Peramalan (Forecasting) Permintaan Silvana Maulidah, SP, MP Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya Email:
[email protected]
1. 2. 3. 4.
Pengantar Langkah Sistem Peramalan Pendekatan dalam Peramalan Perencanaan Lokasi Pabrik
5. 6. 7. 8.
Metode Penentuan Lokasi Pabrik Perencanaan Layout Pabrik Macam Tipe Layout Perencanaan Sistem Material
1. PENGANTAR
Sedangkan berdasarkan horizon masa depan Peramalan biasanya diklasifikasikan menjadi beberapa periode: 1. Peramalan jangka pendek; meliputi jangka waktu kurang dari tiga bulan sampai dengan satu tahun. Ditujukan untuk merencanakan pembelian bahan baku, jadwal kerja, tenaga kerja, dan tingkat produksi.
Manajemen Produksi dan Operasi Dalam Perusahaan Agribisnis
Pada umumnya ada 3 jenis peramalan, yaitu : 1. Peramalan Ekonomi, berkaitan dengan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, suplai uang dan indikator ekonomi dan keuangan lainnya 2. Peramalan Teknologi, berkaitan dengan tingkat kemajuan teknologi yang akan melahirkan peralatan atau produk baru 3. Peramalan Permintaan berkaitan dengan permintaan produk.
4
Setiap perusahaan selalu menghadapi masa depan dalam aktivitasnya, guna mencapai visi misinya. Oleh karenanya semua perusahaan dituntut untuk memperkirakan atau meramalkan masa depan usahanya. Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan memproyeksikan ke masa mendatang dengan suatu bentuk model matematis (kuantitatif), atau bisa juga merupakan prodiksi intuisi yang bersifat subjektif (kualitatif).peramalan ini pun dapat dilakukan dengan mengkombinasikan model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer. Pendapat lain menyatakan bahwa Peramalan (Forecasting) adalah upaya untuk memprediksi kejadian dimasa akan datang. Beberapa pendapat ada yang membedakan antara Forecasting (Pengolahan data masa lalu dengan metoda matematika untuk memperkirakan/memprediksi keadaan dimasa depan) dengan Prediction (Pengolahan data masa lalu dengan menggunakan pengetahuan subjektif atau pengalaman untuk memperkirakan/ memprediksi keadaan dimasa depan).
MODUL
2. Peramalan jangka menengah; meliputi jangka waktu bulanan sampai dengan tiga tahun. Ditujukan untuk merencanakan penjualan, anggaran produksi dan kas.
PERAMALAN PERMINTAAN
Brawijaya University
2012
3. Peramalan jangka panjang; meliputi jangka waktu tiga tahun atau lebih. Ditujukan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, pengembangan lokasi atau fasilitas, serta penelitian dan pengembangan (R&D). Pada umumnya, perusahaan melakukan tiga jenis peramalan dalam perencanaan operasinya, yaitu : peramalan ekonomi (berhubungan dengan indikator-indikator ekonomi secara makro); peramalan teknologi (berkaitan dengan laju perkembangan teknologi); dan peramalan permintaan (berkaitan dengan proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan). Perusahaan harus bisa memprediksi besarnya pemintaan pelanggan akan produknya. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan. Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kendala atau kondisi tertentu serta untuk mengurangi risiko atau ketidakpastian yang dihadapi . hal ini juga berkaitan dengan kegiatan pengendalian produksi, kapasitas, serta system penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan bagian keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia. Hasil maksimal dari suatu kegiatan peramalan adalah melakukan minimisasi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Untuk mampu tercapainya keputusan yang optimal diperlukan cara/metode peramalan yang tepat, sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan: Dengan mempelajari materi dalam modul ini, diharapkan mendapatkan pemahaman tentang: 1. Peramalan dan langkah-langkah dalam menentukan peramalan permintaan 2. Perencanaan lokasi pabrik, Model layout, Perencanaan dalam lay out pabrik dan Perencanaan dalam system material.
