Kepemimpinan Kepala Sekolah..... (Nur Johani) 1
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KULTUR SEKOLAH DI SMP NASIONAL BANTUL PRINCIPAL LEADERSHIP ROLES IN BUILDING THE CULTURE OF THE SCHOOL IN THE NATIONAL JUNIOR HIGH SCHOOL OF BANTUL Oleh: Nur Johani, Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kultur sekolah dan Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam membangun kultur sekolah di SMP Nasional Bantul. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf administrasi dan siswa di SMP Nasional Bantul. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Hasil penelitian sebagai berikut (1) kultur sekolah di SMP Nasional Bantul dilihat dari artefak yaitu tata letak bangunan, fasilitas , kebersihan, koleksi buku perpustakaan, dan media pembelajaran. Perilaku warga sekolah yang ada di SMP Nasional Bantul dapat dilihat dari perilaku guru, staf, dan siswa. Nilainilai dan norma-norma sekolah dapat ditemukan adanya slogan-slogan di sekolah dan visi-misi sekolah sebagai pencapaian target sekolah. (2) Peran kepemimpinan kepala sekolah di SMP Nasional Bantul menerapkan prinsip “handarbeni”. Kepala sekolah juga membangun adanya komunikasi dan koordinasi, pembinaan minat bakat siswa, menciptakan iklim kerja yang kondusif, dan pemanfaatan perkembangan teknologi pembelajaran. Kata kunci: Kepemimpinan, Kepala Sekolah, dan Kultur Sekolah
Abstract This study aims to determine the school culture and the role of school leadership in building a school culture in the National Junior Bantul. The approach used in this research is qualitative descriptive. The subjects were principals, vice-principals, teachers, administrative staff and students at the National Junior Bantul. The research data were collected through interviews, observation, and documentation. Technique authenticity of data using triangulation techniques sources and triangulation methods. The results of the study as follows: (1) the school culture at the National Junior Bantul views of artifacts, namely the layout of the buildings, facilities, cleanliness, collection of library books and instructional media. The behavior of school members in the National Junior Bantul can be seen from the behavior of teachers, staff, and students. The values and norms of the school can be found their slogans on the school and the vision and mission of the school as the achievement of the school. (2) The role of school leadership in the National Junior Bantul apply the principle of "handarbeni". The school principal also build their communication and coordination, development interests gifted students, creating a conducive working environment, and the use of learning technology development. Keywords: Leadership, Principals and School Culture
1
2 Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Tahun 2016
Nasional Bantul yang terbatas membuat tata
PENDAHULUAN Sistem Pendidikan Nasional yang diatur
ruang yang kurang startegis, 3. Lingkungan SMP
dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 menyebutkan
Nasional Bantul yang berada dalam satu area
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
dengan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
pembatas antara kedua sekolah tersebut, 4. Visi
proses pembelajaran agar peserta didik secara
dan misi sekolah belum dapat terealisasikan
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
dengan optimal, 5. Kepala sekolah sebagai
memiliki
keagamaan,
pemimpin belum mampu mewujudkan visi dan
kecerdasan,
misi dengan baik sebagai program yang sudah
akhlaq mulia serta ketrampilan yang diperlukan
direncanakan, kepemimpinan kepala sekolah
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam
yang kurang memahami lingkungan sekitar, 6.
mewujudkan penyelenggaraan satuan pendidikan
Kurangnya
motivasi
yang bermutu dan proses pembelajaran yang aktif
dilakukakan
kepala
untuk mengembangkan potensi siswa dan prestasi
karyawan dan siswa, 7. Fasilitas sekolah yang
sekolah lebih unggul seperti dalam sistem
kurang mendukung adanya penerapan visi dan
pendidikan nasional menjadi perlu adanya sebuah
misi sekolah, 8. Terdapat siswa yang saat jam
kultur sekolah.
istirahat berada diluar sekolah.
kekuatan
pengendalian
diri,
spiritual kepribadian,
SMK
Nasional
Bantul
dan
tanpa
koordinasi
sekolah
dengan
ada
yang guru,
Peran kepala sekolah dalam memimpin
Menurut Farida Hanum (2011: 127), di
sekolahnya memiliki permasalahan yang sama
Indonesia, lokasi tesebut berbeda-beda ada yang
yaitu mengenai komitmen masih rendah dalam
di kota besar, ada yang di desa dan bahkan ada di
pencapaian
pelosok. Perbedaan lokasi ini tentu saja memiliki
dalam visi, misi, dan tujuan sekolah yang sudah
budaya dimana ini sangat mempengaruhi pada
dirancang dan disepakati bersama masih belum
kultur yang terjadi di lingkungan sekolah.
