PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 45 (Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Barbara Amelia Kristy NIM : 132114142
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 45 (Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Barbara Amelia Kristy NIM : 132114142
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2017 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERSEMBAHAN
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allah-mu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” -Yesaya 41:10 “Marilah Kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-Mu” -Matius 11:28-
Kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Bunda Maria Santa Barbara Santo Yudas Tadeus Papaku Ignatius Subyar Krisman dan Mamaku Lucia Tuty Hartiningsih Mbah Theresia Supartijah Adikku Teresa Avilani Kristy
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 45 (Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 20 Juli 2017 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat pada bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang membuat pernyataan,
Barbara Amelia Kristy
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Barbara Amelia Kristy Nim
: 132114142
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 45 (Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti) Beserta perangkat yang diberikan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya.
Yogyakarta, 31 Juli 2017 Yang menyatakan,
Barbara Amelia Kristy
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam Menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada: 1 Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Ph,D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang
telah
memberikan
kesempatan
untuk
belajar
dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2 A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma kepada penulis. 3 Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 4 Antonius Diksa Kuntara S.E., MFA., QIA selaku Pembimbing Skripsi yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA dan Ilsa Haruti Suryandari, SE., SIP., M, Sc., Ak., CA selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6 Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Akt., QIA selaku Pembimbing Akademik yang telah membantu dalam proses belajar dan pengembangan diri penulis. 7 Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu pengetahuan. 8 Drs. R. Supardi selaku Ketua Yayasan Bina Bhakti yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di Yayasan Bina Bhakti. 9 Anyusiata Wula selaku Ketua Harian Yayasan Bina Bhakti yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di Yayasan Bina Bhakti serta telah bersedia diwawancarai dan memberikan data yang dibutuhkan. 10 Agnes Agustini selaku bendahara Yayasan Bina Bhakti yang telah banyak membantu dengan bersedia diwawancarai dan memberikan data yang dibutuhkan. 11 My everything: Papa Ignatius Subyar Krisman, Mama Lucia Tuty Hartiningsih, mbah putri Theresia Supartijah, adik Teresa Avilani Kristy, serta keluarga besar yang telah mendoakan, memberikan semangat serta motivasi kepada penulis hingga skripsi ini dapat selesai. 12 Para penyemangatku “ciwi-ciwi” (Aprillia Cesarika Koosman, Maria Angela Charisma B., Felisita Anggi D.K., Giat, Felisia Meliana Ratri P.S.) yang selalu memberikan doa, semangat dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 My mood boosters yaitu Aretanesia Matahati, Maria Gabriella Indah N., Catharina Astia P., Ci Mey yang selalu memberikan bantuan, semangat, serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 14 Teman-teman seperjuangan Akuntansi kelas C angkatan 2013 dan MPAT kelas Pak Diksa yang telah membantu dan memberikan semangat serta saran kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 15 Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 31 Juli 2017
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .........................
v
HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .........................
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................
vii
HALAMAN DAFTAR ISI ..............................................................................
x
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................
xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................
xiv
ABSTRAK .......................................................................................................
xv
ABSTRACT .....................................................................................................
xvi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................
4
C. Batasan Masalah ................................................................
4
D. Tujuan Penelitian ...............................................................
4
E. Manfaat Penelitian .............................................................
5
F. Sistematika Penulisan ........................................................
5
LANDASAN TEORI A. Organisasi Nirlaba .............................................................
7
B. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta .....................
8
C. Laporan Keuangan ............................................................
13
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba .................
13
E. Yayasan 1. Pengertian Yayasan ......................................................
16
2. Tujuan Yayasan
........................................................
17
3. Karakteristik Yayasan ...................................................
18
4. Laporan Keuangan Yayasan .........................................
19
5. Sumber Pembiayaan/Kekayaan ....................................
19
6. Pola Pertanggungjawaban Yayasan ..............................
20
7. Struktur Organisasi Yayasan ........................................
21
8. Karakteristik Anggaran Yaysaan ..................................
22
F. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45
BAB III
1. Laporan Posisi Keuangan .............................................
23
2. Laporan Aktivitas ........................................................
26
3. Laporan Arus Kas ........................................................
30
G. Definisi yang Digunakan dalam PSAK No. 45 .................
31
H. Contoh Format Laporan Keuangan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 ...................
33
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................
46
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................
46
C. Peran Penulis .....................................................................
46
D. Subjek dan Objek Penelitian .............................................
47
E. Data yang Dibutuhkan .......................................................
47
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................
47
G. Langkah-langkah Penyusunan Laporan Keuangan ...........
48
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
BAB V
BAB VI
GAMBARAN UMUM YAYASAN BINA BHAKTI A. Latar Belakang dan Sejarah Organisasi .............................
49
B. Alamat Lokasi ...................................................................
50
C. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi .....................................
50
D. Tugas Pokok Organisasi ....................................................
51
E. Kondisi dan Potensi ...........................................................
51
F. Rencana Kerja ...................................................................
53
G. Struktur Organisasi ............................................................
54
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data .....................................................................
57
B. Pembahasan ......................................................................
71
PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................
78
B. Saran ..................................................................................
79
C. Keterbatasan Penelitian .....................................................
80
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
81
LAMPIRAN .....................................................................................................
82
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1
Tabel Contoh Laporan Posisi Keuangan ..................................
33
Tabel 2
Tabel Contoh Laporan Aktivitas Bentuk A .............................
34
Tabel 3
Tabel Contoh Laporan Aktivitas Bentuk B ..............................
36
Tabel 4
Tabel Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 1 dari 2 Bagian)..........................................................
Tabel 5
Tabel ContohLaporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 2 dari 2 Bagian)...........................................................
Tabel 6
38
40
Tabel Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 2 dari 2 Bagian Altermatif) ................................................................................
41
Tabel 7
Tabel Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung ................
42
Tabel 8
Tabel Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung......
44
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1
Struktur Organisasi Yayasan Bina Bhakti ................................
55
Gambar 2
Laporan Posisi Keuangan per 2 Januari 2016 ..........................
66
Gambar 3
Laporan Aktivitas Yayasan Bina Bhakti ..................................
67
Gambar 4
Laporan Aktivitas Berdasarkan PSAK No. 45 .........................
68
Gambar 5
Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2016 ....................
69
Gambar 6
Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK No. 45 .............
70
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO. 45 (Studi Kasus : Yayasan Bina Bhakti)
Barbara Amelia Kristy 132114142 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017
Tujuan penelitian ini adalah menyajikan laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. Yayasan Bina Bhakti dalam penyusunan laporan keuangan belum menggunakan pedoman yang berlaku untuk organisasi sektor publik. Salah satu cara agar laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti dapat mudah dipahami, relevan, dan memiliki daya banding yang tinggi, maka Yayasan Bina Bhakti harus menyusun laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 45 Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif berdasarkan pada langkah-langkah penyusunan laporan keuangan. Hasil penelitian ini adalah laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti berdasarkan pedoman PSAK No. 45 sesuai dengan informasi yang didapatkan.
Kata Kunci: Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45, Laporan Keuangan, Organisasi Nirlaba.
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
PREPARATION OF NON PROFIT ORGANIZATION FINANCIAL STATEMENTS BASED ON STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD (PSAK) NO. 45 (Case Study: Yayasan Bina Bhakti)
Barbara Amelia Kristy 132114142 Sanata Dharma University Yogyakarta 2017
The purpose of this study was to present the financial statements of Yayasan Bina Bhakti based on Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No.45. The preparation of the financial statements at Yayasan Bina Bhakti didn‟t use the guidelines applicable to public sector organizations. One of the ways for Yayasan Bina Bhakti‟s financial statements to be easily understood, relevant, and have high appeal, is that they must be prepared based on PSAK No. 45. The type of this research was a case study. Data obtained by conducted interviews and documentation. Data analysis techniques used was descriptive analysis based on the steps of preparing financial statements. The results of this study was the financial statements of Yayasan Bina Bhakti based on PSAK No. 45 in accordance with the information obtained.
Keywords: Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 45, Financial Statements, Nonprofit Organizations.
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi nirlaba merupakan organisasi yang bergerak dalam pelayanan sosial yang tidak bertujuan mencari keuntungan dan biasanya didirikan oleh masyarakat atau dikelola oleh swasta. Seringkali sulit membedakan antara organisasi bisnis dan organisasi nirlaba dikarenakan kegiatannya yang hampir sama. Pada prinsipnya organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut (Mahsun,dkk,2013:185). Contoh dari organisasi nirlaba, seperti gereja, masjid, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yayasan, partai politik, dan lembaga zakat. Pada umumnya, organisasi nirlaba dituntut untuk senantiasa menyiapkan rencana-rencana serta program dan penganggarannya secara berkesinambungan. Rencana program serta rencana penganggaran ini yang dituntut akan akuntabilitas serta transparansi yang memadai. Bendahara maupun staf keuangan organisasi nirlaba biasanya adalah seseorang yang mempunyai pengalaman dalam bidang akuntansi bisnis, tetapi tidak memiliki pelatihan/ketrampilan khusus dalam akuntansi sosial, sehingga
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
pengelola organisasi nirlaba disarankan dapat menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang berlaku. Laporan keuangan sangat penting bagi organisasi sektor publik. Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya yang dikelola oleh manajemen. Laporan keuangan digunakan sebagai alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. (Mahsun, dkk, 2013:188). Kualitas laporan keuangan harus memenuhi kriteria dasar dalam memberikan informasi yang dapat diandalkan dan relevan (Keating: 2003). Laporan keuangan organisasi nirlaba ini dibutuhkan sebagai informasi akuntansi bagi para pengguna, baik pihak internal maupun pihak eksternal, seperti donatur, yayasan, kreditur, anggota organisasi, dan pihak lainnya untuk pengambilan keputusan. Organisasi sektor publik diwajibkan untuk membuat laporan keuangan dan laporan tersebut perlu diaudit untuk menjamin telah dilakukannya true and fair presentation (Mardiasmo, 2002:160-161). Penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba mempunyai standar tersendiri, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. Dengan adanya standar penyajian laporan keuangan PSAK No. 45, bisa membuat penyajian laporan keuangan di organisasi nirlaba menjadi seragam dalam pembuatannya. Penyajian laporan keuangan dengan standar PSAK No. 45 membuat laporan keuangan menjadi lebih akuntabel dan transparansi bagi para pengguna (ussers) sehingga para pengguna ini dapat melihat aktivitas program yang telah dijalankan beserta anggaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
yang telah dipakai sebagai bukti pertanggungjawaban atas dana dari para donatur. Namun, pada kenyataannya masih banyak organisasi sektor publik yang masih belum menggunakan pedoman/acuan dalam pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan yang dipakai pun masih sangat sederhana, dimana organisasi tersebut tidak membuat laporan keuangan yang lengkap yang seharusnya digunakan pada organisasi sektor publik umumnya yang telah menerapkan pedoman PSAK No. 45. Yayasan merupakan salah satu contoh organisasi sektor publik yang tidak mencari keuntungan atau laba pada setiap kegiatan organisasinya. Menurut UU No. 16 tahun 2001, sebagai dasar hukum positif yayasan, yayasan merupakan badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha (Bastian, 2007:1). Yayasan Bina Bhakti merupakan contoh dari organisasi sektor publik, karena organisasi ini tidak mengambil keuntungan dari setiap kegiatan yang dijalaninya. Yayasan Bina Bhakti berada di Perumahan Puri Serpong 2, Jl. Gatoet Budiharjo No. 34, RT 002 RW 01, Babakan, Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten bergerak di bidang sosial yang menangani lansia yang dititipkan atau lansia yang sudah tidak mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
keluarga. Yayasan Bina Bhakti juga merupakan contoh, dimana organisasi tersebut tidak menggunakan pedoman PSAK No. 45 dalam pembuatan laporan keuangan. Yayasan Bina Bhakti hanya membuat laporan keuangan yang masih sangat sederhana. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat tulisan yang berjudul PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
BERDASARKAN
PERNYATAAN
STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NO.45 (STUDI KASUS : YAYASAN BINA BHAKTI). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi di dalam organisasi nirlaba yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang timbul adalah: Bagaimana laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti tahun 2016 sesuai dengan PSAK No. 45? C. Batasan Masalah Penelitian ini hanya menyusun laporan keuangan tahun 2016 pada Yayasan Bina Bhakti yang terdiri dari laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas yang dibutuhkan oleh Yayasan Bina Bhakti. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dilakukan, yaitu untuk menyajikan laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Yayasan Bina Bhakti Penelitian ini bertujuan agar Yayasan Bina Bhakti bisa memanfaatkan hasil penelitian untuk memberikan informasi mengenai penyusunan laporan keuangan dengan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. 2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini bertujuan untuk menambah referensi yang dapat berguna untuk kepentingan bagi Universitas Sanata Dharma. 3. Bagi Penulis Penelitian ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma dan sebagai sarana dalam mempraktikan teori yang selama ini dipelajari dalam perkuliahan. F. Sistematika Penulisan 1. Bab I
Pendahuluan Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
2. Bab II
Landasan Teori Bab ini memaparkan tentang teori-teori yang menjadi acuan dalam penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
3. Bab III
Metode Penelitian Bab ini akan menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, peran penulis, subjek penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
4. Bab IV
Gambaran Umum Organisasi Bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum organisasi dalam hal ini yaitu sejarah singkat organisasi, visi dan misi organisasi, kegiatan/program yayasan, dan struktur organisasi yayasan.