2. LANGKAH SISTEM PERAMALAN Peramalan dapat dilakukan dengan beberapa langkah dasar seperti dipaparkan di bawah ini, beserta contoh kasus di bidang agribisnis (Agrowisata Petik Buah): 1. Menetapkan tujuan peramalan. Sebuah Agrowisata Petik Buah menggunakan peramalan pengunjung untuk mengendalikan jumlah pekerja, jam dan hari buka, ketersediaan kebun buah yang siap panen, dan wahana penunjang lainnya. 2. Memilih unsur yang akan diramalkan. Agrowisata Petik Buah memiliki lima kebun buah dan unsur yang akan diramalkan adalah jumlah pengunjung harian pada weekdays dan weekend. Peramalan jumlah pengunjung harian adalah angka utama yang menentukan jumlah pekerja kebun, perawatan, dan penjadwalan. 3. Menentukan horizon waktu peramalan. Perlu ditentukan jangka waktu peramalan, apakah jangka pendek, menengan, atau jangka panjang? Agrowisata Petik Buah akan menyusun prediksi pengunjung harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan lima tahunan. 4. Memilih jenis model peramalan. Agrowisata Petik Buah akan menggunakan metode kuantitatif (matematis) dan kualitatif (penilaian subjektif).. 5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan. Tim peramalan Agrowisata Petik Buah mempekerjakan 5 orang analis dan 20 orang staf lapangan dalam departemen R&D untuk mengumpulkan data, misalnya jadwal libur bersama, jadawal libur sekolah, moment hari raya, dan Page 2 of 11
PERAMALAN PERMINTAAN
Brawijaya University
2012
sebagainya. 6. Membuat peramalan. 7. Mengevaluasi dan menerapkan hasil peramalan. Tim peramalan Agrowisata Petik Buah melakukan pengkajian dan evaluasi hasil peramalan dengan kenyataan setiap hari. Pengkajian dilakukan untuk memastikan model, asumsi, dan data yang digunakan sudah valid dan relevan.
1. 2. 3. 4. 5.
Aspek aspek pada peramalan pada dasarnya identik dengan studi kelayakan suatu proyek/kegiatan dalam perusahaan. Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan, antara lain: Aspek ekonomi yakni yang mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro terutama aspek kependudukan dan pendapatan. Aspek industri yakni analisis terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan yang menghasilkan produk sejenis dari produk yang diusulkan dalam study kelayakan proyek. Aspek penjualan masa lalu yakni dilakukan untuk melihat “ market positioning” produk dalam stuktur persaingan dan dari padanya dapat diketahui “ market share “ produk tersebut. Analisis peramalan permintaan berkaitan dengan perencanaan program pemasaran di masa yang akan datang. Pengawasan hasil dari peramalan yakni usaha untuk minimalisasi kesalahan hasil dari berbagai tenik peramalan yang dugunakan .
3. PENDEKATAN DALAM PERAMALAN Sama halnya pendekatan dalam mengambil sebuah keputusan manajemen, maka dalam melakukan peramalan, terdapat dua pendekatan umum yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara kuantitatif ataupun kualitatif. Peramalan kuantitatif (quantitative forecast), menggunakan metode statistic atau model matematis yang beragam dengan data masa lalu dan variable sebab akibat untuk meramalkan permintaan. Peramalan subjektif atau kualitatif (qualitative forecast) menggabungkan factor, seperti intuisi, emosi, pengalaman pribadi dan system nilai pengambil keputusan untuk meramal. Beberapa perusahaan menggunakan satu pendekatan dan perusahaan lain menggunakan pendekatan yang lain. Pada kenyataannya, kombinasi dari keduanya merupakan kombinasi yang paling efektif. Peramalan merupakan satu-satunya prediksi mengenai permintaan hingga permintaan yang sebenarnya diketahui. Meskipun demikian, sangat jarang peramalan dapat memberikan hasil yang sempurna. Hal tersebut dikarenakan ada banyak kenyataan yang berbeda dan kendala. Kendala-kendala yang dihadapi antara lain: 1. Waktu yang hendak diliput yakni rentangan waktu masa yang akan datang dan jangkauan peramalan. 2. Tingkah laku data yakni meliputi jumlah, ketepatan, dan tingkah laku data di masa yang lalu yang tersedia. 3. Tipe model yakni apakah model yang digunakan merupakan model time series, kausalitas atau yang lainnya. 4. Biaya yang tersedia yakni biaya yang tersedia untuk penyusunan studi kelayakan proyek. 5. Tingkat ketepatan yang diinginkan yakni ketelitian dan kecermatan peramalan yang diinginkan. 6. Kemudahan penerapan yakni kemudahan manajemen, data dan biaya. Tabel 1. Jenis – jenis Pendekatan dalam Peramalan
Page 3 of 11
PERAMALAN PERMINTAAN
Brawijaya University
No. 1.
