PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA Maya Imaniar DR Wahyu Meiranto Universitas Diponegoro ABSTRACT Management should need to know how important using information of Management Accounting System (MAS) which can be used in an increasingly competitive business competition. This research examines the moderating effect of the usefulness of MAS information on the relationship between the intensity of market competition and business unit performance and job satisfaction. This study has two objectives. The first is to analyze the influence of the intensity of competition in the market with business unit performance and job satisfaction. Secondly, analyzed the relationship between the use of MAS information with business unit performance and job satisfaction on the level of intensity of market competition is high. Data was collected through questionnaire surveys through electronic-mail (e-mail) and mail. Data were analyzed using a model Moderated Regression Analysis (MRA). The results of this study indicate that there is an influence of the intensity of competition in the market with business unit performance and job satisfaction. At the company’s services, the use of MAS information does not mediate between the intensity of market competition on the performance of the business unit. The use of MAS information mediates the relationship between the intensity of market competition on job satisfaction but the use of MAS information has a negative effect on job satisfaction. Keywords: MAS information, intensity of market competition, performance, satisfaction PENDAHULUAN
dikelola oleh para manajer yang berkualitas di
Persaingan pasar berdampak pada
dalam melaksanakan operasional perusahaan.
pergolakan, tekanan, resiko dan ketidakpastian
Biema dan Greenwald (1997) dan
organisasi.
Organisasi
dituntut
untuk
Mia dan Clarke (1999) menunjukkan empiris
menjawab segala ancaman dan kesempatan
dari industri manufaktur yang mendukung
dalam lingkungan yang kompetitif serta
hubungan positif antara peran manajer terhadap
menggunakan sistem pengendalian yang
kinerja dan penggunaan sistem akuntansi
tepat untuk mencapai tujuannya (Khandwalla,
manajemen (SAM). SAM digunakan untuk
1972, 1973; Burchell et. al, 1980; Haas, 1987;
membantu organisasi mengimplementasikan
Bromwich dan Bhimani, 1994 dalam Mia dan
rencana
Clarke, 1999). Perusahaan manufaktur dengan
bersaingnya. Lingkungan bersaing dalam
sistem akuntansi manajemen yang baik akan
penelitian ini merupakan hal yang kontijensi
dalam
merespon
lingkungan
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196
181
(ketidakpastian). Pendekatan kontijensi yang
bedaan penelitian terletak pada pemilihan
digunakan
manajemen
obyek penelitian, yaitu perusahaan jasa yang
didasarkan pada suatu premis bahwa tidak
bergerak di bidang provider telekomunikasi,
terdapat sistem akuntansi manajemen yang
dan penambahan variabel kepuasan kerja yang
sesuai untuk semua organisasi dalam semua
akan berpengaruh atau tidak sebagai akibat
situasi (Otley, 1980). SAM yang baik dapat
dari interaksi antara intensitas kompetisi pasar
mencukupi kebutuhan informasi para manajer,
dengan informasi SAM. Oleh karena itu tujuan
karena SAM mampu membentuk suatu bagian
dari penelitian ini adalah menguji pengaruh
integral informasi bisnis sebagai sistem
intensitas kompetisi persaingan pasar terhadap
pengendalian yang mengarah dan mendukung
hubungan antara penggunaan informasi SAM
keputusan yang dibuat manajemen (Chenhall
dengan Kinerja Unit Bisnis dan Kepuasan
dan Morris, 1986; Ewusi Manash, 1981;
Kerja.
dalam
akuntansi
Gordon dan Miller, 1976). SAM merupakan sistem formal yang dirancang
untuk
menyediakan
informasi
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
bagi para manajer (Bowens dan Albernethy,
Pendekatan kontinjensi dalam peneliti-
2000). Chenhall dan Morris (1986), Johnson
an ini digunakan untuk mengevaluasi faktor-
(1990), Mia dan A.Patiar (2001) menyatakan
faktor lingkungan (intensitas persaingan,
bahwa SAM dapat membantu manajer dalam
strategi
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
yang diduga dapat menyebabkan SAM men-
mereka (Downie, 1997), sehingga mereka
jadi lebih efektif. Teori kontinjensi dapat
dapat memperbaiki kinerja organisasi. SAM
digunakan untuk menganalisis desain dan
dalam perusahaan industri diharapkan dapat
SAM untuk memberikan informasi yang dapat
mempersiapkan para manajer membentuk
digunakan perusahaan untuk berbagai macam
format yang tepat bagi industri dan mampu
tujuan (Otley, 1980) dan untuk menghadapi
memenuhi kebutuhan informasi (Dent, 1996;
persaingan ( Mia dan Clarke, 1999). Teori
Govindarajan, 1984; Mia dan Chenhall, 1994;
kontinjensi didasarkan pada premis bahwa
Simons, 1990 dalam Muslichah, 2002).
tidak ada sistem akuntansi manajemen yang
dan
ketidakpastian
lingkungan)
Penelitian ini merupakan replikasi dari
secara universal dapat digunakan organisasi
penelitian Mia dan Clarke (1999) di Australia
dalam berbagai lingkungan (Otley, 1980;
mengenai
persaingan
Muslichah, 2003).
