PERAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN DI SMK N 1 TEMPEL
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : DWI PURWANTI NIM. 11402244004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN PENDIDIKAN ADMINISTRASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015
MOTTO
“Sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan, maka apabila telah selesai (dari satu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan kepada Tuhanmu, berharaplah” (Q.S Al-Insyirah: 6-8)
“Pilih jalan mendaki karena itu akan mengantar kita ke puncak-puncak baru” (Anies Baswedan)
“Hidup harus terus berlanjut tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan, biar waktu yang jadi obat” (Tere Liye)
“Orang optimis akan melihat donatnya, orang pesimis hanya melihat lubangnya saja” (Penulis)
v
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur atas nikmat dan karunia-Nya, karya kecil ini saya persembahkan untuk: Orang Tuaku Bapak Kiryanto dan Ibu Tukiyem yang selalu memberikan dan mencurahkan rasa kasih sayangnya, membimbing, tauladan, mendidik serta doa yang selalu mengiringi langkahku hingga saat ini. Almamaterku, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan banyak kenangan yang indah dan pengalaman hidup yang sesungguhnya.
vi
PERAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN DI SMK N 1 TEMPEL
Oleh: Dwi Purwanti NIM. 11402244004
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel yang berjumlah 64 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) angket; 2) wawancara; 3) dokumentasi. Uji validitas butir dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment dari Person. Sedangkan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Data dianalisis dengan teknik deskriptif dan disajikan dalam bentuk persentase. Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan dapat diukur dengan hasil dari masing-masing indikator berikut: sebagai tempat untuk mengenali peralatan praktik dikategorikan kurang berperan dengan persentase 46,9%, sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan dikategorikan cukup berperan dengan persentase 43,8%, sebagai tempat untuk mendorong semangat belajar dikategorikan sangat berperan dengan persentase 50% dan sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dikategorikan berperan dengan persentase 59,4%. Secara keseluruhan jawaban tertinggi responden tentang peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan dengan kecenderungan jawaban 32 siswa dengan persentase 50% masuk dalam kategori berperan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa laboratorium administrasi perkantoran berperan sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel.
Kata Kunci: Peran Laboratorium, Sumber Belajar, Kearsipan
vii
THE ROLE OF OFFICE ADMINISTRATION LABORATORY AS LEARNING RESOURCES FOR ARCHIVES SUBJECT AT SMK N 1 TEMPEL
By Dwi Purwanti NIM. 11402244004
ABSTRACT This research aims to find out the role of office administration laboratory as learning resources for archives subject at SMK N 1 Tempel. This research is descriptive quantitative. The subject of this research was 64 students from all XI grade students of Office Administration Department at SMK N 1 Tempel. The data were collected by 1) giving questionnaire; 2) conducting interview; and 3) taking documentation. The validity test was conducted by using Pearson Product Moment correlation. Furthermore, the reliability test was conducted by using Alpha Cronbach. The data were analyzed by using descriptive technique and presented in the form of percentage. The research results show that the role of office administration laboratory as learning resources for archiving subject could be measured by these following indicators: 1) as a place for identifying practice equipment was low with 46.9 %; 2) as a place for developing skills was quite satisfactory with 43.8%; 3) as a place for encouraging students’ learning motivation was quite high with 50%; and 4) as a place for developing science was high with 59.4%. In conclusion, the office administration laboratory was taking a great role in providing learning resources for archiving subject that can be proven from the responses of 32 out of 64 students or 50%. It can be said that the office administration laboratory was taking role as learning resources for archiving subject at SMK N 1 Tempel.
Keywords: the role of laboratory, learning resources, archiving
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga Tugas Akhir Skripsi dengan judul “Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan di SMK N 1 Tempel ” ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis menyadari sepenuhnya, tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, Proposal Tugas Akhir Skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A. Rektor UNY yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan sudi dan skripsi ini.
2.
Bapak Dr. Sugiharsono, M.Si. Dekan FE UNY yang telah memberikan izin penelitian untuk keperluan skripsi ini.
3.
Bapak Joko Kumoro, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memberi kesempatan dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini.
4.
Bapak Purwanto, M.M., M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan sabar mengarahkan, membimbing, dan memberi motivasi serta ilmunya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5.
Bapak Sutirman, M.Pd. Dosen Narasumber yang telah memberikan masukan, bimbingan dan ilmu sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
viii
6.
Seluruh Dosen Program Studi Administrasi Perkantoran yang telah memberikan ilmunya selama kuliah.
7.
Ibu Dra. Nuning Sulastri Kepala SMK Negeri 1 Tempel yang telah menerima serta memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.
8.
Bapak Badrus Suryadi S.Pd. Ketua Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Tempel yang telah memberikan kesempatan dan kerjasama yang baik sehingga pelaksanaan penelitian berjalan dengan lancar.
9.
Ibu Sri Widayati S.Pd. Guru Mata Pelajaran Kearsipan di SMK Negeri 1 Tempel yang telah memberikan kerjasama yang baik sehingga pelaksanaan penelitian berjalan dengan lancar.
10. Siswi Kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Tempel yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.Bapak/Ibu guru Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel. 11. Kedua orangtuaku yang selalu memberikan do’a, dukungan mental maupun finansial selama penyusunan skripsi ini. 12. Hani Kristanto yang selalu memberikan semangat, perhatian dan kasih sayang selama ini. 13. Sahabat-sahabatku Mifta, Maya, Iin, Ayuni, Siti, Ovi yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan kebahagiaan selama ini. 14. Teman-teman
Program
Studi
Pendidikan
Administrasi
Perkantoran
Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2011 terimakasih atas kebersamaan, bantuan, doa dan motivasi kalian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ...........................................................................
viii
DAFTAR ISI ..........................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................
1
B. Identifikasi Masalah ............................................................
6
C. Pembatasan Masalah ............................................................
6
D. Rumusan Masalah ...............................................................
6
E. Tujuan Penelitian ................................................................
7
F. Manfaat Penelitian ...............................................................
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................
9
A. Deskripsi Teori ....................................................................
9
1. Laboratorium ..................................................................
9
a.
Pengertian Laboratorium .........................................
9
b.
Peran Laboratorium .................................................
10
c.
Standar Laboratorium ..............................................
12
d.
Pengelolaan Laboratorium ......................................
15
2. Sumber Belajar ................................................................
16
a.
Pengertian Sumber Belajar ......................................
16
b.
Klasifikasi Sumber Belajar ......................................
17
c.
Fungsi Sumber Belajar ............................................
23
d.
Manfaat Sumber Belajar ..........................................
25
e.
Pemilihan Sumber Belajar .......................................
26
3. Mengelola Sistem Kearsipan ..........................................
28
xi
B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................
30
C. Kerangka Pikir .....................................................................
31
D. Pertanyaan Penelitian ..........................................................
34
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................
35
A. Desain Penelitian ..............................................................
35
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................
35
C. Subjek Penelitian ..............................................................
35
D. Definisi Operasional .........................................................
36
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................
37
F. Instrumen Penelitian .........................................................
38
G. Uji Coba Instrumen ...........................................................
41
H. Teknik Analisis Data ........................................................
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................
47
A. Hasil Penelitian .................................................................
47
1. Deskripsi Tempat Penelitian .......................................
47
2. Deskripsi Data Penelitian ............................................
52
a. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Macam Peralatan Praktik ...................................................
57
b. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan Siswa ..................................................
60
c. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar Siswa ........................................................
63
d. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Siswa ...............................................
67
B. Pembahasan ......................................................................
70
xii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................
76
A. Kesimpulan ........................................................................
76
B. Saran .................................................................................
77
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
78
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran ................................
14
2. Klasifikasi Jenis-Jenis Sumber Belajar ...............................................
21
3. Kisi-kisi Kuesioner Tertutup ...............................................................
39
4. Skor Kuesioner ....................................................................................
39
5. Kisi-kisi Wawancara dengan Narasumber ..........................................
41
6. Intepretasi Nilai Reliabilitas Instrumen ..............................................
44
7. Skala Kategori .....................................................................................
46
8. Subjek Penelitian..................................................................................
52
9. Distribusi Frekensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan ....................
53
10. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan ....................
54
11. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan .................................
55
12. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Perlatan Praktik .............
57
13. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Perlatan Praktik .............
xiv
58
14. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan ..........................
61
15. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan ...........................
62
16. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar ........................
64
17. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar ........................
65
18. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan ...............
67
19. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan ...............
xv
68
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Kerucut Pengalaman (cone of experience) dari Edgar Dale .................. 22 2. Kerangka Pikir ....................................................................................... 33 3. Histogram Distribusi Frekuensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan ................................................................................ 53 4. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Sumber Belajar dalam Mata Pelajaran Kearsipan ..................... 56 5. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengenali Peralatan Praktik .............................. 59 6. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan ............................. 63 7. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar ........................... 66 8. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan .................. 69
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Instrumen Uji Coba ...........................................................................
80
2. Tabulasi Data Instrumen Uji Coba ....................................................
85
3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ......................................................
87
4. Instrumen Penelitian ..........................................................................
92
5. Tabulasi Data Penelitian ...................................................................
99
6. Deskripsi Data Penelitian ..................................................................
106
7. Distribusi Frekuensi dan Kecenderungan .........................................
114
8. Hasil Wawancara ..............................................................................
121
9. Dokumentasi .....................................................................................
128
10. Surat Izin Penelitian ..........................................................................
141
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan keseluruhan proses atau kegiatan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Komponen-komponen yang merupakan bagian dari sebuah pembelajaran meliputi tujuan belajar, subjek belajar (peserta didik dan pendidik), bahan atau materi belajar, pendekatan dan metode belajar, media atau alat belajar, sumber belajar, dan evaluasi belajar. Komponen tersebut memiliki peran dalam pencapaian tujuan pembelajaran pada umumnya, yaitu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Salah satu komponen pembelajaran yang dapat berpengaruh pada hasil belajar adalah sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh guru maupun peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Sumber belajar mempunyai manfaat dan peran yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas belajar, menambah ilmu pengetahuan, wawasan dan keterampilan siswa. Selain dapat membantu peserta didik dalam memahami materi belajar, pemanfaatan sumber belajar juga dapat memudahkan guru untuk berinteraksi dengan siswa dan sebaliknya dalam meyampaikan materi dalam mengajar.
1
2
Sekolah
Menengah
Kejuruan
adalah
sekolah
yang
harus
mempersiapkan lulusannya terjun ke dunia usaha/dunia industri (DU/DI) untuk bekerja. Misi yang diemban oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah mengajarkan pengetahuan menuju penguasaan profesi serta mengadakan berbagai macam praktik keterampilan (produktif) yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Mengacu pada misi tersebut, salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang proses pembelajaran praktik (produktif) adalah laboratorium. Laboratorium merupakan tempat atau ruangan yang dilengkapi dengan peralatan
untuk melakukan percobaan atau
penyelidikan.
Laboratorium dimanfaatkan untuk melaksanakan tugas secara bersamasama agar siswa memperoleh kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam berbagai cabang ilmu. Sebagaimana yang tercantum di dalam
Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan yang menyebutkan bahwa “setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,tempat berolahraga,tempat beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi dan ruang atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan”.
3
Laboratorium administrasi perkantoran memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran. Oleh sebab itu, intensitas penggunaan laboratorium perlu dioptimalkan agar siswa memperoleh
pengetahuan,
pemahaman
serta
dapat
meningkatkan
keterampilan dalam bidang keahlian sesuai dengan karakteristik mata pelajarannya. Melalui pembelajaran di laboratorium pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran khususnya kearsipan, maka peserta didik akan lebih banyak memperoleh referensi untuk memperkaya wawasan, pemahaman
pengetahuan terhadap
dan apa
keterampilan yang
sedang
sehingga
memperjelas
dipelajari.
Pemanfaatan
laboratorium dalam proses pembelajaran memudahkan peserta didik dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan sejumlah tugas atau pekerjaan bidang administrasi perkantoran. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tempel merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Sleman kelompok Bisnis dan Manajemen yang telah terakreditasi A. Kompetensi Keahlian yang ada di SMK N 1 Tempel yaitu Administrasi Perkantoran, Akuntansi, dan Pemasaran. Fasilitas belajar yang dimiliki SMK N 1 Tempel terbilang cukup lengkap. Sekolah ini mempunyai 3 laboratorium administrasi perkantoran yaitu laboratorium praktik administrasi perkantoran, laboratorium mengetik, dan laboratorium komputer.
4
Berdasarkan hasil pengamatan, masih sering muncul permasalahan dalam proses pembelajaran mata pelajaran produktif administrasi perkantoran khususnya pada mata pelajaran kearsipan. Permasalahan tersebut adalah keterbatasan penggunaan sumber belajar dan fasilitas belajar. Hal tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang masih menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber dalam pembelajaran dengan metode ceramah. Proses belajar mengajar dengan metode ceramah patut diragukan efektifitasnya, khususnya untuk mata pelajaran produktif yang seharusnya dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Proses pembelajaran akan lebih efektif apabila peserta didik diberikan banyak kesempatan untuk melakukan sesuatu, melalui multi-metode dan multi-media. Permasalahan lain yang muncul adalah keterampilan praktik siswa dalam mata pelajaran kearsipan masih belum memenuhi standar kriteria ketuntasan. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan praktik kearsipan beberapa siswa yang masih di bawah KKM dan kegiatan siswa dalam pembelajaran praktik mengelola arsip. Sebagian siswa masih belum memperhatikan prosedur pengelolaan arsip yang benar, kerapihan, ketelitian, kecekatan dan kecermatan sebagai indikator penilaian dalam praktik mengelola arsip.
5
Permasalahan tersebut tidak lepas dari keadaan laboratorium Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel belum optimal. Ketersediaaan peralatan praktik mengelola arsip masih terbatas. Banyak peralatan-peralatan praktik kearsipan yang belum tersedia di laboratorium, salah satunya adalah tempat penyimpanan arsip (filing cabinet) atau map gantung (hanging map) yang dilengkapi dengan folder dan guide. Siswa harus membuat tempat penyimpanan sendiri dengan menggunakan snalhecter dan kertas HVS sebagai folder dan guide. Hal tersebut dirasa kurang relevan dengan sistem kearsipan yang akan mereka di Dunia Usaha/Dunia Industri (Du/Di) ketika melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) maupun ketika mereka bekerja. Keberadaan peralatan pembelajaran lain yang penggunaannya berkesinambungan masih berada di tempat terpisah. Tata letak peralatan praktik yang seharusnya berada dalam satu tempat masih berada di berbagai ruangan yang berbeda. Berdasarkan kondisi tersebut, peran laboratorium administrasi perkantoran menjadi tidak optimal sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kearsipan. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam mengenai peran sumber belajar khususnya laboratorium administrasi perkantoran pada mata pelajaran kearsipan dengan judul “Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan di SMK N 1 Tempel”.
6
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1.
Penggunaan sumber belajar dan fasilitas belajar yang masih terbatas.
2.
Keterampilan praktik siswa dalam mata pelajaran kearsipan masih belum memenuhi standar kriteria ketuntasan.
3.
Ketersediaaan peralatan praktik mengelola arsip di laboratorium administrasi perkantoran masih terbatas.
4.
Peralatan
pembelajaran
di
laboratorium
yang
penggunaannya
berkesinambungan masih berada di tempat terpisah. 5.
Peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar dalam mata pelajaran kearsipan belum optimal.
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan
identifikasi
masalah
tersebut
dan
mengingat
keterbatasan biaya, waktu serta kemampuan maka penelitian ini fokus pada peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar dalam mata pelajaran kearsipan yang belum optimal.
D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel ?
7
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat memperkaya bahan kajian tentang peran laboratorium administrasi perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel dan dapat berguna sebagai bahan referensi dalam penelitian yang akan datang. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang dapat diperoleh dengan adanya penelitian ini adalah: a.
Bagi peneliti Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki secara profesional sebagai calon tenaga pendidik.
b.
Bagi sekolah Mendapatkan
umpan
mengoptimalkan
balik
guna
penggunaan
melengkapi
Laboratorium
fasilitas
dan
Administrasi
Perkantoran untuk mata pelajaran produktif khususnya mata pelajaran kearsipan.
8
c.
