PERAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT SISWA PADA EKSTRAKURIKULER TAPAK SUSCI (Studi kasus di smp muhammadiyah 4 surakarta Tahun pelajaran 2013/2014)
NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagiandari Tugas dan Syarat guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh: TARWOKO NIM : G000090069
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
iii
iv
ABSTRAK Setiap peserta didik memiliki potensi, bakat dan perkembangan yang beragam, sehinga pendidik diharuskan mampu memahami karakter dari setiap siswa itu sendiri, agar pendidik mampu mengarahkan peserta didik dalam memilih dan mengembangkan bakat siswa secara individu.Disinilah tugas dan peran dari manajemen kesiswaan untuk menemukan dan mengembangkan bakat yang ada pada siswa salah satunya dengan mengadakan ekstrakurikuler khususnya Tapak Suci. Sedangkan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana peran manajemen kesiswaan dalam mengembangkan bakat siswa pada ekstrakurikuler Tapak Suci dan apa faktor pendukung dan faktor penghambat proses kegiatan ekstrakurikuler di SMP Muhammaduyah 4 Surakarta Tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran manajemen kesiswaan dalam mengembangkan bakat siswa pada ekstrakurikuler Tapak Suci dan untuk mengetahui fakor pendukung dan penghambat proses kegiata ekstrakurikuler Tapak Suci di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian lapangan (field research) atau penelitian kualitatif.Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan seluruh data yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan induktif dan membuatanalisisataukesimpulan yang berpangkaldaripengetahuan yang bersifatumumuntukdijadikandasarmembuatkesimpulan yang bersifatkhusus dengan menggunakan pendekatan deduktif. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah siswa, guru dan yang berhubungan dengan ekstrakurikuler Tapak suci.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa manajemen kesiswaan berperan positif dalam mengembangkan bakat siswa yaitu: membina dan melayani apa yang diperlukan siswa dalam pengembangan bakat siswa, kegiatan ekstrakurikuler Tapak Suci yang diadakan dapat meningkatkan bakat siswa dibidang seni beladiri. Hal ini terbukti dengan hasil prestasi yang dicapai siswa dalam mengikuti kejuaraan pada Tahun 2012 yaitu ada 2 siswa yang menjuarai kejuaraan ditingkat cabang mendapatkan juara 1 dan 2, ditingkat kota mendapatkan juara 2, ditingkat POPDA mendapatkan juara 1. Faktor pendukung: kerjasama yang solid antara pihak, semangat siswa untuk mengikuti kegiatan, adanya fasilitas yang mendukung, tersedianya tenaga pelatih yang sesuai dengan bidangnya, terciptanya suasana kekeluargaan dilingkungan sekolah, adanya pelatihan khusus bagi siswa yang mempunyai bakat menonjol.Faktor penghambat: fasilitas belum lengkap, waktu latihan yang kurang, kurangnya kedisiplinan siswa, belum diadakannya sparing. Kata kunci: Manajemen Kesiswaan, Siswa, Ekstrakurikuler Tapak Suci
v
perkembangan yang berbeda
PENDAHULUAN Dalam
pengertian
dasar,
pendidikan
adalah
proses
menjadi,
yakni
sehingga
sekolah
menyelenggarakan program
berbagai
sesuai
dengan
dan
tingkat
menjadikan seseorang menjadi
kebutuhan
dirinya sendiri yang tumbuh
perkembanganya
sejalan dengan bakat, watak,
Agar
kemampuan, nuraninya
perlu
program guru
tersebut. yang
telah
yang
telah
dan
hati
disusun,
secara
utuh
diangkat dan sarana prasarana
(Mulyasana, 2011 : 2). Terkait
dapat
dengan
dasar
mungkin siswa perlu dimanaj
pendidikan, pendidikan berarti
sedemikian sehingga tujuan
usaha sadar yang dilakukan
pendidikan
untuk
proses
secara efektif dan efisien (Tim
peserta
FKIP UMS, 2004 : 43).
pengertian
mewujudkan
pembelajaran didik
agar
secara
mengembangkan
aktif
dimanfaatkan
sebaik
dapat
dicapai
Dalam
lembaga
potensi
pendidikan terdapat beberapa
dirinya yang tumbuh sejalan
tugas manajemen kesiswaan
dengan
dalam mengembangkan bakat
bakat,
kemampuan,
watak,
dan
hati
siswa
nuraninya secara utuh. Setiap mempunyai
diantaranya
pembinaan
anak
didik
kebutuhan
dan
dan
siswa.Adapun
adalah
pelayanan
tugas
pokok
manajemen kesiswaan dalam
1
pembinaan
pelayanan
kendalanya yaitu, kurangnya
siswa yaitu melalui kegiatan-
kepercayaan diri siswa, siswa
kegiatan yang bersifat formal
belum mengenal potensi yang
maupun
ada pada dirinya, kesibukan
formal
dan
informal.Kegiatan meliputi
intrakurikuler,
kegiatan
dari
kokurikuler
para
pembina
ekstrakurikuler.
