PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI PENYAJIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NOMOR 45 REVISI TAHUN 2011 TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA (Studi Kasus Pada LSM Sigab)
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: MAYANG RINEKSI 122114076
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI PENYAJIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NOMOR 45 REVISI TAHUN 2011 TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA (Studi Kasus Pada LSM SIGAB)
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: MAYANG RINEKSI 122114076
FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1Me i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan keterbatasan diri yang ada, tidak akan menjadi penghalang untuk kita tetap mampu mendulang keberhasilan. Itulah
salah
satu
motivasi
terbesar
di
saat
aku
mulai
menampakkan mimpi dan angan dalam kehidupan baru. Sebuah kehidupan yang telah lama terbayang dalam setiap waktu. Di saat aku mencoba untuk menemukan jati diri, di sinilah tempat yang lama kunanti dan kuimpikan. Dan di sinilah tempat di mana aku harus memulai meronce butiran harap dan mimpi itu. Karena kuyakin bahwa di sinilah tempat di mana ku mampu mengenakan liontin keberhasilan. -
Seorang anak berkebutuhan khusus berumur 17 tahun.
Skripsi ini saya persembahkan untuk: Bapak dan Ibu Sukanti Rahardjo Bintoro & Hesti Susiati Kakak dan Adik Uri Respati & Kalis Darubeksi Teman Seperjuangan Mbak Tessa, Dek Devi, Affi, Arum, Ayik, Rani, Citra, Gita, Serly, Bayu & Aldo
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.~':":'
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi denganjudul: EVALUASI PENYAJIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NOMOR 45 REVISI TAHUN 2011 TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA Studi Kasus Pada LSM SIGAB dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 07 April 2016 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Mei 2016 Yang membuat pernyataan,
~
Mayang Rineksi
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama
: Mayang Rineksi
Nomor Mahasiswa
: 122114076
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: EVALUASI PENYAJIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NOMOR 45 REVISI TAHUN 2011 TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA Studi Kasus Pada LSM SIGAB Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Mei 2016 Yang menyatakan
a
Mayang Rineksi
Vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan akrunia kepada penilis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenubi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis. 2. Dr. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma kepada penulis. 3. Antonius Diksa Kuntara, S.E., M.F.A., QIA. selaku Pembimbing I yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Dr. Fr Ninik Yudianti, M.Acc., QIA. selaku dosen penguji I yang telah memberikan masukan dalam menulis skripsi. 5. YFM. Gien Agustinawansari, Dra, M.M., Ak. selaku dosen penguji II yang telah memberikan masukan dalam menulis skripsi. 6. Muhammad Joni Yulianto selaku Direktur LSM SIGAB yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di LSM SIGAB. 7. Haris Munandar selaku Wakil Direktur LSM SIGAB yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di LSM SIGAB. 8. Mas Udin, Mbak Murni, dan Mbak Wanti selaku pihak LSM SIGAB yang telah membantu memberikan data yang diperlukan untuk keperluan penelitian. 9. Kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yogyakarta, 31 Mei 2016
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………..……………. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………. iii HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS…..………………. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.........................
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR………….………………….……………… vii HALAMAN DAFTAR ISI………………….........…………………..................
ix
HALAMAN DAFTAR TABEL………….......………………………………….. xii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………… xiii ABSTRAK……………………………………………………………………….. xiv ABSTRACT……………………………………………………………………... BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………….. 1 A. B. C. D. E. F.
BAB II
xv
Latar Belakang……………………………………………….. Rumusan Masalah……………………………………………. Batasan Masalah……………………………………………… Tujuan Penelitian……………………………………………... Manfaat Penelitian……………………..……………………... Sistematika Penulisan………………………………………....
1 4 4 4 5 5
LANDASAN TEORI…………………………………………..… 8 A. Organisasi Nirlaba…………………………………………..... B. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menurut PSAK No. 45…………………………………………………. C. Tujuan Laporan Organisasi Nirlaba………………………….. D. Pengertian Istilah yang Digunakan dalam PSAK No. 45…….. E. Pengertian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)………… F. Akuntansi LSM................................................................……. G. Format Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menurut PSAK No. 45.....................................................……. ix
8 9 19 20 21 24 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H. Penelitian Terdahulu………………………………………….. 46 BAB III
BAB IV
METODA PENELITIAN……………………………………….... 50 A. Jenis Penelitian………………………………………………... 50 B. Tempat dan Waktu Penelitian………........………...........…… 50 C. Subjek dan Objek Penelitian………………………….…….... 50 D. Data yang Dibutuhkan……………………….…………….… 51 E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………... 51 F. Teknik Analisis Data………………………………………… 52 GAMBARAN UMUM ORGANISASI………………………….. 58 A. Latar Belakang dan Sejarah Organisasi……………………… 58 B. Alamat Lokasi……………………………………………….. 59 C. Visi, Misi, dan Mandat Organisasi…………………………... 59 1. Visi Organisasi…………………………………………… 59 2. Misi Organisasi…………………………………………... 60 3. Mandat Organisasi……………………………………….. 60 D. Nilai-nilai Organisasi………………………………………… 61 1. Keadilan………………………………………………….. 61 2. Inklusi…………………………………………………..... 61 3. Progresif………………………………………………….. 61 4. Difabel Leadership……………………………………….. 62 5. Profesional……………………………………………….. 62 E. Strategi Program 2014-2019………………………………..... 62 1. Legislasi nasional sebagai instrumen implementasi CRPD……………………………………………….... 63 2. Akses terhadap hukum bagi Difabel………………..... 63 3. Akses terhadap pendidikan, kesehatan serta layanan publik………………………………………………..... 63 4. Penguatan kapasitas internal SIGAB serta jaringannya………………………………………....... 63 F. Strategi dalam Mewujudkan Visi dan Misi Organisasi………. 64 1. Strategi Eksternal…………………………………….. 64 2. Strategi Internal………………………………………. 66 G. Program/Aktivitas yang Telah Dilaksanakan……………….... 68 1. Sunday Morning gathering…………………………… 68 2. Diskusi Bulanan………………………………………. 68 3. Program Civic Education…………………..………… 69 4. Advokasi Menolak Syarat Sehat Jasmani dan Rohani Dalam Pemilu Presiden 2004………………………….. 70 5. Advokasi Kasus Difabel Netra yang Menolak Mengikuti Tes CPNS…………………………………. 70 6. Pendidikan Publik…………………………………….. 71 x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Training Junalistik…………………………………….. 71 8. Penerbitan Majalah Dwi-Bulanan SOLIDER……….... 72 9. Pemantuan Pemilihan Kepala Daerah……………….... 72 10. Pendamping Proses Pembelajaran Anak Difabel di Sekolah Reguler……………………………………. 73 11. Advokasi Menolak Diskriminasi dalam Persyaratan Ujian Masuk UGM………………………………….… 73 12. Pendidikan Politik I…………………………………... 74 13. Indonesian KIDS Whellchair, training and Empowerment Project……………………………….. 74 14. Disability and Legal Information Program………….. 75 15. Pendidikan Politik II……………………………….… 75 16. Program Advokasi…………………………………… 76 17. Pelatihan Mandiri………………………….………… 78 H. Struktur Organisasi SIGAB…………………………..……… 78 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………..…. 81 A. Gambaran Singkat Penyajian Laporan Keuangan LSM SIGAB………………………………………………….….... 81 B. Laporan Keuangan LSM SIGAB Tahun 2014……………… 87 C. Analisis Penyajian PSAK No. 45…………………................ 90 D. Analisis Penyajian PSAK No. 2 Mengenai Laporan Arus Kas…………………………………………………… 108 E. Pembahasan…………………………………………............. 113 F. Hambatan dalam Menerapkan PSAK No. 45……………….. 119 BAB VI PENUTUP………………………………………………............. 122 A. Kesimpulan………………………………………………….. 122 B. Saran………………………………………………………… 123 C. Keterbatasan Penelitian…………………………………….. 123 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 124 LAMPIRAN……………………………………………………………………. 126
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel II.1 Tabel II.2 Tabel II.3 Tabel II.4 Tabel II.5 Tabel II.6 Tabel II.7 Tabel II.8 Tabel II.9 Tabel II.10 Tabel II.11 Tabel III.1 Bagan V.1 Tabel V.1 Tabel V.2 Tabel V.3 Tabel V.4 Tabel V.5 Tabel V.6
Contoh Laporan Posisi Keuangan……………………………… Contoh Laporan Aktivitas Bentuk A …………………………… Contoh Laporan Aktivitas Bentuk B……………………………. Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 1 dari 2 bagian).. Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 2 dari 2 bagian)… Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 2 dari 2 bagian) Alternatif ………………………………………………………… Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung………………….. Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung………….. Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan (Investasi Jangka Panjang)…………………………………….. Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan (Komponen dalam Setiap Kelompok Investasi dan Kepemilikan Investasi lain-lain)……………………………………………….. Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan (Catatan F)…………. Tabel Analisis Penyajian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.45……………………………………………. Proses Akuntansi LSM SIGAB…………………………………. Chart of Account LSM SIGAB………………………………….. Laporan Posisi Keuangan LSM SIGAB tahun 2014…………… Laporan Aktivitas tahun 2014………………………………….. Laporan Cash Flow Forecast tahun 2014………………………. Analisis Penyajian PSAK No. 45……………………………….. Analisis Penyajian PSAK No. 2 Mengenai Laporan Arus Kas…..
xii
26 27 29 31 33 34 35 37 43 43 45 56 82 84 87 88 89 90 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I. Pedoman Wawancara…………………………………………….. 126 Lampiran II. Surat Pernyataan Penelitian………………………………………. 128
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
EVALUASI PENYAJIAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NOMOR 45 REVISI TAHUN 2011 TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA (Studi Kasus Pada LSM SIGAB)
Mayang Rineksi NIM: 122114076 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penyajian laporan keuangan di Lembaga Swadaya Masyarakat bernama Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB) beralamat kantor di Jalan Wonosari KM 8, Dusun Gamelan, Desa Sendangtirto, Berbah, Sleman-Yogyakarta sudah sesuai dengan PSAK No. 45. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hambatan apa saja dalam penerapan PSAK No. 45. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan observasi dokumen. Data yang diambil adalah sejarah singkat organisasi, visi dan misi organisasi, data laporan keangan LSM SIGAB, dan hambatan yang dialami oleh LSM SIGAB dalam penerapan PSAK No. 45. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Langkahlangkah yang digunakan untuk melakukan analisis yaitu mengumpulkan data yang dibutuhkan, lalu dievaluasi dan dideskripsikan mengenai hambatan yang dialami oleh LSM SIGAB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LSM SIGAB belum menerapkan PSAK No. 45 dalam penyajian laporan keuangannya. Hanya terdapat beberapa kriteria saja yang telah sesuai dengan PSAK No. 45. Hal tersebut disebabkan karena dari pihak pendonor tidak mensyaratkan penyajian laporan keuangan menggunakan PSAK No. 45. Selain itu tidak sesuai dengan kegiatan atau program yang ada di LSM SIGAB dan latar belakang pendidikan karyawan bagian keuangan tidak semuanya berasal dari latar belakang ekonomi atau akuntansi, sehingga tidak memahami mengenai istilah-istilah yang terdapat di PSAK No. 45.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT AN EVALUATION OF THE PRESENTATION OF THE INDONESIAN FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD NUMBER 45 (REVISED 2011) AT A NON-PROFIT ORGANIZATION’S FINANCIAL REPORT (A Case Study at Non Governmental Organization “SIGAB”)
Mayang Rineksi NIP: 122114076 Sanata Dharma University Yogyakarta 2015 The study was aimed at finding out whether the financial report presented by a non-governmental organization named SIGAB (Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel = integration and advocacy forum for persons with disabilities) located in Wonosari Street Km 8, Gamelan sub-village, Sendangtirto village, Berbah subdistrict, Sleman district, Yogyakarta Special Region was already in line with the Indonesian Financial Accounting Standard Number 45 (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan = PSAK No. 45). In addition, the study was also aimed at identifying the challenges in the application of PSAK No. 45. The type of the study was a case study. The data were collected through interviews and reviews of documents. The data taken for the study consisted of the short history of the organization, vision and mission, financial reports and challenges SIGAB encountered in applying PSAK No. 45. The technique used in analyzing the data was the descriptive analysis. The steps of the analysis comprised data collection, data evaluation and description of the challenges the organization faced. The results of the study showed that SIGAB did not fully apply PSAK No. 45 in presenting its financial reports. Only several items were already in consistence with PSAK No. 45. This was due to the fact that the donor organizations did not require the application of PSAK No. 45. Aside from that, it did not match with the activities or programs of the organization and not all of the employees working in the finance section had an educational background in economics or accounting and, therefore, they were not familiar with the technical terms used in PSAK No. 45.
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan organisasi nirlaba di Indonesia akhir-akhir ini semakin pesat. Organisasi tersebut muncul karena adanya berbagai kebutuhan masyarakat yang semakin bermacam, selain itu peran pemerintah saat ini tidak boleh lagi dominan karena masyarakat harus ikut terlibat di dalamnya. Hal tersebut dapat dilihat seperti adanya berbagai aksi masyarakat dalam menyuarakan kepentingannya atau menuntut haknya. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama, maka dari itu tidak heran jika setiap daerah atau wilayah memiliki organisasi sendiri seperti organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, dan lain sebagainya dengan tujuan setiap organisasi yang berbeda, akan tetapi tujuan organisasi yang utama adalah untuk kepentingan bersama. Organisasi nirlaba adalah organisasi yang melakukan aktivitas organisasinya tanpa mengedepankan keuntungan, organisasi tersebut lebih berfokus salah satunya terhadap kesejahteraan masyarakat. Masyarakat Indonesia sekarang ini dalam keadaan yang sangat memprihatinkan, jumlah masyarakat miskin sekarang semakin lama semakin bertambah, angka pengangguranpun semakin meningkat. Diharapkan dengan adanya organisasi nirlaba tersebut akan membantu masyarakat untuk mendapatkan kesejahteraan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
bersama. Contoh dari organisasi nirlaba diantaranya yaitu gereja, masjid, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yayasan, partai politik, dan organisasi zakat. LSM merupakan fenomena baru dalam sistem politik dan belum banyak dipahami walaupun sudah ada sejak tahun 1960-an. LSM adalah salah satu contoh organisasi nirlaba karena fokus dibentuknya LSM tidak untuk memperoleh laba. LSM diharapkan mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat sekitar dan lebih mengutamakan tercapainya tujuan atau sasaran organisasi tersebut. Walaupun LSM merupakan organisasi nirlaba, namun organisasi tersebut tetap dianjurkan untuk menyusun laporan keuangan. Seperti yang dilakukan oleh salah satu LSM di Yogyakarta yaitu LSM Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel atau biasa disebut dengan LSM SIGAB yaitu organisasi non pemerintah yang bersifat independen, nirlaba, dan nonpartisipan. Walaupun termasuk dalam organisasi nirlaba akan tetapi LSM SIGAB tetap dituntut untuk membuat laporan keuangan sebagai wujud pertanggungjawaban atas segala aktivitas yang dilakukan organisasi tersebut yang ditujukan kepada berbagai pihak yang berkepentingan, seperti donatur. Berbeda dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) yang diluncurkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, standar ini dikeluarkan untuk memberi kemudahan bagi pemilik UKM (Usaha Kecil Menengah) dalam pelaporan keuangan. Penyajian laporan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
organisasi nirlaba memiliki standar tersendiri yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. Dengan standar yang mengantur pelaporan keuangan seluruh organisasi nirlaba yang diatur dalam PSAK No. 45, maka akan tercipta keseragaman dalam hal penyajian laporan keuangan, sehingga tercipta daya banding dalam penyajian laporan keuangan. Selain itu PSAK No. 45 membuat laporan keuangan yang disusun menjadi lebih transparan sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dapat melihat secara jelas aktivitas organisasi yang telah berjalan selama ini. Dengan laporan keuangan yang transparan akan membuat para donatur untuk semakin tertarik menyumbangkan hartanya ke organisasi tersebut supaya tujuan dari organisasi dapat tercapai. Dengan adanya uraian tersebut, penulis tertarik untuk membuat tulisan yang berjudul Evaluasi Penyajian Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 Revisi Tahun 2011 Terhadap Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba (Studi Kasus Pada LSM SIGAB). Dengan tulisan tersebut diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak terutama kepada pihak LSM sendiri karena bagaimanapun standar pelaporan keuangan organisasi nirlaba tetap mengacu terhadap PSAK No. 45 dan tidak menutup kemungkinan dikemudian hari Lembaga Swadaya Masyarakat akan dituntut untuk menggunakan PSAK No. 45 secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
B. Rumusan Masalah 1. Apakah penyajian laporan keuangan LSM SIGAB pada tahun 2014 telah sesuai dengan PSAK No. 45? 2. Apa hambatan yang dialami oleh pihak LSM SIGAB dalam penyajian laporan keuangannya menggunakan PSAK No. 45?