informasi
sistem
pasar,
penggunaan
akuntansi
manajemen
Pendekatan teori kontinjensi pada
(SAM) dan kinerja unit perusahaan. Per-
akuntansi manajemen didasarkan pada asumsi
182
PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA Maya Imaniar DR Wahyu Meiranto Universitas Diponegoro
bahwa tidak ada informasi SAM secara
organisasi perlu menyesuaikan diri dengan
universal yang selalu tepat dapat diterapkan
cepat terhadap lingkungan pasar. Jika suatu
pada seluruh organisasi dalam setiap keadaan
entitas dihadapkan pada persaingan pasar
(Siegel dan Marconi, 1989). SAM memiliki
yang kompetitif, namun gagal mengadopsi
ketergantungan pada faktor-faktor situasional
dan mengimplementasikan strategi yang tepat
di dalam organisasi (Hasniadi, 2002).
untuk menghadapi persaingan tersebut, maka
Terdapat hubungan antara beberapa
berdampak pada kinerja yang memburuk.
variabel kontinjensi, yaitu variabel-variabel
Kohli dan Jaworski (1990) menyatakan
yang tidak dapat dipengaruhi oleh organisasi,
bahwa besarnya persaingan suatu perusahaan
pada
seharusnya berorientasi pada pasar (mampu
beberapa
organisasi
terdiri
komponen dari
pengendalian
desain
informasi
menemukan
keinginan
customers)
dan
akuntansi, desain informasi manajemen, desain
menciptakan nilai superior customer untuk
organisasional atau komposisi pengendalian
capaian kepuasan. Suatu organisasi seharusnya
organisasi dan kemudian melalui beberapa
berhati-hati dalam mengukur keuntungan dan
variabel intervening, berhubungan dengan
biaya terhadap peningkatan orientasi strategi
efektivitas organisasi (Siegel dan Marconi,
pasar yang mungkin akan menghalangi
1989).
kinerja. Strategi merupakan rencana terpadu
Intensitas Kompetisi Pasar dan Kinerja
tentang uraian produk, kegiatan, fungsi dan
Unit Bisnis serta Kepuasan Kerja
pasar yang saat ini dijalankan oleh perusahaan
Chief executive officer (CEO) dalam
untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
menggunakan teknologi informasi diharapkan
Strategi disusun berdasarkan keunggulan
memiliki
perusahaan dalam menghadapi lingkungan.
kemampuan
mengembangkan
usaha, inisiatif, kerjasama dan membangun
Strategi bersaing merupakan usaha
kompetensi dan meningkatkan kreativitas
yang berbeda dari para pesaing dalam industri
secara singkat untuk mencapai misi strategi
yang sama (Porter, 1985). Setiap perusahaan
dan memudahkan implementasi. Mia dan
mempunyai kebebasan untuk menentukan
Clarke (1999) menjelaskan bahwa keadaan
strategi mana yang akan dipergunakan dalam
sosial dan emosional di dalam perusahaan
bersaing.
dapat
benchmarking
meningkatkan
produktivitas
dan
keunggulan bersaing. De Geus (1998); Senge (1990); Day
SAM
menyediakan dan
informasi
monitoring
untuk
membantu perusahaan dalam mengevaluasi dan
mengimplementasikan
strategi
yang
(1991) mengemukakan bahwa dalam rangka
tepat serta memperbaiki kinerja. Sehingga,
mempertahankan keunggulan bersaing, sebuah
informasi SAM menjadi mediasi dalam Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196
183
hubungannya terhadap persaingan pasar dan
yang dikirim kepada penerima berkenaan
kinerja organisasi.
dengan perilaku penerima tersebut (Ashford
Penggunaan Informasi SAM dan Kinerja
and Cummings, 1983). Penelitian sebelumnya
Unit Bisnis serta Kepuasan Kerja
menyatakan bahwa umpan balik membantu
Penggunaan informasi dengan bench-
manajer
meningkatkan
kinerja
karena
marking dan monitoring yang disediakan oleh
memungkinkan
SAM membantu manajer untuk meningkatkan
dan mengoreksi kesalahan serta mengurangi
kinerja organisasi dengan dua cara. Pertama,
ketidakpastian tugas dengan memberikan
penggunaan informasi membantu manajer
informasi
dalam memposisikan organisasinya pada
Bourne, 1966). Umpan balik memfasilitasi
persaingan pasar. Posisi organisasi yang
kinerja
tepat dalam persaingan pasar merupakan hal
usaha-usaha manajer terhadap tujuan dan
yang krusial bagi kemampuan perusahaan
perilaku yang dinilai oleh organisasi (Ashford
untuk menopang paket atribut produk yang
and Cummings, 1983).
ditawarkan kepada konsumennya. Perolehan
yang
mereka
relevan
organisasi
Informasi
mengidentifikasi
(Vroom,
dengan
1964;
mengarahkan
benchmarking
dan
pesaingnya
monitoring dapat memberikan umpan balik
merupakan dasar atas penempatan posisi
pada aspek-aspek yang berbeda saham, volume
tersebut (Simmonds, 1981).
