Peran dan Arti AMDAL DR. IR. RIRIEN PRIHANDARINI, MS
Konsep AMDAL di Indonesia AMDAL secara formal berasal dr US National Environmental Policy Act (NEPA) th 1969; Dalam UU ini AMDAL dimaksudkan sbg alat untuk tindakan preventif thd kerusakan lingk dan ggn kes yg mungkin timbul oleh aktivitas manusia (pemb ekonomi dan industri); Di Indonesia konsep AMDAL tersurat dalam UU RI No. 23 Tahun 1997 ttg Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Ekologi Pembangunan Konsep AMDAL mempelajari dampak pemb thd kualitas lingk dan kes juga sebaliknya dampak kualitas lingk dan kes thd pemb; Konsep ini didasarkan pada konsep Ekologi Manusia Manusia Kualitas lingk Kualitas Kes AMDAL adalah bag dari ekologi pemb (bag dr ekologi manusia) yg mempelajari hub timbal balik antara pemb, lingk dan kes. Pembangunan Lingk Kesehatan
Dampak
(1)
Dampak adalah pengaruh aktivitas manusia dlm pemb thd kualitas lingkungan dan kes masyarakat Dilain fihak kondisi lingk di Indonesia mengganggu kesejahteraan rakyat o.k. kurangnya pembangunan : - San lingk jelek -> peny berbasis lingk - Transmigrasi gagal o.k. terserang malaria - Hujan : banjir, kalau kemarau : kekeringan Pembangunan
Lingkungan
Kesehatan Masy.
- melindungi kualitas lingk dan kes. masyarakat - meyelamatkan pembangunan
Dampak
(2)
Dampak adalah perubahan yg terjadi sbg akibat suatu aktivitas : alamiah ataupun buatan manusia; dapat berupa kimia, fisik, biologik, sosekbud ataupun kes lingk; Dlm konteks AMDAL penelitian dampak dilakukan krn adanya rencana aktivitas manusia dlm pembangunan Dampak jadi masalah bila perubahan o.k. pemb > drpd sasaran yg direncanakan (dibandingkan dgn keadaan sebelum ada perubahan).
Batasan Dampak
A.
Dampak adalah perbedaan antara kondisi lingkungan atau kesehatan sebelum ada pembangunan dan yang diperkirakan akan ada setelah pembangunan (Clark, 1978);
B.
Dampak adalah perbedaan antara kondisi yang diprakirakan akan ada tanpa pembangunan dengan yang diprakirakan akan ada dengan adanya pembangunan (Munn, 1979).
Dampak
Kegiatan Pembangunan
Dampak
Dampak Bio-fisik
Dampak Ses-ek-bud
Dampak Bio-fisik
Dampak Ses-ek-bud Tujuan Kenaikan Kesejahteraan
Pemb bertujuan meningkatkan kesejahteraan Menimbulkan dampak (efek yg tdk direncanakan)
Munn (1979) : Scientific Committee on Problems of the Environment (SCOPE) Dengan proyek
Kualitas lingkungan (Q)
Tanpa proyek
to
t1
Lazimnya yg dipakai untuk menghitung besar dampak adalah dgn metoda Munn (1979) dalam “SCOPE”.
Rona Lingkungan Awal (RLA) Dalam PP No. 51 Th. 1993 dipakai istilah Rona Lingkungan Awal (RLA): merupakan baseline data, bukan merupakan kondisi lingkungan sebelum ada proyek. Dampak didefinisikan spt oleh Munn (1979) yaitu perbedaan kondisi lingkungan antara dengan dan tanpa adanya proyek
Dampak Sosial dan Kesehatan Di negara Barat dikembangkan Social Impact Analysis (Analisis Dampak Sosial) o.k. AMDAL hanya mempelajari dampak fisik, kimia dan biologi; Di Indonesia sudah dikembangkan ADS ini dlm Kep Ka BAPEDAL No. 9 Th 2001 ttg Keterlibatan Masy Dlm Pembangunan. WHO juga mengembangkan ENV Health Impact Assessment (ADKL) dengan alasan yang sama (US-AID)
Aspek Kesehatan : faktor utama Kesejahteraan
Disebutkan dlm UU No. 23/1997 bahwa pengelolaan lingk bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Aspek kesehatan adalah faktor utama kesejahteraan, shg konsep kesehatan lingkungan / masyarakat masuk AMDAL ADS dan ADKL harus diintegrasikan dlm AMDAL o.k. - memperpendek birokrasi - ADS dan ADKL tak dpt dipisah dr AMDAL - Dampak fisik, kimia, biologi besarnya ditentukan oleh dampak sosial dan kesehatan shg mempermudah pengambilan keputusan.
Peruntukan AMDAL AMDAL adalah 1 set dokumen terdiri dari KA ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL, serta ringkasan eksekutif yg dipakai dasar untuk pengambilan keputusan; Tujuan AMDAL : internalisasi pertimbangan lingk dlm proses perencanaan, pembuatan program dan pengambilan keputusan (Caldwell, 1978). Menjamin pertimbangan lingk disertakan dlm perencanaan dan pelaksanaan proyek pembangunan (US AID)
Wajib AMDAL
Setiap rencana kegiatan/usaha yg diprakirakan punya dampak besar dan penting thd lingk wajib dilengkapi dgn AMDAL (UU 23/1997) Peran AMDAL adalah dalam pengambilan keputusan ttg proyek yg sedang direncanakan;
Efektivitas AMDAL Efektivitas AMDAL (?) - Sekedar dokumen saja - Sekedar memenuhi peraturan - Tdk beri masukan dlm pengambilan keputusan - Untuk membenarkan suatu proyek - Kurang pengertian - Kurang berkembangnya teknik AMDAL - Ketrampilam Komisi Penilai Kurang - Belum ada pemantauan terhadap rekomendasi AMDAL
Metodologi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Kuliah 3 - 5
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan diperuntukkan bagi perencanaan program atau proyek Karena itu AMDAL sering disebut preaudit Baik menurut undang-undang maupun berdasarkan pertimbangan teknis, AMDAL bukanlah alat untuk mengkaji lingkungan setelah proyek selesai atau operasional Sehingga tidak ada lagi acuan uncuk mengukur dampak Di dalam AMDAL, arti dampak sebaiknya diberi batasan yang jelas, perbedaan antara kondisi sebelum dan sesudah pelaksanaan proyek AMDAL dapat dilakukan sejak awal pelaksanaan proyek, yaitu bersamaan dengan eksplorasi, telaah kelayakan rekayasa dan telaah ekonomi sehingga AMDAL menjadi sebuah komponen integral telaah kelayakan proyek
Sebab-sebab penting tidak efektifnya AMDAL Pelaksanaan AMDAL yang terlambat sehingga tidak dapat lagi mempengaruhi proses perencanaan tanpa menyebabkan penundaan pelaksanaan proyek dan menaikkan biaya proyek Kurangnya pengertian tentang arti dan peranan AMDAL, sehingga AMDAL dilaksanakan sekedar untuk memenuhi peraturan atau bahkan disalahgunakan untuk membenarkan suatu proyek Belum cukup berkembangnya teknik AMDAL menjadi produk yang relevan, dengan rekomendasi spesifik dan jelas Kurangnya keterampilan pada komisi AMDAL untuk memeriksa laporan AMDAL, dan Belum adanya pemantau yang baik untuk mengetahui apakah rekomendasi AMDAL yang tertera dalam RKL benar-benar digunakan untuk menyempurnakan perencanaan dan dilaksanakan dalam implementasi proyek