C. Batasan Masalah Ketentuan paragraf 34 PSAK No. 45 yang terkait dengan PSAK No. 2 diambil lima paragraf, yaitu paragraf 10, paragraf 18, paragraf 21, paragraf 22, dan paragraf 31 karena paragraf tersebut memuat ketentuan pokok dan mendasar untuk laporan arus kas terkait dengan organisasi nirlaba.
D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perbandingan antara penyajian laporan keuangan di LSM SIGAB dengan laporan keuangan yang diatur dalam PSAK No. 45 yang mengatur mengenai standar pelaporan keuangan organisasi nirlaba. 2. Tujuan yang lainnya yaitu untuk mengetahui hambatan yang dialami oleh LSM SIGAB dalam penyajian laporan keuangannya menggunakan PSAK No. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi LSM SIGAB Penelitian ini bertujuan agar LSM SIGAB dapat memanfaatkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk perbaikan laporan keuangan agar sesuai dengan standar yang telah berlaku, selain itu agar LSM SIGAB dapat lebih berkembang ke depannya. 2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini bertujuan sebagai tambahan sumber referensi yang dapat berguna untuk kepentingan akademis di Universitas Sanata Dharma. 3. Bagi Penulis Penelitian ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan sebagai sarana dalam mempraktikkan teori yang sudah didapat selama perkuliahan. F. Sistematika Penulisan Bab 1
Pendahuluan Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Bab II
Landasan Teori Bab ini memaparkan tentang teori-teori yang menjadi acuan dalam penulisan skripsi ini.
Bab III
Metoda Penelitian Bab ini akan menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV
Gambaran Umum Organisasi Bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum organisasi dalam hal ini yaitu sejarah singkat organisasi, visi dan misi organisasi, kegiatan/program LSM, dan struktur organisasi LSM.
Bab V
Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menjelaskan mengenai analisis data yang telah diperoleh dari observasi lapangan dan membahas mengenai jawaban dari rumusan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
Bab VI
Penutup Bab ini akan membahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yaitu analisis dan pembahasan, serta saran bagi organisasi, dan yang terakhir yaitu keterbatasan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Organisasi Nirlaba Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). (Ribka, 2013: 131). Organisasi nirlaba atau organisasi yang tidak bertujuan memupuk keuntungan memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Mahsun dkk., 2007: 215): 1. Sumber daya entitas berasal dari penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan. 2. Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada pendiri atau pemilik entitas tersebut. 3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) membuat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 yang mengatur tentang pelaporan keuangan Organisasi Nirlaba. Dalam PSAK No. 45 dinyatakan bahwa tujuan adanya standar tersebut adalah untuk mengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba. (Mahsun dkk., 2013: 186) B. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menurut PSAK No. 45: Laporan Keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas, laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan. (Paragraf 9) 1. Laporan Posisi Keuangan a. Tujuan Laporan Posisi Keuangan 1) Paragraf 10: Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas dan aset neto serta informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan, dan informasi dalam laporan keuangan lain dapat membantu pemberi sumber daya yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain untuk menilai: a) Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara berkelanjutan; dan b) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi
kewajibannya,
dan
kebutuhan
pendanaan
eksternal. 2) Paragraf 11: Laporan posisi keuangan mencangkup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto. b. Klasifikasi Aset dan Liabilitas 1) Paragraf 12:
Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas
laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aset dan liabilitas.
Informasi
tersebut
umumnya
disajikan
dengan
pengumpulan aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh, entitas nirlaba biasanya melaporkan masing-masing unsur aset dalam kelompok yang homogen, seperti: a) Kas dan setara kas; b) Piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa yang lain;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
c) Persediaan; d) Sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar di muka; e) Instrumen keuangan dan investasi jangka panjang; f) Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lain yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Kas atau aset yang dibatasi penggunaannya oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali disajikan terpisah dari kas atau aset lain yang tidak terikat penggunaannya. 2) Paragraf 13: Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut: a) Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo; b) Mengelompokkan aset ke dalam kelompok lancar dan tidak lancar, dan liabilitas ke dalam kelompok jangka pendek dan jangka panjang; c) Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat
jatuh
tempo
liabilitas
termasuk
pembatasan
penggunaan aset, dalam catatan atas laporan keuangan. c. Klasifikasi Aset Neto Terikat atau Tidak Terikat 1) Paragraf 14: Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masingmasing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. 2) Paragraf 15: Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. 3) Paragraf 16: Pembatasan permanen terhadap aset, seperti tanah atau karya seni, yang diberikan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual; atau aset yang diberikan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunannya dibatasi secara permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut berasal dari hibah atau wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi. 4) Paragraf 17: Pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa aktivitas operasi tertentu; investasi untuk jangka waktu tertentu; penggunaan selama periode tertentu di masa depan; atau pemerolehan aset tetap; dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunannya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Pembatasan temporer oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan, atau keduanya. 5) Paragraf 18: Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap penggunaan aset neto tidak terikat dapat berasal dari sifat entitas nirlaba. Informasi mengenai batasan tersebut umumnya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
2. Laporan Aktivitas a. Tujuan Laporan Aktivitas 1) Paragraf 19: Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset neto; hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. Informasi dalam laporan aktivitas,
yang
digunakan
bersama
dengan
pengungkapan
informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain untuk mengevaluasi kinerja dalam suatu periode; menilai upaya, kemampuan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
kesinambungan entitas nirlaba dan memberikan jasa; dan menilai pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja manajer. 2) Paragraf 20: Laporan aktivitas mencangkup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode. Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam posisi keuangan. b. Perubahan Kelompok Aset Neto 1) Paragraf 21: Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode. 2) Paragraf 22: Pendapatan dan keuntungan yang menambah aset neto, serta beban dan kerugian yang mengurangi aset neto dikelompokkan sebagaimana diatur di paragraf 24-25. c. Klasifikasi Perubahan Kelompok Aset Neto 1) Paragraf 23: Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunannya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat. 2) Paragraf 24: Sumber daya disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, bergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumber daya terikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumber daya tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi. 3) Paragraf 25: Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah atau pengurang aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi. 4) Paragraf 26: Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian dalam kelompok aset neto tidak menutup peluang adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas. Misalnya, dalam suatu kelompok atau beberapa kelompok perubahan aset neto, entitas nirlaba dapat mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut kelompok operasi atau nonoperasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah direalisasi atau belum direalisasi, berualang atau tidak berulang, atau dengan cara lain. 5) Paragraf 27: Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto, kecuali diatur berbeda oleh SAK atau SAK ETAP. 6) Paragraf
28:
Laporan
aktivitas
menyajikan
jumlah
neto
keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi insidental atau peristiwa lain yang berada di luar pengendalian entitas nirlaba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
dan manajemen. Misalnya, keuntungan atau kerugian penjualan tanah dan gedung yang tidak digunakan lagi. d. Informasi Pemberian Jasa 1) Paragraf 29: Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung. 2) Paragraf 30: Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain dalam menilai pemberian jasa dan penggunan sumber daya. Di samping penyajian klasifikasi beban secara fungsional, entitas nirlaba dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban menurut sifatnya. Misalnya, gaji, sewa, listrik, bunga, dan penyusutan. 3) Paragraf 31: Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan barang dan jasa kepada penerima manfaat, pelanggan, atau anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi entitas nirlaba. Pemberi jasa tersebut merupakan tujuan dan hasil utama yang dilaksanakan melalui berbagai program utama. 4) Paragraf 32: Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain program pemberian jasa. Umumnya, aktivitas pendukung meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
aktivitas
manajemen
dan
umum,
pencarian
dana,
dan
pengembangan anggota. Aktivitas manajemen dan umum meliputi pengawasan, manajemen bisnis, pembukuan, penganggaran, pendanaan, dan aktivitas administratif lain, serta semua aktivitas manajemen dan administrasi kecuali program pemberian jasa atau pencarian dana. Aktivitas pencarian dana meliputi publikasi dan kampanye pemberian dana; pengadaan daftar alamat pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali; pelaksanaan acara khusus pencarian dana; pembuatan dan penyebaran manual, petunjuk, dan bahan lain; dan pelaksanaan aktivitas lain; dalam rangka pencarian dana dari individu, yayasan, pemerintah, dan lain-lain. Aktivitas pengembangan anggota meliputi pencarian anggota baru dan pengumpulan iuran anggota, hubungan dan aktivitas sejenis.
3. Laporan Arus Kas a. Tujuan Laporan Arus Kas 1) Paragraf 33: Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. 2) Paragraf 34: Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2: Laporan Arus Kas atau SAK ETAP Bab 7 dengan tambahan berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
a) Aktivitas Pendanaan: (1) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran
kembali
yang
penggunannya dibatasi dalam jangka panjang. (2) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi. (3) Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya dalam jangka panjang. b) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan atau aset investasi. 3) Paragraf 35: Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Penerapan ini diperkenankan. 4) Paragraf 36: Pernyataan ini menggantikan PSAK 45 (1997): Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
C. Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Tujuan adanya laporan keuangan nirlaba dalam SFAC 4 sebagai berikut (Mardiasmo dalam Mahsun dkk., 2013: 186-189): 1. Laporan keuangan organisasi non bisnis hendaknya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi. 2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut. 3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggungjawab pengelolaan serta aspek kerja lainnya. 4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa, dan kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut. 5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode. Pengukuran secara periodik atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi sumber kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta informasi mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
usaha dan hasil pelayanan organisasi secara bersama-sama yang dapat menunjukkan informasi yang berguna untuk menilai kinerja. 6. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi. 7. Memberikan penjelasan dan interprestasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.
D. Pengertian Istilah yang Digunakan dalam PSAK No. 45: 1. Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumber daya yang ditetapkan oleh pemberi sumber daya yang tidak pengharapkan pembayaran kembali agar sumber daya tersebut dipertahankan secara permanen, tetapi entitas nirlaba diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomik lain yang berasal dari sumber daya tersebut. 2. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh pemberi sumber daya yang tidak pengharapkan pembayaran kembali yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu. 3. Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk
tujuan
tertentu
oleh
pemberi
sumber
daya
yang
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
mengaharapkan pembayaran kembali. Pembatasan tersebut dapat bersifat permanen atau temporer. 4. Sumbangan tidak terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh pemberi sumber daya yang tidak mengaharapkan pembayaran kembali.
E. Pengertian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LSM adalah organisasi swasta yang kegiatannya adalah untuk membebaskan penderitaan, memajukan kepentingan kaum miskin, melindungi lingkungan, menyediakan pelayanan dasar masyarakat, atau menangani perkembangan masyarakat. Atau LSM dapat diartikan sebagai organisasi yang berbasis nilai tergantung (dalam keseluruhan atau bagian) pada lembaga donor dan pelayanan sukarela. (Mahsun dkk., 2013: 198-199). LSM merupakan pengembangan dari organisasi lokal masyarakat yang memberikan yang memberikan ruang gerak terhadap kearifan lokal masyarakat. LSM dapat dimanfaatkan untuk peyelenggaraan pelayanan publik yang melibatkan nilai-nilai dan tradisi tertentu. Misalnya, organisasi sosial keagamaan dapat berfungsi sebagai organisasi untuk membina kerukunan umat beragama dapat juga berperan untuk menyediakan pelayanan publik seperti penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan akan jenis pendidikan tertentu dirasakan oleh sekelompok masyarakat dan tidak dapat dipenuhi oleh pemerintah, telah mendorong pendidikan tertentu. Faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
pendorong munculnya kegiatan sukarela adalah kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh birokrasi. (Halim, 2012: 426) Lembaga Swadaya Masyarakat atau juga disebut dengan organisasi non-pemerintah (non government organization-NGO) merupakan organisasi yang dikelola oleh swasta atau di luar pemerintahan. Istilah “swasta” ini bukan berarti seperti organisasi bisnis yang bertujuan untuk memperoleh profit. Dengan demikian, LSM dapat diartikan sebagai organisasi swasta yang kegiatannya adalah untuk membebaskan penderitaan, memajukan kepentingan kaum miskin, melindungi lingkungan, menyediakan pelayanan dasar bagi masyarakat, atau menangani pengembangan masyarakat. (Halim, 2012: 428) Perbedaan sifat dan karakteristik organisasi LSM yang tergolong dalam organisasi nirlaba dapat dilihat dari: (Mahsun dkk., 2013: 199-200) 1. Tujuan organisasi Organisasi LSM tidak bertujuan memperoleh laba namun memberikan pelayanan dan menyelenggarakan seluruh aktivitas terkait dengan pemberian dana oleh sebuah lembaga donor. Meskipun tujuan utama LSM adalah pemberdayaan masyarakat, tidak berarti bahwa LSM sama sekali tidak memiliki tujuan keuangan, namun tujuan organisasi LSM berbeda secara filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan organisasi profit swasta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
2. Sumber pendapatan Sumber pendapatan LSM berasal dari lembaga donor dan sumbangan pihak tertentu. 3. Pola pertanggungjawaban Pertanggungjawaban LSM dilakukan kepada lembaga atau pihak pemberi dana dan merupakan bagian terpenting dalam menciptakan kredibilitas pengelolaan yang dijalankan. 4. Strukutur organisasi LSM tidak terlalu formal, tipologi pimpinan atau tokoh
termasuk
pilihan
orientasi
kebijakannya,
akan
sangat
berpengaruh dalam memilih struktur organisasi. 5. Anggaran Seperti halnya dengan akuntansi organisasi publik lainnya, akuntansi LSM terkait dengan tiga hal pokok yaitu penyediaan informasi, pengendalian pengelolaan, akuntabilitas. Akuntansi LSM merupakan sarana informasi mengenai pengelolaan bagi lembaga pemberi dana maupun publik. Bagi LSM yang bersangkutan, informasi akuntansi akan digunakan dalam proses pengendalian pengelolaan mulai dari aktivitas
perencanaan,
pertanggungjawaban.
