perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGRECO 05 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011
SKRIPSI
Oleh : NOVITASARI X7107052
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGRECO 05 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011
Oleh : NOVITASARI X7107052
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul : Peningkatan Penguasaan Bangun Datar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngreco 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011.
Oleh
:
Nama
: Novitasari
Nim
: X7107052
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada hari
:
Tanggal
:
Surakarta,
Juli 2011
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Samidi, M.Pd
Drs. M.Shaifuddin, M. Pd, M. Sn
NIP. 19511108 198803 1 001
NIP. 19530428 198803 1 001
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul : Peningkatan Penguasaan Bangun Datar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngreco 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011.
Oleh
:
Nama
: Novitasari
Nim
: X7107052
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Pada hari
:
Tanggal
:
Tim Penguji Skripsi : Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Drs. Hadi Mulyono, M. Pd
...................................
Sekretaris
: Drs. Hasan Mahfud, M. Pd
...................................
Anggota I
: Drs. Samidi, M. Pd
...................................
Anggota II
: Drs. M. Shaifuddin, M. Pd, M. Sn
...................................
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd NIP. 19600727 197802 1 001 commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Novitasari, NIM X7107052. PENINGKATAN PENGUASAAN BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NGRECO 05 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011. Tujuan penelitian kelas ini adalah untuk (1) Meningkatkan penguasaan bangun datar melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri Ngreco 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011. (2) Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di SD Negeri Ngreco 05. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap siklus meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Ngreco 05. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Penguasaan bangun datar siswa kelas V semakin meningkat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD baik dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal/pra siklus sebesar 52,18, siklus I 70,93; dan pada siklus II naik menjadi 76,25. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 64) pada tes awal/pra siklus 25% atau 4 siswa tuntas belajar, tes siklus I 68,75% atau sebanyak 11 siswa dan pada tes siklus II 87,5% atau 14 siswa yang tuntas belajar. Perkembangan rata-rata nilai afektif siswa dari pra tindakan hingga siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai afektif siswa pada pra tindakan sebesar 50, pada siklus I 70 dan pada siklus II 83,12. Perkembangan rata-rata nilai psikomotorik siswa dari pra tindakan hingga siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai psikomotorik siswa pada pra tindakan 50,80, pada siklus I 68,51 dan pada siklus II 83,72. (2) Ada beberapa hambatan yang dihadapi guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu guru sulit dalam mengendalikan siswa sehingga guru harus selalu membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Novitasari, Student Register Number X7107052. THE IMPROVEMENT OF PLAIN STRUCTURE THROUGH STAD TYPE COOPERATIVE LEARNING MODEL IN THE FIFTH GRADE OF NGRECO 05 ELEMENTARY SCHOOL YEAR OF 2011. Research, Surakarta: Teaching and Pedagogy Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta, 2011. The goal of this classroom action is (1) to improve the students comprehension on plain structure through STAD type cooperative learning model on the fifth grade of Ngreco 05 Elementary School year of 2011, (2) to know obstructions which are faced by teacher in implementing STAD type cooperative learning model in Ngreco 05 Elementary School. The form of this research is classroom action which consists of two cycles, every cycles includes two meetings. Each cycle has four stage; they are planning, acting, observation and reflection. As subject of the research is the fifth students grade of Ngreco 05 Elementary School. Data collecting technique used are observatio, interview, test and dokumentation. Data analyze technique used is interactive model analysis which consist of three component of analyze, they are data reduction, data presentation, conclusion making, or verification. Based on the result of research, it can be concluded that: (1) STAD type cooperative learning model can improve the students comprehension on plain structure both it is viewed from cognitive aspect, affective aspect and psychomotor aspect. It can be seen from class average point of the student learning achievement happened increase, that is 52,18 in initial test; became 70,93 in cycle I; and became 76,25 in the cycle II. For students who has succeed (passing grade point is 64) initial test is 25% or there are four students learn, in cycle I test became 68,75% or there are eleven students learn and in cycle II became 87,5% or there are fourteen students learn. The result of affective observation, average point of the student happened increase, that is 50 in initial test; became 70 in cycle I; and became 83,12 in the cycle II. The result of psychomotor observation of students, average point of the student happened increase, that is 50,80 in initial test; became 68,51 in cycle I and became 83,72 in the cycle II. (2) There are some problem which the student is difficult to interaction with their friend, and the teacher is difficult to control the student, so the the teacher must always to guidance the student in discussion group activity.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Seorang Guru Menggandeng tangan, Membuka pikiran Menyentuh hati, Membentuk masa depan Seorang Guru berpengaruh selamanya Dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir (Henry Adam)
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada : ♥ Ayah dan Ibu tercinta yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang yang tak pernah lekang oleh waktu dan selalu mendoakan, memberikan motivasi, bimbingan dan kasih sayang dengan tulus ikhlas serta mendukung, menuntunku disetiap langkahku. ♥ Adikku tersayang. ♥ Rekan-rekan S1 PGSD’07 yang aku sayangi terimakasih atas dukungannya dan motivasi yang selalu kalian berikan. ♥ FKIP UNS Surakarta almamater tercinta.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul Peningkatan Penguasaan Bangun Datar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngreco 05 Tahun Pelajaran 2011 ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Sebelas Maret Surakarta. Banyak hambatan dalam penyusunan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan ini dapat diatasi. Oleh sebab itu pada kesempatan yang baik ini diucapkan terimakasih yang tulus kepada : 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Drs. Samidi, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, semangat, kepercayaan, dukungan, saran dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Drs.M.Shaifuddin,M.Pd, M.Sn selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, semangat, kepercayaan, dukungan, saran dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Kepala SDN Ngreco 05 Sukoharjo yang telah memberikan ijin penelitian. 8. Bapak/Ibu Guru SDN Ngreco 05 Sukoharjo yang banyak memberikan bantuan dan dorongan. 9. Bapak, ibu dan adikku tercinta terima kasih atas doa, dukungan, pengalaman hidup dan pengorbanan yang tulus selama ini. 10. Teman-teman PGSD khususnya 8C terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
commit to user
11. Eko Ari Hastanto terima kasih atas dukungan dan doanya selama ini.
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi bahan bacaan yang menarik dan mudah dipahami.
Surakarta,
Juli 2011
Penulis
Novitasari
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tangguh, mandiri, kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan
perkembangan
zaman.
Pendidikan
sangat
penting
dalam
menyiapkan manusia untuk mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas kehidupan sebagai bangsa yang bermartabat. Pendidikan Nasional berfungsi mangembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2007:11). Untuk mengembangkan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Indonesia sangat memerlukan peningkatan kualitas pendidikan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan bagi peserta didik khususnya bagi anak usia sekolah dasar. Pada umumnya di dalam proses pendidikan selalu diarahkan untuk menciptakan tenaga terdidik yang terampil, dinamis, kreatif dan mengikuti serta melibatkan diri dalam proses perkembangan dunia pendidikan. Sehingga keberhasilaan suatu pendidikan dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya faktor individu, tenaga didik, lingkungan , dan sarana yang menunjang dalam proses pembelajaran.
Suatu
metode
pembelajaran
juga
sangat
mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran serta menentukan prestasi belajar peserta didik. Depdiknas mengembangkan suatu sistem pendidikan yang dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup dalam kehidupan yang berorientasi pada tujuan dan proses agar sejalan dengan perkembangan nasional dan global. commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 Menurut Muljono Abdurrachman (2007:3) ada tiga jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah yaitu : 1) pendidikan dasar, 2) pendidikan menengah dan, 3) pendidikan tinggi. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk yang lain serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat. Sedangkan untuk pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, dan Doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. (Depdiknas, 2007:11) Tujuan pendidikan dasar adalah mengembangkan sikap dan memberi kemampuan dasar untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikaan menengah. Maka untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu mengembangkan kurikulum dan sistem pembelajaran. Pembelajaran matematika di tingkat Sekolah Dasar
(SD),
dipelajari
rumus-rumus
dan
metode-metode
penjumlahan,
pengurangan, pembagian dan perkalian. Matematika merupakan mata pelajaran yang menduduki peran penting dalam pendidikan terutama di Sekolah Dasar. Siswa di kelas rendah Sekolah Dasar (SD) dirasa belum mengalami kesulitan bahkan cenderung senang dengan mata pelajaran matematika. Namun di kelas tinggi, siswa mulai mengalami kesulitan dalam pelajaran matematika. Salah satu materi yang diajarkan di kelas tinggi yang dirasa sulit bagi siswa adalah materi bangun datar. Sehingga penguasaan siswa pada materi kurang. Materi bangun datar harus dikuasai oleh siswa karena materi bangun datar adalah materi dasar yang diperlukan siswa sebelum siswa mempelajari materi jaring-jaring bangun datar serta materi bangun ruang yang merupakan materi yang saling berkesinambungan. Hal ini berakibat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika rendah. Demikian pula yang terjadi di SD Negeri Ngreco 05, khususnya kelas V. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V, para siswa kurang commit to user menguasai materi bangun datar sehingga prestasi belajar matematika khususnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 pada materi bangun datar rendah. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal antara lain : 1) cara mengajar yang dirasa siswa kurang menarik, karena guru hanya mengajar dengan metode ceramah , 2) siswa belum menguasai materi bangun datar pada kelas sebelumnya 3) siswa kurang tertarik dengan pembelajaran matematika, khususnya materi sifat-sifat bangun datar. Data yang diambil dari Standar Kompetensi 6.1 tentang pemahaman sifat-sifat bangun datar terlihat bahwa siswa yang telah mencapai kriteria KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) 64 sebanyak 4 siswa dari 16 siswa sehingga perlu diadakan peningkatan KKM melalui pembelajaran yang menarik data nilai terlampir dilampiran hal 142. Menurut Degeng dalam (Sugiyanto 2008:1) daya tarik suatu mata pelajaran dalam pembelajaran ditentukan oleh dua hal , pertama, oleh mata pelajaran itu sendiri, kedua, oleh cara mengajar guru. Oleh karena itu tugas professional guru adalah menjadikan pelajaran yang diajarkan menjadi menarik, yang dirasakan sulit menjadi mudah, yang tadinya tak berarti menjadi bermakna. Untuk menjadikan siswa tertarik pada suatu mata pelajaran, maka guru harus pandai-pandai mengelola kelas, dan menerapkan metode belajar yang sesuai dengan kondisi kelasnya. Suatu metode belajar yang sudah seringkali digunakan adalah diskusi kelompok kecil. Namun, metode diskusi kelompok kecil ini belum mampu meningkatkan prestasi belajar matematika. Hal ini disebabkan karena metode diskusi kelompok kecil yang digunakan masih bersifat tradisional yang masih didominasi oleh kelompok siswa pandai dan aktif sedangkan kelompok siswa kurang pandai dan tidak aktif cenderung memperoleh hasil diskusi serta nilai tanpa melakukan apa-apa dalam diskusi kelompok tersebut, sehingga siswa masih merasa kurang tertarik dengan matematika. Melihat kondisi ini penulis tertarik untuk dapat meningkatkan penguasaan bangun datar pada pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievement Division ). Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dipilih karena model pembelajaran ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif (Slavin, 2008:143) . STAD merupakan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert Slavin dari Universitas John Hopkins. Langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah peserta didik membentuk tim yang masing-masing anggotanya 4-5 kelompok. Setiap tim menggunakan lembar kerja dan kemudian tanya jawab atau diskusi untuk saling membantu. Secara periodik guru memantau perkembangan tim atau individu. Tim atau individu yang telah mencapai kriteria tertentu diberi penghargaan. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul Peningkatan Penguasaan Bangun Datar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas V SD Negeri Ngreco 05 Tahun Pelajaran 2010/2011. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan penguasaan bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri Ngreco 05 Tahun Pelajaran 2011 ? 2. Hambatan
apakah
yang
dihadapi
guru
dalam
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD di SD Negeri Ngreco 05 ? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Meningkatkan penguasaan bangun datar melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SD Negeri Ngreco 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011. 2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di SD Negeri Ngreco 05.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi penelitian yang sejenis serta dapat dijadikan bahan referensi untuk pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru 1) Guru memperoleh wawasan yang luas dalam mengembangkan materi bangun datar. 2) Sebagai bahan perbaikan pembelajaran yang dikelolanya, sehingga proses dan hasil dari pembelajaran mengalami peningkatan. 3) Sebagai wahana meningkatnya profesionalitas guru. b. Bagi peserta didik 1) Meningkatnya penguasaan materi sifat-sifat bangun datar. 2) Meningkatnya prestasi belajar. 3) Tumbuhnya rasa percaya diri peserta didik. c. Bagi sekolah 1) Meningkatnya mutu kualitas pembelajaran. 2) Berkembangnya ilmu pengetahuan sesuai dengan tuntutan zaman. 3) Sebagai pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang akan digunakan dalam memberikan pelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Penguasaan Bangun Datar Dalam Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika di tingkat SD, diharapkan terjadi reinvention (penemuan kembali). Penemuan kembali adalah menemukan suatu cara penyelesaian secara informal setelah pembelajaran di kelas. Walaupun penemuan tersebut sederhana dan bukan hal baru bagi orang yang mengetahui sebelumnya, tetapi bagi siswa SD penemuan tersebut merupakan suatu hal yang baru dan berarti. a. Pengertian Penguasaan Bangun Datar Penguasaan pembelajaran sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemajuan prestasi belajar peserta didik. Penguasaan dalam bahasa Inggris berarti mastery. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:468) penguasaan adalah proses, cara, perbuatan, menguasai atau menguasakan. Kurangnya penguasaan konsep suatu materi pelajaran merupakan dampak dari kurang tepatnya metode yang digunakan guru dalam penyampaian materi pelajaran. Salah satu materi yang dipelajari dalam matematika adalah bangun datar. Bangun datar perlu dipelajari dalam matematika sebelum mempelajari bangun ruang, karena bangun datar adalah materi dasar sebelum siswa dapat mempelajari bangun ruang. Dalam bangun datar dipelajari tentang sifat-sifat bangun datar serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Lusia Tri Astuti (2009:129) “Bangun datar adalah bangun geometri yang seluruh bagiannya terletak pada satu bidang”. Sedangkan pengertian bangun datar menurut RJ. Sunarjo (2007:277) adalah “bangun yang seluruh bagiannya terletak pada bidang (permukaan) datar. Bangun datar disebut juga bangun 2 dimensi”. Berdasarkan pengertian di atas dapat ditegaskan bahwa bangun datar merupakan bangun geometri dua dimensi yang dibatasi oleh garis lurus atau commitpada to user lengkung dan seluruh bagiannya terletak satu bidang. 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7 Jadi penguasaan bangun datar adalah suatu proses menguasai/memahami bangun geometri dua dimensi yang meliputi bangun persegi, persegi panjang, segitiga, belah ketupat, layang-layang, jajar genjang, trapesium, dan lingkaran. b.
Fase-fase Pembelajaran Bangun Datar Menurut Van Hiele dalam Nyimas Aisyah 2007:49, fase-fase
pembelajaran geometri bangun datar adalah sebagai berikut : 1) Fase informasi Pada awal tingkat ini, guru dan siswa menggunakan tanya-jawab dan kegiatan tentang objek-objek yang dipelajari dalam tahap berpikir siswa. 2) Fase Orientasi Siswa menggali topik yang dipelajari melalui alat-alat yang dengan cermat telah disiapkan oleh guru. 3) Fase Penjelasan Berdasarkan pengalaman sebelumnya, siswa menyatakan pandangan yang muncul mengenai struktur yang diobservasi. Di samping itu, untuk membantu siswa menggunakan bahasa yang tepat dan akurat, guru memberi bantua sesedikit mungkin. 4) Fase Orientasi Bebas Siswa menghadapi tugas-tugas yang lebih kompleks berupa tugas yang memerlukan banyak langkah, tugas yang dilengkapi dengan bamyak cara, dan tugas yang open-ended. 5) Fase Integrasi Siswa meninjau kembali dan meringkas apa yang telah dipelajari. Berdasarkan pendapat di atas, untuk mempelajari bangun datar perlu memperhatikan fase-fase pembelajaran bangun datar. Hal ini bertujuan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai harapan guru, kelima fase pembelajaran itu dimulai dari fase informasi. Pada fase ini guru dan siswa saling bertanya jawab untruk mengetahui seberapa jauh tingkat kemampuan siswa. Kemudian pada fase orientasi, guru menyiapkan alat yang dapat membantu siswa menggali informasi mengenai topik yang akan dipelajari. Setelah fase orientasi, adalah fase penjelasan. Pada fase ini siswa menyatakan pandangannya mengenai bahan yang diobservasi. Kemudian guru memberikan latihan-latihan yang membutuhkan banyak cara pada fase orientasi bebas. Fase yang terakhir yaitu fase integrasi, pada fase ini siswa meringkas halhal yang telah dipelajari. Pada tahap ini pila siswa siap untuk mengulangi fasecommit to user fase pada tahap sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 c. Jenis bangun datar dan sifat-sifatnya Materi bangun datar yang terdapat di kelas V semester II Sekolah Dasar terdiri atas persegi panjang, persegi, segitiga, trapesium, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran (Lusia Tri Astuti, 2009:129-142) Uraian lebih lanjut tentang sifat-sifat bangun datar disarikan, sebagai berikut: 1) Persegi panjang panjang mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang dan 4 sudut yang sama besar, yaitu sudut siku-siku (90°). Diagonalnya sama panjang. 2) Persegi mempunyai 4 sisi sama panjang, 4 sudut sama besar (90°) yaitu sudut siku-siku, dan mempunyai 2 pasang sisi saling sejajar yang berhadapan. 3) Segitiga mempunyai berbagai jenis, yaitu segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga siku-siku, segitiga sembarang, dan segitiga lancip. Segitiga memiliki 3 sudut dan 3 buah sisi. Semua 3 sudut segitiga jika dijumlahkan adalah 180°. 4) Trapesium mempunyai 3 jenis, yaitu trapesium siku-siku, trapesium sama kaki, dan trapesium sembarang. Trapesium memiliki 4 buah sisi dan 4 buah sudut. 5) Jajar Genjang mempunyai sisi yang berhadapan sejajar sama panjang, sudutsudut yang berhadapan sama besar, kedua diagonalnya berpotongan saling membagi dua sama panjang, dan jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°. 6) Belah ketupat mempunyai sisi yang sama panjang, kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri, sudut yang berhadapan sama besar, dan diagonalnya saling berpotongan tegak lurus. 7) Layang-layang mempunyai satu sumbu simetri, memiliki dua pasang sisi yang sama panjang, dan terdapat sepasang sudut yang berhadapan yang sama besar. 8) Lingkaran mempunyai sebuah titik pusat, memiliki garis tengah yang panjangnya dua kali jari-jari, dan sumbu simetri yang tidak terhingga banyaknya. Jumlah sudut lingkaran adalah 360° atau satu putaran penuh. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa macam-macam bangun datar di antaranya persegi, persegi panjang, belah ketupat, segitiga, lingkaran, jajar genjang dan layang-layang. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:29), materi bangun datar masuk materi pelajaran kelas V pada semester II. Adapun Standar Kompetensi materi ini adalah 6. Memahami sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang serta hubungan antarbangun. Sedangkan Kompetensi Dasarnya adalah 6. 1 mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Adapun materi bangun datar kelas V khususnya tentang sifat-sifat bangun datar. d. Sifat-sifat Bangun Datar Bangun datar masing-masing memiliki sifat serta ciri yang berbeda. Hal ini menjadikan orang lebih mudah mengenal bangun datar dari sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing bangun datar tersebut. Menurut RJ. Sunarjo (2007:236-239 ), sifat-sifat bangun datar adalah sebagai berikut : 1) Persegi Panjang
Persegi panjang merupakan bangun datar yang terbentu dari empat sisi. Sisi yang berhadapan sama panjang. Keempat sudutnya berbentuk siku-siku. Sifat-sifat bangun persegi panjang : a) Mempunyai empat sisi terdiri atas 2 sisi panjang dan 2 sisi lebar b) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang c) Mempunyai empat sudut berbentuk siku-siku/ besarnya 90˚. Perhatikan gambar di bawah ini : D
C
O A
commit to user
B
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 Kedua diagonal saling memotong sama panjang yaitu diagonal AC dan BD. Δ AOB = Δ DOC, Δ AOD = Δ BOC. 2) Segitiga Segitiga adalah bangun datar yang terbentuk dari 3 buah ruas garis yang berpotongan membentuk sudut. Ruas garis pada segitiga disebut sisi. Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180˚. Segitiga biasa dilambangkan dengan Δ. Berdasarkan sisi dan sudutnya, terdapat 4 jenis segitiga yaitu: a) Berdasarkan sisinya : (1) Segitiga sama sisi C
A
B
Sifat-sifat segitiga sama sisi : (a) Memiliki 3 ruas garis: AB, BC dan AC. (b) Sisi-sisinya/ketiga ruas garisnya sama panjang: AB = BC = CA (c) Memiliki 3 sudut yang sama besar: sudut besarnya 60°. Jadi,
A = 60°,
A= B = 60°,
(d) Memiliki 2 macam ukuran alas dan tinggi. (2) Segitiga sama kaki Sifat-sifat segitiga sama kaki : (a) Memiliki 3 buah ruas garis: AB, BC, dan AC (b) 2 sisinya/ruas garis sama panjang: AC = BC (c) Memiliki dua ukuran alas dan tinggi. (d) Sudut :
A=
B
commit to user
B=
C. Masing-masing
C = 60°.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 C
A
B
(3) Segitiga siku-siku C
A
B
Sifat-sifat segitiga siku-siku sembarang : (a) Memiliki 3 buah ruas garis: AB, BC, dan AC (b) Sisi-sisinya tidak sama panjang: AB ≠ BC ≠ CA (c) Salah satu sudutnya siku-siku:
A = 90°,
Keterangan: ≠ dibaca tidak sama dengan.