Bagi Universitas Negeri Yogyakarta Sebagai sumbangan koleksi perpustakaan dan bacaan bagi mahasiswa Program Studi Administrasi Perkantoran dan yang berkepentingan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori 1. Laboratorium a. Pengertian Laboratorium Setiap lembaga pendidikan wajib menyediakan sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk menunjang proses pembelajaran
sesuai
dengan
ketentuan
yang
berdasar pada
standar nasional pendidikan. Salah satu sarana dan prasarana yang
dapat digunakan
pembelajaran
yang
sebagai
penunjang
dilaksanakan
dalam
proses
di sekolah yaitu fasilitas
laboratorium. Hal ini sesuai dengan PP Pasal 42 No. 19 tahun 2005 yang berisi: Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, raung pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, intalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
(KBBI)
“laboratorium adalah tempat/kamar tertentu yang dilengkapi dengan peralatan
untuk
mengadakan
percobaan
(penyelidikan
dan
sebagainya)”. Kemudian menurut Saleh (2002: 7) “laboratorium
9
10
merupakan suatu tempat atau lembaga tempat peserta didik belajar serta mengadakan percobaan (penyelidikan) dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, dan lain-lainnya”. Richard (2013: 16) menjelaskan bahwa “laboratorium adalah tempat sekelompok orang yang melakukan berbagai macam kegiatan penelitian (riset) pengamatan, pelatihan, dan pengujian ilmiah sebagai pendekatan antara teori dan praktik dari berbagai macam disiplin ilmu”. Sedangkan menurut Arifin (2012: 185) “laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa laboratorium adalah tempat dengan berbagai perlengkapan di dalamnya yang digunakan sebagai fasilitas/sumber belajar bagi para siswa untuk mengaplikasikan teori ke dalam pengalaman atau pembelajaran konkrit.
b. Peran Laboratorium Laboratorium sebagai tempat kegiatan siswa dalam berbagai disiplin ilmu berperan dalam pecapaian tujuan pembelajaran. Richard (2013: 17) menjelaskan bahwa laboratorium berperan penting dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Pemanfaatan laboratorium sebagai tempat praktik membuat siswa mampu menyatukan dan menyeimbangkan antara teori, memiliki
11
keterampilan kerja ilmiah , memiliki keberanian untuk mencari hakikat kebenaran, memiliki keterampilan dalam mempergnakan peralatan, memiliki rasa ingin tahu, memiliki rasa percaya diri, memiliki kemampuan untuk memecahkan berbagai masalah melalui kegiatan praktik, dan memahami ilmu pengetahuan yang masih bersifat abstrak sehingga menjadi sesuatu yang bersifat konkret dan nyata.. Sedangkan menurut Saleh (2002: 9) peran laboratorium adalah sebagai berikut: 1) Sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut 2) Sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti 3) Sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya 4) Sebagai tempat untuk melatih peserta didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis dan cekatan 5) Sebagai tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya Rokhimawan (2001: 79) menjelaskan beberapa peran laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, dan sebagai prasarana pendidikan atau wadah dalam proses belajar mengajar. Menurut Engkoswara (1982: 39) peran laboratorium adalah sebagai tempat agar siswa dapat:
12
1) Mengembangkan berbagai keterampilan secara terintegrasi 2) Mengenal berbagai peralatan laboratorium 3) Mengenal berbagai desain dan peralatan untuk eksperimen 4) Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan menginterpretasikan data 5) Mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara tepat dan akurat 6) Mengembangkan keterampilan dalam mengobservasi 7) Mengembangkan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil ekperimen. 8) Mengembangkan kecakapan 9) Mengembangkan kemampuan untuk belajar dan melakukan percobaan mandiri 10) Menambah keberanian berfikir sendiri dan menanggung resiko 11) Merangsang berfikir siswa melalui eksperimen 12) Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah dengan berbagai variabel yang banyak dan berbagai kemungkinan pemecahannya.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa laboratorium berfungsi sebagai sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam suatu bidang ilmu tertentu agar tujuan pembelajaran mudah dicapai.
c. Standar Laboratorium Umumnya laboratorium pembelajaran mempunyai standar sesuai dengan bidang keilmuannya masing-masing Permendikans No. 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana SMK memuat aturan standar sarana dan prasarana yang harus dipenuhi oleh setiap jurusan yang ada pada lembaga pendidikan (SMK/MAK) secara umum. Peraturan tersebut juga memuat standar minimal untuk
13
ruang laboratorium Administrasi Perkantoran yaitu: a) luas ruang laboratorium; b) daya tampung ruang; c) luas ruang penyimpanan dan infrastruktur; d) perabot ruang laboratorium; pendidikan
di
ruang
laboratorium;
f)
e) media
perlengkapan
ruang
laboratorium. Berikut data standar sarana dan prasarana ruang praktik kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran sesuai dengan PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana Sekolah Mengengah Kejuruan: 1) Ruang praktik kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran berfungsi sebagai tempat berlansungnya kegiatan pembelajaran: pekerjaan mengetik berbagai warkat dan dokumen, kearsipan dengan berbagai cara, pengoperasian mesin kantor, serta administrasi dan perkantoran. 2) Luas minimum ruang praktik Administrasi Perkantoran adalah 176 m2 untuk menampung 32 peserta didik yang meliputi: ruang praktik mengetik/komputer 32 m2, ruang praktik kearsipan 32 m2, ruang praktik mesin kantor 32 m2, ruang praktik perkantoran 32 m2, ruang penyimpanan dan instruktur 48 m2. 3) Ruang praktik kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran dilengkapi prasarana sebagaimana tercantum pada tabel 1 berikut:
14
Tabel 1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Standar Prasarana Ruang Praktik Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran No. Jenis Rasio 2 1 Ruang praktik 4 m / peserta mengetik/komputer didik
2
Ruang praktik kearsipan
4 m2/ peserta didik
3
Ruang praktik mesin kantor
4 m2/ peserta didik
4
Ruang praktik perkantoran
4 m2/ peserta didik
5
Ruang penyimpanan infrastruktur
4 m2 / instruktur
Deksripsi Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m2. Lebar minimum adalah 4 m. Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m2. Lebar minimum adalah 4 m. Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m2. Lebar minimum adalah 4 m. Kapasitas untuk 8 peserta didik. Luas minimum adalah 32 m2. Lebar minimum adalah 4 m. Luas minimum adalah 32 m2. Lebar minimum adalah 6 m.
Sumber: Lampiran PERMENDIKNAS No. 40 Tahun 2008
15
d. Pengelolaan Laboratorium Laboratorium
merupakan
salah
satu
sarana
yang
keberadaannya sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Agar peran dan fungsinya dapat berjalan secara masksimal maka perlu adanya sebuah pengelolaan. Suharsimi (1993: 33) menjelaskan “pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya”. Menurut Richard (2013: 59) pengelolaan laboratorium sebagai
fasilitas
atau
tempat
yang
digunakan
untuk
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, dan pembuktian uji coba penelitian mengacu pada unsur-unsur pokok tertentu. Unsur-unsur pokok dalam pengelolaan laboratorium meliputi perencanaan,
penataan,
pengadministrasian,
pengamanan,
perawatan dan pengawasan. Unsur-unsur tersebut menjadi dasar peningkatan dan pengembangan laboratorium sebagai fasilitas pembelajaran. Sedangkan
menurut
Nyoman
(2006:
3)
pengelolaan
laboratorium meliputi 4 kegiatan pokok, yaitu: 1) Mengadakan langkah-langkah yang perlu untuk mengupayakan agar kegiatan di laboratirum bermakna bagi peserta didik dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.
16
2) Menjadwalkan penggunaan laboratorium agar laboratorium agar laboratorium dapat digunakan secara merata dan efisien oleh peserta didik yang memerlukannya. 3) Mengupayakan agar peralatan laboratorium dapat terpelihara dengan baik, sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lama dan selalu siap digunakan. 4) Mengupayakan agar penggunaan laboratorium berlangsung dengan aman dan mengupayakan langkahlangkah yang perlu untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan laboratorium meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan,
pengawasan
dan
evaluasi.
Pengelolaan laboratorium harus direncanakan dan dievaluasi oleh semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan laboratorium agar laboratorium dapat berperan, bermanfaat dan berfungsi secara maksimal.
2. Sumber Belajar a. Pengertian Sumber Belajar Belajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Association of Educational Communication Technology (AECT) dikutip Warsita (2008: 209) menjelaskan bahwa “sumber belajar merupakan semua sumber baik berupa data, orang atau benda yang dapat digunakan untuk memberi
17
fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa”. Begitupun Mulyasa (2004: 48) yang menjelasakan bahwa “sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar”. Menurut Warsita (2008: 209) “sumber belajar adalah semua komponen sistem instruksional baik yang secara khusus dirancang maupun yang menurut sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran”. Selain itu Sudjana (2009: 76) menjelaskan bahwa “sumber belajar adalah suatu daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau keseluruhan”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah semua sumber daya atau segala sesuatu baik berupa orang, alat, teknik, metode yang dapat dipakai atau dimanfaatkan untuk mempermudah para siswa dalam kegiatan belajarnya.
b. Klasifikasi Sumber Belajar Hingga saat ini masih banyak pihak termasuk para guru yang mengartikan sumber belajar dengan arti sempit, yakni terbatas pada buku-buku pelajaran. Padahal sumber belajar memiliki makna yang sangat luas, namun untuk membatasi pengertiannya beberapa ahli
18
mengklasifikasikan berdasarkan sudut pandang dan pendekatan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Menurut Warsita (2008: 212) ditinjau dari tipe atau asalusulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yaitu sumber belajar yang secara khusus atau sengaja dirancang atau dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Contohnya: buku pelajaran, modul, program VCD pembelajaran, program audio pembelajaran, transparansi, CAI (Computer Asisted Instruction), programmed insstruction dan lain-lain. 2) Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang secara tidak khusus dirancang atau dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, tetapi dapat dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: surat kabar, siaran televisi, pasar, sawah, pabrik, museum, kebun binatang, terminal, pejabat pemerintah, tenaga ahi, pemuka agama, olahragawan, dan lain-lain. Berdasarkan
AECT
(Association
of
Educational
Communication Technolog) dikutip (Rusman, 2009: 137) sumber belajar dibedakan menjadi enam jenis sebagai berikut: 1) Pesan (message) Sumber belajar yang meliputi pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi, seperti pemerintah atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran. Pesan-pesan ini selain disampaikan secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen seperti kurikulum, silabus, RPP, dan sebagainya. Pesan nonformal, yaitu pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas, misalnya cerita rakyat,legenda, ceramah tokoh masyarakat atau ulama, prasasti, relief- pada candi, kitab kuno, dan peninggalan sejarah lainnya.
19
2) Orang (people) Manusia yang berperan sebagai sumber belajar dapat dibagi dua kelompok. Pertama, kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara professional untuk mengajar, seperti guru, tenaga pendidik, instruktur, widyaswara, termasuk kepala sekolah, laboran, teknisi sumber belajar, pustakawan, dan lain-lain. Kedua, adalah orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas, misalnya politisi, tenaga kesehatan, petani, arsitek, psikolog, lawyer, polisi, pengusaha, dan lain-lain. 3) Bahan (materials) Bahan merupakan suatu format atau perangkat yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT, program slide, alat peraga, bahan e-learning, dan sebagainya (biasa disebut software). 4) Alat (device) Alat adalah benda-benda yang berbentuk fisik sering disebut juga dengan perangkat keras (hardware). Alat ini berfungsi untuk menyajikan bahan-bahan mencakup multimedia projector, slide projector, OHP, film, tape, opaque projector, dan sebagainya. 5) Teknik (technique) Teknik adalah cara yang digunakan dalam memberikan pembelajaran guna tercapainya tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah, permainan, simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya. 6) Latar (setting) Latar yaitu lingkungan yang berada di dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang maupun yang secara khusus dipersiapkan untuk pembelajaran, yang termasuk di dalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, tempat workshop, halaman sekolah, kebun sekolah, lapangan sekolah, dan sebagainya. Sumber belajar yang diuraikan tersebut, merupakan komponen-komponen yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Secara khusus untuk kategori bahan (materials) dan alat (device) yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media pembelajaran.
20
Klasifikasi
sumber
belajar
menurut
Howard
Levie
(Sudjana, 1998:80) meliputi: 1) Istilah people diganti dengan man sebagai pihak yang menyalurkan atau mentransmisikan pesan. 2) Media instrumentation diganti dengan materials dan devices sebagai bahan (software) dan perlengakapan (hardware). 3) Techniques diganti dengan methods sebagai cara atau metode yang dipakai dalam menyajikan informasi. 4) Evironment diganti dengan setting sebagai lingkungan tempat interaksi belajar mengajar terjadi.
Sedangkan Sudjana (1998: 79) mengklasifikasikan sumber belajar dalam tabel 2 sebagai berikut:
21
Tabel 2. Klasifikasi Jenis-Jenis Sumber Belajar Jenis Sumber Belajar Pesan (message)
Manusia (people)
Bahan (materials)
Peralatan (device)
Teknik (technique)
Lingkungan (setting)
Contoh Pengertian Informasi yang disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, ajaran, fakta, pengertian, data. Orang yang menyimpan informasi atau menyalurkan informasi. Sesuatu yang bisa disebut media/software yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat. Sesuatu yang bisa disebut media/hardware yang menyalurkan pesan untuk disajikan. Prosedur yang disiapkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi, dan orang untuk menyampaikan pesan. Situasi sekitar di mana pesan disalurkan.
Dirancang Bahan-bahan pelajaran.
Dimanfaatkan Cerita rakyat, dongeng, nasihat.
Guru, aktor, siswa, pembicara, pemain.
Narasumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, responden. Transparansi, Relief, candi, film, slides, arca, peralatan tape, buku, teknik. gambar, dan lain-lain.
OHP, Generator, proyektor, mesin, alat-alat, slides, film, mobil. TV, kamera, papan tulis. Ceramah, diskusi, sosiodrama, simulasi, kuliah, belajar mandiri.
Permainan, sarasehan, percakapan biasa.
kelas, studio, Taman, kebun, perpustakaan, pasar, museum, laboratorium, toko. aula. Sumber: Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1998: 79-80)
22
Edgar Dale dalam buku Sudjana (1998: 76) menjelaskan bahwa sumber belajar dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan menurut jenjang-jenjang
tertentu ke dalam sebuah
kerucut
pengalaman (cone of experience). Adapun penjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut disusun dari yang bersifat kongkrit sampai yang sifatnya abstrak seperti yang terlihat dalam gambar 1 berikut:
Lambang kata Lambang visual Gambar tetap, rekaman dan radio
Gambar hidup
Televisi
Pameran dan museum
Darmawisata
Percontohan
Pengalaman dramatisasi
Pengalaman tiruan
Pengalaman langsung dan bertujuan
Gambar 1. Kerucut Pengalaman dari Edgar Dale
23
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara umum sumber belajar diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yakni sumber belajar berupa manusia, peralatan, bahan, pesan, teknik dan lingkungan. Masing-masing jenis sumber belajar tersebut masih bisa diklasifikasikan menjadi sumber belajar yang dimanfaatkan dan sumber belajar yang sengaja dirancang.
c.
Fungsi Sumber Belajar Sumber belajar memiliki beberapa fungsi penting dalam proses pembelajaran. Agar sumber belajar yang ada dapat berfungsi optimal,
maka
dalam
pembelajaran
sumber
belajar
harus
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Rusman (2009:
135) menjelaskan bahwa penggunaan
sumber belajar menjadi hal yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan sumber belajar akan memungkinkan penyajian materi pembelajaran yang lebih luas sehingga akan menambah wawasan siswa, mengurangi peran guru sebagai pusat pembelajaran, memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan kualitas pembelajaran. Fungsi-fungsi tersebut menggambarkan mengenai alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.
24
Sedangkan fungsi sumber belajar sebagaimana yang dikemukakan Isbani (1987: 10) yaitu untuk: 1) Meningkatkan produktifitas pendidikan, dengan jalan: a) Membantu guru untuk menggunakan waktu dengan lebih baik dan efektif. b) Meningkatkan laju kelancaran belajar. c) Mengurangi beban guru dalam penyajian informasi, sehingga lebih banyak kesempatan dalam pembinaan dan pengembangan gairah belajar 2) Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual, dengan jalan: a) Mengurangi fungsi kontrol guru yang sifatnya kaku dan tradisional. b) Memberikan kesempatan pada siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya. 3) Memberikan dasar-dasar pengajaran yang lebih ilmiah, dengan jalan: a) Merencanakan program-program pendidikan secara lebih sistematis. b) Mengembangkan beban pengajaran melalui upaya penelitian terlebih dahulu. 4) Meningkatkan pemantapan pengajaran, dengan jalan: a) Meningkatkan kemampuan manusia dengan berbagai media komunikasi. b) Menyajikan informasi maupun data secara lebih mudah, jelas dan konkrit. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar memiliki fungsi yang cukup signifikan terhadap
proses
belajar
mengajar.
Sumber
belajar
dapat
memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran dan membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien.
25
d.
Manfaat Sumber Belajar Berdasarkan
pengertiannya,
sumber
belajar
mempunyai
manfaat untuk memudahkan peserta didik dalam belajar. Namun tidak terbatas pada itu, Rusman (2009: 135) menjelaskan bahwa sumber belajar memiliki manfaat antara lain sebagai berikut: 1) Memberikan pengalaman belajar yang kongkret, secara tidak langsung kepada siswa. 2) Menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara langsung dan kongkrit. 3) Menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas. 4) Memberikan informasi yang akurat dan yang terbaru, seperti buku teks, enslikopedi, narasumber, dan lain- lain 5) Membantu memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran baik dalam lingkungan makro maupun lingkungan mikro. 6) Memberikan motivasi yang positif, lebih-lebih bila dirancang penggunaanya secara tepat. 7) Merangsang untuk berfikir, bersikap, dan berkembang lebih lanjut, seperti buku teks, buku bacaan, film, dan lainnya yang mengandung daya penalaran yang mampu membuat siswa terangsang untuk berfikir, menganalisis, dan berkembang lebih lanjut. Sedangkan manfaat sumber belajar menurut A. Suhaenah Suparno (1999: 41) sumber belajar bermanfaat untuk memberikan kemudahan bagi para guru dalam menyajikan materi pembelajaran dan memberi kemudahan kepada siswa untuk memahami materi pembelajaran. Sumber belajar juga akan menimbulkan rasa kebersamaan dan kerjasama antara keduanya.
26
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa manfaat sumber belajar pada dasarnya adalah untuk menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan efisien serta membantu siswa agar lebih aktif dan responsif terhadap pembelajaran dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekolah.
e.
Pemilihan Sumber Belajar Pemilihan sumber belajar hendaknya dilakukan dengan cermat dan tidak sembarangan. Guru harus menggunakan kriteria tertentu untuk memilih sumber belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dimaksudkan agar sumber belajar yang dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran serta efisien jika diterapkan dalam proses pembelajaran. Siregar (2010: 130) menjelaskan ada beberapa kriteria dalam pemilihan sumber belajar. Kriteria pemilihan sumber belajar yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: 1) Tujuan yang ingin dicapai Pemilihan sumber belajar harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Apakah untuk menumbuhkan motivasi, keperluan pengajaran, keperluan penelitian ataukah pemecahan masalah. Harus disadari bahwa masing-masing sumber belajar memiliki kelebihan dan kelemahan. 2) Ekonomis Sumber belajar yang hendak dipilih harus terjangkau harganya. Namun tetap harus diperhitungkan dengan jumlah pemakai, lama pemakaian, dan keakuratan hasil pemakaian.