penjualan, profitabilitas dan produktivitas
keunggulan
biaya
terhadap
Informasi SAM dapat membantu
(Kaplan, 1983), sehingga meningkatkan kinerja
manajemen dalam mengidentifikasi peluang
organisasi. Laporan yang membandingkan
untuk meningkatkan nilai konsumen, sehingga
kinerja organisasi tahun sekarang pada biaya,
mampu mempertahankan konsumen yang ada
pangsa pasar, tingkat persediaan atau volume
dan meningkatkan pangsa pasar. Beberapa
penjualan dengan tahun-tahun sebelumnya
perusahaan menetapkan kunci tujuan dalam
atau dengan organisasi lain pada industri
bentuk total penjualan atau pangsa pasar
yang sama merupakan contoh dari umpan
karena hal ini merupakan dasar yang baik
balik. Para manajer memiliki tingkat kepuasan
untuk menghasilkan profitabilitas jangka
terhadap SAM yang berhubungan erat dengan
panjang (Pogue, 1990).
penggunaan informasi. Jika ketersediaan
Kedua, penggunaan informasi SAM
informasi tidak tepat waktu, maka manajer
dapat mempromosikan kinerja organisasi
tidak
dengan memberikan umpan balik pada
mereka menginginkannya. Sebaliknya, jika
implementasi perencanaan dan penyelesaian
manajer merasa tidak cukup dengan informasi
pekerjaan. Umpan balik adalah informasi
yang tersedia , maka manajer tidak akan
184
bisa
menggunakannya,
sekalipun
PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA Maya Imaniar DR Wahyu Meiranto Universitas Diponegoro
menggunakan
informasi
tersebut.
Maka,
penting.
kepuasan para manajer dengan SAM adalah Tabel 1 Penelitian Terdahulu berkaitan dengan SAM No 1.
Peneliti Chenhall dan Morris
Tahun Obyek Penelitian Alat Analisis 1986 Perusahaan Path Analysis Manufaktur
2.
L. Mia dan Goyal
1991
3.
L. Mia
1993
4.
L. Mia dan Clarke
5.
Rumah Sakit Umum Perusahaan Manufaktur
Path Analysis
1999
Perusahaan manufaktur
Path Analysis
Muslichah
2002
Perusahaan Manufaktur
Lisrel
6.
Dena Evi Susrani
2002
Perusahaan Manufaktur
Path Analysis
7.
Aulia Fuad Rahman
2002
Perusahaan Manufaktur
Path Analysis
8.
Musmini
2003
Perusahaan Manufaktur
Anova Two Way
9.
Yulius dan Gudono 2007
Perusahaan Manufaktur
Anova Two Way
Path Analysis
Temuan Hasil Penelitian Desain SAM memperbaiki respon waktu dan mengasimilasikan informasi dari beberapa sumber ke dalam broad scope SAM yang berhubungan dengan ketidakpastian operasional yang dipersepsikan Ada hubungan positif langsung antara SOC dan informasi broad scope SAM Mengindikasikan bahwa SAM bertindak sebagai moderator dalam hubungannya diantara ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan terhadap kinerja manajer Meningkatnya intensitas persaingan pasar tidak berhubungan dengan kinerja unit bisnis Meningkatnya penggunaan informasi SAM berhubungan positif dengan meningkatnya kinerja unit bisnis Semakin tinggi saling ketergantungan semakin dibutuhkan karakteristik SAM lingkup luas Desentralisasi merupakan variabel penting dalam menyusun SAM. Namun gagal membuktikan bahwa desentralisasi mempunyai pengaruh langsung terhadap karakteristik SAM akan broad scope Karakteristik informasi broad scope dan aggregation SAM merupakan variabel penting dalam memediasi hubungan antara ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi terhadap kinerja manajerial Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara intensitas kompetisi pasar, penggunaan informasi SAM dan kinerja unit bisnis. SAM memediasi hubungan antara intensitas kompetisi pasar dan kinerja unit bisnis. Semakin tinggi intensitas kompetisi pasar, maka penggunaan informasi SAM yang sophisticated akan meningkatkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja.
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196
185
Informasi SAM yang relevan
diuraikan dapat dirumuskan sebagai
dapat membantu seorang manajer dalam
peluang
H1: Terdapat pengaruh langsung antara
untuk meningkatkan nilai pelanggan.
informasi sistem akuntansi manajemen
Intensitas kompetisi pasar direspon
(SAM) terhadap kinerja unit bisnis.
oleh
mengidentifikasi
berikut:
manajer
dengan
mengambil
H2: Semakin tinggi intensitas kompetisi
manfaat yang besar dari penggunaan
pasar, maka penggunaan informasi
informasi SAM yang tersedia, yang
sistem akuntansi manajemen (SAM)
nantinya akan berpengaruh terhadap
akan meningkatkan kinerja unit bisnis.
kinerja unit bisnis dalam menghadapi
H3: Terdapat pengaruh langsung antara
kompetisi pasar dan manajemen (SAM) tersebut terhadap kinerja
sistem pengaruh akuntansilangsung manajemen H3: Terdapat antara (SAM)
menimbulkan unit bisnis.kepuasan kerja apabila H2: Semakintetap tinggidapat intensitas kompetisi perusahaan eksis dalam pasar, maka penggunaan informasi menghadapi kompetisi pasar yang
terhadap kepuasan kerja.(SAM) sistem akuntansi manajemen terhadap kepuasan kerja. H4: Semakin tinggi intensitas kompetisi H4: Semakin tinggi intensitas kompetisi
pasar, maka penggunaan informasi
sistem akuntansi manajemen (SAM)
pasar, maka penggunaan informasi
akan
SAM akan meningkatkan kepuasan
kian ketat. Pengembangan hipotesis meningkatkan
kinerja
unit
berdasarkan bisnis. pemaparan yang telah
SAM akan meningkatkan kepuasan
kerja. kerja.