penganggaran,
pelaksanaan,
hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
F. Tujuan Akuntansi LSM Tujuan adanya akuntansi LSM diantaranya yaitu: (Mahsun dkk., 2013:200201) 1. Memberikan informasi yang diperlukan dalam mengelola secara tepat, efisien, dan ekonomis atas suatu kegiatan serta alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian pengelolaan. 2. Memberikan informasi yang memungkinkan pengelola organisasi untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawabnya mengelola secara tepat dan efektif program beserta penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya, di samping untuk melaporkan kepada publik atau lembaga pemberi dana hasil operasi organisasi. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas. Informasi akuntansi bermanfaat sebagai salah satu pedoman dalam pengambilan keputusan, terutama untuk membantu pengurus organisasi dalam melakukan alokasi sumber daya. Informasi akuntansi juga dapat digunakan menentukan biaya suatu program atau kegiatan beserta kelayakannya, baik secara ekonomis maupun teknis. Dengan informasi akuntansi, pengurus organisasi dapat menentukan biata operasional yang akan diberikan kepada masyarakat sasarannya, menetapkan biaya standar, dan harga yang akan dibebankan kepada LSM bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Informasi akuntansi LSM akan dapat digunakan untuk membantu pemilihan kegiatan yang efektif dan efisien, yang pada akhirnya akan sangat membantu pada saat penganggaran. Pada akhir proses pengendalian LSM, akuntansi diperlukan dalam pembuatan laporan keuangan yang merupakan bagian penting dari proses akuntabilitas pada lembaga donor dan publik. Standar pelaporan keuangan untuk organisasi LSM mengacu pada PSAK No. 45 mengenai pelaporan keuangan organisasi nirlaba. Para pengguna laporan keuangan organisasi LSM memiliki kepentingan bersama yang tidak berbeda dengan organisasi bisnis yaitu untuk menilai: 1. Jasa yang diberikan oleh LSM dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut. 2. Cara pengelola pelaksanaan dan pertanggungjawaban. 3. Aspek kinerja pengelola. Dengan adanya standar pelaporan yang baku, laporan keuangan organisasi LSM diharapkan dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memeiliki daya banding yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
G. Contoh Format Laporan Keuangan Menurut PSAK No. 45 1. Laporan Posisi Keuangan Tabel II.1 Contoh Laporan Posisi Keuangan ENTITAS NIRLABA Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 20X2 dan 20X1 (dalam jutaan rupiah) ASET Aset Lancar
20X2
20X1
Kas dan setara kas Piutang bunga Persediaan dan biaya dibayar di muka Piutang lain-lain Investasi jangka pendek Aset Tidak Lancar Properti Investasi Aset Tetap Investasi Jangka Panjang Jumlah aset LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang dagang Pendapatan diterima di muka yang dapat dikembalikan Utang lain-lain Utang Wesel Liabilitas Jangka Panjang Kewajiban tahunan Utang Jangka Panjang Jumlah liabilitas ASET NETO Tidak Terikat Terikat Temporer (catatan B) Terikat Permanen (Catatan C) Jumlah aset neto Jumlah liabilitas dan aset neto
188 5.325 1.525 7.562 3.500
1.150 4.175 2.500 6.750 2.500
13.025 154.250 545.175 730.550
11.400 158.975 508.750 696.200
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
6.425
2.625
2.187 -
1.625 3.250 2.850
4.213 13.750 26.575
4.250 16.250 30.850
288.070 60.855 355.050 703.975 730.550
259.175 63.675 342.500 665.350 696.200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
2. Laporan Aktivitas a. Bentuk A Bentuk A menyajikan informasi dalam kolom tunggal. Bentuk A ini memudahkan penyusun laporan aktivitas komparatif. Tabel II.2 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk A ENTITAS NIRLABA Laporan aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT Pendapatan Sumbangan Jasa layanan Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E) Penghasilan investasi lain-lain (catatan E) Penghasilan neto investasi jangka panjang belum direalisasi Lain-lain Jumlah Aset Neto Yang Berakhir Pembatasannya (catatan D): Pemenuhan program pembatasan Pemenuhan pembatasan pemerolehan peralatan Berakhirnya pembatasan waktu Jumlah Jumlah pendapatan Beban Program A Program B Program C Manajemen dan umum Pencarian dana Jumlah beban (catatan F)
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
21.600 13.500 14.000 2.125 20.570 375 72.170 29.975 3.750 3.125 36.850 109.020 32.750 21.350 14.400 6.050 5.375 79.925 berlanjut…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Lanjutan… Kerugian akibat kebakaran 200 Jumlah 80.125 Kenaikan aset neto tidak terikat 28.895 ASET NETO TERIKAT TEMPORER Sumbangan 20.275 Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E) 6.450 Penghasilan neto terealisasikan dan bekum terealisasikan dari Investasi jangka panjang (catatan E) 7.380 Kerugian aktuarial untuk kewajiban umum (75) Aset neto terbebaskan dari pembatasan (Catatan D) (36.380) Penurunan aset neto terikat temporer (2.820) PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN Sumbangan 700 Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E) 300 Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (catatan E) 11.550 Kenaikan aset neto terikat permanen 12.550 KENAIKAN ASET NETO 38.625 ASET NETO AWAL TAHUN 665.350 ASET NETO AKHIR TAHUN 703.975
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
b. Bentuk B Bentuk B menyajikan pembuktian dampak berakhirnya pembatasan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali aset tertentu pada terhadap reklasifikasi aset neto. Bentuk B memungkinkan penyajian informasi agregat mengenai sumbangan dan penghasilan dari investasi. Tabel II.3 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk B ENTITAS NIRLABA Laporan aktivitas untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) Tidak Terikat Terikat tI Terikat Temporer Permanen
PENDAPATAN Sumbangan Jasa layanan Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E)
Jumlah
21.600 13.500
20.275 -
700 -
42.575 13.500
14.000
6.450
300
20.750
-
-
2.125
Penghasilan investasi lain (catatan E)
2.125
Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (catatan E) Lain-lain
20.570 375
ASET NETO YANG BERAKHIR PEMBATASANNYA (Catatan D) Pemenuhan program pembatasan 29.975 Pemenuhan pembatasan
7.380 -
(29.975)
11.550 -
39.500 -
-
berlanjut….
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Lanjutan…
Tidak Terikat
Terikat Temporer
Terikat Permanen
Jumlah
Pemerolehan peralatan Berakhirnya pembatasan waktu Jumlah pendapatan
3.750 3.125 109.020
(3.750) (3.125) (2.745)
12.550
118.450
BEBAN Program A Program B Program C Manajemen dan umum Pencarian dana Jumlah beban (catatan F)
32.750 21.350 14.400 6.050 5.375 79.925
-
-
32.750 21.350 14.400 6.050 5.375 79.925
200
-
-
200
Kerugian akibat kebakaran Kerugian aktuarial dan kewajiban tahunan Jumlah beban PERUBAHAN ASET NETO ASET NETO AWAL TAHUN ASET NETO AKHIR TAHUN
80.125 28.895 259.175 288.070
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
75 75 (2.820) 63.675 60.855
12.550 342.500 355.050
75 80.200 38.625 665.350 703.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
c. Bentuk C Bentuk C menyajikan informasi dalam dua laporan dengan jumlah ringkasan dari laporan pendapatan, beban, dan perubahan terhadap aset neto tidak terikat disajikan dalam laporan perubahan aset neto. Pendekatan bentuk C ini menitikberatkan perhatian pada perubahan aset neto tidak terikat. Bentuk ini sesuai untuk entitas nirlaba yang memandang aktivitas operasi sebagai aktivitas yang terpisah dari penerimaan pendapatan terikat dari sumbangan dan investasi. Tabel II.4 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 1 dari 2 bagian) ENTITAS NIRLABA Laporan pendapatan, beban, dan perubahan aset neto tidak terikat Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) PENDAPATAN TIDAK TERIKAT Sumbangan Jasa layanan Penghasilan investasi jangka panjang (catatan E) Penghasilan investasi lain (catatan E) Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari Investasi jangka panjang (catatan E) Lain-lain Jumlah
21.600 13.500 14.000 2.125 20.570 375 72.170 berlanjut…
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
…lanjutan ASET NETO YANG DIBEBASKAN DARI PEMBATASAN (Catatan D) Penyelesaian program pembatasan Penyelesaian pembatasan pemerolehan peralatan Berakhirnya waktu pembatasan Jumlah Jumlah pendapatan tidak terikat
29.975 3.750 3.125 36.850 109.020
BEBAN TIDAK TERIKAT Program A Program B Program C Manajemen dan umum Pencarian dana Jumlah beban (catatan F) Kerugian akibat kebakaran Jumlah beban tidak terikat KENAIKAN ASET NETO TIDAK TERIKAT
32.750 21.350 14.400 6.050 5.375 79.925 200 80.125 28.895
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
d. Bentuk C (Bagian 2 dari 2 bagian) Tabel II.5 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C (Bagian 2 dari 2 bagian) ENTITAS NIRLABA Laporan perubahan aset neto untuk tahun berakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) ASET NETO TIDAK TERIKAT Jumlah pendapatan tidak terikat Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan (catatan D) Jumlah beban tidak terikat Kenaikan aset neto tidak terikat ASET NETO TERIKAT TEMPORER Sumbangan Penghasilan dari investasi jangka panjang (catatan E) Penghasilan neto dari investasi jangka panjang yang telah Direalisasi dan belum terealisasi (catatan E) Kerugian aktuarial dari kewajiban tahunan Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan (catatan D) Penurunan aset neto terikat temporer ASET NETO TERIKAT PERMANEN Sumbangan Penghasilan dari investasi jangka panjang (catatan E) Penghasilan neto dari investasi jangka panjang yang Telah direalisasi dan belum terealisasi (catatan E) Kenaikan aset neto terikat permanen KENAIKAN ASET NETO KENAIKAN NETO PADA AWAL TAHUN ASET NETO PADA AKHIR TAHUN
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
72.170 36.850 (80.125) 28.895 20.275 6.450 7.380 (75) (36.850) (2.820) 700 300 11.550 12.550 38.625 665.350 703.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
e. Bentuk C Bagian 2 dari 2 bagian (alternatif) Tabel II.6 Contoh Laporan Aktivitas Bentuk C Bagian 2 dari 2 bagian (alternatif) ENTITAS NIRLABA Laporan perubahan aset neto untu tahun berakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) Tidak Terikat
PENDAPATAN Pendapatan terikat 72.170 Pendapatan tidak terikat Penghasilan investasi jangka Panjang (catatan E) Penghasilan neto terealisasikan dan Belum terealisasikan dari investasi jangka panjang (catatan E) Aset neto yang dibebaskan pembatasannya (catatan D) 36.850 Jumlah pendapatan 109.020 BEBAN Beban tidak terikat 80.125 Kerugian aktuaria dari kewajiban tahunan Jumlah beban 80.125 PERUBAHAN ASET NETO ASET NETO AWAL TAHUN ASET NETO AKHIR TAHUN
28.895 259.175 288.070
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
Terikat Temporer
Terikat Permanen
Jumlah
20.275
700
72.170 20.975
6.450
300
6.750
7.380
11.550
18.930
(36.850) (2.745)
12.550
118.825 80.125
75 75 (2.820) 63.675 60.855
75 80.200 12.550 342.500 355.050
38.625 665.350 703.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
3. Laporan Arus Kas a. Metode Langsung Tabel II.7 Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung ENTITAS NIRLABA Laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) AKTIVITAS OPERASI Kas dan pendapatan jasa Kas dan pemberi sumber daya Kas dari piutang lain-lain Bunga dan dividen yang diterima Penerimaan lain-lain Bunga yang dibayarkan Kas yang dibayarakan kepada karyawan dan supplier Utang lain-lain yang dilunasi Kas neto yang diterima (dugunakan) untuk aktivitas operasi AKTIVITAS INVESTASI Ganti rugi dari asuransi kebakaran Pembelian peralatan Penerimaan dari penjualan investasi Pembelian investasi Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari kontribusi berbatas dari: Investasi dalam endowment Investasi dalam endowment berjangka Investasi bangunan Investasi perjanjian tahunan Aktivitas pendanaan lain: Bunga dan dividen berbatas untuk reinvestasi Pembayaran kewajiban tahunan Pembayaran utang wesel
13.050 20.075 6.537 21.425 375 (955) (59.520) (1.062) (75) 625 (3.750) 190.250 (187.250) (125) 500 175 3.025 500 4.200 750 (362) (2.850) berlanjut…
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Lanjutan… Pembayaran liabilitas jangka panjang Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWLA TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Rekonsiliasi perunahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Perubahan dalam aset neto Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Depresiasi Kerugian akibat kebakaran Kerugian aktuarial pada kewajiban tahunan Kenaikan piutang bunga Penurunan dalam persediaan dan biaya dibayar di muka Kenaikan dalam piutang lain-lain Kenaikan dalam utang dagang Penurunan dalam penerimaan di muka yang dapat dikembalikan Penurunan dalam utang lain-lain Sumbangan terikat untuk investasi jangka panjang Bunga dan dividen terikat untuk investasi jangka panjang Penghasilan neto terealisasikan dan belum terealisasikan dari jangka panjang Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi Data tambahan untuk aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: Peralatan yang diterima sebagai hibah Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
(2.500) (4.962) (762) (962) 1.150 188 38.625 8.000 200 75 (1.150) 975 (813) 3.800 (1.625) (1.062) (6.850) (750) (39.500) (75) 350 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
b. Metode Tidak Langsung Tabel II.8 Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung ENTITAS NIRLABA Laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 20X2 (dalam jutaan rupiah) AKTIVITAS OPERASI Rekonsiliasi perubahan dalam aset neto menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Perubahan dalam aset neto Penyesuaian untuk rekonsiliasi perubahan dalam aset neto Menjadi kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi: Depresiasi Kerugian akibat kebakaran Kerugian aktuarial pada kewajiban tahunan Kenaikan piutang bunga Penurunan dalam persediaan dan biaya dibatar di muka Kenaikan dalam piutang lain-lain Kenaikan dalam utang dagang Penurunan dalam penerimaan di muka yang dapat dikembalikan Penurunan dalam utang lain-lain Sumbangan terikat untuk investasi Bunga terikat untuk investasi jangka panjang Penghasilan neto terealisasi dan belum terealisasi dari investasi jangka panjang Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas operasi AKTIVITAS INVESTASI Ganti rugi dari asuransi kebakaran Pembelian peralatan Penerimaan dari penjualan investasi Pembelian investasi Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi AKTIVITAS INVESTASI Ganti rugi dari asuransi kebakaran Pembelian peralatan
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
38.625 8.000 200 75 (1.150) 975 (813) 3.800 (1.625) (1.062) (6.850) (750) (39.500) (75) (625) (3.750) 190.250 (187.250) (125) (625) (3.750) berlanjut…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Penerimaan dari penjualan investasi Pembelian investasi Kas neto diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari sumbangan terikat dari: Investasi dalam endowment Investasi dalam endowment berjangka Investasi dalam bangunan Investasi perjanjian tahunan Aktivitas pendanaan lain: Bunga dan dividen terikat untuk reinvestasi Pembayaran kewajiban tahunan Pembayaran utang wesel Pembayaran liabilitas jangka panjang Kas neto yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan PENURUNAN NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Data tambahan Aktivitas investasi dan pendanaan nonkas: Peralatan yang diterima sebagai hibah Pembebasan premi asuransi kematian, nilai kas yang diserahkan Bunga yang dibayarkan
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
190.250 (187.250) (125)
500 175 3.025 500 4.200 750 (362) (2.850) (2.500) (4.962) (762) (962) 1.150 188 350 200 955
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
4. Catatan atas Laporan Keuangan Ilustrasi
Catatan
A
menguraikan
kebijakan
pengungkapan
yang