27
3) Praktis dan sederhana Pemilihan sumber belajar hendaknya yang sederhana. Sumber belajar yang sederhana adalah sumber belajar yang tidak memerlukan peralatan khusus dan juga keterampilan khusus untuk menggunakannya. 4) Mudah didapat Pemilihan sumber belajar hendaknya memperhatikan keterjangkauan. Sumber belajar yang baik adalah sumber belajar yang ada di sekitar kita dan mudah untuk mendapatkannya. 5) Fleksibel Sumber belajar hendaknya dipilih yang dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu dalam berbagai kondisi dan situasi. Sedangkan Sudjana (2009: 84) menjelaskan kriteria pemilihan sumber belajar yang lebih lengkap dan luas sebagai berikut: 1) Kriteria umum a) Ekonomis b) Praktis dan sederhana c) Mudah diperoleh d) Fleksibel e) Komponennya sesuai dengan tujuan 2) Kriteria berdasarkan tujuan a) Sumber belajar untuk memotivasi b) Sumber belajar untuk tujuan pengajaran c) Sumber belajar untuk penelitian d) Sumber belajar untuk memecahkan masalah e) Sumber belajar presentasi Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat kriteria atau hal yang harus diperhatikan sebelum memilih sumber belajar yaitu dari segi finansial, penggunaan, ketersediaan, dan tujuan pembelajaran. Selain itu pemilihan sumber belajar hendaknya disesuaikan dengan kepentingan penggunanya.
28
3.
Mengelola Sistem Kearsipan Setiap lembaga, baik pemerintah maupun swasta dapat dipastikan mempunyai suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang administrasi. Kegiatan administrasi merupakan kegiatan yang cakupannya luas. Biasanya segala kegiatan administrasi diolah suatu unit tersendiri yang disebut dengan bagian administrasi, tata usaha, sekretariat, kantor, dan lain sebagainya. Pada dasarnya kegiatan administrasi
adalah
menghasilkan,
menerima,
mengolah
dan
menyimpan berbagai surat, formulir, laporan, dan sebagainya yang pada akhirnya akan berhubugan dengan kearsipan. Mengelola sistem kearsipan merupakan salah satu mata pelajaran produktif di SMK bidang Bisnis dan Manajemen Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran yang diberikan di kelas XI. Kearsipan merupakan mata pelajaran yang mempelajari mengenai proses kegiatan pengelolaan arsip atau warkat. Pada silabus standar kompetensi mengelola sistem kearsipan di SMK N 1 Tempel, menyebutkan ada empat kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa, antara lain: menentukan sistem kearsipan, menentukan kebutuhan alat dan bahan kearsipan, mengimplementasikan sistem kearsipan dan memelihara sistem kearsipan. Jadi siswa diberi materi dan praktik pengelolaan arsip atau warkat mulai dari penerimaan surat, penyortiran surat, pencatatan surat, pengarahan dan penerusan surat, serta penyimpanan surat.
29
Menurut Kamus Administrasi (1986: 139) “kearsipan adalah segenap rangkaian kegiatan perbuatan penyelenggaraan kearsipan sejak
saat
dimulainya
pengumpulan
warkat
penyingkirannya”. Martono (1991: 32)
sampai
dengan
menjelaskan bahwa
“kearsipan adalah pengaturan dan penyimpanan warkat/record atas dasar sistem tertentu serta dengan prosedur tertentu yang sistematis sehingga apabila diperlukan dapat ditemukan kembali dalam waktu yang singkat”. Sedangkan Sularso (1985: 3) menjelaskan “kearsipan adalah tata cara pengurusan penyimpanan warkat menurut aturan dan prosedur yang berlaku dengan mengingat 3 unsur pokok yang meliputi penyimpanan (storing), penempatan (placing), dan penemuan kembali (finding). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kearsipan adalah suatu proses mulai dari penerimaan,
pengumpulan,
pengaturan,
pemeliharaan
dan
penyimpanan warkat menurut sistem tertentu sehingga apabila diperlukan dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.
30
B. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian relevan merupakan penelitian-penelitian yang sudah ada sebelum penelitian dilakukan oleh seorang peneliti yang kemudian dijadikan pedoman atau sumber lain dalam memperjelas penelitian. Penelitian relevan juga dapat dijadikan pembanding pada penelitian yang lebih lanjut, sehingga ilmu pengetahuan tersu berkembang seiring perkembangan jaman. Penelitian relevan yang digunakan sebagai acuan penelitian ini yaitu : 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Aldino Dwi Anggoro (2014) Jurusan Manajemen Universitas Negeri Malang dengan judul “Pengaruh Kualitas Laboratorium Perkantoran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Perkantoran Jurusan Administrasi Perkantoran (Studi Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen)”. Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa 1) kelengkapan sarana (laboratorium perkantoran) berpengaruh positif terhadap hasil belajar 2) kualitas sarana (laboratorium perkantoran) berpengaruh positif terhadap hasil belajar 3) penataan sarana (laboratorium perkantoran) positif berpengaruh terhadap hasil belajar 4) intensitas pemakaian laboratorium perkantoran berpengaruh positif terhadap hasil belajar 5) kelengkapan, kualitas, penataan dan intensitas pemakaian laboratorium perkantoran berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
31
2.
Penelitian yang dilakukan oleh Nuri Dewi Astutik (2009) dengan judul “Pengaruh Keefektifan Laboratorium Komputer dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar KKPI Program Keahlian Administrasi Perkantoran Siswa Kelas XI SMK Manajeman Batik Perbaik Purworejo”. Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa 1) ada pengaruh positif dan signifikan antara keefektifan laboratorium komputer terhadap prestasi belajar KKPI yang ditunjukkan dengan koefisien determinasi (R2)= 0,091 2) ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar KKPI yang ditunjukkan dengan koefisien determinasi(R2)= 0,069 3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keefektifan laboratorium komputer dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar KKPI Program Keahlian Administrasi Pekantoran siswa kelas XI SMK Bisnis Manajemen Batik Perbaik Purworejo yang ditunjukkan dengan koefisien determinasi (R2)= 0,163.
C. Kerangka Pikir Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam diri dan dari luar diri siswa. Kelengkapan fasilitas, sumber, dan sarana prasana pembelajaran akan sangat membantu kelancaran aktivitas belajar di sekolah. Prestasi belajar dalam setiap lembaga pendidikan dan mata pelajaran pun mempunyai kriteria pencapaian masing-masing.
32
Pencapaian kompetensi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih mengarah kepada sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha/Dunia Industri (Du/Di). Fasilitas belajar, sumber belajar, dan sarana prasarana yang sudah disediakan sekolah akan sangat berperan terhadap perkembangan dan kerampilan peserta didik tersebut. Salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan adalah laboratorium. Laboratorium merupakan tempat belajar siswa melalui metode praktikum
yang
dapat
menghasilkan
pengalaman
belajar.
Metode
pembelajaran yang hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar tentu akan mempersulit siswa memahami pembelajaran. Metode ceramah dalam jangka waktu panjang akan mempengaruhi motivasi belajar siswa yang nantinya akan berpengaruh pula terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Mata pelajaran kearsipan adalah salah satu mata pelajaran produktif yang sesuai dengan kompetensi kerja di Du/Di. Pencapaian kompetensi pada mata pelajaran kearsipan lebih mengacu pada keterampilan peserta didik dalam mengelola arsip mulai dari kegiatan penerimaan sampai penyimpanan arsip. Penggunaan laboratorium sebagai sumber belajar, dapat membantu siswa
untuk
meningkatkan
pemahaman
dan
kecakapan
dengan
mengaplikasikan teori kearsipan yang sudah diperoleh dengan praktik di laboratorium. Pemanfaatan laboratorium dalam pembelajaran juga akan membuat siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih konkrit dan dapat
33
menarik minat siswa atau menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar. Penggunaan laboratorium dalam kegiatan pembelajaran diharapkan akan ikut andil dalam meningkatkan kemampuan atau keterampilan praktik dan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kearsipan. Berdasarkan uraian tersebut, kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk skema seperti pada gambar 2 berikut: Peran Laboratorium dalam Pembelajaran Kearsipan
Sebagai tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik
Sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan
Sebagai tempat yang dapat mendorong semangat belajar
Sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
Tercapainya Tujuan Pembelajaran
Gambar 2. Kerangka Pikir Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Kearsipan
34
D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori dan kerangka pikir tersebut, dapat ditarik beberapa pertanyaan yang akan diteliti, yaitu: Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel ditinjau dari indikator: a. Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel? b. Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel? c. Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat yang dapat mendorong semangat belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel? d. Bagaimana peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel?
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan objek penelitian dalam keadaan yang sebenarnya tanpa adanya maskud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi). Penelitian dilakukan terhadap satu variabel tanpa membuat perbandingan, atau menggabungkan dengan variabel lain. Penelitian ini dideskripsikan dengan bantuan perhitungan hasil analisis angket, wawancara, dan dokumentasi di lapangan. Sedangkan data penelitian dan hasil penelitian disajikan dalam bentuk persentase.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Tempel yang beralamat di Jalan Magelang Km. 17 Jlegongan, Margorejo, Tempel Sleman Yogyakarta pada 4 - 18 Mei 2015.
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah populasi siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel sebanyak 64 siswa yang terdiri dari 2 kelas yaitu XI AP 1 dan XI AP 2, Ketua
35
36
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran, dan guru pengampu mata pelajaran kearsipan.
D. Definisi Operasional Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Guna menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran tentang variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dibatasi pengertian dari variabel-variabel dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1.
Laboratorium adalah tempat dengan berbagai perlengkapan di dalamnya yang digunakan sebagai fasilitas/sumber belajar bagi para siswa untuk mengaplikasikan teori ke dalam pengalaman atau pembelajaran konkrit. Laboratorium dalam penelitian ini dikhususkan pada laboratorium praktik administrasi perkantoran.
2.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau dimanfaatkan untuk mempermudah para siswa dalam kegiatan belajarnya.
3.
Kearsipan adalah adalah suatu proses mulai dari penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pemeliharaan dan penyimpanan warkat menurut sistem tertentu sehingga apabila diperlukan dapat ditemukan dengan mudah dan cepat.
37
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1.
Angket (Kuesioner) Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Jenis angket yang digunakan yaitu angket tertutup dengan menggunakan skala bertingkat. Pada angket tertutup, responden tinggal memilih jawaban telah disediakan dalam angket. Angket diberikan kepada siswa yang digunakan untuk mengetahui peran laboratorium pada mata pelajaran kearsipan. Teknik ini digunakan agar hasil penelitian menjadi lebih kredibel dan mempunyai dasar yang kuat.
2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang nilai siswa, profil sekolah, sarana dan prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, serta jumlah siswa yang akan diteliti. 3. Wawancara Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Teknik wawancara menghendaki
38
komunikasi langsung antara peneliti dengan subyek penelitian (responden). Teknik ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan keadaan umum SMK N 1 Tempel termasuk gambaran umum laboratorium Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel. Penggunaan teknik ini diharapkan juga dapat memperoleh data pendukung tentang tanggapan / pendapat mengenai keadaan Laboratorium Administrasi Perkantoran dan perkembangannya, serta untuk mengetahui sejauh mana peran laboratorium terhadap keterampilan atau kecakapan siswa pada mata pelajaran kearsipan.
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar penelitian lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Angket (Kuesioner) Angket (kuesioner) digunakan untuk mengungkap data tentang efektivitas atau peran laboratorium administrasi perkantoran dalam meningkatkan keterampilan praktik kearsipan siswa kelas XI di SMK N 1 Tempel. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada seluruh siswa kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel.
39
Bentuk kuesioner dalam penelitian ini adalah tertutup. Jawaban kuesioner sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih. Angket ini berisi 20 butir pernyataan yang terdiri dari 4 alternatif jawaban yang disediakan yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun kisi-kisi dan skor jawaban instrumen secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4 berikut: Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner Tertutup Indikator Nomor Item No Komponen Laboratorium 1. Peran Laboratorium sebagai tempat 1,2,3,4,5,6 sebagai sumber untuk mengenali belajar pada mata berbagai macam pelajaran kearsipan peralatan praktik Laboratorium sebagai tempat untuk 7,8,9,10,11 mengembangkan kecakapan Laboratorium sebagai tempat 12,13,14,15,16 yang dapat mendorong semangat siswa Laboratorium sebagai tempat 17,18,19,20 untuk mengembangkan ilmu pengetahuan Keterangan: diadopsi dari Engkoswara (1982) dan Saleh (2002)
Tabel 4. Skor Jawaban Kuesioner Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor 4 3 2 1
40
2. Pedoman Dokumentasi Pedoman dokumentasi berisi pedoman yang telah disiapkan sebelumnya untuk memperoleh data mengenai kondisi Laboratorium Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel. Pedoman observasi digunakan sebagai acuan untuk melakukan pengamatan agar sesuai dengan tujuan penelitian. Pada penelitian ini lembar observasi digunakan untuk mengamati keadaan laboratorium Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Tempel dan penggunaannya dalam kegiatan pembelajaran. 3. Pedoman Wawancara Sebelum melakukan penelitian, pedoman wawancara dibuat secara detail agar mempermudah wawancara selama penelitian berlangsung. Pedoman wawancara berisi butir-butir pertanyaan yang akan diajukan saat wawancara. Instrumen ini digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman wawancara ditujukan untuk ketua kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran dan guru mata pelajaran mengelola sistem kearsipan. Kisi-kisi wawancara dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
41
Tabel 5. Kisi-kisi Wawancara dengan Narasumber Narasumber
Deskripsi Wawancara
Kaprodi Administrasi Perkantoran
a. Laboratorium yang dimiliki prodi Administrasi Perkantoran sebagai fasilitas belajar siswa b. Kelengkapan sarana dan prasarana dalam laboratorium administrasi perkantoran c. Efektivitas pemanfaatan laboratorium administrasi perkantoran sebagai fasilitas belajar d. Hambatan dan upaya dalam pemanfaatan laboratorium administrasi perkantoran e. Pengelolaan laboratorium administrasi perkantoran a. Penggunaan laboratorium administrasi perkantoran dalam pembelajaran produktif b. Peran laboratorium administrasi perkantoran dalam pembelajaran kearsipan c. Hambatan dalam penggunaan laboratorium sebagai sumber belajar d. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang ada e. Standar penilaian yang digunakan dalam praktik kearsipan
Guru mata pelajaran Kearsipan
Nomor Item 1
2,3
4
5
6 1
2
3
4 5
G. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mendapatkan instrumen yang memiliki kesahihan (validitas) dan keajegan (reliabilitas) sesuai dengan kententuan, sehingga dapat memperoleh data yang dibutuhkan dan data yang terkumpul benar-benar data yang mencerminkan keadaan
42
yang sebenarnya. Uji coba intrumen penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Depok sebanyak 32 siswa. 1. Uji Validitas Uji
validitas
kevalidan/kesahihan
digunakan instrumen,
untuk atau
mendapatkan
dengan
kata
tingkat
lain
untuk
mendapatkan ketepatan antara data yang sesungguhnya dengan data yang dikumpulkan. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen adalah Korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu sebagai berikut:
∑
∑
∑
∑ ∑ ∑
∑
Keterangan: = koefisien korelasi antara X dan Y = jumlah subyek ∑ = jumlah skor butir soal X ∑ = jumlah skor total ∑ ² = jumlah kuadrat skor butir soal X ∑ ² = jumlah kuadrat skor total ∑ = jumlah perkalian X dan Y Harga
yaitu
kemudian dikonsultasikan dengan
dengan taraf signifikan 5% dan diketahui Jika
lebih besar atau sama dengan
adalah 0,349. maka instrumen
tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya apabila koefisien korelasi rendah atau
lebih kecil dari
pada taraf signifikan 5% maka
instrumen dinyatakan gugur atau tidak valid.
43
Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa semua butir soal mempunyai nilai validitas di atas
0,349 keculai butir soal 0,349 yaitu 0,315.
nomor 9 diperoleh nilai perhitungan di bawah
Hal tersebut menunjukkan bahwa butir soal nomor 9 dinyatakan tidak valid atau gugur dan selanjutnya butir soal tersebut tidak dicantumkan dalam instrumen pengambilan data penelitian.
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran instrumen. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut memberikan hasil yang tetap walaupun dilakukan beberapa kali dalam waktu yang berlainan. Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah rumus Cronbach Alpha, yaitu sebagai berikut:
−1
# $1 −
∑% ² %&²
'
Keterangan: = reliabilitas instrumen ` = banyaknya butir pertanyaan ² ∑% = jumlah varians butir ² %& = varians total Setelah reliabilitas instrumen diketahui, selanjutnya angka tersebut diintrepretasikan dengan tingkat keandalan koefisien korelasi dalam tabel 6 berikut:
44
Tabel 6. Intepretasi Nilai Reliabilitas Instrumen Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,7999 Tinggi 0,400 – 0,5999 Agak Rendah 0,200 – 0,3999 Rendah 0,000 – 0,1999 Sangat Rendah (tak berkorelasi)
Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for Windows dengan menghitung besarnya nilai Cronbach’s Alpha dari variabel yang diuji. Apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,5999 maka jawaban responden dinyatakan reliabel. Hasil perhitungan statistik memperoleh nilai akhir Cronbach’s Alpha sebesar 0,728. Hal tersebut berarti instrumen tes dapat dikatakan reliabel. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran hasil uji reliabilitas instrumen uji coba.
H. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara deskriptif dan akan disajikan dalam bentuk persentase. Penelitian ini akan menghasilkan fakta tentang peran Laboratorium Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Editing Instrumen yang berupa angket dibagikan dan diisi oleh responden kemudian dikembalikan kepada penulis. Penulis meneliti kelengkapan jawaban responden dalam pengisian angket, apabila ada pertanyaan
45
yang
tidak
dijawab
penulis
menghubungi
responden
yang
bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya agar instrumen atau angket dapat dikatakan sah. Sedangkan untuk instrumen wawancara penulis mengelompokkan jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian. 2. Tabulating Langkah kedua adalah pengelolaan data dengan memindahkan jawaban yang terdapat dalam angket ke dalam tabel atau tabulasi. Kemudian setelah data diolah dan hasil angket dinyatakan sah, akan dilakukan analisis data yang dihasilkan dengan menghitung persentase setiap indikator butir soal. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase dalam penelitian ini sebagai berikut: P=
(
X 100%
Keterangan: P = Persentase f = Frekuensi (jumlah jawaban responden) N = Number of cases (jumlah responden) 3. Analiting dan Interpretation Langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang diolah secara verbal sehingga hasil penelitian mudah dipahami. Identifikasi persentase menggunakan kategori menurut tingkatan yang ada dengan perhitungan nilai rata-rata ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (Sdi) pada tabel 7 berikut:
46
Tabel 7. Skala Kategori No. Rentang Nilai (i) 1 Di atas Mi + 1,5 SDi 2 Mi + 0,5 SDi s.d < Mi + 1,5 SDi 3 Mi – 0,5 SDi s.d < Mi + 0,5 SDi 4 Mi – 1,5 SDi s.d < Mi – 0,5 SDi 5 Di bawah Mi – 1,5 SDi Sumber: Saifudin Azwar (2009: 109)
Kategori Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Tidak Berperan
Keterangan: Mi = Rata-rata ideal & = ) x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal) Sdi = Standar deviasi ideal & = * x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal) 4. Concluding Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah concluding atau penarikan kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan. Data yang diperoleh dari angket, dokumentasi, dan wawancara disimpulkan secara deskriptif.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian Penelitian ini dilakasanakan di SMK Negeri 1 Tempel yang beralamat di Jalan Magelang Km.17 Jlegongan Margorejo Tempel Sleman pada Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran. SMK Negeri 1 Tempel merupakan sekolah bidang Bisnis dan Manajemen yang memiliki 3 (tiga) Kompetensi Keahlian yaitu Administrasi Perkantoran, Akuntansi, dan Pemasaran. Adapun visi dan misi SMK 1 Tempel adalah sebagai berikut: Visi: “Penyelenggara Pendidikan Yang Berkualitas Selaras Dengan Kehidupan Budaya Bangsa Dalam Persaingan Global”. Misi: a.
Membentuk insan tamatan yang berkompetensi, berjiwa mandiri, dan adaptif.
b. Menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) yang berstandar ISO 9001 : 2000. c.
Meningkatkan semangat meraih prestasi unggulan secara kompetitif dan komparatif
47
48
a. Potensi Fisik Kondisi fisik SMK Negeri 1 Tempel pada umumnya sudah sangat baik. Meskipun lokasi SMK Negeri 1 Tempel sebenarnya tidak terlihat dari jalan raya, namun sekolah sudah memberikan tanda untuk menunjukkan arah sekolah, baik dari arah Magelang maupun dari arah Yogyakarta sehingga sekolah ini dapat dijangkau oleh orang-orang yang mencari keberadaan SMK Negeri 1 Tempel. Dilihat dari letaknya, sekolah ini sangat strategis sehingga mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Gerbang pintu sekolah ini memiliki dua jalan, gerbang untuk guru serta gerbang untuk murid. Sehingga jika ada murid yang terlambat, maka akan terlihat melalui gerbang untuk guru (gerbang utama). Penataan dan penghijauan taman yang teratur menjadikan SMK Negeri 1 Tempel menjadi nampak asri dan memberikan suasana yang sejuk. Sehingga para peserta didik, guru dan karyawan SMK Negeri 1 Tempel merasa nyaman dalam melakukan segala aktivitas di sekolah ini. SMK Negeri 1 Tempel memiliki sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar yang cukup lengkap. Adapun secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Ruang Administrasi Ruang administrasi berada di lantai dasar yang terdiri dari beberapa ruang. Adapun ruang-ruang tersebut meliputi:
49
a) Ruang Kepala Sekolah b) Ruag Wakil Kepala Sekolah c) Ruang Tata Usaha d) Ruang SIM e) Ruang Percetakan f) Ruang Sidang 2) Ruang Pengajaran Ruang pengajaran terdiri dari ruang kelas yang digunakan untuk melakukan kegiatan belajar dan laboratorium yang digunakan untuk kegiatan praktikum. Ruang-ruang tersebut meliputi: a) Ruang Kelas b) Ruang Praktik Mengetik Manual c) Ruang Laboratorium Administrasi Perkantoran d) Ruang Komputer e) Ruang Laboratorium Bahasa f) Ruang Mesin Bisnis g) Lapangan Olah Raga 3) Ruang Penunjang Ruang penunjang terdiri dari berbagai ruangan yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan atau aktivitas di sekolah, yaitu: a) Ruang Panggung Sekolah b) Ruang Perpustakaan
50
c) Ruang Bimbingan dan Konseling (BK) d) Ruang Bursa Kerja Khusus (BKK) e) Ruang UKS f) Ruang OSIS g) Ruang Pleton Inti h) Ruang Dewan Ambalan i) Ruang pertokoan (business center) j) Ruang Penyimpanan Alat Olahraga k) Kantin Mushola l) Pos Satpam m) Dapur n) Studio SCB FM o) Kamar mandi p) Ruang Penjaga Sekolah q) Ruang Tunggu Tamu
b. Potensi Siswa SMK Negeri 1 Tempel memiliki peserta didik sejumlah 768 orang, yang terdiri dari 24 kelas serta mempunyai tiga Kompetensi Keahlian yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Pemasaran. Kelas X – XII menerapkan sistem moving class. Dilihat dari segi kualitas input, SMK Negeri 1 Tempel memiliki kualitas masukan yang sangat baik. Selain itu sekolah ini juga melengkapi kegiatan
51
peserta didik dengan mengadakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti bidang olahraga (basket, volley, badminton), bidang seni (Vocal, Paduan Suara, Band, Nasyid), KIR, pramuka, PMR/PKS, dan lain sebagainya.
c. Potensi Guru dan Karyawan SMK Negeri 1 Tempel dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan empat orang wakilnya, masing-masing wakil kepala sekolah (bidang kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, dan hubungan masyarakat) mempunyai tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing – masing yang satu sama lainnya saling berkaitan. Jumlah tenaga pengajar di SMK Negeri 1 Tempel kurang lebih 53 orang yang terdiri dari sekitar 20 guru berpendidikan S2 dan 33 guru berpendidikan S1. Di samping itu, SMK Negeri 1 Tempel juga didukung oleh karyawan 25 orang yang terdiri dari KTU 1 orang, administrasi 11 orang, petugas kebersihan 7 orang, petugas maintenance 3 orang, petugas perpustakaan 2 orang dan satpam 1 orang. Kinerja guru dalam proses belajar mengajar di SMK Negeri 1 Tempel cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dengan terprogramnya seluruh rangkaian kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan di kelas dengan perangkat pembelajaran yaitu silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh para guru di SMK Negeri 1 Tempel.
52
2. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Tempel yang beralamat di Jl. Magelang Km 17 Jlegongan Margorejo Tempel Sleman Yogyakarta pada bulan Mei 2015. Responden pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran sebanyak 64 siswa dengan rincian seperti pada tabel 8 berikut: Tabel 8. Subjek Penelitian No. Kelas 1 XI AP 1 2 XI AP 2 Jumlah Sumber: Data Primer
Jumlah 32 32 64
Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui instrumen berupa butir-butir pernyataan angket yang digunakan untuk mengukur seberapa besar peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran Kearsiapan. Angket yang disebarkan berisikan 19 butir pernyataan yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas untuk menguji kevalidan dan kesahihan instrumen. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran ini diukur menggunakan angket dengan 4 (empat) alternatif jawaban yang telah disediakan. Skor penilaian peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan disajikan pada tabel 9 berikut:
53
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan Frekuensi Absolut Relatif (%) Kumulatif 42 - 46 1 1,56% 1 47 - 51 3 4,69% 4 52 - 56 18 28,13% 22 57 - 61 17 26,56% 39 62 - 66 17 26,56% 56 67 - 71 7 10,94% 63 72 - 76 1 1,56% 64 Sumber: Data primer diolah Interval
Kumulatif (%) 1,56% 6,25% 34,38% 60,94% 87,50% 98,44% 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi terendah terdapat pada interval 42-46 dan interval 72-76 sebanyak 1 siswa dengan proporsi 1,56%. Sedangkan frekuensi tertinggi terdapat pada interval 52-56 sebanyak 18 siswa dengan proporsi 28,13%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3 berikut: Distribusi Frekuensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan
54
Selain itu, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows yang terdapat dalam lampiran, dapat diperoleh data statistik mengenai peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan yang disajikan pada tabel 10 berikut: Tabel 10. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan N
Valid
64
Missing
0
Mean
57.47
Median
57.00
Mode Std. Deviation
52 5.657
Minimum
42
Maximum
76
Sum
3678
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan dilihat dari beberapa indikator peran laboratorium ditetapkan berdasarkan kriteria ideal 19 sampai 76. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan didasarkan pada perhitungan sebagai berikut: Mi
= x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal) = x (76 + 19) = 47,5
55
Sdi
= x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal) = x (76-19) = 9,5
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan disajikan seperti pada tabel 11 berikut: Tabel 11. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan Rentang Nilai Frekuensi Persentase (Skor) 1 x > 61,8 16 25% 2 52,3 < x ≤ 61,8 32 50% 3 42,8 < x ≤ 52,3 15 23,4% 4 33,3 < x ≤ 42,8 1 1,6% 5 x ≤ 33,3 0 0% Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah
Kategori
No.
Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Tidak Berperan
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium Administrasi
Perkantoran
berperan
dalam
kegiatan
pembelajaran
kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada kategori berperan sejumlah 32 siswa (50%). Sedangkan sebanyak 16 siswa (25%) menjawab dalam kategori sangat berperan, 15 siswa (23,4%) menjawab dalam kategori cukup berperan dan 1 siswa (1,6%) menjawab dalam kategori kurang berperan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4 berikut:
56
Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan 1,60% 25,00%
23,40%
Sangat Berperan Berperan
50,00%
Cukup Berperan Kurang Berperan
Gambar 4. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium Apabila melihat pada perhitungan data frekuensi yang terdapat pada tabel 10 dengan program SPSS 16.0 for Windows dan persentase pada pie chart di atas diketahui bahwa rerata hitungnya adalah 57,47. Rerata hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria kategori sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran berperan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran kearsipan. Sedangkan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan, maka akan dijelaskan lebih rinci dilihat dari 4 (empat) indikator peran Laboratorium dalam pembelajaran yaitu sebagai tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik, sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan, sebagai tempat untuk mendorong semangat, dan sebagai tempat untuk mengembangkan atau menambah ilmu pengetahuan. Berikut ini hasil penelitian peran Laboratorium Administrasi Perkantoran dari masing-masing indikator:
57
a. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Macam Peralatan Praktik Kearsipan Pada indikator peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai peralatan praktik disediakan 6 butir pernyataan yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 6. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 16.0 for Windows, maka dapat diperoleh data statistik mengenai peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai peralatan praktik kearsipan seperti pada tabel 12 berikut: Tabel 12. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Perlatan Praktik Kearsipan N
Valid Missing
64 0
Mean
14.91
Median
14.50
Mode Std. Deviation
13 2.448
Minimum
11
Maximum
24
Sum
954
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai peralatan praktik kearsipan ditetapkan berdasarkan kriteria ideal 6 sampai 24. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai peralatan praktik kearsipan didasarkan pada perhitungan sebagai berikut:
58
Mi
= x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal) = x (24 + 6) = x 30 = 15
Sdi
= x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal) = x (24 - 6) = x 18 =3
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran Laboratorium Administrasi sebagai tempat untuk mengenali berbagai peralatan praktik kearsipan disajikan seperti pada tabel 13 berikut: Tabel 13. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Peralatan Praktik Kearsipan Rentang Nilai Frekuensi Persentase (Skor) 1 x > 19,5 2 3,1% 2 16,5 < x ≤ 19,5 15 23,4% 3 13,5 < x ≤ 16,5 17 26,6% 4 10,5 < x ≤ 13,5 30 46,9% 5 x ≤ 10,5 0 0% Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah No.
Kategori Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Tidak Berperan
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran kurang berperan sebagai tempat untuk mengenali peralatan praktik dalam kegiatan pembelajaran kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada kategori kurang berperan sejumlah 30 siswa (46,9%). Sedangkan sebanyak 17 siswa (26,6%) menjawab dalam kategori cukup berperan, 15
59
siswa (23,4%) menjawab dalam kategori berperan dan 2 siswa (3,1%) menjawab dalam kategori sangat berperan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5 berikut:
Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengenali Peralatan Praktik Kearsipan 3,10% 23,40% Sangat Berperan
46,90%
Berperan 26,60%
Cukup Berperan Kurang Berperan
Gambar 5. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengenali Peralatan Praktik Kearsipan Pada pie chart di atas terlihat bahwa perhitungan persentase paling besar berada pada kategori kurang berperan yaitu 46,9%. Hal ini didukung oleh hasil wawancara dengan Ibu SW, beliau mengatakan bahwa peralatan praktik kearsipan yang berada di laboratorium memang belum memadai khususnya untuk kegiatan penyimpanan dan pemusnahan. Siswa masih harus membuat tempat penyimpanan sendiri dengan snalhacter. Peralatan untuk memusnahkan arsip seperti mesin penghancur kertas juga belum tersedia, sehingga menyebabkan siswa hanya sekedar mengetahui prosedur pemusnahan arsip tanpa mampu mengoperasikan alatnya.
60
Bapak BS juga menyampaikan upaya dan kendala-kendala yang dihadapi terkait dengan pengadaan peralatan praktik yang lebih memadai. Saat
ini
Kompetensi
Keahlian
Administrasi
Perkantoran
sudah
mengajukan proposal usulan untuk melengkapi fasilitas praktik di laboratorium sebagai prioritas progam sekolah, namun masih terkendala pada dana pengadaan. Berdasarkan data-data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran kurang berperan sebagai tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik khususnya pada mata pelajaran kearsipan.
b. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan Indikator
kedua
dalam
peran
Laboratorium
Administrasi
Perkantoran adalah mengembangkan kecakapan praktik kearsiapan. Pada indikator ini diukur dengan 4 butir pernyataan yaitu nomor 7 sampai dengan nomor 10. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 16.0 for Windows yang terdapat dalam lampiran, maka dapat diperoleh data statistik mengenai peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan praktik kearsipan seperti pada tabel 14 berikut:
61
Tabel 14. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan N
Valid
64
Missing
0
Mean
12.39
Median
11.00 11
Mode
2.143
Std. Deviation Minimum
8
Maximum
16
Sum
793
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium Administrasi
Perkantoran
sebagai
tempat
untuk
mengembangkan
kecakapan praktik kearsipan ditetapkan berdasarkan kriteria ideal 4 sampai 16. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) peran Laboratorium
Administrasi
mengembangkan
kecakapan
Perkantoran praktik
sebagai
kearsipan
tempat didasarkan
perhitungan sebagai berikut: Mi
= x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal) = x (16 + 4) = x 20 = 10
Sdi
= x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal) = x (16 - 4) = x 12 =2
untuk pada
62
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran Laboratorium Administrasi sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan praktik kearsipan disajikan seperti pada tabel 15 berikut: Tabel 15. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan Rentang Nilai Frekuensi Persentase (Skor) 1 x > 13 21 32,8% 10 15,6% 2 11 < x ≤ 13 28 43,8% 3 9 < x ≤ 11 4 7<x≤9 5 7,8% 5 x≤7 0 0% Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah No.
Kategori Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Tidak Berperan
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium Administrasi
Perkantoran
cukup
berperan
sebagai
tempat
untuk
mengembangkan kecakapan praktik siswa dalam kegiatan pembelajaran kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada kategori cukup berperan sejumlah 28 siswa (43,8%). Sedangkan sebanyak 21 siswa (32,8%) menjawab dalam kategori sangat berperan, 10 siswa (15,6%) menjawab dalam kategori berperan dan 5 siswa (7,8%) menjawab dalam kategori kurang berperan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6 berikut:
63
Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan
7,80% 32,80%
Sangat Berperan Berperan
43,80%
15,60%
Cukup Berperan Kurang Berperan
Gambar 6. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium Sebagai Tempat Untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan Pie chart di atas menunjukkan bahwa perhitungan persentase paling besar yaitu 43,8% berada pada kategori cukup berperan sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran cukup berperan sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan siswa dalam pembelajaran praktik kearsipan. c. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan Indikator ini diukur dengan menggunakan 5 butir pernyataan yang telah disediakan yaitu nomor 11 sampai dengan nomor 15. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 16.0 for Windows yang terdapat dalam lampiran,
maka
dapat
diperoleh
data
statistik
mengenai
peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mendorong semangat belajar praktik kearsipan seperti pada tabel 16 berikut:
64
Tabel 16. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan N
Valid
64
Missing
0
Mean
16.75
Median
16.50
Mode Std. Deviation
16 1.960
Minimum
12
Maximum
20
Sum
1072
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mendorong semangat belajar praktik kearsipan ditetapkan berdasarkan kriteria ideal 5 sampai 20. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mendorong semangat belajar praktik kearsipan didasarkan pada perhitungan sebagai berikut: Mi
= x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal) = x (20 + 5) = x 25 = 12,5
Sdi
= x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal) = x (20 - 5) = x 15 = 2,5
65
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran Laboratorium Administrasi sebagai tempat untuk mendorong semangat belajar praktik kearsipan disajikan seperti pada tabel 17 berikut: Tabel 17. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Medorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan Rentang Nilai Frekuensi Persentase (Skor) 1 x > 16,3 32 50% 29 45,3% 2 13,8 < x ≤ 16,3 3 4,7% 3 11,3 < x ≤ 13,8 4 8,8 < x ≤ 11,3 0 0% 5 x ≤ 8,8 0 0% Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah No.