Gambar 2 Model Penelitian Gambar 2 Model Penelitian Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar Kinerja Unit Bisnis Informasi SAM Kepuasan Kerja
METODA PENELITIAN
METODA PENELITIAN Variabel Penelitian
dan
Definisi
VariabelOperasional PenelitianPerusahaan dan Definisi Variabel kinerja Operasional Perusahaan
kos, kualitas, deliverysangat schedule, dan skala 5 menunjukkan baiknya service/ kinerja perusahaan. instrumen pelayanan, volumeKeunggulan penjualan, pangsa pasar
unit
bisnis
didefinisikan oleh Mia dan Clarke (1999)
ini adalah dapat mengukur kinerja dan tingkat laba. Variabel ini diukur dengan perusahaan lebih objektif karena bersifat
Variabel kinerja unit bisnis didefinisikan
instrumen yang dikembangkan oleh Mia dan
oleh Miapencapaian dan Clarke (1999) berkaitan dengan target yang telah direncanakan,
Clarke (1999) dengan lima point skala likert. 1990).
seberapamisalnya tinggi pencapaian yang telah pencapaian target produksi, kos,
Skala 1 Variabel merepresentasikan perusahaan kepuasankinerjakerja
kualitas,misalnyadelivery schedule, direncanakan, pencapaian produksi,
didefinisikan sebagai (overall) bentuk kepuasan secara keseluruhan sangat rendah
berkaitan
dengan
service/pelayanan,
186
seberapa
volume
tinggi
penjualan,
menyeluruh (Govindarajan dan Fisher,
individu akan pekerjaannya serta bentuk
kesukaanINFORMASI akan SISTEM bekerjaAKUNTANSI dalam MANAJEMEN suatu pangsa pasar dan tingkat KOMPETISI laba. Variabel PERAN MODERASI INTENSITAS PASARini PADA PENGGUNAAN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA organisasi (Chong et al., 2001). Kepuasan diukur dengan instrumen yang Maya Imaniar DR Wahyu Meiranto kerja diukur dengan tiga item pertanyaan dikembangkan oleh Mia dan Clarke (1999) Universitas Diponegoro dengan lima point skala likert. Skala 1
dengan lima (5) poin skala likert yang
merepresentasikan
dikembangkan oleh Dewar dan Werbel
kinerja
perusahaan
dan skala 5 menunjukkan sangat baiknya
instrumen
ini
dan
melaporkan
bahwa
kinerja perusahaan. Keunggulan instrumen
instrumen reliabel dengan Cronbach Alpha
ini adalah dapat mengukur kinerja perusahaan
0,85. Pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian
lebih objektif karena bersifat menyeluruh
diajukan dengan mengidentifikasikan lima (5)
(Govindarajan dan Fisher, 1990).
poin skala Likert dimana angka pada skala 1
Variabel kepuasan kerja didefinisikan
menunjukkan sangat rendahnya penggunaan
sebagai bentuk kepuasan individu akan
informasi SAM dan angka 5 menunjukkan
pekerjaannya serta bentuk kesukaan akan
sangat tingginya penggunaan informasi SAM.
bekerja dalam suatu organisasi (Chong, et.
Variabel independen dalam penelitian
al., 2001). Kepuasan kerja diukur dengan tiga
ini adalah karakteristik informasi sistem
item pertanyaan dengan lima (5) poin skala
akuntansi
likert yang dikembangkan oleh Dewar dan
digunakan untuk menilai responden berkaitan
Werbel (1979). Instrumen ini telah digunakan
dengan informasi yang diperoleh dari SAM.
oleh penelitian akuntansi sebelumnya (Chong,
Tujuan pengukuran variabel ini adalah untuk
et. al., 2001). Skala 1 merepresentasikan tidak
mengukur kemampuan informasi akuntansi
puas dan skala 5 merepresentasikan sangat
manajemen yang relevan untuk menunjang
puas.
kinerja
manajemen.
manajemen.
Instrumen
Jawaban
SAM
responden
Variabel informasi yang disediakan
digunakan untuk menentukan apakah tingkat
oleh SAM menggunakan 12 item instrumen
ketersediaan informasi akuntansi manajemen
penilaian.
perusahaan andal atau tidak andal.
Item
pertama
sampai
item
Variabel moderating yang digunakan
sepuluh termasuk contoh dalam penggunaan informasi oleh manajer unit perusahaan
dalam
penelitian
ini
adalah
intensitas
yang mempunyai kesamaan organisasi dalam
kompetisi pasar. Variabel ini diukur dengan
industri. Item kesebelas sampai dua belas
menggunakan instrumen yang dikembangkan
mewakili informasi yang digunakan manajer
oleh Chong, et. al. (2001) yang diadopsi
dalam memantau kelebihan waktu kinerja unit
dari Mia dan Clarke (1999) dan penelitian
perusahaan mereka. Keduanya dibandingkan
Khandawalla (1972). Instrumen ini terdiri
secara eksternal dan internal terhadap kinerja
dari tujuh (7) item pertanyaan yang berkaitan
unit perusahaan pemilihan kriteria dibawah
dengan intensitas kompetisi pasar seperti
kritikal kondisi persaingan.
