Peningkatan Penguatan Secara Berkelanjutan Continuous and Improved Strengthening Menjalankan aktivitas usaha sebagai Bank umum dalam menjalin kemitraan dengan seluruh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) maupun badan usaha lainnya sehingga dapat memberikan nilai lebih bagi masyarakat luas merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh PT Bank Kesejahteraan Ekonomi. Keinginan tersebut kami maknai sebagai komitmen yang diwujudkan dengan tetap berfokus dalam penguatan peningkatan pelayanan kepada KPRI sebagai fokus pangsa pasar yang dikelola dengan tetap memperkuat penerapan prinsip tata kelola yang baik dan kehati-hatian dalam praktik usaha yang dijalankan. Selama tahun 2011, Bank Kesejahteraan telah melaksanakan beragam aksi korporasi dalam mewujudkan peningkatan kualitas produk dan layanan kepada nasabah maupun seluruh pemangku kepentingan. Keseluruhan tindakan tersebut merupakan bentuk upaya kami untuk tetap dapat terus tumbuh semakin kuat dalam keberhasilannya mencapai visi untuk menjadi Bank Umum yang sehat, handal dan disegani, serta menjadi kebanggaan bagi masyarakat luas. Memandang ke depan, Bank Kesejahteraan akan tetap mempertahankan posisi sebagai bank fokus dalam pelayanan kepada koperasi primer di seluruh Indonesia sehingga dapat terus berperan memberikan kesejahteraan bagi Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya.
The objective of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi is to run its business activity as a commercial bank by promoting partnership with Cooperatives of Indonesian Civil Servants (Koperasi Pegawai Republik Indonesia – KPRI) or other enterprises in order to give more values to the society. We consider this desire as a commitment which must be materialized by focusing on the improvement of of its service to KPRI as the main market which must be managed with good governance and prudence principles. During 2011, Bank Kesejahteraan had taken various corporate activities to improve the quality of its products and services to customers and all stakeholders. Those activities were our effort to grow stronger to achieve our vision to become a healthy, respected and reliable commercial bank which be the proud of society. Looking forward, Bank Kesejahteraan will maintain its position as the bank which focus on its service to all prime cooperatives in Indonesia so that it can play its roles to provide the good welfare to the civil servants and their families.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
1
48 Pinjaman Yang Diterima
PROFIL BANK KESEJAHTERAAN PROFILE OF BANK KESEJAHTERAAN 6 Ikhtisar Keuangan & Operasional Financial and Operational Summary
8 Sekilas Pencapaian 2007-2011 Achievement 2007 – 2011 at a Glance
11 Laporan Dewan Komisaris Report of The Board of Commissioners
14 Laporan Direksi Report of The Board of Directors
20 Identitas Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan’s Identity
21 Sekilas Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan At a Glance
22 Kilas Balik Bank Kesejahteraan Flashback of Bank Kesejahteraan
23 Visi dan Misi Vision and Mission
25 Nilai Budaya Culture Values
26 Struktur Organisasi Organizational Structure
28 Bidang Usaha Field of Business
31 Jaringan Network
33 Strategi Bisnis Bussiness Strategy
34 Peristiwa Penting Tahun 2011 Important Events in 2011
34 Penghargaan Tahun 2011 Awards in 2011
Borowings
49 Pinjaman Subordinasi Subordinated Loan
49 Ekuitas Equity
50 Laporan Laba Rugi Statement Of Income
50 Pendapatan Bunga Interest Revenue
52 Beban Bunga Interest Expenses
54 Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Revenue
55 Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income
55 Beban Usaha Operating Expenses
56 Laba Operasional Operating Profit
56 Laba Bersih Net Profit
56 Kecukupan Modal Capital Adequacy Rate
57 Rasio Keuangan Terkait Solvabilitas Dan Kolektibilitas, Likuiditas, Dan Rentabilitas Bank Financial Ratio Related To Solvability And Collectibility, Liquidity And Rentability Of Bank
57 Solvabilitas Dan Kolektibilitas Solvability And Collectibility
57 Likuiditas Liquidity
58 Rentabilitas Rentability
58 Struktur Modal Capital Structure
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALISYS AND REVIEW 38 Kinerja Keuangan Financial Performance
39 Aset Assets
40 Aset Produktif Productive Assets
44 Kas Cash
44 Giro pada Bank Indonesia (BI) Current Account with Bank Indonesia
45 Giro Pada Bank Lain Current Account With Other Banks
45 Penempatan Pada Bank Indonesia Dan Bank Lain Placement With Bank Indonesia And Other Banks
45 Aset Tetap Fix Assets
45 Kewajiban Liability
46 Dana Pihak Ketiga Third Party Deposits
48 Simpanan Dari Bank Lain Deposits From Other Banks
2
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
59 Komponen Substansial Atas Pendapatan Dan Beban Lainnya Substantial Components On Income And Other Expenses
59 Ikatan Material Yang Terkait Dengan Belanja Modal Material Bound Related To Capital Expenditure
59 Arus Kas Cashflow
60 Komitmen Dan Kontinjensi Commitment And Contingency
61 Dampak Perubahan Suku Bunga Terhadap Kinerja Bank Impact Of Interest Rate Fluctuation To The Bank Performance
61 Kemampuan Membayar Hutang Dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Ability To Pay Debts And Receivables Collectibility Level
61 Informasi Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Information After The Date Of Audit Report
62 Informasi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan Transaksi Afiliasi Material Information With Conflict Of Interests And Affiliated Transactions
62 Informasi Keuangan Luar Biasa Extraordinary Financial Information
62 Perkembangan Terakhir Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Dan Peraturan Baru Latest Development Of The Implementation Of The New Financial Account Standard And Rules
63 Aspek Pemasaran Marketing Aspect
Daftar Isi Contents
112 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait 65 Prospek Usaha Business Prospect
65 Akses Informasi Akses Informasi
66 Rencana Strategis Bank Bank Strategic Plan
Provision Of Funds To Related Parties
112 Penyimpangan Internal Dan Permasalahan Hukum Internal Fraud And Legal Issue
112 Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Bank Bank’s Financial And Non-Financial Condition Transparency
113 Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Conflict Of Interest Transactions
113 Hasil Self Assesment Penerapan GCG
INFORMASI BAGI PEMEGANG SAHAM
INFORMATION FOR SHAREHOLDERS 70 Komposisi Pemegang Saham Composition of Shares Ownership
70 Harga Saham Price of Shares
70 Kebijakan Dividen Policy on Dividend
70 Struktur Permodalan Capital Structure
71 Kepemilikan Saham dan Shares Option Shares Ownership and Shares Options
71 Penawaran Umum dan Pencatatan Efek Public Offer and Registration of Securities
71 Buy Back Saham dan Buy Back Obligasi Bank Shares Buy Back and Bond Buy Back of the Bank
71 Daftar Perusahaan Asosiasi List of Associated Companies
71 Akuntan Independen Perseroan Company’s Independent Auditor
Result of The Self-Assesment of GCG Implementation
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN TEKNOLOGI INFORMASI
DEVELOPMENT OF THE HUMAN RESOURCES AND INFORMATION TECHNOLOGY 120 Sistem Penerimaan Pegawai Recruitment System
121 Strategi Penerimaan Pegawai Recruitment Strategy
121 Upaya Peningkatan Kompetensi SDM Improvement on Human Resources Competency
123 Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Employees’ Performance Evaluation System
126 Pelaksanaan Kesetaraan dan Kesejahteraan Pegawai Implementation of employees’ welfare and equality
127 Perbandingan Rasio Gaji Tahun 2011 Salary ratio comparison in 2011
127 Rencana dan Strategi Sumber Daya Manusia Tahun 2012 The Implementation of Corporate Social Responsibility in 2011
127 Komposisi Jumlah Pegawai
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
CORPORATE GOVERNANCE 74 Kebijakan GCG Policy on GCG
The Employee Structure
128 Whistleblowing System Whistle-Blowing System
129 Teknologi Informasi Information Technology
75 Struktur dan Mekanisme GCG
130 Pengembangan Sumber Daya Manusia di IT
75 Rapat Umum Pemegang Saham
130 Rencana Pengembangan IT di Masa Mendatang
Structure and Mechanism of GCG Shareholders General Meeting
Human Resources Development in IT IT Development Plan in the Future Information Technology
76 Dewan Komisaris The Board of Commissioners
81 Direksi The Board of Directors
86 Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris Relationship of the Directors and Commissioners
87 Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris The Committees under The Board of Commissioners
94 Komite di Bawah Direksi Committees under The Board of Directors
100 Fungsi Kesekretariatan Secretarial Functions
100 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities (CSR)
103 Fungsi Kepatuhan Compliance Functions
106 Fungsi Audit Intern Internal Audit Functions
107 Fungsi Audit Ekstern
INFORMASI PERUSAHAAN
INFORMATION ON THE COMPANY 134 Profil Anggota Dewan Komisaris
Profile of members of the Board of Commissioners
138 Profil Anggota Direksi Profile of members of the Board of Directors
142 Susunan Manajemen Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan's Management Structure
143 Tanggung Jawab Pelaporan Responsibility Of The Report
144 Nama dan Alamat Lembaga Profesi Penunjang Name and Address of Supporting Professional Institutions
145 Alamat Kantor Pusat dan Kantor Cabang Addresses of the Head Office and Branch Offices
LAPORAN AKUNTAN PUBLIK 2011 AUDIT REPORT 2011
External Audit Functions
107 Penerapan Manajemen Risiko Risk Management Implementation
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK
REFFERENCE OF THE REGULATIONS OF THE BAPEPAM-LK
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
3
Profil
Bank Kesejahteraan Profile Of Bank Kesejahteraan
4
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
6 Ikhtisar Keuangan & Operasional Financial and Operational Summary
8 Sekilas Pencapaian 2007-2011 Achievement 2007 – 2011 at a Glance
10 Laporan Dewan Komisaris Report of The Board of Commissioners
14 Laporan Direksi Report of The Board of Directors
20 Identitas Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan’s Identity
21 Sekilas Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan At a Glance
22 Kilas Balik Bank Kesejahteraan Flashback of Bank Kesejahteraan
23 Visi dan Misi Vision and Mission
24 Nilai Budaya Culture Values
26 Struktur Organisasi Organizational Structure
28 Bidang Usaha Field of Business
31 Jaringan Network
33 Strategi Bisnis Bussiness Strategy
34 Peristiwa Penting Tahun 2011 Important Events in 2011
34 Penghargaan Tahun 2011 Awards in 2011
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
5
Ikhtisar Keuangan Dan Operasional Financial and Operational Summary
(Rp juta/IDR million)
NERACA
2011
2010
2009
2008
2007
BALANCE SHEET
Total Aset
2.546.226
2.077.274
1.538.493
1.359.896
1.023.550
Total Asset
Aset Produktif
2.362.004
1.937.520
1.466.081
1.298.779
988.460
Productive Asset
Kredit yang Diberikan
1.919.452
1.610.683
1.334.142
1.164.332
702.992
Loans
Penempatan pada BI dan Bank Lain
108.990
279.568
44.854
93.304
43.996
Placement with BI and other banks
Efek-Efek
330.687
43.877
84.864
38.911
238.990
Marketable Securities
2.876
3.392
2.221
2.233
2.482
Current Accounts with other banks
43.290
43.004
29.802
24.216
16.970
Allowance for impairment losses
Aset Non Produktif
227.512
182.758
102.214
85.330
52.060
Non Productive Assets
Dana Pihak Ketiga
2.155.115
1.707.883
1.303.158
1.126.635
746.948
Third Party Loans
17.387
14.938
22.347
12.709
14.370
Current Accounts
Tabungan
142.489
113.076
94.763
79.518
49.025
Savings
Deposito
1.995.239
1.579.868
1.186.048
1.034.408
683.553
Time Deposit
113.399
135.479
30.049
42.325
103.350
Deposits from other banks
14.000
-
-
-
-
Subordinate Debts
Ekuitas
234.322
211.076
173.025
161.317
148.600
Equity
Modal Disetor
138.653
127.647
118.305
108.554
101.948
Paid In Capital
23.464
24.330
10.489
9.709
9.709
Additional Paid In Capital
Giro pada Bank Lain Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
Giro
Simpanan dari Bank Lain Pinjaman Subordinasi
Tambahan Modal Disetor
6
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
(Rp juta/IDR million)
LAPORAN LABA RUGI
2011
2010
2009
2008
2007
STATEMENT OF INCOME
Pendapatan Bunga
343.766
283.805
232.425
182.764
117.892
Interest Revenue
Beban Bunga
203.282
163.420
154.402
103.638
56.223
Interest Expenses
Pendapatan Bunga Bersih
140.484
120.385
78.023
79.126
61.669
Interest Revenue – Net
1.958
1.209
995
947
853
Other Operating Revenue
Beban Operasional
82.924
74.227
48.610
46.351
34.583
Operational Expeses
Laba Operasional
59.517
47.367
30.408
33.722
27.940
Operational Profit
Laba Sebelum Pajak
59.312
47.117
30.218
33.538
28.010
Profit Before Tax
Beban Pajak
15.207
12.398
8.896
10.401
8.663
Tax Expenses
Laba Bersih
44.104
34.718
21.323
23.137
19.347
Net Profit
Laba per Saham Dasar
3.087
2.806
1.818
1.992
1.666
Basic Earnings Per Share
RASIO KEUANGAN (%)
2011
2010
2009
2008
2007
FINANCIAL RATIO (%)
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
10,87
11,92
12,09
13,7
20,89
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva (ROA)
2,59
2,66
2,14
2,83
3,86
Return on Average Assets (ROA)
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas (ROE)
22,11
19,7
13,94
16,02
14,28
Return on Average Equity (ROE)
Marjin Pendapatan Bunga Bersih (NIM)
6,85
6,94
5,71
7,68
8,85
Net Interest Margin (NIM)
NPL Gross
1,16
1,37
1,64
1,49
1,84
NPL Gross
NPL Netto
0,02
-
0,45
0,43
0,48
NPL Netto
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
82,74
83
86,79
81,52
76,47
Ratio of Operational Expenses to Operational Revenue
LDR
89,06
94,31
102,38
103,35
94,12
LDR
Pendapatan Operasional Lainnya
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
7
SEKILAS PENCAPAIAN 2007-2011 Achievement 2007 – 2011 at a Glance
Bank Kesejahteraan senantiasa terus melanjutkan upaya untuk memperkuat dominasi dalam pelayanan yang fokus kepada seluruh koperasi primer sebagai pangsa pasar utamanya dengan tetap memberikan produk dan layanan perbankan yang modern guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik.
Bank Kesejahteraan always works to continuously strengthen its service domination which focus on all Prime Cooperatives as its main market by providing modern banking products and services to meet the needs of Indonesian people without ignoring the prudence principle and the good corporate governance.
Aset/Assets
Kredit/Credits
(Rp. Jutaan/IDR Million)
3.000.000
(Rp. Jutaan/IDR Million)
2.500.000 2.546.226
2.500.000
1.919.452
2.000.000
2.077.274
1.610.683
2.000.000 1.500.000
1.538.493 1.359.896
1.500.000
1.164.331
1.023.550
1.000.000
1.000.000
702.992
500.000
500.000
0
0
500.000 2.500.000
Dana Pihak Ketiga/Third Party Loans 2.155.115 1.707.882
1.500.000
1.303.158
59.311 47.116
50.000 40.000 30.000
746.948 20.000
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
(Rp. Jutaan/IDR Million)
0 60.000
1.126.635
8
Laba/Profit
10.000 70.000
(Rp. Jutaan/IDR Million)
0 2.000.000
1.000.000
1.334.142
33.538 28.010
30.733
CAR
Ekuitas/Equity (Rp. Jutaan/IDR Million)
250.000
234.322
25% 20,89%
211.075
20%
200.000
150.000
148.599
161.317
173.621
12,09%
100.000
10%
50.000
5%
0
0%
NIM
10% 9%
13,70%
15%
10,87%
ROE 25%
8,85%
22,10% 7,68%
8%
11,92%
6,94%
7%
19,70%
20%
6,85%
16,02% 5,71%
6%
15%
14,28%
13,84%
5% 4%
10%
3% 2%
5%
1% 0%
0%
NPL 2% 2% 2% 1% 1% 1% 1% 1%
BOPO 88%
1,84%
86,79%
86%
1,61% 1,49%
83,00%
84%
1,37% 1,16%
Operating Expenses to Operating Income 82,74%
81,52%
82% 80% 78%
76,47%
76%
0%
74%
0%
72%
0%
70%
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
9
10
”PT Bank Kesejahteraan Ekonomi telah berhasil mencapai sebagian besar rencana dan strategi yang ditetapkan untuk tahun 2011 baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif”
”PT Bank Kesejahteraan Ekonomi has achieved most of the plans and strategies that have been determined for the year of 2011 both quantitative and qualitative.”
Para Pemangku Kepentingan yang terhormat, Kami senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat segala rahmat dan karunia yang tak pernah putus dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas sebagai salah satu pelaksana fungsi intermediasi dan melaporkan pencapaian-pencapaian yang diraih Bank Kesejahteraan sepanjang tahun 2011. Di tahun 2011, Bank Kesejahteraan berhasil meraih pencapaian yang sangat baik dilihat dari sisi kuantitatif maupun kualitatif. Kondisi tersebut merupakan hasil dari strategi dan kebijakan manajemen yang didukung dengan perhatian dan hasil kerja keras tim Direksi beserta seluruh jajaran karyawan Bank Kesejahteraan dalam meletakkan landasan yang kuat untuk mengimplementasikan rencana bisnis jangka panjang di tengah kondisi perekonomian makro Indonesia yang positif sepanjang tahun 2011.
The honorable Stakeholders, We are always thankful and praising God Almighty for the blessing and the mercy that constantly given to us so that we could accomplish the assignment as one of the executive intermediation functions and report the goals achieved by Bank Kesejahteraan within 2011. In 2011, Bank Kesejahteraan has reached an excellent achievement from both quantitative and qualitative sides. That condition was the result of management strategies and policies supported with attention and hard work of all directors and employees of Bank Kesejahteraan in order to put a strong foundation to implement the long term business plan in the positive macro economy condition in Indonesia during 2011.
Perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2011 dapat terjaga pada jalur yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan yang mencapai 6,5% dengan inflasi 3,79% (yoy). Pertumbuhan ini lebih
In 2011, Indonesian economy was well maintained in the expected path with 6.5% of growth value and 3.79% of inflation rate. This growth value was higher than the growth value in 2010
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Laporan Dewan Komisaris Report Of The Board Of Commissioners
dari kiri-kanan/left to right: Jusuf Amiruddin SE.MM, Prof. DR.Wagiono Ismangil, DR. Mahyuddin Ramli, MBA, Drs. Achmad Subianto, MBA
tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan di tahun 2010 yang hanya mencapai pada level 6%. Kondisi tersebut tidak terlepas dari dukungan kondusifnya sistem keuangan Indonesia, termasuk bagi industri perbankan yang mampu menunjukkan resiliensi di tengah goncangan keuangan global untuk tetap menjalankan fungsinya sebagai agen intermediasi. Kemudian Bank Indonesia berhasil menjaga suku bunga acuan atau BI Rate pada level 6% dengan terus menyempurnakan fungsinya dalam mendorong intermediasi perbankan salah satunya melalui penerapan kebijakan Transparansi Informasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) untuk dapat memantau perkembangan suku bunga perbankan dan memberikan keleluasaan masyarakat dalam mengambil keputusan kredit guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
which was reached in the level of 6%. This condition is supported by Indonesian conducive monetary system, including banking industries which are able to present the resiliency in the global monetary crisis to keep running its functions as intermediation agents. Bank Indonesia has maintained BI Rate in the level 6% and kept improving its function in supporting banking intermediation through policy implementation of Information Transparency of Prime Lending Rate (SBDK) in order to monitor the bank rate growth and to give the public opportunity in making the credit decision in order to fulfill the daily needs.
Selain itu, untuk keseluruhan tahun 2011 menunjukkan adanya apresiasi nilai tukar rupiah secara rata-rata di level Rp8.700-Rp9.000 per dolar AS. Sehingga kami melihat semua faktor dan kondisi ini menjadi kunci dalam pertumbuhan industri perbankan tahun 2011. Kami senantiasa terus memberikan dukungan agar peningkatan-peningkatan di aspek Tata Kelola Perusahaan/Good Corporate Governance dapat terus dilanjutkan sehingga sosialisasi kepada seluruh karyawan dapat pula berjalan semakin baik. Kami juga memberikan dukungan penuh pada upaya reorganisasi yang dilakukan manajemen untuk mampu mengikuti kebutuhan aktivitas bisnis tanpa mengesampingkan efisiensi dan optimalisasi operasional bank dalam memenuhi harapan nasabah yang semakin tinggi dan kompleks.
Besides, there was an appreciation for Rupiah exchange rate at the average level of IDR8,700-IDR9,000 per US Dollar. Therefore, we saw that these factors and conditions were the keys in the banking industries development in 2011. We kept supporting the improvements in Good Corporate Governance aspects to be continued so that the socialization to all employees can be properly improved. We also fully supported reorganization efforts performed by the management so that we were able to comply with the business activities without setting aside the bank’s operational efficiency and optimization in fulfilling the customers’ expectations which are getting higher and more complicated.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
11
12
Sebagai bank yang terus berkembang dan senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dan efisiensi operasional dalam pengelolaan bisnisnya, kami bangga dapat turut berperan dalam pembangunan negara melalui pembayaran pajak yang senantiasa bertambah seiring dengan peningkatan laba usaha kami. PT Bank Kesejahteraan Ekonomi sampai dengan akhir tahun 2011 telah berhasil mencapai sebagian besar target yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2011 antara lain keberhasilan bank dalam mencatat pencapaian aset hingga Rp2.546.226 juta dengan pertumbuhan kredit sebesar 19,17% dari Rp1.610.683 juta pada akhir tahun 2010 menjadi Rp1.919.452 juta pada akhir tahun 2011. Oleh karena itu, Laba Sebelum Pajak meningkat sebesar 25,88% dari Rp47.117 juta pada akhir tahun 2010 menjadi Rp59.312 juta pada akhir tahun 2011.
As an improving bank and always puts forward the carefulness principles and operational efficiency in its business management, we are proud of our participation in the nation’s development through tax payment which is constantly improving along with the increasing profit. PT Bank Kesejahteraan Ekonomi has reached most of the targets defined in the Bank Business Plan in 2011, among other things, the bank success in assets achievement reached IDR2,546,226 million with 19.17% credit growth from IDR1,610,683 million in the end of 2010 to IDR,919,452 million in the end of 2011. Therefore, the pretax rate increases 25,88% from IDR47,117 million in the end of 2010 to IDR59,312 in the end of 2011.
Hasil positif juga ditunjukkan melalui pertumbuhan dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga sebesar 26,19% dari Rp1.707.883 juta pada akhir tahun 2010 menjadi Rp2.155.115 juta di akhir tahun 2011. Dengan kondisi hasil finansial tersebut, rasio-rasio keuangan yang penting masih dapat terpelihara dengan baik, antara lain CAR berada pada level 10,87%, LDR 89,06%, dan NPL 1,16%. Meskipun pencapaian modal masih lebih rendah dari target yang diharapkan, namun permodalan bank masih tetap lebih tinggi di atas ketentuan yang ditetapkan oleh regulator. Di samping itu, kami berhasil meningkatkan efisiensi pengelolaan operasional bank dengan rasio BOPO sebesar 82,74% yang menunjukkan penurunan dari rasio yang sama pada tahun 2010 sebesar 83,00% dengan tetap mencapai rasio NIM sebesar 6,85% meski tren suku bunga pinjaman cenderung kompetitif akibat persaingan yang ketat di industri perbankan. Pencapaian finansial tersebut didukung pula oleh berbagai usaha (non-financial) antara lain penambahan jaringan dan layanan, perbaikan dan penyempurnaan pengawasan dan pengendalian intern, serta peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia.
Positive result also shown through the Third Parties Fund Raising growth from 26,19% of IDR1,707,883 million in the end of 2010 to IDR2,155,115 million in the end of 2011. In that financial result condition, the important monetary ratios are still well managed, among other thing, CAR at the level 10,87%, LDR 89.06%, and NPL 1,16%. Although the capital achievement was still lower than the expected target, the bank capital was still higher than it had been determined by the regulator. Besides that, we succeed in improving the efficiency bank operational management with BOPO ratio of 82,74% which indicated a decrease in the same ratio in 2010, which is 83,00%. And still reaching NIM ratio of 6,85% even lending rate trend tended to be competitive because of the fair competition in banking industries. Those financial achievements were also supported by non-financial business; they are network and service expansion, improvement and completion of intern supervision and control, and Human Resource competence improvement.
Dewan Komisaris juga terus berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan bank dan memberikan masukan demi keberlanjutan yang positif termasuk pada sisi kualitatif. Bank melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara self-assessment untuk menilai kemampuan bank dalam menghadapi pengaruh kondisi perekonomian terhadap aktivitas bisnis. Secara keseluruhan, kondisi kesehatan bank berada pada peringkat 2 yang dinilai sehat dan mencerminkan kemampuan manajemen dalam menghadapi pengaruh negatif dari kondisi perekonomian dan industri keuangan. Dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan fungsi unit kerja kepatuhan, Dewan Komisaris secara berkala melakukan peninjauan ulang terhadap kebijakan kepatuhan bank melalui komunikasi efektif kepada Direksi untuk memastikan budaya kepatuhan, kebijakan, prosedur, peraturan regulator maupun perundang-undangan dapat berjalan optimal.
The Board of Commissioners also committed to be proactive in performing the bank’s supervision functions and giving some inputs for the sake of positive sustainability including in the qualitative side. The bank assesses bank’s soundness rate by performing self-assessment evaluation to evaluate the bank ability to deal with the influence of economic condition on the business activities. Generally, bank’s soundness condition was in the second grade, which was considered to be healthy and reflected the management’s ability in dealing with negative influence from the economic condition and monetary industries. In supervising the implementation of the loyalty of work unit functions, Board of Commissioners reviewed the policy of bank loyalty policy through effective communication with the Directors to assure that the culture of compliance, policy, procedure, regulation and laws could go optimally.
Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja baik secara kuantitatif maupun kualitatif tersebut serta dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan atas prospek pasar yang dimiliki oleh Bank Kesejahteraan, maka jajaran Direksi dan manajemen tetap harus mempertimbangkan segala risiko dan tantangan di
Based on the supervision of the performance realization both qualitative and quantitative, and due to support the sustainable growth of market prospect obtained by Bank Kesejahteraan, therefore, all Directors and Management still had to consider the risks and challenges in financial sectors as an effort to
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
sektor finansial dalam upaya perbaikan dan peningkatan kinerja. Di samping itu, peningkatan di sektor finansial juga harus senantiasa didukung dengan kemampuan bank untuk memelihara kecukupan likuiditas, peningkatan efisiensi, serta menjaga kualitas aktiva produktif Bank Kesejahteraan. Penghematan efisiensi melalui peningkatan Dana Pihak Ketiga berbasis biaya rendah menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen untuk dapat mengembangkan penambahan jaringan kantor dan layanan termasuk upaya pemasaran yang berkualitas.
improve and increase the work performance. Besides that, an improvement in financial sectors was also supported with the bank ability to maintain liquidity adequacy, efficiency improvement, and maintain the quality of productive assets of Bank Kesejahteraan. Efficiency cut-backs through the increase of Third Party Loans with low-cost base became a different challenge for the management to be able to expand the office network and service including qualified marketing.
Dalam rangka melaksanakan prinsip GCG yang berkesinambungan di seluruh lini organisasi, kami yakin Bank Kesejahteraan akan terus melakukan perbaikan kunci indikator atau Key Performance Indicator (KPI) di setiap tingkat organisasi dengan melanjutkan proses transformasi agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan industri perbankan. Hal ini memerlukan semangat, pengabdian, keberanian, konsistensi, dan kebulatan visi yang harus terus dituangkan dalam setiap langkah kerja. Menjadi kebanggaan khusus bagi Dewan Komisaris atas pencapaian yang telah diraih Bank Kesejahteraan pada tahun 2011 yang merupakan hasil jerih payah dan dedikasi segenap jajaran Direksi dan setiap karyawan. Pada kesempatan kali ini, kami atas nama Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan penuh kepada Bank Kesejahteraan. Apresiasi yang tinggi juga kami berikan kepada jajaran Direksi dan setiap karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang diberikan sehingga Bank Kesejahteraan dapat mewujudkan pertumbuhan serta mencatat keuntungan yang baik sebagai hasil kinerja bersama selama ini.
In order to implement the sustainable GCG principles in all of the organization lines, we were sure that Bank Kesejahteraan would be improving the Key Performance Indicator (KPI) in every level of organization by continuing the transformation process as a mean to adjust to the banking industries development. It needed motivation, loyalty, courage, consistency, and vision determination that have to be implemented in every work step. It is a special honor to Board of Commissioners for the result achieved by Bank Kesejahteraan in 2011 as a hard work result and dedication of Board of Directors and the employees. In this occasion, on behalf of Board Commissioners, we appreciate and are very thankful for all stakeholders who have given the support and full trust to Bank Kesejahteraan. Great appreciation is also given to the Board of Directors and every employee for their hard work and dedication so that Bank Kesejahteraan can improve and make good benefit as their hard work result through these times.
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta, 31 Desember 2011 Jakarta, 31 December 2011
Dewan Komisaris Commissioner The Board of Commi iss ssione
Prof. DR DR. Wagiono Ismang Ismangil Prof Komisaris Utama Chairman of the Board of Commissioners
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
13
Laporan Direksi Report Of The Board Of Directors
14
”Pada kondisi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2011 yang masih dapat terjaga pada jalur yang diharapkan, Bank Kesejahteraan mampu memanfaatkan momentum tersebut dengan menunjukkan hasil kinerja yang membanggakan.”
”In the economic condition in Indonesia in 2011 that is still controlled in the expected path, Bank Kesejahteraan has been able to use that momentum by showing great performance’s result.
Pemegang Saham yang terhormat, Pada tahun lalu, kami berharap dapat menyampaikan hasil kinerja yang lebih baik di tahun mendatang. Pada kesempatan kali ini, kami dengan bangga melaporkan pencapaian kinerja oleh Bank Kesejahteraan yang solid di tahun 2011 baik secara keseluruhan maupun dalam aspek bisnisnya. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menunjukkan hasil positif dengan pertumbuhan ekonomi pada level 6,5% di tengah kondisi ekonomi dan keuangan global yang masih terus melemah seiring berlarutnya krisis di Eropa, Industri perbankan tetap mampu menunjukkan resiliesinya dengan pertumbuhan aset perbankan yang tumbuh mencapai 21,5% (yoy). Kinerja perbankan yang positif tersebut juga didukung dengan kondisi permodalan perbankan dari nilai rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan nasional sebesar 16,6% masih jauh di atas ketentuan batas minimum permodalan
The honourable Shareholders, Last year, we were hoping to present a better performance in the following year. In this opportunity, we are proudly reporting solid work performance achievement of Bank Kesejahteraan in 2011 both entirely and in the business aspect. Along with the Indonesian economic growth which shows positive result with the economic growth rate at the level of 6.5% and in the condition of global economic and monetary that was getting weaker because of the prolonged crisis in Europe, banking industry was still able to show their resiliency with the banking assets growth of 21.5% yoy). (That positive banking performance was also supported by the banking capital of Capital Adequacy Ratio (CAR) of national banking of 16.6%. It was still far over the provision’s
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
dari kiri-kanan/left to right: Arif Hidayat, SE,Akt, Wahju Hidajat, SE.M Hum, RM Yunianto Budi Sudarmodjo, SE, Silo Edi, SE
sebesar 8%. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari tingginya profitabilitas yang berasal dari perolehan laba perbankan yang secara tahunan meningkat sebesar 28,52% (yoy).
minimum limit, which is 8%. That achievement was not separable from the high profitability which was earned from the annual bank profit and increased 28.52% ( yoy).
Di samping membaiknya perolehan profitabilitas tersebut, perbankan nasional juga menunjukkan akselerasi positif dalam melakukan pengelolaan terhadap kegiatan operasional perbankan dengan menurunnya rasio BOPO menjadi berada pada level 85,00%. Sumber utama peningkatan profitabilitas perbankan ditunjang dengan penyaluran kredit yang mencapai 25,81% (yoy) dengan tetap menjaga kualitas kredit yang ditinjau dari Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross perbankan pada level 2,55%. Sementara fungsi intermediasi yang positif didukung oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga selama tahun 2011 hingga mencapai 19,55% (yoy).
Besides profitability acquisition improvement, national banking has also shown positive acceleration in managing banking operational activities by decreasing BOPO ratio at the level of 85.00%. The main resources of the decreasing banking profitability are supported by credit allocation up to 25.81% (yoy) and maintain credit quality considered from banking Non Performing Loan (NPL) Gross ratio at the level 2.55%. While positive intermediation function was supported by the increasing Third Parties Fund in 2011 up to 19.55% (yoy).
KINERJA PERUSAHAAN 2011
COMPANY PERFORMANCE IN 2011
Tahun 2011 menjadi tahun yang penting bagi Bank Kesejahteraan dimana upaya transformasi Bank yang kami upayakan dengan pertumbuhan yang berkelanjutan baik dari sisi organisasi, sumber daya manusia, maupun infrastruktur sampai kepada penerapan tata kelola yang semakin membaik mulai membuahkan hasil yang positif. Hasilnya, kini Bank
2011 became the important year for Bank Kesejahteraan because of the transformation effort, that we have been attempted with sustainable improvement both from the organization, human resources, infrastructure, and management implementation sides, has got a positive result.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
15
16
Kesejahteraan berada dalam posisi yang konsisten dalam memanfaatkan peluang pertumbuhan usaha dan perolehan laba di tahun 2011 yang membanggakan dibandingkan dengan pencapaian selama tahun 2010 melalui strateginya untuk memperkuat pondasi dan basis perbankan.
The result was that Bank Kesejahteraan now at the consistent position in taking advantage of business development and profit earning in 2011 which shows their great performance compared to the achievement in 2010 through their strategy to strengthen the banking foundation and basis.
Selama tahun 2011, Bank Kesejahteraan telah mencetak laba sebelum pajak sebesar Rp59.312 juta atau tumbuh sebesar 25,88% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Dari sisi pertumbuhan aset, hingga akhir tahun 2011 Bank Kesejahteraan berhasil meraih pencatatan aset sebesar Rp2.546.226 juta atau tumbuh 22,58% dari periode tahun lalu. Sedangkan dari sisi permodalan, Bank Kesejahteraan tetap mampu menjaga komitmennya untuk mempertahankan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 10,87% yang masih di atas dari batas ketentuan minimum yang ditetapkan oleh regulator sebesar 8%.
In 2011, Bank Kesejahteraan has noted pre-tax profit of IDR59,312 million or grown up to 25.88% compared to the same period last year. In terms of assets growth, Bank Kesejahteraan had booked its assets amounting IDR2,546,226 million or increased 22.58% compared to the previous year. In capital view, Bank Kesejahteraan was still able to make commitment to keep the Capital Adequacy Ratio (CAR) at 10.87%, which was still beyond the minimum limit of 8% as determined by the regulator.
Bidang Penyaluran Kredit Sumber utama tingginya perolehan laba yang berhasil diraih oleh Bank Kesejahteraan di tahun 2011 berasal dari kontribusi pendapatan bunga kredit bank yang mencapai Rp325.040 juta atau tumbuh 20,10% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pendapatan bunga tersebut sejalan dengan tingginya ekspansi kredit yang kami lakukan melalui peningkatan penyaluran kredit hingga sebesar Rp1.919.452 juta atau tumbuh sebesar 19,17% dari tahun sebelumnya sesuai dengan fokus kami untuk dapat memberikan manfaat dalam melayani kebutuhan modal kerja dari pangsa pasar utama kami yakni pelayanan kepada koperasi pegawai negeri. Prinsip kehati-hatian senantiasa menjadi landasan bagi kami dalam melakukan aktivitas bisnis kami sebagai agen intermediasi perbankan yang tercermin dari dapat terjaganya kualitas kredit pada angka rasio kredit bermasalah/ NPL (Non Performing Loan) di angka 1,16% yang menunjukkan penurunan dari rasio yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 1,37%.
Credit Allocation Sector The main source of high profit earned by Bank Kesejahteraan in 2011 came from the revenue of bank credit interest up to IDR325,040 million or increased 20.10% from the same period last year. That interest revenue was in accordance with the high expansion credit we have done through the improvement of credit allocation up to IDR1,919,452 million or increased 19.17% from the previous year in line with our focus in order to give advantages in giving service for work capital needs from our main market share, which was Public Officers’ Cooperative service. Prudential banking has always been our framework in doing our business activities as a banking intermediation agent which was reflected from the maintained credit quality at Non Performing Ratio (NPL) ratio of 1.16% which showed a ratio decrease from the previous year up to 1.37%.
Di samping mengupayakan sisi finansial dalam pencapaian penyaluran kredit, kami juga senantiasa terus melanjutkan sisi pelayanan bagi nasabah kredit, terutama kredit kepada seluruh Koperasi Pegawai Republik Indonesia yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia dengan pelayanan yang menjangkau hingga 30 (tiga puluh) propinsi. Perbaikan proses percepatan kredit juga terus kami kembangkan yang didukung dengan program aplikasi Rating Underweb untuk mendukung pemberian kecepatan layanan kepada nasabah kredit tanpa mengesampingkan prinsip kehati-hatian. Standarisasi proses aplikasi kredit dilakukan maksimal selama 7 (tujuh) hari kerja dengan proses pencairan kredit dapat segera dilakukan setelah seluruh dokumen lengkap yang terus ditingkatkan di seluruh kantor cabang Bank Kesejahteraan. Kami juga senantiasa berupaya melakukan pembinaan debitur dalam rangka menjaga kualitas kredit yang disalurkan, salah satunya dengan menjaga kedekatan emosional kami dengan debitur termasuk memberikan pelatihan dalam pengelolaan manajemen koperasi tanpa mengabaikan profesionalisme kami di dalam proses tersebut.
Besides putting some efforts in financial aspect in reaching credit allocation, we kept improving our service for our credit customers, especially credit for all Cooperatives of Indonesian Civil Servants all over Indonesia with services that reach up to 30 (thirty) provinces.. Improving the credit acceleration process has always been performed and assisted with Rating Underweb application program to accelerate the service without ignoring prudential principles. The Standardization of credit application process was done in maximum of 7 days of work and credit disbursement process could be proceeded after all the documents completed and this service quality has been improved in all branches of Bank Kesejahteraan. We were always trying to train the debtors in order to maintain the distributed credit quality, one of them was keeping our emotional closeness with the debtors, including giving Cooperative Management training without ignoring our professionalism in that process.
Bidang Penghimpunan Dana Peningkatan peran kami dalam fungsi intermediasi didukung oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sekaligus dengan perbaikan komposisi dana untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan sebagai fokus penting bagi kami. Pada tahun 2011, dana pihak ketiga Bank Kesejahteraan tumbuh 26,19% dari sebesar Rp1.707.883 juta pada tahun sebelumnya menjadi Rp2.155.115 juta di akhir tahun 2011. Dalam rangka mengurangi ketergantungan
Fund Raising Sector Our role improvement in intermediation function was supported by the improvement of Third Party Loans, one at a time with fund composition improvement to maintain the sustainable growth as an important focus for us. In 2011, Third Party Loans of Bank Kesejahteraan grew from 26.19% of IDR1,707,883 million in the previous year to IDR2,155,115 million in the end of 2011. In order to lessen fund source dependency to the main depositors, Therefore
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
sumber dana kepada deposan inti, maka kami telah melakukan implementasi strategi melalui kebijakan internal kami dalam meningkatkan penghimpunan dana pada sektor retail dengan berbagai program promosi maupun pelaksanaan kerjasama dengan berbagai instansi terkait program pameran. Selain itu, kami juga telah melakukan pembukaan 1 (satu) jaringan kantor cabang pembantu di wilayah Cihampelas-Bandung yang disertai dengan penambahan jaringan ATM guna memperluas layanan dan kedekatan kami dengan nasabah.
we have implemented our strategy through our internal policy in increasing the fund raising in the retail sector with various promotion programs and relationship with various institution related to exhibition programs.. Besides that, we also have opened a new network of sub-branch in Cihampelas-Bandung area with ATM network expansion in order to extend the service and our closeness with the customers.
Di tahun 2011, kami juga mulai memperkenalkan penambahan layanan terkait pembayaran tagihan melalui billing payment yang dapat dilakukan di seluruh kantor cabang Bank Kesejahteraan sebagai wujud dari layanan perbankan modern.
In 2011, we started to introduce service expansion related to the bill payment through billing payment which could be done in all branches of Bank Kesejahteraan as a form of modern banking service.
Permodalan Bank Pertumbuhan perbankan Indonesia yang tetap menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun 2011, didukung dengan kondisi perbankan yang kuat dari sisi permodalan. Bank Kesejahteraan senantiasa berupaya menjaga kecukupan modalnya untuk mendukung perkembangan aktivitas bisnis bank. Komitmen kami dalam menjaga kecukupan modal tersebut juga diimplementasikan melalui kebijakan internal kami dalam menjaga rasio permodalan (CAR) tidak kurang dari 10% sesuai dengan Rencana Bisnis Bank dimana nilai tersebut masih tetap berada di atas ketentuan batas minimum permodalan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8%. Hingga akhir tahun 2011, rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) Bank Kesejahteraan berada pada level 10,87% dan masih berada di atas ketentuan minimum permodalan yang ditetapkan oleh regulator maupun oleh kebijakan internal Bank Kesejahteraan.
Capital of the Bank The positive growth of Indonesian banking industry in 2011 was encouraged by the strong capital of the banking industry. Bank Kesejahteraan always try to keep its capital adequacy to support its business activities. Our commitment to preserve the capital adequacy is also implemented through our internal policy in maintaining the Capital Adequacy Ratio (CAR) not less than 10% as stated in the Bank Business Plan where the figure is still above the requirement of minimum capital limit regulated by Bank Indonesia i.e. 8%. By the end of 2011, the Capital Adequacy Ratio (CAR) of Bank Kesejahteraan was in the level of 10,87% and still above the minimum capital limit set by the regulator or internal policy of Bank Kesejahteraan.
Strategi Organisasi dan Sumber Daya Manusia Di pandang dari sisi strategi organisasi dan Sumber Daya Manusia, sepanjang tahun 2011 kami terus menguatkan penerapan budaya perusahaan IT FOR US yang fokus kepada Integrity, Teamwork, Focus on Customer, Responsibility, Result Oriented, dan Continuous Improvement sekaligus sebagai prinsip dasar yang harus melekat dalam pribadi setiap insan Bank Kesejahteraan. Tujuannya adalah agar dapat mendorong konsistensi para karyawan dan setiap unit kerja dalam rangka mencapai keunggulan yang kompetitif dan berkelanjutan. Organisasi Bank Kesejahteraan secara berkesinambungan terus menghadapi tantangan yang disesuaikan dengan rencana bisnis dan kegiatan usaha bank sehingga memerlukan tata kelola organisasi yang baik dan seimbang yang telah kami lakukan melalui pemenuhan infrastruktur dan pemenuhan karyawan yang memadai.
Organization and Human Strategies From the organization and human resource strategies sectors, in 2011, we kept strengthen the implementation of “IT FOR US” as the company culture focused on the Integrity, Teamwork, Focus on Customer, Responsibility, Result Oriented, and Continuous Improvement one at a time as the basic principles possessed by its individual of Bank Kesejahteraan. Its purpose was to support employees and every working unit in order to reach competitive and sustainable excellence. The organization of Bank Kesejahteraan always met challenges in accordance with the bank’s business plans and business activities so that it needed a good and balance organization management that have been done through the appropriate infrastructure and employee fulfillment.
Di samping itu, pada bulan Maret 2011 kami melakukan implementasi struktur organisasi baru yang disesuaikan dengan perkembangan aktivitas bisnis bank. Dengan perubahan tersebut, Bank Kesejahteraan diharapkan lebih siap dan solid dalam menangani bisnis yang semakin besar dan kompleks, serta tetap konsisten dan tangguh dalam menghadapi persaingan yang kian ketat. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia juga menjadi fokus perhatian kami untuk memberi dukungan terhadap perkembangan bank yang kami realisasikan melalui program Officer Development Program (ODP) Angkatan II serta tetap menerapkan sistem pengukuran dan penilaian kinerja melalui Key Performance Indicators (KPI) yang terus disempurnakan untuk manajemen kinerja yang lebih efisien dan efektif.
Besides that, in March 2011, we implemented new organization structure which was pursuant to bank’s business activities development. With those changes, Bank Kesejahteraan was expected to be ready and solid in handling a growing and complicated business, and always be consistent and tough in dealing with tougher competition. The improvement of human resources quality also became our concern to support bank’s improvement which we realized through the Officer Development Program (ODP) Class II and kept implementing measurement and work assessment system through Key Performance Indicators (KPI) which was perfected for more efficient and effective work performance management.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
17
18
Selain itu, Bank Kesejahteraan secara berkesinambungan juga berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai berdasarkan pencapaian dan prestasi kinerja yang dicapai. Sebagai bentuk apresiasi kami atas prestasi kinerja pegawai, tahun 2011 kami telah memberikan penghargaan kinerja berupa pemberian reward paket wisata perjalanan ke Singapura-Malaysia dan Beijing, China termasuk pemberian punishment bagi karyawan yang dinilai melakukan pelanggaran atas peraturan dan ketentuan yang ditetapkan untuk menegakkan kedisiplinan dalam lingkungan kerja pada Bank Kesejahteraan. Di samping itu, hal ini juga akan menjadi komitmen kami untuk memupuk daya saing kerja yang positif dan adil sesuai pencapaian kinerja dari masing-masing pegawai.
Besides that, Bank Kesejahteraan also put more effort constantly to improve the employees’ welfare according to their contibution and work performance achievement. As our appreciation for the employees’ work performance achievement, we rewarded a holiday tour package to Singapore-Malaysia and Beijing, China as an appreciation for their work performance, including punishment for employees who broke the rules and regulations for discipline enforcement at Bank Kesejahteraan. Moreover, it became our commitment to build a positive and fair work competition as work achievement of each employee.
Pengendalian Manajemen Risiko Kami menyadari bahwa perubahan skala dan tingkat persaingan bisnis Bank yang semakin kompleks menjadikan pengelolaan risiko bank sebagai elemen penting dalam melakukan pengawalan terhadap aktivitas usaha bank. Selama tahun 2011, upaya-upaya penerapan manajemen risiko pada Bank Kesejahteraan dilakukan melalui 4 (empat) pilar utama yang meliputi Tata Kelola Risiko, Kerangka Manajemen Risiko, Proses Manajemen Risiko, Sistem Informasi Manajemen dan Sumber Daya Manusia, termasuk Sistem Pengendalian Risiko sesuai dengan penerapan kerangka kerja Basel II. Bank Kesejahteraan juga telah memiliki Komite Pemantau Risiko pada level Dewan Komisaris yang bertugas untuk melakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko dan termasuk mengevaluasi tugas dari Komite Manajemen Risiko sebagai organ Direksi sehingga dapat memastikan berjalannya pengelolaan manajemen risiko yang efektif dan efisien.
Risk Management Control We realized that bank scale and business competition changes, which was getting more complex, has made bank risks management as an important element in supervising bank’s business activities. In 2011, risks management implementation efforts in Bank Kesejahteraan was performed through 4 (four) main pillars, covering risk management, risk management framework, risk management process, Management Information System and human resources, and risk control system according to the implementation of Basel II framework. Bank Kesejahteraan also possessed Risk Supervisor Committee at Board of Commissioners level which was assigned to evaluate the conformity of Risk Management policy implementation and evaluating Risk Management Committee’s duty as an organ of Directors so that they could assure the risk management organization ran effectively and efficiently.
PENERAPAN TATA KELOLA
IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCE
Bank Kesejahteraan menilai penerapan GCG merupakan hal penting yang mutlak diperlukan untuk dapat diaplikasikan secara konsisten guna memperkuat posisi perusahaan dengan tetap mengacu pada best practices yang ada. Dengan demikian, diharapkan penerapan tersebut mampu memberikan nilai tambah untuk memfasilitasi para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam memberi dukungan terhadap peningkatan nilai perusahaan secara berkelanjutan.
Bank Kesejahteraan assumed that GCG implementation was important and absolutely needed to be applied consistently in order to strengthen the company position by making the existed best practices as a reference. Therefore, the implementation was expected to be able to give advantage value to facilitate the stakeholders in supporting the sustainable improvement of company value.
Sepanjang tahun 2011, serangkaian strategi maupun tindakan korektif yang diperlukan telah dilakukan secara intensif dan terprogram oleh Bank Kesejahteraan dengan tetap mengacu pada ketentuan dan pedoman implementasi GCG yang diselaraskan terhadap fokus bisnis bank. Sebagai bank yang memiliki visi untuk menjadi bank yang disegani, menjadi andalan, dan kebanggaan dari pegawai negeri, koperasi, dan masyarakat maka kegiatan keberlanjutan Bank Kesejahteraan dilandasi atas semangat untuk ikut berperan serta dalam pengembangan masyarakat sekitar yang tidak terlepas di dalamnya unsur pendidikan, kesehatan, maupun sosial ekonomi tanpa mengesampingkan fokus untuk menjaga serta membina hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan kelompok pemangku kepentingan.
In 2011, a series of strategy and corrective measures needed has been performed intensively and well programmed by Bank Kesejahteraan by making GCG implementation provision and guidelines as a reference in line with the bank focus. As a bank which had visions of being the respected, reliable, and a pride for public officers, cooperatives, and people, the sustainable activities of Bank Kesejahteraan were based on the spirit to participate in the surrounding people development in line with education, health, and social economic factors without ignoring the focus to maintain and develop the good and continuous relation with the stakeholders.
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECT
Pertumbuhan Indonesia dengan kondisi ekonomi yang terus tumbuh dengan persaingan perbankan dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks menjadi prospek utama bagi Bank Kesejahteraan untuk ikut berperan dalam memberikan pemenuhan kebutuhan tersebut melalui jalinan kemitraan dengan koperasi, khususnya kepada koperasi Pegawai Negeri Sipil. Meskipun demikian, kami merasa perlu untuk tetap mempertimbangkan segala risiko yang
Indonesia’s development in growing economic condition with banking competition and complicated people’s needs become the main prospect for Bank Kesejahteraan to take role in that needs fulfilment through the partnership with cooperatives, especially with Cooperative Of Indonesian Civil Servants. However, we think that we need to keep considering any possible risks appear among the financial sectors challenges by maintaining
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
mungkin muncul di tengah tantangan sektor finansial dengan memelihara kecukupan likuiditas, peningkatan efisiensi, dan menjaga kualitas aktiva produktif Bank Kesejahteraan.
liquidity adequacy, efficiency improvement, and productive assets quality of Bank Kesejahteraan.
Data dari Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) menunjukkan bahwa jumlah Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) di seluruh Indonesia yang terdaftar sebagai anggota IKP-RI mencapai 10.400 KPRI sedangkan jumlah pelayanan kemitraan kami dengan koperasi masih sekitar 20% sehingga hal tersebut memberikan peluang pasar yang masih cukup luas untuk menjadi fokus dalam pengembangan pelayanan kami ke depan. Selain itu, penetrasi koperasi di Indonesia akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang positif pada kisaran 6,5%-6,7% dan penguatan sektor UMKM yang dilakukan melalui kebijakan fiskal untuk program pemberdayaan koperasi dan UMKM dengan meningkatkan alokasi anggaran Kementerian Koperasi dan UMKM sebesar 7,7% di tahun 2012.
Data from Central Cooperative Of Indonesian Civil Servants (IKPRI) shows that the numbers of Cooperatives Of Indonesian Civil Servants (KPRI) all over Indonesia which has been registered as IKP-RI member reaches 10,400 KPRIs, while the number of our partnership service with the cooperatives is still 20%. Therefore, it gives a big market opportunity to be focused on our future service development. Apart from it, cooperatives penetration in Indonesia will increase along with positive economic growth in the range of 6.5%-6.7% and UMKM sector enforcement through fiscal policy for cooperatives empowerment program and UMKM by improving 7.7% of budget allocation of Minister of Cooperatives and Small Medium Businesses in 2012.
Berdasarkan kondisi tersebut, manajemen yakin pertumbuhan koperasi akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan kebutuhan masyarakat yang bisa didukung melalui keberadaan koperasi di masa yang akan datang. Dengan demikian, hal ini akan memberikan peluang bagi pertumbuhan yang berkelanjutan bagi Bank Kesejahteraan yang telah memiliki fokus pasar tersendiri dalam melayani kebutuhan masyarakat melalui kemitraan dengan koperasi khususnya koperasi Pegawai Negeri Sipil.
Considering that condition, the management believes that cooperatives development will have an impact on people’s needs growth and development which can be supported through the existence of cooperatives in the future. Thus, it gives a chance for sustainable development of Bank Kesejahteraan who has a certain market share in serving people’s needs through cooperatives partnership, especially with Public Officer’s Cooperatives.
APRESIASI
APPRECIATION
Segenap dukungan atas pengabdian dan kerja keras yang diberikan tim manajemen dan seluruh karyawan Bank Kesejahteraan telah menghasilkan pencapaian kinerja yang membanggakan baik secara kualitas maupun secara kuantitas yang kami peroleh sepanjang tahun 2011. Atas seluruh pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh pemegang saham dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh seluruh karyawan untuk keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam melanjutkan pertumbuhan yang berkesinambungan di masa depan. Bank Kesejahteraan akan terus menjaga tanggung jawab, transparansi, dan disiplin tinggi atas setiap strategi yang telah ditetapkan agar tetap mampu menjaga keberhasilan pencapaian kinerja yang cemerlang dengan keutuhan visi dan misi perusahaan sebagai bagian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan seluruh pemangku kepentingan melalui pertumbuhan kinerja di masa depan yang penuh tantangan.
Each and every support for the dedication and hard work given by the management team and all employees of Bank Kesejahteraan has reached the highest performance both in quality and quantity in 2011. For all these achievements, we would like to appreciate and to honor the trust given by all of the shareholders and the dedication performed by all employees for the achievement reached by Bank Kesejahteraan in continuing the sustainable development in the future. Bank Kesejahteraan will keep the responsible, transparency, and high discipline for every strategy enacted in order to be able to keep up the great work performance achievement with company’s vision and mission as an effort in improving all the shareholders’ welfare through the challenging work performance development in the future.
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Jakarta, 31 Desember 2011 Jakarta, 31 December 2011
Dewan Direksi Board Boarrd of Directors Directo
R.M Yunianto, S.E Y Direktur Utama/President Director
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
19
Identitas Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan’s Identity
Nama/Name :
Bidang Usaha/Business Sector :
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Perbankan/Banking
Tanggal Pendirian/Date of Establishment :
Modal Dasar/Authorized Capital :
04 Oktober 1991
Rp200.000.000.000,-
Dasar Hukum Pendirian/Legal Basis of Establishment:
Modal Disetor/Paid-in Capital :
Akta No. 37 tanggal 4 Oktober 1991 yang disempurnakan
Rp138.652.750.000,-
dengan Akta No. 122 tanggal 20 November 1991 Act No. 37 dated 4 October 1991 amended with the act No. 122
Kantor Layanan/Offices:
dated 20 November 1991
10 kantor layanan, dan 5 Relief Officer 10 offices and 5 Relief Officer
Tanggal Beroperasi/Date of Operation : 27 Februari 1992
Pemeringkatan/Rating: idBBB, berdasarkan rating PT Pefindo 2011
Dasar Hukum Beroperasi/Legal Basis of Operation :
idBBB, based on the rating of PTPefindo 2011
Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 256/KMK.013/1992 tanggal 21 Februari 1992 Decree of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 256/KMK.013/1992 dated 21 February 1992
Kepemilikan Saham/Ownership : (Per 31 Desember 2011) Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) 61,74% PT Recapital Advisors
Kantor Pusat : Head Office Gedung IKP-RI Jl. R.P. Soeroso No. 21, Jakarta 10330, Indonesia Telepon Faksimili Email Website
20
: : : :
(62-21) 3100422/(62-21) 3100448 (62-21) 3102970
[email protected] www.bankkesejahteraan.co.id
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
19,08%
PT Taspen (Persero)
9,44%
Dana Pensiun Pertamina
5,53%
Dana Pensiun Jasa Raharja
1,62%
Dana Pensiun Jasa Indonesia
1,59%
Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi
1,00%
Sekilas Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan At a Glance
PT Bank Kesejahteraan Ekonomi atau dikenal dengan nama Bank Kesejahteraan merupakan sebuah bank swasta non devisa yang dirintis sejak tahun 1991 yang didirikan oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia dan diketuai oleh Alm. Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo dalam tujuannya untuk memberikan pelayanan guna memenuhi kebutuhan modal kerja koperasi primer di seluruh Indonesia sehingga dapat berperan memberikan kesejahteraan bagi Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya. PT Bank Kesejahteraan Ekonomi or also known as Bank Kesejahteraan is a Non Foreign Exchange private bank which started its activity in 1991, established by Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia and chaired by late Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo with the objective to meet the needs for work capital of Koperasi Primer in Indonesia in order to give prosperity to all civil servants and their families
Alm. Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo Pendiri PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Founder of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
Memberikan pelayanan guna memenuhi kebutuhan modal kerja koperasi primer di seluruh Indonesia sehingga dapat turut berperan memberikan kesejahteraan bagi Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh PT Bank Kesejahteraan Ekonomi atau dikenal dengan nama Bank Kesejahteraan. Tujuan tersebut diwujudkan oleh Alm. Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo dengan merintis pendirian Bank Kesejahteraan sejak tahun 1991 melalui Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia.
Providing services to meet the need of capital for prime cooperatives in Indonesia in order to take part in improving the welfare of civil servants and their family is the objective of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi or also known as Bank Kesejahteraan. The objective was realized by the the Late Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo by establishing Bank Kesejahteraan since 1991 through Parent Cooperative of Indonesian Civil Servant (Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia).
Dengan tujuan untuk memberikan hasil terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan, maka Bank Kesejahteraan berkomitmen untuk terus mengimplementasikan prinsip-prinsip bekerja dengan kemampuan terbaik dan prudent dalam menekankan upaya dalam memperkuat dominasi pelayanan pangsa pasar kepada seluruh koperasi primer melalui pemenuhan kebutuhan modal kerja koperasi. Namun demikian, Bank Kesejahteraan tetap proaktif dalam menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan modern untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
In order to give the best result for the whole stakeholders, Bank Kesejahteraan is committed to implement the best working capability and prudence principles to strengthen its domination in serving its market share to all prime cooperatives through the provision of capital for the cooperatives. However, Bank Kesejahteraan is also proactive in providing various modern banking products and services to meet the needs of Indonesian people.
Upaya untuk memastikan terciptanya kegiatan bisnisnya, saat ini Bank Kesejahteraan didukung oleh jaringan operasional yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, baik kantor cabang maupun kantor cabang pembantu serta mesin ATM dengan jaringan ATM Bersama.
As an effort to ensure its business activities, Bank Kesejahteraan is now supported by wide operational network which spread out in various regions all over Indonesia, either branch offices or subbranch offices as well as the ATM and Mutual ATM network.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
21
Kilas Balik Bank Kesejahteraan Flashback of Bank Kesejahteraan
1952 Pendirian Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN) pada bulan Juni 1952 di Jakarta oleh beberapa tokoh pegawai negeri dan menyusul kemudian berdirinya PKPN di berbagai kota besar di Indonesia sebagai tindak lanjut dari keinginan kuat dari pegawai negeri yang mendirikan Koperasi Pegawai Negeri pada tahun 1950-an. Establishment of the Central Cooperative of Civil Servants (Pusat Koperasi Pegawai NegeriPKPN) on June 1952 in Jakarta by numbers of civil servant leaders, followed by the opening of PKPN in various major cities in Indonesia as the next step of the strong desire of civil servants who established the Cooperative of Civil Servants 1950ies.
1955 Dibentuk Badan Koordinasi PKPN-PKPN Seluruh Indonesia sebagai motivasi untuk menjadikan kegiatan PKPN lebih efektif. Berdasarkan keputusan konvensi PKPN seluruh Indonesia yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 21 November 1958, Badan Koordinasi PKPN Seluruh Indonesia berganti nama menjadi Gabungan PKPN Seluruh Indonesia. Formation of the Coordinating Body of the PKPN all over Indonesia to motivate the more effective activities of the PKPN.
1961 Gabungan PKPN Seluruh Indonesia diubah menjadi Induk Koperasi Pegawai Negeri Seluruh Indonesia (IKPN-SI), yang kemudian berganti nama menjadi Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) pada tahun 1984. Association of PKPN Indonesia was changed to become Parent Cooperative of Indonesian Civil Servants (Induk Koperasi Pegawai Negeri Seluruh Indonesia or IKPN-SI), which later changed into Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) in 1984.
Based on the convention of all PKPN in Indonesia held in Bandung on 21 November 1958, the Coordinating Body of Indonesian PKPN was changed into Association of PKPN Indonesia
1991
Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) berubah menjadi Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) dengan melakukan penyesuaian terhadap Anggaran Dasar dan memperoleh pengesahan dari Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil dengan Surat Keputusan No.002/BH/PAD/M.I/IV/1995 tanggal 4 April 1995 sebagai tindak lanjut dari keluarnya UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan dengan memperhatikan Keputusan Rakernas KORPRI tahun 1991. Atas dasar pemikiran dan pembahasan bersama di kalangan pengurus dan penasihat termasuk badan pengawas maupun keluarga besar IKP-RI yang diketuai oleh Bapak Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo, maka dicetuskanlah pendirian PT Bank Kesejahteraan Ekonomi sesuai akta No. 37 tanggal 4 Oktober 1991 oleh notaris Ny.Siti Pertiwi Henry Shidki,SH yang disempurnakan dengan Akta No. 122 tanggal 20 November 1991 dimuat dalam berita Negara RI No. 528 tahun 1992 dan diumumkan dalam tambahan berita Negara RI tanggal 7 Februari 1992 No.11. Anggaran Dasar Perseroan memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan 27 November 1991 No. C.27107HT.0101 tahun 1991.
Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) changed its name into Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI) and adjusted its charter and obtained legalization from Minister of Cooperatives and Small Entrepreneurs Development by the letter No.002/BH/PAD/M.I/IV/1995 dated 4 April 1995 as the follow up of the Act No. 25 Year 1992 on Cooperative and taking into account the decision of National Meeting of the KORPRI in 1991. Based on the ideas and discussions among the administrators and advisors included the supervisory body and members of IKP-RI which was chaired by Mr. Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo, then the establishment of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi was declared according to Act No. 37 dated 4 October 1991 by Ny.Siti Pertiwi Henry Shidki,SH , Notary, which was amended by Act No. 122 dated 20 November 1991 published in Indonesian State News No. 528 year 1992 and announced I the addition of the Indonesian State News dated 7 February 1992 No.11. Company’s Charter was approved by the Minister of Justice by decree No. C.27107HT.0101 dated 27 November 1991.
1992 Bank Kesejahteraan resmi beroperasi pada tanggal 27 Februari 1992 berdasarkan ijin operasi yang dikeluarkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 256/KMK.013/1992 tanggal 21 Februari 1992 dengan modal dasar perseroan sebesar Rp50.000.000.000,- yang terdiri dari 5.000.000 lembar saham dan disetor penuh sebanyak 1.000.000 lembar saham dengan komposisi kepemilikan saham oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) sebanyak 900.000 lembar saham dan oleh PT Taspen (Persero) sebanyak 100.000 lembar saham. Bank Kesejahteraan officially started its operation on 27 February 1992 based on operational license issued by the the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 256/KMK.013/1992 dated 21 February 1992 with authorized capital of IDR. 50,000,000,000,- which consisted of 5.000.000 shares, and fully paid amounted at 1.000.000 shares with the composition of ownership by Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) 900.000 shares and PT Taspen (Persero) 100.000 shares.
22
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
2005
2010
2011
Perubahan Anggaran Dasar untuk yang pertama kalinya melalui Akta No.5 tanggal 27 Oktober 2005 yang dibuat oleh notaris Judy KH. Sentana,SH mengenai Perubahan Anggaran Dasar menjadi 20.000.000 lembar saham atau senilai Rp200.000.000.000,-
Bank Kesejahteraan tetap berhasil mempertahankan kinerjanya dan mendapat penghargaan ”Titanium Trophy Award” dari Infobank dengan predikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan selama 15 (lima belas) tahun berturut-turut untuk kategori bank dengan modal Rp100 miliar s.d di bawah Rp1 triliun.
First alteration of the Charter by the act no No.5 dated 27 October 2005 signed by Notary Judy KH. Sentana, SH on the Alteration of Charter became 20.000.000 shares or valued at IDR..200,000,000,000.-
Bank Kesejahteraan successfully retained its excellent performance and won the”Titanium Trophy Award” from Infobank with “EXCELLENT” remark for its financial performance for 15 (fifteen) consecutive years for the category of Bank with Capital between IDR. 100 billion to below IDR 1 trillion.
Bank Kesejahteraan berhasil mempertahankan kinerjanya dan mendapatkan penghargaan dari Infobank dengan predikat Sangat bagus atas kinerja keuangan selama 16 (enam belas) tahun berturut-turut. Keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam meraih peringkat II dari 11 (sebelas) peserta pada Annual Report Award 2010 untuk kategori Private Keuangan Non Listed. Bank Kesejahteraan tetap berkomitmen untuk meningkatkan penguatan pertumbuhan secara berkelanjutan dengan berbagai pengembangan maupun perubahan struktur organisasi, SDM, IT, dan GCG seiring dengan implementasi prinsip-prinsip bekerja berdasarkan kemampuan terbaik dan prudent dalam memperluas aktivitas bisnis layanan Bank. Bank Kesejahteraan successfully retained its performance and obtained an award from Infobank magazine with “EXCELLENT” remark for its financial performance within 16 (sixty) consecutive years. The success of Bank Kesejahteraan to win the 2nd rank out of 11 participants in the Annual Report Award 2010 for the category of Non Listed Private Finance. Bank Kesejahteraan still committed to improve its sustainable growth through various development or the change of its organizational structure, human resources, IT, and GCG as well as the implementation of the best working capability and prudence principles in expanding the Bank business activities.
Visi & Misi Motto
Vision & Mission
Sejahtera Bersama Kami. Motto
Be prosperous with us. Visi “Menjadi Bank Umum yang disegani, menjadi andalan dan sekaligus kebanggaan dari pegawai negeri, koperasi dan masyarakat”.
Disegani, karena merupakan bank sehat dan selalu mampu menjaga tingkat kesehatan dan kualitasnya. Andal, karena dikelola secara profesional, mampu bersaing di antara bank yang sekelas, mampu mengikuti arah perkembangan perbankan dan mampu menjadi mitra yang membangun bagi nasabah, khususnya koperasi pegawai negeri dan para anggotanya. Bangga, karena merasa memiliki dan dari pelayanannya memperoleh manfaat dan nilai lebih.
Vision “ To become a respected and reliable commercial bank which be the proud of civil servants, Koperasi and society.” Respected, as it is a healthy bank which always able to keep its solvency and quality. Reliable, as it is professionally managed, capable to compete with other banks with equal level, capable to keep up with banking business trend and capable to be supportive partner for customers, especially the koperasi of civil servants and its members Proud, as customers posses the sense of belonging and get benefits and additional values from its service
Misi “Menjalankan usaha sebagai bank umum yang sehat yang mengutamakan bidang ritel, berperan aktif dalam usaha meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya melalui kemitraan usaha dengan koperasi, terutama Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) serta badan-badan usaha lainnya”.
Mission “To run the business as a healthy commercial bank, focusing on retail business, actively take part in the effort to improve the prosperity of civil servants and their families through business partnership with koperasi, especially Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) and other business entities”.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
23
Focus on Customer
Teamwork
Integrity
Budaya perusahaan menjadi nilai dan falsafah hidup yang telah disepakati oleh segenap jajaran pengurus perusahaan dan pegawai dalam perjalanan mengelola Bank Kesejahteraan untuk mencapai tujuan. Perjalanan usia dalam menghadapi pasang surut perekonomian makro dan tantangan yang semakin kompleks, membuat manajemen bank menyadari pentingnya komitmen dan konsistensi untuk senantiasa memperkuat dasar pedoman bagi seluruh sikap dan perilaku pegawai dalam melaksanakan tugas yang dirumuskan melalui Surat Keputusan Direksi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Nomor: 22/2006/SK tanggal 8 Maret 2006 tentang Buku Pedoman Budaya Kerja. Bank Kesejahteraan mendefinisikan budaya perusahaan dalam 5 (lima) nilai kebersamaan (shared values) yang disingkat “it for us” sebagai ikrar untuk melakukan perubahan dan perbaikan di segala bidang untuk mendukung keberhasilan penyempurnaan manajamen perusahaan. Corporate culture is the values and philosophy of life which has been agreed by all the management and employees in administering Bank Kesejahteraan to achieve its objectives. The journey in facing the uncertainty of macro economy and more complex challanges had made the management realize the important of commitment and consistency to strengthten the basic guidance of employees’ manner and behaviour in performing their tasks as formulated in the decree of the Directors of PT Bank Kesejahteraan Ekonomi No: 22/2006/SK dated 8 March 2006 on the Guidance of Work Culture. Bank Kesejahteraan defined its corporate cultures in five shared values which are abbreviated by “it for us” as the promise to carry out changes and improvement in all aspects to encourage the perfection of the management.
24
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Nilai Budaya
Continuous Improvement
Responsibility
Result Oriented
Culture Values
Integritas Perilaku terpuji dengan menempatkan kepentingan perusahaan di atas kepentingan lainnya serta menjunjung kode etik profesi.
Integrity Honorable behaviour by putting the interests of the company above other interests and respecting the professional code of ethic.
Kerjasama Bekerja secara efektif dan fokus mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui koordinasi, membangun komunikasi terbuka, rasa saling percaya, dan saling menghargai.
Teamwork Working effectively and be focus to achieve the target which had been decided through coordination, build open communication, mutual trust and mutual respect.
Fokus pada Nasabah Komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam menangani dan memenuhi kebutuhan setiap nasabah baik internal maupun eksternal.
Focus on Customer
Orientasi pada Hasil Mengutamakan disiplin, penuh tekad dan semangat dalam mengerahkan segenap kemampuan dan pengalaman kerja untuk hasil terbaik.
Result Oriented Prioritizing discipline, full of willpower and passion in exploring their maximum capability and working experience for the best achievement.
Tanggung Jawab Bertanggung jawab penuh dalam memimpin, mengarahkan dan menerapkan Good Governance terhadap berbagai sumber daya dan risiko secara efisien dan efektif.
Responsibility
Perbaikan Terus Menerus Senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan pengelolaan sumber daya dan proses-proses bisnis menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
Continuous Improvement Always executing betterment and improvement in managing business sources and process to achieve continuous growth.
Commitment to deliver excellent service in handling and meeting customer’s needs, either internal or external.
Full responsibility in leading, driving and implementing Good Governance to various sources and risks in an effective and efficient way.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
25
Struktur Organisasi Organizational Structure
26
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
27
Bidang Usaha Business Field
28
Bank Kesejahteraan bergerak di bidang perbankan sebagai Bank Umum Swasta Nasional-Non Devisa yang ikut menjalankan fungsi intermediasi perbankan sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat dengan tetap menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kehati-hatian untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup masyarakat. Sesuai dengan yang tertuang dalam visi dan misi perusahaan, hingga saat ini bidang usaha Bank Kesejahteraan masih berfokus dalam memberikan pelayanan kebutuhan modal kerja kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) yang ada di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan setiap anggota koperasi dengan tetap tidak mengurangi komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pada umumnya.
Bank Kesejahteraan engaged in banking sector as a Private Commercial, Non Foreign Exchange Bank which plays its banking intermediary function as fund raiser and loan distributor of the society with the application of prudent principles to support national development in order to improve the economic equality and national stability to increase living standard of the society. As stated in the company’s vision and mission, up to now the business sector of Bank Kesejahteraan is still focused in serving the work capital for Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) all over Indonesia to meet the needs of every members while at the same time also the common society.
Untuk dapat mencapai target pelayanan kepada seluruh KPRI yang tersebar di seluruh pelosok wilayah Indonesia, perusahaan membagi wilayah usahanya menjadi dua (2) wilayah pemasaran yang terbagi dalam:
To achieve the target to serve all KPRI all over Indonesia, the company devided its business area into two (2) marketing areas:
1. Bidang Kredit KPRI Wilayah Barat, mencakup Wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan 2. Bidang Kredit KPRI Wilayah Timur, mencakup Wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya.
1. Credit Sector KPRI West Area, covering the area of Sumatera, Jawa, dan Kalimantan 2. Credit Sector KPRI East Area, covering the area of Nusa Tenggara Timur, Nusa TenggaraBarat, Bali, Sulawesi, Maluku, and Irian Jaya.
Sebagai bentuk akselerasi pertumbuhan atas fungsinya dalam menjalankan fungsi intermediasinya selain melayani fokus pangsa pasar kepada KPRI, perusahaan senantiasa melengkapi pelayanannya melalui beberapa produk pendanaan, produk pembiayaan, dan layanan bagi masyarakat secara luas.
As the form of its growth acceleration for its function as an intermediary, beside focused on the KPRI, the company also completed its service through various products of funding, lending and other services for society.
Produk Pendanaan
Funding Product
• Tabungan Mesra Tabungan dalam mata uang rupiah yang diperuntukan bagi nasabah perorangan dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan pemberian santunan rawat inap bagi nasabah yang bersangkutan tanpa pembayaran premi sesuai syarat yang disepakati guna memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
• Tabungan Mesra Personal saving in Rupiah currency which can be withdrawed anytime with hospital compensation for the customer without premium charge, subject to the terms and conditions to give simple and comfortable transaction.
• Tabungan-Ku Tabungan bagi nasabah perorangan dengan keringanan dan kemudahan persyaratan guna memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi sekaligus menumbuhkembangkan kesadaran menabung bagi masyarakat.
• Tabungan-Ku Personal saving with simple and easy terms and conditions to give simplicity and comfort in transaction, and to promote saving awareness for the society
• Tabungan Pintar Tabungan berjangka dengan pemberian bunga di atas bunga tabungan biasa guna membantu masyarakat dalam melakukan perencanaan keuangan serta memberikan kepastian perolehan dana bagi penabung maupun ahli waris sesuai target waktu yang diinginkan dengan manfaat asuransi tanpa premi dan biaya administrasi.
• Tabungan Pintar Time deposit with higher interest than ordinary saving to help customer in planning his future and the fixed fund for the customer and his heir, in accordance with the time target with insurance benefit without premium and administration charges.
• Tabungan Koperasi Tabungan yang diperuntukkan bagi koperasi pegawai negeri sebagai persyaratan dalam proses pembiayaan
• Tabungan Koperasi Saving product for Cooperative of Civil Servants as the requirement for the process of work capital loan for
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
modal kerja koperasi sekaligus menumbuhkembangkan kesadaran pemupukan modal kerja atas perolehan bunga tabungan sesuai dengan syarat yang disepakati.
Cooperative, and at the same time promoting the awareness to save the work capital from the interest income with the terms and conditions applied.
• Deposito Produk investasi berjangka yang diperuntukan bagi nasabah perorangan maupun badan usaha dengan penarikan yang hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu yang disepakati.
• Time Deposit Investment product for individual customer or business entity, with withdrawal only after certain period of time.
• Giro Simpanan yang diperuntukkan bagi perorangan maupun badan usaha guna menunjang kelancaran aktivitas keuangan dan bisnis yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan atau alat pembayaran lainnya.
• Current Accounts Saving product for individual or business entity to support the cash liquidity and business activity which can be withdrew anytime using check, Current Accounts and other payment devices.
Produk Pembiayaan
Lending Product
• Kredit Koperasi Pembiayaan yang diberikan kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) untuk memberikan kemudahan bagi koperasi dalam memupuk modal kerja sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan simpan pinjam anggota dengan perolehan manfaat berupa perlindungan asuransi tanpa premi.
• Loan for Cooperatives Loan for the Cooperative of Indonesian Civil Servants ( Koperasi Pegawai Republik Indonesia - KPRI) which gives flexibility for the cooperative to meet the needs of loan for its members, with additional insurance benefit without premium charge.
• Kredit Investasi Pembiayaan jangka menengah/panjang untuk pemenuhan kebutuhan barang-barang modal dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, dan perluasan usaha. Minimal self financing sebesar 30% dari nilai investasi. Jangka waktu kredit maksimal 5 (lima) tahun dengan angsuran sesuai cash flow projection. Suku bunga pinjaman sesuai tarif yang berlaku. Biaya-biaya yang dikenakan antara lain provisi, biaya administrasi, biaya pengikatan agunan, dan biaya asuransi. Sebagai agunan pokok antara lain barang-barang modal yang dibiayai, sedangkan agunan tambahan dipersyaratkan bila menurut Bank dianggap perlu.
• Credit Investment Mid/long term loan to meet the need of capital goods for business rehabilitation, modernization and expansion. Minimum self financing is 30% of the total investment with maximum loan period of 5 years and installments depend on the cash flow projection. Interest rate follows the floating rate. The charges would be: provision, administration charge, collateral bond charge and insurance. Collaterals can be the capital goods financed and additional collaterals can be added if required by the bank.
• Kredit Agunan Tunai Pembiayaan bagi perorangan maupun badan usaha dengan agunan deposito untuk tujuan berbagai keperluan. Plafond kredit sampai dengan 95% dari nominal deposito. Jangka waktu kredit maksimal sesuai dengan jangka waktu deposito dan dapat diperpanjang. Pola pemberian kredit secara langsung dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran atau bentuk lainnya. Suku bunga pinjaman sesuai dengan tarif yang berlaku serta bebas biaya provisi dan biaya lainnya. Sebagai agunan yaitu asli bilyet deposito yang diikat secara gadai.
• Cash Collateral Credit Loan for individual or business entity with deposit as the collateral for various purposes. Credit limit up to 95% of the deposit value. Maximum credit periode is the due date of the deposit and can be extended. The loan is directly transfered in the form of Credit Overdraft or other forms. Interest rate following the current rate and is free of provision and other charges. The original deposit as collateral is kept as mortgage in the bank.
• Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Pembiayaan bagi perorangan untuk pembelian kendaraan bermotor dengan jenis pembiayaan untuk pembelian Mobil Baru, Mobil Bekas, Take Over, dan Refinancing Car. Plafond kredit maksimal sebesar Rp500 juta dengan jangka waktu kredit antara 1 (satu) hingga 5 (lima) tahun. Pola pemberian kredit secara perorangan dengan suku bunga pinjaman sesuai dengan tarif yang berlaku serta tidak dikenakan biaya administrasi.
• Motor Vehicle Credit Individual loan for motor vehicle such as new car, secondhand car, take over and car refinancing. Maximum credit is IDR. 500 million with the period of 1 to 5 years. The credit scheme is individual with interest rate following the current rate, and free of administration charge.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
29
• Kredit Multiguna Pembiayaan yang diperuntukan bagi perorangan maupun kelompok guna membantu debitur memenuhi berbagai keperluan konsumtif dengan keringanan dan kemudahan persyaratan yang didasarkan atas penghasilan tetap atau rata-rata debitur dan dapat disertai dengan agunan kebendaan. Pemberian pembiayaan dilakukan dengan plafond maksimal hingga Rp1 miliar dan dengan jangka waktu maksimal selama 5 (lima) tahun.
• Kredit Multiguna Loan for individual or group to help customers meeting their various consumptive needs with flexible and easy terms, based on the fixed or average income of the customer and can be completed with collateral. Maximum credit is IDR. 1.billion with the period of 1 to 5 years
• Kredit Koperasi Pegawai Pembiayaan dalam mata uang rupiah yang diperuntukkan bagi pegawai bank aktif dalam pengelolaan kebutuhan untuk kepemilikan saham Bank bagi pegawai, memenuhi kebutuhan pegawai yang mengajukan pinjaman kepada koperasi pegawai, serta penyewaan mobil kepada Bank.
• Credit for Employees Cooperatives Credit in Rupiah currency for the active employees of the Bank to obtain the shares of the bank for employees, meets the employees debt to the Employees Cooperative, Car Rental to the bank.
Layanan
Services
• ATM Sarana yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan berbagai transaksi penarikan maupun pemindahbukuan dana dari ATM Bank Kesejahteraan dan di seluruh jaringan ATM Bersama.
• ATM A means that gives access for customers to withdraw or transfer their fund from ATM Bank Kesejahteraan and all join ATMs
• Billing Payment Layanan bank dalam menerima pembayaran tagihan pelanggan pada pihak ketiga (PLN, Telkom, Telkomsel, TV Berlangganan, dan pembelian voucher pulsa) melalui setoran uang kas atau debet rekening melalui teller.
• Billing Payment Bank service to accept the payment of customer’s bills to the third party (PLN, Telkom, Telkomsel, Pay TV and telephone voucher) in form of cash deposit or account debit by teller.
• Kliring Penyelesaian pembayaran atau transaksi antarbank melalui warkat dengan memindahkan saldo kepada pihak yang berhak dalam satu wilayah kliring.
• Clearing Interbank payment settlement or transaction via letters, transferring the balance to the entitled parties within similar clearing area.
• RTGS (Real Time Gross Settlement) Penyelesaian transaksi pembayaran yang dilakukan per transaksi dan bersifat real time sesuai dengan perintah dan penerimaan pembayaran dalam satu kota maupun dalam kota.
• RTGS (Real Time Gross Settlement) Settlement payments made per transaction and real time in accordance with the payment order and payment receipts within one city or in the city.
• Transfer Pemindahan dana antarbank dalam wilayah kliring lokal.
• Transfer Transfer of fund inter-bank within local clearing area . • Bank Guarantee Payment guarantee from bank given to the party who receives the guarantee to ensure that the bank will meet its obligation
• Bank Garansi Janji tertulis yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga berupa jaminan pembayaran sebagai kesanggupan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada pihak penerima jaminan apabila dalam suatu kondisi yang telah ditetapkan, pihak yang dijamin tidak dapat memenuhi kewajibannya. • Electronic Payroll Jasa pembayaran gaji karyawan dari suatu lembaga atau institusi melalui teknologi guna memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi nasabah.
30
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
• Electronic Payroll Technological salary payment service for employees of an institution to give flexibility and comfort for customers
Jaringan Network
Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 1992, Bank Kesejahteraan masih dipercaya dalam mengelola dana masyarakat sekaligus berfungsi sebagai agen intermediasi hingga saat ini. Masih bertahannya Bank Kesejahteraan sampai saat ini di tengah persaingan industri perbankan yang semakin ketat menjadi bukti nyata bahwa Bank Kesejahteraan senantiasa dapat menjaga kepercayaan para nasabah sebagai bentuk pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
Since its first operation in 1992, Bank Kesejahteraan is still trusted to manage the community fund as well as an intermediary agent up to nowadays. The existence of Bank Kesejahteraan until today in the midst of tighter competition in banking industry is the real evidence that Bank Kesejahteraan always preserves the trust from the community as the form of service and dedication to the community.
Terlebih bahwa Bank Kesejahteraan tetap dapat memfokuskan bisnisnya kepada pangsa pasar utamanya, yakni senantiasa menjadi mitra dalam melakukan pembiayaan kepada koperasi pegawai negeri. Berbekal hal tersebutlah, Bank Kesejahteraan selalu berkomitmen untuk meningkatkan dan memperluas jaringan pelayanannya agar dapat menjangkau dan memenuhi kebutuhan calon nasabahnya hingga ke pelosok Indonesia.
Moreover, Bank Kesejahteraan keeps focus on its main market business, that is to always be a financing partner of the cooperatives of civil servants Based on that fact, Bank Kesejahteraan commits to always improve and expand its network to reach and meet the needs of its customers all over Indonesia.
Upaya dalam rangka memenuhi hal tersebut ditempuh melalui berbagai hal, mulai dari memperluas jangkauan jaringan hingga meningkatkan sistem teknologi informasi maupun diversifikasi produk untuk mendukung kualitas layanan. Menjadi suatu kebanggaan bagi Bank Kesejahteraan dapat membantu memberikan solusi dan nilai tambah atas kebutuhan setiap nasabah melalui layanan yang tersedia. Sepanjang tahun 2011, Bank Kesejahteraan telah melakukan peningkatan layanan dengan menambah 1 (satu) jaringan kantor cabang pembantu beserta 1 (satu) jaringan mesin ATM di wilayah Cihampelas-Bandung sehingga Bank Kesejahteraan telah memiliki 6 (enam) kantor cabang, 4 (empat) kantor cabang pembantu, dan 10 ATM yang tersebar di beberapa wilayah.
To do so, various attempts had been taken, from expanding network up to improving the IT system and product diversification to promote the quality of service. Bank Kesejahteraan is proud to provide solution and added value for customers’ need through its available services. During 2011 Bank Kesejahteraan had improved its service by opening 1 new sub branch, with 1 ATM in CihampelasBandung so that Bank Kesejahteraan had owned 6 (six) branch offices, 4 (four)sub-branch offices and 10 ATM spread out all over the world.
Jaringan Kantor Cabang Branch Offices Network
Padang
Makassar Jakarta Semarang Surabaya Bandung
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
31
32
Kantor Pusat
Head Office
Kantor Pusat Bank Kesejahteraan terletak di Gedung IKP-RI, Jalan R.P. Soeroso No.21, Jakarta Pusat 10330, Indonesia.
Head Office of Bank Kesejahteraan is located in Gedung IKP-RI, Jalan R.P. Soeroso No.21, Jakarta Pusat 10330, Indonesia
Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu
Branch and Sub-Branch Offices
Dalam memastikan Visi dan Misi Bank Kesejahteraan dapat tersosialisasi dengan maksimal, Bank Kesejahteraan senantiasa mengawasi kegiatan operasional yang dilakukan oleh seluruh kantor cabang dan kantor cabang pembantu sesuai dengan fungsi masing-masing kantor cabang. Perkembangan setiap kantor cabang sangat bergantung kepada kerjasama tim dari seluruh karyawan yang berada di kantor cabang tersebut. Oleh karena itu, sangat mungkin status kantor cabang dapat berubah sesuai dengan pencapaian kinerja dari masing-masing kantor cabang tersebut.
To ensure that the Vision and Mission of Bank Kesejahteraan are well comprehended, Bank Kesejahteraan supervises the operational of all branch and sub branch offices in accordance with their function. The growth of each branch office is highly depended to the teamwork of all employees in each branch. Therefore, the status of a branch office is subject to change, depended on each performance.
Setiap kantor cabang induk harus senantiasa mengawasi kantor cabang pembantu yang berada di bawah ruang lingkupnya. Itu sebabnya, produk dan layanan yang ditawarkan oleh kantor cabang pembantu sama dengan yang ditawarkan oleh kantor cabang, hanya saja kantor cabang memiliki kewenangan dalam melakukan persetujuan untuk pemberian kredit sedangkan kantor cabang pembantu lebih difokuskan pada penghimpunan dana pihak ketiga.
Every supervisory branch has to supervise its sub branches. Consequently, the products and services offered by sub branches are identical with those in their supervisory branch but branch office has an authority to give credit approval while sub-branch office only focus on the third party fund raising.
ATM dan Kartu ATM
ATM and ATM Card
Dalam upaya memberikan kemudahan layanan bagi nasabahnya, Bank Kesejahteraan juga mengembangkan jaringan mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang tersebar di setiap jaringan kantor cabang maupun kantor cabang pembantu. Penambahan jaringan ATM tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kemudahan dan menambah kenyamanan nasabah saat melakukan transaksi dengan Bank Kesejahteraan.
To give flexibility to customers, Bank Kesejahteraan developed its ATM network which spread out in every branch office and sub branch office. With the growing number of the ATM network, it is expected that customers has the flexibility and comfort in transacting with Bank Kesejahteraan.
Sepanjang tahun 2011, Bank Kesejahteraan telah memiliki 10 mesin ATM dengan jumlah pemegang kartu ATM Bank Kesejahteraan sebanyak 8.303. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan jumlah pemegang kartu ATM Bank Kesejahteraan pada tahun 2010 sebanyak 5.270. Selain itu, nasabah Bank Kesejahteraan juga dapat mengakses ATM di lebih dari 35.000 mesin ATM berlogo ATM Bersama.
During 2011, Bank Kesejahteraan had 10 ATM with 8.303 ATM card holders. The number of the card holders increased compared to the figure in 2010 which was 5.270. Moreover, customers of Bank Kesejahteraan can access ATM in more than 35.000 ATM with logo “ATM Bersama”.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Rencana Strategis Bank Bank Strategic Plan Penentuan sasaran dan strategi Bank Kesejahteraan senantiasa diselaraskan dengan bisnis yang dijalankan sehingga dapat membentuk suatu sinergi yang berkesinambungan untuk pencapaian kinerja perusahaan yang lebih baik tanpa mengesampingkan regulasi dalam menghadapi persaingan produk perbankan yang semakin tajam. Hal tersebut tercermin melalui penetapan strategis bisnis dengan mempertimbangkan kesesuaian pada bisnis yang dijalankan.
Determination of targets and strategy of Bank Kesejahteraan is always in line with its business to form a continuous synergy to achieve better performance of the Company without ignoring the regulations in facing the tighter competition of banking products. This is reflected on the determination of business strategy taking into account the business suitability.
Strategi Bisnis Bank di Tahun 2011 1. Penguatan permodalan 2. Peningkatan pelayanan kepada pangsa pasar Koperasi pegawai Republik Indonesia (KPRI) 3. Perbaikan komposisi dana dengan mengoptimalkan penghimpunan dana retail 4. Pengembangan jaringan kantor, fitur, dan kualitas standar layanan dalam menguatkan Brand Image 5. Penguatan infrastruktur (Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi, penyegaran budaya kerja, pengelolaan Manajemen Risiko, pengembangan Core Banking, penguatan organisasi dan Corporate Governance)
Bank Business Strategy 2011 1. Capital strengthen 2. Service improvement for Cooperative of Indonesian Civil Servants 3. Improvement of the fund composition by optimizing retail fund raising. 4. Expansion of office network, features and the quality of standard service to strengthen its Brand Image 5. Strengthen the infrastructure (Human Resources based on competency, refreshment of work culture, Risk Management, Development of Core Banking, Strengthen the organization and Corporate Governance
Strategi Bisnis Bank di Tahun 2012 1. Penguatan Permodalan 2. Peningkatan pangsa pasar kepada Koperasi Pegawai Republik Indonesia dan menyeimbangkan komposisi struktur penghimpunan dana ritel dan non ritel. 3. Peningkatan efisiensi 4. Peningkatan fee based income melalui pengembangan layanan 5. Penguatan infrastruktur (jaringan, penguatan Budaya Kerja dan kompetensi Sumber Daya Manusia, manajemen risiko, dan kepatuhan)
Bank Business Strategy in 2012 1. Capital strengthen 2. Market share improvement in Cooperative of Indonesian Civil Servants and balancing the composition of fund raising structure, retail and non retail. 3. Efficiency Improvement 4. Improvement of fee based income through the improvement of services 5. Strengthen the infrastructure (Network, strengthen the work culture and human resources competency , Risk Management and compliance)
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
33
Peristiwa Penting Tahun 2011 Important Events in 2011
Februari 2011 Dalam rangka kegiatan ulang tahun ke-19, Bank Kesejahteraan menyelenggarakan berbagai acara, antara lain pemeriksaan kesehatan gratis dan kegiatan donor darah untuk masyarakat umum. February 2011 Celebrating its 19th Anniversary, Bank Kesejahteraan held various events such as free medical check up and blood donor for public.
