PERAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA (Studi Kasus KUD “Sri Among Tani” Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri)
JURNAL ILMIAH
Disusun oleh :
Bunga Rosavinda 0910213069
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi
JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013
LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL
Artikel Jurnal dengan judul : PERAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA (Studi Kasus KUD “Sri Among Tani” Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri)
Yang disusun oleh : Nama
:
Bunga Rosavinda
NIM
:
0910213069
Fakultas
:
Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
:
S1 Ilmu Ekonomi
Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 31 Januari 2013
Malang,31 Januari 2013 Dosen Pembimbing,
Drs. Supartono, SU NIP19500520 198003 1 004
Bunga Rosavinda Supartono Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Email:
[email protected]
ABSTRAK Koperasi merupakan organisasi yang dicanangkan dan didukung oleh pemerintah dengan tujuan kesejahteraan masyarakat.Kabupaten Kediri sebagai salah satu kabupaten yang terdapat di provinsi Jawa Timur memiliki potensi secara ekonomi yang perlu diperhitungkan.Sama halnya dengan kabupaten/kota di seluruh Indonesia keberadaan koperasi di Kabupaten Kediri dalam pengembangan dan pembangunan ekonomi rakyat diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan peningkatan pendapatan. Salah satu Koperasi primer di Kabupaten Kediri dengan bentuk KUD yang mampu bertahan dari tahun 1973 hingga saat ini dan mampu menjadi KUD terbaik no 1 se-Kabupaten Kediri pada tahun 2012 yakni KUD ‟ Sri Among Tani‟ di Kecamatan Plosoklaten bahkan mampu berprestasi no 3 se-Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012. KUD ‟ Sri Among Tani‟ merupakan KUD yang dapat dikatakan maju karena sejak berdiri pada tahun 1973 hingga saat ini masih berjalan serta mengukir prestasi dengan memiliki jumlah unit yang banyak, dan SHU yang terus meningkat dari tahun ketahun. Dengan majunya KUD “Sri Among Tani” diharapkan juga mampu berperan dalam meningkatkan pendapatan anggotanya. Penelitian ini merupakan kualitatif serta menggunakan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian ini bermaksud menemukan, memahami, menjelaskan dan memperoleh gambaran tentang peran KUD ‟ Sri Among Tani‟ terhadap peningkatan pendapatan anggota Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Penentuan informan dilakukan berdasarkan design sampleagar mampu mewakili seluruh anggota KUD “Sri Among Tani maka ditentukan 8 responden. Setelah itu dilakukan analisis pendapatan melalui jumlah pendapatan rata-rata per tahun selama lima tahun terakhir yaitu mulai dari tahun 2008 hingga 2012. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa KUD “Sri Among Tani” memiliki peran positif terhadap peningkatan pendapatan anggota serta keberadaannya memberi manfaat bagi anggota walaupun hanya sebagai anggota pasif. Hal tersebut terlihat dari analisis pendapatan responden serta pernyataan dari responden secara langsung. Dari pernyataan yang diberikan masing-masing responden bahwa responden merasakan terjadi peningkatan pada pendapatan mereka walapun tidak secara kontinue tiap tahun, serta responden merasakan bahwa dengan adanya KUD “Sri Among Tani” khususnya Unit Simpan Pinjam sangat berperan dalam permodalan usaha untuk tetap berjalan dan bahkan usaha lebih maju. Meskipun terdapat banyak lembaga keuangan di Kecamatan Plosoklaten para responden merasa tetap lebih menguntungkan menjadi nasabah dan anggota KUD “Sri Among Tani”. Selain itu responden juga merasa manfaat dengan adanya unit-unit usaha yang dikelolakan KUD “Sri Among Tani” karena mampu memenuhi kebutuhan anggota sehingga KUD “Sri Among Tani” mendapatkan kepercayaan dari para anggota. Kepercayaan dari anggota tentunya ditanggapi oleh KUD “Sri Among Tani” dengan melakukan pelayanan terbaik agar anggota merasa nyaman dan sejahtera. Kata Kunci : Koperasi, pendapatan per kapita, KUD “Sri Among Tani”
A. PENDAHULUAN
Koperasi merupakan organisasi yang dicanangkan dan didukung oleh pemerintah dengan tujuan agar organisasi ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan perkapita baik anggota maupun non anggota. Tersebarnya koperasi di kota dan kabupaten di Indonesia bertujuan agar mampu merangkul semua warga di seluruh Nusantara. Kabupaten Kediri sebagai salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Jawa Timur memiliki potensi secara ekonomi yang perlu diperhitungkan. Keberadaan koperasi di Kabupaten Kediri dalam pengembangan dan pembangunan ekonomi rakyat diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan peningkatan pendapatan. Berikut ini merupakan tingkat pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Kediri tahun 2007-2011 Tabel 1.1
Pendapatan Regional Per Kapita Kabupaten Kediri Tahun 2007-2011
Tahun