Pendekatan Peramalan Metode Kualitatif
2.
Metode Kuantitatif
2012
Teknik Peramalan Keterangan a. Juri dari opini eksekutif (jury Teknik Peramalan yang of executive opinion) Menggunakan pendapat sekumpulan kecil manajer atau pakar tingkat tinggi umumnya digabungkan dengan model statistik b. Metode Delphi (Delphy Teknik Peramalan yang Method) Menggunakan suatu proses kelompok partisipan (pengambil keputusan, karyawan, dan responden sehingga memungkinkan para ahli membuat peramalan. c. Komposit tenaga penjualan Teknik Peramalan yang (sales force composite) Berdasarkan perkiraan besar penjualan yang dapat dilakukan oleh para tenaga penjual a. Model Deret Waktu (time Teknik Peramalan yang series method) Menggunakan sejumlah data masa lalu untuk membuat peramalan. Membuat prediksi dengan asumsi bahwa masa depan adalah fungsi dari masa lalu b. Model Asosiatif (hubungan Teknik Peramalan yang sebab-akibat) Menggabungkan banyak variable atau factor yang mungkin mempengaruhi kuantitas yang sedang diramalkan
4. PERENCANAAN LOKASI PABRIK Menurut Assauri (2008), lokasi penting bagi perusahaan karena akan mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Dengan adanya penentuan lokasi suatu perusahaan yang tepat kana menentukan : • Kemampuan melayani konsumen dengan memuaskan • Mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup dan kontinu dengan harga yang memuaskan/layak • Memungkinkan diadakan perluasan pabrik di kemudian hari Sedangkan menurut Yamit (2003), pemilihan lokasi pabrik terkait dengan pendirian pabrik baru atau perluasan (expansion) pabrik. Perluasan pabrik disebabkan : a. Fasilitas-fasilitas produksi dirasakan sudah ketinggalan b. Permintaan pasar terus berkembang diluar jangkauan kapasitas produksi yang dimiliki c. Tenaga kerja yang tidak mencukupi
Untuk mendapatkan lokasi pabrik terkait yang ideal atau lokasi pabrik yang tepat Page 4 of 11
PERAMALAN PERMINTAAN
Brawijaya University
2012
diperlukan tahapan yang harus dilakukan yaitu : 1. Menentukan daerah 2. Menentukan lingkungan masyarakat untuk diteliti secara rinci 3. Memilih lokasi yang terbaik : • Lokasi di kota besar • Lokasi di pinggir kota • Lokasi jauh di luar kota Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik adalah : 1. Lokasi pasar Pasar atau lokasi dimana konsumen berdomisili merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik. Pasar yang dituju dapat dibedakan menjadi pasar internasional, nasional, regional dan loka. Jika pasar terpusatkan pada lokasi tertentu maka pabrik yang akan didirikan sebaiknya berada dekat dengan lokasi pasar tersebut, tetapi bila pasar menyebar di berbagai lokasi maka dapat ditempatkan di titik yang dapat mengemat biaya distribusi. 2. Sumber bahan baku Perusahaan yang karena sifat dan keadaan proses manufakturingnya maupun sifat bahan bakunya yang mudah rusak, memaksa menempatkan pabrik yang berada dekat dengan lokasi sumber bahan baku. 3. Transportasi Tersedia tidaknya fasilitas transportasi sangat menentukan dalam proses pemilihan pabrik. Suatu perusahaan harus ditempatkan di suatu daerah karena tersedia tipe fasilitas transportasi yang sesuai dengan yang diinginkan. 4. Sumber energy atau tenaga listrik Sudah dapat dipastikan bahwa semua industri memerlukan energi/tenaga listrik untuk kebutuhan proses produksinya. Sebagian besar perusahaan akan lebih menyukai membeli energi listrik dari perusahaan listrik, tetapi pada perusahaan besar lebih suka memeiliki pembangkit listrik sendiri. 