Prosedur Kerja Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan suatu proses yang terdiri atas banyak langkah Semula menurut PP 29 tahun 1986 prosedur AMDAL sangat panjang, kemudian diganti dengan PP 51 tahun 1993 menjadi prosedur yang lebih disederhanakan Perhatikan gambar skema di samping
Penapisan Penapisan bertujuan untuk memilih rencana pembangunan mana yang harus dilengkapi dengan AMDAL Langkah ini sangat penting bagi pemrekarsa untuk dapat mengetahui sendiri mungkin apakah proyek akan terkena AMDAL yang berkenaan dengan RAB dan time schedule Seperti diamanatkan dalam pasal 16 UU No 4 th 1982, hanya rencana proyek yang diperkirakan akan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan saja yang diwajibkan untuk dilengkapi dengan AMDAL Dengan penapisan ini diharapkan kepedulian kita terhadap lingkungan tidak akan mengakibatkan bertambahnya waktu, tenaga, dan biaya yang berlebih untuk pembangunan Di Indonesia penapisan dilakukan dengan daftar positif seperti ditentukan dalam keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Kepmen 11/MENLH/4/1994
Pelingkupan Scoping, ialah penentuang ruang lingkup studi ANDAL yaitu
bagian AMDAL yang terdiri atas identifikasi, prakiraan dan evaluasi dampak Akan tetapi, laporan AMDAL yang ada menunjukkan bahwa batas penelitiannya sering tidak jelas Fokusnya kabur, sebab terjadinya kerancuan batasan dan karenanya perlu dilakukan ANDAL secara komprehensif Dalam UU No 4 th 1982 disebutkan, “Analisis mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan”. Batasan penting inilah yang dijadikan sebagai patokan dalam pelingkupan AMDAL Tujuan untuk menjadikan hasil AMDAL menjadi masukan dalam pengambilan keputusan menjadi fokus penelitian ADL
Kerangka Acuan (KA) Kerangka Acuan (KA) ialah uraian tugas yang harus dilaksanakan dalam studi ANDAL KA dijabarkan dari pelingkupan sehingga KA memuat tugastugas yang relevan dengan dampak penting KA didasarkan pelingkupan dan pelingkupan mengharuskan adanya identifikasi dampak penting maka pemrakarsa haruslah mempunyai kemampuan untuk melakukan identifikasi dampak penting tersebut Dalam studi ANDAL dilakukan juga identifikasi dampak Dapat terjadi adanya dampak yang semula dianggap penting karena dimuat dalam KA kemudian ternyata tidak penting, dalam hal ini perlu diusulkan untuk melakukan pengurangan item pekerjaan Baik pekerjaan tambah maupun kuran harus mendapatkan persetujuan yang bersifat resmi
AMDAL Dalam studi AMDAL hanya diperkirakan dan dievaluasidampak penting yang diidentifikasi dalam pelingkupan dan tertera dalam KA sehingga penelitian AMDAL terfokus pada dampak yang penting saja Dampak yang tidak penting dapat diabaikan, dengan penelitian yang terfokus dan diperhitungkan untuk memperkirakan besarnya dan pentingnya dampak juga menjadi terbatas Besarnya dampak harus diperkirkan dengan menggunakan metode yang sesuai dengan bidang yang bersangkutan Metode itu mungkin telah ada, tetapi mungkin juga harus dikembangkan atau dimodifikasi dari metode yang ada
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan Sementara orang menganggap ruang lingkup AMDAL hanyalah sampai pada prakiraan besarnya dan pentingnya dampak (Munn, 1979). Dalam laporan AMDAL hasil dalam batas ini sudah dianggap cukup (walaupun sebenarnya tidak tepat) dapat saja terjadi dampak negatif yang besar dan penting, namun apabila tersedia teknologi yang dapat mengatasinya dengan biaya yang murah, proyek tesebut sudah selayaknyalah dapat disetujui Untuk negara yang sedang berkembang pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, hasil yang terbatas itu haruslah dianggap belum cukup
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan Di Amerika Serikat pun tindakan untuk menangani dampak negatif harus dirumuskan dalam laporan (Clark et al., 1978). Hal ini mengingat pihak pemrakarsa dan intansi pemerintah yang berwewenang ingin mengetahui bagaimana dampak itu dapat dikelola, yaitu cara untuk memperbesar dampak yang positif dan cara untuk memperkecil dampak yang negatif Dalam arti yang lebih luas pemrakarsa dan pemerintah ingin mengetahui cara mengelola lingkungan proyek pembangunan yang bersangkutan. Pengetahuan tentang pengelolaan dampak juga diperlukan sebagai masukan untuk menghitung nisbah manfaat biaya ekonomi dan untuk membuat rancang bangun proyek
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan Di Indonesia PP 51 tahun 1993 memisahkan AMDAL dari perencanaan pengelolaan lingkungan dan perencanaan pemantauan lingkungan, namun ketiganya disajikan sekaligus oleh pemrakarsa kepada instansi yang bertanggung jawab. Pemisahan RKL dari RPL sebenarnya tidaklah tepat. Sebab pemantauan lingkungan adalah bagian pengelolaan lingkungan sehingga sistematik yang lebih tepat ialah rencana pengelolaan lingkungan yang terdiri atas rencana penanganan dampak dan rencana pemantauan lingkungan Rencana pengelolaan lingkungan bukanlah merupakan rancang bangun rekayasa (engineering design) penanganan dampak, melainkan menguraikan prinsip dan persyaratan tindakan yang harus diambil dalam penanganan dampak
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan Pemantauan diperlukan sebagai sarana untuk memeriksa apakah persyaratan lingkungan dipatuhi dalam pelaksanaan proyek. Informasi yang didapatkan dari pemantauan juga berguna sebagai peringatan dini, baik dalam arti positif maupun negatif, tentang perubahan lingkungan yang mendekati atau melampaui nilai ambang batas serta tindakan apa yang perlu diambil. Juga untuk mengetahui apakah prakiraan yang dibuat dalam ANDAL sesuai dengan dampak yang terjadi. Karena itu pemantauan sering juga disebut post-audit dan berguna sebagai masukan untuk memperbaiki ANDAL di kemudian hari dan untuk perbaikan kebijaksanaan lingkungan. Seperti halnya metode prakiraan dampak, metode untuk pengelolaan dan pemantauan dampak juga harus kita pinjam dari bidang yang bersangkutan atau harus kita kembangkan sesuai dengan kaidah bidang yang bersangkutan
