PERAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI UNTUK MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Bambang Subiyanto Deputi Bidang Jasa Ilmiah - LIPI
BANDUNG 5 November 2015
Seminar Nasional MAPEKI 2015)
PROFIL LIPI Lembaga Penelitian Berkelas Dunia • Lembaga Penelitian Tertua
• Didirikan tahun 1967 • Sejarah LIPI berawal dari era kolonial tahun 1817 (Pusat Konservasi Tumbuhan/Kebun Raya Bogor)
• Lembaga Penelitian Terbesar • Top 5% world wide (Webomatrics) • Pemimpin Kontributor Paten di Indonesia
Lembaga Penelitian Terbesar 26 Pusat Penelitian 16 Unit Pelaksana Teknis 4 Biro Administratif 2 Pusat Internasional 4 Kebun Raya • 4648 Karyawan (1543 Peneliti) Berlokasi di 11 provinsi
POSISI LIPI PADA STRUKTUR NASIONAL
Presiden Republik Indonesia
Badan Khusus
Kementerian
LIPI Dan Lainnya
STRUKTUR PIMPINAN LIPI Kepala LIPI Wakil Kepala
Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain
Dr. Akmadi Abbas
Sekretaris Utama
Deputi Ilmu Pengetahuan dan Kebumian
Dr. Siti Nuramaliati Prijono Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati Prof. Dr. Enny Sudarmonowati
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Dr. Laksana Tri Handoko
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan Prof. Dr. Aswatini
Deputi Bidang Jasa Ilmiah Prof. Dr. Bambang Subiyanto
PUSAT PENELITIAN PENGETAHUAN KEBUMIAN Geoteknologi, Oseanografi, Limnologi, Metalurgi dan Material Penelitian Laut Dalam, Ambon PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN Kemasyarakatan dan Kebudayaan Ekonomi, Kependudukan, Politik, Sumber Daya Regional JASA ILMIAH Pusat Inovasi, Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah, Metrologi, Sistem Mutu dan Teknik Pengujian
PENGETAHUAN HAYATI Biologi, Bioteknologi, Biomaterial, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya PENGETAHUAN TEKNIK Fisika, Kimia, Informatika, Tenaga Listrik dan Mekatronika, Elektronika & Telekomunikasi, Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Peneliti
Fasilitas & Infrastruktur
Tantangan di Depan Mata FREE FLOW CAPITAL
FREE FLOW GOODS
FREE FLOW INVESTMENT
MEA 2015
FREE FLOW HIGH SKILL HUMAN RESOURCES
STRATEGI INTERVE NSI S &T
CULTURE /MIND SET
PENINGKAT AN DAYA SAING
Pengembang an STP, SP dan TP
Peran Peran PT dan LEMLIT
SDM Kaliber Internasional Solusi permasalahan Global (Pangan, energi, air, kesehatan dll) Studi dan training ke LN bagi Peneliti
Peremajaan dan penambahan Sarpras yang berkelas internasional
Proposal
SDM
Infrastruktur
SDM Kaliber Int.
ACUAN VISI-MISI PRESIDEN RI Nawa Cita ke-6:
Membangun sejumlah Science dan Techno Park (STP) di daerah-daerah, politeknik dan SMK-SMK dengan prasana dan sarana dengan teknologi terkini.
STRATEGI RPJMN (2015-2019)
Science - Technology Park
Strategi pelaksanan RPJMN 2015-2019
Strategi Dalam RPJMN 2015-2019 strategi melaksanakan PUNAS RISTEK : • Semua kegiatan riset harus menunjukkan kemajuan capaian secara berturut-turut dari eksplorasi hingga difusi; • Prioritas kegiatan riset adalah kegiatan yang dapat mencapai tahap difusi; • Penyediaan kebutuhan di setiap tahapan riset secara memadai.
ARAH KEBIJAKAN
Science - Technology Park
Pembangunan Taman Sains dan Teknologi Nasional ( National Science Techno Park, N–STP ) diarahkan berfungsi sebagai:
Pusat pengembangan sains dan teknologi maju; Pusat penumbuhan wirausaha baru di bidang teknologi maju; Pusat layanan teknologi maju ke dunia usaha dan industri.
ARAH KEBIJAKAN (lanjutan)
Science - Technology Park
Pembangunan Taman Sains ( Science Park ) di Provinsi diarahkan berfungsi sebagai
Penyedia pengetahuan teknologi terkini kepada masyarakat; Penyedia solusi–solusi teknologi yang tidak terselesaikan di techno park; Sebagai pusat pengembangan aplikasi teknologi lanjut bagi perekonomian lokal.