5. Iklim Iklim atau cuaca akan secara nyata akan mempengaruhi efektiviats, efisiensi, produktivitas dan perilaku tenaga kerja dalam melaksanakan aktiviasnya. Bagi perusahaan agribisnis, karena sifat tanaman yang diusahakan menghendaki daerah yang memiliki kelembaban atau suhu tertentu maka iklim menjadi faktor yang dominan dalam menentukan lokasi lahan yang dipilih. 6. Buruh dan tingkat upah Sebuah perusahaan tidak dapat beroperasi tanpa karyawan dan pendirian pabrik pada lokasi tertentu akan mempertimbangkan apakah tenaga kerjanya tersedia cukup baik dari segi jumlah maupun keahlian. Tingkat upah yang dibayarkan juga para tenaga kerja juga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan. 7. Undang-undang & sistem perpajakan Undang-undang yang dikeluarkan suatu negara baik di tingkat pusat maupun daerah akan mempengaruhi proses pemilihan lokasi pabrik. Beberapa aspek yang umum diatur oleh undang-undang adalah : jam kerja, upah minimum, usia kerja minimum dan kondisi lingkungan kerja harus diperhatikan dalam lokasi pabrik. Di samping itu juga terkait dengan pajak yang harus disetorkan. 7. Sikap masyarakat Masyarakat merupakan aspek penting dalam menyelesaikan masalah perburuhan, pperselisihan dan apakah masyarakat dapat menerima kehadiran industri di daeranya merupakan faktor penting dalam penentuan lokasi pabrik. 8.
Air dan limbah industri Page 5 of 11
PERAMALAN PERMINTAAN
Brawijaya University
2012
Beberapa industri memerlukan air dalam jumlah besar diperlukan dalam proses produksinya. Proses pembuangan limbah industri juga bisa menjadi sorotan tajam. Undang-undang dan tekanan sosial akan memberikan dampak besar pada perusahaan yang memiliki tingkat polusi tinggi.
5. METODE PENENTUAN LOKASI PABRIK Metode penentuan lokasi pabrik secara ideal dapat menggunakan metode-metode berikut : 1. Metode Beban Skor Adalah : metode penentuan lokasi pabrik secara kualitatif, metode ini mudah digunakan tetapi penilaiannya sangat subyektif sehingga jarang digunakan. Metode beban skor dilakukan dengan memberikan skor untuk setiap faktor yang dinilai terhadap alternatif lokasi pabrik. 2. Metode Perbandingan Biaya Metode ini dilakukan dengan cara memperbandingkan total biaya masing-masing alternatif lokasi. 3. Metode Break Even Point (BEP) Metode BEP dapat digunakan sebagai alternatif pemilihan lokasi pabrik yang optimum. BEP diartikan sebagai suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC) atau laba = 0. 4. Metode Transportasi Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam metode transportasi adalah : a. Kapasitas pabrik sebagai sumber b. Kapasitas permintaan di wilayah pemasaran atau gudang sebagai tempat tujuan c. Biaya produksi masing-masing pabrik d. Biaya distribusi dari tempat asal ke tempat tujuan 5. Metode Biaya Minimum Pada metode minimum tahapan yang dilakukan adalah : membuat tabel transportasi yang memuat alternatif lokasi pabrik, permintaan, jumlah biaya produksi dan transportasi, kemuadian pilih biaya terkecil. Lalu menguji tabel tersebut apakah sudah optimum dengan metode batu loncatan (stepping stone) dan membentuk jalur tertutup (close pert) untuk setiap sell non basis. 6. Metode Vogel’s Metode ini lebih mudah penggunaannya, karena tanpa menggunakan jalur tertutup. Metode Vogel’s menguji tabel optimum dengan teknik batu loncatan (teknik MODI), agar metode Vogel’s dapat menghasilkan alokasi dengan biaya minimum.