jumlah pesaing, teknologi, produk, harga
Instrument penelitian ini diadopsi
produk, paket, distribusi produk, peraturan
dari Mia dan Clarke (1999) serta Simons
Pemerintah dengan menggunakan lima (5)
(1990). Mia dan Clarke (1999) menggunakan
poin skala likert. Skala 1 merepresentasikan Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196
187
kondisi kompetisi pasar yang sangat rendah
yaitu uji nilai selisih mutlak. Frucot dan
dan
Shearon
skala
5
merepresentasikan
kondisi
(1991)
dalam
Ghozali
(2006)
kompetisi pasar yang sangat tinggi.
mengajukan model regresi yang agak berbeda
Populasi dan Sampel
untuk menguji pengaruh moderasi, yaitu
Populasi
ini
dengan model nilai selisih mutlak dari variabel
adalah perusahaan jasa yang menggunakan
independen dengan rumus persamaan regresi:
sistem akuntansi manajemen (SAM) yang
Y1 = b1X1 + b2X2 + b3│X1 - X2│
berpotensial mengetahui benchmarking dan
Y2 = b1X1 + b2X2 + b3│X1 - X2│
informasi yang tepat waktu ditujukan pada
Keterangan :
perusahaan provider telekomunikasi. Sampel
Y1 = kinerja unit bisnis
dalam penelitian ini adalah manajer unit
Y2 = kepuasan kerja
bisnis dan karyawan yang memahami dan
X1 = penggunaan informasi SAM
mengetahui benchmarking dan monitoring
X2 = pengaruh intensitas kompetisi pasar
sistem
dalam
X1 - X2│ = interaksi yang diukur dengan
sampel
nilai absolut perbedaan antara
informasi
perusahaan.
dalam
yang
Penentuan
penelitian
tersedia jumlah
minimal dengan cara mengkalikan jumlah
X1 dan X2
pertanyaan pada kuesioner dengan angka
b1 = Koefisien Korelasi X1 terhadap Y
(Hair, Anderson, Tatham dan Black dalam
b2 = Koefisien Korelasi X2 terhadap Y
bukunya Multivariate Data Analysis (2006).
b3 = Koefisien Korelasi X1 dan X2 terhadap Y
Jumlah item kuesioner pada penelitian ini
Menurut Furcot dan Shearon (1991)
adalah sebanyak 30 item, sehingga jumlah
interaksi seperti ini lebih diterima, karena
sampel dalam penelitian ini adalah 30 X 5 =
ekspektasi sebelumnya berhubungan dengan
150 sampel atau 150 koresponden.
kombinasi antara X1 dan X2 dan berpengaruh
Metoda Pengumpulan Data
terhadap Y.
Pengumpulan data dilakukan dengan mail survey melalui penyebaran kuesioner
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan contact person serta mendistribusikan
Deskripsi Sampel Penelitian
kuesioner melalui jasa pos ke perusahaan-
Data penelitian dikumpulkan dengan
perusahaan yang menjadi bagian dari sampel
mengirimkan 150 kuesioner yang dilakukan
penelitian ini.
secara langsung oleh peneliti kepada responden
Metoda Analisis
melalui jasa pos, email dan datang langsung
Hipotesis diuji dengan menggunakan
ke provider telekomunikasi. Kuesioner yang
teknik regresi dengan variabel moderating,
kembali sejumlah 114. Setelah dilakukan
188
PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA Maya Imaniar DR Wahyu Meiranto Universitas Diponegoro
pemeriksaan data terdapat 32 kuesioner yang
valid, tetapi jika sig. > 0,05, maka butir
pengisiannya tidak lengkap, sehingga jumlah
pertanyaan tersebut tidak valid. menunjukkan
sampel yang digunakan 82 kuesioner dengan
suatu taraf yang digunakan untuk mengukur
tingkat response rate sebesar 54.67%.
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
Uji validitas pada Tabel 2 dilakukan
alat ukur untuk melakukan fungsinya. Semakin
dengan Program SPSS dengan kriteria jika
tinggi validitas alat ukur maka semakin kecil
diperoleh sig. < 0,05, butir pertanyaan tersebut
varian kesalahannya.
Tabel 2 Uji Validitas Variabel
Intensitas Kompetisi Pasar (X2)
Penggunaan Informasi SAM (X1)
Kinerja Unit Bisnis (Y1)
Kepuasan Kerja (Y2)
Butir Pertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30
Sumber : Data primer yang diolah.
Koefisien 0,464 0,445 0,241 0,751 0,693 0,522 0,503 0,342 0,584 0,286 -0,332 -0,332 0,230 0,541 0,685 0,685 0,712 0,539 0,576 0,841 0,611 0,808 0,610 0,680 0,783 0,851 0,833 0,900 0,573 0,892
p-value 0,000 0,000 0,029 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000 0,009 0,002 0,002 0,038 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Uji reabilitas pada penelitian ini
pertanyaan lain dengan mengukur korelasi
dilakukan dengan one shot atau pengukuran
antar jawaban. Hasil yang tersaji pada
sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali
Tabel 3 menunjukkan nilai koefisien Alpha
dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
Cronbach untuk semua variabel di atas 0,6.
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196
189
Dengan demikian dapat disimpulkan seluruh
dan X2) maupun variabel terikat (Y1 dan Y2)
butir pertanyaan pada variabel bebas (X1
dinyatakan reliable.
