajaran NO
ASPEK PENGAMATAN
1 2
Kesesuaian dengan skenario pembelajaran Membimbing dan mengarahkan siswa untuk berpartisiapasi aktif dalam pembelajaran Pemantapan materi setelah presentasi siswa Kemampuan mengevaluasi Pemberian Penghargaan Rata-rata
3 4 5
SIKLUS 1 3,5 3
SKOR SIKLUS 2 3,5 3.5
RATA-RATA 3,5 3,25
3,5 4 3 3,4
4 4 3,5 3,7
3,75 4 3,25 3,55
Keterangan Skor : 1 = Kurang 2= Sedang 3=Baik 4=Baik Sekali Data Angket yang diperoleh dari hasil isian siswa, dihitung dengan tabulasi dan alternatif jawaban yang diberikan dalam tabel berikut : Tabel 2. Rekapitulasi Jawaban pertanyaan: NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15
URAIAN JAWABAN
SS
S
TS
STS
3
Persenta se
Saya selalu mempelajari matematika sebelum dipelajari di kelas Saya berusaha berada dikelas beberapa menit sebelum pembelajaran matematika dimulai Saya merasa senamg belajar matematika
20
7
3
21
3
9
75%
20
5
8
76%
Saya merasa waktu begitu cepat bila sedang mengikuti pembelajaran matematika Karena matematika mata pelajaran wajib maka terpaksa saya mengikutinya Saya sering mencari alasan agar diijinkan untuk tidak mengikuti pelajaran matematika Saya merasa senang mengerjakan LKS yang berkaitan dengan pengalaman sehari-hari Dengan pembelajaran seperti ini, saya berani mengemukakan pendapat Dengan pembelajaran seperti ini,saya lebih mudah mengerti konsep matematika Dengan pembelajaran seperti ini , saya dapat menyelesaikan masalah matematika dengan mudah Saya merasa senang dan tertantang untuk mengerjakan soal latihan guru Saya merasa terpaksa mengerjakan soal latihan,karena selalu diperhatikan guru Jika proses pembelajaran matematika seperti ini terus dilakukan, saya merasa ingin terus belajar matematika dengan baik Saya merasa senang jika setiap akhir pelajaran matematika diberikan tugas rumah Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran seperti ini untuk bahasan matematika yang lainnya
19
3
10
23
2
8
23
1
8
21
2
10
71%
25
1
7
80%
25
2
6
82%
24
1
8
78%
24
9
75%
24
9
74%
6
83%
24
9
75%
26
7
79%
25
2
1
81%
69% 76%
1
73%
Hasil Angket diinterpretasikan berdasarkan pendapat Kuntjaraningrat dalam Suherman (2008:6) sebagai berikut:
115
0% 1% 26% 50% 51% 76% 100%
-
25% 49%
-
75% 99%
: tidak ada : sebagian kecil : hampir setengahnya : setengahnya : sebagian besar : pada umumnya : seluruhnya
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini
sebelumnya. Kemudian guru memberikan
adalah sebagai berikut: Penilaian dengan
gambaran bahwa dengan pendekatan RME
tes (data hasil belajar siswa). Dalam
akan membawa siswa pada pembelajaran
penelitian ini yang dapat dijadikan tolok
yang mudah dan mengasyikkan. Kemudian
ukur adalah apabila terjadi peningkatan
guru
nilai rata-rata kelas dari setiap siklus, atau
masalah nyata yang berkaitan dengan
hasil belajar matematika secara klasikal
materi pembelajaran.
siswa yang memperoleh nilai
membagikan
LKS
yang
berisi
Tahap berikutnya adalah penerapan
6,50
minimal 85% dari jumlah siswa. Penilaian
(fase
non tes. Penilaian non tes ini untuk
menggunakan
memantau
melakukan secara aktif bekerja sama
aktivitas
siswa
dan
guru,
matematisasi)
yaitu
media
dalam
mengenai
dengan
masalah dengan caranya masing-masing
guru
sesuai dengan kemampuan awal dan hasil
pendekatan
RME.
Siswa
dan
untuk
siswa
mengetahui sikap dan tanggapan siswa pembelajaran
kelompok
LKS,
dengan
dikatakan aktif apabila aktivitas siswa dan
eksplorasi
dalam pembelajaran
75% yang diukur
Sedangkan guru mengamati, memotivasi,
dengan melihat lembar observasi siswa
memfasilitasi kerja siswa dan kadang
dan guru. Sikap siswa dikatakan baik jika
membantu seperlunya kepada siswa yag
hasil interprestasi angket siswa
mengalami kesulitan.