6. PERENCANAAN LAYOUT PABRIK Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut. (James M. Apple) mendefinisikan perancangan tata letak pabrik sebagai perencanaan dan integrasi aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi yang paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi. Dalam perkembangannya, perancangan tata letak pabrik adalah pengaturan dari fasilitas (gedung, tenaga keija, bahan baku, dan mesin-mesin) yang digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi tujuan yang sudah ditetapkan. Jadi, perancangan tata letak pabrik dapat juga diartikan pengaturan dari fasilitas-fasilitas yang ada sedemikian rupa sehingga dapat Page 6 of 11
PERAMALAN PERMINTAAN
Brawijaya University
2012
mencapai tujuannya dengan tidak mengesampingkan kendala yang ada. Teknik Tata letak pabrik terfokus pada pengaturan unsur-unsur fisik di sebuah fasilitas pabrik yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Permasalahan tata letak pabrik sangat menarik perhatian banyak pihak karena terkait dengan dampak strategis bagi perusahaan. Permasalahan tata letak pabrik merupakan persoalan yang kompleks, sehingga penyelesaiannya harus melalui pendekatan sistem. Menurut Subagyo (2000), layout pabrik adalah tata letak atau tata ruang. Artinya cara penempatan fasilitas-fasilitas yang digunakan di dalam pabrik. Fasilitas itu misalnya : mesin, alat produksi, alat pengangkutan barang, tempat pembuangan sampah dan lain-lain. Letak dari fasilitas-fasilitas itu harus diatur sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berjalan sedemiakian rupa dengan lancar dan efisien. Sedang menurut Assauri (2008), layout yang baik dapat diartikan sebagia penyusunan yang teratur dan efisien semua fasilitas pabrik dan buruh (personel) yang ada di dalam pabrik. Fasilitas pabrik tidak hanya mesin-mesin tapi juga service area termasuk penerimaan dan pengiriman barang, tempat maintenance, gudang dll.Selai itu juga harus diperhatikan segi keamanan pekerja. Perencanaan tata letak pabrik yang baik akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan sebagai berikut: • Menaikkan output produksi. Tata letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar dengan biaya yang sama atau bahkan lebih kecil. • Mengurangi waktu tunggu. Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan bebena dari masing-masing departemen atau mesin dengan baik sehingga dapat mengurangi waktu tunggu. • Mengurangi proses material handling. Proses desain layout yang baik harus direncanakan sehingga sedapat mungkin mengurangi material handling yang bersifat mekanis dan lagi seluruh gerakan harus diupayakan menuju daerah shipping. • Penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang dan service. Jalan lintas, material yang menumpuk, jarak antar mesin-mesin yang berlebihan semuanya itu akan menambah area yang dibutuhkan untuk pabrik. Perencanaan tata letak yang optimal dapat mengatasi segala masalah pemborosan pemakaian ruangan. • Mengurangi inventory in-process. Sistem produksi pada dasamya menghendaki agar bahan baku secepat mungkin berpindah dari satu operasi ke operasi berikutnya untuk mengurangi menumpuknya bahan setengah jadi. Masalah ini dapat diatasi dengan mengurangi waktu tunggu dari bahan yang menunggu untuk segera diproses. • Proses manufacturing yang lebih singkat. Dengan mengurangi jarak antara operasi satu dengan operasi berikutnya dan mengurangi bahan yang menunggu serta storage yang tidak diperlukan. Waktu yang diperlukan dari bahan baku untuk berpindah dari satu tempat ketempat lainnya dalam pabrik dapat diperpendek sehingga secara total waktu produksi akan dapat pula dipersingkat. • Mengurangi faktor yang bisa merugikan dan mempengaruhi kualitas dari bahan baku ataupun produk jadi. Tata letak pabrik yang direncanakan dengan baik dapat mengurangi kerusakan-kerusakan yang dapat terjadi pada bahan baku atau produk jadi. Penyebab kerusakan itu antara lain getaran-getaran, debu, panas, dan lain-lain. • Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran. Page 7 of 11
PERAMALAN PERMINTAAN
Brawijaya University
2012
Material yang menunggu, gerakan pemindahan yang tidak perlu, serta banyaknya perpotongan dari lintasan yang ada akan menyebabkan kesimpangan. Prinsip dasar penyusunan Layout : a. b. c. d. e.
Integrasi secara total Jarak perpindahan bahan paling minimum Memperlancar aliran Kepuasan dan keselamatan kerja Fleksibilitas
Dasar pengaturan layout: 1. Atas dasar proses Cara pengaturan atas dasar proses, tipe dan karakteristik dari perlatan produksi merupakan faktor yang penting dalam pengaturan tata letak fasilitas. 2. Atas dasar produk Sedangkan pada cara pengaturan atas dasar produk, jenis pekerjaan yang harus dilakukan pada produk merupakan faktor penting dalam penempatan fasilitas pabrik.