diwajibkan yang menyebabkan Catatan B dan Catatan C wajib disajikan. Catatan D, E, dan F menyediakan informasi yang dianjurkan untuk diungkapkan oleh entitas nirlaba. Semua jumlah dalam ribuan rupiah. (PSAK No. 45) a. Contoh Catatan A Menurut PSAK No. 45 Entitas menyajikan hadiah atau wakaf berupa kas atau aset lain sebagai sumbangan terikat jika hibah atau wakaf tersebut diterima dengan persyaratan yang membatasi penggunaan aset tersebut. Jika pembatasan dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali telah kadaluwarsa, yaitu pada saat masa pembatasan telah berakhir atau pembatasan tujuan telah dipenuhi, aset neto terikat temporer digolongkan kembali menjadi aset neto tidak terikat dan disajikan dalam laporan aktivitas sebagi aset neto yang dibebaskan dari pembatasan. Entitas menyajikan hibah atau wakaf berupa tanah, bangunan, dan peralatan sebagai sumbangan tidak terikat kecuali jika ada pembatasan yang secara eksplisit menyatakan tujuan pemanfaatan aset tersebut dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
kembali. Hibah atau wakaf untuk aset tetap dengan pembatasan eksplisit yang menyatakan tujuan pemanfaatan aset tersebut dan sumbangan berupa kas atau aset lain yang harus digunakan untuk memperoleh aset tetap disajikan sebagai sumbangan terikat. Jika tidak ada pembatasan eksplisit dari pemberi sumbangan mengenai pembatasan jangka waktu penggunaan aset tetap tersebut, pembebasan pembatasan dilaporkan pada saat aset tetap tersebut dimanfaatkan. b. Contoh Catatan B Menurut PSAK No. 45 Aset neto terikat temporer untuk periode keuangan adalah sebagai berikut: Aktivitas program A: Pembelian peralatan Penelitian Seminar dan publikasi Aktivitas program B: Perbaikan kerusakan peralatan Seminar dan publikasi Aktivitas program C: Umum Bangunan dan peralatan Perjanjian perwalian tahunan Untuk periode setelah 31 Desember, 19X1 Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
Rp7.650 10.640 3.800 5.600 5.395 7.420 5.375 7.125 7.850 Rp60.855
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
c. Contoh Catatan C Menurut PSAK No. 45 Aset neto terikat permanen dibatasi untuk: Investasi tahunan, penghasilannya dibelanjakan untuk mendukung: Aktivitas program A Rp68.810 Aktivitas program B 34.155 Aktivitas program C 34.155 Kegiatan lain entitas 204.930 Rp342.050 Dana yang penghasilannya untuk ditambahkan pada jumlah sumbangan awal hingga mencapai nilai Rp2.500 Rp5.300 Polis asuransi kematian yang penerimaan ganti rugi asuransi kematian pihak yang diasuransikan tersedia untuk mendanai aktivitas umum Tanah yang harus digunakan untuk area rekreasi
200 7.500 Rp355.050
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011 d. Contoh Catatan D Menurut PSAK No. 45 Aset neto yang dibebaskan dari pembatasan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali melalui terjadinya beban tertentu atau terjadinya beban tertentu atau terjadinya kondisi yang
diisyaratkan
oleh
pemberi
sumber
daya
yang
tidak
mengharapkan pembayaran kembali. Tujuan pembatasan yang dicapai: Beban program A Beban program B Beban program C
Rp14.500 11.500 3.975 Rp29.975
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Peralatan untuk program A yang dibeli dan dimanfaatkan Pembatasan waktu yang telah terpenuhi: Jangka waktu yang telah dipenuhi Kematian pemberi sumber daya tahunan
3.750 Rp2.125 1.000 Rp3.125 Rp36.850
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011 e. Contoh Catatan E Menurut PSAK No. 45 Investasi dicatat sebesar nilai pasar atau nilai appraisal, dan penghasilan (atau kerugian) yang telah terealisasikan atau belum terealisasikan dapat dilihat dari laporan aktivitas. Entitas menginvestasikan kelebihan kas di atas kebutuhan harian dalam investasi lancar. Pada tanggal 31 Desember 20X2, Rp1.400 diinvestasikan pada investasi lancar dan menghasilkan Rp850 pertahun. Sebagian besar investasi jangka panjang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok A adalah dana permanen dan tidak diwajibkan untuk menaikkan nilai bersihnya. Kelompok B adalah jumlah yang oleh badan perwalian ditunjukkan untuk investasi jangka panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Tabel II.9 Contoh Investasi Jangka Panjang Entitas. Kel A
Investasi awal tahun 410.000 Hibah tersedia untuk investasi: Untuk dana permanen 500 Untuk dana temporer Untuk dana perwalian tahunan Jumlah yang ditarik untuk pemberi sumber daya tahunan yang meninggal Kembalian investasi (neto, setelah Dikurangi beban Rp375) Dividen, bunga, dan sewa 15.000 Penghasilan terealisasi dan belum terealisasikan 30.000 Jumlah kembalian investasi Jumlah tersedia untuk operasi tahun berjalan Penghasilan dana perwalian untuk tahun berjalan dan masa depan Investasi akhir tahun
Kel B 82.000
5.000
Lain-lain 176.750 200 175 500
700 175 500
(1.000)
(1.000)
750
20.750
9.500
45.000
14.500
(18.750)
(5.000)
436.750
91.500
Jumlah
508.750
39.500 750
60.250 (23.750)
(450) 16.925
(450) 545.175
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011 Komponen dalam setiap kelompok investasi dan kepemilikan investasi lainlain pada tanggal 31 Desember 20X2 disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel II.10 Contoh Komponen dalam setiap kelompok investasi dan kepemilikan investasi lain-lain pada tanggal 31 Desember 20X2
Aset neto terikat permanen Aset neto terikat temporer Aset neto tidak terikat
Kel A 342.050 26.880 67.820 436.750
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
Kel B 91.500 91.500
Lain-lain 5.500 11.425 16.925
Jumlah 347.550 38.305 159.320 545.175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
Badan perwalian menerapkan peraturan yang mensyaratkan dana endowment permanen dinilai sebesar nilai nyata atau daya beli kecuali pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali secara eksplisit menyatakan penggunaan apresiasi neto yang disyaratka. Untuk memenuhi tujuan dana manajemen menetapkan bahwa apresiasi neto dipertahankan secara permanen sebesar jumlah yang diperlukan sesuai untuk menyesuaikan nilai mata uang historis dana sumbangan dengan menggunakan indeks harga konsumen. Setiap kelebihan di atas dana abadi permanen dapat digunakan untuk tujuan lain yang telah digunakan. Pada tahun 20X2. Total kembalian investasi kelompok A adalah Rp18.000 (10,6%), dan dari jumlah tersebut Rp4.620 ditahan secara permanen untuk mempertahankan nilai nyata sumbangan tersebut. Sisanya sebesar Rp13.380 tersedia untuk tujuan lain yang telah ditentukan oleh dewan perwalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
f. Contoh Catatan F Menurut PSAK No. 45 Tabel II.11 Contoh Catatan F Menurut PSAK No. 45 Beban yang terjadi Gaji, upah Biaya lain-lain Supplies & perjalanan Biaya jasa & provisional Kantor & pekerjaan Depresiasi Bunga Jumlah Beban
Total adalah: 37.787,5 11.875,0 7.887,5 7.100,0 6.320,0 8.000,0 955,0 79.925,0
Sumber: PSAK No. 45 Revisi 2011
A
Program B
C
18.500,0 5.187,5 2.162,5 400,0 2.900,0 3.600,0
9.750,0 1.875,0 2.500,0 3.725,0 1.500,0 2.000,0
4.312,5 4.812,5 1.225,0 1.500,0 1.125,0 1.425,0
32.750,0
21.350,0
14.400,0
Manajemen & Umum
Pencarian Dana
2.825,0
2.400,0
600,0 500,0 545,0 625,0 955,0 6.050,0
1.400,0 975,0 250,0 350,0 5.375,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
H. Penelitian Terdahulu Christi (2004), dalam penelitiannya berjudul Evaluasi Penerapan Pernyataan Standar Akuntnasi Keuangan (PSAK) No. 45 dalam Penyusunan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba, menyimpulkan bahwa Yayasan Satunama telah berupaya menerapkan PSAK 45 dalam menyusun laporan keuangannya, namun tidak semua aturan dalam PSAK 45 diterapkan. Hal ini disebabkan karena akuntan internal Yayasan Satunama belum memahami PSAK 45 secara mendalam. Alasan Yayasan Satunama tidak menerapkan semua aturan dalam PSAK 45 dua hal yaitu tidak relevan dengan Yayasan Satunama dan pengguna laporan keuangan Yayasan Satunama menjadi bingung dengan istilah-istilah baru yang diatur dalam PSAK 45. Mangkona dan Walandouw (2015), dalam penelitiannya berjudul Penerapan PSAK No. 45 Tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Pada Masjid Nurul Huda Kawangkoan, menyimpulkan bahwa Masjid Nurul Huda Kawangkoan belum menerapkan penyusunan laporan keuangan organisasi nirlaba sesuai dengan format Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45. Masjid Nurul Huda Kawangkoan hanya menyajikan laporan keuangan sesuai dengan pemahaman mereka. Walaupun belum menerapkan laporan keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, namun secara umum tujuan penyusunan laporan keuangan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Masjid Nurul Huda Kawangkoan telah tercapai, walaupun masih ada informasi-informasi tertentu yang belum jelas. Tinungki dan Pusung (2014), dalam penelitiannya berjudul Penerapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK No. 45 Pada Panti Sosial Tresna Werdha Hana, menyimpulkan bahwa Panti Sosial Tresna Werdha Hana sudah menyajkan laporan keuangannya namun belum menerapkan penyusunan laporan keuangan organisasi nirlaba sesuai dengan format PSAK No.45. Panti Sosial Tresna Werdha Hana hanya menyajikan format laporan keuangan sesuai dengan pemahaman mereka. Walaupun belum menerapkan laporan keuangan yang ditetapkan oleh IAI, namun secara umum tujuan penyusunan laporan keuangan pada Panti Sosial Tresna Werdha Hana dapat berjalan dengan baik. Repi dkk., (2015), dalam penelitiannya berjudul Analisis Penerapan PSAK No. 45 (Revisi 2011) tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba Pada Stikes Muhammadiyah Manado, menyimpulkan bahwa STIKES Muhammadiyah Manado belum menerapkan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan format laporan keuangan nirlaba yang terdapat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.45, karena untuk penyusunannya STIKES Muhammadiyah hanya mengacu sesuai arahan dan kebutuhan dari yayasan yang bentuknya masih berupa neraca saldo. STIKES Muhammadiyah belum menilai penyusutan aset, namun baru mencatatnya dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
inventaris. Walaupun tidak mengikuti format laporan keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, namun secara umum tujuan penyusunan laporan keuangan pada STIKES Muhammadiyah telah tercapai, walaupun masih ada informasi-infomasi tertentu belum jelas. Yuliarti (2014), dalam penelitiannya berjudul Studi Penerapan PSAK 45 Yayasan Panti Asuhan Yabappenatim Jember, menyimpulkan bahwa Yayasan Panti Asuhan Yabbapenatim dalam mengelola dana yang berasal dari donatur, dan proses pendistribusian lebih condong ke santunan kepada bantuan pendidikan, bantuan kesehatan, dan bantuan modal kerja. Dalam hal pengungkapan ini yayasan panti asuhan belum membuat catatan atas laporan keuangan Dan untuk penyajian laporan keuangannya Yayasan Panti Asuhan Yabbapenatim membuat dua laporan keuangan yaitu neraca sederhana dan laporan
sumber
dan
pendayagunaan
dana.
Yayasan
Panti
Asuhan
Yabbapenatim sudah memenuhi peraturan perundang- undangan zakat untuk membuat laporan keuangan. Namun komponen laporan keuangan yang dibuat belum lengkap dan belum memenuhi komponen laporan keuangan menurut PSAK 45, karena keterbatasan dana yang dikelola dan SDM. Laporan keuangan belum diaudit oleh auditor independen maupun oleh kantor akuntan publik. Dikarenakan apabila sudah diaudit maka akan memberikan nilai tambah bagi transaparansi serta akuntabilitas terhadap laporan keuangan yang dibuatnya sehingga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Yayasan Panti Asuhan Yabbapenatim untuk mengelola, mendistribusikan dan mendayagunakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian berupa studi kasus yang merupakan penelitian menggunakan satu objek tertentu untuk diteliti. Kemudian data yang diolah berupa laporan keuangan LSM untuk kemudian dievaluasi kesesuaian penyajiannya dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilakukan di Lembaga Swadaya Masyarakat SIGAB (Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel) di Jalan Wonosari KM 8, Dusun Gamelan, Desa Sendangtirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta, Indonesia. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian ini adalah pimpinan LSM, serta karyawan bagian keuangan dan administrasi.
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah laporan keuangan, yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan arus kas, laporan aktivitas, dan catatan atas laporan keuangan.
D. Data Yang Dibutuhkan 1. Gambaran umum LSM. 2. Laporan keuangan LSM pada tahun 2014 yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan arus kas, laporan aktivitas, dan catatan atas laporan keuangan. 3. Hambatan LSM dalam penerapan PSAK No. 45.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara merupakan metoda pengumpulan data dengan cara bertanya langsung dengan pihak LSM diantaranya yaitu pemimpin LSM untuk mengetahui gambaran umum LSM, visi misi, kegiatan/program LSM dan struktur organisasi LSM, serta hambatan-hambatan yang dialami LSM dalam penyajian laporan keuangan menurut PSAK No. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metoda yang dilakukan dengan mengutip data dari dokumen yang berasal dari LSM meliputi gambaran umum LSM, struktur organisasi, dan laporan keuangan LSM yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan arus kas, laporan aktivitas, dan catatan atas laporan keuangan. 3. Observasi Observasi merupakan metoda yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk melihat situasi yang ada di lapangan, serta untuk melengkapi data dari tahap wawancara dan dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu menguraikan jawaban atas rumusan masalah yang telah dibuat. 1. Untuk menjawab permasalahan pertama menggunakan cara sebagai berikut: a. Mengumpulkan data berupa laporan keuangan LSM yang meliputi laporan posisi keuangan, laporan arus kas, laporan aktivitas, serta catatan atas laporan keuangan. b. Membandingkan penyajian laporan keuangan LSM dengan penyajian laporan keuangan pada PSAK No. 45 yang terdiri dari dua puluh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
paragraf apakah sesuai atau tidak, lalu jika tidak sesuai dijelaskan perbedaan yang ditemukan. Dua puluh paragraf tersebut sebagai berikut: 1) Paragraf 9: Tentang komponen laporan keuangan entitas nirlaba. 2) Paragraf 11: Tentang cakupan laporan posisi keuangan. 3) Paragraf 12: Tentang pengelompokkan karakteristik yang homogen antara aset dan liabilitas. 4) Paragraf 13: Tentang informasi penyajian likuiditas. 5) Paragraf 14: Tentang klasifikasi aset neto terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. 6) Paragraf 15: Tentang penyajian pembatasan permanen atau temporer dalam catatan atas laporan keuangan. 7) Paragraf 16: Tentang pembatasan permanen terhadap aset. 8) Paragraf 17: Tentang pembatasan temporer terhadap sumber daya. 9) Paragraf 18: Tentang batasan aset neto tidak terikat. 10) Paragraf 20: Tentang cakupan laporan aktivitas. 11) Paragraf 21: Tentang perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
12) Paragraf 22: Tentang pengelompokkan pendapatan, keuntungan, beban, dan kerugian. 13) Paragraf 23: Tentang adanya pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat, dan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat. 14) Paragraf 24: Tentang pembatasan sumber daya terikat. 15) Paragraf 25: Tentang keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas). 16) Paragraf 26: Tentang adanya klasifikasi tambahan. 17) Paragraf 27: Tentang penyajian laporan aktivitas. 18) Paragraf 28: Tentang jumlah neto kentungan dan kerugian berasal dari peristiwa lain. 19) Paragraf 29: Tentang penyajian informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional. 20) Paragraf 34: Tentang penyajian laporan arus kas. 2. Untuk menjawab permasalahan kedua menggunakan cara sebagai berikut: a. Menyebutkan hambatan yang ditemui di LSM SIGAB dalam penyajian laporan keuangan menurut PSAK No. 45 b. Menjelaskan hambatan-hambatan yang dialami LSM dalam penyajian laporan keuangan menurut PSAK No.45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
c. Menjelaskan penyebab hambatan-hambatan yang dialami LSM dalam penyajian laporan keuangan menurut PSAK No. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Tabel III.1 Tabel Analisis Penyajian Laporan Keuangan Menurut PSAK No. 45
No.
Kriteria
A.
Laporan keuangan entitas nirlaba Tujan laporan posisi keuangan Klasifikasi aset dan liabilitas
1.
Paragraf 9
1.
Paragraf 11
1.
Paragraf 12
2.
Paragraf 13
Kalsifikasi aset neto terikat atau tidak terikat
1.
Paragraf 14
2.
Paragraf 15
3.
Paragraf 16
4.
Paragraf 17
5.
Paragraf 18
1.
Paragraf 20
B.
C.
D.
E.
Tujuan laporan aktivitas
No.
Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
56
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
No.
Kriteria
No.
Paragraf
F.
Perubahan kelompok aset neto
1.
Paragraf 21
2.
Paragraf 22
Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian
1. 2.
Paragraf 23 Paragraf 24
3.
Paragraf 25
4.
Paragraf 26
5.
Paragraf 27
6.
Paragraf 28
1.
Paragraf 29
1.
Paragraf 34
G.