direalisasikan secara penuh, bahkan sebagian
Pendapat lain oleh Zamroni (2007: 6-7), bahwa
yang tertuang dalam visi, misi, dan tujuan sekolah
teori peningkatan mutu sekolah menekankan pada
sama
peran
kenyataan-kenyataan
banyak
sekolah-sekolah
kultur
sekolah
yang
berdiri
diyakini
dapat
produktivitas
sekali
tidak
sekolah,
dijalankan. masalah
misalnya
Berdasarkan
pendidikan
di
komponen
sekolah dan sistem kepemimpinan kepala sekolah
sekolah, seperti kepala sekolah, staf administrasi,
di atas maka perlu dilakukan upaya-upaya
siswa, dan orang tua siswa.
perbaikan dalam pendidikan di sekolah, salah satu
mempengaruhi
perilaku
seluruh
Permasalahan yang ada di SMP Nasional
adalah kepala sekolah melakukan perubahan atau
Bantul saat pengamatan diantaranya ialah 1.
membangun kultur dilembaga sekolah yang
Lokasi SMP Nasional Bantul yang berada di
dipimpinnya
kawasan padat dan di perkotaan menciptakan
memahami kultur dilembaga sekolah terlebih
kondisi yang ramai, bising dan kurang tenang
dahulu
dalam proses pembelajaran, 2. Lahan SMP
sekolahnya.
tetapi
untuk
bisa
kepala
sekolah
meeningkatkan
harus
mutu
Kepemimpinan Kepala Sekolah..... (Nur Johani) 3
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
cara bertanya secara langsung kepada narasumber
kultur yang ada di SMP Nasional Bantul dan
yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru,
mengetahui
dalam
siswa, dan staf/ karyawan SMP Nasional Bantul.
membangun kultur sekolah di SMP Nasional
Metode wawancara secara bebas terstruktur
Bantul.
dengan pedoman yang berasal dari instrumen
peran
kepala
sekolah
yang telah dibuat secara tatap muka langsung. METODE PENELITIAN
Metode ini ditujukan kepada kepala sekolah,
Penelitian ini menggunakan pendekatan
wakil kepala sekolah, guru, siswa, dan staf/
kualitatif deskriptif. Penelitian ini bersifat bersifat
karyawan.
deskriptif karena peneliti ingin mendeskripsikan segala
sesuatu
yang
berkaitan
Metode observasi adalah ruang atau
dengan
tempat, pelaku, kegiatan, obyek, perbuatan,
pelaksanaan efektivitas kepemimpinan kepala
kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan.
sekolah dalam membangun kultur sekolah yang
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
unggul. Tempat penelitian ini dilakukan di SMP
observasi adalah artefak, simbol-simbol, bahasa
Nasional Bantul. Penelitian ini dilaksanakan pada
atau jargon, arsitek bangunan, norma-norma,
bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Mei
nilai-nilai, adat istiadat, etos kerja, visi-misi
2014.
sekolah dan kualitas perilaku di SMP Nasional Subyek penelitian adalah orang-orang
Bantul.
yang akan menjadi sasaran penelitian. Dengan
Metode
kata lain adalah orang-orang yang akan dijadikan
metode
sumber berupa data-data mengenai suatu hal pada
penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala
masa lampau dan sekarang yang diselenggarakan
sekolah, guru, siswa, dan staf/karyawan yang
pihak yang berwenang.
bertugas di SMP Nasional Bantul.
Teknik Analisis Data 1. Pengumpulan Data (Data Collection).
Prosedur dalam penelitian ini mengumpulkan data wawancara dari berbagai sumber yang ada, observasi dilakukan yang berkaitan dengan penelitian sesuai instrumen, dan dokumentasi sekolah yang terkait. Kemudian dikompilasi, diverivikasi, dan disimpulkan.
Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data. Data yang ditemukan meliputi profil sekolah, profil narasumber dan kegiatan yang ada di SMP Nasional Bantul. Peran Kepala
Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang
sekolah
dalam
menggerakan
dan
memotivasi warga sekolah dalam membangun kultur sekolah. Kegiatan pengumpulan data pada
digunakan dalam penelitian ini meliputi metode
penelitian ini adalah dengan menggunakan
wawancara, metode observasi, dan metode dokumentasi.
adalah
pengumpulan data yang mengumpulkan sumber-
sumber penelitian. Adapun yang menjadi subyek
pencermatan
dokumentasi
wawancara
merupakan metode pengumpulan data dengan
wawancara
(interview)
observasi
atau
dokumentasi. 3
dengan
pengamatan
narasumber, dan
studi
4 Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Tahun 2016
2. Reduksi Data (Data Reduction).
berbagai
Reduksi data dalam penelitian ini dapat disejajarkan
maknanya
yang
telah
didapat
dari
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi,
istilah
gambar atau foto dan lain sebagainya, melalui
pengelolaan data mulai dari editing, koding
metode wawancara (interview) didukung dengan
hingga
observasi dan pencermatan dokumentasi.
tabulasi
data.
dengan
sumber
Reduksi
data
hasil
wawancara yang mencakup kegiatan kepala sekolah
dalam
menjalankan
peran
sebagai
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pemimpin yakni menggerakkan guru, karyawan
A. Deskripsi Setting Penelitian
dan siswa dan pengambilan keputusan di SMP
1. Gambaran Umum Sekolah
Nasional Bantul.