Tabel 3 Uji Reliabilitas Nama Variabel
Koefisien Cronbach Alpha
Intensitas Kompetisi Pasar Penggunaan Informasi SAM Kinerja Unit Bisnis Kepuasan Kerja
Sumber : Data primer yang diolah, 2009.
Ket
0,7149 0,6266 0,7812 0,8222
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Uji normalitas dilakukan untuk melihat
grafik (Gambar 2) menunjukkan bahwa titik-
apakah data terdistribusi secara normal atau
titik pada grafik mendekati garis diagonal atau
tidak. Regresi linear memerlukan asumsi
membentuk sudut 450 dengan sumbu mendatar
normalitas data agar kesimpulan yang diambil
berarti residual terdistribusi secara normal.
dapat dianggap berlaku terhadap keseluruhan
Sehingga, asumsi normalitas data pada model
populasi. Uji normalitas dalam penelitian ini
regresi untuk persamaan 1 dan 2 terpenuhi dan
dilakukan terhadap nilai residual dengan plot
pengujian dapat dilanjutkan.
Gambar 2 Uji Normalitas Persamaan 1 dan 2
Persamaan 1
Persamaan 2
Sumber : Data primer yang diolah. Untuk mendeteksi apakah terjadi heteroskedastisitas
atau
tidak
dengan
meregresikan nilai absolut residual dengan
190
variabel
bebasnya.
Pengujian
dilakukan
dengan melakukan plot antara nilai ZPRED dengan nilai SRESID.
PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA Maya Imaniar DR Wahyu Meiranto Universitas Diponegoro
Scatterplot
Scatterplot
Dependent Variable: Kinerja Unit Bisnis
Dependent Variable: Kepuasan Kerja
3
3
2
2
Regression Studentized Residual
Regression Studentized Residual
Gambar 3 Uji Heteroskedastisitas Persamaan 1 dan 2
1 0 -1 -2 -3 -4
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
1 0 -1 -2 -3 -4
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Plot grafik pada Gambar 3 menunjukkan
demikian model untuk persamaan 1 dan 2
bahwa titik-titik pada grafik tersebar secara
memenuhi asumsi homoskedastisitas.
merata baik di atas nol maupun di atas nol.
Hasil Uji Hipotesis
Tidak terdapat pola tertentu pada grafik, yang
Berdasarkan hasil output, persamaan
menunjukkan bahwa tidak terdapat gejala
regresi pada model penelitian ini adalah
heteroskedastisitas
sebagai berikut:
pada
model.
Dengan
Tabel 4 Persamaan Regresi 1 Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Model B Error Beta 1 (Constant) 31,579 ,644 Penggunaan Informasi SAM 3,146 ,488 ,565 Intensitas Kompetisi Pasar 1,541 ,493 ,277 ABSX1_X2 -1,016 ,678 -,112 a. Dependent Variable: Kinerja Unit Bisnis Tabel 5 Persamaan Regresi 2 Coefficientsa Model B Std. Error 1 (Constant) 12,138 ,277 Penggunaan Informasi SAM 1,175 ,210 Intensitas Kompetisi Pasar ,474 ,212 ABSX1_X2 -,700 ,292
Beta ,534 ,216 -,196
t 49,047 6,451 3,127 -1,500
Sig. ,000 ,000 ,002 ,138
t 43,806 5,596 2,235 -2,402
Sig. ,000 ,000 ,028 ,019
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja Sumber: Data primer diolah.
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196
191
Hipotesis 1 adalah terdapat pengaruh
kompetisi pasar, maka penggunaan informasi
langsung antara intensitas kompetisi pasar
SAM akan meningkatkan kinerja unit bisnis
terhadap kinerja unit bisnis. Berdasarkan hasil
dalam penelitian ini ditolak.
pengujian hipotesis (Tabel 4) dengan tingkat
Kesimpulan
dari
hasil
penelitian
signifikan 5% menunjukkan adanya hubungan
ini adalah penggunaan informasi SAM
langsung yang signifikan antara kompetisi
berpengaruh terhadap kinerja unit bisnis, namun
pasar dan kinerja unit bisnis (p = 0,002)
intensitas kompetisi pasar yang semakin tinggi
mengindikasikan
penelitian
tidak menyebabkan penggunaan informasi
signifikan secara statistic, maka Ho pada
SAM akan meningkatkan kinerja unit bisnis.
Hipotesis 1 dinyatakan diterima.
Hasil dari hipotesis ini bertentangan dengan
bahwa
hasil
Hasil penelitian ini tidak mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Musmini
penelitian Mia dan Clarke (1999) yang
(2003) yang menyatakan SAM memediasi
menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan
hubungan antara intensitas kompetisi pasar
langsung antara intensitas persaingan pasar
dan kinerja unit bisnis.
dengan kinerja unit perusahaan. Tetapi mendukung
penelitian
Musmini
Penelitian ini tidak mendukung Yulius
(2003)
dan Gudono (2007) yang menemukan bahwa
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
semakin tinggi intensitas kompetisi pasar,
yang signifikan dan positif antara intensitas
maka penggunaan informasi SAM yang
kompetisi pasar, penggunaan informasi SAM
sophisticated akan meningkatkan kinerja unit
dan kinerja unit bisnis.