B≠
C
dibaca sudut.
(4) Segitiga Sembarang
C
A B Sifat-sifat segitiga sembarang : (1) Sisi-sisinya tidak sama panjang: AB ≠ BC ≠ CD (2) Sudut-sudutnya tidak sama besar:
A≠
commit to user
B≠
C
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 Dalam pengenalan bentuk segitiga dapat dilakukan membagi dua bangun persegi atau persegi panjang secara diagonal. Dari sebuah persegi atau persegi panjang inilah akan terbentuk dua buah segitiga seperti peda gambar di bawah ini:
Persegi panjang
Persegi
b) Berdasarkan sudutnya segitiga ada 3 macam, yaitu segitiga siku-siku, segitiga lancip dan segitiga tumpul. Contoh segitiga yang memiliki sudut siku-siku, tumpul dan lancip adalah sebagai berikut : (1) Segitiga siku-siku Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya 90°. C
A
B
(2) Segitiga Tumpul Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya lebih dari 90°. C
A B (3) Segitiga Lancip Segitiga lancip adalah segitiga yang salah satu sudutnya kurang dari 90°.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 C
A
B
3) Persegi D
C E
A
B
Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama, dan keempat sudutnya siku-siku. Sifat-sifat persegi : a) Memiliki 4 buah sisi yang sama panjang: AB = BC = CD = DA b) Sudutnya sama besar:
A=
B=
C=
D = 90°.
4) Trapesium Trapesium adalah bangun segi empat yang mempunyai sisi sejajar. Sifat bangun trapesium sesuai dengan jenisnya.
a) Trapesium Sembarang S
P
R
commit to user
Q
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 Sifat-sifat trapesium sembarang : (1) Memiliki 2 sisi yang sejajar: PQ sejajar SR (2) Masing-masing sisinya/ruas garisnya tidak sama panjang: PS ≠ SR ≠ RQ ≠ PQ P≠
(3) Sudutnya juga tidak sama besar:
Q≠
R≠
S.
b) Trapesium Sama kaki
S
R
P
Q
Sifat-sifat trapesium sama kaki : (1) Memiliki 2 sisi yang sejajar: PQ sejajar SR (2) Memiliki sepasang sisi yang sama panjang: PS = RQ dan PQ ≠ SR (3) Memiliki 2 pasang sudut yang sama besar:
P=
Q,
S=
R
c) Trapesium siku-siku
S
R
P
Q
Sifat-sifat trapesium siku-siku : (1) Memiliki 2 sisi yang sejajar: PQ sejajar SR (2) Masing-masing sisinya tidak sama panjang: PS ≠ SR ≠ RQ ≠ PQ (3) Sudut:
P=
S = 90°
5) Jajar Genjang Jajargenjang adalah bangun datar segi empat dengan sisi-sisinya yang berhadapan sejajar dan sama panjang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 N
M
K
L
Sifat-sifat bangun jajar genjang : a) Memiliki 4 buah ruas garis: KL, LM, MN, dan KN b) Sisi KL sejajar MN, KL = LM KN sejajar LM, KN = LM c) Sudut :
K=
M dan
N=
L
d) Dua ruas garis yang berhadapan sama panjang. e) Memiliki 2 macam ukuran alas dan tinggi. 6) Lingkaran Lingkaran adalah bangun datar yang jarak semua titik pada lingkaran dengan titik pusat (P) sama panjang.
B
r
.P
A
d
Keterangan : a) P : titik pusat lingkaran b) BA : garis tengah lingkaran (diameter, d) c) PA = PB : radius (r) atau jari-jari lingkaran Selain titik pusat, diameter dan jari-jari lingkaranpun memiliki unsurunsur yang lain. Perhatikan kembali gambar berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
P
.O
A
B
C D CD disebut tali busur. Sisi lengkung CD disebut busur. Daerah yang dibatasi oleh tali busur CD dan busur CD disebut tembereng. Daerah yang dibatasi oleh jari-jari OB dan jari-jari OP serta busur PB disebut juring. 7) Belah Ketupat Belah ketupat merupakan bangun datar segi empat, yang keempat sisisnya sama dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
D
C
A
B
Sifat-sifat belah ketupat : a) Memilki 4 buah sisi/ruas yang sama panjang: AB = BC = CD = DA. b) Dua buah ruas garis yang berhadapan sama panjang: AB=DC, AD=BC c) Memiliki dua macam ukuran diagonal 1 dan diagonal 2 d) Memiliki 2 buah sudut lancip: e) Memiliki 2 buah sudut tumpul:
A= B=
C D
Belah ketupat disebut juga jajargenjang yang semua sisinya sama panjang. 8) Layang-layang Sifat layang-layang :
commit to user a) Memiliki 4 buah ruas garis: AB, BC, CD, dan AD
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 b) Sisi yang berhadapan sama panjang: AB = AD, BC = CD c) Memiliki 2 pasang sudut yang sama besar yaitu sudut tumpul dan sudut lancip:
B=
D,
A=
C
d) Memiliki 2 macam ukuran diagonal 1 dan diagonal 2.
C
B
D d1 d2
A
9) Elips
a
b Bangun datar seperti pada gambar diatas disebut elips. Garis a dan b merupakan sumbu simetri (sumbu lipat). Garis a dan b berpotongan tegak lurus (saling membentuk sudut 90°). Sifat-sifat Elips: a) memiliki sumbu sumetri lipat/ sumbu simetri yang terbentuk dari garis a dan b. b) Garis yang berpotongan tegak lurus membentuk sudut siku-siku (90°). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 e. Pengertian Belajar Ada isu yang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/ materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru di kelas. Dalam buku The Psychology of Learning and Memory (1978), Hintzman dalam Muhibbin Syah, 2009:65 dinyatakan bahwa “ Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior”. Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Slameto (2003: 2) mendifinisikan “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Alex Sobur (2003:221) berpendapat bahwa : “Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, dan perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, akan tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk”. Menurut Mulyono Abdurrahman (2003:28) “Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan antara pendapat ahli yang satu dengan yang lain terdapat kesamaan yang saling mendukung bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu dan lingkungan yang diarahkan pada suatu tujuan sehingga membawa perubahan pada tingkah laku individu tersebut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 f. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran yang dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Gagne dan Bringgs dalam Nyimas Aisyah (2007:1-3) mendefinisikan pembelajaran sebagai “seperangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal”. Menurut Corey dalam Nyimas Aisyah (2007:1-3) pembelajaran adalah “suatu proses di mana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon dan terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subjek khusus dalam pendidikan.” Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik. Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian pembelajaran di atas, pembelajaran adalah proses yang sengaja dikelola untuk mendorong peserta didik menghasilkan respon belajar secara aktif dan berinteraksi dalam situasi tertentu. g. Pengertian Matematika Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique (Prancis), matematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematick/ wikunde (Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari perkataan Yunani, mathematike, yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu to user mempunyai akar kata mathema commit yang berarti pengetahuan atau ilmu. Perkataan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lain yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berfikir). Menurut Johnson dan Rising (Winataputra,1992:120) dalam bukunya mengatakan bahwa “matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada bunyi”. Reys,dkk (Winataputra,1992:120) berpendapat bahwa “matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berfikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat”. James dan James dalam Winataputra (1992:120) didalam kamus matematikanya mengatakan bahwa “matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri”. Berdasarkan beberapa definisi di atas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Matematika adalah ilmu tentang logika, bentuk, susunan, besaran, konsep-konsep aljabar, geometri, kalkulasi penalaran logik dan berhubungan dengan bidang studi lain. h. Pembelajaran matematika Pembelajaran matematika yang dilakukan di sekolah dimaksudkan sebagai proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan
(kelas/sekolah)
yang memungkinkan kegiatan siswa
belajar
matematika di sekolah. Menurut Nyimas Aisyah (2007:1.4) Pembelajaran Matematika adalah guru sebagai salah satu perancang proses, proses yang sengaja dirancang selanjutnya disebut proses pembelajaran, siswa sebagai pelaksanaan kegiatan belajar, dan matematika sekolah sebagai obyek yang dipelajari. Bruner dalam Nyimas Aisyah (2007:1.5) Pembelajaran Matematika adalah pembelajaran yang mempelajari mengenai konsep-konsep dan strukturcommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 struktur matematika yang terdapat di dalam materi, serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana yang memungkinkan siswa mempelajari hubungan antara konsep-konsep dan struktur- struktur matematika. Brunner dalam Nyimas Aisyiah (2007:5) menyatakan, bahwa dalam belajar Matematika ada tiga tahapan yaitu : (1) Enaktif, (2) Ikonik, (3) Simbolik. 1) Enaktif Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlibat langsung dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek. 2) Ikonik Tahap Ikonik yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu pengalaman yang dipresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imaginary), gambar atau diagram yang menggambarkan kegiatan konkret atau situasi konkret pada tahap Enaktif. 3) Simbolik Dalam tahap ini anak memanipulasi simbol-simbol atau lambanglambang objek tertentu. Pembelajaran matematika di SD pada dasarnya berawal dari konkrit ke abstrak dan dari sederhana ke kompleks. Salah satu upaya yang dilakukan oleh guru adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat terjadi proses saling membantu diantara anggota-anggota kelompok untuk memahami konsep-konsep matematika dan memecahkan masalah matematika dengan kelompoknya. Sedangkan penggunaan media dalam pembelajaran matematika sangat menunjang, karena dengan menggunakan media pembelajaran siswa lebih mudah memahami konsep matematika yang abstrak. Untuk itu perlu dikembangkannya proses belajar matematika yang menyenangkan, memperhatikan keinginan siswa, membangun pengetahuan dari commitsuasana to user kelas yang mendukung kegiatan apa yang diketahui siswa, menciptakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 belajar, memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, memberikan kegiatan yang menantang, memberikan kegiatan yang memberi harapan keberhasilan, menghargai setiap pencapaian siswa. Berdasarkan uraian di atas, untuk mempelajari matematika diperlukan peranan guru, kemampuan memilih metode pembelajaran yang tepat agar siswa merasa nyaman, dan mudah serta aktif dan senang belajar matematika. Metode pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan matematika dapat merangsang siswa untuk aktif dan senang dalam mengikuti pelajaran matematika yang selama ini berkesan menakutkan dan membosankan. Sedangkan penggunaan media pembelajaran yang baik dan sesuai dengan materi pelajaran, khususnya matematika dapat menumbuh kembangkan keaktifan dan kreatifitas siswa selama mengikuti pelajaran. Pembelajaran yang selama ini berkesan monoton dan membosankan akan berubah menjadi pembelajaran yang menyenangkan. i. Tujuan Pembelajaran Matematika Tujuan pembelajaran matematika sekolah, khususnya di Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidiyah (MI) agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media yang lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. (Nyimas Aisyah, 2007:1-4) Berdasarkan tujuan matematika di atas, tujuan pembelajaran matematika adalah memberi bekal pada siswa agar to dapat commit usermenggunakan ilmu yang didapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 khususnya matematika untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan matematika dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan pengetahuan dasar matematika agar dapat berguna dan digunakan sebagai bekal belajar di tingkat lebih tinggi. j. Fungsi Pembelajaran Matematika Fungsi
Matematika
adalah
untuk
mengembangkan
kemampuan
berkomunikasi dengan menggunakan simbol dan bilangan serta mengembangkan ketajaman penilaian yang dapat memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari (Asep Jihad, 2008:153). Menurut Cockroft yang dikutip Mulyono Abdurrahman (2003:253). Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : 1) selalu digunakan dalam segi kehidupan, 2) semua bidang studi memerlukan matematika yang sesuai, 3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, 4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, 5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran, keruangan dan fungsi memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Berdasarkan uraian tersebut, bahwa fungsi pembelajaran matematika adalah mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan, menggunakan matematika dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, siswa diharapkan dapat berpikir cermat, kritis, efektif namun tetap logis.
2. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar kooperatif kontruktivis. Hal ini commit terlihattopada user salah satu teori Vigotsky yaitu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 penekanan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran Vigotsky yakni bahwa fase mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul pada percakapan atau kerjasama antara individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi terserap dalam individu tersebut. Implikasi dari teori vigotsky dikehendakinya susunan kelas berbentuk kooperatif. Model Pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan model pengajaran langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk rnengembangkan keterampilan sosial siswa. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep konsep yang sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar akademik, dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Dalam banyak kasus, norma budaya anak muda sebenarnya tidak menyukai siswa siswa yang ingin menonjol secara akademis. Robert Slavin dan pakar lain telah berusaha untuk mengubah norma ini rnelalui penggunaan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan belajar siswa secara bersama dalam suatu kelompok sehingga terjadi interaksi antar siswa dalam kelompoknya untuk memecahkan masalah belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Slavin (2008 : 4) bahwa “Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana siswa akan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran”. Pengelompokan siswa didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu, kebanyakan melibatkan siswa yang berbeda-beda menurut kemampuan, jenis kelamin dan ras (suku). Menurut Sugiyanto (2009:37) “Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar”. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 Johnson dalam Isjoni (2009:16) mengemukakan “cooperative learning is the instructional use of small groups that allows students to work together to maximize their own and each other as learning”. Pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu. Elin Rosalin (2008:111) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran kooperatif (cooperative learning) mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam pembelajaran atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan belajar dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative Learning juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota kelompok. Menurut Lundgren dalam Isjoni (2009:46) keterampilan-keterampilan kooperatif antara lain : Keterampilan kooperatif tingkat awal meliputi: 1) menggunakan kesepakatan; 2) menghargai kontribusi; 3) mengambil giliran dan berbagi tugas; 4) berada dalam kelompok; 5) berada dalam tugas; 6) mendorong partisipasi; 7) mengundang orang lain untuk berbicara; 8) menyelesaikan tugas pada waktunya; dan 9) menghormati perbedaan individu. Keterampilan kooperatif tingkat menengah meliputi: 1) menunjukkan penghargaan dan simpati; 2) mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima; 3) mendengarkan dengan aktif; 4) bertanya; 5) membuat ringkasan; 6) menafsirkan; 7) mengatur dan mengorganisir; 8) menerima, tanggung jawab; 9) mengurangi ketegangan. Keterampilan kooperatif tingkat mahir meliputi: 1) mengelaborasi; 2) memeriksa dengan cermat; 3) menanyakan kebenaran; 4) menetapkan tujuan; 5) berkompromi. Jadi model pembelajaran kooperatif mempunyai 3 komponen yaitu keterampilan yaitu keterampilan kooperatif tingkat awal, tingkat menengah dan tingkat mahir. Masing-masing dari keterampilan tersebut memiliki tahap-tahapan commit to user yang digunakan dalam pengajaran model kooperatif di kelas.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 b. Elemen-elemen Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Lie dalam Sugiyanto 2008:38, elemen-elemen yang perlu ditanamkan pada diri siswa agar model pembelajaran kooperatif lebih efektif adalah sebagai berikut: “1) Saling ketergantungan positif, 2) Interaksi tatap muka, 3) Akuntabilitas individu, 4) Keterampilan menjalin hubungan”. Elemen-elemen
tersebut
dijelaskan
pada
siswa
agar
tercipta
ketergantungan yang positif baik dari guru maupun siswa. Dalam hal ini guru menciptakan suasana yang mendorong siswa agar saling membutuhkan satu sama lain. Adanya interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat saling bertukar pendapat. Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individual inilah yang dimaksud dengan akuntabilitas individual. Sedangkan Keterampilan yang dapat menjalin hubungan sosial meliputi: tenggang rasa, sopan dengan teman, mengkritik ide bukan mengkritik teman, berpikir logis, mandiri, dan tidak mendominasi teman. c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran
kooperatif
disusun
dalam
sebuah
usaha
untuk
meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama siswa yang berbeda latar belakangnya. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah. Menurut Isjoni (2009:21) tujuan utama pembelajaran kooperatif adalah “agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok”. Eggen dan Kauchak dalam Trianto 2007:42, mengemukakan bahwa commit to user “pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk menccapai tujuan bersama”. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah. Model pembelajaran kooperatif sendiri dikembangkan untuk mencapai beberapa tujuan pembelajaran yang dirangkum Ibrahim dalam Isjoni (2009:27) adalah: 1) Hasil belajar akademik. 2) Penerimaan terhadap perbedaan individu. 3) Pengembangan keterampilan sosial. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dalam penerapan model kooperatif adalah agar peserta didik memperoleh pengetahuan dari sesama temannya dengan pendapat masing-masing siswa dalam kelompok. d. Model-Model Pembelajaran Kooperatif Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang diterapkan (Sugiyanto, 2009:44) model tersebut adalah: 1) Student Team Achievement Division (STAD) STAD adalah salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran. Menurut Sugiyanto (2008:42) STAD merupakan metode yang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode ini digunakan untuk mengajarkan materi informasi akademik baru kepada siswa baik melalui penyajian verbal maupun tertulis. Pada proses pembelajarannya, model kooperatif tipe STAD melalui lima langkah yaitu: a) penyajian materi b) kegiatan kelompok c) tes individual d) perhitungan skor perkembangan individu e) pemberian penghargaan kelompok (Slavin dalam Isjoni, 2009: 51).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 2) Jigsaw Jigsaw merupakan teknik pembelajaran yang memungkinkan guru memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa dalam mengaktifkan skemata agar pembelajaran menjadi lebih bermakna. Model jigsaw dapat digunakan secara efektif di tiap siswa yang memungkinkan siswa mendapatkan keterampilan akademis dari pemahaman, membaca maupunketerampilan kelompok untuk belajar bersama. 3) Group Investigation (GI) Pada model ini siswa dibagi dalam kelompok yang dibentuk berdasarkan pada perkawanan atau berdasarkan keterkaitan sebuah materi. Metode GI menuntut
siswa untuk
dapat
memiliki
kemampuan
yang baik
dalam
berkomunikasi maupun keterampilan proses memiliki kelompok (group process skills). Pelaksanaan pembelajarannya yakni: siswa memilih subtopik yang akan dipelajari dan topik biasanya ditentukan oleh guru, selanjutnya siswa dan guru merencanakan tujuan, langkah-langkah belajar dan materi yang dipilih. Kemudian siswa belajar dengan berbagai sumber, setelah pembelajaran selesai siswa menganalisis, menyimpulkan, dan membuat kesimpulan untuk mempresentasikan hasil belajar mereka di depan kelas. 4) Metode Struktural Meskipun memiliki kesamaan dengan metode lainnya, metode struktural menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Struktur-struktur Kagan ini menghendaki agar siswa bekerja sama saling bergantung dalam kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Beberapa teknik dari metode struktural antara lain : mencari pasangan, bertukar pasangan, berkirim soal. e. Perbedaan
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Dengan
Model
Pembelajaran Konvensional. Dalam pembelajaran konvensional atau pembelajaran tradisional juga dikenal belajar kelompok (Sugiyanto, 2009:42). Namun ada beberapa perbedaan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 antara
kelompok
belajar
kooperatif
dengan
kelompok
belajar
konvensional/tradisional, yaitu: Tabel1 Perbedaan Kelompok Belajar Model Pembelajaran Kooperatif dan Kelompok Belajar Model Pembelajaran Konvensional. Kelompok belajar model pembelajaran kooperatif 1. Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu, dan saling memberikan motivasi 2. Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok
3.
4.
5.
6.
7.
Kelompok belajar model pembelajaran konvensional Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok sedangkan yang lain hanya pasif saja Kelompok belajar heterogen, baik Kelompok belajar biasanya heterogen dalam kemampuan akademis, jenis kelamin, ras, etnik dan sebagainya Pimpinan kelompok dipilih secara Pimpinan kelompok sering ditentukan demokratis atau bergilir agar setiap oleh guru atau kelompok dibiarkan anggota kelompok mendapat untuk memilih pemimpinnya dengan pengalaman cara masing-masing Keterampilan sosial yang Keterampilan sosial sering tidak diperlukan dalam kerja gotong diajarkan secara langsung royong seperti kepemimpinan, berkomunikasi, dan mengelola konflik secara langsung Pada saat belajar kooperatif Pemantauan melalui observasi dan berlangsung, guru terus melakukan intervensi sering dilakukan guru pada pemantauan melalui observasi dan saat belajar kelompok sedang melakukan intervensi jika terjadi berlangsung masalah dalam kerja sama kelompok Penekanan tidak hanya pada Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga terselesainya tugas hubungan interpersonal
f. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Metode pembelajaran STAD (Student Team Achievement Division) commit to user Pencapaian Tim Siswa. STAD secara harfiah dapat diartikan sebagai Pembagian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 adalah salah satu metode dari pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Slavin. Metode pembelajaran ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator belajar dan betugas menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi peserta didik, sedangkan peserta didik bekerja sama dalam kelompoknya dalam memecahkan masalah. Slavin (1995:71) “STAD is one of the simplest of all cooperative learning methods, and is a good model to begin with for teachers who are new to the cooperative approach”. Menurut Slavin STAD adalah metode pembelajaran yang sederhana, model pendekatan ini juga sangat bagus digunakan untuk guru yang masih baru/ pemula. Cucu Suhana (2009:44) berpendapat bahwa “STAD ( Student Teams Achievement Divisions ) merupakan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok kecil”. Pengertian STAD yang lain adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan sintaks : pengarahan, buat kelompok heterogen (4-5 orang), diskusikan bahan belajar-LKS-modul secara kolaboratif, sajian-presentasi kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individu dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward. (Elin Rosalin, 2008:118) Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa STAD adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan bersama. g. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Sugiyanto (2009:44) menyatakan bahwa, “para guru menggunakan metode STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa”. Dalam metode STAD terdapat beberapa langkah yaitu : 1) Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan (tinggi, sedang, rendah). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 2) Tiap anggota tim menggunakan lemmbar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim. 3) Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu sekali guru mengevaluasi untuk menguasai penguasaan mereka terhadap bahan akademik yang telah dipelajari. 4) Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang merai prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan. Kadang-kadang beberapa atau semua tim memperoleh penghargaan jika mampu meraih suatu kriteria atau standar tertentu. (Sugiyanto, 2009:44-45) Slavin dalam Isjoni 2009:51, pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima tahapan utama sebagai berikut;” 1) tahap penyajian materi, 2) tahap kegiatan kelompok, 3) tahap tes individual, 4) tahap perhitungan skor perkembangan individu, 5) tahap pemberian penghargaan kelompok”. Tahap penyajian materi guru memulai dengan menyampaikan indikator yang harus dicapai dan memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari. Kemudian siswa diberikan lembar tugas yang akan diselesaikan bersama kelompoknya pada tahap kegiatan kelompok. setelah itu diadakan tes individu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar yang telah dicapai. Tahap pemberian penghargaan kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah anggota kelompok. Menurut Ibrahim dalam Trianto 2007: 54, langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas enam langkah atau fase. Adapun Fase–fase dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD tersajikan dalam tabel 2 berikut ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 Tabel 2 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Fase
Kegiatan Guru
Fase 1
Menyampaikan semua tujuan pelajaran
Menyampaikan tujuan dan memotivasi yangingin dicapai pada pelajaran tersebut siswa
dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2
Menyajikan
Menyajikan/menyampaikan informasi
dengan jalan mendemonstrasikan atau
informasi
kepada
siswa
lewat bacaan. Fase 3
Menjelaskan kepada siswa bagaimana
Mengorganisasikan
siswa
dalam caranya membentuk kelompok belajar dan
kelompok-kelompok belajar
membantu
setiap
kelompok
agar
melakukan transisi secara efisien. Fase 4
Membimbing kelompok-kelompok belajar
Membimbing
kelompok
bekerja
dan pada saat mereka mengerjakan tugas
belajar
mereka.
Fase5
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi
Evaluasi
yang
telah
kelompok
diajarkan/masing-masing mempresentasikan
hasil
kerjanya. Fase 6
Mencari cara-cara untuk menghargai baik
Memberikan penghargaan
upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Pada perhitungan skor perkembangan individu dalam tim dan ketentuan penghargaan dalam kelompok dapat dihitung dengan menggunakan tabel 3 dan tabel 4 berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
Tabel 3 Ketentuan Skor Perkembangan pada Evaluasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD No 1 2 3 4 5
Keterangan lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 10 poin sampai 1 poin di bawah skor dasar Skor awal sampai 10 poin di atas skor dasar. Lebih dari 10 poin di atas skor dasar. Nilai sempurna ( tidak berdasarkan skor awal).
Skor 5 poin 10 poin 20 poin 30 poin 40 poin (Isjoni 2010 : 53)
Tabel 4 Ketentuan Penghargaan Kelompok pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Skor rata-rata tim Kelompok dengan skor rata-rata 15 poin Kelompok dengan skor rata-rata 20 poin Kelompok dengan skor rata-rata 25 poin
Penghargaan Tim baik Tim hebat Tim super (Isjoni 2010 : 54)
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan antara pendapat ahli yang satu dengan yang lain terdapat kesamaan bahwa Pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki tahapan/langkah-langkah, yaitu : penyajian materi, dibentuk kerja kelompok, diadakan tes individu, penghitungan skor kelompok, dan pemberian penghargaan kelompok. Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa, seperti halnya model pembelajaran koopertaif tipe STAD dapat memaksimalkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi bangun datar sehingga prestasi belajar siswa juga akan meningkat. Selain itu, pemilihan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang diterapkan dalam pembelajaran bangun datar karena STAD merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Sehingga metode ini cocok commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 digunakan oleh guru yang baru pertama kali akan menggunakan model pembelajaran kooperatif. h. Kekurangan dan Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Setiap metode pembelajaran tidak ada yang sempurna. Masing- masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihan dari metode STAD antara lain : 1) Siswa dan guru mendapatkan kemudahan untuk memahami materi pelajaran; 2) Siswa secara kooperatif dapat menyelesaikan pokok-pokok materi yang dipelajari; 3) Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan adanya kerja sama semua unsur yang ada dalam kelas; 4) Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam berdiskusi dan menyelesaikan tugas. Beberapa kelemahan dari metode STAD adalah; 1) Apabila ada siswa yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya, maka siswa tersebut kurang bisa bekerjasama dalam memahami materi; 2) Ada siswa yang kurang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam kelompok belajar; 3) Apabila ada anggota kelompok malas, maka usaha kelompok dalam memahami materi maupun untuk memperoleh penghargaan kelompok tidak berjalan sebagai mana mestinya.
B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Nita Praniyati 2009/2010 dalam skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghitung Pecahan Pada Siswa Kelas V SDN 01 Macanan Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil dari penelitian ini adalah Prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I menunjukkan angka sebesar 63,33% (19 siswa dari jumlah 30 siswa tuntas dalam belajarnya) dan pada siklus II prosentase ketuntasan sebesar 80% (24 siswa dari jumlah 30 siswa tuntas dalam belajarnya. Dengan demikian terdapat peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II. 2. Penelitian Joko Nugroho 2009/ 2010 dalam skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Melalui commit to user Pembelajaran Kooperatif Metode STAD Kelas IV SDN 3 Sangub Kecamatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif metode STAD dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika. Hal ini terbukti pada hasil kuis siklus I 73,33% siswa mencapai nilai KKM (65), sedangkan siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat menjadi 86,67%.
C. Kerangka Berpikir Pada kondisi awal, penguasaan bangun datar siswa rendah pada pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan cara mengajar yang konvensional dan apabila menggunakan metode diskusi, guru masih menerapkan diskusi kelompok konvensional-tradisional pada saat pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar. Pemilihan metode yang tepat dapat meningkatkan penguasaan bangun datar pada pembelajaran matematika. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk penguasaan bangun datar pada pembelajaran matematika adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD sendiri merupakan pembelajaran yang memandang keberhasilan individu diorientasikan dalam keberhasilan kelompok. Dalam hal ini, siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan, dan siswa berusaha keras membantu dan mendorong pada temantemannya untuk bersama-sama berhasil dalam belajar. Siswa bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab atas pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model ini menekankan pada tujuan dan keberhasilan kelompok yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mempelajari apa yang diajarkan. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan siswa akan tertarik sehingga dapat meningkatkan penguasaan bangun datar pada pembelajaran matematika khususnya dalam sifat-sifat bangun datar. Dari pemikiran di atas dapat digambarkan kerangka pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
Kondisi Awal
Tindakan
Belum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kelebihan tipe ini antara lain : membantu siswa mempelajari isi materi, Siswa yang lambat berfikir dapat dibantu .
Penguasaan konsep bangun datar rendah.
Siklus I
Siklus II
Penguasaan konsep bangun datar dengan menerapkan model pembelajara n kooperatif tipe STAD meningkat.
Kondisi Akhir
Gambar Bagan 1. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah, kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka peneliti dapat merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan penguasaan bangun datar pada siswa kelas V SDN Ngreco 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngreco 05 Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. SD Negeri Ngreco 05 terletak di Dusun gabeng, Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian dilakukan pada tahun pelajaran 2010/2011. Alasan memilih lokasi di SD Negeri Ngreco 05 sebagai berikut : a. Ingin meningkatkan penguasaan bangun datar kelas V pada mata pelajaran Matematika pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. b. SDN Ngreco 05 yang di gunakan untuk penelitian lokasinya mudah dijangkau dan jaraknya tidak jauh dari rumah peneliti ± 700 m. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2010/2011 dimulai bulan Pebruari sampai dengan bulan Mei 2011. Sebelum diadakan penelitian perlu ada persiapan antara lain pembuatan proposal dan perijinan, hal ini dilaksanakan pada bulan Pebruari hingga awal bulan Maret. Untuk pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan pada minggu kedua dan ketiga bulan Maret, tepatnya tanggal 11 Maret 2011 dan 15 Maret 2011. Sedangkan untuk pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada minggu ketiga dan keempat bulan Maret, tepatnya tanggal 18 Maret 2011 dan 22 Maret 2011. Untuk lebih jelasnya jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :
commit to user 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 Tabel 5 Jadwal Penelitian No
Kegia tan
Bulan Pebruari
Maret 2011
April 2011
Mei 2011
2011 1 2 1.
3 4 1
2 3 4
1
2 3 4
1
2
3 4
Persiapan a. Pembu atan proposal b. Pembu atan instrumen c. Perizin an
2.
Pelaksanaan a. Siklus I b. Siklus II
3.
Penyusunan Laporan/revisi Pelaporan
4.
Ujian Skripsi
5.