Pendapatan Regional per kapita Harga berlaku (Rp) Harga Konstan (Rp) 2007 6.277.434,41 4.058.608,85 2008 7.481.175,04 4.223.520,20 2009 7.852.762,47 4.416.468,20 2010 8.768.226,47 4.673.382,27 2011 9.706.775,93 4.925.876.08 Sumber : BPS Kabupaten Kediri Salah satu Koperasi primer di Kabupaten Kediri dengan bentuk KUD yang mampu bertahan dari tahun 1973 hingga saat ini dan mampu menjadi KUD terbaik no 1 se-Kabupaten Kediri KUD “Sri Among Tani” memiliki 11 unit usaha yang dari hasil SHU selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan terus-menerus serta begitu luas cangkupan wilayah kerja KUD „‟Sri Among Tani‟‟ yang meliputi 15 desa di Kecamatan Plosoklaten dan jumlah anggota yang lumayan banyak. Hal tersebut menunjukan bahwa keberadaan KUD “Sri Among Tani” memberikan peran dalam kehidupan masyarakat Kecamatan Plosoklaten terlihat dari unit usaha yang mampu terus berkembang dan menghasilkan serta anggota yang jumlahnya tidak menurun. Melihat begitu banyaknya KUD lain yang hanya mampu mengelola hanya sedikit usaha serta SHU yang dihasilkan kecil maka KUD “Sri Among Tani” yang memiliki berbagai macam jenis usaha yang menghasilkan SHU meningkat pertahun patut dipertimbangkan dalam perannya ke anggota tentunya dalam pemberian pinjaman sehingga anggota dapat mengembangkan usaha dan dapat meningkatkan pendapatannya.
B. TELAAH PUSTAKA Koperasi Indonesia Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pada Bab I Pasal 1, yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.Landasan Idiil Koperasi Indonesia adalah Pancasila, Landasan Strukturil koperasi Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 dan Landasan Gerak adalah Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967 dan UU Koperasi No. 25 1992 dan Landasan Mental yaitu „‟setia kawan‟ dan kesadaran pribadi‟‟ (solidarity and individuality). Azas koperasi menurut Undang-Undang 1945 Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pada Bab I pasal 2 adalah azas kekeluargaan. Menurut Sastra ( 1984: 6) di dalam koperasi tujuan usahanya adalah untuk memenuhi kebutuhan para anggota.Dalam Peraturan Pemerintah No 60 Tahun
1959 tentang Perkembangan Gerakan Koperasi (pasal 2) yang berisikan bahwa yang dimaksud dengan penjenisan koperasi yang didasarkan pada golongan dan fungsi ekonomi serta dasar penjenisan koperasi ditetapkan pada lapangan usaha dan atau tempat tinggal para anggota suatu koperasi. Penjenisan koperasi antara lain Koperasi Desa, Koperasi Pertanian, Koperasi Perternakan, Koperasi Perikanan, Koperasi Kerajinan/Industri, Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Konsumsi Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 1959 pasal 13 Bab VI diungkapkan bahwa yang diartikan bentuk koperasi ialah tingkat-tingkat koperasi yang didasarkan pada cara pemusatan, penggabungan dan perindukannya. Sehingga terdapat 4 bentuk Koperasi yang meliputi Primer, Pusat, Gabungan dan Induk. Perangkat organisasi koperasi sebagaimana diatur dalam pasal 21 Undang-Undang Perkoperasian Nomor 25 tahun 1992 terdiri atas, (a) rapat anggota, (b) pengurus, dan (c) pengawas. Menurut Kartasapoetra dkk (2005:45) sebagai perkumpulan yang menjalankan usaha dalam bisnis (perekonomian) koperasi banyak memerlukan modal, jadi modal itu tetap vital. Berdasarkan Undang-Undang 1945 Tentang perkoperasian pada Bab VII pasal 41 dikatakan bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Koperasi Unit Desa (KUD) Koperasi Unit Desa (KUD) dalam pengertian sempit adalah koperasi yang anggotanya meliputi masyarakat pedesaaan. Sedangkan menurut Sastra (1984: 169) KUD adalah salah satu lembaga dipedesaan yang pada saat ini dirasakan sebagai wadah yang setidak-tidaknya mampu memperlancar keberhasilan dan tercapainya program-program yang dibuat oleh pemerintah. Menurut Supartono (1986:28) KUD mempunyai perlengkapan organisasi antara Rapat Anggota,Pengurus, Badan Pemeriksa, dan Manajer.Menurut Subyakto dan Cahyono (1983 : 86) gerakan perkoperasian di Indonesia berkembang menurut dua pola pengembangan yaitu : 1) Pola umum atau pola konvensional, yaitu pola pengembangan koperasi berdasarkan ajaran umum koperasi. 2) Pola KUD, yaitu pola pengembangan dengan bantuan, dorongan dan pengawasan dari pemerintah. Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat maka KUD pun juga berbanding lurus mengalami perkembangan yang menjadikan KUD suatu organisasi yang serba usaha misalnya usaha pertokoan, usaha jasa, usaha simpan pinjam, usaha kelistrikan, usaha pertanian, usaha perternakan dan lain sebagainya. Pendapat Eugene Staley dalam Kartasapoetra dkk ( 1984: 211-212) menyatakan bahwa pembangunan yang berhasil adalah pembangunan yang menjaminnya berkembangnya demokrasi, maka satu-satunya alat ekonomi dan sosial yang mengandung nilai-nilai kedemokrasian itu adalah koperasi, yang di pedesaan berkat dorongan dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa telah dibentuk oleh warga desanya yaitu Koperasi Unit Desa (KUD).
