1
PENYALAHGUNAAN SHORT SELLING DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN EFEK, ANALISIS KASUS: PAUL BERLINER DENGAN THE BLACK STONE GROUP DAN ADS (ASTRID AMALIA 0504000372)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Sering dikatakan bahwa indikator kesuksesan suatu negara adalah pasar modal yang terorganisir dengan baik, likuid, efisien, terpercaya serta wajar. Pada era globalisasi dimana negara-negara di dunia dituntut untuk membuka diri seluas-luasnya bagi perdagangan bebas, ada beberapa kecenderungan perubahan dalam pola investasi.1 Pertama pola investasi akan bergeser dari investasi melalui jalur “Official Development Assistance” (ODA) dan “Foreign Direct Investment” (FDI) ke pola “portfolio investment”. Kedua, konsekuensi perubahan pola investasi tersebut menempatkan Pasar Modal pada peran yang lebih besar serta signifikan2. Pasar Modal mempunyai peran penting sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha menengah dan kecil untuk membangun dunia usaha serta sebagai wahana investasi bagi pemodal3.
1
Putu Ari Suta, ed., Menuju Pasar Modal Modern, (Jakarta: Yayasan SAD Satria Bhakti 2000), hal. 51 2
Ibid
3
M. Irsan Nasarudin, SH dan Indra Surya, SH., LL.M., Aspek Hukum Pasar Modal, (Jakarta: Prenada Media 2004), hal. 32
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
2 Ketiga, makin terintegrasinya Pasar Modal di dunia4. Keadaan semacam ini menyebabkan makin meningkatnya sisi penawaran yang amat penting dalam kemajuan perekonomian suatu Negara. Pasar tidak akan berkembang apabila integritas pasar tidak ditingkatkan, perlu pengawasan menyeluruh terhadap pihak-pihak terkait agar menaati seluruh aturan main yang berlaku di Pasar Modal5. Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Pasar Modal memegang peranan yang penting dalam kemajuan suatu negara. Pasar modal merupakan
salah
satu
sarana
untuk
mewujudakan
pembangunan
berkelanjutan, yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan, mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan masyarakat. Secara sederhana Pasar Modal dapat didefinisikan sebagai pasar yang memperjualbelikan berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri yang diterbitkan oleh perusahaan swasta6.Melalui pasar modal, sektor usaha mendapatkan sumber pembiayaan yang likuid dan masyarakat yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikannya melalui berbagai instrument yang ditawarkan. Secara umum, alasan pembentukan Pasar Modal adalah karena lembaga ini mampu menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pemilik dana) ke borrower (penerima dana) dengan menginvestasikan kelebihan dana yang dimiliki pemberi dana (lenders) dengan mengharapkan akan mendapatkan imbalan dari penyertaan dana tersebut7. Sedangkan dikatakan memiliki fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan bagi pemilik dana untuk
4
Suta, op.cit., hal. 51
5
Nasarudin, op.cit., hal. 31
6
Ibid., hal 13.
7
Ibid.
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
3
memperoleh imbalan (return) sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilihnya8. Secara garis besar, pasar modal adalah salah satu sumber pembiayaan jangka panjang. Keberadaan institusi ini bukan hanya sebagai wahana sumber pembiayaan saja, tetapi juga sebagai sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan kesempatan memperoleh dan meningkatkan kesejahteraan. Meskipun pasar modal Indonesia telah berkembang dengan pesat dewasa ini, namun upaya pengembangan di masa mendatang masih akan menuntut kerja keras dari seluruh pelaku pasar9. Keberadaan pasar modal menyebabkan semakin maraknya kegiatan ekonomi, sebab kebutuhan keuangan (financial need) pelaku kegiatan ekonomi, baik perusahaan-perusahaan swasta, individu maupun pemerintah dapat diperoleh melalui pasar modal. Instrumen Pasar modal yang diperdagangan antara lain berupa saham, obligasi, Indonesian Depository Receipt, efek beragun aset, efek derivatif seperti right, option, warrant, dll. Beberapa syarat yang harus dipenuhi demi terciptanya kondisi pasar modal yang kondusif adalah terciptanya situasi politik yang stabil disamping adanya pertumbuhan ekonomi. Ketidakpastian politik akan sangat mempengaruhi keadaan pasar karena investor menginginkan adanya sense of security. Selain itu juga diperlukan adanya suatu struktur ekonomi dimana badan usaha milik swasta turut memegang peranan penting. Apabila kegiatan pasar modal di suatu negara, berkembang dengan wajar maka keperluan perusahaan akan modal yang likuid pasti akan terpenuhi. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa sektor-sektor usaha akan berkembang serta meningkatkan pendapatan perusahaan dan masyarakat banyak. Pada saatnya nanti akan memberikan pemasukan bagi negara yang bersangkutan.