H. I.
Informasi pemberian jasa Tujuan Laporan arus kas
PSAK No. 45
LSM SIGAB
57
Penyajian Sesuai Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Latar Belakang dan Sejarah Organisasi Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB) adalah organisasi non pemerintah yang bersifat independen, nirlaba, dan non-partisipan. SIGAB didirikan di Yogyakarta pada tanggal 5 Mei 2003. Organisasi ini mempunyai cita-cita besar untuk membela dan memperjuangkan hak-hak difabel di seluruh Indonesia hingga terwujud kehidupan yang setara dan inklusif. SIGAB didirikan karena sampai saat ini kehidupan difabel masih termajinalkan baik secara struktural maupun kultural. Hak-hak warga difabel seperti hak pendidikan, pekerjaan, kesehatan, jaminan sosial, perlindungan hukum, akses terhadap informasi dan komunikasi sampai pada penggunaan fasilitas publik tidak pernah diterima secara layak. Dengan kata lain, telah terjadi diskriminasi terhadap warga difabel. SIGAB berpandangan bahwa pada hakikatnya manusia merupakan makhluk yang diciptakan Tuhan dengan derajat kesempurnaan tertinggi dan mempunyai hak yang sama dalam mengembangkan potensi diri untuk mencapai kesejahteraan hidup. Oleh karena itu, tidak sepantasnya jika kehidupan ini terdapat sekelompok orang yang tersisihkan dari lingkungan sosialnya hanya karena keadaan yang berbeda. Program SIGAB dengan jaringannya berusaha menciptakan kehidupan yang menempatkan semua manusia dalam kesejajaran sehingga
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
tidak ada lagi yang tersisihkan, seperti program yang dijalankan SIGAB pada tahun 2014 melalui dukungan dari The Asia Foundation. Sebagai
organisasi
yang
konsisten
melawan
segala
bentuk
deskriminasi, SIGAB menolak penggunaan istilah penyandang cacat karena dalam kultur bangsa Indonesia sebutan itu sangat merendahkan derajat manusia dan anti kesetaraan. SIGAB memilih untuk menggunakan kata “difabel” yang dirasa lebih adil dan mengangkat derajat manusia. Difabel, ketrampilan dan pengetahuan serta tim inklusif yang dimiliki oleh SIGAB adalah sumber yang tepat yang memberikan training sensitifitas difabel, baik bagi pemerintah, sector privat, maupun organisasi-organisasi yang tertarik bekerja pada isu difabel. B. Alamat Lokasi Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB) beralamat kantor di Jalan Wonosari KM 8, Dusun Gamelan, Desa Sendangtirto, Berbah, SlemanYogyakarta, Indonesia. C. Visi, Misi, dan Mandat Organisasi 1. Visi Terwujudnya masyarakat inklusi yang menjujung tinggi harkat dan martabat kaum difabel untuk hidup setara dan berkeadilan di bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
ekonomi, sosial, budaya, politik, hukum serta tekhnologi dan pelayanan publik. 2. Misi Sebagai sasana utama gerakan komunitas Difabel yang bermartabat, progresif dan kreatif untuk terwujudnya revolusi menuju masyarakat inklusif di Indonesia, melalui: a. Penelitian dan pemutakhiran data dan informasi Difabilitas. b. Kampanye dan pendidikan pulik. c. Advokasi kebijakan d. Aksi kolektif yang masif 3. Mandat Organisasi Sebagai sebuah organisasi yang didirikan atas latar belakang pembacaan terhadap situasi sosial yang belum menyetarakan Difabel, mandat utama SIGAB adalah menjadi wadah perjuangan advokasi kelompok Difabel untuk mewujudkan sebuah masyarakat yang inklusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
D. Nilai-nilai dari Organisasi 1. Keadilan SIGAB memandang Difabel sebagai pihak yang selalu dikorbankan secara struktural maupun kultural. Untuk itu, dalam rangka menjunjung keadilan dan kesetaraan SIGAB akan sepenuhnya berpihak pada kepentingan Difabel. 2. Inklusi Kesetaraan bagi Difabel tak akan terwujud tanpa adanya inklusivitas baik pada tataran teori maupun praktik. Untuk itu, penegakan prinsip inklusivitas telah mulai dilaksanakan SIGAB dalam kerangka internal organisasi. Sejak awal pendiriannya hingga saat ini, prinsip inklusivitas telah terbangun dengan perimbangan jumlah staf serta serta pengurus Difabel dan non-Difabel. Begitu pula implementasi maupun pendekatan program serta strategi yang dilakukan, SIGAB selalu mengedepankan pembauran antara Difabel dan non-Difabel. 3. Progresif Sebagai sebuah lembaga advokasi dengan kelompok dampingan yang selama ini teralienasi berganda, dibutuhkan progesivitas dalam membangun gerakan advokasi untuk perubahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
4. Difabel Leadership Keberpihakan SIGAB terhadap Difabel tak akan pernah cukup tanpa figur kepemimpinan Difabel. Keterlibatan Difabel bukan hanya sebagai
pemanfaat
program-program
SIGAB,
namun
sebagai
pemimpin perubahan untuk kelompok Difabel diyakini oleh SIGAB sebagai kekuatan terbesar untuk mempimpin pergerakan perubahan tersebut. 5. Profesional Apakah
organisasi
masyarakat
sipil
Difabel
dapat
menjadi
profesional? Inilah pertanyaan merendahkan yang akan dijawab oleh SIGAB melalui kerja nyata. Organisasi Difabel dengan pemimpin Difabel ini akan mampu membuktikan profesionalitas, transparansi dan akuntabilitas. E. Strategi Program 2014-2019 Berdasarkan konsultasi dengan berbagai stakeholders serta perencanaan strategis yang SIGAB lakukan pada akhir 2013, ada beberapa situasi lokal/nasional yang menjadi pertimbangan SIGAB dalam menentukan fokus program, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
1. Legislasi nasional sebagai instrumen implementasi CRDP Inisiatif penyusun RUU Disabilitas telah dimulai. Namun demikian, belajar dari pengalaman Undang-Undang No.4 tahun 1997 yang tak implementatif dan tidak komprehensif, penting untuk memastikan penguatan sisi substansi serta pelibatan Difabel dan perspektif lokal Difabel. 2. Akses terhadap hukum bagi Difabel Hasil penelitian dan capaian kerja SIGAB pada isu akses hukum bagi Difabel mengkonfirmasi kuatnya kebutuhan ketersediaan informasi hukum, pendampingan, serta sistem hukum yang lebih berpihak kepada Difabel. 3. Akses terhadap pendidikan, kesehatan serta layanan publik Di tingkat lokal, pelayanan publik serta akses terhadap pendidikan dan jaminan kesehatan masih menjadi masalah besar yang belum terjawab baik pada ranah kebijakan dan program serta layanan. 4. Penguatan kapasitas internal SIGAB serta jaringannya Agar dapat memberikan dampak yang besar terhadap beberapa isu di atas, SIGAB, dari waktu ke waktu perlu terus meng-upgrade kapasitas baik di level staf maupun kelembagaan. Penguatan tersebut juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
diharapkan dapat diperluas hingga kepada jaringan SIGAB, terutama Difabel dan organisasinya sebagai aktor dan pemegang kepentingan utama. F. Strategi dalam Mewujudkan Visi dan Misi Organisasi. 1. Strategi Eksternal a. Mengembangkan prototipe masyarakat inklusi dari desa (begin from village) SIGAB meyakini bahwa keberhasilan perubahan yang besar berawal dari kemenangan-kemenangan untuk melakukan perubahan kecil. Desa sebagai tatanan pemerintahan di level akar rumput diyakini dapat menjadi sebuah kekuatan sekaligus bukti perubahan yang menyakinkan, bahwa inklusi adalah sebuah keniscayaan. Melalui keberhasilan pada programprogram sebelumnya, hingga tahun 2019 SIGAB akan mengembangkan praktik-praktik terbaik untuk bekerja di level desa dalam rangka mendorong terbentuknya desa-desa inklusi yang akan menjadi bukti dan kekuatan perubahan di level pemerintahan yang lebih tinggi. Di desa-desa wilayah pengorganisasian inilah prototipe masyarakat inklusi, termasuk penyelenggaraan pendidikan serta berbagai layanan publik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
lainnya
secara
inklusi,
termasuk
penyelenggaraanpen
pendidikan serta berbagai layanan publik lainnya secara inklusi akan diupayakan. b. Data dan informasi Difabilitas (evidence for change) Data dan informasi merupakan hal penting pendukung inisiasi perubahan. Hingga saat ini, ketersediaan data dan informasi mengenai Difabel masih sangat sedikit dan kurang terakses oleh publik. SIGAB meyakini bahwa selain berperan membantu menentukan arah advokasi (bagi organisasi difabel dan masyarakat sipil lainnya) serta menentukan arah kebijakan dan program (bagi pemerintah), ketersediaan data dan informasi difabel akan membantu melahirkan inisiasi-inisiasi baru yang lebih inovatif dan progresif. Untuk itu, melalui pengembangan lebih lanjut www.solider.or.id, penelitian independen, penerbitan jurnal serta upaya lainnya, SIGAB akan mendukung ketersediaan data dan informasi difabilitas. c. Gerakan advokasi dan perluasan kelompok penekan yang progresif (scaling up for change) Ada dua level advokasi yang akan dilakukan. Yang pertama adalah advokasi yang bersifat responsive sebagai reaksi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
kasus-kasus ketidakadilan yang dihadapai oleh difabel. Sedangkan level kedua adalah advokasi yang lebih sistemik yang diharapkan akan mempunyai dampak yang lebih terstruktur hingga ke level kebijakan. Diyakini, keberadaan kelompok penekan dan jaringan yang luas merupakan kekuatan besar advokasi. Untuk itu, aktivitas advokasi juga akan dilakukan dengan pendekatan penguatan jaringan kelompok penekan difabel difabel yang lebih luas. Melalui strategi ini pula, praktik-praktik terbaik yang SIGAB lakukan akan didesakkan untuk dapat diadopsi oleh pemerintah sebagai inisiatif pendekatan terhadap isu difabilitas. 2. Strategi Internal a. Penguatan struktur dan sistem operasional organisasi Sebagai sebuah organisasi yang dinamis, salah satu tantangan internal SIGAB adalah untuk terus menjaga dan meningkatkan kinerja, struktur dan sistem operasionalnya. Untuk itu, adalah sebuah kebutuhan bagi SIGAB untuk terus mematangkan komponen organisasi di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
b. Peningkatan kapasitas organisasi Organisasi yang kuat, oleh SIGAB diyakini sebagai salah satu faktor penting untuk mendukung ketercapaian visi-misi dan program-program organisasi. Untuk itu, sebagai bagian dari strategi internal, SIGAB akan terus melakukan penguatan dan pengelolaan kapasitas terhadap staf, fasilitator, relawan, peneliti,
pengelolaan
fundraising
serta
pengelolaan
pengetahuan. c. Pemantapan infrastruktur dan pengembangan Dengan masih sedikitnya organisasi difabel yang dikelola secara profesional namun tetap dalam kerangka gerakan masyarakat untuk perubahan , SIGAB
memandang perlu
untuk menyiapkan dirinya sebagai sebuah organisasi yang matang dan menjadi tempat belajar bagi organisasi0organisasi lain untuk menjadi embrio agen gerakan inklusi berikutnya. Untuk itu, pemantapan dan pengembangan akan terus dikembangkan agar memiliki perangkat infrastruktur yang memadai.
Selain
itu,
sebagai
organisasi
pembelajaran,
perangkat lunak seperti kurikulum dan modul pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
untuk pengembangan organisasi dan gerakan advokasi difabel, juga bagian lain yang sangat penting dilakukan. G. Program/ Aktivitas yang Telah Dilaksanakan 1. Suday morning gathering Suday morning gathering merupakan kegiatan bersama warga difabel dan masyarakat yang dilakukan pada hari Minggu pagi (pukul 06.00 – 10.00) untuk menunjukkan eksistensi dan potensi warga difabel, serta untuk kampanye dan audit aksesbilitas ruang publik. 2. Diskusi bulanan Diskusi bulanan dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan pengurus baik, dari segi manajerial maupun pengetahuan. Pelaksanaan diskusi ini sebulan sekali di kantor SIGAB dengan partisipan Pengurus Harian dan anggota SIGAB; juga tidak jarang dihadiri oleh warga difabel di luar anggota SIGAB. Isu-isu yang diangkat dalam diskusi ini antara laun perspektif difabel, hak asasi manusia, kebijakan publik yang bersentuhan dengan difabel, kekerasan terhadap difabel, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
3. Program civic education Program civic education merupakan program untuk aktivis LSM dan organisasi-organisasi difabel di Yogyakarta (kerja sama dengan Yayasan TIFA) yang dilakukan menjelang Pemilihan Umum 2004, terdiri dari tiga kegiatan utama: Civic Education berupa pelatihan yang diikuti oleh 30 orang difabel maupun bukan difabel dari lima kabupaten/kota di propinsi DIY dan bertujuan untuk mempersiapkan Pemantau Pemilu 2004. Kampanye di media masa dimaksutkan untuk menyebarluaskan hak-hak politik warga difabel kepada masyrakat terutama partai politik, calon anggota DPD, dan calon presiden/wakil presiden. Dengan adanya komunikasi ini, diharapkan apanila kelak mereka memegang kendali pemerintahan, sanggp memperjuangkan kebijakan publik yang berperspektif difabel. Media yang digunakan berupa media cetak maupun elektronik. Pemantau Pemilu yang difokuskan pada berbagai pelanggaran yang berkaitan dengan hak-hak politik difabel. Pemantauan dilaksanakan di 29 TPS di 21 kecamatan di seluruh DIY. Kelompok pemantau yang menamakan diri “Kelompok Difabel Pemantau Pemilu (KEDIPP) 2004 DIY” ini memantau pendataan pemilih, kampanye Pemilu, masa tenang, pemungutan syara, dan penghitungan suara. Kegiatan ini dilakukan untuk Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden/Wapres.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
4. Advokasi menolak syarat sehat jasmani dan rohani dalam pemilu presiden 2004 Kerja sama dengan Front Nasional Anti Diskriminasi (FNAD) dengan aksi massa di KPU DIY dan KPU Pusat serta doa bersama Forum Persaudaraan Umat Beriman di DPRD DIY. Perjuangan ini terganjal oleh sikap politik para politisi yang suka menjegal lawan dan diskriminatif. 5. Advokasi kasus difabel netra yang menolak mengikuti tes CPNS Kerja sama Front Nasional Anti Diskriminasi (FNAD) untuk membela hak difabel dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2004. Dalam melakukan advokasi terhadap kasus ini SIGAB menggelar serangkain kegiatan berupa: a. Aksi demonstrasi dan dialog di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sleman dan DPRD Kabupaten Sleman. b. Pengiriman surat aduan kepada Menkokesra, Presiden, DPR/MPR, Mendiknas, dan pejabat daerah terkait. c. Investigasi kasus bersama dengan para aktivis pers mahasiswa di Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pers Mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
(PPMI)
yang
kebetulan
sedang
mngadakan
Workshop
Jurnalisme Advokasi di Yogyakarta. d. Kampanye melalui talkshow di Radio Unisi FM. e. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya surat dari Sekretariat Menkokesra yang menjanjikan bahwa pada masa selanjutnya difabel
akan
mendapat
kesempatan
aksesibilitas
yang
memadai. 6. Pendidikan publik Memperingati Hari Difabel Internasional yang diadakan setiap tahun sejak 2004, kegiatan antara lain berupa aksi masa, lomba kreativitas anak difabel, pentas seni, gerak jalan inklusif dengan pejabat publik, diskusi, dan seminar. Ke depan kegiatan akan difokuskan pada perencanaan program bersama pemerintah dan DPR untuk setahun berikutnya dan evaluasi program setahun sebelumnya. 7.
Training Jurnalistik Bagi difabel se-Indonesia yang diikuti oleh difabel netra, difabel rungu, dan difabel daksa dari berbagai kota di Indonesia. Selain diharapkan menjadi penulis-penulis yang mandiri, para peserta juga akan diarahkan menjadi jurnalis untuk media newsletter atau majalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
SOLIDER yang diterbitkan oleh SIGAB. Training ini telah dilakukan dua kali yaitu: Training jurnalistik tingkat dasar kerja sama dengan VSO Indonesia pada 25-30 Mei 2005 dan Training tingkat lanjut kerja sama dengan ABILIS Foundation pada 17-21 Februari 2007. 8.
Penerbitan majalah dwi-bulanan SOLIDER Pendidikan publik terkait dengan isu difabilitas dan promosi hak-hak difabel serta untuk menunjukkan kepada masyrakat bahwa difabel pun bisa menjadi jurnalis profesional. Pada tahun 2007 didanai oleh ABILIS Foundation.
9.