ARAH KEBIJAKAN (lanjutan)
Science - Technology Park
Pembangunan Taman Tekno (Techno Park ) di Kabupaten/Kota diarahkan berfungsi sebagai:
Pusat penerapan teknologi untuk mendorong perekonomian di Kabupaten/Kota; Tempat pelatihan, pemagangan, pusat diseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis ke masyarakat luas;
Penyebab Sulitnya Komersialisasi Hasil Riset Main set pengusaha
Main set peneliti
Peneliti/Dosen • • • •
Pengusaha
Tidak berpikir untung rugi Temuan baru/Novelty Jurnal dan Paten Prototipe belum siap pakai
• Harus untung dan untung • Tidak ada resiko • Proven technology
Jadi Peneliti dan Pengusaha seperti minyak dan air. Diperlukan untuk mediasi dan tempt bertemu PERCEPATAN KOMERSIALISASI
PENGEBANGAN SCIENCE AND TECHNOPARK (INKUBATOR TEKNOLOGI)
PENGEBANGAN SCIENCE AND TECHNOPARK (INKUBATOR TEKNOLOGI) LIPI SEBAGAI SARANA UNTUK KOMERSIALISASI HASIL RISET
Pembangunan Science Park dan Techno Park LIPI Total Anggaran Th 2015 RPJMN 2015-2019 Rp. 70 Milyar Techno Park di Samosir, Sumut
Techno Park di Ternate, Maluku Utara Techno Park di Enrekang, Sulsel
Science Park di Cibinong, Jabar
Techno Park di Tual, Maluku
Techno Park di Tasikmalaya, Jabar Techno Park di Banyumulek, NTB
Techno Park di Mataram, NTB
Peran unsur Inovasi di Science and Techno Park (STP) Riset, prototype teknologi Peran Peneliti Kolaborasi riset dgindustri dan Dosen Penyedia SDM Mentor diklat, inkubasi Fasilitas lab, uji, sertifikasi
A
Sebagai Pemberi Sarana
Regulasi, Pasari Lahan & infras. Program & angg. Ekosistem inovasi dan iklim kewirausahaan di masyarakat Jejaring
Sebagai Produsen Teknologi
Litbang &PT
Pemerintah
G
Bisnis
B
Sebagai Pengguna Teknologi ide inovasi berbasis kebutuhan industri tenan STP pasar bagi produk Investor
Peran unsur Inovasi di Techno Park (TP) Badan Litbang Daerah sebagai Institusi Intermediasi
Sebagai Pemberi Sarana
Sebagai Pengguna Teknologi Pemerintah
Regulasi, Pasari Lahan & infras. Program & angg. Ekosistem inovasi dan iklim kewirausahaan di masyarakat Jejaring
G
Bisnis
B ide inovasi berbasis kebutuhan industri tenan STP pasar bagi produk Investor
Peran Peneliti dan Dosen
Tujuan adanya Techno Park di setiap Kota/Kabupaten 1. Tumbuhnya industri baru berbasis pemanfaatan SDA lokal (nilai tambah SDA lokal) 2. Industri baru berbasis teknologi dalam negeri (anak bangsa) 3. Teknologi berasal dari perguruan tinggi setempat atau dari Llitbang L/K 4. Penyebaran tumbuhnya industri di daerah 5. Penyedian lapangan kerja di daerah
Peneliti dan Dosen : transfer teknologi
GEDUNG STP-LIPI DI CIBINONG SCIENCE CENTER, CIBINONG BOGOR
Fasilitas Science and Techno Park (STP) LIPI RUANG TENANT LUAS : 24 M2 JUMLAH : 20 ruang SEWA : Rp. 240.000/bln FASILITAS : meja kursi, AC, Wifi
2015
2013
IPTEKDA LIPI : Program Komersialisasi Hasil Riset untuk Daerah • Wujud tanggung jawab LIPI kepada masyarakat dan negara : “Mencerdaskan kehidupan dan mensejahterakan bangsa“, LIPI melakukan program pro-rakyat melalui penyebarluasan kesadaran akademis serta penyampaian solusi atas berbagai permasalahan kritis yang dihadapi masyarakat (IPTEKDA LIPI) sejak 1998 Kegiatan IPTEKDA adalah Kegiatan Pemberdayaan dan Pengembangan IKM/UKM bersifat mendidik (bukan charity) berorientasi IPTEK, Ekonomi, Kelembagaan dan berkelanjutan sesuai dengan potensi/kearifan lokal masing-masing daerah
DALAM RANGKA KOMERSIALISASI HASIL RISET LIPI
04:14
SEBARAN LOKASI KEGIATAN IPTEKDA LIPI Tahun 2005-2014
Dirasa masih kurang dan tidak kelihatan bagi LIPI
Kalimantan Barat (1 Keg) NAD (26 Keg)
Kalimantan Selatan (9 Keg)
Riau (3 Keg) Jambi (15 Keg)
.
Sumatera Utara (10 Keg)
Sulawesi Tengah (6 Keg) Sulawesi Utara (1 Keg)
Sumatera Selatan (9 Keg)
.
Sumatera Barat (30 Keg) Bengkulu (19 Keg)
.
Lampung (19 Keg) DKI. Jakarta (8 Keg)
Maluku Utara (3 Keg)
Banten (10 Keg)
.
.
.
Papua (3 Keg)
Maluku (4 Keg)
NTT (18 Keg)
Jawa Timur (126+20 Keg)
,
Jawa Barat (107 Keg) D.I.Y (40 Keg) Jawa Tengah (90 Keg)
Sulawesi Tenggara (34 Keg)
Bali (10 Keg)
NTB (18 Keg)
Sulawesi Selatan (83 Keg)
PMK No.72/PMK.02/2015 Tentang Imbalan yang Berasal dari PNBP Royalti Paten kepada Inventor
Direktorat Jenderal Anggaran
Jakarta, 25 September 2015
TARIF IMBALAN TERTENTU (Pasal 8) Tarif Imbalan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dihitung berdasarkan lapisan nilai dengan persentase menurun dengan ketentuan sebagai berikut: a. untuk lapisan nilai sampai dengan Rp100.000.000 (seratus juta rupiah), Inventor diberikan tarif Imbalan tertentu sebesar 40% (empat puluh persen); b. untuk lapisan nilai lebih dari Rp100.000.000 (seratus juta rupiah) sampai dengan Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah), Inventor diberikan tarif Imbalan tertentu sebesar 30% (tiga puluh persen); c. untuk lapisan nilai lebih dari Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah), Inventor diberikan tarif Imbalan tertentu sebesar 20% (dua puluh persen); dan d. untuk lapisan nilai lebih dari Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah), Inventor diberikan tarif Imbalan tertentu sebesar 10% (sepuluh persen).