Kategori Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Tidak Berperan
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium Administrasi
Perkantoran
sangat
berperan
sebagai
tempat
untuk
mendorong semangat belajar dalam kegiatan praktik pembelajaran kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada kategori sangat berperan sejumlah 32 siswa (50%). Sedangkan sebanyak 29 siswa (45,3%) menjawab dalam kategori berperan dan 3 siswa (4,7%) menjawab dalam kategori cukup berperan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 7 berikut:
66
Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan 4,70%
45,30%
50,00%
Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan
Gambar 7. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium Sebagai Tempat Untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan Pada pie chart di atas terlihat bahwa perhitungan persentase paling besar berada pada kategori sangat berperan yaitu 50% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran sangat berperan sebagai tempat untuk mendorong semangat belajar siswa pada pembelajaran praktik kearsipan. Hal ini didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu SW yang menyatakan bahwa siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran praktik di laboratorium. Terlihat perbedaan semangat dan tingkat antusiasme siswa pada saat pembelajaran teori di kelas dan ketika pembelajaran praktik di laboratorium, karena pada dasarnya siswa akan lebih tertarik pada mata pelajaran dengan menggunakan multi-media dan multi-metode. Penggunaan kedua teknik tersebut sangat diperlukan untuk mata pelajaran yang berbasis praktikum khususnya kearsipan.
67
d. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang Kearsipan Indikator terakhir dalam
peran
Laboratorium
Administrasi
Perkantoran adalah mengembangkan ilmu pengetahuan. Pada indikator ini diukur dengan 4 butir pernyataan yaitu nomor 16 sampai dengan nomor 19. Berdasarkan perhitungan dengan program SPSS 16.0 for Windows, maka dapat diperoleh data statistik mengenai peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang kearsipan seperti pada tabel 18 berikut: Tabel 18. Data Statistik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang Kearsipan N
Valid Missing
64 0
Mean
13.42
Median
13.00
Mode Std. Deviation
12 1.798
Minimum
8
Maximum
16
Sum
859
Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan siswa dalam bidang kearsipan ditetapkan berdasarkan kriteria ideal 4 sampai 16. Perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan siswa dalam bidang kearispan didasarkan pada perhitungan berikut:
68
Mi
= x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal) = x (16 + 4) = x 20 = 10
Sdi
= x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal) = x (16 - 4) = x 12 =2
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka pengkategorian peran Laboratorium Administrasi sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan siswa dalam bidang kearsipan disajikan seperti pada tabel 19 berikut: Tabel 19. Kategori Skor Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Siswa dalam Bidang Kearsipan Rentang Nilai Frekuensi Persentase (Skor) 1 x > 13 24 37,5% 2 11 < x ≤ 13 38 59,4% 3 9 < x ≤ 11 0 0% 4 7<x≤9 2 3,1% 5 x≤7 0 0% Keterangan: x = nilai (skor) yang diperoleh Sumber: Data primer diolah No.
Kategori Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Tidak Berperan
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran berperan sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan siswa dalam kegiatan pembelajaran kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada kategori berperan sejumlah 38 siswa (59,4%). Sedangkan sebanyak
69
24 siswa (37,5%) menjawab dalam kategori sangat berperan dan 2 siswa (3,1%) menjawab dalam kategori kurang berperan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 8 berikut:
Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang Kearsipan 3,10%
37,50% Kurang Berperan 59,40%
Berperan Sangat Berperan
Gambar 8. Pie Chart Distribusi Kecenderungan Peran Laboratorium sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Siswa dalam Bidang Keasipan Pada pie chart di atas terlihat bahwa perhitungan persentase paling besar berada pada kategori berperan yaitu 59,4% sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Laboratotium Administrasi Perkantoran berperan sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan siswa dalam bidang kearsipan.
70
B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK N 1 Tempel. hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Laboratorium Administrasi Perkantoran berada dalam kategori berperan. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah responden yang menjawab paling banyak masuk pada kategori berperan dengan angka perhitungan sebesar 50% dengan frekuensi sebanyak 32 siswa dari 64 siswa. Selanjutnya jumlah siswa yang menjawab dalam kategori sangat berperan sebesar 25% dengan frekuensi sebanyak 16 siswa, siswa yang menjawab dalam kategori cukup berperan sebesar 23,4% dengan frekuensi sebanyak 15 siswa dan yang menjawab dalam kategori kurang berperan hanya 1 siswa dengan persentase 1,6%. Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis, maka pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian yang meliputi masing-masing indikator yaitu peran laboratorium sebagai tempat untuk: (a) mengenali berbagai macam peralatan praktik (b) mengembangkan kecakapan (c) mendorong semangat belajar (d) mengembangkan ilmu pengetahuan. Pembahasan lebih rinci dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut: 1. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Macam Peralatan Praktik Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik dijabarkan dalam 6 pernyataan, yaitu: 1) mengenali peralatan praktik menyimpan arsip, 2)
71
mengenali peralatan praktik menemukan kembali arsip, 3) mengenali peralatan praktik memusnahkan arsip, 4) mengoperasikan peralatan praktik
menyimpan
menemukan
arsip,
kembali
arsip,
5) 6)
mengoperasikan
peralatan
praktik
mengoprasikan
peralatan
praktik
memusnahkan arsip. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
peran
Laboratorium
Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik kearsipan belum optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah responden yang menjawab paling banyak yaitu sebanyak 30 siswa (46,9%) berada pada kategori kurang berperan. Sedangkan sebanyak 17 siswa (26,6%) berada pada kategori cukup berperan, 15 siswa (23,4%) berada pada kategori berperan dan 2 siswa (3,1%) berada pada kategori sangat berperan. Berdasarkan persentase jawaban tersebut dapat dianalisis bahwa sebagian besar siswa tidak mengetahui dan tidak mampu mengoperasikan peralatan yang dibutuhkan dalam praktik kearsipan khususnya proses penyimpanan maupun proses pemusnahan arsip. Hal ini berbanding lurus dengan wawancara yang telah dilakukan dengan Ketua Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran dan guru mata pelajaran Kearsipan. Peralatan pembelajaran praktik kearsipan di Laboratorium Administrasi Perkantoran memang
belum sesuai dengan standar yang berlaku.
Peralatan praktik untuk menyimpan arsip seperti filling cabinet dan mesin penghancur kertas sebagai pemusnah arsip belum tersedia. Hal ini tentu
72
akan menyulitkan siswa untuk mampu mengoperasikan bahkan untuk sekedar mengetahui peralatan kearsipan yang secara umum akan mereka temui di Dunia Usaha/Dunia Industri (Du/Di) ketika mereka bekerja maupun melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan upaya untuk melengkapi fasilitas pembelajaran praktik di Laboratorium Administrasi khususnya untuk mata pelajaran kearsipan. Upaya tersebut perlu dilakukan agar peralatan praktik yang digunakan dalam pembelajaran kearsipan di sekolah relevan dengan keadaan di Dunia Usaha/Dunia Industri (Du/Di) tempat para siswa melaksanakan prakerin.
2. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Kecakapan Praktik Kearsipan Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan praktik kearsipan dijabarkan dalam 4 pernyataan, yaitu: 1) ketelitian, 2) kecekatan, 3) kerapihan, 4) kedisiplinan waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran cukup berperan sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan siswa dalam pembelajaran praktik kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada kategori cukup berperan sejumlah 28 siswa (43,8%). Sedangkan sebanyak 21 siswa (32,8%) menjawab dalam kategori sangat berperan, 10 siswa
73
(15,6%) menjawab dalam kategori berperan dan 5 siswa (7,8%) menjawab dalam kategori kurang berperan. Berdasarkan persentase jawaban tersebut dapat dianalisis bahwa sebagian besar siswa cukup mampu mengembangkan kecakapannya dalam pembelajaran praktik kearsipan dengan penggunaan laboratorium. Pada indikator ini, penggunaan laboratorium sebagai sumber belajar akan melatih keterampilan psikomotorik dan keterampilan afektif siswa dalam melakukan kegiatan praktik mengelola arsip. Keterampilan itu antara lain keterampilan siswa dalam menggunakan peralatan dalam kegiatan pengelolaan arsip (psikomotorik), dan sikap merencanakan kegiatan secara mandiri, teliti, cekatan, disiplin (afektif). Terlepas dari peralatan praktik penyimpanan dan penemuan arsip yang belum tersedia, untuk peralatan praktik dalam rangkaian proses penyortiran surat, pengagendaan surat, pencatatan surat dan pendisposisian surat sudah cukup memadai. Sehingga siswa akan lebih mudah mengembangkan kecakapannya dalam proses pengelolaan arsip dalam hal ketelitian, kecekatan, kerapihan dan kedisiplinan sesuai dengan indikator peryataan yang terdapat dalam kuesioner.
3. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat Untuk Mendorong Semangat Belajar Praktik Kearsipan Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mendorong semangat belajar praktik kearsipan dijabarkan dalam 5
74
pernyataan, yaitu: 1) antusiasme siswa, 2) tingkat kejenuhan, 3) kenyamanan belajar, 4) tingkat kesenangan, dan 5) motivasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran sangat berperan sebagai tempat untuk mendorong semangat siswa dalam pembelajaran praktik kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada kategori sangat berperan sejumlah 32 siswa (50%). Sedangkan sebanyak 29 siswa (45,3%) menjawab dalam kategori berperan dan 3 siswa (4,7%) menjawab dalam kategori cukup berperan.
Berdasarkan persentase
jawaban tersebut dapat dianalisis bahwa sebagian besar siswa lebih antusias dan lebih nyaman belajar di Laboratorium Administrasi Perkantoran khususnya dalam pembelajaran parktik kearsipan. Penggunaan ruangan khusus atau laboratorium dalam pembelajaran kearsipan yang mengarah pada pembelajaran praktik sangat diperlukan. Penggunaan laboratorium akan membuat siswa antusias karena siswa cenderung lebih tertarik pada objek yang nyata. Melibatkan siswa secara langsung dalam mengamati dan melakukan suatu proses akan membentuk rasa keingintahuan siswa, sehingga motivasi siswa untuk terus belajar pun akan tumbuh.
75
4. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dalam Bidang Kearsipan Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangakan ilmu pengetahuan dalam bidang kearsipan dijabarkan dalam 4 pernyataan, yaitu: 1) wawasan mengenai kearsipan 2) pengetahuan prosedur penyimpanan arsip, 3) pengetahuan prosedur penemuan kembali arsip, 4) pengetahuan prosedur pemusnahan arsip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran sangat berperan sebagai tempat untuk mendorong semangat siswa dalam pembelajaran praktik kearsipan. Hal tersebut ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden terbanyak berada pada kategori berperan sejumlah 38 siswa (59,4%). Sedangkan sebanyak 24 siswa (37,5%) menjawab dalam kategori sangat berperan dan 2 siswa (3,1%) menjawab dalam kategori kurang berperan.. Berdasarkan persentase jawaban
tersebut
dapat
dianalisis
bahwa dengan
memanfaatkan
laboratorium sebagai sumber belajar dalam pembelajaran kearsipan membuat siswa mengetahui prosedur penyimpanan, penemuan kembali, dan pemusnahan arsip. Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran akan membantu menyeimbangkan antara teori dan praktik. Pembelajaran teori yang diperoleh siswa di kelas dapat diimplementasikan dalam kegiatan praktik di laboratorium. Hal inilah yang membuat wawasan dan pengetahuan siswa dalam bidang kearsipan akan semakin luas dan bertambah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Laboratorium Administrasi Perkantoran berperan sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan di SMK Negeri 1 Tempel. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan siswa mejawab terbanyak pada kategori berperan sejumlah 32 siswa dengan persentase
50%.
Ditinjau
dari
masing-masing
indikator,
peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan adalah sebagai berikut: 1. Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik pada pembelajaran kearsipan dikategorikan
kurang
berperan.
Hal
ini
ditunjukkan
dengan
kecenderungan terbesar jawaban sejumlah 30 siswa dengan persentase 46,9% menyatakan kurang berperan. 2. Laboratorium
Administrasi
Perkantoran
sebagai
tempat
untuk
mengembangkan kecakapan siswa pada pembelajaran kearsipan dikategorikan
cukup
berperan.
Hal
ini
ditunjukkan
dengan
kecenderungan terbesar jawaban sejumlah 28 siswa dengan persentase 43,8% menyatakan cukup berperan.
76
77
3. Laboratorium
Administrasi
Perkantoran
sebagai
tempat
untuk
mendorong semangat siswa pada pembelajaran kearsipan dikategorikan sangat berperan. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan terbesar jawaban sejumlah 32 siswa dengan persentase 50% menyatakan sangat berperan. 4. Laboratorium
Administrasi
Perkantoran
sebagai
tempat
untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam pembelajaran kearsipan dikategorikan berperan. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan terbesar jawaban sejumlah 38 siswa dengan persentase 59,4% menyatakan berperan.
B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Bagi sekolah Sebaiknya pihak sekolah melengkapi peralatan praktik kearsipan di Laboratorium Administrasi Perkantoran agar Laboratorium Administrasi Perkantoran
semakin
berperan
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran khususnya mata pelajaran kearsipan. 2. Bagi Guru Sebaiknya guru mengoptimalkan penggunaan Laboratorium sebagai sumber belajar pada mata pelajaran produktif khususnya kearsipan agar siswa lebih mampu mengembangkan pengetahuan, wawasan dan keterampilannya.
DAFTAR PUSTAKA
Aldino Dwi Anggoro. (2014). Skripsi: “Pengaruh Kualitas Laboratorium Perkantoran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Perkantoran Jurusan Administrasi Perkantoran (Studi Pada Kelas X SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen)”. Diakses dari http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/33563 pada tanggal 06 Februari 2014 pukul 15.00 Arifin, M dan Barnawi. (2012). Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Depdikbud. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Djemari Mardapi. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Offset Engkoswara. (1982). Pembaharuan dalam Metode Pengajaran. Jakarta: Debdikbud Isbani. (1987). Media Pendidikan. Surakarta: UNS Press Martono, E. (1991). Kearsipan: Rekod Manajemen dan Filing dalam Praktek Perkantoran Modern. Jakarta: Karya Utama Mulyasa. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Nuri Dewi Astutik. (2009). Pengaruh Keefektifan Laboratorium Komputer dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar KKPI Program Keahlian Administrasi Perkantoran Siswa Kelas XI SMK Manajeman Batik Perbaik Purworejo. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta Nyoman Kertiasa. (2006). Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. Bandung: Pundak Scientific Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan Richard Decaprio. (2013). Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press
78
79
Rokhimawan, Moh Agung dan Sedya Santosa. (2001). Manajemen Laboratorium IPA Sekolah Dasar. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers Saifudin Azwar. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Saleh, M. (2002). Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya Siregar, Eveline & Hartini Nara. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia Sudjana, N & Rivai, A. (2009). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suhaenah Suparno. (1999). Pemanfaatan dan Pengembangan Sumber Belajar Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud Suharsimi Arikunto. (1993). Pengelolaan Materiil. Jakarta: Prima Karya ________________. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Sularso Mulyono, dkk. (1985). Dasar-dasar Kearsipan. Yogyakarta: Liberty The Liang Gie. (1986). Kamus Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Nur Cahaya Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: Instrumen Uji Coba
80
81
SURAT PENGANTAR
Hal
: Permohonan Pengisian Angket
Lamp : 1 (bendel) angket penelitian
Kepada Siswa-Siswi Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Depok
Bersama surat ini, perkenankanlah saya memohon kepada adik-adik untuk meluangkan waktu sebentar guna mengisi angket untuk keperluan penelitian yang dilakukan
dalam
rangka
Tugas
Akhir
Skripsi
dengan
judul
“Peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran Sebagai Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran Kearsipan di SMK N 1 Tempel”. Berkenaan dengan hal tersebut, saya mohon adik-adik untuk memberikan jawaban dalam angket ini dengan baik. Angket ini bukan merupakan tes sehingga tidak ada jawaban benar maupun salah. Jawaban yang baik merupakan jawaban yang sesuai dengan kondisi atau keadaan adik-adik yang sebenarnya. Jawaban yang adik-adik berikan tidak akan mempengaruhi nilai-nilai sekolah. Atas bantuan dan kerjasama adik-adik saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 09 Mei 2015 Hormat saya,
Dwi Purwanti NIM. 11402244004
82
ANGKET (KUESIONER) PENELITIAN
Petunjuk Pengisian Angket: 1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan 2. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan seksama 3. Isilah angket dengan jujur sesuai dengan kenyataan pada diri Saudara 4. Berilah tanda centang ( ) pada salah satu alternatif jawaban yang Saudara anggap paling sesuai dengan diri Saudara 5. Seluruh pertanyaan harus dijawab 6. Jawaban Saudara dijamin kerahasiaannya 7. Jawaban Saudara tidak berpengaruh terhadap nilai-nilai Saudara
Keterangan Alternatif Jawaban: SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
Nama
:
No. Absen
:
Kelas
:
83
Daftar Pertanyaan No.