Sedangkan
maupun
pendukung dalam pelaksanaan
ekstrakulrikuler.Sedangkan
kegiatan tersebut antara lain:
kegiatan hubungan
informal
meliputi
adanya sarana dan prasarana
antar
siswa,
yang cukup memadai, adanya
hubungan dengan guru, dan
motivasi
hubungan
personil
adanya dukungan dari orang
sekolah lainya serta dengan
tua siswa (wawancara dengan
masyarakat. (Tim FKIP UMS,
bapak Anwar selaku wakasek
2004 : 45).
bidang
dengan
Dengan adanya pilihan
kesiswaan
guru,
pada
LANDASAN TEORI
bisa memilih ekstrakurikuler
A. Manajemen Kesiswaan
sesuai dengan minat dan bakat
1. PengertianManajemen
yang diinginkan.Akan tetapi
Kesiswaan
pelaksanaanya
Manajemen adalah mengatur
mempunyai beberapa kendala dan
para
tanggal 22 mei 2013).
ekstrakurikuler yang ada siswa
dalam
dari
suatu
pendukungnya.Adapun
proses
usaha
yang
dilakukan agar berjalan dengan
2
baik dan lancar dengan cara
dan
melakukan
didik.
perencanaan,
pengorganisasian,
psikomotor
b. Menyalurkan
dan
penggerakan, dan pengawasan
mengembangkan
agar
kemampuan
tujuan
ditetapkan
yang dapat
telah dicapai
pernyataan
dikemukakan
oleh
minat peserta didik.
yang
c. Menyalurkan
Sudjana
harapan
(2004) yang mengemukakan bahwa
memenuhi
d. Dengan terpenuhinya hal
dasar manajemen yang utama
tersebut
diantaranya
peserta
perencanaan
dan
aspirasi,
kebutuhan peserta didik.
komponen-komponen
adalah
umum
(kecerdasan), bakat dan
bersama. Hal tersebut sesuai dengan
peserta
proses
diharapkan didik
dapat
(planning),
mencapai kebahagiaan dan
pengorganisasian (organising),
kesejahteraan hidup yang
penggerakan (actuating), dan
lebih lanjut, dapat belajar
pengawasan (controlling).
dengan baik dan tercapai
2. Tujuan manajemen kesiswaan Tujuan
khusus
cita-cita
dari
mereka
(Eka
Prihatin, 2011: 9)
manajemen kesiswaan adalah
B. Bakat
sebagai berikut.
1. Pengertian bakat
a. Meningkatkan
Bakat adalah kemampuan
pengetahuan, keterampilan
khusus
3
yang
menonjol
diantara
berbagai
jenis
iamiliki, atau kurang
yang dimiliki seseorang.
termotivasi
Kemampuan khusus itu
mencapai prestasi yang
biasanya
tinggi, atau mungkin
berbentuk
untuk
keterampilan atau sesuatu
pula
bidang
kesulitan atau masalah
ilmu,
misalnya
kemampuan
khusus
mempunyai
pribadi
sehingga
ia
(bakat) dalam bidang seni
mengalami
musik,
dalam pengembangan
suara
olahraga,
matematika,
bahasa,
diri
ekonomi,
teknik,
sesuai
keguruan, sosial, agama, dan
sebagainya
dan
berprestasi dengan
bakatnya.