April 2011 Dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang menyetujui usulan pembagian laba dari aktivitas bisnis yang dihasilkan selama tahun 2010. RUPS tahunan juga menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan yang ditawarkan kepada pemegang saham existing. April 2011 Annual Shareholders General Meeting was held which approved the proposal on the allocation of profit and business activities achieved in 2010. This ASGM also approved the realease of shares which were offered to the existing shareholders.
Juli 2011 Atas keberhasilannya dalam mempertahankan kinerja perusahaan, maka Bank Kesejahteraan menerima penghargaan dari Infobank untuk predikat ”Bank Sangat Bagus” selama 16 (enam belas) tahun berturut-turut. July 2011 Due to its success in maintaining the company’s performance, Bank Kesejahteraan received the award from Infobank magazine with “Excellent” remark for 16 (sixty) consecutive years.
Agustus 2011 - Dengan tujuan untuk meningkatkan citra bank di mata masyarakat luas, Bank Kesejahteraan senantiasa melakukan berbagai program promosi dan pemasaran, salah satunya adalah melakukan penayangan video profile pada boarding lounge dan checkin counter di Bandara Internasional Soekarno Hatta. - Sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak yatim piatu, Bank Kesejahteraan menyerahkan bantuan berupa peralatan sekolah secara simbolis kepada beberapa anak yatim piatu yang dilakukan dalam acara buka puasa bersama Bank Kesejahteraan.
Penghargaan Tahun 2011 Awards in 2011 • Infobank Award Tahun 2011/ Infobank Award 2011 Penghargaan yang diperoleh Bank Kesejahteraan dari Infobank atas kinerja keuangan Bank dengan predikat Sangat Bagus selama 16 (enam belas) tahun berturut-turut untuk kategori bank dengan modal Rp100 miliar s.d di bawah Rp1 trilyun. An award obtained by Bank Kesejahteraan from Infobank magazine for its “EXCELLENT” financial performance within 16 (sixty) consecutive years for the category of bank with capital between IDR. 100 billion and below IDR. 1 trillion. • Annual Report Award 2011/ Annual Report Award 2011 Penghargaan yang diperoleh Bank Kesejahteraan atas keikutsertaan Bank Kesejahteraan pada Annual Report Award dengan peringkat ke 2 dari 11 peserta untuk kategori Private Keuangan Non Listed dan peringkat ke-40 dari 191 peserta untuk kategori umum. An award obtained by Bank Kesejahteraan for its participation in the Annual Report Award by winning the 2nd rank out of 11 particpant for the category Non Listed Private Finance, and rank 40 out of 191 paticipants for category General.
34
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
September 2011 Bank Kesejahteraan mengikuti Annual Report Award (ARA) tahun 2011 yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance dan berhasil mendapatkan peringkat ke-2 (dua) dari 11 (sebelas) peserta untuk kategori Private Keuangan Non Listed.
Oktober 2011 Dengan tujuan untuk menangkap peluang bisnis yang ada serta dalam upaya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah terutama di wilayah Bandung-Jawa Barat, maka Bank Kesejahteraan membuka kantor cabang pembantu Cihampelas yang berlokasi di Jl. Dr. Abdul Rivai No. 1D, Cihampelas Bandung-Jawa Barat.
September 2011 Bank Kesejahteraan participated in the Annual Report Award (ARA) 2011 held by the National Committee of Policy Governance and successfully won the 2nd winner out of 11 participants for the category of Non Listed Private Finance .
October 2011 To grab the business opportunity and to improve its service to customers who lived in BandungWest Java, Bank Kesejahteraan opened its new Sub Branch in Cihampelas, located in Jl. Dr. Abdul Rivai No. 1D, Cihampelas Bandung-West Java.
November 2011 Bank Kesejahteraan turut menyerahkan hewan kurban melalui Masjid Cut Mutia, Menteng dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 1432 H. November 2011 Bank Kesejahteraan donated sacrificial animals through Cut Mutia Mosque, Menteng for the Idul Adha 1432 H occasion.
August 2011 - To improve the image of the bank to society, Bank Kesejahteraan held various marketing and promotion programs, among others was to run the company’s video profile at the boarding lounge and check-in counter in Soekarno Hatta International Airport. - As the form of its social responsibility, Bank Kesejahteraan donated school stationeries to number of orphans which was held in the Buka Bersama event.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
35
Analisa dan
Pembahasan Manajemen Management Analysis and Review
36
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
38 Kinerja Keuangan Financial Performance
39 Aset Assets
40 Aset Produktif Productive Assets
44 Kas Cash
44 Giro pada Bank Indonesia (BI) Current Account with Bank Indonesia
45 Giro Pada Bank Lain Current Account With Other Banks
45 Penempatan Pada Bank Indonesia Dan Bank Lain Placement With Bank Indonesia And Other Banks
45 Aset Tetap Fix Assets
45 Kewajiban Liability
46 Dana Pihak Ketiga Third Party Deposits
48 Simpanan Dari Bank Lain Deposits From Other Banks
48 Pinjaman Yang Diterima Borowings
49 Pinjaman Subordinasi Subordinated Loan
49 Ekuitas Equity
50 Laporan Laba Rugi Statement Of Income
50 Pendapatan Bunga Interest Revenue
52 Beban Bunga
54 Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Revenue
55 Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income
55 Beban Usaha Operating Expenses
56 Laba Operasional Operating Profit
56 Laba Bersih Net Profit
56 Kecukupan Modal Capital Adequacy Rate
57 Rasio Keuangan Terkait Solvabilitas Dan Kolektibilitas, Likuiditas, Dan Rentabilitas Bank Financial Ratio Related To Solvability And Collectibility, Liquidity And Rentability Of Bank
57 Solvabilitas Dan Kolektibilitas Solvability And Collectibility
57 Likuiditas Liquidity
58 Rentabilitas Rentability
58 Struktur Modal Capital Structure
59 Komponen Substansial Atas Pendapatan Dan Beban Lainnya
61 Dampak Perubahan Suku Bunga Terhadap Kinerja Bank Impact Of Interest Rate Fluctuation To The Bank Performance
61 Kemampuan Membayar Hutang Dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Ability To Pay Debts And Receivables Collectibility Level
61 Informasi Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Material Information After The Date Of Audit Report
62 Informasi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan Transaksi Afiliasi Material Information With Conflict Of Interests And Affiliated Transactions
62 Informasi Keuangan Luar Biasa Extraordinary Financial Information
62 Perkembangan Terakhir Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Dan Peraturan Baru Latest Development Of The Implementation Of The New Financial Account Standard And Rules
63 Aspek Pemasaran Marketing Aspect
65 Prospek Usaha Business Prospect
65 Akses Informasi Akses Informasi
66 Rencana Strategis Bank Bank Strategic Plan
Substantial Components On Income And Other Expenses
59 Ikatan Material Yang Terkait Dengan Belanja Modal Material Bound Related To Capital Expenditure
59 Arus Kas Cashflow
60 Komitmen Dan Kontinjensi Commitment And Contingency
Interest Expenses
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
37
Analisa Dan Pembahasan Manajemen Management Analysis and Review
38
Pada tahun 2011, kinerja Bank Kesejahteraan tetap menunjukkan eksistensinya sebagai bank yang fokus dalam melayani kebutuhan modal kerja koperasi pegawai negeri sipil dengan hasil yang menggembirakan seiring dengan perekonomian makro Indonesia yang tetap solid di tahun tersebut. Bank Kesejahteraan mengalami peningkatan laba bersih menjadi Rp44.104 juta atau sebesar 27,03% dari tahun sebelumnya seiring dengan meningkatnya jumlah pendapatan operasional. Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja Bank Kesejahteraan terus meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun.
In 2011, the performance of Bank Kesejahteraan showed its consistency as the bank which focused on providing the needs of work capital of the civil servants cooperatives with satisfactory result in line with the solid macro economy of Indonesia. Bank Kesejahteraan gained higher net profit to became IDR. 44,104 million or 27.03% from the previous year, in line with the increase of operating revenue. This condition shows that Bank Kesejahteraan consistently improved year by year.
Pembahasan dan analisa terhadap kinerja Bank Kesejahteraan berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan tahunan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 yang termasuk dalam Laporan Tahunan ini. Laporan keuangan yang berada di dalam Laporan Tahunan ini disusun dan disajikan sesuai dengan PSAK Indonesia dan Pedoman Akuntansi dan Pelaporan untuk Industri Perbankan Indonesia serta telah dilakukan audit oleh Kantor Akuntan Publik Drs.J.Tanzil & Rekan selaku auditor independen.
This discussion and analysis of the performance of Bank Kesejahteraan must be read with the annual financial statement for the year ended at 31 December 2011 and 2010 included in this Annual Report. Financial Statement in this Annual Report was prepared and presented in accordance with Statements of Financial Acounting Standard (SFAS) of Indonesia and Accounting and Report Guidelines for Indonesian Banking Industry and had been audited by Public Account Office Drs.J.Tanzil & Rekan as the independent auditor.
KINERJA KEUANGAN
FINANCIAL PERFORMANCE
Pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap tinggi berada pada level 6,5% (yoy) yang didukung dengan kecenderungan menurunnya suku bunga perbankan telah mempengaruhi peningkatan permintaan potensial dari kebutuhan masyarakat yang salah satunya dapat dipenuhi melalui kemitraan dengan koperasi. Bank Kesejahteraan telah bertahun-tahun menjadi salah satu lembaga keuangan yang aktif dalam aktivitas bisnisnya untuk fokus dalam melayani kebutuhan modal kerja koperasi melalui pemberian kredit yang ditawarkan dengan biaya bunga yang terjangkau. Hal tersebut menjadi misi utamanya untuk ikut berperan aktif dalam memenuhi kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya melalui kemitraan dengan koperasi dalam mengelola aktiva maupun pasiva dengan cermat, optimal, dan prudent. Dengan prinsip kerja tersebut, Bank Kesejahteraan mempunyai kemampuan yang cukup untuk memenuhi perannya dalam fungsi intermediasi, menjaga likuiditas, dan mampu mempertahankan perolehan pendapatannya pada level risiko yang tetap terjaga dan dapat diterima.
The speedy and high growth of Indonesian Economy Indonesia in the level of 6,5% (yoy) supported with the decreasing trend of bank interest rate had influenced the increase of potential demand of the community which among others can be met by the partnership with cooperatives. Bank Kesejahteraan has been for years being an active financial institution which was active in its business to provide work capitlal for cooperatives through the low interest rate loan. It has been the main mission of Bank Kesejahteraan to promote the welfare of the civil servants and their familiy through partnership with cooperatives in managing assets and liabilities precisely, optimally and prudently. With that principle, Bank Kesejahteraan is capable to play its intermediary function, control its liquidity and maintain its revenues within the controlled and acceptable risk level.
Pada tahun 2011, Bank Kesejahteraan memiliki 97% dari portofolio kredit yang disalurkan kepada gerakan koperasi, khususnya koperasi pegawai negeri sipil sebagai bagian dari aktiva produktif. Sebagai hasil dari strategi Bank Kesejahteraan, selama tahun 2011, Bank Kesejahteraan berhasil mencapai margin bunga bersih dan pertumbuhan laba bersih yang memuaskan sebesar 27,03% lebih tinggi dari jumlah yang dicapai di tahun 2010 dan menghasilkan pertumbuhan ekuitas sebesar 11,01% pada tahun 2011 dengan portofolio kredit yang meningkat sebesar 19,17% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
In 2011, 97% of Bank Kesejahteraan loan portfolio was distributed to cooperatives, especially the cooperatives of civil servants as part of its productive assets. As the result of the strategy of Bank Kesejahteraan, in 2011, Bank Kesejahteraan successfully obtained satisfactory net interest revenue and net profit increase 27.03% higher than the achievement in 2010 and ended up in the equity growth of 11.01% in 2011 with loan portfolio increased 19.17% higher than the previous year.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Ringkasan Perkembangan Aset Periode 2007-2011 Summary of Assets growth for the Period of 2007 - 2011 KETERANGAN
2011
2010
Perubahan/ Change (2011 : 2010)
(dalam jutaan Rupiah)
2009
2008
2007
REMARKS
(%)
1. Kas
4.969
4.198
171.535 2.876
4. Penempatan pada BI dan Bank Lain
108.990
279.568
-61,01
44.854
5. Efek-Efek
330.687
43.877
753,67
84.864
2. Giro pada Bank Indonesia 3. Giro pada Bank Lain
6. Kredit yang Diberikan
18,37
3.094
2.561
934
Cash
136.323
25,83
66.668
54.083
34.890
Current Accounts with Bank Indonesia (BI)
3.392
-15,21
2.221
2.233
2.482
Current Accounts with Other Banks
93.304
43.996
Placement with BI and Other Banks
38.911
238.990
Marketable Securities
1.919.452
1.610.683
19,17
1.334.142
1.164.331
702.992
Loans
7. Pendapatan yang Masih Akan Diterima
17.731
12.761
38,95
13.299
9.836
6.754
Accrued Income
8. Aset Tetap
24.057
18.138
32,63
16.788
15.499
11.089
Fixed Asset
1.452
2.252
-35,52
740
900
760
Deffered Tax Assets – Net
9. Aset Pajak Tangguhan – bersih 10. Aset Lain-Lain
21.552
21.093
2,17
12.135
10.878
4.334
Other Assets
11. Aset Produktif
2.362.004
1.937.520
21,91
1.466.081
1.298.779
988.460
Productive Asset
12. Aset Non Produktif Jumlah Aset
227.512
182.758
24,49
102.214
85.330
52.060
Non Productive Aset
2.546.226
2.077.274
22,58
1.538.493
1.359.896
1.023.550
Total Aset
ASET Aset Bank Kesejahteraan terdiri dari Aset Produktif dan Aset Non Produktif. Aset Produktif Bank Kesejahteraan meliputi Kredit, Serifikat Bank Indonesia, Penempatan pada Bank Indonesia, Penempatan pada Bank Lain, dan Giro pada Bank Lain. Sedangkan Aktiva Non Produktif meliputi Kas, Giro pada Bank Indonesia, Aktiva Tetap, dan Aktiva Lain-Lain.
ASSETS The assets of Bank Kesejahteraan consists of Productive Assets and Non Productive Assets. The Productive Assets of Bank Kesejahteraan contains of Loan, Certificate of Bank Indonesia, Placement with Bank Indonesia, Placement with Other Banks and Current Account with other Banks. While Non Productive Assets includes Cash, Current Account with Bank Indonesia, Fixed assets and other assets.
Selama tahun 2011, total aset Bank Kesejahteraan meningkat sebesar 22,58% dari Rp2.077.274 juta pada tahun 2010 menjadi Rp2.546.226 juta di akhir tahun 2011. Peningkatan jumlah aktiva tersebut terutama didorong oleh kenaikan portofolio kredit yang disalurkan sebagai bentuk pelayanan khususnya kepada pangsa pasar utamanya yakni koperasi pegawai negeri sipil sebesar Rp208.769 juta atau meningkat 19,17% dari tahun 2010.
During 2011, The Total Assests of Bank Kesejahteraan increased 22.58% from IDR. 2,077,274 million in 2010 became IDR. 2,546,226 million at the end of 2011. The increase of the Total Assets was mainly driven by the increase of the loan portfolio distributed to its main market I,e, cooperatives of civil servants amounted IDR. 208.769 million or increased 19.17% from 2010.
3.000.000
Grafik Pertumbuhan Aset Periode 2007-2011 Chart of Assets Growth, Period 2007 – 2011
2.546.226
2.500.000 2.077.274 2.000.000 1.538.493 1.500.000
1.359.896 1.023.550
1.000.000
500.000
0
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
39
Grafik Pertumbuhan Aset Produktif Periode 2007-2011 Chart of Productive Assets Growth, Period 2007 – 2011 2.362.004
2.500.000 1.937.520
2.000.000 1.466.081
1.500.000
1.000.000
1.298.779 988.486
500.000
0
40
Aset Produktif Peningkatan total aset Bank Kesejahteraan mayoritas didorong oleh peningkatan dari aset produktif sebesar 21,91% dari pencapaian aset produktif pada tahun 2010 sebesar Rp1.937.520 juta menjadi Rp2.362.004 juta di akhir tahun 2011. Kenaikan tersebut seiring dengan kontribusi pertumbuhan dari penyaluran kredit sebesar 19,17% sebagai komponen terbesar dari aktiva produktif. Hal ini sekaligus menunjukkan konsistensi Bank Kesejahteraan dalam menyediakan layanan berupa fasilitas pinjaman untuk pembiayaan modal kerja bagi koperasi.
Productive Assets The increase of total assets of Bank Kesejahteraan was mainly driven by the increase of its productive assets of 21.91% of the productive assets of 2010 amounted IDR. 1,937,520 million became IDR. 2,362,004 million at the end of 2011. The increase is in line with the contribution of loans which was 19.17% as the biggest portion of the productive assets. It showed the consistency of Bank Kesejahteraan in providing loan facilities for work capital of cooperatives.
Kredit Hingga akhir tahun 2010, Bank Kesejahteraan masih mampu mempertahankan posisinya untuk tetap dapat melayani kebutuhan modal kerja bagi koperasi. Kondisi tersebut ditunjukkan dari komposisi penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi mencapai 97% dari total penyaluran kredit di akhir tahun 2011 dengan penguasaan pangsa pasar sebanyak sekitar 20% dari jumlah koperasi yang aktif terdaftar pada Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Jumlah tersebut sedikit lebih tinggi dari 17% penguasaan pangsa pasar dari jumlah koperasi yang aktif terdaftar di IKPRI pada tahun 2010.
Loans Until the end of 2010, Bank Kesejahteraan was still capable to retain it s position to provide the need of work capital for cooperatives. This condition can be observed from the credit distributed to cooperatives which reached the figure of 97% form the total loan in 2011 with market domination approximately 20% of total number of active cooperatives registered in the Parent Cooperative of Indonesian Civil Servants. The figure was slightly higher from the figure in 2010 which dominated 17% of active cooperatives registered in the Parent Cooperative of Indonesian Civil Servants..
Hal ini menunjukkan keberhasilan Bank Kesejahteraan dalam mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasarnya dalam melayani koperasi pegawai negeri di tengah persaingan yang ketat.
It showed the success of Bank Kesejahteraan in preserving and improving its market share in serving the cooperative of civil servants in the midst of tight competition.
Sampai dengan akhir tahun 2011, Bank Kesejahteraan telah mendistribusikan penyaluran kredit sebesar Rp1.919.452 juta yang meningkat sebesar 19,17% lebih tinggi dari saldo penyaluran kredit di akhir tahun 2010. Seluruh fasilitas pinjaman tersebut disalurkan dalam mata uang Rupiah.
By the end of 2011, Bank Kesejahteraan had distributed loans amounted at IDR. 1,919,452 million which increased 19.17% higher than the total loan distributed in 2010. All loans were in Rupiah.
Jumlah dropping kredit selama periode 2011 adalah sebesar Rp1.121.522 juta dengan jumlah angsuran selama periode 2011 sebesar Rp812.932 juta. Dengan demikian, pertumbuhan kredit (netto) sampai dengan akhir tahun 2011 adalah sebesar Rp308.590 juta yang lebih tinggi 6,7% dari kredit (netto) di akhir tahun 2010 sebesar Rp289.123 juta dengan jumlah dropping kredit sebesar Rp1.010.182 juta dengan jumlah angsuran sebesar Rp721.059 juta.
The total loan droppings in 2011 was IDR. 1,121,522 million with total installments for the period of 2011 amounted at IDR. 812,932 million. Therefore, the growth of net credit by the end of 2011 was IDR. 308,590 million which was 6.7% higher than the net credit in 2010 of IDR. 289,123 million with total loan droppings of IDR. 1,010,182 million with numbers of installments IDR. 721,059 million.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Perkembangan jumlah kredit yang disalurkan dengan memperhatikan golongan debiturnya sampai dengan akhir tahun 2011 dapat dijelaskan sebagai berikut:
The development of the distributed loans according group of customers up to the end of 2011 can be explained as follows:
Tabel Perkembangan Portofolio Kredit Tahun 2011/Table of Loan Portfolio Development 2011 KETERANGAN 1. KPRI/PKPRI/GKPRI
2011
2010
Perubahan (2011 : 2010)
Deb Rp (dalam jutaan)
Deb
Rp (dalam jutaan)
Deb
Rp (dalam jutaan)
2.077
1.862.263
1.827
1.550.393
250
311.870
2. KPR
583
1.339
1.401
2.357
(818)
(1.018)
3. Umum
563
55.850
671
57.933
(108)
(2.083)
3.223
1.919.452
3.899
1.610.393
(676)
308.769
Jumlah
Berikut adalah jenis produk pinjaman yang ditawarkan oleh Bank dalam aktivitas bisnisnya:
Below are loan products provided by Bank Kesejahteraan :
Kredit Koperasi Merupakan paket pembiayaan yang disediakan oleh Bank bagi koperasi yang beranggotakan Pegawai Republik Indonesia untuk membantu modal kerja koperasi dalam menjalankan usahanya guna memenuhi kebutuhan anggotanya melalui usaha simpan pinjam.
Kredit Koperasi (Loan for Cooperatives) It is a package from the bank for cooperatives which members are Indonesian Civil Servants to support the work capital of the cooperatives in running their business to meet the needs of their members through loans.
Sampai dengan akhir tahun 2011, komposisi penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri melalui KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) selama tahun 2011 adalah sebesar Rp1.862.263 juta. Porsi tersebut meningkat sebesar 20,12% dibandingkan dengan porsi penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri di tahun 2010 sebesar Rp1.550.393 juta. Kondisi tersebut seiring dengan meningkatnya kebutuhan modal kerja usaha simpan pinjam yang dibutuhkan koperasi dalam melayani kebutuhan anggotanya.
By the end of 2011, the composition of the distributed loans to cooperatives of civil servants in 2011 was IDR. 1,862,263 million. The portion increased 20.12% compared to the portion of the distributed loans to cooperatives of civil servants in 2010 of IDR. 1,550,393 milion. This is due to the increase of work capital for loan business of the cooperatives to serve their members.
Kredit KPR Merupakan paket pembiayaan KPR yang disediakan oleh Bank bagi masyarakat menengah ke bawah yang didanai dari fasilitas Kredit Likuiditas Bank Indonesia maupun Pemerintah.
Kredit KPR/Loan for Housing It is a package of loan for housing provided by bank for the low middle community which is financed by the Liquid Credit Facility of Indonesia or the Government.
Sampai dengan akhir tahun 2011, porsi penyaluran kredit yang diberikan untuk KPR adalah sebesar Rp1.339 juta yang menurun sebesar 43,19% dibandingkan penyaluran kredit untuk KPR di tahun 2010 sebesar Rp2.357 juta. Kondisi tersebut seiring dengan kondisi Bank Kesejahteraan yang tidak lagi memberikan KPR baru dengan pertimbangan terbatasnya perolehan dana jangka panjang untuk pembiayaan KPR.
By the end of 2011, the portion of loans allocated for KPR was IDR. 1,339 million, decreased by 43,19% compared to the KPR in 2010 which was IDR. 2,357 million. This condition was due to the policy of Bank Kesejahteraan which no longer allocated new KPR considering the limited fund for long term loan of KPR.
Kredit Umum Merupakan paket pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank bagi debitur, antara lain kredit modal kerja, kredit investasi, kredit multiguna, maupun kredit karyawan.
General Loan It is a financing package offered by Bank for debtors to such as work capital loan, investment loan, multi purposes loan or loans for employees.
Kredit Umum memberikan kontribusi sebesar 2,9% dari portofolio kredit pada tahun 2011. Saldo portofolio kredit umum sebesar Rp55.850 juta mengalami penurunan sebesar 3,60% dari porsi penyaluran kredit Umum di akhir tahun 2010 sebesar Rp57.933 juta.
General loan contributed 2.9% of loan portfolio in 2011. Total portfolio of general loan was IDR. 55,850 million, decreased 3,60% compared to the portion of general loan in 2010 amounted at IDR. 57,933 million.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
41
Bank Kesejahteraan senantiasa terus mengevaluasi pemberian suku bunga kredit agar tetap dapat berperan dalam upaya Bank Indonesia untuk mendorong intermediasi perbankan. Selama periode tahun 2011, Bank Kesejahteraan telah mengatur penurunan suku bunga kredit bank pada kisaran 0,5% - 1%. Selain dalam kaitannya sebagai upaya untuk mendukung kebijakan Bank Indonesia terkait fungsi dan peran intermediasi perbankan, kebijakan penurunan suku bunga kredit tersebut dilakukan sebagai stimulasi pasar untuk menarik minat pelanggan guna melakukan transaksi keuangan dengan Bank Kesejahteraan.
Bank Kesejahteraan continuously evaluates the interest rate in order to take part in the effort of Bank Indonesia to promote banking intermediary. During 2011, Bank Kesejahteraan had set the reduction of interest rate in the range between 0.5% - 1%. Besides supporting the policy of Bank Indonesia related to the intermediary function of bank, the reduction of interest rate was to stimulate the market to carry their financial transaction via Bank Kesejahteraan.
Portofolio perkreditan Bank Kesejahteraan hingga akhir tahun 2011 masih didominasi oleh penyaluran kredit kepada koperasi pegawai negeri. Hal tersebut menunjukkan kokohnya komitmen dan konsistensi bank dalam menjaga keutuhan visi dan misi untuk menjadi bank kebanggaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kemitraan usaha dengan koperasi.
Loan portfolio of Bank Kesejahteraan up to 2011 was still dominated by the loan distribution to cooperatives of civil servants. It also indicated the strong commitment and consistency of the bank in preserving its vision and mission to be the bank of proud in improving the community’s welfare through partnership with the cooperatives.
Grafik Pertumbuhan Kredit Periode 2007-2011 Chart of Loan Growth, Period 2007-2011
2.500.000
1.919.452
2.000.000 1.610.683 1.500.000
1.334.142 1.164.331
1.000.000 702.992 500.000
0
Dalam mendukung akselerasi pertumbuhan pemberian kredit kepada sektor riil, Bank Kesejahteraan memiliki komitmen untuk memberikan pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah. Pentingnya upaya dalam memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah tersebut guna membantu kelangsungan usahanya dengan pertumbuhan positif dan menarik sesuai risiko yang diterima. Penyaluran tersebut dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian sehingga dapat ikut mendukung kebutuhan finansial usaha yang terus berkembang.
To accelerate the growth of loan allocated to the real sector, Bank Kesejahteraan has a commitment to provide loans for micro, small and middle business. The effort to promote the micro, small and middle business is to help the continuity of its business with positive and attractive growth in accordance with the risk taken. The distribution was carried out with prudent principle so that it can support the growing need of business finance.
Penyaluran kredit menurut Usaha Mikro Kecil dan Menengah sampai dengan 31 Desember 2011 mencapai jumlah sebesar Rp1.797.519 juta atau 93,65% dari total kredit yang disalurkan. Jumlah tersebut meningkat sebesar 77,94% dari penyaluran kredit menurut Usaha Mikro Kecil dan Menengah akhir tahun 2010 sebesar Rp1.401.062 juta.
Credit distribution for the micro, small and middle business up to 31 December 2011 reached Idr. 1,797,519 million or 93.65% of the total distributed credit. This figure increased 77.94% from credit distribution for the micro, small and middle business in the end of 2010 amounted at IDR. 1,401,062 million.
42
Kredit kepada usaha mikro, merupakan pembiayaan yang diberikan menurut usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro dengan kekayaan bersih maksimal sebesar Rp50 juta (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta memiliki hasil penjualan tahunan maksimal sebesar Rp300 juta (tiga ratus juta rupiah).
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Loans for micro business is a financing given in accordance with the productive business of personal and/or individual business which meets the criteria of micro business with maximum networth IDR. 50 million (fifty million rupiah) excluded land, building and maximum sales per year IDR. 300 million (three hundred million rupiah).
Bank Kesejahteraan telah menyalurkan pembiayaan kredit untuk usaha mikro selama tahun 2011 dengan pertumbuhan sebesar Rp22.684 juta dari semula sebesar Rp1.800 juta di akhir tahun 2010 menjadi sebesar Rp24.484 juta di akhir tahun 2011.
Kredit kepada usaha kecil, merupakan pembiayaan yang diberikan menurut usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan memenuhi kriteria usaha kecil dengan kekayaan bersih lebih dari Rp50 juta (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp500 juta (lima ratus juta rupiah) serta memiliki penjualan tahunan lebih dari Rp300 juta (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan Rp2,2 miliar (dua miliar lima ratus juta rupiah).
Bank Kesejahteraan had distributed loan for micro business in 2011 2011 with the growth of IDR 22,684 million from previously IDR. 1,800 million in the end of 2010 to became IDR. 24,484 million in the end of 2011.
Sampai dengan akhir tahun 2011, Bank Kesejahteraan telah menyalurkan pembiayaan kredit untuk usaha kecil sebesar Rp462.173 juta yang meningkat sebesar Rp296.680 juta dari akhir tahun 2010.
Kredit kepada usaha menengah, merupakan pembiayaan yang diberikan menurut usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan memenuhi kriteria sebagai usaha kecil atau besar dengan kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp10 miliar (sepuluh miliar rupiah) serta memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2,5 miliar (dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp50 miliar (lima puluh miliar rupiah).
Loans for small business is the loan given in accordance with productive business which stands alone and meets the criteria of small business with maximum networth from IDR. 50 million (fifty million rupiah) up to IDR. 500 million (five hundred million rupiah) and maximum sales per year from IDR. 300 million (three hundred million rupiah) up to IDR. 2.5 billion (two billion five hundred million rupiah). By the end of 2011, Bank Kesejahteraan had distributed loans for small business of IDR. 462,173 million, increased IDR. 296.680 million from the end of 2010.
Loans to middle business is the loan given in accordance with the productive business which stands alone and meets the criteria as a small or middle business with networth above IDR. 500 million (five hundred million rupiah) up to IDR. 10 billion (ten billion rupiah) and with maximum sales per year above IDR. 2,5 miliar (two billion five hundred million rupiah) up to IDR. 50 billion (fifty billion rupiah).
Kredit kepada usaha menengah memberikan kontribusi sebesar Rp1.310.862 juta dari total kredit yang disalurkan oleh Bank Kesejahteraan hingga akhir tahun 2011. Jumlah tersebut meningkat sebesar Rp77.093 juta dari kredit kepada usaha menengah di tahun 2010.
Loan for middle business had contributed IDR. 1,310,862 million of the total loans distributed by Bank Kesejahteraan up to the end of 2011. This figure increased IDR. 77,093 million from the previous year.
Dalam pandangan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan Bank Kesejahteraan didominasi oleh sektor pada jasa sosial dan masyarakat karena fokus penyaluran kredit yang diberikan kepada koperasi pegawai negeri yang memberikan kontribusi sebesar 97,9% pada akhir tahun 2011. Sektor-sektor lainnya diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 0,06%, sektor pengangkutan, pergudangan, dan jasa komunikasi sebesar 0,04%, serta sektor lainnya seperti berikut:
In the economic point of view, the loans distributed by Bank Kesejahteraan was dominated by social and community services as the loans distribution to cooperatives of civil servants contributed 97.9% at the end of 2011. Other sectors are construction sector 0.06%, transportation, warehouse, and communication sector 0.04%, and other sector are as follow:
Penyaluran Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi Tahun 2011/Loan distribution based on the Economic Sector 2011 (dalam jutaan Rupiah/in million rupiah)
2011
KETERANGAN/REMARKS
Rp
1. Pertambangan/Mining
2010 %
Rp
%
7.729
0,4
9.553
0,59
140
0,007
268
0,02
1.214
0,06
1.453
0,09
4. Perdagangan, Restoran, dan Hotel Trading, Restaurant and hotel
482
0,02
5.522
0,34
5. Pengangkutan, Pergudangan, dan Jasa Komunikasi Transportation, warehouse, and communation
828
0,04
1.363
0,08
6. Jasa-Jasa Dunia Usaha/Business service
439
0,02
4.658
0,29
1.880.051
97,95
1.557.903
96,72
28.570
1,49
29.963
1,86
1.919.452
100
1.610.683
100
2. Industri Pengolahan/Processing Industry 3. Konstruksi/Construction
7. Jasa-Jasa Sosial dan Masyarakat/Social and community services 8. Lain-Lain/others Jumlah/Total
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
43
Selama bertahun-tahun, Bank Kesejahteraan telah berhasil menjadi salah satu lembaga keuangan yang aktif turut serta berperan sebagai agen intermediasi perbankan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kemitraan yang dibangun dengan koperasi pegawai negeri. Namun demikian, seiring dengan pertumbuhan kredit yang diberikan, Bank Kesejahteraan senantiasa berusaha menjalankan aktivitas bisnisnya dalam prinsip kehati-hatian untuk dapat menjaga kualitas kredit pada tingkat yang masih dapat diterima. Selama tahun 2011, rasio kualitas kredit Bank Kesejahteraan berhasil ditekan pada nilai yang lebih rendah yakni dengan nilai Non Performing Loan (NPL) Gross sebesar 1,16% yang lebih rendah sebesar 0,21% dari nilai NPL Gross di akhir tahun 2010.
Bank Kesejahteraan has been for years being one of financial institutions which actively plays role as banking intermediary agent to guarantee the fulfillment of the needs and improve the community welfare through partnership eith cooperative of civil servants. However, in line with the growth of distributed loans, Bank Kesejahteraan carries out its business activity with prudent principle to control the quality of its loans in the acceptable risk level. In 2011, the ratio of loans quality of Bank Kesejahteraan was successfully reduced to lower level with Non Performing Loan (NPL) Gross of 1.16% which is lower 0.21% from the NPL Gross in the end of 2010.
Sedangkan secara absolut terjadi peningkatan sebesar Rp290 juta dari nominal NPL Gross di akhir tahun 2010 sebesar Rp22.045 juta menjadi Rp22.335 juta di akhir tahun 2011. Peningkatan tersebut lebih dikarenakan adanya penyalahgunaan penggunaan kredit (side streaming) yang dilakukan oleh debitur atas kredit yang diberikan. Meskipun terjadi penurunan rasio NPL Gross di akhir tahun 2011, Bank Kesejahteraan masih membentuk penyisihan kemungkinan kerugian nilai aset keuangan sebesar Rp2.201 juta yang dibebankan pada laporan laba rugi. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut telah memadai untuk menutup kerugian akibat risiko kredit.
Absolutely there was an increase of IDR. 290 million from the nominal NPL Gross in the end of 2010 amounted IDR. 22.045 million became IDR. 22,335 million in the end of 2011. The increase is due to the side streaming of loans committed by debtor for the loans given. Eventhough there was a reduction of the NPL Gross ratio in the end of 2011, Bank Kesejahteraan still put aside a reserve for the possible loss of financial assets amounted at IDR. 2,201 million which stated in the profit loss statement. The management believes that the reserve is adequate to meet the loss due to risk credit.
2,00%
Grafik Perkembangan NPL Periode 2007-2011 Chart of NPL Development, Period 2007-2011 1,84%
1,80% 1,60%
1,49%
1,40% 1,20%
1,61% 1,37% 1,16%
1,00% 0,80% 0,60% 0,40% 0,20% 0,00%
44
Kas Merupakan dana kas yang disediakan oleh teller atau disimpan dalam Automatic Teller Machine (ATM) yang diperuntukkan dalam kegiatan operasional Bank, antara lain terkait penyediaan dana kas berdasarkan permintaan penarikan simpanan nasabah Bank maupun dalam menunjang kegiatan aktivitas operasional bank.
Cash Cash is the cash fund provided by the tellers or kept in the Automatic Teller Machine (ATM) allocated to support the operational of the bank, such as fund provision based on the withdrawal request of the bank customers deposit or to support the operational activities of the bank.
Selama tahun 2011, nilai kas yang tercatat meningkat sebesar Rp18,37% lebih tinggi dibandingkan nilai kas yang tercatat di akhir tahun 2010. Peningkatan ini juga didorong oleh adanya penambahan jaringan kantor cabang dan mesin ATM.
In 2011, the cash value increased IDR. 18.37% higher than the cash value in the end of 2010. This increase was also driven by the expansion of branch offices and ATM.
Giro pada Bank Indonesia (BI) Penempatan dana dalam rekening giro pada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 sehubungan dengan Giro Wajib Minimum
Current Account with Bank Indonesia Placement of fund in the current account of Bank Indonesia is in accordance with Regulation of Bank Indonesia (PBI) No.12/19/ PBI/2010 dated October 2010 related to the Minimum Statutory
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
(GWM). Mengacu pada peraturan tersebut menyebutkan bahwa GWM dalam rekening Rupiah menjadi sebesar 10,5% yang terdiri dari 8% GWM primer dan 2,5% GWM sekunder dari total dana pihak ketiga dalam Rupiah, maka Bank Kesejahteraan harus menjaga cadangan minimum di Giro pada BI. Sedangkan untuk GWM Sekunder, Bank Kesejahteraan harus memelihara cadangan minimum pada efek dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia.
Reserve (MSR). As the regulation stated that the MSR in Rupiah account must be 10.5%, which is divided 8% prime MSR and 2.5% secondary MSR from total third party’s fund in Rupiah, Bank Kesejahteraan therefore must keep its minimum reserve in the Current Account with BI. For secondary MSR, Bank Kesejahteraan must preserve its minimum reserve in the securities in the form of Bank Indonesia Certificates .
Selama tahun 2011, Bank Kesejahteraan tetap dapat memelihara kecukupan likuiditas dalam memenuhi kewajiban GWM baik GWM primer dan GWM sekunder sebagai tindak lanjut dalam memenuhi peraturan tersebut.
During 2011, Bank Kesejahteraan successfully maintained its liquidity adequacy to fulfill the prime MSR and secondary SMR liabilities as the compliance to the regulation.
Giro pada Bank Lain Merupakan penempatan dana ke dalam rekening giro pada bank lain yang bertujuan untuk memberi kemudahan penyediaan dana dalam melaksanakan penyelesaian transaksi. Perkembangan saldo giro pada Bank Lain sangat bergantung kepada fluktuasi frekuensi transaksi dana yang dilakukan oleh nasabah. Selama tahun 2011, rekening giro pada bank lain mengalami penurunan sebesar 15,21% dari saldo rekening giro pada bank lain tahun sebelumnya.
Current Account with Other Banks It is a placement in the form of current account with other banks to provide flexibility of fund provision in transaction settlement. The growth of the current account with other banks is highly depended on the fluctuation of fund transaction by customers. In 2011, current account in other banks decreased 15.21% from the previous year.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Selama tahun 2011, rekening penempatan pada BI dan Bank Lain mengalami penurunan sebesar 61,01% lebih rendah dari periode sebelumnya. Hal ini dilakukan karena pertimbangan yang dilakukan Bank Kesejahteraan terkait pengalokasian penggunaan kelebihan dana dalam mendukung peningkatan kredit.
Placement with Bank Indonesia and Other Banks In 2011, placement account with BI and other banks decreased 61.01% lower than the previous period. This is due to the policy of Bank Kesejahteraan related to the allocation the excess fund to promote the increase of loans.
Aset Tetap Bank Kesejahteraan mencatat pertumbuhan aset tetap di akhir tahun 2011 sebesar 32,63% lebih tinggi dari nilai aset tetap yang tercatat pada akhir tahun 2010. Peningkatan tersebut terkait dengan adanya penambahan inventaris atas jaringan kantor cabang dalam rangka memperluas kegiatan operasional selama tahun 2011.
Fix Assets Bank Kesejahteraan booked the growth of its fixed assets in the end of 2011 of 32.63% higher than the value of fix asset recorded in the end of 2010. The increase was due to the addition of inventory of branch offices network to expand the operational activities in 2011.
KEWAJIBAN Pertumbuhan aset Bank Kesejahteraan selama tahun 2011 mencapai 22,58% lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar Rp2.077.274 juta menjadi Rp2.546.226 juta pada akhir tahun 2011. Peningkatan tersebut berasal dari kenaikan dana pihak ketiga sebesar 26,19% termasuk adanya tambahan fasilitas pinjaman baru yang diberikan berupa Pinjaman Subordinasi pada tahun 2011.
LIABILITY The growth of assets of Bank Kesejahteraan in 2011 reached 22.58% higher than previous period of IDR 2,077,274 million to become IDR. 2,546,226 million in the end of 2011. The increase derive from the increase of third party fund of 26.19% including the additional facility of new loans in the form of Subordinate Loan in 2011
Ringkasan Perkembangan Kewajiban Periode 2007-2011 Summary of the Liabilities for the Period of 2007 - 2011 (dalam jutaan Rupiah/(in million rupiah))
KETERANGAN
2008
2007
83,3
947
432
307
1.707.882
26,19
1.303.158
1.126.635
746.948
Deposits from Customers
135.479
-16,3
30.049
42.325
103.350
Deposits from other banks
276
1.191
-76,83
2.942
5.331
7.265
Borrowings
14.000
-
-
-
-
-
Subordinated Loans
2010
Kewajiban Segera
923
1.108
Dana Pihak Ketiga
2.155.115 113.399
Simpanan dari Bank Lain Pinjaman yang Diterima Pinjaman Subordinasi Pinjaman Lain-Lain Jumlah Kewajiban
Perubahan (2011 : 2010) (%)
2009
2011
Liabilities immediately payable
22.082
16.205
36,26
22.583
21.028
14.313
Other Liabilities
2.311.904
1.866.198
23,88
1.365.468
1.198.579
874.950
Total Liabilities
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
45
Dana Pihak Ketiga Simpanan dari pihak ketiga merupakan sejumlah dana yang ditempatkan di Bank Kesejahteraan dari nasabah. Seluruh dana yang ditempatkan tersebut adalah dalam bentuk Rupiah antara lain terdiri dari giro, tabungan, dan deposito berjangka. Dana pihak ketiga merupakan salah satu kontribusi pendanaan yang terbesar dari total kewajiban yang dimiliki Bank Kesejahteraan yakni sekitar 93% dari jumlah kewajiban di akhir tahun 2011. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar sekitar 2% dari kontribusi dana pihak ketiga terhadap total kewajiban pada akhir tahun 2010.
Third Party Deposits Third Party Deposits is an amount of third party’s fund placed in Bank Kesejahteraan from customers. All funds are placed in Rupiah in the form of current account, savings and time deposits. Third party deposits is the biggest part of the total liabilities of Bank Kesejahteraan which is approximately 93% of the total liabilities in the end of 2011. The figure experienced an increase of 2% from the contribution of third party deposits in 2010.
Grafik Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Periode 2007-2011 Chart of Third Party Deposits , Period 2007-2011 2.500.000 2.155.115 2.000.000 1.707.882 1.500.000
1.303.158 1.126.635
1.000.000
746.948
500.000
0
Selama tahun 2011, Bank Kesejahteraan berhasil meningkatkan perannya sebagai agen intermediasi perbankan dengan mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 26,19% dari total dana pihak ketiga di akhir tahun 2010 sebesar Rp1.707.883 juta menjadi Rp2.155.115 juta pada akhir tahun 2011. Deposito berjangka merupakan kontribusi terbesar dalam dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh Bank Kesejahteraan sebesar 92,58%.
6,61%
0,81%
During 2011, Bank Kesejahteraan had successfully increased its role as the banking intermediary agent by booking the growth of third party deposits of 26.19% compared to the total third party deposits in the end of 2010 amounted at IDR. 1,707,883 million became IDR. 2,155,115 million in the end of 2011. Time deposits took the biggest contribution of third party fund raised by Bank Kesejahteraan which was 92.58%.
Dana Pihak Ketiga Third Party Deposits
92,58%
Deposito Berjangka/Time deposit Tabungan/Saving Giro/Current Account
Produk dana pihak ketiga yang terdapat di Bank Kesejahteraan adalah sebagai berikut:
46
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Third party deposit products available in Bank Kesejahteraan are as follow:
Giro Penghimpunan dana masyarakat yang berasal dari Giro sampai dengan akhir Desember 2011 adalah sebesar Rp17.387 juta. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 16,39% dari saldo Giro yang tercatat di akhir tahun 2010 sebesar Rp14.938 juta. Peningkatan tersebut terkait dengan pertumbuhan aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan.
Current Account Community fund raising in form of current account by the end of December 2011 was IDR. 17,387 million. The amount increased 16.39% of the total current account recorded in the end of 2010 which was IDR. 14,938 million. The increase was related to the growing business activities of Bank Kesejahteraan.
Grafik Pertumbuhan Giro Periode 2007-2011 Chart of Current Account Growth, Period 2007-2011 25.000
22.347
20.000
17.387 14.938
14.370
15.000
12.709
10.000
5.000
0
Tabungan Merupakan sejumlah dana yang ditempatkan oleh nasabah di Bank Kesejahteraan yang terdiri dari Tabungan Mesra, Tabungan Koperasi, Tabungan Pintar, dan Tabunganku. Selama tahun 2011, Bank Kesejahteraan berhasil menghimpun dana pihak ketiga berupa tabungan sebesar Rp142.489 juta. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 26,01% dari saldo Tabungan yang berhasil dihimpun Bank Kesejahteraan pada akhir tahun 2010 sebesar Rp113.076 juta. Peningkatan tersebut seiring dengan kebijakan dan strategi manajemen untuk meningkatkan sumber dana ritel yang berbasis biaya murah. Di masa mendatang, Bank Kesejahteraan akan tetap mengupayakan pertumbuhan penghimpunan dana yang berbasis biaya murah melalui pengembangan fitur dan peningkatan program pemasaran yang lebih optimal dan intensif pada setiap produk Tabungan demi memperkuat pertumbuhan dana ritel Bank Kesejahteraan.
Saving Saving is an amount of fund placed by the customer of Bank Kesejahteraan in the form of Tabungan Mesra, Tabungan Koperasi, Tabungan Pintar and Tabunganku. In 2011, Bank Kesejahteraan raised the third party fund in the form of saving amounted IDR. 142,489 million. This figure experienced an increase of 26.01% from the total saving raised by Bank Kesejahteraan in the end of 2010 which was IDR. 113,076 million. The increase related to the policy and strategy of the management to increase retail source of fund with low expenses. In the future Bank Kesejahteraan will try to improve the growth of fund raising with low expenses through features development and more optimum and intensive marketing program for each saving product to strengthen the growth of retail fund in Bank Kesejahteraan.
Grafik Pertumbuhan Tabungan Periode 2007-2011 Chart of Saving Growth, Period 2007-2011 160.000 142.489 140.000 113.076
120.000 94.763
100.000 79.518
80.000 60.000
49.025
40.000 20.000 0
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
47
Deposito Sampai dengan akhir tahun 2011, pencapaian penghimpunan dana pihak ketiga dalam bentuk deposito yang dikelola Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp1.995.239 juta. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 26,29% dari nilai deposito yang berhasil dihimpun pada akhir tahun 2010. Peningkatan tersebut seiring dengan peningkatan kepercayaan nasabah terhadap Bank Kesejahteraan.
Time Deposit Up to the end of 2011, the achievement of third party deposit in the form of time deposit managed by Bank Kesejahteraan was IDR. 1,995,239 milion. The figure experienced an increase of 26.29% from the value of time deposit raised in 2010. The increase was the indication of the trust from the community to Bank Kesejahteraan.
Grafik Pertumbuhan Deposito Periode 2007-2011 Chart of Time Deposit Growth, Period 2007-2011 2.500.000 1.995.239 2.000.000 1.579.868 1.500.000 1.186.048 1.034.408 1.000.000 683.553 500.000
0
48
Simpanan dari Bank Lain Kemudahan pelaksanaan transfer dana atau penyelesaian transfer dapat dilakukan melalui penempatan dana pada beberapa bank lain yang dicatat sebagai giro pada bank lain. Demikian pula yang terjadi dari bank lain yang menempatkan dananya di Bank Kesejahteraan untuk memperoleh kemudahan penyelesaian transaksi yang akan dicatat sebagai Simpanan dari Bank Lain, sebagai salah satu komponen dari kewajiban.
Deposits from other Banks The flexibility of fund transfer or transfer settlement can be done by placing some funds in other banks. Similarly, other banks placed their funds with Bank Kesejahteraan to have flexibility of transaction which is booked as Deposits from Other Banks as a component of liabilities..
Sampai dengan akhir tahun 2011, saldo Simpanan dari Bank Lain yang tercatat di Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp113.399 juta. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 16,30% dari saldo Simpanan dari Bank Lain yang tercatat di akhir tahun 2010. Frekuensi rekening tersebut bergantung pada frekuensi transaksi yang diberikan oleh pelanggan.
By the end of 2011, total deposit from other banks recorded in Bank Kesejahteraan was IDR. 113,399 million. The amount decreased 16.30% compared with the total Deposits from Other Banks recorded in 2010. The frequency of the account is very depended to the transaction by customers.
Pinjaman yang Diterima Pinjaman yang diterima oleh Bank Kesejahteraan sebagai dukungan dana dari Bank Indonesia berupa Kredit Likuiditas Bank Indonesia untuk pembiayaan kredit Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS) dengan bunga sekitar 3%-9% per tahun. Selain itu, pinjaman yang diterima oleh Bank Kesejahteraan termasuk di dalamnya adalah Rekening Dana Investasi (RDI) yang merupakan pinjaman yang disediakan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk pembiayaan Program Perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Rumah Sangat Sederhana (RSS) dan Rumah Sederhana (RS). Pinjaman tersebut disalurkan melalui PT Bank Tabungan Negara (Persero) dengan biaya administrasi sekitar 2%-3% per tahun atas pinjaman yang telah ditarik.
Borowings Borrowing received by Bank Kesejahteraan sebagai dukungan dana dari Bank Indonesia is in the form of Liquidity Credit of Bank Indonesia to finance the Basic and Very Basic House Loans (RS and RSS) with interest rate of 3%-9% per year. Besides, the borrowing received by Bank Kesejahteraan included the Investment Fund Account (Rekening Dana Investasi - RDI) which is the borrowing provided by the Government of the Republic of Indonesia to finance the Housing Program, ownership of Basic House (RS) and Very Basic House (RSS). The borrowing is distributed through PT.Bank Tabungan Negara (Persero) with administrarion fee of 2%-3% per year for the withdrawed borrowings.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Sampai dengan akhir tahun 2011, jumlah pinjaman yang diterima tercatat sebesar Rp276 juta yang menunjukkan penurunan sebesar 76,83% dari jumlah pinjaman yang diterima pada akhir tahun 2010. Penurunan tersebut disebabkan karena adanya transaksi pelunasan atas fasilitas pinjaman tersebut. Selain itu, dana dari pinjaman yang diterima pada akhir tahun 2011 hanya memberikan kontribusi dana sebesar 0,01%.
By the end of 2011, the borrowing received was IDR. 276 million, decreased 76.83% from the borrowing received in 2010. the decrease was due to the settlement of the borrowing. Moreover, the fund from borrowing received up to the end of 2011 only contributed 0.01% of the total fund.
Pinjaman Subordinasi Dalam rangka memperkuat permodalan pada Bank Kesejahteraan serta untuk mendorong pengembangan usaha dan kemampuan bersaing dalam menjalankan aktivitas bisnis bank yang perlu diimbangi dengan kondisi permodalan yang sehat, maka Bank Kesejahteraan menerima pinjaman subordinasi dari Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) sebesar Rp14 miliar sesuai dengan perjanjiannya dengan bank No.1011/B-1/IX/2011 dan No.23/2011/PER tanggal 26 September 2011. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 5 (lima) tahun dengan tingkat suku bunga sebesar 12% per tahun.
Subordinated Loan To strengthen the capital of Bank Kesejahteraan and to promote business development as well as the competition power in carrying bank business activities, it needs to be supported with healthy capital condition. Therefore, Bank Kesejahteraan received Subordinated loan from the Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) amounted of IDR. .14 billion in accordance with the agreement with the bank No.1011/B-1/IX/2011 and No.23/2011/ PER dated 26 September 2011. The loan has the tenure of 5 (five) years with interest rate of 12% per year..
EKUITAS
EQUITY Ringkasan Perkembangan Ekuitas Periode 2007-2011 Summary of Equity in 2007 -2011 (dalam jutaan Rupiah/(in million rupiah))
KETERANGAN
2011
2010
Perubahan/ change (2011 : 2010) (%)
1. Modal Disetor
138.653
127.647
8,62
118.305
108.554
101.948
23.464
24.330
-3,56
10.489
9.709
9.709
Additional Paid-in Capital
2. Tambahan Modal Disetor 3. Kerugian yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual
2009
2008
2007
REMARKS
Share Capital
-76
-
-
-
-
-
Unrealized losses on available-forsale marketbale securities
4. Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya
27.557
24.356
13,14
22.909
-
-
Appropriated Retained Earnings
5. Saldo Laba
44.724
34.742
28,73
21.322
43.053
36.942
Retained Earnings
Jumlah Ekuitas
234.322
211.076
11,01
173.025
161.317
148.600
Total Equity
Pada akhir tahun 2011, total ekuitas yang tercatat pada Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp234.322 juta. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 11,01% dari total ekuitas pada akhir tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh peningkatan laba bersih (sebelum pajak) sebesar 25,88% dari jumlah perolehan laba bersih (sebelum pajak) pada periode sebelumnya. Sebagai dampak atas pertumbuhan laba bersih (sebelum pajak) tersebut, ekuitas perusahaan tumbuh dari Rp211.075 juta di akhir tahun 2010 menjadi Rp234.322 juta pada akhir tahun 2011.
By the end of 2011, total equity recorded in Bank Kesejahteraan was IDR. 234,322 million. The amount grew 11.01% from the total equity in 2010. The increase was driven mainly by the increase of net profit (before tax) of 25.88% from total net profit (before tax) of the previous year. As the consequence of the growth of net profit (before tax), the equity of the Company grew from IDR. 211,075 million in the end of 2010 became IDR. 234,322 million in the end of 2011.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
49
Grafik Pertumbuhan Ekuitas Periode 2007-2011 Chart of Equity Growth, Period 2007-2011 250.000
234.322 211.076
200.000
150.000
148.600
161.317
173.025
100.000
50.000
0
LAPORAN LABA RUGI
STATEMENT OF INCOME
Pada akhir tahun 2011, Bank Kesejahteraan berhasil membukukan laba bersih (setelah pajak) sebesar Rp44.104 juta yang menunjukkan peningkatan sebesar 27,03% dari perolehan laba bersih (setelah pajak) pada akhir tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 21,13%. Hal tersebut merupakan pengaruh dari kenaikan portofolio kredit pada akhir tahun 2011 yang meningkat sebesar 19,17% dari portofolio kredit di akhir tahun 2010.
At the end of 2011, Bank Kesejahteraan booked net profit (after tax) IDR. 44,104 million which increased 27.03% compared to the net profit (after tax) at the end of 2010. The increase was mainly driven by the increase of interest revenue of 21.13%. It was the result of the increase of credit portfolio in the end of 2011 which increased 19.17% from the credit portfolio in the end of 2010.
Laporan Laba Rugi/Statement of Income (dalam jutaan Rupiah/(in million rupiah))
KETERANGAN
2009
2008
2007
REMARKS
21,13
232.425
182.764
117.892
Interest Income
163.420
24,39
154.402
103.638
56.223
Interest Expense
120.385
16,7
78.023
79.126
61.669
Net Interest Income
2011
2010
Pendapatan Bunga
343.766
283.805
Dikurangi: Beban Bunga
203.282
Pendapatan Bunga Bersih
140.484
Pendapatan OperasionalLainnya
Perubahan/ change (2011 : 2010) (%)
1.958
1.209
61,87
995
947
853
Other Operating Income
Dikurangi: Beban Operasional
82.924
74.227
11,72
48.610
46.351
34.583
Other Operating Expense
Pendapatan Operasional
59.517
47.367
25,65
30.408
33.722
27.940
Operational Income
Pendapatan/(Beban) Non Operasional
-206
-251
82,07
-189
-185
70
Non-Operating Income
Laba Sebelum Pajak
59.312
47.117
25,88
30.218
33.538
28.010
Income Before Tax
Beban Pajak
15.207
12.398
9,32
8.896
10.401
8.663
Tax
Laba Bersih
44.104
34.718
27,03
21.323
23.137
19.347
Net Income
PENDAPATAN BUNGA Hingga akhir tahun 2011, Bank Kesejahteraan berhasil membukukan pendapatan bunga sebesar Rp343.766 juta yang menunjukkan pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 21,13% dari perolehan pendapatan bunga dari periode sebelumnya.
50
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
INTEREST REVENUE Up to the end of 2011, Bank Kesejahteraan booked the interest revenue of IDR. 343,766 million which indicated the increase of 21.13% compared to the interest revenue booked in the previous year
Pendapatan Bunga/Interest Revenue (dalam jutaan Rupiah/(in million rupiah))
Perubahan/ change
KETERANGAN
2011
Kredit yang Diberikan Penempatan pada BI dan Efek-Efek Giro pada Bank Lain dan Penempatan pada Bank Lain Jumlah Pendapatan Bunga
REMARKS
(2011 : 2010) (%)
2010
325.040
270.631
20,1
Loans
17.262
12.536
37,7
Placement with BI and Marketable Securities
1.464
638
129,47
Current Accounts with Other Banks and Placement with Other Banks
343.766
283.805
21,13
Total
Pendapatan Bunga dari Kredit Sebagai bank yang fokus dalam memberikan layanan kepada pangsa pasar utamanya yakni kepada koperasi Pegawai Negeri Sipil, penyaluran kredit yang diberikan mayoritas adalah hasil kontribusi dari kredit kepada koperasi. Tingkat suku bunga ratarata kredit koperasi telah menunjukkan penurunan dari 17,97% per tahun 2010 menjadi 17,84% per tahun pada tahun 2011. Hal tersebut seiring dengan kondisi pasar sekaligus sebagai respon dari Bank Kesejahteraan dalam mendukung kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia terkait kebijakan penurunan BI rate dan penerapan kebijakan Transparansi Informasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK).
Interest Revenue from Loans As a bank which focus on providing services to cooperatives of civil servants as its main market, the loans were mainly distributed to cooperatives. The average interest rate of the loans to cooperatives indicated a decrease from 17.97% per year in 2010 became 17.84% per year in 2011. This was in line with the market condition as well as the response of Bank Kesejahteraan in promoting the policy taken by Bank Indonesia related to the reduction of BI rate and the implementation of Information Transparency on the Loan Basic Interest Rate.
Di samping itu, penurunan suku bunga kredit juga dimaksudkan sebagai salah satu stimulus pasar guna menarik nasabah dalam melakukan transaksi pembiayaan pada Bank Kesejahteraan. Sebagai dampak dari kondisi ini, jumlah portofolio kredit yang disalurkan oleh Bank Kesejahteraan tumbuh sebesar 19,17% lebih tinggi dari tahun 2010. Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut menjadikan Bank Kesejahteraan masih memperoleh pertumbuhan pendapatan bunga dari kredit yang disalurkan pada tingkat pertumbuhan sebesar 20,10% sekalipun tingkat suku bunga di tahun 2011 lebih rendah dari tahun 2010.
Besides, the decrease of loan interest rate was also considered as a market stimulus to invite customers to do their financing transaction in Bank Kesejahteraan. As the result of this condition, the total portfolio credit distributed by Bank Kesejahteraan grew 19.17% higher than the year of 2010. The growth of credit distribution had made Bank Kesejahteraan gain the growth of interest revenue from the loans distributed up to the level of 20.10% despite the fact that the interest rate 2011 was lower than 2010.
Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan tersebut memberikan kontribusi terbesar dari total pendapatan bunga yakni sebesar 94,55%.
Loan interest revenue had contributed the biggest portion or 94.55% of the total interest revenue.
5,02%
0,43%
Komposisi Pendapatan Bunga Periode 2011 Composition of Interest Revenue, Period 2011 Kredit yang diberikan/Loans
94,55%
Penempatan pada BI dan Efek-efek/Placement with BI and Securities
Giro pada Bank Lain dan Penempatan pada Bank Lain/Current Account with Other Banks and Placement with Other Banks
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
51
Pendapatan Bunga dari Penempatan Pada Bank Indonesia dan Efek-Efek Selain memperoleh pendapatan bunga yang bersumber dari hasil penyaluran kredit, Bank Kesejahteraan juga memperoleh pendapatan bunga yang bersumber dari penempatan pada Bank Indonesia dan efek-efek selama periode tertentu. Pendapatan bunga dari penempatan pada Bank Indonesia dan efek-efek ini memberikan kontribusi terhadap jumlah pendapatan bunga sebesar 4,42% pada tahun 2010 dan sebesar 5,02% pada tahun 2011.
Interest revenue from Placement with Bank Indonesia and Marketable Securities Other than the interest revenue from loans distributed, Bank Kesejahteraan also received interest revenue from the placement with Bank Indonesia and marketable securities for certain period of time. Interest revenue from the placement with Bank Indonesia and marketable securities contributed 4.42% of the total interest revenue in 2010 and 5.02 in 2011.
Pendapatan Bunga dari Giro pada Bank Lain dan Penempatan pada Bank Lain Penempatan giro pada bank lain yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan selain bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam penyelesaian transaksi antara lokal, penempatan dana tersebut juga memberikan kontribusi pada pendapatan bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan. Demikian halnya dengan penempatan pada bank lain sebagai penyeimbang dari alokasi kelebihan dana yang juga memberikan kontribusi pada total pendapatan bunga. Selama tahun 2011, penempatan giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain memberikan kontribusi terhadap total pendapatan bunga masing-masing sebesar 0,22% pada tahun 2010 dan 0,42% pada akhir tahun 2011.
Interest revenue from Current Account with other Banks and Placement with Other Banks Besides to provide flexibility in local inter-transaction settlement, placement of current account with other banks by Bank Kesejahteraan also contributed interest revenue recorded in Bank Kesejahteraan. Similarly with the placement with other banks as a balancer to the excess fund which also contributes to the interest revenue. In 2011, placement of the current account with other bank and placement with other bank contributed to the total interest revenue of 0.22% in 2010 and 0.42% at the end of 2011.
BEBAN BUNGA Selama tahun 2011, beban bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan adalah sebesar Rp203.282 juta. Jumlah tersebut lebih tinggi sebesar 24,39% dibandingkan dengan bunga pada akhir tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan volume perolehan deposito serta sejalan dengan adanya peningkatan BI rate secara rata-rata.
INTEREST EXPENSES During 2011, interest expenses recorded in Bank Kesejahteraan was IDR. 203,282 million. The amount was higher 24.39% compared to the end of 2010. The increase was mainly due to the increase of revenues from time deposit and in line with the increase of the average BI rate.
Beban Bunga/Interest Expenses (dalam jutaan Rupiah/(in million rupiah))
KETERANGAN
2011
2010
Perubahan / change (2011 : 2010) (%)
Beban Bunga:
REMARKS
Interest Expense
-
Deposito Berjangka
185.821
146.210
27,09
Time Deposits
-
Tabungan
6.430
5.312
21,05
Savings Deposits
- Call Money
1.175
941
24,87
Call Money
-
Giro
398
602
-33,89
Current Accounts
-
Pinjaman Subordinasi
307
-
-
Subordinated Loans
-
Pinjaman yang Diterima
21
61
-65,57
Borrowings
-
Efek-Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali
-
5
-
Securities Sold with Agreement to Repurchase
Lain-Lain: -
Pemasaran Dana
4.808
7.161
-32,86
Marketing Fund
-
Premi Penjaminan Simpanan
4.190
3.006
39,39
Premium of Deposit Guarantee
-
Lain-Lain
132
122
8,2
Others
203.282
163.419
24,39
Total
Total
52
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Tingkat Suku Bunga Rata-Rata Deposito Berjangka/Average Interest Rate of Time Deposit Dalam persentase/in percentage KETERANGAN
2011
2010
1 bulan
8,74
12,04
1 month
3 bulan
9,46
13,49
3 months
6 bulan
8,79
10,77
6 months
12 bulan
9,5
10,18
12 months
Rata-rata Tingkat Suku Bunga:
REMARKS Average Interest Rate:
Beban Bunga dari Deposito Berjangka Beban bunga yang tercatat pada Bank Kesejahteraan sebagian besar bersumber dari deposito berjangka yang memberikan kontribusi sebesar 86,30% dari total kewajiban bank. Sebagai dampaknya, beban bunga deposito berjangka merupakan jumlah beban bunga terbesar yakni sebesar 91,41% dari jumlah beban bunga di akhir tahun 2011.
Interest Expense from Time Deposit Interest expenses recorded in Bank Kesejahteraan were mostly came from time deposit which contributed 86.30% from the bank total liabilities. Consequently, interest expense on time deposit was the biggest expense which is 91.41% from the total interest income in 2011.
Selama tahun 2011, beban bunga deposito berjangka mengalami peningkatan sebesar 27,09% lebih tinggi dibandingkan dengan beban bunga yang dibayar pada tahun 2010. Hal tersebut sejalan dengan adanya kenaikan perolehan sumber dana deposito yang berhasil dihimpun selama tahun 2011 meskipun tingkat bunga rata-rata per tahun mengalami penurunan dari 10,45% per tahun pada akhir tahun 2010 menjadi 10,44% per tahun pada akhir tahun 2011.
During 2011, interest expense from time deposits increased 27.09% higher than the interest expense paid in 2010. It was in line with the increase of revenue from time deposits raised in 2011 eventhough the average interest rate per year decreased from 10.45% per year to in the end of 2010 to 10.44% per year at the end of 2011.
Beban Bunga dari Tabungan dan Giro Beban bunga dari tabungan dan giro yang tercatat hingga akhir tahun 2011 masing-masing adalah sebesar Rp6.430 juta dan Rp398 juta. Jumlah beban bunga dari tabungan tersebut mengalami peningkatan sebesar 21,05% seiring dengan peningkatan perolehan tabungan di akhir tahun 2011 yang meningkat sebesar 26,01% meskipun secara rata-rata tingkat suku bunga per tahun untuk tabungan mengalami penurunan dari 5,15% per tahun pada akhir tahun 2010 menjadi 5,10% per tahun pada akhir 2011.
Interest expense from Savings and Current Accounts. Interest expense from Saving and Current Account booked in the end of 2011 were IDR. 6,430 million and IDR. 398 million. Total Interest expense from Saving increased 21.05%, parallel with the increase of saving which by the end of 2011 increased 26.01% eventhough the average interest rate per year for saving decreased 5.15% per year in the end of 2010 became 5.10% per year in 2011.
Sedangkan jumlah beban bunga dari giro pada akhir tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 33,89% dari beban giro akhir tahun 2010. Penurunan tersebut seiring dengan tingkat bunga rata-rata giro sebesar 2,32% per tahun pada akhir tahun 2010 menjadi 1,54% per tahun pada akhir tahun 2011. Beban bunga dari tabungan dan giro tersebut memberikan pengaruh kontribusi sebesar 3,36% dari total beban bunga tahun 2011.
Meanwhile, total interest expense from current account in the end of 2011 decreased 33.89% compared to the current account expense in 2010. The decrease was in line with the average interest rate of current account which was 2.32% per year in the end 2010 became 1.54% per year in the end of 2011. Interest expense from Saving and Current Account contributed 3.36% from the total interest expense in 2011.
Beban Bunga dari Call Money Beban bunga yang berasal dari Call Money meningkat dari Rp941 juta pada akhir tahun 2010 menjadi Rp1.175 juta pada akhir tahun 2011. Peningkatan tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah Call Money pada Bank Kesejahteraan dari Rp30.000 juta di akhir tahun 2010 menjadi Rp60.000 juta pada akhir tahun 2011 dengan tingkat bunga rata-rata call money yang menunjukkan penurunan dari 6,06% per tahun pada akhir tahun 2010 menjadi 5,60% per tahun pada akhir tahun 2011. Beban bunga ini memberikan kontribusi sebesar 0,58% pada akhir tahun 2011.
Interest Expense from Call Money Interest expense from the Call Money increased from IDR. 941 million in the end of 2010 became IDR. 1,175 million in the end of 2011. The increase was in line with the increase of Call Money in Bank Kesejahteraan from IDR. 30.000 million in the end of 2010 became IDR. 60,000 million in the end of 2011 with the average interest rate of call money decreased from 6.06% per year in 2010 became 5.60% per year in the end of 2011. Interest expense from the call money contributed 0.58% by the end of 2011.
Beban Bunga dari Pinjaman Subordinasi Pada bulan September 2011, Bank Kesejahteraan menerima pinjaman subordinasi kepada Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) sesuai perjanjiannya dengan bank sebesar Rp14
Interest Expense from Subordinated Loan In December 2011, Bank Kesejahteraan received subordinated loan from Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) in accordance with the agreement with bank amounted IDR. 14
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
53
miliar dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. Beban bunga dari pinjaman subordinasi yang tercatat pada akhir tahun 2011 adalah sebesar Rp307 juta dengan kontribusi sebesar 0,15% dari total beban bunga bank.
billion with interest rate 12% per year. Interest expense from subordinated loan recorded in the end of 2011 was IDR. 307 million which contributed 0.15% of the bank total interest expense..
Beban Bunga dari Pinjaman yang Diterima Beban bunga yang berasal dari pinjaman yang diterima menunjukkan penurunan dari Rp61 juta pada akhir tahun 2010 menjadi Rp21 juta di akhir tahun 2011. Penurunan tersebut terkait dengan penurunan pinjaman yang diterima oleh Bank Kesejahteraan atas pelunasan fasilitas pinjaman yang diterima dari KLBI (Kredit Likuiditas Bank Indonesia) maupun RDI (Rekening Dana Investasi). Beban bunga ini memberikan kontribusi hanya sebesar 0,01% dari total beban bunga yang tercatat di akhir tahun 2011. Hal tersebut disebabkan oleh tingkat bunga rendah atas fasilitas pinjaman yang diberikan yang merupakan dana subsidi baik dari Bank Indonesia maupun dari Pemerintah Republik Indonesia terkait dalam mendukung kebutuhan pembiayaan perumahan Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS).
Interest Expense from Borrowings Interest expense from borrowings indicated the decrease from IDR. 61 million in the end of 2010 became IDR. 21 million in the end of 2011. The decreased was due to the reduction of the borrowings received by Bank Kesejahteraan for the loan settlement of Liquidity Credit of Bank Indonesia or Investment Fund Account. This interest revenue contributed only 0.01% of the total interest expense recorded in the end of 2011. This can be the result of low interest rate of this borrowing, which was a subsidy from Bank Indonesia or the Government of the Republic of Indonesia to support the loan ownership of Basic House (RS) and Very Basic House (RSS).
Beban Bunga dari Lain-Lain Beban bunga dari lain-lain merupakan beban bunga yang berasal baik dari pemasaran dana, premi penjaminan simpanan, maupun lain-lain (premi asuransi penabung). Hingga akhir tahun 2011, beban bunga dari lain-lain yang tercatat adalah sebesar Rp9.130 juta yang menunjukkan penurunan sebesar 11,26% dari beban bunga yang berasal dari lain-lain pada akhir tahun 2010. Penurunan tersebut seiring dengan kebijakan manajemen untuk mengurangi beban atas pemasaran dana dalam upaya memperoleh simpanan nasabah sehingga beban pemasaran dana pada akhir tahun 2011 menunjukkan penurunan sebesar 32,86% dari beban pemasaran dana pada akhir tahun 2010.
Interest Expense from Others Interest Expense from Others is the interest expense which comes from fund sales, premium of deposit guarantee and others (customers’ insurance premium). By the end of 2011, Interest expense from others recorded was IDR.9,130 million which indicated a reduction of 11.26% from the previous year of 2010. The decrease was due to the policy of the Management to reduce the expense arose from the fund sales in order to gain the customers fund so that the marketing expense fund to gain fund from customers in 2011 decreased 32.86% from the previous year.
PENDAPATAN BUNGA BERSIH Hingga akhir tahun 2011, Bank Kesejahteraan berhasil mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp140.484 juta. Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 16,69% dari pendapatan bunga bersih yang berhasil diperoleh pada akhir tahun 2010 seiring dengan konsistensi Bank Kesejahteraan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya sebagai agen intermediasi dalam meningkatkan penyaluran kredit dan penghimpunan simpanan dari nasabah dengan penurunan beban bunga.
NET INTEREST REVENUE By the end of 2011, Bank Kesejahteraan booked the net interest revenue of IDR. 140,484 million. The amount indicated an increase of 16.69% from the net interest revenue in the end of 2010, in accordance with the consistency of Bank Kesejahteraan in carrying out its business activity as intermediary agent in distributing loan and raising the customers fund by reducing interest expense.
Grafik Pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih Periode 2007-2011 Chart of Net Interest Revenue Growth, Period 2007-2011 160.000 140.484 140.000 120.385 120.000 100.000 79.126
80.000 61.669 60.000 40.000 20.000 0
54
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
78.023
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Selama akhir tahun 2011, pendapatan operasional lainnya meningkat sebesar 61,95% dibandingkan pendapatan operasional lainnya yang tercatat pada akhir tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh pendapatan kembali kredit yang telah dihapusbukukan yang meningkat secara signifikan sebesar Rp347 juta dari jumlah nihil pada tahun 2010. Pendapatan provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan hingga akhir tahun 2011 menunjukkan peningkatan sebesar 19,35% dari akhir tahun 2010 seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis berupa Bank Garansi.
OTHER OPERATING INCOME In 2011, other operating income increased 61.95% compared to the other operating income recorded in 2010. The increase was mainly driven by the recovery of the written off loans which significantly increased IDR. 347 million from the previous year which was nil in 2010. Provision and Commission income other than distributed loans up to the end of 2011 indicated the increase of 19.35% from the end of 2010, parallel with the increase of the company’s business activity in form of Bank Guarantee.
Selain itu, pada tahun 2011 Bank Kesejahteraan telah menjual surat berharga berupa Sertifikat Bank Indonesia untuk meningkatan penempatan dana dalam rekening giro pada Bank Indonesia. Atas transaksi penjualan tersebut, Bank telah mengakui keuntungan sebesar Rp212 juta yang meningkat secara signifikan dari tahun 2010. Pada pendapatan operasional lainnya, bank juga mencatat adanya pendapatan dari pemulihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi sebesar Rp97 juta yang meningkat dari saldo estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi di akhir tahun 2010.
Moreover, in 2011 Bank Kesejahteraan had released sold some securities i.e. the Certificate of Bank Indonesia to improve the fund placement in the current account of Bank Indonesia. The result of the release, the Bank booked the profit of IDR. 212 million which is significantly higher than in the year of 2010. In the Other Operating Income, the bank also recorded the income from the reinstatement of estimated loss for the commitment and contingency of IDR. 97 million, increased from from the total estimated loss for the commitment and contingency in 2010.
Pendapatan Operasional Lainnya Other Operational Income (dalam jutaan Rupiah/in million rupiah)
KETERANGAN
2011
2010
Perubahan (2011 : 2010) (%)
Pendapatan Kembali Kredit yang Telah Dihapusbukukan
347
-
-
Pendapatan Provisi dan Komisi Selain dari Kredit yang Diberikan
148
125
18,4
Keuntungan atas Penjualan Efek-Efek
212
24
783,33
Gain on Sale of Marketable Securities
Collection of Loans Previously Written-Off Fees and Commisions Other than from Loans
97
23
321,74
Reversal of Estimated Losses on Commitments and Contingencies
Lain-Lain
1.154
1.038
11,17
Others
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
1.958
1.209
61,95
Total Other Operating Income
Pemulihan Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontinjensi
BEBAN USAHA Hingga akhir tahun 2011, beban operasional Bank Kesejahteraan menunjukkan peningkatan sebesar 11,72% dari beban operasional pada akhir tahun 2010. Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan beban personalia yang termasuk kenaikan beban gaji dan kesejahteraan pegawai sebesar 31,17% dan peningkatan beban umum dan administrasi sebesar 50,60%.
OPERATING EXPENSES By the end of 2011, the operating expenses of Bank Kesejahteraan increased 11.72% compared to the operating expenses in the end of 2010. The increase was driven by the increase of personnel expense which included the increase of employee salary and allowance expenses of 31.17% and the increase of general and administrative expense of 50.60%.
Beban Usaha/Operating Expenses (dalam jutaan Rupiah/in million rupiah)
KETERANGAN
2011
2010
Perubahan (2011 : 2010) (%)
Beban Administrasi dan Umum
39.999
26.560
50,6
General and Administrative
Beban Personalia
38.307
29.204
31,17
Personnel
Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
2.207
16.226
-86,4
Allowance for impairment losses of financial assets
Penyusutan
2.411
2.237
7,78
Depreciation
82.924
74.227
11,72
Total Other Operating Expenses
Jumlah Beban Operasional
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
55
56
Sesuai dengan bisnis yang dijalankan oleh Bank Kesejahteraan bahwa aset didominasi oleh kredit sehingga penyisihan kerugian akibat penurunan nilai aktiva produktif dan non produktif dialokasikan termasuk untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penurunan kualitas kredit. Manajemen telah menghitung penyisihan penurunan nilai aktiva berdasarkan status pinjaman dalam analisa kolektibilitas. Pada akhir tahun 2010, bank telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai yang dianggap cukup sehingga nilai penyisihan kerugian yang dibentuk di akhir tahun 2011 mengalami penurunan dengan nilai yang lebih kecil dibandingkan nilai penurunan kerugian yang tercatat di akhir tahun 2010. Hal tersebut juga didukung dengan membaiknya performa kualitas kredit dari akhir tahun 2010 ke tahun 2011.
In line with its business, the assets of Bank Kesejahteraan were dominated by loans so that the reserve for losses due to the reduction of the value of the productive and non productive assets was allocated included the anticipation of the possible decrease of loans quality. The management have calculated the reserve for assets values reduction based on the status of the loan in the collectibility analysis. In the end of 2010, bank had set the adequate reserve for assets values reduction so that the reserve for loss set in 2011 decreased with smaller figure compared to the previous year. This was supported by the improvement of loans quality from the end of 2010 to the end of 2011.
Peningkatan beban personalia didorong oleh adanya peningkatan karyawan yang terjadi dari akhir tahun 2010 sebesar 265 pegawai menjadi 314 pegawai sesuai dengan pertumbuhan bisnis bank melalui program pendidikan Officer Development Program (ODP) untuk angkatan II. Selain itu, Bank Kesejahteraan juga telah meningkatkan gaji pokok karyawan dan mendistribusikan bonus pada akhir tahun 2011 yang didasarkan pada kinerja masingmasing karyawan.
The increase of personnel expense was driven by the increase of the number of employees started in the end of 2010 which was 265 employees to become 314 employees, in line with the business growth of the bank though the Officer Development Program (ODP) batch II. Furthermore, Bank Kesejahteraan also increase the basic salary f the employees and gave bonus in the end of 2011 based on the performance of each employee.
Kenaikan beban umum dan administrasi yang tercatat di akhir tahun 2011 disebabkan oleh kenaikan biaya perbaikan dan pemeliharaan sebagai dampak dari adanya penambahan jaringan kantor Bank Kesejahteraan.
The increase of general and administrative expense recorded in 2011 was due to the increase of assets maintenance and repair as the consequence of the expansion of the offices of Bank Kesejahteraan.
LABA OPERASIONAL Secara kinerja keseluruhan menunjukkan bahwa Bank Kesejahteraan mencapai pertumbuhan laba operasional sebesar 25,65% lebih tinggi dibandingkan laba operasional yang tercatat pada akhir tahun 2010. Hal ini berarti bahwa kami berhasil menerapkan segala kebijakan dan strategi yang kami susun untuk dapat mencetak pertumbuhan bisnis yang lebih baik dari tahun ke tahun, termasuk mengurangi komposisi dana yang memiliki biaya bunga tinggi dalam tujuan untuk mencapai margin bunga bersih yang lebih tinggi.
OPERATING PROFIT Overall performance indicated that Bank Kesejahteraan obtained operating profit of 25.65% higher than the operating profit in 2010. It means Bank Kesejahteraan had successfully applied all its policies and strategy which were prepared to make the better business growth from year to year, included the policy to reduce the composition of high interest rate fund to achieve the higher net interest revenue..
LABA BERSIH Peningkatan dari operasional dan aktivitas bank, serta peningkatan yang relatif kecil pada beban pajak penghasilan telah berpengaruh terhadap peningkatan laba bersih yang membanggakan sebesar Rp44.104 juta dengan peningkatan sebesar 27,03% lebih tinggi dari jumlah yang dicapai pada akhir tahun 2010.
NET PROFIT The increase of the operational and activities of the bank and the relatively small increase of income tax expense had influenced the increase of net profit to become IDR. 44,104 million which means 27.03% higher than the year of 2010.
KECUKUPAN MODAL
CAPITAL ADEQUACY RATE
Rasio kecukupan modal (CAR) pada akhir tahun 2011 adalah sebesar 10,87%, dibandingkan dengan akhir tahun 2010 sebesar 11,54% turun sebesar 0,67%. Penurunan CAR pada tahun 2011 terutama disebabkan kenaikan ATMR akibat ekspansi kredit yang cukup besar sehingga outstandingnya meningkat menjadi Rp1.919.452 juta.
Capital Adequacy Rate (CAR) in the end of 2011 was 10,87%, lower than the position in the end of 2010 at 11,54%. The decrease of the CAR in 2011 was due to the increase of ATMR as the result of the wide credit expansion so that the outstanding increased become IDR. 1.919.452 million.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
RASIO KEUANGAN TERKAIT SOLVABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS, LIKUIDITAS, DAN RENTABILITAS BANK
FINANCIAL RATIO RELATED TO SOLVABILITY AND COLLECTIBILITY, LIQUIDITY AND RENTABILITY OF BANK
Rasio Keuangan/Financial Ratio Dalam persentase/in percentage KETERANGAN
2011
2010
Rasio Kecukupan Modal
10,87
11,92
Capital Adequacy Ratio
1,16
1,37
Non Performing Loan
Rasio Kredit terhadap Simpanan
89,06
94,31
Loan to Deposit Ratio
Margin Pendapatan Bunga Bersih
6,85
6,94
Net Interest Margin
Rasio Kredit/ terhadap Kredit Bermasalah
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
82,74
83,00
Operational Expenses to Operating Income Ratio
Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva
2,59
2,66
Return on Assets
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas
22,10
19,70
Return on Equity
SOLVABILITAS DAN KOLEKTIBILITAS
SOLVABILITY AND COLLECTIBILITY
Rasio Kecukupan Modal Pada akhir tahun 2011, rasio ini menunjukkan penurunan sebesar 1,05% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Hal tersebut seiring dengan peningkatan pada aktiva produktif, khususnya terkait pemberian kredit yang meningkat sebesar 19,17% pada tahun 2011. Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan di oleh Bank Indonesia bahwa rasio kecukupan modal minimum yang ditetapkan adalah sebesar 8%. Dengan rasio kecukupan modal Bank Kesejahteraan pada level 10,87%, sekalipun rasio tersebut lebih rendah dari akhir tahun 2010, struktur permodalan Bank Kesejahteraan tersebut tetap memiliki kapasitas untuk dapat mengimbangi risiko pasar dan risiko kredit dimana rasio tersebut masih lebih tinggi dibandingkan rasio kecukupan minimum yang ditetapkan oleh regulator melalui Bank Indonesia.
Capital Adequacy Ratio In the end of 2011, the ratio indicated the decrease of 1.05%, lower than the previous year. It is in accordance with the increase of productive assets, especially related to the loan distribution which increased 19.17% in 2011. According to the regulation determined by Bank Indonesia, the capital adequacy ratio is 8%. With the ratio of 10,87%, eventhough lower than the position in 2010, the capital structure of Bank Kesejahteraan still capable to meet the market risk and credit risk as the ratio is still higher than the level required by the regulator through Bank Indonesia.
Rasio Kredit Bermasalah Pada akhir tahun 2011, rasio kredit bermasalah pada Bank Kesejahteraan menunjukkan penurunan sebesar 0,21% dari sebesar 1,37% di akhir tahun 2010 menjadi 1,16% di akhir tahun 2011. Hal tersebut menunjukkan bahwa Bank Kesejahteraan telah berhasil dalam mengurangi kredit bermasalah dimana menurunkan tingkat risiko kredit dan kerugian yang mungkin terjadi akibat dari penurunan nilai kredit yang disalurkan.
Ratio of Bad Debt By the end of 2011, the ratio of bad debt in Bank Kesejahteraan decreased 0.21% from the previous year of 1.37% to become 1.16% in the end of 2011. It indicated that Bank Kesejahteraan had successfully reduced the bad debt which at the same time reduced the level of the credit risk and the possible loss due to the reduction of the loan distributed.
LIKUIDITAS
LIQUIDITY
Rasio Kredit terhadap Simpanan Rasio ini menunjukkan penurunan sebesar 5,25% dari tahun sebelumnya seiring dengan meningkatnya perolehan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun sebesar 26,19% pada akhir tahun 2011 dibandingkan tahun 2010. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa Bank Kesejahteraan masih memiliki tingkat likuiditas yang baik dimana pendanaan yang diperoleh dapat ditempatkan pada aktiva produktif. Selain itu, rasio ini berada di atas LDR yang ditetapkan dalam kisaran 78%-100% sesuai dengan kebijakan regulator dalam mengatur LDR yang dikaitkan dengan pemenuhan GWM melalui Peraturan Bank Indonesia No.13/10/PBI/2011 sejak tanggal 9 Februari 2011.
Loan to Deposit Ratio This ratio showed a decrease of 5.25% from the previous year, parallel with the increase of third party deposit of 26.19% by the end of 2011 compared to the year of 2010. it also indicated that Bank Kesejahteraan still have the good liquidity level where the fund received could be placed in the productive assets. Furthermore, this ratio was above the LDR which must be between 78%-100% in accordance with the policy of the regulator which regulates the LDR related to the fulfillment of the MSR through the regulation of Bank Indonesia No.13/10/PBI/2011 since 9 February 2011.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
57
RENTABILITAS
RENTABILITY
Margin Pendapatan Bunga Bersih Margin pendapatan bunga bersih yang berhasil dicatat oleh Bank Kesejahteraan pada akhir tahun 2011 adalah sebesar 6,85%. Jumlah tersebut sedikit mengalami penurunan sebesar 0,09% dari margin pendapatan bunga bersih di akhir tahun 2010 sebesar 6,94%. Penurunan tersebut lebih dikarenakan peningkatan biaya bunga di akhir tahun 2011 lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan pada pendapatan bunga meskipun selama tahun 2011, Bank Kesejahteraan telah melakukan penurunan tingkat bunga kredit rata-rata per tahun dari 18,01% di akhir tahun 2010 menjadi 17,93% pada akhir tahun 2011.
Margin of Net Interest Income Margin of Net Interest Income booked by Bank Kesehateraan in the end of 2011 was 6.85%. The figure was slightly decreased 0.09% from the margin of net interest expense in the end of 2010 which was 6.94%. The decreased was due to the increase of interest expense in the end of 2011, hinger than the increase of interest income eventhough in 2011, Bank Kesejahteraan had reduced the level of average interest rate per year from 18.01% in the end of 2010 became 17.93% in the end of 2011.
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional Rasio ini menunjukkan penurunan sebesar 0,26% lebih rendah dari perhitungan beban operasional terhadap pendapatan operasional pada tahun 2010. Penurunan ini menunjukkan keberhasilan manajemen dalam meningkatkan pendapatan operasional Bank Kesejahteraan pada tahun 2011 melalui peningkatan pendapatan operasional dengan pengelolaan tingkat suku bunga yang tepat terhadap nasabah dengan mengurangi komposisi pendanaan yang berbasis biaya tinggi.
Ratio of Operating Expenses to Operating Income
Imbal Hasil Rata-Rata Aktiva Pada akhir tahun 2011, rasio ini sedikit mengalami penurunan sebesar 0,07% dibandingkan imbal hasil rata-rata aktiva yang tercatat pada akhir tahun 2010. Hal tersebut disebabkan peningkatan pendapatan bank pada tahun 2011 masih sedikit lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan aset bank. Meskipun demikian, Bank Kesejahteraan tetap dapat mencatat pertumbuhan laba bersih bank sebesar 27,03% pada akhir tahun 2011.
Return of Average Assets By the end of 2011, this ratio slightly decreased 0.07% compared to return of average assets recorded in the end of 2010. This was due to the increase of bank income in 2011 was slightly lower than the increase of bank assets. However, Bank Kesejahteraan still booked the growth of net profit 27.03% at the end of 2011.
Imbal Hasil Rata-Rata Ekuitas Rasio ini meningkat sebesar 2,40% lebih tinggi dari 19,70% pada akhir tahun 2010 menjadi 22,10% diakhir tahun 2011. Peningkatan tersebut menunjukkan keberhasilan manajemen dalam mengelola ekuitas bank dalam menghasilkan laba bersih Bank Kesejahteraan dengan perolehan yang lebih tinggi sebesar 27,03% dari perolehan laba bersih di akhir tahun 2010.
Return of Average Equity This ratio increased 2.40% higher than 19.,70% in the end of 2010 became 22.10% in the end of 2011. The increase indicated the success of the management in managing the equity of the bank to get the higher net profit of 27.03% from the net profit achieved in 2010.
STRUKTUR MODAL
CAPITAL STRUCTURE
This ratio showed the decrease of 0.26% lower than the calculation of operating expense to operating income in 2010. The decrease indicated the success of the management in increasing the operating income Bank Kesejahteraan in 2011 through the increase of operating income with precise interest rate to customers by reducing the composition of high expense fund
Struktur Modal/Capital Structure Dalam persentase/in percentage KETERANGAN
2011
2010
Struktur Modal Bank: Kewajiban
Capital Structures of Bank: 91
90
Liabilities
Ekuitas
9
10
Equities
Aktiva
100,00
100,00
Assets
Selama tahun 2011, aktiva Bank Kesejahteraan dibiayai oleh 91% dari kewajiban dan 9% dari ekuitas. Jumlah tersebut sedikit meningkat dibandingkan dengan pembiayaan aktiva bank yang tercatat pada tahun 2010 dimana kegiatan Bank Kesejahteraan dibiayai oleh 90% dari kewajiban dan 10% dari ekuitas. Sejalan
58
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
In 2011, the assets of Bank Kesejahteraan was funded by 91% of liabilities and 9% of equity. The figure was slightly higher compared to the assets fund of the bank recorded in 2010 where the activities of Bank Kesejahteraan was funded by90% of liabilities and 10% from equity. In line with the nature of the business carried out by
dengan natura bisnis yang dijalankan oleh Bank Kesejahteraan dalam mendukung ketersediaan bagi masyarakat melalui jalinan kemitraan dengan koperasi pegawai negeri yang dicatat sebagai aset Bank Kesejahteraan melalui dukungan dana masyarakat yang dicatat sebagai kewajiban pada Bank Kesejahteraan.
Bank Kesejahteraan in promoting the availability for community through partnership eith cooperatives of civil servants which booked as the assets of Bank Kesejahteraan though the community fund support which was booked as liability of Bank Kesejahteraan.
KOMPONEN SUBSTANSIAL ATAS PENDAPATAN DAN BEBAN LAINNYA
SUBSTANTIAL COMPONENTS ON INCOME AND OTHER EXPENSES
Hingga akhir tahun 2011, Bank Kesejahteraan tidak memiliki transaksi substansial pada pos Pendapatan dan Beban Lain-Lain yang berdampak tajam baik kenaikan maupun penurunan pada pencatatan Laporan Keuangan Bank Kesejahteraan.