Pemantauan pemilihan kepala daerah Kerja sama dengan Partnership dan Koalisi Jogja Untuk Pilkada Damai dan Demokratis tahun 2005 di kabupaten Sleman, Bantul, dan Gunung Kidul yang melibatkan 90 orang pemantau long term dan 350 relawan pemantau short term. Selain pemantauan Pilkada juga ada program penjaringan aspirasi masyarakat dan kontrak politik dengan para calon kepala daerah serta sosialisasi visi, misi, dan program kepala daerah terpilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
10. Pendampingan proses pembelajaran anak difabel di sekolah reguler Kerja sama dengan HERMUS Fond, 2004-2006 di 3 sekolah dasar yakni SDN Kaligatuk Piyungan, SDN Dlingo I, dan SDN Sendangsari Dlingo, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY dengan tujuan agar anak difabel memiliki akses pendidikan di tempat yang sama dengan anakanak sebaya mereka. Hasilnya adalah tumbuhnya positive image terhadap difabel di kalangan guru dan orang tua murid sehingga mereka mampu memberikan perlakuan yang konstruktif serta agar anak difabel dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik di sekolah umum bersama teman-teman sebaya mereka. 11. Advokasi menolak diskriminasi dalam persyaratan Ujian Masuk UGM Kerja sama dengan Front Nasional Anti Diskriminasi tahun 2007. Kegiatannya antara lain (1) aksi protes ke UGM; (2) aksi protes di perempatan kantor POS Besar Yogyakarta; (3) pengiriman surat aduan ke Komnas HAM, Presiden, Mendiknas, dll; dan (4) Talkshow di radio dan TV lokal. Hasilnya UGM mencabut persyaratan “tidak mempunyai cacat tubuh dan kedifabel an lain yan dapat mengganggu proses belajar mengajar pada program studi pilihannya.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
12. Pendidikan politik I Kegiatan dilakukan untuk meningkatkan kekuatan kekuatan tawar difabel dalam pemilu 2009 di Kabupaten Sleman dan Kulonprogo, Provinsi DIY. Bekerja sama dengan Yayasan TIFA yang dilakukan menjelang Pemlihan Umum 2009, dengan kegiatan antara lain: (1) workshop penyusunan kurikulum dan modul; (2) pendidikan politik; (3) loby dengan parpol dan caleg; (4) deklarasi politik bela bangsa; (5) dialog publik jelang pemilu legistlatif; (6) workshop penyusunan strategi advokasi lanjut; (7) loby dengan DPRD terpilih; (8) konsultasi publik; (9) talkshow radio; (10) talkshow TV lokal; (11) workshop evaluasi. 13. Indonesian KIDS whellchair, training and empowerment project Kolaborasi kegiatan bersama UCP-WFH Indonesia tahun 2009-2010. Dengan kegiatan antara lain: (1) membuat buklet dan audio book/CD kampanye CRPD yang ramah bagi anak; (2) menyusun modul dan kurikulum perspektif difabel bagi pejabat publik dan tokoh masyarakat; (3) melakukan pelatihan perspektif difabel bagi pejabat publik dan tokoh masyarakat di Provinsi DIY dan 5 kabupaten/kota di provinsi DIY; (4) talkshow TV dan radio untuk melakukan kampanye CRPD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
14. Disability and legal information program Bekerjasama dengan AIPJ sejak tahun 2012, beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain: (1) pembuatan dan pengolahan website pusat informasi hukum dan difabilitas http://www.solider.or.id; (2) training cyber journalism; (3) diskusi komunitas tentang disabilitas dan kebijakan; (4) lomba menulis tentang disabilitas dan kebijakan; (5) kampanye publik dan penguatan jaringan bantuan hukum untuk difabel berhadapan dengan hukum; dan (7) advokasi sistem peradilan yang berpihak pada difabel. Salah satu capaian signifikan dari program ini adalah terbentuknya Jaringan Advokasi Disabilitas Indonesia (JADI) dalam workshop organisasi difabel dan organisasi bantuan hukum di Yogyakarta pada 20-22 Mei 2014. Dengan komposisi anggota 28 organisasi difabel difabel dan organisasi bantuan hukum yang tersebar di 11 provinsi, jaringan ini akan berkolaborasi sebagai rujukan pendampingan dan advokasi bagi difabel. 15. Pendidikan politik II Kegiatan dilakukan dalam rangka membangun partisipasi politik difabel untuk mewujudkan pemerintahan yang demokratis dan inklusif. Melalui program ini, SIGAB telah mampu memfasilitasi embrio pemilih kritis difabel di 4 provinsi (Kalimantan Timur,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Selain menghasilkan dokumentasi hasil pemantauan aksesibiltitas PEMILU 2014, program yang didukung AIESP The Asian Foundation ini juga telah menghasilkan sebuah survey perspektif Difabilitas di kalangan calon legislator 2014, buku “PEMILU dan Gerakan Politik Kaum Difabel”, serta kampanye perspektif Difabel dan penguatan partisipasi difabel dan penguatan partisipasi difabel dengan PEMILU 2014. Melalui program ini diharapkan ke depan, difabel di area program ini dapat lebih aktif mengawal kinerja legislative untuk lebih berspektif difabel. 16. Program Advokasi Adanya dukungan Core Funding oleh Asia Foundation, ada dua jenis kegiatan
advokasi
yang
selama
ini
sedan
dan
akan
terus
dikembangkan. Pertama adalah advokasi dalam rangka membangun awareness dan mainstreaming difabilitas. SIGAB meyakini bahwa salah satu tahapan untuk tercapainyakesetaraan hak difabel adalah ketika difabilitas telah menjadi mainstream dalam berbagai lapis pemerintahan dan masyarakat. Untuk itu, peting untuk memfasilitasi forum-forum dimana isu terkini terkait difabilitas semakin banyak diperbincangkan oleh difabel sebagai subyek hak, maupun pihak terkait lainnya. Salah satu yang akan SIGAB laksanakan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
doskusi rutin komunitas yang akan diselenggarakan sebulan sekali dengan mengangkat tema-tema publik yang menjadi kepentingan difabel. Selain itu, SIGAB juga akan menyelenggarakan radio online sebagai wadah berbagai informasi yang lebih luas. Kedua adalah advokasi yang bersifat responsif, contoh advokasi kasus diskriminasi, pembelaan hukum, review dan kritisi kebijakan dan lain sebagainya. Dalam hal ini, ada beberapa isu yang saat ini menjadi perhatian SIGAB untuk segera direspon, yaitu isu akses terhadap keadilan dan hukum bagi difabel, kebijakan terkait difabel di DIY (PERDA difabel, PERGUB dan implementasinya), akses terhadap jaminan kesehatan masyarakat bagi difabel, serta advokasi undangundang difabel sebagai turunan ratifikasi konvensi hak difabel. Melalui kerangka program advokasi ini pula, SIGAB telah turut mendukung inisiatif hak difabel. Melalui kerangka program advokasi ini pula, SIGAB telah turut mendukung inisiati drafting serta konsultasi RUU Disabilitas melakui workshop konsultasi RUU Disabilitas se-Jawa yang diselenggarakan pada 20-21 April 2014 dengan melibatkan organisasi-organisasi Difabel se-Jawa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
17. Pelatihan mandiri SIGAB mendefinisikan penelitian independen sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk menggali informasi terkait situasi sosial difabel. Sebagai sebuah penelitian yang independen, penelitian ini tidak terikat pada kerangka suatu disiplin tertentu, ataupun kurun waktu, serta kelompok masyarakat dan wilayah tertentu. Hasil penelitian ini akan menjadi dasar bagi SIGAB dalam menentukan agenda advokasi baik di tingkat nasional/regional/internasional. Sedikitnya dua hasil penelitian ditargetkan dapat diterbitkan setiap tahunnya. H. Struktur Organisasi SIGAB SIGAB
adalah
organisasi
masyarakat
sipil
dengan
bentuk
perkumpulan. Oleh karena itu, kekuasaan tertinggi berada pada Rapat Anggota yang dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun. Rapat Anggota bertugas dan berkewenangan untuk menyempurnakan status organisasi, menyusun program strategis, meminta pertanggungjawaban Pengurus Harian atas kinerja organisasi, dan menyempurnakan struktur organisasi serta memilih pengurus baru untuk periode 5 tahun berikutnta. Berdasarkan Rapat Anggota 2014, struktur organisasi SIGAB terdiri atas Dewan Pertimbangan dan Pengurus Harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
A.
Dewan Pertimbangan 1. Agus Surya Kawaca 2. Muhamad Imam Aziz 3. Sutomo
B.
Pengurus Harian dan Staf 1. Direktur Eksekutif
: M. Joni Yulianto
2. Wakil Direktur
: Haris Munandar
3. Manajer administrasi dan keuangan
: Nur Widya H.H
4. Koordinator Advokasi dan Jaringan
: Purwanti
5. Koordinator Penelitian
:Muhammad Syafi’ie
6. Koordinator Desa inkusi dan
: Rohmanu
Pendidikan Politik
Solikin
7. Koordinator DLI
: M. Ismail
8. Koordinator Data dan Informasi
: Brita Putri Utami
9. Koordinator Teknologi Informasi
: Ananto Sulistyo
10. Staf Peneliti
: Ishak Salim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
11. Asisten Keuangan
:Muhammad Syamsudin dan Wantiyah
12. Asisten Administrasi
: Tri Murniati
13. Asisten Media
: Elizhabet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Singkat Penyajian Laporan Keuangan LSM SIGAB LSM SIGAB dituntut untuk bisa mempertanggungjawabkan segala program kerja yang telah dilaksanakan kepada para donatur dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan LSM SIGAB disusun sesuai dengan keinginan dari para pendonor. Sejak tahun 2013 sampai sekarang yaitu tahun 2015 LSM SIGAB dalam mencatat transaksi menggunakan aplikasi bernama Quick Book. Aplikasi tersebut didesain untuk membantu akuntan internal di LSM SIGAB untuk membuat laporan keuangan seperti laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan laporan budget comparison. Akuntan internal hanya tinggal memasukkan jurnal transaksi, lalu dari aplikasi Quick Book akan secara otomatis memproses menjadi laporan keuangan. Aplikasi tersebut digunakan atas perintah dari donatur yang sekaligus memberikan aplikasi tersebut secara cuma-cuma kepada LSM SIGAB. LSM SIGAB memiliki satu orang sebagai manajer administrasi dan keuangan, dua orang sebagai asisten manajer keuangan, dan satu orang sebagai asisten manajer administrasi. Laporan keuangan LSM SIGAB dibuat melalui proses yang ada di bagan V.1.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Bagan V.1 Proses Akuntansi LSM SIGAB Transaksi
Kasir
Kas Kecil
Bank
Bukti
Manajer/Direktur
Akuntan Internal
Mencatat Transaksi
Komputer (Aplikasi Quick Book) Laporan Keuangan: 1. Laporan Posisi Keuangan 2. Laporan Aktivitas 3. Laporan ForeCash Flow 4. Laporan Budget Comparison
Sumber: Bagian Keuangan LSM SIGAB
Uang Muka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Keterangan Bagan V.1 Proses Akuntansi LSM SIGAB : Transaksi digolongkan menjadi tiga, yaitu transaksi melalui bank, kas kecil, dan uang muka. Kasir bertugas untuk mengeluarkan kas atas dasar perintah dari atasan, lalu menyerahkan bukti transaksi kepada bagian administrasi untuk dicatat. Kemudian bukti transaksi diberikan kepada Manajer/Direktur untuk mendapatkan persetujuan, dan setelah mendapat persetujuan diperintahkan kepada akuntan internal untuk menjurnal ke dalam aplikasi Quick Book, yang kemudian dari aplikasi tersebut akan memproses menjadikan laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Tabel V.1 Chart of Account LSM SIGAB Chart of Accounts
Account 100.001. Bank Mandiri IDR 110.001. Petty Cash IDR 1200. Accounts Receivable 1120. Inventory Asset 1499. Undeposited Funds 120.001. Activity Advances 120.002. Activity Salary 120.003. Piutang 130.000. Clearing Account A/R 2000. *Accounts Payable 200.000. Accounts Payable 210.000. Hutang Project 220.000. Hutang Pajak 300.000. Retained Earnings 3000. Opening Bal Equity 400.000. Grants Income 400.001. TAF001 400.002. TAF002 400.003 TAF003 410.000. Bank Interest 410.001. Interest Bank Mandiri IDR 410.002. Interest CIMB Niaga IDR 5000. Cost of Goods Sold 500.000. Staff Salaries 500.001. Direktur 500.002. Wakil Direktur 500.003. Program Manager Dan Advokasi 500.004. Finance Manager Dan Admin 500.005. Accountant 500.006. Admin Assistant 500.007. Manager Riset dan Pengembangan 500.008. Honor Jaga Malam 500.009. Honor OB 500.010. Honor Kasir 500.011. Honor Program Oficer DLI 500.012. Honor Web Master DLI 500.013. Honor Editor DLI
Type Bank Bank Accounts Receivable Other Current Asset Other Current Asset Other Asset Other Asset Other Asset Other Asset Accounts Payable Other Current Liability Other Current Liability Other Current Liability Equity Equity Income Income Income Income Income Income Income Cost of Goods Sold Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense berlanjut...
Sumber: Bagian Keuangan LSM SIGAB
berlanjut…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Lanjutan… 500.014. Honor Asisten Staf 500.015. Honor Program Officer Rohmanu 500.016. Honor Asisten Program Magang 510.000. Travel Costs 510.001. Staff Airfare 510.002. Staff Perdiem 510.003. Staff Transportation 510.004. Non Staff Airfare 510.005. Non Staff Perdiem 510.006. Non Staff Transportation 510.007. Akomodasi Staf 510.008. Akomodasi Non Staff 520.000. Honorarium/Fee 520.001. Consultant 520.002. Researcher 520.003. Resource Person 520.004. Facilitator 520.005. Translator/Interpreter 520.006. Note Taker 520.007. Lokal Organiser 520.008. Honor Disability Asisten 520.009. Fee Narasumber 520.010. Honor Penyiar Radio 520.011. Honor Menulis 520.012. Honor Kontributor Solider DLI 520.013. Honor MC 520.014. Honor Pengisi Acara Hiburan 520.015. Honor Tenaga Kegiatan 520.016. Honor CO Frontal 520.017. Honor Layouter 520.018. Honor Dokumentasi 520.019. Honor Auditor 520.020. Honor Desain Grafis 520.021. Honor Editing Video 530.000. Office Facilities 530.001. Office Rent 530.002. Office Repair/Maintenance 530.003. Office Utilities 530.004. Office Equipment
Sumber: Bagian Keuangan LSM SIGAB
Sumber: Bagian Keuangan LSM SIGAB
Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense berlanjut...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Lanjutan… 540.000. Communication Costs 540.001. Telephone 540.002. Reloaded Voucher 540.003. Office Utilities 530.004. Office Equipment 550.000. Supplies 550.001. Statoneries 550.002. Documentation 550.003. Courier/Postige 550.004. Office Supplies 560.000. Meeting Costs 560.001. meeting Package (Hotel) 560.002. Meeting Room Rent (Non-Hotel) 560.003. Meeting Kit 560.004. Meeting Publication 560.005. Meeting Meals 560.006. Meeting Supplies 570.000. Biaya Cetak Buku 580.000. Biaya Publikasi 580.001. Biaya Siaran Televisi 6999. Uncategorized Expense 590.000. Other Expense 590.001. Bank Charges 2. Purchase Order 4. Estimates
Sumber: Bagian Keuangan LSM SIGAB
Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Expense Other Expense Other Expense Non-Posting Non-Posting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
B. Laporan Keuangan LSM SIGAB Tahun 2014 1. Laporan Posisi Keuangan Tabel V.2: Laporan Posisi Keuangan LSM SIGAB tahun 2014
ASSETS Current Assets Cheque/Savings 100.001 . Mandiri IDR 110.001 . Petty Cash IDR Total Cheque/Savings Total Current Assets Other Assets 120.001 . Activity Advances Total Other Assets TOTAL ASSETS Disiapkan oleh,
SIGAB Balance Sheet As of December 31, 2014 LIABILITIES & EQUITY Liabilities Current Liabilities Rp0 Rp60.097.220,00 Other Current Liabilities 0 625.090,00 210.000 . Hutang Project 0 60.722.310,00 Total Current Liabilities 0 60.722.310,00 Total Other Current Liabilities 0 Total Liabilities 0 163.489.800,00 Equity 163.489.800,00 300.000 . Retained Earnings 2.534.670,00 Net Income 221.677.440,00 Total Equity 224.212.110,00 Rp224.212.110,00 TOTAL LIABILITIES & EQUITY Rp224.212.110,00 Diketahui oleh,
Muh Syamsudin Akuntan
Sumber: Bagian Keuangan LSM SIGAB
M.Joni Yulianto Direktur
400.000 . Income TAF Total Income
Sumber: Bagian Keuangan LSM SIGAB M. Joni Yulianto Direktur
Muh Syamsudin Akuntan
xxxxx xxxxx
xxxxx
Diketahui oleh,
xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx
xxxxx
Disiapkan oleh,
Expense: 500.000 . Staff Salaries 510.000 . Travel Cots 520.000 . Honorarium/Fee 530.000 . Office Facilities 540.000 . Communication Costs 550.000 . Supplies 560.000 . Meeting Costs 570.000 . Cetak Buku 580.000 . Biaya Publikasi 590.000 . Other Expense Total Expense Fund Balance
Income:
SIGAB LAPORAN AKTIVITAS January Through December 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
2. Laporan aktivitas LSM SIGAB tidak dapat mempublikasikan besaran nominal
pada laporan aktivitas yang disajikan karena bersifat rahasia. Maka dari itu
pihak LSM SIGAB menyamarkan besaran nominal dengan simbol xxxx. Tabel V.3 Laporan aktivitas LSM SIGAB tahun 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
3. Laporan Arus Kas LSM SIGAB tidak dapat mempublikasikan besaran nominal pada laporan arus kas yang disajikan karena bersifat rahasia. Maka dari itu pihak LSM SIGAB menyamarkan besaran nominal dengan simbol xxxx. Tabel V.4 Laporan Cash Flow Forecast LSM SIGAB tahun 2014 SIGAB Cash Flow Forecast January through December 2014 Accounts Receivable Beginning Balance Jan’14 Feb’14 Mar’14 Apr’14 Mei’14 Jun’14 Jul’14 Aug’14 Sep’14 Oct’14 Nov’14 Dec’14 Jan-Dec’14 Ending Balance
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Sumber: Bagian Keuangan LSM SIGAB
Accounts Payable 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Bank Accounts (xxxx) xxxx (xxxx) (xxxx) (xxxx) xxxx (xxxx) (xxxx) (xxxx) xxxx (xxxx) (xxxx) (xxxx)
xxxx
xxxx
Net Inflows
Project Balance
(xxxx) xxxx (xxxx) (xxxx) (xxxx) xxxx (xxxx) (xxxx) (xxxx) xxxx (xxxx) (xxxx) (xxxx)
xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx
xxxx
xxxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
C. Analisis Penyajian PSAK No. 45
Tabel V.5 Analisis Penyajian PSAK No. 45
No.