Koperasi dalam Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro Dalam dimensi mikro, koperasi memiliki kewajiban dan hak yang sama dengan pelaku ekonomi lainnya. Dalam dimensi makro, koperasi adalah faham atau ideologi yang harus menjadi panutan bagi pelaku ekonomi nasional.
Tabel 1 Kriteria Koperasi Dalam Dimensi Mikro Dimensi Makro Kriteria Arti
Dimensi Mikro Koperasi sebagai badan usaha. Identitas Anggota berperan sebagai pemilik dan pelanggan. Pelaku Anggota Pengurus Pengawas Implikasi Efisien, efektif dengan produktivitas yang tinggi, untuk pelayanan yang optimal bagi anggota. Sumber : http://rully-indrawan.tripod.com ,2012
Dimensi Makro Koperasi sebagai sistem ekonomi. Demokrasi ekonomi. BUMN BUMS BUMK Sistem ekonomi yang bernuansa kemanfaatan bersama/ kerakyatan.
Koperasi Sebagai Sarana Kebijakan Pembangunan Nasional Menurut Ramdhani (2012) jika dilihat dari segi pandangan pemerintah yang mendukung pengembangan koperasi hal tersebut tidak dianggap sebagai sasaran akhir dalam rangka melaksanakan kebijakan pembangunan nasional. Ada 3 perbedaan penting mengenai koperasi sebagai sarana pemerintah, sebagai sarana swadaya yang otonom dari para anggota dan koperasi yang diawasi negara antara lain koperasi sebagai sarana atau alat pemerintah, koperasi dipertimbangkan pemerintah sebagai alat swadaya, dan koperasi diawasi negara. Peranan dan Kewajiban Pemerintah dalam Mendorong Perkembangan Koperasi Campur tangan pemerintah sangat berpengaruh dalam perkembangan koperasi seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang 1945 Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pada Bab 12 pasal 60 no 1 bahwa Pemerintah menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi mendorong pertumbuhan serta pemasyarakatan koperasi dan no 2 bahwa pemerintah memberikan bimbingan, kemudahan, dan perlindungan kepada koperasi. Namun koperasi tetap diberikan kebebasan dalam pengembangnya seperti yang dijelaskan pada pasal 61 no a bahwa dalam upaya mendorong dan mengembangkan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan koperasi, pemerintah memberikan kesempatan usaha yang seluas-luasnya kepada koperasi. Sehingga peran aktif pemerintah sangat dibutuhkan demi keberlangsungan pengembangan koperasi. Kebebasan itu hendaknya menjadikan koperasi menyadari bahwa setiap gerak langkahnya adalah mengemban amanat masyarakat khususnya para anggotanya, sehingga tidak boleh menyimpangdari UUD1945 dan PANCASILA. Teori Pendapatan Menurut Chronographer ( 2010) keadaan ekonomi dalam suatu masyarakat sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya pendapatan, jenis pekerjaan dan jumlah tanggungan dalam keluarga. Pendapatan sering dijadikan tolak ukur dalam mengukur tingkat kesejahteraan suatu masyarakat dan keberhasilan perekonomian suatu negara Pendapatan adalah penerimaan bersih yang didapatkan seseorang dari hasil usahanya. Menurut Sukirno (2006:47) dalam Anwar (2011) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Beberapa klasifikasi pendapatan antara lain: 1) Pendapatan pribadi, yaitu; semua jenis pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu
Negara. 2) Pendapatan disposibel, yaitu; pendapatan pribadi dikurangi pajak yang harus dibayarkan oleh para penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposibel. 3) Pendapatan nasional, yaitu; nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan oleh suatu Negara dalam satu tahun. C. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian ini bermaksud menemukan, memahami, menjelaskan dan memperoleh gambaran tentang peran KUD „‟Sri Among Tani‟‟ terhadap peningkatan pendapatan anggota Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri, sehingga diperoleh gambaran yang lengkap dari hasil analisis peran Koperasi Unit Desa (KUD) dalam pembangunan ekonomi masyarakat pedesaan. Dengan memfokuskan pada proses dan pencarian makna di balik fenomena yang muncul dalam penelitian, yang bertujuan agar informasi yang dikaji lebih bersifat komprehensif dan mendalam.Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri dengan alasan praktis bahwa penelitian dilakukan untuk efisiensi baik waktu, biaya, tenaga sehingga bisa dimaksimalkan hasilnya. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh berasal dari dua sumber yaitu: 1.