Up to the end of 2011, Bank Kesejahteraan had no substantial transaction on income and other expenses which had significant impact either increase or decrease on the record of Financial Statement of Bank Kesejahteraan
IKATAN MATERIAL YANG TERKAIT DENGAN BELANJA MODAL
MATERIAL BOUND RELATED TO CAPITAL EXPENDITURE
Selama tahun 2011, Bank Kesejahteraan mendirikan 1 (satu) jaringan kantor cabang pembantu dalam rangka melakukan ekspansi jaringan pelayanan Bank Kesejahteraan di Indonesia. Sebagai hasilnya, selama tahun 2011 Bank Kesejahteraan telah melakukan rincian belanja modal sebagai berikut:
In 2011, Bank Kesejahteraan opened 1 (one) sub-branch office to expand its service in Indonesia. As the result, during 2011 Bank Kesejahteraan had detailed its Capital Expenditure as folow:
Belanja Modal/Capital Expediture (dalam jutaan Rupiah/in million rupiah) KETERANGAN
2011
2010
Peralatan Kantor dan Kendaraan Bermotor
5.918
1.350 Office Inventories and Motor Vehicles
Aset dalam Penyelesaian
3.836
Jumlah Belanja Modal
9.754
175 Assets in Settlement 1.525 Total of Capital Expediture
Sebagai komitmen dalam menyediakan dan melaksanakan pengembangan layanan Bank Kesejahteraan di masa mendatang, Bank Kesejahteraan telah menetapkan target untuk membangun jaringan kantor dan mesin ATM sebagai implementasi dari rencana ekspansi Bank Kesejahteraan. Sumber pendanaan atas belanja modal dilakukan dalam mata uang Rupiah sehingga bank tidak memiliki risiko mata uang asing dalam transaksi belanja modal yang dilakukan sepanjang tahun 2011.
As the commitment in providing and improving the service of Bank Kesejahteraan in the future, Bank Kesejahteraan had set the target to develop office network and ATM as the implementation of the expansion plan of Bank Kesejahteraan. The source of Fund of the Capital Expenditure is in Rupiah currency so that the Bank has no currency risk in the transaction of capital expenditure in 2011.
Seluruh penggunaan kantor/gedung/bangunan milik sendiri maupun yang disewa oleh Bank Kesejahteraan dengan yang berada di Kantor Pusat termasuk seluruh inventaris kantor yang berada di dalamnya telah diasuransikan. Bank Kesejahteraan telah mengasuransikan aset tetap untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Tripakarta dan PT Asuransi Jasindo.
All office buildings either owned or rented by Bank Kesejahteraan in the Head Office included all office inventories has been insured. Bank Kesejahteraan insures its fix assets to cover the possible loss caused by fire or other causes to PT Asuransi Tri Pakarta and PT Asuransi Jasindo.
ARUS KAS
CASHFLOW Arus Kas/Cashflow (dalam jutaan Rupiah/in million rupiah)
KETERANGAN Arus Kas dari Aktivitas Operasional Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kas Bersih
2011
2010
173.969
267.108
Cash Flow from Operating Activites
(301.385)
37.979
Cash Flow from Investing Activities
(7.697)
1.557
Cash Flow from Financing Activities
(135.113)
306.645
Net Cash Flow
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
59
Selama tahun 2011, Bank Kesejahteraan telah menggunakan kas bersih untuk aktivitas investasi sebesar Rp301.385 juta terutama terkait dengan peningkatan efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo dan arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp7.697 juta terutama terkait dengan pembayaran dividen tunai dan penerimaan dari pinjaman dalam rangka mendukung peningkatan kredit. Penggunaan arus kas tersebut digunakan setelah memperhitungkan perolehan arus kas bersih yang berasal dari aktivitas operasional Bank Kesejahteraan sebesar Rp173.969 juta.
In 2011, Bank Kesejahteraan had used the net cash for investment amounted at IDR. 301,385 million, especially related to the increase of securities available for sale and owned until the due date and cash flow which was used for financing amounted at IDR. 7,697 million especially related to the payment of cash dividend and receivables from loan to promote the improvement of loans. The appropriation of cash flow was after calculating the net cash flow from the activities of Bank Kesejahteraan amounted at IDR. 173.969 million.
Dalam rangka meningkatkan margin bunga bank maka Bank Kesejahteraan lebih berfokus kepada peningkatan penyaluran kredit Bank. Dengan demikian, sebagai hasil dari keputusan aktivitas manajemen terkait aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan yang telah dilakukan selama tahun 2011 maka Bank Kesejahteraan memiliki penurunan arus kas bank sebesar Rp135.113 juta dari saldo kas dan setara kas pada awal tahun.
In order to increase the bank interest margin, Bank Kesejahteraan is more focused to the increase of Loan distribution. Therefore, as the result of the management decision related to its operating activities, investment and funding which had been carried out in 2011 hence Bank Kesejahteraan reduced the bank cashflow of IDR. 135,113 million from total cash and similar with the cash in the beginning of the year..
KOMITMEN DAN KONTINJENSI
COMMITMENT AND CONTINGENCY
Komitmen dan kontinjensi merupakan rekening administratif yang timbul dari transaksi yang berkaitan dengan kredit. Komitmen mengacu kepada suatu ikatan atau kontrak yang berkaitan dengan penyediaan pembiayaan dari instrumen keuangan dan menyebabkan adanya pengakuan pencatatan pada aktiva dan/atau kewajiban yang dimiliki oleh bank selama periode tertentu. Kontinjensi merupakan kemungkinan atas terjadinya suatu kondisi terhadap aset dan/atau kewajiban sebagai akibat dari transaksi bank. Komitmen dan kontinjensi menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi sebesar 79% dari tahun sebelumnya yang dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit pada tahun 2011.
Commitment and contingency is an administrative account which occur from the transaction related to loan. Commitment refers to bind or contract related to the provision of financing from the financial instrument and caused the recognition of record in assets and/or liabilities of the bank for certain period. Contingency is the possibility of a condition to assets and or liabilities as a result of bank transaction. Commitment and contingency indicated an increase of 79% higher than the previous year which was influenced by the growth of loans in 2011.
Komitmen dan Kontinjensi Tahun 2011/Commitment and Contingencies in 2011 (Dalam jutaan Rupiah) KETERANGAN
2011
2010
Komitmen:
Commitment
Liabilitas Komitmen
Commitment Payables
Fasilitas Kredit yang Belum Digunakan
18.935
8.498
Komitmen Bersih
18.935
8.498
Kontinjensi:
Contingent Receivables 9.283
6.890
Interest Receivables on non-performing loans
885
870
Bank Guarantees Issued
8.399
6.020
Contingencies – net
10.537
2.479
Commitment and Contingent Liabilities
Liabilitas Kontinjensi Bank Garansi yang Diterbitkan Kontinjensi Bersih Liabilitas Komimen dan Kontinjensi - Bersih
60
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Commitments Contingencies
Tagihan Kontinjensi Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian
Unused Loans Facilities
Contingents Liabilities
DAMPAK PERUBAHAN SUKU BUNGA TERHADAP KINERJA BANK
IMPACT OF INTEREST RATE FLUCTUATION TO THE BANK PERFORMANCE
Kondisi perekonomian yang tetap solid selama tahun 2011 telah memberikan dukungan terhadap pencapaian ekonomi nasional maupun kondisi perbankan yang tetap kuat dan berdaya tahan. Hal tersebut berdampak baik pada fungsi intermediasi perbankan yang tercermin melalui pertumbuhan kredit dengan kebijakan suku bunga yang ditetapkan oleh regulator. Penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada akhir tahun 2011 menjadi sebesar 6,00% telah berdampak pada kecenderungan penurunan suku bunga deposito dan kredit.
The solid economic condition of in 2011 had promoted the achievement of national economy and the strong and reliable banking condition. It had a good impact to the banking intermediary function reflected on the credit growth with interest rate regulated by the regulator. The reduction of the interest rate of Bank Indonesia (BI) in the end of 2011 to became 6.00% had influenced the decrease of time deposit and loan interest rate.
Dalam rangka memberikan stimulan kepada nasabah untuk tetap dapat meningkatkan transaksi perbankan melalui Bank Kesejahteraan maka manajemen telah melakukan kebijakan dalam menurunkan suku bunga kredit antara 0,5%-1%. Di samping itu, kebijakan yang dilakukan manajemen tersebut sebagai bentuk dukungan manajemen Bank Kesejahteraan terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia terkait transparansi Suku Bunga Dasar Kredit guna ikut berperan dalam meningkatkan fungsi intermediasi perbankan melalui penyaluran kredit. Namun demikian, strategi pemasaran melalui jalinan kemitraan dengan koperasi pegawai negeri sebagai pangsa pasar utamanya tetap menjadi pendorong yang utama dalam meningkatkan portofolio penyaluran kredit pada tahun 2011 meningkat 19,17% lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit pada tahun sebelumnya.
To stimulate customers to transact via Bank Kesejahteraan, the management had taken the policy to reduce the loan interest rate between 0,5%-1%. Besides, the policy taken by the management was the form of support of Bank Kesejahteraan to the new regulation issued by Bank Indonesia related to the transparency of the basic loan interest rate to take part in promoting the banking intermediary function through credit distribution. However, market strategy through partnership with the cooperatives of civil servants as its main market is still the main driver in improving portfolio credit in 2011 to become 19.17% higher than the previous year.
Melalui peningkatan volume penyaluran kredit tersebut telah berdampak pada peningkatan pendapatan bunga bank tahun 2011 sebesar 21,13% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Oleh karena rata-rata tingkat suku bunga simpanan juga mengalami penurunan, maka secara keseluruhan kinerja Bank Kesejahteraan telah berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 27,03% pada tahun 2011 dibandingkan laba bersih yang berhasil dicatat pada akhir tahun 2010.
The increased volume of the credit distribution had influenced the interest revenue in 2011 of 21.13% higher than the previous year. As the average interest rate level of deposit also decreased, the overall performance of Bank Kesejahteraan had booked the growth of net profit 27.03% in the end of 2011 compared to the net profit booked in the end of 2010.
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
ABILITY TO PAY DEBTS AND RECEIVABLES COLLECTIBILITY LEVEL
Sampai dengan akhir Desember 2011, Bank Kesejahteraan tidak memiliki catatan atas penggunaan hutang maupun piutang dalam kegiatan bisnis perusahaan.
Up to December 2011, Bank Kesejahteraan had no record on the use of debts or receivables in its business activities.
INFORMASI MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
MATERIAL INFORMATION AFTER THE DATE OF AUDIT REPORT
Informasi material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan selama tahun 2011, adalah sebagai berikut:
Material information after the date of the Audit Report in 2011 is as follow:
Sesuai akta jual beli saham yang dibuat di hadapan notaris Judy Sentana,S.H.,M.H No.2 tanggal 12 Januari 2012, Dana Pensiun Pertamina telah melakukan penjualan seluruh kepemilikan saham di Bank Kesejahteraan sejumlah 766.681 saham kepada PT Recapital Advisors. Dengan rincian tersebut, maka terdapat perubahan komposisi kepemilikan saham pada Bank Kesejahteraan pada tahun 2012 yang telah dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham tahun buku 2011 pada tanggal 22 Februari 2012 di Hotel Borobudur,Jakarta.
Based on the deed of share sale signed in fornt of notary Judy Sentana,S.H.,M.H No.2 dated 12 January 2012, Dana Pensiun Pertamina had sold all its shares in Bank Kesejahteraan amounted 766,681 shares to PT Recapital Advisors. With the above detail, there would be an alteration on the composition of shares ownership in Bank Kesejahteraan in 2012 which had be discussed in the General Shareholders Meeting for the book year of 2011 on February 22, 2012 at Hotel Borobudur, Jakarta.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
61
62
Bank Kesejahteraan mendapatkan penghargaan atas Manajemen Risiko Operasional untuk pelaksanaan audit teknologi informasi dalam Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012 kategori Bank Swasta Nasional Terbaik dengan Aset Rp1-10 triliun.
Bank Kesejahteraan obtained the award for Operating Risk Management for the Information Technology Audit in the Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012 for the category national Private Bank with assets between IDR. 1-10 trillion .
INFORMASI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI AFILIASI
MATERIAL INFORMATION WITH CONFLICT OF INTERESTS AND AFFILIATED TRANSACTIONS
Sepanjang tahun 2011 maupun 2010, Bank Kesejahteraan tidak memiliki transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa baik secara langsung maupun tidak langsung yang berhubungan dengan kegiatan usaha utama Bank Kesejahteraan sesuai dengan definisi transaksi terkait benturan kepentingan menurut peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1.
During 2011 and 2010, Bank Kesejahteraan did not have any transaction with any parties which possessed special relationship either directly or indirectly which related to the main business activities of Bank Kesejahteraan in accordance with the definition of transaction related to the conflict of interest as the regulation from Bapepam-LK No.IX.E.1.
Berikut adalah transaksi yang terjadi antara Bank Kesejahteraan pihak afiliasi: sepanjang tahun 2011 Bank Kesejahteraan memiliki transaksi berupa fasilitas pinjaman kepada karyawan tetap maupun pihak yang memiliki hubungan istimewa sebesar Rp4.239 juta. Selain itu Bank Kesejahteraan juga menerima simpanan nasabah dari pihak berelasi sebesar Rp9.707 juta.
The transaction of Bank Kesejahteraan with affiliated party is as follow: During 2011 Bank Kesejahteraan had transaction in the form of loan facility to its permanent employees or parties which have special relationship amounted IDR. 4,239 million. Moreover, Bank Kesejahteraan also received deposit from affiliated party amounted IDR. 9,707 million.
Fasilitas pinjaman yang diberikan kepada karyawan digunakan dalam rangka pembelian kendaraan, rumah atau keperluan lainnnya dengan tingkat bunga sebesar 5%-6,5% dalam jangka waktu 1 sampai 15 tahun. Sedangkan untuk transaksi simpanan nasabah Bank Kesejahteraan telah membebankan biaya bunga sesuai dengan tingkat suku bunga di pasar. Dengan demikian Bank Kesejahteraan telah melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi secara wajar.
Loan facilities for employees were allocated for cars, houses an other needs with interest rate of 5%-6,5% with tenure 1 to 15 years. As for the transaction of customers’ deposit, Bank Kesejahteraan had debited the expense in accordance with the market interest rate level. Therefore, Bank Kesejahteraan had transacted with affiliated parties fairly.
INFORMASI KEUANGAN LUAR BIASA
EXTRAORDINARY FINANCIAL INFORMATION
Laporan Keuangan Bank Kesejahteraan disusun dengan berpedoman pada prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum bagi perbankan di Indonesia yaitu atas dasar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan mengacu pada setiap Peraturan Bank Indonesia sehingga sampai dengan akhir tahun 2011, tidak terdapat catatan pada Bank Kesejahteraan atas aktivitas korporasi yang menyebabkan timbulnya informasi keuangan yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
Fiancial Report to Bank Kesejahteraan was prepared in accordance with the generally accepted accounting principles and practice for Indonesian banking i.e. based on the Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) and refer to every rules of Bank Indonesia so that by the end of 2011, there was no record on Bank Kesejahteraan related to the corporate activities which caused the extraordinary financial information.
PERKEMBANGAN TERAKHIR PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERATURAN BARU
LATEST DEVELOPMENT OF THE IMPLEMENTATION OF THE NEW FINANCIAL ACCOUNT STANDARD AND RULES
Sehubungan dengan pemberlakukan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2010 maka Bank Kesejahteraan telah melakukan persiapan penerapan standar akuntansi baru tersebut sejak awal tahun 2009. Selama tahun 2011, Bank Kesejahteraan telah melakukan pencatatan atas transaksi pada laporan keuangan Bank berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang tidak hanya menimbulkan perubahan terhadap alur prosedur dan risiko, namun juga berdampak pada perubahan metode pengukuran dan analisa atas transaksi.
Related to the implementation of SFAS No. 55 (Revised 2006) on the Financial Instrument: Presentation and Disclosure, and SFAS No. 55 (Revised 2006) on the Financial Instrument: Recognition and Measurement which was implemented since 1 January 2010, Bank Kesejahteraan had prepared to implement the new accounting standard since 2009 2009. During 2011, Bank Kesejahteraan had recorded the transaction on the financial statement of the Bank based on SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) which had impact not only to the change of procedures and risk, but also had impact on the change of measurement method and transaction analysis.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Dalam implementasi tersebut, Bank Kesejahteraan telah melakukan identifikasi penyesuaian transisi mengenai provisi dalam pembentukan nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai yang dilaporkan sebagai salah satu komponen modal. Sedangkan sebagaimana yang dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2008, maka Bank Kesejahteraan akan menerapkan ketentuan transisi penurunan atas kredit kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia mengenai Kualitas Aktiva Bank Umum.
In the implementation, Bank Kesejahteraan had identified adjustment on transition of the fees in setting the value of the Allowance for Impairment Losses which was reported as one component of capital. While as permitted by the Circular of Bank Indonesia No.11/33/DPNP dated 8 December 2008, Bank Kesejahteraan will apply the provision of decreasing transaction of the collective credit using the estimation based on the provision of Bank Indonesia about the Quality of Commercial Bank.
ASPEK PEMASARAN
MARKETING ASPECT
Kegiatan Usaha Penghimpunan Dana Penghimpunan Dana merupakan salah satu kegiatan utama Bank Kesejahteraan dalam memberikan kontribusi intermediasi menghimpun dana yang berasal dari perorangan maupun badan usaha baik yang ditempatkan pada produk pendanaan Giro, Tabungan, maupun Deposito. Pada tahun 2011, Bank Kesejahteraan berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 16,70% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, komposisi pendanaan Bank Kesejahteraan pada tahun 2011 juga mendukung kebijakan peningkatan efektifitas biaya bank melalui perbaikan komposisi deposan inti yang mengalami penurunan sebesar 14,47% lebih rendah dibandingkan rasio deposan inti pada akhir tahun 2010 sebesar 62,61% pada tahun 2010.
Fund Raising Activities Fund raising is the main activity of Bank Kesejahteraan in providing intermediary contribution to raise the fund from individual or business entities which is placed in the funding product such as Current Account, Saving, or time deposit. In 2011, Bank Kesejahteraan booked the growth of net interest revenue 16.70% higher than the previous year. Moreover, the composition of fund in Bank Kesejahteraan in 2011 also supported the policy to improve the effectiveness of bank expenses through the improvement of the main depositors composition which decreased 14.47% lower than the ratio of main depositors in the end of 2010 which was 62.61% in 2010.
Meski upaya penguatan pendanaan terus dilakukan, Bank Kesejahteraan menyadari bahwa persaingan pada industri perbankan terus berkembang semakin intensif. Kondisi tersebut menuntut semua perilaku di dalamnya untuk dapat mengembangkan dan memberikan layanan perbankan yang semakin modern dan dinamis sesuai dengan cepatnya perubahan kebutuhan masyarakat. Melihat tren tersebut, Bank Kesejahteraan pun selalu berupaya dalam menyediakan layanan perbankan yang sesuai dalam memenuhi kebutuhan nasabahnya di samping selalu berusaha menjaga tingkat likuiditas yang sehat.
Although the attempts to strengthen the fund was continuously carried out, Bank Kesejahteraan realized that the competition in banking industry grew more intense. This condition demanded all internal behavior to develop and provide modern and dynamic banking services in accordance with the speedy change of community’s needs. Considering the trend, Bank Kesejahteraan keep trying to provide banking services suitable for its customers, as well as preserving its liquidity level.
Dalam upaya mengumpulkan dana pihak ketiga, Bank Kesejahteraan tetap mempertahankan komposisi pendanaan yang kompetitif dengan biaya yang murah melalui berbagai program pada sisi pendanaan, antara lain:
In order to raise theid party fund, Bank Kesejahteraan keeps the competitive funding composition with low cost through various funding programs such as:
Melakukan berbagai program pemasaran melalui pameranpameran yang diadakan pada acara-acara tertentu pada lokasi yang dianggap strategis. Mendorong pertumbuhan kerjasama melalui jalinan sponsorship dengan segmen menengah ke bawah seperti perguruan tinggi, sekolah, maupun institusi. Menyediakan solusi layanan perbankan dengan menambah layanan yang memberikan nilai tambah, seperti penerimaan pembayaran melalui layanan Payment Point dalam menerima pembayaran tagihan utilitas. Membentuk Marketing Officer untuk membina dan meningkatkan hubungan dengan nasabah perusahaan sehingga dapat mendukung terciptanya loyalitas nasabah terhadap ketersediaan produk layanan perbankan yang disediakan oleh Bank Kesejahteraan.
Conducting various marketing programs through exhibitions held in various events in the strategic locations.
Promoting the growth of partnership through sponsorship with the low middle segment such as universities, schools or other institutions. Providing banking service solutions by increasing services which gives added value such as the Payment Point services which received payment of the utility invoice.
Forming Marketing Officers to maintain and improve the relationship with customers to build the customers loyalty to the company related to the products availability of Bank Kesejahteraan.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
63
64
Pelaksanaan program pameran tersebut dilakukan oleh seluruh jaringan kantor cabang dan kantor cabang pembantu Bank Kesejahteraan yang meliputi kota-kota utama di Indonesia yakni Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Padang, dan Makassar.
Exhibition programs were held by all branch offices and sub branch offices of Bank Kesejahteraan which covers the major cities in Indonesia i.e. Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Padang, and Makassar.
Nasabah merespon positif atas program ini yang ditandai dengan meningkatnya nilai penghimpunan dana Tabungan di tahun 2011 yang mencapai 26,01% dari perolehan dana Tabungan pada akhir tahun 2010. Oleh karena itu, Bank Kesejahteraan akan terus melaksanakan program tersebut secara berkesinambungan.
The response from the customers were positive which can be observed from the increase of third party deposits in 2011 which reached 26.01% from the deposit fund in the end of 2010. Therefore, Bank Kesejahteraan will keep holding the program continuously.
Kegiatan Usaha Penyaluran kredit Sebagai salah satu bank umum yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan visi dan misi yang dibangun dalam melayani gerakan koperasi, maka Bank Kesejahteraan senantiasa menjaga komitmennya untuk mendukung pengembangan sektor industri kecil maupun menengah melalui jalinan kemitraan dengan koperasi pegawai negeri di tahun 2011. Hal tersebut terbukti melalui porsi pembiayaan di sektor koperasi yang mencapai Rp1.919.452 juta atau 97,02% dari Total Kredit. Pencapaian tersebut, tidak terlepas dari kepercayaan nasabah terhadap solusi pembiayaan yang ditawarkan Bank Kesejahteran dalam memenuhi kebutuhan nasabah melalui pemenuhan modal kerja koperasi.
Loans Distribution As a commercial bank which run its business activities based on vision and mission which were build to serve the cooperatives, Bank Kesejahteraan always keep its commitment to support the development of small and middle industry through partnership with cooperatives of civil servants in 2011. It was evidenced by the portion of the loan to cooperatives which reached IDR. 1,919,452 million or 97.02% from the total loans. This achievement is not free from the trust of the customers in the financing solution offered by Bank Kesejahteraan in facilitating the customers need through work capital of cooperatives.
Penyaluran kredit yang dilakukan Bank Kesejahteraan telah memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan pembiayaan pada bisnis Bank Kesejahteraan secara keseluruhan dengan tingkat NPL yang berhasil dipertahankan pada nilai di bawah 5% yakni sebesar 1,16% di akhir tahun 2011. Demi menyukseskan penjangkauan pasar yang lebih luas dan menguatkan jalinan kemitraan dengan seluruh koperasi pegawai negeri di seluruh wilayah Indonesia, maka Bank Kesejahteraan juga terus berupaya mendekatkan diri kepada pangsa pasar utama pada gerakan koperasi guna mengakomodir kebutuhan masyarakat, khususnya Pegawai Negeri Sipil melalui: Penempatan relief officer pada beberapa wilayah Indonesia yang dinilai potensial dengan tenaga Relationship Manager yang dilahirkan melalui program pendidikan Officer Development Program (ODP) Angkatan II. Gencar melakukan sosialisasi kepada para pengurus dan anggota koperasi, khususnya koperasi pegawai negeri untuk memperkuat merek sebagai bank yang fokus pada pembiayaan kepada koperasi pegawai negeri. Menambah jalinan kerjasama dengan koperasi-koperasi sekunder dalam menjajaki koperasi primer yang dinilai potensial. Memberikan pendekatan emosional melalui pemberian suku bunga khusus maupun paket wisata bagi pengurus koperasi yang memiliki jalinan kerjasama dan performa kredit yang baik dengan Bank Kesejahteraan. Meningkatkan pembinaan kepada koperasi sebagai nilai tambah layanan yang diberikan Bank Kesejahteraan dalam menjamin pemberian kredit dapat berjalan lancar dengan kualitas kredit yang diharapkan dalam kondisi baik.
Credit distribution by Bank Kesejahteraan had given positive contribution for the growth of loans in overall business of Bank Kesejahteraan with the NPL level below 5% which was 1.16% in the end of 2011. To support the market expansion, and strengthen the relationship with all cooperatives of civil servants, Bank Kesejahteraan always try to get closer to its main market which is cooperatives to accommodate the needs of the community especially civil servants through:
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Placement of relief officers in various area of Indonesia which is considered potential with Relationship Managers as the product of the Officer Development Program (ODP) batch II.
Actively held socialization programs for the managers and members of cooperatives to strengthen the brand image as a bank which focused on the loan for cooperatives of civil servants.. Increase partnership with secondary cooperatives in exploring the potency of the prime cooperatives.
Conducting emotional approach through special interest rate or tour package for the managers of the cooperatives which have good credit performance and food relationship with Bank Kesejahteraan. Providing the coaching for cooperatives as the added values given by Bank Kesejahteraan to ensure that credit distribution can be done smoothly with good quality of loans.
Pelaksanaan berbagai upaya pemasaran tersebut dilakukan oleh seluruh jaringan kantor cabang Bank Kesejahteraan di seluruh wilayah untuk meningkatkan intensitas bisnis dan pemasaran sehingga dapat terus menjaga reputasi dan posisinya dalam industri perbankan, menambah sekaligus memperkuat loyalitas nasabah agar dapat menghasilkan bisnis yang tumbuh secara berkelanjutan di tengah pasar pembiayaan yang semakin ketat.
The implementation of those marketing efforts was held by all branch offices of Bank Kesejahteraan in all regions to increase the business intensity and sales to preserve the reputation and position of Bank Kesejahteraan within the banking industry, increase and strengthen the loyalty on customers to achieve continuous business in the midst of the tighter competiton of the market.
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECT
Meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat terkait siklus kehidupan yang dijalani menjadi salah satu keyakinan yang mendorong Bank Kesejahteraan untuk meningkatkan kesejahteraan serta perbaikan perekonomian ke arah yang lebih baik. Koperasi menjadi salah satu pilihan seluruh lapisan masyarakat dalam membantu kebutuhan perekonomian mereka melalui usaha simpan pinjam yang dilakukan oleh koperasi. Tingginya jumlah koperasi, khususnya koperasi pegawai negeri yang ada di Indonesia menjadikan Bank Kesejahteraan memiliki peluang usaha yang cukup baik dalam rangka membantu kebutuhan modal kerja koperasi sehingga dapat terus berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya melalui jalinan kemitraan dengan koperasi.
The increasing necessities of life of the community related to the life cycle is the belief which drives Bank Kesejahteraan to increase the welfare of the community as well as the better economy. Cooperative is one of alternatives chooed by community to help their economy through credit business run by cooperatives. The large number of cooperatives , especially cooperatives of civil servants in Indonesia gives good opportunity for Bank Kesejahteraan to provide the work capital for cooperatives, so that it can actively play its role in realizing the good welfare of civil servants and their family through partnership with cooperatives.
Hal tersebut, sejalan dengan visi dan misi yang dipegang kokoh oleh Bank Kesejahteraan sampai saat ini. Keyakinan ini diperkuat dengan adanya beberapa faktor penunjang yang dinilai manajemen mampu menjadi pendorong pembiayaan dan pengembangan fasilitas yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan, antara lain: Stabilitas pertumbuhan ekonomi yang bersumber dari konsumsi rumah tangga. Kerjasama yang terus dapat terjalin baik dengan koperasi sekunder maupun institusi/lembaga lain yang dinilai manajemen dapat memberikan kontribusi lebar atas perkembangan bisnis bagi Bank Kesejahteraan. Rencana pengembangan infrastruktur dan jaringan kantor bank untuk mengembangkan layanan dan menguatkan loyalitas nasabah atas ketersediaan fasilitas perbankan yang ditawarkan oleh Bank Kesejahteraan.
This is in line with the vision and mission of Bank Kesejahteraan which is well preserved until now. This belief was strengthened by various supporting factors which are considered to be the driver for financing and facility development by Bank Kesejahteraan, such as: The stability of economic growth which comes from household consumption. Improving partnership with secondary cooperatives and other institutions which are considered to give wider contribution for business the business expansion of Bank Kesejahteraan.
AKSES INFORMASI
INFORMATION ACCESS
Sebagai salah satu dukungan yang diberikan Bank Kesejahteraan kepada seluruh masyarakat maupun mitra kerja selaku pemangku kepentingan atas ketersediaan informasi Bank, maka Bank Kesejahteraan senantiasa membangun platform teknologi informasi dalam memberikan dukungan penyediaan informasi secara terintegrasi melalui website Bank Kesejahteraan yakni www. bankkesejahteraan.co.id yang akan tetap dikembangkan di tahuntahun mendatang. Informasi lebih lanjut mengenai Bank Kesejahteraan dapat pula dilakukan dengan mengirimkan email
[email protected] maupun dengan menghubungi Call Center pada no telepon (021) 3100448.
As the support of Bank Kesejahteraan to the community and business partners as the stakeholders in relation with information availability of the bank, Bank Kesejahteraan develops the platform of the information technology to provide the integrated information through its website www.bankkesejahteraan.co.id which will be improved in the future years. Further information on Bank Kesejahteraan can also be accessed via email mail@bankkesejahteraan. co.id or dial the Call Center No. (021) 3100448.
Keterbukaan dan kemudahan akses informasi atas keberadaan Bank Kesejahteraan tersebut didasari atas kesadaran untuk mewujudkan keterbukaan informasi kepada umum sekaligus sebagai salah satu langkah untuk mendekatkan diri kepada seluruh mitra dan masyarakat dalam menguatkan citra merek bank.
Transparency and flexibility on the information access of Bank Kesejahteraan is conducted as the concern to actualize the openness of information to public as well as the step to get closer to all business partners and public to strengthen the brand image of the bank.
Infrastructure and bank offices development plan to improve the service and strengthen the loyalty of customers to the banking facilities provided by Bank Kesejahteraan.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
65
66
RENCANA STRATEGIS BANK
BANK STRATEGIC PLAN
Dengan tetap mengacu pada Visi dan Misi, Bank Kesejahteraan menyusun rencana strategis dalam jangka menengah selama periode 5 (lima) tahun dalam bentuk Corporate Plan dan rencana jangka pendek periode 1 (satu) tahun dalam bentuk Rencana Bisnis Bank yang disusun secara realistis, terukur, berasakan prinsip kehati-hatian (prudent), dan prinsip perbankan yang sehat dengan mempertimbangkan perubahan dan kebutuhan internal maupun eksternal. Penyusunan Rencana Bisnis Bank dilakukan melalui proses perencanaan seluruh organisasi maupun perencanaan dalam tingkat unit sebagai penjabaran strategi organisasi dengan pendekatan system perencanaan dua arah melalui top-down dan bottom-up. Penyusunan Corporate Plan dan RBB yang dilakukan secara periodik dengan jadwal dan mekanisme pelaksanaan yang telah dibakukan dan diatur dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 12/21/PBI/2010 tanggal 19 Oktober 2010 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.12/27/DPNP tanggal 25 Oktober 2010.
With Vision dan Mission as the reference, Bank Kesejahteraan set its mid term strategic plan for the period of 5 (five) years in form of Corporate Plan and short term plan for the period of 1 (one) year in form of Bank Business Plan which is set in a realistic, measurable and prudent way, with healthy banking principles, taking into account the changes and internal & external needs. The setting of Bank Business Plan is conducted through a planning process in all organization level and unit level as the explanation of the organization’s strategy with two way planning system, top-down and bottom-up. The setting up of the Corporate Plan and Bank Business Plan is periodically conducted with the standard schedule and mechanism as stated in the Company Guidance Book, with reference to the regulation of Bank Indonesia No. 12/21/PBI/2010 dated 19 October 2010 and the Circular of Bank Indonesia No.12/27/ DPNP dated 25 October 2010.
Corporate Plan dan RBB yang telah disusun, selanjutnya akan diajukan kepada Dewan Komisaris sebagai representasi dari seluruh pemegang saham untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan yang kemudian akan dikomunikasikan oleh Direksi kepada seluruh insan Bank Kesejahteraan melalui setiap unit sebagai dokumen perencanaan yang harus menjadi dasar dan pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan business plan. Pelaksanaan rencana tersebut akan dipantau dan dilakukan evaluasi melalui laporan bulanan kepada Direksi yang digunakan sebagai bahan dalam laporan Direksi kepada
The Corporate Plan and Bank Business Plan are submitted to the Board of Commisioners as the representative of all shareholders to be approved and ratified, which then will be communicated by the Board of the Directors to all individual in Bank Kesejahteraan through all unit as the planning document which be the basis and guidance in setting and executing business plan. The execution of the plan will be monitored and evaluated through the monthly report to the Board of the Directors, which be used as the basis report of the Board of the Directors to The Board of Commissioner in the monthly Commissioners meeting.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
dari kiri-kanan/left to right: Evangelina E. Sintawati, R. S. Poernomo, Dhini Laswita, Brazano R. Hakim, Anjar Pratikno, I Nyoman Sidia, Setiawan Harsono, Pudji Widojono
Dewan Komisaris pada rapat Dewan Komisaris yang dilakukan setiap bulan. Selain itu, Direksi juga akan menyampaikan laporan triwulan kepada Bank Indonesia mengenai pelaksanaan realisasi RBB. Sedangkan laporan secara semesteran kepada Bank Indonesia mengenai laporan terkait akan disampaikan oleh Dewan Komisaris.
Furthermore, the Board of the Directors will submit quarterly report to Bank Indonesia on the realization of the Bank Business Plan. On the other hand, half year report to Bank Indonesia is submitted by the Board of the Commissioners
Sesuai dengan visi dan misi yang menjadi pedoman kuat bagi Bank Kesejahteraan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, maka Bank Kesejahteraan telah merumuskan arah dan kebijakan bank menuju tercapainya visi dan misi tersebut, yaitu: Meningkatkan penguasaan pasar terhadap Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) dalam pembiayaan yang diberikan dengan komposisi pembiayaan minimal 75% dari total kredit. Memperkuat funding based yang lebih luas dengan meningkatkan pertumbuhan dana ritel yang berbasis biaya rendah melalui upaya promosi yang terarah. Pengoptimalan profil nasabah Re-branding dan re-positioning Bank Kesejahteraan sebagai bank yang fokus pada pelayanan kepada koperasi pegawai negeri sekaligus bank kelas menengah-atas. Pengembangan diversifikasi produk dan layanan pembiayaan maupun pendanaan yang lebih inovatif. Menambahkan jasa layanan baru yang lebih berkualitas untuk mendukung kecepatan akses yang dibutuhkan nasabah, peningkatan transaksi, dan pendapatan fee based melalui perluasan kerjasama jaringan ATM dengan mitra. Penambahan jaringan kantor di wilayah kota-kota besar maupun lokasi mitra strategis. Melakukan berbagai program promosi dan iklan sebagai media komunikasi atas produk-produk dana ritel. Terselenggaranya pengelolaan manajemen yang optimal dan berkesinambungan dalam bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Manajemen Risiko, maupun aktivitas Operasional untuk mendukung pergerakan bisnis perbankan yang semakin dinamis. Penguatan budaya perusahaan “IT FOR US” pada seluruh insan Bank Kesejahteraan.
Based on the vision and mission which are the guidelines for Bank Kesejahteraan to carry out its business activities, Bank Kesejahteraan has formulated the direction and policies of the bank to achieve the vision and mission, which are: Increase the market domination on the Cooperative of Indonesian Civil Servants (KPRI) in the distribution of loans, minimum 75% of the total loans. Strengthen the wider funding based by increasing the growth of retail fund with low cost basis through the directed promotion.
Optimization of customers profile. Re-branding and re-positioning of Bank Kesejahteraan as the bank which focus of the service to the cooperatives of civil servants as well as an upper middle bank.. Innovative diversion of product and service for funding or lending.
Increase the more qualified new service to support the speed of access needed by customers, increase transaction and fee based income through the expansion of ATM network and business partners.
Expansion of office network in the major cities or strategic locations.
Conducting promotion programs and advertisement as the communication media of the retail fund products.. Optimum and continuous management in Human Resources Sector, Information Technology, Risk Management and operational activities to support the more dynamic bank business activities.
Strengthening the corporate culture “IT FOR US” for all individuals of Bank Kesejahteraan.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
67
Informasi Bagi
Pemegang Saham Information for Shareholders
68
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
70 Komposisi Pemegang Saham Composition of Shares Ownership
70 Harga Saham Price of Shares
70 Kebijakan Dividen Policy on Dividend
70 Struktur Permodalan Capital Structure
71 Kepemilikan Saham dan Shares Option Shares Ownership and Shares Options
71 Penawaran Umum dan Pencatatan Efek Public Offer and Registration of Securities
71 Buy Back Saham dan Buy Back Obligasi Bank Shares Buy Back and Bond Buy Back of the Bank
71 Daftar Perusahaan Asosiasi List of Associated Companies
71 Akuntan Independen Perseroan Company’s Independent Auditor
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
69
Informasi Pemegang Saham Information on the shareholders
Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2011 Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia 61,74% PT Recapital Advisors 19,08% PT Taspen (Persero) 9,44% Dana Pensiun Pertamina 5,53% Dana Pensiun Jasa Raharja 1,62% Dana Pensiun Jasa Indonesia 1,59% Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi 1,00%
Composition of Shareholders per 31 December 2011 Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia 61,74% PT Recapital Advisors 19,08% PT Taspen (Persero) 9,44% Dana Pensiun Pertamina 5,53% Dana Pensiun Jasa Raharja 1,62% Dana Pensiun Jasa Indonesia 1,59% Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi 1,00%
Harga Saham Sebagai bentuk komitmen transparansi kepada publik maka Bank Kesejahteraan telah meminta lembaga penilai independen Kantor Jasa Penilai Publik yang bekerja sesuai dengan profesional penilai untuk melakukan penilaian terhadap keseluruhan saham sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI) guna memperkirakan nilai pasar wajar yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah. Bank Kesejahteraan menggunakan hasil penilaian tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan jual beli saham. Penetapan nilai saham Bank Kesejahteraan di tahun 2011 telah dilakukan penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Felix Sutandar & Rekan dengan hasil Nilai Pasar Wajar atas keseluruhan saham sebesar Rp29.549,-.
Stock Prices As the commitment of transparency to the public, Bank Kesejahteraan had appointed an independent appraisal Publick Appraisal Office which work professionally to asses all shares in accordance with Indonesian Appraisal Standard (SPI) to estimate the fair market value stated in the currency of Rupiah. Bank Kesejahteraan uses the appraisal figure as the consideration in selling and buying sales.
2011
2010
Harga Pasar
29.549,-
28.478,-
Market Price
Harga Buku
16.875,-
16.823,-
Book Price
Kebijakan Dividen Perseroan membayarkan dividen kepada seluruh pemegang saham apabila Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan membukukan laba bersih. Pemegang saham akan memperoleh pembagian dividen yang dibagikan dalam bentuk dividen tunai sebesar 50% dan dalam bentuk dividen saham sebesar 50%.
Policy on Dividend The company paid dividend to all shareholders if the company books nett profit in the respected year. Shareholders will obtain the dividend in form of 50% cash dividend and 50% shares dividend.
Kebijakan pembagian dividen Bank Kesejahteraan tahun 2007 sampai dengan 2011 adalah sebagai berikut :
Dividend distribution policy of Bank Kesejahteraan in 2007 until 2011 are as follow:
Kebijakan Dividen Periode 2007 -2011
Policy of Dividend Period 2001 – 2011
Kebijakan Dividen Dividend Policy
Dividen per Lembar Saham (Rp) Dividend per share
Dividen (Rp) Dividend
Rasio Dividen *) Dividend ratio
2011
2.650
39.136.458.750
88,89%
2010
2.250
30.920.742.000
86,37%
2009
1.680
19.875.203.040
90,68%
2008
1.800
19.539.797.400
84,46%
2007
1.620
16.515.610.020
85,37%
Dividend ratio: Dividend/profit after tax
*) Rasio Dividen : Dividen/Laba setelah pajak
Capital Structure
Struktur Permodalan Keterangan Remarks
2011
2010
2009
Jumlah Saham Total shares
Nominal Saham Shares Nominal
Jumlah Saham Total shares
Nominal Saham Shares Nominal
Jumlah Saham Total shares
Nominal Saham Shares Nominal
Modal Dasar/Capital
20.000.000
200.000.000.000,-
20.000.000
200.000.000.000,-
20.000.000
200.000.000.000,-
Modal Ditempatkan dan Disetor/ Authorized and paid up capital
13.865.275
138.652.750.000,-
12.764.711
127.647.110.000,-
11.830.478
118.304.780.000,-
6.134.725
61.347.250.000,-
7.235.289
72.352.890.000,-
8.169.522
81.695.220.000,-
Saham dalam portepel/ Shares in portepel 70
The determination of the shares value of Bank Kesejahteraan in 2011 had been conducted by Public Appraisal Office Felix Sutandar & partners with the fair market value of the shares IDR. 29,549.-.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Kepemilikan Saham dan Shares Option Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Kesejahteraan tidak memiliki shares option terhadap saham Bank Kesejahteraan.
Shares ownership and Shares Option Based on its Charter of the Bank, all members of the Board of Commisioners, Directors, the executives of Bank Kesejahteraan do not possess shares option of the shares of Bank Kesejahteraan.
Penawaran Umum (IPO) dan Pencatatan Efek Hingga akhir tahun 2011, Bank Kesejahteraan belum melakukan pencatatan atas penawaran umum (IPO) atas sahamnya kepada masyarakat melalui pasar bursa sehingga Bank Kesejahteraan tidak memiliki aktivitas korporasi yang terkait dengan pencatatan efek maupun perolehan dana hasil penawaran umum baik melalui penerbitan surat hutang atau obligasi.
Public Offer (IPO) and Security Listing Until the end of 2011, Bank Kesejahteraan has not listed its public offer (IPO) on its shares to the public in the stock market so Bank Kesejahteraan does not possess corporate activities related to security listing or fund from public offer either the issuance of notes or bond.
Buy Back Saham dan Buy Back Obligasi Bank Bank Kesejahteraan tidak melakukan pembelian kembali saham dan pembelian kembali obligasi dikarenakan hingga akhir tahun 2011, Bank Kesejahteraan tidak menerbitkan saham dan obligasi.
Buy Back of Shares and Buy Back of Bank Obligation Bank Kesejahteraan did not buy back the shares and bonds as by the end of 2011 Bank Kesejahteraan did not issue shares and bonds.
Daftar Perusahaan Asosiasi Bank Kesejahteraan merupakan salah satu bank swasta non devisa dengan kepemilikan saham mayoritas oleh Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dan tidak tercatat memiliki anak perusahaan maupun perusahaan afiliasi hingga akhir tahun 2011.
List of associated companies Bank Kesejahteraan is a private, commercial, non foreign exchange bank with majority shares owned by Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) and does not have any subsidiary or affiliated company until the end of 2011.
Akuntan Independen Perseroan Bank Kesejahteraan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan untuk melakukan Review dan Audit atas Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2011 sesuai dengan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan Direksi. Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan tersebut telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai dengan standar profesional akuntan publik dan lingkup tugas yang telah ditetapkan. Ruang lingkup audit yang dilakukan meliputi review dan audit atas Laporan dan Kinerja Keuangan serta kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan.
The Company's Independent Accountants Bank Kesejahteraan had appointed Public Accountant Office Drs. J. Tanzil & Partners to review and audit the Financial Report of 2011 as recommended by the Board of Commisioners and Directors. Public Accountant Office Drs. J. Tanzil & Partners had finished their duties independently in accordance with professional standard of public accountant dan the scope of duties. The scope of audit includes the review and audit of the Financial Report and Performance and compliance to the regulation.
Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan tidak memberikan jasa konsultasi lainnya kepada Bank Kesejahteraan selain dalam koridor lingkup tugasnya. Total biaya yang dikeluarkan atas jasa audit Laporan Keuangan tahun 2011 adalah sebesar Rp143 juta (tidak termasuk PPN).
Public Accountant Office Drs. J. Tanzil & Partners has not provided any other services to bank Kesejahteraan outside the scope of its work. The total cost for the Financial Statement audit of 2011 was IDR. 143 million (excludes VAT)
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
71
Good Corporate Governanc e
Tata Kelola
Perusahaan Corporate Governance
72
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
74 Kebijakan GCG
103 Fungsi Kepatuhan
Policy on GCG
75 Struktur dan Mekanisme GCG
Compliance Functions
106 Fungsi Audit Intern
Structure and Mechanism of GCG
75 Rapat Umum Pemegang Saham
Internal Audit Functions
107 Fungsi Audit Ekstern
Shareholders General Meeting
76 Dewan Komisaris
External Audit Functions
107 Penerapan Manajemen Risiko
The Board of Commissioners
81 Direksi
Risk Management Implementation
112 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait
The Board of Directors
86 Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris Relationship of the Directors and Commissioners
87 Komite-Komite di Bawah Dewan Komisaris The Committees under The Board of Commissioners
Provision Of Funds To Related Parties
112 Penyimpangan Internal Dan Permasalahan Hukum Internal Fraud And Legal Issue
112 Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Bank
94 Komite di Bawah Direksi Committees under The Board of Directors
100 Fungsi Kesekretariatan Secretarial Functions
100 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities (CSR)
113
Bank’s Financial And Non-Financial Condition Transparency
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Conflict Of Interest Transactions
113 Hasil Self Assesment Penerapan GCG Result of The Self-Assesment of GCG Implementation
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
73
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Seiring dengan komitmen dan konsistensi langkah yang ditempuh untuk melakukan transformasi, Bank Kesejahteraan senantiasa terus berusaha memperbaiki pranata baik dari sisi organisasi maupun sistem pengelolaan bisnis yang handal dalam rangka meningkatkan daya saing dan integrasi ekonomi regional. Oleh karena itu, seluruh aspek pengelolaan aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan harus disempurnakan melalui berbagai transformasi bisnis pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. Bank Kesejahteraan melaksanakan prinsip-prinsip dasar tata kelola perusahaan dengan berpedoman pada prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independensi dan Kewajaran.
Along with its commitment and consistent with the steps taken to make a transformation, Bank Kesejahteraan is always improving its infrastructure, both organizational and reliable business management system in order to improve the competitiveness and regional economic integration. Therefore, all business activities management aspects that has been performed by Bank Kesejahteraan must be completed with many kinds of business transformation at all levels of organization. Bank Kesejahteraan implements basic principles of good corporate governance: Transparency, Accountability, Responsibility, Independence and Fairness.
Penerapan tata kelola perusahaan yang memadai tidak lagi sekedar memenuhi peraturan perundang-undangan, namun merupakan fundamental yang harus diimplementasikan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui sistem dan prosedur kerja yang optimal. Menunjuk Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.8/4/PBI/2006 tanggal 20 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No.8/14/ PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007, Bank Kesejahteraan menyampaikan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance tahun 2011 yang meliputi :
The implementation of good corporate governance is not only to fulfill the regulations, but also as a fundamental principle that has to be implemented to increase the company value through optimum work system and procedures. Based on BI Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 dated 20 January 2006 concerning Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks and its subsequent amendment BI Regulation (PBI) No. 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 and Bank Indonesia Circulation Letter (SE BI) No. 9/12/DPNP dated 30 May 2007, Bank Kesejahteraan delivered The Good Corporate Governance Implementation Report 2011, covers:
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris,
1. Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners, 2. Implementation of Duties and Responsibilities of the Directors, 3. Completeness and Implementation of the Tasks of the Committee, 4. Handling of Conflicting Interests, 5. Implementation of Bank Compliance Function, 6. Internal Audit Function, 7. External Audit Function, 8. Risk Management Function, including Internal Control System, 9. Exposures To Related Parties and Large Exposures,
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi, 3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite, 4. 5. 6. 7. 8.
Penanganan Benturan Kepentingan, Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank, Fungsi Audit Intern, Fungsi Audit Ekstern, Fungsi Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern, 9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures), 10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan, Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dan Pelaporan Internal, 11. Rencana Strategis Bank
74
10. Transparency of the Bank’s Financial and Non-Financial Conditions, Good Corporate Governance Implementation and Internal Report, 11. Bank’s Strategic Plans
Guna menilai efektivitas penerapan GCG tersebut di atas, Bank Kesejahteraan secara berkala melakukan self assessment serta melakukan tindakan korektif yang diperlukan.
In order to assess the effectiveness of GCG implementation above, Bank Kesejahteraan regularly conducts self-assessment and corrective action if necessary.
KEBIJAKAN GCG
GCG POLICIES
Bank Kesejahteraan telah memiliki kelengkapan kebijakan yang mengatur pelaksanaan GCG dengan mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia dan Pedoman GCG Perbankan Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Perbaikan terus menerus (continuous improvement) sebagai salah satu Budaya Kerja Bank Kesejahteraan telah menjadi pendorong pelaksanaan benchmarking terhadap perusahaan besar lain yang
Bank Kesejahteraan has the completeness of policies regulates the implementation of GCG based on the Bank Indonesia Circulation Letter and GCG Guidelines issued by Corporate Governance Policy National Committee which emphasizes prudential principle. Continuous improvement as a working culture of Bank Kesejahteraan has been supportive for benchmarking implementation to other companies which successfully implements GCG as a mean to improve Bank Kesejahteraan.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
telah sukses mengimplementasikan GCG sebagai bahan perbaikan yang ingin dibangun oleh Bank Kesejahteraan. Bank Kesejahteraan telah menyusun Buku Pedoman GCG berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 99/2007/SK tanggal 26 Desember 2007. Buku Pedoman tersebut menjadi landasan peraturan, kebijakan, dan kaidah yang wajib dipatuhi oleh seluruh insan Bank Kesejahteraan dalam melakukan pengelolaan bisnis sehingga menghasilkan kinerja yang baik dan selaras dengan standar GCG.
Bank kesejahteraan has compiled GCG Guidelines Book based on Board of Directors Decree Number 99/2007/SK dated 26 December 2007. The guidelines book has been legislations, policies, and standards basis complied obligatorily by all Bank Kesejahteraan personals in managing the business so that their performance becomes good and pursuant to standard GCG.
STRUKTUR DAN MEKANISME GCG
STRUCTURE AND MECHANISM OF GCG
Penerapan atas pelaksanaan GCG di Bank Kesejahteraan dibangun dan dimulai dari komitmen dan konsistensi organ perseroan yang memainkan peran kunci dan paling berpengaruh terhadap strategis perusahaan yakni Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Dewan Direksi. Organ Perseroan tersebut menjalankan setiap fungsi dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar perusahaan, maupun ketentuan perbankan lainnya dengan prinsip independensi dalam menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya sematamata untuk kepentingan Perseroan.
The implementation of GCG in Bank Kesejahteraan was built and started from corporate organizations’ commitment and consistency which holds a key role and be the most influential on company’s strategies such as General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Board of Directors. Those organizations do their tasks and responsibilities pursuant to applicable laws, company’s Articles of Association, or other banking regulations with principle of independency in implementing tasks, functions, and responsibilities merely for corporation’s business.
Mekanisme pelaksanaan GCG di lingkungan Bank Kesejahteraan dimulai dengan pengambilan keputusan penting di dalam Rapat Umum Pemegang Saham dengan memberikan kewenangan pengelolaan perusahaan kepada Dewan Direksi dalam penanganan pengawasan oleh Dewan Komisaris atas pengelolaan dimaksud. Manajemen meyakini bahwa dengan membaiknya penerapan GCG di samping pertumbuhan aktvitas bisnis bank dapat menjadi value driver yang mampu meningkatkan nilai perusahaan di masa mendatang.
The mechanism of GCG implementation in Bank Kesejahteraan started by the making important decision in General Meeting of Shareholders (GMS) by giving the company’s management authorities to Board of Directors while being monitored by Board of Commissioners in the process. The management believes that with the better implementation of GCG with the growing bank’s business activities will be a value driver which will be able to improve company’s value in the future.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)
RUPS menjadi organ Perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan dengan segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang maupun Anggaran Dasar. Perseroan menjamin seluruh pemegang saham untuk mendapatkan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/ atau Dewan Komisaris sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan. Segala keputusan yang diambil di dalam RUPS didasari atas kepentingan perusahaan dalam jangka panjang dengan pengambilan keputusan yang dilakukan secara wajar dan transparan. RUPS maupun pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi, dan wewenang Dewan Komisaris serta Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan dalam hal terkait mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, menunjuk Auditor Eksternal, serta menentukan jumlah kompensasi/ remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
GMS is the corporate organization which hold the highest role in the corporation with any authorities given to Board of Directors and Board of Commissioners in a certain limit stated in legislations or Articles of Association. The corporation assures all shareholders to retrieve any information related to the corporation from the Board of Directors and/or the Board of Commissioners as long as it does not contradict the corporation’s business. All decisions made in GMS were based on company’s business in the long run by making decisions normally and transparently. GMS or shareholders can not intervene Board of Commissioners and Board of Directors’ tasks, functions and authorities even though it has its rights as stated in the Articles of Association and legislations in terms of appointing and discharging the members of Board of Commissioners and Board of Directors, approving Articles of Association amendments, approving Corporate Annual Report, appointing External Auditor, and deciding the amount of compensation/ remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors’ members.
Sesuai dengan pasal 78 ayat (2) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyebutkan bahwa RUPS
Based on article 78 paragraph 2 Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liabillity Companies which says that Annual GMS shall
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
75
Tahunan wajib dilaksanakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. Pada tahun 2011, Bank Kesejahteraan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. RUPS Tahunan diselenggarakan pada tanggal 12 April 2011 yang bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, Jl. Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat 10710 yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham, dengan agenda:
be held within a period of not more than 6 (six) months after the financial year ends. In 2011, Bank Kesejahteraan held Annual General Meeting of Shareholders (GMS). The Annual GMS was held on 12 April 2011 located in Hotel Borobudur Jakarta, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat 10710 attended by all the shareholders, with some agendas as follows:
1. Persetujuan dan penerimaan laporan pertanggung jawaban Direksi mengenai kondisi dan jalannya pengelolaan perusahaan untuk tahun buku 2010. 2. Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik BDO Tanubrata Sutanto Fahmi & Rekan dengan opini hasil pemeriksaan “Wajar Tanpa Syarat” sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas segala kepengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2010. 3. Persetujuan atas penggunaan Laba Bersih perusahaan tahun buku 2010 serta penetapan pembagian dividen. 4. Persetujuan peningkatan jumlah modal disetor sebagaimana yang ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank 2010 melalui pengeluaran saham baru sebanyak 2.000.000 lembar saham atau Rp20.000.000.000,-. 5. Penetapan besarnya remunerasi bagi anggota Komisaris dan Direksi yang berlaku sejak diputus dalam RUPS.
1. Approving and accepting the Board of Directors’ accountability report concerning company’s condition and operational management for financial year 2010. 2. Ratifying Financial Report 2010 audited by Public Accountant Office BDO Tanubrata Sutanto Fahmi & Partners, with “unqualified” result and gave the repayment and the discharge of responsibilities to the member of the Board of Directors and the Board of Commissioners for all managing and monitoring through the financial year 2010.
Proses pemanggilan RUPS telah dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Buku Pedoman GCG sesuai Surat Keputusan Direksi No. 13/2008/SK tanggal 19 November 2008 yang mengacu kepada UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 81 dan 82 dengan proses pemanggilan pada tanggal 19 Maret 2010 sesuai surat Direksi No.35/DIR/2010 dan laporan pelaksanaan RUPS telah disampaikan ke Bank Indonesia sesuai dengan surat Direksi No.12/DIR/2010 tanggal 8 April 2010.
76
3. Approved the allocations of the company’s 2010 net profit and dividend distribution to the shareholders. 4. Approved on the increase of the paid in capital as stated in the Bank Business Plan 2010 by issuing 2 million fresh shares or IDR20.000.000.000,5. Approved the amount of remuneration for the member of the Board of Directors and the Board of Commissioners effectively since decided in General Meeting of Shareholders (GMS). Inviting process for the GMS has been done as stated by the corporation’s Articles of Association and GCG Guidelines pursuant to Board of Directors’ Decree Number 13/2008/SK dated 19 November 2008 referring to Law Number 40 of 2007 concerning about Limited Liability Companies article 81 and 82 with the inviting process dated 19 March 2010 pursuant to Board of Directors’ Decree Number 35/DIR/2010 and the GMS report has been submitted to Bank Indonesia based on Board of Directors’ Decree Number 12/DIR?2010 dated 8 April 2010.
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang merujuk kepada Undang-Undang Perseroan Terbatas. Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah memenuhi persyaratan lulus penilaian kemampuan dan kepatuhan (fit and proper test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
Board of Commissioners is a company’s organization which has clear authorities and responsibility based on Corporate Articles of Association referring to the Law about Limited Liability Companies. Board of Commissioners of Bank Kesejahteraan has met the requirements to pass fit and proper test pursuan to Bank Indonesia regulations, approved and discharged by GMS.
Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap usaha Perseroan pada setiap tingkatan atau jenjang organisasi dan melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas tanggung jawab Direksi serta wajib melakukan pengarahan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. Guna mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Board of Commissioners is obliged to ensure the implementation of GCG in every corporation’s business on all levels or organization levels and to monitor the Board of Directors’ tasks and responsibilities implementation and also to advise, to monitor and to evaluate the implementation of bank’s strategic policy. In order to assist the effectiveness of its tasks and responsibilities, Board of Commissioners are supported by Audit Committee, Risk Oversight Committee and also Remuneration and Nomination Committee.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan tidak menerima keuntungan pribadi lainnya dari bank selain remunerasi dan fasilitas atau tunjangan lainnya di luar yang telah ditetapkan di dalam RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris atas setiap pelaksanaan pengawasan yang dilakukan terhadap pengelolaan perusahaan oleh Direksi merupakan salah satu perwujudan akuntabilitas pengawasan dalam rangka implementasi prinsipprinsip GCG.
All members of Bank Kesejahteraan’s Board of Commissioners never takes personal profit from the bank except remunerations and facilities or other allowances as stated in the GMS. The accountability of Board of Commissioners on every monitoring done about company’s management of Board of Directors is one form of monitoring accountability in the implementation of GCG principles.
Komposisi Dewan Komisaris Hingga akhir tahun 2011, Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan beranggotakan 4 (empat) orang yang seluruhnya berdomisili di Indonesia dimana dua di antaranya merupakan Komisaris Independen. Adapun komposisi adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners’ composition Until the end of 2011, Bank Kesejahteraan’s Board of Commissioners consisted of 4 (four) people who all of them domiciles in Indonesia and two of them were the Independent Commissioners. The composition were:
Komposisi Dewan Komisaris/The Board of Commissioners’ composition Jabatan/Position
Representasi Pemegang Saham/ Shareholder representation
Periode Jabatan/ Term of Office
Prof. DR. Wagiono Ismangil
Komisaris Utama/ President Commissioner
IKP-RI
15 April 2009 - 2014
Drs. Achmad Subianto
Komisaris/Commissioner
PT Taspen
15 April 2009 - 2014
Jusuf Amiruddin, SE, MM
Komisaris/Commissioner
Independen
15 April 2009 – 2014
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
Komisaris/Commissioner
Independen
15 April 2009 - 2014
Nama/Name
Independensi Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah memenuhi ketentuan atas jumlah, komposisi, kriteria, dan independensi dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 sebagai perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum dan Surat Edaran No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dimana jumlah komisaris independen Bank Kesejahteraan hingga akhir tahun 2010 berjumlah 50% atau 2 (dua) orang adalah Komisaris Independen.
Anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan saat ini tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank atau perusahaan lain, baik di dalam maupun luar negeri. Keberadaan seluruh anggota Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan dimaksudkan untuk dapat mendukung terciptanya iklim kerja yang menjunjung prinsip keadilan dan transparansi dengan lingkungan kerja yang lebih obyektif di antara berbagai kepentingan. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku juga telah disebutkan secara jelas bahwa Komisaris Independen adalah seluruh anggota Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau keluarga dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi, pemegang saham pengendali atau dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen dan obyektif. Selain itu, seluruh Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat kedua baik antar anggota Dewan Komisaris maupun antar Dewan Direksi.
Board of Commissioners Independency Bank Kesejahteraan has complied the regulation on the number, composition, criteria, and independency has referred to Bank Indonesia Regulation Number 8/14/2006 as the amendment of Bank Indonesia Regulation Number 8/14/2006 about the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks and Circular Letter Number 9/12/DPNP dated 30 May 2007 concerning about the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks which the number of independent commissioners of Bank Kesejahteraan until the end of year 2010 was 50% or 2 (two) people. Present Bank Kesejahteraan’s Board of Commissioners members do not hold any other positions as commissioners, Board of Directors or executive officers in other banks or other company, in the country or from another country. The existence of Board of Commissioners members in Bank Kesejahteraan is meant to be supportive in the creation of working culture which holds dear principle of fairness and transparency in a more objective working area among all businesses. Pursuant to applicable legislations, Independent Commissioners are Board of Commissioners members who do not have any financial, managerial, shares ownership and / or familial relationships with the other members of Board of Commissioners, Board of Directors, controlling shareholders or with the bank which affect their abilities to be independent and objective. Besides, all Board of Commissioners members in Bank Kesejahteraan are not related by blood until second degree with other members of Board of Commissioners or Board of Directors.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
77
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan secara proaktif melakukan pengawasan dan memberikan saran kepada Direksi. Pengawasan langsung oleh Dewan Komisaris dilakukan secara langsung termasuk memantau tindak lanjut atas rekomendasi dari Komisaris kepada Direksi maupun melalui komite-komite yang dibentuk. Namun demikian, Dewan Komisaris tidak turut serta dalam pengambilan keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris adalah setara dan tugas Komisaris Utama yakni mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.
Tasks and Responsibilities of Board of Commissioners Bank Kesejahteraan’s Board of Commissioners has been proactively conducted monitoring and advising the Board of Directors. Direct monitoring by the Board of Commissioners was done including monitoring follow ups on Board of Commissioners recommendations for the Board of Directors or other established committees. Even so, the Board of Commissioners are not involved in the operational decision making. The position of Board of Commissioners members are equal and President Commissioner’s task is coordinating the Board of Commissioners activities.
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan jalannya pengurusan Bank Kesejahteraan oleh Direksi sesuai dengan Rencana Bisnis Bank, ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS untuk kepentingan Bank Kesejahteraan dalam menjalankan tujuan bisnisnya. 2. Secara rutin melakukan evaluasi dan pembahasan kinerja bank, pelaksanaan fungsi kepatuhan, pemantauan profil risiko, serta memberikan pertimbangan kepada Direksi dalam mengoptimalkan pencapaian kinerja bank. 3. Memastikan Direksi Bank telah mematuhi semua peraturan perundangan-undangan yang berlaku melalui laporan hasil penelitian oleh Direktur Kepatuhan di dalam memenuhi komitmen hasil pemerikaan audit dan mengevaluasi sistem pengendalian intern. 4. Memantau Memberikan persetujuan atas pemilihan Auditor Eksternal. 5. Membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Nominasi dan Renumerasi. 6. Menindaklanjuti rekomendasi dari Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris atas evaluasi terhadap pelaksanaan tugasnya secara reguler. 7. Memantau kepatuhan pelaksanaan bisnis yang dijalankan Bank Kesejahteraan sesuai dengan koridor Peraturan Bank Indonesia maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia maupun pihak-pihak terkait lainnya.
1. Conducting monitoring on Bank Kesejahteraan’s operational policies from the Board of Directors pursuant to Bank Business Plan, Articles of Association, and GMS decisions for Bank Kesejahteraan business in implementing its business goal. 2. Routinely conducting evaluation and bank’s performance review, compliance function implementation, risks profile monitoring, and advising the Board of Directors in order to optimize bank’s performance achievement. 3. Ensuring bank’s Board of Directors has complied all applicable legislations through report by Compliance Director in order to commit with audit results and internal control system evaluation.
Rapat Dewan Komisaris Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum pasal 15, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan rapat secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali setahun. Selain mengacu kepada ketentuan dimaksud, Dewan Komisaris juga menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris bila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari:
Board of Commissioners Meetings Pursuant to Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 concerning the Good Corporate Governance Impelementation for Commercial Banks article 15, Board of Commissioners shall hold meetings at least 4 (four) times in a year. Furthermore, Board of Commissioners also holds the meeting if needed by a written request from:
78
4. Monitoring and approving on the appointment of External Auditor. 5. Forming Audit Committee, Risk Oversight Committee, and Nomination and Remuneration Committee. 6. Making follow ups on recommendations from Board of Directors and committees on evaluating its tasks regularly. 7. Monitoring business operational compliance run by Bank Kesejahteraan based on Bank Indonesia Regulation or other applicable legislations and commit to Bank Indonesia or other related parties.
Komisaris Utama Salah seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris Permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi
Permintaan tertulis seorang atau lebih Pemegang Saham yang sama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
President commissioner One of more members of Board of Commissioners. Written request from one or more of Board of Directors members Written request one or more shareholders who represents 1/10 (one tenth) of total shares with official vote rights.
Selama tahun 2011, Dewan Komisaris Perseroan telah menyelenggarakan 12 (dua belas) kali rapat yang diadakan pada tanggal 19 Januari, 23 Februari, 16 Maret, 27 April, 25 Mei, 8 Juni, 13 Juli, 12 Agustus, 14 September, 26 Oktober, 23 November dan 22 Desember yang telah dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan secara fisik lebih dari 2 (dua) kali rapat Dewan Komisaris.
In 2011, Company’s Board of Commissioners has held 12 (twelve) meetings on 19 January, 23 February, 16 March, 27 April, 25 May, 8 June, 13 July, 12 August, 14 September, 26 October, 23 November, and 22 December which physically attended by all Board of Commissioners members more than 2 (two) meetings.
Tabel berikut menggambarkan kehadiran anggota Dewan Komisaris selama tahun 2011 :
Following table shows the attendance of Board of Commissioners members in 2011:
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris/Board Of Commissioners Meetings Attendance Nama Komisaris/Name
Kehadiran Fisik/Attended physically
% Kehadiran/%attendance
Prof.DR. Wagiono Ismangil
10
83
Drs. Achmad Subianto, MBA
12
100
Jusuf Amiruddin, SE, MM
12
100
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
11
92
Risalah rapat Dewan Komisaris ditandatangani oleh ketua rapat dan didistribusikan kepada semua anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat maupun yang tidak menghadiri. Pengambilan keputusan dalam rapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, atau melalui pemungutan suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah untuk mufakat. Perbedaan pendapat (dissenting opinions) yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris, akan dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat disertai alasan mengenai perbedaan pendapat tersebut. Selama tahun 2011, tidak terjadi dissenting opinion.
Minutes of meetings have been signed by the head of the meeting and distributed to all present or absent members of the Board of Commissioners. Decisions made at the Board of Commissioners meetings have been done on the basis of deliberation to reach a consensus, or majority vote in the deliberation to reach a consensus does not occur. Dissenting opinions happened in the Board of Commissioners, were included clearly in the minutes of meetings along with the reasons of the dissenting opinions. In 2011, there were not any dissenting opinions.
Secara garis besar, selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah memberikan rekomendasi sebagai berikut : 1. Revisi Rencana Bisnis Bank terkait dengan permodalan dan rencana adanya pinjaman subordinasi. 2. Peningkatan modal selain yang bersumber dari Pemegang Saham, dapat dilakukan melalui peningkatan modal alternative lain melalui go public (IPO) atau diawali dengan penerbitan obligasi.
Some recommendations by the Board of Commissioners in 2011 were: 1. Revising Bank’s Business Plan in terms of the capital and the plan of subordinated loan. 2. In order to improve the capital, other than from the shareholder, alternative ways of improving the capital such as going public or issuing obligations were conducted. As a result, issuing obligations would be done first before conducting IPO. 3. Analyzing retail financing sector probably done by the bank and strengthening loan infrastructure, especially about loan monitoring and analysis.
3. Mengkaji sektor pembiayaan retail yang mungkin akan dilakukan Bank dan memperkuat infrastruktur perkreditan, khususnya yang berkaitan dengan analisa dan pengawasan kredit. 4. Melakukan penilaian kompetensi pegawai secara menyeluruh sehingga dapat diketahui competency gap setiap pegawai terutama tenaga-tenaga pimpinan (jenjang officer ke atas). 5. Perlunya penyempurnaan Sistem Informasi Manajemen untuk meningkatkan pemantauan Manajemen Risiko, Unit pelaporan, Unit Kepatuhan dan Audit dalam menggunakan data historis. Pelatihan Komisaris Pengembangan kompetensi yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan senantiasa terus dilakukan termasuk kepada Dewan Komisaris yang dalam rangka menunjang tugas yang diemban oleh Dewan Komisaris.
4. Conducting assessment on employees’ competence thoroughly so that the compentency gaps among the employees were known especially on higher officer. 5. The necessity on perfecting the Information System Management to improve SKMR monitoring, reporting unit, compliance unit and auditing in using the historical data.
Commissioners’ Trainings Competence development was conducted by Bank Kesejahteraan including to the members of Board of Commissioners in order to support their tasks.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
79
Berikut daftar keikutsertaan anggota Dewan Komisaris dalam pelatihan selama tahun 2011:
The following were the attendance of Board of Commissioners members in the trainings in 2011:
Pelatihan Dewan Komisaris/ Board of Commissioners trainings Nama Komisaris/Name
Pelatihan/Workshop
Prof. DR. Wagiono Ismangil
Manajemen Risiko Teknologi Informasi/Information Technology Risk Management Sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia/Socialization of Bank Indonesia Regulation
Drs. Achmad Subianto
Manajemen Risiko Teknologi Informasi/Information Technology Risk Management Sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia/Socialization of Bank Indonesia Regulation
Jusuf Amiruddin, SE, MM
Manajemen Risiko Teknologi Informasi/Information Technology Risk Management Sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia/Socialization of Bank Indonesia Regulation
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
Managing Risk for SME lending in Bank/Managing Risk for SME lending in Bank Workshop Strengthening Capital Framework and Enhance Liquidity Standard Strengthening Capital Framework and Enhance Liquidity Standard Workshop Manajemen Risiko Teknologi Informasi/Information Technology Risk Management Sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia/Socialization of Bank Indonesia Regulation Remuneration Establishment Procedure for Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration and other facilities distribution establishment for Board of Directors was decided in General Meeting of Shareholders (GMS) with the approval of all shareholders. Remuneration Establishment Procedure for Board of Commissioners and Board of Directors was conducted through this steps:
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Penetapan pemberian remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Direksi ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas persetujuan dari seluruh pemegang saham. Prosedur penetapan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi tersebut dilakukan dengan alur sebagai berikut: Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan kajian terhadap sistem remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan best practise. Menyusun rekomendasi dan mengusulkan kebijakan remunerasi yang telah ditetapkan untuk Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris.
Remuneration and Nomination Committee studies the remuneration system given to the Board of Commissioners and the Board of Directors in accordance with the prevailing regulations and best practice. Prepares recomendantions and proposes the remuneration policy which has been deciced for the Board of Commissioners and the Board of Directors to the Board of Commissioners
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Annual General Shareholders Meeting
Remunerasi Anggota Dewan Komisaris & Direksi Remuneration of the Commissioners & Director
80
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Membahas usulan yang disampaikan Komite Remunerasi dan Nominasi Mengusulkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS
Discussing the proposal submitted by the Remuneration and Nomination Committee Proposing the remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors to the Annual Shareholder General Meeting
Menetapkan remunerasi yang berlaku untuk Dewan Komisaris dan Direksi
Deciding the remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors
Saham (RUPS) adalah berupa gaji dan bonus/tantiem. Pajak atas penghasilan dan tantiem Direksi menjadi beban masing-masing anggota Direksi yang dipotong dari penghasilan dan tantiem yang diterima. Jenis remunerasi dan fasilitas lain yang diberikan kepada seluruh anggota dewan Komisaris dan Direksi dan jumlah seluruh paket remunerasi dan fasilitas lain yang diterima adalah sebagai berikut:
Shares (ASGM) is in the form of salary and bonus/tantiem. Taxes on salary and tantiem of the Board of Directors are born by each member of the Board of Directors and deducted from the salary and the tantiem recieved. Types of remunerations and other facilities given to all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors and the amount of all remunerations and other facilities received are as follows:
Jenis dan Jumlah Remunerasi dan Fasilitas Lain/Types and Amount of Remuneration and Other Facilities Jumlah diterima dalam 1 tahun Amount received in 1 year Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, pajak & fasilitas lainnya dalam bentuk non natura)
Dewan Komisaris/ Commissioners
Type of Remuneration and other facilities
Direksi/Directors
Orang Number of persons
RpJuta Rp(Million)
Orang Number of persons
RpJuta Rp(Million)
4
3.190
4
8.456
Remuneration (salary, bonus, routine supports, tantiem, taxes, and other facilities non natura)
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dll) yang : - Dapat Dimiliki
Fasilities in nature form (housing,, transportaion, health insurance, etc) which : -
-
- Tidak Dapat Dimiliki Total
4
3.190
Sedangkan remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2011 dikelompokkan dalam tingkat kisaran perolehan penghasilan sebagai berikut:
-
-
4
20
4
8.476
- Can be owned - Cannot be owned Total
Remuneration received by Board of Commissioners and Board of Directors in 2011 were classified in its amount levels as follows:
Jumlah Direktur Number of Directors
Jumlah Komisaris Number of Commissioners
Di atas Rp2 miliar
-
-
Di atas Rp1 s.d 2 miliar
4
-
Above Rp 1 billion up to Rp 2 billion
Di atas Rp500 juta s.d Rp1 miliar
-
4
Above Rp 500 million up to Rp 1 billion
Rp500 juta ke bawah
-
-
Below Rp 500 million
Jenis Remunerasi per orang dalam setahun *)
Type of Remuneration per Person in 1 year*) Above Rp 2 billion
*) yang diterima secara tunai/the amount received in cash
DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
Direksi merupakan organ perusahaan yang memiliki tanggung jawab penuh atas terlaksananya kepengurusan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar untuk memberikan nilai tambah dan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada RUPS sebagai perwujudan akuntabilitas dalam rangka perwujudan prinsip-prinsip GCG agar dapat memaksimalkan profitabilitas operasional bank dan memberikan nilai tambah terhadap perusahaan.
Board of Directors is company’s organization which has the full responsibilities on managing the company in order to achieve company’s goal as stated in the Articles of Association to improve and develop continuously. In doing its tasks and responsibilities, the Board of Directors entrust the responsibility of the company’s management to GMS as a form of accountability to implement the principles of GCG in order to maximize bank’s operational profitability and improve the company’s value.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
81
Direksi dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali. Anggota Direksi berjumlah 4 (empat) orang dan keseluruhan anggota Direksi tersebut berdomisili di Indonesia. Kedudukan masing-masing anggota Direksi, termasuk di dalamnya Direktur Utama adalah setara dengan Direktur Utama sebagai coordinator seluruh kegiatan Direksi. Hasil penilaian kinerja Direksi dilakukan atas dasar evaluasi Dewan Komisaris baik secara individual maupun kolektif dan akan disampaikan oleh Dewan Komisaris dalam RUPS.
The Board of Directors was headed by a President Director who was independent from the controlling shareholder. The members of the Board of Directors were 4 (four) people and all of them domiciled in Indonesia. The position of each director including President Director is equal as coordinator to all the Board of Directors’ activities. The assessment result of the Board of Directors’ performance was based on the Board of Directors individually or collectively and will be presented in the GMS.
Komposisi Direksi Komposisi Direksi Bank Kesejahteraan ditetapkan sedemikian rupa sesuai dengan hasil keputusan RUPS dan memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan. Seluruh anggota Direksi Bank Kesejahteraan berdomisili di Indonesia, memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun sebagai Pejabat Eksekutif Bank, dan telah memenuhi ketentuan fit & proper test dari Bank Indonesia. Komposisi Direksi sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan adalah sebagai berikut:
Board of Directors’ composition Board of Directors’s composition was established by GMS regulation while considering recommendations from corporate’s Nomination and Remuneration committee. All Bank Kesejahteraan’s Board of Directors members domiciled in Indonesia and have more than 5 (five) years experience as Bank Executive Officer, and has complied with Bank Indonesia fit and proper test. Based on the result of Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) the Board of Directors’ composition is as follows:
Komposisi Direksi/Board of Directors’ composition
Dewan Direksi/ Board of Directors
RM Yunianto Budi Sudarmodjo, SE
Direktur Utama/ President Director
No. 11/138/GBI/DPIP/Rhs tanggal 09 Oktober 2009
Wahju Hidajat, SE, M.Hum
Direktur/Director
No. 9/118/GBI/DPIP/Rhs tanggal 26 September 2007
Silo Edi, SE
Direktur/Director
No. 11/33/GBI/DPIP/Rhs tanggal 24 Maret 2009
Arif Hidayat, SE, Akt
Direktur/Director
No. 11/45/GBI/DPIP/Rhs tanggal 13 April 2009
Independensi Direksi Penyusunan komposisi Direksi yang telah ditetapkan sedemikian rupa tersebut memungkinkan pengambilan keputusan yang dilakukan secara efektif, efisien, cepat, tepat, dan bertindak independen. Tindakan independen tersebut memiliki arti bahwa: Seluruh tindakan yang dilakukan Direksi tidak memiliki benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuan direksi untuk melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya secara kritis, tegas, dan mandiri baik antara anggota Direksi maupun antara anggota Direksi dengan Dewan Komisaris. Antara para anggota Direksi dan/ atau antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga baik menurut hubungan garis lurus, garis ke samping, maupun hubungan semenda. Seluruh anggota Direksi Bank Kesejahteraan tidak merangkap jabatan lainnya pada bank atau perusahaan lain.
82
Surat dan Tanggal Persetujuan Gubernur Bank Indonesia/ Letter and date of approval from the Governor of Bank Indonesia
Jabatan/ Position
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Board of Directors’ Independency The established composition of the Board of Directors enables decision making in an effective, efficient, immediate, exact and independent way. This independent feature means that:
All the Board of Directors’ actions do not cause any conflicts of interest which can affect the Board of Directors abilities to implement its tasks and responsibilities in a critical, certain and independent way among members of the Board of Directors or with the Board of Commissioners’ members.
There was no familial connection among the Board of Directors’ members and/ or between the Board of Directors’ members with Board of Commissioners’ members up to the third degree, horizontally or relationship by marriage.
All members of Bank Kesejahteraan’s Board of Directors do not hold any other positions in other banks or companies.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman, system, dan prosedur kinerja bagi seluruh insan pada jenjang organisasi yang tersedia secara lengkap dan update sesuai dengan ketentuan perundangundangan maupun peraturan perbankan yang berlaku. Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi mencakup beberapa hal sebagai berikut: Direksi Perseroan bertanggung jawab penuh dalam memimpin dan melaksanakan kepengurusan Perseroan dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Mewujudkan pencapaian rencana bisnis dan strategi yang ditetapkan baik jangka pendek, menengah, dan jangka panjang dalam konteks keuangan dan non-keuangan. Melakukan evaluasi, pembahasan, dan pembinaan atau fungsi supervisi kepada seluruh unit kerja terkait pencapaian kinerja perusahaan sesuai dengan tindakan dan langkah yang dianggap perlu baik secara langsung maupun dalam forum. Direksi Perseroan berperan aktif dalam melaksanakan prinsipprinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Perseroan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking) untuk meningkatkan nilai pemegang saham (shareholders) dan stakeholders. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. Memastikan ketersediaan kelengkapan data dan informasi yang akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris maupun pihak-pihak lain yang terkait. Menyelenggarakan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam mempertanggungjawabkan seluruh tugas dan jalannya kepengurusan Perseroan kepada Pemegang Saham. Menyampaikan kebijakan dan strategi yang ditetapkan oleh Bank Kesejahteraan kepada seluruh jajaran jenjang organisasi dengan kemudahan akses. Memperhatikan kepentingan stakeholders dengan memberikan nilai tambah sesuai dengan etika atau budaya perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tasks and responsibilities of the Board of Directors Bank Kesejahteraan has complete and updated guidelines, systems and performance procedures for all personnels on organizational level ready pursuant to applicable banking legislations or regulations. Generally, tasks and responsibilities of the Board of Directors consist of:
Adapun fungsi dan masing-masing Direktur sesuai dengan SK Dewan Komisaris No. 05/2009/SK tanggal 18 Juni 2009 disebutkan sebagai berikut:
Function of each director pursuant to Board of Commissioners Decree Number 05/2009/SK dated 18 Juni 2009 are as follows:
Direktur Utama Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi seluruh kegiatan perusahaan dengan bekerjasama dan dibantu oleh Direktur lainnya sesuai dengan aplikasi visi dan misi bank. Melakukan menetapkan, mengelola, mengawasi, dan mengendalikan jalannya perusahaan agar tetap mengacu kepada rencana strategis yang telah ditetapkan untuk menghasilkan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan dan tetap berpedoman terhadap hukum, peraturan perundang-undangan, dan peraturan perbankan lainnya. Memiliki hak dan wewenang dalam bertindak untuk dan atas nama Direksi dalam mewakili perusahaan.
President Director Assumes responsibilities to coordinate all the company’s activities through cooperating and being assisted by other directors as the application of bank vision and mission. Decides, manages, monitors and controls company’s performance so that it complies with established strategic plans to develop the company continuously based on the laws, legislations, and other banking regulations.
Corporate’s Board of Directors assuming full responsibilities in leading and implementing corporate’s management with its authorities and responsibilities as stated in Articles of Association and applicable laws.
Making achievements on its business plan and strategies established, for short-term, medium, and long-term in terms of financing and non-financing. Conducting evaluation, reviews, and guidance and supervision function to all working units related to company’s performance achievement based on the necessity, directly or through forum.
Corporate’s Board of Directors actively involved in the implementation of GCG principles in every corporate’s business activity and emphasized on prudential banking to improve the value of shareholders and stakeholders.
Following up audit findings and recommendation from Inernal Audit Working Unit (SKAI), external auditor, the Bank Indonesia oversight report and/or by other authorities. Ensuring the availability of accurate, the latest, and punctual data and information for the Board of Commissioners or other related parties. Organizing the General Meeting of Shareholders (GMS) and report on its responsibilities on all tasks and corporate’s performance to the shareholders.
Presenting all policies and strategies established by the bank to all organizationall levels in an easy access.
Considering stakeholders’ business in giving additional point pursuant to ethics or corporate’s culture and applicable legislations.
Has the rights and authorities to act for and in the name of the Board of Directors to represent the company.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 83
84
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengendalikan kebijakan perusahaan, dan mengevaluasi pengelolaan Manajemen Risiko bank yang mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Memastikan pengelolaan Sumber Daya Manusia, pendidikan dan pelatihan, sistem dan prosedur organisasi, pelaksanaan GCG, dan implementasi Budaya Perusahaan. Memantau dan menjaga agar seluruh kegiatan dan aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan berjalan pada koridor peraturan yang berlaku terutama terkait kepada komitmen Bank Kesejahteraan kepada Bank Indonesia maupun pihak ketiga lainnya.
Compliance and Risk Management Director Assumes responsibilities to plan, to control company’s policies, and to evaluate bank’s risk management implementation referred to the applicable laws and regulations.
Direktur Dana dan Layanan Bertanggung jawab dalam menetapkan strategi dan kebijakan perusahaan dalam bidang pendanaan Bank Kesejahteraan sesuai dengan sasaran yang ditetapkan dengan tetap mengacu kepada peraturan yang berlaku. Menetapkan dan merumuskan strategi dan kebijakan yang sesuai di bidang operasional termasuk sarana dan logistik, service quality assurance, serta di bidang jaringan layanan pada ATM untuk tetap terlaksananya kegiatan Bank Kesejahteraan yang efisien dan efektif.
Funds and Service Director Assumes responsibilities to establish company’s strategies and policies in terms of Bank Kesejahteraan’s funding sector pursuant to the established target while still referring to applicable regulations. Regulates and drafts appropriate strategies and policies in the operational sector including facilities and logistics, service quality assurance, and also service network like ATM to implement Bank Kesejahteraan’s performance efficiently and effectively.
Direktur Pengembangan Bisnis Bertanggung jawab dalam menetapkan, mengelola, dan mengendalikan kebijakan perusahaan di bidang pembiayaan baik terkait dengan pemasaran kredit maupun review kredit. Menjalankan fungsinya dalam melakukan koordinir seluruh kantor cabang maupun kantor cabang pembantu sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja Tahunan.
Business Development Director Assumes responsibilities to regulates, manages and control company’s policies in funding sector related to credit marketing or credit review. Runs its function to coordinate all branches or sub branches pursuant to the established target in the Annual work plan.
Rapat Direksi Berjalannya komunikasi dan koordinasi antara manajemen dalam menjalankan pengelolaan aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan dilaksanakan secara periodik guna mendukung pencapaian kinerja bank secara lebih efektif dan efisien. Demikian halnya yang dilakukan oleh Direksi Perseroan dalam menyusun kebijakan atau keputusan strategis yang dilakukan melalui rapat Direksi untuk mengambil berbagai keputusan dan rencana strategis. Pengambilan keputusan dalam rapat Direksi tersebut dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal tidak terjadi musyawarah untuk mufakat, maka pengambilan keputusan akan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
Board of Directors meetings Communication and coordination between the management in managing bank’s business activities was implemented periodically to support bank’s performance achievement effectively and efficiently. It happens too on Board of Directors in drafting the policies or strategic decisions through meetings to make decisions and strategic plans. Decisions making in the meetings have been done on the basis of deliberation to reach a consensus. If the deliberation to reach a consensus does not occur, then decision made by majority vote.
Hasil rapat Direksi telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, ditandatangani ketua rapat/ Direktur Utama, dan disampaikan kepada semua anggota Direksi, termasuk kepada anggota Direksi yang tidak menghadiri rapat. Pendapat tidak setuju dalam rapat dicatat dalam notulen rapat.
Board of Directors’ meetings have been set forth in the minutes of meetings and are well documented, signed by the head of the meeting / President Director, and distributed to all members, including the ones who were absent. Any dissenting opinions in the meeting were recorded in the minutes of meetings.
Selama tahun 2011, Direksi telah menyelenggarakan 42 kali rapat dan tidak pernah terjadi disenting opinion. Rapat direksi diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam seminggu yaitu setiap
In 2011, the Board of Directors held 42 meetings and there were not any dissenting opinions. The meeting was scheduled at least once a week on Tuesday. Even so, there is still possibility for the
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Ensures the management of human resources, education and training systems and organizational procedures, GCG implementation and corporate culture implementation. Monitors and maintains all activities and Bank Kesejahteraan ’s business activities running in the right corridor especially related to Bank Kesejahteraan’s commitment to Bank Indonesia and other third parties.
hari Selasa. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan bahwa Direksi dapat mengadakan rapat di luar jadwal yang ditentukan tersebut. Frekuensi rapat Direksi yang diselenggarakan selama tahun 2011 dan tingkat kehadiran oleh masing-masing anggota Direksi pada setiap rapat adalah sebagai berikut:
Board of Directors to hold the meeting other than the established schedule. The Board of Directors meetings frequency in 2011 and the attendance of its members are as follows:
Kehadiran Rapat Direksi/Board of Directors meetings attendance Kehadiran Fisik/Attended physically
% Kehadiran/%attendance
RM Yunianto Budi Sudarmodjo, SE
42
100
Wahju Hidajat, SE, M.Hum
37
88
Silo Edi, SE
35
83
Arif Hidayat, SE, Akt
41
98
Nama /Name
Pelatihan Direksi Dalam menunjang pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan kinerja bank, maka Direksi Bank Kesejahteraan telah mengikuti pelatihan maupun workshop selama tahun 2011 dengan rincian sebagai berikut:
The Board of Directors’ Trainings To support Board of Directors’ functions, tasks, and responsibilities, Bank Kesejahteraan Board of Directors attended trainings or workshop in 2011. Detailed as follows:
Pelatihan Direksi Board of Directors trainings Nama Direksi/Name
Pelatihan/Workshop
RM Yunianto Budi Sudarmodjo, SE
Seminar Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan/ Banking Compliance Directors Communication Forum Seminar Manajemen Risiko Teknologi Informasi/Information Technology Risk Management Sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia/Bank Indonesia regulation Socialization
Wahju Hidajat, SE, M.Hum
Bancassurance/Bancasurrance Manajemen Risiko Teknologi Informasi/Information Technology Risk Management Sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia/Bank Indonesia regulation Socialization
Silo Edi, SE
Bimbingan Manajemen Risiko Level 4/Risk Management Guidance Level 4 Manajemen Risiko Teknologi Informasi/Information Technology Risk Management Sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia/Bank Indonesia regulation Socialization
Arif Hidayat, SE, Akt
Seminar Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan/ Banking Compliance Directors Communication Forum Seminar Managing Risk For SME Lending in Bank/Managing Risk for SME Lending in Bank Seminar Prospek Perbankan ke Depan/Future Banking Prospect Seminar Workshop Strengthening Capital Framework and Enhance Liquidity Standard/ Strengthening Capital Framework and Liqudity Standard Workshop Gambaran Ekonomi Tahun 2012 dan Mitigasi Dampak Krisis Global/ Economy illustration in 2012 and Global Crisis Mitigation Sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia/Bank Indonesia regulation Socialization
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
85
HUBUNGAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
BOARD OF DIRECTORS AND BOARD OF COMMISSIONERS’ RELATIONSHIP
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kesejahteraan telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja dalam board manual yang diatur sesuai Anggaran Dasar dan Buku Pedoman GCG yang bersifat mengikat atas tugas, tanggung jawab, kewajiban, wewenang, dan haknya. Direksi dan Dewan Komisaris menjalankan hubungan kerja dalam kondisi yang saling menghormati sesuai fungsi dan tugasnya masing-masing baik dalam sifat informal maupun formal. Dewan Komisaris dapat memperoleh akses dan kemudahan informasi mengenai Perseroan secara tepat waktu, lengkap, dan akurat. Segala hubungan kerja yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Namun demikian, hubungan kerja dimaksud tidak akan mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui mekanisme dan tata cara yang sah menurut peraturan perundangundangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
Board of Commissioners and Board of Directors of Bank Kesejahteraan has guidelines and rules of conducts in the board manual which is based on binding Articles of Association and GCG Guidelines on tasks, responsibilities, authorities and its rights. Board of Directors and Board of Commissioners carry their working relationship in a respectful manner to their tasks and functions informally or formally. Board of Commissioners has access to corporate information in a punctual, complete and accurate manner. All informal working relationships can be done by the Board of Commissioners and Board of Directors. Even so, those relationships do not have legal force before regulated through official mechanism and procedure according to corporate’s legislations and Articles of Association.
Anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Bank Kesejahteraan telah membuat dan menandatangani surat pernyataan bahwa mereka :
The members of Bank Kesejahteraan’s Board of Commissioners and Board of Directors has made and signed their statement that:
Tidak memiliki saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih pada Bank Kesejahteraan maupun pada bank atau perusahaan lain di dalam atau di luar negeri. Tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan Bank. Tidak menerima fasilitas dan penghasilan lain selain yang telah ditetapkan dalam RUPS. Tidak saling memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya dan / atau Pemegang Saham Pengendali Bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen.