5. Bab V
Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menjelaskan mengenai analisis data yang telah diperoleh dari observasi di lapangan dan membahas mengenai pertanyaan di rumusan masalah.
6. Bab VI
Penutup Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan hasil penelitian, yaitu analisis dan pembahasan, serta saran bagi organisasi, dan yang terakhir yaitu mengenai keterbatasan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Organisasi Nirlaba Akuntansi sektor publik adalah sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga-lembaga publik sebagai salah satu alat pertanggungjawaban kepada publik. (Renyowijoyo, 2008:2). Menurut Halim (2012:3) akuntansi sektor publik adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi atau entitas publik seperti pemerintah, LSM, dan lain-lain yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-pihak
yang memerlukan. Organisasi
nirlaba menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 adalah organisasi yang memperoleh sumber daya dari para anggota dan dari para penyumbang lainnya yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Organisasi sektor publik menjadi berbeda dan unik karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Nordiawan, 2006:2) : 1. Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finasial. 2. Dimiliki secara kolektif oleh publik. 3. Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang dapat diperjual-belikan. 4. Keputusan-keputusan
yang
terkait
didasarkan pada konsesnsus.
7
kebijakan
maupun
operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
Menurut Mahsun (2007:215), organisasi nirlaba atau organisasi yang tidak bertujuan memupuk keuntungan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. 2. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut. 3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas. Organisasi nirlaba seringkali memfokuskan sumber dayanya kepada pelayanan tertentu, dengan inti yang berlapis dari dalam ke luar, berturut-turut melalui (Mahsun, 2011:188) : (1) falsafah pelayanan, (2) budaya pelayanan, (3) citra pelayanan, (4) manajemen pelayanan, (5) alasan pelayanan, (6) siapa yang dilayani, (7) apa bentuk pelayanan, di mana, kapan, dan bagaimana cara melayani. B. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta Secara umum, yang membedakan secara signifikan antara organisasi sektor publik dengan perusahaan adalah (Nordiawan, 2006:3) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
1. Tujuan Organisasi Perusahaan komersial bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham melalui penciptaan keuntungan, sedangkan organisasi sektor publik mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui
pelayanan.
Dengan
kata
lain,
perusahaan
merupakan organisasi yang dijalankan untuk mencari laba atau profit (profit – oriented), sedangkan organisasi sektor publik merupakan organisasi yang dijalankan bukan untuk mencari laba (non-profitoriented). 2. Sumber-sumber Pendanaan Perusahaan komersial didanai melalui hasil operasi perusahaan bersangkutan selain investasi dari pemegang saham. Sementara itu, sesuai dengan tujuan, organisasi sektor publik mendanai operasinya tidak melalui laba operasi tetapi melalui cara khusus berupa sumbangan atau donasi yang bersifat sukarela. Di organisasi pemerintahan cara seperti ini direalisasikan melalui pembayaran pajak atau retribusi. Bagi pemerintah
daerah,
termasuk
sumber
pendanaan
adalah
sumbangan/subsidi dari pemerintah pusat. Di organisasi sektor publik lain sumber pendanaan bisa berupa iuran anggota, subsidi, atau sumbangan dari donatur. 3. Peraturan Perundangan Organisasi sektor publik khususnya lembaga pemerintahan harus melakukan aktivitasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
berlaku.
Pemerintah
Indonesia
misalnya,
harus
melakukan
pembangunan jembatan karena diamanatkan dalam UUD 1945 untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, meskipun pembangunan jembatan tersebut tidak memberikan keuntungan bagi organisasi pemerintah yang bersangkutan. Menurut Mardiasmo (2002:8-13), perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan membandingkan beberapa hal, yaitu : 1. Tujuan Organisasi Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan yang menonjol terletak pada tujuan untuk memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat semangat untuk memaksimumkan laba (profit motive), sedangkan pada sektor publik tujuan utama organisasi bukan untuk memaksimumkan laba tetapi pemberian pelayanan publik (public service), seperti pendidikan, kesehatan masyarakat, keamanan, penegakkan hukum, transportasi publik, dan penyediaan barang kebutuhan publik (misalnya: penyediaan barang kebutuhan pokok masyarakat). 2. Sumber Pembiayaan Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau struktur pembiayaan. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak, retribusi, charging for services, laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
negeri, dan obligasi pemerintah, dan lain-lain pendapatan yang sah yang tidak
bertentangan
dengan
peraturan
perundangan
yang telah
ditetapkan. Sumber pembiayaan pada sektor swasta lebih fleksibel dan memiliki variasi yang lebih banyak. Pada sektor swasta sumber pembiayaan internal dan sumber pembiayaan eksternal. Sumber pembiayaaan internal terdiri atas bagian laba yang diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained earnings) dan modal pemilik. Sedangkan sumber pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana dari publik. 3. Pola Pertanggungjawaban Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat (public funds). Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan horisontal. Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountabilitiy) adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah daerah atasan atau kepada pemerintah pusat, dan pemerintah pusat kepada parlemen. Pertanggungjawaban horisontal (horizontal
accountability)
adalah
pertanggungjawaban
kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
masyarakat luas. Kedua jenis pertanggungjawaban sektor publik tersebut merupakan elemen penting dari proses akuntabilitas publik. 4. Struktur Organisasi Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hierarkis, sedangkan struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Struktur organisasi pada sektor swasta dapat berbentuk data, pyramid, lintas fungsional (cross functional), dan lainnya sesuai dengan pilihan organisasi. Salah satu faktor utama yang membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh politik yang sangat tinggi pada organisasi sektor publik. 5. Karakteristik Anggaran dan Stakeholder Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Anggaran bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan. 6. Sistem Akuntansi Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Sistem akuntansi yang biasa digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis akrual (accrual accounting), sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi berbasis kas (cash accounting).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
C. Laporan Keuangan Laporan
keuangan
merupakan
media
komunikasi
dan
pertanggungjawaban antara perusahaan dan para pemiliknya atau pihak lainnya (Suwardjono, 2002:65). Laporan keuangan adalah hasil dari suatu pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan (Yudianti, 1996). Laporan keuangan sangat penting bagi organisasi sektor publik, karena laporan keuangan ini nantinya akan dipakai para pengguna laporan untuk pengambilan keputusan dan laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen atas dana yang dikelola. Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan dan dapat diandalkan (Keating: 2003). Akuntansi sektor publik memiliki peran penting dalam menyiapkan laporan keuangan sebagai perwujudan akuntabilitas publik (Nordiawan, 2006: 131). D. Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Dilihat dari sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi pemakai eksternal, laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan (Mahsun, dkk, 2013:188). Tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 adalah (Mardiasmo dalam Mahsun, dkk, 2013:188-189) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
1. Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi. 2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut. 3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggungjawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya. 4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut. 5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode. Pengukuran secara periodik atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi sumber kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi secara bersama-sama yang dapat menunjukkan informasi yang berguna untuk menilai kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
6. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi. 7. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan. Menurut PSAK No. 45 (paragraf 6), tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba. Pihak pengguna laporan keuangan memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai (PSAK No. 45, Paragraf 7): a. Jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut. b. Cara manajer melaksanakan tanggung jawab dan aspek lain dari kinerjanya. Secara rinci, tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai (PSAK No. 45, paragraph 8) : 1. Jumlah dan sifat aset, liabilitas, dan aset neto entitas nirlaba. 2. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah nilai dan sifat aset neto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
3. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan antar keduanya. 4. Cara
entitas
nirlaba
mendapatkan
dan
membelanjakan
kas,
memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lain yang berpengaruh terhadap likuiditasnya. 5. Usaha jasa entitas nirlaba. E. Yayasan 1. Pengertian Yayasan Menurut UU No. 16 tahun 2001, sebagai dasar hukum positif Yayasan, pengertian yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai
tujuan
tertentu
di
bidang
sosial,
keagamaan,
dan
kemanusiaan. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha (Bastian, 2007:1). Yayasan berbeda dengan perkumpulan karena perkumpulan memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu meliputi suatu persekutuan, koperasi, dan perkumpulan saling menanggung (Bastian, 2007:1). Selanjutnya, perkumpulam terbagi atas 2 jenis, yaitu: (a) perkumpulan yang berbentuk badan hukum, seperti Perseroan Terbatas, koperasi, dan perkumpulan yang saling menanggung; (b) perkumpulan yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
berbentuk badan hukum, seperti persekutuan perdata, CV, dan Firma (Bastian, 2007:1). Di lain pihak, yayasan merupakan bagian dari perkumpulan yang berbentuk Badan Hukum dengan pengertian/definisi yang dinyatakan dalam Pasal 1 Butir 1 Undang-undang No. 16 tahun 2001 tentang Yayasan, yaitu suatu badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan dengan tidak mempunyai anggota (Bastian, 2007:2). Yayasan sulit dibedakan dengan lembaga lainnya yang berorientasi laba. Bentuk hukum yayasan telah dijadikan payung untuk menyiasati berbagai aktivitas di luar bidang sosial, keagamaan, kemanusiaan, kesehatan, serta pendidikan dan persoalan ini telah mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, terutama pihak perpajakan (Bastian, 2007:1). 2. Tujuan Yayasan Setiap organisasi, termasuk yayasan, memiliki tujuan yang spesifik dan unik yang dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan yang bersifat kuantitatif mencakup pencapaian laba maksimum, penguasaan pangsa pasar, pertumbuhan organisasi, dan produktivitas. Sementara, tujuan kualitatif dapat disebutkan sebagai efisiensi dan efektifitas organisasi, manajemen organisasi yang tangguh, moral karyawan yang tinggi, reputasi organisasi, stabilitas, pelayanan kepada masyarakat, dan citra perusahaan (Bastian, 2007:2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
Menurut UU no. 16 Tahun 2001, yayasan mempunyai fungsi sebagai pranata hukum dalam rangka mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan yang bersifat sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan berdasarkan undang-undang (Bastian, 2007:3). 3. Karakteristik Yayasan Menurut Bastian (2010:406), karakteristik utama organisasi nirlaba seperti
yayasan,
dapat
dibedakan
dengan
organisasi
bisnis.
Perbedaannya terletak pada cara organisasi memperoleh sumber daya awal
yang
dibutuhkan
untuk
melakukan
berbagai
aktivitas
operasionalnya. Organisasi seperti yayasan umumnya memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Pada yayasan dimana tidak ada kepemilikan, organisasi tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atau jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah dan kepastian aliran masuk kas menjadi ukuran yang penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi tersebut, seperti kreditor dan pemasok dana lainnya. Organisasi semacam ini memiliki karakteristik yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis pada umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
4. Laporan Keuangan Yayasan Menurut Bastian (2007:73), laporan keuangan yayasan memiliki karakteristik sebagai berikut: a.
Sumber daya yayasan berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
b.
Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu yayasan menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik yayasan tersebut.
c.
Tidak ada kepemilikan, dalam arti bahwa kepemilikan tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya yayasan pada saat likuidasi atau pembubaran.
5. Sumber Pembiayaan/Kekayaan Menurut Bastian (2007:4), Sumber pembiayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau barang. Selain itu, yayasan juga memperoleh sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat, seperti berupa: a.
Wakaf
b.
Hibah
c.
Hibah wasiat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
d.
Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Yayasan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat adalah sumbangan
atau bantuan sukarela yang diterima yayasan, baik dari negara, bantuan luar negeri, masyarakat, maupun pihak lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perunndang-undangan yang berlaku. Sedangkan yang dimaksud dengan “perolehan lain” misalnya adalah deviden, bunga tabungan bank, sewa gedung, dan perolehan dari hasil usaha yayasan. Jika kekayaan yayasan berasal dari wakaf, maka berlaku ketentuan hukum perwakafan. Kekayaan yayasan yang dimiliki tersebut dipergunakan untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan. Dalam hal tertentu, negara dapat memberikan bantuan kepada yayasan. 6. Pola Pertanggungjawaban Yayasan Menurut Bastian (2007:4), dalam yayasan, pengelola (pengurus dan pengawas) bertanggung jawab kepada pembina yang disampaikan dalam
Rapat
Pembina
yang
diadakan
setahun
sekali.
Pola
pertanggungjawaban di yayasan bersifat vertikal dan horisontal. Pertanggungjawaban
vertikal
(vertical
accountability)
adalah
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi,
seperti
pertanggungjawaban
yayasan
kepada
pembina.
Pertanggungjawaban horisontal (horizontal accountability) adalah pertanggungjawaban
ke
masyarakat
luas.