SMP Nasional Bantul merupakan sekolah
3. Display Data.
swasta yang terletak di Kabupaten Bantul, Daerah
Pencatatan dari hasil pengumpulan data,
Istimewa Yogyakarta. SMP ini berlokasi di dekat
reduksi data, dan pengorganisasian data ke dalam
jalan besar yang ada di Jalan Jend. Sudirman No.
bentuk diagram, matriks maupun yang bentuk
25
lain dapat dilakukan secara cermat, lengkap dan
Sekolah
teratur sesuai perkembangan data yang diperoleh.
pendidikan
Veteran
4. Verifikasi
Lingkungan
SMP
dan
Penegasan
Kesimpulan
(Conclution Drawing and Verification).
Kecamatan ini
Bantul,
Kabupaten
Bantul.
merupakan
sebuah
yayasan
Januari
Bantul.
Dua Nasional
Bantul
berada
dilokasi yang sangat strategis karena mudah
Display data yang telah diklasifikasikan
dijangkau melalui jalan raya. Lokasi sekolah yang
sesuai dengan ruang lingkup permasalahan yang
dekat dengan jalan raya sehingga memudahkan
telah diteliti yaitu kepemimpinan kepala sekolah
untuk aksesibilitasnya.
dalam membangun kultur sekolah di SMP
2. Kondisi Sekolah
Nasional Bantul kemudian dari proses tersebut
a. Kondisi Fisik SMP Nasional Bantul
menjadi
Kondisi fisik SMP Nasional Bantul cukup baik
kesimpulan dari data penelitian. Bagaimana
meskipun masih ada beberapa bangunan dan
memaknakan data yang diperoleh, kaitannya
fasilitas yang kurang memadai. Selain itu SMP
dengan permasalahan dan tujuan penelitian, perlu
Nasional Bantul memiliki fasilitas-fasilitas guna
dijabarkan dangan jelas.
menunjang proses pembelajaran. Fasilitas yang
keseluruhan
data
dapat
disajikan
Selanjutnya data yang telah dianalisis,
tersedia misalnya white board di setiap kelasnya,
kemudian dijelaskan dan dimaknai dalam bentuk
komputer di ruang TI dan perpustakaan serta
kata-kata untuk mendiskripsikan fakta yang ada
laboratorium (laboratorium IPA), beberapa maket
di lapangan kemudian diambil intisarinya saja.
dan peta serta alat peraga yang berhubungan
Berdasarkan keterangan di atas maka, setiap
dengan pelajaran, lapangan basket, alat-alat
tahap dalam proses tersebut perlu dilakukan
olahraga.
untuk mendapatkan keabsahan data dengan menelaah seluruh data. Data yang ada berasal dari
b. Kondisi Non Fisik SMP Nasional Bantul SMP Nasional Bantul memiliki potensi sebagai berikut: guru sejumlah 18 orang, dengan
Kepemimpinan Kepala Sekolah..... (Nur Johani) 5
lulusan S2 1 orang, lulusan S1 12 orang, lulusan
siswa dan guru. Fasilitas penunjang sekolah
D3 1 orang dan lulusan D2 2 orang, serta SMK
sebenarnya sudah ada seperti ruang komputer
2 orang. Tenaga pendukung seperti pegawai
dan perpustakaan kondisi diawal dulu sudah
Tata Usaha (TU) sebanyak 9 orang dengan 3
komplit dan lengkap baik kondisi komputer dan
orang
lulusan
koleksi buku, tetapi dengan masa pemakaian
SMA/Kejuruan, 1 orang lulusan D3. Jumlah
jangka lama akhirnya ada beberapa yang tidak
siswa angkatan 2014/2015 berjumlah 116 orang.
berfungsi seperti dulu. Sekolah kesulitan untuk
lulusan
SMP,
5
B. Deskripsi Hasil Pembahasan
orang
Penelitian
melakukan pemeliharaan secara berkala dan
dan
penambahan koleksi karena dukungan dana
1. Kultur Sekolah SMP Nasional Bantul a. Kultur Artefak SMP Nasional Bantul 1) Bangunan Sekolah Berdasarkan hasil dari pengamatan
yang sangat terbatas. Dari segi pemanfaatan
peneliti SMP Nasional Bantul sudah memiliki
memadai sehingga perlu fasilitas pembelajaran
berbagai bangunan mulai dari kamar mandi,
yang lebih baik.
lapangan, ruang kelas, ruang perpustakaan,
3) Kebersihan dan Keasrian Sekolah
fasilitas pembelajaran yang ada sudah cukup baik, akan tetapi karena keberadaannya kurang
ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang
Kebijakan
yang
dilakukan
untuk
pengawas, ruang UKS, ruang Multimedia, ruang
lingkungan yaitu tamanisasi dan pengadaan
tata usaha,
petugas
kantin dan terpasang berbagai
kebersihan.