Pernyataan
1
Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam penyimpanan arsip Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam penemuan kembali arsip Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam pemusnahan arsip Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan penyimpanan arsip Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan penemuan kembali arsip Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan pemusnahan arsip Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih teliti dalam melaksanakan kegiatan praktik Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih cekatan dalam melaksanakan kegiatan praktik Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih mandiri dalam melaksanakan kegiatan praktik maupun dalam menyelesaikan tugas Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih rapi dalam melaksanakan kegiatan praktik Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih tepat waktu dalam menyelesaikan tugas Saya merasa lebih antusias mengikuti
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
SS
S
TS
STS
84
13
14 15 16 17
18
19
20
pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium Saya merasa tidak cepat bosan/jenuh ketika mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium Saya merasa lebih nyaman mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium Penggunaan laboratorium membuat pelajaran kearsipan lebih menyenangkan Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya termotivasi untuk terus belajar Pembelajaran di laboratorium membuat wawasan saya mengenai kearsipan semakin luas Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur penyimpanan arsip Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur penemuan kembali arsip Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur pemusnahan arsip
LAMPIRAN 2 : Tabulasi Data Instrumen Uji Coba
85
2
3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
1
3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
NO RESP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 4 4 4 2 2 2 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3
3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
5 3 3 3 4 2 3 2 4 3 2 2 4 4 2 2 2 3 2 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 4 3 2 3
6 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4
7 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 1 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3
4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 1 3 3 4 3 4 3 1 3 1 4 4 3 4
3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3
NOMOR BUTIR ANGKET 8 9 10 11 12 13 14 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4
15 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4
16 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3
17 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3
18 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4
19 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2 3 4 2 2 4 4 3 2 4 4 3 4 70 68 72 71 63 69 73 68 67 55 68 70 69 69 70 65 76 64 59 67 62 80 68 66 78 77 73 55 80 79 71 71
SKOR 20 TOTAL
SKOR HASIL ANGKET PERAN LABORATORIUM ADMINISTRASI PERKANTORAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KEARSIPAN DI SMK N 1 TEMPEL
LAMPIRAN 3 : Uji Validitas Uji Reliabilitas
87
Item_11
Item_10
Item_9
Item_8
Item_7
Item_6
Item_5
Item_4
Item_3
Item_2
Item_1
N
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
32
32
.011
.446*
.453**
.009
32
32
.000
32
.078
.316
32
.879
.027
Sig. (2-tailed)
N
.028
.391* 1.000**
Pearson Correlation
.978
.005
32
32
.362
.166
32
.867
.031
.536**
.002
32
.887
-.026
32
.000
.630
**
32
.325
.180
32
.452
32
.086
.308
32
.888
-.026
32
.062
.333
32
.029
.138
.386*
32
32
.058
Sig. (2-tailed)
N
.339
Pearson Correlation
32
.276
Sig. (2-tailed)
N
.198
Pearson Correlation
32
.411
Sig. (2-tailed)
N
.150
Pearson Correlation
32
.263
Sig. (2-tailed)
N
.204
Pearson Correlation
32
.419
Sig. (2-tailed)
N
.148
Pearson Correlation
32
.197
Sig. (2-tailed)
N
.234
Pearson Correlation
32
1
32
.879
.028
32
.050
.350
*
32
.879
.050
Sig. (2-tailed)
32
.028
.350*
Pearson Correlation
N
32
32
.027
Sig. (2-tailed)
N
1
.391*
Pearson Correlation
.027
.391
32
1
*
32
.240
.214
32
.029
.386*
32
.702
.070
32
.078
.316
32
.120
.280
32
.784
.050
32
.127
.276
32
1
32
.452
.138
32
.029
.386*
32
.197
.234
32
.018
.417*
32
.062
.333
32
.159
.255
32
.170
.249
32
.875
-.029
32
.871
-.030
32
1
32
.127
.276
32
.325
.180
32
.062
.333
32
.419
.148
32
.647
.084
32
.888
-.026
32
.235
.216
32
.320
.182
32
32
.320
.182
32
.086
.308
32
.152
.259
32
.001
.542**
32
1
.387* .029
32
.029
.387
*
32
.875
-.029
32
.120
.280
32
.887
-.026
32
.086
.308
32
.411
.150
32
1
32
.871
-.030
32
.784
.050
32
.000
.630**
32
.888
-.026
32
.263
.204
32
.022
.404*
32
.002
.536**
32
.016
.422
*
32
1
32
.001
.542**
32
.320
.182
32
.170
.249
32
.078
.316
32
.867
.031
32
.002
.536**
32
.276
.198
32
.027
.391
32
.119
.281
32
.362
.166
32
1
32
.016
.422*
32
.152
.259
32
.235
.216
32
.159
.255
32
.702
.070
32
.978
.005
32
.362
32
.011
.446*
32
1
32
.362
.166
32
.002
.536**
32
.086
.308
32
.888
-.026
32
.062
.333
32
.029
.386*
32
.879
.028
32
.000
.166 1.000**
32
.058
.339
*
32
1
32
.011
.446*
32
.119
.281
32
.022
.404*
32
.320
.182
32
.647
.084
32
32
.030
.385*
32
.092
.302
32
.957
.010
32
.063
.332
32
.143
.265
32
.358
-.168
32
.175
.246
.417* .018
32
.346
.172
32
.817
-.043
32
.092
.302
32
.716
.067
32
.240
.214
32
.078
.316
32
.011
.446*
32
.009
.453
**
32
.402
.153
32
.324
.180
32
.478
.130
32
.067
.328
32
.061
.335
32
.491
-.126
32
.960
-.009
32
.835
.038
32
.476
-.131
32
.324
.180
32
.990
.002
32
.338
-.175
32
.700
.071
32
.933
-.016
32
.965
-.008
32
.104
.293
32
.419
.148
32
.842
.037
32
.254
.208
32
.796
.048
32
.700
.071
32
.566
-.105
32
.375
-.162
32
.474
-.131
32
.376
-.162
32
.226
-.220
32
.819
.042
32
.681
.076
32
.861
-.032
32
.767
.054
32
.958
.010
32
.474
-.131
32
.376
-.162
32
.066
.328
32
.135
.270
32
.680
.076
32
.764
.055
32
.625
.090
32
.867
-.031
32
.532
.115
32
.272
.200
32
.477
.130
32
.135
.270
32
.736
.062
32
.601
.096
32
.086
.308
32
.443
.141
32
.703
-.070
32
.945
-.013
32
.832
.039
32
.264
.203
32
.120
.280
32
.537
.113
32
.086
.308
32
.143
.265
32
.722
-.065
32
.949
.012
32
.565
.106
32
.620
-.091
32
.888
-.026
32
.530
.115
32
.100
.296
32
.176
.245
32
.629
.089
32
.949
.012
32
.937
.015
32
.505
.122
32
.962
.009
32
.232
-.217
32
.288
-.194
32
.389
.157
32
.350
.171
32
.303
.188
32
.113
.286
32
.407
.152
32
.962
.009
32
.954
.011
32
.131
.273
32
.601
-.096
32
.246
.211
32
.795
.048
32
.114
.285
32
.000
.581
**
32
.230
.218
32
.056
.341
32
.005
.484**
32
.601
-.096
32
.082
.312
Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20
32
N
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
Correlations
SPSS Hasil Validitas Instrumen
32
.003
.511**
32
.002
.517**
32
.079
.315
32
.012
.439*
32
.005
.483**
32
.029
.387*
32
.022
.405*
32
.004
.493**
32
.026
.394*
32
.002
.517**
32
.020
*
.411
Total
32
32
32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2tailed).
N
.026
.002
.020
.394*
.517**
.411*
32
32
.004
.493**
32
.056
.341
.484**
.005
32
.113
.286
32
.176
.245
32
.120
.280
32
.272
.200
32
.767
.054
32
.254
.208
32
.835
.038
32
.346
.172
32
.407
.152
32
.629
.089
32
.537
.113
32
.477
.130
32
.958
.010
32
.796
.048
32
.476
-.131
32
.817
-.043
32
.601
-.096
32
.962
.009
32
.949
.012
32
.086
.308
32
.135
.270
32
.474
-.131
32
.700
.071
32
.324
.180
32
.092
.302
32
.082
Sig. (2-tailed)
N
.312
Pearson Correlation
32
.954
Sig. (2-tailed)
N
.011
Pearson Correlation
32
.937
Sig. (2-tailed)
N
.015
Pearson Correlation
32
.143
Sig. (2-tailed)
N
.265
Pearson Correlation
32
.736
Sig. (2-tailed)
N
.062
Pearson Correlation
32
.376
Sig. (2-tailed)
N
-.162
Pearson Correlation
32
.566
Sig. (2-tailed)
N
-.105
Pearson Correlation
32
.990
Sig. (2-tailed)
N
.002
Pearson Correlation
32
.716
Sig. (2-tailed)
N
.067
Pearson Correlation
Total_Sko Pearson Correlation r Sig. (2-tailed)
Item_20
Item_19
Item_18
Item_17
Item_16
Item_15
Item_14
Item_13
Item_12
32
.022
.405*
32
.230
.218
32
.303
.188
32
.100
.296
32
.264
.203
32
.532
.115
32
.861
-.032
32
.842
.037
32
.960
-.009
32
.175
.246
32
.029
.387*
32
.000
.581**
32
.350
.171
32
.530
.115
32
.832
.039
32
.867
-.031
32
.681
.076
32
.419
.148
32
.491
-.126
32
.358
-.168
32
.005
.483**
32
.114
.285
32
.389
.157
32
.888
-.026
32
.945
-.013
32
.625
.090
32
.819
.042
32
.104
.293
32
.061
.335
32
.143
.265
32
.012
.439*
32
.795
.048
32
.288
-.194
32
.620
-.091
32
.703
-.070
32
.764
.055
32
.226
-.220
32
.965
-.008
32
.067
.328
32
.063
.332
32
.079
.315
32
.246
.211
32
.232
-.217
32
.565
.106
32
.443
.141
32
.680
.076
32
.376
-.162
32
.933
-.016
32
.478
.130
32
.957
.010
32
.002
.517**
32
.601
-.096
32
.962
.009
32
.949
.012
32
.086
.308
32
.135
.270
32
.474
-.131
32
.700
.071
32
.324
.180
32
.092
.302
32
.003
.511**
32
.131
.273
32
.505
.122
32
.722
-.065
32
.601
.096
32
.066
.328
32
.375
-.162
32
.338
-.175
32
.402
.153
32
.030
.385*
32
.004
.497**
32
.489
.127
32
32
.011
.442*
32
.370
.164
32
.818
.042
.429* .014
32
.158
.255
32
.440
.141
32
32
.491
.126
32
.646
.084
32
.004
.500**
.431* .014
32
32
.075
.319
.386* .029
32
.053
.345
32
1
32
.256
.207
32
.075
.320
32
.256
.207
32
1
32
.000
.598**
32
.082
.312
32
.015
.426*
32
32
.008
.462**
32
.053
.345
32
.002
.521**
32
.000
.660**
.727** .000
32
32
.055
.343
.633** .000
32
.000
.618**
32
1
32
32
.000
.678**
32
.159
.255
32
.013
.432*
32
.000
.590**
32
.004
.489**
32
1
32
.000
.618**
32
.001
.575**
.759** .000
32
32
.001
.555**
32
.114
.285
32
.044
.359*
32
.000
.594**
32
1
32
.004
.489**
32
.055
.343
32
.000
.633**
32
.440
.141
.500** .004
32
.646
.084
32
.014
.431*
32
.075
.319
32
.029
.386*
32
.001
.575**
32
.000
.759**
32
1
32
.053
.345
32
.075
.320
32
.001
.572**
32
.015
.427*
32
.006
.475**
32
1
32
.000
.594**
32
.000
.590**
32
.000
.660**
32
.000
.727**
32
.158
.255
32
.491
.126
32
.003
.512**
32
.001
.539**
32
1
32
.006
.475**
32
.044
.359*
32
.013
.432*
32
.002
.521**
32
.015
.426*
32
.818
.042
32
.014
.429*
32
.000
.636**
32
1
32
.001
.539**
32
.015
.427*
32
.114
.285
32
.159
.255
32
.053
.345
32
.082
.312
32
.370
.164
32
.489
.127
32
1
32
.000
.636**
32
.003
.512**
32
.001
.572**
32
.001
.555**
32
.000
.678**
32
.008
.462**
32
.000
.598**
32
.011
.442*
32
.004
.497**
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Butir No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pearson Correlation .411* .517** .394* .493** .405* .387* .483* .439* .315 .517** .511** .497** .442* .598** .462** .678** .555** .572** .512** .636**
Sig. (2-tailed) .020 .002 .026 .004 .022 .029 .005 .012 .079 .002 .003 .004 .011 .000 .008 .000 .001 .001 .003 .000
r tabel
Keterangan
0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349 0.349
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
SPSS Uji Reliabilitas Instrumen Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .728
20
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 32
100.0
0
.0
32
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item Deleted
Item_1
131.06
150.383
.368
.721
Item_2
131.06
147.609
.479
.716
Item_3
131.47
147.676
.340
.718
Item_4
130.97
148.805
.463
.718
Item_5
131.03
150.483
.366
.721
Item_6
131.69
147.964
.325
.719
Item_7
131.09
148.733
.442
.718
Item_8
131.06
149.480
.390
.720
Item_10
131.06
147.609
.479
.716
Item_11
131.22
147.144
.465
.715
Item_12
131.38
147.597
.463
.716
Item_13
131.50
146.194
.382
.715
Item_14
131.12
145.468
.569
.711
Item_15
131.19
146.738
.424
.715
Item_16
131.22
143.467
.651
.707
Item_17
131.09
147.636
.524
.715
Item_18
131.03
147.515
.544
.715
Item_19
131.19
148.028
.492
.716
Item_20
131.53
143.805
.597
.708
65.50
38.000
.997
.828
Total_Skor
LAMPIRAN 4: Instrumen Penelitian
92
93
SURAT PENGANTAR
Hal
: Permohonan Pengisian Angket
Lamp : 1 (bendel) angket penelitian
Kepada Siswa-Siswi Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Tempel
Bersama surat ini, perkenankanlah saya memohon kepada adik-adik untuk meluangkan waktu sebentar guna mengisi angket untuk keperluan penelitian yang dilakukan
dalam
rangka
Tugas
Akhir
Skripsi
dengan
judul
“Peran
Laboratorium Administrasi Perkantoran Sebagai Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran Kearsipan di SMK N 1 Tempel”. Berkenaan dengan hal tersebut, saya mohon adik-adik untuk memberikan jawaban dalam angket ini dengan baik. Angket ini bukan merupakan tes sehingga tidak ada jawaban benar maupun salah. Jawaban yang baik merupakan jawaban yang sesuai dengan kondisi atau keadaan adik-adik yang sebenarnya. Jawaban yang adik-adik berikan tidak akan mempengaruhi nilai-nilai sekolah. Atas bantuan dan kerjasama adik-adik saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 12 Mei 2015 Hormat saya,
Dwi Purwanti NIM. 11402244004
94
ANGKET (KUESIONER) PENELITIAN
Petunjuk Pengisian Angket: 1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan 2. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti dan seksama 3. Isilah angket dengan jujur sesuai dengan kenyataan pada diri Saudara 4. Berilah tanda centang ( ) pada salah satu alternatif jawaban yang Saudara anggap paling sesuai dengan diri Saudara 5. Seluruh pertanyaan harus dijawab 6. Jawaban Saudara dijamin kerahasiaannya 7. Jawaban Saudara tidak berpengaruh terhadap nilai-nilai Saudara
Keterangan Alternatif Jawaban: SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
Nama
:
No. Absen
:
Kelas
:
95
No.
Pernyataan
1
Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam penyimpanan arsip Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam penemuan kembali arsip Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mengetahui peralatan yang dibutuhkan dalam pemusnahan arsip Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan penyimpanan arsip Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan penemuan kembali arsip Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya mampu mengopersikan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan pemusnahan arsip Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih teliti dalam melaksanakan kegiatan praktik Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih cekatan dalam melaksanakan kegiatan praktik Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih rapi dalam melaksanakan kegiatan praktik Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran kearsipan membuat saya lebih tepat waktu dalam menyelesaikan tugas Saya merasa lebih antusias mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium Saya merasa tidak cepat bosan/jenuh ketika mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium Saya merasa lebih nyaman mengikuti pembelajaran praktik kearsipan di laboratorium
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12
13
SS
S
TS
STS
96
14 15 16
17
18
19
Penggunaan laboratorium membuat pelajaran kearsipan lebih menyenangkan Penggunaan laboratorium dalam pembelajaran membuat saya termotivasi untuk terus belajar Pembelajaran di laboratorium membuat wawasan saya mengenai kearsipan semakin luas Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur penyimpanan arsip Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur penemuan kembali arsip Pembelajaran di laboratorium menambah pengetahuan saya tentang prosedur pemusnahan arsip
97
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber : Kepala Program Keahlian Administrasi Perkantoran
1.
Berapa laboratorium yang dimiliki Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran sebagai fasilitas belajar siswa di SMK N 1 Tempel?
2.
Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana di laboratorium Administrasi Perkantoran?
3.
Apakah sarana dan prasarana untuk kegiatan praktik mengelola arsip sudah memadai?
4.
Bagaimana pemanfaatan laboratorium Administrasi Perkantoran dalam kegiatan pembelajaran?
5.
Apa hambatan yang dihadapi dalam pemanfaatan laboratorium Administrasi Perkantoran dan bagaimana upaya untuk mengatasi hal tersebut?
6.
Bagaimana pengelolaan laboratorium administrasi perkantoran di SMK N 1 Tempel?
98
PEDOMAN WAWANCARA
Narasumber: Guru mata pelajaran kearsipan
1.
Bagaimana intensitas penggunaan laboratorium Administrasi Perkantoran dalam mata pelajaran kearsipan?
2.
Bagaimana peran laboratorium Administrasi Pekantoran dalam pembelajaran praktik khusunya kearsipan?
3.
Apa saja hambatan yang sering dialami dalam pemanfaatan laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar siswa pada mata pelajaran kearsipan?
4.
Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan peran laboratorium Administrasi Perkantoran?
5.
Apa saja standar penilaian yang digunakan dalam pembelajaran praktik kearsipan?