75%.
yang
memecahkan
mereka
lakukan.
Kegiatan selanjutnya adalah tahap HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
observasi dan evaluasi (fase abstraksi dan
Hasil Penelitian Siklus I
untuk mempresentasikan hasil kerjanya di
formalisasi) yaitu guru meminta siswa
Pada tahap perencaaan (fase dunia
depan kelas, sementara siswa lainnya
nyata) dilakukan kegiatan apersepsi, guru
menanggapi hasil presentasi temannya
membangun pengetahuan awal dengan
tersebut.Setelah presentasi disajikan, guru
cara mengingat kembali materi bangun
bersama
ruang sisi lengkung yang telah dipelajari
mengklarifikasi 116
siswa
mengkaji
penyelesaian
dan masalah
hasil presentasi di depan kelas . Dengan
yang
mempertimbangkan
pembelajaran.
beberapa
variasi
jawaban siswa, guru mengarahkan siswa
aktif
terlibat
dalam
kegiatan
Hasil Penelitian Siklus II
untuk membuat kesimpulan tetang luas
Pada tahap ini dilakukan kegiatan
permukaan tabung ,kerucut dan bola.
identifikasi masalah dan analisis penyebab
Tahap refleksi (fase matematisasi
timbulnya masalah yang terdapat pada
dalam aplikasi) yaitu guru memberikan
proses pembelajaran siklus I. Berdasarkan
penjelasan
identifikasi
mengenai
luas
permukaan
masalah
pada
proses
tabung, kerucut dan bola, yang bertujuan
pembelajaran siklus I, hasil refleksi pada
untuk
siklus I dipakai untuk pijakan dalam
memberikan
penguatan
kepada
siswa mengenai konsep yang dipelajari.
merencanakan tindakan siklus II
Selanjutnya guru memberikan soal aplikasi
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
yang berkaitan dengan luas permukaan
Setelah diadakan penelitian dari siklus ke
tabung,
Guru
siklus didapat data hasil pengamatan
memberikan penghargaan kepada siswa
aktivitas siswa dari masing-masing siklus
kerucut
dan
bola.
sebagai berikut :
Tabel 3. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa NO
FASE
BANYAK
SIKLUS I
SISWA
BANYAK
SIKLUS II
SISWA
1
Dunia Nyata
24
72%
26
79%
2
Matematisasi dan refleksi
22
65%
25
75%
3
Abstraksi dan formalisasi
20
61%
24
72%
4
Matematisasi dalam aplikasi
21
63%
26
78%
Rata-rata
65%
76%
Perbaikan yang dilakukan pada siklus 1 :
memberikan perhatian dan bimbingan
1) Memotivasi siswa untuk lebih aktif
lebih pada siswa belum kooperatif dalam
dalam
pertanyaan,
berpendapat,
menanggapi dan mengajukan pertanyaan
menjelaskan
kepada guru.2) Memberikan dukungan dan
pendapat
kesempatan lebih banyak kepada siswa
kondisi yang nyaman dan aman bagi siswa
yang tampak masih pasif. 3). Pada fase
yang tidak responsif terhadap tawaran guru
matematisasi
untuk tampil di depan kelas. 5).Guru lebih
mengajukan
dan
refleksi,
guru 117
saling dan
bertanya
dalam
temannya.4).
dan
menanggapi Menciptakan
meningkatkan bimbingan dan bantuan
Ketuntasan Belajar
terhadap aktivitas siswa dalam proses
Hasil evaluasi
Siklus I dan II
abstraksi dan formalisasi.
Individual : Dari peserta tes yang
Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam
jumlahnya
penelitian ini adalah penguasaan konsep
dinyatakan tuntas belajar
bangun ruang sisi lengkung. Dari data
tuntas pada siklus 2
hasil tes formatif
Klasikal : Persentase jumlah siswa yang
yang dilakukan pada
setiap akhir siklus, dilakukan analisis deskriptif
yang
bertujuan
33
siswa,
23
siswa
dan 28 siswa
tuntas belajar 70% dan 85% pada siklus 2
untuk
Data hasil tanggapan siswa setelah
memperoleh gambaran tentang pencapaian
pembelajaran dan pemberian tes selesai
ketuntasan belajar siswa baik secara
dilaksanakan, siswa diberi angket untuk
individu
Untuk
mengetahui tanggapan siswa setelah
mengetahui tingkat ketuntasan belajar
penerapan model pembelajaran dengan
siswa disajikan dalam bentuk tabel berikut:
pendekatan
maupun
klasikal.