Tamanisasi
dilakukan
slogan di lingkungan sekolah. Secara umum
dengan tujuan menciptakan lingkungan sekolah
bangunan
sudah
yang sejuk dan indah. Kebijakan kepala sekolah
memenuhi standar pelayanan minimal kegiatan
terkait untuk kelestarian lingkungan diantaranya
belajar mengajar hanya saja halaman sekolah
yaitu penghijauan lingkungan sekolah. Peran
terlihat sempit karena ada pembangunan kelas
yang kepala sekolah melakukan pengadaan
baru. Letak sekolah di SMP Nasional Bantul
tanaman rindang di dalam pot dan tanaman
juga strategis untuk dijangkau oleh warga
tersebut ditaruh di sekitar sekolah dengan tujuan
sekolah atau masyarakat lainnya. Dengan tata
agar lingkungan semakin hijau, sejuk dan asri.
letak bangunan yang baik akan mendukung
Peran yang lain yaitu mengajak siswa untuk
pencapaian dari misi sekolah yaitu dapat
menanam tanaman hias dalam pot untuk
meningkatkan pembelajaran yang efektif dan
menghiasi lingkungan sekolah.
akan berdampak pada pencapaian hasil belajar
4) Koleksi Buku Perpustakaan
yang
ada
di
sekolahan
siswa.
Salah satu aspek untuk membentuk kultur
2) Fasilitas Sekolah
sekolah yang unggul ialah bisa dilihat dari perpustakaan, karena perpustakaan merupakan
Melihat hasil observasi dan wawancara
tempat untuk mengembangkan sarana minat
yang dilakukan fasilitas pembelajaran yang ada
baca dan mengisi waktu luang siswa untuk
masih sangat kurang untuk menunjang belajar
belajar mandiri. Perpustakaan yang koleksi dan 5
6 Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Tahun 2016
tata letaknya kurang mendukung tentu ini memberikan
dampak
yang
negatif
untuk
pengembangan kultur sekolah melalui minat baca siswa.
Nasional Bantul 1) Slogan-slogan SMP Nasional Bantul Slogan secara umum bertujuan mengingatkat
5) Media Pembelajaran Media
c. Norma-norma dan nilai-nilai di SMP
warga sekolah untuk menjalankan dan berprilaku
pembelajaran
sarana
warga sekolah sesuai aturan yang ada. Slogan ini
pendukung sekolah untuk membuat pelajaran
berisi ajakan, larangan, dan motivasi sehingga
lebih
esensi
kebaradaan slogan ini cukup penting dalam
penyampaian materi bisa tersampaikan ke siswa
membangun kultur sekolah di SMP Nasional
dengan tepat. Salah satu media pembelajaran
Bantul.
yang ada di SMP Nasional Bantul ialah alat
ditempel
peraga
dalam
mewujudkan sikap atau prilaku siswa ke arah
mempermudah
yang diinginkan seperti dalam visi sekolah.
proses pembelajaran, alat ini dijadikan guru
Meski demikian adanya slogan ini paling tidak
sebagai sarana media pembelajaran yang bisa
bisa menjadikan siswa sebagai rasa intropeksi diri
mendukung penyampaian materi.
dengan apa yang sudah dilakukannya di sekolah,
menarik
siswa,
pembelajaran
dan
merupakan
memberikan
Fungsi adalah
alat
peraga
untuk
di
slogan-slogan
dinding
sekolah
yang
sudah
belum
dapat
sehingga dapat mengubah perilaku yang negatif
b. Perilaku Warga SMP Nasional Bantul Kultur
adanya
sekolah
yang
baik
dapat
kinerja
sekolah,
baik
kepala
Slogan-slogan itu sudah ditempel diberbagai
maupun
tempat misalnya setelah pintu gerbang masuk,
pengguna sekolah lainnya dapat menjalankan visi
dinding ruang guru, dan setiap depan dinding
dan misi sekolah meningkatkan prestasi siswa
ruang kelas. Selain itu beberapa siswa ditemui
dan sekolah. Perilaku warga sekolah SMP
dengan baju tidak dimasukan, ada juga yang
Nasional Bantul diantaranya masih ada siswa
membuang sampah sembarangan itu hal kecil
yang melanggar aturan sekolah, ada kesenjangan
yang sudah ada slogan tetapi belum optimal.
memperbaiki sekolah,
guru,
siswa,
karyawan
ke positif.
dilingkungan sekolah baik staf atau guru, minat
Adanya slogan-slogan ini sebenarnya untuk
baca siswa ke perpustakaan masih minim, OSIS
memberikan atau membentuk kultur sekolah yang
juga tidak berjalan dengan baik dan adanya
bisa mengoreksi diri melalui tulisan-tulisan yang
kegiatan atau upacara-upacara di SMP Nasional
ada di sekolah, namun kenyataannya keberadaan
Bantul.