8
Suta, op.cit., hal. 2.
9
Nasarudin, op.cit., hal. 27
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
4
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan suatu infrastruktur yang memadai, kerangkan hukum yang kokoh, dan sikap professional dari pelaku pasar modal10. Adapun infrastruktur pasar modal dapat disebut memadai apabila telah dilengkapi dengan unsur pengawasan (market surveillance), Self Regulatory Organization, kliring, penyelesaian, dan penyimpanan yan baik. Sedangkan yang dimaksud dengan kerangka hukum yang kokoh adalah apabila telah mempunyai landasan hukum yang baik berupa undang-undang maupun peraturan pelaksananya yang mengatur seluruh aspek kegiatan pasar modal itu sendiri dan penegakan hukum yang semakin dipercaya. Kemudian, pelaku pasar modal dapat disebut professional apabila mereka memiliki kemampuan teknis yang diperlukan dan menjunjung tinggi etika profesinya masingmasing11. Peranan ketiga unsur pendukung tersebut akan menciptakan suatu sistem perdagangan yang teratur, wajar, efisien, yang pada gilirannya akan menghasilkan market confidence dan efisiensi pasar modal itu sendiri. Semua itu bermuara pada satu tujuan akhir, yaitu terciptanya pasar modal Indonesia yang kompetitif, aman, dan menarik dalam memenangkan persaingan di pasar global12. Kegiatan pasar modal di Indonesia diatur oleh Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995. Peraturan Perundangan lain yang terkait antara lain Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal serta Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal. Peraturan-peraturan tersebut dibuat salah satunya untuk mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang mungkin terjadi dalam pasar modal. Dalam kegiatan transaksi di lantai bursa, dikenal beberapa mekanisme. Seringkali di dalam pasar modal ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang menyebabkan adanya pelanggaran dalam pasar modal, dengan 10
Ibid., hal. 32
11
Ibid.
12
Ibid.
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
5
tujuan mendapat untung dari pelanggaran tersebut. Salah satu mekanisme yang sering kali luput dari pengawasan adalah short selling. Short selling adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam dunia keuangan, yaitu suatu cara untuk memperoleh profit dari penurunan harga dari sekuriti seperti saham atau obligasi. Sebagai kebalikan dari "short" ini adalah "long" yaitu strategi yang digunakan apabila diperkirakan harga akan mengalami suatu kenaikan13. Short selling adalah suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham di mana investor/trader meminjam dana (on margin) untuk menjual saham (yang belum dimiliki) dengan harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali dan mengembalikan pijaman saham ke pialangnya pada saat saham turun. Penjual "short" berutang kepada pialang, dimana pialang tersebut meminjam saham dimaksud dari investor lainnya yang memiliki saham yang ditransaksikan secara "long" ; pialang tersebut biasanya sangat jarang sekali melakukan pembelian saham secara nyata guna dipinjamkan kepada penjual "short"14. Pemberi pinjaman saham tersebut tidaklah kehilangan haknya untuk menjual saham yang dipinjamkannya, sehinga dengan demikian saat suatu saham dipinjamkan maka terdapat dua investor yang berhak untuk menjual saham yang sama dalam waktu yang bersamaan pula. Dari penjelasan diatas sebenarnya akan lebih aman untuk melakukan penjualan “long”, dimana tingkat resiko kerugian tidak besar. Akan tetapi ternyata ada spekulator yang melakukan spekulasi pada saat pasar sedang turun, bahkan pada saat pasar sedang mengalami bearish. Praktik perdagangan yang memungkinkan untuk memperoleh keuntungan pada saat pasar akan mengalami bearish adalah praktek transaksi dengan mekanisme short selling. Praktek ini mungkin belum popular di Indonesia, tapi seiring dengan majunya perkembangan pasar modal, maka tindak pidana atau pelanggaran yang akan terjadipun semakin beragam dan meluas.15