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
86
They do not own shares up to 5% (five percent) or more in Bank Kesejahteraan or other banks and companies in the country or abroad. They do not use the bank for private, family and/ or other parties which caused the bank suffers some loss or diminishes bank’s profit. They do not receive any other facilities and incomes other than the established ones in the GMS. They do not have financial, managerial, and familial relationship with other Board of Commissioners and Board of Directors’ members and/or bank controlling shareholders which can affect its ability to perform independently.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan pengelolaan bank secara efisien dan berkesinambungan maka Dewan Komisaris dapat sewaktu-waktu meminta penjelasan atau laporan baik tertulis maupun lisan kepada Direksi terkait kondisi kinerja Bank Kesejahteraan. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Direksi wajib memberikan segala kelengkapan data dan informasi yang diminta tersebut secara akurat dan terkini sesuai dengan kondisi kinerja Bank Kesejahteraan. Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara periodik setiap bulan yang selalu diikuti dengan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi dalam membahas evaluasi kinerja Bank, hasil audit, evaluasi atas pelaksanaan tugas Direksi, serta pemecahan masalah yang dihadapi.
Board of Commissioners and Board of Directors Joined Meetings In order to support bank’s management implementation efficiently and continuously, Board of Commissioners can anytime requests explanation or reports, written or oral, from the Board of Directors related to Bank Kesejahteraan performance condition. Connected to the matter, Board of Directors must give all data and information completeness asked in an accurate and updated manner based on Bank Kesejahteraan performance condition. Board of Commissioners meetings held periodically every month, then continued by joined meetings between Board of Commissioners and Board of Directors discussing bank’s performance evaluation, audit findings, Board of Directors’ tasks implementation evaluation, and solving problems.
Pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris maupun rapat Direksi selalu dilakukan secara musyawarah dan mufakat, dan sejauh ini tidak terdapat dissenting opinions. Hasil rapat tersebut selalu dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh Dewan Komisaris Direksi, dibagikan kepada setiap anggota Dewan
Decisions making in the meetings have been done on the basis of deliberation to reach a consensus, and so far there were no dissenting opinions. The results of meetings have been set forth in the minutes of meetings signed by all Board of Commissioners and Board of Directors’ members, distributed to all members and
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Komisaris / Direksi dan didokumentasikan oleh Sekretaris Perusahaan. Frekuensi rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi yang diselenggarakan selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:
documented by Corporate Secretary. Frequency of the joined meetings in 2011 is shown as follows:
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2011/ Joined Meetings Board of Commissioners and Board of Directors 2011 Jumlah dan kehadiran rapat Dewan Komisaris dan / atau Direksi tahun 2011 yaitu : Board of Commissioners and Board of Directors’ numbers and attendance in 2011:
Nama Names
Dewan Gabungan Komisaris & Direksi Joint Board of Commissioners & Directors Jumlah Rapat Number of meeting
Rapat Direksi Directors Meeting
Rapat ALCO ALCO Meeting
Rapat KMR KMR Meeting
Jumlah Kehadiran *) Number of Presence *)
Jumlah Jumlah Rapat Number of meeting
Jumlah Kehadiran *) Number of Presence *)
Jumlah Rapat Number of meeting
Jumlah Kehadiran *) Number of Presence *)
Jumlah Rapat Number of meeting
Jumlah Kehadiran *) Number of Presence *)
Komisaris/Commissioners Wagiono Ismangil
11
9
-
-
-
-
-
-
Achmad Subianto
11
10
-
-
-
-
-
-
Jusuf Amiruddin
11
11
-
-
-
-
-
-
Mahyuddin Ramli
11
11
-
-
-
-
-
-
R.M. Yunianto
11
10
42
42
13
13
7
7
Wahju Hidajat
11
11
42
37
13
10
7
4
Silo Edi
11
10
42
35
13
7
7
6
Arif Hidayat
11
10
42
41
13
12
7
7
Direksi/Directors
*) Ketidakhadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat disebabkan yang bersangkutan menjalani cuti, mengikuti seminar dan dinas keluar kota. The absence of Board of Commissioners and Board of Directors’ members in the meetings was caused of the person was on leave, attending seminars and working out of town.
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
COMMITTEES UNDER BOARD OF COMMISSIONERS
Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Pemantau Risiko. Komite Bank Kesejahteraan tidak berasal dari mantan Dewan Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif Bank serta tidak merangkap jabatan serupa pada bank lain sehingga lebih fokus dan independen di dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya di Bank Kesejahteraan.
To support its tasks, Board of Commissioners was assisted by Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee, and Risk Oversight Committee. Bank Kesejahteraan’s committees are not from former members of Board of Commissioners, Board of Directors and Bank Executive Officers and they do not hold similar positions in other banks so they can focus and be independent in doing its tasks and responsibilities in Bank Kesejahteraan.
Dalam menjalankan tugasnya, komite-komite telah memiliki pedoman dan mekanisme kerja yang mengatur uraian tugas serta tanggung jawab yang telah diketahui dan bersifat mengikat bagi setiap anggota Komite. Namun demikian, pedoman kerja KomiteKomite tersebut masih belum mencakup tugas dan tanggung jawab yang jelas dari setiap anggota Komite, belum mengatur tentang pengaturan hak suara dari setiap anggota Komite, dan program kerja tahunan yang dapat digunakan oleh Dewan Komisaris untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite-Komite.
In conducting their tasks, committees have their work guidelines and mechanisms which describe tasks and responsibilities known to them and applied to every committee members. Even so, those guidelines do not convey clear elaborated tasks and responsibilities to each committee members, do not regulate about vote management from the members, and annual work plan which can be used by the Board of Commissioners to evaluate those committees’ tasks.
Komite Audit Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Komite Audit Perseroan berpedoman pada peraturan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/ PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum yang menegaskan
Audit Committee In doing its tasks and functions, corporate Audit Committee referring to Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 and Bank Indonesia Regulation Number 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 about Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks which stated
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
87
bahwa anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.
that Audit Committee consist of at least one Independent Commissioner, one independent party which expertise in financing or accounting sector and one independent party which has expertise on laws and banking sectors.
Berdasarkan atas peraturan tersebut maka Dewan Komisaris Bank Kesejahteraan telah membentuk Komite Audit sejak tanggal 16 Juli 2008 yang terdiri dari Komisaris Independen sebagai ketua dan 2 (dua) orang anggota independen yang berpengalaman di bidang perbankan dan keuangan. Fungsi utama dari Komite Audit adalah melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian Bank, khususnya dalam bidang keuangan dengan berpedoman pada visi dan misi Bank, ketentuan Anggaran Dasar dan Peraturan yang berlaku bagi Bank, serta prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Based on that regulation, Bank Kesejahteraan’s Board of Commissioners formed Audit Committee on 16 July 2008 which consist of one Independent Commissioner as a chairman and 2 (two) independent members experienced in banking and financing. Main function from the Audit Committee is conducting monitoring and controlling functions of the bank, especially in financial sector referring to bank’s vision and mission, Articles of Association and bank regulations, and also Good Corporate Governance principles.
Komposisi Komite Audit Susunan anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam Pasal 38 ayat (1) PBI Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum yang menegaskan bahwa anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan dengan susunan keanggotaan per 31 Desember 2011 sebagai berikut:
Audit Committee Composition Audit Committee composition has met the requirement of Bank Indonesia in the article 38 paragraph 1 PBI Number 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 about Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks which stated that Audit Committee consist of at least one Independent Commissioner, one independent party which expertise in financing or accounting sector and one independent party which has expertise on laws and banking sectors. Committee composition as of 31 December 2011 is as follows:
Daftar Komite Audit/Audit Committee Composition Nama/Name
Jabatan/Position
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M
Ketua (Komisaris Independen)/Chairman(Independent Commissioners)
Chaidir Nurdin
Anggota (Pihak Independen)/Member (Independent Party)
I Nyoman Sidia*)
Anggota (Pihak Independen)/Member (Independent Party)
M. Didiek Madinendar.K **)
Anggota (Pihak Independen)/Member (Independent Party)
Catatan/Note: *) I Nyoman Sidia menjabat dari bulan Desember 2010 s.d November 2011/I Nyoman Sidia served from Desember 2010 November 2011 **) M.Didiek Madinendar.K menjabat sejak bulan Februari 2012 untuk menggantikan I Nyoman Sidia/ M.Didiek Madinendar.K served from Februari 2012 to replace I Nyoman Sidia
Tugas dan Tanggung Jawab Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Memberikan pendapat yang profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap : • Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern. • Kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi yang berlaku. • Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Audit yang berlaku.
88
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Tasks and Responsibilities Monitoring and evaluating audit’s planning and implementation and also monitoring the follow-ups in order to review the internal control adequacy and financial reporting process adequacy. Giving professional and independent advice to the Board of Commissioners on the Board of Directors’ reports or anything and also identifying things which Board of Commissioners need to pay attention on.
Monitoring and evaluating on: • Tasks implementation of internal audit working units. • Financial reports’ conformity with the applicable Accounting Standards. • Audit implementation by Public Accountant Office’s conformity with the applicable Auditing Standards.
•
Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia.
Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
Rapat Komite Audit Sepanjang tahun 2011, Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 12 kali yang merupakan rapat resmi dari Komite Audit dengan frekuensi kehadiran sebagai berikut:
Board of Directors’s Follow-ups implementation on Internal Audit Working Unit (SKAI), Public Accountant and Bank Indonesia monitoring findings. Giving recommendations on Public Accountant and Public Accountant Office appointment for Board of Commissioners. •
Audit Committee Meetings In 2001, Audit Committee held 12 official meetings with attendance frequency shown as follows:
Kehadiran Rapat Komite Audit/Audit Committee Meetings Attendance Komite Audit/ Audit Committee
Jumlah Rapat/ Number of meetings
Jumlah Rapat yang Dihadiri/Attended meetings
% Kehadiran/ % Attendance
Jusuf Amiruddin
12
11
92
Chaidir Nurdin
12
12
100
I Nyoman Sidia
12
10
83
Sepanjang tahun 2011, Komite Audit telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut: Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Audit Intern dan Bidang Pengawasan serta tindak lanjut oleh auditee atas hasil temuan audit. Memantau kinerja Divisi Pemasaran Kredit dalam menjaga kualitas kredit agar tidak memburuk, serta upaya penyelesaian kredit hapus buku. Memantau realisasi pencapaian Rencana Bisnis secara triwulan. Mengkaji laporan keuangan Bank selama tahun buku 2011 dibandingkan dengan Rencana Bisnis Bank. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
In 2011, Audit Committee did some actions as follows:
Independensi Anggota Komite Audit Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya pada Bank Kesejahteraan, seluruh anggota Komite Audit senantiasa berpegang pada indenpendensi pelaksanaan tugas. Seluruh anggota Komite Audit Bank Kesejahteraan terdiri dari 3 (tiga) orang, dimana salah seorang di antaranya merupakan Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Ketua Komite Audit dibantu oleh 2 (dua) orang anggota komite yang berasal dari pihak independen. Seluruh keanggotaan Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank dan peraturan/ketentuan terkait lainnya dengan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.
Audit Committee Independency In conducting its tasks and functions in Bank Kesejahteraan, all members of Audit Committee always hold independency in working. All members of Bank Kesejahteraan Audit Committee consist of 3 (three) persons, one of them is an Independent Commissioner and becomes the Audit Committee Chairman. Audit Committee Chairman is supported by 2 (two) persons from independent party. All Audit Committee membership has met independency, skill, integrity and moral criteria as required in Company Guidelines on Bank’s Good Corporate Governance and other legislations/rules related about one independent party which has expertise in financing or accounting sector and one independent party which has expertise on laws and banking sectors.
Monitoring and evaluating performed Internal Audit and Internal Control Working Units and the auditee’s follow ups on the findings. Monitoring Credit Marketing Division’s performance on maintaining credit quality in good condition, and the efforts of credit closure. Monitoring the business plan’s realization every three months. Analyzing bank financial report in the financial year 2011 compared to Bank Business Plan. Evaluating the effectiveness of audit implementation from external auditor including analyzing external auditor’s independency and objectivity and also analyzing its review adequacy to ensure all the risks have been considered. Monitoring and evaluating the planning and audit process and also monitoring audit findings’ follow-ups in order to assess the internal control adequacy including financial reporting process adequacy.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 89
Anggota Komite Audit Bank Kesejahteraan tidak ada yang berasal dari Direksi Bank Kesejahteraan maupun direksi dari bank lain. Anggota Komite Audit tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau hubungan yang berkaitan dengan Bank Kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam menjalankan fungsi dan tugasnya secara independen.
Bank Kesejahteraan Audit Committee members are not from Bank Kesejahteraan’s Board of Directors or other bank’s Board of Directors. Audit Committee members do not have financial, managerial, share ownership, and/ or familial relationship with other Board of Commissioners, Board of Directors, and/or related relationship with Bank Kesejahteraan which can affect its ability to perform its tasks and functions independently.
Komite Pemantau Risiko Pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko pada Bank Kesejahteraan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/ PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, serta Surat Edaran No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
Risk Oversight Committee Task implementation done by the Risk Oversight Committee in Bank Kesejahteraan is based on Bank Indonesia Regulation Number 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 about amendment of Bank Indonesia Regulation Number 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 about Risk Management Implementation for Commercial Banks, Bank Indonesia Regulation Number 8/14/PBI/2006 dated 5 October 2006 about amendment of Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 on Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks, and also Circular Letter Number 13/23/DPNP dated 25 October 2011 about amendment of Circular Letter Number 5/21/DPNP concerning Risk Management Implementation for Commercial Banks.
Komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dewan Komisaris Nomor 04/2007/SK tanggal 10 Juli 2007 sebagaimana telah diubah dengan SK Dewan Komisaris Nomor 01/2008/SK tanggal 16 Juli 2008 dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
Risk Oversight Committee membership was established based on the Board of Commissioners Decision Letter Number 04/2007/ SK dated on 10 July 2007 and amended by Number 01/2008/SK dated 16 July 2008, the composition consists as follows:
Daftar Komite Pemantau Risiko/Risk Oversight Committee Members Nama/Name
Jabatan/Position
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
Ketua (Komisaris Independen)/Chairman (Independent Commissioners)
Purwo Junianto
Anggota (Pihak Independen)/Member (Independent Party)
Pandji Kartiko
Anggota (Pihak Independen)/Member (Independent Party)
Tugas dan Tanggung Jawab Membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terkait kesesuaian pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko, mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko (KMR) dan Divisi Kerja Manajemen Risiko, serta mengevaluasi Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut. Melakukan pemantauan atas segenap risiko akibat perubahan indikator pasar yang memungkinkan terjadinya perubahan kestabilan bagi Bank Kesejahteraan. Melakukan tugas khusus lainnya berdasarkan akses dan informasi yang diperoleh dari manajemen Bank Kesejahteraan dan mengusulkan alternatif penyelesaian terkait kemungkinan terjadinya risiko.
90
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Tasks and Responsibilities Supporting Board of Commissioners in conducting monitoring function related to the conformity of risk management policies, evaluating Risk Oversight Committee and Risk Management Working Division tasks implementation, and also evaluating the Board of Directors on the risk management policies implementation. Giving recommendations to the Board of Commissioners related to the evaluation on the conformity of risk management policies and the its implementation. Monitoring risks due to market indicator changes which might enable stability changes for Bank Kesejahteraan.
Conducting other special task based on access and information retrieved from Bank Kesejahteraan’s management and proposing closure alternatives for the possible risks.
Menyampaikan laporan, saran, dan pertimbangan terhadap aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris.
Rapat Komite Pemantau Risiko Selama tahun 2011, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan pertemuan rapat dengan rincian sebagai berikut: Komite Pemantau Risiko/ Risk Oversight Committee
Presenting reports, advice, and consideration on business activities of Bank Kesejahteraan which needed attention from the Board of Commissioners.
Risk Oversight Committee Meetings In 2011, Risk Oversight Committee held some meetings detailed as follows:
Jumlah Rapat/ Number of Meetings
Jumlah Rapat yang Dihadiri/ Attended Meetings
% Kehadiran/ % Attendance
Mahyuddin Ramli
10
10
100
Purwo Junianto
10
10
100
Pandji Kartiko
10
10
100
Selama tahun 2011, Komite Pemantau Risiko telah memberikan masukan kepada Dewan Komisaris agar Direksi dapat menindaklanjuti hal-hal sebagai berikut: Di bidang perkreditan, telah merekomendasikan pelaksanaan kebijakan On The Spot (OTS) kepada debitur secara berkala minimal setahun sekali dengan panduan SOP yang jelas, melakukan efektivitas pemantauan realisasi kredit dan meningkatkan monitoring pemberian kredit serta memonitoring terhadap debitur kolektibilitas 2 (Dalam Perhatian Khusus) sehingga dapat ditindaklanjuti agar tidak ada peningkatan NPL. Pembuatan pakta integritas yang isinya memuat kode etik Bankir Indonesia, kesediaan untuk meningkatkan risk awareness dalam setiap tugasnya, kesediaan untuk melaksanakan tugas sesuai prosedur dan aturan penundaan proses resign seorang pejabat Bank, AO yang belum menyelesaikan tugas utamanya (laporan, penyelesaian kredit bermasalah dan serah terima data kepada petugas pengganti). Meningkatkan fungsi Rapat Komite Manajemen Risiko (KMR) yang didalamnya terdiri dari Direksi dan Pemimpin Divisi, untuk merumuskan kebijakan, mitigasi risiko dan strategi manajemen risiko Bank.
In 2011, Risk Oversight Committee gave some inputs to the Board of Commissioners so that Board of Directors can perform as needed: In credit sector, it recommended the implementation of On The Spot policy for debtor continuously once a year at the least with clear Standard Operational Procedure Guidelines, conducted effective credit realization monitoring, improved loan grants monitoring and also monitored debtor collectability so that it could be followed up and there will not be NPL improvement.
Independensi Anggota Komite Pemantau Risiko Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya pada Bank Kesejahteraan, seluruh anggota Komite Pemantau Risiko senantiasa berpegang pada indenpendensi pelaksanaan tugas. Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko Bank Kesejahteraan terdiri dari 3 (tiga) orang, dimana salah seorang di antaranya merupakan Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko. Ketua Komite Pemantau Risiko dibantu oleh 2 (dua) orang anggota komite yang berasal dari pihak independen. Kompetensi sebagai anggota Komite Pemantau Risiko telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank dan peraturan/ ketentuan terkait lainnya dengan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.
Risk Oversight Committee Independency In conducting its tasks and functions in Bank Kesejahteraan, all members of Risk Oversight Committee always hold independency in working. All members of Bank Kesejahteraan Audit Committee consist of 3 (three) persons, one of them is an Independent Commissioner and becomes the Risk Oversight Committee Chairman. Risk Oversight Committee Chairman is supported by 2 (two) persons from independent party.
Made an integrity pact about Indonesian Banker Code of Ethics, willingness to improve risk awareness in every task, willingness to do their jobs pursuant to procedures. It made rules on the postponed resignation of a Bank officer, AO who has not done their main tasks (reports, closure of non-performing loan, and data transfer to the new officer).
Improved Risk Oversight Committee Meeting’s function which consists of Board of Directors and Division Leader, to draft the policies, risk mitigations and bank’s risk management strategies.
The competence of Risk Oversight Committee members has met independency, skill, integrity and moral criteria as required in Company Guidelines on Bank’s Good Corporate Governance and other legislations/rules related about one independent party which has expertise in financing or accounting sector and one independent party which has expertise on laws and banking sectors.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
91
Anggota Komite Pemantau Risiko Bank Kesejahteraan tidak ada yang berasal dari Direksi Bank Kesejahteraan maupun direksi dari bank lain. Anggota Komite Pemantau Risiko tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/ atau hubungan yang berkaitan dengan Bank Kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam menjalankan fungsi dan tugasnya secara independen.
Komite Remunerasi dan Nominasi Dalam melaksanakan fungsi tugas dan tanggung jawabnya Komite Remunerasi dan Nominasi berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Komite Remunerasi dan Nominasi pada Bank Kesejahteraan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 04/2007/SK tanggal 10 Juli 2007 yang diperbaharui dengan SK Dewan Komisaris Nomor 01/2008/SK tanggal 16 Juli 2008 dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
Bank Kesejahteraan Risk Oversight Committee members are not from Bank Kesejahteraan’s Board of Directors or other bank’s Board of Directors. Risk Oversight Committee members do not have financial, managerial, share ownership, and/ or familial relationship with other Board of Commissioners, Board of Directors, and/or related relationship with Bank Kesejahteraan which can affect its ability to perform its tasks and functions independently.
Remuneration and Nomination Committee In doing its tasks and functions, Remuneration and Nomination Committee referring to Bank Indonesia Regulation Number 8/14/ PBI/2006 dated 5 October 2006 on the amendment of Bank Indonesia Regulation Number 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 about Good Corporate Governance Implementation for Commercial Banks. Risk Oversight Committee in Bank Kesejahteraan was formed on the Board of Commissioners Decree Number 04/2007/SK dated 10 Juli 2007 and renewed by Board of Commissioners Decree Number 01/2008/SK dated 16 Juli 2008 with membership as follows:
Daftar Komite Remunerasi dan Nominasi/Remuneration and Nomination Committee membership
92
Nama/Name
Jabatan/Position
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M
Ketua (Komisaris Independen)/Member (Independent Commissioner)
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
Anggota (Komisaris Independen)/Member (Independent Commissioner)
Drs. Achmad Subianto, MBA
Anggota (Komisaris)/Member (Commissioner)
Dhini Laswita, SH
Anggota (Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia)/Member (Human Resources Division Leader)
Komite Nominasi dan Remunerasi diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Perseroan melarang anggota Direksi untuk duduk di dalam keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Remuneration and Nomination Committee is presided by an Independent Commissioner. The corporation forbids any members of the Board of Directors to hold position in the Remuneration and Nomination Committee membership.
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan : Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: • Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. • Kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. Menyusun dan menetapkan rekomendasi mengenai kebijakan remunerasi : • Penghasilan anggota Direksi adalah berbentuk gaji dan tunjangan, dimana gaji adalah merupakan penghasilan dasar yang diterima, sedangkan komponen tunjangan terdiri dari tunjangan pajak, tunjangan leasing dan tunjangan lain. Di luar itu, seperti halnya dengan semua pegawai, Direksi juga memperoleh uang cuti, Tunjangan Hari Raya dan Jasa Produksi. Untuk Jasa Produksi dihitung berdasarkan besarnya perolehan laba. Penetapan besarnya gaji dan tunjangan
Tasks and Responsibilities Task and Responsibilities of Remuneration and Nomination Committee are : Evaluating the remuneration policy and giving recommendation to Board of Commissioners about: • Remuneration policy on Board of Commissioners and Board of Directors presented in the General Meeting of Shareholders. • Remuneration policy on executive officer and all employees presented to the Board of Directors.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Drafting and approving recommendation on remuneration policy : • Board of Directors’ members’ earnings are in form of salary and allowances, salary is their basic earning while allowances consist of tax allowances, leasing allowances, and other allowances. Other than those earnings, as the other employees, Board of Directors also receives onleave allowance, holiday allowance and production service. Production service is counted based on the amount of bank’s profit. The amount of salaries and allowances for
bagi anggota Direksi ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. • Penghasilan anggota Komisaris adalah berbentuk honorarium setiap bulan. Pajak atas penghasilan tersebut adalah beban Bank. Seperti halnya dengan Direksi, para anggota Komisaris memperoleh jasa produksi yang dihitung berdasarkan besarnya perolehan laba. • Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, besarnya honorarium Komisaris Utama ditetapkan sebesar 40% dari gaji Direktur Utama, sedangkan Komisaris sebesar 80% dari honorarium Komisaris Utama. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta Prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
•
Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang sesuai dengan : • Kinerja Keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku. • Prestasi kerja individual. • Kewajaran per group. • Pertimbangan Sasaran dan Strategi jangka panjang Bank. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris yang berkaitan dengan remunerasi dan Nominasi serta melaporkan hasil kajian dan rekomendasinya kepada Dewan Komisaris secara berkala maupun sewaktu-waktu apabia dibutuhkan.
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Sepanjang tahun 2011, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan rapat sebanyak: Komite Remunerasi dan Nominasi/ Remuneration and Nomination Committee
According to General Meeting of Shareholders (GMS) decisions, the amount of President Commissioner’s honorarium is established on 40% from President Director, while commissioners’ 80% from President Director’s honorarium. Drafting and giving recommendation about the system and selection procedure and/or member replacement of the Board of Commissioners and Board of Directors to the Board of Commissioners and presented in the General Meeting of Shareholders (GMS). Giving recommendation about the nominated member of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors to the Board of Commissioners and presented in the General Meeting of Shareholders (GMS). Ensuring remuneration policies to comply with: •
the Board of Directors is established in General Meeting of Shareholders (GMS). Board of Commissioners earnings are in form of monthly honorarium. The taxes of those earnings are bank’s responsibility. Just like the Board of Directors, Board of Commissioners also receives production service counted based on the bank’s profit.
•
Financial performance and reserve fulfillment as stated in the applicable laws.
•
Individual work achievement. Fairness per group. Bank’s target consideration and long term strategies.
• •
Conducting other tasks given by the Board of Commissioners related to the remuneration and nomination and also reporting its analysis amd recommendations to the Board of Commissioners periodically or any time necessary.
Remuneration and Nomination Committee Meetings In 2011, Remuneration and Nomination Committee held meetings as follows:
Jumlah Rapat/ Number of meetings
Jumlah Rapat yang Dihadiri/ Attended meetings
% Kehadiran/ % Attendance
Jusuf Amiruddin
6
6
100
Mahyuddin Ramli
6
6
100
Achmad Subianto
6
6
100
Dhini Laswita
6
6
100
Selama tahun 2011 Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
Terkait Kebijakan Remunerasi, antara lain : Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai paket remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.
•
In 2011, Remuneration and Nomination Committee conducted its tasks and responsibilities as follows:
Related to remuneration policy, such as: • Evaluating the remuneration policy to give some inputs to the Board of Commissioners about the remuneration package for Board of Commissioners and Board of Directors and presented in the General Meeting of Shareholders (GMS). Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
93
•
•
•
Memberikan rekomendasi untuk pemberian Pinjaman Kendaraan bagi Pemimpin Divisi & Pemimpin Cabang serta memberikan tunjangan leasing bagi yang bersangkutan. Memberikan rekomendasi kenaikan gaji pegawai mulai Januari 2010 dan melakukan adjustment secara bertahap. Memberikan rekomendasi penetapan formula honorarium bagi anggota komite dan besarnya THR serta bonusnya.
Merekomendasikan formula pembagian Tantiem & Bonus bagi Pengurus Bank. Terkait Kebijakan Nominasi, antara lain : • Memberikan rekomendasi tentang calon anggota Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit kepada Dewan Komisaris.
•
Independensi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya pada Bank Kesejahteraan, seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi senantiasa berpegang pada indenpendensi pelaksanaan tugas. Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Kesejahteraan terdiri dari 4 (empat) orang, dimana salah seorang di antaranya merupakan Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua Remunerasi dan Nominasi. Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi dibantu oleh 1 (satu) orang anggota komite yang merupakan Komisaris Independen, 1 (satu) orang anggota komite yang merupakan Komisaris Bank Kesejahteraan, dan 1 (satu) anggota yang merupakan perwakilan pegawai yaitu Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia. Kompetensi sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, integritas dan moral yang baik yang dipersyaratkan dalam Buku Pedoman Perusahaan Good Corporate Governance Bank dan peraturan/ketentuan terkait lainnya dengan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Kesejahteraan tidak ada yang berasal dari Direksi Bank Kesejahteraan maupun direksi dari bank lain.
Remuneration and Nomination Committee Independency In conducting its tasks and functions in Bank Kesejahteraan, all members of Risk Oversight Committee always hold independency in working. All members of Bank Kesejahteraan Audit Committee consist of 4 (three) persons, one of them is an Independent Commissioner and becomes the Remuneration and Nomination Committee Chairman. Remuneration and Nomination Committee Chairman is supported by 1 (one) member who is an Independent Commissioner, 1 (one) member who is Bank Kesejahteraan’s Commissioner, and 1 (one) member as employees’ representative who is the Leader of Human Resources Division.
KOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI
COMITTEES UNDER THE DIRECTORS
Dalam rangka meningkatkan efektivitas penetapan kebijakan, strategi dan pengelolaan risiko Bank, Direksi dibantu oleh KomiteKomite eksekutif. Komposisi keanggotaan komite disusun sesuai dengan kesulitan dan kompleksitas tugas dan tanggung jawab komite. Rekomendasi dari masing-masing komite dijadikan acuan oleh Direksi dalam mengambil keputusan.
In order to improve the effectiveness of policies making, strategies and bank’s risk management, Board of Directors is assisted by executive committees. Committee’s membership composition has been established pursuant to their tasks difficulties and complexities and their responsibilities. Recommendations from each committee were referred by the Board of Directors in making the decisions. ALCO Committee The organizational structure and the membership of ALCO committee is stipulated on Directorial Decree No. 78/2011/SK concerning ALCO Members Revision (2011 Revision), and on Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 concerning Risk Management Implementation for Commercial Banks is as follows:
Komite ALCO Struktur organisasi dan keanggotaan komite ALCO diatur dalam Surat Keputusan Direksi No. 78/2011/SK tentang “Perubahan Susunan ALCO (Revisi 2011)” dan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum adalah sebagai berikut:
94
Giving recommendation on employee’s salary raise starting in January 2010 and making adjustments in stages. • Giving recommendation about honorarium formula establishment for the members of the committee and the amount of holiday allowances plus bonuses. • Recommending gratifications sharing formula and bonuses for the bank’s management. Related to nomination policy, such as: • Giving recommendation on nominated member of Risk Oversight Committee and Audit Committee to the Board of Commissioners. •
•
Giving recommendation about vehicle facility for Division Leader and Branches Leader and also giving leasing allowance.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
The competence of Remuneration and Nomination Committee members has met independency, skill, integrity and moral criteria as required in Company Guidelines on Bank’s Good Corporate Governance and other legislations/rules related about one independent party which has expertise in financing or accounting sector and one independent party which has expertise on laws and banking sectors.
Bank Kesejahteraan Remuneration and Nomination Committee members are not from Bank Kesejahteraan’s Board of Directors or other bank’s Board of Directors.
Ketua ALCO
Sekretaris ALCO : Anggota ALCO • Seluruh Anggota Direksi • Seluruh Pemimpin Divisi • Pemimpin Bidang Treasury • Pemimpin Bidang Pemasaran Dana
:
Pemimpin Divisi Dana & Pengembangan Produk Pemimpin Bidang Pengelolaan Likuiditas
Chairmen
Secretary Members • All Directors members • All Division Managers • Treasury Managers • Fund Marketing Managers
: Manager of Fund and Product Development Division : Manager of Liquidity Management
Tugas dan Tanggung Jawab Komite ALCO Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 78/2011/SK dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab ALCO adalah sebagai berikut: Mengembangkan, mengkaji ulang dan memodifikasi strategi ALMA. Mengevaluasi posisi risiko suku bunga dan strategi ALMA guna memastikan bahwa taking position Bank telah sesuai dengan tujuan pengelolaan dan risiko suku bunga. Mengkaji ulang penetapan harga (Pricing) aktiva dan pasiva untuk memastikan bahwa pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil penempatan dana, meminimumkan biaya dana dan memelihara struktur neraca Bank sesuai strategi ALMA. Mengkaji ulang deviasi antara realisasi dengan Rencana Bisnis Bank. Menginformasikan kepada Direksi atas setiap perkembangan dan kondisi pasar, serta ketentuan yang mempengaruhi dalam strategi dan kebijakan ALMA.
Tasks and Responsibilities of ALCO Committee The tasks and responsibility of ALCO are stated in Directorial Decree No. 78/2011/SK, they are: Developing, reviewing and modifying strategies of ALMA
Rapat Komite ALCO Rapat ALCO dilaksanakan minimal 1 (satu) kali dalam sebulan, yang secara teknis diatur oleh sekretaris ALCO dengan agenda rapat yang meliputi: Agenda rutin, meliputi materi sesuai kerangka kerja ALMA yaitu: • Evaluasi pelaksanaan hasil keputusan rapat ALCO periode sebelumnya. • Evaluasi kondisi moneter yang mempengaruhi suku bunga. • Likuiditas, meliputi rasio deposan inti, Maturity Profile dan posisi Secondary Reserve. • Earning & Investment, meliputi: Cost Of Money, Base Lending Rate (BLR) dan Realisasi Net Interest Margin (NIM). • Kinerja keuangan, meliputi: Aktiva Produktif, DPK, Laba/ Rugi, Bopo, NIM, LDR, NPL, CAR dan BLR. Agenda khusus, membahas materi penting dan mendesak, seperti pengaruh ekonomi makro yang dapat mempengaruhi suku bunga, DPK dan pinjaman secara signifikan dalam jangka pendek. Agenda khusus ini dapat dilaksanakan lebih dari sekali sebulan. Tata pelaksanaan dalam rapat Komite ALCO diatur sebagai berikut: Quorum rapat ALCO tercapai bila sedikitnya dihadiri oleh Ketua ALCO, 2 (dua) orang anggota Direksi dan 3 (tiga) orang anggota ALCO level Pemimpin Divisi. Apabila Ketua ALCO berhalangan, dapat digantikan oleh salah satu anggota dari Pemimpin Divisi. Apabila dalam rapat tidak terjadi kesepakatan, hasil rapat diputuskan melalui voting seluruh anggota yang hadir yaitu minimal 50%+1.
ALCO Committee Meeting ALCO meeting is held once a month, and technically managed by ALCO secretary with the following meeting agenda:
Evaluating rate risk position and ALMA strategies in order to ensure that the Bank taking position has met the management and rate risk goals. Reviewing assets pricing and liabilities to ensure that the pricing can optimize fund placement, minimize fund cost and manage the bank’s balance structure according to ALMA strategies. Reviewing deviation between realization and the bank’s business plans. Informing the directors for every development and market condition, and stipulations which affects ALMA’s strategies and policies.
Regular Agenda, covers material in line with ALMA framework, they are: • Evaluation to the previous ALCO meeting implementation. • Evaluation to the monetary condition which affects interest rate. • Liquidity, including main debtor ratio, maturity profile and secondary reserve position. • Earning & Investment, including cost of money, base lending rate (BLR) and net interest margin (NIM). • Monetary work performance, including productive assets, DPK, profit/loss, Bopo, NIM, LDR, NPL, CAR and BLR. Special Agenda, discussing important and urgent materials, like macro economy which affects the interest rate, DPK and significant short-term loans. This special agenda is held more than once a month. ALCO Committee meeting procedures are stipulated as follows: Quorum requirement of ALCO meeting is met when the meeting attended by ALCO Chairman, 2 (two) Directors members and 3 (three) ALCO members at Division Managers level. In case ALCO Chairman is unable to attend the meeting, he/ she will be replaced by one of the Division Managers. If the meeting does not meet any agreement, results of meeting is determined by a voting by all members who attend the meeting or minimum 50%+1. Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
95
96
Risalah rapat ALCO dibuat oleh Sekretaris ALCO dan disampaikan kepada seluruh anggota ALCO paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah rapat ALCO. Sekretaris ALCO harus berkoordinasikan dengan satuan kerja terkait atas hasil keputusan rapat ALCO yang perlu segera ditindaklanjuti. Selama tahun 2011, Komite ALCO telah melaksanakan rapat sebanyak 13 (tiga belas) kali dengan hasil keputusan sebagai berikut: • Melakukan review dan kajian atas penerapan suku bunga dari produk kredit maupun dana yang diberlakukan sesuai dengan perkembangan aktivitas bisnis bank. • Merekomendasikan dan menetapkan langkah dan kebijakan strategis yang dipandang perlu sebagai upaya dalam meningkatkan peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga, terutama yang berbasis biaya murah. • Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan dalam rangka perbaikan kualitas kredit maupun rasio-rasio keuangan Bank Kesejahteraan. • Sehubungan dengan adanya Surat Edaran Bank Indonesia No.13/5/DPNP tanggal 8 Februari 2011 perihal Transparansi Suku Bunga Dasar Kredit, maka dilaksanakan Rapat ALCO khusus dalam rangka mengkaji peraturan dan kebutuhan perolehan data dalam rangka menyesuaikan terhadap kebutuhan laporan kepada Bank Indonesia.
ALCO meeting minutes is made by ALCO Secretary and distributed to all ALCO members within 4 (four) days of work since the meeting day. ALCO Secretary has to coordinate with the working units which need to be followed-up related to ALCO meeting results. During 2011, ALCO Committee has held 13 (thirteen) meetings with the following results: •
Conducting a review and study for the implementation of credit product interest rate and fund in accordance with the Bank’s business activities.
•
Recommending and determining some necessary steps and strategic policies as an effort to improve the third parties fund raising, especially the low-cost ones.
•
Determining the steps needed in order to credit quality improvement and monetary ratio of Bank Kesejahteraan.
•
Related to the Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/5/DPNP dated 8 February 2011 concerning Credit Basic Interest Rate, ALCO special meeting in order to study the rules and the needs of obtained data to adjust the required report to Bank Indonesia.
Komite Manajemen Risiko Struktur organisasi dan keanggotaan Komite Manajemen Risiko diatur berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.81/2011/SK tanggal 30 Juni 2011 tentang Perubahan Susunan Komite Manajemen Risiko (Revisi 2011) dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
Risk Management Committee Organizational and membership structure of Risk Management Committee is stipulated on Directorial Decree No. 81/2011/SK dated 30 June 2011 concerning Composition Revision of Risk Management Committee (2011 Revision) and considering Regulation of Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 dated 19 May 2003 concerning Risk Management Implementation for Commercial Bank with the following membership composition:
Ketua : Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Ketua Pengganti : Pemimpin Divisi Operasi Sekretaris : Pemimpin Bidang Analisa Kesehatan Bank dan Risiko Anggota : • Seluruh Anggota Direksi • Seluruh Pemimpin Divisi (kecuali, Pemimpin Divisi Operasi) • Pemimpin Bidang Treasury • Pemimpin Bidang Pengelolaan Likuiditas
Chairman : Risk Management Division Manager Replacement Chairman : Operational Division Manager Secretary : Bank’s Soundness and Risk Analysis Department Manager Member : • All Directors Members • All Division Managers (except Operational Division Manager) • Treasury Manager • Liquidity Management Manager
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.81/2011/SK tanggal 30 Juni 2011 dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: Memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama, sekurangkurangnya meliputi penyusunan dan penyesuaian kebijakan manajemen risiko termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan apabila terjadi kondisi yang tidak normal.
Tasks and Responsibilities of Risk Management Committee Directorial Decree No. 81/2011/SK dated 30 June 2011 stated that tasks and responsibilities of Risk Management Committee are as follows: Recommending risk management policy arrangement and adjustment to General Director, including risk management strategies and contingency plan in case an abnormal condition appears.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Melakukan evaluasi dan perbaikan penerapan manajemen risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal bank yang dianggap mampu mempengaruhi tingkat kesehatan dan profil risiko Bank Kesejahteraan. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis serta menyesuaikan batasan terhadap masing-masing jenis risiko dari setiap aktivitas bisnis Bank Kesejahteraan. Melakukan penilaian terhadap hasil pengukuran tingkat risiko yang dihadapi oleh Bank Kesejahteraan termasuk kajian terhadap usulan produk dan aktivitas baru yang akan diterbitkan oleh Bank Kesejahteraan. Memantau secara berkala dampak dari implementasi kebijakan dan strategi bisnis Bank Kesejahteraan dan besaran risikonya.
Performing regular and incidental evaluation and improvement of risk management as an effect of the bank’s external and internal changes and it is considered to affect the soundness level and risk profile of Bank Kesejahteraan.
Determining matters related to the business decision and adjusting the limits of every type of risk in all banking activities of Bank Kesejahteraan Assessing the risk level measurement faced by Bank Kesejahteraan, including the study for product suggestion and new activities of the Bank.
Monitoring the impact caused by policy implementation and the Bank’s business strategies and its risk regularly.
Rapat Komite Manajemen Risiko Komite Manajemen Risiko melakukan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan dengan agenda antara lain: Agenda rutin, yang membahas mengenai kajian terhadap proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko melalui metodologi penilaian risiko guna meyakini bahwa risiko yang dihadapi Bank seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan risiko operasional telah di-cover oleh modal yang cukup dan dijaga dalam tingkat yang aman. Agenda khusus, yang diperuntukkan bagi pembahasan permasalahan yang dianggap perlu dan mendesak, serta dapat dilaksanakan lebih dari 1 (satu) kali dalam sebulan.
Risk Management Committee Meeting Risk Management Committee Meeting is held at least once a month with the following agenda: Regular Agenda. Discussing about the study of identification, measurement, supervision and risk control process through risk assessment method to ensure that liquidity risk, credit risk and operational risk have been covered by sufficient capital and preserved at the safe level. Special Agenda. The meeting with special agenda is held once a month to discuss the important and urgent matters.
Tata pelaksanaan Rapat Komite Manajemen Risiko diatur sebagai berikut: Quorum rapat KMR tercapai bila sedikitnya dihadiri oleh Ketua atau Ketua Pengganti dan/atau 2 (dua) orang anggota Direksi lainnya serta 2/3 anggota (tanpa diwakilkan).
Risk Management Committee meeting procedures are stipulated as follows: Quorum requirement of Risk Management Committee meeting is met when the meeting attended by the Chairman or Replacement Chairman and/or 2 (two) Directors members and 2/3 of members (without being represented). The Committee Chairman has the rights to invite all working units or other officers as a resource person. Every members of the Committee has the equal rights to vote in Committee meeting. If the meeting does not meet any agreement, the meeting result will be determined by voting by all members who attend the meeting with the minimum of 50%+1 of the total participants. Risk Management Committee meeting minutes is made by the Committee Secretary and distributed to all members within 3 (three) days of work since the meeting day. During 2011, Risk Management Committee has held 7 meetings with the following result:
Apabila diperlukan, Ketua KMR berwenang untuk mengundang unit kerja atau pejabat lainnya sebagai narasumber. Setiap anggota KMR memiliki hak suara sama dalam rapat KMR. Apabila dalam rapat tidak terjadi kesepakatan, hasil rapat diputuskan melalui pengambilan suara seluruh anggota yang hadir dengan hasil keputusan diambil berdasarkan hasil pengambilan suara terbanyak, yaitu minimal 50%+1. Risalah rapat KMR dibuat oleh sekretaris KMR dan disampaikan kepada seluruh anggota KMR paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah rapat KMR. Selama tahun 2011, Komite Manajemen Risiko telah melaksanakan rapat KMR sebanyak 7 (tujuh) kali dengan garis besar hasil keputusan rapat antara lain: Melakukan pembahasan dan kajian terhadap hasil penilaian tingkat kesehatan bank dan profil risiko Bank Kesejahteraan. Sehubungan dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/6/ DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar, maka rapat KMR telah melakukan pembahasan dan kajian terkait persiapan Bank Kesejahteraan dalam melakukan perhitungan tersebut.
Conducting a review and a study to the bank’s soundness level assessment result and risk profile. Based on the Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dated 18 February 2011 concerning the Guidelines on Credit Risk, Risk-Weight Asset Calculation using the Standardized Approach, the committee meeting has done the review and study related to the preparation of Bank Kesejahteraan in performing the calculation.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
97
98
Komite Manajemen Kepegawaian Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.07/2007/SK tanggal 20 Februari 2007 perihal Komite Manajemen Kepegawaian dengan memperhatikan SK No.53/2003/SK tanggal 8 Oktober 2003 tentang Manajemen Kepegawaian dan Persetujuan Direksi atas Memo Sumber Daya Manusia No.84/SDM/2007/MM tanggal 15 Februari 2007 perihal Perubahan Komite Manajemen Kepegawaian, maka susunan struktur organisasi Komite Manajemen Kepegawaian pada Bank Kesejahteraan diatur sebagai berikut:
Employment Management Committee Based on Directorial Decree No. 07/2007/SK dated 20 February 2007 regarding Employment Management Committee by considering Decree No. 53/2003/SK dated 8 October 2003 concerning Employment Management and Directors Agreement on Memorandum of Human Resources Department No. 84/ SDM/2007/MM dated 15 February 2007 concerning Employment Management Committee Amendment, the organizational structure composition of Employment Management Committee of Bank Kesejahteraan is given as follows:
Ketua Sekretaris Anngota
Chairman : Compliance and Risk Management Director Secretary : Human Resources Division Manager Members : All Division Managers
: : :
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Pimpinan Divisi Sumber Daya Manusia Seluruh Pemimpin Divisi
Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Kepegawaian adalah : Memberikan masukan dan usulan kepada Direksi untuk mendapatkan keputusan dan persetujuan mengenai penetapan kebijakan kepegawaian, pengembangan pengetahuan dan ketrampilan pegawai, mutasi atau rotasi pegawai, promosi dan tindakan administratif serta hukuman jabatan kepada pegawai di bawah tingkat divisi. Mengevaluasi kepegawaian yg ada, seperti sistem penggajian dan fasilitas pegawai, sistem penilaian, sistem pengembangan karir, dan sistem pelatihan. Mengevaluasi dan menilai tata tertib dan peraturan perusahaan. Meningkatkan implementasi budaya kerja perusahaan.
Tasks and Responsibilities of Employment Management Committee are: Providing suggestions and inputs for Directors in order to obtain a decision and an agreement of employment policy stipulation, employees’ knowledge and skill enrichment, administrational action and function detention for employees below division level
Selama tahun 2011, Komite Manajemen Kepegawaian Bank Kesejahteraan telah memberikan rekomendasi arah dan kebijakan di bidang Sumber Daya Manusia, antara lain: Menetapkan sturktur organisasi Bank Kesejahteraan yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan bisnis bank. Menetapkan strategi dalam proses perencanaan, rekrutmen, pelatihan, sistem penggajian pegawai serta promosi dan mutasi pegawai seiring dengan kebutuhan strategi bisnis Bank Kesejahteraan. Menetapkan rumusan kebijakan mengenai pemberian reward atas prestasi hasil penilaian kinerja pegawai serta punishment yang diberikan kepada karyawan yang melanggar segala ketentuan dan peraturan perusahaan.
In 2011, Employment Management Committee of Bank Kesejahteraan has recommended directions and policies in the field of human resources, they are: Determining the Bank’s organizational structure in accordance with the needs of the bank’s business development. Determining strategies in the process of planning, recruiting, training, salary system, and employee promotion and mutation along with the bank’s business strategies. Determining policy formula regarding reward provision for the work performance achievement and punishment given to the employees who violate the company rules and regulations.
Komite Pengarah Teknologi Informasi Struktur dan keanggotaan Komite Pengarah Teknologi Informasi disusun berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.79/2011/SK tanggal 13 Juni 2011 tentang Komite Pengarah Teknologi (Revisi 2011) dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia No.9/15/ PBI/2007 tanggal 30 November 2007 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, dengan susunan sebagai berikut:
IT Steering Committee Organizational structure and membership of IT Steering Committee is stipulated in Directorial Decree No. 79/2001/SK dated 13 June 2011 concerning IT Steering Committee (2011 Revision) by considering Regulation of Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 dated 30 November 2007 and Bank Indonesia Circular Letter No. 9/30/ DPNP dated 12 December 2007 concerning Implementation of Risk Management in the Use of Information Technology for Commercial Banks. The composition is given as follows:
Ketua
Chairman
: Pemimpin Divisi Perencanaan dan Teknologi atau yang membawahi Teknologi Informasi
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Evaluating the existence employment, like salary system and facilities, assessment system, carrier development system, and training system. Evaluating and assessing the company rules and regulations.
Improving the implementation of company working culture.
: Planning and Technology Division Manager or relevant person under Information Technology Division
Sekretaris
: Pemimpin Bidang Perencanaan Teknologi dan Support Anggota : • Seluruh Anggota Direksi • Seluruh Pemimpin Divisi
Secretary
: Technology and Support Planning Division Manager
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi Berdasarkan Surat Keputusan No.79/2011/SK tanggal 13 Juni 2011 dijelaskan bahwa tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: Memberikan evaluasi dan rekomendasi mengenai Rencana Strategis Teknologi Informasi yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank Kesejahteraan. Menetapkan status prioritas proyek Teknologi Informasi yang bersifat kritikal atau dianggap memberikan dampak yang signifikan terhadap aktivitas operasional bank. Kesesuaian antara pelaksanaan proyek Teknologi Informasi dengan rencana proyek (Project Charter) yang disepakati dalam Service Level Agreement dengan kebutuhan Sistem Informasi Manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Bank Kesejahteraan. Menetapkan langkah-langkah yang dapat meminimalkan risiko atas investasi yang dilakukan bank pada sektor Teknologi Informasi agar investasi tersebut dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pencapaian tujuan bisnis bank. Merumuskan kebijakan dan prosedur Teknologi Informasi yang utama terkait kebijakan pengamanan Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko yang terkait dengan penggunaan Informasi Teknologi pada Bank Kesejahteraan. Melakukan pembahasan dan menetapkan penyelesaian terhadap solusi yang berkaitan dengan Teknologi Informasi. Melakukan kajian dan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan kebijakan Teknologi Informasi dan proyek Teknologi Informasi yang sedang dilakukan untuk dapat memberikan laporan perkembangannya kepada Direksi.
Tasks and Responsibilities IT Steering Committee
Rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Pengarah Teknologi Informasi melakukan rapat sekurangkurangnya selama 3 (tiga) bulan sekali (triwulan) atau sewaktuwaktu bila dianggap perlu untuk memberikan arahan dalam pengembangan Teknologi Informasi.
IT Steering Committee Meeting IT Steering Committee meeting is held at least once in three months or anytime if it is necessary in giving direction in terms of information technology improvement.
Selama tahun 2011, Komite Pengarah Teknologi Informasi telah melakukan beberapa kali rapat, dengan garis besar hasil keputusan sebagai berikut: Pelaksanaan dan pemantauan proyek Teknologi Informasi sesuai dengan kebutuhan Bank Kesejahteraan tahun 2011 melalui billing payment dan dukungan terhadap pengembangan jaringan kantor cabang. Keselarasan antara program Teknologi Informasi, proses, dan Sumber Daya Manusia yang mendukung. Pengembangan jaringan kerjasama terkait pembayaran elektronis. Menilai efektifitas dan risiko atas investasi pada Teknologi Informasi. Pengembangan proyek Teknologi Informasi untuk tahun 2012.
In 2011, IT steering committee has held some meetings. Here are the results:
Members : • All Directors Members • All Division Managers
Based on Decree No. 79/2011/SK dated 13 June 2011, the committee’s tasks and responsibilities are: Evaluating and giving recommendation about Information Technology Strategic Plans in line with the bank’s business strategic plans. Determining priority status of critical Information Technology projects or considered to cause a significant effect to the bank’s operational activities. The compatibility between information technology projects implementation with project charter agreed in Service Level Agreement and the needs of Information System Management which supports the Bank’s business management.
Determining steps which minimize the risks of the bank investment in Information technology sector so that the investment can give maximum contribution in the bank’s business goal. Formulating information technology essential policies and procedures related to the information technology security system and risk management related to the use of Information Technology of Bank Kesejahteraan. Conducting a discussion and determining a solution related to the information technology. Conducting a study and an evaluation for the information technology policy implementation effectiveness and progressing Information Technology projects in order to report its improvement to the Directors.
Information Technology project implementation and supervision is in line with the needs of Bank Kesejahteraan in 2011 through billing payment and support to the branches network development. The conformity between Information Technology program, process, and supporting human resource. Partnership network development related to electronic payment. Assessing the effectiveness and risks of investment in information technology. Information technology project development for 2012.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 99
FUNGSI KESEKRETARIATAN
SECRETARIAL FUNCTION
Sekretaris perusahaan Bank Kesejahteraan mempunyai fungsi dan tanggung jawab dalam penyusunan dan menatausahakan dokumentasi segala kebijakan, perencanaan, dan melakukan komunikasi dengan segala pihak demi kepentingan perusahaan. Sekretaris perusahaan Bank Kesejahteraan dijabat oleh Kepala Divisi Perencanaan dan Pengendalian Keuangan (DPPK). Dalam menjalankan fungsinya, sekretaris perusahaan dibantu oleh segala pihak dalam berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal Bank Kesejahteraan.
Bank Kesejahteraan’s Corporate Secretary functions and is responsible in drafting and managing all policies’ documents, planning, and making contacts with all parties for the company. Bank Kesejahteraan’s Corporate Secretary position is held by the chief of Financial Planning and Controlling Division (DPPK). In conducting its function, corporate secretary is assisted by all parties in terms of making contacts with external parties or even internal ones in Bank Kesejahteraan.
Hubungan dengan pihak eksternal dipelihara dengan baik, khususnya dalam rangka pemenuhan kewajiban yang harus dilakukan Bank Kesejahteraan untuk memberikan keterangan mengenai kinerja, kegiatan operasional serta hal-hal lain yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Sesuai dengan penyempurnaan SK Direksi Nomor 53/2008/SK tanggal 28 Mei 2008 jo Nomor 77/2009/SK tanggal 1 September 2009 tentang Penyempurnaan Organisasi dengan SK Direksi Nomor 31/2010/ SK tanggal 25 Maret 2010 maka tanggung jawab utama Sekretaris Perusahaan meliputi:
The relationship with external parties must be preserved well, especially in order to fulfill bank’s obligation in providing any information about its performance, operational activities and other things needed by the related parties. Pursuant to the amendment of the Board of Directors Decree Number 53/2008/ SK dated 28 May 2008 with Number 77/2009/SK dated 1 September 2009 about Organization Perfection with the Board of Directors Decree Number 31/2010/SK dated 25 March 2010 then the main responsibilities of Corporate Secretary are:
Menatausahakan administrasi perusahaan Melaksanakan tugas sebagai sekretaris rapat Direksi dan Divisi
Mencatat dan mengadministrasikan seluruh dokumen penting Bank Memastikan terlaksananya kegiatan RUPS termasuk pencatatan saham saham yang diterbitkan serta pelaporan atau tindak lanjut kepada pihak-pihak yang berwenang. Bertanggung jawab pula atas kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) Bank Kesejahteraan kepada masyarakat sekitar
Manages company administration Conducting its secretarial task in the Board of Directors and Divisions’ meeting Recording and administrating all important bank’s documents Ensuring the arrangement of the General Meeting of Shareholders (GMS) including documenting issued shares and reporting or following up on the authoritive party. Taking the responsibility of Bank Kesejahteraan Corporate Social Responsibility to the surrounding community.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Setiap perkembangan Bank Kesejahteraan selalu diiringi dengan upaya dalam menjalin hubungan dengan seluruh pemangku kepentingan Bank Kesejahteraan, baik nasabah, karyawan, maupun masyarakat umum. Tanggung jawab perusahaan merupakan tindakan yang harus disadari oleh setiap insan karyawan Bank Kesejahteraan untuk tidak sekedar menjalankan sebagai suatu tindakan donasi kepada masyarakat luar, namun lebih merupakan bagaimana Bank Kesejahteraan dapat turut serta dalam membangun nilai tambah di masyarakat luas.
Corporate Social Responsibilities (CSR) Every improvement of Bank Kesejahteraan is always in line with an effort to make good relationship with all of the stakeholders of Bank Kesejahteraan, including customers, employees, and public. The company responsibility is not only acts that must be realized by every employees of Bank Kesejahteraan for conducting a donation program for public, but it is more like how Bank Kesejahteraan involves in building advantages in public.
Sebagai bank yang memiliki visi dan misi untuk menjadi bank kebanggaan dari pegawai negeri, koperasi, dan masyarakat luas sebagai peran aktif untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil beserta keluarganya melalui kemitraan usaha dengan koperasi, maka kegiatan CSR yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan dilandasi dengan semangat untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, khususnya dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Fokus terhadap kegiatan pendidikan ini dipilih karena saat ini fokus bisnis Bank Kesejahteraan adalah menjalin kemitraan dengan koperasi pegawai negeri dimana kebutuhan anggota koperasi tersebut juga tidak terlepas di dalamnya dari unsur kebutuhan terhadap pendidikan dan kesehatan.
The bank has visions and missions to be a pride bank of public officers, cooperatives, and public. As an active role to improve the welfare of the public officers and their families through partnership with cooperatives, the CSR activities conducted by Bank Kesejahteraan is based on the spirit of realizing the visions and missions, especially in health and education. The focus on the education was chosen because the business focus of Bank Kesejahteraan is to make partnership with public officers’ cooperatives where the needs of the members of the cooperative cannot be separated from the needs of education and health.
100 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Selain hal tersebut, Bank Kesejahteraan juga tidak mengesampingkan fokusnya dalam menjaga serta membina hubungan yang selaras dan harmonis secara berkelanjutan dengan kelompok pemangku kepentingan lainnya, seperti para karyawan, pemegang saham, komunitas sekitar di Bank Kesejahteraan, dan para nasabah yang menjadi kunci dari segala aktivitas layanan perbankan yang diberikan oleh Bank Kesejahteraan.
Apart from that, Bank Kesejahteraan does not put the focus in managing and preserving a harmonious relationship continuously with the other stakeholders, like employees, shareholders, community around Bank Kesejahteraan. The customers are the key of all banking service activities given by Bank Kesejahteraan.
Dalam rangka penerapan program CSR, sepanjang tahun 2011 Bank Kesejahteraan telah menyelenggarakan berbagai aksi atau kegiatan di bidang sosial/kemanusiaan dan bidang pendidikan dan kesehatan untuk memberikan nilai tambah kepada masyarakat.
In order to implement the CSR programs, during 2011, Bank Kesejahteraan conducted various acts or activities in social/ humanity, education and health in order to give an advantage for public.
Bantuan Pendidikan Program CSR yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan ini diberikan kepada sekolah yang dinilai berprestasi maupun kepada putraputri anggota koperasi dengan tujuan memberikan motivasi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kegiatan ini dilakukan melalui: Pemberian laptop/komputer dan printer bagi sekolah yang berprestasi. Pemberian bea siswa kepada anak anggota KPRI yang berprestasi. Pemberian bantuan berupa buku – buku dan perlengkapan sekolah kepada Lembaga Rumah Piatu Muslimin.
Educational Aid The CSR program conducted by Bank Kesejahteraan is dedicated to schools with excellent performance and the children of cooperative members and aimed to motivate the quality improvement of education. This activity is conducted through: Providing laptops/computers and printers for schools with excellent performance. Providing scholarship for KPRI’s members’ children with excellent performance. Providing free books and stationeries for Muslimin Orphanage Foundation.
Bantuan Kesehatan Sebagai salah satu program CSR pada bidang kesehatan, Bank Kesejahteraan memberikan bantuan kesehatan untuk masyarakat umum. Kegiatan ini dilakukan bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Bank Kesejahteraan ke 189 tahun yang dilaksanakan di Kantor Pusat Bank Kesejahteraan, melalui: Pemeriksaan kesehatan gratis untuk umum tanggal 25 Februari 2011. Pelaksanaan donor darah pada tanggal 28 Februari 2011.
Medical Aid Bank Kesejahteraan has given medical aid as one of the CSR programs in health sector. These activities were conducted in coincide with the celebration of 189th Anniversary of Bank Kesejahteraan which was held in the head office of Bank Kesejahteraan, through: Free medical check-up for public on 25 February 2011
Organizing blood donation event on 28 February 2011.
Foto CSR
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 101
Kegiatan Corporate Social Responsibility Tahun 2011 Corporate Social Responsibility Activities in 2011 NO
TANGGAL/DATE
KEGIATAN/ACTIVITIES
3 Januari 2011
Pemberian 1 unit PC dan printer kepada SDN Ancol 01 Pagi, Jl Parangtritis VI No 2 Jakarta Utara/ Providing 1 unit of PC and a printer for SDN Ancol 01 Pagi, Jl Parangtritis VI No 2 Jakarta Utara
2
5 Januari 2011
Pemberian 4 unit laptop dan tas kepada SDN Kotabambu 05 pagi, Jl KS Tubun i/14 Kotabambu Selatan, Jakarta Pusat. Providing 4 units of laptops dan school bags for SDN Kotabambu 05 pagi, Jl KS Tubun i/14 Kotabambu Selatan, Jakarta Pusat.
3
25 Februari 2011
Pemeriksaan kesehatan gratis untuk umum/Organizing free Medical Check-up for public
4
28 Februari 2011
Kegiatan donor darah/Organizing Blood Donation
5
31 Mei 2011
Pembelian 1 Unit PC dan printer kepada SMAN 2 Cikarang, Jl Lemahabang Cikarang. Purchasing 1 unit of PC and a printer for SMAN 2 Cikarang, Jl Lemahabang Cikarang.
6
31 Mei 2011
Pemberian 1 unit PC dan printer kepada SLTPN 12 Kota Bekasi, Jl Pulosirih Timur Raya 1 Taman Galaxy, Bekasi/Providing 1 unit of PC and a printer for SLTPN 12 Kota Bekasi, Jl Pulosirih Timur Raya 1 Taman Galaxy, Bekasi
7
7 Juni 2011
Pemberian beasiswa kepada 5 anak anggota KPRI Pemda DKI Jakarta/Providing scholarships for 5 children whose parents are the members of KPRI in Provincial Department of DKI Jakarta
8
15 Juni 2011
Pemberian 1 unit PC dan Printer kepada SDN Bekasi Jaya IX, Jl jatiraya 1 Bekasi/Providing 1 unit of PC and a Printer for SDN Bekasi Jaya IX, Jl jatiraya 1 Bekasi
9
21 Juni 2011
Pemberian beasiswa kepada 5 anak anggota KPRI Pegawai Setjen Dinas Jakarta/Providing scholarships for 5 children whose parents are the members of KPRI in Jakarta Secretariat General Office
10
12 Agustus 2011
Pemberian bantuan berupa buku2 dan perlengkapan sekolah kepada lembaga rumah Piatu Muslim, Jl Kramat Raya Jakarta Pusat./Providing books and school equipments for Muslim Orphanage Foundation, Jl Kramat Raya Jakarta Pusat.
1
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik Sepanjang tahun 2011, Bank telah menyelenggarakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diimplementasikan melalui kegiatan sosial maupun untuk bidang pendidikan terkait edukasi perbankan serta menunjang keterampilan beberapa siswa SLTPN dan SDN di Jakarta Pusat, Bekasi dan Cikarang, serta memberikan kesempatan kepada siswa-siswa dari beberapa SMK di Jakarta dalam kegiatan praktek kerja lapangan (PKL). Sepanjang tahun 2011, segenap jajaran organisasi Bank Kesejahteraan tidak terlibat dalam kegiatan politik sehingga Bank Kesejahteraan tidak memberikan atau mengalokasikan dana untuk kegiatan politik.
102 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Fund Donation for Social and Politic Activities During 2011, the Bank has held corporate social responsibility (CSR) implemented through social activities and banking education, and give an opportunity for the students of some vocational schools in Jakarta to have a pilot internship program (PKL).
During 2011, all organizational system of Bank Kesejahteraan did not involve in any political activities. Thus, Bank Kesejahteraan did not provide or allocate any funds for political activities.
FUNGSI KEPATUHAN
Fungsi Kepatuhan pada Bank Kesejahteraan dijalankan oleh Bidang Kepatuhan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan dan memiliki tanggung jawab, antara lain: • Memastikan tercapainya upaya yang dilakukan Bank Kesejahteraan dalam membangun budaya kepatuhan di seluruh unit organisasi. • Melakukan pemantauan terhadap kegiatan Bank dalam memenuhi seluruh ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik internal perusahaan maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memastikan kewajiban Bank dalam penyampaian laporan rutin ke Bank Indonesia, Bapepam, PPATK dan eksternal lainnya. • Mengkaji kepatuhan unit kerja di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang di dalam pelaksanaan kegiatan operasional sesuai dengan fungsinya, termasuk penerapan Customer Due Dilligence (CDD), memastikan penyelesaian pengaduan nasabah, kepatuhan dalam pemberian kredit dan sebagainya. • Melakukan pemantauan terhadap beberapa hal terkait dengan prinsip kehati-hatian bank yaitu pemenuhan Giro Wajib Minimum, Batas Maksimum Pemberian Kredit, Pengendalian Intern, Penerapan Prinsip Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), serta perbaikan kualitas dan ketepatan waktu dalam penyampaian laporan kepada Bank Indonesia • Menyampaikan laporan ke Bank Indonesia atas penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) dan penanganan penyelesaian pengaduan nasabah kepada otoritas sesuai ketentuan yang berlaku. • Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris dan Bank Indonesia secara tepat waktu. Direktur Kepatuhan menghadiri Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan sehingga memperoleh masukan dan dapat mendiskusikan hal-hal terkini terkait dengan Peraturan Bank Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kepatuhan antara lain adalah perubahan peraturan ekstern, komunikasi intern, pengetahuan dan budaya disiplin karyawan, dan infrastruktur.
COMPLIANCE FUNCTION Compliance Function of Bank Kesejahteraan is conducted by the Compliance Department which responsible to the Compliance Directors and has the responsibilities of: • Assuring the accomplishment of efforts done by Bank Kesejahteraan in building compliance culture in all organizational units. • Supervising the Bank’s activities in fulfilling all of the prevailing regulations, both internal and external. And assuring the Bank’s obligations in delivering regular report to Bank Indonesia, Bapepam, PPATK and other external parties.
•
•
Budaya Kepatuhan Menjaga komitmen dan kepatuhan segala aktivitas perbankan menjadi salah satu prinsip yang mendasari berjalannya segala aktivitas Bank Kesejahteraan. Adapun langkah yang telah ditempuh oleh Bank Kesejahteraan dalam rangka mewujudkan Budaya Kepatuhan tersebut, antara lain: Menerapkan pilar budaya kerja “Continuous Improvement” dengan melakukan kegiatan morning briefing yang dilaksanakan oleh seluruh unit kerja minimal 1 (satu) kali dalam seminggu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki kinerja Bank Kesejahteraan secara terus menerus yang telah digariskan melalui memo Direksi nomor 139/DIR/2011/MM
Making a report to Bank Indonesia for the implementation of Anti Money Laundering AML) and Prevention of Terrorism Funding (PTF), and the handling of customers’ complaints resolution to the authority based on the prevailing regulation. • Submitting the report for the performance of duty of the Compliance Director so that the suggestion can be obtained and the latest things related to the Bank Indonesia Regulation can be discussed. • The Director of Compliance attended The Communication Forum of Compliance Directors to get inputs and discussed the most recent developments related to the Regulations of Bank Indonesia. Factors affected compliance risks are external regulation amendment, internal communication, knowledge and employees’ discipline culture and infrastructure. •
•
Evaluating the compliance of working units in the Head Office and Branch Offices in implementing operational activities based on its function, including the implementation of Customer Due Diligence (CDD), to assure the resolution of customers’ complaints, the compliance in loan, etc. Supervising the activities related to the prudential banking principles: the fulfillment in IDR, Legal Lending Limit (LLL), Internal Control, the implementation of Anti Money Laundering (AML) and the Prevention of Terrorism Funding (PTF), quality upgrading and the time accuracy in delivering the report to Bank Indonesia.
Compliance Culture Commitment and compliance of banking activities become one of the principles that form the basis of all banking activities in Bank Kesejahteraan. The steps taken by Bank Kesejahteraan in order to realize the Compliance Culture are:
Implementing work culture pillars of “Continuous Improvement” by conducting morning briefing in all working units at least once a week. This activity is aimed to improve and strengthen the performance of Bank Kesejahteraan continuously. It is stated in Memorandum of Directors No. 139/DIR/2011/MM dated 20 September 2011 concerning Sustainable and
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 103
tanggal 20 September 2011 tentang Penerapan Pilar Budaya Kerja “Continuous Improvement” untuk melaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan. Menempatkan petugas Risk Officer pada Kantor Cabang yang tugasnya antara lain adalah untuk memastikan seluruh aktivitas usaha dan transaksional kantor telah dijalankan sesuai dengan ketentuan serta melaporkan tugas-tugasnya secara rutin kepada Bidang Kepatuhan, Divisi Manajemen Risiko dan Divisi Audit di kantor pusat. Adapun sosialisasi ketentuan yang terkait dengan peningkatan pemahaman Budaya Kepatuhan yaitu sebagai berikut: • Sosialisasi penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang telah disampaikan kepada seluruh Pejabat Bank Kesejahteraan dalam Rapat Evaluasi Kinerja Triwulanan tahun 2011. • Sosialisasi penerapan Pedoman Manajemen Risiko Teknologi Informasi (MRTI) yang disampaikan kepada seluruh Pejabat Bank Kesejahteraan dan pegawai terkait lainnya, dalam rangka peningkatan prinsip kehati-hatian terhadap Pengelolaan Teknologi Informasi.
Continuous Implementation of Work Culture Pillars “Continuous Improvement”.
Delegating Risk Officers in Branch Offices who is in charge of assuring that all business and office transactional activities have been performed well according to the stipulations and reporting their duties regularly to the Compliance Department, Risk Management Division and Audit Division in the Head Office. The socialization of stipulations related to the improvement of Compliance Culture understanding are: • Good Corporate Governance (GCG) implementation was socialized to all officers of Bank Kesejahteraan in Performance Evaluation Quarter Meeting in 2011. •
The Implementation of Risk Management Guidelines of Information Technology (MRTI) was socialized to all officers of Bank Kesejahteraan and other relevant staffs in order to improve the prudential banking principles in Information Technology Management.
Laporan Direktur Kepatuhan Laporan Direktur Kepatuhan yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia dan sepanjang tahun 2011, Direktur Kepatuhan telah melaksanakan tugasnya pada fungsi kepatuhan antara lain: Merumuskan dan mengusulkan strategi guna memastikan terciptanya Budaya Kepatuhan pada Bank Kesejahteraan dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip kepatuhan dan prinsip kehati-hatian bank. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank Kesejahteraan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank Kesejahteraan terhadap komitmen dan perjanjian dengan pihak ketiga.
Compliance Director’s Report Compliance Director’s report by Bank Kesejahteraan is based on the Regulation of Bank Indonesia. During 2011, the Compliance Director accomplished his duty of compliance factors. They are:
Pelaksanaan Kepatuhan terhadap Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris Menunjuk pada Peraturan Bank Indonesia No.11/28/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teroris bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No.11/31/DPNP tanggal 30 November 2009 perihal Pedoman Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, maka langkah yang telah dilakukan oleh Bank Kesejahteraan selama tahun 2011 untuk memenuhi peraturan regulator tersebut adalah: Melakukan sosialisasi Pedoman Penerapan Program APU dan PPT kepada seluruh Kantor Cabang (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar dan Padang).
The Compliance Implementation of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding Programs Based on the Bank Indonesia Regulation No. 11/28/2009 dated 1 July 2009 concerning the Implementation of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding Programs for Commercial Banks and Bank Indonesia Circular Letter No. 11/31/DPNP dated 30 November 2009 concerning Guidelines for Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding Programs, the steps taken by Bank Kesejahteraan during 2011, in order to fulfill the regulator’s stipulations, were: Socializing Guidelines for Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding Programs to all branches (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar and Padang).
104 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Formulating and suggesting strategies to assure that the Compliance Culture with Bank Kesejahteraan has met the compliance principles and prudential banking principles.
Defining compliance systems and procedures used to arrange the Bank internal regulations and guidelines.
Ensuring that all policies, regulations, systems, procedures and business activities of Bank Indonesia have met the regulation of Bank Indonesia and the prevailing laws.
Minimizing the Bank Compliance Risk. Doing relevant tasks related to the Compliance Function.
Monitoring and maintaining the compliance of Bank Kesejahteraan with commitment and agreement with the third parties.
Sesuai hasil penelitian yang dilakukan bahwa pada semester II/2011, pembukaan dan penutupan rekening sebagian besar merupakan rekening deposito dan tidak terindikasi transaksi keuangan yang mencurigakan. Selama semester II/2011 terdapat 4 (empat) transaksi keuangan tunai sebesar Rp500 juta ke atas dan telah dilaporkan ke PPATK sesuai ketentuan yang berlaku. Berdasarkan pemantauan dan penelitian, seluruh transaksi yang terjadi selama semester II/2011 tidak terdapat indikasi transaksi keuangan mencurigakan.
Pelaksanaan Pengkinian Data Nasabah Fungsi APU dan PPT telah memonitor pelaksanaan atau realisasi pengkinian data nasabah yang dilakukan oleh masingmasing kantor cabang dengan realisasi sebesar 74,35%. Metode yang digunakan dalam pengkinian data nasabah adalah melakukan korespondensi, telepon, maupun kunjungan langsung kepada nasabah yang bersangkutan. Pengkinian data nasabah selama semester II/2011 pada umumnya terjadi di seluruh kantor cabang, yang antara lain meliputi: • Pengkinian profil nasabah • Pengkinian identitas nasabah (KTP/SIM) •
According to the research results in semester II/2011, most of the account openings and closings were deposit accounts and did not indicate as suspicious transaction.
There were 4 (four) cash transactions of Rp. 500 millions above and were reported to PPATK according to the prevailing regulations. Based on the monitor and research, all transaction done during II/2011 did not indicate any suspicious transaction.
The Implementation of Customers’ Database Updating AML and PTF function has monitored the implementation or realization of customers’ database updating to perform in every branch with the realization rate of 74.35%. The method used for updating the customers’ database were communicating, making phone calls, and arranging a visit to the customers. The database updating in semester II/2011 in most of the branches covered: • •
Dokumen lainnya (SIUP, SITU, & NPWP)
Rencana Pengembangan Fungsi Kepatuhan Sesuai dengan perkembangan bisnis dunia perbankan yang semakin ketat, maka pengembangan pelaksanaan fungsi kepatuhan mutlak diperlukan. Rencana pengembangan fungsi kepatuhan pada tahun 2012 adalah: Penerapan budaya kepatuhan secara terus menerus melalui peningkatan pemahaman dan sosialisasi. Mengelola risiko kepatuhan melalui penilaian dan pengukuran terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan, prosedur kerja, kewenangan dan ketaatan pelaksanaannya. Memastikan kebijakan, ketentuan dan sisdur melalui kegiatan usaha Bank Kesejahteraan sesuai ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan. Memastikan agar pelaksanaan langkah strategis dan programprogram yang akan dilaksanakan memenuhi peraturan dan ketentuan yang mendasari. Meningkatkan level kompetensi SDM. Ketaatan waktu di dalam penyampaian laporan.
•
Updating the customers’ profile Updating the customers’ identification (ID card/driving license) Updating the customers’ relevant documents (SIUP, SITU, & NPWP)
Compliance Function Development Plans Since the world banking business development becomes competitive, compliance function implementation development is indispensable for the bank. Compliance Function Development Plans in 2012 are: Sustainable implementation of compliance culture through socialization and understanding. Maintaining the compliance risks through the assessment and measurement of compliance functions, work procedures, authorities and obedience implementation. Ensuring that the policies, stipulations, systems and procedures of the Bank’s business has met the regulation of Bank Indonesia and the prevailing laws. Ensuring that the implementation of strategic movements and future programs have met the basic laws and regulations
Improving the human resources level of competence. The time accuracy in delivering the report.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 105
FUNGSI AUDIT INTERN
INTERNAL AUDIT FUNCTION
Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia No : 1/6/ PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (SPFAIB), Bank Kesejahteraan telah menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) dan membentuk Divisi Audit Intern yang menjalankan fungsi audit intern secara independen dan objektif, bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama dan memiliki jalur komunikasi dengan Dewan Komisaris dan Direktur Kepatuhan.
In order to comply with Bank Indonesia Regulation Number 1/6/ PBI/1999 dated 20 September 1999 on the assignment of the Compliance Director and Application of Commercial Bank Internal Audit Function Performance Standards(SPFAIB), Bank Kesejahteraan drafted the Internal Audit Charter and established Internal Audit Division which conducted its internal audit function independently and objectively, which was responsible to the President Director and had communication line to Board of Commissioners and Compliance Director.
Misi audit intern adalah memastikan kehandalan sistem pengawasan dan pengendalian intern serta kepatuhan dalam kegiatan operasional bank dan memberikan laporan kepada Direksi terhadap kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian intern, serta tindakan-tindakan korektif yang diperlukan atas penyimpangan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.
Internal Audit’s missions are ensuring the reliability of monitoring system and internal control, and delivering the report of the adequacy and effectiveness of internal control system to the Directors, and corrective acts needed for the violation of the stated policies and procedures.
Divisi Audit Intern memiliki tugas antara lain: Melakukan pemeriksaan dan pengawasan berbasis risiko terhadap seluruh aspek operasional bank, baik di kantor pusat maupun di kantor-kantor cabang dengan senantiasa berpedoman pada Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter). Bertindak sebagai partner serta melakukan pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit baik hasil audit internal maupun eksternal agar tercipta perbaikan kinerja Bank Kesejahteraan. Saat ini Divisi Audit membawahi 2 (dua) unit kerja yakni Bidang Audit dan Bidang Internal Kontrol. Bidang Audit memiliki tugas utama melakukan audit secara berkala terhadap seluruh unit kerja dan hasilnya dituangkan dalam bentuk laporan hasil audit (LHA). Bidang Internal Kontrol melakukan pemeriksaan atas dokumen transaksi harian dan menyampaikan laporan kepada Pemimpin Divisi Audit.
The duties of Internal Audit Division are: Conducting a risk-based monitoring and supervision of bank’s operational aspects, both in the Head Office or branches by consistently follow the Internal Audit Charter,
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam PBI No. 9/15/PBI/2007 tanggal 30 November 2007 dan SE BI No. 9/30/ DPNP tanggal 12 Desember 2007 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam penggunaan teknologi informasi oleh Bank Umum dimana Bank wajib menerapkan Fungsi Audit Intern Teknologi Informasi Bank, Divisi Audit Intern Bank Kesejahteraan telah dilengkapi dengan auditor Bidang Teknologi Informasi.
To fulfill the regulation of Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 dated 30 November 2007 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 9/30/ DPNP dated 12 December 2007 concerning Risk Management Implementation Guidelines for Information Technology Usage by Commercial Banks, the Bank’s Internal Audit Division has completed with Information Technology Division.
Fungsi Audit Intern telah berjalan dengan baik, yang diimplementasikan melalui Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit Intern selama tahun 2011 yang telah disampaikan ke Bank Indonesia, yaitu laporan penyelesaian audit terhadap seluruh unit kerja termasuk kantor-kantor cabang sesuai dengan Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) tahun 2011.
Internal Audit Function, which is audit settlement report of all working units including branches based on the Annual Audit Work Program (PKAT) 2011, has worked well and was implemented in the Implementation Report and Important Points of Audit Intern Result in 2011 and sent to Bank Indonesia.
Untuk lebih mengoptimalkan peran dan fungsi audit intern agar selaras dengan rencana pengembangan bank ke depan, Bank Kesejahteraan telah merekrut 3 (tiga) orang auditor dan melakukan sosialisasi fungsi Audit Intern ke seluruh unit kerja termasuk kantor-kantor cabang serta pelatihan untuk meningkatkan kompetensi auditor.
To optimize the role and function of internal audit in order to get it in line with the bank’s future development plans, Bank Kesejahteraan has recruited 3 (three) auditors and socialized the Internal Audit functions to all working units including branches and trainings to improve the auditors’ competence.
106 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Becoming a partner and monitoring the follow-ups on audit results recommendations, both internal and external audit results in order to create the performance improvement of Bank Kesejahteraan. Audit Division subordinates 2 (two) working units; they are Audit and Internal Control Departments. The main task of Audit division is conducting a regular audit in all working units and reporting it in Audit Results Report (LHA). The main task of Internal Control Department is checking the daily transaction documents and reporting it to the Audit Division Chairman.
FUNGSI AUDIT EKSTERN
EXTERNAL AUDIT FUNCTION
Bank Kesejahteraan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil untuk melakukan audit atas laporan keuangan bank pada tahun 2011. Proses penunjukkan kantor akuntan tersebut telah dilakukan berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit serta telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
Bank Kesejahteraan has appointed Public Accounting Firm of Drs. J. Tanzil to conduct the audit based on the Bank’s financial report in 2011. The appointing process of the accounting firm was based on the recommendation of Audit Committee and approved by the Board of Commissioners.
Dalam melaksanakan Fungsi Audit Ekstern, Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk telah mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan. Independensi akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan tahun buku 2011 telah sesuai dengan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
In implementing External Audit Function, the selected Public Accounting Firm has been able to work independently, to comply with the standard of professional public accountant, work agreement and the stated scope of audit. The independency of public accountant in auditing financial report of 2011 fiscal year has met the Auditing Standard determined by Indonesian Accountant Association.
Dari hasil audit Kantor Akuntan tersebut, dinyatakan bahwa Bank Kesejahteraan telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material posisi keuangan tanggal 31 Desember 2011 dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dengan demikian kinerja Bank Kesejahteraan telah sesuai dengan tuntutan GCG dimana telah mengungkap secara transparan kondisi keuangan bank sebagaimana ketentuan Bank Indonesia.
From the audit result, it was said that Bank Kesejahteraan has shown fairly the financial position as of 31 December 2011 and the income and cash flow pursuant to accounting principle in Indonesia. For that reason, Bank Kesejahteraan’s performance is pursuant to GCG as to reveal transparently the bank’s financial condition as regulated by Bank Indonesia.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
Perkembangan ekonomi dan industri yang pesat mempengaruhi tingkat persaingan Bank sehingga dapat berdampak pada perubahan skala bisnis dan kompleksitas usaha yang dijalankan oleh Bank Kesejahteraan. Penerapan manajemen risiko pada Bank Kesejahteraan, dilakukan oleh unit kerja Divisi Manajemen Risiko yang menempatkan manajemen risiko sebagai elemen penting dalam melakukan pengawalan terhadap kegiatan usaha Bank, melalui 4 (empat) pilar utama : a. Tata kelola risiko b. Kerangka manajemen risiko c. Proses manajemen risiko, Sistem Informasi Manajemen, dan Sumber Daya Manusia d. Sistem pengendalian risiko Pengelolaan risiko pada Bank Kesejahteraan mencakup 8 (delapan) risiko dalam rangka untuk mendukung manajemen bank menjalankan aktivitas bisnisnya, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi, dan risiko strategi. Laporan profil risiko secara rutin setiap triwulan disampaikan kepada Bank Indonesia. Management Bank Membentuk Risk Officer yang ditempatkan pada seluruh kantor cabang dalam rangka sejalan dengan pengembangan struktur organisasi Bank Kesejahteraan, untuk mengoptimalkan fungsi Internal Kontrol, fungsi Kepatuhan, dan fungsi Manajemen Risiko. Laporan atas pelaksanaan fungsi tersebut dilaksanakan kepada Divisi Audit, Bidang Kepatuhan, dan divisi Manajemen Risiko. Secara umum, penilaian profil risiko Bank Kesejahteraan dilakukan melalui analisa kuantitatif dan kualitatif secara komprehensif serta mempertimbangkan materialitas atau signifikansi dalam parameter dan faktor penilaian untuk
Economical and industrial fast growth affects the Banks’ competition level so that it causes business scale and complexity changes of Bank Kesejahteraan. Risk Management Implementation in Bank Kesejahteraan is conducted by putting risk management as an important element to secure Bank’s activities, through 4 (four) main pillars:
a. Risk Management b. Risk management framework c. Risk management process, Information System Management, and Human Resources. d. Risk management system. Risk Management in Bank Kesejahteraan covers 8 (eight) risks to support the management to carry out its business activities, which are credit risk, market risk liquidity risk, operational risk compliance risk, legal risk, reputation risk, strategic risk. The report on the risks profile is reported quarterly to Bank Indonesia. Management of the bank appoints Risk Officers which are placed in all branch offices, in line with the development of the organizational structure of Bank Kesejahteraan, to optimize the functions of the internal control, compliance and risk management. Report of the implementation of those function is submitted to the Audit Division, Compliance Sector and Risk Management Division. Generally, risk profile assessment of Bank Kesejahteraan is conducted through quantitative and qualitative comprehensive analysis and considering the materiality or the significant of parameters and assessment points to define the rank which
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 107
menentukan peringkat yang sesuai dengan skala dan karakteristik Bank Kesejahteraan dengan hasil penilaian untuk tahun 2011 adalah sebagai berikut:
is suitable with the scale and the characteristics of Bank Kesejahteraan. The assessment results of 2011 is:
No
Jenis Risiko/Risk Type
Peringkat Risiko/Risk Position
1.
Risiko Kredit/Credit Risk
Rendah menuju Sedang/Low towards medium
2.
Risiko Pasar/Market Risk
Rendah menuju Sedang/Low towards medium
3.
Risiko Likuiditas/Liquidity Risk
Rendah menuju Sedang/Low towards medium
4.
Risiko Operasional/Operational Risk
Rendah menuju Sedang/Low towards medium
5.
Risiko Hukum/Legal Risk
Rendah/Low
6.
Risiko Strategik/Strategic Risk
Rendah/Low
7.
Risiko Kepatuhan/Compliance Risk
Rendah menuju Sedang/Low towards medium
8.
Risiko Reputasi/Reputation Risk
Rendah/Low
Bank Kesejahteraan telah menetapkan limit-limit terhadap berbagai risiko dengan tujuan untuk memastikan bahwa pengukuran eksposure risiko agar masih dalam batas risk appetite Bank Kesejahteraan, dikontrol melalui: • Kewenangan memutus kredit, • Limit kredit per segmen, • Limit penempatan dana dalam bentuk surat berharga dan counterparty, • Limit penerimaan dana dari deposan inti, • Limit user dalam aktivitas / transaksi core banking, • Limit special rate deposito, Bank Kesejahteraan melakukan mitigasi risiko, dalam rangka untuk menjaga dan memelihara aktifitas bank yang sehat: • Penyempurnaan dan review atas kebijakan terkait pemberian kredit, • Penerapan four eyes principle dan prinsip kehati-hatian dalam proses pemberian kredit. • Penyempurnaan bobot dan indikator pengukuran risiko debitur dalam permohonan kredit. • Pengembangan metode ORSA (Operation Risk Self Assesment).
Bank Kesejahteraan has defined the limits for the risks to ensure that the measurement of the risk exposures is still within the risk appetite of Bank Kesejahteraan, which is controlled through: • Authority to approve loans, • Credit Limit per segment, • Investment Limit in the form, of securities and counterparty, • Funding Received Limit from main depositors, • User Limit user in core banking activities/transaction, • Special Rate Limit for deposit Bank Kesejahteraan mitigates risks to ensure and preserve the healthy activities of the bank : • Perfections and review on the policies related to the loan distribution, • Implementation of the four eyes principle and prudent principle in the process of credit release. • Perfection of values and indicators of debtors risk measurement in the loan application. • Development of ORSA (Operation Risk Self Assessment) method.
Pengelolaan Risiko – Risiko Bank Kesejahteraan
Risks Management of Bank Kesejahteraan
Risiko Kredit Penerapan manajemen risiko kredit di Bank Kesejahteraan dilaksanakan berdasarkan prinsip dual kontrol (four eyes principles) dimana pengambilan keputusan pemberian kredit terhadap seluruh proposal permohonan kredit baik Kantor Pusat maupun Cabang dilakukan dalam forum Kelompok Pemutus Kredit sesuai dengan SK Direksi No.154/2011/SK tanggal 30 Desember 2011 perihal Perubahan Ketentuan Kelompok Pemutus Kredit (KPK). Sistem peringkat kredit yang digunakan untuk mengkuantifikasi risiko yang berhubungan dengan calon debitur senantiasa dievaluasi dan dikaji ulang baik terhadap parameter yang dijadikan dasar penilaian, maupun implementasi dan keamanan dari sistem.
Credit Risk Credit Risk management implementation in Bank Kesejahteraan is done based on four eyes principles where loan granting decision making on all credit proposal in head offices or branches done in the credit approval committee forum in accordance with Directors Decree No. 154/2011/SK dated 30 December 2011 concerning Regulation Amendment of Credit Approval Committee .
108 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Credit ranking system used to quantify the risks related to the debtor candidates is always evaluated and reviewed both from the parameters used as the basic assessment and the implementation and the security of the system.
Risiko Pasar Sebagai bank non devisa, pengelolaan risiko pasar pada Bank Kesejahteraan dilakukan melalui kontrol terhadap risiko yang timbul dari perubahan suku bunga melalui peran aktif ALCO serta penetapan limit – limit risiko pasar agar eksposur tetap sejalan dengan risk appetite.
Market Risk As a non-reserves bank, Bank Kesejahteraan in managing market risk conducts some control on appearing risk from interest rates changes through active role of ALCO and market risk limits establishment so that the exposure works in accordance with risk appetite.
Risiko Likuiditas Bank Kesejahteraan telah memiliki kebijakan yang memadai dalam melakukan pengendalian likuditas agar setiap saat dapat memenuhi semua kewajiban yang jatuh tempo, baik jangka pendek maupun jangka menengah. Fokus Bank Kesejahteraan adalah dapat memastikan tingkat kebutuhan arus kas agar tidak terdapat kendala dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek melalui aset likuid yang terkelola dengan baik, serta memperhatikan diversifikasi atas struktur dana dan sumber dana Bank dalam rangka menjaga agar struktur neraca tetap terjaga dengan sehat dan berkualitas.
Liquidity Risk Bank Kesejahteraan has had an adequate policy so that anytime can fulfill expiring obligations, short term or medium.
Risiko Operasional Pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk meminimalisir potensi risiko operasional yang dapat menyebabkan kerugian finansial maupun non finansial bagi bank. Fokus pengelolaan manajemen risiko dalam mengendalikan risiko operasional adalah efektivitas terhadap sistem pelaporan yang dilakukan melalui metode ORSA (Operational Risk Self Assesment) yang komprehensif dan transparan. Penempatan Risk Officer pada seluruh kantor cabang merupakan bagian dari pelaksanaan manajemen risiko dengan tujuan agar tercipta kecukupan kontrol sesuai dengan kebijakan dan harapan manajemen bank.
Operational Risk Operational risk management aimed to minimize operational risk potential which can cause financial loss or non-financial loss for the bank. Operational risk management focus is on the effectiveness of reporting system through comprehensive and transparent Operational Risk Self Assessment. Risk Officer’s placement in all branches is a part of risk management implementation in order to create control adequacy pursuant to bank management’s policy and expectation.
Risiko Kepatuhan Pengelolaan risiko kepatuhan di Bank Kesejahteraan meliputi risiko kerugian yang timbul akibat tidak mematuhi undangundang, peraturan atau kode etik yang berlaku untuk industri jasa keuangan, dikendalikan oleh Satuan Kerja Kepatuhan sebagai unit yang bertanggung jawab untuk mengevaluasi, menetapkan dan mempertahankan kerangka kerja kepatuhan agar budaya kepatuhan tetap berjalan pada kebijakan kepatuhan regulasi dan prosedur. Disisi lain, kepatuhan terhadap seluruh kebijakan dan prosedur yang mendasari setiap aktivitas bank merupakan tanggung jawab dari semua pegawai dan dipantau secara konsisten.
Compliance Risk Compliance risk management in Bank Kesejahteraan consists of loss risk caused by disobedience to prevailing legislations, regulations or ethic codes for financial service industry, controlled by Compliance working units as the responsible units to evaluate, establish and maintain compliance framework so that compliance culture kept on track of regulations and procedures of compliance policy.