slogan-slogan
Dengan
demikian
kepala
sekolah
ini
belum
bisa
memberikan
menanamkan rasa handarbeni dimana suasana
manfaat yang nyata untuk mengubah perilaku
kekeluargaan, semangat terus maju, dorongan
siswa. Slogan-slogan di SMP Nasional Bantul ini
untuk bekerja keras, memanfaatkan lingkungan
meski sudah ada di ada di lingkungan sekolah,
dengan baik dan pencapaian visi dan misi sekolah
guru-guru selalu memperingatkan siswa apabila
SMP Nasional Bantul akan terwujud.
ada yang tidak disiplin sesuai aturan sekolah. Harapan sekolah dengan adanya slogan-slogan ini
Kepemimpinan Kepala Sekolah..... (Nur Johani) 7
bisa membentuk karakter siswa dan secara terus
Dalam pemberian arahan dan tugas kepala
menerus membentuk kultur sekolah yang bisa
sekolah melakukannya melihat tugas dan peran
menjadikan motivasi untuk berprestasi di sekolah.
masing-masing warga sekolah, dimana sekolah
2) Visi dan Misi SMP Nasional Bantul
mempunyai aturan dan visi, misi serta tujuan
Visi dan Misi SMP Nasional Bantul
sekolah. Visi, misi dan tujuan sekolah merupakan
merupakan cita-cita ataupun tujuan yang harus
cita-cita sekolah yang harus dicapai. Setelah
dicapai oleh sekolah. visi dan misi ini ditempel
mereka memahami peran dan tugas masing-
dekat pintu masuk sekolah dan di dalam ruang
masing disini kepala sekolah akan melihat sejauh
guru/kepala sekolah. Visi dan misi ini tentunya
mana peran mereka, saat ada masalah atau yang
bisa dengan mudah dilihat dan dibaca oleh warga
dihadapi warga sekolah maka kepala sekolah
sekolah ataupun masyarakat luas.
akan memberikan arahan. Peran kepala sekolah
Berdasarkan hasil pernyataan diatas dapat
sangat penting dalam memberikan motivasi dan
disimpulkan dalam pencapain visi dan misi
arahan kepada seluruh warga sekolah untuk
sekolah harus dilakukan secara bersama-sama
punya
dengan komitmen kuat, kepala sekolah sebagai
lingkungan sekolah yang ada dalam visi dan misi
pemimpin juga selalu mengingatkan program-
sekolah. Dimana komitmen yang kuat dan saling
program yang ada di visi dan misi sekolah. selain
mendukung satu sama lain ini akan mewujudkan
itu perlu adanya dukungan moral dan material
dan menumbuhkan iklim kerja dan prestasi siswa
untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut.
maupun sekolah lebih baik.
Pencapaian Visi dan Misi sekolah juga sebagian
2) Pengambilan keputusan
komitmen
yang
kuat
mewujudkan
ada yang sudah terlaksana dan ada yang belum.
Kepala sekolah SMP Nasional Bantul
Seperti kedisiplinan di sekolah masih ditemui
dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
siswa
melihat
yang
melanggar
aturan
berangkat
apa
yang
menjadi
pertimbangan
terlambat, dan membolos. Selain itu pencapaian
sebelum membuat keputusan seperti bagaimana
yang
sholat
permasalahannya, siapa yang terlibat hingga
berjamaah, setiap kelas akan dijadwal rutin untuk
manfaat dan dampak dari keputusan tersebut.
melaksanakan
Pengambilan
berhasil
yaitu
sholat
menggiatkan
berjamaah
di
sekolah
keputusan ketelitian,
meskipun hanya menggunakan ruang kelas yang
kecermatan,
difungsikan sebagai sarana ibadah.
pertimbangan yang mendalam dari kepala
2. Peran kepala sekolah dalam membangun kultur sekolah di SMP Nasional Bantul
sekolah.
a. Pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal di SMP Nasional Bantul
ditentukan dapat berjalan dengan maksimal dan
1) Komunikasi dan Koordinasi Kepala Sekolah
sekolah.
Dalam
dan
membutuhkan pertimbangan-
pengambilan
keputusan
tentunya selalu dirapatkan agar keputusan yang
tidak
SMP Nasional Bantul
memberikan
dampak
negatif
untuk
3) Pembinaan Minat Bakat di SMP Nasional Bantul 7
8 Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Tahun 2016
Pembinaan minat bakat siswa di SMP
dan menjaga keharmonisan warga sekolah.