LAMPIRAN 5 : Tabulasi Data Penelitian
99
NO . RESPO NDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 4 4 4 2 2 2 4 3 2 3 4 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4
3 2 2 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2
4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
5 2 2 2 2 2 1 3 3 3 1 2 2 2 1 2 1 2 3 4 3 3 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3
6 1 1 1 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2
7 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4
8 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 3 3
NO MO R BUTIR SO AL 9 10 11 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 4 3
(INS TRUMEN PENELITIAN)
S KOR ITEM ANGKET
12 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3
13 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3
14 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3
15 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4
16 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3
17 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3
18 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4
19 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3
TO TAL SKO R 62 66 60 62 58 59 65 65 57 63 57 60 55 51 53 65 54 61 60 62 53 56 55 56 60 66 63 59 57 66 66 57 59 56 62
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 TO TAL SKO R
3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 202
3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 2 4 194
1 2 4 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 103
4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 1 3 3 2 2 3 2 4 2 2 4 4 2 2 2 3 182
3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 4 181
1 1 4 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 92
3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 206
3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 193
2 2 4 2 2 2 2 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 191
3 3 4 2 2 2 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 203
3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 219
3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 214
4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 217
4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 214
3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 208
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 218
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 216
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 213
3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 212
56 52 76 53 52 52 52 61 56 62 50 51 51 51 42 51 52 50 54 52 52 52 53 58 64 61 58 58 60 3678
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NO . RESPO NDEN
2
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2
1
4 4 4 2 2 2 4 3 2 3 4 2 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3
2 2 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2
3
3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3
4
2 2 2 2 2 1 3 3 3 1 2 2 2 1 2 1 2 3 4 3 3 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2
5
me nge nali pe ralatan praktik
1 1 1 1 1 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1
6 ∑
16 15 13 13 12 11 17 18 13 12 13 13 13 13 13 13 13 17 16 13 13 13 15 13 15 18 17 17 19 20 17 13
4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3
7
4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 4 4 4
8
4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 2 2 4 3 4 2 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 3
9
3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3
10
15 15 16 13 15 14 16 15 11 15 11 14 11 11 11 16 11 11 11 16 11 14 11 11 14 13 15 14 11 13 16 13
∑
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3
11
3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3
12
3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4
13
3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4
14
NO MO R BUTIR SO AL me nge mbangkan ke cakapan me ndorong se mangat
3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
15
15 20 17 20 19 18 17 17 20 20 20 18 19 15 17 20 15 20 20 20 16 16 16 16 15 19 16 16 15 18 18 18
∑
4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3
16
4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4
17
4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3
18
4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3
19
16 16 14 16 12 16 15 15 13 16 13 15 12 12 12 16 15 13 13 13 13 13 13 16 16 16 15 12 12 15 15 13
∑
me nge mbangkan ilmu pe nge tahuan
PERAN LABORATORIUM ADMINIS TRAS I PERKANTORAN S EBAGAI S UMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KEARS IPAN
REKAP S KOR PENILAIAN
62 66 60 62 58 59 65 65 57 63 57 60 55 51 53 65 54 61 60 62 53 56 55 56 60 66 63 59 57 66 66 57
TO TAL SKO R
TO TAL SKO R
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 202
2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 2 4 194
1 1 2 1 2 4 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 103
4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 1 3 3 2 2 3 2 4 2 2 4 4 2 2 2 3 182
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 4 181
2 1 2 1 1 4 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 92
17 16 18 15 13 24 16 15 15 14 19 16 17 14 15 15 13 13 13 13 12 16 13 13 13 13 16 18 17 13 13 19 954
3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 206
2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 193
2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 191
3 3 4 3 3 4 2 2 2 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 203
10 10 15 11 11 16 9 9 9 11 15 11 15 10 8 11 11 9 11 13 11 11 13 11 11 11 12 13 14 11 13 13 793
4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 219
2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 214
3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 217
4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 214
3 16 4 4 16 4 4 16 3 3 17 4 3 16 3 4 20 4 2 16 3 2 16 3 2 16 3 3 15 3 3 15 3 3 17 3 3 17 3 2 14 3 2 16 3 3 13 3 3 15 3 2 12 3 3 15 3 4 17 3 3 15 3 3 15 3 2 13 3 3 15 3 2 16 3 3 17 3 3 17 3 4 17 4 4 17 3 4 18 4 3 17 4 3 14 3 208 1072 218
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 216
4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 213
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 212
16 14 13 13 12 16 12 12 12 12 12 12 13 12 12 12 12 8 12 9 12 12 13 13 12 12 13 16 13 16 15 14 859
59 56 62 56 52 76 53 52 52 52 61 56 62 50 51 51 51 42 51 52 50 54 52 52 52 53 58 64 61 58 58 60 3678
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Resp
Skor 62 66 60 62 58 59 65 65 57 63 57 60 55 51 53 65 54 61 60 62 53 56 55 56 60 66 63 59 57 66 66
Kategori Sangat Berperan Sangat Berperan Berperan Sangat Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Sangat Berperan Berperan Sangat Berperan Berperan Berperan Berperan Cukup Berperan Berperan Sangat Berperan Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Sangat Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Sangat Berperan
Peran Laboratorium Skor 16 15 13 13 12 11 17 18 13 12 13 13 13 13 13 13 13 17 16 13 13 13 15 13 15 18 17 17 19 20 17
mengenal peralatan Kategori Cukup Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Berperan Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Cukup Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Berperan
mengembangkan kecakapan Skor Kategori 15 Sangat Berperan 15 Sangat Berperan 16 Sangat Berperan 13 Berperan 15 Sangat Berperan 14 Sangat Berperan 16 Sangat Berperan 15 Sangat Berperan 11 Cukup Berperan 15 Sangat Berperan 11 Cukup Berperan 14 Sangat Berperan 11 Cukup Berperan 11 Cukup Berperan 11 Cukup Berperan 16 Sangat Berperan 11 Cukup Berperan 11 Cukup Berperan 11 Cukup Berperan 16 Sangat Berperan 11 Cukup Berperan 14 Sangat Berperan 11 Cukup Berperan 11 Cukup Berperan 14 Sangat Berperan 13 Berperan 15 Sangat Berperan 14 Sangat Berperan 11 Cukup Berperan 13 Berperan 16 Sangat Berperan
REKAP HASIL KATEGORISASI mendorong semangat Skor Kategori 15 Berperan 20 Sangat Berperan 17 Sangat Berperan 20 Sangat Berperan 19 Sangat Berperan 18 Sangat Berperan 17 Sangat Berperan 17 Sangat Berperan 20 Sangat Berperan 20 Sangat Berperan 20 Sangat Berperan 18 Sangat Berperan 19 Sangat Berperan 15 Berperan 17 Sangat Berperan 20 Sangat Berperan 15 Berperan 20 Sangat Berperan 20 Sangat Berperan 20 Sangat Berperan 16 Berperan 16 Berperan 16 Berperan 16 Berperan 15 Berperan 19 Sangat Berperan 16 Berperan 16 Berperan 15 Berperan 18 Sangat Berperan 18 Sangat Berperan
mengembangkan ilmu pengetahuan Skor Kategori 16 Sangat Berperan 16 Sangat Berperan 14 Sangat Berperan 16 Sangat Berperan 12 Berperan 16 Sangat Berperan 15 Sangat Berperan 15 Sangat Berperan 13 Berperan 16 Sangat Berperan 13 Berperan 15 Sangat Berperan 12 Berperan 12 Berperan 12 Berperan 16 Sangat Berperan 15 Sangat Berperan 13 Berperan 13 Berperan 13 Berperan 13 Berperan 13 Berperan 13 Berperan 16 Sangat Berperan 16 Sangat Berperan 16 Sangat Berperan 15 Sangat Berperan 12 Berperan 12 Berperan 15 Sangat Berperan 15 Sangat Berperan
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
57 59 56 62 56 52 76 53 52 52 52 61 56 62 50 51 51 51 42 51 52 50 54 52 52 52 53 58 64 61 58 58 60
Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan
13 17 16 18 15 13 24 16 15 15 14 19 16 17 14 15 15 13 13 13 13 12 16 13 13 13 13 16 18 17 13 13 19
Kurang Berperan Berperan Cukup Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Sangat Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Berperan Cukup Berperan Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Cukup Berperan Berperan Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Berperan
13 10 10 15 11 11 16 9 9 9 11 15 11 15 10 8 11 11 9 11 13 11 11 13 11 11 11 12 13 14 11 13 13
Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Sangat Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Sangat Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Kurang Berperan Cukup Berperan Sangat Berperan Cukup Berperan Sangat Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Cukup Berperan Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Cukup Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Cukup Berperan Berperan Berperan
18 16 16 16 17 16 20 16 16 16 15 15 17 17 14 16 13 15 12 15 17 15 15 13 15 16 17 17 17 17 18 17 14
Sangat Berperan Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Berperan Sangat Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Sangat Berperan Berperan Berperan Cukup Berperan Berperan Cukup Berperan Berperan Sangat Berperan Berperan Berperan Cukup Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Sangat Berperan Sangat Berperan Sangat Berperan Sangat Berperan Sangat Berperan Berperan
13 16 14 13 13 12 16 12 12 12 12 12 12 13 12 12 12 12 8 12 9 12 12 13 13 12 12 13 16 13 16 15 14
Berperan Sangat Berperan Sangat Berperan Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Kurang Berperan Berperan Kurang Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Berperan Sangat Berperan Berperan Sangat Berperan Sangat Berperan Sangat Berperan
LAMPIRAN 6 : Deskripsi Data
106
107
Output SPSS Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan
Frequencies Statistics Peran_Lab N
Valid
64
Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum
0 57.47 57.00 52 5.657 42 76 3678 RELEVANSI Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
42
1
1.6
1.6
50
2
3.1
3.1
4.7
51
5
7.8
7.8
12.5
52
8
12.5
12.5
25.0
53
4
6.2
6.2
31.2
54
2
3.1
3.1
34.4
55
2
3.1
3.1
37.5
56
5
7.8
7.8
45.3
57
4
6.2
6.2
51.6
58
4
6.2
6.2
57.8
59
3
4.7
4.7
62.5
60
5
7.8
7.8
70.3
61
3
4.7
4.7
75.0
62
5
7.8
7.8
82.8
63
2
3.1
3.1
85.9
64
1
1.6
1.6
87.5
65
3
4.7
4.7
92.2
66
4
6.2
6.2
98.4
76
1
1.6
1.6
100.0
64
100.0
100.0
Total
1.6
108
KATEGORI Frequency Valid
Kurang Berperan
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.6
1.6
1.6
Cukup Berperan
15
23.4
23.4
25.0
Berperan
32
50.0
50.0
75.0
Sangat Berperan
16
25.0
25.0
100.0
Total
64
100.0
100.0
60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Berperan
Berperan
Cukup Berperan
Kurang Berperan
109
Output SPSS Masing-Masing Indikator Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan
Indikator 1: Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mengenali Berbagai Macam Peralatan Praktik
Frequencies Statistics mengenali_peralatan N
Valid
64
Missing
0 14.91 14.50 13 2.448 11 24 954
Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum
RELEVANSI Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
11
1
1.6
1.6
1.6
12
3
4.7
4.7
6.2
13
26
40.6
40.6
46.9
14
2
3.1
3.1
50.0
15
8
12.5
12.5
62.5
16
7
10.9
10.9
73.4
17
8
12.5
12.5
85.9
18
4
6.2
6.2
92.2
19
3
4.7
4.7
96.9
20
1
1.6
1.6
98.4
24
1
1.6
1.6
100.0
64
100.0
100.0
Total
110
KATEGORI Frequency Valid
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
Kurang Berperan
30
46.9
46.9
46.9
Cukup Berperan
17
26.6
26.6
73.4
Berperan
15
23.4
23.4
96.9
2
3.1
3.1
100.0
64
100.0
100.0
Sangat Berperan Total
Indikator 2: Peran Laboratorium Administrasi Mengembangkan Kecakapan
Perkantoran
sebagai
Tempat
Frequencies Statistics mengembangkan_kecakapan N
Valid
64
Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum
0 12.39 11.00 11 2.143 8 16 793 RELEVANSI Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
1
1.6
1.6
1.6
9
4
6.2
6.2
7.8
10
3
4.7
4.7
12.5
11
25
39.1
39.1
51.6
12
1
1.6
1.6
53.1
13
9
14.1
14.1
67.2
14
6
9.4
9.4
76.6
15
9
14.1
14.1
90.6
16
6
9.4
9.4
100.0
64
100.0
100.0
Total
untuk
111
KATEGORI Frequency Valid
Kurang Berperan
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
5
7.8
7.8
7.8
Cukup Berperan
28
43.8
43.8
51.6
Berperan
10
15.6
15.6
67.2
Sangat Berperan
21
32.8
32.8
100.0
Total
64
100.0
100.0
Indikator 3: Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Tempat untuk Mendorong Semangat Siswa
Frequencies Statistics mendorong_semangat N
Valid
64
Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum
0 16.75 16.50 16 1.960 12 20 1072 RELEVANSI Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
12
1
1.6
1.6
1.6
13
2
3.1
3.1
4.7
14
2
3.1
3.1
7.8
15
12
18.8
18.8
26.6
16
15
23.4
23.4
50.0
17
13
20.3
20.3
70.3
18
6
9.4
9.4
79.7
19
3
4.7
4.7
84.4
20
10
15.6
15.6
100.0
Total
64
100.0
100.0
112
KATEGORI Frequency Valid
Cukup Berperan
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
3
4.7
4.7
4.7
Berperan
29
45.3
45.3
50.0
Sangat Berperan
32
50.0
50.0
100.0
Total
64
100.0
100.0
Indikator 4: Peran Laboratorium Administrasi Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
Perkantoran
sebagai
Tempat
Frequencies Statistics mengembangkan_pengetahuan N
Valid
64
Missing Mean Median Mode Std. Deviation Minimum Maximum Sum
0 13.42 13.00 12 1.798 8 16 859
RELEVANSI Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
8
1
1.6
1.6
1.6
9
1
1.6
1.6
3.1
12
22
34.4
34.4
37.5
13
16
25.0
25.0
62.5
14
3
4.7
4.7
67.2
15
8
12.5
12.5
79.7
16
13
20.3
20.3
100.0
Total
64
100.0
100.0
untuk
113
KATEGORI Frequency Valid
Kurang Berperan
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
2
3.1
3.1
3.1
Berperan
38
59.4
59.4
62.5
Sangat Berperan
24
37.5
37.5
100.0
Total
64
100.0
100.0
LAMPIRAN 7 : Distribusi Frekuensi Kecenderungan
114
115
DISTRIBUSI FREKUENSI
Langkah-langkah menyusun tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut: 1. Menghitung jumlah kelas interval Dilakukan dengan menggunakan rumus Sturges sebagai berikut: K= 1 + 3,3 log n
Keterangan: K
= jumlah kelas interval
N
= jumlah data observasi
Log
= logaritma
Hitungan: K
= 1 + 3,3 log 64 = 1 + (3,3 x 1,81) = 1 + 5,97 = 6,97 = 7 (dibulatkan)
2. Menghitung rentang data Rentang data = data terbesar – data terkecil = 76 – 42 = 34
3. Menghitung panjang kelas Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas = 34 : 7 = 4,86 = 5 (dibulatkan)
116
4. Menyusun interval kelas dan memasukkan data untuk mengetahui frekuensi Interval 42 - 46 47 - 51 52 - 56 57 - 61 62 - 66 67 - 71 72 - 76
Absolut 1 3 18 17 17 7 1
Frekuensi Relatif (%) Kumulatif 1,56% 1 4,69% 4 28,13% 22 26,56% 39 26,56% 56 10,94% 63 1,56% 64
Kumulatif (%) 1,56% 6,25% 34,38% 60,94% 87,50% 98,44% 100%
117
KECENDERUNGAN (KATEGORI)
Pedoman penggolongan total nilai (skor) dalam instrumen: No. 1 2 3 4 5
Rentang Nilai (i) Di atas Mi + 1,5 SDi Mi + 0,5 SDi s.d < Mi + 1,5 SDi Mi – 0,5 SDi s.d < Mi + 0,5 SDi Mi – 1,5 SDi s.d < Mi – 0,5 SDi Di bawah Mi – 1,5 SDi
Kategori Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Tidak Berperan
Rumus perhitungan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) Mi
= x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal)
Sdi
= x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal
Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai Sumber Belajar pada Mata Pelajaran Kearsipan Mi
= x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal) = x (76 + 19) = 47,5
Sdi
= x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal) = x (76-19) = 9,5
Pedoman pengkategorian peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar pada mata pelajaran kearsipan: No. Rentang Nilai (Skor) 1 x > 61,8 2 52,3 < x ≤ 61,8 3 42,8 < x ≤ 52,3 4 33,3 < x ≤ 42,8 5 x ≤ 33,3 Keterangan : x
= nilai (skor) yang diperoleh
Kategori Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Tidak Berperan
118
1. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengenali berbagai macam peralatan praktik pada mata pelajaran kearsipan. Mi
= x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal) = x (24 + 6) = x 30 = 15
Sdi
= x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal) = x (24 - 6) = x 18 =3
Pedoman pengkategorian: No. Rentang Nilai (Skor) 1 x > 19,5 2 16,5 < x ≤ 19,5 3 13,5 < x ≤ 16,5 4 10,5 < x ≤ 13,5 5 x ≤ 10,5 Keterangan :
Kategori Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Tidak Berperan
x = nilai (skor) yang diperoleh
2. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan kecakapan pada mata pelajaran kearsipan. Mi
= x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal) = x (16 + 4) = x 20 = 10
119
Sdi
= x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal) = x (16 - 4) = x 12 =2
Pedoman pengkategorian: No. Rentang Nilai (Skor) 1 x > 13 2 11 < x ≤ 13 3 9 < x ≤ 11 4 7<x≤9 5 x≤7 Keterangan :
Kategori Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Tidak Berperan
x = nilai (skor) yang diperoleh
3. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat yang dapat mendorong semangat belajar pada mata pelajaran kearsipan Mi
= x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal) = x (20 + 5) = x 25 = 12,5
Sdi
= x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal) = x (20 - 5) = x 15 = 2,5
120
Pedoman pengkategorian: No. Rentang Nilai (Skor) 1 x > 16,3 2 13,8 < x ≤ 16,3 3 11,3 < x ≤ 13,8 4 8,8 < x ≤ 11,3 5 x ≤ 8,8 Keterangan : x
Kategori Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Tidak Berperan
= nilai (skor) yang diperoleh
4. Peran Laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai tempat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan pada mata pelajaran kearsipan Mi
= x (Skor tertinggi ideal + Skor terendah ideal) = x ( 16 + 4) = x 20 = 10
Sdi
= x (Skor tertinggi ideal - Skor terendah ideal) = x (16 - 4) = x 12 =2
Pedoman pengkategorian: No. Rentang Nilai (Skor) 1 x > 13 2 11 < x ≤ 13 3 9 < x ≤ 11 4 7<x≤9 5 x≤7 Keterangan : x
= nilai (skor) yang diperoleh
Kategori Sangat Berperan Berperan Cukup Berperan Kurang Berperan Tidak Berperan
LAMPIRAN 8 : Hasil Wawancara
121
122
HASIL WAWANCARA
Narasumber
: Badrus Suryadi, S.Pd
Jabatan
: Ketua Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
Tanggal/Waktu
: 18 Mei 2015 pukul 09.50 WIB
Lokasi
: Lobby SMK Negeri 1 Tempel
1. Pertanyaan : Berapa laboratorium yang dimiliki Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran sebagai fasilitas belajar siswa?