bisnis dan kepuasan kerja pada perusahaan
Hipotesis 2 adalah semakin tinggi
manufaktur. Hal ini terjadi, karena adanya
intensitas kompetisi pasar, maka penggunaan
kemungkinan manajer di perusahaan provider
informasi SAM akan meningkatkan kinerja
telekomunikasi menggunakan informasi SAM
unit bisnis. Berdasarkan hasil perhitungan
yang sophisticated untuk menghadapi kondisi
analisis regresi (Tabel 4) diketahui bahwa
intensitas kompetisi pasar yang rendah, maka
nilai t hitung untuk variabel moderasi
kinerja unit bisnis dapat menurun.
diketahui sebesar -1,500 dengan signifikansi
Hipotesis ketiga penelitian ini menyata-
sebesar 0,138 (nilai signifikansi > 0,05),
kan bahwa terdapat pengaruh langsung antara
maka variabel intensitas kompetisi pasar
intensitas kompetisi pasar terhadap kepuasan
bukan variabel moderating untuk menunjang
kerja. Berdasarkan hasil analisis regresi
pengaruh
SAM
(Tabel 5), pengaruh tersebut ditunjukkan
terhadap kinerja unit bisnis. Hipotesis kedua
oleh koefisien regresi sebesar 0,216 dengan
yang menyatakan semakin tinggi intensitas
nilai t hitung sebesar 2,235 dengan signifikansi
192
penggunaan
informasi
PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA Maya Imaniar DR Wahyu Meiranto Universitas Diponegoro
sebesar 0,028 (nilai signifikansi < 0,05). Sehingga
disimpulkan
bahwa
KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini berhasil mengkonfirmasi
terdapat
pengaruh langsung antara intensitas kompetisi
hasil
penelitian
Musmini
(2003)
dan
pasar terhadap kepuasan kerja. Semakin tinggi
memberikan bukti empiris bahwa terdapat
tingkat intensitas kompetisi pasar, maka akan
pengaruh langsung antara intensitas kompetisi
semakin tinggi kepuasan kerja yang diterima.
pasar terhadap kinerja unit bisnis dan kepuasan
Hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat
kerja. Namun, tidak mendukung penelitian
pengaruh langsung antara intensitas kompetisi
Mia dan Clarke (1999) yang menyatakan
pasar terhadap kepuasan kerja diterima.
bahwa tidak terdapat hubungan langsung
Hipotesis keempat menyatakan bahwa
antara intensitas persaingan pasar dengan
semakin tinggi intensitas kompetisi pasar,
kinerja unit perusahaan. Kekuatan penelitian
maka penggunaan informasi SAM akan
ini terletak pada variabel kepuasan kerja untuk
meningkatkan kepuasan kerja. Berdasarkan
membuktikan adanya pengaruh langsung
hasil perhitungan analisis regresi (Tabel 5)
antara intensitas kompetisi pasar terhadap
diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel
kepuasan kerja.
moderasi diketahui sebesar -2,402 dengan
Penelitian ini tidak berhasil mem-
signifikansi sebesar 0,019 (nilai signifikansi
buktikan bahwa semakin tinggi intensitas
< 0,05), maka variabel intensitas kompetisi
kompetisi pasar, maka penggunaan informasi
pasar merupakan variabel moderating untuk
SAM akan meningkatkan kinerja unit bisnis
menunjang pengaruh penggunaan informasi
dan kepuasan kerja. Keterbatasan dalam
SAM terhadap kepuasan kerja. Namun
penelitian ini adalah pengambilan sampel
pengaruh dari variabel moderating tersebut
penelitian dari perusahaan jasa provider
adalah negatif, artinya tingkat pengaruh
telekomunikasi saja, sehingga menyebabkan
yang diberikan oleh intensitas kompetisi
kurang bervariasinya persepsi sampel (bersifat
pasar sebagai variabel moderating akan
homogen). Target responden yang dinginkan
menurunkan kepuasan kerja. Hal ini bisa
dengan mail survey tidak tercapai. Oleh karena
saja terjadi karena kurangnya pemberian
itu, pada penelitian selanjutnya dapat melakukan
insentif oleh manajer kepada karyawannya.
survey dengan wawancara langsung terhadap
Hipotesis
menyatakan
manajer unit bisnis, sehingga dapat diperoleh
semakin tinggi intensitas kompetisi pasar,
responden dan tingkat respon yang benar-
maka penggunaan informasi SAM yang akan
benar diharapkan.
keempat
yang
meningkatkan kepuasan kerja dalam penelitian ini ditolak.
Implikasi dari penelitian ini memberikan gambaran tentang kondisi persaingan pasar Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196
193
ing System.” The Accounting Review, Vol.28, pp.16-35.
yang kompetitif, hendaknya ditangkap sebagai peluang untuk meningkatkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja, maka manajemen perlu mengetahui penggunaan informasi SAM yang dapat digunakan dalam menghadapai persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penggunaan informasi SAM oleh perusahaan sebagai media pembanding informasi yang dimiliki dengan para kompetitor dalam pengambilan keputusan. DAFTAR PUSTAKA Agustyan, Pratama. 2008. “Analisis Technology Acceptance Model (TAM) dan Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pemakai sistem informasi berbasis computer.” Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Undip. Semarang (tidak dipublikasikan). Ashford, S.J, Cummings, L.L. 1983. “Feedback as an Individual Resources: Personal Strategies of Creating Information.” Organization Behavior and Human Performance 32, 370-398.
