LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN MEKANISME ALIH TEKNOLOGI PENYELENGGARAAN JALAN VOLUME LALU LINTAS RENDAH DAN BIAYA MURAH SECARA PARTISIPATIF
TA 2011
BALAI LITBANG SOSEKLING BIDANG JALAN & JEMBATAN PUSLITBANG SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN BALITBANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Jalan sebagai infrastruktur transportasi wilayah, memiliki peran membentuk struktur tata ruang dengan jaringan utama (path), penghubung simpul-simpul kota atau wilayah sehingga memperlancar kegiatan arus perdagangan barang, orang dan jasa (Djakapermana, 2010). Jalan sebagai sistem jaringan disusun dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antar kawasan dan/atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan perdesaan. Jalan menurut fungsinya dikelompokkan menjadi jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal dan jalan lingkungan. Penelitian ini membatasi jalan lingkungan yaitu jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah. Sedangkan status sebagai jalan desa menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan. Jalan ini rata-rata memiliki spesifikasi volume lalu lintas rendah. Teknologi perkerasan jalan volume lalu lintas rendah yang dikenal luas antara lain adalah teknologi jalan Macadam, JAPAT (Jalan Agregat Padat Tahan Cuaca), Burtu (Laburan Aspal Lapis Satu), Burda (Laburan Aspal Lapis Dua). Puslitbang Jalan dan Jembatan Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum (Pusjatan) saat ini sedang mengembangkan sebuah model teknis pembuatan atau peningkatan jalan berupa teknologi Jalan Volume Lalu Lintas Rendah dan Biaya Murah (JVLRBM) dengan tipe otta seal. Pada Tahun 2011, Pusjatan melakukan kegiatan penelitian uji skala lapangan Prototype JVLRBM tipe Otta Seal di Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi,
Kabupaten Bogor. Dengan pertimbangan JVLRBM tipe Otta Seal sebagai teknologi perkerasan sederhana dapat dengan mudah diaplikasikan oleh masyarakat. Sedangkan tingkat partisipasi masyarakat menjadi salah satu syarat untuk mencapai biaya murah. Faktor utama mencapai jalan biaya murah, antara lain ditunjang oleh kemudahan mendapatkan bahan baku (pasir, batu, tanah urug dll) yang dapat digunakan untuk membangun jalan, tingkat partisipasi pemerintah dan masyarakat untuk mendukung pembangunan JVLRBM tipe Otta Seal. Puslitbang Sosial Ekonomi dan Lingkungan Balitbang Kementerian PU (Puslitbang Sosekling) telah melakukan berbagai model partisipasi masyarakat di Jepara (Krib Penahan Erosi Pantai), Cihea (OP Irigasi), Sukabumi (OPP Cable Stayed), hasilnya adalah beberapa tahapan yang perlu pengkajian untuk membangun partisipasi masyarakat menerima teknologi JVLRBM tipe Otta Seal. Perbedaan
sektor
dan
aspek
sosial
ekonomi
lingkungan
digunakan
untuk
mengembangkan model kelembagaan partisipatif terkait dengan mekanisme alih teknologi penyelenggara jalan volume lalu lintas rendah dan biaya murah. UndangUndang No.38 Tahun 2004 tentang Jalan, menyebutkan bahwa penyelenggaraan jalan adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan, pengawasan jalan. Penelitian ini difokuskan pada pembangunan jalan desa yang secara spesifik melibatkan peran masyarakat mencakup unsur partisipasi dalam pelaksana konstruksi dan pengoperasian dan pemeliharaan jalan.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, berikut adalah pertanyaan penelitian tahun 2011 ini :
Bagaimana kondisi sosial ekonomi lingkungan di lokasi setempat sebagai modal penyelenggaraan JVLRBM secara partisipatif?
Bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan mekanisme alih teknologi penyelenggaraan JVLRBM?
Bagaimana
mempersiapkan
masyarakat
dalam
proses
alih
teknologi
penyelenggaraan JVLRBM secara partisipatif?
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
Mengetahui kondisi sosial ekonomi lingkungan di lokasi setempat sebagai modal penyelenggaraan JVLRBM secara partisipatif.
Mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan mekanisme alih teknologi penyelenggaraan JVLRBM.
Mengetahui strategi mempersiapkan masyarakat dalam proses alih teknologi penyelenggaraan JVLRBM secara partisipatif.
1.4.
Keluaran
Keluaran dari penelitian ini adalah naskah ilmiah konsep mekanisme alih teknologi penyelenggaraan JVLRBM secara partisipatif.
1.5.
Hasil
Hasil dari penelitian ini adalah terlaksananya alih teknologi penyelenggaraan JVLRBM secara partisipatif berdasarkan kondisi masyarakat setempat.
1.6.
Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
Tersusunnya naskah ilmiah konsep mekanisme alih teknologi penyelenggaraan JVLRBM secara partisipatif sebagai bahan pedoman untuk kemudian dapat direplikasikan pada daerah lain dengan karakter sosial ekonomi yang sama.
Adanya keberlanjutan kegiatan yang dilaksanakan secara partisipatif, baik pada pra, pelaksanaan dan pasca penyelenggaraan JVLRBM