Ruang
Setelah dilakukan Tindakan Kelas SIKLUS I JUMLAH
JUMLAH
Sisi
Lengkung
dengan
memberikan tanda Chek List pada kolom
SIKLUS II %
Mathematics
Education (RME) pada materi Bangun
Tabel 4. Ketuntasan Belajar Siswa
NILAI
Realistic
%
yang
tersedia.
Subyek
penelitian
31-40
4
12
4
12
41-50
6
18
2
6
sebanyak 33 orang siswa yang mengisi
51-60
-
-
-
-
angket.
61-70
-
-
-
-
71-80
7
22
10
30
81-90
-
-
1
4
91-100
16
48
16
48
2540
100
2679
100
Jml nilai Rataan
Berdasarkan
76,96
81,18
tabel
4
dapat
didiskripsikan sebagai berikut:
118
Tabel 5. Persentase Motivasi Belajar Siswa NO
PERTANYAAN
PERSENTASE
1
Saya selalu mempelajari matematika sebelum dipelajari di kelas
81
2
Saya berusaha berada di kelas beberapa menit sebelum pembelajaran matematika dimulai Saya merasa senang belajar matematika
75
Saya merasa waktu begitu cepat bila sedang mengikuti pembelajaran matematika Karena matematika mata pelajaran wajib, maka sya terpaksa mengikutinya
69
Saya sering mencari alasan agar diijinkan untuk tidak mengikuti pelajaran matematika Saya merasa senang mengerjakan LKS yang berkaitan dengan pengalaman sehari-hari Dengan pembelajaran seperti ini ,saya berani mengemukakan pendapat
73
Dengan pembelajaran seperti ini , saya lebih mudah mengerti konsep matematika Dengan pembelajaran seperti ini , saya dapat menyelesaikan masalah matematika dengan mudah Saya merasa senang dan tertantang untuk mengerjakan soal latihan dari guru Saya merasa terpaksa mengerjakan soal latihan, karena selalu diperhatikan guru Jika proses pembelajaran matematika seperti ini terus dilakukan , saya merasa ingin terus belajar matematika Saya merasa senang jika setiap akhir pelajaran matematika diberikan tugas rumah Guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran seperti ini untuk bahasan matematika yang lainnya Jumlah
82
1147
Rata-rata
76,46
Kriteria
Pada umumnya
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
76
76
71 80
78 75 74 83 75 79
Pembahasan Aktivitas Guru dan Siswa
sebesar 65% dan 76%.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa
pada
dalam pembelajaran dengan pendekatan
ditetapkan
RME, menunjukkan
indikator kinerja tersebut, maka aktivitas
bahwa aktivitas
mengalami peningkatan dari siklus I
penelitian sebesar
tindakan 75%.
siswa tercapai pada siklus II.
sampai dengan siklus II secara berurutan
Grafik 1. Peningkatan Aktivitas Siswa Tiap Siklus GRAFIK PERSENTASE AKTIVITAS BELAJAR SISWA
72 79
SIKLUS I 65 75
SIKLUS II 61 72
63 78
Dunia Nyata Matematisasi Abstraksi dan Matematisasi dan refleksi formalisasi dan aplikasi 1
Aktivitas siswa
2
3
119
4
kelas
ini
Berdasarkan
Data hasil belajar siswa menunjukkan
dan ketuntasan belajar secara klasikal dari
bahwa hasil analisis belajar siswa yang
hasil evaluasi siklus I dan hasil evaluasi
disajikan pada tabel 4.8 tampak bahwa
siklus
II
mengalami
peningkatan.
nilai rata-rata jumlah siswa yang tuntas
Grafik 2. Ketuntasan Belajar Klasikal tiap siklus
GRAFIK KETUNTASAN BELAJAR Jumlah siswa yang tuntas
Prosenatase Ketuntasan Klasikal 85
70
28
23
siklus 1
siklus 2
Pada siklus I, nilai rat-rata mencapai 77
diperoleh rata-rata 76,46 dengan kriteria
dengan
pada umumnya.