Nasional Bantul ini harus didukung oleh semua
Salah satu upaya yang dilakukan kepala sekolah
pihak yang terlibat di sekolah. Sekolah memiliki
yaitu
kegiatan tersebut terdiri dari tonti, sepak bola,
“handarbeni” merupakan rasa memiliki, peduli
dan membatik, kegiatan ini bertujuan untuk
dan tanggungjawab terhadap semua yang ada di
mengasah bakat siswa dari segi non akademik.
lingkungan sekolah. Kepemimpinan kepala
Kegiatan minat bakat ini juga wujud kepala
sekolah sangat dominan berpengaruh terhadap
sekolah dalam pengaplikasian misi sekolah
perkembangan sekolah di SMP tersebut.
yaitu mengaktifkan ekstrakulikuler olahraga, seni dan ketrampilan. Peran kepala sekolah
menumbuhkan
rasa
“Handarbeni”.
2) Penataan Lingkungan Fisik SMP Nasional Bantul
dalam hal ini melihat potensi yang ada dan
Penciptaan iklim kerja yang kondusif
memberikan wadah bagi siswa untuk bisa
terwujud degan baik. Adanya kesenjangan yang
mengembangkan bakat melalui ekstrakulikuler
terjadi antara guru DPK dan guru Non DPK peran
yang ada. Kegiatan ini pun memberikan hasil
kepala sekolah melakukan sosialisasi saat upacara
salah satunya kegiatan membatik SMP Nasional
yaitu dengan cara menanamkan rasa “handarbeni”
terpilih dari dinas terkait menjadi sekolah yang
pada setiap warga sekolah. Peran kepala sekolah
mengikuti pameran membatik di pagelaran
yang lain untuk menjaga keharmonisan guru dan
Bantul Ekspo tahun 2014.
staf diadakan outbond ini bertujuan untuk
b. Menciptakan Iklim Kerja yang Kondusif 1) Penciptaan Hubungan Kerja yang Harmonis
Kepala sekolah menilai kalau guru DPK masih kurang peduli dengan perkembangan sekolah khususnya kepedulian terhadap siswa, seolah-olah
dan dapat mencegah adanya kesenjangan. Peran kepala sekolah yang mendukung iklim kerja yang
di SMP Nasional Bantul
mereka
menciptakan hubungan kerja di sekolah kondusif
hanya
menjalankan
tugasnya sebagai guru hanya mengajar tetapi fungsi mendidiknya masih minim, misalnya ada
bagus juga adanya kebijakan tamanisasi yaitu berupa menanam tanaman dipot dan diletakan di sekitar kelas atau sekolah. Kepala sekolah juga sangat
antusias
peduli
dengan
menjaga
kebersihan, tidak buang sampah sembarangan di lingkungan sekolah.
siswa yang bajunya tidak dimasukan kadang ada
Kepala sekolah dalam menggerakan
beberapa guru DPK yang cuek dengan hal
warganya harus bisa berkomunikasi antar
tersebut, berbanding terbalik dengan guru
elemen
yayasan,
yang
baik
akan
dari
menciptakan hubungan yang harmonis antara
memeliki
rasa
siswa, staf, guru dan kepala sekolah serta
kepedulian dan tanggungjawab kepada sekolah
yayasan untuk mencegah terjadinya konflik dan
sangat besar. Untuk itu kepala sekolah untuk
menunjang
menciptakan suasana lingkungan sekolah yang
menghasilkan kultur sekolah yang unggul.
baik dan warganya mentaaati aturan, kerjasama
Dengan adanya hubungan yang harmonis antar
sekolah
mereka
sekolah
mengabdi
berdirinya
dimana
warga
dan
kerja
sama
yang
baik
agar
Kepemimpinan Kepala Sekolah..... (Nur Johani) 9
seluruh warga sekolah, yang mana antar staf
sudah mengikuti paling tidak bisa membuat
maupun guru serta kepempinan kepala sekolah
modul pembelajaran seperti Powerpoint yang
mampu bekerja sama dengan baik, hubungan
disajikan ke siswa.
saling menghormati antar tugas pokok masing-
Dari data diatas pemanfaatan teknologi
masing tentu akan mendukung kinerja maupun
informasi di SMP Nasional Bantul masih
tercipta iklim kerja yang kondusif.
kurang optimal, hal ini didukung beberapa guru belum
c. Pemanfaatan Kemajuan Teknologi Dengan
era
globalisasi
saat
kepala
sekolah
menggunakan
disini dituntut selalu mengikuti perkembangan
sudah
efektif
yaitu
teknologi
informasi
sebagai
pendukung sarana pembelajaran, selain itu
ilmu dan menggunakan metode yang tepat
kepala sekolah melakukan kerjasama dengan
dalam mendukung pembelajaran di sekolah, hal
pihak yayasan sekolah untuk meminta dana
ini masih menjadi kendala untuk SMP Nasional penggunaan
informasi
mengikutsertakan guru-guru yang belum bisa
sangat pesat, untuk itu guru sebagai pengajar
mewujudkan
teknologi
sebagai sarana pendukung pembelajaran. Peran
ini
perkembangan ilmu pengetahuan berkembang
untuk
menggunakan
perbaikan fasilitas laboratorium komputer di
teknologi
SMP Nasional Bantul.