Penggandaan, penjilidan dan pengiriman laporan
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas V SDN Ngreco 05 Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo Tahun ajaran 2010 / 2011 berjumlah 16 anak, terdiri dari 11 siswa laki-laki 5 perempuan, dan guru kelas V. commitdan to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 Penguasaan bangun datar yang harus dikuasai siswa meliputi sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat, layang-layang dan elips. C. Sumber Data Jenis data yang digunakan ada tiga yaitu data yang berhubungan dengan proses, dampak tindakan yang dilakukan dan data yang digunakan sebagai dasar menilai keberhasilan tindakan yang akan dilakukan. Data yang berhubungan dengan proses berupa data tentang peningkatan penguasaan bangun datar pada mata pelajaran matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu : sumber data primer dan sekunder. Menurut St.Y Slamet dan Suwarto (2007 : 38) “sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Dalam penelitian ini sumber data primer yang dapat dimanfaatkan antara lain : 1. Informasi data dari nara sumber yang terdiri siswa kelas V serta wali kelas V SD Negeri Ngreco 05. 2. Data nilai akademik mata pelajaran matematika pada materi sifat-sifat bangun datar kelas V SD Negeri Ngreco 05. 3. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran matematika kelas V SD Negeri Ngreco 05. D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian diperlukan alat atau metode untuk mendapatkan data yang tepat dan obyektif. Penetapan metode pengumpulan data di samping berdasarkan tujuan penelitian yang akan dicapai juga berdasarkan kebutuhan sumber data. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi Observasi
atau
pengamatan digunakan untuk mengoptimalkan commit to user kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40 kebiasaan , dan sebagainya (St.Y. Slamet dan Suwarto. 2007 : 44). Observasi yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah observasi langsung dan partisipasi agar hasilnya seobyektif mungkin. Observasi langsung terhadap obyek yang diteliti, sedangkan observasi partisipatif yaitu pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi obyek yang diteliti. Observasi dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri Ngreco 05 Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo untuk mengetahui situasi dan perkembangan dalam proses belajar mengajar mata pelajaran matematika dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division). Dalam penelitian ini yang dijadikan data observasi adalah keaktifan siswa selama pembelajaran dan kegiatan guru saat melaksanakan pembelajaran. 2. Wawancara Sumber data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah berupa manusia yang dalam posisi sebagai nara sumber (informan). Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data itu maka diperlukan teknik wawancara. Teknik penelitian ini adalah cara mengumpulkan data yang mengharuskan seorang peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan atau tatap muka dengan sumber data, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi sengaja dibuat untuk keperluan tersebut. Wawancara dalam penelitian kualitatif pada umunya dilakukan secara tidak terstruktur atau sering disebut teknik wawancara mendalam (St.Y. Slamet dan Suwarto. 2007 : 49). Dalam wawancara ini dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat “open-ended” dan mengarah pada kedalaman informasi.Dalam penelitian ini data yang diambil adalah wawancara terhadap siswa untuk mengetahui keadaan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan, serta wawancara guru untuk mengetahui keadaan kelas dan pembelajaran sebelum dan sesudah tindakan. Untuk mendukung penggunaan teknik pengumpulan data maka diperlukan alat pengumpulan data. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain adalah lembar observasi, lembar kerja siswa, lembar evaluasi / kuis. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 3. Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data tertulis, yaitu hasil ulangan harian. Kegiatan ini selain untuk mencatat semua dokumen dan arsip, juga untuk mendapatkan gambaran secara lengkap tentang dokumen tersebut. St.Y. Slamet dan Suwarto (2007 : 52) menyatakan bahwa dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Dokumen dapat berupa bahan tulis atau film. Dalam penelitian ini yang diambil sebagai data dokumentasi adalah hasil evaluasi atau kuis dan foto kegiatan saat penelitian ini berlangsung. E. Validitas Data Di dalam penelitian diperlukan adanya validitas data, maksudnya adalah semua data yang dikumpulkan hendaknya dapat mencerminkan apa yang sebenarnya diukur atau diteliti. Data yang telah berhasil digali , dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian harus diusahakan kebenarannya. Untuk menjamin dan menguji kesahihan data yang digunakan, maka validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik validitas isi dan trianggulasi data. 1. Validitas isi, sebuah tes dikatakan memiliki isi apabila di dalam nya mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi dan isi pelajaran yang diberikan guru. Pada penelitian ini data yang diukur menggunakan validitas isi yaitu tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan penguasaan bangun datar siswa dengan materi yang diajarkan di kelas V, maka pada penyusunan dilakukan dengan cara merinci kurikulum atau materi pelajaran. Oleh karena itu materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering disebut validitas kurikuler. 2. Trianggulasi Data ( sumber ) dengan cara mengumpulkan data sejenis dari sumber berbeda. Dengan teknik ini di harapkan dapat memberikan informasi yang lebih tepat sesuai keadaan siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 F. Analisis Data Agar hasil penelitian terwujud sesuai dengan tujuan, maka dalam menganalisis data peneliti menggunakan model interaktif Milles dan Hubberman. Kegiatan pokok analisis model ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. Adapun rincian model ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Reduksi Data Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selajutnya direduksi. Reduksi yaitu proses proses pemilihan dan penyederhanaan data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan dengan cara sedemikian sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. 2. Penyajian Data Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam penyajian ini dapat dilakukan melalui berbagai macam cara visual misalnya gambar, grafik, chart nerwork, diagram, matrik, dan sebagainya. 3. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi Hasil dari data-data yang telah didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan serta diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga kesimpulan-kesimpulan juga dapat diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil dari laporan penelitian. Sedang kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat diuji kebenarannya, kekokohannya merupakan validitasnya (Milles dan Huberman, 1992: 16-20). Bagan yang menjelaskan tentang teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar bagan 2. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
Pengumpulan data
Penyajian data
Reduksi data Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/Verifikasi
Gambar 2. Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif (Milles dan Huberman, 1992:20)
G. Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator kinerja adalah: apabila 80% dari jumlah siswa kelas V mencapai nilai KKM, sedangkan nilai KKM untuk mata pelajaran matematika adalah 64,00. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan merupakan gambaran secara lengkap mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Prosedur penelitian mecakup tahap-tahap: (1) pengembangan fokus masalah penelitian, (2) perencanaan tindakan, (3) pelaksanaan tindakan, (4) observasi, (5) analisis dan refleksi, (6) perencanaan tindak lanjut. 1. Pengembangan Fokus Masalah Penelitian Untuk mengembangkan fokus masalah, dilakukan pembelajaran yang aktual di kelas dengan menggunakan perencanaan yang disusun oleh guru pelaksana maupun secara kolaborasi. Dari sini, peneliti dapat memperoleh data tentang kondisi awal siswa. Data-data lain juga dapat dikembangkan baik commityang to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 berasal dari guru, siswa, bahan ajar, interaksi pembelajaran, hasil belajar, media dan sebagainya. 2. Perencanaan Tindakan Perencanaan-perencanaan yang perlu dipersiapkan untuk tindakan perbaikan adalah: (1) Menyusun skenario pembelajaran. Dalam skenario pembelajaran berisikan langkah-langkah yang dilakukan guru, bentuk-bentuk yang dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang telah direncanakan; (2) Mempersiapkan fasilitas-fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan; (3) Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai proses dari hasil tindakan perbaikan. 3. Pelaksanaan Tindakan Setelah direncanakan dengan baik, tindakan perbaikan dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan, tindakan perbaikan tersebut disertai dengan observasi. 4. Observasi Pada observasi ini, dilakukan perekaman mengenai segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan dengan menggunakan blangko pengamatan/ lembar observasi. 5. Analisis dan Refleksi Pada
tahap
analisis
data
yang
dilakukan
adalah
menyeleksi,
menyederhanakan, memfokuskan, mengabstrasikan, mengorganisasikan data secara sistematik dan rasional. Hasil analisis kemudian direfleksi, yakni dikaji apa yang telah dan/atau tidak terjadi. Apa yang telah dihasilkan atau dituntaskan oleh tindakan perbaikan. Hasil refleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah lanjut dalam rangka mencapai tujuan penelitian tindakan kelas, apakah penelitian ini akan dilanjutkan atau di hentikan. 6. Perencanaan tindak Lanjut Masalah yang diteliti diperkirakan belum tuntas hanya dengan satu siklus, maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan perbaikan pada siklus II dirancang berdasarkan pada hasil analisis dan refleksi commitprosedur to user yang sama, penelitian tindakan dari observasi pada siklus I. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 kelas dilanjutkan pada siklus berikutnya apabila masalah yang diteliti belum tuntas pada siklus II. Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada gambar bagan 3 di bawah ini : Masalah Tindakan I
Rencana I Siklus I Refleksi I
Observasi I
Rencana II
Tindakan II Siklus II
Refleksi II
Observasi II
Masalah terselesaikan Gambar bagan 3. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa prosedur rencana tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Siklus I a. Rencana Tindakan Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Juga menyiapkan alat dan media pembelajaran serta Penyusunan alat-alat evaluasi tindakan berupa: soal, instrumen observasi proses pembelajaran afektif dan psikomotorik siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian. Tindakan yang ditempuh adalah belajar kelompok dengan metode STAD untuk menyelesaikan beberapa soal yang berhubungan dengan bangun datar. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 c. Observasi Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Guru mencatat kegiatan belajar anak didiknya dalam mengerjakan soal tugas kelompok maupun kuis secara individu. d.
Refleksi Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data
kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Evaluasi atau penilaian untuk menilai hasil atau dampak pembelajaran kooperatif yang akan dilaksanakan pada akhir silklus I. Sasaran dari evaluasi ini adalah 80% peserta didik dapat mencapai KKM (64) dalam pengerjaan soal yang berhubungan dengan bangun datar. Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa sasaran belum tercapai, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II.
2. Siklus II a. Rencana Tindakan Dalam rencana tindakan ini adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Juga menyiapkan alat dan media pembelajaran serta Penyusunan alat-alat evaluasi tindakan berupa: soal, instrumen observasi proses pembelajaran afektif dan psikomotorik siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah mengadakan belajar kelompok dengan metode STAD dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan bangun datar. c. Observasi Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus II. Guru mencatat kegiatan belajar anak didiknya dalam mengerjakan soal tugas kelompok maupun kuis secara individu. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 d. Refleksi Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data kaitannya dengan indikator kinerja siklus II. Sasaran pada siklus II adalah adanya peningkatan hasil evaluasi terhadap KKM (64) yang telah ditentukan dalam penguasaan bangun datar. Apabila hasil evaluasi pada siklus ini menunjukkan bahwa sasaran telah tercapai maka penelitian dihentikan, namun bila sasaran pada siklus ini belum tercapai, maka perlu diadakan siklus berikutnya sampai penguasaan bangun datar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011 meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam Deskripsi Lokasi Penelitian akan dibahas tentang Tinjauan Historis, Letak Geografis, Keadaan Personil, dan Keadaan Siswa Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05. a. Tinjauan Historis SD Negeri Ngreco 05 Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. SD Negeri Ngreco 05 berdiri pada tahun 1983. Ketika berdiri memiliki Nomor Statistik Sekolah (NSS) 101031101043. Saat ini SD Negeri Ngreco 05 merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus VI Mars yang berada di wilayah kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. b. Letak Geografis SD Negeri Ngreco 05 Secara geografis Sekolah Negeri Ngreco 05 berada di wilayah Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, tepatnya terletak di dusun Gabeng desa Ngreco. Letak Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 berada di tengah pemukiman penduduk. Di sebelah utara berdekatan dengan SDN Ngreco 01. Sebelah barat dan selatan berbatasan dengan rumah penduduk, sedangkan di sebelah timur sekolahan berbatasan dengan perkebunan warga sekitar. Desa Ngreco tempat lokasi SD Negeri Ngreco 05 berbatasan dengan desa yang lain. Sebelah timur berbatasan dengan desa Nglengkong Kecamatan Weru, sebelah selatan berbatasan dengan desa Ngadisari Kecamatan Weru. Jarak Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 dengan Kantor UPT Diknas Kecamatan Weru adalah ± 800 m. Letaknya berada di pinggir jalan raya sehingga terjangkau dengan kendaraan umum. Untuk wilayah kecamatan Weru, Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 merupakan salah satu Sekolah Dasar yang berada di wilayah pemukinan penduduk. Sehingga jarak rumah siswa dengan sekolahan tidak begitu jauh. commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 c. Keadaan Personil SD Negeri Ngreco 05 Tahun pelajaran 2010/2011 Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 dipimpin oleh seorang kepala sekolah, lima belas guru dan seorang penjaga sekolah. Lima belas guru tersebut terdiri dari tujuh guru tetap atau guru PNS ( lima guru kelas, seorang guru agama Islam dan seorang guru Olah Raga) dan tujuh orang guru WB (Wiyata Bakti). Untuk kelancaran program-program sekolah dan semakin meningkatnya mutu pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, maka segenap komponen pengelola sekolah, baik kepala sekolah, komite sekolah, guru maupun karyawan senantiasa melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan yang tertuang dalam program kerja yang telah direncanakan pada setiap awal tahun pelajaran. Mekanisme kerja segenap komponen pengelola Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 tersebut berada dibawah koordinasi dan pengawasan kepala sekolah. d. Keadaan Siswa Sekolah Dasar Negeri Ngreco 05 Pada tahun pelajaran 2010/2011, jumlah keseluruhan siswa SD Negeri Ngreco 05, Kecamatan Weru adalah delapan puluh delapan siswa. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut : kelas I sebanyak lima belas siswa, kelas II sebanyak dua belas siswa, kelas III sebanyak tujuh belas siswa, kelas IV sebanyak sepuluh siswa. Siswa SD Negeri Ngreco 05 yang berjumlah delapan puluh delapan siswa semuanya memeluk agama Islam. Latar belakang pekerjaan orang tua siswa sebagian besar adalah petani, karena sebagian besar daerah desa Ngreco adalah lahan pertanian dan perkebunan. Letak SD Negeri Ngreco 05 yang jauh dari daerah perkotaan tidak menjadikan siswa tertinggal dibandingkan dengan siswa dari SD dekat perkotaan, terutama dalam bidang teknologi. 2. Deskripsi Permasalahan Penelitian Deskripsi Permasalahan Penelitian membahas tentang deskripsi kondisi awal, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II dan hasil penelitian. a. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti commit user mengetahui keadaan nyata yang melakukan kegiatan survey dengan tujuantountuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 ada di lapangan. Proses ini dilakukan melalui observasi dan tes awal pelajaran matematika pokok bahasan sifat-sifat bangun datar di kelas V SD Negeri Ngreco 05 Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo, dengan hasil awal antara lain: guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi pelajaran, kegiatan pembelajaran kurang aktif, guru tidak menyiapkan media yang bervarisi dalam menjelaskan materi pelajaran. Permasalahan yang ditemui pada diri siswa yaitu: siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pelajaran, siswa kurang memperhatikan penjelasan dan tugas dari guru, siswa masih banyak yang takut untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru. Dari hasil evaluasi awal sebelum diterapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar menunjukan penguasaan siswa masih rendah. Hal ini terbukti dari enam belas siswa hanya 25% atau empat siswa yang mendapatkan nilai diatas batas KKM (64), sedangkan sisanya ada 75% atau ada dua belas siswa yang nilainya di bawah KKM. Fakta hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar siswa mendapatkan nilai rendah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa dalam penguasaan sifat-sifat bangun datar
masih kurang, maka perlu
ditingkatkan. 1) Nilai kognitif siswa Berdasarkan data nilai yang diperoleh pada tes awal/pra siklus dapat dibuat tabel frekuensi seperti tabel 6 berikut: Tabel 6 Frekuensi nilai awal siswa No 1. 2. 3. 4.
Nilai 31-40 41-50 51-60 61-70 JUMLAH
Frekuensi 5 4 3 4 16
commit to user
Persentase 31,25% 25% 18,75% 25% 100%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 Berdasarkan tabel 5 tentang frekuensi nilai awal siswa dalam penguasaan sifat-sifat bangun datar (data terlampir) dapat digambarkan grafik pada gambar 4 di bawah ini:
FREKUENSI
6 5
4 3 2 1 0 35,5
45,5
55,5
65,5
NILAI Gambar 4. Grafik Nilai Awal Siswa Sebelum Tindakan
Berdasarkan data hasil tes awal pada lampiran dapat disimpulkan hasil tes awal seperti pada tabel 7 berikut : Tabel 7 Hasil Tes Pra Siklus Keterangan Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata nilai Siswa belajar tuntas
Tes Awal 40 65 52,18 25%
Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa, diperoleh nilai rata-rata kemampuan awal siswa kelas V dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan sifat-sifat bangun datar matematika yaitu 52,18. Dari hasil rata-rata nilai siswa tersebut ternyata masih di bawah nilai rata-rata yang diinginkan dari pihak guru, sekolah dan peneliti yaitu 64. Besarnya prosentase siswa tuntas belajar yaitu 25%, commit to user atau sejumlah empat siswa. Sedangkan ketuntasan siswa diharapkan mencapai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 lebih dari 80%. Dari hasil analisis tes awal tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan sifat-sifat bangun datar matematika. 2) Nilai afektif siswa Dari hasil observasi diperoleh data afektif siswa : a) Siswa kurang memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru. b) Sebagian siswa belum membantu teman dalam kelompok. c) Siswa kurang dalam menghargai teman dalam kegiatan diskusi. d) Sebagian siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman. e) Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan. Dari hasil di atas di peroleh rata-rata nilai afektif siswa pada pra tindakan yaitu 50. 3) Nilai psikomotorik siswa Dari hasil observasi diperoleh data awal psikomotorik siswa : a) Siswa
kurang
terampil
dalam
menyiapkan
bahan
dalam
kegiatan
pembelajaran. b) Siswa kurang terampil dalam menggunakan alat peraga dalam kegiatan diskusi. c) Sebagian siswa melakukan diskusi dengan benar. d) Sebagian siswa mencatat hasil diskusi dengan benar. e) Masih banyak siswa belum dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar sesuai dengan materi. Dari hasil di atas di peroleh rata-rata nilai psikomotorik siswa pada pra tindakan yaitu 50,80. Berdasarkan hasil tersebut di atas dapat disimpulkan sementara bahwa penguasaan materi sifat-sifat bangun datar siswa kelas V SDN Ngreco 05 masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai siswa yang sejumlah 75 % siswa masih dibawah KKM yang telah ditetapkan. Dan juga dari hasil observasi afektif dan psikomotorik siswa masih sangat kurang aktif dan terampil dalam kegiatan pembelajaran. Dari hasil tersebut memberikan indikasi bahwa siswa masih belum commit to user begitu paham pada beberapa indikator belajar materi sifat-sifat bangun datar.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 Untuk mengupayakan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan maka peneliti dan guru kelas V mengadakan kerjasama untuk mengadakan penelitian tindakan kelas. Pada pelaksanaannya peneliti bertindak sebagai pengajar dan guru kelas V sebagai observer. b. Deskripsi Siklus I Deskripsi data tindakan siklus I terdiri dari paparan data perencanaan, data tindakan, data observasi dan data refleksi. 1) Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dilaksanakan sebagai awal untuk melakukan tindakan pada kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah persiapan peneliti dalam tahap perencanaan antara lain adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang kemudian didiskusikan dengan guru kelas V. Selain itu perlu disiapkan media, membuat lembar observasi afektif, psikomotorik siswa serta lembar observasi guru, dan bahan diskusi yang akan digunakan dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar. Pelaksanaan tindakan siklus I disepakati untuk dilaksanakan menjadi dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan alokasi waktunya 2x 35 menit yaitu pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2011 dan hari Selasa tanggal 15 Maret 2011. Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi bangun datar terutama dalam penguasaan sifat-sifat bangun datar matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompetensi Dasar
: 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Indikator
:
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat. Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat. 2) Pelaksanaan Tindakan Dalam siklus I ini dibagi menjadi dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan kedua membahas tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat serta penerapannya
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Pelaksanaan
pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, adapun langkahlangkahnya sebagai berikut: a) Pertemuan Pertama Dalam pelaksanaan tindakan dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, inti dan penutup. Kegiatan awal di sini adalah sebelum pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian apersepsi. Apersepsi yang dilakukan adalah siswa diajak menyanyikan lagu bangun datar yang diciptakan oleh guru (peneliti). Setelah bernyanyi bersama-sama guru memberikan pertanyaan tentang macam-macam bangun datar. Siswa memberikan contoh benda bangun datar yang ada di dalam kelas. Sedangkan kegiatan intinya adalah menjelaskan materi mengenai sifatsifat bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang. Materi ditayangkan dengan LCD untuk memudahkan dan agar siswa menjadi lebih tertarik. Siswa melakukan demonstrasi dengan membuat bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang menggunakan kertas lipat berwarna yang disediakan oleh guru. Kemudian siswa mencari informasi tentang bangun datar dengan cara mengukur panjang sisi-sisinya dan mengukur besar sudutnya. Setelah penyampaian materi cukup, siswa dibentuk menjadi 4 kelompok dan masing-masing kelompok anggotanya 4 orang. Kelompok dibuat secara heterogen, jadi setiap kelompok beranggotakan siswa perempuan dan laki-laki. Masing-masing kelompok membuat nama untuk kelompoknya sesuai dengan kesepakatan bersama. Mereka berkolaborasi untuk mengerjakan LKPD yang diberikan guru tentang sifat-sifat commit to user bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang. Guru membimbing
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 jalannya
diskusi.