Kedua
jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
pertanggungjawaban sektor publik tersebut merupakan elemen penting dari proses akuntabilitas publik. Pertanggungjawaban
manajemen
(managerial
accountability)
merupakan bagian terpenting bagi kredibilitas di yayasan. Tidak terpenuhinya prinsip pertanggungjawaban tersebut dapat menimbulkan implikasi yang luas (Bastian, 2007:4). 7. Struktur Organisasi Yayasan Menurut Undang-undang No. 16 tahun 2001, yayasan mempunyai organ yang terdiri dari pembina, pengurus dan pengawas. Pembina adalah organ yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada pengurus atau pengawas oleh Undang-undanng tersebut atau Anggaran Dasar. Kewenangan pembina meliputi (Bastian, 2007:5) : a. Membuat keputusan mengenai perubahan anggaran dasar. b. Mengangkat dan memberhentikan anggota pengurus serta pengawas. c. Menetapkan kebijakan umum yayasan berdasarkan anggaran dasar yayasan. d. Mengesahkan program kerja dan rancangan anggaran tahunan yayasan. e. Membuat keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran yayasan. Pembina adalah individu pendiri yayasan dan/atau mereka yang, berdasarkan keputusan rapat anggota, dinilai mempunyai dedikasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan yayasan. Pengurus adalah organ yayasan yang melaksanakan kepengurusan yayasan, dan pihak yang dapat diangkat menjadi pengurus adalah individu yang mampu melakukan pembuatan hukum. Selain itu, pengawas adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan (Indra Bastian, 2007:5). 8. Karakeristik Anggaran Yayasan Dilihat dari karakteristik anggaran, rencana anggaran yayasan dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Anggaran tidak boleh menjadi rahasia internal yayasan yang bersangkutan dan harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Anggaran yayasan merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang publik (Bastian, 2007:5). Anggaran
pada
yayasan
berisi
rencana
kegiatan
yang
dipresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja menurut satuan moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan yayasan yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas. Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang dilakukan di masa yang akan datang. Setiap anggaran memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
informasi mengenai apa yang hendak dilakukan dalam beberapa periode mendatang (Bastian, 2007:6). F. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba Berdasarkan PSAK No. 45 Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan (Paragraf 9). 1. Laporan Posisi Keuangan a) Tujuan Laporan Posisi Keuangan Tujuan laporan posisi keungan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, dan aset neto serta informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan, dan informasi dalam pengungkapan laporan keuangan lain dapat membantu pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota kreditur, dan pihak lain untuk menilai (Paragraf 10) : a. Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara berkelanjutan. b. Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal. Laporan posisi keuangan mencakup entitas organisasi nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto (Paragraf 11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
b) Klasifikasi Aset dan Liabilitas Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan, mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aset dan liabilitas. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh entitas nirlaba biasanya melaporkan masingmasing unsur aset dalam kelompok yang homogen, seperti (Paragraf 12) : a. kas dan setara kas b. piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa yang lain c. persediaan d. sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka e. instrumen keuangan dan informasi jangka panjang f. tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lain yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa Kas atau aset lain yang dibatasi penggunaannya oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali disajikan terpisah dari kas atau aset lain yang tidak terikat penggunaannya. Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut (Paragraf 13):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
a. Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo. b. Mengelompokkan aset ke dalam lancar dan tidak lancar, dan liabilitas ke dalam jangka pendek dan jangka panjang. c. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh tempo liabilitas, termasuk pembatasan penggunaan aset, dalam catatan atas laporan keuangan. c) Klasifikasi Aset Neto Terikat atau Tidak Terikat Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, yaitu terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat (Paragraf 14). Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan (Paragraf 15). Pembatasan permanen atas aset, seperti tanah atau karya seni, yang diberikan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual; atau aset yang diberikan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunaannya dibatasi secara permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut berasal dari hibah atau wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi (Paragraf 16). Pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa aktivitas operasi tertentu; investasi untuk jangka waktu tertentu; penggunaan selama periode tertentu dimasa depan; atau pemerolehan aset tetap; dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok neto yang penggunaannya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan, atau keduanya (Paragraf 17). Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap penggunaan aset neto tidak terikat dapat berasal dari sifat entitas nirlaba. Informasi mengenai batasan tersebut umumnya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. (Paragraf 18). 2. Laporan Aktivitas a) Tujuan Laporan Aktivitas Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dari peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset neto; hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
program atau jasa. Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya,
dapat
membantu
pemberi
sumber
daya
yang
tidak
mengharapkan kembali, anggota, kreditur dan pihak lain untuk mengevaluasi kinerja suatu periode; menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan entitas nirlaba dan memberikan jasa; dan menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer (Paragraf 19). Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode. Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam posisi keuangan (Paragraf 20). b) Perubahan Kelompok Aset Neto Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode (Paragraf 21). Pendapatan dan keuntungan yang menambah aset neto, serta beban dan kerugian yang mengurangi aset neto dikelompokkan sebagaimana diatur di paragraf 24-25 (Paragraf 22). c) Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan, dan Keugian Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat (Paragraf 23). Sumber daya disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, bergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumber daya terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi (Paragraf 24). Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah atau pengurang aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi (Paragraf 25). Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian dalam kelompok aset neto tidak menutup peluang adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas. Misalnya, dalam suatu kelompok atau beberapa kelompok
perubahan
dalam
aset
neto,
entitas
nirlaba
dapat
mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut kelompok operasi atau nonoperasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah direalisasi atau belum direalisasi, berulang atau tidak berulang, atau dengan cara lain (Paragraf 26). Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto, kecuali diatur berbeda oleh SAK lain atau SAK ETAP (Paragraf 27).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi incidental atau peristiwa lain yang berasal di luar
pengendalian
entitas
nirlaba
dan
manajemen.
Misalnya,
keuntungan atau kerugian penjualan tanah dan gedung yang tidak digunakan lagi (Paragraf 28). d) Informasi Pemberian Jasa Laporan aktivitas atau catatan laporan keuangan menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung (Paragraf 29). Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain dalam menilai pemberian jasa dan penggunaan sumber daya. Di samping penyajian klasifikasi beban secara fungsional, entitas nirlaba dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban menurut sifatnya, misalnya gaji, sewa, listrik, bunga, dan penyusutan (Paragraf 30). Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan barang dan jasa kepada penerima manfaat, pelanggan, atau anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi entitas nirlaba. Pemberian jasa tersebut merupakan tujuan dan hasil utama yang dilaksanakan melalui berbagai program utama (Paragraf 31).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain program pemberian jasa. Umumnya, aktivitas pendukung meliputi aktivitas manajemen dan umum, pencarian dana, dan pengembangan anggota. Aktivitas manajemen dan umum meliputi pengawasan, manajemen bisnis,
pembukuan,
penganggaran,
pendanaan,
dan
aktivitas
administratif lain, serta semua aktivitas manajemen dan administrasi kecuali program pemberian jasa atau pencarian dana. Aktivitas pencarian dana meliputi publikasi dan kampanye pencarian dana; pengadaan
daftar
alamat
pemberi
sumber
daya
yang
tidak
mengharapkan pembayaran kembali; pelaksanaan acara khusus pencarian dana; pembuatan dan penyebaran manual, petunjuk, dan bahan lain; dan pelaksanaan aktivitas lain dalam rangka pencarian dana dari
individu,
pengembangan
yayasan, anggota
pemerintah, meliputi
dan
pencarian
lain-lain. anggota
Aktivitas baru
dan
pengumpulan iuran anggota, hubungan dan aktivitas sejenis (Paragraf 32). 3. Laporan Arus Kas a) Tujuan Laporan Arus Kas Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode (Paragraf 33).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
b) Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas atau SAK ETAP Bab 7 dengan tambahan berikut ini (Paragraf 34) : 1) Aktivitas Pendanaan: (i) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali yang penggunaannya dibatasi dalam jangka panjang. (ii) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi. (iii) Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya dalam jangka panjang. 2) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan atau asset investasi. G. Definisi yang Digunakan Dalam PSAK No. 45 Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam pernyataan ini (Paragraf 05) : 1.
Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi entitas nirlaba diizinkan untuk menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
sebagaian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lain yang berasal dari sumber daya tersebut. 2.
Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.
3. Sumber daya terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer. 4. Sumber daya tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
H. Contoh Format Laporan Keuangan Menurut PSAK No.45 1.
Laporan Posisi Keuangan Tabel 1: Contoh Laporan Posisi Keuangan ENTITAS NIRLABA Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 20X2 dan 20X1 (dalam jutaan rupiah)
ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Piutang bunga Persediaan dan biaya dibayar dimuka Piutang lain-lain Investasi jangka pendek Aset Tidak Lancar Properti investasi Aset tetap Investasi jangka panjang Jumlah Aset LIABILITAS Liabilitis Jangka Pendek Utang dagang Pendapatan diterima dimuka yang dapat dikembalikan Utang lain-lain Utang wesel Liabilitas Jangka Panjang Kewajiban tahunan Utang jangka panjang Jumlah Liabilitas ASET NETO Tidak terikat Terikat temporer (Catatan B) Terikat permanen (Catatan C) Jumlah aset neto Jumlah liabilitas dan aset neto
Sumber : PSAK No.45 Revisi 2011
20X2
20X1
188 5.325 1.525 7.562 3.500
1.150 4.175 2.500 6.750 2.500
13.025 154.250 545.175 730.550
11.400 158.975 508.750 696.200
6.425
2.625
2.187 -
1.625 3.250 2.850
4.213 13.750 26.575
4.250 16.250 30.850
288.070 60.855 355.050 703.975 730.550
259.175 63.675 342.500 665.350 696.200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
2.
Laporan Aktivitas a. Bentuk A Bentuk A menyajikan informasi dalam kolom tunggal. Bentuk A ini memudahkan penyusunan laporan aktivitas komparatif. Tabel 2: Contoh Laporan Posisi Keuangan ENTITAS NIRLABA Laporan Aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah)
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Pendapatan Sumbangan Jasa layanan Pengahasilan investasi jangka panjang (Catatan E) Penghasilan investasi lain-lain (Catatan E) Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi Lain-lain Jumlah Aset Neto yang Berakhir Pembatasannya (Catatan D): Pemenuhan program pembatasan Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan Berakhirnya pembatasan waktu Jumlah Jumlah Pendapatan Beban Program A Program B Program C Manajemen dan umum Pencarian dana Jumlah Beban (catatan F)
21.600 13.500 14.000 2.125 20.570 375 72.170
29.975 3.750 3.125 36.850 109.020 32.750 21.350 14.400 6.050 5.375 79.925 berlanjut...
Sumber : PSAK No.45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Lanjutan... Kerugian akibat kebakaran 200 Jumlah 80.125 Kenaikan asset neto tidak terikat 28.895 ASET NETO TERIKAT TEMPORER Sumbangan 20.275 Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E) 6.450 Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (catatan E) 7.380 Kerugian aktuarial untuk kewajiban umum (75) Aset neto terbebaskan dari pembatasan (catatan D) (36.380) Penurunan aset neto terikat temporer (2.820) PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN Sumbangan 700 Pengahasilan investasi jangka panjang (catatan E) 300 Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (catatan E) 11.550 Kenaikan aset neto terikat permanen 12.550 KENAIKAN ASET NETO 38.625 ASET NETO AWAL TAHUN 665.350 ASET NETO AKHIR TAHUN 703.975
Sumber : PSAK No. 45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
b. Bentuk B Bentuk
B
menyajikan
pembuktian
dampak
berakhirnya
pembatasan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali aset tertentu terhadap reklasifikasi aset neto. Bentuk B memungkinkan penyajian informasi agregat mengenai sumbangan dan pengahasilan dari investasi. Tabel 3 : Contoh Laporan Aktivitas Bentuk B
ENTITAS NIRLABA Laporan aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) Tidak Terikat Terikat Terikat Temporer Permanen Jumlah PENDAPATAN Sumbangan 21.600 20.275 700 42.575 Jasa layanan 13.500 13.500 Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E) 14.000 6.450 300 20.750 Penghasilan investasi lain (catatan E) 2.125 2.125 Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (catatan E) 20.570 7.380 11.550 39.500 Lain-lain 375 ASET NETO YANG BERAKHIR PEMBATASANNYA (Catatan D) Pemenuhan program pembatasan 29.975
(29.975)
-
berlanjut...
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Lanjutan... Tidak Terikat
Terikat Temporer
Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan Berakhirnya pembatasan waktu Jumlah Pendapatan
3.750
(3.750)
3.125 109.020
(3.125) (2.745)
BEBAN Program A Program B Program C Manajemen dan umum Pencarian dana Jumlah beban (catatan F)
32.750 21.350 14.400 6.050 5.375 79.925
Kerugian akibat kebakaran 200 Kerugian aktuarial dan kewajiban tahunan Jumlah beban 80.125 PERUBAHAN ASET NETO 28.895 ASET NETO AWAL TAHUN 259.175 ASET NETO AKHIR TAHUN 288.070
Sumber: PSAK No.45 Revisi 2011
Terikat Permanen
Jumlah
-
-
12.550
118.450
-
-
32.750 21.350 14.400 6.050 5.375 79.925
-
-
200
75 75 (2.820)
12.550
75 80.200 38.625
63.675
342.500
665.350
60.855
355.050
703.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
c. Bentuk C Bentuk C menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah ringkasan dari laproan pendapatan, beban, dan perubahan terhadap aset neto tidak terikat disajikan dalam laporan perubahan aset neto. Pendekatan bentuk C ini menitikberatkan perhatian pada perubahan aset neto tidak terikat. Bentuk ini sesuai untuk entitas nirlaba yang memandang aktivitas operasi sebagai aktivitas yang terpisah dari penerimaan pendapatan terikat dari sumbangan dan investasi. Tabel 4: Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 1 dari 2 bagian) ENTITAS NIRLABA Laporan pendapatan, beban, dan perubahan aset neto tidak terikat Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) PENDAPATAN TIDAK TERIKAT Sumbangan Jasa layanan Penghasilan investasi jangka panjang (Catatan E) Penghasilan investasi lain (catatan E) Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (Catatan E) Lain-lain Jumlah
21.600 13.500 14.000 2.125 20.570 375 72.170 berlanjut...