Risiko Hukum Pengelolaan risiko hukum di Bank Kesejahteraan melekat pada Divisi Hukum dan Remedial yang dilakukan melalui tanggung jawab untuk memantau dan mengendalikan potensi kerugian Bank akibat adanya litigasi serta mencegah terjadinya kelemahan dalam perikatan yang dapat menjadi sumber sengketa di kemudian hari.
Legal Risk Legal risk management in Bank Kesejahteraan sticks on Legal and Remedial Division which responsibly monitors and controls bank’s loss potential due to litigation and also avoids agreement weakness which can be a source of conflict in the future.
Risiko Reputasi Kebijakan Bank Kesejahteraan yang menempatkan bahwa perlindungan atas reputasi Bank Kesejahteraan harus
Reputation Risk Bank Kesejahteraan policy which put bank’s reputation preservation must become a priority on all activities every
Bank Kesejahteraan’s attention is to ensure cash flow level as the first priority to avoid problems in fulfilling short term obligation through well managed liquid asset. And it pays more attention to the diversification of financial structure and the Bank’s funding sources in order to manage the quality and the soundness stabilization of balance structure.
On the other hand, compliance to policy and procedure as the basic for the bank’s activities become the employees’ responsibility and is monitored consistently.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 109
time, supported by good control to ensure healthy business conducts through contributions from all organizations to actively preserve the bank’s reputation because this risk can happen independently.
memperoleh prioritas di atas semua kegiatan lain sepanjang waktu, didukung dengan kontrol yang melekat untuk memastikan praktek-praktek bisnis yang sehat melalui peran serta dari seluruh jajaran organisasi untuk berperan aktif menjaga reputasi bank mengingat risiko reputasi dapat terjadi secara independen dari jenis risiko lainnya. Risiko Strategik Pengelolaan risiko strategis di Bank Kesejahteraan merupakan bagian yang melekat dan tidak terpisahkan dari tugas dan tanggung jawab utama Direksi dan kecukupan atas pelaksanaan pengawasan dari Dewan Komisaris. Direksi secara konsisten dan terus menerus melibatkan seluruh unit kerja dan seluruh kantor cabang dalam mengoptimalkan potensi pendapatan Bank dan meminimalisir kemungkinan kerugian melalui rapat kinerja triwulanan.
110
Strategic Risk Strategic risk management in Bank Kesejahteraan is an inherent part and inseparable from main tasks and responsibilities of Board of Directors and the fulfillment of the Board of Commissioners monitoring. The Board of Directors consistently and continuously involves all working units and branches in optimizing bank’s income potentiality and minimizing possible loss in trimester meetings.
Penerapan Kerangka Kerja Basel II Penerapan Kerangka kerja Manajemen Risiko di Bank Kesejahteraan selain berbasis pada pengendalian rasio permodalan agar tetap dapat meng-cover risiko, manajemen bank juga mengupayakan untuk meningkatkan peran built in control dalam rangka penguatan pada kerangka kontrol dengan tujuan agar dapat diperoleh keseimbangan antara risiko dan pendapatan sesuai Rencana Bisnis Bank.
Basel II Framework Implementation Risk management framework implementation in Bank Kesejahteraan other than based on capital ratio control to cover the risks, the bank management also put efforts to improve built in control in order to strengthen the control framework so that the balance between risks and income pursuant to the bank’s business plan can be achieved.
Kerangka kerja Manajemen Risiko telah terintegrasi di seluruh unit kerja baik di Kantor Pusat dan Cabang baik pada lini bisnis, produk, dan aktivitas fungsional lainnya.
Risk management framework has been integrated in all working units in the head office or branches in business, product, and other functional activities.
Kontrol terhadap pelaksanaan manajemen risiko menjadi tanggung jawab seluruh unit kerja, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Audit Intern, dan Risk Officer yang menjalankan fungsi manajemen risiko, fungsi kepatuhan dan fungsi internal kontrol.
Control on the risk management implementation is a responsibility of all working units, Risk Management Working Units, Compliance Working Units, Internal Audit Working Unit and Risk Officer which run the risk management function, compliance function, and internal control function
Stress Testing Stress testing dan scenario analysis digunakan untuk mengukur kemampuan finansial pada Bank Kesejahteraan sebagai informasi bagi manajemen Bank Kesejahteraan agar Bank Kesejahteraan dapat beroperasi secara efektif pada kondisi perdagangan ekstrem yang mungkin terjadi, yang dapat disebabkan oleh faktor ekonomi, hukum, politik, lingkungan dan sosial.
Stress Testing Stress testing and scenario analysis used to measure the bank’s financial ability as information for the bank’s management so that it could operate effectively in an extreme trading condition, caused by economy, law, politics, environmental and social factor.
Persiapan Implementasi Basel III Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang ada, Bank Kesejahteraan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan implementasi Basel III yang berdasarkan road map Bank Indonesia sampai dengan akhir tahun 2012 masih berada pada aktivitas monitoring.
Basel III Implementation Preparation In line with the development of banking industry, Bank Kesejahteraan always monitors the Basel III implementation improvement based on bank Indonesia road map until the end of 2012 still in monitoring activities.
Namun demikian, Bank Kesejahteraan tetap berupaya untuk selalu menjaga posisi rasio KPMM agar tetap sesuai dengan persyaratan dalam Basel III, diantaranya melalui strategi atas permodalan Bank tetap berada pada rasio 10,58%.
Even so, Bank Kesejahteraan still tries to maintain KPMM ratio position so that it is pursuant to Basel III requirement, such as through a strategy to keep Bank’s capital on 10.58% ratio.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Pengembangan Key Risk Indicator Pengembangan Key Risk Indicator dilakukan Bank dengan mempertimbangkan kondisi, historical, risk appetite, dan risk tolerance. Pengembangan ini bersifat dinamis dan mengikuti perubahan kondisi yang menjadi pertimbangan tersebut.
Key Risk Indicator Improvement Key Risk Indicator Improvement done by considering the condition, historical, risk appetite, and risk tolerance. This improvement is dynamic and affected by condition changes which become the consideration.
Pengembangan Risk Database Risk database terus dikembangkan secara berkelanjutan selain untuk mendukung proses manajemen risiko yang meliputi identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko, dan pengendalian risiko juga untuk mempercepat ketersediaan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Risiko guna mendukung pengambilan keputusan manajemen bank.
Risk Database Improvement Risk database is improved continuously to support risk management process including risk identification, risk measurement, risk monitoring, and risk control and also to accelerate information provision in Risk Management Information System in supporting bank’s management decision making.
Sistem Informasi Manajemen Risiko Sistem informasi Manajemen Risiko terkait eksposur kredit, kondisi likuiditas dan maturity profile, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan yang memadai dan mendukung proses pengambilan keputusan oleh Direksi.
Risk Management Information System Risk Management Information System related to the adequate credit exposures, liquidity condition and maturity profile, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk and supports the decision making process by the Board of Directors.
Sistem Pengendalian Intern terhadap Risiko Pengendalian terhadap risiko diimplementasikan melalui ketentuan internal yang memadai sesuai kompleksitas usaha Bank Kesejahteraan, di antaranya penggunaan sistem internal rating dalam pemberian kredit Koperasi, peran aktif Komisaris dan Direksi dalam pengawasan terhadap risiko, penerapan kebijakan risiko, kewenangan serta limit-limit.
Internal Control System for Risks Risk control is implemented through the sufficient internal regulation in accordance with the Bank’s business complexity, including the use of internal rating system in cooperative credit lending, Commissioners and Directors’ active role in monitoring the risks, risk policy implementation, authorities and limits.
Rencana Pengembangan Manajemen Risiko 2012 Sejalan dengan kebijakan dari manajemen Bank Kesejahteraan bahwa di tahun 2012 menjadi tahun pencanangan untuk penguatan permodalan melalui penerapan manajemen risiko yang komprehensif dan terintegrasi, maka Bank Kesejahteraan telah melakukan beberapa langkah, antara lain: Penanaman budaya sadar risiko Pelaksanaan sertifikasi manajemen risiko bagi pegawai yang memenuhi kriteria Memperkuat peranan Risk Officer.
Risk Management Improvement Plan 2012 In accordance with the policy of Bank Kesejahteraan’s management, 2012 would be the capital improvement year by comprehensive and integrated risk management implementation. Therefore, the steps taken by Bank Kesejahteraan are:
Tingkat Kesehatan Bank Bank Kesejahteraan melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara self assessment berdasarkan PBI No. 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan SE BI No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Soundness Valuation of the Bank Bank Kesejahteraan determines its soundness by self assessment based on Bank Indonesia Regulation Number 13/1/PBI/2011 dated 5 Januari 2011 regarding Soundness Valuation of commercial banks and Circular Letter Number 13/24/DPNP dated 25 Oktober 2011 regarding Soundness Valuation of commercial banks. Compositely this valuation as of 31 December 2011 was on the second place or Bank’s soundness was good generally, so that it could face negative significant effects from business condition changes and other external factors. Weakness existence was not significant. It was reflected on the achieved valuation factors, such as:
Secara komposit hasil penilaian untuk posisi 31 Desember 2011 berada pada peringkat 2 atau kondisi kesehatan Bank Kesehatan secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan. Hal tersebut tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain :
Growing risk awareness culture Risk management certification for qualified employees
Strengthening the role of Risk Officer.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 111
No
Faktor – Faktor Penilaian/Valuation Factors
Peringkat/Achieved position
1.
Profil Risiko/Risk profile
Rendah menuju Sedang/Low towards medium
2.
Good Corporate Governance (GCG)
Baik/Good
3.
Rentabilitas/Rentability
Memadai/Adequate
4.
Permodalan/Capital
Memadai/Adequate
Peringkat Kesehatan Bank/Bank’s soundness position
Sehat/Healthy
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT
PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTIES
Bank Kesejahteraan tidak melakukan pelanggaran ketentuan terkait Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dalam hal penyediaan dana kepada Pihak Terkait dengan Bank dan kepada debitur inti/grup.
Bank Kesejahteraan did not violate the rules related to the maximum legal lending limit (BMPK) in providing funds to the related parties with the Bank and large debtors/groups.
Penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan debitur inti/grup per 31 Desember 2011 pada Bank Kesejahteraan adalah sebagai berikut :
Fund provision for related parties and large debtors/group per 31 December 2011 the bank are: Jumlah baki debet/Total
No. Penyediaan Dana/Provision of Funds 1
Kepada Pihak Terkait/To Related Parties
2
Kepada debitur inti/To Debtor Core :
Debitur/Debtor
Nominal (Jutaan Rupiah/Millions of Rupiah)
6
1.667
15
152.061
-
-
- Individu/Individual - Grup/Group Setiap penyediaan dana kepada Pihak Terkait merupakan kewenangan dan diputus oleh Dewan Komisaris, kecuali terhadap penyediaan dana yang ada kaitannya dengan fasilitas kepada Direksi dan Pejabat Eksekutif yang kewenangannya dilimpahkan kepada Direksi sedangkan penyediaan dana kepada debitur besar / inti dilakukan dengan sangat selektif.
Every provision of funds to related parties was Board of Commissioners’ authority and approved by them. Except on provision of funds related to facilities given for Board of Directors and Executive Officers, the authority was on the Board of Directors. Provision of funds to large debtor/core was given very selectively.
PENYIMPANGAN INTERNAL DAN PERMASALAHAN HUKUM
INTERNAL FRAUD AND LEGAL ISSUE
Selama tahun 2011 masih terdapat beberapa penyimpangan internal yang telah dapat diselesaikan dengan baik, terdapat kerugian bagi Bank dengan nilai sebesar Rp100 juta terkait dengan kegiatan operasional Bank yaitu pelanggaran terhadap laporan pemindahan Disaster Recovery Center (DRC).
There were many internal fraud well solved in 2011, and the bank lost Rp100 million related to the bank operational activities, which was the violation of transfer report of Disaster Recovery Centre (DRC).
Selain itu, masih terdapat beberapa permasalahan hukum terkait penyelesaian kredit bermasalah yang telah diajukan melalui proses hukum.
Apart from it, there were some legal affairs related to the nonperforming loan completion that had been registered through legal processes.
TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK
BANK’S FINANCIAL AND NON-FINANCIAL CONDITION TRANSPARENCY
112
Bank Kesejahteraan telah melakukan penyusunan dan penyajian laporan keuangan dan non keuangan secara tepat waktu dengan tata cara, jenis dan cakupan sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Bank Kesejahteraan has done the preparation and presentation of financial statements and statements regarding non financial matters have been conducted in accordance with procedures, types and coverage pursuant to applicable regulations and provisions as stipulated by Bank Indonesia.
Laporan Keuangan Triwulan Bank telah dipublikasikan secara tepat waktu pada Harian Republika, sedangkan Laporan Keuangan Tahunan posisi 31 Desember 2011 telah dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia dan Media Indonesia terbitan bulan Februari 2012. Bank Kesejahteraan juga telah menyampaikan informasi produk serta menyajikan laporan keuangan dan non keuangan pada situs www.bankkesejahteraan.co.id yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
Bank Kesejahteraan telah memiliki Kebijakan, Sistem dan Prosedur penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang mengikat setiap staf/karyawan Bank Kesejahteraan. Hal ini dituangkan dalam bentuk kebijakan internal berupa kode etik yang wajib dipatuhi oleh segenap jajaran Komisaris, Direksi, maupun Pegawai, termasuk dalam hal ini adalah Memo Direksi No. 68/DIR/2010 tanggal 8 Juli 2010 perihal Himbauan Larangan Pemberian Hadiah/Bingkisan kepada Pejabat/ Karyawan/wati Bank Kesejahteraan. Selama tahun 2011 tidak terjadi transaksi oleh Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif Bank yang mengandung benturan kepentingan.
Financial Trimester Bank Report has been published timely on Harian Republika, while Annual Financial Report as of 31 December 2012 has been published on Harian Bisnis Indonesia and Media Indonesia February 2012 edition.
Bank Kesejahteraan also presents products’ information and the financial and non financial report on site www. bankkesejahteraan.co.id can be accessed by public.
CONFLICT OF INTEREST TRANSACTIONS
Bank Kesejahteraan has policies, systems and procedures with regard to the handling conflict of interest which regulate every bank staff/employee. It has been embedded in the internal policies in form of codes of ethics which have to be observed by all Commissioners, Directors and Employees, including Directors Memo No. 68/DIR/2010 dated 8 July 2010 concerning Ban Appeal to Give Presents/gifts to the Officials/Employees of Bank Kesejahteraan. In 2010, there were no transactions carried out by the bank’s Commissioners, Directors, and Executive Officers contained conflict of interest.
HASIL SELF ASSESMENT PENERAPAN GCG
GCG IMPLEMENTATION SELF-ASSESSMENT RESULT
Berdasarkan hasil self asessment Good Corporate Governance (GCG), dapat disimpulkan untuk periode pelaporan 2011 diperoleh Nilai Komposit sebesar 1.975 dengan Predikat Komposit ”Baik”. Peringkat masing-masing faktor dapat dilihat pada tabel (terlampir).
The result of the Bank’s Good Corporate Governance implementation self-assessment for the reporting period of 2011 gives composite score of 1,975 and a composite notation of “Good”. For a rating for each assessed item, please consult the attached table.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 113
Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Gcg Untuk Tahun 2011/The Composite Calculation: GCG Self Assessment for 2011
No
Aspek yang Dinilai
Bobot Weight (a)
Peringkat Rating (b)
Nilai Score (a) x (b)
Assessed Aspect
1.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
0,1
2
0,2
Board of Commissioners Performance of Roles and Responsibilities
Catatan:
Remarks :
-
Jumlah komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan Komisaris telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen.
The total number, membership structure, integrity and competence of the Board of Commissioners comply with applicable regulations. Members are capable of taking action and making decisions independently.
-
Pelaksanaan dan tugas tanggung jawab telah memenuhi prinsip-prinsip GCG, namun perlu dilakukan peningkatan pemantauan anggota Dewan Komisaris terhadap seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
The performance of their roles and responsibilities is in full compliance with the GCG principles. However, it needs supervising improvement on Board of Commissioners members to all organization levels.
-
Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat sesuai jadwal, namun idealnya penyelenggaraan rapat harus dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.
The Board arranged on-schedule meetings, but those should have been attended by all members of Board.
Aspek transparansi anggota Dewan Komisaris telah memenuhi garis-garis Anggaran Dasar yang berlaku dan tidak terdapat pelanggaran perundangan yang berlaku.
Transparency by members of the Board has met the applicable Article of Association and has never violated the prevailing laws and regulations.
-
2.
3.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
0,2
2
0,4
Board of Directors Performance of Roles and Responsibilities
Catatan:
Remarks :
-
Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Direksi telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan kompleksitas usaha Bank.
The total number, membership, integrity and competence of members of the Board of Directors are in line with the prevailing regulations and bank complexity.
-
Anggota Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen serta melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
Members are capable of taking actions and making decision independently. The performance of their roles and responsibilities is in full compliance with GCG principles.
-
Rapat Direksi telah diselenggarakan secara efektif dengan penerapan aspek transparansi yang baik dan tidak pernah melanggar ketentuan/ perundangan yang berlaku.
The Board arranged effective and efficient meetings. Transparency by members of Board has been excellent and its practice has never violated the prevailing lawas and regulations.
-
Masih perlu dilakukannya perbaikan dalam penerapan prinsip GCG dalam seluruh unit kerja agar dapat meminimalisir denda yang yang ditanggung oleh Bank.
The implementation of GCG principles in all working unit is still need of improvement in order to minimize the penalty paid by the bank.
-
Masih belum tercapainya Realisasi target RBB yang telah direncanakan pada awal tahun 2011 terkait permodalan Bank.
The realization of RBB targets, which was planned in the early of 2011, has not been reached yet due to the bank capitalization.
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Catatan:
0,1
2
0,2
Committees and Their Responsibilities Remarks :
-
Komposisi dan kompetensi anggota KomiteKomite telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku Pelaksanaan tugas Komite telah berjalan secara efektif. Rekomendasi Komite-Komite bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan keputusan Dewan Komisaris.
The structures of committees and the competence of their members are in accordance with applicable rules and regulations. All committees perform their functions effectively based on their respective committee’s charters. Recommendations made by the committees have been beneficial and used as reference by the Board of Commissioners in making decision.
-
Penyelenggaraan rapat Komite–Komite telah berjalan sesuai pedoman intern.
Committee meetings have been arranged and scheduled subjects to internal guidelines and have run effectively and efficiently.
114 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
No 4.
5.
Aspek yang Dinilai Penanganan Benturan Kepentingan.
Bobot Weight (a)
Peringkat Rank (b)
Nilai Mark (a) x (b)
0,1
2
0,2
Assessed Aspect Handling of Conflicts of Interest
Catatan:
Remarks :
Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur
The Bank has policies, systems and procedures
penyelesaian benturan kepentingan yang tercakup di
with regard to the handling of conflicts of interests,
dalam buku Kode Etik dan pedoman tingkah laku yang
all of which are contained in the Bank’s Codes of
berisi prinsip-prinsip, kebijakan dan peraturan yang
Ethics and Conduct. These codes set out principles,
harus ditaati oleh setiap Pengurus, Pejabat Eksekutif
policies and regulations to be adhered by the Board,
maupun pegawai. Didalamnya terdapat aturan
Executive Officers and employees. They also have
mengenai penyelesaian benturan kepentingan yang
a comprehensive set of provisions that regulate
lengkap dan efektif.
applicable resolutions to conflicts of interests.
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
0,05
3
0,15
Bank Compliance Function Exercise
Catatan: -
Penerapan Fungsi Kepatuhan oleh Direktur
The Compliance function has been exercised by the
Kepatuhan
Compliance Directors and the Compliance Working
dan
Bidang
Kepatuhan
telah
dijalankan secara efektif dan independen. -
Unit effectively and independently.
Direktur Kepatuhan dan Bidang Kepatuhan telah
The Compliance Director and the Compliance
melakukan review secara berkala mengenai
Working Unit have conducted periodic reviews with
kepatuhan seluruh satuan kerja operasional,
regard to compliance by the majority of the Bank’s
termasuk juga mengupayakan ketersediaan
operational working units, including the availability
pedoman, sistem dan prosedur pada seluruh
of guidelines, systems and procedures compliance
jenjang organisasi secara lengkap sesuai dengan ketentuan
dan
perundang-undangan
for all levels of the organization completely and in
yang
accordance with prevailing laws and regulations.
berlaku. -
Perlu dilakukan pembuatan ketentuan baru sesuai
The new regulations need to be established updated
dengan up date dari BI dan lembaga terkait serta
by BI and related institution and revision of some
revisi terhadap beberapa ketentuan yang sudah
irrelevant regulations to the Bank’s business activities.
tidak relevan terhadap kegiatan usaha Bank. -
Bidang Kepatuhan perlu membuat parameter
The Compliance Unit needs to make parameters
terkait risiko kepatuhan yang meliputi penilaian
related to the compliance risk including all working
seluruh unit kerja. 6.
unit evaluation.
Penerapan Fungsi Audit Intern
0,05
3
0,15
Internal Audit Function Exercise
Catatan:
Remarks :
-
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern telah berjalan
The audit by the public accountant has performed
efektif (independen dan obyektif).
effectively (independent and objective).
Pedoman intern telah sesuai dengan standar
The intern guidelines are in compliance with the
minimum yang ditetapkan SPFAI.
minimum standards set in the SPFAI.
-
Hal yang harus mendapat perhatian kompetensi auditor
dinilai
rendah
dan
masih
perlu
ditingkatkan untuk itu perlu dilakukannya peningkatan kompetensi dan merekrut tenaga auditor yang memiliki pengalaman yang cukup. -
Perlu dilakukannya review terhadap laporan yang disusun setiap bulannya agar lebih berkualitas baik dari segi substansi maupun rekomendasi.
-
Perlu dilakukannya perbaikan terkait piagam audit dengan melakukan penambahan klausula terkait akses terhadap seluruh informasi terkait dengan pelaksanaan audit.
The competence auditor pays more attention on the low-mark things and is needed to be improved. Therefore,
competence
improvement
and
experienced auditor recruitment are required. Monthly report assessment is needed to obtain better quality both substantial and recommendation. The improvement related to the audit certificate is needed by adding some provisions in accordance with the access to all information related to the audit.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 115
No 7.
8.
Aspek yang Dinilai Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Bobot Weight (a)
Peringkat Rank (b)
Nilai Mark (a) x (b)
0,05
1
0,05
Remarks :
Pelaksanaan Audit oleh Akuntan Publik termasuk
The audit by the public accountant as well as the
kualitas dan cakupan hasil audit Akuntan Publik sangat
quality and scope of the audit results are excellent,
baik dan efektif serta sesuai dengan persyaratan dan
and effectively and independently performed, and
kriteria dalam kode etik independen.
followed the set requirements and criteria.
Penerapan
Fungsi
Manajemen
Risiko
dan
Pengendalian Intern
-
0,075
3
0,225
Bank telah mempunyai kebijakan mengenai
that outline policies, procedures and processes with respect to setting limits in managing risks.
penetapan limit dalam rangka pengelolaan risiko.
-
-
Bank telah memiliki Divisi Manajemen Risiko
The Bank has already set up a risk management
dibawah Direksi dan Komite Pemantau Risiko
division under the Directors and Risk Oversight
ditingkat Komisaris.
Committee at Commissioners level.
Pelaksanaan proses peduli risiko sudah dilakukan
The implementation of risk concern process has
sejak dini dan masih perlu ditingkatkan pada
performed earlier and is still in need of improvement
semua tingkatan organisasi.
at every organization levels.
Masih perlu dilakukan peningkatan fungsi internal
The
kontrol, evaluasi dan up dating terus menerus guna
meningkatkan
keandalan
sistem
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposure) Catatan: Bank teIah memiliki kebijakan, sistem dan dengan penyediaan dana kepada pihak tekait dan penyediaan dana besar, namun masih perlu dilakukan penyempurnaan sesuai dengan kondisi usaha bank yang semakin berkembang.
-
-
control
function
improvement,
order to improve intern control system reliability. 0,075
2
0,15
Provision of fund to Related Parties and Large Exposures Remarks :
prosedur tertulis dan lengkap yang berhubungan
-
Internal
evaluation, and regular update are still performed in
pengendalian intern.
-
Exercise
The Bank already has risk management guidelines
mengatur kebijakan, prosedur dan proses -
Risk Management and Internal Control Function Remarks :
Pedoman Penerapan Manajemen Risiko, yang
The Bank has written, updated and comprehensive policies, systems and procedures with regard to exposures to related parties and large exposures. However, it still needs more perfection in accordance with the developing business condition of the bank.
Tidak pernah ada pelanggaran dan pelampauan
There was no violation and exceeded LLL and also
BMPK maupun prinsip kehati-hatian.
prudential principles.
Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur
Provision of fund to related parties and Large
besar telah dilakukan sesuai ketentuan BI dan
Exposures has been performed in accordance with
sampai dengan saat ini tidak terdapat pelampauan
Bank Indonesia’s regulations and there has been no
maupun pelanggaran BMPK.
violation and exceeded LLL.
Dalam pengambilan keputusan atas penyediaan dana
kepada
pihak
terkait,
independensi
pengurus selalu terjaga baik dan obyektif. Tidak terdapat intervensi atau tekanan dari pihak manapun.
116
External Audit Function Exercise
Catatan:
Catatan:
9.
Assessed Aspect
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
In every decision made on the provision of fund to the related parties, the management’s independency was well maintained and objective. There has been no intervention or pressure from any parties.
No
Aspek yang Dinilai Transparansi
10
Kondisi
Keuangan
dan
Bobot Weight (a)
Peringkat Rank (b)
Nilai Mark (a) x (b)
0,15
1
0.150
Non
Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal
Transparency of the Bank’s Financial Conditions, GCG Implementation and Internal Reports
Catatan:
Remarks :
-
Bank telah transparan dalam menyampaikan
The Bank has been highly transparent in providing
informasi keuangan dan non-keuangan kepada
information on both financial and non-financial
publik yang dilakukan melalui home page Bank
issues to the public through the Bank’s home page
-
-
dan media yang sangat mudah diakses.
and accessible media.
Cakupan informasi keuangan dan non-keuangan
Financial and non-financial information is available
tersedia secara tepat waktu, lengkap, akurat,
timely, comprehensively, accurately, in whole and in
terkini dan utuh.
an updated form.
Bank telah transparan dalam menyampaikan
The Bank has been transparent in providing
informasi
information about its products and services, applying
pengaduan
-
produk
dan
nasabah
jasa,
dengan
pengelolaan serta
a very effective customer response system, and
memelihara data dan informasi pribadi nasabah
maintains highly sufficient customers’ personal data
dengan memadai.
and information.
efektif
The Bank’s management and information system,
Sistem informasi dan manajemen Bank khususnya terkait
Sistem
Pelaporan
Internal
particularly in relation to the internal report
mampu
system, is capable of providing timely, accurate,
menyediakan data dan informasi dengan tepat
comprehensive, reliable and effective data and
waktu, akurat, lekap dan handal serta efektif untuk
information for the decision-making process by the
pengambilan keputusan manajemen. 11
Assessed Aspect
management.
Rencana Strategi Bank
0,05
2
0,1
Catatan: -
Remarks :
Rencana Bisnis Bank (Bussiness Plan) telah sesuai dengan visi dan misi Bank
serta
The Bank’s business plan are in line with its vision
Rencana
and mission s well as its corporate plan all of which
Koporasi (Corporate Plan) Bank yang disusun
have been realistically planned by considering all
secara realsitis dengan memperhatikan seluruh
internal and external factors, prudential principles
faktor eksternal dan internal, prinsip kehati-hatian
and banking soundness principles.
dan asas perbankan yang sehat. -
In making the Bank’s Business Plans are still in need of
Perlu dilakukan perbaikan dan penyesuaian dalam
improvement and adjustment, so that what the Bank
pembuatan Rencana Bisnis Bank (Bussi Nilai Komposit/Composite Score
Bank Strategic Plan
had been planned can be well realized. 1
Sesuai hasil self assessment penilaian GCG maka berdasarkan rincian peringkat masing-masing faktor pada tabel diatas, nilai komposit yang diperoleh PT Bank Kesejahteraan Ekonomi adalah 1,975 dengan predikat “Baik”.
1,975
Tata Kelola Baik/Good Management
Based on the GCG self assessment seen from the table above, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi earn 1.975 point and come into the category of “Good”.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 117
Pengembangan
Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi Human Resources and Information Technology
118
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
120 Sistem Penerimaan Pegawai Recruitment System
121 Strategi Penerimaan Pegawai Recruitment Strategy
121 Upaya Peningkatan Kompetensi SDM Improvement on Human Resources Competency
123 Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Employees’ Performance Evaluation System
126 Pelaksanaan Kesetaraan dan Kesejahteraan Pegawai Implementation of employees’ welfare and equality
127 Perbandingan Rasio Gaji Tahun 2011 Salary ratio comparison in 2011
127 Rencana dan Strategi Sumber Daya Manusia Tahun 2012 The Implementation of Corporate Social Responsibility in 2011
127 Komposisi Jumlah Pegawai The Employee Structure
128 Whistleblowing System Whistle-Blowing System
129 Teknologi Informasi Information Technology
130 Pengembangan Sumber Daya Manusia di IT Human Resources Development in IT
130 Rencana Pengembangan IT di Masa Mendatang IT Development Plan in the Future Information Technology
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 119
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Kemampuan Bank Kesejahteraan dalam mempertahankan keberhasilannya mencapai perolehan kinerja yang membanggakan di tahun 2011 tidak terlepas dari peran serta segenap pegawai Bank Kesejahteraan sebagai asset utama bank dalam membangun kekuatan kinerja. Selain berfokus pada orientasi perolehan laba, Bank Kesejahteraan mengelola segenap pegawai melalui Divisi Sumber Daya Manusia yang mempunyai visi, yaitu :
The ability of Bank Kesejahteraan in preserving its achievement of excellent performance in 2011 could not be separated from the contribution of all Bank Kesejahteraan’s employees and staffs as the most important assets in building the work performance power. Besides focusing on the profit oriented, Bank Kesejahteraan manages every employee it has through Human Resources Division. The Division’s visions are:
1. Menjadi partner strategis dalam pengelolaan dan pengembangan SDM seiring dengan peningkatan bisnis bank. 2. Mencetak pegawai dengan knowledge dan skill yang tinggi didukung dengan attitude yang baik. 3. Melakukan transformasi budaya kerja melalui nilai-nilai dasar (Core Values) perusahaan yang meliputi : Integritas (Integrity) Kerjasama Tim (Team Work) Fokus pada nasabah (Focus on Customer) Orientasi pada Hasil Tanggung jawab Peningkatan terus menerus 4. Sebagai pilihan pegawai dalam mengembangkan karirnya.
1. Becoming a strategic partner in human resources management and development along with the bank’s business improvement. 2. Producing skilful employees with excellent knowledge supported with good attitude. 3. Doing work culture transformation through company’s Core Values as their choices in developing their carriers. The Core Values are: Integrity Team work Focus on Customer Result oriented Responsibility Continuous improvement 4. As employees’ choice in developing its carrier.
Bank Kesejahteraan berkomitmen senantiasa melakukan transformasi untuk dapat meningkatkan perolehan laba pada tahun-tahun mendatang secara berkesinambungan. Salah satunya dilakukan oleh Divisi SDM mulai dari proses rekrutment, pengembangan kompetensi, perencanaan karir pegawai, peningkatan kesejahteraan pegawai dan penerapan budaya kerja yaitu:
Bank Kesejahteraan committed to do the transformation continuously in order to increase profit earned in the future years. The transformations performed by Human Resource Division are recruitment process, competence development, employees’ carrier planning, and employees’ welfare improvement and work culture implementation. The work cultures are:
1. Membangun dan memperbaiki organisasi dan sistem SDM secara terus menerus untuk menunjang bisnis, meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja pegawai. 2. Meningkatkan kualitas dari jasa SDM dengan meningkatkan efisiensi, kecepatan kerja, akurasi, dan proses kerja SDM. 3. Merekrut, mengembangkan dan mempertahankan personel yang berkualitas melalui: a. Program Pengembangan b. Peningkatan Kompetensi Pegawai 4. Menjadi agen perubahan.
1. Building and fixing the human resources organization and system continuously in order to support business, improve the productiveness and employees’ work satisfaction. 2. Upgrading quality of human resources service by improving work efficiency, pace, accuracy and process of human resources. 3. Recruiting, developing and preserving high-quality personals through: a. Development Program b. Upgrading Employees’ Competence 4. Becoming agents of change
Sistem Penerimaan Pegawai Bank Kesejahteraan menyadari sepenuhnya bahwa perkembangan Bank Kesejahteraan harus senantiasa diimbangi dengan kekuatan segenap pegawai dalam upaya membangun kinerja bank sesuai dengan rencana dan strategis yang ditetapkan di samping kepatuhan terhadap koridor yang berlaku. Menjawab tantangan industri perbankan yang semakin ketat, Bank Kesejahteraan terus meningkatkan kompetensi dan kuantitas Sumber Daya Manusia sesuai dengan perkembangan bisnis usaha bank.
Recruitment System Bank Kesejahteraan realized that the Bank development must be balanced with the power of all employees in order to build the bank’s performance in line with the stipulated plans and strategies and compliance with the prevailing corridor. Taking the challenge of competitive banking industry, Bank Kesejahteraan keeps improving competence and quantity of Human Resources in accordance with bank business development.
Sistem penerimaan calon pegawai pada Bank Kesejahteraan dilakukan dengan berpedoman kepada BPP Rekrutmen No.97/2006/ SK. Kebijakan rekrutmen dibagi menjadi tiga golongan level pegawai yaitu :
Recruitment system in Bank Kesejahteraan is based on BPP Recruitment No. 97/2006/SK. Recruitment Policy is divided into three levels:
120 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Level Officer Untuk mengisi kebutuhan pegawai di level Officer, Bank Kesejahteraan senantiasa menganut kebijakan promosi dari dalam (internal) Bank, sehingga penerimaan pegawai baru dapat menggantikan posisi jabatan yang kosong akibat adanya promosi terhadap pegawai internal. Apabila terdapat kebutuhan tenaga Officer yang tidak tersedia dari internal Bank maka kebijakan yang diambil adalah melalui penyelenggaraan program pendidikan “Officer Development Program” baik internal maupun eksternal atau melalui rekruitmen khusus (special hired) sesuai dengan kebutuhan.
Officer Level To fulfil the needs of employee at officer level, Bank Kesejahteraan always applies the policy of bank internal promotion, so that new recruited employees can replace the vacant position due to the internal promotion. If the bank does not have the relevant officer from the bank, the bank will implement the policy of holding an “Officer Development Program”, both from the bank’s internal and external and through special hired if necessary.
Level Clerical Kebijakan yang dianut untuk memenuhi kebutuhan pegawai Clerical adalah merekrut para lulusan baru (fresh graduate) yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan/disyaratkan untuk mengisi posisi tersebut. Level Non Clerical Kebijakan yang dianut untuk memenuhi kebutuhan pegawai non clerical adalah melalui perusahaan alih daya tenaga kerja (outsourching) dengan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
Clerical Level The policy applied to fulfil the needs of clerical employees is recruiting fresh graduates who have the required qualification to be hired in that position.
Non-Clerical Level The policy applied to fulfil the needs of non-clerical employees is recruiting outsourced employees by considering the law and regulation of manpower.
Strategi Penerimaan Pegawai Agar dapat selalu dapat menyediakan tenaga kerja yang berkualitas dan handal untuk mengikuti Rencana Bisnis Bank, strategi yang diterapkan dalam proses rekrutmen adalah melalui kegiatan pemasangan iklan di media elektronik (Jobstreet, Jobsdb, Lion jobs), mengikuti event bursa kerja, pemasangan iklan lowongan kerja di website universitas ternama dan website Bank Kesejahteraan, campus hiring, atau talent scouting.
Recruitment Strategy In order to provide high quality and reliable employees to follow the Bank’s Business Plans, the strategies applied in the recruitment process are advertising in electronic media (Jobstreet, Jobsdb, Lion jobs), joining job search event, advertising vacancies in the website of well-known universities and the website of Bank Kesejahteraan, campus hiring, and talent scouting.
Upaya Peningkatan Kompetensi SDM Sesuai dengan BPP Pendidikan & Pelatihan No 113/2009/SK upaya peningkatan kompetensi SDM yang dilakukan dengan menganggarkan anggaran Bank sebesar kurang lebih 5 % dari biaya personalia yaitu Rp2.520 juta. Seluruh pelatihan yang diselenggarakan bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kompetensi (kompetensi umum, kompetensi teknis) setiap pegawai secara terarah dan berkesinambungan.
Human Resources’ Competency Upgrading Efforts According to BPP of Education and Training No. 113/2009/SK, human resources competence upgrading efforts is done by allocating about 5% of the bank’s budget from personnel cost, worth Rp. 2,520 millions. All trainings are aimed to continuously build and upgrade the competency (core competency, technical competency) of every employee.
Program Pendidikan dan pelatihan disusun setiap akhir tahun oleh Divisi SDM dengan memperhatikan usulan dari seluruh unit kerja, kompetensi pegawai dan anggaran yang tersedia.
Education and training program is arranged in every end of the year by Human Resources Division by considering suggestions from all working units, employees’ competency and provided budget.
Selama tahun 2011, Divisi SDM telah menyelenggarakan sebanyak 98 pelatihan bagi pegawai yang bersifat inhouse/outhouse serta diikuti oleh 246 orang pegawai atau sebanyak 78,34% pegawai telah mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan perusahaan. Rencana pelatihan tahun 2011 telah direalisasikan sebesar 100% dari rencana kebutuhan pelatihan yang dibuat. Hal ini menggambarkan bahwa seluruh program pendidikan/pelatihan seluruhnya telah dijalankan untuk memenuhi/ meningkatkan kompetensi pegawai.
During 2011, Human Resources Division has held 98 in-house/ outhouse trainings for employees and attended by 246 employees or 78.34% of the total employees. Training Plans in 2011 has been realized 100% of the plans made. It describes that all education/ training programs has been performed to fulfil/improve the employees’ competence.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 121
Dalam rangka pencapaian pemenuhan kompetensi pegawai maka kebijakan program pendidikan dan pelatihan pegawai disusun sesuai jenis pelatihan. a. Program orientasi pegawai baru di lingkungan Bank Kesejahteraan Program ini ditujukan untuk memberikan pembekalan kepada pegawai baru mengenai visi dan misi, struktur organisasi, tata tertib, dan budaya kerja serta produk Bank Kesejahteraan sehingga diharapkan dapat membentuk sikap, perilaku yang dianut oleh setiap pegawai di Bank Kesejahteraan. b. Program peningkatan kompetensi pegawai Program ini ditujukan meningkatkan pengetahuan, keahlian dan pengetahuan serta kompetensi (core competency, tehnical competeny) dari semua pegawai Bank Kesejahteraan melalui penyelenggaraan pelatihan bersifat inhouse, outhouse, seminar, workshop maupun employee gathering. c. Pengembangan karir Program ini ditujukan untuk menciptakan tenaga-tenaga junior officer dalam jangka waktu tertentu dalam mengisi kebutuhan akibat adanya pengembangan organisasi, proses suksesi maupun dalam rangka perencanaan jenjang karir. Program ini diperuntukkan untuk fresh graduate yang direkrut khusus mengikuti program ini dan pegawai internal yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Bank Kesejahteraan guna mengikuti program ini. d. Program pelatihan profesi & sertifikasi Program ini ditujukan meningkatkan kompetensi pegawai yang diperlukan, disyaratkan untuk jabatan tertentu atau memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh regulator (Bank Indonesia) melalui pelatihan sertifikasi manajemen risiko, sertifikasi auditor, sertifikasi IT.
In order to achieving the employees’ competence sufficiency, the policy for education and training programs is arranged in accordance with the type of training. a. New employees Orientation Program in Bank Kesejahteraan.
Berikut program pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan pada tahun 2011 yang dibagi menjadi lima besaran program : Program Penunjang Bisnis (Program Peningkatan Kompetensi) a. Komunikasi Efektif b. Sales Presentation Skill c. Train for Trainers d. Problem Solving e. Service Excellence f. Dasar-Dasar syariah
Here are education and training programs held in 2011 which divided in five groups of programs. Business Supporting Programs (Competency Upgrading Programs) a. Effective Communication b. Sales Presentation Skill c. Training for Trainers d. Problem Solving e. Service Excellence f. Basics of Sharia
Sertifikasi dan Ketentuan (Program Sertifikasi) a. Refresh Manajemen Risiko b. Ujian Manajemen Risiko Level 1 sd 3 c. Induction Training d. Sosialisasi APU/PPT e. Sosialisasi Risiko Operasional f. Sosialisasi Risiko Teknologi Informasi g. Sertifikasi Bancassurance
122 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
The program is aimed to provision for the new employees concerning visions and missions, organizational structure, regulations, work culture and product knowledge of Bank Kesejahteraan. It is expected to build attitude and behaviour of the Bank’s employees. b. Employees’ Competency Upgrading Program The program is aimed to improve the knowledge, skill and competence (core competency, technical competency) of all employees of Bank Kesejahteraan through in-house/ outhouse trainings, seminars, workshops, and employee gathering. c. Carrier Development The program is aimed to produce junior officers in particular terms to fulfil the needs of officers as the effect of organization development, succession and due to the carrier planning. The program is dedicated for special recruited fresh graduates and internal officers who have met the requirement stated by Bank Kesejahteraan.
d. Professional and Certification Training Program The program is aimed to upgrade the employees competency needed. It is required for particular function or to fulfil the regulation qualified by the regulator (Bank Indonesia) through risk management certification trainings, auditor certification, IT certification.
Certification and Regulation (Certification Program) a. Risk Management Refreshment b. Risk Management Test Level 1 to 3 c. Induction Training d. AML/PTF Socialization e. Operational Risk Socialization f. Information Technology Risk Socialization g. Bancassurance Certification
Workshop & Pemenuhan Kompetensi (Program pemenuhan kompetensi) a. Sosialisasi payroll, LBU b. Pelatihan Aplikasi Rating c. Dasar-Dasar Akuntansi d. Know Your Customer e. Pelatihan PPH 21, 23, Pajak Badan f. Internal Audit Tools g. Optimalisasi Hot Money
a. b. c. d. e. f. g.
Corporate Culture a. Workshop RM Kredit b. Workshop RM Dana c. Workshop Operasional
Corporate Culture a. Workshop for Credit Relation Manager b. Workshop for Fund Relationship Manager c. Operational Workshop
Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Penilaian kinerja pegawai yang dilakukan pada Bank Kesejahteraan menggunakan KPI (Key Performance Indicator) sesuai dengan BPP Pedoman Penyusunan & Penilaian Kinerja Pegawai No 10/2007/ SK untuk seluruh pegawai Bank Kesejahteraan yang telah berstatus sebagai pegawai tetap dan dilakukan dengan jangka waktu mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
Workshop and Competency Fulfilment (Competency Fulfilment Program) Payroll Socialization, LBU Rating Application Training Basics of Accounting Know Your Customer Tax Article 21, 23 and Tax Agency Training Internal Audit Tools Hot Money Optimization
Employees’ Performance Evaluation System Employees’ Performance evaluation performed in Bank Kesejahteraan uses KPI (Key Performance Indicator) based on BPP of Employees’ Performance Preparation and Assessment Guidelines No. 10/2007/ SK for all permanent employees of Bank Kesejahteraan and performed within 1 January to 31 December.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 123
Setiap awal tahun, seluruh unit kerja melakukan kegiatan perencanaan untuk menetapkan sasaran kinerja, review penilaian kinerja (dilaksanakan 3 bulanan) untuk menilai dua unsur pengukuran utama yaitu Indikator Pencapaian Hasil (KPI) dan Kompetensi (kompetensi umum dan kompetensi teknis).
At the beginning of the year, all working units do the planning to set the performance target, performance assessment review (performs every 3 months) to assess 2 assessment elements, they are Key Performance Indicator and Competency (Core Competency and Technical Competency).
Prinsip yang digunakan dalam penilaian kinerja adalah keadilan, keterbukaan, objektif dan langsung.
Some principles used in performance assessment are fairness, openness, objectiveness and direct.
Pembobotan Komponen Kinerja Setiap Level Pegawai The following are performance components weighing chart: Level pegawai/ Employees’ level KPI
Direksi/ Board of Directors
Pemp Divisi , Pemp Cabang Pemp bidang/ Division, Branch, and Sector Manager
Officer
Clerical
0,9
0,7
0,7
0,5
0,1
0,25
0,2
0,15
0,3
0,05
0,1
0,35
0,7
Non Clerical
Kompetensi/Competence - Umum/core - Teknis/technical
Selanjutnya setiap unsur dalam komponen Kinerja KPI sendiri masing-masing diberi pembobotan tertentu yang diatur sebagai berikut : a. Pemberian bobot diberikan berdasarkan tingkat kepentingan unsur KPI bagi organisasi dan individu. Bila unsur KPI semakin penting di dalam kinerja individu maupun organisasi maka bobot yang diberikan akan semakin besar relative terhadap unsur KPI lainnya. b. Pemberian bobot ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara atasan atau penilai dan pegawai dengan mengacu pada tujuan dan rencana kerja organisasi maupun unit kerja terkait. c. Bobot terkecil yang dapat diberikan untuk setiap unsur KPI adalah 5%. d. Total bobot dari seluruh unsur KPI adalah 100%.
124 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Then each element of the KPI performance components will be weighed as follows: a. Weight given based on the KPI element importance level for the organization and personnel. The more important KPI element in personnel and organization performance the bigger weight given from other elements. b. Weight given based on agreement between higher officers or assessor and employees referring to organization goal and working plan or related working unit. c. The smallest weight given for each KPI element is 5%. d. Total weight from all KPI elements is 100%.
Skala penilaian yang digunakan untuk menilai prestasi kerja dalam mencapai sasaran/tujuan KPI adalah sebagai berikut: Nilai/Score 60
50
40
30
20
10
Assessment scale used to assess performance in order to achieve KPI target/goal is:
Definisi/Definition Jauh melampaui target yang ditetapkan (lebih dari 120% dari target)
Far exceeding established target (range 120% over the target) Melampaui target yang ditetapkan (antara 100-120% melebihi target)
Exceed the established target (range 100-120% over the target) Mencapai target yang ditetapkan (antara 100%-105% melebihi target)
Reach the established target (range 100%-105% over the target) Mendekati target yang ditetapkan (antara 80%-99% dari target)
Close to established target (range 80%-99% from the target) Tidak mencapai target yang ditetapkan (antara 60%-79% dari target)
Not achieved target (range 60%-79% from the target) Sangat jauh dari target yang ditetapkan (kurang dari 60% dari target)
Far less from the target (less than 60% of the target)
Hasil penilaian prestasi kerja digunakan sebagai dasar dalam menyusun kebutuhan program pelatihan/pengembangan pegawai, penetapan bonus, penetapan kenaikan gaji, dan promosi.
This performance assessment is used later for employees’ development/training program, bonus determining, raise determining, and promotion.
Penerapan reward di tahun 2011 didasarkan berdasarkan penilaian KPI di tahun 2011 dan di tahun 2011 Bank Kesejahteraan telah memberikan reward kepada sebanyak 29 orang pegawai berupa paket wisata ke Singapore/Malaysia dan kepada sebanyak 13 orang diberikan paket wisata ke Beijing.
Reward management in 2011 is based on KPI assessment in 2011. In 2011, Bank Kesejahteraan gave rewards to 29 employees in a form of holiday package to Singapore/Malaysia and to 13 people to Beijing.
Penerapan punishment yang dilakukan mengacu kepada BPP Tata Tertib & Sanksi No 52/2010/SK tanggal 22 April 2010 meliputi dari jenis pelanggaran dan sanksi yang terdiri dari surat teguran, surat peringatan pertama, kedua & ketiga/terakhir.
Punishment management referring to BPP Rules & Punishment Decree Number 52/2010/SK dated 22 April 2010 concerning the types of violation and punishments consist of dunning letter, first warning letter, the second and the third/ the last.
Selama tahun 2011 telah diberikan surat teguran kepada sebanyak 7 pegawai, surat peringatan kepada 8 orang pegawai. Semua surat surat teguran dan surat peringatan yang diberikan kepada pegawai pada tahun adalah untuk pelanggaran mengenai kedisipinan dan administratif, tidak ditemukan pelanggaran yang bersifat fraud (kecurangan).
In 2011 dunning letters have been given to 7 employees, and warning letters to 8 employees. All dunning and warning letters given are for disciplinary and administrative violation, there were no fraud violations.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 125
Pelaksanaan Kesetaraan dan Kesejahteraan Pegawai Bank Kesejahteraan senantiasa memberikan kompensasi kepada setiap pegawai untuk memberikan penghargaan atas prestasi kinerja dari setiap pegawai. Sistem remunerasi dan tunjangan yang diperoleh pegawai Bank Kesejahteraan dirumuskan berdasarkan jenjang kepangkatan (grade 1 sampai dengan grade 15) yang disusun berdasarkan kompetensi yang ditetapkan sesuai dengan BPP Sistem Imbalan Jasa No 90/2011/SK tanggal 20 Juli 2011. Komponen paket imbalan jasa yang diterima setiap pegawai terdiri dari penghasilan netto gaji bulanan yang merupakan penjumlahan dari gaji pokok dan tunjangan lain, bantuan/ fasilitas/tunjangan lain di luar gaji dan jaminan sosial, insentif yang diberikan pada saat tertentu dengan mempertimbangkan kinerja perusahaan dan kinerja pegawai, fasilitas tertentu lainnya yang melekat pada tugas dan jabatan, serta pajak pendapatan yang ditanggung sepenuhnya oleh Bank. Besar kecilnya paket imbalan jasa yang diterima oleh masingmasing pegawai ditentukan oleh status kepegawaian dari pegawai yang bersangkutan, pangkat/grade yang ditetapkan oleh Bank, target bagi tenaga pemasar, prestasi kerja dari pegawai, domisili/daerah kerja, dan jabatan yang dipercayakan oleh Bank Fasilitas lain yang diberikan untuk menunjang kesejahteraan pegawai, antara lain tunjangan kesehatan yang diberikan kepada pegawai tetap, dan menyesuaikan dengan grade, fasilitas perumahan yang diberikan kepada Pimpinan Cabang atau Wakil pimpinan Cabang yang berasal dari luar daerah dimana cabang tersebut berada, Tunjangan Hari Raya yang diberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap dan bagi pegawai kontrak dengan masa kerja lebih dari tiga bulan, tunjangan anak sekolah yang diberikan pada pegawai yang telah berstatus tetap untuk membantu menjamin tersedianya fasilitas pendidikan bagi keluarganya, pinjaman bagi pegawai yang diberikan kepada pegawai yang telah berstatus tetap dengan masa kerja tertentu dan jangka waktu pinjaman yang telah diatur dalam ketentuan tersendiri, dan tunjangan cuti, diberikan kepada pegawai yang telah memiliki masa kerja 12 bulan terus menerus sejak tanggal masuk. Pemberian bonus atas laba yang disesuaikan dengan pencapaian laba perusahaan yang diberikan dalam bentuk tambahan pendapatan, pendidikan maupun paket wisata. Bonus tidak berikan kepada setiap pegawai hanya kepada pegawai dengan prestasi kerja individu terbaik. Pemberian jasa produksi merupakan insentif untuk keberhasilan meningkatkan produktifitas oleh pegawai yang dikaitkan dengan keberhasilan peningkatan produktifitas yang dikaitkan dengan pencapaian laba perusahaan. Jasa produksi diberikan berdasarkan produktifitas yang dikaitkan dengan pencapaian KPI baik individu maupun kelompok. Bank Kesejahteraan juga memberikan sumbangan sosial kepada pegawai dengan ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan, antara lain berupa sumbangan pernikahan, sumbangan duka cita, dan sumbangan musibah bencana alam (gempa, tanah longsor, banjir, kebakaran).
126 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Implementation of employees’ welfare and equality Bank Kesejahteraan always gives compensation to the employees as a reward for their performance achievement. Remuneration and allowances system received by Bank Kesejahteraan’s employees arranged and based on position levels (grade1 to grade 15) established by their competence pursuant to BPP Service Rewarding System Decree Number 90/2011/SK dated 20 July 2011.
Reward package consists of net salary income is the sum of base salary and allowances included in salary, aid/facilities/ allowance non salary and social security, incentives given at certain moments considering company’s performance and employees’ performance like bonuses and product service, certain facilities attached to tasks and positions, income taxes are Bank’s responsibility.
The amount of service reward package received by employees depends on employment status, positions/grades in the bank, target for marketing officer, employees’ performance, domicile/ working area, position trusted by the bank.
Other facilities given to support the employees welfare are health allowance for permanent employees and grade considered, housing facilities for Branch Manager or Branch Vice Manager who comes from other city, Holiday allowance for permanent employees and for non-permanent employees who have worked for more than three months, education allowance for permanent employees’ children to assure the education facility provision, loan for permanent employees with certain office time and certain credit term, leave allowance for employees with 12 months of office time since they were hired.
Bonuses of profit depend on company profit achievement are given in form of salary addition, education scholarship or holiday package. Bonuses given only for certain employees with the best performance.
Product service is incentives for the success improving company’s profit related to their productivity. Product service given depends on the productivity related to KPI achievement individually or in groups.
Bank Kesejahteraan also provides social donations to certain employees who meets the company’s provisions, like wedding donations, grief donations, disasters donations (earthquake, landslide, flood, fire).
Perbandingan Rasio Gaji Tahun 2011 1) Perbandingan rasio gaji tertinggi dengan gaji terendah khusus untuk pegawai tetap sampai dengan batas pelaksana adalah 1 : 9. 2) Perbandingan rasio gaji direksi tertinggi dengan gaji terendah adalah 1 : 1,25. 3) Perbandingan rasio gaji komisaris tertinggi dengan gaji terendah adalah 1 : 1,10. 4) Perbandingan rasio gaji direksi tertinggi dgn gaji pegawai tertinggi adalah 1 : 3.
Salary ratio comparison in 2011 1) Ratio of the highest to lowest salaries comparison for permanent employees until the operative limit is 1 : 9.
Rencana dan Strategi Sumber Daya Manusia Tahun 2012 Demi terciptanya Sumber Daya Manusia yang lebih berkompeten di kemudian hari untuk mendukung perkembangan bisnis Bank Kesejahteraan, maka di tahun 2012, Bank Kesejahteraan telah menetapkan beberapa kebijakan di bidang Sumber Daya Manusia antara lain: Pengembangan sarana dan prasarana manajemen terkait struktur organisasi Bank Kesejahteraan, perbaikan peraturan dan kebijakan internal yang mengatur. Perbaikan sistem remunerasi pegawai. Peningkatan kompetensi seluruh pegawai melalui efektifitas program pelatihan, pendidikan, dan sertifikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi terkait pengembangan jaringan kantor dan bisnis Bank Kesejahteraan. Menyusun jenjang karir dalam rangka kaderisasi pimpinan melalui program talent scouting dan MMDP. Memperkuat internalisasi budaya kerja kepada seluruh pegawai Bank Kesejahteraan. Perbaikan pelaksanaan program Corporate Social Responsibility Bank Kesejahteraan untuk dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat luas.
The Implementation of Corporate Social Responsibility in 2011 In order to produce qualified and competence human resources in the future to support business development, Bank Kesejahteraan has embedded some policies in the field of human resources:
Komposisi Jumlah Pegawai Berdasarkan data kepegawaian Bank Kesejahteraan per akhir tahun 2011 berjumlah 325 pegawai (termasuk direksi, komisaris, staf ahli, pegawai kontrak, dan outshouching). Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 17% lebih tinggi dari jumlah pegawai yang tercatat pada tahun sebelumnya.
The Employee Structure Based on the employment database of Bank Kesejahteraan in as of 2011, there are 325 employees (including directors, commissioners, expert staffs, non-permanent and outsourcing employees). The number of employees increases 17% higher than the previous year.
2) Ratio of the highest to lowest salaries comparison for directors is 1 : 1.25. 3) Ratio of the highest to lowest salaries comparison for commissioners is 1 : 1.10. 4) Ratio of the highest director to highest employee salaries comparison is 1 : 3.
Management equipment and infrastructure development related to the organizational structure of Bank Kesejahteraan, regulation amendment and obliged internal policy. Remuneration system improvement Employees’ Competency Improvement through training, education, and certification program effectiveness according to the organization requirement related to the office network development and Business of Bank Kesejahteraan. Composing the carrier steps due to the leader regeneration through talent scouting and MMDP programs. Strengthen work culture internalization to all employees of Bank Kesejahteraan. Improvement of Corporate Social Responsibility program implementation as the bank’s advantage value for public.
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Members of Employees Based On The Education Level 2010 No
Pendidikan/Education Level
2011
Tetap/Permanent
Non Tetap/ Non-Permanent
TetapPermanent
Non Tetap/ Non-Permanent
2
-
2
1
S3/Doctoral
-
2
S2/Magister
10
6
11
5
3
S1/Bachelor
98
58
106
73
4
Diploma/Diploma
19
15
23
13
5
SLTA/Senior High School
8
51
6
76
6
SLTP/Junior High School
5
2
5
-
7
SD/Elementary School
3
-
3
-
143
134
154
171
Jumlah/Total*)
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 127
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan Members of Employees Based On The Function No
Kelompok Jabatan/Level of Function
2010
2011
1
Pemimpin Divisi/Division Chairmen
7
8
2
Pemimpin Cabang/Branch Manager
6
6
Pemimpin Capem/Sub-Branch Manager
3
4
3
Wakil Pemimpin Cabang/Branch Vice Manager
4
4
Pemimpin Bidang/Board Chairmen
18
20
4
Staf/Staffs
105
98
5
Pelaksana/Administrators
57
85
6
Non Clerical/Non Clerical Jumlah/Total
65
89
265
314
2010
2011
Komposisi Pegawai Berdasarkan Kelompok Usia Members Of Employees Based On The Range Of Age No
Kelompok Usia/Range of Age (years old)
1
20 - 30
149
209
2
31 - 40
63
50
3
41- 50
48
41
4
51 ke atas/Above 51
16
25
277
325
Jumlah/Total*)
Whistleblowing System Bagi Bank Kesejahteraan, penerapan adanya whistleblowing system adalah salah satu bentuk pengendalian intern yang harus dibangun di lingkungan kerja Bank Kesejahteraan. Whistleblowing system merupakan sistem atau mekanisme yang dibuat untuk melaporkan atau mengadukan suatu perbuatan/permasalahan yang dapat merugikan organisasi Bank Kesejahteraan. Lingkup pengaduannya meliputi permasalahan antara atasan dan bawahan, bawahan dan atasan, fraud, pelanggaran tata tertib, permasalahan pekerjaan Tujuannya diterapkannya whistleblowing system adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, lebih aman, manajemen dapat berjalan lebih baik, meningkatkan moral kerja pegawai dan menumbuhkan persepsi stakeholder dan shareholder bahwa perusahaan telah melaksanakan Good Corporate Governance dengan baik. Mekanisme pelaporan adalah setiap pegawai yang memilki informasi atau permasalahan dapat melaporkan ke atasannya masing-masing, Divisi SDM, sampai ke tingkat Direksi. Divisi SDM akan melakukan penelusuran informasi lebih lanjut terlebih dahulu dengan melakukan cross-check untuk dapat membantu memberikan solusi terbaik atas pemecahan terhadap permasalahan tersebut.
128 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Whistle-Blowing System For Bank Kesejahteraan, whistle-blowing system implementation is a form of internal control that has to be built in Bank Kesejahteraan.
Whistle-blowing system is a system or mechanism made to report or complain about an action/a problem which cause loss to the organization of Bank Kesejahteraan.
The complaints scope includes conflicts between the superiors and the sub-ordinates, conflicts between the sub-ordinates and the superiors, fraud, rules violation, work problems. The aim of the system is to create a healthier and safer working environment, to make the management runs better, to improve the employees’ working moral and to develop the perception of stakeholders and shareholders that the company has performed Good Corporate Governance well.
The report mechanism is that every employee who has information or problems must report to their superiors, human resources division, until the Directors level. The report will be examined its authenticity by cross-checking and giving the best solution for the problem.
Teknologi Informasi Information Technology Peningkatan pelayanan nasabah menjadi prioritas Bank Kesejahteraan dalam menyediakan layanan perbankan yang kompleks menjadi dasar bagi Bank Kesejahteraan untuk terus melakukan perbaikan dalam kehandalan teknologi informasi dalam setiap layanan dan perbaikan produk-produk pebankan yang ditawarkan oleh Bank Kesejahteraan. Menyadari pentingnya hal tersebut, Bank Kesejahteraan telah menetapkan visi dan misi IT. Pengembangan IT pada Bank Kesejahteraan dilakukan secara bertahap, bertingkat dan berkesinambungan melalui transformasi aplikasi CoreBanking System (CBS) Bank Vision maupun aplikasi Non CoreBanking serta Infrastruktur teknologi yang dilakukan guna memenuhi ketentuan dari Bank Indonesia yang dituangkan dalam PBI No. 9/15/PBI/2007 dan SE BI No.9/30/DPNP tanggal 12 Desember 2007 serta mendukung visi dan misi Bank Kesejahteraan.
The customer service improvement becomes the first priority for Bank Kesejahteraan in providing a complex banking service. It also becomes the reason to keep improving the reliability of information technology in every service and banking product improvement offered by Bank Kesejahteraan. Realizing its essentials, Bank Kesejahteraan has determined information technology visions and missions. IT development in Bank Kesejahteraan is performed gradually, progressively and continuously through CoreBanking System (CBS) Bank Vision application transformation and Non CoreBanking application. Technology infrastructure is also performed in order to fulfil Bank Indonesia Regulation which is written in Bank Indonesia Regulation No. 9/15/PBI/2007 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 9/30/DPNP dated 12 December 2007 and to support visions and missions of Bank Kesejahteraan.
Visi
Visions
Menjadikan Teknologi Informasi sebagai sarana pendukung yang efektif, efesien dan optimal dalam memenuhi kebutuhan operasional, pengembangan bisnis dan peningkatan kualitas pelayanan Bank.
Putting Information Technology into an effective, efficient, and optimum supporting instrument in fulfilling the Bank’s needs of operational, business development and service quality improvement.
Misi
Missions
Menciptakan Sumber Daya Manusia yang dapat memanfaatkan Teknologi Informasi untuk efesiensi dan efektifitas kerja. Melakukan Optimalisasi Sistem Proses melalui pemanfaatan Teknologi Informasi secara tepat dan benar. Menyediakan Teknologi Informasi yang handal (efficient & effective), mudah dikembangkan (adaptive & flexible), aman (secure), mudah pengelolaannya (user friendly), dan terintegrasi (integrated). Memanfaatkan Teknologi Informasi yang berorientasi pada Peningkatan Pelayanan Nasabah yang efesiensi dalam biaya (cost effective) dan terkelola dengan baik (good governance)
Sepanjang tahun 2011, Teknologi Informasi Bank Kesejahteraan telah melakukan berbagai hal diantaranya: Pengembangan teknologi informasi yang menyangkut regulasi, kebijakan intern, pengembangan produk baru maupun pengembangan sistem. Terkait dengan implementasi neraca PSAK 50/55, IT Bank Kesejahteraan telah melakukan penyempurnaan dan penyesuaian dalam aplikasi CoreBanking Bank Vision terkait Perhitungan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), Perhitungan Probability of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD). Melakukan perluasan jaringan akses untuk memenuhi kebutuhan petugas Relief Officer (RO) kredit yang beraktivitas secara mobile dengan membangun jalur akses (access gateway) khusus yang dapat menghubungkan perangkat (device) laptop/ notebook mobile milik petugas RO agar dapat terhubung ke Data Center Bank Kesejahteraan pada Kantor Pusat Menggunakan aplikasi access gateway yang digunakan berupa “Aplikasi Citrix”, yang dilengkapi dengan beberapa tingkat pengamanan (layer security), yaitu ;
Creating human resources who can take advantages from information technology for work efficiency and effectiveness. Optimizing Process System through appropriate and effective information technology utilization. Providing a reliable information technology (efficient & effective), expandable (adaptive & flexible), secure, applicable (user friendly), and integrated. Applying information technology oriented to the Customer Service Improvement, cost effective and good governance.
In 2011, information technology of Bank Kesejahteraan has performed some activities, like: Information technology improvement related to regulations, internal policies, new products development, and system development. In accordance with PSAK 50/55 balance sheet implementation, information technology of Bank Kesejahteraan has made completion and adjustment in CoreBanking Bank Vision application related to the calculation of Decrement Loss Reserves, Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD) Widening access network to fulfil the needs of credit Relief Officers (RO) who do a lot of mobile activities by building special access gateway which connects devices, such as laptop/mobile notebook owned by RO with the Bank’s Data Center in the Head Office.
Applying “Citrix Application” as an access gateway application which is completed with some security layers. The layers are:
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 129
1. Pengamanan pada layer pertama adalah pada jaringan VPN (Virtual Priivate network) berupa IP, User dan Password ; 2. Pengamanan pada layer kedua adalah pada aplikasi Citrix, yaitu berupa user dan password; 3. Pengamanan pada layer ke-tiga adalah pada sistem AS/400, yaitu berupa user, password dan device; 4. Pengamanan pada layer ke-empat adalah pada aplikasi core banking “Bank Vision, berupa user, password, menu, kewenangan, dan level akses
Dukungan IT dalam perluasan jaringan kantor terkait pembukaan Kantor Cabang Pembantu Cihampelas di Bandung. Menerapkan fasilitas layanan “Sistem Pembayaran Biller” yang bekerjasama dengan PT ALTO Network secara on-line melalui counter-counter yang ada di teller masing-masing kantor cabang Bank Kesejahteraan. Layanan transaksi yang dapat dilakukan fasilitas ini adalah untuk pembayaran (payment), antara lain tagihan atas pembayaran listrik, telphone (Telkom), Speedy, Flexi, TV Kabel, pembelian voucher, dll. Mengembangkan dan mengimplementasikan Aplikasi Credit Rating & Scoring yang berbasis Web untuk mempermudah proses permohonan kredit yang dilakukan oleh Bank Kesejahteraan.
1. The first security layer is on the Virtual Private Network (VPN) in form IP, User ID and Password; 2. The second security layer is on Citrix application in form of user and password; 3. The third security layer is on AS/400 system in form of user, password and device; 4. The fourth security layer is on the core banking application of Bank Vision in form of user, password, menu, authority, and access level.
IT support in office network expansion related to the opening of a new Sub-Branch office in Cihampelas, Bandung.
Implementing “Biller Payment System” service facility cooperates with PT ALTO Network online through counters in tellers at branch offices of Bank Kesejahteraan.
Some payment transactions can be done by using this facility, like electricity bill, telephone bill (Telkom), Speedy, Flexi, cable TV bill, voucher purchasing, etc.
Developing and implementing Credit Rating & Scoring webbased application to make credit approval process easier.
Pengembangan Sumber Daya Manusia di IT Kehandalan sistem IT akan tumbuh dari ketersediaan Sumber Daya Manusia dan proses transfer pengetahuan IT yang dapat memastikan perkembangan teknologi secara berkesinambungan. Untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan Sumber Daya Manusia di IT, Bank Kesejahteraan telah melakukan beberapa hal, diantaranya: Melakukan coaching dan conseling di dalam internal Divisi Perencanaan dan Teknologi. Mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti berbagai pelatihan dan kursus, maupun seminar yang biasanya diikuti dari luar Perusahaan untuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Human Resources Development in IT IT system reliability will grow from human resources provision and IT knowledge transfer process. It can ensure that technology develops continuously. To improve the ability and human resources knowledge of IT, Bank Kesejahteraan has performed some steps, they are: Conducting the coaching and counselling program in Planning and Technology Division Involving employees to attend many kinds of trainings and courses, and seminars which also are attended by employees from other company in order to adjusting it with the company needs.
Rencana Pengembangan IT di Masa Mendatang Penerapan sistem IT yang memadai akan membawa perkembangan Bank Kesejahteraan menjadi bank yang akan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Bank Kesejahteraan telah menyusun rencana pengembangan IT ke depan melalui Divisi Perencanaan dan Teknologi, antara lain:
IT Development Plan in the Future Implementation of appropriate IT system will bring Bank Kesejahteraan into an improving bank in giving a better service for its customers. Therefore, Bank Kesejahteraan has arranged IT development future plans through Planning and Technology Division. The plans are:
Implementasi switching baru Merupakan program kerja pengembangan Delivery Channe sekaligus sebagai persiapan dalam penerapan switching yang berbasis Chip Card, program kerja berupa pergantian aplikasi switching lama dengan switching aplikasi baru.
130 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
New Switching Implementation It is an expansion of Delivery Channel work program and as a preparation for Chip Card-based switching implementation, the work program concerning replacement for the old switching to the new switching application.
Implementasi BKE Cash Merupakan program kerja pengembangan aplikasi transaksi mobile yang bersifat real time on-line melalui media perangkat Handphone yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi transfer, pembayaran tagihan, pembelian/pembelanjaan di merchant-merchant secara mobile.
BKE Cash Implementation It is a development of real-time-online mobile transaction application using hand phone. Customers will be able to do the transfer, billing payment, mobile purchasing/shopping at appointed merchants.
Implementasi BI- RTGS & SSSS Generasi II Merupakan program kerja dalam kaitannya dengan pemenuhan regulasi Bank Indonesia sehingga bank dapat memiliki standar operasional yang sama dalam pelaksanaan transaksi pengiriman uang antar Bank.
BI-RTGS & SSSS Generation II This work program is related to the regulation of Bank Indonesia fulfilment so that the bank has the operational standard in transferring money between banks.
Penggantian Mesin IBM AS/400 Program kerja berupa penggantian Mesin IBM AS/400 dalam mendukung perluasan pengembangan bisnis dan jaringan Bank, produk Bank serta peningkatan layanan Bank yang lebih baik melalui peningkatan standar hardware yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan.
IBM AS/400 Machine Replacement IBM AS/400 machine replacement program supports the development of Bank’s business and network, the bank’s product and its service improvement through upgrading the hardware standard to the appropriate one.
Pengembangan Data Centre Merupakan program kerja yang mendasar yang menyangkut infrastruktur teknologi, berupa peningkatan/penyesuaian perangkat berupa sarana prasaran TI terkait, perubahan instalasi dan jaringan, penataan ulang dan perbaikan pengelolaan dari Data Center.
Data Centre Development It is a fundamental work program related to the technology infrastructure, including instruments improvement/ adjustment for related IT equipments, installation and network modification, data centre management rearrangement and improvement
Implementasi SMS Banking Merupakan program kerja pengembangan produk delivery channel untuk memberikan fasilitas layanan transaksi mobile melalui konsep jaringan SMS.
SMS Banking Implementation This work program concerns delivery channel product development, and is aimed to provide service facility of mobile transaction through the SMS network.
Pengembangan lain-lain Beberapa program kerja berikut ini juga akan melengkapi pengembangan Teknologi Informasi Bank Kesejahteraan di tahun 2012, di antaranya adalah:
Other Sectors Improvement The following work programs will also completing the Information Technology development of Bank Kesejahteraan in 2012:
• • • • • •
Pengembangan M I S (Laporan-laporan BankVision) Pembukaan Kantor cabang Implementasi BPP On-Line Implementasi Help Desk System Implementasi Signature Digital System (SDS) Pelaksanaan Implementasi Anti Virus
• • • • • •
MIS Development (BankVision Reports) New Branches Opening BPP Online Implementation Help Desk System Implementation Signature Digital System (SDS) Implementation Anti Virus Implementation
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 131
Informasi Perusahaan Information On The Company
132 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
134 Profil Anggota Dewan Komisaris Profile of members of the Board of Commissioners
138 Profil Anggota Direksi Profile of members of the Board of Directors
142 Susunan Manajemen Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan's Management Structure
143 Tanggung Jawab Pelaporan Responsibility Of The Report
144 Nama dan Alamat Lembaga Profesi Penunjang Name and Address of Supporting Professional Institutions
145 Alamat Kantor Pusat dan Kantor Cabang Addresses of the Head Office and Branch Offices
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 133
Profil Anggota Dewan Komisaris Profile of members of the Board of Commissioners
Wagiono Ismangil, Prof. DR Komisaris Utama
Wagiono Ismangil, Prof. DR Chairman
Lahir di Bandung tahun 1935, Sarjana Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1960, Master of Bussiness Administration (MBA) Universitas California Berkeley, USA tahun 1963 dan gelar Doctor of Bussiness Administration (DBA) dari Universtas Southern California tahun 1974. Sejak 1960 sampai sekarang mengabdi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, sebagai dosen dan Dekan FE UI 1984 -1988. Pada tahun 1988 – 1995 berkarir di Departemen Koperasi sebagai Sekjen 1988-1993, Kabalitbang 1993-1995. Direktur Eksekutif Institut Pengembangan Managemen Indonesia. Pada tahun 1997-2003 memasuki dunia perbankan sebagai Komisaris Utama PT Rabobank Indonesia dan PT Rabofinance. Tahun 1976-1980 anggota komisaris PT Aneka Tambang. Sejak tahun 2002 sampai dengan sekarang sebagai Ketua Umum Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI). Diangkat sebagai Komisaris Utama Bank Kesejahteraan sejak 15 April 2004.
Born in Bandung in the year 1935, he obtained a Bachelor Degree in Economics from the University of Indonesia year 1960, Master Degree in Busines Administration from the University of Southern California Berkeley, USA in the year 1963 and Doctor of Bussiness Administration (DBA) from The University of Southern California in 1974. Since 1960 until now, he has devoted himself to teaching at the Economic Faculty of the University of Indonesia, as lecturer and Dean of EF of UI 1984 -1988. From the year 1988 – 1995, he pursued a career in the Department of Koperasi as Secretary General from 1988-1993, Head of R&D Division from 1993-1995. He became Executive Director of the Institute of Management Development Indonesia. From the year 1997-2003 he entered the banking world as Chairman of PT Rabobank Indonesia and PT Rabofinance. From the year 1976-1980 he was Member of Commissioner of PT Aneka Tambang. Since 2002 until now, he became the Head of Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI). He was appointed as Chairman of Bank Kesejahteraan since April 15, 2004.
134 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Drs. Achmad Subianto, MBA Komisaris
Drs. Achmad Subianto, MBA Commissioner
Lahir di Cilacap, Jawa Tengah tahun 1946. Mencapai gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro, Semarang tahun tahun 1971, mencapai gelar MBA Konsentrasi Finance dan IT Program Pasca Sarjana University Syracuse, New York, USA tahun 1977. Pada Tahun 1971-1989 berkarir di Departemen Keuangan dengan jabatan Kasubit Perusahaan Industri dan Pertambangan. Menjabat Direktur Keuangan dan Administrasi PT Garuda Indonesia tahun 1989-1993. Selanjutnya pada tahun 1993-1996 Deputi Bidang Ekonomi dan Pengawasan Badan Pengelola Industri Strategis. Pada tahun 1996-1998 kembali menjabat Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia. Sesmen Kementerian BUMN tahun 1998-2000, Kemudian pada tahun 2000-2008 Direktur Utama PT Taspen dan Ketua Umum BAZNAS tahun 2001-2004. Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan mulai bulan April 2008 hingga sekarang.
He was born in Cilacap, Central Jawa in 1946. He attained his Bachelor Degree in Economics from the University of Diponegoro, Semarang in 1971, attained his MBA concentrating on Finance and IT in Master Degree Program of University of Syracuse, New York, USA in 1977. From the year 1971-1989 he pursued his career in the Department of Finance as Head of Sub Division of Industrial and Mining Company. He became Finance and Administration Director of PT Garuda Indonesia since 1989-1993. After that, since 1993-1996, he became Deputy of Economics and Institution of Strategic Industry Management. From 1996-1998 he again took the position of Finance Director of PT Garuda Indonesia. He then became Secretary to the Minister of State Owned Companies from 1998-2000, Then from 2000-2008 he became Chairman of PT Taspen and Chairman of BAZNAS from 2001-2004. He was appointed as Commissioner of Bank Kesejahteraan since April 2008 until now.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 135
Jusuf Amiruddin, SE ,MM. Komisaris Independen
Jusuf Amiruddin, SE ,MM. Independent Commissioner
Lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat tahun 1946. Mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1984, Magister Managemen Universitas Indonesia tahun 1989. Meniti karir di PT Pertamina sejak tahun 1973 dengan Jabatan terakhir sebagai Kepala Dinas Anggaran Investasi dan selanjutnya ditunjuk sebagai Direksi Dana Pensiun Pertamina pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2001. Di samping itu, pada periode yang sama ditunjuk pula sebagai Komisaris PT Tugu Reasuransi Indonesia (PT Tugu Rei). Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan mulai bulan Januari 2002 hingga sekarang.
He was born in Payakumbuh, West Sumatera in 1946. He attained his Bachelor Degree in University of Indonesia, Jakarta in 1984, his Magister Management title from the University of Indonesia in 1989. He pursued a career in PT Pertamina since 1973 with his last position as Head of Financial Investment Office and was selected as Director of Pension Fund of Pertamina from th1999 Up to 2001. Assigned as Commissioner of Bank Kesejahteraan from January 2002 until now.
136 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
DR. Mahyuddin Ramli, MBA. Komisaris Independen
DR. Mahyuddin Ramli, MBA. Independent Commissioner
Lahir di Padang, Sumatera Barat pada bulan Desember 1953. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Andalas, Padang tahun 1979, dan Master of Business Administration dari University of Denver tahun 1994. Gelar PhD dalam Manajemen Keuangan diperoleh dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2005.
He was born in di Padang, Sumatera Bar in 1953. He attained his Bachelor Degree in Economics from the University of Andalas, Padang in 1979, he attained his master degree MBA in Business Administration from the University of Denver in 1994 and his PhD in Financial Management, Faculty of Ekonomi Universitas Indonesia tahun 2005.
Meniti karir di Bank Mandiri sejak tahun 1999 dengan jabatan terakhir sebagai Regional Manager dan selanjutnya berkarir di Bank Ekspor Impor Indonesia tahun 1981 – 1999 dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Cabang Medan. Diangkat sebagai Komisaris Bank Kesejahteraan mulai bulan Juni 2007 hingga sekarang.
He pursued a carreer in Bank Mandiri in 1999 with his last positin as Regional Manager and then he pursued a career in Bank Ekspor Impor Indonesia from 1981 – 1999 with the last position as Deputy of Head of Recess in Board if Medan. He was sworn as Commissioner of Bank Kesejahteraan since June 2007 until now.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 137
Profil Anggota Direksi Profile of members of the Board of Directors
R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, SE Direktur Utama
R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, SE President Director
Lahir di Lahat, Sumatera Selatan tahun 1957, Sarjana Ekonomi UKI Jakarta tahun 1984. Bekerja di Mercubuana Group bidang Automotif Divisi Keuangan tahun 1984, kemudian bergabung dengan Bank Bukopin pada tahun 1985 dengan jabatan terakhir sebagai Pimpinan Cabang Cirebon sampai tahun 1989. Sejak 1991, bergabung dengan IKP-RI sebagai anggota TIM Persiapan Pembukaan Bank Kesejahteraan dan pada tahun 1992 diangkat sebagai Kepala Divisi Pengawasan kemudian diangkat sebagai Direktur Pengawasan tahun 1993, diangkat sebagai Direktur Kredit tahun 1994, diangkat sebagai Direktur Kepatuhan tahun 2000 dan jabatan terakhir sebagai Direktur Pengembangan Bisnis untuk masa jabatan 2004 – 2009. Pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat sebagai Direktur Utama untuk masa jabatan 2009 – 2014.
He was born in Lahat, South Sumatera in 1957 for his Economics Bachelor Degree in UKI Jakarta in 1984. He worked for Mercubuana Group in the Keuangan Automotif Division tahun 1984. Then he joined Bank Bukopin in 1985 with his last position as Head of Branch Office of Cirebon until 1989. In 1991, he joined IKP-RI as member of a team for preparation, opening of Bank Kesejahteraan an in the year 1992 he was appointed as Head of Division of Supervision and then he was appointed as Director of Supervision in 1993, as Director of Credit in 1994, as Director of Compliance in 2000 and his last position as Director of Business Development from 2004 – 2009. During the share holder meeting on April 15, 2009 he was elected as Chairman for the periode of 2009 – 2014.
138 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Wahju Hidajat, SE, M Hum Direktur
Wahju Hidajat, SE, M Hum Director
Lahir di Jakarta tahun 1960, Sarjana Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Jakarta tahun 1985, Pasca Sarjana Magister Hukum Bisnis Universitas Gajah Mada tahun 2007. Memperoleh gelar profesi CWM (Certified Wealth Management) dari Magister Management UGM tahun 2010. Tahun 1987 bekerja di Lembaga Usaha Perkreditan Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI), kemudian bergabung dengan Bank Kesejahteraan yang didirikan oleh IKPRI pada tahun 1992 sebagai Account Officer (AO). Tahun 1993 diangkat sebagai Kepala Bagian Kredit, dan tahun 1997 dipromosikan menjadi Kepala Kelompok Penyelesaian Kredit Bermasalah hingga tahun 2002. Selanjutnya tahun 2002 diangkat sebagai Kepala Divisi Treasury dan Pemasaran Dana hingga tahun 2007, diangkat sebagai Direktur Dana dan Layanan untuk masa jabatan sampai tahun 2009 dan pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat kembali sebagai Direktur Dana dan Layanan untuk masa jabatan 2009 – 2014.
He was born in Jakarta in 1960. He obtained his Bachelor Degree in Economics from the Christian University Indonesia Jakarta in 1985, his Master Degree in Business Law from the University of Gajah Mada in 2007. Earned his master's profession of CWM (Certified Wealth Management) from Magister Management UGM in 2010. In the year 1987 he worked at the Usaha Perkreditan Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI), then he joined Bank Kesejahteraan which was established by IKP-RI in the year 1992 as Account Officer (AO). In 1993 he was appointed as Head of Division of Credit, and in 1997 promoted as team of settlement of bad debt until 2002. Then in 2002 he was appointed as Head of Treasury Division and Marketing of funds eversince 2007, as Director of Funds and Services for the rest of his tenure in 2009 and durin the stakegolder’s meting, on April 15, 2009 he was Director of funds and services for the periode of 2009 – 2014.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 139
Silo Edi, SE Direktur
Silo Edi, SE Director
Lahir di Surabaya tahun 1962, Sarjana Ekonomi Universitas Krisna Dwipayana Jakarta tahun 1986. Bekerja di ACC Departemen PT National Astra Motor tahun 1986, kemudian bergabung dengan PT Bank Tata tahun 1988 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Operasional sampai tahun 1990. Pada tahun 1990 bergabung dengan Bank Kesejahteraan sebagai Kepala Bagian Otomasi dan Pembukuan, diangkat sebagai kepala Divisi Operasi tahun 1995, Kepala Divisi Pengendalian dan Dokumentasi Kredit tahun 1999, Kepala Divisi Dana tahun 2001, Pemimpin Satuan Kerja Audit Intern tahun 2002. Selanjutnya tahun 2005 diangkat sebagai Kepala Divisi Kredit hingga tahun 2009. Pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat sebagi Direktur Pengembangan Bisnis untuk masa jabatan 2009 – 2014.
He was born in Surabaya in the year 1962. He attained his Economics Bachelor Degree from the University of Krisna Dwipayana Jakarta in 1986. He worked in ACC Department of PT National Astra Motor in 1986, then he joined PT Bank Tata in 1988 with his last position as head of Operational Division until 1990. In 1990 he joined Bank Kesejahteraan as Head of Division of Otomation and Accounting, appointed as head of Division of Operations in 1995, Head of Division of Credit Control and Dokumentation in 1999, Head of Division of Funds in 2001, Head of Internal Audit unit in 2002. Then, in 2005 he was appointed as Head of Division of Credit until 2009. During the Share holders’ meeting on April 15, 2009 he was appointed as Director of Business Development for the period of 2009 – 2014.
140 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Arif Hidayat, SE, Akt Direktur
Arif Hidayat, SE, Akt Director
Lahir di Cilacap tahun 1963, Sarjana Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang tahun 1988. Tahun 1988 bekerja di Lembaga Usaha Perkreditan Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI) dengan jabatan Kepala bagian Akuntansi dan Kuangan, kemudian bergabung dengan Bank Kesejahteraan pada tahun 1992 sebagai Kepala Bagian Pasar Uang, diangkat sebagai kepala Divisi Treasury tahun 1996, Kepala Divisi Kredit tahun 2003. Selanjutnya tahun 2004 diangkat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko hingga tahun 2009. Pada RUPS tanggal 15 April 2009 diangkat sebagi Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko untuk masa jabatan 2009 – 2014.
