PENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI DIRECT GUIDANCEPADA SEKOLAH SASARAN KURIKULUM
Penelitian Tindakan terhadap Guru SMPN 1 Denpasar di Kota pada Tahun 2016
Disusun oleh : Hendra, M.Pd. NIP. 196310151987031012
DINAS PENDIDIKAN KOTA DENPASAR 2016
i
Lembar Pengesahan
PENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI DIRECT GUIDANCE PADA SEKOLAH SASARAN KURIKULUM
Penelitian Tindakan terhadap Guru SMPN 1 Denpasar di Kota Denpasar pada Tahun 2013
Disusun oleh : Hendra, M.Pd. NIP. 196310151987031012 Telah mendapat pengesahan dari : Jabatan
Koordinator Pengawas
Nama
Drs. I Wayan Sudira, M.Pd.
Mengetahui , Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar
Drs. I Made Padri, MM NIP. 196812231993031007
ii
Tanda tangan
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT , dzat yang telah memberikan taufik dan hidayah kepada peneliti, sehingga tumbuh motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan penyusunan laporan penelitian. Juga dengan perantaraan ilmu Nya peneliti dapat dengan mudah merampungkan laporan Penelitian Tindakan yang diberi judul “Peningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Direct Guidance Pada Sekolah Sasaran Kurikulum” (Penelitian Tindakan Terhadap Guru Smpn 1 Denpasar Di Kota Denpasar Pada Tahun 2016) ” sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Keberhasilan dalam penyusunan laporan penelitian ini tidak lain atas dukungan stakeholder pendidikan dilingkungan Dinas Pendidikan Kota Denpasar. Selain dari pada itu kamipun tidak mengecilkan jasa teman- teman dan dukungan dari keluarga tercinta. Untuk itu pada kesempatan ini kami selayaknya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasin, yang secara khusus kami tujukan kepada : 1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Denpasar yang telah banyak memberikan dukungan kepada kami untuk senantiasa berusahameningkatkan kualifikasi dan kompetensi dalam tugas kepengawasan. 2. Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan Kota Denpasar yang telah banyak memfasilitasi kami dalam kemudahan melakukan penelitian di wilayah kekuasaanya. 3. Koordinator Pengawas Kota Denpasar yang telah memberi suport kepada peneliti untuk melakukan penelitian. 4. Kepala SMPN 1 Denpasar yang telah kooperatif dan kolaboratif dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. 5. Guru-guru SMPN 1 Denpasar yang telah aktif dan sungguh-sungguh dalam kegiatan penelitian. Kamipun tidak menutup mata bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh karena itu dengan tulus hati peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran guna perbaikan dan penyempurnaan agar sesuai dengan apa yang kami harapkan. Terima kasih. Kuningan, Juli 2016 Peneliti
iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................ DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... BAB I. PENDAHULUAN......................................................................... A. Latar Belakang Masalah ......................................................... B. Identifikasi Masalah .............................................................. C. Pembatasan Masalah ............................................................. D. Rumusan Masaiah ................................................................. E. Tujuan Penelitian ................................................................... F. Manfaat Penelitian ................................................................. BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR ................ A. Kajian Pustaka ....................................................................... 1. Kompetensi Guru ............................................................ 2. Rencana Pelaksanaan Pelajaran ...................................... 3. Bimbingan Langsung ...................................................... B. Kerangka Berfikir ................................................................. C. Perumusan Hipotesis Tindakan .............................................. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................... A. Setting Penelitian ................................................................... B. Subjek Penelitian ................................................................... C. Data dan Sumber Data ........................................................... D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... E. Validasi Data ......................................................................... F. Teknik Analisis Data ............................................................. G. Indikator Kinerja .................................................................... H. Prosedur Penelitian ................................................................ DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................