Sumber : PSAK No. 45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Lanjutan... ASET NETO YANG DIBEBASKAN DARI PEMBATASAN (Catatan D) Penyelesaian program pembatasan Penyelesaian pembatasan pemerolehan peralatan Berakhirnya pembatasan waktu Jumlah Jumlah Pendapatan Beban Program A Program B Program C Manajemen dan umum Pencarian dana Jumlah Beban (catatan F) Kerugian akibat kebakaran Jumlah beban tidak terikat KENAIKAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
29.975 3.750 3.125 36.850 109.020 32.750 21.350 14.400 6.050 5.375 79.925 200 80.125 28.895
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
d. Bentuk C (Bagian 2 dari 2 bagian) Tabel 5: Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 2 dari 2 Bagian) ENTITAS NIRLABA Laporan perubahan aset neto untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) ASET NETO TIDAK TERIKAT Jumlah pendapatan tidak terikat Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan (catatan D) Jumlah beban tidak terikat Kenaikan aset neto tidak terikat ASET NETO TERIKAT TEMPORER Sumbangan Penghasilan dari investasi jangka panjang (catatan E) Penghasilan neto dari invetasi jangka panjang yang telah direalisasi dan belum terealisasi (catatan E) Kerugian akrual dari kewajiban tahunan Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan (catatan D) Penurunan aset neto terikat temporer ASET NETO TERIKAT PERMANEN Sumbangan Penghasilan dari investasi jangka panjang (Catatan E) Penghasilan neto dari investasi jangka panjang yang telah Direalisasi dan belum terealisasi (catatan E) Kenaikan aset neto terikat permanen KENAIKAN ASET NETO KENAIKAN ASET NETO PADA AWAL TAHUN ASET NETO PADA AKHIR TAHUN
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
72.170 36.850 (80.125) 28.895
20.275 6.450 7.380 (75) (36.850) (2.820)
700 300 11.550 12.550 38.625 665.350 703.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
e. Bentuk C Bagian 2 dari 2 Bagian (alternatif) Tabel 6: Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C bagian 2 dari 2 bagian (alternatif)
ENTITAS NIRLABA Laporan perubahan aset neto untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) Tidak Terikat Terikat Terikat Temporer Permanen Jumlah PENDAPATAN Pendapatan terikat 72.170 72.170 Pendapatan tidak terikat 20.275 700 20.975 Pendapatan investasi jangka Panjang (catatan E) 6.450 300 6.750 Penghasilan neto terealisasikan Dan belum teralisasikan dari Investasi jangka Panjang (catatan E) 7.380 11.550 18.930 Aset neto yang dibebaskan Pembatasannya (catatan D) 36.850 (36.850) Jumlah Pendapatan 109.020 (2.745) 12.550 118.825 BEBAN Beban tidak terikat 80.125 80.125 Kerugian akturial dari Kewajiban tahunan 75 75 Jumlah beban 80.125 75 80.200 PERUBAHAN ASET NETO 28.895 ASET NETO AWAL TAHUN 259.175 ASET NETO AKHIR TAHUN 288.070 Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
(2.820)
12.550
38.625
63.675
342.500
665.350
60.855
355.050
703.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
3. Laporan Arus Kas a. Metode Langsung Tabel 7: Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung ENTITAS NIRLABA Laporan arus kas untuk tahun yang ebrakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) AKTIVITAS OPERASI Kas dan pendapatan jasa Kas dan pemberi sumber daya Kas dari piutang lain-lain Bunga dan dividen yang diterima Penerimaan lain-lain Bunga yang dibayarkan Kas yang dibayarkan kepada karyawan dan supplier Utang lain-lain yang dilunasi Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi
13.050 20.075 6.537 21.425 375 (955) (59.520) (1.062) (75)
AKTIVITAS INVETASI Ganti rugi dari asuransi kebakaran Pembelian peralatan Penerimaan dari penjualan investasi Pembelian investasi Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi
625 (3.750) 190.250 (187.250) (125)
AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari kontribusi berbatas dari: Investasi dalam endowment Investasi dalam endowment berjangka Investasi bangunan Investasi perjanjian tahunan Aktivitas pendanaan lain: Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi Pembayaran kewajiban tahunan Pembayaran utang wesel
500 175 3.025 500 4.200 750 (362) (2.850) Berlanjut...
Sumber: PSAK No.45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Lanjutan... Pembayaran liabilitas jangka panjang Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
(2.500) (4.962) (762) (962) 1.150 118
Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Perubahan dalam aset neto 38.625 Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Depresiasi 8.000 Kerugian akibat kebakaran 200 Kerugian akturial pada kewajiban tahunan 75 Kenaikan piutang bunga (1.150) Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka 975 Kenaikan dalam piutang lain-lain (813) Kenaikan dalam utang dagang 3.800 Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat dikembalikan (1.625) Penurunan dalam utang lain-lain (1.062) Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang (6.850) Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang (750) Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari jangka panjang (39.500) Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi (75) Data tambahan untuk aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: peralatan yang diterima sebagai hibah Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
350 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
b. Metode Tidak Langsung Tabel 8: Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung ENTITAS NIRLABA Laporan arus kas untuk tahun yang ebrakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) AKTIVITAS OPERASI Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Perubahan dalam aset neto 38.625 Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Depresiasi 8.000 Kerugian akibat kebakaran 200 Kerugian akturial pada kewajiban tahunan 75 Kenaikan piutang bunga (1.150) Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar dimuka 975 Kenaikan dalam piutang lain-lain (813) Kenaikan dalam utang dagang 3.800 Penurunan dalam penerimaan dimuka yang dapat dikembalikan (1.625) Penurunan dalam utang lain-lain (1.062) Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang (6.850) Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang (750) Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari jangka panjang (39.500) Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi (75) AKTIVITAS INVETASI Ganti rugi dari asuransi kebakaran Pembelian peralatan Penerimaan dari penjualan investasi Pembelian investasi Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi
(825) (3.750) 190.250 (187.250) (75) Berlanjut...
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Lanjutan... AKTIVITAS PENDANAAN:‟ Penerimaan dari kontribusi berbatas dari: Investasi dalam endowment Investasi dalam endowment berjangka Investasi bangunan Investasi perjanjian tahunan Aktivitas pendanaan lain: Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi Pembayaran kewajiban tahunan Pembayaran utang wesel Pembayaran liabilitas jangka panjang Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan
500 175 3.025 500 4.200 750 (362) (2.850) (2.500) (4.962) (762)
PENURUNAN NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS
(962)
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
1.050
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
185
Data tambahan: Aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: Peralatan yang diterimas sebagai hibah Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan Bunga yang dibayarkan
350 200 955
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berupa studi kasus yang merupakan penelitian menggunakan satu objek tertentu untuk diteliti, yaitu di Yayasan Bina Bhakti. Kemudian data yang diolah berupa laporan keuangan bulanan yayasan yang sebenarnya adalah semacam buku kas untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan penyajiannya dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Yayasan Bina Bhakti yang berlokasi di Perumahan Puri Serpong 2, Jl. Gatoet Budiharjo No. 34, RT 002 RW 01, Babakan, Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten 15315.
2.
Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan pada bulan Maret-Juni 2017.
C. Peran Penulis Penulis bukanlah orang dalam di pengurusan Yayasan Bina Bhakti, berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan oleh Penulis: 1. Membuat dan memberikan proposal penelitian ini kepada narasumber agar narasumber mengetahui gambaran penelitian. 2. Pada hal sensitif, seperti nama narasumber, alamat, dan sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini, akan diminta persetujuan narasumber
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
mengenai penulisannya, yaitu apakah boleh menggunakan yang asli atau diinisialkan. D. Subjek dan Objek Penelitian 1.
Subjek penelitian ini adalah pimpinan yayasan, yaitu ketua yayasan harian di Yayasan Bina Bhakti dan bendahara Yayasan Bina Bhakti.
2.
Objek penelitian ini adalah laporan keuangan bulanan tahun 2016 sebagai bahan untuk membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas.
E. Data yang Dibutuhkan 1. Gambaran umum yayasan. 2. Laporan keuangan yayasan pada tahun 2016 yang akan dibuat laporan keuangan berdasarkan acuan dari Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 45 yang terdiri dari laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas. 3. Hasil wawancara dengan bendahara Yayasan Bina Bhakti. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara merupakan metoda pengumpulan data yang dilakukan secara langsung (personal interview) dengan melakukan komunikasi atau pembicaraan dua arah yang dilakukan oleh pewawancara dan responden untuk menggali informasi yang relevan dengan tujuan penelitian (Sumarni, 2006:85). Misalnya bertanya langsung atau tanya jawab dengan pihak yayasan diantaranya, yaitu pimpinan yayasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
untuk
mengetahui
kegiatan/program
gambaran
yayasan,
umum
struktur
yayasan,
organisasi
visi
yayasan,
misi, serta
wawancara dengan bagian bendahara untuk menanyakan laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti serta apa saja yang terdapat dalam laporan keuangan yayasan. 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode yang dilakukan dengan mengutip data dari dokumen yang berasal dari Yayasan Bina Bhakti meliputi gambaran umum yayasan, struktur organisasi, dan laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti. G. Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan Berikut ini adalah langkah-langkah yang dipakai oleh penulis untuk menyusunan laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti periode 2016: 1.
Mengamati laporan keuangan yang ada periode 2016 (Laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti).
2.
Mendata aset yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti.
3.
Menilai aset yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti.
4.
Menyusun laporan posisi keuangan (neraca) Yayasan Bina Bhakti per 2 Januari 2016.
5.
Menyusun laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti periode 2016.
6.
Menyusun laporan posisi keuangan (neraca) Yayasan Bina Bhakti periode 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI A.
Latar Belakang dan Sejarah Organisasi Berdirinya Yayasan Bina Bhakti seolah seperti tidak disengaja. Yayasan Bina Bhakti ini berawal dari adanya sebidang tanah seluas 6000 m persegi di daerah Babakan, Kota Tangerang Selatan yang oleh pemiliknya mau dijual. Pada tahun 1997 tanah tersebut dibeli oleh Bapak Supardi. Pada awalnya, tanah tersebut akan ditanami cengkeh dan kopi agar dapat memberikan penghasilan. Namun, karena adanya kebutuhan yang dirasakan lebih mendesak, Sr. Rina Ruigrok, BKK mengusulkan untuk membangun sebuah panti werda untuk melayani sesama yang sangat membutuhkan, yaitu mereka yang telah lanjut usia yang masih sangat membutuhkan pertolongan. Tepat pada bulan September 1986 Yayasan Bina Bhakti didirikan dengan perintis utamanya Sr. Rina Ruigrok, BKK, dibantu oleh Sr. Regina, BKK. Sedikit demi sedikit permintaan akan pelayanan oma opa bertambah terus. Kapasitas tampung terus-menerus juga ditingkatkan dan masih akan berlanjut sesuai kondisi dan kemampuan. Untuk itu, di Bekasi juga telah berdiri Panti Werda “CARITAS” yang beralamatkan di Jl. Kusuma Utara Raya, Perumahan Wisma Jaya, Bekasi Timur. Pada tanggal 11 Agustus 1998, Sr. Rina kembali ke negara asalnya, yakni Holland karena usia yang sudah lanjut dan meninggal dunia pada tanggal 4 September 2000. Pada bulan Maret 1999 dengan sebab yang sama Sr Regina tidak lagi ke panti werda dan pulang ke biara. Selain
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
mengalami krisis kepemimpinan, pada tahun-tahun awal sepeninggal Sr. Rina Ruigrok, panti werda mengalami kesulitan dalam bidang dana operasional. Namun, Tuhan tidak pernah tinggal diam atas karya yang telah Ia mulai sendiri. Keyakinan itulah yang selalu menjadi pegangan disaat-saat mengalami kesulitan. Selanjutnya kepengurusan sehari-hari Yayasan Bina Bhakti ditangani oleh tim, yang anggotanya adalah Drs. R. Supardi, Anyusiata Wula, Dra. M. D. Pujiwati Rahayu, Agnes Agustini, dan A. Sumiyati. B.
Alamat Lokasi Yayasan Bina Bhakti berlokasi di daerah Kota Tangerang Selatan yang beralamatkan di Perumahan Puri Serpong 2, Jl. Gatoet Budiharjo No. 34, RT 002 RW 01, Babakan, Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten.