He was born in Cilacap in 1963. He attained his Bachelor Degree in Economics from the University of Diponegoro Semarang in 1988. In 1988 he worked in Lembaga Usaha Perkreditan Induk Koperasi Pegawai RI (IKP-RI) with his last position as Head of Division in Accounting and Finance, then he joined Bank Kesejahteraan in 1992 as Head of Division of Money Market, he was appointed as Head of Treasury Division in 1996, Head of Credit Division in 2003. Then, he was appointed in 2004 as Head of Division of Risk Management until 2009. During the Share holders’ meeting in April 15, 2009 he was appointed as Direktor Compliance for the periode of 2009 – 2014.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 141
Susunan Manajemen Bank Kesejahteraan Bank Kesejahteraan's Management Structure
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
Komisaris Utama/Chairman
Prof. DR.Wagiono Ismangil
Komisaris/Commissioner
Drs. Achmad Subianto, MBA
Komisaris (Komisaris Independen) Commissioner (Independent Commissioner)
Jusuf Amiruddin SE.MM
Komisaris (Komisaris Independen) Commissioner (Independent Commissioner)
DR. Mahyuddin Ramli, MBA
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
Direktur Utama/President Director
RM Yunianto Budi Sudarmodjo, SE
Direktur/Director
Wahju Hidajat, SE.M Hum
Direktur/Director
Silo Edi, SE
Direktur/Director
Arif Hidayat, SE,Akt
KEPALA DIVISI HEAD OF DIVISIONS
Divisi Operasi Operation Division
Anjar Pratikno,SE
Divisi Dana dan Pengembangan Produk Funds and Product Development Division
Evangelina Sintawati, SE
Divisi Pemasaran Kredit Credit Marketing Division
Setiawan Harsono, SE
Divisi Hukum dan Remedial Law and Remedial Division
Pudji Widojono, SH,MKn
Divisi Manajemen Risiko Risk Management Division
R.S. Poernomo, SMn
Divisi Sumber Daya Manusia Human Resources Division
Dhini Laswita, SH
Divisi Perencanaan dan Teknologi Financial Planning and Technology Division
Ir. Brazano R Hakim
Divisi Audit Audit Division
I Nyoman Sidia,SE,MM
142 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Tanggung Jawab Pelaporan/Responsibility Of The Report Kebenaran atas isi Laporan Tahunan 2011 beserta dengan Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait di dalamnya merupakan tanggung jawab dari Dewan Direksi dan Manajemen PT Bank Kesejahteraan Ekonomi, dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris dengan membubuhkan tandatangan masing-masing di bawah ini. The correctness of content of the Financial Statements of 2011 including the Financial Report and other related information is the responsibillity of the whole Board of Commissioners and Board of Directors who have signed below.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Prof. DR Prof DR. Wagiono Ismangil Komisaris Utama/Chairman
Drs. Achmad Subianto, MBA
Jusuf Amiruddin, SE, MM
DR. MahyuddinRamli, MBA
Komisaris/Commissioner
Komisaris/Commissioner
Komisaris/Commissioner
Dewan Direksi Board of Directors
R.M MY Yunianto, SE Direktur Utama/President Director
Wahju Hidajat, SE, M Hum
Silo Edi, SE
Arif Hidayat, SE, Akt
Direktur/Director
Direktur/Director
Direktur/Director
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 143
NAMA DAN ALAMAT LEMBAGA PROFESI PENUNJANG NAME AND ADDRESS OF SUPPORTING PROFESSIONAL INSTITUTIONS
Kantor Akuntan Publik Drs.J.Tanzil & Rekan Wisma Bumiputera-18th Floor Jl.Jend.Sudirman Kav.75 Jakarta 12910, Indonesia Tel: (62-21) 525-2737 Fax: (62-21) 573-1676 Website: www.jtanzilco.com Email:
[email protected]
Notaris dan PPAT Ny.Judy Sentana,SH,MH Rukan Permata Senayan Blok C-5 Jl. Tentara Pelajar, Patal Senayan Jakarta 12210, Indonesia Tel: (62-21) 5794-0888 Fax: (62-21) 5794-0728
Kantor Jasa Penilai Publik Felix Sutandar & Rekan Jl. Balikpapan I No. 6 Jakarta Pusat 10130, Indonesia Tel: (62-21) 63851341-42-43 Fax: (62-21) 63851340 Email:
[email protected] www.felixsutandar.com
144 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
ALAMAT KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG ADDRESS OF HEAD QUARTERS AND BRANCH OFFICES
Kantor Pusat Gedung IKP-RI Jl. R.P Soeroso No. 21 Jakarta Pusat 10330, Indonesia Tel: (62-21) 3100422, 3100448 Fax: (62-21) 3102970 Email:
[email protected] www.bankkesejahteraan.co.id
Kantor Cabang 1. Jakarta Gedung IKP-RI Jl. R.P Soeroso No. 21 Jakarta Pusat 10330, Indonesia Tel: (62-21) 3107010 Fax: (62-21) 31902333 Email:
[email protected] 2. Semarang Jl. Ahmad Yani No. 153 Semarang 60241, Indonesia Tel: (62-24) 8419727 Fax: (62-24) 8419726 Email:
[email protected] 3. Surabaya Jl. Pasar Besar No. 38 B Surabaya 60174, Indonesia Tel: (62-31) 3574045 Fax: (62-31) 3574044 Email:
[email protected] 4. Bandung Wisma GKP-RI Jawa Barat Jl. Lengkong Besar No. 4 Bandung 40261, Indonesia Tel: (62-22) 4263178 Fax: (62-22) 4210456 Email:
[email protected]
5. Padang Jl. Belakang Olo No. 53 B Padang 25112, Indonesia Tel: (62-751) 811129 Fax: (62-751) 811130 Email:
[email protected] 6. Makassar Jl. A.P. Petarrani No. A-100 Makassar 90222, Indonesia Tel: (62-411) 453141 Fax: (62-411) 453074 Email:
[email protected]
Kantor Cabang Pembantu 1. Sudirman Wisma Bumiputera Lantai Dasar Jl. Jend. Sudirman Kav. 75 Jakarta Selatan 12910, Indonesia Tel: (62-21) 5224531 Fax: (62-21) 5224513 Email:
[email protected] 2. Kebayoran Gedung AJB Bumiputera Jl. Wolter Monginsidi No. 86 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12170, Indonesia Tel: (62-21) 2700270, 2700208 Fax: (62-21) 7262962 Email:
[email protected] 3. Tunjungan Jl. Tunjungan No. 42-48 Surabaya 60275, Indonesia Tel: (62-31) 5473136, 5474339,5474492 Fax: (62-31) 5474474 Email:
[email protected] 4. Cihampelas Jl.Abdul Rivai No.1D, Cihampelas Bandung 40171, Indonesia Tel: (62-22) 4266638 Fax: (62-22) 4218951
Call Center PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (62-21) 3100448
[email protected] www.bankkesejahteraan.co.id Gedung IKP-RI Jl. R.P. Soeroso No. 21 Jakarta 10330, Indonesia
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 145
146 Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Laporan
Akuntan Publik 2011 Audit Report 2011
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011 147
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari/ January 1, 2 0 1 0/ Catatan/ Notes
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia
2c,2d,4 2c,2d,2e,5
Giro pada bank lain Setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil (2010: Rp Nihil; 2009: Rp23.929.440)
2c,2d,2e,2i,6
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
2c,2d,2f,2i,7
Efek-efek Tersedia untuk dijual Dimiliki hingga jatuh tempo
Kredit yang diberikan Pihak berelasi Pihak ketiga Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
2k,11
*)
*)
2010
2009
4.968.691.900
4.198.301.363
3.093.848.705
ASSETS Cash
171.535.118.246
136.323.290.506
66.668.053.842
Current accounts with Bank Indonesia
3.392.285.125
2.221.233.039
Current accounts with other banks Net of allowance for impairment losses of Rp Nil (2010: Rp Nil; 2009: Rp23,929,440)
108.989.502.624
279.567.902.686
44.853.812.892
Placements with Bank Indonesia and other banks
330.686.995.000
-
-
-
43.876.565.895
84.864.454.961
330.686.995.000
43.876.565.895
84.864.454.961
4.238.961.946
2.245.105.851
13.828.898.175
1.915.213.375.101
1.608.438.371.123
1.320.313.011.407
2c,2h,2i,2j,9,33
Aset tetap Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp13.784.618.135 (2010: Rp12.007.936.185; 2009: Rp10.511.324.819)
JUMLAH ASET
31 Desember/ December 31,
*)
Marketable securities Available-for-sale Held-to-maturity
2c,2g,2i,8
2c,10
Aset lain-lain
31 Desember/ December 31,
2.875.671.034
Pendapatan yang masih akan diterima
Aset pajak tangguhan - bersih
31 Desember/ December 31, 2011
Loans Related parties Third parties Less: Allowance for impairment losses
(43.289.985.992)
(43.003.601.953)
(29.801.941.981)
1.876.162.351.055
1.567.679.875.021
1.304.339.967.601
17.731.318.717
12.760.944.500
13.298.902.197
Accrued income
10.271.812.023
6.129.692.750
6.276.801.106
Fixed assets Net of accumulated depreciation of Rp13,784,618,135 (2010: Rp12,007,936,185; 2009: Rp10,511,324,819)
2u,16d
1.452.089.475
2.252.100.086
740.220.276
Deferred tax assets - net
2c,2i,2j,2l,12,33
21.552.081.131
21.092.737.401
12.135.357.717
Other assets
2.546.225.631.205
2.077.273.695.333
1.538.492.652.336
TOTAL ASSETS *)
Disajikan kembali, lihat Catatan 3
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
As restated, refer to Note 3
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1 Januari/ January 1, 2 0 1 0/ Catatan/ Notes
31 Desember/
31 Desember/
31 Desember/
December 31, 2011
December 31,
December 31,
*)
*)
2009
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga
Simpanan dari bank lain Utang pajak
LIABILITIES AND EQUITY
2c,2m,13
LIABILITIES Liabilities immediately payable
922.700.564
1.108.188.383
946.558.326
9.707.304.470
25.362.699.322
59.660.594.184
2.145.407.358.677
1.682.519.902.315
1.243.497.450.251
2.155.114.663.147
1.707.882.601.637
1.303.158.044.435
113.398.544.045
135.478.732.938
30.048.983.054
Deposits from other banks
6.109.396.003
4.236.320.235
5.669.944.061
Taxes payable
275.872.426
1.190.944.698
2.942.244.720
Borrowings
-
96.703.391
119.221.045
Estimated losses on commitments and contingencies
Deposits from customers Related parties Third parties
2c,2j,2n,14,33
2c,2o,15 2u,16a
Pinjaman yang diterima
2c,2p,17
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
2i,2x,18
Liabilitas lain-lain
2c,2r,19,32,43
22.081.984.044
16.204.631.858
22.583.018.105
Other liabilities
Pinjaman subordinasi
2c,2j,2q,20,33
14.000.000.000
-
-
Subordinated loans
2.311.903.160.229
1.866.198.123.140
1.365.468.013.746
TOTAL LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar - 20.000.000 saham dengan nilai nominal Rp10.000 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 13.865.275 (2010: 12.764.711 dan 2009: 11.830.478) saham
21
138.652.750.000
127.647.110.000
Tambahan modal disetor
22
23.463.642.035
24.330.122.035
Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS *)
EQUITY Share capital Authorized capital - 20,000,000 shares with par value Rp10,000 per share Issued and fully paid capital 13,865,275 (2010: 12,764,711 118.304.780.000 and 2009: 11,830,478) shares 10.488.588.835
Additional paid-in capital
-
-
Unrealized losses on availablefor-sale marketable securities net of deferred tax
27.557.492.454
24.356.066.714
22.909.201.001
44.724.323.228 72.281.815.682
34.742.273.444 59.098.340.158
21.322.068.754 44.231.269.755
(75.736.741)
Retained earnings Appropriated Unappropriated
23
234.322.470.976
211.075.572.193
173.024.638.590
2.546.225.631.205
2.077.273.695.333
1.538.492.652.336
-
-
-
TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY *)
Disajikan kembali, lihat Catatan 3
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
As restated, refer to Note 3
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Pendapatan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Pendapatan provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan Keuntungan atas penjualan efek-efek - bersih Pemulihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Lain-lain Jumlah pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Penyusutan Jumlah beban operasional lainnya
343.766.033.521
283.804.619.930
232.425.017.383
2j,2s,25,33
203.282.234.457
163.419.439.746
154.401.957.185
140.483.799.064
120.385.180.184
78.023.060.198
2h 2t,43
2i,2x,43
-
148.420.470
124.753.327
96.510.627
211.598.350
24.244.251
16.560.744
22.517.653
-
1.037.921.047
881.871.537
1.957.878.370
1.209.436.278
994.942.908
2j,26,33
39.998.845.114
26.560.097.037
18.046.706.152
2r,27
38.307.583.003
29.204.146.849
22.341.208.573
2i,28,43
2.206.944.470
16.226.384.003
6.126.000.000
2k,11
2.410.956.378
2.236.723.801
2.096.299.147
82.924.328.965
74.227.351.690
48.610.213.872
Other operating expenses General and administrative Personnel Allowance for impairment losses on financial assets Depreciation Total other operating expenses
59.517.348.469
47.367.264.772
30.407.789.234
INCOME FROM OPERATIONS NON-OPERATING INCOME (EXPENSES) Non-operating income Non-operating expenses NON-OPERATING EXPENSES - NET
29 250.194.964
151.175.272
205.654.796
(456.008.718)
(401.930.351)
(395.079.433)
(205.813.754)
(250.755.079)
(189.424.637)
59.311.534.715
47.116.509.693
30.218.364.597
2u,16b (14.382.061.000)
Pendapatan komprehensif lain: Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan Pendapatan komprehensif lain setelah pajak Jumlah laba komprehensif setelah pajak
*)
-
Other operating income Collection of loans previously written-off Fees and commissions other than from loans Gain on sale of marketable securities - net Reversal of estimated losses on commitments and contingencies Others Total other operating income
96.703.391
LABA BERSIH
LABA PER SAHAM DASAR
346.838.606
INCOME AND EXPENSES FROM OPERATIONS Interest income Interest expense Net interest income
1.154.317.553
43
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH
*)
2009
2j,2s,2t,24,33,43
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL Pendapatan non-operasional Beban non-operasional BEBAN NON-OPERASIONAL - BERSIH
2 0 1 0*)
2011
(13.910.045.500)
(8.736.824.880)
(825.256.191)
1.511.879.810
(159.470.963)
(15.207.317.191)
(12.398.165.690)
(8.896.295.843)
44.104.217.524
34.718.344.003
21.322.068.754
INCOME BEFORE INCOME TAX
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred INCOME TAX EXPENSE - NET NET INCOME Other comprehensive income: Unrealized losses on available-for-sale marketable securities net of deferred tax Other comprehensive income net of tax
(75.736.741)
-
-
(75.736.741)
-
-
44.028.480.783
34.718.344.003
21.322.068.754
Total comprehensive income net of tax
3.087
2.806
1.818
BASIC EARNINGS PER SHARE
2v,40
*)
Disajikan kembali, lihat Catatan 3
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
As restated, refer to Note 3
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
5
*)
*)
Saldo 31 Desember 2010
*)
Laba bersih tahun berjalan *)
Pembagian laba: Dividen saham Dividen tunai Cadangan umum Setoran modal
Saldo 1 Januari 2010 Setelah penyesuaian transisi atas penerapan PSAK No.50 dan 55 (Revisi 2006)
Penyesuaian transisi penerapan awal PSAK No.50 dan 55 (Revisi 2006)
Saldo 31 Desember 2009
Laba bersih tahun berjalan *)
Pembagian laba: Dividen saham Dividen tunai Cadangan umum Setoran modal
Saldo 31 Desember 2008
2.168.330.000
23
21
-
23
127.647.110.000
-
2.005.590.000
-
23
21,22
7.336.740.000
118.304.780.000
-
118.304.780.000
23
2i,38
-
23
-
7.582.020.000
23
108.554.430.000
paid capital
Notes
11.180.122.035
-
691.533.200
-
-
-
10.488.588.835
-
10.488.588.835
-
779.514.635
-
-
-
9.709.074.200
share capital -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13.150.000.000
-
13.150.000.000
paid-in capital
Other
lainnya/
Premium on
Modal disetor Agio saham/
6
net of deferred tax
marketable securities -
on available-for-sale
Unrealized losses
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
untuk dijual setelah pajak tangguhan/
kelompok tersedia
atas efek-efek dalam
Additional paid-in capital
disetor penuh/
Issued and fully
Kerugian yang belum direalisasi
Tambahan modal disetor/
ditempatkan dan
Modal
Catatan /
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
24.356.066.714
-
-
1.446.865.713
-
-
22.909.201.001
-
22.909.201.001
-
-
2.992.333.391
-
-
19.916.867.610
Appropriated
penggunaannya/
34.742.273.444
34.718.344.003
-
(1.446.865.713)
(12.538.463.040)
(7.336.740.000)
21.345.998.194
23.929.440
21.322.068.754
21.322.068.754
-
(2.992.333.391)
(11.957.777.400)
(7.582.020.000)
22.532.130.791
Unappropriated
penggunaannya/
Belum ditentukan
Saldo laba/Retained earnings Telah ditentukan
211.075.572.193
34.718.344.003
15.847.123.200
-
(12.538.463.040)
-
173.048.568.030
23.929.440
173.024.638.590
21.322.068.754
2.947.844.635
-
(11.957.777.400)
-
160.712.502.601
Total equity
Jumlah ekuitas/
*)
*) *)
Balance as of December 31, 2010
Net income for the year
*)
*)
Distribution of net income: Share dividend Cash dividend General reserve Paid-in capital
Balance as of January 1, 2010 After transition adjustments on the adoption of PSAK No.50 and 55 (Revised 2006)
Transition adjustments on the initial adoption of PSAK No.50 and 55 (Revised 2006)
Balance as of December 31, 2009
Net income for the year
Distribution of net income: Share dividend Cash dividend General reserve Paid-in capital
Balance as of December 31, 2008
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Disajikan kembali, lihat Catatan 3
11.180.122.035
-
138.652.750.000
22
-
-
22
-
-
-
-
23 -
-
23
-
11.180.122.035
share capital
-
11.005.640.000
23
127.647.110.000
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
*)
Pembagian laba: Dividen saham Dividen tunai Cadangan umum Setoran modal Setoran modal yang tidak disetujui Laba bersih tahun berjalan Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan Saldo 31 Desember 2011
Saldo 31 Desember 2010 *)
paid capital
Notes
12.283.520.000
-
-
(13.150.000.000)
12.283.520.000
-
-
-
13.150.000.000
paid-in capital
Other
lainnya/
Premium on
Modal disetor Agio saham/
7
-
-
-
-
-
-
-
(75.736.741)
(75.736.741)
net of deferred tax
marketable securities -
on available-for-sale
Unrealized losses
untuk dijual setelah pajak tangguhan/
kelompok tersedia
atas efek-efek dalam
Additional paid-in capital
disetor penuh/
Issued and fully
Kerugian yang belum direalisasi
Tambahan modal disetor/
ditempatkan dan
Modal
Catatan /
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
27.557.492.454
-
-
-
-
3.201.425.740
-
-
24.356.066.714
Appropriated
penggunaannya/
44.724.323.228
-
44.104.217.524
-
-
(3.201.425.740)
(19.915.102.000)
(11.005.640.000)
34.742.273.444
Unappropriated
penggunaannya/
Belum ditentukan
Saldo laba/Retained earnings Telah ditentukan
*)
As restated, refer to Note 3
Distribution of net income: Share dividend Cash dividend General reserve Paid-in capital Not approved paid-in capital Net income for the year Unrealized losses on available-for-sale marketable securities net of deferred tax Balance as of December 31, 2011
Balance as of December 31, 2010 *)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
234.322.470.976
(75.736.741)
44.104.217.524
(13.150.000.000)
12.283.520.000
-
(19.915.102.000)
-
211.075.572.193
Total equity
Jumlah ekuitas/
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi Pembayaran bunga Penerimaan pendapatan operasional lainnya Penerimaan dari kredit yang telah dihapusbukukan Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran beban tenaga kerja Penerimaan pendapatan non-operasional Pembayaran beban non-operasional Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan kas sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran pinjaman yang diterima Penerimaan dari pinjaman subordinasi Setoran modal Setoran modal yang tidak disetujui Pembayaran dividen tunai Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun
2 0 1 0*)
2011
2009
347.864.791.293
284.355.250.732
(201.192.716.235)
(163.419.439.746)
1.861.174.979
2.153.662.364
-
(Kenaikan) penurunan dalam aset operasi Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas lain-lain Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (Kenaikan) penurunan efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
170.379.780
*)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Interest, fees and commisions received (153.844.719.403) Interest paid 230.169.817.646
983.560.781
Other operating income received
243.115.188
Recoveries of loans previously written-off General and administrative expenses paid Personnel expenses paid Non-operating income received Non-operating expenses paid Income tax paid Cash received before changes in operating assets and liabilities
(38.914.959.796)
(50.363.492.651)
(19.899.627.558)
(35.419.631.673)
(27.336.293.562)
(21.659.101.732)
79.582.964
80.175.272
205.654.796
(453.559.556)
(400.086.601)
(387.767.745)
(13.974.013.500)
(15.343.669.326)
(6.224.576.000)
59.850.668.476
29.896.486.262
29.586.355.973
(310.689.420.504)
(263.510.287.200)
(170.500.568.652)
(490.587.651)
(1.347.966.413)
(185.487.819)
161.630.057
447.232.061.510
404.724.557.202
(22.080.188.893)
105.429.749.884
331.726.098 173.968.771.217
(8.246.239.533) 267.107.930.259
(Increase) decrease in operating assets Loans 483.510.500 Other assets Increase (decrease) in operating liabilities 514.452.209 Liabilities immediately payable 176.523.538.935 Deposits from customers (12.276.016.946) Deposits from other banks (994.846.782) Other liabilities Net cash provided by 23.336.425.237 operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
11 11
(295.000.000.000)
40.000.000.000
(6.556.154.821)
(2.091.459.195)
171.242.000
71.000.000
(301.384.912.821)
37.979.540.805
(915.072.272) 22 22
(1.751.300.022)
14.000.000.000
-
12.283.520.000
15.847.123.200
(13.150.000.000)
-
(19.915.102.000)
(12.538.463.040)
(7.696.654.272)
1.557.360.138
(135.112.795.876)
306.644.831.202
(Increase) decrease in marketable securities available-for-sale and held-to-maturity (1.307.715.319) Acquisitions of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets Net cash provided by (used in) (47.307.715.319) investing activities (46.000.000.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of borrowings Proceeds from subordinated loans 2.947.844.635 Proceeds from additional capital Payments of not approved paid-in capital (11.957.777.400) Payments of cash dividend Net cash provided by (used in) (11.398.863.933) financing activities (2.388.931.168)
(35.370.154.015)
423.481.779.680
116.836.948.478
152.207.102.493
288.368.983.804
423.481.779.680
116.836.948.478
8
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents at beginning of year Cash and cash equivalents at end of year
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah kas dan setara kas
*)
4 5 6
7
STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2 0 1 0*)
2011
2009
*)
4.968.691.900
4.198.301.363
3.093.848.705
171.535.118.246
136.323.290.506
66.668.053.842
2.875.671.034
3.392.285.125
2.221.233.039
108.989.502.624
279.567.902.686
44.853.812.892
288.368.983.804
423.481.779.680
116.836.948.478
Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks with original maturities of 3 months or less from acquisition date Total cash and cash equivalents
*)
Disajikan kembali, lihat Catatan 3
-
-
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
As restated, refer to Note 3
-
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. INFORMASI UMUM
1. GENERAL INFORMATION
a. Pendirian dan Informasi Umum Bank PT Bank Kesejahteraan Ekonomi ("Bank") didirikan pada
a. Establishment and General Information About the Bank PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (the "Bank") was established
tanggal 4 Oktober 1991 berdasarkan akta notaris No.37 dari
on October 4, 1991, based on a notarial deed No.37 of Siti
Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., notaris di Jakarta, yang
Pertiwi Henny Shidki, S.H., notary in Jakarta, which was then
kemudian diubah dengan akta No.122 tanggal 20 Nopember
amended by notarial deed No.122 dated November 20, 1991
1991 dari notaris yang sama. Akta pendirian tersebut telah
by the same notary. The Bank's deed of establishment has
disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada
been approved by the Minister of Justice of the Republic of
tanggal 27 Nopember 1991 melalui Surat Keputusan No.C2-
Indonesia in its Decision Letter No.C2-7107 HT.01.01.Th91
7107 HT.01.01.Th91 dan telah diumumkan dalam Berita
dated November 27, 1991 and was published in the State
Negara Republik Indonesia No. 528 Tambahan No.11 tanggal
Gazette of the Republic of Indonesia No.528 Supplement
7 Pebruari 1992.
No.11 dated February 7, 1992.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali
The Bank's Articles of Association have been amended
perubahan, yang terakhir dengan akta notaris No.33 dari
several times, the latest amendment by Judy K.H. Sentana,
Judy K.H. Sentana, S.H.,M.H., notaris di Jakarta, tanggal
S.H., M.H., notary in Jakarta, No.33 dated July 31, 2008,
31 Juli 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Bank
concerning the adjustment of the Bank’s articles of
dengan
tentang
association in conformity with Law No.40 Year 2007
Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh
concerning the Limited Liability Company. This amendment
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
was approved by Minister of Law and Human Rights of the
melalui
Republic of Indonesia in its Decision Letter No.AHU-
Undang-Undang
Surat
No.40
Keputusan
Tahun
2007
No.AHU-98554.AH.01.02.Tahun
2008 tanggal 22 Desember 2008.
98554.AH.01.02.Tahun 2008 dated December 22, 2008.
Bank mulai melakukan kegiatan perbankan pada tanggal
Bank started its banking activities on February 27, 1992.
27 Pebruari 1992. Bank
umum
Bank obtained a license as a commercial bank based on the
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
memperoleh
izin
usaha
sebagai
bank
Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of
Indonesia No.256/KMK.013/1991 tanggal 21 Pebruari 1992.
Indonesia No.256/KMK.013/1991 dated February 21, 1992.
b. Maksud dan Tujuan Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, maksud dan
b. Purpose and Objectives Based on article 3 of the Bank's Articles of Association, the
tujuan Bank adalah sebagai berikut:
purpose and objectives of its activities are as follows:
Menjalankan segala kegiatan dan usaha di bidang bank
To engage in general banking services in accordance with the
umum dalam arti kata seluas-luasnya berdasarkan dan yang
prevailing laws and regulations to support in trading,
dimungkinkan oleh perundang-undangan, yang menunjang
transportation, industry, agriculture, plantation, fishery,
kegiatan
pengangkutan,
mining, ranch, forestry, property, services, education and
perikanan,
other sectors, to focus on the achievement of Republic of
pertambangan, peternakan, kehutanan, perumahan, jasa-jasa,
Indonesia Employee Cooperative objective, which, to improve
pendidikan dan lain-lain, yang diarahkan terutama untuk
the State Employees and families' welfare.
di
perindustrian,
sektor
perdagangan,
pertanian,
perkebunan,
mewujudkan tercapainya tujuan Koperasi Pegawai Republik Indonesia, yaitu meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri beserta keluarganya. c. Jaringan Kantor Kantor Pusat Bank berlokasi di Gedung Induk Koperasi
c. Office Network Bank’s head office is located in Induk Koperasi Pegawai
Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI), Jl. R.P. Soeroso No.21,
Republik Indonesia (IKP-RI) Building, Jl. R.P. Soeroso No.21,
Jakarta 10330. Bank memiliki kantor cabang dan kantor
Jakarta 10330. Bank has branches and supporting branches
cabang pembantu yang tersebar di Jakarta, Semarang,
office throughout Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung,
Surabaya, Bandung, Padang dan Makassar. Jumlah kantor
Padang and Makassar. Total office as of December 31, 2011,
pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah
2010 and 2009 were as follows:
sebagai berikut: 10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan)
1. GENERAL INFORMATION (continued)
c. Jaringan Kantor (lanjutan)
Kantor cabang Kantor cabang pembantu
c. Office Network (continued) 2011
2010
2009
6
6
6
4
3
1
Branches Sub-branches
d. Manajemen Eksekutif Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, susunan
d. Executive Boards As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the members of
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Komite Pemantau
the Bank's Boards of Commissioners, Board of Directors,
Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank adalah
Audit
sebagai berikut:
Remuneration and Nomination Committee were as follows:
31 Desember 2011 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Committee,
Prof. DR. Wagiono Ismangil Drs. Achmad Subianto, MBA Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. DR. Mahyuddin Ramli, MBA
Risk
Monitoring
Committee
and
December 31, 2011 Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, S.E. Wahyu Hidajat, S.E., M.Hum. Drs. Silo Edi Arif Hidayat, S.E., Akt.
Board of Directors President Director Director Director Director
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. Chaidir Nurdin I Nyoman Sidia
Audit Committee Chairman Member Member
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota
DR. Mahyuddin Ramli, MBA Purwo Junianto Panji Kartiko
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota Anggota
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. DR. Mahyuddin Ramli, MBA Drs. Achmad Subianto, MBA Dhini Laswita, S.H.
Remuneration and Nomination Committee Chairman Member Member Member
Prof. DR. Wagiono Ismangil Drs. Achmad Subianto, MBA Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. DR. Mahyuddin Ramli, MBA
December 31, 2010 Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
31 Desember 2010 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, S.E. Wahyu Hidajat, S.E., M.Hum. Drs. Silo Edi Arif Hidayat, S.E., Akt.
11
Board of Directors President Director Director Director Director
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan)
1. GENERAL INFORMATION (continued) d. Executive Boards (continued)
d. Manajemen Eksekutif (lanjutan) 31 Desember 2010 Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. Chaidir Nurdin -
December 31, 2010 Audit Committee Chairman Member Member
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota
DR. Mahyuddin Ramli, MBA Purwo Junianto Panji Kartiko
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota Anggota
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. DR. Mahyuddin Ramli, MBA Drs. Achmad Subianto, MBA Dhini Laswita, S.H.
Remuneration and Nomination Committee Chairman Member Member Member
Prof. DR. Wagiono Ismangil Drs. Achmad Subianto, MBA Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. DR. Mahyuddin Ramli, MBA
December 31, 2009 Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
31 Desember 2009 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
R.M. Yunianto Budi Sudarmodjo, S.E. Wahyu Hidajat, S.E., M.Hum. Drs. Silo Edi Arif Hidayat, S.E., Akt.
Board of Directors President Director Director Director Director
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. Chaidir Nurdin Dewi Wulansari
Audit Committee Chairman Member Member
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota
DR. Mahyuddin Ramli, MBA Purwo Junianto Kurnia S. Achmad
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member
Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota Anggota
Jusuf Amiruddin, S.E., M.M. DR. Mahyuddin Ramli, MBA Drs. Achmad Subianto, MBA Dhini Laswita, S.H.
Remuneration and Nomination Committee Chairman Member Member Member
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Bank
As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Bank has 314,
memiliki karyawan masing-masing sebanyak 314, 265 dan
265 and 211 employees, respectively (unaudited).
211 orang (tidak diaudit)
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan
The principal accounting policies adopted in preparing the
laporan keuangan Bank adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
financial statements of the Bank are set out below:
a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-
a. Statement of Compliance The financial statements for the years ended December 31,
tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 disusun sesuai dengan
2011 and 2010 have been prepared in accordance with
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan
Indonesian Financial Accounting Standards which issued by
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Akuntansi
the Indonesian Institute of Accountants (IAI) and the
Perbankan Indonesia (PAPI) 2008 yang diterbitkan atas
Accounting Guidelines for Indonesian Banking (PAPI) 2008
kerjasama IAI dengan Bank Indonesia.
issued by Bank Indonesia in cooperation with IAI.
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
The financial statements for the year ended December 31,
31 Desember 2009, disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
2009 have been prepared in accordance with Indonesian
Keuangan di Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi
Financial Accounting Standards, the Statement of Financial
Keuangan (PSAK) No.31 (Revisi 2000) tentang “Akuntansi
Accounting Standards (PSAK) No.31 (Revised 2000) regarding
Perbankan” dan PAPI 2001. PSAK No.31 tersebut telah
“Accounting for Banking Industry” and PAPI 2001. PSAK
dicabut efektif tanggal 1 Januari 2010.
No.31 has been revoked effective on January 1, 2010.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan
b. Basis of Financial Statement Preparation The financial statements have been prepared under the
kecuali untuk beberapa akun yang dinilai menggunakan
historical cost convention except for the certain accounts
dasar
pada
which are valued on other measurement basis as described in
kebijakan akuntansi dari akun tersebut. Laporan keuangan
the accounting policies for such accounts. The financial
disusun berdasarkan akuntansi akrual kecuali laporan arus
statements are prepared under the accrual basis of
kas.
accounting, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode
The statements of cash flows are prepared based on the
langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam
direct method by classifying cash flows into operating,
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan
investing and financing activities. For the purpose of the
laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada
statements of cash flows, cash and cash equivalents include
Bank Indonesia, giro pada bank lain, dan investasi jangka
cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts
pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga
with other banks and other short-term highly liquid
bulan atau kurang sepanjang tidak digunakan sebagai
investments with original maturities of three months or less,
jaminan atas pinjaman atau dibatasi penggunaannya.
as long as they are not being pledged as collateral for
pengukuran
lain
sebagaimana
dijelaskan
borrowings or restricted. Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar
The preparation of financial statements in conformity with
Akuntansi Keuangan di Indonesia dibutuhkan estimasi dan
Financial Accounting Standards in Indonesia requires the use
asumsi yang mempengaruhi:
of estimates and assumptions that effects:
-
-
nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan
- the reported amounts of assets and liabilities and
atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan
disclosure of contingent assets and liabilities at the date
keuangan, jumlah pendapatan
dan
beban
selama
periode
pelaporan.
of the financial statements, - the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan
Although these estimates are based on management's best
terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil
knowledge of current events and activities, actual results may
yang
differ from those estimates.
timbul
mungkin
berbeda
dengan
jumlah
yang
diestimasi semula.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) Pertimbangan profesional dan estimasi signifikan dalam
b. Basis of Financial Statement Preparation (continued) The most significant uses of the judgement and estimates in
menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:
determining the amounts recognized in the financial
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
statements are follows:
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan
The Bank's management has made an assessment of the
Bank
dan
Bank's ability to continue as a going concern and is satisfied
berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk
that the Bank has the resources to continue in business for
melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu,
the foreseeable future. Futhermore, the management is not
manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material
aware of any material uncertainties that may cast significant
yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap
doubt upon the Bank's ability to continue as a going concern.
kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan
Therefore, the financial statements continue to be prepared
hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun
on the going concern basis.
untuk
melanjutkan
kelangsungan
usahanya
atas dasar usaha yang berkelanjutan. Nilai wajar atas instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang
Where the fair values of financial assets and financial
tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar
liabilities recorded on statements of financial position cannot
aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik
be derived from active markets, they are determined using a
penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan
variety of valuation techniques that include the use of
(input ) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa
mathematical models. The inputs to these models are derived
diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar
from observable market data where possible, but where
yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan
observable market data are not available, judgment is
manajemen
nilai wajar.
required to establish fair values. The judgments include
Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas
considerations of liquidity and model inputs such as
dan masukan model seperti tingkat pelunasan dipercepat
prepayment rates and default rate assumptions.
diperlukan
untuk
menentukan
dan asumsi tingkat gagal bayar. Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang
Impairment losses on loans and receivables
Bank menelaah kredit yang diberikan yang signifikan secara
The Bank reviews its individually significant loans and
individual dan piutang pada setiap tanggal laporan posisi
receivables at each statements of financial position date to
keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat
assess whether an impairment loss should be recorded in the
dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus,
statement of comprehensive income. In particular, judgment
justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah
by management is required in the estimation of the amount
dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan
and timing of future cash flows when determining the
penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat
impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank
justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi
makes judgments about the debtor’s financial situation and
bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-
the net realizable value of collateral. These estimates are
asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang
based on assumptions about a number of factors and actual
mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan di masa
results may differ, resulting in future changes to the
mendatang penyisihan penurunan nilai tersebut.
allowance of impairment losses.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
b. Basis of Financial Statement Preparation (continued)
Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
Impairment of available-for-sale and held-to-maturity investments
Bank menelaah efek hutang yang diklasifikasikan sebagai
The Bank reviews its debt securities classified as available-for-
tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada
sale and held-to-maturity investments at each statements of
setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah
financial position date to assess whether they are impaired.
telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan
This requires similar judgment as applied to the individual
pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada
assessment of loans.
penilaian individu pada kredit yang diberikan. Seluruh
angka
dalam
laporan
keuangan
ini,
kecuali
dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi Rupiah yang
All figures in the financial statements are rounded to and stated in Rupiah, unless otherwise stated.
terdekat. c. Aset dan Liabilitas Keuangan Bank telah menerapkan PSAK No.50 (Revisi 2006) tentang
c. Financial Assets and Liabilities The Bank has implemented PSAK No.50 (Revised 2006) on
”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan
”Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and
PSAK No.55 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan:
PSAK No.55 (Revised 2006) on ”Financial Instruments:
Pengakuan
Recognition
dan
Pengukuran”
secara
prospektif
sejak
and
Measurement”
prospectively
effective
1 Januari 2010. Dampak penerapan awal PSAK No.50 (Revisi
January 1, 2010. The effect of first adoption of PSAK No.50
2006) dan PSAK No.55 (Revisi 2006) diungkapkan dalam
(Revised 2006) and PSAK No.55 (Revised 2006) is described
Catatan 38.
in Note 38.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
Financial assets are classified as financial assets at fair value
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman
through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity
yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh
investments, and available-for-sale financial assets. The Bank
tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Bank
determines the classification of its financial assets at initial
menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat
recognition.
pengakuan awal. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas yang
Financial liabilities are classified as liabilities measured at
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan liabilitas yang
amortized cost and liabilities at fair value through profit or
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
loss.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and measurement
Seluruh aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui pada
All financial assets and liabilities are recognized on the
tanggal penyelesaian.
settlement date.
Klasifikasi
instrumen
keuangan
pada
pengakuan
awal
The
classification
of
financial
instruments
at
initial
tergantung pada tujuan dan intensi manajemen atas
recognition depends on the purpose and the management's
instrumen keuangan yang diperoleh, serta karakteristik dari
intention for which the financial instruments were acquired
instrumen keuangan tersebut. Semua instrumen keuangan
and their characteristics. All financial instruments are
pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajarnya
measured initially at their fair value plus transaction costs,
ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan dan
except in the case of financial assets and financial liabilities
liabilitas keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui
recorded at fair value through profit or loss, transaction costs
laporan laba rugi, dimana biaya transaksi diakui langsung
are taken directly to the statement of comprehensive income
dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.
in the current period.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
c. Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and measurement (continued)
Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah
The subsequent measurement of financial assets and
pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan
financial liabilities depends on their classification.
dan liabilitas keuangan tersebut. Instrumen keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui
Financial instruments designated at fair value through profit
laporan
yang
or loss are those that have been designated by management
ditetapkan oleh manajemen pada saat pengakuan awal dan
on initial recognition and those classified as held for trading.
instrumen keuangan yang diklasifikasikan ke dalam kelompok
Held for trading financial instruments are those which have
untuk
been acquired or incurred principally for the purpose of
laba
rugi
adalah
diperdagangkan.
instrumen
Instrumen
keuangan
keuangan
yang
diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk diperdagangkan
selling or repurchasing in the near term.
adalah instrumen keuangan yang diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
Financial instruments designated at fair value through profit
laporan
wajarnya.
or loss are stated at fair value. The unrealized gains or losses
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat
resulting from changes in fair value are recognized in the
perubahan nilai wajar instrumen keuangan diakui dalam
statement of comprehensive income as “Gain (loss) from
laporan
changes in fair value of financial assets”.
laba
laba
rugi
rugi
disajikan
sebesar
komprehensif
nilai
sebagai “Keuntungan
(kerugian) dari perubahan nilai wajar aset keuangan”. Instrumen keuangan tersedia untuk dijual adalah aset
Available-for-sale financial instruments are non-derivative
keuangan non-derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai
financial assets that are not classified as loans and
pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki
receivables, held-to-maturity investments, or financial assets
hingga jatuh tempo, atau aset keuangan yang diukur pada
at fair value through profit or loss. After initial measurement,
nilai wajar melalui laporan laba rugi. Setelah pengukuran
available-for-sale financial instruments are measured at fair
awal, instrumen keuangan tersedia untuk dijual diukur
value. Unrealized gains or losses are recognized directly in
sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum
equity in the "Unrealized gains (losses) on available-for-sale
direalisasi
marketable securities".
diakui
langsung
dalam
ekuitas
sebagai
“Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual”. Penurunan nilai atas aset keuangan tersedia untuk dijual
Impairment
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Beban
recognized in the statement of comprehensive income as
penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan” dan
“Allowance for impairment losses on financial assets” and
dikeluarkan dari ekuitas.
removed from equity.
16
on
available-for-sale
financial
assets
is
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
c. Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and measurement (continued)
Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
Held-to-maturity financial instuments are non-derivative
hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif
financial assets with fixed or determinable payments and
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
fixed maturities, which the Bank has the intention and ability
temponya telah ditetapkan, dimana Bank mempunyai intensi
to hold until maturity. After initial measurement, held-to-
positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan
maturity financial instruments are measured at amortized
tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal,
cost using the effective interest rate method, less impairment.
instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
Amortized cost is calculated by taking into account any
hingga
perolehan
discount or premium on acquisition and transaction costs
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
that are an integral part of the effective interest rate. The
efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan
amortization
diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto
comprehensive income as “Interest incomes”. Impairment of
atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang
held-to-maturity financial assets is recognized in the
merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
statement of comprehensive income as “Allowance for
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
impairment losses on financial assets”.
jatuh
tempo
diukur
pada
biaya
is
recognized
in
the
statement
of
sebagai “Pendapatan bunga”. Penurunan nilai dari aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”. Instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman
Loans and receivables are non-derivative financial assets
yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-
with fixed or determinable payments that are not quoted in
derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan
an active market, other than:
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: i. yang dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat yang
i. those that the Bank intends to sell immediately or in the
diklasifikasikan dalam kelompok untuk diperdagangkan
near term which are classified as held-for-trading and
dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai
those that, upon initial recognition, are designated as at
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
fair value through profit or loss;
laporan laba rugi; ii. yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau
ii. those that, upon initial recognition, are designated as available-for-sale; or
iii. dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh
iii. those for which the Bank may not recover substantially
kembali investasi awal secara substansial kecuali yang
all of the initial investment, other than because of credit
disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang
deterioration.
diberikan dan piutang. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan
After initial measurement,
piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
measured at amortized cost using the effective interest rate
menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan
method, less impairment. Amortized cost is calculated by
penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung
taking into account any discount or premium on acquisition
dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat
and transaction cost that are an integral part of the effective
akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak
interest rate. The amortization is recognized in the statement
terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam
of comprehensive income as “Interest incomes”. Impairment
laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan bunga”.
of loans and receivables is recognized in the statement of
Penurunan nilai dari pinjaman yang diberikan dan piutang
comprehensive income as “Allowance for impairment losses
akan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai
on financial assets”.
“Beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”. 17
loans and
receivables are
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
c. Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan)
Recognition and measurement (continued)
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan
Financial liabilities measured at amortized cost are financial
diamortisasi merupakan liabilitas keuangan yang tidak
liabilities that are not classified as fair value through profit or
diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui
loss. After initial measurement, financial liabilities are
laporan
amortized using the effective interest rate method.
laba
rugi.
Setelah
pengakuan
awal,
liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya perolehan, diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Tabel berikut menyajikan klasifikasi instrumen keuangan Bank berdasarkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut:
The following table presents classification of financial instruments of the Bank based on characteristic of those financial instruments:
Instrumen keuangan
Klasifikasi/classification
Aset keuangan:
Financial instruments Financial assets:
Kas
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Cash
Giro pada Bank Indonesia
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Placements with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual/ Held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets
Marketable securities
Kredit yang diberikan
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Loans
Pendapatan yang masih akan diterima
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Accrued income
Aset lain-lain
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Other assets
Liabilitas keuangan:
Financial liabilities:
Liabilitas segera
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Liabilities immediately payable
Simpanan nasabah
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Deposits from customers
Simpanan dari bank lain
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Deposits from other banks
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
c. Financial Assets and Liabilities (continued) Klasifikasi/classification
Instrumen keuangan
Financial instruments
Pinjaman yang diterima
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Borrowings
Liabilitas lain-lain
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Other liabilities
Pinjaman subordinasi
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Subordinated loans
Penghentian pengakuan
Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan
The Bank derecognizes a financial asset if, and only if, the
hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang
contractual rights to receive cash flows from the financial
berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau Bank
asset have expired or the Bank has transferred its rights to
mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari
receive cash flows from the financial asset or has assumed an
aset
untuk
obligation to pay the received cash flows in full without
membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh
material delay to a third party under a ‘pass-through’
tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga
arrangement and either (i) the Bank has transferred
berdasarkan
kesepakatan
pelepasan
substantially all the risks and rewards of the asset or (ii) the
arrangement )
dan
telah
keuangan
atau
menanggung
Bank has neither transferred nor retained substantially all the
substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau (ii) Bank
risks and rewards of the asset, but has transferred control of
tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial
the asset.
risiko
dan
Bank
(pass-through secara
seluruh
(i)
kewajiban
manfaat
atas
mentransfer
aset,
namun
telah
mentransfer pengendalian atas aset tersebut. Jika Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang
When the Bank has transferred its rights to receive cash flows
berasal
melakukan
from a financial asset or has entered into a pass-through
kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer atau tidak
arrangement and has neither transferred nor retained
memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas
substantially all the risks and rewards of the asset nor
aset tersebut, atau tidak mentransfer pengendalian atas aset
transferred control of the asset, the asset is recognized to the
tersebut, aset diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Bank
extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. In
atas aset tersebut. Dalam hal ini, Bank juga mengakui
that case, the Bank also recognizes an associated liability.
liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait
The transferred asset and the associated liability are
diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan kewajiban
measured on a basis that reflects the rights and obligations
yang masih dimiliki Bank.
that the Bank has retained.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat
A financial liability is derecognized when the obligation
kewajiban dihentikan atau dibatalkan atau berakhir.
under the liability is discharged or cancelled or expired.
Saling hapus
Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai
Financial assets and financial liabilities are offset and the net
bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan
amount reported in the statements of financial position if,
hanya jika, saat ini Bank memiliki hak yang berkekuatan
and only if, there is a currently enforceable legal right to
hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang telah
offset the recognized amounts and there is an intention to
diakui tersebut dan Bank berniat untuk menyelesaikan secara
settle on a net basis, or to realize the assets and settle the
neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilities simultaneously.
dari
suatu
aset
keuangan
atau
liabilitas secara simultan.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
c. Financial Assets and Liabilities (continued)
Saling hapus (lanjutan)
Offsetting (continued)
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya
Income and expenses are presents on a net basis only when
jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
permitted by the accounting standards.
Penentuan nilai wajar
Determination of fair value
Nilai
untuk
Fair value is the value which is used to exchange an asset or
mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu
wajar
adalah
to settle a liability between parties who understand and are
liabilitas
willing
antara
nilai
yang
pihak-pihak
digunakan
yang
memahami
dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length
to
perform
a
fair
transaction
(arm’s
length
transaction).
transaction). Nilai wajar suatu aset atau liabilitas keuangan dapat diukur
Fair value of a financial asset or liability can be measured by
dengan
(harga
using the quotation in an active market (bid price for long
penawaran bagi aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan
positions and ask price for short price positions). Financial
diterbitkan dan harga permintaan untuk aset yang akan
instrument is regarded as having a quotation in an active
diperoleh atau liabilitas yang dimiliki). Instrumen keuangan
market if the quoted price is readily and regularly available
dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi
from the stock exchange, dealer, broker, group of industry,
tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari
pricing service/regulatory agency and the price represents the
bursa, pedagang efek (dealer) , perantara efek (broker)
actual and regularly occurring market transaction on an
kelompok
arm’s length basis.
menggunakan
industri,
regulatory agency)
kuotasi
badan
di
pasar
pengawas
dan harga
aktif
(pricing
service /
tersebut mencerminkan
transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Dalam hal tidak terdapat pasar aktif untuk suatu aset atau
In case there is no active market for a financial asset or
liabilitas keuangan, Bank menentukan nilai wajar dengan
liability, the Bank determines the fair value by using the
menggunakan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian
appropriate valuation techniques. Valuation techniques
meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan
include using a recent market transaction performed on an
secara wajar oleh pihak yang berkeinginan dan memahami,
arm’s length basis between willing and knowledgeable
dan apabila tersedia, analisa arus kas yang didiskonto dan
parties, and if available, discounted cash flows analysis and
referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
reference to the recent fair value of another instrument which
secara substansial sama.
is substantially the same.
Reklasifikasi instrumen keuangan
Reclassification of financial instruments
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen
The Bank shall not reclassify any financial instrument out of
keuangan dari atau ke klasifikasi yang diukur pada nilai wajar
or into the fair value through profit or loss classification while
melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan
it is held or issued.
tersebut dimiliki atau diterbitkan. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari
If there is a sale or reclassification of held-to-maturity
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang
financial asset for more than an insignificant amount before
lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo
maturity, the entire held-to-maturity financial assets will
yang tidak memenuhi kriteria tertentu, maka seluruh aset
have to be reclassified as available-for-sale financial assets.
keuangan
Subsequently, the Bank shall not classifiy financial asset as
yang
dimiliki
hingga
jatuh
tempo
harus
direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama dua tahun berikutnya. 20
held-to-maturity during the following two years.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
c. Financial Assets and Liabilities (continued)
Reklasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)
Reclassification of financial instruments (continued)
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki
Reclassification
hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat
available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized
sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum
gain or loss is recognized in equity, at which time the
direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan
cumulative gain or loss previously recognized in equity shall
tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu
be recognized in the statement of comprehensive income.
of
held-to-maturity
financial
asset
to
keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk
Reclassification of available-for-sale financial asset to held-to-
dijual ke kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat
maturity is recorded at carrying amount. Unrealized gain or
pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum
loss should be amortized using the effective interest rate
direalisasi harus diamortisasi menggunakan metode suku
method up to maturity date of such asset.
bunga efektif sampai dengan jatuh tempo aset tersebut. Kontrak jaminan keuangan Kontrak
jaminan
keuangan
Financial guarantee contracts yang
Financial guarantee contracts are contracts that require the
mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang
adalah
kontrak
issuer to make specified payments to reimburse the holder for
ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas
a loss incurred because a specified debtor defaulted to make
kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk
payments when due, in accordance with the terms of a debt
melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai
instrument. Such financial guarantees are given to banks,
dengan ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan
financial institutions and other institutions on behalf of
tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan
customers to secure loans and other banking facilities.
dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitas-fasilitas perbankan lainnya. Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan
Financial guarantees are initially recognized in the financial
sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai
statements at fair value on the date the guarantee was given.
wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi
The fair value of a financial guarantee at inception is likely to
pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk
equal the premium received because all guarantees are
jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal dan nilai
agreed on arm’s length terms and the initial fair value is
wajar awal diamortisasi sepanjang umur jaminan keuangan.
amortised over the life of the financial guarantees.
Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat
Subsequently they are measured at the higher of amortised
pada nilai yang lebih tinggi antara nilai diamortisasi dengan
amount and the present value of any expected payment
nilai kini atas pembayaran kewajiban yang diharapkan akan
(when a payment under the guarantee has become probable)
terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable
and the difference is charged to other operating expense in
dan selisihnya dibebankan sebagai biaya operasi lain-lain
statement of comprehensive income.
pada laporan laba rugi komprehensif. Lihat Catatan 2x.iii perihal perubahan kebijakan akuntansi
Refer to Note 2x.iii concerning changes in accounting policy
pada tahun 2011.
in year 2011.
d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia,
d. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents includes cash in hand, current
giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid
accounts with Bank Indonesia, current accounts with other
lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau
banks and other short-term highly liquid investments with
kurang.
original maturities of three months or less. 21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Sejak 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dan bank lain
e. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Starting January 1, 2010, current accounts with Bank
pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya
Indonesia and other banks are initially measured at fair
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada,
value plus directly attributable transaction costs, if any, and
dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi
subsequently measured at their amortized cost using effective
dengan
efektif.
interest rate method. The allowance for impairment losses is
Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat
provided if there is an objective evidence of impairment (Note
bukti obyektif penurunan nilai (Catatan 2i).
2i).
menggunakan
Sebelum 1
metode
Januari 2010,
pada
bunga
Bank Indonesia
Prior to January 1, 2010, current accounts with Bank
dinyatakan sebesar saldo giro, sedangkan giro pada bank
Indonesia are stated at their outstanding balances, while
lain
current accounts with other banks are stated at their
dinyatakan sebesar
giro
suku
saldo giro
dikurangi dengan
penyisihan kerugian (Catatan 2i).
outstanding balances net of allowance for losses (Note 2i).
f. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan pendapatan bunga yang
f. Placement with Bank Indonesia and Other Banks Placements with Bank Indonesia are stated at
the
outstanding balances net of unearned interest income.
ditangguhkan. Sejak 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain pada
Starting January 1, 2010, placements with other banks are
awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi
initially measured at fair value plus directly attributable
yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan
transaction costs, if any, and subsequently measured at their
selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi
amortized cost using the effective interest rate method. The
dengan
allowance for impairment losses is provided if there is an
menggunakan
metode
suku
bunga
efektif.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat
objective evidence of impairment (Note 2i).
bukti obyektif penurunan nilai (Catatan 2i). Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain
Prior to January 1, 2010, placements with other banks are
dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan
stated at the outstanding balances, net of allowance for
penyisihan kerugian yang dibentuk berdasarkan penelaahan
losses, which is determined based on evaluation of the
terhadap
collectibility of each placement with other banks (Note 2i).
kolektibilitas
dari
masing-masing
saldo
penempatan pada bank lain (Catatan 2i). g. Efek-efek Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
g. Marketable Securities Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia (SBI).
Efek-efek diklasifikasikan ke dalam kelompok untuk tersedia
Marketable securities are classified as either available-for-
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
sale and held-to-maturity.
Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok tersedia
Marketable securities classified as available-for-sale are
untuk dijual (”available-for-sale ”) disajikan sebesar nilai
stated at fair value. The unrealized gains or losses, net of tax,
wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
on the available-for-sale marketable securities recorded in
dari efek-efek tersedia untuk dijual tersebut setelah dikurangi
equity are recognized as income or expense of the period
pajak yang tercatat dalam ekuitas diakui sebagai penghasilan
when realized. Any permanent decline in the value of
atau beban pada periode dimana surat berharga tersebut
available-for-sale marketable securities is recognized in the
dijual. Penurunan permanen atas nilai efek-efek yang tersedia
current period’s statement of comprehensive income.
untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Efek-efek (lanjutan) Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok dimiliki
g. Marketable Securities (continued) Marketable securities classified as held-to-maturity are stated
hingga jatuh tempo (“held-to-maturity ”) disajikan sebesar
at cost adjusted for unamortized premium or discount. If it is
biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau
probable that the cost (including amortization of premium
diskonto yang belum diamortisasi. Bila terjadi penurunan nilai
and/or discount) of such marketable securities will not be
wajar dibawah biaya perolehan (termasuk amortisasi premi
fully recovered, a permanent diminution in value is
dan/atau diskonto) yang bersifat permanen, maka biaya
considered to have occurred and the individual security is
perolehan efek-efek yang bersangkutan diturunkan sebesar
written down to its fair value. Any such write-down is
nilai
recognized as loss in the current period’s statement of
wajarnya
dan
jumlah
penurunan
nilai
tersebut
dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif periode
comprehensive income.
berjalan. Sejak 1 Januari 2010, premi atau diskonto diamortisasi
Starting January 1, 2010, premium or discount is amortized
dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum
using effective interest rate method. Prior to January 1, 2010,
1 Januari 2010, premi atau diskonto diamortisasi dengan
premium or discount is amortized using the straight-line
menggunakan metode garis lurus.
method.
Sebelum 1 Januari 2010, pemindahan efek-efek antar
Prior to January 1, 2010, the transfer of a marketable security
kelompok
between categories of investments shall be accounted for at
diakui
pemindahan.
sebesar
Untuk
nilai
efek-efek
wajar
yang
pada
tanggal
dipindahkan
dari
fair value at the date of the transfer. For a marketable
kelompok diperdagangkan, laba atau rugi yang belum
security transferred from the trading category, the unrealized
direalisasi pada tanggal pemindahan telah tercatat sebagai
holding gain or loss at the date of the transfer would have
penghasilan dan oleh karena itu tidak boleh dihapus. Untuk
been recognized in earnings and shall not be reversed.
efek-efek yang dipindahkan dari kelompok dimiliki hingga
Marketable
jatuh tempo ke tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai
category to available-for-sale category is recorded at fair
wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal
value. Unrealized gains or losses at the date of the transfer
pemindahan diakui dalam komponen ekuitas secara terpisah.
shall be recognized in equity separately.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dan perubahan nilai
The allowance for impairment losses and changes in fair
wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap efek-
value are presented as additions to/deductions from the
efek.
outstanding balance of marketable securities.
Sejak 1 Januari 2010, penyisihan kerugian penurunan nilai
Starting January 1, 2010, the allowance for impairment
dibentuk jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai (Catatan
losses is provided if there is an objective evidence of
2i). Sebelum 1 Januari 2010, penyisihan kerugian dibentuk
impairment (Note 2i). Prior to January 1, 2010, allowance for
berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-
losses is determined based on evaluation of collectibility of
masing efek-efek (Catatan 2i).
each marketable security (Note 2i).
security
transferred
from
held-to-maturity
h. Kredit yang Diberikan Sejak 1 Januari 2010, kredit yang diberikan diukur pada biaya
h. Loans Starting January 1, 2010, loans are measured at amortized
perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga
cost using the effective interest rate method, less allowance
efektif, dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan
for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking
nilai.
dengan
into account any discount or premium on acquisition and
memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi
transaction costs that are an integral part of effective interest
dan
tidak
rate. The amortization is recognized in the statement of
terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam
comprehensive income. Allowance for impairment losses is
laporan
provided if there is an objective evidence of impairment (Note
Biaya biaya laba
perolehan transaksi rugi
diamortisasi yang
dihitung
merupakan
komprehensif.
bagian
Penyisihan
kerugian
penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti obyektif
2i).
penurunan nilai (Catatan 2i). Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan
Prior to January 1, 2010, loans are stated at the gross
sebesar saldo kredit bruto dikurangi dengan penyisihan
amount of their outstanding balances, less allowance for
kerugian yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap
losses which is determined based on evaluation of the
kolektibilitas dari kredit yang diberikan (Catatan 2i).
collectibility of each loan (Note 2i). 23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Kredit yang Diberikan (lanjutan)
h. Loans (continued)
Restrukturisasi kredit yang diberikan Sejak 1 Januari 2010, setelah syarat dan ketentuan kredit
Starting January 1, 2010, after the terms of loans have been
direnegosiasi, penurunan nilai diukur dengan menggunakan
renegotiated, any impairment is measured using the original
suku bunga efektif awal yang dihitung sebelum persyaratan
effective interest rate as calculated before the modification of
dimodifikasi
lagi dianggap
terms and the loan is no longer considered past due.
menunggak. Manajemen akan melakukan penelaahan ulang
Management continuously reviews renegotiated loans to
atas kredit yang direnegosiasi secara berkelanjutan untuk
ensure that all criteria are met and that future payments are
memastikan bahwa semua kriteria terpenuhi dan pembayaran
likely to occur. The loans continue to be subject to an
di masa datang akan terjadi. Evaluasi penurunan nilai
individual or collective impairment assessment, following the
individual atau kolektif akan terus dilakukan untuk kredit
impairment assessment of loans.
dan
kredit
tersebut
tidak
Loan restructuring
tersebut, mengikuti evaluasi penurunan nilai atas kredit. Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang direstrukturisasi
Prior to January 1, 2010, restructured loans are stated at the
disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat
lower of carrying value of the loan at the time of
kredit
tunai
restructuring or net present value of the total future cash
penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian
receipts after restructuring. Losses arising from any excess of
akibat selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal
the carrying value of the loan at the time of restructuring
restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa depan
over the net present value of the total future cash receipts
setelah restrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi
after restructuring are recognized in the statement of
komprehensif. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas
comprehensive income. Thereafter, all cash receipts under the
masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat
new terms shall be accounted for as the recovery of principal
sebagai pengembalian pokok kredit yang diberikan dan
and interest revenue, proportionately.
pada
tanggal
restrukturisasi
atau
nilai
penghasilan bunga secara proporsional. Kredit yang dihapus buku Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat
Loans written-off Loans are written-off when there is no realistic prospect of
prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau
collection or when the Bank’s normal relationship with the
hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir.
borrowers has ceased to exist. When loans are deemed
Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan
uncollectible, they are written-off against the related
mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan
allowance for impairment losses. The recoveries of written-off
kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan, pada periode
loans, in current period is credited by adjusting the allowance
berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan
for impairment losses accounts. Recoveries of written-off
kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit
loans from previous period are recorded as operational
yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada periode
incomes other than interest income.
sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga. i. Identifikasi
dan
Pengukuran
Penurunan
Nilai
Aset
i. Identification and Measurement of Impairment on
Keuangan
Financial Assets
Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal laporan
Starting January 1, 2010, at each the statement of financial
posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti
position date, the Bank assesses whether there is objective
obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai
evidence that financial assets not carried at fair value
wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan
through profit or loss are impaired. Financial assets are
nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti
impaired when objective evidence demonstrates that a loss
obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah
event has occurred after the initial recognition of the asset,
terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa
and that the loss event has an impact on the future cash
tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset
flows on the asset that can be estimated reliably.
keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i. Identifikasi
dan
Pengukuran
Penurunan
Nilai
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Aset
i. Identification and Measurement of Impairment on
Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan
Objective evidence that financial assets are impaired can
nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh
include default or delinquency by a borrower, restructuring of
debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank
a loan or advance by the Bank on terms that the Bank
dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika
would not otherwise consider, indications that a borrower or
debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa
issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active
debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar
market for a security due to financial difficulties, or other
aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data
observable data relating to a group of assets such as adverse
yang
dengan
changes in the payment status of borrowers or issuers in the
kelompok aset keuangan seperti memburuknya status
group, or economic conditions that correlate with defaults in
pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut,
the group.
dapat
diobservasi
lainnya
yang
terkait
atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan
The Bank considers evidence of impairment for financial
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi secara
assets measured at amortized cost at both individual asset
individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara
and collective level. All individually significant financial
individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan
assets are assessed for impairment individually.
secara individual. Aset
perolehan
All individually significant financial assets measured at
diamortisasi yang signifikan secara individual yang tidak
keuangan
amortized cost found not to be individually impaired are then
mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi
collectively assessed for any impairment that has been
secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang
incurred but not yet identified. Financial assets that are not
sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan
individually
yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara
impairment by grouping together such financial assets with
kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan
similar risk characteristics.
mengelompokkan
yang
aset
diukur
pada
keuangan
biaya
tersebut
significant
are
collectively
assessed
for
berdasarkan
karakteristik risiko yang serupa. Semua penempatan dan giro pada bank lain dievaluasi
All placements and current accounts with other banks are
penurunan nilainya secara individual.
assessed for impairment individually.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank
In assessing the impairment collectively, the Bank applies
menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No.11/33/DPNP
Bank
tanggal 8 Desember 2009, "Perubahan atas Surat Edaran
December 8, 2009, “The Amendment to the Bank Indonesia
No.11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan
Circular Letter No.11/4/DPNP dated January 27, 2009 on
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia". Surat Edaran
the Implementation of Accounting and Reporting Guidelines
Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas PAPI 2008
for Indonesian Banking Industry". The Bank Indonesia
tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai
Circular Letter contains the amendment to PAPI 2008
kredit secara kolektif bagi Bank yang memenuhi syarat.
regarding the transitional provision on estimation of
Indonesia Circular Letter No.11/33/DPNP dated
collective impairment of loans for eligible Banks. Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia
In accordance with the Appendix to the Bank Indonesia
No.11/33/DPNP
Bank
Circular Letter No.11/33/DPNP dated December 8, 2009, the
menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit
allowance for collective impairment losses of loans refers to
secara
the general allowance and specific allowance in accordance
kolektif
tanggal dengan
8
Desember
mengacu
pada
2009,
pembentukan
cadangan umum dan cadangan khusus sesuai dengan
with
ketentuan Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aset
assessment of commercial banks' asset quality, as follows:
bank umum, sebagai berikut: 25
the
Bank
Indonesia
regulations
regarding
the
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i. Identifikasi
dan
Pengukuran
Penurunan
Nilai
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Aset
Klasifikasi
Persentase minimum penyisihan kerugian/ Minimum percentage of allowance for possible losses
Classification
1% 5% 15% 50% 100%
Current *) Special mention Substandard Doubtful Loss
Lancar *) Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet *)
i. Identification and Measurement of Impairment on Financial Assets (continued)
Keuangan (lanjutan)
kecuali untuk kredit yang dijamin dengan agunan tunai sesuai ketentuan Bank Indonesia.
*)
except for credit secured by cash collateral based on Bank Indonesia regulations.
Penyisihan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai
Collective allowance for loans classified as special mention,
dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet
substandard, doubtful and loss is calculated after deducting
dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang
the value of eligible collateral in accordance with Bank
diperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Indonesia regulations. The calculation of allowance for
Perhitungan
impairment losses is based on carrying amount (amortized
penyisihan
kerugian
penurunan
nilai
berdasarkan nilai tercatat (biaya perolehan diamortisasi).
cost).
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat
Impairment losses on financial assets carried at amortized
pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih
cost are measured as the difference between the carrying
antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi
amount of the financial assets and the present value of
arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku
estimated future cash flows discounted at the financial assets'
bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Kerugian
original effective interest rate. Losses are recognized in the
yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan
statement of comprehensive income and reflected in an
dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai atas
allowance account against financial assets carried at
aset
perolehan
amortized cost. Interest on the impaired financial asset
diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang
continues to be recognized using the rate of interest used to
mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku
discount the future cash flows for the purpose of measuring
bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa
the impairment loss. When a subsequent event causes the
datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika
amount of impairment loss to decrease, the impairment loss
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan
is reversed through the statement of comprehensive income.
keuangan
jumlah
kerugian
yang
dicatat
penurunan
pada
nilai
biaya
berkurang,
kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk
Impairment losses on available-for-sale marketable securities
dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang
are recognized by transferring the cumulative loss that has
telah diakui secara langsung dalam ekuitas ke dalam laporan
been recognized directly in equity to the statement of
laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang
comprehensive income. The cumulative loss that has been
dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi
removed from equity and recognized in the statement of
komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan,
comprehensive income is the difference between the
setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan
acquisition cost, net of any principal repayment and
nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset
amortization, and the current fair value, less any impairment
keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba
loss previously recognized in the statement of comprehensive
rugi
income. Changes in impairment provisions attributable to
komprehensif.
Perubahan
penyisihan
kerugian
penurunan nilai yang dapat didistribusikan pada nilai waktu (time value)
time value are reflected as a component of interest income.
tercermin sebagai komponen pendapatan
bunga. 26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i. Identifikasi
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Aset
i. Identification and Measurement of Impairment on
Keuangan (lanjutan) Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang
Financial Assets (continued) If, in a subsequent period, the fair value of an impaired
yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
available-for-sale debt security increases and the increase
yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan
can be objectively related to an event occurring after the
tersebut
dengan
impairment loss was recognized in the statement of
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan
comprehensive income, the impairment loss is reversed, with
nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian
the amount of reversal recognized in the statement of
penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan
comprehensive income.
dan
dapat
Pengukuran
secara
Penurunan
obyektif
Nilai
dihubungkan
tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki
If the terms of a loan, receivable or held-to-maturity
hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi
investment are renegotiated or otherwise modified because of
karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan,
financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is
maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal
measured using the original effective interest rate before the
yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
modification of terms.
Sebelum
membentuk
Before January 1, 2010, the Bank provided an allowance for
penyisihan kerugian penurunan nilai aset produktif serta
tanggal
1
Januari
2010,
Bank
impairment losses for productive assets and estimated losses
taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif.
from off-balance sheet transactions.
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan
Earning assets include current accounts with other banks,
pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit yang
placements
with
diberikan, serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi
marketable
securities,
rekening administratif yang mempunyai risiko kredit.
contingencies arising from off-balance-sheets transactions
Bank
Indonesia loans
and
and
other
commitments
banks, and
which carry credit risk. Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain
Commitments
terdiri dari bank garansi dan fasilitas kredit yang belum
transactions include bank guarantees and unused loans
digunakan.
facilities.
and
contingencies
of
off-balance-sheet
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset produktif dan
The allowance for impairment losses from productive assets
taksiran
administrasi
and estimated losses from off-balance-sheet transactions are
terhadap
determined based on an evaluation of the collectibility of
kolektibilitas dari masing-masing aset produktif dan transaksi
each individual productive asset and off-balance-sheet
rekening administratif yang mempunyai resiko kredit. Evaluasi
transactions with credit risk. Management’s evaluation on the
manajemen atas kolektibilitas masing-masing aset produktif
collectibility of each individual productive asset and off-
dan transaksi rekening administratif dilakukan berdasarkan
balance-sheet transaction is based on a number of factors,
sejumlah faktor, termasuk keadaan ekonomi/prospek usaha
including
saat ini maupun antisipasi untuk masa yang akan datang,
condition/business prospects, financial conditions, payment
kondisi keuangan, kemampuan membayar serta faktor-faktor
ability and other relevant factors. The Bank follows the
lain yang relevan. Bank menggunakan ketentuan Bank
regulations from Bank Indonesia concerning the assessment
Indonesia tentang penilaian kualitas aset Bank sebagai acuan
of assets quality of a Bank as a guidance in determining the
dalam menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai aset
allowance for impairment losses from productive asset and
produktif dan taksiran kerugian atas transaksi rekening
estimated losses for off-balance-sheet transactions, with
administratif, dengan garis besar pedoman sebagai berikut:
general guidelines as follows:
dibentuk
kerugian
atas
berdasarkan
transaksi hasil
rekening penelaahan
27
current
and
anticipated
economic
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i. Identifikasi
dan
Pengukuran
Penurunan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Nilai
Aset
i. Identification and Measurement of Impairment on
Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Klasifikasi
Persentase minimum penyisihan kerugian/ Minimum percentage of allowance for possible losses
Classification
1% 5% 15% 50% 100%
Current Special mention Substandard Doubtful Loss
Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Cadangan umum untuk aset produktif dan transaksi rekening
General allowance for productive assets and off-balance-
administratif yang digolongkan lancar.
sheet transactions that are classified as current.
Cadangan khusus untuk aset produktif dan transaksi
Specified allowance for productive assets and off-balance-
rekening administratif yang digolongkan sebagai dalam
sheet transactions classified as special mention, substandard,
perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet
doubtful and loss is calculated after deducting the value of
dihitung atas jumlah pokok pinjaman setelah dikurangi
eligible collateral.
dengan nilai agunan yang diperkenankan. Taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif
Estimated losses from off-balance-sheet transactions are
disajikan sebagai estimasi kerugian atas komitmen dan
presented
kontinjensi pada laporan posisi keuangan.
contingencies on the statements of financial position.
Penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai aset
Adjustments to the allowance for impairment losses from
produktif dan taksiran kerugian atas transaksi rekening
productive
administratif dicatat dalam periode dimana penyesuaian
administrative accounts transaction are reported in the
tersebut
diketahui
atau
dapat
ditaksir
secara
as
estimated
assets
and
losses
the
on
commitments and
estimated
losses
from
wajar.
period such adjusments become known or can be reasonably
Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan kerugian
estimated. These adjustment include additional allowance for
penurunan nilai aset produktif dan penambahan taksiran
impairment losses from productive assets and additional
kerugian atas transaksi rekening administratif, maupun
estimated losses from administrative accounts transactions,
pemulihan aset yang telah dihapusbukukan sebelumnya.
as well as recoveries of previously written-off assets.
Aset produktif dan transaksi komitmen dan kontinjensi
The earning assets and commitment and contingent
dihapusbukukan
saat
transactions written-off are charged to the allowance for
manajemen berpendapat bahwa aset produktif dan transaksi
impairment losses when management believes that they are
komitmen dan kontinjensi tersebut tidak dapat tertagih lagi.
definitely uncollectible.
dari
penyisihan
kerugian
pada
j. Transaksi dengan Pihak Berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.
j.
Transactions with Related Parties The Bank enters into transactions with related parties. In
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai
these financial statements, the term related parties are
dengan PSAK No.7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan
defined under PSAK No.7 (Revised 2010) on “Related Party
Pihak-pihak Berelasi”.
Disclosures”.
Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak
All significant transactions and balances with related parties,
berelasi,
normal
whether or not conducted under terms and conditions similar
sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi,
to those granted to third parties, are disclosed in the notes to
maupun tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan
the financial statements.
baik
yang
dilakukan
dengan
syarat
keuangan.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) k. Aset Tetap 1) Kepemilikan langsung Perusahaan menggunakan
model
biaya
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Fixed Assets 1) Direct ownership The Bank uses the cost model for fixed assets
sebagai
kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
measurement.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
Fixed assets are stated at cost less accumulated
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
depreciation
penurunan nilai, jika ada. Penyusutan dihitung dengan
Depreciation is computed using the straight-line method
menggunakan
based on the estimated useful lives of the assets as
metode
garis
lurus
(straight-line
berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
and
any
impairment
value,
if
any.
follows:
sebagai berikut: Tahun / Years Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor
5 5 5 5
Computer and instalation Office equipment Vehicles Office machinery
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan,
Expenditures incurred after the fixed assets have been put
seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan
into operations, such as repairs and maintenance costs,
ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban
are normally charged to operations in the year such cost
tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis
are incurred. In situations where it can be clearly
di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut
demonstrated that the expenditures have resulted in an
yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-
increase in the future economic benefits expected to
beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya
obtained from the use of the fixed assets beyond its
perolehan aset tetap.
originally
assessed
standard
of
performance,
the
expenditures are capitalized as additional costs of fixed assets. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or
pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
when no future economic benefits are expected from its
ekonomis
dari
use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition
penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
of the asset (calculated as the difference between the net
timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung
disposal proceeds and the carrying amount on the asset)
sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
is include in the statement of comprehensive income in
dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam
the year the asset is derecognized.
masa
depan
yang
diharapkan
laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. 2) Aset dalam penyelesaian Akumulasi biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai
aset
dalam
penyelesaian.
Biaya
2) Construction in progress The accumulated costs of the construction of fixed assets
tersebut
are capitalized as assets under construction. These costs
direklasifikasi ke akun aset tetap yang tepat pada saat
are reclassified to the appropriate fixed asset account
proses konstruksi selesai dan aset tetap siap untuk
when the construction is completed and the asset is
digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal
ready to use. Depreciation is charged from this date.
yang sama.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Aset Tetap (lanjutan) Bank melakukan penelaahan pada akhir tahun untuk
k. Fixed Assets (continued) The Bank conducts a review at the end of the year to
menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai aset.
determine whether there are indications of asset impairment.
Bank menghitung taksiran jumlah yang dapat diperoleh
The Bank calculates the estimated recoverable amount of all
kembali atas nilai semua aset yang dimiliki apabila terdapat
its assets and determines if there is a decrease in the value of
situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya
the assets and recognizes an impairment loss on such assets
penurunan
to the current period’s statement of comprehensive income.
nilai
aset
dan
mengakuinya
sebagai rugi
penurunan nilai dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated
dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount )
recoverable amount, the asset is written-down to its
maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat
estimated recoverable amount, which is determined as the
diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai
higher of net selling price or value in use.
tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat
In the end of each financial year, residual value, economic
ekonomis dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika
useful life and depreciation method are reviewed and if not
tidak sesuai dengan keadaan akan disesuaikan secara
appropriate to the condition will be adjusted prospectively.
prospektif. l. Aset Lain-lain Aset lain-lain terdiri dari beban dibayar dimuka, uang muka,
l. Other Assets Other assets consist of prepaid expenses, advance payments,
persediaan alat tulis kantor dan barang cetakan dan lain-lain.
office supplies and printing and others.
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods
masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis
using the straight-line method.
lurus (straight line method). m. Liabilitas Segera Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank yang harus segera
m. Liabilities Immediately Payable Liabilities immediately payable represent obligations to third
dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau
parties based on contract or order by those having authority
perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu.
that have to be settled immediately. Starting January 1, 2010,
Sejak 1 Januari 2010, liabilitas segera diukur sebesar biaya
liabilities immediately payable are measured at their
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
amortized cost using effective interest rate method. Prior to
bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, liabilitas segera
January 1, 2010, liabilities immediately payable were stated
dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank.
at the amounts payable by the Bank.
n. Simpanan Nasabah Sejak 1 Januari 2010, giro, tabungan dan deposito berjangka
n. Deposits from Customers Starting January 1, 2010, current accounts, savings deposits
diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada biaya
and time deposits are classified as liabilities measured at
perolehan diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar pada
amortized cost, which are initially recognized at fair value
pengakuan
biaya
and subsequently measured at amortized cost using the
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
effective interest rate method. Amortized cost is calculated by
bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
taking into account any discount or premium related to the
memperhitungkan adanya diskonto
initial recognition of deposits from customers and transaction
awal
dan
selanjutnya
diukur
pada
atau premi terkait
dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya
costs that are an integral part of the effective interest rate.
transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, giro dan tabungan dinyatakan
Prior to January 1, 2010, current accounts and savings
sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro dan tabungan
deposits are stated at the amounts due to the account
dan deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal
holders and time deposits are stated at the nominal amounts
sesuai
set forth in the agreements between the Bank and time
dengan
perjanjian
antara
pemegang
deposito
berjangka dengan Bank.
deposit holders. 30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
o. Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank
o. Deposits from Other Banks Deposits from other banks represent liabilities to other banks,
lain dalam bentuk tabungan, giro, call money yang jatuh
in the form of saving deposits, current accounts, call money
tempo menurut perjanjian tidak lebih dari 90 hari dan
with original maturities of 90 days or less and time deposits.
deposito berjangka. Sejak 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain diklasifikasikan
Starting January 1, 2010, deposits from other banks are
sebagai
perolehan
classified as liabilities measured at amortized cost, which are
diamortisasi, yang pada awalnya diakui pada nilai wajar pada
initially recognized at fair value and subsequently are
pengakuan
biaya
measured at amortized cost using the effective interest rate
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
method. Amortized cost is calculated by taking into account
bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
any discount or premium related to the initial recognition of
memperhitungkan adanya diskonto
deposits from other banks and transaction costs that are an
liabilitas awal
yang dan
diukur
pada
selanjutnya
biaya
diukur
pada
atau premi terkait
dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya
integral part of the effective interest rate.
transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain dinyatakan
Prior to January 1, 2010, deposits from other banks are
sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.
stated at the amounts due to the other banks.
p. Pinjaman yang Diterima Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari
p. Borrowings Borrowings are funds received from the Government of the
Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia dengan kewajiban
Republic of Indonesia and Bank Indonesia with payment
pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian
obligation based on borrowings agreements.
pinjaman. Sejak 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima diklasifikasikan
Starting January 1, 2010, borrowings are classified as
sebagai
perolehan
liabilities measured at amortized cost which are initially
diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai
recognized at fair value and subsequently measured at
wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan
amortized cost using the effective interest rate method.
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
Amortized cost is calculated by taking into account any
efektif.
dengan
discount or premium related to the initial recognition of
atau premi terkait
borrowings and transaction costs that are an integral part of
liabilitas
Biaya
yang
perolehan
diukur
pada
diamortisasi
memperhitungkan adanya diskonto
biaya
dihitung
dengan pengakuan awal pinjaman diterima dan biaya
the effective interest rate.
transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang diterima dicatat
Prior to January 1, 2010, borrowings are stated at nominal
sebesar nilai nominalnya.
value.
q. Pinjaman Subordinasi Sejak 1 Januari 2010, pinjaman subordinasi diklasifikasikan sebagai
liabilitas
perolehan
liabilities measured at amortized cost which are initially
diamortisasi, yang pada awalnya dinyatakan sebesar nilai
recognized at fair value and subsequently measured at
wajar dan kemudian dinyatakan sebesar biaya perolehan
amortized cost using the effective interest rate method.
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
Amortized cost is calculated by taking into account any
efektif.
dengan
discount or premium related to the initial recognition of
atau premi terkait
subordinated loans and transaction costs that are an integral
Biaya
yang
perolehan
diukur
pada
diamortisasi
memperhitungkan adanya diskonto
biaya
q. Subordinated Loans Starting January 1, 2010, subordinated loans are classified as
dihitung
dengan pengakuan awal pinjaman subordinasi dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
31
part of the effective interest rate.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Kewajiban Imbalan Pasca-Kerja Bank menghitung kewajiban imbalan pasca-kerja sesuai dengan
No.13/2003
its employees in accordance with Labor Law No.13/2003
tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No.24 (Revisi 2004)
dated March 25, 2003 and PSAK No.24 (Revised 2004),
“Imbalan Kerja”.
“Employee Benefits”.
Sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”,
In accordance with PSAK No.24 (Revised 2004) “Employee
perhitungan imbalan kerja mengunakan metode Projected
Benefits”, the calculation is determined using the Projected
Unit-Credit.
Unit-Credit method. Actuarial gains or losses are recognized
sebagai
Undang-Undang
Ketenagakerjaan
r. Post-Employment Benefits Obligations The Bank calculates post-employment benefits obligations to
Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui
penghasilan
atau
beban
apabila
akumulasi
as
income
or
expenses
when
the
net accumulated
keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui
unrecognized actuarial gains or losses for each individual
dari masing-masing program pada akhir tahun pelaporan
plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of
sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan
the present value of the defined benefit obligation on that
pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian
date. These gains or losses are recognized on a straight-line
diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa
method over the expected average remaining working lives of
masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam
the participating employees.
program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut
Past service cost is recognized immediately to the extent that
telah menjadi hak (vested), dan sebaliknya akan diamortisasi
the benefits are already vested, otherwise it is amortized on a
dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai
straight-line method over the average period until the
imbalan tersebut menjadi hak (vested).
benefits become vested.
Kewajiban estimasi imbalan pasca-kerja yang diakui di
Post-employment benefits obligations recognized in the
laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas
statements of financial position is the present value of the
imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian
defined benefit obligations as adjusted for unrecognized
aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum
actuarial gains or losses and unrecognized past service costs.
diakui. s. Pendapatan dan Beban Bunga Sejak tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga
s. Interest Income and Expenses Starting January 1, 2010, interest income and expenses are
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan
recognized in the statement of comprehensive income using
metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku
the effective interest method. The effective interest rate is the
bunga
estimasi
rate that exactly disccounts the estimated future cash
pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama
payments and receipts through the expected life of the
masa perkiraan umur dari aset keuangan atau liabiltas
financial assets or liability (or, where appropriate, a shorter
keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang
period) to the carrying amount of the financial assets or
lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset
liability. When calculating the effective interest rate, the Bank
keuangan atau kewajiban keuangan. Pada saat menghitung
estimates future cash flows considering all contractual terms
suku bunga efektif, Bank mengestimasikan arus kas di masa
of the financial instrument but not future credit losses.
yang
secara
tepat
mendiskontokan
datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan
seluruh
The calculation of the effective interest rate includes all fees
imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau
suku
bunga
efektif
mencakup
and points paid or received that are an integral part of the
diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku
effective interest rate. Transactions costs include incremental
bunga efektif. Biaya transaksi meliputi biaya tambahan yang
costs that are directly attributable to the acquisition of a
dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset
financial asset or issuance of a financial liability.
keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Pendapatan dan Beban Bunga (lanjutan) Pendapatan dan beban bunga yang disajikan di dalam laporan laba rugi komprehensif meliputi: -
s. Interest Income and Expenses (continued) Interest income and expenses presented in the statement of comprehensive income include:
Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang
-
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung
Interest on financial assets and liabilities at amortized cost calculated on an effective interest basis;
menggunakan suku bunga efektif; -
Bunga atas efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
-
Interest
on
available-for-sale
and
held-to-maturity
financial assets calculated on an effective interest basis.
yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunga telah
Loans whose the principal or interest has been past due for
lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang
90 days or more, or where reasonable doubt exists as to the
pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum
timely collection, are generally classified as impaired loans
diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan
(2009 as non-performing loans). Non-performing loans for
nilai (2009 sebagai kredit non-performing ). Kredit non-
the year ended December 31, 2009 include loans classified as
performing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
substandard, doubtful and loss. Interest accrued but not yet
Desember 2009 terdiri dari kredit yang digolongkan sebagai
collected is reversed when a loan is classified as impaired
kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Bunga yang telah
loans (2009 as non-performing loans).
diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (2009 sebagai kredit non-performing ). Sebelum tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban
Before January 1, 2010, interest income and expense are
bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas
recognized on an accrual basis, except for interest income on
kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang
loans and other earning assets that classified as non-
diklasifikasikan sebagai “non-performing” yang diakui pada
performing, which are recognized only when such interests
saat pendapatan tersebut diterima secara tunai. Pendapatan
are actually received in cash. Interest income that has
bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih dibatalkan
already recognized or recorded but not yet received, are
pada
dan
cancelled when the loans are classified as non-performing,
selanjutnya dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam
and then are recorded as contingent receivables in the
rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada
administrative accounts and are recognized as income when
saat diterima secara tunai.
cash is received.
Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak
Loans and other earning assets (excluding securities) are
termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing
considered as non-performing when they are classfied as
jika telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan
substandard, doubtful, or loss. Securities are categorized as
dan macet. Sedangkan efek-efek diklasifikasikan sebagai non-
non-performing when the issuer of securities defaults on its
performing
interest and/or principal payments.
saat
kredit
diklasifikasikan
non-performing ,
jika penerbit efek tidak dapat memenuhi
pembayaran bunga dan/atau pokok. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit
Cash payments of debtors pertaining to loans classified as
diragukan
dahulu sebagai
doubtful and loss are applied against loan principal balances,
pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok
any excess is recognized as interest payment on the
kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
mentioned loans above.
dan
macet
diakui terlebih
Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok tagihan
Deferred interest that is capitalized to the principals under
dalam
rangka
new restructuring agreements is recorded as deferred interest
restrukturisasi dicatat sebagai pendapatan bunga yang
income and recognized as income proportionately based on
ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan cara
the amount of capitalized interest relative to the loan
amortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang
principal upon loan repayment.
perjanjian
dikapitalisasi
kredit
terhadap
yang
pokok
baru
kredit
dalam
baru
pada
saat
pembayaran kredit diterima. 33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
t. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Sejak 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan
t. Fees and Commission Income and Expense Starting January 1, 2010, fees and commissions income and
komisi atas aset dan liabilitas keuangan yang merupakan
expense of financial assets and liabilities, which are an
bagian
dalam
integral part of the effective interest rate are being taken into
perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan dan beban ini
account in calculating the effective interest rate. These
diamortisasi sepanjang umur aset atau liabilitas keuangan,
income and expense are amortized during the life of financial
atau selama periode risiko.
assets or liabilities or during the period of the risk.
Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan provisi dan komisi yang
Prior to January 1, 2010, fees and commissions income
berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit, atau
directly relating to lending activities, or relating to a specific
yang
tertentu
period are amortized using the straight-line method over the
diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan
term of the underlying contract. Unamortized fees and
jangka waktu kontrak. Untuk kredit yang dilunasi sebelum
commissions income relating to loans settled prior to
jatuh temponya saldo pendapatan provisi dan komisi yang
maturity are recognized in the statements of income at the
ditangguhkan diakui dalam laporan laba rugi pada saat
settlement date.
dari
suku
berhubungan
bunga
efektif,
dengan
dimasukkan
jangka
waktu
kredit dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan
Commissions and fees not related to lending activities or
perkreditan dan atau jangka waktu perkreditan, atau
loan periods, or not material are recognized as revenues and
jumlahnya tidak material diakui sebagai pendapatan atau
expenses at the time the transactions occur.
beban pada saat terjadinya transaksi. Sejak tanggal 1 Januari 2010, pendapatan provisi dan komisi
Starting January 1, 2010, fees and commission income
yang berkaitan dengan kredit diakui sebagai bagian dari
related to lending activities are recognized as part of interest
pendapatan bunga.
income.
u. Perpajakan Pajak penghasilan menggunakan
metode
tangguhan
u. Taxation Deferred income tax is calculated using the liability method,
semua
on all temporary differences at the statements of financial position date between the tax bases of assets and liabilities
antara aset dan liabilitas menurut pajak dan nilai tercatatnya
and their carrying amounts for financial reporting purposes.
pada laporan keuangan. Perlakuan tersebut telah sesuai
The accounting treatment is in conformity with PSAK No.46
dengan
“Accounting for Income Tax”.
No.46
mengenai
terhadap
dengan
perbedaan temporer pada tanggal laporan posisi keuangan
PSAK
kewajiban,
dihitung
“Akuntansi
Pajak
Penghasilan”. Liabilitas pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable
temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui atas
temporary differences. Deferred tax assets are recognized for
semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan
all deductible temporary differences and carry-forward
saldo rugi pajak yang belum digunakan, apabila besar
balance of unused tax losses, to the extent that it is probable
kemungkinannya bahwa jumlah laba fiskal di masa datang
that future taxable income will be sufficient to be applied
akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan
against the deductible temporary differences and unused tax
temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang
losses can be utilized.
belum digunakan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung dengan
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax
menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku
rate (and tax laws) that are enacted or substantially enacted
atau yang secara substansial diberlakukan pada tahun di
in the year when the asset is realized or the liability is settled.
mana aset tersebut direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan.
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Perpajakan (lanjutan) Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya
surat
ketetapan,
atau
apabila
u. Taxation (continued) Amendments to taxation obligations are recorded when an
diajukan
assessment is received or, if objected or appealed against,
permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan
when the results of the objection or appeal has been
atau banding sudah ditetapkan.
determined.
Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi
Deferred tax assets are presented net of deferred tax liabilities
dengan liabilitas pajak tangguhan dalam laporan posisi
in the statements of financial position. The utilization of
keuangan. Pemanfaatan aset pajak tangguhan oleh Bank
deferred tax assets recognized by the Bank depends on future
tergantung pada laba kena pajak di masa yang akan datang.
taxable income.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena
Current tax expense is determined based on the taxable
pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif
income for the year and computed using prevailing tax rates.
pajak yang berlaku. v. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih
v. Earning per Share Basic earning per share is computed by dividing net income
dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham yang
with the weighted average number of outstanding shares
beredar pada tahun berjalan.
during the year.
w. Dividen Pembagian dividen kepada para pemegang saham Bank
w. Dividend Dividend distribution
to
the
Bank’s
Shareholders
is
diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan
recognized as a liability in the Bank financial statements in
Bank pada tahun ketika dividen tersebut disetujui oleh para
the year in which the dividends are approved by the Bank’s
pemegang saham Bank.
shareholders.
x. Perubahan Kebijakan Akuntansi
x. Changes in Accounting Policies
Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang
The following standards, amendments and interpretations,
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan relevan
which became effective starting January 1, 2011, are relevant
dengan Bank:
to the Bank:
-
PSAK No.1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan".
-
-
PSAK No.2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas".
-
PSAK No.2 (Revised 2009), "Statement of Cash Flows".
-
PSAK No.5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi".
-
PSAK No.5 (Revised 2009), "Operating Segments".
-
PSAK No.7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak
-
PSAK No.7 (Revised 2010), "Related Parties Disclosures".
-
PSAK No.8 (Revised 2010), "Events After the Reporting
PSAK No.1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements".
Berelasi". -
PSAK No.8 (Revisi 2010), "Peristiwa Setelah Periode
Period".
Pelaporan". -
PSAK No.23 (Revisi 2010), "Pendapatan".
-
PSAK
No.25
(Revisi
2009),
"Kebijakan
Akuntansi,
-
PSAK No.23 (Revised 2010), "Revenue".
-
PSAK No.25
(Revised
2009),
"Accounting
Policies,
Changes in Accounting Estimates, and Errors".
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan". -
PSAK No.48 (Revisi 2009), "Penurunan Nilai Aset".
-
PSAK No.48 (Revised 2009), "Impairment of Assets".
-
PSAK No.57 (Revisi 2009), "Provisi, Liabilitas Kontinjensi
-
PSAK No.57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent
dan Aset Kontinjensi". -
Liabilities and Contingent Assets".
ISAK No.17, "Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai".
-
ISAK
No.17,
Impairment". 35
"Interim
Financial
Reporting
and
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
x. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
x. Changes in Accounting Policies (continued)
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi
The followings are the changes impacted by the above new
di atas yang relevan dan yang signifikan terhadap laporan
standards that are relevant and significant to the Bank’s
keuangan Bank:
financial statements:
i.
i.
PSAK No.1 (Revisi 2009), "Penyajian Laporan Keuangan".
PSAK No.1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements".
Bank mengimplementasikan PSAK No. 1 (Revisi 2009),
The
"Penyajian Laporan Keuangan", yang berlaku efektif
“Presentation of Financial Statements”, which became
sejak tanggal 1 Januari 2011.
effective as of January 1, 2011.
Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan,
The financial statements comprise of statement of
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan
financial position, statement of comprehensive income,
ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan
statement of changes in equity, statement of cash flows,
dan
yang
notes to financial statements and additional statement of
menunjukkan saldo awal (dalam hal dimana terjadi
financial position showing beginning balance (in case of
reklasifikasi
reclassification or restatement). Whilst, previously, the
penambahan atau
laporan penyajian
posisi
keuangan
kembali).
Sedangkan
Bank
applies
PSAK
No.1
(Revised
2009),
sebelumnya laporan keuangan terdiri dari neraca,
financial
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan
statement of income, statement of changes in equity,
arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
statement of cash
statements
comprise flows and
of
balance
notes
sheets,
to financial
statements. Pengungkapan
tambahan,
antara
lain:
sumber
Additional disclosures required amoung others: source of
ketidakpastian estimasi dan manajemen modal.
uncertainty estimation and capital management.
Informasi komparatif telah disajikan kembali agar sesuai
Comparative information has been presented to conform
dengan standar tersebut. Karena perubahan pada
with the revised standard. The changes in accounting
kebijakan
policy only impacts presentation aspects, there is no
akuntansi
hanya
mempengaruhi
aspek
pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba
impact on earnings per share.
per saham. ii.
ii.
PSAK No.5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi".
PSAK No.5 (Revised 2009), "Operating Segments".
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank menentukan dan
Starting January 1, 2011, the Bank determines and
menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang
presents operating segments based on the information
secara internal diberikan kepada pengambil keputusan
that is internally provided to the chief operating decision
operasional. Perubahan kebijakan akuntansi disebabkan
maker. This change in accounting policy is due to the
karena implementasi PSAK No.5 (Revisi 2009), “Segmen
adoption of PSAK No.5 (Revised 2009), “Operating
Operasi”. Sebelumnya, segmen operasi ditentukan dan
Segments”.
disajikan sesuai dengan PSAK No.5 (Revisi 2000),
determined and presented in accordance with PSAK No.5
“Pelaporan Segmen”.
(Revised 2000), “Segment Reporting”.
Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang
An operating segment is a component of an entity that
terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh
engages in business activities from which it may earn
pendapatan
termasuk
revenues and incur expenses, including revenues and
pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan
expenses that relate to transactions with any of the
komponen lain entitas, yang mana hasil operasinya
entity's other components, whose operating results are
dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan
reviewed regularly by the chief operating decision about
operasional untuk membuat keputusan tentang sumber
resources allocated to the segment and assess its
daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan
performance, and for which discrete financial information
menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan
is available.
dan
menimbulkan
beban,
yang dapat dipisahkan.
36
Previously
operating
segments
were
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
x. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) ii.
x. Changes in Accounting Policies (continued) ii.
PSAK No.5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi". (lanjutan)
PSAK No.5 (Revised 2009), "Operating Segments". (continued)
Karena pada saat ini manajemen hanya menelaah
As the management currently only reviews the allocation
alokasi aset keuangan diantara nasabah ritel, nasabah
of financial assets amongst retail customers, small and
usaha kecil dan menengah (UKM) serta middle market ,
medium enterprise (SME) customers and middle market
tetapi tidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi
customers, but not the other operating results and the
keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersedia di
discrete
Bank, maka manajemen berkeyakinan bahwa Bank pada
unavailable within the Bank, the management believes
saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal.
that the Bank is being managed as a single operating
financial
information
is
also
currently
segment.
iii.
Informasi segmen komparatif telah disajikan kembali
Comparative
agar sesuai dengan ketentuan transisi dari standar
represented
tersebut.
requirements of this standard.
PSAK
No.25
(Revisi
2009),
"Kebijakan
Akuntansi,
iii. PSAK No.25
segment in
informations
conformity
(Revised
2009),
with
have
the
been
transitional
"Accounting
Policies,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan".
Changes in Accounting Estimates, and Errors".
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak jaminan keuangan.