13
“Short Selling,”
, diakses 4 Mei 2008
14
Ibid
15
Wangsa Widjaya, “Short Selling juga dapat membuat bursa lebih aktif,” Bisnis Indonesia, 26 Oktober 1990
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
6
Salah satu risiko dari trsansaksi short selling adalah sering kali para spekulan salah membuat perhitungan sehingga mengalami kerugian dan gagal menyerahkan efek yang telah dijualnya itu pada T+4. Dimana artinya segala transkasi harus sudah selesaikan dalam waktu empat (4) hari sesudah transaksi (serah terima pembayarannya). Hal inilah yang kerap kali menjadi pangkal terjadinya pelanggaran di pasar modal. Risiko lain pada short selling adalah kemungkinan perolehan keuntungan adalah terbatas (harga hanya dapat turun maksimal menjadi nol) namun penjual dapat menderita kerugian tanpa batas. Untuk keperluan inilah maka short selling biasanya digunakan sebagai bagian dari strategi lindung nilai daripada sebagai sarana investasi16. Mayoritas short seller memberikan "order stop kerugian" (stop loss order) kepada pialangnya setelah melakukan short selling saham. Ini adalah merupakan order kepada pialang untuk melindungi posisi apabila harga dari saham naik hingga tingkat harga tertentu guna membatasi resiko kerugian serta menghindari timbulnya kewajiban yang tidak terbatas seperti disebutkan diatas17. Short selling terkadang disebut juga sebagai "strategi investasi pemasukan negatif" (negative income investment strategy) sebab tidak adanya potensi untuk memperoleh penghasilan dividen atau penghasilan dimana penghasilan satu-satunya adalah hanya dari selisih harga18. Timbulnya pelanggaran-pelanggaran di bidang pasar modal tentu meresahkan masyarakat karena modal utama bagi tumbuh kembangnya pasar modal adalah kepercayaan masyarakat pemodal serta konsistensi penegakan hukum pasar modal. Jika masyarakat tidak dapat mempercayakan kelebihan dana milik mereka untuk
berinvestasi
dalam
pasar
modal,
maka
akan
mengancam
berkembangnya pasar modal. Dan hal ini akan berakibat fatal bagi Indonesia
16
“Short Selling-Resiko,” , diakses pada 4
Mei 2008 17
Ibid.
18
Ibid.
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
7
pada khususnya dan dunia pada umumnya. Karena pelanggaran atas transaksi short selling tidak hanya dilakukan di Indonesia, melainkan seluruh dunia. Keadaan
yang
dapat
meresahkan
masyarakat
ini
pun
menjadi
kekhawatiran BAPEPAM - LK sebagai Pembina, pengatur, dan pengawas kegiatan pasar modal19. Dimana pada Undang-Undang No. 8 tahun 1995 pasal 5 huruf n, BAPEPAM - LK mempunyai wewenang untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian masyarakat sebagai akibat atas pelanggaran ketentuan di bidang pasar modal20. Sehingga pada tahun 1997 BAPEPAM - LK mengeluarkan Peraturan Nomor V.D.6 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM - LK Nomor: Kep09/PM/1997 tanggal 30 April 1997 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah, dan mengubah peraturan tersebut menjadi Peraturan Nomor V.D.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-258/BL/2008 tanggal 30 Juni 2008 tentang Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah Dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek. Peraturan mengenai short selling di Amerika Serikat
terdapat dalam
Securities and Exchange Commission Rule 10a-1(a), yang berisi tentang pembatasan harga, dan ditambah dengan “Regulation SHO” yang berlaku efektif sejak tanggal 7 September 200421. Pada dasarnya dalam pasar modal Amerika, short selling merupakan mekanisme transaksi yang sah. Tetapi penyalahgunaan akan short selling pun masih banyak terjadi. Penyalahgunaan short selling dapat terjadi dalam manipulasi pasar, misleading information, dan lain-lain. Sedangkan akibat dari penyalahgunaan short selling adalah cornering the market, short squeeze, dan membuat harga saham di pasar bursa selalu bergerak naik turun.