C.
Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi 1.
Visi: Menolong lansia yang hidup kurang perhatian, baik di keluarga dan masyarakat.
2.
Misi: Menjadi tempat untuk lansia menjalani sisa hidup mereka dalam damai Tuhan.
3.
Tujuan Organisasi: a. Menampung lansia. b. Menjadi tempat peristirahatan untuk lansia. c. Bersifat sosial membantu masyarakt yang tidak mampu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
D.
Tugas Pokok Organisasi Yayasan Bina Bhakti memiliki tugas pokok dalam menjalankan kegiatan organisasi, yaitu: 1.
Memberikan bantuan dan sumbangan kepada orang tua lanjut usia yang tinggal di daerah sekitar panti (menyantuni orang lanjut usia yang tinggal di non panti).
2.
Memberikan bantuan dan membina kepada orang-orang lanjut usia baik yang terlantar maupun yang masih ada keluarga.
E.
Kondisi dan Potensi Yayasan Bina Bhakti berlokasi di daerah Kota Tangerang Selatan yang beralamatkan di Perumahan Puri Serpong 2, Jl. Gatoet Budiharjo No. 34, RT 002 RW 01, Babakan, Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten yang dipimpin oleh Drs. Supardi. Yayasan ini memiliki lokasi yang cukup asri dan sejuk yang jauh dari kebisingan kendaran dan juga lokasi tersebut cocok untuk kegiatan kesehatan dan kemanusiaan bagi para lansia. Yayasan Bina Bhakti telah berusia 31 tahun. Meskipun telah mengalami perbaikan dan penambahan gedung baru, namun secara fisik Yayasan Bina Bhakti tampak membutuhkan perbaikan kembali. Yayasan Bina Bhakti yang berdiri di atas tanah seluas 6000 m persegi, memiliki potensi sebagai berikut: 1.
Bangunan fisik, yang terdiri dari: a. Gedung 1 untuk sekretariat panti atau kantor kepengurusan, poli klinik dan rumah tinggal para pengurus harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
b. Gedung 2 untuk kapel atau tempat doa baik bagi para pasien maupun pengurus atau karyawan. c. Gedung 3 untuk berbagai acara yang dimungkinkan, seperti jika ada kunjungan kelompok besar. d. Gedung 4 untuk asrama bagi karyawan. e. Gedung 5 untuk tempat tinggal lansia yang membutuhkan perawatan intensif atau total. f. Gedung 6 untuk tempat tinggal bagi para lansia laki-laki yang masih sehat. g. Gedung 7 untuk tempat tinggal para lansia perempuan yang masih sehat. h. Gudang digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan makanan. i. Fasilitas ziarah 5.
Kendaraan Untuk menjunjung pelayanan, Yayasan Bina Bhakti juga memiliki fasilitas kendaraan berupa 2 mobil, yaitu kijang inova dan pick-up dan 1 sepeda motor.
6.
Personalia Yayasan Bina Bhakti dikelola oleh para awam yang menghidupi teladan St. Katarina dari Siena. Meskipun mereka bukan dari kelompok biarawati, namun mereka mengucapkan janji untuk membaktikan hidup demi pelayanan di Yayasan Bina Bhakti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
7.
Finansil/Keuangan Sejak berdirinya Yayasan Bina Bhakti, yayasan ini tidak memiliki sumber pendapatan yang tetap, seperti kebun, perusahaan, dll. Biaya operasional Yayasan Bina Bhakti sebagian bergantung dari uluran tangan para donatur baik berupa dalam bentuk uang maupun barang. Selain itu, sumber pendanaan juga berasal dari sumbangan keluarga pasien,
meskipun
tidak
semua
keluarga
pasien
memberikan
sumbangan yang cukup. Bahkan kebanyakan dari mereka tidak memberikan sumbangan apapun untuk membantu penyelenggaraan pelayanan Yayasan Bina Bhakti, terutama mereka yang tidak memiliki keluarga. F.
Rencana Kerja Dalam pengelolaan Yayasan Bina Bhakti, ada beberapa rencana kerja yang mempunyai jangka atau waktu, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Berikut rencana kerja yang diadakan Yayasan Bina Bhakti: 1. Jangka Pendek: Memberikan bantuan atau pertolongan kepada lansia yang merasa terbuang atau disisihkan atau kesepian. 2. Jangka Menengah: Memberikan keterampilan kepada para lansia yang masih kreatif dan memberikan senam lansia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3. Jangka Panjang: Bersama masyarakat dan bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk meningkatkan kesehatan serta membantu masyarakat dalam menangani masalah kesehatan. G.
Struktur Organisasi Efektivitas organisasi ditentukan oleh sumber daya manusia di dalam memanfaatkan berbagai sumber daya lain untuk mewujudkan tujuan bersama. Oleh karena itu, setiap organisasi membutuhkan struktur organisasi yang mencerminkan pemisahan kerja, wewenang, dan tanggung jawab dalam menjalankan setiap kegiatan organisasi. Yayasan Bina Bhakti merupakan organisasi sosial dimana organisasi tersebut didirikan oleh masyarakat sipil (awam). Yayasan Bina Bhakti memiliki pengurus harian, dimana pengurus tersebut memiliki pembagian tugas yang cukup jelas di masing-masing bidang. Struktur organisasi yang diterapkan pada Yayasan Bina Bhakti berbentuk garis, dimana garis tersebut mengalir secara langsung dari pimpinan (ketua yayasan) yang berkoordinasi dengan pengurus harian. Kemudian pengurus harian membawahi koordinator subbagian dibawahnya. Struktur organisasi ini sangat jelas menggambarkan bentuk tugas dan wewenang yang jelas, dimana struktur organisasi Yayasan Bina Bhakti mengalir dari atas ke bagian bawahnya secara langsung, dan sebaliknya bagian bawah bertanggung jawab secara langsung ke bagian atas di masing-masing unit. Rapat anggota pengurus harian Yayasan Bina Bhakti diadakan setahun sekali dan secara triwulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
juga diadakan rapat untuk masing-masing sub-bidang yang dibawahi oleh pengurus harian. Berikut struktur organisasi Yayasan Bina Bhakti:
Ketua Yayasan Bina Bhakti
Ketua Harian Yayasan Bina Bhakti
Sekretaris Yayasan Bina Bhakti
Poliklinik
Gudang
Bendahara Yayasan Bina Bhakti
Bagian Mandiri
Perawatan
Dapur
Gambar 1: Struktur Organisasi Sumber: data Yayasan Bina Bhakti Keterangan: 1.
Ketua Yayasan : Drs. Supardi
2.
Ketua Harian : Ayusiata Wula
3.
Sekretaris : Dra. M. D. Pujiwati Rahayu
Cuci
Kebun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
4.
Bendahara : Agnes Agustini
5.
Sub-bagian: a. Poliklinik : Dr. Husni dan Yovita Muku b. Gudang : A. Sumiyati c. Mandiri : Fia Aryani d. Perawatan : Yati e. Dapur : Kristina Senen f. Cuci : Ratna g. Kebun : Utang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.
Analisis Data 1.
Mengamati laporan keuangan yang ada periode 2016 (Laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti): Hasil dari wawancara dengan Ibu Agnes Agustini selaku bendahara Yayasan Bina Bhakti, maka didapatkan laporan keuangan yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti, yaitu laporan keuangan bulanan. Yayasan Bina Bhakti setiap bulannya hanya membuat laporan keuangan bulanan, dimana laporan keuangan bulanan tersebut berisi pendapatan yang diterima oleh yayasan dan pengeluaran yang dikeluarkan oleh yayasan untuk keperluan operasional yayasan. Pendapatan yang diterima oleh Yayasan Bina Bhakti berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Agnes Agustini selaku bendahara Yayasan Bina Bhakti adalah: a.
Pendapatan poliklinik : Yayasan Bina Bhakti memiliki poliklinik yang diperuntukkan untuk masyarakat sekitar yang mengalami sakit. Yayasan Bina Bhakti hanya memasang harga untuk berobat di poliklinik sebesar Rp10.000,00. Setiap harinya poliklinik menerima kurang lebih 100 pasien. Pendapatan poliklinik menjadi pendapatan Yayasan Bina Bhakti untuk kegiatan operasional yayasan.
b.
Pendapatan donatur : Yayasan Bina Bhakti merupakan organisasi sektor publik, yang dimana pendapatan Yayasan Bina Bhakti
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
sebagian besar diperoleh dari sumbangan para donatur yang berbaik hati memberi sedikit rezekinya yang dipunya. c.
Pendapatan Pasien : pendapatan pasien ini merupakan pendapatan yang diterima oleh Yayasan Bina Bhakti, dimana setiap pasien yang masih mampu dalam hal finansial membayar setiap bulannya sebesar Rp1.000.000,00. Jika pasien memang tidak mampu membayar, maka pihak dari yayasan tidak memungutnya.
d.
Angsuran Karyawan : angsuran karyawan berupa pembayaran atas pinjaman yang dilakukan oleh karyawan Yayasan Bina Bhakti. Yayasan Bina Bhakti menganggap angsuran karyawan sebagai pendapatan yang diterima oleh yayasan.
Sedangkan pengeluaran yang dikeluarkan oleh Yayasan Bina Bhakti berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Agnes Agustini selaku bendahara Yayasan Bina Bhakti adalah: a.
Bank : bank ini merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti, yang dimana yayasan mengeluarkan uang untuk menabung di bank sebagai tabungan yayasan jika sewaktuwaktu diperlukan.
b.
Inventaris perlengkapan : inventaris perlengkapan ini merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti, seperti membeli kompor, peralatan makan untuk oma opa, peralatan tidur untuk oma opa dan karyawan (tempat tidur, lemari kecil).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
c.
Biaya belanja dapur : biaya belanja dapur merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti, dimana biaya ini dikeluarkan untuk membeli bahan makan sehari-hari, seperti sayuran, buah-buahan, bumbu dapur, dll untuk makanan oma opa dan karyawan yang tinggal di yayasan dan kerja di yayasan.
d.
Biaya kesejahteraan pasien : biaya kesejahteraan pasien merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti. Biaya ini dikeluarkan untuk membiayai pasien (oma opa) jika ada oma opa yang menderita sakit atau perlu berobat.
e.
Honor karyawan : honor karyawan merupakan biaya yang dikeluarkan Yayasan Bina Bhakti setiap bulannya untuk membiayai gaji karyawan yang bekerja di Yayasan Bina Bhakti.
f.
Biaya kesejahteraan karyawan : biaya kesejateraan karyawan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Yayasan Bina Bhakti. Biaya ini diperuntukkan untuk karyawan jika ada karyawan yang sakit dan biaya untuk lembur jika ada karyawan yang melakukan lembur.
g.
Biaya listrik : biaya listrik merupakan biaya yang dikeluarkan Yayasan Bina Bhakti untuk membayar tagihan listrik yayasan setiap bulannya.
h.
Biaya perlengkapan kantor : biaya perlengkapan kantor merupakan biaya yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Biaya ini dikeluarkan untuk membeli perlengkapan kantor seperti membeli kertas, tinta print, map, dll. i.
Biaya aktiva tetap : biaya aktiva tetap merupakan biaya yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti. Biaya ini dikeluarkan untuk membiayai perbaikan aktiva tetap, seperti renovasi gedung maupun perbaikan gedung.
j.
BBM : BBM merupakan biaya pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti. Biaya ini meliputi biaya yang dikeluarkan untuk membeli BBM kendaraan operasioanal yayasan dan membeli gas untuk keperluan memasak yayasan.
k.
Biaya lain-lain : biaya lain-lain merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Yayasan Bina Bhakti. Biaya lain-lain meliputi biaya yang dikeluarkan untuk biaya yang tak terduga, seperti biaya untuk sumbangan RT/RW.
l.
Biaya kendaraan : biaya kendaraan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Yayasan Bina Bhakti. Biaya ini meliputi biaya yang dikeluarkan untuk service kendaraan bermotor yang dimiliki yayasan jika kendaraan tersebut bermasalah.
m. Biaya telepon : biaya telepon merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Yayasan Bina Bhakti untuk membayar tagihan telepon yang dipakai oleh yayasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
2.
Mendata aset yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti: Berdasarkan
hasil wawancara dengan bendahara yayasan, maka
Yayasan Bina Bhakti memiliki beberapa jumlah aset yang terdiri sebagai berikut: a. Motor: Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit motor atas pemberian orang. Motor yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti adalah motor honda dengan tipe NF 125 D dan tahun pembuatan 2005. b. Pick-up: Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit mobil pick-up untuk kegiatan operasional di Yayasan Bina Bhakti. Mobil yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti adalah mobil pick-up dengan merek suzuki dengan tipe ST 150 dan tahun pembuatan 2003. c.
Mobil: Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit mobil kijang inova untuk kegiatan operasional di Yayasan Bina Bhakti. Kijang inova yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti bertipe kijang inova E dengan tahun pembuatan 2008.
d.