modern yang mendukung pembelajaran dan daya tarik siswa. Tidak ketinggalan staf juga
SIMPULAN DAN SARAN
dituntut dapat mengoprasikan teknologi modern misalnya update data pokok pendidikan saat ini
A. Simpulan
sudah
1. Kultur sekolah di SMP Nasional Bantul dapat dilihat dari: a. Artefak di SMP Nasional Bantul
menggunakan
Penggunaan
teknologi
sistem
aplikasi.
modern
ini
dapat
menumbuhkan motivasi dalam belajar jika tepat
Artefak kultur budaya yang ada di SMP
dalam pengaplikasiaanya, tentu ini mewujudkan
Nasional Bantul perlu adanya perbaikan akan
kultur sekolah yang unggul di SMP Nasional
tetapi dalam pelaksanaannya perlu penekanan
Bantul.
lebih lanjut kultur sekolah yang unggul. Upaya Peran kepala sekolah dalam hal ini guru-
dalam membangun kultur yang unggul ialah
guru yang belum menggunakan teknologi
gedung bangunan sekolah yang sudah ada
pembelajaran
pendukung
pembatas antara SMP Nasional Bantul dan SMK
pembelajaran diikutkan program bimbingan
Nasional Bantul, kebersihan dan keasrian sekolah
teknis sesuai usulan pengawas sekolah dan
juga sangat mendukung terciptanya lingkungan
kerjasama dengan Dinas Pendidikan Dasar
yang nyaman sehingga dapat mendukung proses
Kabupaten
biasanya
pembelajaran siswa, sedangkan kultur sekolah
dilakukan setahun 2 x dari dinas terkait, dan kita
yang perlu perbaikan ialah dari fasilitas sekolah
selalu
yang belum bisa optimal seperti laboratorium
sebagai
Bantul.
mengusulkan
sarana
Kegiatan
beberapa
ini
guru
untuk
mengikuti kegiatan ini. Beberapa guru yang
komputer, 9
koleksi
perpustakaan,
media
10 Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Tahun 2016
pembelajaran yang memberikan dampak negatif
sampah pada tempatnya. Selain itu pencapaian
untuk siswa.
yang
b. Perilaku warga sekolah di SMP Nasional Bantul Kultur sekolah yang baik dapat memperbaiki
berjamaah, setiap kelas akan dijadwal rutin untuk
kinerja sekolah, baik kepala sekolah, guru, siswa, karyawan maupun pengguna sekolah lainnya dapat
menjalankan
meningkatkan
visi
prestasi
dan siswa
misi
sekolah
dan
sekolah.
berhasil
melaksanakan
yaitu
sholat
menggiatkan
berjamaah
sholat
di
sekolah
meskipun hanya menggunakan ruang kelas yang difungsikan sebagai sarana ibadah. 3.
Peran kepala sekolah dalam membangun kultur sekolah di SMP Nasional Bantul
diantaranya masih ada siswa yang melanggar
a. Pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal Dalam pemberian Peran kepala sekolah
aturan sekolah, ada kesenjangan dilingkungan
dalam pendayagunaan sumber daya manusia di
sekolah baik staf atau guru, minat baca siswa ke
SMP Nasional Bantul terlaksana secara efektif,
perpustakaan masih minim, OSIS juga tidak
ditunjukan
berjalan dengan baik dan adanya kegiatan atau
komunikasi dan koordinasi antara elemen warga
upacara-upacara
Bantul.
sekolah. Seperti adanya arahan dari kepala
Dengan demikian kepala sekolah menanamkan
sekolah dalam pembuatan RPP dan pembagian
rasa handarbeni dimana suasana kekeluargaan,
tugas yang jelas untuk staf, dimana sebelumnya
semangat terus maju, dorongan untuk bekerja
tidak adanya arahan atau masukan dalam
keras, memanfaatkan lingkungan dengan baik dan
pembuatan RPP dan pembagian tugas yang
pencapaian visi dan misi sekolah SMP Nasional
kurang
Bantul akan terwujud.
kesenjangan di lingkungan sekolah. Adanya
c. Norma-norma dan nilai-nilai di SMP
pengambilan keputusan di SMP Nasional Bantul
Perilaku warga sekolah SMP Nasional Bantul
di
SMP
Nasional
yang
jelas
pertama
sehingga
dengan
dapat
adanya
menimbulkan
kepala sekolah melakukan langkah yang tepat
Nasional Bantul Nilai-nilai atau norma merupakan bagian kultur
yaitu melihat semua aspek yang terlibat dan
yang ada di SMP Nasional Bantul selalu
menimbang kelebihan atau kekurangan pada
berkembang dan menjadi suatu simbol yang
setiap aspek. Adanya pembinaan minat bakat
dimiliki sekolah serta dapat menumbuhkan visi
siswa
dan misi sekolah, SMP Nasional Bantul memiliki
memberikan
kemampuan
nilai-nilai dan norma-norma seperti slogan-slogan
Kegiatan
didukung
dan visi dan misi sekolah. Nilai-nilai dan norma-
diperhatikan oleh kepala sekolah, para siswa juga
norma tersebut tidak berjalan dengan semestinya
antusias
karena ditemukan beberapa hal yang bertentangan
ketrampilan
dengan apa yang menjadi semboyan, visi dan
ekstrakulikuler sepak bola.