Jawab: Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran memiliki 3 (tiga) laboratorium yang masih aktif digunakan sebagai fasilitas belajar siswa yaitu laboratorium administrasi perkantoran, laboratorium komputer, dan laboratorium mengetik.
2. Pertanyaan : Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana di laboratorium Administrasi Perkantoran?
Jawab: Sejauh ini sarana dan prasarana yang tersedia secara keseluruhan cukup memadai. Namun ada beberapa sarana dan prasarana untuk mata pelajaran praktik tertentu yang belum sesuai dengan standar.
123
3. Apakah sarana dan prasarana untuk mata pelajaran kearsipan sudah memadai?
Jawab: Sarana dan prasarana untuk mata pelajaran praktik kearsipan saat ini sudah tersedia namun belum sesuai dengan standar. Artinya, peralatan untuk setiap kegiatan sudah ada namun belum sesuai. Misalnya filling cabinet belum tersedia, namun di laboratorium sudah ada snalhecter yang digunakan sebagai tempat penyimpanan arsip. Padahal yang akan mereka temui di Du/Di saat mereka bekerja maupun melakasanakan prakerin pasti yang menjadi tempat penyimpanan arsip bukan snalhecter tetapi filling cabinet.
4. Bagaimana pemanfaatan laboratorium Administrasi Perkantoran dalam kegiatan pembelajaran?
Jawab:
Sejauh
ini
jurusan
sedang
mengusahakan
pemanfaatan
laboratorium agar efektif. Pemanfaatan laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai fasilitas praktik siswa terhitung belum lama, baru sekitar 1 (satu) tahun. Karena laboratorium ini merupakan bangunan baru.
124
5. Apa hambatan yang dihadapi dan bagaimana upaya untuk mengatasi hal tersebut?
Jawab: Kami sudah mengajukan proposal pengadaan peralatan ke dinas. Namun sampai saat ini dana belum turun. Sebelum dana cair kami belum bisa melakukan apa-apa, karena satu-satunya kendala pengadaan peralatan ada di pendanaan. Sekolah tidak diijinkan untuk memungut uang yang berlebih dari siswa, jadi kami hanya mengandalkan dana dari pemerintah daerah. Disamping itu kami juga berusaha mengoptimalkan pemanfaatan laboratorium dengan peralatan yang ada.
6. Bagaimana pengelolaan laboratorium Administrasi Perkantoran?
Jawab: Untuk pengelolaan laboratorium Administrasi Perkantoran sudah ada penanggungjawabnya. Sejauh ini pengelolaan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan peraturan yang ada.
125
HASIL WAWANCARA
Narasumber
: Sri Widayati, S.Pd
Jabatan
: Guru Pengampu Mata Pelajaran Kearsipan
Tanggal/Waktu
: 18 Mei 2015 pukul 10.25 WIB
Lokasi
: Lobby SMK Negeri 1 Tempel
1. Pertanyaan: Bagaimana intensitas penggunaan laboratorium Administrasi Perkantoran dalam mata pelajaran kearsipan?
Jawab: Penggunaan laboratorium Administrasi Perkantoran dalam pembelajaran kearsipan selama satu minggu masing-masing kelas 2 jam mata pelajaran. Sebisa mungkin ketika praktik selalu memanfaatkan laboratorium Administrasi Perkantoran.
2. Pertanyaan: Bagaimana peran laboratorium Administrasi Pekantoran dalam pembelajaran praktik khusunya kearsipan?
Jawab: Laboratorium Administrasi Perkantoran mempunyai peranan yang sangat besar karena semua peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran praktik khususnya kearsipan ada di laboratorium. Pembelajaran praktik kearsipan yang dilaksanakan di laboratorium membuat siswa semakin antusias dan memudahkan siswa dalam pelaksanaan praktik.
126
3. Pertanyaan: Apa saja hambatan yang sering dialami dalam pemanfaatan laboratorium Administrasi Perkantoran sebagai sumber belajar siswa pada mata pelajaran kearsipan?
Jawab: Hambatan yang mendasar adalah ketersediaan peralatan parktik. Peralatan praktik kearsipan yang ada di laboratorium Administrasi Perkantoran belum begitu memadai. Tempat penyimpanan arsip filling cabinet belum tersedia di sini. Sehingga terkadang pembuatan tempat penyimpanan sendiri dengan snalhecter terlalu memakan waktu lama. Hal itu secara tidak langsung akan menghambat proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
4. Pertanyaan: Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan peran laboratorium?
Jawab: Upaya yang dilakukan adalah berusaha menambah fasilitas laboratorium
Administrasi
Perkantoran
sehingga
bisa mendukung
keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Selain itu upaya lain yagn dilakukan adalah dengan mengoptimalkan penggunaan laboratorium Adminitrasi Perkantoran dalam pembelajaran kearsipan.
127
5. Pertanyaan:
Apa saja
standar
penilaian
yang
digunakan
dalam
pembelajaran praktik kearsipan?
Jawab: Standar penilaian yang digunakan untuk praktik kearsipan adalah menggunakan job sheet dimana penilaian dilakukan berdasarkan hasil kerja yang diharapkan. Setelah itu baru diakumulasikan dengan nilai praktik dan teori.
LAMPIRAN 9 : Dokumentasi
128
129
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1 TEMPEL BIDANG STUDI KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN Jalan Magelang Km. 17 Jlegongan, Merdikorejo, Tempel Sleman Yogyakarta 55552 Telepon (0274) 869-068, Faxsimili: (0274)869068 Website: www smkn1tempel.sch.id,E-mail :
[email protected]
UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN TK III TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Program keahlian Tingkat Kompetensi Uji Kode Kompetensi Guru
: : : : :
Administrasi Perkantoran III (tiga) AP1,2 Mengelola Sistem Kearsipan IBSADMGAD 06A,07A Sri Widayati, S.Pd
JOB SHEET No
Uraian tugas
1.
Membaca dan memahami soal
2.
Memisah-misahkan surat
3.
Memberi cap agenda pada surat masuk
4.
Mengkode surat
5.
Mengisi buku Agenda masuk, dan buku agenda keluar
6.
Membuat guide
7.
Menyusun surat/arsip per pokok masalah
Skor Nilai
10’
Alat & bahan surat
5’
Surat
5
10’
surat
15
10’
surat
15
25’
Buku agenda masuk dan keluar Kertas, gunting,lem
25
Snelhechter
20
Target
Waktu
Peserta didik dapat memahami soal dengan teliti. Peserta didik dapat mengelompokan surat masuk dan surat keluar. Peserta didik mampu membubuhkan cap agenda surat masuk dan mengisinya dengan benar. Peserta didik mengkode surat sesuai dengan klasifikasi. Peserta didik dapat mengisi buku agenda sesuai dengan aturan yang ada. Peserta didik mampu membuat penyekat untuk memisahkan pokok masalah. Peserta didik mampu menyusun surat/arsip dengan sistim Subyek .
10’
30
100’
20
100
130
PETUNJUK Saat ini anda bekerja di kantor PT SURYA KENCANA, Jl. Merpati Raya, No. 125A Telp. (021) 7736027, Jakarta Selatan. Di meja anda ada 10 surat masuk dan surat keluar yang harus diproses. Lihat JOB SHEET ! KLASIFIKASI MASALAH
Kp. KEPEGAWAIAN
01. Ketatausahaan
a. Surat lamaran b. Data Pegawai c. Surat Tugas d. Undangan
02. Kesejahteraan
a. Kesehatan b. Rekreasi/Kesenian/Olahraga c. Koperasi d. Perumahan e. Bantuan sosial Pm. PEMASARAN
01. Penawaran
a. Mesin Foto Copy b. Komputer c. Perumahan d. ATK
02. pesananan
a. Perabot kantor b. Pesawat Telepon c. ATK d. Alat Elektronik e. Perumahan
03. Konfirmasi
a. Perabot kantor b. Pesawat Telepon c. ATK e. Alat Elektronik
04. pengiriman a. ATK b. Komputer c. Alat Elektronik Ku.
KEUANGAN
01. Pembayaran
a. Kridit motor b. Perumahan c. Rekening Listrik d. Service kendaraan
131
Surat 1 PT SURYA KENCANA Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027 Jakarta Selatan ========================================================== ======== Nomor: 001/SK/II/2012
6 Februari 2012
Kepada Yth. Manager pemasaran PT SENTOSA ABADI Jalan Agung Raya No. 25 Jakarta Pusat Dengan hormat, Kami beritahukan bahwa pada bulan Maret 2012, kami akan mengadakan renovasi ruangan sekaligus mengganti perabot yang sudah rusak. Untuk itu kami berharap Saudara dapat mengirimkan: -
40 set meja kerja (ukuran setengah biro) 5 set meja rapat (untuk 20 orang) 5 set meja tamu
Mengenai pembayaran akan segera kami kirimkan setelah barang tersebut kami terima. Atas perhatian dan kerja sama Saudara kami mengucapkan terima kasih. Hormat kami,
Iskandar SH Manager
132
Surat 2 PT SURYA KENCANA Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027 Jakarta Selatan
10 Februari 2012 Nomor: 002/SK/II/2012
Kepada PT KARYA WAJA Jalan Setia Budi No. 60 B Jakarta
Dengan hormat, Hal: Pengiriman komputer
Dengan surat ini kami beritahukan bahwa kami kirimkan 10 unit komputer sesuai pesanan Bapak yang kami terima minggu lalu ( data terlampir pada faktur pengiriman barang). Harapan kami Bapak dapat menerima dengan senang hati, serta dapat mempergunakan komputer tersebut. Atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih. Hormat kami,
Iskandar SH Manager
133
Surat 3 PT SURYA KENCANA Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027 Jakarta Selatan =============================================== SURAT TUGAS Nomor: 003/SK/II/2012
Direktur PT Multi Sarana, dengan ini menugaskan kepada: Nama : Drs. Rojali Jabatan : Manager Pemasaran Alamat : Jalan Setia Budi No. 8 Jakarta Untuk mengadakan perjalanan dinas dengan lokasi: Tempat Lamanya
: Bandung : 4 hari, terhitung mulai tanggal 11 Februari-15 Februari
Jenis Tugas
: mengadakan survei lokasi dalam rangka perluasan kantor cabang perusahaan.
2012
Demikian Surat Tugas ini dibuat untuk diperginakan seperlunya. Jakarta, 10 Februari 2012
Iskandar SH Manager
134
Surat 4 PT KENCANA MAS JALAN MAWAR RAYA NO. 341 JAKARTA 11 Februari 2012 Nomor: 18/KM/II/2012
Kepada Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan Hal: Penawaran Komputer Dengan hormat, Perkembangan komputer sudah demikian maju, untuk itu kami ingin menawarkan kepada Saudara komputer terbaru tipe Duocord, yang dapat dipergunakan bagi keperluan kantor, spesifikasi yang telah dirancang untuk dapat langsung memeriksa hasil pekerjaan yang dilaksanakan, seperti pada bagian keuangan atau kepegawaian. Komputer dengan merk ACCER ini mempunyai data spesifikasi pentium 4 800 MZ yang telah dilengkapi modem dan hard disk berkapasitas 150 Ghz dan dapat dipergunakan baik secara individual maupun secara jaringan pada suatu kantor. Harga yang kami tawarkan adalah Rp 8.000.000,- sudah termasuk pengiriman barang, meja komputer dan pelayanan purnajual selama 2 tahun. Kami berharap Saudara tertarik dengan penawaran ini dan masa promosi dari penawaran ini sampai dengan tanggal 29 Februari 2012. Atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Sri Joko Manager Pemasaran
135
Surat 5 PT SURYA KENCANA Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027 Jakarta Selatan
13 Februari 2012 Nomor: 004/SK/II/2012
Kepada Yth. Direktur PT FAUZAN Jalan Merdeka No. 45 Jakarta selatan
Dengan hormat, Hal: Penawaran ATK
Menyambung pembicaraan kita pada bulan yang lalu maka kami berharap mulai bulan depan Saudara sudah dapat mengirimkan kertas HVS Folio dan kertas untuk HVS A4 masing-masing sebanyak 50 rim. Kiranya Saudara menerima dengan senang hati, serta dapat mengirimkan pesanan ini tepat waktu. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami,
Iskandar. SH Manager
136
Surat 6 PT SURYA KENCANA Jl. Merpati Raya, NO. 125 A Telp. (021) 7736027 Jakarta Selatan Nomor: 005/SK/II/2012
14 Februari 2012
Yth. Manager CV Sumber Rejeki Jalan Merbabu No. 45 Jakarta Selatan Hal: Konfirmasi Pesanan Perabot Kantor Dengan hormat, Kami mengucapkan terima kasih atas pesanan Saudara tanggal 7 Februari 2012 melalui telepon. Dengan ini kami mengkonfirmasikan barang-barang yang Saudara pesan sebagai berikut: No. Nama Barang
Merk/Tipe
1. 2. 3. 4.
Olimpic Olimpic Olimpic FC 200 Jumlah
Meja Kerja Kursi Kerja Rak Arsip Filling Cabinet
banyaknya 5 5 5 5
Harga Satuan Rp Jumlah Rp 2.000.000,- 10.000.000,800.000,4.000.000,2.000.000,- 10.000.000,1.000.000,5.000.000,29.000.000,-
Terbilang: (Dua puluh sembilan juta rupiah) Pembayaran: Cash on Delivery Penyerahan : Franco Pembelian Setelah surat ini ditandatangani, harap lembar aslinya diserahkan kepada kami. Terima kasih. Disetujui oleh pemesan
Hormat kami,
.....................................
Iskandar SH Manager
Keterangan
137
Surat 7 PT CIPTA AGUNG Jalan Magelang No. 17 JAKARTA SELATAN
Nomor : 100/OR-MM/II/2012 Lampiran: Perihal : Persahabatan karyawan
8 Februari 2012
Kepada Yth. Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan
Dengan hormat, Dalam rangka memperingati hari ulang tahun berdirinya PT Cipta Agung tanggal 24 April 2012 keluarga besar PT Cipta Agung akan merayakan dengan berbagai kegiatan, satu diantaranya adalah olah raga. Untuk memeriahkan kegiatan olah raga dimaksud, kami mengundang karyawan Saudara untuk berpartisipasi yang sifatnya persahabatan dengan karyawan kami untuk cabang olah raga Volly ball putra dan putri. Kegiatan dimaksud akan diselenggarakan pada: Hari/tanggal: Minggu, 19 Februari 2012 Waktu : Pukul 08.00 s.d selesai Tempat : Halaman parkir gedung PT Cipta Agung Demikian atas perhatiannya, diucapkan terima kasih. Hormat kami
Sri Sigit Manager HRD
138
Surat 8 PT MAKMUR PROPERTI Jalan Pembangunan No. 11 JAKARTA SELATAN
Nomor : 101/MP/II/2012 Lampiran: Perihal : Penawaran Bangunan Rumah
13 Februari 2012
Kepada Yth. Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan
Dengan hormat, Sesuai dengan surat permintaan Saudara tanggal 13 Februari 2012, maka dengan ini per-kenankanlah kami untuk menawarkan bangunan rumah pegawai Arnas dengan ketentuan umum sebagai berikut: Harga bangunan Uang Muka Angsuran per bulan Angsuran per bulan Tipe : Luas tanah :
: Rp 85.000.000,: Rp 14.000.000,: Rp 800.000,- (selama 15 tahun) : Rp 600.000,- (selama 20 tahun) T 22 60 m
Demikian informasi dari kami, dengan senang hati kami akan menjemput karyawan Saudara bila mereka menghendaki melihat lokasinya lebih dahulu. Hormat kami,
Sri Kusmiyati Sales Manager
139
Surat 9 TIGER SERVICE Jalan Citarum No. 100 JAKARTA SELATAN
Nomor: 160/II/2012
23 Februari 2012
Kepada Yth. Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan
Hal: Pembayaran Ongkos service
Dengan hormat, Kami beritahukan bahwa perbaikan mobil “MITSUBIZI” milik perusahaan Saudara telah selesai. Total biaya perbaikan seluruhnya Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah). Untuk itu kami harap Saudara dapat mengirimkan pembayaran tersebut melalui Bank Persada. Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih. Hormat kami,
Sri Anwar Manager
140
Surat 10 PT CASIO JAYA Jalan Pesona II No. 35 DEPOK
16 Februari 2012 Nomor: 143/CJ/II/2012
Kepada Yth. Direktur PT Surya Kencana, Jalan Merpati Raya No. 125A Jakarta Selatan Hal: Pesanan Alat Elektronik
Dengan hormat, Surat Saudara No. 006/SK/II/2012 tentang penawaran berbagai peralatan elektronik telah kami terima, kami ucapkan terima kasih. Untuk itu kami harap Saudara dapat mengirimkan: -
200 unit Mesin Hitung merk “CASIO” 25 unit Mesin Foto Copy merk “XEROX” 100 unit Mesin Tik Elektronik merk “DIGITAL”
Harga seluruhnya setelah dikurangi rabat 10% dan ongkos angkut, akan kami bayar tunai pada waktu barang sampai di gudang kami. Kami harap minggu depan kiriman Saudara sudah dapat kami terima. Hormat kami,
M. Junaedi Manager
LAMPIRAN 10 : Surat Izin Penelitian
141