Chong, VK. 1996. “Management Accounting System, Task Uncertainty and Managerial Performance: A Research Note.” The Accounting Review, Vol.21, pp.415-421. De Geus, A.P. 1970. “Planning as Learning.” Harvard Business Review, 70-74. Desmiyanti. 2001. “Pengaruh Strategi Bisnis dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Karakteristik Informasi Broad Scope Sistem Akuntansi Manajemen dengan Kinerja Organisasi.” Thesis (tidak dipublikasikan). Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta. Evi
Susrani, Dena. 2003. “Pengaruh Struktur, Ketidakpastian Lingkungan dan Interdependensi Organisasi terhadap Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen pada Perusahaan Manufaktur. Thesis (tidak dipublikasikan), Program Pasca Sarjana UNDIP, Semarang.
Bouwens, J. dan Abernethy, MA. 2000.” The Consequences of Customization on Management Accounting System Design.” Accounting Organization and Society. Vol.15, pp.221-241.
Faisal. 2006. “Analisis Pengaruh Intensitas Persaingan dan variabel Kontekstual terhadap Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Unit Bisnis dengan Pendekatan Partial Least Square.” Simposium Nasional Akuntansi IX.
Bromwich, M. 1990. “The case for Strategic Management Accounting: The Role of Accounting Information for Strategy in Competitive Markets.” Accounting Organization and Society. Vol.15, pp.27-46.
Fuad Rahman, Aulia. 2001. “Hubungan Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial.” Thesis (tidak dipublikasikan), Program Pasca Sarjana UNDIP, Semarang.
Chenhall, RH. Dan Morris, D. 1986. “The Impact of Structure, Environment, and Interdependence on Perceived Usefulness of Management Account-
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
194
PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA Maya Imaniar DR Wahyu Meiranto Universitas Diponegoro
Govindarajan, dan Fisher. 1990. “Strategy, Control System and Resources Sharing: Effect on Business Unit Performance.” Academy of Management Journal. 33. pp.259-285. Gul, FA. 1991. “The Effect of Managements Accounting Systems, Perceived Environmental Uncertainly on Small Business Managerial Performance.” Accounting and Business Research, Vol.22, pp.57-61. Hair, J.F., Anderson, R.E., dan Black, W.C. 2006. Multivariate Data Analysis. Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc. Ietje,
Nazaruddin. 1998. “Pengaruh Desentralisasi dan Karakteristik Informasi SAM terhadap Kinerja Manajerial.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. 141-162.
Ikhsan, Arfan. 2003. “Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar terhadap Kinerja Unit Perusahaan: Informasi Sistem Akuntansi Manajemen sebagai Variabel Intervening.” Thesis (tidak dipublikasikan), Program Pasca Sarjana UNDIP, Semarang. Khandawalla, P. 1972. “The Effect of Different Types of Competition on The use of Management Control.” Journal Accounting Research. pp.275-285. Kurnia Susanto, Yulius., dan Gudono. 2007. “Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar terhadap Hubungan Antara Penggunaan Informasi SAM dan Kinerja Unit Bisnis dan kepuasan Kerja.” Simposium Nasional Akuntansi X. Mahoney, TA., TH. Jerdee dan SJ. Carrol. 1963. Development of Managerial
Performance: A Research Approach. Cincinnati: South Western Publ. Co. Mardiyah, Aida Ainul dan Gudono. 2001. “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 4(1). Pp.1-30. Mia, L dan Brian Clarke. 1999. “Market Competition, Management Accounting Systems and Business Unit Performance.” Management Accounting Research, Vol.10. pp.137-158. Mulyadi dan Johny Setyawan. 1999. Sistem Perencanaan dan Pengendalian, Sistem Pelipatgandaan Kinerja Perusahaan. Edisi 1, Yogyakarta: Aditya Media. Muslichah. 2002. “Pengaruh Teknologi Informasi, Saling Ketergantungan Karakteristik SAM terhadap kinerja Manajerial”. Proceeding SNA V UNDIP. 26-29. Musmini, Lucy Sri. 2003. “Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar dan Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Unit Bisnis.” Thesis (tidak dipublikasikan), Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta. Nizarudin, Abu. 2006. “Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar dan Sistem Akuntansi Manajemen melalui Penggunaan Informasi SAM yang Bersifat Broad Scope dan Aggregation.” Simposium Nasional Akuntansi IX. Otley. 1980. “The Contingency Theory of Management accounting: Achievement and Prognosis. Accounting Organization and Society, Vol.5, No.4, pp.413-428.
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 5/No. 2/MEI 2009 : 181 - 196
195
Riyanto, Bambang. 1999. “Identifikasi Isu Penelitian Akuntansi Manajemen: Pendekatan Kontinjensi. Media Akuntansi, Vol.6, No.3, September, pp.288-303. Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for Business: A Skill-Building Approach.
196
Fourth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc. Simons, R. 1987. “Accounting Control System and Business Strategy: An Empirical Analysis.” Accounting, Organization and Society, Vol.12, No.4, pp.357-374.
PERAN MODERASI INTENSITAS KOMPETISI PASAR PADA PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA Maya Imaniar DR Wahyu Meiranto Universitas Diponegoro