Pelaporan Pada umumnya laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu ringkasan eksekutif (executive summary), laporan utama (main report) dan lampiran (appendix) Pembagian laporan dalam tiga bagian dimaksudkan untuk dapat mencapai dua sasaran kelompok pembaca. Sasaran pertama ialah para pengambil keputusan pada pihak pemrakarsa (direktur dan direktur utama) maupun pemerintah (direktur, direktur jenderal dan menteri) yang berkepentingan dengan proyek tersebut, dimana para pengambil keputusan ini sibuk dan tidak mempunyai waktu untuk mempelajari laporan yang terinci, bagi merekalah diperuntukkan ringkasan eksekutif (executive summary) Laporan ini singkat dan berisi pokok permasalahan, cara pemecahannya dan rekomendasi tindakan yang harus diambil
Pelaporan Laporan utama diperuntukkan bagi para pelaksana proyek dan teknisi yang memerlukan keterangan terinci. Laporan harus dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, baik isi maupun format, dengan bahasa yang harus dapat dimengerti dengan mudah oleh pakar dalam bidang yang berbeda-beda. Hal ini mengingat AMDAL bersifat lintas sektoral dan harus dipelajari oleh pakar dalam berbagai bidang Suatu tantangan dalam metode penulisan laporan ialah untuk membuat bagian-bagian dalam berbagai bidang menjadi satu kesatuan yang koheren, yaitu terintegrasi Yang sering terjadi ialah penelitian AMDAL yang bersifat multidisiplin menghasilkan laporan yang teridiri atas bab-bab dalam berbagai bidang yang berdiri sendiri-sendiri. Di sini pulalah letak bahaya tidak terintegrasinya ANDAL dengan RKL dan RPL
AMDAL Sistematika Penyusunan Kerangka Acuan
BAB I Bab Pendahuluan Mencakup : 1.1. Latar belakang Uraian secara singkat latar belakang dilaksanakannya studi AMDAL ditinjau dari, a. Tujuan dan kegunaan proyek b. Peraturan perundang-undangan yg terkait dengan rencana kegiatan, rona lingkup yg terkena isu-isu pokok C. Kebijakan Regional , Lokal dan Perusahaan terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup.
Tujuan dan Kegunaan Studi Tujuan Dilaksanakannya studi AMDAL adalah , a. Mengidentifikasi rencana usaha dan/atau kegiatan yg akan dilakukan terutama yg menimbulkan dampak besar dan penting bagi l i n g k u n g a n h i d u p . b. Mengidentifaki rona lingkungan hidup terutama yg terkena dampak besar dan p e n t i n g . c. Memperkirakan dampak dan mengevaluasikan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.
Kegunaan Studi AMDAL adalah untuk a.Membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif yg layak dari segi lingkungan hidup, teknis & ekonomis b. Mengintergrasikan pertimbangan lingkungan hidup dalam perencanaan rinci dari suatu usaha dan/atau kegiatan c. Sebagai pedoman untukkegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
BAB II Ruang lingkup Studi 2.1. Lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan yg akan ditelaah a. Uraikan secara singkat mengenai rencana usaha dan/atau kegiatan penyebab dampak sesuai dg jenis2 rencana usaha dan/atau kegiatan yg akan dibangun. b.Komponen usaha dan/atau kegiatan yg akan ditelaah yg berkaitan dg dampak yg akan ditimbulkannya. Uraian ini dibuat sesuai dg tahapan kegiatan c.
c. Uraikan secarasingkat mengenai kegiatan2 yg ada disekitar rencana lokasi beserta dampak2 yg ditimbulkannya terhadap lingkungan hidup.
Penjelasan ini agar dilengkapi dengan peta yg dapat menggambarkan lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan beserta kegiatan2 lain yg ada d i s e k i t a r n y a .
2.2 Lingkup rona lingkungan hidup awal
a.Uraikan dg singkat mengenai rona lingkungan hidup yg terkena dampak. Data rona lingkungan semaksimal mungkin menggunakan data aktual dilapangan b.Komponen lingkungan hidup yg ditelaah karena terkena dampak.
2.3 Isu-isu Pokok Uraikan secara singkat isu-isu pokok yg dapat ditimbulkan akibat rencana usaha dan/atau kegiatan sesuai hasil pelingkupan. Data cara pelingkupan agar mengacu pada serangkaian proses pelingkupan sebagaimana dimaksud dlm penjelasan umum.
2.4. Lingkup Wilayah Studi
Wilayah studi ini merupakan resultante dan batas wilayah proyek, ekologis, sosial dan administratif setelah mempertimbangkan kendala teknis yg d i h a d a p i .
BAB III Metode Studi 3.1 Metode Pengumpulan dan Analisis data, pada bagian ini dijelaskan metode pengumpulan data dan analisis data baik primer dan/atau sekunder yang sahih dan dapat dipercaya (reliabel) untuk digunakan a.Menelaah, mengamati dan mengukur komponen rencana usaha dan/atau kegiatan yg diperkirakan mendapat dampak besar dan penting dan lingkungan hidup sekitarnya.
b.Menelaah, mengamati dan mengukur komponen lingkungan hidup yg diperkirakan terkena dampak besar dan penting.
3.2. Metode Prakiraan Dampak Besar dan Penting Pada bag ini jelaskakan metode yg digunakan dlm metode AMDALuntuk memperkirakan besaran dampak dan penentuan tingkat kepentingan dampak. Metode formal dan non formal digunakan dalam memprakirakan besaran dampak.dalam hal usaha dan/atau kegiatan yg akan dilaksanakan bersifat terpadu dan berada dlm suatu kawasan, maka pengukuran thd besaran dampak kumulatif akibat berbagai usaha dan/atau kegitan tersebut mutlak diperhitungkan…….
Sementara untuk memperkirakan tingkat kepentingan dampak akan digunakan Pedoman Penentuan Dampak besar dan Penting. Dalam hal ini, uraikan secara jelas untuk setiapkomponen lingkungan hidup yg diperkirakan akan terkenadampak besar dan penting.
3.3. Metode Evaluasi Dampak Besar dan Penting Pada bagian ini diuraikan metode yg lazim digunakan dlm studi AMDAL untuk mengevaluasi dampak besar dan penting yg ditimbulkan oleh usaha dan/atau kegiatan thd lingkungan hidup secara holistik (seperti a.l.matrix, bagan alir, overlay) untuk digunakan sebagai a. Dasar untuk menelaah lingkungan hidup dari berbagai alternatif usaha dan/atau kegiatan.
b. Identifikasi dan perumusan arah pengelolaan dampak besar dan penting lingkungan hidup yang ditimbulkan. Evaluasi dampak besar dan penting secara holistik tersebut diatas harus mencakup baik dampak yg tergolong besar dan penting maupun tidak sebagaimana telah dihasilkan dalam bab prakiraan dampak sebelumnya.
BAB IV Pelaksanan Studi 4.1. Pemrakarsa Pada bagian ini dicantumkan nama dan alamat lengkap instansi/perusahaan sebagai pemrakarsa rencana usaha dan/ atau kegiatan, nama dan lamat lengkap penanggung jawab pelaksanaan rencana usaha dan/ atau kegiatan.