Allowance for possible losses on guarantee contracts
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Bank menentukan
Starting from January 1, 2011, the Bank determines
penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas
allowance for possible losses on financial guarantee
kontrak jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit
contracts with credit risk based on the difference between
berdasarkan selisih antara nilai amortisasi (nilai tercatat)
the amortised amount (carrying amount) and the present
dan present value atas pembayaran kewajiban yang
value of any expected payment (when a payment under
diharapkan
the guarantee has become probable).
akan
terjadi
(ketika
pembayaran
atas
jaminan tersebut menjadi probable ). Sebelum 1 Januari 2011, Bank menentukan penyisihan
Prior to January 1, 2011, the Bank assess the allowance
kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak
for possible losses on guarantee contracts with credit risk
jaminan
kredit
based on Bank Indonesia Regulation No.7/2/PBI/2005
berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005
dated January 20, 2005 and in accordance with Letter
tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank
from Bank Indonesia No.12/516/DPNP/IDPnP dated
Indonesia
September 21, 2010.
keuangan
No.
yang
memiliki
risiko
12/516/DPNP/IDPnP
tanggal
21 September 2010. Penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai aset
Determination of allowance for possible losses on
keuangan atas kontrak jaminan keuangan yang memiliki
guarantee contracts with credit risk are classified into five
risiko kredit diklasifikasikan menjadi lima kategori
categories with the minimum percentage of allowance
dengan
for possible losses as follows:
persentase
minimum
penyisihan
kerugian
sebagai berikut:
Klasifikasi Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
Persentase minimum penyisihan kerugian/ Minimum percentage of allowance for possible losses
Classification
1% 5% 15% 50% 100%
Current Special mention Substandard Doubtful Loss
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
x. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) iii.
PSAK
No.25
Perubahan
(Revisi Estimasi
2009),
x. Changes in Accounting Policies (continued) Akuntansi,
iii. PSAK No.25
Kesalahan".
Changes
"Kebijakan
Akuntansi,
dan
in
(Revised
2009),
Accounting
"Accounting
Estimates,
and
Policies, Errors".
(lanjutan)
(continued)
Persentase di atas berlaku untuk komitmen dan
The above percentages are applied to commitments and
kontinjensi (fasilitas kredit committed yang diberikan
contingencies (unused committed loan facilities and
yang belum digunakan dan garansi yang diterbitkan)
guarantees issued), less collateral value, except for
dikurangi nilai agunan, kecuali untuk komitmen dan
commitments and contingencies categorised as pass,
kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, dimana
where the rates are applied directly to the outstanding
persentasenya berlaku langsung atas saldo komitmen
balance of commitment and contingencies.
dan kontinjensi yang bersangkutan. Perubahan metode penentuan penyisihan kerugian
The above changes on the determination of allowance
penurunan nilai di atas merupakan perubahan kebijakan
for impairment losses represent changes in accounting
akuntansi
secara
policy which should generally be applied retrospectively
retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laba
requiring restatements of prior years’ results. However, as
rugi tahun-tahun sebelumnya. Namun, karena dampak
the impacts of the change in respect of prior years’ results
dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak
are not material, no restatements were made and the
material terhadap laba rugi tahun-tahun sebelumnya,
impacts of the change are charged to the current year
maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak
statement of comprehensive income.
yang
seharusnya
diterapkan
perubahan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
3. RESTATEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS
Dari hasil penelaahan kembali terhadap dasar yang digunakan
Following a comprehensive review of base used to recognized
dalam mencatat pengakuan tantiem, manajemen berpendapat
tantiem, the management is of the opinion that retroactive
bahwa diperlukan
adjustments are required to record and recognize the tantiem
penyesuaian secara retroaktif terhadap
pencatatan dan pengakuan tantiem serta perhitungan laba
and to calculate earning per share.
bersih per saham. Tantiem diberikan kepada pengurus Bank, yang diperhitungkan
Tantiem is granted to the Bank's management, that was
dari laba bersih Bank tahun berjalan, selanjutnya diajukan dan
calculated from Bank's net income for the current year,
disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
furthermore tantiem is approved by the Annual General Meeting of Shareholders.
Berdasarkan PSAK No.21 "Akuntansi Ekuitas" dan PSAK No.24
According to PSAK No.21 “Equity Accounting” and PSAK No.24
(Revisi 2004) "Imbalan Kerja", bonus dan imbalan kerja yang
“Employee Benefits”, bonus and employee benefit to employees
diberikan kepada karyawan dan pengurus Bank dicatat dan
and management is recorded and charged to the statement of
dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun
comprehensive income in the year where the related services is
dimana jasa tersebut diterima oleh Bank. Sebelum 1 Januari
received by the Bank. Before January 1, 2010, tantiem was
2010,
recorded as a deduction of retained earnings, while tantiem for
tantiem
dicatat
sebagai
pengurang
laba
ditahan,
sedangkan tantiem untuk tahun 2009 dicatat sebagai beban
the year 2009 recorded as expense in the year 2010.
pada tahun 2010. Oleh karena itu, laporan keuangan Bank pada dan untuk tahun-
Therefore, the Bank’s financial statements as at and for the years
tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 telah disajikan
ended December 31, 2010 and 2009 have been restated.
kembali.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)
3. RESTATEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS (continued)
Laporan keuangan komparatif pada dan untuk tahun-tahun yang
The comparative financial statements as at and for the years ended
berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 sebelum dan setelah
December 31, 2010 and 2009 before and after restatement are as
disajikan kembali adalah sebagai berikut:
follows: Reklasifikasi akun
Sebelum
Penyesuaian
penyajian
penyajian kembali/
(Catatan 43)/
kembali/Before
Restatement
Reclassification of
restatement
adjustments
accounts (Note 43)
Sesudah penyajian kembali/After restatement
2010
2010
Laporan posisi keuangan Liabilitas lain-lain
Statements of financial position 11.209.669.823
3.317.296.934
1.677.665.101
16.204.631.858
Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
Other liabilities Retained earnings unappropriated
36.419.938.545
(1.677.665.101)
-
34.742.273.444
Beban tenaga kerja
28.122.658.011
1.081.488.838
-
29.204.146.849
Personnel expenses
Laba bersih
35.799.832.841
(1.081.488.838)
-
34.718.344.003
Net income
2.894
(88)
2.806
Basic earnings per share
Laporan laba rugi komprehensif
Laba per saham dasar
Statements of comprehensive income
2009
2009
Laporan posisi keuangan Liabilitas lain-lain
Statements of financial position 19.455.909.356
596.176.263
2.530.932.486
22.583.018.105
Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
Other liabilities Retained earnings unappropriated
21.918.245.017
(596.176.263)
-
21.322.068.754
Beban tenaga kerja
21.745.032.310
596.176.263
-
22.341.208.573
Personnel expenses
Laba bersih
21.918.245.017
(596.176.263)
-
21.322.068.754
Net income
1.868
(50)
-
1.818
Basic earnings per share
Laporan laba rugi komprehensif
Laba per saham dasar
Statements of comprehensive income
Laporan arus kas
Pembayaran beban tenaga kerja
Statements of cash flows (21.054.687.781)
(604.413.951)
-
(21.659.101.732)
Personnel expenses paid
(12.562.191.351)
604.413.951
-
(11.957.777.400)
Payments of cash dividend and tantiem
Pembayaran dividen tunai dan tantiem 2008
2008
Laporan posisi keuangan
Statements of financial position
Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
Retained earnings 23.136.544.742
(604.413.951)
-
39
22.532.130.791
unappropriated
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS
4.
Saldo kas termasuk uang pada ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
Total cash includes cash in ATMs (Automatic Teller Machines)
sebesar
amounting to Rp800,050,000 (2010: Rp741,100,000; 2009:
Rp800.050.000
(2010:
Rp741.100.000;
2009:
Rp620.250.000).
5.
CASH
Rp620,250,000).
GIRO PADA BANK INDONESIA
5. 2011
Rupiah
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
2010
171.535.118.246
2009
136.323.290.506
Rupiah
66.668.053.842
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi
Current accounts with Bank Indonesia are maintained to comply
persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia
with Bank Indonesia (BI) minimum statutory reserve requirement
(BI).
(GWM).
Pada tahun 2008, BI menerbitkan PBI No.10/19/PBI/2008
In 2008, BI issued PBI No.10/19/PBI/2008 dated October 14, 2008
tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank
regarding Minimum Reserve Requirement of General Banks at BI
Umum pada BI dalam Rupiah dan Valuta Asing dan PBI
in Rupiah and Foreign Currency and PBI No.10/25/PBI/2008
No.10/25/PBI/2008
dated October 23, 2008 regarding the Amendment of PBI
tanggal
23
Oktober
2008
tentang
Perubahan atas PBI No.10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib
No.10/19/PBI/2008
Minimum Bank Umum pada BI dalam Rupiah dan Valuta Asing.
Requirement of General Banks at BI in Rupiah and Foreign
Peraturan ini mensyaratkan Bank memiliki GWM Utama sebesar
Currency. This PBI requires the Bank to maintain Primary Reserve
5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder
at 5% of third party funds in Rupiah and Secondary Reserve at
sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. Pemenuhan
2.5% of third party funds in Rupiah. The Secondary Reserve
GWM Sekunder mulai berlaku sejak tanggal 24 Oktober 2009.
requirement should be complied since October 24, 2009.
Pada tahun 2010, BI menerbitkan PBI No.12/19/PBI/2010
In 2010, BI issued PBI No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010
tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank
regarding Minimum Reserve Requirement of General Banks at
Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.
Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency. In accordance
Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah terdiri dari
with such regulation, Minimum Reserve Requirement in Rupiah
GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio
consists of Primary Reserve, Secondary Reserve, and Loan to
(LDR). GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari
Deposit Ratio (LDR) reserve. The minimum Primary Reserve in
dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam
Rupiah is designated at 8% of third party funds in Rupiah and
Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam
minimum Secondary Reserve in Rupiah is designated at 2.5% of
Rupiah.
sebesar
third party funds in Rupiah. The minimum LDR reserve in Rupiah
perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter
is designated at the amount of computation between over and
disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target
under disincentive parameters and the difference between the
dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan
Bank’s LDR and LDR target by taking into account the difference
Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. PBI tersebut
between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive.
mulai berlaku sejak tanggal 1 Nopember 2010. Pemenuhan
The PBI is effective starting November 1, 2010. The minimum LDR
GWM LDR mulai berlaku sejak tanggal 1 Maret 2011.
reserve requirement should be complied since March 1, 2011.
Rasio GWM (tidak diaudit) Bank pada tanggal 31 Desember
As of December 31, 2011, 2010, and 2009, the GWM ratios
2011, 2010, dan 2009 adalah sebagai berikut:
(unaudited) of the Bank are as follows:
GWM
Rupiah GWM Primer GWM Sekunder
LDR
dalam
Rupiah
ditetapkan
regarding
2011
2010
2009
8,07%
8,05%
5,06%
16,08%
2,66%
6,50%
40
Minimum
Statutory
Reserve
Rupiah Primary GWM Secondary GWM
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
5.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010, dan 2009, Bank telah
As of December 31, 2011, 2010, and 2009, the Bank has complied
memenuhi ketentuan BI mengenai GWM.
with BI regulation on the GWM.
GIRO PADA BANK LAIN
6.
a. Berdasarkan bank
a. 2011
Pihak ketiga: Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jambi PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan PT Bank OCBC NISP Tbk
Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah giro pada bank lain - bersih
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
2010
2009
1.705.679.315
2.308.878.777
1.379.652.169
389.619.593
67.899.789
309.400.889
210.464.820
464.806.832
334.542.284
174.510.228
109.487.271
21.484.238
160.487.621
127.097.841
73.919.469
73.144.569
64.556.700
64.867.893
70.000.000
-
-
47.448.822
95.651.905
41.369.147
44.316.066
32.746.957
16.262.390
-
121.159.053
3.664.000
2.875.671.034
3.392.285.125
2.245.162.479
-
-
(23.929.440)
2.875.671.034
3.392.285.125
b. Berdasarkan kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, semua
b.
giro pada bank lain diklasifikasikan lancar.
2.221.233.039
Pihak ketiga: Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jambi PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan PT Bank OCBC NISP Tbk
Allowance for impairment losses Total current accounts with other banks - net
By collectibility All current accounts with other banks are classified as current as of December 31, 2011, 2010 dan 2009.
c. Tingkat bunga rata-rata per tahun
Rupiah
By bank
c.
Average annual interest rates
2011
2010
2009
2,47%
1,50%
3,12%
41
Rupiah
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
6.
d. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai
d.
2011
Movements in allowance for impairment losses
2010
Saldo awal Penyesuaian atas saldo awal sehubungan dengan penerapan PSAK No.55 (Revisi 2006) (Catatan 38) Reklasifikasi selama tahun berjalan Saldo akhir
7.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)
2009
-
23.929.440
25.453.810
-
(23.929.440)
(1.524.370)
-
-
23.929.440
Beginning balance Adjustment to opening balance relating to the implementation of PSAK No.55 (Revised 2006) (Note 38) Reclassification during the year Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian
Management believes that the allowance for impairment
penurunan nilai telah memadai.
losses is adequate.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
7.
a. Berdasarkan jenis dan bank
a.
2011
Pihak ketiga: Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia, bersih setelah dikurangi bunga yang ditangguhkan sebesar Rp10.497.376 (2010: Rp932.097.314; 2009: Rp46.187.108) Call money PT Bank Agris Jumlah
pada
Bank
2009
Third parties: Rupiah
83.989.502.624
254.567.902.686
44.853.812.892
25.000.000.000
25.000.000.000
-
108.989.502.624
279.567.902.686
44.853.812.892
b. 2010
2009
4,50% - 6,75%
5,50% - 5,75%
6,00% - 6,32%
4,55% - 6,30%
6,10% - 6,15%
-
Indonesia
dan
bank
lain
c.
Placement with Bank Indonesia, net of unearned interest of Rp10,497,376 (2010: Rp932,097,314; 2009: Rp46,187,108) Call money PT Bank Agris Total
Range of annual interest rates
2011
c. Berdasarkan kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, semua penempatan
By type and banks
2010
b. Kisaran tingkat bunga per tahun
Penempatan pada Bank Indonesia Call money
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Placement with Bank Indonesia Call money
By collectibility All placements with Bank Indonesia and other banks are classified as current as of December 31, 2011, 2010 dan
diklasifikasikan lancar.
2009.
Manajemen
berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan
Management believes that there was no allowance for
kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia
impairment losses on placement with Bank Indonesia and
dan bank lain yang perlu diakui pada tanggal 31 Desember
other banks to be recognized as of December 31, 2011,
2011, 2010 dan 2009.
2010 and 2009.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan)
7.
d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
d.
2011
< 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan Jumlah
8.
180.254.270.235
44.853.812.892
-
99.313.632.451
-
108.989.502.624
279.567.902.686
44.853.812.892
a. Berdasarkan tujuan dan jenis
By purpose and type
2010
2009
340.000.000.000
-
-
(9.212.022.679)
-
-
330.787.977.321
-
-
(100.982.321)
-
-
330.686.995.000
-
-
-
45.000.000.000
85.000.000.000
-
(1.123.434.105)
(135.545.039)
-
43.876.565.895
84.864.454.961
330.686.995.000
43.876.565.895
84.864.454.961
b. Tingkat bunga rata-rata per tahun
b. 2010
2009
6,28%
6,33%
7,56%
c.
Third parties: Available-for-sale Certificates of Bank Indonesia: Par value Unamortized discount Net value Unrealized loss net Fair value Held-to-maturity Certificates of Bank Indonesia: Par value Unamortized discount Net value Total
Average annual interest rates
2011
c. Berdasarkan kolektibilitas Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, semua
< 1 month > 1 month - 3 months Total
MARKETABLE SECURITIES a.
2011
Sertifikat Bank Indonesia
2009
108.989.502.624
8.
Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia: Nilai nominal Diskonto yang belum diamortisasi Nilai bersih Jumlah
By remaining period to maturity
2010
EFEK-EFEK
Pihak ketiga: Tersedia untuk dijual Sertifikat Bank Indonesia: Nilai nominal Diskonto yang belum diamortisasi Nilai bersih Rugi yang belum direalisasi - bersih Nilai wajar
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued)
Certificates of Bank Indonesia
By collectibility All marketable securities are classified as current as of
efek-efek diklasifikasikan lancar.
December 31, 2011, 2010 dan 2009.
Manajemen
berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan
Management believes that there was no allowance for
kerugian penurunan nilai efek-efek yang perlu diakui pada
impairment losses on marketable securities to be recognized
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
as of December 31, 2011, 2010 and 2009.
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan)
8.
d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
d.
2011
< 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 1 tahun Jumlah
9.
-
-
84.864.454.961
4.963.052.829
-
271.185.757.000
38.913.513.066
-
330.686.995.000
43.876.565.895
84.864.454.961
9.
By type and collectibility
2010
2009
-
-
4.238.961.946
2.245.105.851
2.028.898.175
4.238.961.946
2.245.105.851
13.828.898.175
1.877.188.201.498
1.564.107.194.497
1.281.418.793.494
24.210.381.653
27.015.584.054
14.198.644.844
13.814.791.950
17.315.592.572
24.695.573.069
11.800.000.000
1.915.213.375.101
1.608.438.371.123
1.320.313.011.407
1.919.452.337.047
1.610.683.476.974
1.334.141.909.582
(43.289.985.992)
(43.003.601.953)
(29.801.941.981)
1.876.162.351.055
1.567.679.875.021
1.304.339.967.601
44
< 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 1 year Total
LOANS a.
2011
Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
2009
59.501.238.000
a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas
Pihak ketiga Modal kerja Investasi Konsumsi
By remaining period to maturity
2010
KREDIT YANG DIBERIKAN
Pihak berelasi Modal kerja Konsumsi
MARKETABLE SECURITIES (continued)
Related parties Working capital Consumer
Third parties Working capital Investment Consumer
Allowance for impairment losses Total loans - net
9.
Individual Kolektif Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah 8.365.095.891 18.355.274.110 3.072.955.549 901.498 122.647.010 13.373.111.934 43.289.985.992
1.835.527.633.620
61.589.787.739 27.639.385 271.686.941 13.670.493.471 1.919.452.337.047
Penyisihan/ Allowance
8.365.095.891
Principal
Pokok/
31 Desember 2011/December 31, 2011
a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas (lanjutan)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45
47.895.588.082 85.242.416 503.161.803 13.089.976.659 1.610.683.476.974
1.540.722.170.697
8.387.337.317
Principal
2.371.689.127 5.585.284 216.250.003 16.616.548.928 43.003.601.953
15.407.434.034
8.386.094.577
Allowance
-
24.803.884.063 850.250.733 1.323.468.392 19.701.017.163 1.334.141.909.582
1.287.463.289.231
Principal
Pokok/
-
1.097.096.465 111.442.121 572.263.277 15.146.507.226 29.801.941.981
12.874.632.892
Allowance
Penyisihan/
31 Desember 2009/December 31, 2009
Special mention Substandard Doubtful Loss Total
Individual Collective Current
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
a. By type and collectibility (continued)
LOANS (continued)
31 Desember 2010/December 31, 2010 Pokok/ Penyisihan/
9.
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
9.
b. Berdasarkan sektor ekonomi
Pertambangan Industri pengolahan Konstruksi Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan jasa komunikasi Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial dan masyarakat Lain-lain Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
b. 2010
2009
7.728.637.124
9.553.076.650
10.000.000.000
139.770.169
268.414.168
2.164.652.349
1.213.580.199
1.452.603.752
1.455.974.265
482.354.234
5.522.395.232
5.141.867.052
827.652.812
1.362.877.205
2.118.178.737
438.722.808
4.658.469.082
16.732.137.754
1.880.051.481.012
1.557.902.691.608
1.268.191.057.032
28.570.138.689
29.962.949.277
28.338.042.393
1.919.452.337.047
1.610.683.476.974
1.334.141.909.582
(43.289.985.992)
(43.003.601.953)
1.876.162.351.055
1.567.679.875.021
c. 2011
tahun tahun - 2 tahun tahun - 5 tahun tahun
Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
2010
tahun tahun - 2 tahun tahun - 5 tahun tahun
Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
2009
25.960.402.058
38.940.939.504 87.236.499.122
1.748.222.551.435
1.457.088.715.058
1.177.449.071.010
37.530.999.631
28.709.926.233
30.515.399.946
1.919.452.337.047
1.610.683.476.974
1.334.141.909.582
(43.289.985.992)
(43.003.601.953)
(29.801.941.981)
1.876.162.351.055
1.567.679.875.021
1.304.339.967.601
d. 2010
< 1 year > 1 year - 2 years > 2 years - 5 years > 5 years Allowance for impairment losses Total loans - net
By remaining period to maturity 2009
149.299.016.553
127.858.636.973
141.269.375.575
417.035.537.308
335.207.015.368
299.923.274.433
1.323.422.761.865
1.126.961.161.523
870.803.475.071
29.695.021.321
20.656.663.110
22.145.784.503
1.919.452.337.047
1.610.683.476.974
1.334.141.909.582
(43.289.985.992)
(43.003.601.953)
(29.801.941.981)
1.876.162.351.055
1.567.679.875.021
1.304.339.967.601
e.
< 1 year > 1 year - 2 years > 2 years - 5 years > 5 years Allowance for impairment losses Total loans - net
Average annual interest rates
2011
2010
2009
17,93%
18,01%
17,20%
46
Total loans - net
By maturity
98.924.433.625
e. Tingkat bunga rata-rata per tahun
Kredit yang diberikan
1.304.339.967.601
26.919.417.164
2011
Mining Manufacturing Construction Trading, restaurant and hotel Transportation, warehousing and communication Business services Social and public services Others
(29.801.941.981) Allowance for impairment losses
106.779.368.817
d. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
<1 >1 >2 >5
By economic sector
2011
c. Berdasarkan jangka waktu
<1 >1 >2 >5
LOANS (continued)
Loans
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
9.
f. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi
f.
2011
Industri pengolahan Konstruksi Perdagangan, restoran dan hotel Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial dan masyarakat Lain-lain Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikan - bersih
LOANS (continued) Non performing loans by economic sector
2010
2009
22.362.476
1.242.740
-
1.213.580.199
1.213.580.199
1.213.580.200
97.283.499
97.283.499
101.340.499
-
-
489.243.656
16.676.403.235
16.544.045.708
15.970.160.874
4.325.286.279
4.209.566.049
4.100.411.059
22.334.915.688
22.065.718.195
21.874.736.288
(21.861.756.333)
(25.224.478.792)
473.159.355
(3.158.760.597)
Manufacturing Construction Trading, restaurant and hotel Business services Social and public services Others
(15.830.212.624) Allowance for impairment losses 6.044.523.664
Total loans - net
Rasio kredit bermasalah - kotor terhadap jumlah kredit
Non-performing loan ratio - gross to loan was 1.16%,
adalah 1,16%, 1,37% dan 1,64% masing-masing untuk
1.37% and 1.64% as of December 31, 2011, 2010 and
31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
2009, respectively.
Rasio kredit bermasalah - bersih terhadap jumlah kredit
Non-performing loan ratio - net to loan was 0.02%, 0%
adalah 0,02%, 0% dan 0,45% masing-masing untuk
and 0.45% as of December 31, 2011, 2010 and 2009,
31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
respectively.
g. Kredit yang direstrukturisasi
g. 2011
Kredit yang direstrukturisasi Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2010
Restructured loans 2009
65.780.900.957
35.749.083.576
28.309.957.673
Restructured loans
(12.663.792.527)
(2.528.839.486)
(8.313.794.885)
Allowance for impairment losses Total - net
53.117.108.430
33.220.244.090
19.996.162.788
Restrukturisasi kredit dilakukan dengan cara perpanjangan
The terms of restructured loans consist of extension of
masa pelunasan kredit, penurunan bunga yang jatuh
payment maturity dates, reduced overdue interest,
tempo,
modification of interest rate and capitalized interest into
perubahan
persentase
tingkat
bunga
dan
kapitalisasi bunga menjadi pokok kredit.
the new outstanding principal loan balance.
Tidak ada kredit yang direstrukturisasi yang termasuk dalam
There are no restructured loans to related parties.
kredit yang diberikan kepada pihak berelasi.
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
9.
h. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang
LOANS (continued) h.
diberikan adalah sebagai berikut:
loans are as follows: 2011
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan (Catatan 28) Reklasifikasi selama tahun berjalan Penghapusbukuan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Saldo akhir Manajemen
berpendapat
bahwa
Movements in the allowance for impairment losses The movements in allowance for impairment losses of
2010
2009
43.003.601.953
29.801.941.981
24.215.766.780
2.206.944.470
16.226.384.003
6.126.000.000
-
595.242.872
(92.810.811)
(1.920.560.431)
(3.790.346.683)
(690.129.176)
-
170.379.780
243.115.188
43.289.985.992
43.003.601.953
29.801.941.981
penyisihan
kerugian
Beginning balance Provision during the year (Note 28) Reclassification during the year Write-off Recoveries from written-off loans Ending balance
Management believes that the allowance for impairment
penurunan nilai yang dibentuk telah memadai.
losses is adequate.
Jumlah minimum penyisihan kerugian penurunan nilai atas
Minimum allowance for impairment losses for loans
kredit yang diberikan yang wajib dibentuk sesuai dengan
which required by Bank Indonesia are amounting to
ketentuan Bank Indonesia adalah sebesar Rp43.289.985.992
Rp43,289,985,992 as of December 31, 2011 (2010:
pada tanggal 31 Desember 2011 (2010: Rp36.899.939.861;
Rp36,899,939,861; 2009: Rp29,190,321,793). While total
2009: Rp29.190.321.793). Sedangkan jumlah penyisihan
allowance for impairment losses for loans which has
kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan yang
been provided is amounting to Rp43,289,985,992 as of
telah dibentuk adalah sebesar Rp43.289.985.992 pada
December 31, 2011 (2010: Rp43,003,601,953; 2009:
tanggal 31 Desember 2011 (2010: Rp43.003.601.953; 2009:
Rp29,801,941,981)
Rp29.801.941.981) sehingga rasio pemenuhan penyisihan
allowance for impairment losses of loans which is
kerugian penurunan nilai untuk kredit yang diberikan sesuai
required by Bank Indonesia as of December 31, 2011
dengan ketentuan Bank Indonesia pada tanggal 31
amounted to 100% (2010: 116.54%; 2009: 102.10%).
resulted
in
adequacy
ratio
for
Desember 2011 adalah sebesar 100% (2010: 116,54%; 2009: 102,10%). i. Kredit yang dihapus buku Ikhtisar mutasi kredit yang dihapus buku untuk tahun yang
i.
Loans written-off A summary of loans written-off for the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2011
Kredit yang dihapus buku - prospek 6.172.641.535 Saldo awal 1.920.560.431 Penghapusbukuan Penerimaan kembali kredit (269.008.023) yang telah dihapusbukukan 7.824.193.943 Saldo akhir Kredit dihapus buku - non prospek 3.661.489.058 Saldo awal Penerimaan kembali kredit (77.830.583) yang telah dihapusbukukan 3.583.658.475 Saldo akhir
2010
2009
2.460.889.373
1.911.868.166
3.790.346.683
690.129.176
(78.594.521) 6.172.641.535
3.753.274.317 (91.785.259) 3.661.489.058
48
(141.107.969) 2.460.889.373
Loans written-off - prospect Beginning balance Write-off Recoveries from written-off loans Ending balance
Loans written-off - non prospect Beginning balance Recoveries from written-off (102.007.219) loans 3.753.274.317 Ending balance 3.855.281.536
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
9.
j. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan 1) Kredit yang
LOANS (continued) j.
Other significant information relating to loans
tabungan,
1) Loans are secure by savings deposits, time deposits,
deposito, agunan yang diikat dengan hak tanggungan
collateral bound by hypothecation or a power of
atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang
attorney to sell and other collateral commonly
umumnya diterima oleh perbankan.
accepted by banks.
diberikan
dijamin
dengan
2) Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit
2) Consumer loans consistes of housing, loans to
karyawan dan kredit perorangan lainnya. Kredit karyawan
employees and other personal loans. Loans to
adalah kredit yang diberikan kepada karyawan untuk
employees are loans for purchasing vehicles, houses or
membeli kendaraan, rumah atau keperluan lainnya
other items with an interest rate 5% - 6.5% and a
dengan tingkat bunga sebesar 5% - 6,5% dan jangka
maturity term of 1 to 15 years. The loans and interest
waktu antara 1 sampai 15 tahun. Pinjaman dan bunganya
payments are collected through monthly payroll
dilunasi melalui pemotongan gaji.
deduction.
3) Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Bank
3) As of December 31, 2011, 2010 and 2009, the Bank
memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Batas
complied with Legal Lending Limit (LLL) requirements
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
of Bank Indonesia.
10. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA
10. ACCRUED INCOME
Pendapatan yang masih akan diterima merupakan bunga atas
Accrued income represents interest on loans and placement
kredit yang diberikan dan penempatan pada bank lain sebesar
with other banks amounted to Rp17,731,318,717 as of
Rp17.731.318.717 pada tanggal 31 Desember 2011 (2010:
December
Rp12.760.944.500; 2009: Rp13.298.902.197).
Rp13,298,902,197).
49
31,
2011
(2010:
Rp12,760,944,500;
2009:
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS 2011
Biaya perolehan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Nilai buku
1 Januari/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
31 Desember/
January 1
Addition
Deduction
Reclassification
December 31
11.360.721.455
1.480.201.117
276.206.947
105.000.000
12.669.715.625
2.283.413.176 2.613.973.000
638.217.050
76.445.401
212.282.000
3.057.466.825
14.000.000
177.170.000
-
1.304.989.304
2.450.803.000
269.490.000
107.531.250
-
1.466.948.054
17.563.096.935
2.401.908.167
637.353.598
317.282.000
19.644.933.504
574.532.000
4.154.246.654
-
(317.282.000)
18.137.628.935
6.556.154.821
637.353.598
-
24.056.430.158
7.948.807.306
1.405.249.274
275.546.939
48.490.306
9.126.999.947
4.411.496.654
1.330.277.336
423.858.671
74.847.906
-
1.679.288.101
1.880.212.860
370.782.277
177.170.000
-
2.073.825.137
848.638.683
211.066.156
106.709.583
(48.490.306)
904.504.950
12.007.936.185
2.410.956.378
634.274.428
-
13.784.618.135
6.129.692.750
10.271.812.023
Cost Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery Construction in progress
Accumulated depreciation Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery Book value
2010
Biaya perolehan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Nilai buku
1 Januari/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
31 Desember/
January 1
Addition
Deduction
Reclassification
December 31
10.967.201.623
1.031.640.017
669.261.185
31.141.000
11.360.721.455 2.283.413.176
1.760.082.946
553.680.230
30.350.000
-
2.616.383.000
39.935.000
42.345.000
-
2.613.973.000
1.044.817.356
260.171.948
-
-
1.304.989.304
16.388.484.925
1.885.427.195
741.956.185
31.141.000
17.563.096.935
399.641.000
206.032.000
-
(31.141.000)
574.532.000
16.788.125.925
2.091.459.195
741.956.185
-
18.137.628.935
7.199.760.467
1.417.300.107
668.253.268
-
7.948.807.306
1.125.422.375
234.369.128
29.514.167
-
1.330.277.336
1.535.774.927
386.782.933
42.345.000
-
1.880.212.860
650.367.050
198.271.633
-
-
848.638.683
10.511.324.819
2.236.723.801
740.112.435
-
12.007.936.185
6.276.801.106
6.129.692.750
Cost Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery Construction in progress
Accumulated depreciation Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery Book value
2009
Biaya perolehan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan Komputer dan instalasi Perlengkapan kantor Kendaraan Mesin kantor Nilai buku
1 Januari/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
31 Desember/
January 1
Addition
Deduction
Reclassification
December 31
9.742.779.536
567.689.619
10.967.532
667.700.000
10.967.201.623
1.664.031.046
103.511.900
7.460.000
-
1.760.082.946
2.602.383.000
14.000.000
-
-
2.616.383.000
1.037.017.356
7.800.000
-
-
1.044.817.356
15.046.210.938
693.001.519
18.427.532
667.700.000
16.388.484.925
452.627.200
614.713.800
-
(667.700.000)
15.498.838.138
1.307.715.319
18.427.532
-
16.788.125.925
5.837.713.637
1.365.702.674
3.655.844
-
7.199.760.467
924.761.513
208.120.862
7.460.000
-
1.125.422.375
1.150.396.231
385.378.696
-
-
1.535.774.927
399.641.000
513.270.135
137.096.915
-
-
650.367.050
8.426.141.516
2.096.299.147
11.115.844
-
10.511.324.819
7.072.696.622
6.276.801.106
50
Cost Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery Construction in progress
Accumulated depreciation Computer and installation Office equipment Vehichles Office machinery Book value
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Rincian dari laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
2011
Harga jual Nilai buku Laba penjualan aset tetap Bank telah mengasuransikan aset
tetap
The details of the gain from sale of fixed assets are as follows:
2010
2009
171.242.000
71.000.000
-
630.000
-
-
170.612.000
71.000.000
-
Proceeds Book value Gain from sale of fixed assets
menutupi
The Bank has insured its fixed assets to cover possible losses due
kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran dan risiko
to fire and other risks as of December 31, 2011, for a total
lainnya dengan nilai pertanggungan asuransi pada tanggal
insurance
31
(2010:
Rp25,149,249,678; 2009: Rp11,451,293,791) with PT Asuransi
Rp25.149.249.678; 2009: Rp11.451.293.791) pada PT Asuransi
Tripakarta and PT Asuransi Jasindo. Management believes that
Tripakarta dan PT Asuransi Jasindo. Manajemen berpendapat
the insurance coverage is adequate to cover losses arising from
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
such risks.
Desember
2011
sebesar
untuk
Rp13.403.585.201
coverage
of
Rp13,403,585,201
(2010:
kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai
Management believes that there is no indication of permanent
atas aset tetap yang dimiliki oleh Bank.
impairment in the value of fixed assets of the Bank.
Tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan oleh Bank pada
There are no fixed assets pledged by the Bank as of December
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
31, 2011, 2010 and 2009.
12. ASET LAIN-LAIN
12. OTHER ASSETS 2011
Beban dibayar di muka dan uang muka Persediaan alat tulis kantor dan barang cetakan Lain-lain Jumlah
20.710.546.938
2010
2009
20.752.110.464
11.943.989.883
167.754.680
157.435.075
111.836.905
673.779.513
183.191.862
79.530.929
21.552.081.131
21.092.737.401
12.135.357.717
Prepaid expenses and advance payments Office supplies and printing Others Total
Beban dibayar di muka termasuk sewa gedung kantor kepada
Prepaid expenses include office building rent to Induk Koperasi
Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia, pihak berelasi,
Pegawai Republik Indonesia, a related party, amounted to
sebesar Rp1.006.425.552 pada tanggal 31 Desember 2011 (2010:
Rp1,006,425,552
Rp1.200.704.506; 2009: Rp2.579.598.382) (Catatan 33).
Rp1,200,704,506 ; 2009: Rp2,579,598,382) (Note 33).
13. LIABILITAS SEGERA
of
December
31,
2011
(2010:
13. LIABILITIES IMMEDIATELY PAYABLE 2011
Setoran sementara Lain-lain Jumlah
as
2009
2010
56.962.305
48.626.298
14.350.001
865.738.259
1.059.562.085
932.208.325
922.700.564
1.108.188.383
946.558.326
Temporary deposits Others Total
Lain-lain terutama meliputi antara lain transaksi "ATM Bersama"
Others mainly consist of "ATM Bersama" transaction and fund
dan kiriman uang.
transfer.
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. SIMPANAN NASABAH
14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
a. Berdasarkan jenis
Pihak berelasi Giro Tabungan Deposito berjangka Pihak ketiga Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
a. 2011
2010
2009
1.502.733.160
2.601.265.277
11.823.310.083
1.750.901.088
1.122.417.376
878.551.431
6.453.670.222
21.639.016.669
46.958.732.670
9.707.304.470
25.362.699.322
59.660.594.184
15.883.868.001
12.337.228.691
10.523.993.511
140.738.198.671
111.953.961.172
93.884.554.747
1.988.785.292.005
1.558.228.712.452
1.139.088.901.993
2.145.407.358.677
1.682.519.902.315
1.243.497.450.251
2.155.114.663.147
1.707.882.601.637
1.303.158.044.435
b. Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu 2011
< 1 bulan 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan > 12 bulan Jumlah
b.
45.460.390.157
73.757.603.241
10.478.255.169
531.507.493.238
340.504.874.445 252.805.424.252
681.455.683.305
418.232.833.112
315.546.742.628
114.830.725.730
139.544.251.129
275.235.827.329
441.534.073.800
442.709.829.668
265.000.000
5.000.000
5.000.000
1.995.238.962.227
1.579.867.729.121
1.186.047.634.663
c.
Giro Tabungan Deposito berjangka
716.033.465.569
466.097.680.448
583.301.409.379
396.010.844.308
322.270.087.323
297.714.153.969
259.088.625.405
199.061.994.505
196.023.515.681
208.734.793.839
198.612.872.387
265.000.000
-
5.000.000
1.995.238.962.227
1.579.867.729.121
1.186.047.634.663
d. 2010
2009
1,54%
2,32%
4,13%
5,10%
5,15%
5,13%
10,44%
10,45%
12,48%
e.
yang diberikan serta tujuan lainnya
Tabungan Deposito berjangka Jumlah
< 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 12 months > 12 months Total
Average annual interest rates
2011
2011
< 1 month 1 month 3 months 6 months 12 months > 12 months Total
2009
917.934.883.198
e. Simpanan yang diblokir dan dijadikan jaminan atas kredit
Total
By remaining period to maturity
2010
d. Tingkat bunga rata-rata per tahun
Third parties Current accounts Savings deposits Time deposits
2009
677.275.318.808
2011
Related parties Current accounts Savings deposits Time deposits
Details of time deposits by term
2010
c. Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo
< 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan > 12 bulan Jumlah
By type
Current accounts Savings deposits Time deposits
Amounts blocked and pledged as loan collateral and other purpose
2010
2009
54.340.098.041
84.745.217.078
50.680.845.484
4.963.735.793
8.187.000.000
19.020.286.430
59.303.833.834
92.932.217.078
69.701.131.914
52
Savings deposits Time deposits Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
a. Berdasarkan jenis
a. 2011
Pihak ketiga Call money Deposito berjangka Tabungan Giro Jumlah
2010
By type 2009
60.000.000.000
30.000.000.000
-
53.398.544.045
104.403.170.101
30.025.000.000
-
1.066.001.051
-
-
9.561.786
23.983.054
113.398.544.045
135.478.732.938
30.048.983.054
b. Rincian call money dan deposito berjangka berdasarkan
b.
Third parties Call money Time deposits Savings deposits Current accounts Total
Details of call money and time deposits by term
jangka waktu 2011
Call money < 1 bulan Deposito berjangka < 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan Jumlah
2010
60.000.000.000
30.000.000.000
-
53.398.544.045
44.007.336.768
20.025.000.000
-
60.395.833.333
10.000.000.000
113.398.544.045
134.403.170.101
30.025.000.000
c. Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo 2011
Call money < 1 bulan Deposito berjangka < 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan Jumlah
c. 2010
Time deposits < 1 month > 1 month - 3 months Total
2009
30.000.000.000
-
53.398.544.045
42.807.336.768
20.025.000.000
-
61.595.833.333
10.000.000.000
113.398.544.045
134.403.170.101
30.025.000.000
d.
Call money < 1 month Time deposits < 1 month > 1 month - 3 months Total
Average annual interest rates
2011
2010
5,60%
6,06%
-
9,17%
8,03%
9,29%
2009
-
5,00%
-
-
1,00%
1,00%
e. Tidak terdapat simpanan dari bank lain yang diblokir dan
Call money < 1 month
By remaining period to maturity
60.000.000.000
d. Tingkat bunga rata-rata per tahun
Call money Deposito berjangka Tabungan Giro
2009
e.
Call money Time deposits Savings deposits Current accounts
There were no deposits from other banks that were blocked
dijadikan jaminan atas kredit yang diberikan pada tanggal-
and pledged as loan collateral as of December 31, 2011,
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.
2010 and 2009.
53
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN
16. TAXATION
a. Utang pajak
a. 2011
Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak penghasilan pasal 4 ayat (2) Jumlah
2010
2009
1.355.254.332
477.550.220
708.436.175
16.759.754
21.175.478
-
1.139.920.000
1.263.240.000
780.506.000
534.247.000
2.879.500
2.202.632.880
3.063.214.917
2.471.475.037
1.978.369.006
6.109.396.003
4.236.320.235
5.669.944.061
b. Manfaat (beban) pajak penghasilan
b.
2011
Kini Tangguhan Jumlah
Taxes payable
Income tax article 4 (2) Total
Income tax benefit (expenses)
2010
2009
(14.382.061.000)
(13.910.045.500)
(8.736.824.880)
(825.256.191)
1.511.879.810
(159.470.963)
(15.207.317.191)
(12.398.165.690)
(8.896.295.843)
c. Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak seperti yang
Income tax article 21 Income tax article 23 Income tax article 25 Income tax article 29
c.
Current Deferred Total
Current tax The reconciliation between income before tax expense, as
disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran
shown in the statements of comprehensive income and
penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada
estimated taxable income for the years ended December
tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah
31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
sebagai berikut: 2011
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer Tantiem Kewajiban imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap (Pemulihan) pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai - kredit Jumlah perbedaan temporer
59.311.534.715
2010
2009
47.116.509.693
2.560.210.132
-
30.218.364.597
-
325.892.030
786.364.448
(117.678.687)
(83.464.834)
(230.887.113)
(306.933.377)
(6.103.662.092) (3.301.024.764)
5.492.041.905 6.047.519.240
54
172.310.172 (252.301.892)
Income before tax per statements of comprehensive income Temporary differences Tantiem Post-employment benefits obligation Depreciation of fixed assets (Reversal) addition of allowance for impairment losses - loans Total temporary differences
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
c. Pajak kini (lanjutan)
c. 2011
Perbedaan tetap Penagihan dan kerjasama kredit Seragam karyawan Sewa Aktivitas karyawan Gaji dan tunjangan Iklan dan promosi Tantiem Perjalanan dinas Peralatan kantor Pendidikan dan pelatihan Pemulihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Pembentukan penyisihan penyisihan kerugian penurunan nilai non kredit Jasa profesional Representasi Lain-lain Jumlah perbedaan tetap Penghasilan kena pajak
Current tax (continued)
2010
2009
600.000.000
-
-
351.113.750
236.256.250
185.861.750
276.545.127
227.698.749
215.218.038
134.018.122
66.576.995
50.836.467
131.000.000
-
-
6.525.000
25.500.000
2.000.000 596.176.263
-
1.677.665.101
-
86.090.500
-
-
22.135.500
350.000
-
17.750.000
-
(96.703.391)
(22.517.653)
-
-
-
94.335.181
-
-
10.215.500
-
-
141.350
115.235.441
138.997.625
81.748.746
1.517.734.049
2.476.153.067
1.236.883.295
57.528.244.000
55.640.182.000
31.202.946.000
Beban pajak penghasilan
Permanent differences Collection and loans cooperation Employees uniform Rent Employees activities Salaries and benefits Advertising and promotion Tantiem Travelling Office equipment Education and training Reversal of estimated losses on commitment and contingencies Addition of allowance for impairment losses non-loans Professional fee Representation Others Total permanent differences Taxable income Income tax expense
(14.382.061.000)
25% X Rp57.528.244.000 25% X Rp55.640.182.000
-
28% X Rp31.202.946.000
-
Jumlah Pajak dibayar di muka Pajak penghasilan pasal 25 Utang pajak penghasilan pasal 29
(13.910.045.500) -
(14.382.061.000)
(13.910.045.500)
13.847.814.000
13.907.166.000
(534.247.000)
(2.879.500)
-
25% X Rp57,528,244,000
-
25% X Rp55,640,182,000
(8.736.824.880)
28% X Rp31,202,946,000
(8.736.824.880)
Total
6.534.192.000 (2.202.632.880)
Prepaid tax Income tax article 25 Income tax payable article 29
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir
The amounts of the estimated income tax payable for the
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah sesuai
years ended December 31, 2010 and 2009 conform with
dengan yang tercantum pada Surat Pemberitahuan Tahunan
the amount reported in the Annual Corporate Income Tax
Pajak Penghasilan yang
Return filed by the Bank with the Tax Authorities.
disampaikan
Bank
ke Kantor
Pelayanan Pajak. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang
The calculation of income tax for years ended December
berakhir 31
tidak direvisi
31, 2010 and 2009 was not revised in relation to the
sehubungan dengan penyajian kembali laporan keuangan
restatement of the Bank’s financial statements for the
Bank untuk tahun yang bersangkutan. Sehingga dampak
respective years. Therefore, the effect of the restatement
penyajian kembali dicatat sebagai beban yang tidak dapat
was recorded as a non-deductible expense.
Desember 2010
dan
2009
dikurangkan.
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
c. Pajak kini (lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil
c.
Current tax (continued) The reconciliation between income tax expense and the
perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dan tarif
theoretical tax amount on the Bank’s profit before income
pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
tax is as follows:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Pajak dihitung pada tarif pajak Perbedaan tetap Penagihan dan kerjasama kredit Seragam karyawan Sewa Aktivitas karyawan Gaji dan tunjangan Iklan dan promosi Tantiem Perjalanan dinas Peralatan kantor Pendidikan dan pelatihan Pemulihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Pembentukan penyisihan penyisihan kerugian penurunan nilai non kredit Jasa profesional Representasi Lain-lain Penyesuaian tarif pajak tangguhan Jumlah Jumlah beban pajak penghasilan
59.311.534.715
47.116.509.693
30.218.364.597
Income before tax per statements of comprehensive income
(14.827.883.679)
(11.779.127.423)
(8.461.142.087)
Tax calculated
(150.000.000)
-
-
(59.064.063)
(52.041.290)
(69.136.282)
(56.924.687)
(60.261.051)
(33.504.531)
(16.644.249)
(14.234.211)
(87.778.437)
(32.750.000) (1.631.250)
-
-
(6.375.000)
(560.000)
-
(419.416.275)
(166.929.354)
-
(21.522.625)
-
(5.533.875)
-
(4.437.500)
-
5.629.413
-
24.175.848
(98.000)
-
-
(26.413.851)
-
-
(2.860.340)
-
-
(28.808.860)
(34.749.406)
-
-
(39.578) (22.889.649) (88.826.432)
(379.433.512)
(619.038.267)
(435.153.756)
(15.207.317.191)
(12.398.165.690)
(8.896.295.843)
56
Permanent differences Collection and loans cooperation Employees uniform Rent Employees activities Salaries and benefits Advertising and promotion Tantiem Travelling Office equipment Education and training Reversal of estimated losses on commitment and contingencies Addition of allowance for impairment losses non-loans Professional fee Representation Others Adjustment on deffered tax rate Total permanent differences Total income tax expenses
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Penyusutan aset tetap Penyisihan kerugian penurunan nilai - kredit Kewajiban imbalan pasca kerja Tantiem Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset pajak tangguhan - bersih
57
-
25.245.580 25.245.580
640.052.533
(825.256.191)
-
2.252.100.086
1.452.089.475
25.245.580
640.052.533
910.797.241
-
81.473.007
829.324.234
-
(1.525.915.523)
1.525.915.523
(124.005.879)
income
2011
-
to equity
comprehensive
January 1,
(20.866.208)
2011
ekuitas/ Credited
to statements of
2011/
(103.139.671)
2011/ December 31,
Dikreditkan ke
Credited (charged)
1 Januari
komprehensif/
laporan laba rugi
(dibebankan) ke
31 Desember
Unrealized losses on availablefor-sale marketable securities Deferred tax assets - net
Deferred tax assets (liabilities) Depreciation of fixed assets Allowance for impairment losses - loans Post-employment benefits obligation Tantiem
are as follows:
Dikreditkan
The tax effects of significant temporary differences between commercial reporting and tax purposes
Deferred tax assets (liabilities)
pelaporan komersial dan perpajakan adalah sebagai berikut:
d.
16. TAXATION (continued)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer yang signifikan antara
d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan (lanjutan)
d.
Deferred tax assets (liabilities) (continued)
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Penyusutan aset tetap Penyisihan kerugian penurunan nilai - kredit Kewajiban imbalan pasca kerja Aset pajak tangguhan bersih
1 Januari
Credited (charged)
2010/
to statements of
2010/
January 1,
comprehensive
December 31,
2010
income
2010
31 Desember
(45.417.893)
(57.721.778)
152.905.047
1.373.010.476
1.525.915.523
632.733.122
196.591.112
829.324.234
Deferred tax assets (liabilities) Depreciation of fixed assets Allowance for impairment losses - loans Post-employment benefits obligation
740.220.276
1.511.879.810
2.252.100.086
Deferred tax assets - net
(103.139.671)
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/
Aset (liabilitas) pajak tangguhan Penyusutan aset tetap Penyisihan kerugian penurunan nilai - kredit Kewajiban imbalan pasca kerja Aset pajak tangguhan bersih
1 Januari
Credited (charged)
2009/
to statements of
2009/
January 1,
comprehensive
December 31,
2009
income
2009
31 Desember
35.073.306
(80.491.199)
(45.417.893)
123.006.804
29.898.243
152.905.047
741.611.129
(108.878.007)
632.733.122
Deferred tax assets (liabilities) Depreciation of fixed assets Allowance for impairment losses - loans Post-employment benefits obligation
899.691.239
(159.470.963)
740.220.276
Deferred tax assets - net
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang
Management believes that the deferred tax assets resulted
timbul
from temporary differences which can be realized in the next
dari
perbedaan
temporer
diperkirakan
dapat
direalisasikan pada periode mendatang.
periods.
Pada September 2008, Undang-Undang No.7 Tahun 1983
In September 2008, Law No.7 Year 1983 regarding “Income
mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya
Tax” has been revised for the fourth time with Law No.36
dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008. Perubahan
Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate
tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan
income tax rate from a marginal tax rate to a single rate of
badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat
28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010
menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan
onwards. The Bank recorded the impact of the changes in
25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Bank mencatat
tax rates as part of deferred tax expense in the current year.
dampak perubahan tarif pajak tersebut sebagai bagian dari beban pajak tangguhan pada tahun berjalan.
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
e. Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.28
e.
Administrative Based on Law of the Republic of Indonesia No.28 Year 2007
Tahun 2007 tentang “Perubahan Ketiga atas Undang-
regarding “Third Amendment of Law No.6 Year 1983
undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
regarding General Rules and Procedures of Taxation” which
Tata Cara Perpajakan” yang berlaku mulai tahun 2008,
are applicable starting 2008, the Directorate General of Tax
Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan dan
(“DGT”) may assess or amend taxes within five years from
mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu lima tahun
the date the tax becomes due. The transitional provisions of
sejak tanggal terutangnya pajak. Ketentuan peralihan dari
the said Law stipulate that taxes for fiscal year 2007 and
Undang-undang tersebut mengatur bahwa perpajakan
before may be assessed by the DGT at the latest at the end
untuk tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan
of 2013.
oleh DJP paling lambat pada akhir tahun 2013.
17. PINJAMAN YANG DITERIMA
17. BORROWINGS 2011
Kredit Likuiditas Bank Indonesia Pemerintah Republik Indonesia (Rekening Dana Investasi) Jumlah
2010
836.526
2009
497.805.898
1.641.881.681
275.035.900
693.138.800
1.300.363.039
275.872.426
1.190.944.698
2.942.244.720
a. Kredit Likuiditas Bank Indonesia merupakan pinjaman yang
a.
Liquidity Loans from Bank Indonesia Government of Republic of Indonesia (Investment Fund Accounts) Total
Liquidity Loans from Bank Indonesia represents borrowings
disediakan oleh Bank Indonesia untuk pembiayaan kredit
facility from Bank Indonesia for funding Housing Loans
Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS)
Program named "Rumah Sederhana (RS) and Rumah Sangat
dengan tingkat bunga 3% sampai dengan 9% per tahun.
Sederhana (RSS)" bearing interest at rates ranging from 3% 9% per annum.
b. Pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia (Rekening
b.
The loans from Government of Republic of Indonesia
Dana Investasi) merupakan pinjaman yang disediakan oleh
(Investment Fund Accounts) represent borrowing facility
Pemerintah Republik Indonesia untuk pembiayaan Program
from the Government of Republic Indonesia for funding
Perumahan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Rumah Sangat
Housing Loans Program (KPR) which called Rumah Sangat
Sederhana (RSS) dan Rumah Sederhana (RS). Pinjaman ini
Sederhana (RSS) and Rumah Sederhana (RS). This loans are
disalurkan melalui PT Bank Tabungan Negara (Persero)
channeled through PT Bank Tabungan Negara (Persero)
dengan rincian sebagai berikut:
with details as follows:
- Perjanjian penerusan pinjaman No.24/PKS/DIR/ 1996
- Channeling loans agreement No.24/PKS/DIR/1996 dated
tanggal 25 Januari 1996 dengan jumlah plafon sebesar
January 25, 1996 with the plafond amounting to
Rp4.764.095.000, jatuh tempo tanggal 25 Januari 2011.
Rp4,764,095,000 with ending period on January 25, 2011.
- Perjanjian penerusan pinjaman No.09/PKS/DIR/ 1997
- Channeling loans agreement No.09 /PKS/DIR/1997 dated
tanggal 29 April 1997 dengan jumlah plafon sebesar
April
Rp1.807.300.000, jatuh tempo tanggal 29 April 2012.
Rp1,807,300,000 with ending period on April 29, 2012.
- Perjanjian penerusan pinjaman No. 04/PKS/DIR/ 1998
29,
- Channeling
1997
loans
with
the
plafond
agreement
amounting
to
No.04/PKS/DIR/1998
tanggal 17 Maret 1998 dengan jumlah plafon sebesar
dated on March 17, 1998 with the plafond amounting to
Rp5.323.210.000, jatuh tempo 17 Maret 2013.
Rp5,323,210,000 with ending period on March 17, 2013.
59
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) - Perjanjian
penerusan
pinjaman
17. BORROWINGS (continued) - Channeling
No.05/PKS/DIR/2000
loans
agreement
No.05/PKS/DIR/2000
tanggal 8 Pebruari 2000 dengan jumlah plafon sebesar
dated on February 8, 2000 with the plafond amounting to
Rp569.681.000, jatuh tempo tanggal 8 Pebruari 2015.
Rp569,681,000 with ending period on February 8, 2015.
Pada tanggal 13 Juni 2001 telah dilakukan perubahan
On June 13, 2001 there is plafond amendment on
(amandemen) plafon perjanjian penerusan pinjaman
channeling loans agreement No.05/PKS/DIR/2000 dated
No.05/PKS/DIR/2000 tanggal 8 Pebruari 2000 menjadi
February 8, 2000 amounting to Rp181,506,250.
Rp181.506.250. Bank dikenakan biaya administrasi sebesar 2% sampai
The Bank is charged by administration fee amounting to 2%
dengan 3% per tahun atas jumlah pinjaman yang telah
up to 3% per annum for the total of used facility and
ditarik dan masih terutang dari waktu ke waktu.
accumulated as obligation from time to time.
18. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI 18. ESTIMATED
LOSSES
ON
COMMITMENTS
AND
CONTINGENCIES a. Berdasarkan jenis Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi
a.
By type Estimated
losses
on
commitment
and
contingent
yang lazim dalam kegiatan usaha Bank adalah sebagai
transactions that are usually related to the Bank’s business
berikut:
are as follows: 2011
Bank garansi yang diterbitkan Lancar Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Lancar Jumlah
2010
2009
-
8.696.060
2.386.306
-
88.007.331
116.834.739
-
96.703.391
119.221.045
Bank guarantees issued Current
Unused loan facilities Current Total
Pada tahun 2011, Bank mengubah kebijakan akuntansi atas
In 2011, the Bank changed its accounting policies relating to
penentuan
determination of allowance impaiment on commitment and
penyisihan
kerugian
penurunan
nilai
atas
komitmen dan kontinjensi (Catatan 2x).
contingencies (Note 2x).
b. Perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi 2011
Saldo awal Pemulihan selama tahun berjalan Reklasifikasi selama tahun berjalan Saldo akhir
b.
Movements in estimated losses on commitments and contingencies
2010
2009
96.703.391
119.221.045
24.885.864
Beginning balance
(96.703.391)
(22.517.653)
-
Reversal during the year Reclassification during the year Ending balance
-
-
94.335.181
-
96.703.391
119.221.045
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian
Management
penurunan nilai di atas telah memadai.
impairment losses is adequate.
60
believe
that
the
above
allowance
for
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. LIABILITAS LAIN-LAIN
19. OTHER LIABILITIES 2011
Bunga yang masih harus dibayar Kewajiban imbalan pasca kerja (Catatan 32) Tantiem Beban yang masih harus dibayar Pendapatan bunga yang ditangguhkan Jasa produksi Pembayaran debitur atas angsuran pinjaman Setoran jaminan Pendapatan diterima di muka Simpanan sementara Lain-lain Jumlah
2010
2009
8.610.126.793
7.112.348.451
5.489.431.721
3.643.188.964
3.317.296.934
2.530.932.486
2.560.210.132
1.677.665.101
596.176.263
2.152.621.316
1.095.564.195
926.636.346
1.998.610.569
1.046.600.214
702.064.019
1.416.715.645
955.910.882
383.515.791
1.007.370.771
470.550.448
501.458.799
110.613.650
100.000.000
202.884.905
85.407.320
56.874.260
10.908.406.450
80.290.137
147.014.134
173.618.508
416.828.747
224.807.239
167.892.817
22.081.984.044
16.204.631.858
22.583.018.105
Accrued interest Post-employment benefits obligation (Note 32) Tantiem Accrued expenses Deferred interest income Production service bonus Payment of loans from customers Security deposits Unearned income Temporary savings Others Total
Bunga yang masih harus dibayar merupakan beban bunga
Accrued interest represent interest expenses for customer
simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, pinjaman yang
deposits,
diterima dan pinjaman subordinasi.
subordinated loans.
Pendapatan diterima di muka meliputi pendapatan provisi
Unearned income represents income from fees from loans which
kredit yang diamortisasi sesuai dengan jangka waktu. Sejak
are amortized during the period. Starting January 1, 2010,
1 Januari 2010, sehubungan dengan diberlakukannya PSAK
relating to the implementation of PSAK No.55 (Revised 2006),
No.55 (Revisi 2006), pendapatan diterima di muka yang
unearned income related to lending activities is calculated as
berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit diperhitungkan
part of acquisition costs of loan.
deposits
from
other
banks,
borrowings
and
sebagai biaya perolehan kredit yang diberikan. Setoran jaminan merupakan titipan debitur terkait dengan
Security deposits represent debtor’s funds for issuance of bank
penerbitan bank garansi.
guarantee.
20. PINJAMAN SUBORDINASI
20. SUBORDINATED LOANS
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Subordinasi antara Induk
Based on Subordinated Loans Agreement between Induk
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) dengan Bank
Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKP-RI) with Bank
No.1011/B-1/IX/2011; No.23/2011/PER tanggal 26 September
No.1011/B-1/IX/2011; No.23/2011/PER dated September 26,
2011,
2011,
Bank
menerima
pinjaman
subordinasi
sebesar
Bank
received
subordinated
loans
amounted
Rp14.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 12% per tahun
Rp14,000,000,000 with interest rate 12% per annum and 5 years
dan dalam jangka waktu selama 5 tahun.
term.
61
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL SAHAM
21. SHARE CAPITAL
Susunan pemegang saham Bank masing-masing pada tanggal
The Bank’s shareholders as of December 31, 2011, 2010 and
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2009 are as follows: 2011
Jumlah modal ditempatkan dan
Persentase
disetor penuh/
kepemilikan/
Lembar saham/
Issued and fully
Percentage
Number of shares
paid capital
of ownership
Pemegang saham Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT TASPEN (Persero) Dana Pensiun Pertamina Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Dana Pensiun PT Jasa Raharja Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Jumlah
8.560.452
85.604.520.000
61,74%
2.644.903
26.449.030.000
19,08%
1.309.458
13.094.580.000
9,44%
766.681
7.666.810.000
5,53%
220.270
2.202.700.000
1,59%
224.496
2.244.960.000
1,62%
139.015
1.390.150.000
1,00%
13.865.275
138.652.750.000
100%
Shareholders Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT TASPEN (Persero) Dana Pensiun Pertamina Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Dana Pensiun PT Jasa Raharja Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal
Based on Annual Shareholders' General Meeting dated April 12,
12 April 2011, yang diaktakan dengan akta notaris Judy
2011, the minutes of which are covered by notarial deed No.10 of
Sentana, S.H., M.H., No.10, pemegang saham Bank telah
Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved
menyetujui
the share dividend amounted to Rp11,005,640,000 (1,100,564
pembagian
dividen
saham
sebesar
Rp11.005.640.000 (1.100.564 lembar saham).
shares).
Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut: - Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah
-
-
948.479 lembar saham dengan nominal Rp9.484.790.000; PT TASPEN (Persero) sejumlah 117.496 lembar saham
-
948,479 shares with nominal Rp9,484,790,000; PT TASPEN (Persero) amounted to 117,496 shares with
-
dengan nominal Rp1.174.960.000; Dana Pensiun PT Jasa Raharja sejumlah 20.143 lembar
-
nominal Rp1,174,960,000; Dana Pensiun PT Jasa Raharja amounted to 20,143 shares
-
saham dengan nominal Rp201.430.000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah
-
with nominal Rp201,430,000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi amounted
The total share dividend above is divided as follows: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia amounted to
to 14,446 shares with nominal Rp144,460,000.
14.446 lembar saham dengan nominal Rp144.460.000.
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL SAHAM (lanjutan)
21. SHARE CAPITAL (continued) 2010 Jumlah modal
Pemegang saham Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT TASPEN (Persero) Dana Pensiun Pertamina Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Dana Pensiun PT Jasa Raharja Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Jumlah
ditempatkan dan
Persentase
disetor penuh/
kepemilikan/
Lembar saham/
Issued and fully
Percentage
Number of shares
paid capital
of ownership
7.611.973
76.119.730.000
59,63%
2.644.903
26.449.030.000
20,72%
1.191.962
11.919.620.000
9,34%
766.681
7.666.810.000
6,01%
220.270
2.202.700.000
1,73%
204.353
2.043.530.000
1,60%
124.569
1.245.690.000
0,98%
12.764.711
127.647.110.000
100%
Shareholders Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT TASPEN (Persero) Dana Pensiun Pertamina Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Dana Pensiun PT Jasa Raharja Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 7
Based on Annual Shareholders' General Meeting dated April 7,
April 2010, yang diaktakan dengan akta notaris Judy Sentana,
2010, the minutes of which are covered by notarial deed No.7 of
S.H., M.H., No.7, pemegang saham Bank telah menyetujui
notary Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have
pembagian dividen saham sebesar Rp7.336.740.000 (733.674
approved the share dividend amounted to Rp7,336,740,000
lembar saham).
(733,674 shares).
Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut: - Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah
-
-
440.475 lembar saham dengan nominal Rp4.404.750.000; PT Recapital Advisors sejumlah 157.216 lembar saham
-
440,475 shares with nominal Rp4,404,750,000; PT Recapital Advisors amounted to 157,216 shares with
-
dengan nominal Rp1.572.160.000; PT TASPEN (Persero) sejumlah 70.870 lembar saham dengan
-
nominal Rp1,572,160,000; PT TASPEN (Persero) amounted to 70,870 shares with
-
nominal Rp708.700.000; Dana Pensiun Pertamina sejumlah 45.602 lembar saham
-
nominal Rp708,700,000; Dana Pensiun Pertamina amounted to 45,602 shares with
-
dengan nominal Rp456.020.000; Dana Pensiun PT Jasa Raharja sejumlah 12.110 lembar
-
nominal Rp456,020,000; Dana Pensiun PT Jasa Raharja amounted to 12,110 shares
-
saham dengan nominal Rp121.100.000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah
-
with nominal Rp121,100,000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi amounted
7.401 lembar saham dengan nominal Rp74.010.000.
The total share dividend above is divided as follows: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia amounted to
to 7,401 shares with nominal Rp74,010,000.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 7
Based on Annual Shareholders' General Meeting dated April 7,
April 2010, yang diaktakan dengan akta Notaris Judy Sentana,
2010, the minutes of which are covered by notarial deed No.7 of
S.H., M.H., No.7, pemegang saham Bank telah menyetujui
Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved
setoran modal sebesar Rp15.847.123.200 dari Induk Koperasi
addition of share capital amounted to Rp15,847,123,200 from
Pegawai Republik Indonesia. Atas tambahan setoran modal
Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia. The mentioned
tersebut telah dicatat dalam administrasi pengawasan Bank
addition share capital have been recorded by Bank Indonesia’s
Indonesia melalui surat No.13/7/DPB3/TPB3-4/Rahasia tanggal
monitoring administration through letter No.13/7/DPB3/TPB3-
11 Pebruari 2011 sebesar Rp2.005.590.000 (200.559 lembar
4/Rahasia
saham) dengan agio saham sebesar Rp691.533.200.
Rp2,005,590,000 (200,559 shares) with premium on share capital
dated
February
amounted to Rp691,533,200.
63
11,
2011
amounted
to
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL SAHAM (lanjutan)
21. SHARE CAPITAL (continued) 2009 Jumlah modal ditempatkan dan
Persentase
disetor penuh/
kepemilikan/
Lembar saham/
Issued and fully
Percentage
Number of shares
paid capital
of ownership
Pemegang saham Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT TASPEN (Persero) Dana Pensiun Pertamina Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Dana Pensiun PT Jasa Raharja Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Jumlah
6.970.939
69.709.390.000
58,92%
2.487.687
24.876.870.000
21,03%
1.121.092
11.210.920.000
9,48%
721.079
7.210.790.000
6,10%
220.270
2.202.700.000
1,86%
192.243
1.922.430.000
1,62%
117.168
1.171.680.000
0,99%
11.830.478
118.304.780.000
100%
Shareholders Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT TASPEN (Persero) Dana Pensiun Pertamina Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Dana Pensiun PT Jasa Raharja Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Total
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal
Based on Annual Shareholders' General Meeting dated April 15,
15 April 2009, yang diaktakan dengan akta notaris Judy
2009, the minutes of which are covered by notarial deed No.11 of
Sentana, S.H., M.H., No.11, pemegang saham Bank telah
Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have approved
menyetujui pembagian dividen saham sebesar Rp7.582.020.000
the share dividend amounted to Rp7,582,020,000 (758,202
(758.202 lembar saham).
shares).
Jumlah dividen saham tersebut terbagi sebagai berikut: - Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia sejumlah
-
-
468.197 lembar saham dengan nominal Rp4.681.970.000; PT TASPEN (Persero) sejumlah 67.442 lembar saham dengan
-
468,197 shares with nominal Rp4,681,970,000; PT TASPEN (Persero) amounted to 67,442 shares with
-
nominal Rp674.420.000; Dana Pensiun Pertamina sejumlah 48.430 lembar saham
-
nominal Rp674,420,000; Dana Pensiun Pertamina amounted to 48,430 shares with
-
dengan nominal Rp484.300.000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah
-
nominal Rp484,300,000; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi amounted
-
7.050 lembar saham dengan nominal Rp70.500.000; PT Recapital Advisors sejumlah 167.083 lembar saham
-
to 7,050 shares with nominal Rp70,500,000; PT Recapital Advisors amounted to 167,083 shares with
The total share dividend above is divided as follows: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia amounted to
nominal Rp1,670,830,000.
dengan nominal Rp1.670.830.000. Berdasarkan Pernyataan Rapat Umum Pemegang Saham
Based on Annual Shareholders' General Meeting dated June 17,
Tahunan tanggal 17 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta
2009, the minutes of which are covered by by notarial deed
notaris Judy Sentana, S.H., M.H., No.12, pemegang saham Bank
No.12 of Judy Sentana, S.H., M.H., the Bank’s shareholders have
telah menyetujui setoran modal sebesar Rp2.947.844.635 dari
approved addition of share capital amounted to Rp2,947,844,635
PT TASPEN (Persero), Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia,
from PT TASPEN (Persero), Dana Pensiun PT Asuransi Jasa
Dana Pensiun PT Jasa Raharja dan Koperasi Pegawai Bank
Indonesia, Dana Pensiun PT Jasa Raharja dan Koperasi Pegawai
Kesejahteraan Ekonomi.
Bank Kesejahteraan Ekonomi.
Dari jumlah saham yang dikeluarkan tersebut, telah diambil oleh: - PT TASPEN (Persero) sejumlah 116.952 saham dengan harga
From the total share above, some have been foreclosed by: PT TASPEN (Persero) amounted to 116,952 shares with price
-
Rp1.589.962.440; Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia sejumlah 24.393
-
Rp1,589,962,440; Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia amounted to
-
saham dengan harga Rp331.622.835; Dana Pensiun PT Jasa Raharja sejumlah 63.291 saham
-
24,393 shares with price Rp331,622,835; Dana Pensiun PT Jasa Raharja amounted to 63,291 shares
-
dengan harga Rp860.441.145; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi sejumlah
-
with price Rp860,441,145; Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi amounted to 12,197 shares with price Rp165,818,215.
12.197 saham dengan harga Rp165.818.215.
64
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR
22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2011
Agio saham Saldo awal Penambahan Saldo akhir Modal disetor lainnya Saldo awal Setoran modal tahun berjalan Setoran modal yang tidak disetujui Saldo akhir Jumlah
2010
11.180.122.035
2009
10.488.588.835
9.709.074.200
-
691.533.200
779.514.635
11.180.122.035
11.180.122.035
10.488.588.835
13.150.000.000
-
-
12.283.520.000
13.150.000.000
-
(13.150.000.000)
-
-
12.283.520.000
13.150.000.000
-
23.463.642.035
24.330.122.035
10.488.588.835
Premium on share capital Beginning balance Addition Ending balance Other paid-in capital Beginning balance Paid-in-capital during the year Not approved paid-in capital Ending balance Total
Agio saham
Premium on share capital
Pada tanggal 31 Desember 2010, penambahan agio saham
As of December 31, 2010, premium on share capital amounted to
sebesar Rp691.533.200 berasal dari setoran modal sebagaimana
Rp691,533,200 as a result of paid-in capital as stated in notarial
tercantum dalam akta notaris No.7 oleh Judy Sentana, S.H.,
deed No.7 dated April 7, 2010 of Judy Sentana, S.H., M.H. (Note
M.H., tanggal 7 April 2010 (Catatan 21).
21).
Pada tanggal 31 Desember 2009, penambahan agio saham
As of December 31, 2009, premium on share capital amounted to
sebesar Rp779.514.635 berasal dari setoran modal sebagaimana
Rp779,514,635 as a result of paid-in capital as stated in notarial
tercantum dalam akta notaris No.12 oleh Judy Sentana, S.H.,
deed No.12 dated June 17, 2009 of Judy Sentana, S.H., M.H.
M.H., tanggal 17 Juni 2009 (Catatan 21).
(Note 21).
Modal disetor lainnya
Other paid-in capital
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat tanggal 14 Juli 2011
Based on the Decision Statement Meeting dated July 14, 2011
yang diaktakan dengan akta notaris No.16 oleh Judy Sentana,
which are covered by notarial deed No.16 of Judy Sentana, S.H.,
S.H., M.H., pemegang saham Bank telah menyetujui setoran
M.H., the Bank’s shareholders have approved addition of share
modal sebesar Rp12.283.520.000 yang terbagi menjadi modal
capital amounted to Rp12,283,520,000 which divided to be share
saham sebesar Rp9.032.000.000 dan agio saham sebesar
capital amounted to Rp9,032,000,000 and premium on share
Rp3.251.520.000 atas nama Induk Koperasi Pegawai Republik
capital amounted to Rp3,251,520,000 from Induk Koperasi
Indonesia, PT TASPEN (Persero) dan Dana Pensiun PT Jasa
Pegawai Republik Indonesia, PT TASPEN (Persero) and Dana
Raharja. Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan,
Pensiun PT Jasa Raharja. Up to the date of financial statement
surat persetujuan Bank Indonesia masih dalam proses.
submitted, the approval letter from Bank Indonesia is on going process.
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)
22. ADDITIONAL PAID-IN-CAPITAL (continued)
Modal disetor lainnya (lanjutan)
Other paid-in-capital (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada
Based on Annual Shareholders' General Meeting dated April 7,
tanggal 7 April 2010 sebagaimana tercantum dalam akta notaris
2010 as stated in notarial deed No.7 of Judy Sentana, S.H., M.H.,
No.7 oleh Judy Sentana, S.H., M.H., pemegang saham Bank
the Bank’s shareholders have approved addition of share capital
telah menyetujui setoran modal sebesar Rp15.847.123.200 dari
amounted to Rp15,847,123,200 from Induk Koperasi Pegawai
Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Bank Indonesia
Republik Indonesia. Bank Indonesia have recorded addition of
telah mencatat
Bank sebesar
Bank’s share capital amounted to Rp2,697,123,200 which divided
Rp2.697.123.200 yang terbagi menjadi modal saham sebesar
to be share capital amounted to Rp2,005,590,000 and premium
Rp2.005.590.000 dan agio saham sebesar Rp691.533.200 pada
on share capital amounted to Rp691,533,200 dated February 11,
tanggal 11 Pebruari 2011 melalui surat No.13/7/DPB3/TPB3-
2011 through the letter No.13/7/DPB3/TPB3-4/Rahasia. Based
4/Rahasia. Berdasarkan surat Direksi No.07/DIR/2011 tanggal
on Directors letter No.07/DIR/2011 dated February 23, 2011,
23 Pebruari 2011, Bank telah mengajukan kembali sisa setoran
Bank have re-submitted the remainder of share capital
modal sebesar Rp13.150.000.000 yang belum disetujui oleh
amounted to Rp13,150,000,000 which have not been approved
Bank
yet by Bank Indonesia. Bank
tambahan
Indonesia.
setoran
Bank
modal
Indonesia
melalui
surat
Indonesia through the letter
No.13/80/DPB3/TPB3-4/Rahasia tanggal 10 Agustus 2011 tidak
No.13/80/DPB3/TPB3-4/Rahasia dated August 10, 2011 can not
dapat menyetujui penambahan modal disetor ini.
approve this additional paid-in capital.
23. PENGGUNAAN LABA BERSIH
23. APPROPRIATION OF NET INCOME
Penggunaan laba bersih tahun 2010 ditetapkan berdasarkan
Income distribution for the year 2010 was made based in the
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12
Shareholders' Annual General Meeting dated April 12, 2011 as
April 2011 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.10
stated in notarial deed No.10 of Judy Sentana, S.H., M.H. Income
oleh Judy Sentana, S.H., M.H. Penggunaan laba bersih tahun
distribution for the year 2009 was made based in the
2009
Umum
Shareholders' Annual General Meeting dated April 7, 2010 as
Pemegang Saham Tahunan tanggal 7 April 2010 sebagaimana
stated in notarial deed No.7 of Judy Sentana, S.H., M.H. Income
tercantum dalam akta notaris No.7 oleh Judy Sentana, S.H.,
distribution for the year 2008 was made based in the
M.H.
Shareholders' Annual General Meeting dated April 15, 2009 as
ditetapkan
Penggunaan
berdasarkan
berdasarkan
laba
keputusan
bersih Rapat
keputusan
tahun Umum
Rapat
2008
ditetapkan
Pemegang
Saham
stated in notarial deed No.11 of Judy Sentana, S.H., M.H.
Tahunan tanggal 15 April 2009 sebagaimana tercantum dalam akta notaris No.11 oleh Judy Sentana, S.H., M.H. Saham
Based on the above Shareholders' Annual General Meetings, the
Tahunan tersebut di atas, penggunaan laba bersih tahun 2010,
distributions of net income for the financial years 2010, 2009 and
2009 dan 2008 ditetapkan sebagai berikut:
2008 were as follows:
Berdasarkan
keputusan
Rapat
Umum
Pemegang
2010
Pembagian dividen tunai Pembagian dividen saham Pembentukan cadangan umum Pembagian tantiem
2009
2008
19.915.102.000
12.538.463.040
11.957.777.400
11.005.640.000
7.336.740.000
7.582.020.000
3.201.425.740
1.446.865.713
2.992.333.391
1.677.665.101
596.176.263
604.413.951
Cash dividend Share dividend General reserve Tantiem
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
For the years ended December 31, 2011, 2010 and 2009, tantiem
2011, 2010 dan 2009, tantiem dibukukan sebagai beban pada
is recorded as expense in the current year statement of
laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
comprehensive income.
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. PENDAPATAN BUNGA
24. INTEREST INCOME 2011
2010
325.039.981.066 Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia 17.262.246.711 dan efek-efek
Giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain Jumlah
2009
270.630.731.194
225.076.011.473
12.535.768.714
6.731.970.839
1.463.805.744
638.120.022
617.035.071
343.766.033.521
283.804.619.930
232.425.017.383
Loans Placements with Bank Indonesia and marketable securities Current accounts with other banks and placements with other banks Total
Jumlah bunga yang diperoleh dari pihak berelasi pada tahun
Total received interest from related parties for the year ended
2011
2011 amounted to Rp53,312,574 (2010: Rp56,176,290; 2009:
sebesar
Rp53.312.574
(2010:
Rp56.176.290;
2009:
Rp1.475.945.153).
Rp1,475,945,153).
25. BEBAN BUNGA
25. INTEREST EXPENSE 2011
Beban bunga Deposito berjangka Tabungan Call money Giro Pinjaman subordinasi Pinjaman yang diterima Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
2009
185.821.265.147
146.209.629.750
138.138.525.654
6.430.122.374
5.311.701.937
4.736.069.198
1.175.311.034
941.420.302
2.181.522.632 277.951.193
397.778.926
602.204.216
307.096.774
-
-
20.721.838
60.821.956
135.828.875
-
4.750.613
5.367.041
194.152.296.093
153.130.528.774
145.475.264.593
4.808.367.570
7.160.597.770
5.748.912.681
4.189.578.000
3.006.201.002
2.537.001.998
131.992.794
122.112.200
640.777.913
9.129.938.364
10.288.910.972
8.926.692.592
203.282.234.457
163.419.439.746
154.401.957.185
Lain-lain Pemasaran dana Premi penjaminan simpanan (Catatan 37) Lain-lain Jumlah
2010
Interest expense Time deposits Savings deposits Call money Current accounts Subordinated loans Borrowings Securities sold with agreement to repurchase
Others Marketing fund Premium of deposit guarantee (Note 37) Others Total
Jumlah beban bunga kepada pihak berelasi pada tahun 2011
Total interest expense to related parties for the year ended 2011
sebesar
amounted to Rp2,345,235,556 (2010: Rp1,364,595,525; 2009:
Rp2.345.235.556
(2010:
Rp1.364.595.525;
2009:
Rp3.400.391.595).
Rp3,400,391,595).
67
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2011
Perjalanan dinas Iklan dan promosi Penagihan dan kerjasama kredit Sewa Asuransi Listrik, air, telepon dan komunikasi Outsourcing Perbaikan dan pemeliharaan Alat tulis dan cetakan Transportasi dan rumah tangga Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Jasa profesional Peralatan kantor Representasi Pendirian kantor cabang Seragam karyawan Keamanan Rapat dan dokumentasi Pajak Aktivitas karyawan Corporate Social Responsibility Administrasi bank Koran dan majalah Risiko operasional Lain-lain Jumlah
2010
2009
6.085.941.519
3.522.296.220
2.144.285.793
5.128.179.619
3.641.136.478
1.732.518.365
4.969.680.287
3.438.212.605
2.774.675.052
4.016.479.119
2.418.329.567
2.101.156.976
3.727.313.275
2.596.963.223
1.326.601.222
2.882.686.056
2.182.392.216
1.660.792.181
2.350.957.372
1.605.698.145
1.113.064.471
2.031.962.633
1.041.716.971
774.770.429
2.011.477.518
1.412.630.994
1.152.115.511
1.926.222.610
1.309.180.484
966.737.278
940.668.940
870.108.500
829.280.740
693.318.466
474.751.073
258.061.200
684.673.994
206.776.335
116.896.528
597.704.659
235.950.000
212.416.418
387.612.913
197.000.530
196.718.448
351.113.750
265.930.450
145.068.150
281.165.544
177.063.492
102.299.699
228.303.350
190.360.430
65.026.300
194.959.670
99.143.475
77.981.400
145.729.672
79.158.225
62.353.067
145.662.152
117.533.800
15.631.000
130.965.661
127.511.157
114.736.654
69.169.579
63.493.400
48.735.500
-
97.969.205
-
16.896.756
188.790.062
54.783.770
39.998.845.114
26.560.097.037
18.046.706.152
Travelling Advertising and promotion Collection and loans cooperation Rent Insurance Electricity, water, telephone and communication Outsourcing Repair and maintenance Stationery and printing Transportation and housekeeping Automatic Teller Machine (ATM) Professional fee Office equipment Representation Branch office establishment Employees uniform Security Meeting and documentation Taxes Employees activities Corporate Social Responsibility Bank administration Newspaper and magazine Operational risk Others Total
Beban sewa kepada pihak berelasi pada tahun 2011 sebesar
Rent expenses paid to related parties for the year ended 2011
Rp861.971.616 (2010: Rp1.200.704.506; 2009: Rp814.610.016).
amounted to Rp861,971,616 (2010: Rp1,200,704,506; 2009: Rp814,610,016).
27. BEBAN TENAGA KERJA
27. PERSONNEL EXPENSES 2011
Gaji dan tunjangan Jasa produksi Tantiem Pendidikan dan pelatihan Imbalan pasca kerja (Catatan 32) Jumlah
2010
2009
25.536.937.627
19.765.772.964
17.039.642.748
6.400.525.329
4.661.000.000
2.880.000.000
2.560.210.132
1.677.665.101
596.176.263
2.260.467.460
2.038.981.836
1.061.961.499
1.549.442.455
1.060.726.948
763.428.063
38.307.583.003
29.204.146.849
22.341.208.573
Salaries and benefits Production service bonus Tantiem Education and training Post-employment benefits (Note 32) Total
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan
The total remuneration which is given to the Board of
Direksi Bank pada tahun 2011 sebesar Rp9.966.660.356 (2010:
Commissioners and Directors for the year ended 2011 amounted
Rp6.849.487.041; 2009: Rp6.192.939.870).
to
Rp9,966,660,356
Rp6,192,939,870).
68
(2010:
Rp6,849,487,041;
2009:
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN 2011
Kredit yang diberikan Jumlah
Jumlah beban non-operasional bersih
16.226.384.003
6.126.000.000
16.226.384.003
6.126.000.000
170.612.000
2010
2009
71.000.000
-
79.582.964
80.175.272
205.654.796
151.175.272
205.654.796
(106.705.562)
(33.870.227)
(59.464.938)
(2.449.162)
(1.843.750)
(7.311.688)
(346.853.994)
(366.216.374)
(328.302.807)
(456.008.718)
(401.930.351)
(395.079.433)
(205.813.754)
(250.755.079)
(189.424.637)
Non-operating incomes Gain on sale of fixed assets Others
Non-operating expenses Penalty/sanctions Loss on write-off of fixed assets Others Total non-operating expenses net
30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 2011
Kontinjensi Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Loans Total
29. NON-OPERATING INCOMES (EXPENSES)
250.194.964
30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Komitmen Liabilitas komitmen Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Komitmen - bersih
2009
2.206.944.470
2011
Beban non-operasional Denda/sanksi Rugi penghapusan aset tetap Lain-lain
2010
2.206.944.470
29. PENDAPATAN (BEBAN) NON-OPERASIONAL
Pendapatan non-operasional Laba penjualan aset tetap Lain-lain
28. ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS
2010
2009
Commitments Commitment payables (18.935.246.626)
(8.498.425.251)
(11.683.473.869)
(18.935.246.626)
(8.498.425.251)
(11.683.473.869)
Unused loans facilities Commitments - net
6.889.512.345
6.056.779.449
Contingencies Contingent receivables Interest receivables on nonperforming loans
(869.598.193)
(238.630.655)
9.283.234.904
Liabilitas kontinjensi (884.666.430) Bank garansi yang diterbitkan 8.398.568.474 Kontinjensi - bersih Liabilitas komitmen dan (10.536.678.152) kontinjensi - bersih
6.019.914.152 (2.478.511.099)
69
5.818.148.794 (5.865.325.075)
Contingent liabilities Bank guarantees issued Contingencies-net Commitments and contingent liabilities - net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. SEGMEN OPERASI
31. OPERATING SEGMENT
Seperti yang dijelaskan di Catatan 2x, Bank pada saat ini
As discussed in Note 2x, the Bank is being managed as a single
dikelola sebagai segmen operasi tunggal. Pada saat ini, Bank
operating segment. Currently, the Bank only performs segment
hanya
dimana
analysis based on the geographical area where the management
manajemen menelaah laporan internal manajemen secara
reviews internal management reports on a monthly basis. The
bulanan untuk masing-masing area. Berikut adalah area
Bank's geographical area are as follows:
menganalisa
segmen
secara
geografis
geografis dalam Bank: Wilayah Jawa Tengah Jawa Timur Jawa Barat Sumatera Barat Sulawesi Selatan Lainnya (diluar Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan)
Kantor/Office Cabang Semarang/Semarang branch Cabang Surabaya/Surabaya branch Cabang Bandung/Bandung branch Cabang Padang/Padang branch Cabang Makassar/Makassar branch Kantor Pusat/Head office Cabang Jakarta/Jakarta branch
70
Area Central Java East Java West Java West Sumatera South Sulawesi Other (outside Central Java, East Java, West Java, West Sumatera And South Sulawesi)
Aset tidak lancar
Pendapatan bunga bersih Keuntungan atas penjualan efek-efek - bersih Pendapatan operasional lainnya Jumlah pendapatan eksternal Pendapatan (beban) antar area Jumlah pendapatan area
2010
Aset tidak lancar
Pendapatan bunga bersih Keuntungan atas penjualan efek-efek - bersih Pendapatan operasional lainnya Jumlah pendapatan eksternal Pendapatan (beban) antar area Jumlah pendapatan area
2011
7.310.211.287 22.886.248.581
20.122.586.131
57.243.635.019
9.204.971.611 18.513.967.576
35.108.329.192
53.881.103.478 209.920.901
9.308.995.965
18.772.774.286
3.861.858.093
162.197.056
24.244.251
500.323.082
9.146.798.909
Central Java
Jawa Tengah/
18.248.206.953
Others
Lainnya/
545.760.392
15.576.037.294
37.121.048.888
7.779.549.736
193.281.588
211.598.350
1.035.212.092
15.382.755.706
Central Java
Jawa Tengah/
35.874.238.446
Others
Lainnya/
687.336.168
16.108.446.169
(12.058.374.953)
28.166.821.122
204.996.169
-
27.961.824.953
East Java
Jawa Timur/
697.930.873
19.545.417.766
(8.366.222.313)
27.911.640.079
179.144.938
-
27.732.495.141
East Java
Jawa Timur/
Informasi segmen geografis pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
31. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jawa Barat/
71
317.563.885
13.577.026.980
(7.560.659.621)
21.137.686.601
121.880.790
-
21.015.805.811
West Java
Jawa Barat/
572.881.962
13.854.878.264
5.351.131.012
8.503.747.252
108.838.640
-
8.394.908.612
West Java
422.013.852
10.082.336.161
(12.538.128.388)
22.620.464.549
84.118.557
-
22.536.345.992
West Sumatera
Sumatera Barat/
252.044.074
13.297.529.874
(10.541.430.694)
23.838.960.568
117.612.279
-
23.721.348.289
West Sumatera
Sumatera Barat/
630.999.851
9.431.736.098
(12.156.137.841)
21.587.873.939
111.676.373
-
21.476.197.566
South Sulawesi
Sulawesi Selatan/
423.644.986
15.613.967.930
(13.876.275.423)
29.490.243.353
112.190.483
-
29.378.052.870
South Sulawesi
Sulawesi Selatan/
6.129.692.750
121.594.616.462
-
121.594.616.462
1.185.192.027
24.244.251
120.385.180.184
Total
Jumlah/
10.271.812.023
142.441.677.434
-
142.441.677.434
1.746.280.020
211.598.350
140.483.799.064
Total
Jumlah/
Non-current assets
Net interest income Gain on sale of marketable securities - net Other operating income Total external revenue Inter-area revenue (expenses) Total area revenue
2010
Non-current assets
Net interest income Gain on sale of marketable securities - net Other operating income Total external revenue Inter-area revenue (expenses) Total area revenue
2011
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Geographical segment information as of December 31, 2011, 2010 and 2009 are as follows:
31. OPERATING SEGMENT (continued)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Aset tidak lancar
9.583.456.083
27.555.226.081 197.690.611
7.799.836.832
3.941.149.650
1.783.619.251
(4.761.321.532)
32.316.547.613
210.226.582
13.963.360.155
(10.467.177.567)
24.430.537.722
158.132.543
-
83.621.775
24.272.405.179
East Java
Jawa Timur/
1.699.997.476
16.560.744
(5.290.095.987)
Pendapatan bunga bersih Keuntungan atas penjualan efek-efek - bersih Pendapatan operasional lainnya Jumlah pendapatan eksternal Pendapatan (beban) antar area Jumlah pendapatan area
Central Java
Jawa Tengah/
512.213.711
Others
Lainnya/
2009
31. SEGMEN OPERASI (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
72
490.933.996
11.485.891.841
(12.107.789.294)
23.593.681.135
71.315.986
-
23.522.365.149
West Java
Jawa Barat/
605.720.893
10.301.563.461
(10.433.946.279)
20.735.509.740
70.742.866
-
20.664.766.874
West Sumatera
Sumatera Barat/
831.079.374
6.128.505.485
(7.107.471.305)
13.235.976.790
82.355.283
-
13.153.621.507
South Sulawesi
Sulawesi Selatan/
31. OPERATING SEGMENT (continued)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
6.276.801.106
79.018.003.106
-
79.018.003.106
978.382.164
16.560.744
78.023.060.198
Total
Jumlah/
Non-current assets
Net interest income Gain on sale of marketable securities - net Other operating income Total external revenue Inter-area revenue (expenses) Total area revenue
2009
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
32. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk
The Bank calculates post-employment benefits for its qualified
karyawan sesuai dengan
employees in accordance with Labor Law No.13/2003.