Gedung: Yayasan Bina Bhakti memiliki aset gedung yang terbagi menjadi 10 gedung, meliputi ruang oma opa, kapel, dapur, aula, asrama karyawan, gudang, rumah kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
e.
Tanah: Yayasan Bina Bhakti memiliki tanah 6.000 m2 Tanah yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti tidak sekaligus membeli tanah, tetapi Yayasan Bina Bhakti membeli secara bertahap.
f.
Komputer: Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit komputer untuk keperluan kantor. Komputer yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti dengan merek HP Pavilion 510-P011D.
g. Print: Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit print untuk membantu melengkapi keperluan kantor untuk mengeprint surat-surat, laporan keuangan, dll. Print yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti dengan merek Canon. h.
Kursi roda: Yayasan Bina Bhakti memiliki 30 kursi roda untuk oma opa yang sudah tidak bisa berjalan lagi.
i.
Tongkat Yayasan Bina Bhakti memiliki 20 tongkat untuk kebutuhan omaopa.
j.
Tempat tidur Yayasan Bina Bhakti memiliki 100 tempat tidur untuk oma opa dan karyawan yang tinggal di yayasan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
k. Tv: Yayasan Bina Bhakti memiliki tv sebanyak 10 unit. 3.
Menilai aset yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti: Berdasarkan hasil wawancara dengan bendahara yayasan, maka asetaset yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti ternilai sebagai berikut: a.
Motor: Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit motor motor honda dengan tipe NF 125 D dan tahun pembuatan 2005, dimana harga perolehan sekarang sebesar Rp 5.650.000.
b.
Pick-up: Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit mobil pick-up untuk kegiatan operasional di Yayasan Bina Bhakti. Mobil yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti adalah mobil pick-up dengan merek suzuki dengan tipe ST 150 dan tahun pembuatan 2003. Harga perolehan dari mobil pick-up Rp 57.200.000.
c.
Mobil: Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit mobil kijang inova untuk kegiatan operasional di Yayasan Bina Bhakti. Kijang inova yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti bertipe kijang inova E dengan tahun pembuatan 2008. Harga perolehan sekarang sebesar Rp 127.000.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
d.
Gedung: Yayasan Bina Bhakti memiliki aset gedung yang terbagi menjadi 10 gedung, meliputi ruang oma opa, kapel, dapur, aula, asrama karyawan, gudang, rumah kecil. Harga perolehan dari gedung tersebut menggunakan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah Rp630.201.000
e.
Tanah: Yayasan Bina Bhakti memiliki tanah 6.000 m2 dengan harga perolehan tanah menggunakan harga Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) adalah sebesar Rp 2.364.000.000
f.
Komputer: Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit komputer. Komputer yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti dengan merek HP Pavilion 510-P011D dengan harga perolehan Rp7.000.000.
g.
Print: Yayasan Bina Bhakti memiliki 1 unit print merek Canon dengan harga perolehan Rp5.000.000.
h.
Kursi roda: Yayasan Bina Bhakti memiliki 30 kursi roda untuk oma opa. Harga perolehan dari kursi roda Rp2.000.000 x 30 kursi roda = Rp60.000.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
i.
Tongkat Yayasan Bina Bhakti memiliki 20 tongkat untuk kebutuhan omaopa. Harga perolehan dari tongkat Rp100.000 x 20 tongkat = Rp2.000.000.
j.
Tempat tidur Yayasan Bina Bhakti memiliki 100 tempat tidur untuk oma opa dan karyawan yang tinggal di yayasan tersebut. Harga perolehan untuk tempat tidur Rp6.000.000 x 100 tempat tidur = Rp 600.000.000.
k.
Tv: Yayasan Bina Bhakti memiliki tv sebanyak 10 unit. Harga perolehan dari tv tersebut Rp2.000.000 x 10 unit = Rp20.000.000.
4.
Menyusun laporan posisi keuangan (neraca) Yayasan Bina Bhakti per 2 Januari 2016 Berdasarkan dari laporan keuangan bulanan yang sederhana yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti, maka penulis membuat laporan posisi keuangan Bina Bhakti per 2 Januari 2016 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
YAYASAN BINA BHAKTI LAPORAN POSISI KEUANGAN PERIODE 2 JANUARI 2016 (dalam Rupiah) Aktiva Lancar : Kas Bank Piutang Karyawan Jumlah Aktiva Lancar
Jumlah 151.915.150 215.000.000 13.250.000 380.165.150
Aktiva Tetap : Tanah Gedung Kendaraan Inventaris dan perlengkapan
2.364.000.000 630.201.000 189.850.000 17.563.000
Jumlah Aktiva Tetap Total Aktiva
Utang : Utang
Jumlah 0
Jumlah Utang
0
Modal: Modal Yayasan Bina Bhakti
3.581.779.150
3.201.614.000
Jumlah Modal
3.581.779.150
3.581.779.150
Total Utang+Modal
3.581.779.150
Sumber: Data diolah penulis, 2017 Gambar 2: Laporan posisi keuangan per 2 Januari 2016: 5.
Menyusun laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti periode 2016 Berdasarkan dari laporan keuangan bulanan yang sederhana yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti, maka penulis membuat laporan aktivitas Bina Bhakti periode 2016 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
YAYASAN BINA BHAKTI LAPORAN AKTIVITAS PERIODE 31 DESEMBER 2016 (dalam Rupiah) NO. AKUN PENDAPATAN : 43 Pendapatan Poliklinik 40 Pendapatan Pasien 42 Pendapatan Donatur JUMLAH PENGELUARAN: 40 Biaya Dapur 41 Biaya Kesejahteraan Pasien 43 Honor Karyawan 45 Biaya Kesejahteraan Karyawan 46 Biaya Listrik 47 Biaya Perlengkapan Kantor 48 Biaya Aktiva Tetap 50 BBM 51 Biaya Lain-lain 52 Biaya Kendaraan 53 Biaya Telepon JUMLAH
JUMLAH TOTAL 71.227.000 349.350.000 908.803.800 1.329.380.800
135.255.800 18.121.000 76.216.000 170.333.320 38.415.700 72.584.150 175.102.000 82.469.400 77.247.650 28.085.000 12.187.000
LABA BERSIH
886.017.020 443.363.780
Sumber : Data diolah penulis, 2017 Gambar 3: Laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti
Dari hasil laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti periode 2016, didapatkan hasil bahwa Yayasan Bina Bhakti memperoleh laba bersih sebesar Rp 443.363.780,00. Sedangkan dibawah ini merupakan rekomendasi dari penulis dalam penyusunan laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti berdasarkan PSAK No. 45:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
YAYASAN BINA BHAKTI LAPORAN AKTIVITAS PERIODE 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah) PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Pendapatan: Sumbangan Jasa Layanan Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E) Penghasilan investasi lain-lain (catatan E) Penghasilan neto investasi jangka panjang yang belum direalisasi Lain-Lain Jumlah Aset Neto yang Berakhir Pembatasannya (catatan D) Pemenuhan program pembatasan Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan Berakhirnya pembatasan waktu Jumlah Jumlah Pendapatan Beban: Beban Dapur Beban Kesejahteraan Pasien Honor Karyawan Beban Kesejahteraan Karyawan Beban Listrik Beban Perlengkapan Kantor Beban Perawatan Aktiva Tetap BBM Beban Lain-lain Beban Perawatan Kendaraan Beban Telepon Jumlah Beban Kenaikan aset neto tidak terikat
908.803.800 420.577.000 0 0 0 0 1.329.380.800 0 0 0 0 0 1.329.380.800 135.255.800 18.121.000 76.216.000 170.333.320 38.415.700 72.584.150 175.102.000 82.469.400 77.247.650 28.085.000 12.187.000 886.017.020 443.363.780
Sumber : Data diolah penulis, 2017 Gambar 4: Laporan aktivitas berdasarkan PSAK No. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
6.
Menyusun laporan posisi keuangan (neraca) Yayasan Bina Bhakti periode 2016 Berdasarkan dari laporan keuangan bulanan yang sederhana yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan oleh Yayasan Bina Bhakti, maka penulis membuat laporan posisi keuangan Bina Bhakti periode 2016 sebagai berikut: YAYASAN BINA BHAKTI LAPORAN POSISI KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2016 (dalam Rupiah)
Aktiva Lancar : Kas Bank Piutang Karyawan
Jumlah 32.227.930 517.700.000 2.000.000
Utang : Utang
Jumlah Aktiva Lancar
551.927.930
Jumlah Utang
Jumlah 0
0
Aktiva Tetap : Tanah Gedung Kendaraan Inventaris dan perlengkapan
2.364.000.000 630.201.000 189.850.000 47.351.000
Modal: Modal Yayasan Bina Bhakti 3.783.329.930
Jumlah Aktiva Tetap
3.231.402.000
Jumlah Modal
3.783.329.930
Total Aktiva
3.783.329.930
Total Utang+Modal
3.783.329.930
Sumber: Data diolah penulis, 2017 Gambar 5: Laporan posisi keuangan per 31 Desember 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Sedangkan dibawah ini merupakan hasil rekomendasi penulis dalam penyusunan laporan posisi keuangan periode 31 Desember 2016 berdasarkan PSAK No. 45: YAYASAN BINA BHAKTI LAPORAN POSISI KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah) ASET Aset Lancar: Kas dan setara kas Piutang karyawan Aset tetap: Tanah Gedung Kendaraan Inventaris dan perlengkapan Jumlah Aset Tetap Jumlah Aset LIABILITAS Liabilitis jangka pendek: Utang dagang Pendapatan diterima dimuka yang dapat dikembalikan Utang lain-lain Utang wesel Liabilitas Jangka panjang: Kewajiban tahunan Utang jangka panjang Jumlah liabilitas ASET NETO Tidak terikat Terikat temporer Terikat permanen Jumlah Aset neto Jumlah liabilitas dan aset neto
549.927.930 2.000.000 2.364.000.000 630.201.000 189.850.000 47.351.000 3.231.402.000 3.783.329.930
0 0 0 0 0 0 0 3.783.329.930 0 0 3.783.329.930 3.783.329.930
Sumber : Data diolah penulis, 2017 Gambar 6: Laporan posisi keuangan berdasarkan PSAK No. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
B.
Pembahasan Dilihat dari analisis data diatas, maka pembahasan dari data tersebut sebagai berikut: 1.
Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet) Terdapat sembilan paragraf dalam paragraf PSAK No. 45 yang mengatur laporan posisi keuangan organisasi nirlaba, namun penulis
menyajikan
dalam
bentuk
delapan
paragraf
untuk
menyajikan laporan posisi keuangan Yayasan Bina Bhakti menurut PSAK No. 45, dikarenakan paragraf tersebut memuat ketentuan pokok dari laporan posisi keuangan, yaitu paragraf 11 mengenai laporan posisi keuangan yang mencangkup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas dan aset neto, paragraf 12 mengenai klasifikasi aset, paragraf 13 mengenai informasi likuiditas, paragraf 14 mengenai klasifikasi aset yang terdiri dari aset terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat, paragraf 15 mengenai informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer, paragraf 16 mengenai pembatasan permanen terhadap aset, paragraf 17 mengenai pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa aktivitas operasi tertentu, dan paragraf 18 mengenai aset neto tidak terikat. Hasil rekomendasi dari penulis dalam menyusun laporan posisi keuangan Yayasan Bina Bhakti diatas menurut PSAK No. 45,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
terdapat 4 paragraf yang tidak dapat disajikan dalam laporan posisi keuangan Yayasan Bina Bhakti, yaitu paragraf 13 mengenai informasi likuiditas, paragraf 15 mengenai informasi sifat daan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer, paragraf 16 mengenai pembatasan permanen terhdap aset, dan paragraf 17 mengenai pembatasan temporer terhadap sumber daya. Hal tersebut dikarenakan ketidaksesuaian kondisi dalam Yayasan Bina Bhakti. Laporan
posisi
keuangan
Yayasan
Bina
Bhakti
mengklasifikasikan aset berdasarkan aset lancar dan aset tetap. Aset lancar seperti kas, bank, dan piutang karyawan. Selain itu untuk liabilitas, Yayasan Bina Bhakti tidak dapat menyajikan liabilitis sesuai dengan yang terdapat di PSAK No. 45 dikarenakan Yayasan Bina Bhakti tidak mempunyai liabilitas sehingga liabilitas tidak muncul pada laporan posisi keuangan. Laporan posisi keuangan Yayasan Bina Bhakti hanya menyajikan informasi mengenai aset neto tidak terikat. Hal ini dikarenakan dari hasil wawancara dengan bendahara, Yayasan Bina Bhakti tidak mempunyai pendonor tetap sehingga Yayasan Bina Bhakti tidak harus menjalankan aturan yang diberikan oleh pendonor karena pendonor tidak mengharuskan pembuatan laporan keuangan yang mendetail.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
2.