4.2. Penyusunan Studi AMDAL Pada bagian ini dicantumkan nama dan alamat lengkap lembaga/perusahaan, nana dan alamat lengkap penanggung jawab penyusun AMDAL. Nama dan keahlian dari masing-masing anggota penyusun AMDAL. Perlu diketahui bahwa ketua Tim penyusun studi AMDAL harus bersertifikat AMDAL B sedangkan anggota penyusun lainnya harus mempunyai keahlian sesuai dg lingkup studi AMDAL yg akan dilakukan.
4.3. Biaya Studi Pada bagian ini diuraikan prosentase jenis-jenis biaya yg dibutuhkan dlm rangka penyusunan AMDAL 4.4. Waktu Studi Pada bagian ini diungkapkan jangka waktu pelaksanaan studi AMDAL sejak tahap persiapan hingga penyerahan laporan ke Instansi yang bertanggung jawab.
BAB V.DAFTAR PUSTAKA Pada bagian ini uraikan pustaka atau literastur yg digunakan untuk keperluan penyusunan dokumen AMDAL
BAB VI. Lampiran Pada Bagian ini dilampirkan berbagai keputusan perijinan yg berkaitan dg proyek dimaksud, butir-butir penting hasil konsultasi dan diskusi dg pihak2 yg terlibat (mayarakat yg berkepentingan) disamping itu harus dilampirkan pula biodata personil penyusun AMDAL.
ORGANIK
JUR. ARONOMI
FP UWG
LINGKUNGAN, DAMPAK & PENGELOLAANNYA
DAMPAK LINGKUNGAN DI INDONESIA
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL): Hasil studi mengenai DAMPAK suatu kegiatan yg direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL): Telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan
Dampak Penting: Perubahan yg sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu kegiatan
AMDAL Proses Penyusunan AMDAL:
1. 2. 3. 4. 5.
PIL: Penyajian Informasi Lingkungan Kerangka Acuan bagi penyusunan AMDAL Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) RKL: Rencana Pengelolaan Lingkungan RPL: Rencana Pemantauan Lingkungan
1. 2.
ANDAL: dokumen hasil penelaahan Dampak Penting Rona Lingkungan: Keadaan dan kondisi lingkungan rencana lokasi suatu kegiatan
PIL: Penyajian Informasi Lingkungan
PIL: Telaahan secara garis besar tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, rona lingkungan tempat kegiatan, kemungkinan timbulnya dampak lingkungan tempat kegiatan, kemungkinan timbulnya dampak lingkungan oleh kegiatan, rencana tindakan pengendalian dampak negatif.
.
SEL: STUDI EVALUASI LINGKUNGAN
Telaahan secara cermat dan mendalam
tentang dampak penting
suatu kegiatan yang sedang dilaksanakan.
Suatu rencana KEGIATAN yg mengakibatkan DALI wajib dibuatkan PIL nya, apabila kegiatan itu merupakan:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pengubahan bentuk lahan dan atau bentang alam Eksploitasi sumberdaya alam, baik yg terbarui maupun yg tidak terbarui Proses dan kegiatan yg secara potensial dpt menimbulkan pemborosan, kerusakan dan kemerosotan pemanfaatan sumberdaya alam Proses dan kegiatan yg hasilnya dpt mempengaruhi lingkungan sosial dan budaya Proses dan kegiatan yg hasilnya dpt mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi SDA dan atau perlindungan cagar budaya Introduksi jenis tumbuhan, hewan dan jasad renik Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non‐hayati Penerapan teknologi yg diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan
Rencana KEGIATAN KEGIATAN yg berpotensi menimbulkan dampak penting
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. 8.
Pembuatan jalan, bendungan, jalan KA, pembukaan hutan Kegiatan pertambangan dan eksploitasi hutan Pemanfaatan tanah yg tidak diikuti dg usaha konservasi dan penggunaan energi yg tdk diikuti dg teknologi yg mengefisienkan pemakaiannya Kegiatan yg menimbulkan perubahan atau pergeseran struktur tata nilai, pandangan dan/atau cara hidup masyarakat setempat Kegiatan yg proses dan hasilnya menimbulkan pencemaran, keruskaan kawasan konservasi alam dan/atau pencemaran benda cagar budaya Introduksi jenis tumbuhan baru atau jasad renik yg dpt menimbulkan jenis penyakit baru thd tanaman, introduksi suatu jenis hewan baru yg dpt mempengaruhi kehidupan hewan yg telah ada Penggunaan bahan hayati dan non‐hayati Penerapan teknologi yg dpt menimbulkan dampak negatif thd kesehatan
AMDAL
Setiap rencana KEGIATAN yang diperkirakan mempunyai dampak penting thd lingkungan, wajib dilengkapi dengan AMDAL .
DAMPAK PENTING suatu kegiatan thd lingkungan ditentukan oleh: 1. Jumlah manusia yg akan terkena dampak 2. Luas wilayah persebaran dampak 3. Lamanya dampak berlangsung 4. Intensitas dampak 5. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yg akan terkena dampak 6. Sifat kumulatif dampak 7. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya dampak
RKL: Rencana Pengelolaan Lingkungan
.
.
RPL: Rencana Pemantauan Lingkungan
Dalam RPL dicantumkan: 1. Pemantauan oleh pemrakarsa kegiatan 2. Pemantauan oleh pemerintah daerah 3. Pemantauan oleh instansi yg bertanggung‐jawab 4. Pemantauan oleh Menteri Lingkungan Hidup
Pemantauan meliputi Evaluasi Perubahan Lingkungan. Hasil pemantauan dapat digunakan untuk merekayasa teknologi baru untuk pengendalian DALI
PIL: Penyajian Informasi Lingkungan
I.
PIL disusun sebagai berikut:
Identitas Pemrakarsa 1. Nama dan alamat lengkap pemrakarsa kegiatan 2. Nama dan alamat lengkap penyusunan PIL
II. Uraian singkat Rencana Kegiatan Pembangunan III Uraian Singkat Rona Lingkungan Awal IV. Evaluasi Dampak Lingkungan dan Penanganannya V. Daftar Pustaka VI. Biodata Penyusun PIL
PIL: Penyajian Informasi Lingkungan
RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN
1. Jenis Rencana Kegiatan 2. Rencana Lokasi yg tepat dari Rencana Kegiatan 3. Perkiraan Umur Kegiatan 4. Uraian ttg rencana Kegiatan: a. Tahap Konstruksi 1. Rancangan umum kegiatan dan jadwalnya 2. Cara pelaksanaan kegiatan 3. Luas area yg digunakan kegiatan 4. Peralatan yg digunakan 5. Bahan‐bahan yang digunakan 6. Tenagakerja: Jumlah, asal‐usul, keahlian, permukiman, dll 7. Diklat bagi tenagakerja b. Tahap Pasca Konstruksi 1. Cara proses produksi 2. Jenis peralatan yg digunakan 3. Jenis bahan yang digunakan dan Kapasitas produksi 4. Tenaga kerja 5. Hubungan dengan kegiatan lain
PIL: Penyajian Informasi Lingkungan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
RONA LINGKUNGAN AWAL.