2.
Data primer, merupakan data yang diperoleh peneliti secara langsung dari sumbernya atau data yang didapat sendiri dari lapangan secara langsung.Adapun sumber data langsung dari penelitian adalah: a. Informan Kunci yang meliputi 8 Anggota KUD „‟Sri Among Tani‟‟ Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri b. Informan Pendukung meliputi Ketua I dan tiga Kepala Staff unit usaha di KUD „‟Sri Among Tani‟‟ Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya data ini berupa dokumen-dokumen, laporan-laporan, artikel-artikel yang terdapat kaitannya dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini data sekunder didapat dari buku data KUD „‟Sri Among Tani‟‟ Desa Brenggolo Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri.
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian menurut Moleong (2005:240) merupakan alat bantu yang dipergunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data dalam proses penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan meliputi:Pedoman wawancara, catatan lapangan dan peneliti sendiri. Pada penelitian ini data yang diperoleh akan dianalisis dan diinterpretasikan, dimana data yang dipergunakan adalah model analisa kualitatif, yang menurut Patton (dalam Moleong,2005:249) bahwa analisis data dalam suatu penelitian adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori dan satuan urutan data sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan hasilnya.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Daerah Penelitian Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri terletak di timur ibukota kabupaten, dengan luas wilayah 88,59 km2 terdiri dari 15 desa. Ada beberapa desa yang letaknya di daerah perbukitan (dataran tinggi) dan ada yang berada di dataran rendah. Dengan curah rata-rata mm/perhari 25,97. a.
Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Puncu
b. c. d.
Sebelah timur berbatasan dengan Gunung Kelud Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Wates Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pare dan Gurah
Jumlah penduduk kecamatan Plosoklaten mencapai 68.896 jiwa yang terdiri dari laki-laki 34.381 jiwa dan perempuan 34.515 jiwa serta terdapat 18.761 rumah tangga. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Plosoklaten sebagian besar pertanian, sedangkan sektor lainnya seperti sektor indutri belum merata dan masih rendah. Maka hal ini menunjukan corak kondisi perekonomian dan kehidupan masayarakat pada umumnya masih lemah, demikian pula dengan sektor industri pada umumnya masih dalam tingkat industri kecil dan kerajinan masayarakat yang jumlahnya pun tidak begitu banyak atau merata pada masyarakat. Gambaran Umum KUD “Sri Among Tani” Badan usaha wilayah Kecamatan Plosoklaten bukan BUUD lagi melainkan Koperasi Unit Desa (KUD) “Sri Among Tani”. Jadi Koperasi Unit Desa “Sri Among Tani‟‟ didirikan di desa Brenggolo Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri ±16 Km dari Kota Kediri pada tanggal 9 Januari 1973, berbentuk BUUD, dengan SK Bupati Kepala Daerah Tk II Kabupaten Kediri dengan nomor 20/KPTS/BUP/1973. Dari hasil wawancara tanggal 4 Desember 2012 dengan Imam Sahudi, SE selaku Ketua 1 KUD „‟Sri Among Tani‟‟ menyatakan bahwa : „‟Anggota di KUD “Sri Among Tani” masih merupakan anggota pasif dimana anggota hanya membayar simpanan pokok saja” ( wawanacara tanggal 4 Desember 2012 pukul 11.00 WIB dikantor pengurus) Bentuk struktur organisasi KUD “Sri Among Tani” maka disajikan pada Lampiran 4. Penjelasan struktur organisasi KUD “Sri Among Tani” . Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pokok-pokok Perkoperasian Indonesia bab VI pasal 21 alat perlengkapan organisasi terdiri dari : 1. Rapat anggota 2. Pengurus 3. Badan pemeriksa dan pengawas Dari hasil wawancara dengan Imam Sahudi selaku ketua I KUD “Sri Among Tani” sebagai berikut : “KUD “Sri Among Tani” tidak memiliki manajer oleh karena itu pengurus membagi tugas membina langsung kepada unit-unit usaha sesuai dengan keahlian masingmasing. Jadi semua permasalahan yang terjadi di unit-unit usaha langsung ditangani oleh pengurus adapun bentuk pembinaannya berupa pembinaan administrasi, keuangan dan cara-cara mengelola usaha sehingga masing-masing unit bisa membiayai kegiatannya sendiri karena sistem yang dipakai KUD “Sri Among Tani” merupakan sistem otonomi unit. Apabila ada satu unit yang memperoleh SHU dibawah target maka pengurus berusaha keras untuk dapat minimal mencapat target. Sebagai motivasi terhadap unit apabila melebihi target yang sudah ditentukan maka akan mendapatkan bonus 10% dari kelebihan target” ( wawanacara tanggal 4 Desember 2012 pukul 11.00 WIB dikantor pengurus)
Macam-Macam Unit Usaha KUD Sri Among Tani tahun 2012 No. Unit Usaha Jml Karyawan 1
Penarikan Listrik
4 orang
Keterangan Kemitraan PLN
2
T.R.I
-
Kemitraan PG
3
Photo Copy
2 orang
Mandiri
4
Photo Studio
2 orang
Mandiri
5
U.S.P
8 orang
Mandiri
6
Swalayan
18 orang
Mandiri
7
Spare Part dan Bengkel
3 orang
Mandiri
8
Apotik
4 orang
Mandiri
9
Ternak Sapi Perah
2 orang
Mandiri
10
Umum
3 orang
Mandiri
11
Industri Batako
-
Mandiri
Jumlah
42 orang
Sumber : Arsip KUD “Sri Among Tani”
Dari tabel tersebut unit yang memiliki karyawan terbanyak merupakan unit swalayan hal ini di karenakan terdapat dua swalayan yang didirikan oleh KUD “Sri Among Tani” yakni swalayan Permai dengan jumlah karyawan 7 orang dan swalayan Permai Baru 11 orang karyawan sehingga total karyawan swalayan sebesar 18 karyawan.Hampir semua karyawan KUD “Sri Among Tani” memiliki pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yaitu 38 orang sedangkan D1, D3, S1 dan S2 hanya terdapat masing 1 orang. Jumlah total pendapatan yang diperoleh KUD “Sri Among Tani” dari tahun 2008 sebesar Rp 3.267.100.000 bahkan mampu meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2012 sebesar Rp 6.721.357.388. Rata-rata pendapatan yang diperoleh unit-unit yang dikelola KUD “Sri Among Tani” dari tahun 2008 hingga 2012 mengalami peningkatan secara kontinue walaupun masih terdapat tiga unit yang belum memperoleh pendapatan dikarenakan masih perlunya pengelolaan secara intensif. Informasi laporan keuangan di KUD Sri Among Tani Kecamatan Plosoklaten tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1. Kas Opname Kas Opname dilaksanakan pada Kas Sentral dan 5 unit usaha.Hasil kas opname terlampir. 2. Perkembangan permodalan dalam tahun 2011 adalah sebagai berikut : a) Modal Sendiri Tabel 4.11 Modal Sendiri KUD “Sri Among Tani” No. Uraian 31 Desember 2011 1 Simpanan Pokok 14.340.000 2 Simpanan Wajib 53.623.000 3 Modal Donasi 27.981.895 4 Cadangan Khusus 401.537.926 5 Cadangan 1.155.045.221 Pemupukan Modal 6 SHU Sebelum Pajak 161.000.033 Jumlah 1.813.528.075 Sumber : buku RAT KUD “Sri Among Tani” tahun 2012
31 Desember 2010 14.320.000 53.299.000 27.981.895 400.529.293 1.102.245.221 1.598.375.409
b) Harta lancar Tabel 4.12 Harta Lancar KUD “Sri Among Tani” No. Uraian (2) 31 Desember 2011 (3) (1) 1 Kas dan Setara Kas 1.593.113.339 2 Piutang pada Usaha 6.237.865.328 (1) (2) (3) 3 Piutang Modal 2.341.498.272 4 Trans&Antisipasi Aktif 34.868.334 5 Persediaan Barang 5.580.050 Jumlah 10.212.925.323 Sumber : buku RAT KUD “Sri Among Tani” tahun 2011 c)
d)
Kewajiban Lancar : Tabel 4.13 Kewajiban Lancar KUD “Sri Among Tani” No. Uraian 31 Desember 2011 1 Hutang Usaha 54.812.968 2 Hutang Bank 5.474.730.338 3 Trans&Antisipasi Pasif 230.702.519 4 Hutang Dana Pemb. SHU 166.174.775 5 Simpanan Calon Anggota 31.542.943 Jumlah 5.957.963.543 Sumber : buku RAT KUD “Sri Among Tani” tahun 2011
2.029.752.789 4.364.836.096 (4) 2.142.989.790 33.593.525 6.606.500 8.577.778.700
31 Desember 2010 60.362.970 3.414.596.231 204.622.139 214.084.975 31.536.943 3.925.203.258
Kewajiban Jangka Panjang :
Tabel 4.14 Kewajiban Jangka Panjang KUD “Sri Among Tani” No. Uraian 31 Desember 2011 Jum. Kewajiban Jangka 4.939.010.368 Panjang Sumber : buku RAT KUD “Sri Among Tani” tahun 2011
e)
31 Desember 2010 (4)
31 Desember 2010 4.815.263.818
Analisa Laporan Keuangan(dalam buku RAT KUD “Sri Among Tani” 2011 : TAHUN 2011TAHUN 2010
a.