Setelah
selesai
perwakilan
masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil diskusi yang telah dibahas. Guru memberikan umpan balik atau pemantapan terhadap materi yang telah dipelajari, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Kegiatan penutup adalah guru memberikan pesan/motivasi kepada siswa untuk mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk belajar tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat yang akan dibahas hari berikutnya. b) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua seperti yang telah direncanakan, materi matematika yang akan dibahas adalah sifat-sifat segitiga dan belah ketupat. Kegiatan awal guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari dengan melakukan tanya jawab. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam kegiatan inti guru menjelaskan tentang sifat-sifat bangun datar. Siswa mencari informasi yang luas dengan melakukan pengukuran terhadap bangun datar segitiga dan belah ketupat. Setelah itu siswa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok yang telah disepakati/kelompok yang sama seperti pada pertemuan pertama. Masing-masing kelompok menyelesaikan LKPD yang diberikan oleh guru. Guru membimbing jalannya diskusi. Kelompok membuat kesimpulan tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas oleh perwakilan masing-masing kelompok. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil diskusi. Guru memberikan umpan balik/pemantapan materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan penutup, guru memberikan tes/soal individu yang harus dikerjakan oleh masing-masing siswa. Guru menilai hasil tes individu lalu menghitung skor perkembangan individu berdasarkan nilai hasil evaluasi pra siklus. Penghitungan skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing skor perkembangan individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota commit to user kelompok. Kemudian guru memberikan penghargaan kelompok. Pemberian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata yang kemudian dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat, dan kelompok super. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. 3) Observasi Dalam tahap observasi peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division). Peneliti bersama guru mitra melakukan pengamatan sikap siswa dan psikomotorik
siswa
selama
kegiatan
pembelajaran
matematika
dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, serta mengamati keterampilan guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. (1) Hasil Observasi Kegiatan Guru Dari data observasi dalam siklus I selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut : (a) Guru telah menyiapkan rencana pembelajaran dengan baik. Menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran. (b) Guru telah membuka pelajaran dengan baik, guru telah melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. (c) Guru telah menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. (d) Guru telah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. (e) Guru telah menguasai kelas dengan baik. (f) Guru masih kurang dalam melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. (g) Guru masih kurang dalam menghasilkan pesan yang menarik. (h) Guru masih kurang dalam menggunakan media secara efektif dan efisien. (i) Guru telah melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. (j) Guru masih kurang dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. (k) Guru masih kurang dalam merespon positif partisipasi siswa. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 (l) Guru masih kurang dalam memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar. (m) Guru belum menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa. (n) Guru telah melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa tetapi belum optimal. (o) Guru telah melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan dan belum optimal dalam melaksanakan tindak lanjut. Dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran tersebut didapat rata-rata nilai yaitu 82,5. (2) Hasil Observasi Kegiatan Siswa (a) Observasi afektif siswa Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil belajar afektif siswa sebagai berikut: 1. Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru. 2. Sebagian siswa belum membantu teman dalam kelompok. 3. Siswa cukup menghargai teman dalam kegiatan diskusi. 4. Sebagian siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman. 5. Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan. Dari hasil observasi penilaian afektif siswa pada siklus I di dapat rata-rata nilai afektif siswa yaitu 70. (b) Obsevasi psikomotorik siswa Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil belajar psikomotorik siswa sebagai berikut : 1. Siswa
cukup
terampil
dalam
menyiapkan
bahan
dalam
kegiatan
pembelajaran. 2. Siswa cukup terampil dalam menggunakan alat peraga dalam kegiatan diskusi. 3. Sebagian siswa telah melakukan diskusi dengan benar. 4. Sebagian siswa telah mencatat hasil diskusi dengan benar. 5. Sebagian besar siswa telah dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar commit to user sesuai dengan materi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 Dari hasil observasi penilaian psikomotorik siswa pada siklus I didapat rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu 68,51. 4) Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh selama tindakan melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. a) Pertemuan pertama Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus pertama pertemuan pertama, penguasaan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang dalam diskusi kelompok mulai meningkat,
sehingga
nilai
diskusi
kelompok
pada
pertemuan
pertama
menunjukkan nilai latihan diskusi kelompok yang cukup bagus. Nilai latihan diskusi kelompok ini dijadikan indikator dalam latihan individu pada pertemuan kedua. Berdasarkan data nilai yang diperoleh dalam diskusi kelompok dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Tabel 8 Perolehan Nilai Diskusi Kelompok Siklus I No 1. 2. 3. 4.
Nama Kelompok MATAHARI MELATI ANGGREK MAWAR
Nomor absen anggota kelompok 9,13, 15, 16 2, 8, 10,11 1, 4,7,14 3, 5, 6, 12
Nilai Kelompok 75 75 80 75
(1) Pertemuan kedua Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus pertama pertemuan kedua penguasaan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat, dapat dihitung skor kemajuan individu siswa siklus I seperti pada tabel 9 berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 Tabel 9 Daftar Skor Kemajuan Individu Siswa pada Siklus I No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Pra Siklus 50 50 50 65 65 40 55 50 40 40 60 65 40 65 60 40
Siklus I 75 65 70 90 90 55 80 65 50 55 75 85 60 90 80 50
Skor Kemajuan Individu 25 15 20 25 25 15 25 15 10 15 15 20 20 25 20 10
Hasil perolehan nilai kelompok dari pertemuan pertama dan kedua, maka dapat dihitung skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah anggota kelompok. Sehingga dapat dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 10 Skor Kelompok pada Siklus I No. 1. 2. 3. 4.
Nama Kelompok
Skor Kelompok
MATAHARI MELATI ANGGREK MAWAR
16 15 23 25
Penghargaan Kelompok Tim Baik Tim Baik Tim Hebat Tim Super
Dari hasil penelitian pada siklus I, maka peneliti mengulas masih ada 5 siswa yang belum mencapai KKM. Maka peneliti melanjutkan siklus ke II untuk materi sifat-sifat bangun datar dengan menindak lanjuti siklus I. Hasil refleksi nilai siswa dapat dilihat pada tabel 11 : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 Tabel 11 Frekuensi Nilai pada Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nilai 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 JUMLAH
Frekuensi 0 2 3 3 4 4 16
Persentase 0% 12,5% 18,75% 18,75% 25% 25% 100%
Berdasarkan data hasil tes siklus I pada lampiran dapat disimpulkan hasil tes awal seperti pada tabel 12 berikut : Tabel 12 Hasil Tes Siklus I Keterangan Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata nilai Siswa belajar tuntas
Tes Awal 50 90 70,93 68,75%
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I, siswa kelas V SDN Ngreco 05 sebanyak 16 siswa, 11 siswa atau 68,75% memperoleh nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 5 siswa atau 31,25 % memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut diperoleh nilai terendah 50 dan nilai tertinggi adalah 90, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 70,93. Dalam penelitian tindakan kelas siklus I masih banyak ditemukan kekurangan-kekurangan, antara lain: (a) Bagi Guru : 1. Guru belum optimal dalam menguasai kelas. 2. Guru masih kurang dalam merespon positif partisipasi siswa. 3. Guru belum melaksanakan alokasi waktu KBM dengan baik. 4. Guru masih kurang dalam menghasilkan pesan yang menarik dalam pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 5. Guru belum menggunakan media secara efektif dan efisien. 6. Guru masih kurang dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. 7. Guru masih kurang optimal dalam memfasilitasi terjadinya interaksi antara
guru dan sumber belajar. 8. Guru belum optimal melibatkan siswa dalam menyusun rangkuman pelajaran. (b) Bagi Siswa : 1. Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan. 2. Siswa masih kurang menghargai teman dalam diskusi kelompok. 3. Siswa masih kurang dalam menyimpulkan hasil diskusi dengan benar dan sesuai dengan materi. 4. Belum terciptanya kerja sama dalam kelompok secara optimal.
c. Deskripsi Siklus II Deskripsi data tindakan siklus II terdiri dari paparan data perencanaan, data tindakan, data observasi dan data refleksi. 1) Tahap Perencanaan Tahap perencanaan dilaksanakan sebagai awal untuk melakukan tindakan pada kegiatan pembelajaran. Adapun langkah-langkah persiapan peneliti dalam tahap perencanaan antara lain adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe STAD, peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang kemudian didiskusikan dengan guru kelas V. Selain itu perlu disiapkan media, membuat lembar observasi afektif, psikomotorik siswa serta lembar observasi guru, dan bahan diskusi yang akan digunakan dalam pembelajaran sifat-sifat bangun datar. Pelaksanaan tindakan siklus II disepakati untuk dilaksanakan menjadi dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan alokasi waktunya 2x 35 menit yaitu pada hari Jumat tanggal 18 Maret 2011 dan hari Selasa tanggal 22 Maret 2011. Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi bangun datar terutama dalam penguasaan sifat-sifat bangun datar matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe commit to STAD. user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompetensi Dasar
: 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Indikator
:
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips. Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang. Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips. 2) Pelaksanaan Tindakan Dalam siklus II ini dibagi menjadi dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan kedua membahas tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Pelaksanaan
pembelajaran
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a) Pertemuan Pertama Dalam pelaksanaan tindakan dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, inti dan penutup. Kegiatan awal di sini adalah sebelum pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian apersepsi. Apersepsi yang dilakukan adalah siswa diajak menyanyikan lagu bangun datar yang diciptakan oleh guru (peneliti). Setelah bernyanyi bersama-sama guru memberikan pertanyaan tentang macam-macam bangun datar yang ada di dalam kelas yang berbentuk bangun datar lingkaran dan layanglayang dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Kemudian guru mennyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di pelajari oleh siswa. Dalam
kegiatan intinya adalah siswa mencari informasi yang luas
tentang bangun datar yang akan mereka pelajari. Setelah itu guru menjelaskan materi mengenai sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang. Materi to user dan agar siswa menjadi lebih ditayangkan dengan LCD untukcommit memudahkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 tertarik. Kemudian siswa mencari informasi tentang bangun datar dengan cara mengukur panjang sisi-sisinya dan mengukur besar sudutnya.
Setelah
penyampaian materi cukup, siswa dibentuk menjadi 4 kelompok dan masingmasing kelompok anggotanya 4 orang. Kelompok dibuat secara heterogen, jadi setiap kelompok beranggotakan siswa perempuan dan laki-laki. Untuk siklus II anggota kelompok di acak kembali agar siswa dapat bersosialisasi dengan teman yang lain dan agar siswa tidak jenuh. Masing-masing kelompok membuat nama untuk kelompoknya sesuai dengan kesepakatan bersama. Mereka berkolaborasi untuk mengerjakan LKPD yang diberikan guru tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang. Guru membimbing jalannya diskusi. Setelah selesai perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil diskusi yang telah dibahas. Guru memberikan umpan balik atau pemantapan terhadap materi yang telah dipelajari, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Kegiatan penutup adalah guru bersama siswa membuat kesimpulan pembelajaran dan guru juga memberikan pesan/motivasi kepada siswa untuk mempelajari kembali materi yang sudah dipelajari. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk belajar tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips yang akan dibahas hari berikutnya. b) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua seperti yang telah direncanakan, materi matematika yang akan dibahas adalah sifat-sifat trapesium dan elips. Kegiatan awal guru memberikan apersepsi kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari dengan melakukan tanya jawab. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti. Dalam kegiatan inti guru menjelaskan tentang sifat-sifat bangun datar trapeium dan elips. Siswa mencari informasi yang luas dengan melakukan pengukuran terhadap bangun datar trapesium dan elips. Setelah itu siswa membentuk kelompok sesuai dengan kelompok yang telah disepakati/kelompok yang sama seperti pada pertemuan commit to user pertama. Masing-masing kelompok menyelesaikan LKPD yang diberikan oleh
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 guru. Guru membimbing jalannya diskusi. Kelompok membuat kesimpulan tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat. Hasil diskusi dipresentasikan di depan kelas oleh perwakilan masing-masing kelompok. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan hasil diskusi. Guru memberikan umpan balik/pemantapan materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan penutup, guru memberikan tes/soal individu yang harus dikerjakan oleh masing-masing siswa. Guru menilai hasil tes individu lalu menghitung skor perkembangan individu berdasarkan nilai hasil evaluasi pra siklus. Penghitungan skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing skor perkembangan individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. Kemudian guru memberikan penghargaan kelompok. Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan perolehan skor rata-rata yang kemudian dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat, dan kelompok super. Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan pembelajaran. Guru
memberikan motivasi kepada peserta didik. 3) Observasi Dalam tahap observasi peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division). Peneliti bersama guru mitra melakukan pengamatan sikap siswa dan psikomotorik
siswa
selama
kegiatan
pembelajaran
matematika
dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, serta mengamati keterampilan guru dalam mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. a) Hasil Observasi Kegiatan Guru Dari data observasi dalam siklus II selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut : (1) Guru telah menyiapkan rencana pembelajaran dengan baik. Menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran. (2) Guru telah membuka pelajaran dengan baik, guru telah melakukan apersepsi commit to user dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65 (3) Guru telah menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. (4) Guru telah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. (5) Guru telah menguasai kelas dengan baik. (6) Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. (7) Guru cukup dalam menghasilkan pesan yang menarik. (8) Guru telah menggunakan media secara efektif dan efisien. (9) Guru telah melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. (10) Guru telah menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. (11) Guru cukup dalam merespon positif partisipasi siswa. (12) Guru cukup dalam memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar. (13) Guru cukup menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa. (14) Guru telah melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa tetapi belum optimal. (15) Guru telah melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan dan belum optimal dalam melaksanakan tindak lanjut. Dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran tersebut didapat rata-rata nilai yaitu 89,1. b) Hasil Observasi Kegiatan Siswa (1) Observasi afektif siswa Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar afektif siswa sebagai berikut: (a) Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru. (b) Sebagian besar siswa telah membantu teman dalam diskusi kelompok. (c) Siswa telah menghargai teman dalam kegiatan diskusi. (d) Siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman. (e) Sebagian besar siswa telah mengemukakan pendapat/ide/gagasan. Dari hasil observasi penilaian afektif siswa pada siklus II di dapat ratarata nilai afektif siswa yaitu 83,12. (2) Obsevasi psikomotorik siswacommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar psikomotorik siswa sebagai berikut : (a) Siswa terampil dalam menyiapkan bahan dalam kegiatan pembelajaran. (b) Siswa terampil dalam menggunakan alat peraga dalam kegiatan diskusi. (c) Siswa telah melakukan diskusi dengan benar. (d) Siswa telah mencatat hasil diskusi dengan benar. (e) Siswa telah dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar sesuai dengan materi. Dari hasil observasi penilaian psikomotorik siswa pada siklus II didapat rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu 83,72. 4) Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh selama tindakan melalui observasi dikumpulkan untuk dianalisis. a) Pertemuan pertama Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus kedua pertemuan pertama, penguasaan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang dalam diskusi kelompok telah meningkat dari siklus I, sehingga nilai diskusi kelompok pada pertemuan pertama menunjukkan nilai latihan diskusi kelompok yang bagus. Nilai latihan diskusi kelompok ini dijadikan indikator dalam latihan individu pada pertemuan kedua. Berdasarkan data nilai yang diperoleh dalam diskusi kelompok dapat dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 13 Perolehan Nilai Diskusi Kelompok Siklus II No 1. 2. 3. 4.
Nama Kelompok JUPITER MERKURIUS PLUTO MARS
Nomor absen anggota kelompok 11, 12, 14, 16 1, 2, 3, 13 5, 6, 8, 9 4, 7, 15, 10
Nilai Kelompok 75 90 75 80
b) Pertemuan kedua Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus commit to user kedua pertemuan kedua penguasaan siswa dalam materi sifat-sifat bangun datar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67 trapesium dan elips, dapat diketahui perbandingan nilai siswa kelas V siklus I dan siklus II seperti pada tabel 14 berikut : Tabel 14 Daftar Perbandingan Nilai Siswa pada Siklus I dan Siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Siklus I 75 65 70 90 90 55 80 65 50 55 75 85 60 90 80 50
Siklus II 75 70 70 90 90 70 80 75 60 60 85 85 70 90 85 60
Hasil perolehan nilai kelompok dari pertemuan pertama dan kedua, maka dapat dihitung skor kelompok dengan cara menjumlahkan masing-masing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai dengan jumlah anggota kelompok. Sehingga dapat dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 15 Skor Kelompok pada Siklus II No. 1. 2. 3. 4.
Nama Kelompok JUPITER MERKURIUS PLUTO MARS
Skor Kelompok 23 24 26 24
Penghargaan Kelompok Tim Hebat Tim Hebat Tim Super Tim Hebat
Dari hasil penelitian pada siklus II, hasil refleksi nilai siswa dapat dilihat pada tabel 16 : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68 Tabel 16 Frekuensi Nilai pada Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nilai 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 JUMLAH
Frekuensi 0 0 2 5 3 6 16
Persentase 0% 0% 12,5% 31,25% 18,75% 37,5% 100%
Berdasarkan data hasil frekuensi nilai tes siklus II pada lampiran maka didapat data seperti pada tabel 17 berikut :
Tabel 17 Hasil Tes Siklus II Keterangan Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata nilai Siswa belajar tuntas
Tes Awal 60 90 76,25 87,5%
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II, siswa kelas V SDN Ngreco 05 sebanyak 16 siswa, 14 siswa atau 87,5% memperoleh nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 2 siswa atau 12,5 % memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut diperoleh nilai terendah 60 dan nilai tertinggi adalah 90, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 76,25. Dari tabel
tersebut telah di dapat 80 % siswa telah mendapat nilai ≥ 70.