IKLIM: Tipe Iklim, Suhu, Curah hujan, keadaan angin, kualitas udara FISIOGRAFI: Morfologi, Topografi, Struktur Geologi HIDROLOGI: Sungai, danau, rawa; debit aliran; pola aliran; resapan air, sumber air minum‐cuci‐mandi; peruntukan air lainnya HIDR0‐OSEANOGRAFI: POLA HIDRO‐DINAMIKA KELAUTAN Ruang, Tanah dan Lahan: Jenis tanah, struktur dan tekstur, kestabilan lahan, kesesuaian tanah, tata ruang dan landuse, peruntukan lahan BIOLOGI: Flora dan Fauna: Jenis darat / air, Jenis dilindungi SOSEK & SOSBUD: Profil penduduk, Sikap & persepsi masyarakat thd pembangunan, Keadaan & warisan sosial‐budaya, Hal lain yg dianggap perlu
KA AMDAL Kerangka Acuan AMDAL disusun sbb:
BAB I. PENDAHULUAN 1. Peraturan perundnagan yang berlaku 2. Kebijaksanaan pelaksanaan pengelolaan lingkungan 3. Kaitan rencana kegiatan dg dampak penting yg mungkin ditimbulkan 4. Uraian mengenai tujuan dan kegunaan rencana kegiatan BAB II. TUJUAN STUDI 1. Maksud dan Tujuan 2. Kegunaan BAB III. RUANG LINGKUP STUDI 1. Batas Wilayah Studi 2. Komponen lingkungan yg ditelaah 3. Rencana kegiatan yg harus ditelaah dampaknya BAB IV. METODOLOGI BAB V. TIM STUDI ANDAL BAB VI. BIAYA BAB VII. WAKTU PELAKSANAAN BAB VIII. DAFTAR PUSTAKA
KA AMDAL WAWASAN LINGKUNGAN bagi PENYUSUN KA 1. Studi ANDAL harus dapat memberikan: a. Alternatif rencana kegiatan b. Rencana Pengelolaan Lingkungan c. Rencana Pemantauan Lingkungan 2. Rencana kegiatan harus bertujuan : a. Melestarikan kemampuan sumberdaya alam b. Memelihara dan meningkatkan keserasian kualitas LH 3. Lingkungan mempunyai dua fungsi: a. Sebagai tempat sumberdaya alam yg perlu dilestarikan kemampuannya b. Sebagai ruang hidup yg harus dipelihara bahkan ditingkatkan kualitasnya 4. Komponen lingkungan yng mungkin mengalami perubahan: a. Komponen Lingkungan yg ingin dipertahankan, dijaga dan dilestarikan keberadaannya, : Sumber air, Lahan dan tanah, hutan, kesehatan & kenyamanan lingkungan, kualitas udara, daya dukung lingkungan, warisan alam & budaya, dll b. Komponen lingkungan yg akan berubah oleh rencana kegiatan: 1. Taraf hidup masyarakat 2. Lapangan dan kesempatan kerja 3. Pemanfaatan sumberdaya alam 4. Hasil produksi dan limbah 5. Modal pembangunan 6. Kualitas manusia 7. Kelembagaan dan citra masa depan kehidupan manusia dan lingkungan
ANDAL
BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan Studi a. Maksud dan Tujuan b. Kegunaan 3. Ruang Lingkup Studi 4. Metodologi
BAB II. RENCANA KEGIATAN 1. 2. 3.
Maksud dan Tujuan Kegunaan, Keperluan, dan Alternatif Rencana Kegiatan dan Komponen Kegiatannya Komponen rencana kegiatan yg diperkirakan menimbulkan masalah LH: a. Pelongsoran tanah b. Ketidak‐stabilan lahan / lereng c. Bahaya banjir, pencemaran lingkungan d. Daya serap tanah terhadap air e. Penggundulan vegetasi penutup lahan f. Perusakan habitat satwa liar g. Gangguan migrasi hewan h. Gangguan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat i. Kesenjangan dalm masyarakat j. Perusakan wilayah rawan, situs, dll.
4. Tahapan Pelaksanaan Rencana KEgiatan: 1. Tahap Pra‐Konstruksi 2. Tahap Konstruksi 3. Tahap Pasca Konstruksi BAB III ………..
ANDAL
BAB III. RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL Komponen LH yg memiliki arti penting a.l. Satwa liar langka, peninggalan arkeologi, rona lingkungan dg keindahan alam yg terkenal, lahan sengketa, keadaan sosek dan sosbud masyarakat
Data & informasi Rona Lingkungan Hidup Awal: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Iklim Fisiografi Hidrologi Hidro‐oseanografi Ruang, Lahan dan Tanah Flora dan Fauna Sosial‐Budana dan Sosial‐ekonomi
ANDAL
BAB IV. PERKIRAAN DAMPAK PENTING 1. Pembahasan mengenai dampak penting 2. Kategorisasi dampak penting 3. Beberapa topik …………….
1. Iklim: Perubahan iklim dan kualitas udara, gangguan kebisingan dan getaran 2. Fisiografi: a. Kestabilan geologis, tanah longsor, dll b. Kestabilan lereng: erosi, runoff, banjir c. Bentuk lahan yg unik d. Modifikasi lahan akibat penggalian, penimbunan, pembuangan sampah
3. Hidrologi: a. Gangguan aliran sungai, perubahan tinggi muka air dan badan air b. Perubahan arah aliran dan pola aliran, penambahan aliran air ke zona banjir c. Perubahan kedalaman perairan d. Debit banjir dan efek merusaknya e. Pembentukan genangan air f. Kualitas air permukaan dan sedimentasi g. Kualitas air tanah
4. Hidro‐oseanografi a. Perubahan kualitas air laut b. Perubahan pola hidro‐dinamika kelautan c. Pola sedimentasi dan interaksi udara dan laut 5. TATA‐RUANG a. …………..
ANDAL
BAB IV.