19
Indonesia, Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,LN No.8 Tahun 1995, TLN No.3608, pasal 3 ayat (1) 20
Ibid, pasal 5 huruf n
21
“Division Of Market Regulation: Responses To Frequently Asked Questions Concerning Regulation SHO,” , diakses pada tanggal 4 Mei 2008
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
8
Penulisan ini mengangkat hal tersebut yaitu untuk meninjau secara yuridis short selling yang terjadi di Amerika Serikat pada kasus The Blackstone Group’s yang mengakuisisi ADS dan mengaitkan Paul S. Berliner yang menyebarkan
informasi
palsu
juga
melakukan
short
selling,
serta
penyelesaiannya dengan hukum pasar modal Amerika Serikat dan dikaitkan dengan penegakan hukum mengenai short selling di Indonesia.
1.2 POKOK PERMASALAHAN Yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah
regulasi
Short
Selling
di
Amerika
Serikat
serta
perbedaannya dengan regulasi yang ada di Indonesia? 2. Bagaimanakah peranan SEC sebagai regulator pasar modal Amerika Serikat dan BAPEPAM –LK sebagai regulator pasar modal Indonesia dalam menghadapi kasus short selling? 3. Bagaimana penyelesaian kasus short selling di Amerika Serikat dan di Indonesia?
1.3 TUJUAN PENELITIAN Secara umum, tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai short selling yang terjadi di Amerika Serikat dikaitkan dengan penegakan hukum short selling di Indonesia. Sementara itu yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaturan Short Selling di Amerika Serikat serta perbedaannya dengan regulasi yang ada di Indonesia. 2. Mengetahui peranan yang dilakukan oleh
SEC
sebagai Regulator Pasar
Modal Amerika Serikat dan BAPEPAM – LK dalam menghadapi kasus short selling. 3. Mengetahui cara penyelesaian permasalahan short selling di Amerika Serikat dan di Indonesia
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
9
1.4 DEFINISI OPERASIONAL Beberapa pengertian dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. BAPEPAM – LK merupakan:
“otoritas tertinggi dalam pasar modal Indonesia yang melaksanakan fungsi pembinaan, pengaturan, dan pengawasan guna mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.”22 2. Bursa Efek adalah:
“pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.”23
3. Efek adalah:
“Surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangkan atas efek, dan setiap derivatif dari efek.”24
4. Emiten adalah: “pihak yang melakukan penawaran umum”25
5. Pasar Modal adalah:
22
Darmadji, op.cit., hal 14
23
Ibid., pasal 1 angka 4
24
Indonesia,op.cit., pasal 1 angka 5
25
Ibid, pasal 1 angka 6
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
10
“suatu kegiatan yang berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek.”26
6. Penjamin Emisi Efek adalah:
“pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.”27
7. Perantara Pedagang Efek adalah:
“pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.”28
8. Perusahaan Efek adalah:
“pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, atau Manajer Investasi.”29
9. Portofolio Efek adalah
“kumpulan efek yang dimiliki oleh orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok terorganisasi.”30
10. Prinsip Keterbukaan adalah: 26
27
Ibid, pasal 1 angka 13 Ibid., pasal 1 angka 17
28
Ibid., pasal 1 angka 18
29
Ibid., pasal 1 angka 21
30
Indonesia, op.cit., pasal 1 angka 24
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
11
“pedoman umum yang mensyaratkan Emiten, Perusahaan public dan pihak lain yang tunduk pada Undang-Undang Pasar Modal No. 8/1995 untuk menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap Efek dimaksud dan atau harga dari Efek tersebut.”31
11. Saham adalah:
“tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas.”32