B. Pembahaan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa pembelajaran Matematika dalam pokok bahasan sifat-sifat bangun datar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan penguasaan bangun datar siswa pada kelas V SDN Ngreco 05, baik nilai hasil belajar kognitif, afektif maupun psikomotorik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69 1. Perkembangan Hasil Observasi Perkembangan hasil observasi terhadap guru, observasi afektif siswa dan observasi psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada tabel 18: Tabel 18 Perkembangan Rata-rata Nilai Observasi Guru dan Siswa Keterangan Observasi Terhadap Guru Observasi Afektif Siswa Observasi Psikomotorik Siswa
Pra Siklus 70 50 50,80
SiklusI 82,5 70 68,51
Siklus II 89,1 83,12 83,72
Dari tabel 16 perkembangan rata-rata nilai observasi guru dan siswa diatas dapat digambarkan grafik pada gambar 5 :
100 90
Observasi Terhadap Guru
Rata-rata Nilai
80 70 60
Observasi Afektif Siswa
50 40 30 20
Observasi Psikomotorik Siswa
10
0
Pra Siklus Siklus I
Siklus II
Gambar 5. Grafik Perkembangan Rata-rata Nilai Observasi Guru dan Siswa a. Hasil dari Observasi terhadap guru menunjukkan adanya peningkatan yaitu rata-rata nilai dari pra siklus 70, siklus I 80 dan siklus II 89,1. b. Perkembangan rata-rata nilai afektif siswa dari pra siklus hingga siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra siklus 50, pada siklus I 70 dan pada siklus II 83,12.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70 c. Perkembangan rata-rata nilai psikomotorik siswa dari pra siklus hingga siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra siklus 50,80 , pada siklus I 68,51 dan pada siklus II 83,72. 2. Perkembangan Nilai Hasil Tes Siswa Perkembangan nilai hasil tes siswa dari pra siklus hingga siklus II dapat dilihat pada tabel 19 : Tabel 19 Perkembangan Nilai Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan Keterangan Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata nilai Siswa belajar tuntas(%)
Pra Siklus 40 65 52,18 25
Siklus I 50 90 70,93 68,75
Siklus II 60 90 76,25 87,5
Dari tabel di atas maka dapat digambarkan grafik perkembangan nilai siswa dari pra siklus hingga siklus I dan II, yaitu dilihat pada gambar 6 :
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Siswa Belajar Tuntas
Gambar 6. Grafik Perkembangan Nilai Siswa a. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes awal 40; pada siklus I naik menjadi 50; dan pada siklus II naik lagi menjadi 60. b. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes awal sebesar 65; pada siklus I commit to user naik menjadi 90; dan pada siklus II 90.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71 c. Nilai rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 52,18; siklus I 70,93; dan pada siklus II 76,25. d. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 64) pada tes awal 25%, tes siklus I 68,75% setelah dilakukan refleksi terdapat 5 siswa yang tidak tuntas (nilai ulangan dibawah 64), namun secara keseluruhan sudah meningkat hasil belajarnya bila dilihat dari prosentase ketuntasan siswa, dan pada tes siklus II hanya 2 siswa atau 12,5 % siswa yang belum tuntas. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa penguasaan bangun datar siswa kelas V meningkat, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil tersebut telah memenuhi indikator kinerja yang telah di tetapkan. Pada siklus I 68,75 % siswa telah mendapat nilai ≥ 64 dan pada siklus II 87,5 % siswa telah mendapat nilai ≥ 70. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran Matematika materi sifat-sifat bangun datar dapat meningkatkan penguasaan bangun datar siswa kelas V SDN Ngreco 05. 3. Hambatan-hambatan yang ditemui Peneliti Dalam
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD menemui beberapa hambatan yaitu : a. Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda. Dalam pelaksanaan diskusi kelompok STAD, siswa masih kurang berkolaborasi dan berinteraksi dengan teman dalam kelompok. Sehingga dalam hal ini membutuhkan keterampilan guru untuk memacu siswa untuk saling berinteraksi dan kerja sama dengan temannya. Dan adanya siswa yang tidak menghargai pendapat dari teman dalam kegiatan diskusi. Guru sulit dalam mengendalikan siswa/menguasai kelas sehingga suasana kelas nampak ramai. Karena biasanya ketika siswa melaksanakan diskusi, masih banyak siswa yang berbicara hal lain dengan temannya. Karena siswa menganggap guru kurang memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif dalam mengatasi hal tersebut. Misalnya, dengan mendekati dan mengawasi siswa yang ramai serta membimbingnya dalam kegiatan diskusi agar siswa lebih fokus dalam commit to user kegiatan diskusi.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian penerapan model kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SDN Ngreco 05 tahun ajaran 2010/2011, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penguasaan bangun datar siswa kelas V dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkat baik dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal/pra siklus sebesar 52,18, siklus I 70,93; dan pada siklus II naik menjadi 76,25. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 64) pada tes awal/pra siklus 25% atau 4 siswa tuntas belajar, tes siklus I 68,75% atau sebanyak 11 siswa dan pada tes siklus II 87,5% atau 14 siswa yang tuntas belajar. Perkembangan rata-rata nilai afektif siswa dari pra tindakan hingga siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai afektif siswa pada pra tindakan sebesar 50, pada siklus I 70 dan pada siklus II 83,12. Perkembangan rata-rata nilai psikomotorik siswa dari pra tindakan hingga siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai psikomotorik siswa pada pra tindakan 50,80, pada siklus I 68,51 dan pada siklus II 83,72. 2. Peneliti menemukan hambatan-hambatan yang ditemui ketika melakukan penelitian, yaitu: pertama, setiap siswa memiliki karakter yang berbeda. Pelaksanaan diskusi kelompok dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa masih kurang berkolaborasi dan berinteraksi dengan teman dalam kelompok, sehingga dalam hal ini membutuhkan keterampilan guru untuk memacu siswa untuk saling berinteraksi dan kerja sama dengan temannya. Adanya siswa yang tidak menghargai pendapat dari teman dalam kegiatan diskusi. Kedua, guru sulit dalam mengendalikan siswa/menguasai kelas sehingga suasana kelas nampak ramai. Siswa yang melakukan diskusi biasanya masih banyak siswa yang berbicara hal lain commit toguru userkurang memperhatikan. Untuk itu dengan temannya. Siswa menganggap 72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73 guru harus kreatif dalam mengatasi hal tersebut. Misalnya, dengan mendekati dan mengawasi siswa yang ramai serta membimbingnya dalam kegiatan diskusi agar siswa lebih fokus dalam kegiatan diskusi. B. Implikasi Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika pokok bahasan sifat-sifat bangun datar. Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah model siklus. Prosedur penelitiannya terdiri dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11 Maret 2011 dan hari Selasa tanggal 15 Maret 2011. Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 18 Maret 2011 dan hari Selasa tanggal 22 Maret 2011. Dalam setiap pelaksanaan siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan berdaur ulang. Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, maka dapat diajukan implikasi yang berguna dalam upaya meningkatkan penguasaan bangun datar baik secara teoretis maupun secara praktis. 1. Implikasi Teoretis Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan penguasaan bangun datar siswa pada materi pokok sifat-sifat bangun datar serta mendapatkan respon positif dari siswa, hal tersebut dapat ditinjau dari hal berikut : a. Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan penguasaan bangun datar. Secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan baik dari kognitif siswa, afektif dan psikomotorik. Sehingga prosentase nilai kognitif, afektif dan psikomotorik siswa meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan siswa mencetuskan pendapat, mengeluarkan
pendapat,
mendemonstrasikan,
berinteraksi
kerjasama
dengan
dengan kelompok
guru,
mampu
meningkat,
dan
menyelesaikan soal-soal latihan. Dengan partisipasi siswa yang aktif dan kreatif siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelaspun commit to user dan pada akhirnya penguasaan menjadi lebih hidup dan menyenangkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74 bangun datar pada pelajaran matematika siswa kelas V SDN Ngreco 05 meningkat. Sehingga guru dalam melaksanakan pembelajaran juga semakin mantap dan luwes dengan kekurangan-kekurangan kecil diantaranya dalam penguasaan kelas. b. Penerapan pendekatan model kooperatif tipe STAD secara tepat dan optimal sehingga penguasaan bangun datar siswa kelas V meningkat. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan penguasaan bangun datar siswa yang akan dicapai. Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk membantu guna dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Di samping itu, perlu penelitian lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan atau menjaga dan meningkatkan penguasaan bangun datar siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin. Kendala yang dihadapi antara lain, guru akan sulit dalam mengendalikan siswa sehingga suasana nampak ramai. Karena biasanya ketika siswa melaksanakan diskusi, siswa ada yang tidak memperhatikan temannya ketika menyampaikan pendapat hal lain karena siswa menganggap guru kurang memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif dalam mengatasi hal tersebut. Guru mengatasinya dengan menempatkan siswa yang sering ramai di dekat guru dan guru harus sering mendekati siswa. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V SDN Ngreco 05 tahun ajaran 2010/2011, maka saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik SDN Ngreco 05 pada khususnya sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75 1. Bagi Sekolah Bagi Sekolah, penelitian ini sebagai bahan masukan bagi sekolah penelitian dengan class-room action research membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD khususnya pada pembelajaran metematika sehingga pembelajaran menjadi optimal. 2. Bagi Guru Pendidik dalam mengajar hendaknya harus melibatkan peserta didik secara aktif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD agar siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan perilaku belajar yang baik. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dimotivasi untuk mampu mengungkapkan pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa akan mampu mengkonstruksikan pengalamannya ke dalam konsep pelajaran yang sedang dipelajarinya. Pendidik dalam mengajar hendaknya berperan sebagai fasilitator dan motivator yang mampu menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggungjawab dalam melakukan proses belajar. 3. Bagi Siswa Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal dan siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan sehari - hari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Aep Saepudin, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional. Asep Jihad. 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika.Yogyakarta : Multi Presindo. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Sisdiknas 20/2003. Jakarta : Pendidikan Dasar. Dirjen Dikti.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006. Jakarta : Dirjen Dikti Erlin Rosalin. 2008. Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual. Bandung : PT Karsa Mandiri Persada. Hanafiah dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT Rafika Aditama. Hardi, dkk. 2009. Pandai Berhitung Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional. Heruman. 2008. Model Pembelajaran Matematika. Bandung : PT Remaja Rosadakarya. Isjoni. 2009. Cooperatif Learning. Bandung: Alfabeta. Joko Nugroho. 2009. Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Metode STAD Kelas IV SDN 3 Sangub Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010. Lusia Tri Astuti & Sunardi, P. 2009. Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional. Milles, M.B dan Huberman, M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press. M. Khafid. 2002. Matematika Penekanan pada Berhitung 5. Jakarta : Erlangga. Departemen Pendidikan Nasional. Muhibbin Syah. 2009. Psikolagi Belajar. Jakarta : Rajawali Pers. commit to user 76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77 Muljono Abdurrachman & Sudjadi. 2007. Pendidikan Luar Biasa Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Nia Praniyati. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghitung Pecahan Pada Siswa Kelas V SDN 01 Macanan Tahun Pelajaran 2009/2010. Nyimas Aisyah. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika. Jakarta: Dirjen Dikti. Siti Kamsiyati, dkk. 2009. Asyiknya Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Slavin, R. E. 1995. Cooperative t Theory, Research, and Practice. Bandung: Nusa Media. Slavin. 2008. Cooperative Learning Teori,Riset dan Praktik. Jakarta:Nusa Media. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka Setia. Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Soenarjo, R. J. 2008. Matematika 5 untuk SD/ MI kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional. St.Y. Slamet dan Suwarto. 2007. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13. Universitas Negeri Sebelas Maret. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka. Winataputra, Udin S, dkk. 1992. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. commit to user
78
SILABUS Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V (lima) / 2 (dua)
Standar Kompetensi
: 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun.
Kompetensi Dasar
: 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bagun datar.
Materi
Kegiatan
Pokok
Pembelajaran
sifat-sifat
a. Pertemuan 1 & 2 siklus I Melakukan
bangun datar
diskusi tentang sifatsifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga dan belah ketupat.
Indikator
Penilaian
a. Kognitif 1) Produk: a) Menjelaskan sifatsifat bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang. b) Menjelaskan sifatsifat bangun datar segitiga dan belah ketupat. c) Menyebutkan sifatsifat bangun datar lingkaran dan layanglayang. d) Menyebutkan sifat-
a. rosedur: Tes proses dan
Alokasi
Sumber dan Media
Waktu
Pembelajaran 4x P
a. Sumber: 1) Aep Saepudin, pertemuan dkk. 2009 Gemar Belajar (8 JP @ Tes akhir Matematika 5. 35 menit) Jakarta : Pusat b. J Perbukuan. Hal enis: 152-158. Tes tertulis 2) Hardi, dkk. c. Bentuk: 2009 Pandai Subyektif/ Berhitung Matematika 5. uraian Jakarta : Pusat d. Alat: Perbukuan. Hal Soal, kunci 170-185. 3) Lusia Tri jawaban, kriteria
79 Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
b. Pertemuan 3 & 4 siklus II Melakukan diskusi tentang penderitaan rakyat di bawah penjajahan Jepang dan bentukbentuk perlawanan terhadap penjajahan Jepang
Indikator
Penilaian
sifat bangun datar penilaian, dan trapesium dan elips. lembar kerja 2) Proses: a) Mengumpulkan kelompok informasi tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang. b) Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat. c) Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang. d) Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips.
Alokasi
Sumber dan Media
Waktu
Pembelajaran Astuti, dkk. 2009 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 129-143. 4) Siti Kamsiyati, dkk. 2009 Asyiknya Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 114-120. 5) R.J Sunarjo. 2008 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 226-232.
80 Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator b. Afektif 1) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab 2) Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama. c. Psikomotor 1) Menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga dan belah ketupat. 2) Menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar untuk mengetahui sifat-sifat
Penilaian
Alokasi
Sumber dan Media
Waktu
Pembelajaran b. Media Pembelajaran: 1) LCD Proyektor 2) Kertas Origami berwarna. 3) Benda-benda di kelas a) Papan tulis b) Almari c) Jam dinding d) Buku tulis e) Penggaris segitiga 4) Lagu “Bangun Datar”
81 Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi
Sumber dan Media
Waktu
Pembelajaran
bangun datar lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips.
Sumber : Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Model Silabus Kelas V. 2008. Jakarta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82 Lampiran 1.a RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRA TINDAKAN
I.
Sekolah
: SD Negeri Ngreco 05
Mata Pelajaran
: Matematika
Hari / Tanggal
: Selasa, 08 Maret 2011
Kelas / Semester
: V (Lima) / 2 (dua)
Alokasi Waktu
: 1 x pertemuan (2 x 35 menit)
Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
II. Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
III. Indikator A. Kognitif 1. Produk: 6.1.1
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium dan elips.
2. Proses: 6.1.2
Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium dan elips.
B. Afektif 1. Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab. 2. Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83 C. Psikomotor 1. Menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips.
IV. Tujuan Pembelajaran A. Kognitif 1. Produk: Melalui penugasan peserta didik dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips. 2. Proses: Melalui diskusi peserta didik dapat mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips. B. Afektif 1. Perilaku berkarakter: Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, peserta didik dinilai membuat kemajuan dalam menunjukan karakter kejujuran, membantu teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab. 2. Keterampilan sosial: Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, peserta didik dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama.
C. Psikomotor 1. Peserta didik dapat menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium dan elips.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84 V. Dampak Pengiring Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran A. Persegi Panjang
Persegi panjang merupakan bangun datar yang terbentu dari empat sisi. Sisi yang berhadapan sama panjang. Keempat sudutnya berbentuk siku-siku. Sifat-sifat bangun persegi panjang : 1. Mempunyai empat sisi terdiri atas 2 sisi panjang dan 2 sisi lebar. 2. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang. 3. Mempunyai empat sudut berbentuk siku-siku/ besarnya 90˚. Perhatikan gambar di bawah ini : D
C O
A
B
Kedua diagonal saling memotong sama panjang yaitu diagonal AC dan BD. Δ AOB = Δ DOC, Δ AOD = Δ BOC B. Persegi D
C
E
A
commit to user
B
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85 Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama, dan keempat sudutnya siku-siku. Sifat-sifat persegi : 1. Sisi/ ruas : AB = BC = CD = DA 2. Sudut:
A=
B=
C=
D = 90°.
C. Jajar Genjang Jajargenjang adalah bangun datar segiempat dengan sisi-sisinya yang berhadapan sejajar dan sama panjang. N
M
K
L Sifat-sifat bangun jajar genjang :
1. Sisi KL sejajar MN, KL = LM KN sejajar LM, KN = LM 2. Sudut :
K=
M dan
N=
L
D. Segitiga Segitiga adalah bangun datar yang terbentuk dari 3 buah ruas garis yang berpotongan membentuk sudut. Ruas garis pada segitiga disebut sisi. Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180˚. Segitiga biasa dilambangkan dengan Δ. Berdasarkan sisi dan sudutnya, terdapat 4 jenis segitiga yaitu:
1. Segitiga sama sisi C
A
B
Sifat-sifat segitiga sama sisi : (e) Sisi : AB = BC = CA (f) Sudut : A = 60°,
A=
B=
C. Masing-masing sudut besarnya 60°. Jadi,
B = 60°, C =to60°. commit user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86 2. Segitiga sama kaki Sifat-sifat segitiga sama kaki : (e) Sisi : AC = BC (f) Sudut :
A=
B
C
A
B
3. Segitiga siku-siku C
A
B
Sifat-sifat segitiga siku-siku : (d) Sisi : AB ≠ BC ≠ CA (e) Sudut :
A = 90°,
B≠
C
Keterangan: ≠ dibaca tidak sama dengan.
dibaca sudut.
4. Segitiga Sembarang
C
A B Sifat-sifat segitiga sembarang : (4) Sisi : AB ≠ BC ≠ CD (5) Sudut :
A≠
Bcommit ≠ C to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87 E. Belah Ketupat Belah ketupat merupakan bangun datar segiempat, yang keempat sisisnya sama dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Sifat-sifat belah ketupat : f) Sisi: AB = BC = CD = DA. g) Sudut:
A=
C,
B=
D
D
C
A
B
Belah ketupat disebut juga jajargenjang yang semua sisinya sama panjang. F. Lingkaran Lingkaran adalah bangun datar yang jarak semua titik pada lingkaran dengan titik pusat (P) sama panjang.
B
r
A
.P Keterangan : d pusat lingkaran 1. P : titik 2. BA : garis tengah lingkaran (diameter, d) 3. PA = PB : radius (r) atau jari-jari lingkaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88 G. Layang-layang Sifat layang-layang : 1. Sisi : AB = AD, BC = CD 2. Sudut :
B=
A≠
D,
C
C
B
D
A H. Trapesium Trapesium adalah bangun segiempat yang mempunyai sisi sejajar. Sifat bangun trapesium sesuai dengan jenisnya.
1. Trapesium Sembarang S
R
P
Q
Sifat-sifat trapesium sembarang : (4) Sisi : PQ sejajar SR (5) PS ≠ SR ≠ RQ ≠ PQ (6) Sudut:
P≠
Q≠
R≠
S.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89 2. Trapesium Samakaki S
R
P
Q
Sifat-sifat trapesium samakaki : a. Sisi : PQ sejajar SR PS = RQ dan PQ ≠ SR b. Sudut:
P= S=
Q R
3. Trapesium siku-siku S
R
P
Q
Sifat-sifat trapesium siku-siku : a. Sisi : PQ sejajar SR PS ≠ SR ≠ RQ ≠ PQ b. Sudut: I.