iv
i ii v vi vii 1 1 5 5 6 6 6 8 8 8 16 16 23 25 25 25 26 27 27 28 28 29 30 31 33
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aktor utama dalam pendidikan adalah guru, sehinggga guru diharapkan menunjukan eksistensinya ditengah-tengah peserta didik. Tugas utama guru dalam peranya selaku penyelenggara pendidikan sebagaimana dijelaskan dalam peraturan adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran guru diharuskan untuk menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Pembelajaran merupakan jiwa institusi pendidikan yang mutunya wajib ditingkatkan secara terus menerus. Hal ini dapat dimengerti, karena peserta didik mendapatkan pengalaman belajar fomal terbanyak selama mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Kondisi ini menuntut semua pihak untuk menyadari pentingnya peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan, dimana guru adalah ujung tombaknya. Oleh karena itu kemampuan dan kompetensi guru selaku penyelengggara pendidikan betul – betul harus mendapat perhatian untuk selalu di upgrade secara berkelanjutan. Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang dimiliki mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau lebih. Pengalaman belajar tersebut semakin lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat Dalam suatu kegiatan belajar dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam kombinasi dan penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan belajar memiliki kombinasi dan penekanan yang berbeda dari kegiatan belajar lain tergantung dari sifat muatan yang dipelajari. Kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media untuk mempermudah penyampaian muatan-muatan dalam pembelajaran merupakan hal
v
penting yang tidak dapat diabaikan sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Disamping itu hal tidak kalah pentingnya adalah kepiawaian guru dalam pengelolaan kelas dan penggunaan model-model pembelajaran yang inovatif. Meskipun demikian, pengetahuan selalu menjadi unsur penggerak untuk pengembangan kemampuan lain. Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP tersebut agar pembelajaran interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Sejatinya RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. Berdasarkan pemantauan penulis yang juga sebagai pengawas pembina dan pendampingan implementasi kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Denpasar, banyak guru-guru yang menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak sesuai aturan yang dipergunakan. Untuk itu tugas pengawas dalam memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya harus dilakukan secara terus menerus dan komprehensif. Sehingga implementasi kurikulum 2013 yang penuh dinamika dalam berbagai aspek pembelajaran dapat diantisipasi dengan baik agar tetap pada rel yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan sesuai dengan ruang lingkup kepengawasan yang salah satunya adalah kepengawasan akademik. Di dalam buku kerja pengawas sekolah disebutkan bahwa supervisi akademik atau pengawasan akademik adalah fungsi pengawas yang berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian dan pelatihan profesional guru dalam a). merencanakan pembelajaran; b).melaksanakan pembelajaran; c). menilai hasil pembelajaran; d). membim bing dan melatih peserta didik, dan e). melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru. Berdasarkan uraian tersebut di atas perlu diupayakan pengawasan akademik berupa bimbingan langsung (Direct Guidance) dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disalah satu sekolah binaan penulis. Untuk itu penulis mengambil permasalah penelitian ini dengan judul
vi
“Peningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Melalui Direct Guidance Pada Sekolah Sasaran Kurikulum 2013”. B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah termasuk beberapa pemikiran di atas, teridentifikasi sejumlah permasalahan, sebagai berikut : 1. Banyak guru-guru yang membuat RPP asal saja, bahkan tidak sedikit yang melakukan copy paste. 2. Banyak guru-guru yang membuat RPP tidak sesuai aturan yang berlaku. 3. RPP yang dikembangkan guru tidak menyesuaikan dengan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan. 4. Kompetensi guru dalam penyusunan RPP baik secara individu maupun berkelompok (MGMP) sekolah masih belum kompeten. 5. Supervisi akademik oleh pengawas pembina terhadap guru-guru dalam penyusunan RPP masih belum optimal. C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan kepada latar belakang masalah yang telah diuraikan dan beberapa identifikasi masalah di atas, rumusan masalahnya adalah : Apakah melalui penerapan direct guidance dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada sekolah sasaran kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Denpasar ? D. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan : Untuk mengetahui peningkatan kompetensi guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada sekolah sasaran kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Denpasar melalui direct guidance. E. MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkandapat memberikan manfaat, diantaranya: 1. Manfaat bagi peneliti a. Meningkatkan kemampuan profesionalisme peneliti untuk melakukan penelitian tindakan sekolah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di sekolah binaan peneliti. b. Meningkatkan kemampuan peneliti dalam menyusun serta menulis laporan dan artikel ilmiah.