5. Tataruang. a. Perubahan dalam pemanfaatan lahan, air, dan SDA lainnya b. Keindahan alam dan kesempatan untuk menikmatinya c. Lahan peninggalan sejarah alam, ekosistem unik, dll d. Perencanaan pengembangan wilayah, tata ruang dan landuse, tata air, dan SDA lainnya 6. Flora dan Fauna a. Kerusakan komunitas tumbuhan, hutan lindung, jalur hijau, dll b. Arah dan migrasi hewan, tempat hidup satwa, tempat mencari makan, dll c. Kematian hewan dan kepunahan satwa langka 7. SOSEK dan SOSBUD a. Keadaan pusat bisnis, infrastruktur ekonomi masyarakat b. Struktur penduduk, dan pola mobilitas penduduk c. Perikehidupan sehari‐hari, adat‐istiadat, tata nilai, norma, dll d. Distribusi kekuasaan, stratisifikasi sosial, integrasi dan kohesi pokmas, dll e. Kondisi tatanan kelembagaan sosial masyarakat f. dll
ANDAL
BAB V. EVALUASI DAMPAK PENTING 1. Hubungan sebab‐akibat (kausatif) antara kegiatan dan dampaknya
2. Ciri dampak penting: Positif‐negatif, masa berlangsungnya, hubungan antar dampak‐penting: antagonistik‐sinergistik; Ambang batas dampak penting 3. POKMAS yang akan terkena dampak, identifikasi perubahan yg diinginkan dan perubahan lain mungkin akan terjadi akibat kegiatan pembangunan 4. Kemungkinan daerah sebaran dampak penting 5. Alternatif pendekatan pengendalian dampak negatif: a. Pendekatan ekonomi b. Pendekatan Teknologi c. Pendekatan ekelembagaan 6. Alternatif pengelolaan dan pemantauan lingkungan 7. Analisis bencana dan analisis risiko bencana BAB VI.
BAHAN PUSTAKA
BAB VII. LAMPIRAN
RKL RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Pendekatan Pengelolaan Lingkungan: 1. Pendekatan Teknologi Cara‐cara teknologi unt menangani dampak lingkungan, misalnya: a. Penanggulangan limbah BBB: 1. Membatasi atau mengisolasi limbah 2. Netralisasi limbah dg penambahan zat kimia tertentu 3. Pengubahan proses unt mencegah /mengurangi volume limbah 4. Sistem daur ulang limbah 5. Penggunaan bahan baku/bahan tambahan yg tdk menghasilkan limbah BBB b. Mencegah, mengurangi, dan memperbaiki kerusakan serta menanggulangi pemborosan SDA 1. Pencegahan erosi dengan terasering atau cover‐crop 2. Reklamasi lahan rusak 3. Pendayagunaan bahan baku unt mengurangi pemborosan SDA
RKL RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
2. Pendekatan ekonomi Bantuan ekonomi yg diperlukan oleh pemrakarsa dari pemerintah unt menanggulangi dampak lingkungan, misalnya: 1. 2.
Permintaan bantuan pemerintah unt menanggulangi DALI Kemudahan prosedur pengadaan peralatan import
3. Keringanan bea masuk peralatan pengendali pencemaran 4. Kemudahan dan keringanan kredit bank untuk pembelian peralatan DALI 5. Penanggulangan masal SOSEKBUD: a. Sistem imbalan atau ganti rugi bagi penduduk yang dipindahkan b. Bagi POKMAS yg terkena dampak negatif diprioritaskan unt DIKLAT c. Prioritas penggunaan tenagakerja setempat sesuai keahliannya d. Mencegah atau mengurangi dampak yg mengakibatkan keterasingan e. Pengendalian masalah sosial yg telah ada dan yg akan timbul f. Menangani mobilitas vertikal dari kelompok tertentu yg dpt memicu kecemburuan sosial
RKL RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
3. Pendekatan Institusional Cara‐cara institusional untuk mengembangkan pengelolaan lingkungan terpadu, misalnya:
sistem
1. Kerjasama antar instansi yg relevan dg pengelolaan LH 2. Pengembangan peraturan‐perundangan yg menunjang pengelolaan LH 3. Pengembangan pengawasan intern dan ekstern yg meliputi pengawasan oleh pemerintah dan oleh masyarakat 4. Kerjasama antar negaraatau antar daerah dalam pengendalian dampak lingkungan .
RKL RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Rencana Pengelolaan Lingkungan, meliputi: a.
Faktor Lingkungan yg terkena dampak Biogeofisik‐kimia Sosial ekonomi Sosial‐budaya
b. Sumber dampak: Komponen kegiatan yang dapat menjadi sumber dampak, misalnya: penggunaan bahan bakar minyak berkadar belerang tinggi
c. Bobot dan tolok ukur dampak: Dibandingkan dengan Nilai Ambang Batas yang berlaku
d. Upaya Pengelolaan Lingkungan: MISALNYA 1. Penggunaan bahan baku yg tidak menghasilkan limbah BBB 2. Pembuatan cerobong asap yang cukup tinggi 3. Meningkatkan dayaguna dampak positif agar diperoleh manfaat yg lebih besar
RKL RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
1. 2.
3.
.
Pelaksanaan Lingkungan
Pengelolaan
Kelembagaan yg akan terkait dg pengelolaan lingkungan, kaitan tugas dan job‐deskripsi yang ditangani masing‐masing Unit organisasi yang bertanggung‐jawab untuk pelaksanaan RKL, yang mencakup: Struktur organisasi & personalianya, bidang tugas masing‐ masing, dan tata kerjanya Pembiayaan unt melaksanakan RKL, meliputi: biaya investasi peralatan, biaya personal & operasional, dan biaya pendidikan/pelatihan ketrampilan operasional
RKL RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Pengawasan Pengelolaan Lingkungan
Uraian tentang instansi yg akan berperan sbg pengawas bagi terlaksananya RKL Instansi yg terlibat mungkin lebih dari satu instansi dan masing‐masing akan bertugas mengawasi sesuai dengan bidang yg menjadi wewenang dan tanggung‐jawabnya
RPL RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Ruang Lingkup RPL: 1. Jenis Dampak Penting Uraian ttg jenis dampak penting dan dampak lain yg akan dipantau, misalnya pencemaran udara oleh SOx dan NOx akibat penggunaan bahan bakar minyak dg kadar belerang yg tinggi
2. Faktor Lingkungan yg dipantau Pemantauan faktor lingkungan dpt dilakukan thd sumber dampak lingkungan dan akibat yg ditimbulkan oleh dampak tsb thd lingkungan Misalnya pencemaran udara akibat SOx dan NOx, pemantauan sumber dampak dilakukan thd kadar sulfur dan nitrogen pd BBM. Sedangkan pemantauan akibat dari dampak lingkungan dpt dilakukan dg mengukur pH air (badan air) sbg akibat pencemaran SOx dan NOx
3. Tolok Ukur Dampak Tolok ukur ini dpt meliputi aspek bio‐geo‐fisik, sosial ekonomi dan sosial‐budaya. Misalnya tolok ukur biogeofisik dari pencemaran udara akibat SOx dan NOx adalah penurunan pH air dalam badan perairan sebagai akibat dari adanya hujan asam. Sedangkan tolok ukur aspek sosekbud adalah penurunan hasil tangkapan ikan oleh petani ikan sbg akibat dari terjadinya hujan asam. 4. Lokasi Lokasi (peta) yg tepat untuk memantau dampak
5. Periode Pemantauan Saat pemantauan dilakukan dan lama waktu yg diperlukan untuk memantau suatu jenis dampak
RPL RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan
1. Uraian ttg kelembagaan yg akan mengurus pelaksanaan pemantauan lingkungan, wewenang dan tanggung‐jawabnya
2. Kelembagaan yg mendaya‐gunakan hasil pemantauan , dan melakukan pengawasan thd pelaksanaan pemantauan lingkungan
PEL PENYAJIAN EVALUASI LINGKUNGAN
PEL kegiatan yg sudah berjalan: Susunannya I.