Likuiditas = Harta Lancar Kewajiban Lancar
x 100 %
10.212.925.323 x 100 % 5.957.963.543 b.
Solvabilitas = Total Harta Total Kewajiban
=
=171 %
x 100 %
219 %
=
12.710.501.986x 100 % 10.896.973.911
=117%
118 %
c.
Rentabilitas = S H U x 100 % = Modal Sendiri 161.000.033 1.813.528.075
x 100 % =
9%
9%
Dari perhitungan tersebut KUD “Sri Among Tani” mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya hal ini terlihat dari nilai likuiditas sebesar 171% pada tahun 2011 dimana yang memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancar sebesar 100%. Selain itu dilihat dari solvabilitas yang berada diatas 100% yaitu sebesar 117% menunjukan mampunya untuk memenuhi semua kewajibannya atau dengan kata lain semua hutangnya dapat dijamin oleh seluruh aktiva yang ada. Nilai presentase rentabilitasnya sebesar 9% menunjukan kemampuan KUD “Sri Among Tani” untuk menghasilkan laba selama tahun 2012. Dari Ketiga analisa laporan keuangan tersebut menunjukan bahwa KUD “Sri Among Tani” mampu mandiri dan organisasi berjalan dengan baik. Analisis Pendapatan Anggota Salah satu unit usaha yang dikembangkan oleh KUD “Sri Among Tani‟ merupakan Unit Simpan Pinjam, walaupun di Desa Brenggolo sepanjang jalan kurang lebih 2 km terdapat 8 lembaga keuangan perkreditan baik lembaga pemerintah maupun non pemerintah. Dengan menjamurnya lembaga perkreditan maka pengurus KUD “Sri Among Tani” mengambil langkah-langkah agar masyarakat menaruh kepercayaan kepada Unit Simpan Pinjam. Langkah-langkah yang diambil oleh pengurus ternyata tepat hal ini dapat dilihat bahwa SHU dari unit Simpan Pinjam boleh dikata cukup besar, bahkan unit Simpan Pinjam merupakan unit usaha andalan karena setiap tahun mendapatkan SHU paling besar dari semua unit yang ada di KUD “Sri Among Tani”. Pengurus berharap dengan mengambil langkah tersebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya anggota serta mampu meningkat kesejahteraan anggota dan masyarakat melalui peningkatan pendapatan. Pelayanan yang diberikan kepada nasabah seperti senyum sapa, ruang tungggu yang nyaman, persyaratan yang mudah, waktu pencairan kredit hanya dalam waktu ±15 menit membuat nasabah menaruh kepercayaan. Sesuai dengan tujuan penelitian maka peneliti menganalisis peningkatan pendapatan anggota KUD “Sri Among Tani” dengan mengamati pendapatan rata-rata pertahun selama lima tahun terakhir yang dimulai dari tahun 2008 hingga 2012. Pendapatan bersih yang tercantum dalam tabel 4.19 merupakan pendapatan yang belum dipotong dengan angsuran 10% dari pinjaman plus bunga 3% menurun dari pinjaman selama 10 bulan. Rata-rata pendapatan bersih responden mengalami kenaikan mulai dari tahun 2008 hingga 2012 walaupun tidak terjadi kenaikan secara kontinue. Responden Toko Kelontong nama Suko Priyono Desa Kawedusan Kecamatan Plosoklaten merupakan responden yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan rata-rata peningkatan 4% pertahun.
Manfaat Unit-Unit Usaha KUD “Sri Among Tani” yang diperoleh Anggota Dalam usahanya KUD “Sri Among Tani” memiliki 11 unit usaha di mana setiap unit setiap tahunnya menyumbang SHU. Untuk memudahkan dalam menganalisis maka mengambil tiga unit usaha yang menyumbangkan SHU terbesar setiap tahunnya. Tiga unit usaha tersebut meliputi Unit Simpan Pinjam, Unit Swalayan dan Unit Apotik. Berikut ini merupakan pengaruh unit-unit tersebut terhadap pendapatan anggota.Setiap nasabah yang ingin melakukan transaksi keuangan sesuai dengan kebutuhannya diwajibkan memenuhi kewajiban yang sudah ditetapkan tersebut. Unit Simpan Pinjam dirasakan sangat bermanfaat kehadirannya bagi anggota maupun masyarakat di tengah lembaga