(M.
b. Lingkungan
Dalyono, 2010 : 127). 2. Factor
hambatan
anak,
misalnya orang tuanya yang
kurang mampu untuk
mempengaruhi
menyediakan
perkembangan bakat
kesempatan dan sarana
a. Anak
pendidikan
itu
sendiri,
yang
ia
misalnya anak itu tidak
butuhkan,
atau kurang berminat
ekonominya
untuk
tinggi
mengembangkan
memberi
perhatian
terhadap
pendidikan
bakat-bakat
yang
4
atau
tetapi
cukup kurang
anak (Sunarto dan B.
dan
yang
berhubungan
Agung Hartono, 1999 :
ekstrakurikuler Tapak suci
dengan
122). HASIL PENELITIAN METODE PENELITIAN Jenis
Usaha/peran
penelitian
manajemen
yang
kesiswaan dalam mengembangakan
digunakan merupakan jenis penelitian
bakat siswa dapat dilihat melalui
lapangan
(field
research)
atau
kegiatan manajemen sebagai berikut:
penelitian
kualitatif.Metode
yang
digunakan
adalah
1. Perencanaan (planning)
observasi,
Dalam
pelaksanakan
wawancara dan dokumentasi.Analisis
kegiatan
data yang digunakan adalah deskriptif
Tapak
kualitatif,
berjalan dengan baik apabila
yaitu
menggambarkan
ekstrakurikuler Suci
tidak
akan
seluruh data yang diperoleh dengan
tidak
menggunakan
induktif
Pembina/pelatih yang sesuai
atau
dengan bidangnya dan juga
kesimpulan yang berpangkal dari
fasilitas sarana dan prasarana
pengetahuan yang bersifat umum
yang
untuk
berlangsungnya
dan
membuat
dijadikan
kesimpulan dengan
pendekatan analisis
dasar
membuat
yang bersifat
menggunakan
didukung
oleh
menunjang kegiatan.
khusus
Agar kegiatan ekstrakurikuler
pendekatan
dapat berjalan dengan lancar
deduktif. Sedangkan yang menjadi
dan
subjek penelitian adalah siswa, guru
dikembangkan secara optimal
bakat
siswa
dapat
maka manajemen kesiswaan
5
di
SMP
Mhammadiyah
Surakarta
4
sehingga
melakukan
pengadaan
alat
mengajukan
proposal
Anwar
dana
selaku
3. Penggerakan (Actuating)
serta
Untuk
penambahan
minat
menimbulkan
para
siswa
tenaga pelatih agar kegiatan
mengikuti
ekstrakurikuler
ekstrakurikuler
berlangsung
yang
dapat
wakasek
kesiswaan.
pengadaan alat ke Yayasan
melakukan
masih
diurusi langsung oleh bapak
dengan
muhammadiyah
semuanya
berjalan
sering
lebih kondusif.
agar
kegiatan
kali
tapak
pihak
suci
sekolah
mensosialisasikan ke kelas-
2. Pengorganisasian (organizing)
kelas.Hal
Kegiatan tapak suci ekstrakurikuler
di
dimaksudkan
agar para siswa mengetahui
SMP
tujuan dan manfaat beladiri
Muhammadiyah 4 Surakarta
sehingga
sudah berjalan dengan baik
terangsang
namun
mengikuti
untuk
ini
struktur
para
siswa
untuk
bisa mau
kegiatan.Setelah
kepengurusan masih belum
para siswa mengikuti kegiatan
tersusun dengan baik. Hal ini
didalam pelaksanaanya pun
dikarenakan masih sedikitnya
instruktur atau pelatih tak
orang
henti-henti
yang
menguasai khususnya
ahli
tehnik tapak
atau
selalu
memberi
beladiri
motivasi agar para peserta
suci,
tidak merasa jenuh dengan
6
kegiatan dan bisa mengikuti
penambahan peralatan yang
sesuai
memadai
dengan
tahap
dan
diantarannya
tingkatan tapak suci yang
fasilitas yang masih kurang
sudah direncanakan.Selain hal
seperti belum adanya jinnetel,
tersebut untuk menimbulkan
matras, body protector dan
rasa antusias yang tinggi di
decker.Sedangkan
hati para siswa tidak jarang
yang sudah ada baru patching
sekolah mendatangkan tenaga
yang berjumlah 3.Selain itu
profesional dari luar sekolah,
tenaga Pembina juga masih
untuk
motivasi
kurang.Jadi fungsi kontroling
serta mendemokan beberapa
di SMP Muhammadiyah 4
gerakan.