IDENTITAS PRMRAKARSA
II. URAIAN SINGKAT KEGIATAN 1. Jenis kegiatan yg sudah berjalan ,‐‐‐‐‐‐‐‐‐ disebut KEGIATAN 2. Lokasi kegiatan 3. Perkiraan umur kegiatan 4. Uraian garis besar ttg kegiatan a. Tahap Konstruksi b. Tahap pasca konstruksi 5. Hubungan dg kegiatan lain 1. Jarak lokasi kegiatan thd kegiatan lain 2. Sumber lain yg terkena dampak kegiatan 3. Kegiatan lainnya di sekitar kegiatan 4. Pengaruh kegiatan thed aspek sosial‐ekonomi, budaya masuarakat sekitar
PEL
III.
Uraian singkat rona lingkungan
PENYAJIAN EVALUASI LINGKUNGAN
1.
Iklim : Tipe iklim, Suhu udara, curah hujan, keadaan angin, kualitas udara Fisiografi: Morfologi, topograsi, struktur geologi
2.
3. Hidrologi: 4. Hidro‐oseanografi 5. Ruang, Tanah dan Lahan 6. Flora dan Fauna 7. SOSEK dan SOSBUD IV. EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN DAN PENANGANNYA 1. Perkiraan dampak thd faktor bio‐geo‐fisik‐kimia, sosek, dan sosbud masyuarakat sekitar 2. Evaluasi berat‐ringan atau besar‐kecilnya DALI serta penanganannya V.
BAHAN PUSTAKA
VI.
BIODATA PENYUSUN PEL
KA SEL Kerangka Acuan Studi Evaluasi LINGKUNGAN
KEGIATAN YANG SUDAH BERJALAN
BAB I. PENDAHULUAN Uraian latar belakang dilaksanakannya SEL ditinjau dari: 1. Peraturan‐perundangan yg berlaku 2. Kebijaksanaan pelaksanaan pengelolaan lingkungan 3. Kaitan antara kegiatan dengan dampak penting yg mungkin timbul dan yg sudah timbul 4. Uraian singkat mengenai tujuan dan kegunaan BAB II. TUJUAN STUDI 1. Maksud dan Tujuan 2. Kegunaan BAB III. RUANG LINGKUP STUDI 1. Batas wilayah studi 2. Aspek lingkungan yg ditelaah
KA SEL Kerangka Acuan Studi Evaluasi LINGKUNGAN
BAB IV. METODOLOGI BAB V. TIM PENYUSUN SEL
BAB VI. BIAYA BAB VII. WAKTU PELAKSANAAN
BAB VIII. DAFTAR PUSTAKA
SEL STUDI EVALUASI LINGKUNGAN
KEGIATAN YANG SUDAH BERJALAN
BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan Studi 3. Ruang Lingkup SEL 4. Metodologi BAB II. KEGIATAN YG SUDAH BERJALAN 1. Maksud dan Tujuan 2. Kegunaan, Keperluan, Alternatif 3. Uraian kegiatan dan komponen kegiatannya BAB III. RONA LINGKUNGAN HIDUP PD SAAT STUDI DILAKUKAN Bab IV. DAMPAK PENTING YG SUDAH ADA DAN YG MUNGKIN AKAN TIMBUL BAB V. EVALUASI DAMPAK PENTING
SEL STUDI EVALUASI LINGKUNGAN
.
BAB V. EVALUASI DAMPAK PENTING 1. 2. 3. 4. 5.
Hubungan sebab akibat antara kegiatan yg sudah berjalan dan rona lingkungan hidup dengan dampak positif dan negatif yang timbul dan mungkin akan timbul Ciri‐ciri dampak penting: positif atau negatif, terus‐menerus atau tidak, antagosnistik atau sinergis, ambang batas dampak penting, dll Luasnya daerah sebaran dampak. Lokal, regional, nasional atau internasional Pendekatan pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif: Pendekatan teknologi, Pendekatan EKonomi, Pendakatan Institusional Alternatif pengelolaan dan pemantauan lingkungan
BAB VI. BAHAN PUSTALA BAB VII. LAMPIRAN BABA VIII. BIODATA PENYUSUSN SEL
Konsep ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
Metode pendugaan.
Metode analisis & penelitiannya
Metode Penyajian dan Komunikasinya
LINGKUNGAN & PENGELOLAANNYA
OLEH : DR. IR. RIRIEN PRIHANDARINI, MS
LITERATUR Anderson, H. A et al 1993. Environmental Science. Macmillan Publishing Company. New York. 2. Brown, R Lester 1992. Tantangan Masalah Lingkungan Hidup. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. 3. Chiras, D. Daniel 1985. Environmental Science. Benjamin Publishing Company, California. 4. Komisi Dunia Untuk Lingkungan dan Pembangunan 1988. Hari Depan Kita Bersama. Gramedia Jakarta. 1.
5. Silver, C. Simon. 1992. Satu Bumi Satu Masa Depan. Remaja Rosdakarya. Bandung. 6. Soemarwotto, Otto. 1991. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan. Jakarta. 7. Soerjani, M. et al 1987. Lingkungan:
Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. UIPress. UI-
Jakarta. 8. UULH No 23 1997
Pengertian Lingkungan Hidup Secara harfiah lingkungan berarti keadaan sekitar atau kondisi sekitar. Lingkungan ekonomi misalnya juga menunjuk kondisi sekitar yang berhubungan dengan fungsi ekonomi, yang berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan rumah tangga, dan lainnya.
Secara umum lingkungan Berarti kondisi alam sekitar kita, terutama tentang tanah, air, udara, tumbuhan, binatang, sinar matahari, dan lainnya yang mengisi planet bumi ini, atau sebagian dari planet bumi yang berada di daerah tertentu.
HUBUNGAN KETIGA UNSUR LINGKUNGAN terdapat suatu sistem yang utuh, menyeluruh, laras, dan berimbang sehingga dapat dikatakan bahwa tata-kehidupan di atas bola bumi merupakan suatu sistem yang utuh menyeluruh. Dengan lain perkataan, antara hidup sebagai isi dan lingkungan hidup sebagai wadah serta tatakehidupan sebagai tata-lakunya, terdapat suatu hubungan yang bersatu dan tidak tercerai-beraikan (holistik).
DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP Seorang ilmuwan abad XX yaitu Einstain mengemukakan bahwa lingkungan (environment) adalah semua hal di sekitar kita kecuali diri kita sendiri. Lingkungan yang dimaksud adalah suatu lingkungan dari perspektif ekologi yang berarti semua isi alam dunia ini, yang manusia bisa menjalani kehidupannya. Konsep ini lebih mengedepankan manusia sebagai unsur utama di dalam lingkungan.