P=
S = 90°
Elips
a
b Bangun datar seperti pada gambar diatas disebut elips. Garis a dan b merupakan sumbu simetri (sumbu lipat). Garis a dan b berpotongan tegak lurus (saling membentuk sudut 90°).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90 VII. Metode dan Model Pembelajaran A. Metode 1. Ceramah bervariasi 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Penugasan 5. Demonstrasi B. Model Pembelajaran : Student Team Achievement Division (STAD)
VIII.
No
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan
W aktu
1.
Met ode
Pendahuluan a. Apersepsi : “coba kalian sebutkan benda- 10 menit
Tanya jawab
benda yang ada di dalam kelas yang berbentuk bangun datar ?!” b. Peserta didik menyimak penjelasan guru
Ceramah
tentang tujuan pembelajaran yang akan
bervariasi
dilaksanakan.
2.
Kegiatan Inti
45 menit
a. Eksplorasi 1) Peserta didik mencari informasi yang luas tentang sifat-sifat bangun datar, persegi, persegi panjang , jajar genjang, segitiga,
belah
ketupat,
lingkaran,
layang-layang, trapesium dan elips.
Ceramah bervariasi
2) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang sifat-sifat bangun datar.
Tanya jawab
3) Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang sifat-sifat bangun datar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91 melalui tayangan LCD. 4) Peserta didik melakukan demonstrasi
Demonstrasi
bersama guru menggunakan kertas lipat origami berwarna. b. Elaborasi 1) Peserta
didik
kelompok
dibagi dan
menjadi
4
masing-masing
kelompok anggotanya 4 siswa secara homogen/ sesuai jenis kelamin. 2) Masing-masing kelompok diberi tugas/
Diskusi
lembar kerja kelompok untuk mencari sifat-sifat
bangun
datar
dengan
menggunakan kertas berwarna yang dibentuk sesuai bangun datar yang dipelajari. 3) Peserta didik mandapat bimbingan dari guru. 4) Peserta
didik
secara
kelompoknya
perwakilan
memaparkan
hasil
diskusi di depan kelas. c. Konfirmasi 1) Peserta
didik
dan
guru
membuat
Tanya jawab
kesimpulan mengenai diskusi sifat-sifat bangun datar, persegi, persegi panjang dan jajar genjang. 2) Peserta didik menyimak umpan balik yang diberikan guru.
commit to user
Ceramah bervariasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92 3 .
Penutup
1
a. Peserta didik menyelesaikan soal evaluasi 5 menit dari guru. b. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. c. Peserta
didik
mendengarkan
Tan refleksi/
ya jawab
motivasi yang diberikan guru. d. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan
IX.
Cera
dilaksanakan selanjutnya/ guru memberikan
mah
PR.
bervariasi
Sumber dan Media Pembelajaran A. Sumber 1. Silabus kelas III 2. Aep Saepudin, dkk. 2009 Gemar Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 152-158. 3. Hardi, dkk. 2009 Pandai Berhitung Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 170-185. 4. Lusia Tri Astuti, dkk. 2009 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 129-143. 5. Siti Kamsiyati, dkk. 2009 Asyiknya Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 114-120. 6. R.J Sunarjo. 2008 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 226-232. B. Media Pembelajaran 1. LCD Proyektor. 2. Kertas Origami berwarna. 3. Benda-benda di kelas a. Papan tulis b. Almari c. Jam dinding d. Buku tulis e. Penggaris segitiga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93 X.
Penilaian a. Prosedur
: Tes proses dan Tes akhir
b. Jenis
: Tes tertulis
c. Bentuk
: Subyektif / uraian
d. Alat
: Soal, Lembar pengamatan dan lembar kerja kelompok, kunci jawaban, kriteria penilaian.
Ngreco, 08 Maret 2011 Guru Kelas V
Peneliti
Surata, S. Pd. SD
Novitasari
NIP. 19630113 19840 5 1002
NIM. X7107052
Mengetahui, Kepala SD Negeri Ngreco 05
Sri Purwati, S. Pd NIP. 19580803 197802 2 004
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94 Lampiran 1.b RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
I.
Sekolah
: SD Negeri Ngreco 05
Mata Pelajaran
: Matematika
Hari / Tanggal
: Jum’at dan Selasa, 11/15 Maret 2011
Kelas / Semester
: V (Lima) / 2 (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x pertemuan (4 x 35 menit)
Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
II.
Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
III.
Indikator A. Kognitif 1. Produk: 6.1.1
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang.
6.1.2
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat.
2. Proses: 6.1.3
Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang.
6.1.4
Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat.
B. Afektif 1. Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab. 2. Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi
commit to user
pendengar yang baik, dan bekerja sama.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95 C. Psikomotor 1. Menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga dan belah ketupat.
IV.
Tujuan Pembelajaran A. Kognitif 1. Produk: Melalui penugasan peserta didik dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga dan belah ketupat. 2. Proses: Melalui diskusi peserta didik dapat mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga, dan belah ketupat. B. Afektif 1. Perilaku berkarakter: Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, peserta didik dinilai membuat kemajuan dalam menunjukan karakter kejujuran, membantu teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab. 2. Keterampilan sosial: Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, peserta didik dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama. C. Psikomotor 1. Peserta didik dapat menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, genjang, segitiga dan belah ketupat.
commit to user
jajar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96 V.
Dampak Pengiring Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.
VI.
Materi Pembelajaran A. Persegi Panjang
Persegi panjang merupakan bangun datar yang terbentu dari empat sisi. Sisi yang berhadapan sama panjang. Keempat sudutnya berbentuk siku-siku. Sifat-sifat bangun persegi panjang : 1. Mempunyai empat sisi terdiri atas 2 sisi panjang dan 2 sisi lebar. 2. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang. 3. Mempunyai empat sudut berbentuk siku-siku/ besarnya 90˚. Perhatikan gambar di bawah ini : D
C O
A
B
Kedua diagonal saling memotong sama panjang yaitu diagonal AC dan BD. Δ AOB = Δ DOC, Δ AOD = Δ BOC.
B. Persegi D
C
A
B
Persegi adalah bangun datar yang keempat sisinya sama, dan keempat sudutnya siku-siku. Sifat-sifat persegi :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97 1. Sisi/ ruas : AB = BC = CD = DA 2. Sudut:
A=
B=
C=
D = 90°.
C. Jajar Genjang Jajargenjang adalah bangun datar segiempat dengan sisi-sisinya yang berhadapan sejajar dan sama panjang. N
M
K
L Sifat-sifat bangun jajar genjang :
1. Sisi KL sejajar MN, KL = LM KN sejajar LM, KN = LM 2. Sudut :
K=
M dan
N=
L
D. Segitiga Segitiga adalah bangun datar yang terbentuk dari 3 buah ruas garis yang berpotongan membentuk sudut. Ruas garis pada segitiga disebut sisi. Jumlah ketiga sudut segitiga adalah 180˚. Segitiga biasa dilambangkan dengan Δ. Berdasarkan sisi dan sudutnya, terdapat 4 jenis segitiga yaitu:
1. Segitiga sama sisi C
A
B
Sifat-sifat segitiga sama sisi : a. Sisi : AB = BC = CA b. Sudut : A = 60°,
A=
B=
B = 60°,
C. Masing-masing sudut besarnya 60°. Jadi, C = 60°.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98 2. Segitiga sama kaki Sifat-sifat segitiga sama kaki : a. Sisi : AC = BC b. Sudut :
A=
B
C
A
B
3. Segitiga siku-siku C
A
B
Sifat-sifat segitiga siku-siku : a. Sisi : AB ≠ BC ≠ CA b. Sudut :
A = 90°,
B≠
C
Keterangan: ≠ dibaca tidak sama dengan.
dibaca sudut.
4. Segitiga Sembarang
C
A B Sifat-sifat segitiga sembarang : a. Sisi : AB ≠ BC ≠ CD b. Sudut :
A≠
Bcommit ≠ C to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99 E. Belah Ketupat Belah ketupat merupakan bangun datar segiempat, yang keempat sisisnya sama dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Sifat-sifat belah ketupat : 1. Sisi: AB = BC = CD = DA. 2. Sudut:
A=
C,
B=
D
D
C
A
B
Belah ketupat disebut juga jajargenjang yang semua sisinya sama panjang.
VII.
Metode dan Model Pembelajaran A. Metode 1. Ceramah bervariasi 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Penugasan 5. Demonstrasi B. Model Pembelajaran
: Student Team Achievement Division (STAD)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100 VIII.
Langkah-langkah Pembelajaran
No
1.
Kegiatan
Waktu
Pertemuan 1
2x35 menit
Metode
Pendahuluan a. Apersepsi
:
Peserta
didik
bernyanyi
bersama guru tentang nyanyian bangun 10 menit datar yang di ciptakan guru. b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
Tanya jawab
tentang benda-benda yang ada di kelas yang berbentuk bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang. c. Peserta didik menyimak penjelasan guru
Ceramah
tentang tujuan pembelajaran yang akan
bervariasi
dilaksanakan.
2.
Kegiatan Inti
45 menit
b. Eksplorasi 1) Peserta didik mencari informasi yang luas tentang sifat-sifat bangun datar, persegi, persegi panjang dan jajar genjang. 2) Peserta
Ceramah didik
mendengarkan
bervariasi
penjelasan dari guru tentang sifat-sifat bangun datar. 3) Peserta didik menjawab pertanyaan
Tanya jawab
guru tentang sifat-sifat bangun datar, persegi, persegi panjang dan jajar genjang melalui tayangan LCD. 4) Peserta didik melakukan demonstrasi bersama guru menggunakan kertas lipat origami berwarna.
commit to user
Demonstrasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101 c. Elaborasi 1) Peserta
didik
kelompok
dibagi
dan
menjadi
4
masing-masing
kelompok anggotanya 4 siswa secara heterogen. 2) Masing-masing
kelompok
diberi
Diskusi
tugas/ lembar kerja kelompok untuk mencari
sifat-sifat
bangun
datar,
persegi, persegi panjang, dan jajar genjang dengan menggunakan kertas berwarna
yang
dibentuk
persegi,
persegi panjang dan jajar genjang. 3) Peserta
didik
dibantu
guru
mendeskripsikan
sifat-sifat
bangun
Tanya jawab
datar persegi, persegi panjang dan jajar genjang. Anggota kelompok yang
sudah
mengerti
dapat
menjelaskan kepada anggota yang lain sampai
semua
anggota
dalam
kelompok itu mengerti. 4) Peserta didik beserta kelompoknya memaparkan hasil diskusi di depan kelas. d. Konfirmasi
Tanya jawab
1) Peserta didik dan guru membuat kesimpulan mengenai diskusi sifatsiifat bangun datar, persegi, persegi
Ceramah
panjang dan jajar genjang.
bervariasi
2) Peserta didik menyimak umpan balik yang diberikan guru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102 3.
Penutup
15 menit
a. Peserta didik bersama guru membuat
Tanya jawab
kesimpulan pembelajaran. b. Peserta
didik
mendengarkan
refleksi/
motivasi yang diberikan guru.
Ceramah
c. Peserta didik menyimak penjelasan guru
bervariasi
tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan
selanjutnya/
guru
memberikan PR.
4.
Pertemuan 2
2x35 menit
Pendahuluan
10 menit
a. Apersepsi : mengingatkan kembali materi
ceramah
yang telah dipelajari.
bervariasi
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang benda-benda yang ada di kelas
tanya jawab
yang berbentuk bangun datar segitiga dan belah ketupat. c. Peserta didik menyimak penjelasan guru
ceramah
tentang tujuan pembelajaran yang akan
bervariasi
dilaksanakan. 5.
Kegiatan inti
40 menit
a. Eksplorasi 1) Peserta didik mencari informasi yang luas tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat. 2) Peserta penjelasan
didik guru
ceramah
memperhatikan tentang
bervariasi
meteri
pelajaran yang di tayangkan lewat LCD. 3) Peserta didik melakukan demonstrasi menggunakan kertas lipat berwarna untuk mencari sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat.
commit to user
demonstrasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
103 b. Elaborasi 1) Peserta
didik
kelompok
dibagi
secara
menjadi
heterogen,
4
yang
masing-masing kelompok anggotanya 4 siswa. 2) Peserta
didik
secara
berkelompok
diskusi
menyelesaikan lembar kerja kelompok dari guru untuk mencari sifat-sifat dari bangun segitiga dan belah ketupat. 3) Peserta didik yang mengalami kesulitan mendapatkan bimbingan dari guru. 4) Perwakilan
dari
masing-masing
kelompok menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. c. Konfirmasi 1) Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan tentang diskusi yang telah dilakukan. 2) Peserta didik menyimak umpan balik
ceramah
yang diberikan guru. 6.
bervariasi
Penutup
20 menit
a. Peserta didik menyelesaikan soal tes individu menurut kemampuannya sendiri mengenai materi yang telah dipelajari. b. Peserta didik bersama guru membahas soal bersama. c. Guru menilai hasil tes individu lalu menghitung skor perkembangan individu berdasarkan nilai hasil evaluasi pra siklus. Penghitungan skor kelompok dengan cara menjumlahkan perkembangan
masing-masing individu
dan
skor hasilnya
dibagi sesuai jumlah anggota kelompok.
commit to user
penugasan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
104 d. Guru memberikan penghargaan kelompok. Pemberian
penghargaan
diberikan
berdasarkan perolehan skor rata-rata yang kemudian
dikategorikan
menjadi
kelompok baik, kelompok hebat, dan kelompok super. e. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. f.
Peserta
didik
cerammah
mendengarkan
refleksi/
bervariasi
motivasi yang diberikan guru g. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan
selanjutnya/guru
memberikan PR.
IX.
Sumber dan Media Pembelajaran A.Sumber 1. Silabus kelas III 2. Aep Saepudin, dkk. 2009 Gemar Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 152-158. 3. Hardi, dkk. 2009 Pandai Berhitung Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 170-185. 4. Lusia Tri Astuti, dkk. 2009 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 129-143. 5. Siti Kamsiyati, dkk. 2009 Asyiknya Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 114-120. 6. R.J Sunarjo. 2008 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 226-232. B. Media Pembelajaran 1. LCD Proyektor. 2. Kertas Origami berwarna. 3. Benda-benda di kelas a. Papan tulis b. Almari c. Jam dinding
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
105 d. Buku tulis e. Penggaris segitiga 4. Lagu “Bangun Datar”
X.
Penilaian a. Prosedur
: Tes proses dan Tes akhir
b. Jenis
: Tes tertulis
c. Bentuk
: Subyektif / uraian
d. Alat
: Soal,
Lembar
pengamatan
dan
lembar
kelompok, kunci jawaban, kriteria penilaian.
Ngreco, 15 Maret 2011 Guru Kelas V
Peneliti
Surata, S. Pd. SD
Novitasari
NIP. 19630113 19840 5 1002
NIM. X7107052
Mengetahui, Kepala SD Negeri Ngreco 05
Sri Purwati, S. Pd NIP. 19580803 197802 2 004
commit to user
kerja
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
106 Lampiran 1.c RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
I.
Sekolah
: SD Negeri Ngreco 05
Mata Pelajaran
: Matematika
Hari / Tanggal
: Jum’at dan Selasa, 18/22 Maret 2011
Kelas / Semester
: V (Lima) / 2 (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x pertemuan (4 x 35 menit)
Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.
II.
Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
III.
Indikator A. Kognitif 1. Produk: 6.1.5
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang.
6.1.6
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips.
2. Proses: 6.1.7
Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang.
6.1.8
Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips.
B. Afektif 1. Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab. 2. Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
107 C. Psikomotor 1. Menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips.
IV.
Tujuan Pembelajaran A. Kognitif 1. Produk: Melalui penugasan peserta didik dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips. 2. Proses: Melalui diskusi peserta didik dapat mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran, layang-layang, trapesium, dan elips. B. Afektif 1. Perilaku berkarakter: Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, peserta didik dinilai membuat kemajuan dalam menunjukan karakter kejujuran, membantu teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab. 2. Keterampilan sosial: Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, peserta didik dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama. C. Psikomotor 1. Peserta didik dapat menggunakan kertas berwarna yang dibentuk bangun datar untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar lingkaran, layang-layang, trapesium dan elips.
V.
Dampak Pengiring Setelah pembelajaran selesai peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar dan mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108 VI.
Materi Pembelajaran A. Lingkaran Lingkaran adalah bangun datar yang jarak semua titik pada lingkaran dengan titik pusat (P) sama panjang.
B
A
r
.P Keterangan : d pusat lingkaran 1. P : titik 2. BA : garis tengah lingkaran (diameter, d) 3. PA = PB : radius (r) atau jari-jari lingkaran B. Layang-layang Sifat layang-layang : 1. Sisi : AB = AD, BC = CD 2. Sudut :
B=
D,
A≠
C
C
B
D
A
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
109 C. Trapesium Trapesium adalah bangun segiempat yang mempunyai sisi sejajar. Sifat bangun trapesium sesuai dengan jenisnya.
1. Trapesium Sembarang S
R
P
Q
Sifat-sifat trapesium sembarang : a. Sisi : PQ sejajar SR b. PS ≠ SR ≠ RQ ≠ PQ P≠
c. Sudut:
Q≠
R≠
S.
2. Trapesium Samakaki
S
R
P
Q
Sifat-sifat trapesium samakaki : a. Sisi : PQ sejajar SR PS = RQ dan PQ ≠ SR b. Sudut:
P= S=
Q R
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
110 3. Trapesium siku-siku S
R
P
Q
Sifat-sifat trapesium siku-siku : a. Sisi : PQ sejajar SR PS ≠ SR ≠ RQ ≠ PQ b. Sudut:
P=
S = 90°
D. Elips
a
b Bangun datar seperti pada gambar diatas disebut elips. Garis a dan b merupakan sumbu simetri (sumbu lipat). Garis a dan b berpotongan tegak lurus (saling membentuk sudut 90°).
VII.
Metode dan Model Pembelajaran A. Metode 1. Ceramah bervariasi 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Penugasan 5. Demonstrasi B. Model Pembelajaran
: Student Team Achievement Division (STAD)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
111 VIII.
Langkah-langkah Pembelajaran
No
1. a.
Kegiatan
Waktu
Pertemuan 1
2x35
Pendahuluan
menit
Metode
Apersepsi : Peserta didik bernyanyi bersama guru tentang nyanyian bangun datar yang di ciptakan guru.