7. MACAM TIPE LAYOUT Macam Tipe Layout yaitu : 1. Layout Proses Dikenal juga sebagai “functional layout” yaitu : proses pengaturan dan penempatan fasilitas pabrik seperti mesin dan peralatan yang memiliki karakteristik kerja yang sama atau memilikifungsi yang sama ditempatkan pada satu departemen atau bagian. Dalam layout proses ini, tipe dan karakteristik dari peralatan adalah faktor yang dominan dalam pengaturan letak fasilitas pabrik. 2. Layout Produk Atau Garis (Line Layout) Layout produk atau garis) adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dari produk tersebut. Tipe layout produk / garis ini merupakan tipe paling populer dan sering digunakan untuk pabrik yang menghasilkan produk secara massal dengan tipe produk relatif kecildan standar untuk jangka waktu relatif lama. Tujuan utama dari tata letak seperti ini adalah untuk memudahkan pengawasan dalam kegiatan produksi. 3. Layout Kelompok Adalah : pengaturan tata letak fasilitas pabrik ke dalam daerah-daerah atau kelompok mesin bagi pembuatan produk yang memerlukan pemrosesan yang sama. Setiap produk diselesaikan pada daerah tersendiri dengan seluruh urutan pengerjaan dilakuakn pada tempat tersebut. 4. Layout Posisi Tetap (Fixed Position Layout) Adalah : pengaturan material atau komponen produk yang dibuat akan tinggal tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti peralatan, perkakas, mesin-mesin, manusia serta komponen kecil lainnya akan bergerak/berpindah menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut. 5. Layout Bentuk U Hakekat layout bentuk U adalah pintu masuk dan keluar bahan baku dan produk akhir berada pada posisi yang sama. Keuntungan dari tata letak model ini adalah fleksibilitas untuk menambah atau mengurangi jumlah Page 8 of 11
PERAMALAN PERMINTAAN
Brawijaya University
6. 7.
2012
pekerja yang diperlukan bila harus menyesuaikan dengan perubahan jumlah produksi atau perubahan permintaan. Hal ini dapat dicapai dengan menambah atau mengurangi jumlah pekerja pada daerah sebelah dalam dari tempat kerja berbentuk U ini. Layout Gabungan Garis dan Proses Penggabungan kedua tipe layout ini untuk mengeliminir segala kelemahan yang terdapat dalam layout proses maupun layout garis. Layout Gabungan Garis dan Bentuk U Dengan penggabungan kedua layout ini dapat mengurangi tenaga kerja pecahan.
8. PERENCANAAN SISTEM MATERIAL Menurut Assauri (2008), dalam produksi terdapat bermacam-macam proses yang harus dilalui oleh produk tersebut untuk sampai selesai dan siap dikirim ke pasar. Pergerakan/perpindahan bahan itu disebut “ material movement ”. Akan tetapi bahan-bahan merupakan benda mati yang tidak dapat bergerak dengan sendirinya. Oleh karena itu dibutuhkan kegiatan pemindahan bahan yang disebut “material handling”. Jadi material handling merupakan kegiatan mengangkat, mengangkut, dan meletakkan bahan-bahan/barang-barang dalam proses di dalam pabrik sampai pada saat barang jadi/produk akan dikeluarkan dalam pabrik. Biaya material handling terdiri atas : upah untuk orang yang memindahkan bahan (material handller), biaya investasi dari berbagai alat pemindahan bahan yang digunakan dan biaya-biaya yang tidak dapat dipisahkan dan termasuk dalam biaya produksi untuk mengerjakan produk hasilnya. Dari biaya material handling ada sebagian yang termasuk biaya langsung (direct cost) dan sebagian biaya tidak langsung (indirect cost). Tugas-tugas dari bagian material handling antara lain : 1. Mengadakan penyelidikan dan analisis untuk dapat menentukan bagaimana kegiatan material handling dilakukan sehingga dapat lebih efisien. 2. Merencanakan, mengadakan pengujian/pengetesan dari perkembangan alat-alat material handling yang baru 3. Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan yang perlu dilakukan dalam caracara pemindahan bahan (material handling) dan dalam pemasangan perlengkapan dan peralatan handling yang baru. 4. Mengikuti pelaksanaan dan membuat laporan mengenai pemasangan perlengkapan atau peralatan handling yang baru tersebut. Langkah awal dalam merancang fasilitas manufaktur adalah menentukan pola aliran secara umum. Pola aliran ini menggambarkan material masuk sampai pada produk jadi. Beberapa pola aliran umum adalah pola aliran garis lurus, pola aliran bentuk U, pola aliran bentuk O, pola aliran bentuk S, pola aliran bentuk L. Fungsi dan keguanaan pola-pola aliran: 1. Pola aliran garis lurus digunakan untuk proses produksi pendek dan sederhana. 2. Pola aliran bentuk L, pola ini hampir sama dengan pola garis lurus, hanya saja pola ini digunakan untuk akomodasi jika pola aliran garis tidak bisa digunakan dan biaya bangunan terlalu mahal jika menggunakan aliran lurus. produk pada satu tempat, kondisi ini memudahkan pengawasan keluar masuknya barang. 3. Pola aliran bentuk S, digunakan jika aliran produksi panjang dan lebih panjang dari ruangan yang ditempati. Karena panjangnnya proses maka aliran dizigzag. Page 9 of 11
PERAMALAN PERMINTAAN
Brawijaya University
2012
Garis lurus Bentuk L Bentuk O Bentuk U
Bentuk S Gambar 2. Macam-macam pola aliran bahan
Dalam menentukan lokasi masuk keluarnya suatu aliran dalam suatu rancangan tata letak, harus dilakukan analisis yang mendalam, dengan mempertimbangkan beberapa aspek, terutama mengenai sistem pemindahan bahan untuk mengidentifikasikan pengaruhnya pada waktu, biaya dan kualitas. Selain itu perencanaan lokasi masuk keluarnya aliran harus disesuaikan dengan kendala- kendala yang ada.
REFERENSI Agus Ahyari, 1986. Manajemen Produksi. Perencanaan Sistem Produksi. Buku 1 dan 2. BPFE Yogjakarta Jay Heizer, Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Pangestu Subagyo,2000. Manajemen Operasi.BPFE. Yogyakarta Eddy Herjanto,1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Grasindo. Jakarta Manahan P. Tambubolon. Manajemen Operasional. 2004. Ghalia Indonesia. Pudjo sugito & Sumartono. Manajemen Operasional.2004. Bayumedia. Malang T.Hani Handoko.1984. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogjakarta Zulian Yamit, 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Ekonisia. Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta.
Page 10 of 11
PERAMALAN PERMINTAAN
Brawijaya University
2012
PROPAGASI A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal) 1. Setiap kelompok melakukan tugas pengamatan lapang ke sentra-sentra agroindustri UKM di sekitar kota Malang berdasarkan industri (unit bisnis) acuan masing-masing kelompok Pengamatan dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan instrumen yang telah disiapkan sebelumnya yang terkait dengan : • Perencanaan proses produksi • Kapasitas produksi • Desain proses produksi • Perencanaan lokasi pabrik • Layout pabrik 2. Seandainya saudara adalah seorang pelaku agribisnis (kemukakan apa produk agribisnis yang saudara produksi). Coba lakukan analisa peramalan permintaan terhadap produk tersebut. a. Faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dan jelaskan b. Metode apakah yang saudara gunakan dalam melakukan peramalan. jelaskan c. Bagaimanakah hasilnya, jelaskan. B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri) 1. Dalam melakukan peramalan permintaan, harus memperhatikan: a. Siklus/daur hidup produk, b. Sumber daya manusia c. Kapasitas produksi d. Manajemen rantai pasokan (supply chain management) Jelaskan masing-masing (cantumkan referensi), disertai contoh produk agribisnis. 2. Ada dua pendekatan dalam melakukan peramalan permintaan, yaitu: a. Peramalan kuantitatif b. Peramalan kualitatif Carilah referensi tentang kedua pendekatan tersebut. 3. Untuk memperoleh hasil peramalan persyaratan. Sebut dan Jelaskan!
yang
berakurasi
tinggi
4. Jelaskan tentang sistem material handling, sebutkan sumbernya !
Page 11 of 11
diperlukan