12. Short selling adalah:
“Penjualan saham oleh seseorang dimana penjual tersebut tidak memiliki sekuritas tersebut atau menjual sekuritas yang dipinjam dari pihak lain.”33
1.5 METODE PENELITIAN Penulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yaitu cara pengumpulan data yang sumber utamanya berupa peraturan perundangundangan, kasus hukum, dan buku-buku bacaan. Metode Penelitian ini bersifat bersifat yuridis normatif, yaitu penelitian yang mengacu kepada norma hukum yang
terdapat 34
pengadilan
dalam
peraturan
perundang-undangan
dan
keputusan
yang mencakup penelitian terhadap asas-asas hukum, dan
penelitian terhadap sistematika hukum.35 31
Ibid. pasal 1 angka 25
32
Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhrudin, Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab, (Jakarta : Salemba Empat, 2001), hal. 5 33
Johar Arifin dan Muhammad Fakhrudin, Kamus Istilah Pasar Modal, Akuntansi, Keuangan, dan Perbankan, (Jakarta: Gramedia, 1999), hal. 321 34
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif:Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: Rajawali Pers,1983). hlm.13.
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
12
Dalam penelitian ini, bahan hukum primer yang digunakan berupa peraturan perundang-undangan tentang pasar modal, peraturan Bapepam - LK, Securities Exchange Act of 1934, dan Regulation SHO. Sedangkan bahan hukum sekunder yang digunakan seperti artikel ilmiah, bahan yang diperoleh dari internet, teori atau pendapat para sarjana, buku, makalah, majalah, dan surat kabar di Indonesia dan Amerika Serikat. Bahan hukum tersier yang digunakan adalah kamus, ensiklopedi, skripsi dan tesis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis, yaitu apa yang dinyatakan secara tertulis atau lisan, dan perilaku nyata yang akan menghasilkan laporan penelitian yang deskriptif analitis yaitu laporan yang memberikan gambaran yang lengkap tentang manusia, keadaan dan gejala-gejala yang ada36, berupa data lapangan dan kepustakaan.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Dalam menguraikan permasalahan dan pembahasan atas skripsi ini, penulis membaginya ke dalam lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Merupakan pendahuluan skripsi yang berisi latar belakang, pokokpokok permasalahan dari skripsi ini, tujuan umum dan tujuan khusus penulisan skripsi, definisi opersional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II merupakan tinjauan umum mengenai pasar modal Amerika Serikat, yaitu mengenai pengertian dan sejarah pasar modal Amerika Serikat, Stock Exchange Commission Sebagai Regulator Pasar Modal Amerika Serikat, dan Tindak Pidana di Pasar Modal Amerika Serikat
35
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet. 3, (Jakarta: UI-Press, 1986), hlm.
51. 36
Ibid., hlm. 50.
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia
13
Bab III merupakan Short Selling di Indonesia dan Amerika Serikat, terdiri dari: Pengertian, Bentuk-bentuk, dan Jenis-jenis Short Selling, Perbandingan Regulasi Mekanisme Transaksi Perdagangan Efek dengan Short Selling di Indonesia dengan di Amerika Serikat, Resiko transaksi perdagangan dengan menggunakan Short Selling . Bab IV merupakan Analisis Kasus Short Selling yang dilakukan oleh Paul Berliner atas saham ADS yang diakuisisi oleh The Black Stone Group, yang terdiri dari: Hasil Putusan terhadap Kasus Short Selling dan Analisis praktek Short Selling dalam kasus ini dikaitkan dengan pengaturan Short Selling di Amerika Serikat. Bab V merupakan Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Penyalahgunaan short..., Astrid Amalia, FHUI, 2009 Universitas Indonesia