keuangan lainnya yang dianggap memiliki persyaratan tidak semudah di unit Simpan Pinjam KUD “Sri Among Tani”. Dengan pelayanan yang baik dan waktu pencairan uang cepat membuat nasabah baik anggota maupun masyarakat merasa nyaman dan percaya untuk menjadi nasabah. Hasil dari semua pernyataan informan yang diberikan membuktikan bahwa unit Swalayan memberikan manfaat bagi anggota dan masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang keluarga. Mulai dari perlengkapan mandi, dapur, jajanan dan sebagainya tersedia di swalayan dengan harga yang relatif terjangkau sehingga anggota maupun masyarakat tidak perlu pergi ke kota yang jaraknya ±15km.Apotek merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sehingga berdirinya unit apotek KUD “Sri Among Tani” sangat bermanfaat mengingat perkembangan jenis penyakit semakin beragam
E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peran Koperasi Unit Desa (KUD) “Sri Among Tani” terhadap peningkatan pendapatan anggota maka dapat disimpulkan, bahwa dengan 8 pengurus, 42 karyaawan, 15 ketua koordinator desa, 15 desa wilayah kerja dan 11 unit usaha yang dikelola serta tanpa manajer ternyata KUD “Sri Among Tani” mampu menghasilkan SHU yang terus mengalami kenaikan selama 5 tahun terakhir walaupun laporan bulan Desember 2012 dikeluarkan namun hasil bulan November 2012 suda dapat diprediksi SHU tahun 2012 mengalami kenaikan dari tahun 2011.Anggota KUD “Sri Among Tani” merupakan anggota pasif. Dari hasil analisis pendapatan anggota yang telah dilakukan peneliti maka KUD “Sri Among Tani” dapat dinyatakan memberi peran dalam peningkatan pendapatan anggota. Peran yang ini terlihat dari anggota yang mudah mendapatkan modal usaha dengan meminjam uang di unit Simpan Pinjam. Persyaratan yang mudah serta sesuai dengan yang diharapkan anggota menjadikan anggota mau melakukan transaksi simpan pinjam selama bertahun-tahun. Hal ini menunjukan bahwa pelayanan yang diberikan menjadikan kepercayaan tersendiri bagi anggota untuk terus menjadi anggota serta nasabah yang setia tanpa ada keinginan untuk pindah kelembaga keuangan lainnya.Tiga unit penyumbang SHU dan memiliki pendapatan terbesar di KUD “Sri Among Tani” yaitu unit Simpan Pinjam, unit Swalayan dan Unit Apotek dirasakan anggota sangat bermanfaat keberdaannya di Kecamatan Plosoklaten. Hal ini dikarenakan memenuhi kebutuhan sehari-hari anggota baik untuk modal berdagang, keperluan rumah tangga, serta kebutuhan obat yang lengkap. Saran Dari hasi penelitian yang telah dilakukan maka peneliti memberikan saran antara lain : KUD “Sri Among Tani‟ dapat dikatakan selalu mengalami perkembangan hal ini terlihat dari beberapa unit usaha yang dimiliki dan pendapatan serta SHU dari tahun ketahun mengalami peningkatan namun pengelolaannya masih langsung dibawah pengurus. Oleh karena itu agar lebih profesional dalam pengolaan unit-unit usaha maka sebaiknya perlu diangkat seorang manajer. Apabila terdapat manajer yang mengelola semua unit usaha maka diharapkan unit Usaha Simpan Pinjam meningkatkan kualitasnya sehingga mampu meningkatkan pendapatan anggota. Anggota di KUD “Sri Among Tani” masih merupakan anggota pasif. Oleh karena itu anggota yang masih pasif agar ditangani secara khusus dengan membentuk kelompok-kelompok anggota dibawah koordinator desa yang sudah ada di masing-masing desa sehingga anggota pun dapat berpartisipasi dalam menjalankan koperasi. Dengan adanya perbedaan antara anggota dengan non anggota tentunya akan dapat sangat menguntungkan bagi anggota sehingga pendapatan anggota pun meningkat dan jumlah anggota KUD “Sri Among Tani” juga dapat meningkat.
Sampai saat ini KUD “Sri Among Tani” antara anggota dan non anggota belum ada perbedaan apabila bertransaksi ke KUD, maka akan lebih baik dirasakan oleh anggota apabila KUD membedakan dengan lebih rendah bunga atau pun diskon kepada anggota dengan cara setiap anggota diberikan kartu khusus.
UCAPAN TERIMA KASIH Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga panduan ini dapat terselesaikan.Ucapan terima kasih khusus kami sampaikan kepada Asosiasi Dosen Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya dan Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini bisa diterbitkan.