UULH NO. 23 1997 Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Emil Salim (1979) mengatakan bahwa secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pembangunan berkelanjutan Adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Ekosistem Adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan yang utuh dan menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Pelestarian fungsi lingkungan hidup
adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
Daya dukung lingkungan
adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Pelestarian daya dukung lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan, agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Daya tampung lingkungan hidup
adalah kemampuan lingkungan untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
Pelestarian daya dukung lingkungan hidup
adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
Sumber daya
adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati, dan sumber daya buatan.
Baku mutu lingkungan adalah batas atau kadar makhluk hidup, zat energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang adanya dalam sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup
adalah ukuran batas perubahan sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.
Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.
Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat-sifat fisik dan atau hayati lingkungan, yang mengakibatkan lingkungan kurang atau tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan yang berkesinambungan.
Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam tidak terbaharui untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbaharui untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya.
Limbah Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
Bahan berbahaya atau beracun adalah setiap bahan yang karena sifat atau konsentrasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat dan konsentrasinya atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan merusakkan lingkungan hidup, atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang ditimbulkan oleh adanya atau diduga adanya pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
Analisis Mengenai Dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
Organisasi lingkungan hidup
adalah kelompok orang yang terbentuk atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat yang tujuan dan kegiatannya di bidang lingkungan hidup.
Audit lingkungan hidup adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan/atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan.
Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya terbaharui menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya
Lembaga swadaya masyarakat adalah organisasi yang tumbuh secara swadaya, atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat, dan berminat serta bergerak dalam bidang lingkungan hidup.
Pembangunan berwawasan lingkungan
adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesibambungan untuk meningkatkan mutu hidup
Ilmu yang diperlukan untuk mempelajari lingkungan Ilmu Biologi dan Ilmu Geografi, maka sebaiknya dipelajari terlebih dahulu kedua bidang ilmu tersebut sebagai pegangan, baik melalui buku teks maupun tulisan diberbagai media lainnya. Selain itu harus juga mempunyai kamus dari kedua bidang ilmu tersebut.yang akan sangat membantu mempelajari lingkungan ini.
Pengetahuan lain ? habitat (organisme) juga harus dipahami. Selain itu mengenal faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi habitat, misalnya hujan, angin, asap dari mobil atau rumah tangga, matahari, bising dari suara pesawat terbang, asap dari api unggun, sampah, limbah, pohon dan semak di halaman dan hutan, burung yang membuat sangkar di dahan dan ranting, bunga-bunga yang menarik bagi kumbang dan kupu, perusak bunga dan daun (ulat), pagar tanaman yang memerlukan pemangkasan, dll
Organisme hidup Sangat sulit memberikan batasan tentang hidup, meskipun hanya dalam konsep atau fungsi vital yang menjadi ciri organisme hidup. Sesuatu tidak hidup barangkali hanya mempunyai dua atau satu ciri tertentu, misalnya bergeraknya mesin, perkembangan kristal. Organisme hidup mempunyai banyak ciri.
7 Ciri organisme hidup 1. Makan (feeding)
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pernafasan (respirasi) Berak /mengeluarkan kotoran Pertumbuhan (growth) Menyesuaikan diri (adaptasi) Bergerak (moving) Berkembang biak
Dua ciri penting kehidupan Metabolisme adalah suatu proses psikologis termasuk anabolisme (membangun) dan katabolisme (memecah). Proses ini meliputi makan dan penggunaan energi. Menjaga kelangsungan diri sendiri. merupakan pengendalian, koordinasi, dan menjaga kelangsungan jenis dari proses metabolisme yang merupakan tiga unsur penting kehidupan.
Hukum konservasi energi Materi tidak bisa diciptakan dan
dimusnahkan, tetapi tidak demikian dengan energi.
Di dalam hukum konservasi energi, Energi tidak bisa dibuat dan hanya dapat disimpan atau dilepaskan atau berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya.
Struktur Dasar Kehidupan Sel Pembagian sel. Jaringan Organ Organisme
Tumbuhan dan Binatang Keduanya terbentuk dari sel dasar dan membawa fungsi vital yang sama. perbedaan khusus (khas) antara keduanya terdapat di dalam struktur sel dan cara makan serta pergerakannya.
Perbedaan antara Binatang dan Tumbuhan tumbuhan dapat memproduksi makanannya dari materi anorganik sederhana yang diambil dari udara, tanah, dan air. konsumen karena tidak bisa memproduksi makanannya sendiri. Makanan bagi binatang sudah berwujud organik yang sudah disediakan oleh tumbuhan atau binatang lain.
Perbedaan yang nyata antara Binatang dan Tumbuhan Binatang, secara umum dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. tumbuhan hanya akarnya yang bergerak memanjang. Tumbuhan mengeluarkan energi untuk proses pembuatan binatang kebanyakan mengeluarkan energi untuk mencari makanan, mencari pasangan, dan bergerak menghindar dari musuhnya (predatornya).
Perbedaan antara binatang dan tumbuhan : Hijau daun dapat menangkap energi matahari melalui proses fotosintesis. Binatang mendapatkan energi yang berasal dari makanan yang telah disediakan oleh tumbuhan. Semua binatang dapat dikatakan sangat tergantung kepada tumbuhan. Tumbuhan mandiri. dll
ASAL MULA TIMBULNYA MASALAH LINGKUNGAN HIDUP Diawali pada bulan April 1968, sejumlah 30 orang ahli dari segala penjuru dunia berkumpul di Acadenua dei Lincei, Roma atas undangan untuk membahas masalah lingkungan hidup. pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970- kekawatiran tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merusak lingkungan.
Juni 1972 di Stockholm (Swedia), sejumlah 113 utusan negara dari badan dunia yaitu PBB hadir pada pertemuan yang membicarakan masalah lingkungan hidup yang disebut dengan “UN
Conference on Human Environment”
yang kemudian dikenal dengan “Stockholm Conference”, atau “Hari Lingkungan Hidup dan ditetapkan pada tanggal 5 Juni 1972.”.
Begitu pula di Bali telah dilangsungkan Konperensi yang berhubungan dengan Lingkungan hidup pada bulan Oktober 1982 dan merupakan tindak lanjut dari Konperensi di Stockholm, yang kemudian Indonesia mempunyai UULH. Dewasa ini seluruh negara-negara di dunia menganggap bahwa lingkungan hidup manusia sudah semakin terganggu dan terus mengalami kerusakan, untuk itu masalah lingkungan hidup perlu mendapat pemecahan dan penanggulangan serta pengelolaan secara serius. Pengelolaan lingkungan mutlak perlu demi masa depan umat manusia sendiri.
TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN 1. Tercapainya keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan 2. Terkendalinya pemanfaatan secara bijaksana dan lestari sumberdaya. 3. Terwujudnya manusia sebagai pembina lingkungan hidup. 4. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan. 5. Terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara terhadap lingkungan.
YG DIHADAPI LINGKUNGAN SEKARANG Over population, too many people dan reproducing too quickly. Depletion (penipisan), eroding the basis life. Pollution (pencemaran), defilling the land, air, and water. The human failing (kemunduran), a crisis of spirit
Sekian Terima kasih atas perhatian anda