surakarta adalah melakukan
meberikan
fasilitas
4. Pengawasan (controlling)
pengawasan terhadap minat
Dengan
dan bakat siswa di seni bela
melakukan
kontroling
selalu dan
diri
tapak
suci,
sehingga
pengawasan ini diharapkan
diharapkan
prestasi seni beladiri tapak
kesiswaan mengetahui hal apa
suci bisa ditingkatkan hingga
saja
ke tingkat propinsi bahkan
dibutuhkan guna menunjang
nasional.Bukanlah harga yang
kelancaran
mudah untuk mencapai tingkat
ekstrakurikuler
tersebut, sekolah sadar masih
meliputi
perlu banyak persiapan dan
peralaatan, dan juga instruktur
7
manajemen
yang
masih
perlu
kegiatan tapak
perlengkapan
suci, dan
yang ahli dibidangnya seperti
sekolah melalui manajemen
yang telah disebutkan di atas
kesiswaan
sehingga diharapkan mampu
pembina/pelatih
meningkatkan prestasi yang
pelaksanaan
telah dicapai sampai saat ini
semangat
(wawancara
mengikuti kegiatan, adanya
dengan
bapak
dengan
tanaga dalam kegiatan,
siswa
untuk
Anwar selaku wakasek bidang
fasilitas
yang
mendukung
kesiswaan pada tanggal 24
berlangsungnya
kegiatan,
Mei
tersedianya
2013
di
SMP
Muhammadiyah 4 Surakarta.).
tenaga
pembimbing maupun tenaga pelatih yang sesuai dengan
KESIMPULAN
bidangnya,
Berdasarkan hasil penelitian di atas
suasana
maka
dilingkungan sekolah, adanya
dapat
diambil
kesimpulan
1. Manajemen
yang
kesiswaan positif
bakat
Faktor penghambat: fasilitas yang
2. Ekstrakurikuler Tapak Suci
mendukung
berlangsungnya
berperan dalam meningkatkan
kegiatan
masih belum lengkap, waktu
bakat siswa.
latihan
3. Faktor pendukung: kerjasama solid
mempunyai
menonjol.
dalam
mengembangkan bakat siswa.
yang
kekeluargaan
pelatihan khusus bagi siswa
sebagai berikut:
berperan
terciptanya
antara
yang
kurang,
kurangnya kedisiplinan siswa
pihak
8
dalam
mengikuti
latihan,
memperlancar
belum
diadakanya
sparing
kegiatan
sehingga kemampuan siswa
mereka
ekstrakurikuler
tapak suci.
tidak terasah dengan baik dan mental
jalanya
2. Bagi siswa
kurang
Bagi siswa hendaknya: a. Meningkatkan
terbentuk.
kedisiplinan siswa dalam
SARAN
mengikuti 1. Bagi Kepala Sekolah a. Kepala
ekstrakurikuler
sekolah
menambah
agar
memiliki
b. Mentaati peraturan yang
yang
telah disepakati.
keahlian
dibidang
seni
beladiri
Tapak
Suci
untuk
mengampu
3. Bagi guru a. Memberikan
agar
ekstrakurikuler
mengikuti
b. Melengkapi fasilitas yang
protector,
semakin dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
belum lengkap misalnya jinetel,
siswa
bersemangat
Tapak Suci.
matras,
motivasi
yang lebih kepada siswa
jalanya
kegiatan
Tapak
Suciyang.
tenaga
Pembina/pelatih
kegiatan
b. Memberikan
body
tentang
decker
motivasi
kesadaran
diri
kepada siswa dalam hal
danpatching yang masih
disiplin dalam mengikuti
kurang jumlahnya untuk 9
latihan
ekstrakurikuler
M. Dalyono. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tapak Suci.
Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
DAFTAR PUSTAKA Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Depdiknas.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.Jakarta: Gramedia sPustaka E.
Mulyasana, Dedy. 2011. Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
mulyasa.2012. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Karya
Fattah, Nanang. 2009. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nurfuadi. Profesionalisme Purwokerto: Press.
Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.
2012. Guru. STAIN
Pimpinan Pusat Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah. 2008. “AD/ART Tapak Suci Putera Muhammadiyah”.
Ki Fudyartanta. 2010. Tes Bakat dan Perskalaan Kecerdasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Prihatin, Eka. 2011. Manajemen Peserta Didik. Bandung: Alfabeta
Komaruddin.1987. Metode Penelitian Skripsi dan Teori.Bandung: Angkasa.
10
Sagala, syaiful.2008. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu pendidikan.Bandung : Alfabeta. Semiawan, Sonny, dkk. 1984. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: PT Gramedia. Sudjana.2004. Program Bandung: Production
Manajemen Pendidikan. Falah
Sugiyono, 2008.Statistik Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Rajawali Pers. Sunarto dan B. Agung Hartono. 1999. Perkembangan Peserta Didik.Jakarta : PT Rineka Cipta. TIM Dosen. 2012. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta TIM FKIP UMS. 2004. Manajemen Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
11