Laporan Aktivitas Terdapat empat belas paragraf yang mengatur mengenai laporan aktivitas organisasi nirlaba, namun penulis menyusun sepuluh paragraf untuk menyajikan laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti menurut PSAK No. 45, karena paragraf tersebut memuat ketentuan pokok laporan aktivitas, yaitu paragraf 20 mengenai cakupan entitas nirlaba yang terdapat dalam laporan aktivitas, paragraf 21 mengenai laporan aktivitas yang menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat, terikat permanen, dan tidak terikat, paragraf 22 mengenai pendapatan dan keuntungan yang menambah aset neto, paragraf 23 laporan aktivitas yang menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat, paragraf 24 mengenai sumber daya yang disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, paragraf 25 mengenai kerugian atau keuntungan yang diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas), paragraf 26 mengenai klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian dalam kelompok aset neto, paragraf 27 mengenai jumlah pendapatan dan beban secara bruto, paragraf 28 mengenai jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi insidetal atau peristiwa lain, dan paragraf 29 mengenai informasi beban menurut klasifikasi fungsional. Hasil rekomendasi dari penulis dalam menyusun laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti diatas menurut PSAK No. 45, terdapat 5 paragraf yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
tidak dapat disajikan dalam laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti, yaitu paragraf 25 mengenai keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi lain dan aset lain (atau liabilitas), pargraf 26 mengenai klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian dala, kelompok aset neto, paragraf 27 mengenai jumlah pendapatan dan beban secara bruto, paragraf 28 mengenai jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi insidental atau peristiwa lain, dan paragraf 29 mengenai informasi beban menurut klasifikasi fungsional. Hal tersebut dikarenakan kondisi yang tidak sesuai pada Yayasan Bina Bhakti. Yayasan Bina Bhakti hanya menampilkan aset neto tidak terikat dikarenakan Yayasan Bina Bhakti tidak mempunyai pendonor tetap sehingga aset neto yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti tidak terikat. Pendonor juga tidak meminta laporan keuangan yang dibuat oleh yayasan sehingga Yayasan Bina Bhakti membuat laporan yang sesuai dengan kondisi yayasan. Hasil dari pendapatan dikurangi beban pada laporan aktivitas Yayasan Bina Bhakti menunjukkan hasil positif dalam arti memperoleh keuntungan, maka keuntungan tersebut diberikan untuk yayasan karena pendonor tidak meminta kembali dan juga dari hasil wawancara dengan bendahara, menurut Ibu Agustini yayasan dengan pendonor tidak mempunyai program
yang telah disepakati
dikarenakan dari pihak pendonor atau penyumbang hanya ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
memberikan sumbangannya untuk kebutuhan oma-opa yang dirawat di Yayasan Bina Bhaki. Pada laporan aktivitas terdapat rekomendasi dari penulis berkaitan dengan penamaan akun: a.
Biaya Aktiva tetap: Pada laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti terdapat nama akun biaya ativa tetap. Penamaan akun biaya aktiva tetap yang dibuat oleh Yayasan Bina Bhakti kurang tepat. Hasil dari wawancara dengan bendahara Yayasan Bina Bhakti ini yang dimaksud dari biaya aktiva tetap merupakan biaya yang dikeluarkan oleh yayasan untuk memperbaiki gedung yayasan jika ada yang rusak atau perawatan gedung. Ketika penulis melakukan konfirmasi, apakah biaya aktiva tetap merupakan akumulasi penyusutan, Ibu Agnes Agustini mengatakan: “Biaya aktiva tetap bukan akumulasi penyusutan melainkan biaya perbaikan atau perawatan gedung, seperti merenovasi gedung. Seharusnya di dalam akuntansi memang ada akumulasi penyusutan, tetapi Yayasan Bina Bhakti tidak memakai karena saya sendiri sebagai bendahara kurang mengerti dan memahami akumulasi penyusutan tersebut”. Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk menamai biaya aktiva tetap dengan nama biaya perawatan aktiva tetap.
b.
Biaya Kendaraan: Pada laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti terdapat nama akun biaya kendaraan. Penamaan akun kendaraan yang dibuat oleh Yayasan Bina Bhakti kurang tepat. Hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
wawancara dengan bendahara Yayasan Bina Bhakti ini yang dimaksud dari biaya kendaraan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh yayasan untuk memperbaiki kendaraan yayasan jika ada yang rusak atau perawatan kendaraan. Ketika penulis melakukan konfirmasi ke bendahara yayasan, apakah biaya kendaraan merupakan akumulasi penyusutan, Ibu Agnes Agustini mengatakan: “Biaya kendaraan bukan akumulasi penyusutan melainkan biaya perbaikan atau perawatan kendaraan, seperti service kendaraan, ganti oli, dll. Seharusnya di dalam akuntansi memang ada akumulasi penyusutan, tetapi Yayasan Bina Bhakti tidak memakai karena saya sendiri sebagai bendahara kurang mengerti dan memahami akumulasi penyusutan tersebut”. Oleh karena itu, penulis menyarankan untuk menamai biaya aktiva tetap dengan nama biaya perawatan kendaraan. Berdasarkan data dari laporan keuangan, Yayasan Bina Bhakti belum menggunakan atau mengacu pada standar pelaporan laporan keuangan yang ada. Laporan yang dibuat Yayasan Bina Bhakti hanya menampilkan laporan keuangan bulanan yang dimana item yang didalamnya hanya terdapat pendapatan dan pengeluaran. Standar akuntansi keuangan yang digunakan untuk laporan keuangan organisasi nirlaba adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. Standar ini dibuat untuk memudahkan pengguna laporan keuangan terutama pendonor untuk mengetahui pertanggungjawaban atas dana yang telah diberikan untuk organisasi tersebut. Dengan adanya standar pelaporan, diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi (Mahsun, 2013:186-187) Pada kenyataannya di Yayasan Bina Bhakti masih belum menerapkan atau mengacu pada pedoman PSAK No. 45 dikarenakan dari hasil wawancara dengan Ibu Agnes selaku bendahara yayasan tidak mengerti dan tidak mengetahui tentang PSAK No. 45. Yayasan Bina Bhakti tidak memiliki pendonor
tetap
sehingga
laporan
keuangan
yang
dibuat
menyesuaikan kondisi yayasan karena tidak adanya tuntutan dari pendonor. Selain itu, pencatatan laporan keuangan juga masih menggunakan Ms. Excel yang masih sangat sederhana belum menggunakan sistem apapun. Berdasarkan dari data laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas yang telah dibuat oleh penulis berdasarkan PSAK No. 45, harapannya Yayasan Bina Bhakti bisa menerima rekomendasi dari penulis serta dapat membuat laporan keuangan PSAK No. 45, sehingga laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti lebih sesuai dengan format yang disajikan dalam PSAK No. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan, maka laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti pada tahun 2016 sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 adalah sebagai berikut: 1.
Laporan Aktivitas : YAYASAN BINA BHAKTI Laporan Aktivitas Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2016 (dalam rupiah)
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Pendapatan: Sumbangan Jasa Layanan Jumlah
908.803.800 420.577.000 1.329.380.800
Jumlah Pendapatan
1.329.380.800
Beban: Beban Dapur Beban Kesehajteraan Pasien Honor Karyawan Beban Kesejahteraan Karyawan Beban Listrik Beban Perlengkapan Kantor Beban Perawatan Aktiva Tetap BBM Beban Lain-lain Beban Perawatan Kendaraan Beban Telepon Jumlah Beban Kenaikan aset neto tidak terikat
135.255.800 18.121.000 76.216.000 170.333.320 38.415.700 72.584.150 175.102.000 82.469.400 77.247.650 28.085.000 12.187.000 886.017.020 443.363.780
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
2.
Laporan Posisi Keuangan: YAYASAN BINA BHAKTI Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2017 (dalam rupiah)
ASET Aset Lancar: Kas dan setara kas Piutang karyawan Aset tetap: Tanah Gedung Kendaraan Inventaris dan perlengkapan Jumlah Aset tetap Jumlah Aset ASET NETO Tidak Terikat Jumlah Aset Neto
549.927.930 2.000.000 2.364.000.000 630.201.000 189.850.000 47.351.000 3.231.402.000 3.783.329.930 3.783.329.930 3.783.329.930
B. Saran Dari kesimpulan di atas, terdapat saran yang dapat dipertimbangkan bagi pengurus Yayasan Bina Bhakti dalam menyusun laporan keuangan. Saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam penyusunan laporan keuangan Yayasan Bina Bhakti, yaitu sebaiknya bendahara Yayasan Bina Bhakti tidak hanya membuat laporan bulanan yang berupa pendapatan dan pengeluaran saja tetapi membuat laporan keuangan yang per tahun dengan lengkap yang sesuai dengan kondisi Yayasan Bina Bhakti. Selain itu, bendahara Yayasan Bina Bhakti menambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
pengetahuan dan pemahaman mengenai PSAK No. 45 yang telah direkomendasikan oleh penulis diatas agar laporan keuangan yang disusun menjadi lebih mudah dipahami, memiliki relevansi dan memiliki daya banding yang tinggi. C. Keterbatasan Penelitian 1.
Penulis tidak mendapatkan laporan keuangan tahunan Yayasan Bina Bhakti dikarenakan bersifat rahasia dan penulis hanya memperoleh laporan keuangan bulanan.
2.
Penulis hanya menyajikan laporan posisi keuangan dan laporan aktivitas yang masih bisa disesuaikan dengan kondisi laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti.
3.
Penulis menyajikan nilai aset kendaraan menggunakan nilai perolehan sekarang dan nilai perolehan tanah menggunakan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Jakarta: Erlangga. _____. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga. Halim, Abdul. 2012. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik Dari Anggararan Hingga Laporan Keuangan, dari Pemerintah Hingga Tempat Ibadah. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Keating, Elizabet. K, Peter Frumkim. 2003. Reengineering Nonprofit Financial Accountability: Toward a More Reliable Foundation for Regulation. International Journal of Public Sector Management. Harvard University. Mahsun, Moh, Firma Sulistiyowati, Heribertus Andre Purwanugraha. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE. _______. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE. _______.2013. Akuntansi Sektor Publik. Cetakan keempat. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset. Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta:Salemba Empat. Renyowijoyo, Muindro. 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba. Penerbit Mitra Wacana Media. Sumarni, Murti, Salamah Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE. Yudianti, Ninik., Anantasia Diana dan Caecilia Dwiyani. 1996. Pengantar Akuntansi 1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
DRAFT WAWANCARA 1.
Dalam membuat laporan keuangan, apakah ada acuan/pedoman yang diikuti oleh Yayasan Bina Bhakti?
2.
Bagaimana pelaporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti?
3.
Siapa saja yang dapat mengakses laporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti?
4.
Apakah Yayasan Bina Bhakti mempunyai pendonor atau penyumbang tetap yang merencanakan program bersama dengan pendonor atau penyumbang?
5.
Dalam menyusun laporan keuangan, aplikasi apa yang digunakan oleh Yayasan Bina Bhakti?
6.
Laporan akuntansi di Yayasan Bina Bhakti berisi tentang apa saja?
7.
Apakah selain laporan yang berisi penerimaan dan pengeluaran, adakah laporan seperti laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas?
8.
Daftar aset tetap apa saja yang ada di Yayasan Bina Bhakti?
9.
Berapa nilai perolehan dari masing-masing yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti?
10.