misi sekolah. Berikut
b. Menciptakan Iklim Kerja yang Kondusif
kegiatan-kegiatan atau
nilai-nilai yang menjadi pegangan sekolah seperti adanya slogan dilarang merokok, buanglah
di
SMP
ini
Nasional
mengikuti
Penciptaan
bertujuan
non
akademik.
penuh
kegiatan
membatik,
iklim
Bantul
kerja
dan
sangat
ini
seperti
memasak,
yang
dan
kondusif
terwujud dengan baik apabila tidak kesenjangan
Kepemimpinan Kepala Sekolah..... (Nur Johani) 11
yang terjadi antara guru DPK dan guru Non DPK
b. Kepala sekolah hendaknya lebih tegas
peran kepala sekolah melakukan sosialisasi saat
dalam pengambilan keputusan yang
upacara yaitu dengan cara menanamkan rasa
berkaitan dengan pelanggaran tata tertib
“handarbeni” pada setiap warga sekolah. Peran
sekolah di SMP Nasional Bantul
kepala
sekolah
yang
lain
untuk
menjaga
c. Kepala sekolah hendaknya lebih peka
keharmonisan guru dan staf diadakan outbond ini
terhadap
bertujuan untuk menciptakan hubungan kerja di
khususnya perbedaan status guru di
sekolah kondusif dan dapat mencegah adanya
SMP Nasional Bantul
kesenjangan.
Peran
kepala
sekolah
yang
perilaku
warga
sekolah
2. Bagi Guru
mendukung iklim kerja yang baik juga adanya
a. Guru hendaknya memanfaatkan media
kebijakan tamanisasi yaitu berupa menanam
teknologi
tanaman dipot dan diletakan di sekitar kelas atau
pembelajaran di SMP Nasional Bantul
sekolah. Kepala sekolah juga sangat antusias
untuk
mendukung
b. Guru hendaknya bisa lebih perhatian
peduli dengan menjaga kebersihan, tidak buang
terhadap
perilaku
siswa
melanggar
sampah sembarangan di lingkungan sekolah.
aturan di SMP Nasional Bantul c. Guru hendaknya bisa memotivasi dan
c. Pemanfaatan Kemajuan Teknologi Pemanfaatan teknologi informasi di SMP
mendukung visi dan misi di SMP
Nasional Bantul masih kurang optimal, hal ini
Nasional Bantul
didukung beberapa guru belum menggunakan
3. Bagi Siswa
teknologi informasi sebagai sarana pendukung
a. Siswa hendaknya memanfaatkan waktu
pembelajaran. Peran kepala sekolah sudah efektif
luang untuk kegiatan positif
yaitu mengikutsertakan guru-guru yang belum
b. Siswa hendaknya bisa mencari refrensi
bisa menggunakan teknologi informasi sebagai
materi pelajaran di perpustakaan
pendukung sarana pembelajaran, selain itu kepala
c. Siswa hendaknya menjalakan peraturan
sekolah melakukan kerjasama dengan pihak
di SMP Nasional Bantul
yayasan sekolah untuk meminta dana perbaikan
4. Bagi Karyawan/staf
fasilitas laboratorium komputer di SMP Nasional
a. Karyawan
hendaknya
Bantul.
koordinasi
B. Saran
masing-masing.
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan
mengenai
b. Karyawan mengoptimalkan
peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:
teknologi informasi.
a. Kepala sekolah hendaknya melakukan perbaikan fasilitas sekolah di SMP Nasional Bantul 11
lebih
tugas
pokok
hendaknya
dan kesimpulan yang telah dilakukan, maka
1. Bagi Kepala sekolah
bisa
bisa
perkembangan
12 Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Tahun 2016
DAFTAR PUSTAKA Farida Hanum. (2011). Sosiologi Pendidikan.Yogyakarta: Kanwa Publisher. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003. Zamroni. (2011). Dinamika Peningkatan Mutu, Yogyakarta: Gavin Kalam Utama.
Kepemimpinan Kepala Sekolah..... (Nur Johani) 13
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KULTUR SEKOLAH DI SMP NASIONAL BANTUL
Artikel Jurnal
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
Oleh: Nur Johani 09101244002
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET 2016
13
14 Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan Tahun 2016
PERSETUJUAN
Artikel jurnal sebagai tugas akhir skripsi yang berjudul “PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBANGUN KULTUR SEKOLAH DI SMP NASIONAL BANTUL ” yang disusun oleh Nur Johani NIM 09101244002 ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk di upload.