Kriteria
A.
Laporan keuangan entitas nirlaba
B.
Tujuan laporan posisi keuangan
No.
Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
1.
Paragraf 9
1.
Paragraf 11
Laporan Keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan posisi keuangan mencangkup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto.
Laporan Keuangan yang disusun oleh LSM SIGAB meliputi laporan posisi keuangan (balance sheet), laporan aktivitas, laporan arus kas (cash flow forecast), dan laporan P&L budget comparison. Laporan posisi keuangan LSM SIGAB menyajikan total aset, liabilitas, dan ekuitas.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan LSM SIGAB tidak menyajikan informasi mengenai catatan atas laporan keuangan.
LSM SIGAB tidak menyajikan informasi mengenai aset neto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
No.
Kriteria
No.
Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
C.
Klasifikasi aset dan liabilitas
1.
Paragraf 12
Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aset dan liabilitas. Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh, entitas nirlaba biasanya melaporkan masing-masing unsur aset dalam kelompok yang
Laporan posisi keuangan LSM SIGAB menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aset dan liabilitas. Informasi tersebut disajikan dengan pengumpulan aset dan liabilitas yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan Laporan posisi keuangan LSM SIGAB tidak menyediakan informasi mengenai pembatasan terhadap kas atau aset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
No.
Kriteria
No.
Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
homogen. Kas atau aset yang dibatasi penggunaannya oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali disajikan terpisah dari kas atau aset lain yang tidak terikat penggunaannya 2.
Paragraf 13
Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut: 1. Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas berdasarkan tanggal jatuh tempo;
Informasi likuiditas LSM SIGAB diberikan dengan cara: 1. Menyajikan aset dan liabilitas berdasarkan urutan likuiditas.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan
LSM SIGAB tidak memberikan informasi mengenai pembatasan penggunaan aset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
No.
Kriteria
No.
Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
2. Mengelompokkan aset ke dalam kelompok lancar dan tidak lancar, dan liabilitas ke dalam kelompok jangka pendek dan jangka panjang; 3. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh tempo liabilitas termasuk pembatasan penggunaan aset, dalam catatan atas laporan keuangan.
2. Mengelompokkan aset ke dalam kelompok lancar dan aset lain-lain, selain itu mengelompokk an liabilitas ke dalam kelompok lancar dan liabilitas lancar lain-lain.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
No.
Kriteria
No.
Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
D.
Klasifikasi
1.
Paragraf 14
Laporan posisi keuangan LSM SIGAB menyajikan informasi mengenai aset, liabilitas, dan ekuitas. Aset dan liabilitas disajikan berdasarkan likuiditas.
2.
Paragraf 15
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan dengan menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.
aset neto terikat atau tidak terikat
LSM SIGAB tidak menyajikan informasi mengenai pembatasan permanen atau temporer pada laporan keuangan.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan Keterangan untuk paragraf 14, paragraf 15, paragraf 16, paragraf 17, dan paragraf 18: laporan posisi keuangan LSM SIGAB tidak menyajikan pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, seperti pembatasan permanen, pembatasan temporer serta aset neto tidak terikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
No.
Kriteria
No.
Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
3.
Paragraf 16
Pembatasan permanen terhadap aset, seperti tanah atau karya seni, yang diberikan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan tidak untuk dijual; atau aset yang diberikan untuk investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunannya dibatasi secara permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut berasal dari hibah atau
LSM SIGAB tidak menyajikan informasi mengenai pembatasan permanen terhadap aset pada laporan keuangan.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan Pihak pendonor tidak memberikan aturan mengenai pembatasan terhadap penggunaan aset, sehingga seluruh aturan mengenai penyajian laporan keuangan di LSM SIGAB berada di tangan pendonor itu sendiri dan LSM SIGAB hanya mengikti aturan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
No.
Kriteria
No.
Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
atau wakaf yang dan warisan yang menjadi dana abadi. 4.
Paragraf 17
Pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa aktivitas operasi tertentu; investasi untuk jangka waktu tertentu; penggunaan selama periode tertentu di masa depan; atau pemerolehan aset tetap; dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunannya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh
LSM SIGAB tidak menyajikan informasi mengenai pembatasan temporer terhadap sumber daya pada laporan keuangan.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
No.
Kriteria
No.
5.
Paragraf
Paragraf 18
PSAK No. 45 pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan, atau keduanya. Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap penggunaan aset neto tidak terikat umumnya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
LSM SIGAB
LSM SIGAB tidak menyajikan informasi mengenai aset neto tidak terikat pada laporan keuangan.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
No.
Kriteria
No.
Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
E.
Tujuan laporan aktivitas
1.
Paragraf 20
Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode. Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam posisi keuangan.
Laporan aktivitas LSM SIGAB mencakup organisasi secara keseluruhan, dan menyajikan pendapatan, beban, serta total fund balance.
F.
Perubahan kelompok aset neto
1.
Paragraf 21
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode.
Laporan aktivitas LSM SIGAB menyajikan pendapatan, beban, serta total fund balance yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi beban.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan Laporan aktivitas LSM SIGAB tidak menyajikan perubahan jumlah aset neto selama suatu periode.
Laporan aktivitas LSM SIGAB tidak menyajikan jumlah perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
No.
G.
Kriteria
Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian
No.
Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
2.
Paragraf 22
Pendapatan dan keuntungan yang menambah aset neto, serta beban dan kerugian yang mengurangi aset neto dikelompokkan sebagaimana diatur di paragraf 24-25.
Pendapatan dalam laporan aktivitas akan menambah fund balance, serta beban mengurangi fund balance.
1.
Paragraf 23
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunannya dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan beban sebagai pengurang
Laporan aktivitas LSM SIGAB menyajikan pendapatan sebagai penambah fund balance dan beban mengurangi fund balance.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat.
Keterangan untuk: paragraf 23, paragraf 24, paragraf 25, paragraf 26, paragraf 27, dan paragraf 28. Laporan aktivitas LSM SIGAB tidak menyajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
No.
Kriteria
No. Paragraf
2.
Paragraf 24
PSAK No. 45 aset neto tidak terikat. Sumber daya disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, bergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumber daya terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumber daya tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
LSM SIGAB
Sumber daya disajikan dalam laporan aktivitas LSM SIGAB diakui sebagai pendapatan (income) dan akan berpengaruh pada bertambahnya fund balance.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan perubahan terhadap aset neto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
No.
Kriteria
No. Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
3.
Paragraf 25
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas) sebagai penambah atau pengurang aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.
Laporan aktivitas LSM SIGAB menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari aktivitas atau program yang telah dijalankan selama suatu periode tertentu.
4.
Paragraf 26
Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian dalam kelompok aset neto tidak menutup peluang adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas.
Klasifikasi pendapatan dan beban dalam laporan aktivitas LSM SIGAB tidak menutup kemungkinan adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas tergantung dari
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan Tidak terdapat aktivitas investasi pada LSM SIGAB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
No.
Kriteria
No. Paragraf
5.
Paragraf 27
PSAK No. 45
LSM SIGAB
Misalnya, dalam suatu kelompok atau beberapa kelompok perubahan aset neto, entitas nirlaba dapat mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut kelompok operasi atau non operasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah direalisasi atau belum direalisasi, berulang atau tidak berulang, atau dengan cara lain. Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto, kecuali diatur berbeda
kebutuhan organisasi.
Laporan aktivitas LSM SIGAB menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
No.
Kriteria
No. Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
oleh SAK atau SAK ETAP. 6.
Paragraf 28
Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi insidental atau peristiwa lain yang berada di luar pengendalian entitas nirlaba dan manajemen. Misalnya, keuntungan atau kerugian penjualan tanah dan gedung yang tidak digunakan lagi.
Laporan aktivitas menyajikan jumlah fund balance yang berasal dari aktivitas atau program yang dijalankan organisasi LSM itu sendiri.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan Laporan aktivitas LSM SIGAB tidak menyajikan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari peristiwa lain yang berada di luar pengendalian entitas nirlaba dan manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
No.
Kriteria
No. Paragraf
PSAK No. 45
LSM SIGAB
H.
Informasi pemberian jasa
1.
Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.
Laporan aktivitas LSM SIGAB menyajikan informasi mengenai beban menurut kalsifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung. Seperti, gaji karyawan (staff salaries), honorarium (fee), biaya perjalanan, perlengkapan (supplies), biaya meeting (meeting costs), biaya publikasi, communication cost, dan biaya lainnya.
Paragraf 29
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
No.
Kriteria
No. Paragraf
PSAK No. 45
I.
Tujuan laporan arus kas
1.
Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2: Laporan Arus Kas atau SAK ETAP Bab 7 dengan tambahan berikut ini:
Paragraf 34
LSM SIGAB
Laporan arus kas LSM SIGAB menyajikan informasi mengenai jumlah penerimaan kas dan pengeluaran kas. Jumlah yang 1. Aktivitas disajikan Pendanaan: berdasarkan a. Penerimaan keterangan tanggal kas dari terjadinya pemberi transaksi dan sumber daya dimasukkan ke yang tidak dalam kolom pada mengharapBank Accounts. kan pembayaran kembali yang penggunaannya dibatasi dalam jangka panjang.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan Laporan arus kas pada LSM SIGAB belum menampilkan pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas. Selain itu tidak menampilkan aktivitas pendanaan seperti: a. Pembatasan dalam jangka panjang atas penerimaan kas dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
No.
Kriteria
No. Paragraf
PSAK No. 45 b. Penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan investasi yang penggunaann ya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi. c. Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya dalam jangka panjang.
LSM SIGAB
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan pemberi sumber daya yang tidak mengharap kan pembayaran kembali. b. Pembatas -an atas penerima -an kas dari pemberi sumber daya dan penghasil -an investasi untuk pemerole han, pembang unan, dan pemeliha raan aset tetap, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
No.
Kriteria
No. Paragraf
PSAK No. 45 2. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan atau aset investasi.
LSM SIGAB
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan peningkatan dana abadi. Pembatasan atas penggunaan jangka panjang pada bunga dan dividen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
D. Analisis Penyajian PSAK No. 2 Tabel V.6 Analisis Penyajian PSAK No. 2 Mengenai Laporan Arus Kas No.
Paragraf
PSAK No. 2
LSM SIGAB
1.
Paragraf 10
Laporan arus kas LSM SIGAB melaporkan arus kas selama periode tertentu.
2.
Paragraf 18
Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu metode berikut: a. Metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan
LSM SIGAB melaporkan arus kas dengan mengungkapkan jumlah penerimaan kas dan pengeluaran kas berdasarkan tanggal transaksi kejadian dan dicatatat dalam kolom Bank Account.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan Laporan arus kas LSM SIGAB tidak menyajikan klasifikasi menurut aktivitas operasi investasi, dan pendanaan. Arus kas SIGAB menyajikan keterangan transaksi disajikan.
LSM tidak atas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
No.
Paragraf
PSAK No. 2 kas bruto diungkapkan; atau b. Metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh transaksi yang bersifat nonkas, penangguhan, atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau masa depan, dan pos penghasilan atau beban yang
LSM SIGAB
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
No.
3.
4.
Paragraf
Paragraf 21
Paragraf 22
PSAK No. 2 berhubungan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Entitas melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pembayaran kas bruto yang timbul dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali arus kas yang dideskripsikan dalam paragraph 22 dan 24 dilaporkan atas dasar arus kas neto. Arus kas yang timbul dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berikut
LSM SIGAB
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
LSM SIGAB melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas dengan cara digabung atau tidak dipisahkan berdasarkan aktivitas organisasi.
Laporan arus kas LSM SIGAB tidak menyajikan klasifikasi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Tidak Relevan
Keterangan
Keterangan untuk paragraf 21 dan paragraf 22: LSM SIGAB tidak melaporkan secara terpisah mengenai penerimaan dan pembayaran kas bruto yang timbul dari aktivitas investasi dan pendanaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
No.
Paragraf
PSAK No. 2 dapat dilaporkan atas dasar arus kas neto: a. Penerimaan dan pembayaran kas untuk kepentingan pelanggan jika arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas; dan b. Penerimaan dan pembayaran kas untuk pospos dengan perputaran cepat, jumlah yang besar dan jangka waktu singkat.
LSM SIGAB
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
‘ No. 5.
Paragraf Paragraf 31
PSAK No. 2
LSM SIGAB
Arus kas dari LSM SIGAB tidak bunga dan dividen menyajikan informasi yang diterima dan bunga dan dividen. dibayarkan, masing-masing diungkapkan secara terpisah. Masing-masing diklasifikasikan secara konsisten antar periode sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan.
Sesuai
Penyajian Sesuai Tidak Sebagian Sesuai
Tidak Relevan
Keterangan Laporan arus kas LSM SIGAB tidak menyajikan bunga dan dividen. Selain itu tidak terdapat klasifikasi menurut aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
E. Pembahasan 1. Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet) Terdapat sembilan paragraf dalam PSAK No. 45 yang mengatur mengenai laporan posisi keuangan organisasi nirlaba, akan tetapi penulis mengambil delapan paragraf untuk menganalisis penyajian laporan posisi keuangan LSM SIGAB menurut PSAK No. 45 karena paragraf tersebut memuat ketentuan pokok laporan posisi keuangan, yaitu paragraf 11, paragraf 12, paragraf 13, paragraf 14, paragraf 15, paragraf 16, paragraf 17, dan paragraf 18. Dari hasil analisis penyajian laporan keuangan LSM SIGAB menurut PSAK No. 45, terdapat tiga paragraf yang disajikan sesuai sebagian yaitu paragraf 11, paragraf 12, dan paragraf 13. Lima paragraf lainnya tidak relevan jika disajikan oleh LSM SIGAB hal tersebut karena tidak sesuai dengan keadaan di LSM SIGAB. Laporan posisi keuangan LSM SIGAB mengklasifikasikan aset berdasarkan aset lancar, karena LSM SIGAB belum mempunyai aset tetap sehingga tidak muncul informasi aset tetap pada laporan posisi keuangan. Aset lancar tersebut seperti Mandiri IDR dan Petty Cash. Selain itu untuk liabilitas, LSM SIGAB hanya menyajikan liabilitas ke dalam liabilitas lancar saja karena liabilitas yang dimiliki semuanya memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun, sehingga informasi mengenai liabilitas tidak lancar atau liabilitas jangka panjang tidak diinformasikan pada laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
posisi keuangan. Apabila nantinya LSM SIGAB memiliki liabilitas jangka panjang maka akan lebih rinci jika liabilitas diklasifikasikan menjadi liabilitas jangka panjang dan liabilitas jangka pendek. Informasi mengenai aset dan liabilitas telah disajikan dengan karakteristik yang serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen, seperti Mandiri IDR dan Petty Cash. Laporan posisi keuangan LSM SIGAB tidak menyajikan informasi mengenai pembatasan atas aset karena pendonor tidak membatasi terhadap sumbangan yang diberikan, sehingga tidak terdapat klasifikasi aset neto. LSM SIGAB hanya menjalankan aturan yang telah diberikan oleh donatur, termasuk aturan dalam penyajian laporan keuangan, karena LSM SIGAB hanya menjalankan program yang telah menjadi kesepakatan antara pihak LSM SIGAB dan pendonor itu sendiri. Informasi mengenai pembatasan aset yang diberikan donatur dalam laporan keuangan akan menjadi lebih detail. Informasi mengenai Activity Advances pada laporan posisi keuangan LSM SIGAB merupakan aset lain dalam bentuk uang muka yang diperoleh dari pendonor sebelum melakukan kegiatan atau program yang akan dilakukan LSM SIGAB. Selain itu informasi mengenai Net Income pada laporan posisi keuangan LSM SIGAB menunjukkan sisa dana dari pendonor setelah digunakan untuk biaya program atau aktivitas yang dilakukan oleh LSM SIGAB. Sisa dari dana yang diberikan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
diserahkan kembali kepada pendonor, karena sisa dana tersebut merupakan hak dari pendonor itu sendiri, dan sudah menjadi kewajiban bagi pihak LSM SIGAB untuk menyerahkan sisa dana tersebut kembali. LSM SIGAB masih menggunakan istilah Net Income pada laporan posisi keuangan, karena penyajian laporan keuangan LSM SIGAB belum menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba. Laporan posisi keuangan LSM SIGAB menyajikan informasi mengenai total aset, total liabilitas dan total ekuitas. Laporan posisi keuangan pada tahun 2014 menyajikan informasi total aset sebesar Rp224.212.110,00 dan total ekuitas sebesar Rp 224.212.110,00 Untuk liabilitas tidak terdapat informasi angka dalam laporan posisi keuangan karena pada tahun 2014 tidak terdapat informasi mengenai liabilitas.