Apa maksud dari item-item yang terdapat dalam laporan keuangan bulanan yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti? Pada laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti terdapat biaya aktiva tetap dan biaya kendaraan, apakah biaya tersebut dimaksudkan akumulasi penyusutan aktiva tetap dan akumulasi penyusutan kendaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
TRANSKRIP WAWANCARA Narasumber : Bu Agnes Agustini Bagian : Bendahara 1. Dalam membuat laporan keuangan, apakah ada acuan/pedoman yang diikuti oleh Yayasan Bina Bhakti? “Dalam pembuatan laporan keuangan, Yayasan kami tidak mengikuti acuan/pedoman dari mana pun. Karena yayasan kami dalam membuat laporan keuangan sangat sederhana dan kami tidak tahu dan tidak mengerti acuan/pedoman apa yang digunakan oleh pemerintah sekarang”. 2. Bagaimana pelaporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti? „Pelaporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti ini dibuat oleh bendahara. Bendahara mencatat aktivitas penerimaan dan pengeluaran di buku kas harian, setelah itu bendahara membuat di buku kas mingguan. Kemudian, bendahara merekapitulasi buku kas mingguan dalam pembuatan laporan penerimaan dan pengeluaran kas bulanan. Setelah laporan penerimaan dan pengeluaran kas bulanan di buat, laporan tersebut diserahkan kepada ketua yayasan untuk merekapitulasi laporan keuangan bulanan ke laporan tahunan”. 3. Siapa saja yang dapat mengakses laporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti? “Yang dapat mengakses laporan keuangan ini adalah pengurus harian yang terdiri dari ketua harian, sekretaris, bendahara dan ketua yayasan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
4. Apakah Yayasan Bina Bhakti mempunyai pendonor atau penyumbang tetap yang merencanakan program bersama dengan pendonor atau penyumbang? “Yayasan Bina Bhakti tidak mempunyai pendonor atau penyumbang tetap. Walaupun tidak mempunyai pendonor tetap, tetapi yayasan kami setiap hari ada saja yang menyumbang di yayasan ini untuk oma-opa. Kami juga tidak mempunyai program bersama dengan pendonor atau penyumbang untuk oma-opa. Disini kami hanya benar-benar merawat oma-opa karena oma-opa yang sudah tua dan banyak yang tidak mau melakukan aktivitas. 5. Dalam menyusun laporan keuangan, aplikasi apa yang digunakan oleh Yayasan Bina Bhakti? “Dalam penyusunan laporan keuangan, kami menggunakan aplikasi Ms. Excel saja karena kami hanya membuat laporan keuangan dalam bentuk yang sangat sederhana dan kami juga tidak mengerti dan tidak mengetahui aplikasi selain Ms. Excel”. 6. Laporan akuntansi di Yayasan Bina Bhakti berisi tentang apa saja? “Laporan keuangan di Yayasan Bina Bhakti ini masih sangat sederhana hanya berisi tentang penerimaan dan pengeluaran kas saja, selebihnya tidak ada”. 7. Apakah selain laporan yang berisi penerimaan dan pengeluaran, adakah laporan seperti laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
“Yayasan kami hanya membuat laporan keuangan bulanan yang terdiri dari pengeluaran dan pemasukan, selain itu kami tidak membuat laporan yang mbaknya katakan tadi, seperti laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas. Kami tidak begitu mengerti membuat laporan semacam itu, kami hanya mengerti laporan seperti yang kami buat sekarang, yaitu penerimaan dan pengeluaran Yayasan. Jika mbaknya bersedia membantu dan mengajari kami tentang pembuatan laporan keuangan yang baik, kami sangat senang sekali”. 8. Daftar aset apa saja yang ada di Yayasan Bina Bhakti? “Aset tetap yang Yayasan Bina Bhakti miliki ada tanah, gedung, kendaraan, komputer, print, kursi roda, tongkat, tempat tidur, tv”. 9. Berapa nilai perolehan dari masing-masing aset yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti? “Nilai perolehan dari masing-masing aset tetap yang dimiliki yayasan, kami tidak terlalu hapal karena kami juga sudah lupa waktu itu belinya berapa karena kami sudah membeli sudah lumayan lama. Jadi, kami hanya memperkirakan saja ya mbak harga perolehannya. Kami mempunyai 3 kendaraan yang terdiri dari 1 motor honda dengan harga Rp 5.650.000, 1 mobil pick-up Rp57.200.000, dan 1 mobil kijang inova kira-kira harganya 127 juta. Selain itu kami mempunyai gedung yang terbagi menjadi 10 gedung, yang meliputi ruang oma-opa, kapel, dapur, asrama karyawan, gudang dan rumah kecil. Kami lupa membangun 1 gedung ini berapa, tetapi kira-kira 1 gedung itu 500 juta. Kami juga mempunyai tanah 1,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
hektar. Kami membelinya tidak sekaligus tetapi bertahap jika kami mempunyai uang untuk membeli tanah waktu itu. Harga tanah itu Rp 2.300.000 per m2. Kami juga mempunyai komputer untuk kantor kira-kira harganya itu 7 juta dan print kira-kira harganya 5 juta. Kami juga mempunyai kursi roda, tongkat, dan tempat tidur untuk kebutuhan omaopa. Kursi roda, kami mempunyai 30 yang harganya kira-kira 2 juta. Tongkat mempunyai 20 dengan harga kira-kira 100 ribu, dan tempat tidur yang berjumlah 100 dengan 1 tempat tidur kira-kira 6 juta. Kami juga memiliki tv yang berjumlah 10 unit kira-kira harganya 2 juta”. 10. Apa maksud dari item-item yang terdapat dalam laporan keuangan bulanan yang dimiliki oleh Yayasan Bina Bhakti? “Maksud dari item-item tersebut, yaitu pendapatan poliklinik itu pendapatan yang kami peroleh dari klinik. Kami mempunyai klinik yang diperuntukkan untuk orang-orang sekitar yang tinggal di dekat yayasan. Klinik tersebut memasang tarif tidak mahal, hanya Rp 10.000. Pendapatan donatur itu merupakan pendapatan yang didapat dari para donatur yang menyumbang di Yayasan Bina Bhakti. Kami tidak memiliki donatur tetap yang setiap bulannya menyumbang di yayasan. Walaupun begitu ada saja setiap harinya para donatur yang menyumbang di Yayasan Bina Bhakti. Pendapatan pasien merupakan pendapatan dari pasien, dimana setiap pasien yang masih mampu dalam hal finansial membayar setiap bulannya sebesar Rp 1.000.000. Jika ada keluarga pasien yang tidak mampu, kami juga tidak menuntut untuk membayar dan kami tetap mengizinkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
tinggal di yayasan. Angsuran karyawan merupakan pembayaran atas pinjaman yang dilakukan oleh karyawan yang bekerja di yayasan. Bank itu sebenarnya merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh yayasan, dimana yayasan kami mengeluarkan uang untuk menabung di bank sebagai tabungan yayasan jika sewaktu-waktu diperlukan. Inventaris perlengkapan merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh yayasan kami untuk membeli kompor jika kompor rusak, membeli peralatan makan oma-opa, peralatan tidur untuk oma opa maupun karyawan. Biaya belanja dapur merupakan pengeluaran yang dilakukan yayasan kami untuk belanja kebutuhan makan sehari-hari. Biaya kesejahteraan pasien itu biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pasien (oma-opa) jika ada oma-opa yang sakit. Honor karyawan itu biaya yang dikeluarkan untuk gaji para karyawan yang bekerja di yayasan kami. Biaya kesehajteraan karyawan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh yayasan kami untuk membiayai jika ada karyawan yang sakit dan juga untuk biaya lembur jika ada karyawan yang lembur. Biaya listrik untuk membayar listrik yayasan setiap bulannya. Biaya perlengkapan kantor itu biaya yang dikeluarkan untuk kantor, seperti membeli kertas, tinta print, map, dll yang diperuntukkan untuk kantor. Biaya aktiva tetap merupakan biaya dimana untuk membiayai perawatan gedung seperti renovasi gedung maupun perbaikan gedung. BBM itu merupakan biaya yang dikeluarkan oleh yayasan kami untuk membeli BBM kendaraan operasional yayasan dan juga membeli gas untuk masak. Biaya lain-lain itu biaya yang dikeluarkan untuk biaya-biaya yang tak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
terduga, seperti biaya sumbangan RT/RW, dll, karena yayasan kami berada di tengah komplek warga. Jadi, jika kami diminta untuk sumbangan kami pasti memberi walaupun dalam jumlah sedikit. Biaya kendaraan itu biaya yang dikeluarkan oleh yayasan kami untuk membiayai perawatan kendaraan operasional yayasan, seperti service jika kendaraan yayasan bermasalah. Biaya telepon merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar tagihan telepom setiap bulannya”. 11. Pada laporan keuangan bulanan Yayasan Bina Bhakti terdapat biaya aktiva tetap dan biaya kendaraan, apakah biaya tersebut dimaksudkan akumulasi penyusutan aktiva tetap dan akumulasi penyusutan kendaraan? “ Biaya kendaraan dan biaya aktiva tetap bukan dimaksudkan akumulasi penyusutan. Kami sedikit tahu tentang akumulasi penyusutan tetapi yayasan kami tidak menggunakan hal itu karena kami tidak begitu mengerti dan paham tentang akumulasi penyusutan sehingga dalam pembuatan laporan keuangan tidak kami masukkan karena kami membuat laporan yang sederhana saja dan yang kami mengerti. Jadi, biaya aktiva tetap dan biaya kendaraan yang kami maksudkan seperti biaya perawatan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Lampiran 1: Laporan Keuangan Bulanan Yayasan Bina Bhakti Periode Januari-Desember 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
Lampiran 2: Laporan Keuangan Bulanan Yayasan Bina Bhakti Periode Januari-Desember 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
Lampiran 3: Hasil rekomendasi penulis dalam penyusunan laporan posisi keuangan per 2 Januari 2016 YAYASAN BINA BHAKTI LAPORAN POSISI KEUANGAN PERIODE 2 JANUARI 2016 (dalam rupiah)
Aktiva Lancar : Kas Bank Piutang Karyawan Jumlah Aktiva Lancar
Jumlah 151.915.150 215.000.000 13.250.000 380.165.150
Aktiva Tetap : Tanah Gedung Kendaraan Inventaris dan perlengkapan
2.364.000.000 630.201.000 189.850.000 17.563.000
Jumlah Aktiva Tetap Total Aktiva
Utang : Utang
Jumlah Utang
Jumlah 0
0
Modal: Modal Yayasan Bina Bhakti
3.581.779.150
3.201.614.000
Jumlah Modal
3.581.779.150
3.581.779.150
Total Utang+Modal
3.581.779.150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Lampiran 4: Hasil Rekomendasi Penulis dalam Menyusun Laporan Posisi Aktivitas Periode 2016 YAYASAN BINA BHAKTI LAPORAN AKTIVITAS PERIODE 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah)
NO. AKUN PENDAPATAN : 43 Pendapatan Poliklinik 40 Pendapatan Pasien 42 Pendapatan Donatur JUMLAH PENGELUARAN: 40 Biaya Dapur 41 Biaya Kesejahteraan Pasien 43 Honor Karyawan 45 Biaya Kesejahteraan Karyawan 46 Biaya Listrik 47 Biaya Perlengkapan Kantor 48 Biaya Aktiva Tetap 50 BBM 51 Biaya Lain-lain 52 Biaya Kendaraan 53 Biaya Telepon JUMLAH LABA BERSIH
JUMLAH TOTAL 71.227.000 349.350.000 908.803.800 1.329.380.800
135.255.800 18.121.000 76.216.000 170.333.320 38.415.700 72.584.150 175.102.000 82.469.400 77.247.650 28.085.000 12.187.000 886.017.020 443.363.780
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Lampiran 5: Hasil Rekomendasi Penulis dalam Menyusun Laporan Aktivitas Berdasarkan PSAK No. 45 Periode 2016 YAYASAN BINA BHAKTI LAPORAN AKTIVITAS PERIODE 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah)
PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Pendapatan: Sumbangan Jasa Layanan Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E) Penghasilan investasi lain-lain (catatan E) Penghasilan neto investasi jangka panjang yang belum direalisasi Lain-Lain Jumlah Aset Neto yang Berakhir Pembatasannya (catatan D) Pemenuhan program pembatasan Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan Berakhirnya pembatasan waktu Jumlah Jumlah Pendapatan Beban: Beban Dapur Beban Kesejahteraan Pasien Honor Karyawan Beban Kesejahteraan Karyawan Beban Listrik Beban Perlengkapan Kantor Beban Perawatan Aktiva Tetap BBM Beban Lain-lain Beban Perawatan Kendaraan Beban Telepon Jumlah Beban Kenaikan aset neto tidak terikat
908.803.800 420.577.000 0 0 0 0 1.329.380.800 0 0 0 0 0 1.329.380.800 135.255.800 18.121.000 76.216.000 170.333.320 38.415.700 72.584.150 175.102.000 82.469.400 77.247.650 28.085.000 12.187.000 886.017.020 443.363.780
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Lampiran 6: Hasil Rekomendasi Penulis dalam Menyusun Laporan Posisi Keuangan Periode 31 Desember 2016 YAYASAN BINA BHAKTI LAPORAN POSISI KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah)
Aktiva Lancar : Kas Bank Piutang Karyawan
Jumlah 32.227.930 517.700.000 2.000.000
Utang : Utang
Jumlah Aktiva Lancar
551.927.930
Jumlah Utang
Jumlah 0
0
Aktiva Tetap : Tanah Gedung Kendaraan Inventaris dan perlengkapan
2.364.000.000 630.201.000 189.850.000 47.351.000
Modal: Modal Yayasan Bina Bhakti 3.783.329.930
Jumlah Aktiva Tetap
3.231.402.000
Jumlah Modal
3.783.329.930
Total Aktiva
3.783.329.930
Total Utang+Modal
3.783.329.930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Lampiran 7: Hasil Rekomendasi Penulis dalam Menyusun Laporan Posisi Keuangan Periode 31 Desember 2016 Berdasarkan PSAK No. 45 YAYASAN BINA BHAKTI LAPORAN POSISI KEUANGAN PERIODE 31 DESEMBER 2016 (dalam rupiah)
ASET Aset Lancar: Kas dan setara kas Piutang karyawan Aset tetap: Tanah Gedung Kendaraan Inventaris dan perlengkapan Jumlah Aset Tetap Jumlah Aset LIABILITAS Liabilitis jangka pendek: Utang dagang Pendapatan diterima dimuka yang dapat dikembalikan Utang lain-lain Utang wesel Liabilitas Jangka panjang: Kewajiban tahunan Utang jangka panjang Jumlah liabilitas ASET NETO Tidak terikat Terikat temporer Terikat permanen Jumlah Aset neto Jumlah liabilitas dan aset neto
549.927.930 2.000.000 2.364.000.000 630.201.000 189.850.000 47.351.000 3.231.402.000 3.783.329.930
0 0 0 0 0 0 0 3.783.329.930 0 0 3.783.329.930 3.783.329.930
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120