DAFTAR PUSTAKA
BurhanuddinR. 2006. Evaluasi Program Bantuan Dana BergulirMelalui KSP/USP Koperasi(Pola PKPS-BBM, AgribisnisdanSyariah). JurnalPengkajianKoperasidan UKM Nomor 1 Tahun I – 2006. Bintarto. 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta : Ghalia Indonesia. Bintarto dan Surastopo Hadisumarno. 1979. Metode Analisa Geografi. Jakarta : LP3ES. Biro Pusat Statistik. 2011. Kabupaten Kediri dalam Angka 2011. BPS : Kabupaten Kediri. Biro Pusat Statistik. 2011. Kecamatan Plosoklaten dalam Angka 2011. BPS : Jakarta. Boediono.1982. Ekonomi Mikro Edisi Kedua. Yogyakarta :BPFE. Chaniago, A Arifinal dkk. 1998. Ekonomi 2. Bandung : Angkasa. Hanel, Alfred, 1985. Basic Aspect of Cooperative Organization and Policies for TheirPromotion in Developing Countries. Bandung : Universitas Padjadjaran dan MarbugUniversity Hanel, Alfred. 1989. Organisasi Koperasi : Pokok –Pokok Pikiran Mengenai Organisasi Koperasi dan Kebijakan Pembangunan di Negara-negara Berkembang. Bandung : Angkasa. Hendar dan Koesnadi, 1999. Ekonomi Koperasi Untuk Peguruan Tinggi. Jakarta : FE-UI , 1999. Ekonomi Koperasi Untuk Peguruan Tinggi.UU Nomor 25 Tahun 1992, Tentang Perkoperasian. Jakarta : FE-UI Hendrojogi, 2002. Koperasi Azas-Azas, Teori dan Praktek. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Indrawan, Rully. 2012. Dasar-dasar Koperasi: Implementasi dalam Manajemen. Http://rullyindrawan.tripod.com/rully03.htm . Diakses 13 November 2012 05.00 WIB Kartasapoetra G dkk, 1984. Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Jakarta : Rineka Cipta. Kartasapoetra G dkk, 2005. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta : Rineka Cipta dan Bina Adiaksara Miles, Matthew B Dan Maichael A. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Moleong,Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif; Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nasikun, Dr. 1996. Urbanisasi dan Kemiskinan di Dunia Ketiga. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana. Nazir. M. 1998. Metode Penelitian.Jakarta : Ghalia Indonesia. Pramudyani, Sinta. 2002. Skripsi Analisis Peran Koperasi Unit Desa (KUD) Dalam Peningkatan Pendapatan Anggota Peternak Sapi Perah. Bogor : Institut Pertanian Bogor. Pengurus dan Pengawas KUD “Sri Among Tani”. 2011. Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus dan Pengawas Ke XXXIX tahun 2011 (RAT). KUD Sri Among Tani : Plosoklaten Roy, Ewell Paul, 1981. Cooperatives : Development, Principles and Management, The InterstatePrinters & Publisher, Inc, Danville Illinois. Sastra .A. Entang, 1984. Pembangunan Koperasi Teori dan Kenyataan.Bandung : Alumni. Subyakto H. dan Cahyono Tri B, 1983. Ekonomi Koperasi. Yogyakarta : Liberty. Suharsimi. Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Supartono, 1986. Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa. Malang : Fakultas Ekonomi Unibraw. , 1986. Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa. UU Nomor 12 Tahun 1967. Tentang Pokokpokok Perkoperasian. Malang : Fakultas Ekonomi Unibraw. Sularsodan Damanik ED. 1988. Peraturan Dan Undang-Undang Koperasi di Indonesia. Puslatpenkop-Ditjen BLK, Departemen Koperasi : Jakarta. Suyanto, 2007. Skripsi Koperasi Unit Desa Mekar Ungaran dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota dan Berbagai. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Tambunan, Togap dan Paruhuman Nasution). 2006. Pengkajian Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah yang Berbasis Pengembangan Ekonomi Lokal.Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Nomor 2 Tahun I – 2006. Andy, 2010. Koperasi Indonesia. Http://edukasi.kompasiana.com/2010/07/29/koperasi-indo/. Diakses 10 Agustus 2012 02.00 WIB Anwar,
Khairil. 2011. Pendapatan Masyarakat.http://khairilanwarsemsi.blogspot.com/2011/12/pendapatan-masyarakat.html. Daikses 1 Februari 2013 07.00 WIB
Chronographer, Ekhardhi. 2010. Pendapatan, Biaya, dan Usaha Kecil. http://ekhardhi.blogspot.com/2010/12/pendapatan-biaya-usaha-kecil.html. Daikses 1 Februari 2013 07.30 WIB Galamedia. 2012. Koperasi Kurang Diperhatikan.http://www.klik-galamedia.com/koperasi-kurangdiperhatikan. Diakses 10 Agustus 2012 03.00 WIB Pitaloka, Rieke Diah. 2012. UU Nomor 11 Tahun 2009, Tentang Kesejahteraan Sosial. http://www.riekediahpitaloka.com/legislasi/200901/uu-no-11-tahun-2009-kesejahteraansosial/. diakses 27 Juli 2012.
Ramdhani, Pratama Rus. 2010. Koperasi Dalam Pembangunan Sosial dan Ekonomi. Http://matakuliahekonomi.wordpress.com/tag/dampak-makro-dari-organisi-koperasi/ diakses 13 November 2012 06.00 WIB Sucihati,
Roos Nana. 2009. Materi Kuliah Pembangunan Pedesaan Bagian.Http://warnet69.blogspot.com/2009/05/materi-kuliah-pembangunan-pedesaan.html diakses 27 Juli 2012