vii
c. Sebagai motivasi bagi peneliti dalam membuat karya tulis ilmiah, sehingga dapat memberikan bimbingan kepada teman-teman kepala sekolah dan guru yang akan menulis. 2. Manfaat bagi guru : Dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3. Manfaat bagi sekolah Akan berdampak adanya peningkatan administrasi guru pada KBM yang lebih lengkap.Dapat meningkatkan kualitas pendidikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI DAN KONSEP
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). a. Hakikat RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian. Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana guru tersebut mengajar. Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.
viii
Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau secara bersama-sama melalui musyawarah guru MATA pelajaran (MGMP) di dalam suatu sekolah tertentu difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan. b. Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP Berbagai prinsip dalam mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut: 1) RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran. 2) RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 3) Mendorong partisipasi aktif peserta didik 4) Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar. 5) RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya. d. Langkah-Langkah Pengembangan RPP 1) Mengkaji Silabus Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran,
ix
yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya. 2). Mengidentifikasi Materi Pembelajaran 3). Menentukan Tujuan Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan). 4). Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. 5). Penjabaran Jenis Penilaian Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. 6). Menentukan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu matapelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP. 7). Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya 4. Bimbingan Langsung Bimbingan adalah pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus, juga dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkungannya, serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensidirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat.
x
Sementara itu pengertian langsung menurut Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, ”langsung” adalah “terus”, bisa juga “tidak dengan perantara”, bisa berarti “tidak berhenti”, atau “berlanjut hingga beberapa lama.” Oleh karena itu sesuatu kegiatan yang dilakukan secara langsung berarti kegiatan yang dimaksud dilakukan oleh pelaku tanpa perantara pihak lain yang terjadi secara terus – menerus untuk waktu beberapa lama. Dengan demikian peran subyek dalam kegiatan ini sangatlah dominan. Berdasarkan pengertian bimbingan langsung dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa bimbingan langsung adalah pemberian bantuan yang diberikan seorang ahli kepada seseorang atau individu secara berkelanjutan berlangsung secara terus menerus untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan mendapat kemajuan dalam bekerja. B. Perumusan Hipotesis Berdasarkan kajian teori dan pengembangan kerangka berfikir tersebut, selanjutnya peneliti menyampaikan perumusan hipotesis sebagai berikut : Melalui penerapan direct guidance dapat meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada sekolah sasaran kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Denpasar.
xi
BAB III METODOLOGI A.
Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 pertimbangan :
Denpasar dengan
1. SMP Negeri 1 Denpasar menjadi salah satu sekolah sasaran dalam implementasi Kurikulum 2013. 2. Beberapa guru pengajar di kelas VII masih ada yang belum mendapatkan diklat implementasi Kurikulum 2013 3. Masih banyak guru – guru pangajar kelas VII yang belum paham dalam penyusunan RPP sesuai dengan implementasi Kurikulum 2013. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016 - 2017 dan berlangsung selama empat tahap pertemuan yang meliputi tahapan Perencanaan/persiapan penelitian, koordinasi persiapan tindakan pelaksanaan dan observasi penelitian serta Refleksi/evaluai hasil penelitian. Adapun jadwal kegiatanya disajikan dalam tabel 2.1. sebagai berikut: Waktu No
1 2 3 4 5 6 B.
C.
Agustus, 2016
Sept 2016
4
1
2
3
4
1
2
x
x x
x x
x x
x x x
x x x
x
Juli, 2016
Nama Kegiatan
Perencanaan Penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian Pelaksanaan Penelitian Penulisan Penelitian Pengolahan Data Penyusunan Hasil Penelitian
1
2
3
x x
x x
x x
Subyek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru-guru pengajar kelas VII yang menjadi sasaran kurikulum 2013 sebanyak 15 guru.
Data dan Sumber Data
xii
Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang pemahaman guru konsep penyusunan s RPP. hasil unjuk kerja penyusunan RPP, hasil evaluasi. Sedangkan untuk kolaborator/kepala sekolah diharapkan masukanmasukan tentang kondisi riil subyek penelitian.
D.