ketuntasan
secara
klasikal
70%.Pada siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 81 dengan jumlah siswa yang
SIMPULAN DAN SARAN
tuntas mengikuti pembelajaran sebanyak
Simpulan
26 orang , maka ketuntasan belajar siswa
Berdasarkan
secara klasikal adalah mencapai 85% .Jadi
pembahasan yang disajikan pada hasil
pada siklus II ketuntasan belajar telah
penelitian
mencapai indikator keberhasilan yang
simpulan sebagai berikut: Pembelajaran
mengharapkan secara klasikal nilai 65
dengan
mencapai
meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal
85%.
ini
Tanggapan siswa didapat berdasarkan
hasil
dan
pembahasan
pendekatan
ditunjukkan
penelitian
dari
RME
hasil
dan
didapat
dapat
observasi
angket yang disebar kepada siswa diakhir
tindakan rata-rata aktivitas siswa berurutan
penelitian. Hasil jawaban angket yang
dari siklus I dan siklus II adalah 65% dan
diberikan keseluruh siswa kelas IXF dapat
76%. Pembelajaran dengan pendekatan RME dapat meningkatkan hasil belajar 120
Matematika Berorientasi Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Surabaya: PPS Universitas Negeri Surabaya Amin,Moh,2011,Panduan Praktis Penelitian Tindakan Kelas ,Inspirasi Grobogan Aqib,Zaenal dkk, 2008 ,Penelitian Tindakan Kelas,CV Yrama Widya.Jakarta Beaulieu, Danie, 2008 Teknik-Teknik yang Berpengaruh di Ruang Kelas, PT Indeks,Jakarta Hamdani,2011,Strategi Belajar Mengajar,CV Pustaka Setia, Bandung Ibrahim, Muslimin, Rachmadiarti, Fida,Nur, Muhammad,Ismono. 2000 Pembelajaran Kooperatif.Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Lie,Anita,2010, Cooperative Learning ,PT Grasindo Jakarta Lusita,A,2012,Jurus Sukses menjadi Guru Kreatif,Inspiratif dan Inovatif,Araska ,Jogjakarta Saragih,2013 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi melalui Pendekatan Matematika Realistik pada siswa SMP Kelas VII Langsa,Paradikma Jurnal Pendidikan Matematika Pascasarjana Unversitas Negeri Medan,Medan Shadiq,Fadjar,2010,Pembelajaran Matematika dengan pendekatan Realistik SMP,PPPPTK Matematika ,Jogjakarta Silberman,Mel ,2009 Active Learning,Insan Madani ,Jogjakarta,Jakarta Slametto,2003 ,Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,Rineka Cipta,Jakarta Suryabrata,Suryadi, 2006,Metodologi Penelitian ,Raja Grafindo Persada,Jakarta Suryadi,2003 ,Inovasi Pembelajaran Menggunakan Metode CTL,Rineka Cipta,Jakarta
siswa, hal ini tampak dari nilai hasil evaluasi siklus I rata-rata adalah 77 dan prosentase ketuntasan belajar sebesar 70 % , nilai rata-sata siklus II 81 dan persentase ketuntasan belajar 85%. Pembelajaran dengan pendekatan RME pada umumnya mendapat tanggapan
positif dari siswa,
dapat
dengan
ditunjukkan
rata-rata
persentase angket tanggapan siswa sebesar 76,46%
Saran Berdasarkan pembahasan
hasil ,
penelitian
peneliti
dan
menyampaikan
beberapa saran agar pembelajaran dengan pendekatan RME dapat berhasil, yaitu:1). Guru
hendaknya
masalah
nyata
lingkungan
dapat yang
sekitar
mengajukan
sesuai
dengan
sekolah
berada
sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa.
2).Guru
disarankan
untuk
memperhatikan alokasi waktu untuk tiaptiap fase, disesuaikan dengan tingkat materi yang akan disampaikan.3) Guru hendaknya memberikan perhatian yang menyebar
dalam
memfasilitasi,
membimbing, membantu dan memberikan perhatian kepada siswa.
DAFTAR PUSTAKA Asra,Sumiati,2007 Metode Pembelajaran Pendekatan Individual,Rancaekek Kencana: Bandung Abba, Nurhayati , 2000 Pengembangan Perangkat Pembelajaran 121