Undang-Undang Ketenagakerjaan
No.13/2003. Kewajiban imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2011,
Post-employment benefits obligation dated December 31, 2011,
2010 dan 2009 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria yang
2010 and 2009 recorded based on the actuarial calculation
dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris independen,
performed by PT Prima Bhaksana Lestari, independent actuary,
berdasarkan
2011,
based on its report dated October 24, 2011, November 5, 2010
5 Nopember 2010 dan 3 Desember 2009. Kewajiban diestimasi
and December 3, 2009. Post-employment benefits obligation
atas imbalan kerja tersebut dihitung dengan menggunakan
were calculated using the "Projected Unit Credit" method and
metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai
using assumptions as follows:
laporannya
tertanggal
24
Oktober
berikut: 2011
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalitas
Tingkat cacat Usia pensiun normal
2010
2009
7,58%
9%
10%
12%
12%
8%
TMI - 1999
TMI - 1999
TMI - 1999
5% dari tabel
5% dari tabel
5% dari tabel
mortalita/5% of
mortalita/5% of the
Mortalita/5% of the
the mortality table 55
mortality table 55
mortality table 55
Discount rate Salary increment rate Mortality table
Disability rate Normal retirement age
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah
Expenses recognized in the statements of comprehensive
sebagai berikut:
income were as follows: 2011
Beban jasa kini Beban bunga Kerugian aktuaria yang diakui Biaya jasa lalu-non vested K-150 Biaya jasa lalu-non vested UUK-13 Jumlah (Catatan 27)
2010
2009
801.401.750
566.593.777
577.602.067
400.501.382
93.414.690
16.607.791
62.700.132
62.700.132
14.323.816
14.323.816
1.549.442.455
1.060.726.898
Current service cost Interest expense Actuarial loss recognized 62.700.132 Past service cost-non vested K-150 14.323.816 Past service cost-non vested UUK-13 763.428.063 Total (Note 27) 321.876.586
364.527.529
Kewajiban imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah
The amounts included in the statements of financial position
sebagai berikut:
arising from the Bank’s obligation in respect of these postemployment benefits are as follows: 2011
Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuarial yang belum diakui Jumlah (Catatan 19)
7.849.972.565 (605.811.020)
2010
6.417.800.741 (682.834.968)
(3.600.972.581)
(2.417.668.839)
3.643.188.964
3.317.296.934
73
2009
4.005.013.818 (759.858.916) (714.222.416) 2.530.932.486
Present value of post-employment benefit obligations Unrecognized past service cost Unrecognized actuarial loss Total (Note 19)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)
32. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (continued)
Perubahan kewajiban imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
The changes of post-employment benefits obligation were as follows:
2011
Saldo awal Pembayaran manfaat selama tahun berjalan Beban selama tahun berjalan Saldo akhir
3.317.296.934 (1.223.550.425)
2010
2009
2.530.932.486 (274.362.450)
2.648.611.173 (881.106.750)
1.549.442.455
1.060.726.898
763.428.063
3.643.188.964
3.317.296.934
2.530.932.486
33. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Beginning balance Benefit payments during the year Expense during of the year Ending balance
33. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Bank melakukan transaksi keuangan dengan pihak berelasi, yang
The Bank has financial transactions with related parties which
dilakukan sesuai dengan syarat dan kondisi yang serupa seperti
were made under the normal terms and conditions as those
yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali kredit yang
with third parties, except for loans to employees.
diberikan kepada karyawan. Rincian saldo yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal
The details of significant balance with related parties as of
31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
December 31, 2011, 2010 and 2009 were as follows:
2011
Aset Kredit yang diberikan Pengurus dan pejabat eksekutif Bank Hubungan lainnya Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit yang diberikanbersih Persentase terhadap jumlah kredit yang diberikan Aset lain-lain Beban dibayar di muka untuk sewa gedung kantor kepada: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia Persentase terhadap jumlah aset lain-lain Liabilitas Simpanan nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah Persentase terhadap jumlah simpanan nasabah
2010
2009
Assets Loans Bank's management and executive officers Others relationship
4.181.946.379
2.245.105.851
2.028.898.175
57.015.567
-
11.800.000.000
4.238.961.946
2.245.105.851
13.828.898.175
(42.389.619)
(22.451.059)
(138.288.982)
Allowance for impairment losses
4.196.572.327
2.222.654.792
13.690.609.193
Total loans-net
0,22%
0,14%
1,05%
Percentage of total loans
1.006.425.552
1.200.704.506
4,67%
5,69%
2.579.598.382 21,26%
11.823.310.083
1.502.733.160
2.601.265.277
1.750.901.088
1.122.417.376
878.551.431
6.453.670.222
21.639.016.669
46.958.732.670
9.707.304.470
25.362.699.322
59.660.594.184
0,45%
1,49%
4,58%
74
Other assets Office building prepaid rent for: Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia Percentage of total other assets Liabilities Deposits from customers Current accounts Savings deposits Time deposits Total Percentage of total deposits from customers
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
33. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
2011
Pinjaman subordinasi Persentase terhadap jumlah pinjaman subordinasi Pendapatan dan beban Pendapatan bunga Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga Beban bunga Persentase terhadap jumlah beban bunga Beban sewa Persentase terhadap jumlah beban umum dan administras
2010
2009
14.000.000.000 100%
-
-
0%
0%
53.312.574
56.176.290
1.475.945.153
0,02%
0,02%
0,64%
2.345.235.556
1.364.595.525
3.400.391.595
1,15%
0,84%
2,20%
861.971.616
1.200.704.506
814.610.016
2,15%
4,52%
4,51%
Subordinated loans Percentage of total subordinated loans Income and expense Interest income Percentage of total interest income Interest expense Percentage of total interest expense Rent expense Percentage of total general and administrative expense
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan
The details of the relationship and type of significant
dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011, 2010
transactions with related parties as of December 31, 2011, 2010
dan 2009 adalah sebagai berikut:
and 2009 were as follows:
Pihak berelasi/ Related parties
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Induk Koperasi Pegawai Republik
Pemegang saham mayoritas Bank/ The
Simpanan
Indonesia
Bank's majority shareholder
bangunan/Deposits from customer,
PT Recapital Advisors
Pemegang
Bank's
rent of buildings Simpanan nasabah/ Deposits from
PT Asuransi Recapital
shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang
customer Simpanan nasabah/ Deposits from
sama/
customer
PT Asuransi Jiwa Recapital
PT Recapital Securities
PT Recapital Asset Management
PT Capitalinc Investment Tbk
saham
Owned
by
bank/
the
The
same
Jenis transaksi/ Type of transaction
ultimate
nasabah,
sewa
shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang
Simpanan nasabah/ Deposits from
sama/
customer
Owned
by
the
same
ultimate
shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang
Simpanan nasabah/ Deposits from
sama/
customer
Owned
by
the
same
ultimate
shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang
Simpanan nasabah/ Deposits from
sama/
customer
Owned
by
the
same
ultimate
shareholder Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang
Simpanan nasabah/ Deposits from
sama/
customer
Owned
by
shareholder
75
the
same
ultimate
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO
34. RISK MANAGEMENT
Penerapan manajemen risiko di Bank mengacu pada Peraturan
Implementation of risk management in Bank accordance with
Bank Indonesia (PBI) No.5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan
the Bank Indonesia regulation No.5/8/PBI/2003 dated May 19,
Surat
29
2003 and Circular Letter of Bank Indonesia No.5/21/DPNP
September 2003 yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia
dated September 29, 2003 which was amended by Bank
(PBI) No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 perihal “Perubahan
Indonesia Regulation No.11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009
atas PBI No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko
regarding
bagi Bank Umum”.
Application of Risk Management for Commercial Banks”.
Pengelolaan risiko tidak hanya terbatas pada pemantauan,
Risk management is not merely related to monitoring,
pelaporan dan evaluasi terhadap risiko-risiko yang terjadi, namun
reporting, and evaluating the risks, but also detecting and to
juga mendeteksi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin
anticipate the possible risks. Management's commitment to
terjadi. Komitmen manajemen untuk meningkatkan kualitas
enhance the quality of risk management is implemented by
Pengelolaan
buku
formulating the manual of Guidelines for Application of Risk
mencakup
Management which shall cover the policies and procedures as
Edaran
Pedoman
Bank
risiko
Indonesia No.5/21/DPNP
diwujudkan
Penerapan
melalui
Manajemen
Risiko
tanggal
penyusunan yang
"Revision
for
PBI
No.5/8/PBI/2003
regarding
kebijakan dan prosedur mengenai:
follows:
-
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
-
Active supervision by the Board of Commissioners and
-
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit;
-
Board of Directors; Adequacy of policies, procedures, and establishment of
-
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
-
limits; Adequacy of processes of identification, measurement,
-
monitoring, and control of risks and the Risk Management information system; and Comprehensive internal control system.
pengendalian risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko; -
dan Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
Selain itu, manajemen telah membentuk Komite Manajemen
In addition, the management has been establishing the Risk
Risiko
harapan
Management Committee and Risk Management Division,
pengelolaan risiko secara keseluruhan dapat dilakukan secara
where, the overall risk management will be integrated,
terpadu, terarah, terkoordinir dan berkesinambungan untuk
coordinated, and continuously practice to improve operational
meningkatkan kinerja usaha Bank.
performance.
Sesuai dengan kompleksitas usahanya, Bank telah mengelola 8
In accordance with the complexity of business, the Bank has
(delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko
managed 8 (eight) risks, namely credit risk, liquidity risk, market
pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko
risk, operational risk, compliance risk, legal risk, strategic risk
strategik dan risiko reputasi.
and reputation risk.
Setiap triwulan, Bank telah menyusun profil risiko yang secara
In quarterly, the Bank has prepared the risks profile globally
garis besar dapat mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki oleh
which reflected the Bank's risk rate.
dan
Divisi
Manajemen
Risiko,
dengan
Bank. Risiko kredit Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat kegagalan
Credit risk Credit risk is the risk resulting from the default of counterparty
pihak lawan (counterparty)
dalam memenuhi kewajibannya.
in fulfilling its obligation. Credit risk can arise from various
Risiko kredit dapat timbul dari aktivitas fungsional Bank yaitu
functional activities of the Bank such as credit (finance of fund),
perkreditan (penyediaan dana), treasury dan investasi serta
treasury and investment also operational and services.
operasional dan pelayanan. Di dalam melakukan pengelolaan risiko kredit Bank berfokus
In managing credit risk, the Bank focuses on several major,
pada beberapa unsur utama yang meliputi sumber daya manusia
elements which are people's risk-awareness, transparent and
yang sadar risiko, proses persetujuan kredit yang transparan dan
layered credit process by
berjenjang oleh Komite Kredit, tata cara, kriteria dan alat ukur
procedures, criteria and measurement tools, adequate credit
risiko yang jelas, administrasi dan dokumentasi yang lengkap
administration and documentation also a continuous credit
serta pengawasan kredit secara berkesinambungan terhadap
oversight on the loans portfolio quality.
kualitas kredit yang diberikan.
76
Credit Committee,
clear risk
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) Sesuai dengan misinya, Bank lebih memfokuskan penyaluran
Credit risk (continued) As the mission, Bank focused to small business sector, especially
kreditnya pada sektor usaha kecil, terutama kepada Koperasi
to Republic of Indonesia Employee Cooperative, including its
Pegawai Republik Indonesia, termasuk anggotanya. Sumber
members. The source of the loans payment are from salary
pembayaran kredit tersebut berasal dari pemotongan gaji para
deduction of the members every month. Thus, the credit risks
anggotanya setiap bulan. Dengan demikian, risiko kredit yang
that may arise are spread eventually and can be mitigated as
mungkin timbul menjadi merata dan dapat ditekan seminimal
minimum as possible.
mungkin. Upaya yang dilakukan Bank dalam memperbaiki profil risiko
Efforts by the Bank in improving credit risk profile are the
kredit adalah monitoring atas debitur dan mengambil tindakan
monitoring of borrowers and taking necessary actions so that
yang diperlukan agar kualitas kreditnya tidak menjadi non-
the credit quality does not become non-performing loans (NPL);
performing loans (NPL); melakukan penagihan secara intensif
conduct an
terhadap
dan
conducted a review and evaluating indicators of risk aspects
mengevaluasi indikator aspek risiko dan aspek kepatuhan untuk
and compliance aspects to evaluate the application of four eyes
mengevaluasi penerapan four eyes principles serta peratingan
principles and rating for cooperatives credit; intensify the Credit
untuk pemberian kredit koperasi; mengintensifkan rapat Komite
Approval Committee meeting for credit approval with a large
Pemutus Kredit untuk pemberian kredit dengan plafon besar;
plafond, and consistently monitor the credit in order to make
dan secara konsisten memantau kredit dalam rangka ekspansi
qualified and healthy loans expansion.
debitur
bermasalah;
melakukan kaji ulang
intensive collection
of problematic debtors;
kredit yang sehat dan berkualitas. Berikut ini adalah rasio kredit bermasalah/non-performing loans
The following are the non-performing loans (NPL) ratio and the
(NPL) dan rasio kualitas aset produktif Bank pada tanggal-
earnings asset quality ratio of the Bank as of December 31,
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009:
2011, 2010 and 2009:
Rasio NPL - bruto Rasio NPL - bersih Rasio kualitas aset produktif
2011
2010
2009
1,16%
1,37%
1,64%
0,02%
0,00%
0,45%
1,58%
1,74%
1,87%
NPL ratio - gross NPL ratio - net Earnings assets quality ratio
Rasio kualitas aset produktif merupakan rasio aset yang
Earnings asset quality ratio is the ratio of assets classified as
diklasifikasikan sebagai non-performing dibandingkan dengan
non-performing to total earning assets.
jumlah aset produktif. Sistem
pengelolaan
manajemen
risiko
kredit
Bank
telah
dibakukan dalam suatu Pedoman Perusahaan (PP) dan dikaji
The Bank credit risk management system has been standarized in the Company's Guidelines (PP) and reviewed periodically.
secara periodik. (i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan
(i)
The maximum credit risk exposure without calculating the
agunan dan kredit lainnya.
collateral and other credit.
Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan posisi
Credit risk exposure to assets in the statement of financial
keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai
position as of December 31, 2011 is as follows:
berikut:
77
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (i) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan
Credit risk (continued) (i) The maximum credit risk exposure without calculating the
agunan dan kredit lainnya. (lanjutan)
collateral and other credit. (continued) Eskposur maksimum/ Maximum
Keterangan
Description
exposure
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
4.968.691.900 171.535.118.246 2.875.671.034 108.989.502.624 330.686.995.000 1.919.452.337.047 2.538.508.315.851 (43.289.985.992) 2.495.218.329.859
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada
Credit risk exposure on the administrative accounts as of
tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
December 31, 2011 is as follows: Eskposur maksimum/ Maximum
Keterangan
Description
exposure
Bank garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan Jumlah
884.666.430
Bank guarantees issued
18.935.246.626
Unused loans facilities Total
19.819.913.056
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko
The above table shows the maximum exposure to credit
kredit
tanpa
risk for the Bank as of December 31, 2011, without
memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya.
calculating the collateral or other credit support. For
Untuk aset di laporan posisi keuangan, eksposur di atas
statement of financial position assets, the exposure is
ditentukan berdasarkan nilai tercatat bersih seperti yang
determined based on net carrying value as disclosed in the
diungkapkan pada laporan keuangan.
financial statements.
pada
Manajemen
tanggal
yakin
31
akan
Desember
2011,
untuk
Management believes on the Bank's ability to control and
mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit yang
kemampuan
Bank
maintain its credit risk exposure arising from loans based
berasal dari kredit yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai
on the following:
berikut: - Bank telah memiliki pedoman tertulis mengenai kebijakan
- The Bank has written guidelines regarding credit policies
dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian
and processes that cover all aspects of loans granted.
kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus
Each granting of credit should always efer to such policy.
senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut. - Bank telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan
- The Bank has an early problem detection system
melalui "early warning system " dan pemantauan yang
through
disiplin.
monitoring.
78
"early
warning
system"
and
disciplined
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko
Credit risk (continued) (ii) Concentration of financial asset risk with credit risk
kredit
exposure
(a) Sektor industri Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank
(a) Industry sector The following table describes the details of the Bank's
pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau
credit exposure at the carrying amount (without
pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan
calculating collateral or other credit support), which are
sektor industri.
categorized by industri sector.
79
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Jumlah - kotor Penyisihan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Giro pada Bank Indonesia
Aset Kas
(a) Sektor industri (lanjutan)
-
Bank/ Banks
2.875.671.034 25.000.000.000 32.844.362.934
83.989.502.624 330.686.995.000
586.211.615.870
-
4.968.691.900
-
171.535.118.246
Indonesia)
Government (including Bank
Indonesia)/
-
80
1.868.574.531.181 1.868.574.531.181
-
-
-
-
-
-
-
5.930.817.411 5.930.817.411
companies
institution
financial
Perusahaan lainnya/ Other
-
-
-
-
44.946.988.455 44.946.988.455
Individuals
Perseorangan/
1.919.452.337.047 2.538.508.315.851
108.989.502.624 330.686.995.000
2.875.671.034
171.535.118.246
4.968.691.900
Jumlah/ Total
(43.289.985.992) 2.495.218.329.859
(a) Industry sector (continued)
bukan bank/ Non-bank
Lembaga keuangan
Bank
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Total - gross Allowance for impairment losses Total - net
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
31 Desember 2011/December 31, 2011
(termasuk
Pemerintah
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Rekening administratif Garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Jumlah
(a) Sektor industri (lanjutan)
81
789.182.589 1.673.849.019
institution
18.030.970.537 18.030.970.537
Other companies
financial
884.666.430
lainnya/
Non-bank
-
Perusahaan
Lembaga keuangan bukan bank/
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
115.093.500 115.093.500
Individuals
Perseorangan/
18.935.246.626 19.819.913.056
884.666.430
Total
Jumlah/
(a) Industry sector (continued)
Unused loan facilities Total
Administrative accounts Guarantees issued
(ii) Concentration of financial asset risk with credit risk exposure (continued)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
31 Desember 2011/December 31, 2011
(ii) Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Industri pengolahan Jasa-jasa dunia usaha Jasa-jasa sosial dan masyarakat Konstruksi Pengangkutan, pergudangan dan jasa komunikasi Perdagangan, restoran dan hotel Pertambangan Lain-lain Jumlah Dikurangi: Penyisihan kerugian penurunan nilai
82
(8.365.095.891) -
(21.428.229.659) 1.875.689.191.700
4.325.286.279
8.365.095.891
-
385.070.735
1.897.117.421.359
97.283.499 -
-
827.652.812
7.728.637.124 24.244.852.410
8.365.095.891 -
(13.496.660.442) 473.159.355
13.969.819.797
-
8.311.307.344 1.213.580.199
-
438.722.808 1.863.375.077.777 -
22.362.476
Collective
penurunan nilai/Impaired Individual/ Kolektif/
(43.289.985.992) 1.876.162.351.055
1.919.452.337.047
28.570.138.689
482.354.234 7.728.637.124
827.652.812
438.722.808 1.880.051.481.012 1.213.580.199
139.770.169
Total
Jumlah/
The details of loans are as follows:
(iii) Loans
31 Desember 2011/December 31, 2011 Mengalami
Individual
Manufacturing Business services Social and public services Construction Transportation, warehousing and communication Trading, restaurant and hotel Mining Others Total Less: Allowance for impairment losses
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
117.407.693
Not impaired
Tidak mengalami penurunan nilai/
Ikhtisar kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
(iii) Kredit yang diberikan
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan) (iii) Kredit yang diberikan (lanjutan)
Credit risk (continued) (iii) Loans
Bank melakukan penilaian secara individual untuk: (a) kredit
The Bank assesses individually for: (a) loans with principal
dengan plafon di atas Rp5.000.000.000 dengan kolektibilitas
above
kurang lancar, diragukan dan macet.
substandard, doubtful and loss.
Penilaian secara kolektif dilakukan untuk kredit dengan plafon
Collective assessesment is applied to loans with principal
di bawah Rp5.000.000.000 dengan kolektibilitas lancar dan
below Rp5,000,000,000 which are classified as current and
dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet.
special mention, substandard, doubtful and loss.
Penilaian secara kolektif berdasarkan ketentuan transisi dari
Collective assessesment is applied using the transition rules
Bank Indonesia melalui Surat Edaran No.11/33/DPNP tanggal
as described in the Circular Letter of Bank Indonesia
8 Desember 2009 (Catatan 2i).
No.11/33/DPNP dated December 8, 2009 (Note 2i).
Rp5,000,000,000
which
are
classified
as
Risiko likuiditas Kebijakan likuiditas Bank ditujukan untuk memastikan bahwa
Liquidity risk The Bank's liquidity policies are aimed at ensuring that fund
kebutuhan dana dapat dipenuhi, baik untuk membayar deposito
requirements can be fulfilled, either to pay deposits at maturity
pada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi fasilitas kredit yang
or to fulfill additional loans on request.
belum digunakan. Pengelolaan dan pemantauan posisi likuiditas Bank berada
Maintaining and monitoring the Bank's liquidity position is the
dalam tanggung jawab Satuan Kerja Likuiditas sedangkan
responsibility of the Liquidity Unit while measuring and
pengukuran serta analisa terhadap kondisi likuiditas menjadi
analysing on liquidity condition is the responsibility of the Risk
tugas Divisi Manajemen Risiko diantaranya stress test likuiditas
Management Group which among others include liquidity stress
berdasarkan skenario dan pembuatan profil risiko yang terkait
test based on scenarios and preparing risk profile related to
likuiditas.
liquidity risk.
Pengelolaan kelebihan dana likuiditas yang tidak terserap
Managing the excess of liquidity fund which are not absorbed
penyaluran kredit teroptimalisasi melalui pengelolaan treasury
by credits will be optimized thorugh managing treasury. Most of
Sebagian besar kelebihan dana likuiditas tersalurkan melalui
the excess of liquidity will be placed in short-term and secured
instrumen-instrumen
aman.
instruments. In general, the Bank's liquidity condition is well
Umumnya, kondisi likuiditas bank terjaga baik dimana penarikan
maintained where the customers withdrawal can be fulfilled
dana nasabah dapat terpenuhi sekaligus kelebihan dana
while the excess fund can be optimized with optimum return.
yang
berjangka
pendek
dan
teroptimalkan dengan imbal hasil yang optimal. Sumber dana dan waktu jatuh tempo deposito dikelola untuk
Sources of funds and maturity dates of deposits are managed to
menghindari adanya dana yang idle dan menentukan jumlah
avoid idle funds and determine the appropriate liquidity level
serta instrumen aset likuid yang tepat untuk menjamin tingkat
and liquid asset instrument to ensure a sustainable liquidity
likuiditas yang terkendali secara terus menerus.
level.
Tabel berikut ini menggambarkan analisis jatuh tempo aset dan
The following table illustrates the maturity profile analysis of
liabilitas Bank dihitung berdasarkan sisa periode jatuh tempo
the Bank's assets and liabilities according to their remaining
kontrak pada tanggal laporan posisi keuangan:
maturity period at the statement of financial position date:
83
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain
Aset Kas
Risiko likuiditas (lanjutan)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tidak
Kurang dari
2.546.226
(43.290)
33.276
10.272
2.589.516
-
10.272
17.731 1.452
-
1.919.452
21.552
-
330.687
1.452
-
108.990
21.552
-
-
384.795
-
17.731
78.694
-
108.990
2.876
-
2.876
171.535
4.969
1 bulan / Less than 1 month
171.535
-
maturity
Carrying value
4.969
No contractual
Nilai tercatat/
kontraktual/
tempo
tanggal jatuh
mempunyai
84
-
-
-
-
147.654
-
-
-
-
88.153
59.501
months
bulan /
1-3
-
-
-
-
-
99.421
-
-
-
-
99.421
months
bulan /
3-6
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2011/December 31, 2011
Liquidity risk (continued)
-
-
-
-
394.211
-
-
-
-
123.025
271.186
months
bulan /
6 - 12
34. RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
Lebih dari
1.530.159
-
-
-
-
1.530.159
-
-
-
-
-
12 bulan / More than 12 months
Allowance for impairment losses
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Fixed assets - net Deferred tax assets - net Other assets
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Perbedaan jatuh tempo Posisi jatuh tempo setelah penyisihan kerugian penurunan nilai
Liabilitas Liabilitas segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Hutang pajak Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
Risiko likuiditas (lanjutan)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tidak
13.472
14.000 2.311.903
234.323
19.804
13.472
-
6.109 275
-
113.399
22.082
-
1.995.239
(662.296)
1.047.091
-
8.610
250
5.575
113.399
917.935
356
43
-
17.387
923
142.489
277.613
Kurang dari 1 bulan / Less than 1 month
-
maturity
Carrying value
923
No contractual
Nilai tercatat/
kontraktual/
tempo
tanggal jatuh
mempunyai
85
713
87
-
(436.447)
584.101
-
-
-
-
-
583.301
months
bulan /
1-3
713
87
-
6 - 12
869
-
(199.652)
190.194
204.017
299.073
-
-
-
-
196.024
7.124
months
bulan /
-
25
534
-
297.714
months
bulan /
3-6
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2011/December 31, 2011
Liquidity risk (continued)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
Lebih dari
1.366.010
164.149
14.000
-
-
-
-
265
133.583
16.301
-
12 bulan / More than 12 months
Net position, net of allowance for impairment losses
Maturity gap
Liabilities Liabilities immediately payable Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Taxes payable Borrowings Other liabilities Subordinated loans
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain
Aset Kas
Risiko likuiditas (lanjutan)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tidak
Kurang dari
2.077.274
(43.003)
29.475
6.130
2.120.277
-
6.130
12.761 2.252
-
1.610.683
21.093
-
43.877
2.252
-
279.568
21.093
-
-
408.328
-
12.761
71.400
-
180.254
3.392
-
3.392
136.323
4.198
1 bulan / Less than 1 month
136.323
-
maturity
Carrying value
4.198
No contractual
Nilai tercatat/
kontraktual/
tempo
tanggal jatuh
mempunyai
86
-
-
-
185.939
-
-
-
-
81.662
4.963
99.314
months
bulan /
1-3
-
-
-
-
122.851
-
-
-
-
93.540
29.311
months
bulan /
3-6
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2010/December 31, 2010
Liquidity risk (continued)
-
-
-
-
125.589
-
-
-
-
115.986
9.603
months
bulan /
6 - 12
34. RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
Lebih dari
1.248.095
-
-
-
-
1.248.095
-
-
-
-
-
12 bulan / More than 12 months
Allowance for impairment losses
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Fixed assets - net Deferred tax assets - net Other assets
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Perbedaan jatuh tempo Posisi jatuh tempo setelah penyisihan kerugian penurunan nilai
Liabilitas Liabilitas segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Hutang pajak Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Liabilitas lain-lain
Risiko likuiditas (lanjutan)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tidak
16.302
1.866.198
211.076
13.173
97
-
1.191
16.205
-
4.236
97
-
135.479
16.205
-
1.579.868
(386.103)
794.431
-
-
1.191
4.236
72.942
714.634
283
37
-
14.938
1.108
113.076
254.079
Kurang dari 1 bulan / Less than 1 month
-
maturity
Carrying value
1.108
No contractual
Nilai tercatat/
kontraktual/
tempo
tanggal jatuh
mempunyai
87
565
75
-
(273.508)
459.447
-
-
-
-
61.596
397.211
months
bulan /
1-3
565
75
-
(136.923)
259.774
-
-
-
-
46
259.088
months
bulan /
3-6
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2010/December 31, 2010
Liquidity risk (continued)
747
-
(90.104)
215.693
-
-
-
-
557
208.735
5.654
months
bulan /
6 - 12
34. RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
Lebih dari
1.127.544
120.551
-
-
-
-
338
200
106.009
14.004
-
12 bulan / More than 12 months
Maturity gap Net position, net of allowance for impairment losses
Liabilities Liabilities immediately payable Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Taxes payable Borrowings Estimated losses on commitments and contingencies Other liabilities
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain
Aset Kas
Risiko likuiditas (lanjutan)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tidak
12.135 19.152
12.135 1.568.319
1.538.493
(29.826)
740
740
-
1.334.142 -
-
84.865
6.277
-
44.854
6.277
-
2.245
13.299
-
66.668
-
maturity
Carrying value
3.094
No contractual
Nilai tercatat/
kontraktual/
tempo
tanggal jatuh
mempunyai
277.029
-
-
-
13.299
62.004
84.865
44.854
2.245
66.668
3.094
1 bulan / Less than 1 month
Kurang dari
88
-
-
-
-
-
67.192
-
-
-
-
67.192
months
bulan /
1-3
-
-
-
-
-
73.502
-
-
-
-
73.502
months
bulan /
3-6
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2009/December 31, 2009
Liquidity risk (continued)
-
-
-
-
-
85.124
-
-
-
-
85.124
months
bulan /
6 - 12
34. RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
Lebih dari
1.046.320
-
-
-
-
1.046.320
-
-
-
-
-
12 bulan / More than 12 months
Allowance for impairment losses
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Fixed assets - net Deferred tax assets - net Other assets
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
Perbedaan jatuh tempo Posisi jatuh tempo setelah penyisihan kerugian penurunan nilai
Liabilitas Liabilitas segera Giro Tabungan Deposito berjangka Simpanan dari bank lain Hutang pajak Pinjaman yang diterima Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Liabilitas lain-lain
Risiko likuiditas (lanjutan)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tidak
173.025
202.851
1.939
17.213
1.365.468
-
2.942 119
-
5.670
17.094
-
30.049
119
-
1.186.048
22.583
-
22.347 94.763
-
maturity
Carrying value
947
No contractual
Nilai tercatat/
kontraktual/
tempo
tanggal jatuh
mempunyai
(219.563)
496.592
5.489
-
249
3.467
20.049
466.098
237
56
947
1 bulan / Less than 1 month
Kurang dari
89
474
112
-
(265.664)
332.856
-
-
-
-
10.000
322.270
months
bulan /
1-3
474
112
-
(128.402)
201.904
-
-
53
2.203
-
199.062
months
bulan /
3-6
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
31 Desember 2009/December 31, 2009
Liquidity risk (continued)
-
(120.268)
205.392
-
-
924
-
-
198.613
4.738
1.117
months
bulan /
6 - 12
34. RISK MANAGEMENT (continued)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
Lebih dari
934.809
111.511
-
-
1.716
-
-
5
88.840
20.950
-
12 bulan / More than 12 months
Net position, net of allowance for impairment losses
Maturity gap
Liabilities Liabilities immediately payable Current accounts Savings deposits Time deposits Deposits from other banks Taxes payable Borrowings Estimated losses on commitments and contingencies Other liabilities
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko suku bunga Risiko suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan Bank
Interest rate risk Interest rate risk arises from various banking services provided
bagi nasabah termasuk deposito, kredit yang diberikan dan
by the Bank for its customers, including deposits, loans and
fasilitas giro. Bank juga melakukan aktivitas investasi terbatas
current account facilities. The Bank also conduct limited
untuk kepentingan sendiri.
investment activites for its own purposes.
Bank
dengan
The Bank performs interest rate risk monitoring by utilizing a
menggunakan metodologi yang dapat mengidentifikasi risiko
melakukan
pengukuran
risiko
suku
bunga
methodology which can identify the risk of the interest rate on
suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban yang sensitif
the asset portofolio and liabilities that are sensitive to interest
terhadap perubahan suku bunga serta menentukan besaran
rate fluctuation and can determine the risk exposure of the
risiko terhadap Bank.
Bank.
Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat bunga per tahun
The table below summarizes the range of interest rates per
untuk aset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun yang
annum for significant assets and liabilities for the year ended
berakhir pada tanggal 31 Desember 2011:
December 31, 2011:
Aset
Assets 1,25% - 3%
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan
4,50% - 4,70% 5% - 7,35% 5% - 25,40%
Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans
Liabilitas
Liabilities
Simpanan nasabah - Giro - Tabungan - Deposito berjangka Simpanan dari bank lain - Call money - Deposito berjangka Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi
Risiko operasional Risiko operasional
Deposits from customers Current accounts Savings deposits Time deposits -
0% - 3% 0% - 6,25% 5% - 11%
Call money Time deposits Borrowings Subordinated loans
1,25% - 3% 4,65% - 9% 2% - 3% 12%
oleh
Operational risk Operational risk is a risk incurred by insufficient and or
ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal,
malfunction of internal processes, human error, system failure,
kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem
or external problems that affect the Bank's operation. To
eksternal
Untuk
monitor the possible occurence of operational risk, the Bank has
mengawasi risiko operasional yang mungkin terjadi, Bank telah
developed a self-assessment measurement system to be
mengembangkan
menggunakan
performed by each risk owner, which enables the Bank to
metodologi pengukuran sendiri (self-assessment) yang dilakukan
develop a risk mapping system that could potentially be
oleh masing-masing risk owner , sehingga dapat dibentuk suatu
implemented at each work unit.
yang
adalah
risiko
mempengaruhi suatu
sistem
yang
disebabkan
operasional dengan
Bank.
peta risiko yang mungkin terjadi di setiap unit kerja.
90
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko operasional (lanjutan) Dengan peta risiko, risiko operasional dapat diukur berdasarkan
Operational risk (continued) With the risk mapping, operational risks can be measured
nilai komposit risiko yang ditetapkan oleh Regulator sehingga
accurately and enables the management to control any arising
manajemen dapat melakukan pengendalian terhadap dampak
risk impact. To allocate capital requirements in measuring
risiko yang timbul. Untuk mengalokasikan kebutuhan modal
operational risk, in accordance with the Basel Committee on
risiko operasional, sesuai dengan Basel Committee on Banking
Banking Supervision and also the roadmap of Basel II
Supervision , serta roadmap implementasi Basel II di Indonesia,
implementation in Indonesia, the Bank will use the Basic
pertama kali Bank akan menggunakan metodologi pendekatan
Indicator approach and currently is collecting data which will be
Basic Indicator dan saat ini masih melakukan pengumpulan data
used in the application of the Advanced Measurement Approach
risiko yang akan digunakan dalam perhitungan beban modal
methodology.
risiko operasional dengan menggunakan pendekatan yang lebih kompleks (Advanced Measurement Approach). Risiko hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya
Legal risk Legal risk is the risk raised by weakness in juridicial aspects of
kelemahan aspek yuridis dalam bisnis, yang
antara lain
the business, which could be caused by legal claims, non-
peraturan
existence of supported regulation or weaknesses in agreements,
kelemahan
such a unfulfilled terms and conditions in contracts and binding
disebabkan adanya
tuntutan
perundang-undangan
yang
hukum,
ketiadaan
mendukung,
atau
perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan
collateral which is not complete.
pengikatan agunan yang sempurna. Bank mengelola risiko hukum dengan memastikan seluruh
Legal risks are managed by ensuring that all activities and
aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak
business relationships between the Bank and third parties are
ketiga didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat
based on rules and conditions that are capable of protecting the
melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.
Bank's interests from a legal perspective.
Risiko reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh
Reputation risk Reputational risk is the risk that is caused by negative publicity
adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha
related to the business activity of the Bank or negative
Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.
perception of the Bank.
Bank mengelola risiko reputasi dengan memastikan kesesuaian
The Bank manages its reputational risk by ensuring that its
antara aktivitas kegiatan usaha Bank bersama-sama dengan
business activities are in conformity with its other activities, so
aktivitas lain sehingga reputasi Bank tetap terjaga.
as to maintain the Bank's reputation.
Risiko strategis Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya
Strategic risk Strategic risk is the risk that is caused by inappropriate
penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat,
determination and implementation of the Bank strategy,
pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang
inappropriate business decisions or being unresponsive to
responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Berikut adalah
external changes. Here are the factors that influence the
faktor-faktor yang mempengaruhi risiko strategis yaitu visi Bank,
strategic risk that the Bank's vision, strategic plan, changes in
rencana strategis, perubahan kepemilikan dan peluncuran
ownership and new product launches.
produk baru. Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan
The Bank manages strategic risk through a consideration of,
pengambilan keputusan setiap kebijakan strategis secara kolektif
and decision making process regarding every strategic policy in
dan komprehensif oleh Direksi dan Komite-Komite yang telah
a collective and comprehensive manner performed by the
dibentuk.
established Bank's Directors and Committees.
91
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak
Compliance risk Compliance risk is the risk caused by non-compliance with or
mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-
non-application of prevailing regulations.
undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Bank mengelola risiko kepatuhan dengan melakukan penelaahan
The
secara komprehensif untuk memastikan kesesuaian kebijakan
comprehensive review to ensure that Bank's Standard Operating
Bank
manages its compliance risk by performing
standar operasi dan prosedur serta pengembangan produk baru
Procedures and new product development conform with
dengan peraturan eksternal.
external regulations.
Satuan Kerja Kepatuhan juga telah melaksanakan pengkajian
The Compliance Unit has also evaluated systems and
sistem dan prosedur terhadap rencana kebijakan dan rancangan
procedures relating to new or revised policies and decisions to
keputusan dalam rangka mencegah penyimpangan terhadap
ensure their compliance with the applicable regulations.
peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Di samping
Furthermore, the Bank has also performed the following:
itu, Bank juga melakukan: -
-
pemantauan
prinsip
kehati-hatian,
di
antaranya
-
yang
including the obligation to meet the minimum capital
maksimum pemberian kredit, Giro Wajib Minimum dan lain-
requirementm maximum legal lending limit, etc;
lain; pelaporan tugas kepatuhan baik untuk kepentingan internal
-
maupun kepada pihak eksternal yang berwenang; dan -
monitoring of the implementation of prudential principles,
menyangkut kewajiban pemenuhan modal minimum, batas
compliance reporting both for internal and external parties purposes; and
-
melakukan revisi pedoman tata kerja kepatuhan.
35. MANAJEMEN MODAL
revision of the compliance procedures guidance.
35. CAPITAL MANAGEMENT
Modal yang diwajibkan regulator Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi kebutuhan
Regulatory capital Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital requirements for
modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan BI yang
the Bank. The Bank is required to comply with prevailing BI
berlaku dalam hal ini modal yang diwajibkan regulator.
regulation in respect of regulatory capital. The Bank's approach
Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh
to capital management is driven by bank's strategic and
strategi
organizational requirements, taking into account regulatory,
dan
persyaratan
memperhitungkan peraturan,
organisasi serta keadaan
bank,
dengan
ekonomi dan
economic and commercial enviroment.
komersial. Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI
The Bank calculates its capital requirements using the prevailing
yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank
BI regulation where the Bank's regulatory capital is analyzed
dianalisa dalam 2 (dua) tier:
into 2 (two) tiers:
-
Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh,
-
-
laba periode berjalan. Modal tier 2, meliputi penyisihan kerugian penurunan nilai yang diperbolehkan.
Tier 1 capital, which includes issued and fully paid share capital, additional paid-in capital, general reserve, retained
tambahan modal disetor, cadangan umum, saldo laba dan -
earnings and income for the period. Tier 2 capital, which includes the amount of allowance for impairment losses.
Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi
The Bank does not have any other supplementary capital which
kriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan BI yang berlaku.
meets the criteria of tier 3 capital under prevailing BI regulation.
92
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
35. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal
Various limits are applied to elements of the regulatory capital.
yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan
The effect of deferred taxation has been excluded in determining
telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk
the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50
modal tier 1; hanya 50 persen laba periode berjalan sebelum
percent of the profit for the period before deferred taxation
pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1;
being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital
dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga
cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the
terdapat batasan jumlah penyisihan penurunan nilai kolektif yang
amount of collective impairment allowances that may be
boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.
included as part of tier 2 capital.
Aset Tertimbang Menurut Risiko ("ATMR") Bank ditentukan
The Bank's risk weighted assets ("RWA") are determined
berdasarkan
yang
according to specified requirements that seek to reflect the
mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan
varying levels of risk attached to assets and exposures not
aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi
recognized in the statement of financial position. Based on BI
keuangan. Berdasarkan peraturan BI, Bank diharuskan untuk
regulations, the Bank needs to take into consideration its credit
mempertimbangkan
risk , market risk and operational risk in measuring the RWA.
persyaratan
risiko
yang
telah
kredit,
risiko
ditentukan
pasar
dan
risiko
operasional dalam mengukur ATMR Bank. Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga
The Bank's policy is to maintain a strong capital base so as to
kepercayaan pemodal dan kreditur dan untuk mempertahankan
maintain investor and creditor confidence and to sustain future
perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal
development of business. The impact of the level of capital on
terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga
shareholders' return is also recognized and the Banks also
diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga
recognizes the need to maintain a balance between the higher
keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang
return that might be possible with greater gearing and the
dimungkinkan
advantages and security level afforded by a strong capital
dengan
gearing
yang
lebih
besar
serta
keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat
position.
dari posisi modal yang kuat. Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan
The Bank has complied with all externally imposed capital
oleh pihak eksternal sepanjang tahun.
requirements throughout the year.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai peraturan BI
The Bank's regulatory capital position under prevailing BI
yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009
regulation as of December 31, 2011, 2010 and 2009 were as
adalah sebagai berikut:
follow:
2011
2 0 0 9 *)
2 0 1 0 *)
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) Modal inti Modal pelengkap Jumlah modal Aset Tertimbang Menurut Risiko Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Total Aset Tertimbang Menurut Risiko
211.659
192.652
162.444
18.355
15.504
13.018
230.014
208.156
175.462
1.936.138
1.608.660
1.334.925
-
-
-
180.386
137.125
-
2.116.524
1.745.785
1.334.925
93
Core capital Supplementary capital Total capital Risk Weighted Asset Credit risk Market risk Operational risk Total Risk Weighted Asset
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
35. CAPITAL MANAGEMENT (continued) 2011
2 0 1 0 *)
2 0 0 9 *)
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah) Rasio kecukupan modal Dengan memperhitungkan risiko kredit Dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar Dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional Dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan Manajemen
12,94%
13,14%
With credit risks
11,88%
12,94%
13,14%
10,87%
11,92%
13,14%
With credit and market risks With credit and operational risks
10,87%
11,92%
13,14%
With credit, operational and market risks
8,00%
8,00%
8,00%
Required Minimum Capital Adequacy Ratio
diwajibkan
Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios remain the industry
menjadi standar industri untuk mengukur kecukupan modal.
standards for measuring capital adequacy. BI's approach to
Pendekatan BI untuk pengukuran ini terutama berdasarkan
such measurement is primarily based on monitoring the
pemantauan terhadap hubungan antara kecukupan modal (8
relationship of the capital resources requirement (measured as 8
persen dari ATMR) dengan ketersediaan modal.
percent of RWA) to available capital resources.
tujuan
rasio
11,88%
regulator untuk memantau modal dan rasio-rasio modal ini tetap
*) Untuk
menggunakan
Capital adequacy ratio
perbandingan,
modal
yang
perhitungan
*)
Kewajiban
For comparative purposes, the calculation of Capital
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank tanggal 31
Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2010 and 2009
Desember 2010 dan 2009 telah disajikan kembali sehubungan
has been restated related to restatements of the Bank's
dengan penyajian kembali laporan keuangan Bank tanggal 31
financial statements as of December 31, 2010 and 2009.
Desember 2010 dan 2009.
36. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS
1. Pada tanggal 16 Oktober 2011, Bank telah mendatangani
1.
On October 16, 2011, the Bank has signed cooperation
perjanjian kerjasama dengan PT Alto Network tentang
agreement with PT Alto Network for SPB (Biller Payment
layanan
wajib
System). Bank has to paid a membership and set up fee of
sebesar
Rp75,000,000 and also transaction deposits amounted to
SPB
membayar
(Sistem
biaya
Pembayaran
keanggotaan
Biller ).
dan
set
Bank up
Rp75.000.000 serta deposit transaksi sebesar Rp300.000.000. 2. Pada tanggal 27 April 2011, Bank mengadakan perjanjian
Rp300,000,000. 2.
On April 27, 2011, the Bank entered into a lease of
sewa atas bangunan untuk kegiatan usaha di Jakarta dengan
buildings for business activities in Jakarta with Ir. Ivan
Ir. Ivan Santosa. Perjanjian ini berjangka waktu selama 6
Santosa. The term of this agreement for 6 (six) years
(enam) tahun yang dimulai sejak tanggal 27 April 2011
commencing on April 27, 2011 and ends on April 26, 2017
sampai dengan 26 April 2017 dengan jumlah uang sewa
with a total rent payment amounted to Rp1,166,700,000.
sebesar Rp1.166.700.000. 3. Pada tanggal 3 Januari 2011, Bank telah mendatangani
3.
On January 3, 2011, the Bank has signed agreement of
perjanjian support dan maintenance website, email, firewall
support and maintenance website, email, firewall and web
dan web proxy dengan PT ADW Sysfotech Indonesia dengan
proxy with PT ADW Sysfotech Indonesia amounted to
biaya Rp48.000.000 per tahun untuk jangka waktu 5 tahun.
Rp48,000,000 per year for 5 years period.
94
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan) 4. Pada tanggal 22 perjanjian
November 2010,
kerjasama
Berlangganan
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) 4.
Bank mengadakan Layanan
On November 22, 2010, the Bank entered into an
Colocation
agreement of Colocation Service Subscription with PT Supra
dengan PT Supra Primatama Nusantara (BIZNET). Biaya setup
Primatama Nusantara (BIZNET). Setup fee amounted to
Rp4.000.000 (Co-Location ) dan Rp4.000.000 (MMR Cross
Rp4,000,000 (Co-Location) and Rp4,000,000 (MMR Cross
Connect ). Biaya per bulan Rp11.750.000.
Connect). Cost per month Rp11,750,000.
5. Bank mengadakan perjanjian sewa atas bangunan dan ruang
5.
The Bank entered into a lease of buildings and office space
kantor untuk kegiatan usaha di Surabaya dengan PT Kodrat
for business activities in Surabaya with a PT Kodrat Alam.
Alam. Perjanjian ini berjangka waktu selama 5 (lima) tahun
The term of this agreement for 5 (five) years commencing
yang dimulai sejak tanggal 14 Juli 2010 dan berakhir pada
on July 14, 2010 and ends on July 13, 2015 with a total
tanggal 13 Juli 2015 dengan jumlah uang sewa sebesar
rent payment amounted to Rp1,200,000,000.
Rp1.200.000.000. 6. Pada tanggal 16 Oktober 2009, Bank telah mendatangani
6.
On October 16, 2009, the Bank has signed cooperation
Pembayaran
agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis for
Elektronis tentang pemanfaatan “ATM Bersama” untuk
usage of the “ATM Bersama” for the principle member.
anggota
biaya
Bank has to paid a membership fee of Rp400,000,000 (one
keanggotaan Rp400.000.000 (satu kali bayar), biaya system
time payment), the host system cost Rp20,000,000 (per
host Rp20.000.000 (per bulan), Biaya sistem ATM Rp4.000.000
month), system ATM fee of Rp4,000,000 (charged per
(dikenakan per bulan untuk delapan terminal ATM pertama
month for an eight first ATM terminal and Rp500,000 to
dan Rp500.000 untuk terminal ATM berikutnya).
the next ATM terminal).
perjanjian
7. Pada
kerjasama pokok.
tanggal
dengan
Bank
15
wajib
PT
Artajasa
membayar
Desember 2008,
biaya
7.
Bank mengadakan
On December 15, 2008, the Bank entered into a lease
perjanjian sewa menyewa ruang kantor Gedung IKP-RI di
agreement for office space at IKP-RI Building on the first to
lantai
Republik
fourth floor with Induk Koperasi Pegawai Republik
Indonesia. Sewa ruang kantor berlaku sejak tanggal 2 Januari
Indonesia. Lease office space force on January 2, 2009 until
2009 sampai dengan 28 Pebruari 2013. Uang sewa dasar
February 28, 2013. The total rent payment amounted to
sebesar Rp3.085.644.000.
Rp3,085,644,000.
I-IV
dengan
Induk
Koperasi
Pegawai
8. Pada tanggal 11 Pebruari 2008, Bank mengadakan perjanjian
8.
On February 11, 2008, the Bank entered into a lease
sewa menyewa ruang kantor di lantai dasar dengan PT Wisma
agreement to rent office space in ground floor with PT
Bumiputera. Sewa ruang kantor berlaku sejak tanggal 11
Wisma Bumiputera. Lease office space force on February
Pebruari 2008 sampai dengan 10 Februari 2013. Uang sewa
11, 2008 until February
dasar sebesar Rp540.750.000, sesuai dengan perjanjian,
agreement, the amount of rent payment amounted to
penyewa
Rp540,750,000 and the tenant has to pay security deposit
harus
membayar
uang
jaminan
sebesar
10, 2013. According to the
amounted to Rp44,032,500.
Rp44.032.500.
37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
37. GOVERNMENT GUARANTEE FOR PAYMENT LIABILITY OF COMMERCIAL BANKS
Berdasarkan Undang-Undang No.24 tanggal 22 September 2004
Based on Law No.24 dated September 22, 2004, which was
yang
September 2005,
effective on September 22, 2005 and subsequently amended by
sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
the Government Regulation-in-Lieu-of Law No.3 (Perppu
Undang-Undang Republik Indonesia No.3 (Perppu No. 3/2008)
No.3/2008) dated October 13, 2008, the Indonesia Deposit
tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS)
Insurance Corporation (LPS) was formed to guarantee certain
dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum
liabilities of commercial banks under the applicable guarantee
berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran
program, the amount of such guarantee is subject to change if
nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu
the situation complies with certain valid criteria.
berlaku efektif sejak tanggal
22
yang berlaku.
95
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)
37. GOVERNMENT GUARANTEE FOR PAYMENT LIABILITY OF COMMERCIAL BANKS (continued)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66
Based on Government Regulation No.66 year 2008 dated
tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai
October 13, 2008 regarding the Amount of Deposit Guarantee
Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, jumlah
by the Indonesia Deposit Insurance Corporation, the amount of
simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan
deposit covered by LPS is up to Rp2,000,000,000 per depositor
Rp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan
per bank. Customer deposits are covered only if the rate of
nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau
interest is equal to or below 6.50% as of December 31, 2011
dibawah 6,50% pada tanggal 31 Desember 2011 (2010: 7,00%
(2010: 7.00% and 2009: 7.00%).
dan 2009: 7,00%). Pada tanggal 13 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia
On January 13, 2009, the Government of the Republic of
telah mengesahkan Perppu No.3/2008 menjadi Undang-Undang.
Indonesia stipulated Perppu No.3/2008 to become a Law.
38. PENERAPAN PSAK NO.50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO.55 (REVISI 2006)
38. THE IMPLEMENTION OF PSAK NO.50 (REVISED 2006) AND PSAK NO.55 (REVISED 2006)
Dampak transisi ke PSAK No.50 (Revisi 2006) dan PSAK No.55
The effect of the transition to PSAK No.50 (Revised 2006) and
(Revisi 2006) untuk laporan posisi keuangan Bank per tanggal 1
PSAK No.55 (Revised 2006) on the Bank’s statement of financial
Januari 2010 adalah sebagai berikut:
position as of January 1, 2010 is set out in the following table: Penyesuaian atas penerapan PSAK No.50 (Revisi 2006) dan PSAK No.55 (Revisi
Sebelum
2006)/Transitional
penyesuaian/
adjustments to PSAK
Setelah
Before
No.50 and PSAK No.55
penyesuaian/As
adjustment
(Revised 2006)
adjusted
Aset Penyisihan kerugian penurunan nilai Giro pada bank lain Ekuitas Saldo laba
23.929.440
(23.929.440)
-
Asset Allowance for impairment losses Current accounts with other banks
44.231.269.755
23.929.440
44.255.199.195
Equity Retained earnings
Penyesuaian atas penerapan ke PSAK No.50 dan No.55 (Revisi
The transitional adjustments to PSAK No.50 (Revised 2006) and
2006) tersebut diatas merupakan penyesuaian atas saldo awal
No.55 (Revised 2006) represented the adjustments to the
penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan pada tanggal
opening balance of allowance for impairment losses of financial
1 Januari 2010.
assets as of January 1, 2010.
39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat
The table presents the comparison, by class, of the carrying
dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Bank yang tercatat
amounts and fair value of the Bank’s financial instruments that
dalam laporan keuangan:
are recognized in the financial statements:
96
Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain Pinjaman subordinasi
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Pendapatan yang masih akan diterima Aset lain-lain
Aset Kas
-
-
-
-
-
-
330.686.995.000
-
-
2.183.691.557.545
-
-
-
1.428.903.969
-
-
-
-
17.731.318.717
-
-
1.876.162.351.055
330.686.995.000
-
-
-
-
-
108.989.502.624
-
-
-
-
-
-
-
2.875.671.034
-
171.535.118.246
4.968.691.900
97
Available-for-
Held-tomaturity
Loans and
receivables
sale
untuk dijual/
jatuh tempo/
piutang/
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.305.793.764.226
14.000.000.000
22.081.984.044
275.872.426
113.398.544.045
2.155.114.663.147
922.700.564
amortized cost
liabilities at
Financial
keuangan diamortisasi/
Tersedia
Dimiliki hingga
diberikan dan
Kewajiban
31 Desember 2011/December 31, 2011
2.305.793.764.226
14.000.000.000
22.081.984.044
275.872.426
113.398.544.045
2.155.114.663.147
922.700.564
2.514.378.552.545
1.428.903.969
17.731.318.717
1.876.162.351.055
330.686.995.000
108.989.502.624
2.875.671.034
171.535.118.246
4.968.691.900
2.305.793.764.226
14.000.000.000
22.081.984.044
275.872.426
113.398.544.045
2.155.114.663.147
922.700.564
2.514.378.552.545
1.428.903.969
17.731.318.717
1.876.162.351.055
330.686.995.000
108.989.502.624
2.875.671.034
171.535.118.246
Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings Other liabilities Subordinated loans
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Loans Accrued income Other assets
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4.968.691.900
value
Total fair
amount
Total carrying
Jumlah nilai wajar/
nilai tercatat/
Jumlah
39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Kredit yang
39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai
The following methods and assumptions are used to estimate
wajar:
the fair value:
Nilai wajar aset dan liabilitas mendekati nilai tercatat karena
Fair values of certain assets and liabilities approximate their
instrumen keuangan tersebut memiliki jangka waktu jatuh tempo
carrying amounts due to short-term maturities of these financial
yang singkat dan memiliki tingkat bunga sesuai pasar.
instruments and due to the interest rate is at market rate.
40. LABA PER SAHAM DASAR
40. BASIC EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah dasar yang digunakan untuk perhitungan laba
The following are basis used in determining the basic earnings
per saham dasar:
per share: 2011
Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba per saham
2010
44.104.217.524
Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang untuk perhitungan laba per saham dasar Laba per saham dasar
2009
34.718.344.003
21.322.068.754
14.288.418
12.371.186
11.731.269
3.087
2.806
1.818
41. STANDAR AKUNTANSI BARU
The
(PSAK)
Accounting
diterbitkan
oleh
Number of shares Weighted average number of ordinary shares for calculation of basic earnings per share Basic earnings per share
41. NEW ACCOUNTING STANDARDS
Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang
Net income Net income for the calculation of basic earnings per share
Dewan
Standar
Akuntansi
following
summarizes
the
Standards (PSAK)
Statements
issued by
of
Financial
the Indonesian
Keuangan (DSAK) yang relevan tetapi belum berlaku efektif
Accounting Standards Board (DSAK) which are relevant but not
untuk
yet effective for the financial statements ended December 31,
laporan
keuangan
yang
berakhir
pada
tanggal
31 Desember 2011:
2011:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
a. PSAK
a.
No.24
(Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Mengatur
akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
PSAK No.24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. Establish the accounting and disclosures for employee benefits.
b. PSAK No.46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
b.
PSAK No.46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”.
Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan
Prescribes the accounting treatment for income taxes to
dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan
account for the current and future tax consequences of the
untuk
aset
future recovery (settlement) of the carrying amount of
(liabilitas) dimasa depan yang diakui pada laporan posisi
assets (liabilities) that are recognized in the statements of
keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain
financial position; and transactions and other events of the
pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
current period that are recognized in the financial
pemulihan
(penyelesaian)
jumlah
tercatat
statements. c. PSAK No.50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”.
c.
PSAK No.50
(Revised
2010),
“Financial
Instruments:
Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai
Presentation”. Establish the principles for presenting
liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan
financial instruments as liabilities or equity and for
liabilitas keuangan.
offsetting financial assets and financial liabilities.
98
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) d. PSAK
No.60
(Revisi
2010),
41. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
”Instrumen
d.
Keuangan:
PSAK No.60
(Revised
2010),
“Financial
Instruments:
Pengungkapan”. Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan
Disclosures”. Requires disclosures in financial statements
keuangan
untuk
that enable users to evaluate the significance of financial
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan
instruments for financial position and performance; and the
kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul
nature
dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama
instruments to which the entity is exposed during the
periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana
period and at the end of the reporting period, and how the
entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
entity manages those risks.
yang
memungkinkan
para
pengguna
e. ISAK No.15, “PSAK No.24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan
Pendanaan
Memberikan
pedoman
Minimum
e.
and
extent
of
risks
arising
from
financial
ISAK No.15, “PSAK No.24 - The Limit on a Defined Benefit
dan
Interaksinya”.
menilai
pembatasan
Interaction”. Provides guidance on how to assess the limit
jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat
on the amount of surplus in a defined scheme that can be
diakui sebagai aset dalam PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan
recognized as an asset under PSAK No.24 (Revised 2010),
Kerja”.
”Employee Benefits”.
bagaimana
Asset,
f. PSAK No. 56 (Revisi 2011), "Laba Per Saham". Menetapkan
f.
Minimum
Funding
Requirements
and
their
PSAK No. 56 (Revised 2011), "Earnings Per Share".
prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga
Prescribe principles for the determination and presentation
meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang
of earnings per share, so as to improve performance
berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar
comparisons between different entities in the same
periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
reporting period and between different reporting periods for the same entity.
g. ISAK No.20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status
g.
ISAK No.20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of
Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Membahas
an Entity or its Shareholders”. Prescribes how an entity
bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi
should
pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam
consequences of a change in tax status of entities or its
status pajaknya atau pemegang sahamnya.
shareholders.
account
for
the
current
and
deferred
tax
dan
The Bank is presently evaluating and has not determined the
Interprestasi yang direvisi dan yang baru tersebut serta belum
effects of these Standards and Interpretations on its financial
menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
statements.
Bank
sedang
mengevaluasi
dampak
dari
Standar
42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
42. SUBSEQUENT EVENT
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham yang dibuat dihadapan notaris
Based on The Deed of Share Sale and Purchase No.2 dated
Judy Sentana, S.H., M.H., No.2 tanggal 12 Januari 2012, Dana
January 12, 2012 of Judy Sentana, S.H., M.H., Dana Pensiun
Pensiun Pertamina telah menjual seluruh kepemilikan saham di
Pertamina has sold its ownership in Bank to PT Recapital
Bank sejumlah 766.681 saham kepada PT Recapital Advisors.
Advisors amounted to 766,681 shares.
99
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)
42. SUBSEQUENT EVENT (continued)
Susunan pemegang saham Bank setelah penjualan saham Dana
The Bank’s shareholders after sales of Dana Pensiun Pertamina
Pensiun Pertamina adalah sebagai berikut:
share's are as follows:
Jumlah modal
Pemegang saham Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT TASPEN (Persero) Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Dana Pensiun PT Jasa Raharja Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Jumlah
ditempatkan dan
Persentase
disetor penuh/
kepemilikan/
Lembar saham/
Issued and fully
Percentage
Number of shares
paid capital
of ownership
8.560.452
85.604.520.000
61,74%
3.411.584
34.115.840.000
24,61%
1.309.458
13.094.580.000
9,44%
220.270
2.202.700.000
1,59%
224.496
2.244.960.000
1,62%
139.015
1.390.150.000
1,00%
13.865.275
138.652.750.000
100%
43. REKLASIFIKASI AKUN
Shareholders Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia PT Recapital Advisors PT TASPEN (Persero) Dana Pensiun PT Asuransi Jasa Indonesia Dana Pensiun PT Jasa Raharja Koperasi Pegawai Bank Kesejahteraan Ekonomi Total
43. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan pada tanggal 31
Certain accounts in the financial statements as of December 31,
Desember 2010 dan 2009, telah direklasifikasi agar sesuai
2010 and 2009, have been reclassified to conform with the
dengan penyajian laporan keuangan pada tanggal 31 Desember
presentation of the financial statements as of December 31,
2011.
2011. Sebelum reklasifikasi/
Sesudah
Before
Reklasifikasi/
reklasifikasi/ After
reclasifications
Reclasifications
reclasifications
2010
2010
Laporan posisi keuangan Liabilitas
Statements of financial position Liabilities
Kewajiban imbalan pasca kerja
3.317.296.934
Liabilitas lain-lain Kewajiban imbalan pasca kerja
-
(3.317.296.934)
3.317.296.934
Provisi dan komisi kredit
Post-employment benefits
3.317.296.934
Other liablities Post-employment benefits
Statements of comprehensive income
Laporan laba rugi komprehensif Pendapatan bunga Kredit yang diberikan
-
270.433.352.784
197.378.410
270.630.731.194
218.523.737
(218.523.737)
-
100
Interest income Loans Fee and commissions not related to loans
The original financial statements included herein are in the Indonesian language
PT BANK KESEJAHTERAAN EKONOMI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
43. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued) Sebelum reklasifikasi/
Sesudah
Before
Reklasifikasi/
reklasifikasi/ After
reclasifications
Reclasifications
reclasifications
Pendapatan operasional lainnya Pendapatan provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan
-
124.753.327
124.753.327
Other operating income Fee and commissions other than from loans
Pemulihan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi
-
22.517.653
22.517.653
Reversal of estimated losses on commitment and contingencies
1.141.529.047
(103.608.000)
1.037.921.047
Others
Lain-lain Beban operasional lainnya
Other operating expenses
Beban penyisihan kerugian penurunan 16.203.866.350 nilai aset keuangan
22.517.653
16.226.384.003
Allowance for impairment losses on financial assets
2009
2009 Statements of financial position Liabilities
Laporan posisi keuangan Liabilitas Kewajiban imbalan pasca kerja
2.530.932.486
Liabilitas lain-lain Kewajiban imbalan pasca kerja
-
(2.530.932.486)
2.530.932.486
Provisi dan komisi kredit
218.633.928.067 6.453.465.533
Pendapatan operasional lainnya Pendapatan provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan Lain-lain
Post-employment benefits
2.530.932.486
Other liablities Post-employment benefits
Statements of comprehensive income
Laporan laba rugi komprehensif Pendapatan bunga Kredit yang diberikan
-
6.442.083.406 (6.453.465.533)
225.076.011.473
Interest income Loans
-
Fees and commissions from loans
-
96.510.627
96.510.627
Other operating income Fee and commissions other than from loans
967.000.037
(85.128.500)
881.871.537
Others
44. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
44. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan
The management of the Bank is responsible for the preparation
keuangan ini yang diselesaikan pada tanggal 10 Pebruari 2012.
of these financial statements that were completed on February 10, 2012.
101
Referensi Peraturan BAPEPAM-LK Refference of The Regulations of THE BAPEPAM-LK
Hal Page
Kriteria & Penjelasan I.
Umum
1.
Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris.
2.
Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas.
3.
Criteria & Description General
Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. Nama perusahaan dan tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka, samping, dan belakang. 2. Setiap halaman.
4.
Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan.
II.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
1.
Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 tahun.
√
√
√
√
In good and correct Indonesian, it is recommended to present the report also in English.
Printed on light-colored paper so that the text is clear and easy to read.
Should state clearly the identity of the company. Name of company and year of the annual report is placed on: The front cover, sides, and back. Each page.
The Annual Report is presented in the company’s website.
Summary of Vital Financial Data
6-9
Financial information in comparative form over a period of 5 financial years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 5 years. The information includes: Sales/income from business. Gross profit (loss). Business profit (loss). Net profit (loss). Net profit (loss) per share. Net working capital. Total investment. Total assets. Total liabilities. Total equity. Financial ratio which are common and relevant to the company’s industry.
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha. 2. Laba (rugi) kotor. 3. Laba (rugi) usaha. 4. Laba (rugi) bersih. 5. Laba (rugi) bersih persaham. 6. Modal kerja bersih. 7. Jumlah investasi. 8. Jumlah aktiva. 9. Jumlah kewajiban. 10. Jumlah Ekuitas. 11. Rasio-rasio keuangan secara umum dan yang relevan dengan industri perusahaan.
2.
Laporan Tahunan wajib memuat informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. Informasi harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.
n.a
Informasi memuat: 1. Harga saham tertinggi 2. Harga saham terendah 3. Harga saham penutupan 4. Jumlah saham yang diperdagangkan 5. Jumlah saham yang dicatatkan untuk setiap triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada)
3.
Laporan Tahunan wajib memuat informasi jumlah obligasi atau obligasikonvertibel yang diterbitkan dalam 2 tahun buku terakhir. 1. Jumlah obligasi/obligasi konversi yang beredar. 2. Tingkat bunga. 3. Tanggal jatuh tempo. 4. Peringkat obligasi.
The Annual Report must contain information of the share price in the form of tables and graphs. The price of shares prior to the last revision in capitalshould be adjusted in the event, among others, that it was due to a splitting of shares, dividend on shares, and bonus shares. The information includes: Highest price Lowest price Closing price Transaction volume Total number of shares listed on the market for each threemonth period in the last two (2) financial years (if any).
n.a
The Annual Report must contain information regarding the number of bonds or convertible bonds issued in the last 2 financial years. The number of bonds/convertible bonds outstanding. Interest rate. Maturity date. Rating of bonds.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Referensi Peraturan BAPEPAM-LK Refference of The Regulations of THE BAPEPAM-LK
Hal Page
Kriteria & Penjelasan III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
1.
2.
Board of Commissioners’ and Board of Directors’ Report
Laporan Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan.
10-13
Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi.
View on the prospects of the company’s business as established by the Board of Directors.
3.
Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris.
Committees under the Board of Commissioners.
4.
Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada).
Laporan Direksi. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. 2. Prospek usaha. 3. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.
Changes in the composition of the Board of Commissioners (if any).
14-19
Board of Directors’ Report. Contains the following items: The company’s performance, encompassing among others strategic policies, comparison between achievement of results and targets, and challenges faced by the company. Business prospects.
Implementation of Good Corporate Governance by the company. Changes in the composition of the Board of Directors (if any).
Perubahan komposisi Direksi (jika ada).
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri.
143
Signature of members of the Board of Directors and Board of Commissioners. Contains the following items: Signatures are set on a separate page.
2.
Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan.
Statement that the Board of Directors and the Board of Commissioners arefully responsible for the accuracy of the annual report.
3.
Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi denganmenyebutkan nama dan jabatannya.
Signed by all members of the Board of Commissioners and Board of Directors, stating their names and titles/positions.
4.
Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam halterdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
A written explanation in a separate letter from each member of the Board of Commissioners or Board of Directors who refuses to sign the annual report, or written explanation in a separate letter from the other members in the event that there is no written explanation provided by the said member.
IV.
Profil Perusahaan
1.
Nama dan alamat perusahaan. Meliputi informasi tentang nama dan alamat, kode pos, nomor telepon dan/atau nomor faksimili, email, website.
20,145
2.
Riwayat singkat perusahaan.
Company Profile
21-23
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama dan perubahan namaperusahaan jika ada.
3.
Board of Commissioners’ Report. Contains the following items: Assessment on the performance of the Board of Directors in managing the company.
2.
4.
3.
Criteria & Description
Bidang usaha. Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan.
Name and address of the company. Includes information on name and address, zip code, telephone and/or facsimile, email, website.
Brief history of the company. Includes among others: date/year of establishment, name and change in the company name, if any.
28-30
Field of business. Includes the types of products and or services produced.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Referensi Peraturan BAPEPAM-LK Refference of The Regulations of THE BAPEPAM-LK
Hal Page
Kriteria & Penjelasan 4.
5.
Criteria & Description
26-27
Struktur Organisasi. Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan.
Organizational structure. In the form of a chart, giving the names and titles.
23
Visi dan Misi Perusahaan.
Company vision and mission.
Mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Penjelasan tentang visi perusahaan. 2. Penjelasan tentang misi perusahaan.
Includes the following: Explanation on the company vision. Explanation on the company mission.
6.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris. Informasi memuat antara lain: 1. Nama. 2. Jabatan. 3. Umur. 4. Pendidikan. 5. Pengalaman kerja.
134-137
Identity and brief curriculum vitae of the members of the Board of Commissioners. The information should contain: Name Title. Age Education. Working experience.
7.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi.
138-141
Identity and brief curriculum vitae of the members of the Board of Directors.
Informasi memuat antara lain: 1. Nama. 2. Jabatan. 3. Umur. 4. Pendidikan. 5. Pengalaman kerja.
The information should contain: Name. Title. Age. Education. Working experience.
8.
Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangankompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan). Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi. 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan. 3. Pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan. 4. Adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan. 5. Biaya yang telah dikeluarkan. .
9.
Komposisi Pemegang saham. Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham. 2. Direktur dan Komisaris yang memiliki saham. 3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.
10. Daftar anak perusahaan dan/atau perusahaan asosiasi. Informasi memuat antara lain: 1. 2.
Nama anak perusahaan/perusahaan asosiasi. Presentase Kepemilikan saham.
3.
Keterangan tentang bidang usaha anak perusahaan atau perusahaan asosiasi.
4.
Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).
4.
Number of employees (comparative in two years) and description of competence building (for example: education and training of employees). The information should contain: The number of employees for each level of the organization. The number of employees for each level of education. Training of employees that has been and will be conducted Availability of equal opportunity to all employees. Expenses incurred. Composition of shareholders. Should include: Names of shareholders having 5% or more shares.
70
Directors and Commissioners who own shares. Public shareholders having respective share ownership of less than 5% . List of subsidiaries and/or affiliated companies. The information contains, among others:
71
Name of subsidiaries/affiliated companies. Percentage of share ownership.
11. Kronologi pencatatan saham. Mencakup antara lain: 1. Kronologi pencatatan saham. 2. Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham. 3.
120-127
Information on the field of business of the subsidiary or affiliated company. Explanation regarding the operational status of the subsidiary or affiliated company (already operating or not yet operating).
70-71
Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. Nama Bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Chronology of shares listing. Includes among others: Chronology of shares listing. Types of corporate action that caused changes in the number of shares. Changes in the number of shares from the beginning of listing up to the end of the financial year. Name of Stock Exchange where the company shares are listed.
Referensi Peraturan BAPEPAM-LK Refference of The Regulations of THE BAPEPAM-LK
Hal Page
Kriteria & Penjelasan 12. Kronologi pencatatan Efek lainnya.
Criteria & Description Chronology of other securities listing.
71
Mencakup antara lain:
Includes among others:
1.
Kronologi pencatatan efek lainnya.
Chronology of other securities listing.
2.
Jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya.
Types of corporate action that caused changes in the number of securities.
3. 4.
Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan dicatatkan.
5.
Peringkat efek.
Changes in the number of securities from the initial listing up to the end of the financial year. Name of Stock Exchange where the company’s other securities are listed. Rating of the securities.
13. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal. Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE. 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik. 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
144
Name and address of institution and or profession supporting the capital market. The information contains, among others:. Name and address of BAE Name and address of the Public Accountants’ Office. Name and address of the securities rating company.
14. Akuntan Independen perseroan.
71
Company Independent Accountant.
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah mengaudit laporan keuangan tahunan perusahaan. 2. Jumlah periode audit Kantor Akuntan Publik telah mengaudit laporankeuangan tahunan perusahaan. 3. Besarnya fee audit. 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit.
15. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional. Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan. 2. Tahun perolehan. 3. Badan pemberi penghargaan. 4.
The information should contain: Number of audit periods that the accountant audited the financial statements of the company. Number of audit periods that the public accountant firm audited the financial statements of the company. The amount of audit fee. Other service provided by the accountant in addition to financial audit.
35
Reward and certification received by the company, both on a national scale and international scale. Information should include: Name of the reward. Year of receiving the award. Institution presenting the award.
Masa berlaku.
Period of validity.
16. Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang ataukantor perwakilan (jika ada).
145
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
Name and address of subsidiary and or branch office or representative office (if any).
Management Analysis and Discussion on Company Performance
1.
Tinjauan operasi per segmen bisnis. Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha. 2. Penjualan/pendapatan usaha. 3. Profitabilitas. 4. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi untuk masingmasing segmen usaha.
40-44, 54-58
Operational review per business segment. Contains description of: Production/line of business. Sales/income from business. Profitability. Increase/decrease in production capacity in each business segment.
2.
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan. Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangantahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
38-56
Description of company’s financial performance. An analysis of the financial performance which includes a comparison between the financial performance of the current year and that of the previous year (in the form of narration and tables), among others concerning:
1.
Aktiva lancar, aktiva tidak lancar, dan jumlah aktiva.
2.
Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah kewajiban. Penjualan/pendapatan usaha. Beban usaha. Laba/Rugi bersih.
3. 4. 5.
Current assets, non-current assets, and amount of assets.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Current liabilities, non-current liabilities, and amount of liabilities. Sales/income from business. Overhead cost. Net profit/loss.
Referensi Peraturan BAPEPAM-LK Refference of The Regulations of THE BAPEPAM-LK
Hal Page
Kriteria & Penjelasan 3.
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan.
61
Criteria & Description Discussion and analysis on the capacity to pay debts and the company’s collectable accounts receivable.
Penjelasan tentang: 1. Kemampuan membayar hutang. 2. Tingkat kolektibilitas piutang. 4.
Explanation on: Capacity to pay debts. Collectable accounts receivable.
Bahasan tentang struktur modal, kebijakan manajemen atas struktur modal, dan tingkat likuiditas perusahaan.
57-59
Discussion on capital structure, capital structure policies, and liquidity.
Penjelasan atas: 1. Struktur modal. 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal. 3. Tingkat likuiditas perusahaan. 5.
Explanation on: Capital structure. Capital structure policies. Liquidity.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal. Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut. 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatanikatan tersebut. 3. Mata uang yang menjadi denominasi. 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisimata uang asing yang terkait.
6.
Discussion on material ties for the investment of capital goods
59 .
Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
Explanation on: The purpose of such ties. Source of funds expected to fulfill the said ties. Currency of denomination. Steps taken by the company to protect the position of related foreign currency against risks.
62
Discussion and analysis of financial information that was reported concerning extraordinary and rare events.
Ada atau tidak ada pengungkapan. 7.
Is this disclosed or not.
Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha perusahaan.
59
Information regarding substantial components of earnings and other costs, in order to calculate the company’s income.
Ada atau tidak ada pengungkapan.
8.
Is this disclosed or not.
Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunanyang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru.
If the financial statement discloses a material increase or decreasein the sales or net income, then an explanation should be included concerning the extent that such changes can be linked to, among others, the amount of goods or services sold, and or the existence of new products or services.
59
Ada atau tidak ada pengungkapan. 9.
Is this disclosed or not.
Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan atau pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 tahun.
50-56, 61
Discussion on the impact of price change to the company’s sales and net income and the operational profit of the company for the past two (2) years or since the company commenced its business, if the company has been operat ing for less than two years. Is this disclosed or not.
Ada atau tidak ada pengungkapan. 10. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. 11. Uraian tentang prospek usaha perusahaan. Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya. 12. Uraian tentang aspek pemasaran.
61, 245-246
Material Information and facts subsequent to the accountant’s report date. Description of important events after the date of the accountant’s report including their impact on performance and business risks in the future.
65
Description of the company’s business prospects. Information on the company prospects in connection with industry, economy in general, and the international market, which can be accompanied with suporting quantitative data if there is a reliable data source. Information on marketing aspects.
63-64
Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.
Information regarding the marketing of the company’s products and services, among others concerning the market segment.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Referensi Peraturan BAPEPAM-LK Refference of The Regulations of THE BAPEPAM-LK
Hal Page
Kriteria & Penjelasan 13. Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 tahun buku terakhir.
70
Criteria & Description Statement regarding the dividend policy and the date and amount of cash dividend per share and amount of dividend per year as announced or paid during the past two (2) years.
Memuat uraian mengenai: 1. Besarnya dividen untuk masing-masing tahun. 2. Besarnya Payout Ratio. 14. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.
Contains information on: Amount of dividend for each year. Payout Ratio. Realization of the use of IPO proceeds
71
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana 2. Rencana penggunaan dana 3. Rincian penggunaan dana 4. Saldo dana 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada). 15. Informasi material, mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, restrukturisasi hutang (modal).
Contains information on: Total funds obtained Budget plan Details of budget plan Balance Date of General Meeting of Shareholder stipulating the change in the budget plan (if any)
70-71
Material information, among others concerning investment, expansion, divestment, acquisition, debt/capital restructuring.
Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi 2. Nilai transaksi atau jumlah yang di restrukturisasi 3. Sumber dana
Contains information on: The purpose of transactions Transaction value or number of transaction Source of fund
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud agar diungkapkan 16. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi. Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi 2. Sifat hubungan 3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud agar diungkapkan
17. Uraian mengenai perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan. Memuat uraian perubahan peraturan pemerintah dan dampaknya terhadap perusahaan.
18. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi. Uraian memuat antara lain: kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
vi.
Tata Kelola Perusahaan
1.
Uraian Dewan Komisaris. Uraian memuat antara lain: 1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
Notes: if there are no such transactions this should be disclosed
112-113, 220-221
Material information containing conflict of interest, and affiliated transactions. Contains information on: The parties involved in the transactions afiliasi Nature of affiliation Explanation on fairness of transaction Source of fund Notes: if there are no such transactions this should be disclosed
62
Description on changes in laws and regulations having significant effects on the company. Description should include amendment to government regulation and impact on the company.
62, 181-184
Description of changes in the accounting policy. Description should include among others: any revision to accounting policies, rationale and impact on the financial statement.
Corporate Governance
76-80
2.
Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris.
3. 4.
Frekuensi pertemuan. Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan.
Information on the board of Commissioners. The information should contain: Description of the tasks implemented by the board of Commissioners. Disclosing the procedure for determining, and the amount of remuneration for the members of the board of Commissioners. Frequency of meetings. Attendance of the board of Commissioners in the meetings.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Referensi Peraturan BAPEPAM-LK Refference of The Regulations of THE BAPEPAM-LK
Hal Page
Kriteria & Penjelasan 2.
Uraian Direksi.
Criteria & Description Information on the board of Directors.
81-86
Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masingmasing anggota Direksi.
3.
4.
2.
Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi.
3. 4. 5.
Frekuensi pertemuan. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi.
Komite Audit. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Audit. 2. Uraian tugas dan tanggung jawab. 3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Audit. 4.
Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit.
5.
Independensi anggota Komite Audit.
The information should include: Scope of work and responsibility of each member of the board of Directors. Disclosing the procedure for determining, and the amount of remuneration for the members of the board of Directors. Frequency of meetings. Attendance of the board of Directors in the meetings. Training programs for improving the competence of the board of Directors.
87-90
Independence of the members of the Audit Committee.
92-94
Komite Remunerasi dan Nominasi. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
5.
2.
Independensi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
3.
Uraian tugas dan tanggung jawab.
4.
Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi.
5.
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Remunerasi dan Nominasi.
6.
Remuneration and Nomination Committee. Includes among others: Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Remuneration and Nomination Committee.
Independence of the members of the Remuneration and Nomination Committee. Description of the tasks and responsibilities.
Komite Pemantau Risiko. Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Asuransi dan Risiko Usaha. 2.
Audit Committee. Includes among others: Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Audit Committee. Description of tasks and responsibilities. Frequency of meetings and the attendance of the Audit Committee. Brief report on the activities carried out by the Audit Committee.
Activities carried out by the Remuneration and Nomination Committee.
Frequency of meetings and the attendance of the Remuneration and Nomina-tion Committee.
90-92
Risk Monitoring Committee. Includes among others: Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Insurance and business Risk Committee.
Independensi anggota Komite Asuransi dan Risiko Usaha.
Independence of the members of the Insurance and business Risk Committee.
3.
Uraian tugas dan tanggung jawab.
Description of the tasks and responsibilities.
4.
Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Asuransi dan Risiko Usaha.
Activities carried out by the Insurance and business Risk Committee
5.
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Asuransi dan Risiko Usaha
Komite-Komite Lain yang dimiliki Perusahaan.
Other Committees in the Company.
94-99
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite GCG. 2.
Frequency of meetings and the attendance of the Insurance and business Risk Committee
Includes among others: Name, title, and brief curriculum vitae of the members of the Good Corporate Governance Committee.
Independensi anggota Komite GCG.
Independence of the members of the Good Corporate Governance Committee.
3.
Uraian tugas dan tanggung jawab.
4.
Uraian pelaksanaan kegiatan Komite GCG.
Description of the tasks and responsibilities.
5.
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite GCG.
Activities carried out by the Good Corporate Governance Committee. Frequency of meetings and the attendance of the Good Corporate Governance Committee.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Referensi Peraturan BAPEPAM-LK Refference of The Regulations of THE BAPEPAM-LK
Hal Page
Kriteria & Penjelasan 7.
Uraian mengenai kebijakan penetapan remunerasi bagi Direksi yang dikaitkan dengan kinerja perusahaan.
80
Mencakup antara lain:
8.
9.
Criteria & Description Description of policy on the stipulation for the remuneration of the board of Directors in regards with the company’s performance. Includes among others:
1.
Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam SOP.
Procedure for the determination of the remuneration is included in the standard operating procedure.
2.
Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi.
Indicators to measure the BOD performance.
Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan. Mencakup antara lain:
Description of tasks and function of the Corporate Secretary. Includes among others:
1.
Nama dan riwayat jabatan singkat Sekretaris Perusahaan.
Name and brief history of the Corporate Secretary.
2.
Uraian pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan
100-102
Uraian tentang Unit Audit Internal.
Description of the tasks performed by the Corporate Secretary.
10. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan. Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan (misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah). 2.
Description of the compaany’s Internal Audit unit.
106-107
Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat ketua Unit Audit Internal. 2. Struktur Unit Audit Internal. 3. Piagam Unit Audit Internal. 4. Uraian pelaksanaan tugas.
Includes among others: Name and brief history of the Head of the Internal Audit unit. Structure of the Internal Audit unit. Internal Audit Charter Activities carried out by the Internal Audit unit.
107-112, 222-238
Description of the company’s risk management. Includes among others: Explanation of the risks faced by the company (for example: risks caused by fluctuation of the exchange rate or interest rate, competition in business, supply of raw materials, provisions set by other countries or international regulations, and government policies).
Upaya untuk mengelola risiko tersebut.
Efforts to manage those risks.
11. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen.
Description of the activities and expenses incurred in related to corporate social responsibility, particularly on commitment to consumer protection.
n.a
Mencakup antara lain informasi tentang:
Information includes among others:
1.
Pembentukan Pusat Pengaduan Konsumen.
Setting up Center for Consumer Complaint.
2.
Program peningkatan layanan kepada konsumen.
3.
Biaya yang telah dikeluarkan.
Program for improving services to consumers. Expenses incurred.
12. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama mengenai “community development program” yang telah dilakukan.
100-102
Description on the activities and expenses incurred related to corporate social responsibility, particularly on “community development program” which have been carried out.
Mencakup antara lain informasi tentang: 1.
Mitra Usaha binaan Perusahaan.
2.
Program pengembangan pendidikan.
Information includes among others: Supervised business Partner. Education development program.
3.
Program perbaikan kesehatan.
Health improvement program.
4.
Program pengembangan seni budaya.
Culture development program.
5.
Biaya yang telah dikeluarkan.
Expenses incurred.
13. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terutama aktivitas lingkungan.
100-102
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Aktivitas pelestarian lingkungan. 2. Aktivitas pengelolaan lingkungan. 3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan. 4. Biaya yang telah dikeluarkan.
Description on the activities and expenses incurred related to corporate social responsibility, particularly on environmental activities. Information includes among others: Preserving environment activity. Environment management activity. Certification to Environment management. Expenses incurred.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Referensi Peraturan BAPEPAM-LK Refference of The Regulations of THE BAPEPAM-LK
Hal Page
Kriteria & Penjelasan
14. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat.
113
Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan. 2. Kasus posisi. 3. Status penyelesaian perkara/gugatan. 4. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan. 15. Akses informasi dan data perusahaan.
Criteria & Description
Important cases faced by the Issuer or Public Company, current members of the board of Directors and board of Commissioners. Information includes: material of the case/claim. Case status. Status of settlement of case/claim. Potential impacts on the financial condition of the company. Access to corporate information and data.
31-32,145
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, buletin dsb. 16. Etika Perusahaan. Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan Code of Conduct. 2. Isi Code of Conduct. 3. Penyebaran Code of Conduct kepada karyawan dan upaya penegakannya. 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan yang dimiliki perusahaan. 17. Pengungkapan mengenai whistleblowing system. Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan whistleblowing system. 2. Mekanisme whistleblowing system. 3. Penggunaan dan output whistleblowing system
Description on the availability of access to corporate information and data to thepublic, for example through website, mass media, mailing list, bulletin etc.
24-25
Company Ethics. Contains information on: The existence of the Code of Conduct. Content of the Code of Conduct. Distribution of the Code of Conduct to the employees and efforts to uphold the Code. Statement concerning the corporate culture.
128
Disclosure of whistleblowing system Contains information on: The existence of whistleblowing system Mechanism of whistleblowing system Utilisation and output of whistleblowing system
vii. Informasi Keuangan
1.
Financial Information
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
Statement by the board of Directors concerning the Responsibility of the board of Directors on the Financial Statement.
148
Kesesuaian dengan peraturan Bapepam No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.
2.
Compliance with bapepam Regulation No.VIII.G.11 on Responsibility of the boardof Directors on the Financial Statement.
71,149-150
Opini akuntan atas laporan keuangan.
Accountant’s opinion on the financial statement.
Kesesuaian dengan SPAP-IAI. 3.
Compliance with SPAP-IAI.
Deskripsi Auditor Independen di Opini.
Description of the Independent Auditor in the Opinion.
150
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan. 2. Tanggal Laporan Audit. 3. No. ijin KAP (jika ada). 4.
The description contains: Name and signature. Date of the audit report. KAP license number (if any).
Laporan keuangan yang lengkap.
Comprehensive financial statement.
151-247
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. 2. 3. 4. 5.
5.
Contains all elements of the financial statement:
Neraca. Laporan laba rugi. Laporan perubahan ekuitas. Laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan.
Balance sheet. Profit loss statement. Equity statement. Cash flow report. Notes to the financial statement.
Perbandingan tingkat profitabilitas.
Comparison of profitability.
54-56,153
Uraian mengenai perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
Description of the gain/loss from operations of current year compare to that of previous year.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Referensi Peraturan BAPEPAM-LK Refference of The Regulations of THE BAPEPAM-LK
Hal Page
Kriteria & Penjelasan 6.
Penyajian Laporan Arus Kas.
Criteria & Description Presentation of Cash Flow Report.
59-60,156
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1.
Penggunaan metode langsung (direct method).
2.
Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas.
3.
7.
Meets the following provisions:
4.
Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi.
5.
Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.
Uses a direct method. Grouped into three categories of activity: operational activity, investment, and funding. Disclosing activities that do not influence the cash flow. Separating the presentation between cash receipt and or cash expended to the customer, employee, supplier, and payment of taxes during the current year for operational activities. Presenting the addition and payment of long-term debt as well as dividend in funding. Summary of Accounting Policy.
62,161-184
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan. 2. Pengakuan pendapatan dan beban. 3. Penilaian investasi. 4. Penilaian dan metode penyusutan aset tetap. 5. Dasar perhitungan laba per saham. 8.
Includes at least: Basic concept in presenting a financial statement. Recognition of income and overhead. Assessment for investment. Assessment and method of depreciating fixed ass ets. Basis for calculating profit per share.
Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
Transaction with Affiliated Parties.
62,174, 220-221
Issues that should be disclosed are:
Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain:
9.
1.
Rincian jenis transaksi, nama pihak yang memiliki hubungan istimewa, dan jumlah piutang dan atau hutang yang terkait.
Details on the type of transaction, name of the affiliated party, and total accounts receivable and or related debts.
2.
Dirinci jumlah masing-masing pos aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban) kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa beserta persentasenya terhadap total aset, kewajiban, penjualan dan pembelian (beban).
Details on the individual assets, liabilities, sales and purchase (charge) to the affiliated parties and percentage against the total assets, liabilities, sales and purchases.
3.
Penjelasan transaksi yang tidak berhubungan dengan kegiatan usaha utama dan jumlah hutang/piutang sehubungan dengan transaksi tersebut.
4.
Sifat hubungan, jenis dan unsur transaksi hubungan istimewa.
5.
Kebijakan harga dan syarat transaksi serta pernyataan apakah penerapan kebijakaan harga dan syarat tersebut sama dengan kebijakan harga dan syarat untuk transaksi dengan pihak ketiga.
Pengungkapan yang Berhubungan dengan Perpajakan. Hal-hal yang harus diungkapkan selain jenis dan jumlah hutang pajak
Explanation of transactions that are not related to the core business and the amount of debt/accounts receivable in connection with the said transaction. Nature of the affiliation, type and element of transaction with affiliated parties. Price policy and terms of transaction and a statement on whether the application of said price policy and terms are the same as the price policy and terms for transaction with a third party.
180-181, 200-205
Disclosure related to tax issues Information that should be disclosed other than type and total of tax obligation
1.
Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku.
Reconciliation between tax charge (income) and the result of multiplying the accounting profit with the current rate and disclosing the basis for calculating the tax rate.
2.
Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini.
3.
Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi telah sesuai dengan SPT.
Statement that the amount of Taxable Profit as calculated through reconciliation is in accordance with the Tax Return.
4.
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aktiva atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca.
Details of the assets and liabilities in deferred tax presented in the balance sheet in each period of presentation, and amount of charge (income) of deferred tax acknowledged in the profit loss statement if the said amount is not evident in the asset or liability of deferred tax acknowledged in the balance sheet.
5.
Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Fiscal reconciliation and calculation of current tax.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Disclosure of whether or not there is a tax dispute.
Referensi Peraturan BAPEPAM-LK Refference of The Regulations of THE BAPEPAM-LK
Hal Page
Kriteria & Penjelasan 10. Aset & Kewajiban Dalam Mata Uang Asing
Criteria & Description Assets and Liabilities in Foreign Currency.
n.a
Hal-hal yang harus diungkapkan:
Information that should be disclosed:
1.
Rincian aset dan kewajiban dalam mata uang asing serta ekuivalennya dalam rupiah.
2.
Posisi neto dari aset dan kewajiban dalam mata uang asing.
3.
Rincian kontrak valuta berjangka dan equivalen dalam rupiah.
4.
Kebijakan manajemen risiko mata uang asing.
5.
Apabila lindung nilai tidak dilakukan, alasan untuk tidak melakukannya.
11. Perkembangan terakhir standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan lainnya
Details of the assets and liabilities in foreign currency and the equivalent in rupiah. Net position of assets and liabilities in foreign currency. Details of futures contract in foreign currency and equivalent in rupiah. Risk management in foreign currency. If hedging is not done, what is the reason?
Update of the financial accounting standard and other regulations
62,181-184
Hal-hal yang harus diungkapkan:
Information that should be disclosed:
1.
Penjelasan mengenai standar akuntansi keuangan dan peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan
Explanation on the implemented financial accounting standard and new regulations which gave impact to the company’s activities
2.
Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut
Impact of the financial accounting standard and the new regulations.
12. Komitmen dan Kontinjensi.
Commitment and Contingency.
60,215
Hal-hal yang harus diungkapkan:
Information that should be disclosed:
1.
Untuk perikatan berupa perjanjian sewa, keagenan dan distribusi, bantuan manajemen, teknis, royalti dan lisensi memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait, periode berlakunya perikatan, dasar penentuan kompensasi dan denda, jumlah beban atau pendapatan pada periode pelaporan, dan pembatasanpembatasan lainnya.
For ties in the form of a lease agreement, agency and distribution, managerial assistance, technical, royalty and license, a description on the related parties, period of validity, basis for determining compensation and fine, amount of charge or income in the reporting period, and other restrictions.
2.
Untuk perikatan berupa Kontrak/perjanjian yang memerlukan penggunaan dana di masa yang akan datang, seperti: pembangunan pabrik, perjanjian pembelian, ikatan untuk investasi, dsb. memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, periode berlakunya perikatan, nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi.
For ties in the form of a contract/agreement which requires the use of funds in the future, such as: factory construction, purchase agreement, investment, etc., a description on the related parties in the agreement, the period of validity, total value, currency, and portion already realized.
3.
Untuk pemberian jaminan/garansi memuat uraian tentang pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin, latar belakang dikeluarkannya jaminan, periode berlakunya jaminan, nilai jaminan.
For giving warranty/guarantee, a description on the parties to be covered and the party receiving the guarantee, and separating the affiliated parties and third party for the party being covered, the reason for issuing guarantee, period of validity of the guarantee, and value (amount) of the guarantee.
4.
Perkara/sengketa hukum dengan mengungkapkan pihak-pihak yang terkait, jumlah yang diperkarakan, serta latar belakang, isi dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion).
5.
Untuk peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan seperti masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan.
Lawsuits/disputes, disclosing the related parties, the amount being disputed, the background, content and status of the case, and a legal opinion. For government regulations that bind the company, for example in environmental issues, a brief description of the regulation and its impact on the company.
Laporan Tahunan Bank Kesejahteraan 2011
Halaman ini sengaja dikosongkan this page has been left blank intentionally