Tektik pengumpulan data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi dan wawancara. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi berupa rubrik, yang terdiri dari : 1. Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam Persiapan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama bimbingan berkelanjutan penyusunan RPP. 2. Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam Proses Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selama selama bimbingan berkelanjutan penyusunan RPP. 3. Rubrik Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 4. Format Pedoman Observasi untuk mengetahui kendala yang ditemukan Guru-guru selama bimbingan berkelanjutan dalam Penyusunan RPP. Rubrik ini diisi oleh peneliti melalui pangamatan sebelum, pada saat, dan sesudah proses penyusunan RPP. Hasilnya digunakan untuk menentukan tindakan selanjutnya. E. Validasi Data
Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas adalah : 1. Face Validity
: Pengecekan setiap anggota kelompok
2. TriaguJation
: Menggunakan berbagai sumber data
3. Critical Reflection
: Mempertahankan mutu refleksi pada tiap siklus.
F.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data-data yang telah dikumpulkan antara lain dengan teknik analisis diskriptif serta analisis kritis. Teknik analisis ini mencakup kegiatan mendiskripsikan data-data dalarn tabel, bagan atau diagram. Mengungkap kelebihan dan kelemahan kinerja guru, proses aktifitas dan kreatifitas guru dalam kegiatan supervisi serta evaluasi kegiatan, materi ini dilakukan secara berkelanjutan untuk tiap-tiap siklus penelitian. Data yang diperoleh dianalisis dengan merujuk pada teknik analisis yaitu interpretasi data hasil observasi, hasil analisis kegiatan , dengan kategori : Rentang niiai
Kualifikasi
>_80 %
Sangat baik
xiii
G.
70 - 80 %
Baik
60 - 70 %
Cukup
50 - 60 %
Kurang
< 50 % --
Sangat kurang
Indikator Kinerja
Kualitas pembinaan / supervisi terhadap kompetensi pedagogik meliputi: 1.
Pemahaman konsep penyusunan RPP.
2.
Pelaksanaan penyusunan RPP
3.
Kemampuan penyusunan instrument penilaian
Indikator Kinerja untuk siklus I 1) 70 % guru mengalami peningkatan pemahaman kompetensi. 2) 75 % guru melaksanakan penyusunan administrasi pembelajaran 3) 55 % guru memiliki kemampuan mengevaluasi Target untuk setiap sikius berikutnya mengalami peningkatan 20% H.
Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). PTS merupakan suatu prosedur penelitian yang diadaptasi dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Prosedur penelitiannya dilakukan secara siklikal. Setiap siklus dimulai dari (1) perencanaan awal, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Jika digambarkan, siklus kerja PTS ini adalah sebagai berikut :
xiv
Gambar 3.1. Siklus Penelitian 1. Perencanaan Yaitu membuat rencana perbaikan berdasarkan adanya masalah atau kondisi yang menuntut diperbaiki. Hal ini meliputi persiapan bahan-bahan yang diperlukan dalam tahap pelaksanaan, menentukan siapa (subyek penelitian dan teman berkolaborasi), kapan (jadwal pelaksanan), dan tempat pelaksanaan. 2. Pelaksanaan (Action) Yaitu melakukan tindakan substantif penelitian melalui intervensi skala kecil guna memperbaiki kondisi yang diteliti. 3. Observasi (Observation) Yaitu kegiatan mengamati, mengenali sambil mendokumentasikan (mencatat dan merekam) terhadap proses, hasil, pengaruh dan masalah baru yang mungkin saja muncul selama proses pelaksanaan tindakan. 4. Refleksi (Reflection) Yaitu melakukan renungan, kajian reflektif diri secara inquiri, partisipasi diri (partisipatoris), kolaborasi terhadap latar alamiah dan impiikasi dari suatu tindakan, dengan melakukan analisis terhadap rencana dan tindakan yang sudah dilaksanakan dan hasil yang dicapai, dan apa yang belum dapat atau sempat dilakukan. Hasil dari siklus pertama ini menjadi masukan bagi pelaksanaan siklus kedua yang terdiri dari perulangan keempat langkah yang ada pada siklus pertama. Hal ini terjadi karena dimungkinkan setelah melalui siklus pertama, peneliti menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas, sehingga perlu dipecahkan melalui siklus selanjutnya. Dengan demikian, berdasarkan hasil tindakan atau pengalaman pada siklus
xv
pertama peneliti akan kembali melakukan langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi pada siklus kedua, dan seterusnya, dan berhenti apabila telah berdampak positif terhadap proses dan hasil yang diperoleh dari tindakan tersebut berhasil” (Sudjana, 2009 : 8).
xvi