2. Laporan Aktivitas Terdapat empat belas paragraf yang mengatur mengenai laporan aktivitas organisasi nirlaba, akan tetapi penulis mengambil sepuluh paragraf untuk menganalisis penyajian laporan aktivitas LSM SIGAB menurut PSAK No. 45 karena paragraf tersebut memuat ketentuan pokok laporan aktivitas, yaitu paragraf 20, paragraf 21, paragraf 22, paragraf 23, paragraf 24, paragraf 25, paragraf 26, paragraf 27, paragraf 28, dan paragraf 29. Dari hasil analisis penyajian laporan keuangan LSM SIGAB menurut PSAK No. 45, terdapat tiga paragraf yang sudah diterapkan LSM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
SIGAB secara keseluruhan, yaitu paragraf 26, paragraf 27, dan paragraf 29. Untuk paragraf 22 LSM SIGAB sudah menerapkan sebagian. Enam paragraf lainnya tidak relevan jika disajikan dalam laporan aktivitas oleh LSM SIGAB karena tidak sesuai dengan keadaan di LSM SIGAB. LSM SIGAB tidak memberikan informasi mengenai perubahan kelompok aset neto karena tidak terdapat klasifikasi aset neto. Pihak pendonor dari awal masuk ikut bergabung untuk menjadi pendonor di LSM SIGAB, tidak memberikan aturan mengenai adanya klasifikasi aset neto. Sehingga pihak LSM hanya menjalankan apa yang menjadi perintah pendonor saja. Pihak pendonor memberikan fleksibilitas keuangan bagi LSM SIGAB untuk penggunaan aset dengan catatan sumber dana tersebut digunakan untuk keperluan menjalankan program yang telah menjadi kesepakatan bersama. Pihak LSM diwajibkan untuk memberikan bukti transaksi berupa nota sebagai bukti pendukung dari laporan keuangan yang telah dibuat. Nominal yang dicatumkan dalam laporan keuangan harus sesuai dengan nominal pada bukti atau nota pembelian yang dilampirkan. Laporan aktivitas LSM SIGAB untuk memberikan informasi mengenai program-program yang telah dilaksanakan dan penggunaan sumber daya dari LSM SIGAB. Informasi yang disajikan meliputi pendapatan, beban,
dan fund balance, akan tetapi laporan aktivitas
tersebut tidak terdapat informasi mengenai klasifikasi aset neto, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
tidak terdapat jumlah dari masing-masing aset neto. Laporan aktivitas LSM SIGAB hanya dapat disajikan dalam bentuk format saja karena bersifat rahasia. Jika hasil dari income (pendapatan) dikurangi dengan expense (beban) menunjukkan hasil positif dalam arti memperoleh keuntungan, maka keuntungan tersebut akan diberikan kepada pendonor kembali atau akan diakumulasi dengan biaya program selanjutnya. Bukan merupakan hak pemilik
atau
anggota
dari
organisasi
LSM
untuk
membagikan
keuntungannya, karena kewajiban pemilik dan anggota organisasi LSM hanya menjalankan program yang telah menjadi kesepakatan dengan pihak pendonor dan memberikan pertanggungjawaban atas program atau aktivitas yang telah atau sedang berlangsung.
3. Laporan Arus Kas Terdapat dua paragraf yang mengatur mengenai laporan arus kas, akan tetapi penulis mengambil satu paragraf untuk menganalisis penyajian laporan arus kas LSM SIGAB menurut PSAK No. 45 karena paragraf tersebut memuat ketentuan pokok laporan arus kas, yaitu paragraf 34. Dari hasil analisis penyajian laporan keuangan LSM SIGAB menurut PSAK No. 45, paragraf 34 tidak relevan jika diterapkan oleh LSM SIGAB karena tidak sesuai dengan kondisi di LSM SIGAB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
Menurut PSAK No. 45 paragraf 34, laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2: laporan arus kas atau SAK ETAP bab 7 mengatur mengenai aktivitas pendanaan, aktivitas investasi, dan pendanaan nonkas. Untuk PSAK No. 2 penulis mengambil lima paragraf untuk menganalisis kesesuaian laporan arus kas LSM SIGAB dengan peraturan dalam PSAK No. 2, yaitu paragraf 10, paragraf 18,
paragraf 21, paragraf 22, dan
paragraf 31. Berdasarkan analisis penyajian PSAK No. 2, hanya satu paragraf yang sebagian sesuai dengan penyajian PSAK No. 2 yaitu paragraf 18. Tiga paragraf yaitu paragraf 10, paragraf 21, paragraf 22 tidak sesuai, dan paragraf 31 tidak relevan jika diterapkan oleh LSM SIGAB karena tidak sesuai dengan kondisi di LSM SIGAB. Laporan arus kas LSM SIGAB belum menyajikan informasi mengenai pembatasan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas, hal tersebut karena tidak terdapat investasi di LSM SIGAB. Selain itu tidak menampilkan aktivitas pendanaan seperti pembatasan dalam jangka panjang atas penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali; pembatasan atas penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan investasi untuk pemerolehan, pembangunan, dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi; dan pembatasan atas penggunaan jangka panjang pada bunga dan dividen. Laporan arus kas LSM SIGAB mengungkapkan penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dan dicatatat pada kolom bank accounts, akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
tetapi tidak menyajikan secara rinci mengenai keterangan transaksi dari penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi. Nominal pada penerimaan dan pengeluaran kas disajikan berdasarkan tanggal terjadinya transaksi. Karyawan bagian keuangan LSM SIGAB biasanya melihat laporan budget comparating untuk melihat secara rinci keterangan atas penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Data laporan arus kas hanya disajikan dengan bentuk format saja karena bersifat rahasia dan tidak boleh diplublikasikan. Angka nol pada accounts receivable dan account payable menunjukkan bahwa tidak ada transaksi pada bulan tersebut tersebut.
F. Hambatan dalam menerapkan PSAK No. 45 1. Donor tidak menuntut penyajian laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 45 Pendonor selama ini belum ada yang meminta untuk menerapkan PSAK No. 45 dalam proses penyajian laporan keuangan, sehingga pihak keuangan LSM mengikuti aturan yang diberikan kepada pendonor. Terdapat beberapa penamaan akun yang belum sesuai dengan standar penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba seperti Net Income, karena LSM SIGAB masih menggunakan istilah pada organisasi laba, belum menyesuaikan istilah pada organisasi nirlaba. LSM SIGAB hanya menjalankan program yang sudah direncanakan dengan pendonor dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
mempertanggungjawabkan program-program yang telah dilaksanakan kepada pendonor. Maka segala kewenangan dalam penetapan standar penyajian laporan keuangan merupakan kewenangan dari pendonor itu sendiri. 2. Belum adanya pelatihan mengenai proses penyajian laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 45. Seluruh karyawan LSM SIGAB terutama bagian keuangan dan administrasi belum pernah menjalani pelatihan mengenai PSAK No. 45 maka dari itu seluruh karyawan belum mengerti sama sekali mengenai peraturan yang ada di PSAK No. 45. Akan tetapi seluruh karyawan terutama karyawan bagian keuangan dan administrasi LSM SIGAB akan siap jika sewaktu-waktu pendonor menginginkan pelaporan keuangannya menerapkan PSAK No. 45, dengan catatan seluruh karyawan di LSM SIGAB
terutama
karyawan
bagian
keuangan
dan
administrasi
mendapatkan pelatihan mengenai PSAK No.45. 3. Karyawan bagian administrasi dan keuangan tidak semuanya memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi atau pun ekonomi. Karyawan bagian keuangan dan administrasi di LSM SIGAB tidak semuanya mempunyai latar belakang pendidikan di bidang akuntansi atau pun ekonomi. Hal tersebut yang membuat karyawan bagian keuangan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
administrasi belum mengerti dan sulit untuk memahami mengenai peraturan pelaporan keuangan yang terdapat di PSAK No. 45, seperti adanya pembatasan temporer dan pembatasan permanen yang diatur di dalam PSAK No. 45. 4. Terdapat beberapa peraturan di PSAK No. 45 yang tidak relevan jika diterapkan di LSM SIGAB. Terdapat beberapa paragraf pada PSAK No. 45 yang tidak sesuai dengan keadaan di LSM SIGAB. Menurut karyawan bagian keuangan dan akuntan internal di LSM SIGAB, PSAK No. 45 mungkin suatu saat dapat diterapkan oleh LSM SIGAB, akan tetapi disesuaikan dengan kondisi atau keadaan di LSM SIGAB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan mengenai laporan keuangan Lembaga Swadaya Masyarakat SIGAB (Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel) pada tahun 2014 diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. LSM SIGAB belum menyajikan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45 sejak penyusunan laporan keuangan dilakukan. Dari dua puluh paragraf yang mengatur mengenai laporan keuangan organisasi nirlaba hanya tiga paragraf yang sudah diterapkan oleh LSM SIGAB sesuai dengan PSAK No. 45 yaitu paragraf 26, paragraf 27, dan paragraf 29. 2. LSM SIGAB belum menyajikan laporan keuangan menurut PSAK No. 45 karena beberapa paragraf belum sesuai dengan kegiatan atau program yang ada di LSM SIGAB. Selain itu dari pihak pendonor tidak menuntut penyajian laporan keuangan menggunakan PSAK No. 45 sehingga terdapat beberapa penamaan akun yang belum sesuai dengan standar pada penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba. Latar belakang pendidikan karyawan bagian keuangan tidak semuanya berasal dari latar belakang ekonomi atau akuntansi, sehingga belum memahami mengenai istilahistilah termasuk pembatasan-pembatasan yang terdapat di PSAK No. 45.
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
B. Saran LSM SIGAB belum menerapkan PSAK No. 45 secara keseluruhan pada penyajian laporan keuangannya. Saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan dalam penyusunan laporan keuangan LSM SIGAB yaitu sebaiknya karyawan bagian keuangan dan akuntan internal LSM SIGAB menambah pengetahuan dan pemahamannya mengenai PSAK No. 45 agar laporan keuangan yang disusun menjadi lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi. C. Keterbatasan Penelitian 1. Penulis tidak menyajikan informasi mengenai data laporan aktivitas secara lengkap, karena informasi tersebut bersifat rahasia dan tidak boleh dipublikasikan. 2. Penulis tidak menyajikan informasi mengenai data laporan arus kas (cash
flow) secara lengkap, karena informasi tersebut bersifat rahasia dan tidak boleh dipublikasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Astrawati. 2002. Evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba yang Didasarkan Pada PSAK No. 45, Skripsi S1, tidak dipublikasikan. Yogyakarta : Fakultas Ekonimi Universitas Sanata Dharma. Bastian, Indra. 2007. Akuntansi untuk LSM dan Partai Politik. Jakarta: Erlangga. Citra, Norita. 2014. Studi Penerapan PSAK 45 Yayasan Panti Asuhan Yabappenatim Jember, Jurnal, dipulikasikan. Jember: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember. Halim, Abdul. 2012. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 45. Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Mahsun, Mohamad, Firma Sulistyowati, dan Andre Purwanugraha. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Cetakan Pertama. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Mahsun, Mohamad, Firma Sulistyowati, dan Andre Purwanugraha. 2013. Akuntansi Sektor Publik. Cetakan Keempat. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE. Nur, Anita. 2004. Evaluasi Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 dalam Penyusunan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba, Skripsi S1, tidak dipublikasikan. Yogyakarta : Fakultas Ekonimi Universitas Sanata Dharma. Repi, Wahyu, Grace Mogi, dan Heince Wokas. 2015. Analisis Penerapan PSAK No. 45 (Revisi 2011) tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba Pada Stikes Muhammadiyah Manado, Jurnal, dipublikasikan. Manado: Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado. Ribka, Chenly. 2013. Penerapan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Berdasarkan PSAK No 45 Pada Gereja BZL, Jurnal, dipublikasikan. Manado: Fakultas Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado. Werdana, Sri dan Kho, Stanley. 2015. Penerapan PSAK No. 45 Tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Pada Masjid Nurul Huda
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Kawangkoan, Jurnal, dipublikasikan. Universitas Sam Ratulangi Manado.
Manado:
Fakultas
Ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
PEDOMAN WAWANCARA: A. Gambaran Umum Organisasi: 1. Kapan Organisasi SIGAB didirikan? 2. Apa alasan dibentuknya Organisasi SIGAB? 3. Bagaimana struktur Organisasi SIGAB? 4. Di manakah alokasi Organisasi SIGAB? 5. Apa visi dan misi Organisasi SIGAB? 6. Apa nilai-nilai dari Organisasi SIGAB? 7. Apa saja strategi program Organisasi SIGAB? 8. Bagaimana strategi dalam mewujudkan cita-cita Organisasi SIGAB? 9. Apa saja program/ aktivitas yang telah dilaksanakan oleh Organisasi SIGAB?
B. Laporan Keuangan Organisasi: 1. Bagaimana proses penyusunan laporan keuangan Organisasi SIGAB? 2. Apa saja dokumen pendukung yang ada untuk menyusun laporan keuangan Organisasi SIGAB? 3. Apakah terdapat penomoran rekening di Organisasi SIGAB? 4. Bagaimana laporan posisi keuangan tahun 2014 di Organisasi SIGAB? 5. Bagaimana laporan aktivitas tahun 2014 Organisasi SIGAB? 6. Bagaimana laporam arus kas tahun 2014 Organisasi SIGAB?’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
7. Bagaimana catatan atas laporan keuangan tahun 2014 Organisasi SIGAB?
C. Hambatan yang dialami Organisasi SIGAB dalam penerapan PSAK No. 45\ 1. Apakah sebagai pembuat laporan keuangan mengerti dan memahami isi PSAK No. 45? 2. Apa pengertian pembatasan permanen dan pembatasan teporer? 3. Mengapa Organisasi SIGAB tidak mengelompokkan sumbangan dan aktiva berdasarkan pembatasan yang diatur PSAK No. 45? 4. Berapa jumlah staf bagian keuangan dan bagian akuntansi? 5. Apakah semua staf bagian keuangan dan bagian akuntansi mempunyai latar belakang pendidikan di bidang ekonomi/akuntansi? 6. Menurut anda, apakah Organisasi SIGAB sudah menerapkan PSAK No. 45? 7. Apakah hambatan/kendala dalam menerapkan PSAK No. 45? 8. Apakah Organisasi SIGAB siap jika diharuskan oleh lembaga donor untuk menerapkan pelaporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45 secara menyeluruh?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129