10 menit
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
Tanya jawab
tentang benda-benda yang ada di kelas yang berbentuk bangun datar lingkaran dan layang-layang. c. Peserta didik menyimak penjelasan guru
Ceramah
tentang tujuan pembelajaran yang akan
bervariasi
dilaksanakan. 2.
Kegiatan Inti
45 menit
a. Eksplorasi 1) Peserta didik mencari informasi yang luas tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang. 2) Peserta
didik
mendengarkan
Ceramah
penjelasan dari guru tentang sifat-
bervariasi
sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang. 3) Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang melalui tayangan LCD. b. Elaborasi 1) Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok kelompok
dan
masing-masing
anggotanya
4
siswa
secara heterogen dengan anggota
commit to user
Tanya jawab
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
112 yang
berbeda
dari
kelompok
sebelumnya.
Diskusi
2) Masing-masing
kelompok
diberi
tugas/ lembar kerja kelompok untuk
Demonstrasi
mencari sifat-sifat bangun datar lingkaran dengan
dan
layang-layang
melakukan
demonstrasi
menggunakan kertas berwarna. 3) Peserta
didik
dibantu
guru
mendeskripsikan sifat-sifat bangun
Tanya jawab
datar lingkaran dan layang-layang. Anggota
kelompok
yang
sudah
mengerti dapat menjelaskan kepada anggota yang lain sampai semua anggota
dalam
kelompok
itu
mengerti. 4) Peserta didik secara perwakilan dari kelompoknya
memaparkan
hasil
diskusi di depan kelas. c. Konfirmasi 1) Peserta didik dan guru membuat
Tanya jawab
kesimpulan mengenai diskusi sifatsiifat bangun datar lingkaran dan
Ceramah
layang-layang.
bervariasi
2) Peserta didik menyimak umpan balik yang diberikan guru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
113 3 .
Penutup
15 menit
a. Peserta didik bersama guru membuat
Tanya jawab
kesimpulan pembelajaran. b. Peserta didik mendengarkan refleksi/ motivasi yang diberikan guru.
Ceramah
c. Peserta didik menyimak penjelasan guru
bervariasi
tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan
selanjutnya/
guru
memberikan PR.
4.
Pertemuan 2
2x35
Pendahuluan
menit
a. Apersepsi : mengingatkan kembali materi
10 menit
yang telah dipelajari.
ceramah bervariasi
b. Peserta didik menjawab pertanyaan guru tentang benda-benda yang ada di kelas
tanya jawab
yang berbentuk bangun datar trapesium dan elips. c. Peserta didik menyimak penjelasan guru
ceramah
tentang tujuan pembelajaran yang akan
bervariasi
dilaksanakan. 5.
Kegiatan inti
40 menit
a. Eksplorasi 1) Peserta didik mencari informasi yang luas tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips. 2) Peserta penjelasan
didik guru
ceramah
memperhatikan tentang
meteri
pelajaran yang di tayangkan lewat LCD. b. Elaborasi 1) Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok secara heterogen, yang masing-masing
kelompok
commit to user
bervariasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
114 anggotanya 4 siswa. 2) Peserta didik secara berkelompok menyelesaikan
lembar
kerja
kelompok dari guru untuk mencari sifat-sifat dari bangun trapesium dan elips. 3) Peserta
diskusi didik
yang
mengalami
kesulitan mendapatkan bimbingan dari guru. 4) Perwakilan kelompok
dari
masing-masing
menyampaikan
hasil
diskusi di depan kelas. c. Konfirmasi 1) Peserta membuat
didik
bersama
kesimpulan
guru tentang
diskusi yang telah dilakukan.
ceramah
2) Peserta didik menyimak umpan
bervariasi
balik yang diberikan guru. 6.
Penutup
20 menit
a. Peserta didik menyelesaikan soal tes individu menurut kemampuannya sendiri mengenai materi yang telah dipelajari. b. Peserta didik bersama guru membahas soal bersama. c. Guru menilai hasil tes individu lalu menghitung skor perkembangan individu berdasarkan nilai hasil evaluasi siklus I. Penghitungan skor kelompok dengan cara menjumlahkan
masing-masing
skor
perkembangan individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. d. Guru memberikan penghargaan kelompok. Pemberian
penghargaan
diberikan
commit to user
penugasan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
115 berdasarkan perolehan skor rata-rata yang kemudian dikategorikan menjadi kelompok baik, kelompok hebat, dan kelompok super. e. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran. f.
Peserta
didik
mendengarkan
refleksi/
motivasi yang diberikan guru
ceramah bervariasi
g. Peserta didik bersama guru mengakhiri pelajaran.
IX.
Sumber dan Media Pembelajaran A. Sumber 1. Silabus kelas III 2. Aep Saepudin, dkk. 2009 Gemar Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 152-158. 3. Hardi, dkk. 2009 Pandai Berhitung Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 170-185. 4. Lusia Tri Astuti, dkk. 2009 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 129-143. 5. Siti Kamsiyati, dkk. 2009 Asyiknya Belajar Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 114-120. 6. R.J Sunarjo. 2008 Matematika 5. Jakarta : Pusat Perbukuan. Hal 226-232. B. Media Pembelajaran 1. LCD Proyektor. 2. Kertas Origami berwarna. 3. Benda-benda di kelas a. Papan tulis b. Almari c. Jam dinding d. Buku tulis e. Penggaris segitiga 4. Lagu “Bangun Datar”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
116 X.
Penilaian a. Prosedur
: Tes proses dan Tes akhir
b. Jenis
: Tes tertulis
c. Bentuk
: Subyektif / uraian
d. Alat
: Soal, Lembar pengamatan dan lembar kerja kelompok, kunci jawaban, kriteria penilaian.
Ngreco, 22 Maret 2011 Guru Kelas V
Peneliti
Surata, S. Pd. SD
Novitasari
NIP. 19630113 19840 5 1002
NIM. X7107052
Mengetahui, Kepala SD Negeri Ngreco 05
Sri Purwati, S. Pd NIP. 19580803 197802 2 004
commit to user
117
Lampiran 2.a KISI-KISI LEMBAR KERJA KELOMPOK PESERTA DIDIK (LKPD) PRA SIKLUS
No 1.
Indikator
Butir Soal
Tujuan
LKPD
Kognitif a) Produk: 6.1.1 Menjelaskan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium dan elips. b) Proses: 6.1.2 Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium dan elips
Melalui penugasan peserta didik dapat No. 1,2 ,3, 4, dan menjelaskan sifat-sifat bangun datar persegi, 5 persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium dan elips.
Melalui mengumpulkan
diskusi informasi
peserta
didik
tentang
dapat Ada
sifat-sifat
118 bangun datar persegi, persegi panjang, jajar genjang, segitiga, belah ketupat, lingkaran, layanglayang, trapesium dan elips 2.
Afektif
Ada
a) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu Peserta didik dapat meningkatkan teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat perilaku berkarakter selama proses pembelajaran waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab b) Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi Peserta didik dapat meningkatkan pendengar yang baik, dan bekerja sama keterampilan sosial selama proses pembelajaran
3.
Psikomotor
Peserta didik dapat menggunakan kertas Ada
Menggunakan kertas berwarna yang berwarna yang dibentuk bangun datar untuk dibentuk bangun datar untuk mengetahui mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi, persegi sifat-sifat bangun datar.
panjang, jajar genjang. segitiga, belah ketupat, lingkaran, layang-layang, trapesium dan elips
119 Lampiran 2.b KISI-KISI LEMBAR KERJA KELOMPOK PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS I PERTEMUAN I
No 1.
Indikator
Butir
Tujuan
Soal LKPD
Kognitif a) Produk: 6.1.1 Menjelaskan sifat-sifat bangun datar Melalui penugasan peserta didik dapat No. 1,2 dan 3 persegi, persegi panjang, dan jajar genjang menjelaskan sifat-sifat bangun datar persegi, b) Proses: persegi panjang,dan jajar genjang. 6.1.3 Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajar genjang. Melalui diskusi peserta didik dapat Ada mengumpulkan
informasi
tentang
sifat-sifat
bangun datar persegi, persegi panjang,dan genjang.
jajar
120 2.
Afektif
Ada
c) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu Peserta didik dapat meningkatkan teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat perilaku berkarakter selama proses pembelajaran waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab d) Keterampilan sosial: bertanya, Peserta didik dapat meningkatkan menyumbang ide/berpendapat, menjadi keterampilan sosial selama proses pembelajaran pendengar yang baik, dan bekerja sama 3.
Psikomotor
Peserta didik dapat menggunakan kertas Ada
Menggunakan kertas berwarna yang berwarna yang dibentuk bangun datar untuk dibentuk bangun datar untuk mengetahui mengetahui sifat-sifat bangun datar persegi, persegi sifat-sifat bangun datar.
panjang dan jajar genjang.
121 Lampiran 2.b KISI-KISI LEMBAR KERJA KELOMPOK PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS I PERTEMUAN II
No
Indikator 1
Soal LKPD
Kognitif
a) Produk: 6.1.2 Menjelaskan sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat.
.
Butir
Tujuan
Melalui penugasan peserta didik dapat
No.
menjelaskan sifat-sifat bangun datar segitiga dan dan 2 b) Proses: belah ketupat. 6.1.4 Mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar segitiga dan belah ketupat. Melalui
diskusi
peserta
didik
dapat
mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun
Ada
datar segitiga dan belah ketupat. 2.
Afektif c) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat
Ada Peserta didik dapat meningkatkan perilaku
1
122 waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab
berkarakter selama proses pembelajaran
d) Keterampilan sosial: bertanya, Peserta didik dapat meningkatkan menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama keterampilan sosial selama proses pembelajaran
3.
Psikomotor
Peserta didik dapat menggunakan kertas
Menggunakan kertas berwarna yang berwarna yang dibentuk bangun datar untuk dibentuk bangun datar untuk mengetahui mengetahui sifat-sifat bangun datar segitiga dan sifat-sifat bangun datar.
belah ketupat.
Ada
123 Lampiran 2.b KISI-KISI SOAL EVALUASI INDIVIDU SISWA SIKLUS I
No.
Standar Kompetensi
Kompetensi
Indikator
Butir Soal
Dasar 1.
6. Memahami
sifat-sifat
hubungan antar bangun.
bangun
dan 6.1 Mengidentifikasi sifatsifat bangun datar.
6.1.2 Menyebutkan sifat-sifat bangun dan 5 datar segitiga dan belah ketupat.
No. 1,2,3,4
124 Lampiran 2.c KISI-KISI LEMBAR KERJA KELOMPOK PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS II PERTEMUAN I
No
Indikator 1
Soal LKPD
Kognitif
a) Produk: 6.1.5 Menjelaskan sifat-sifat bangun datar lingkaran dan layang-layang.
.
Butir
Tujuan
Melalui penugasan peserta didik dapat No. 1 dan 2 menjelaskan sifat-sifat bangun datar lingkaran
b) Proses: dan layang-layang. 6.1.7 Mengumpulkan informasi tentang sifatsifat bangun datar lingkaran dan layanglayang. Melalui diskusi peserta didik dapat Ada mengumpulkan
informasi
tentang
sifat-sifat
bangun datar lingkaran dan layang-layang. 2.
Afektif c) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat
Ada Peserta
didik
dapat
meningkatkan
125 waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab
perilaku berkarakter selama proses pembelajaran
d) Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang Peserta didik dapat meningkatkan ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama keterampilan sosial selama proses pembelajaran
3.
Psikomotor
Peserta didik dapat menggunakan kertas Ada
Menggunakan kertas berwarna yang berwarna yang dibentuk bangun datar untuk dibentuk bangun datar untuk mengetahui sifat- mengetahui sifat-sifat bangun datar lingkaran dan sifat bangun datar.
layang-layang.
126 Lampiran 2.c KISI-KISI LEMBAR KERJA KELOMPOK PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS II PERTEMUAN II
No 1.
Indikator
Tujuan
Butir Soal LKPD
Kognitif a) Produk: 6.1.6 Menjelaskan sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips.
Melalui penugasan peserta didik
No.
dapat menjelaskan sifat-sifat bangun datar dan 2 b) Proses: trapesium dan elips. 6.1.8 Mengumpulkan informasi tentang sifatsifat bangun datar trapesium dan elips. Melalui diskusi peserta didik dapat mengumpulkan informasi tentang sifat-sifat bangun datar trapesium dan elips.
Ada
1
127 2.
Afektif
Ada
c) Perilaku berkarakter: kejujuran, membantu Peserta didik dapat meningkatkan teman yang membutuhkan, berkreasi, tepat perilaku berkarakter selama proses waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab pembelajaran d) Keterampilan sosial: bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama
Peserta didik dapat meningkatkan keterampilan
sosial
selama
proses
pembelajaran
3.
Psikomotor
Peserta didik dapat menggunakan
Menggunakan kertas berwarna yang kertas berwarna yang dibentuk bangun datar dibentuk bangun datar untuk mengetahui sifat- untuk mengetahui sifat-sifat bangun datar sifat bangun datar.
trapesium dan elips.
Ada
128 Lampiran 2.c KISI-KISI SOAL EVALUASI INDIVIDU SISWA SIKLUS II
No.
Standar Kompetensi
Kompetensi
Indikator
Butir Soal
Dasar 1.
6. Memahami
sifat-sifat
hubungan antar bangun.
bangun
dan 6.1 Mengidentifikasi sifat- 6.1.6 sifat bangun datar.
Menyebutkan sifat-sifat bangun datar
trapesium
dan elips.
No. 1,2,3,4 dan 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
124
Lampiran 3.a LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS I PERTEMUAN 1 Kelompok
: ……………………
Anggota
: ……………………
Diskusikan dengan kelompokmu, kemudian tuliskan hasilnya di tempat yang sudah disediakan! Sebutkan nama bangun datar di bawah ini dan jelaskan sifat-sifatnya!
No
Gambar Bangun Datar
Nama Bangun Datar
1.
2.
3.
commit to user
Sifat-sifat bangun datar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
125
Lampiran 3.a KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS I PERTEMUAN 1
Sebutkan nama bangun datar di bawah ini dan jelaskan sifat-sifatnya!
No
Gambar Bangun Datar
Nama
Sifat-sifat bangun datar
Bangun Datar
Persegi
1.
1) Sisi/ ruas : AB = BC = CD = DA 2) Sudut:
A=
B=
C=
D=
90°.
Persegi 2.
1) Mempunyai empat sisi terdiri atas
Panjang
2 sisi panjang dan 2 sisi lebar. 2) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang. 3) Mempunyai
empat
sudut
berbentuk siku-siku/ besarnya 90˚.
Jajar 3.
Genjang
1)
Sisi KL sejajar MN, KL = LM
KN sejajar LM, KN = LM
2)
Sudut : N=
commit to user
L
K=
M dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
126
Lampiran 3.b LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS I PERTEMUAN 2 Kelompok
: ……………………
Anggota
: ……………………
Diskusikan dengan kelompokmu, kemudian tuliskan hasilnya di tempat yang sudah disediakan!
1. Gambarlah bangun datar segitiga ! 2. Gambarlah bangun datar belah ketupat ! 3. Kemudian carilah/ tulislah sifat-sifatnya !
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
127
Lampiran 3.b KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS I PERTEMUAN 2
1.
C
C
A
B Segitiga sama sisi
A
B
Segitiga siku-siku
C
A
B Segitiga sama kaki
C
A B Segitiga Sembarang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
128
2. Belah ketupat D
C
A
B
3. Sifat-sifat Segitiga : segitiga sama sisi Sisi : AB = BC = CA Sudut : Jadi,
A=
B =
A = 60°,
C. Masing-masing sudut besarnya 60°.
B = 60°,
C = 60°.
Segitiga sama kaki Sisi : AC = BC Sudut :
A=
B
Segitiga sembarang Sisi : AB ≠ BC ≠ CD Sudut :
A≠
B≠
C
Segitiga siku-siku sembarang Sisi : AB ≠ BC ≠ CA Sudut :
A = 90°,
B≠
C
Segitiga siku-siku samakaki Sisi : AB = AC Sudut :
A = 90°,
B=
C
Sifat-sifat belah ketupat : Sisi: AB = BC = CD = DA. Sudut:
A=
C,
B=
D
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
129
Lampiran 3.c EVALUASI SIKLUS I
Nama : ..................................................................
No : ...........
Kerjakan soal di bawah ini !
1. C
A
B
Gambar di atas adalah gambar segitiga sama sisi. Tulislah sifat-sifat dari segitiga sama sisi !
2. C
A
B
Gambar di atas adalah gambar segitiga sembarang. Tulislah sifat-sifat dari segitiga sembarang ! commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
130
3. C
A
B
Gambar di atas adalah gambar segitiga sama kaki. Tulislah sifat-sifat dari segitiga sama kaki !
4. C
A
B
Gambar di atas adalah gambar segitiga siku-siku sembarang. Tulislah sifat-sifat dari segitiga siku-siku sembarang !
5.
Gambar di atas adalah gambar belah ketupat. Tulislah sifat-sifat dari commit to user belah ketup
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
131
Lampiran 3.c KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS I
1. Sifat-sifat segitiga sama sisi : a. Sisi : AB = BC = CA b. Sudut : 60°,
A= B = 60°,
B=
C. Masing-masing sudut besarnya 60°. Jadi,
C = 60°.
2. Sifat-sifat segitiga sembarang : a. Sisi : AB ≠ BC ≠ CD b. Sudut :
A≠
B≠
C
3. Sifat-sifat segitiga sama kaki : a. Sisi : AC = BC b. Sudut :
A=
B
4. Sifat-sifat segitiga siku-siku sembarang : a. Sisi : AB ≠ BC ≠ CA b. Sudut :
A = 90°,
B≠
C
5. Sifat-sifat belah ketupat : a. Sisi: AB = BC = CD = DA. b. Sudut:
A=
C,
B=
D
commit to user
A=
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
132
Lampiran 3.c KRITERIA PENILAIAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS I PERTEMUAN 1 dan 2
N o
Kriteria Penilaian Soal No 1 s.d. 3
Skor maksimal
1
Soal dijawab benar dan lengkap
30
2
Soal dijawab benar, tetapi tidak lengkap
20
3
Soal dijawab salah
10
4
Bonus soal
10
.
.
.
. Skor Total = (Jumlah total skor maksimal yang diperoleh)
commit to user
100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
133
KRITERIA PENILAIAN EVALUASI SIKLUS I
N o
Kriteria Penilaian Soal No 1 s.d. 5
Skor maksimal
1
Soal dijawab benar dan lengkap
20
2
Soal dijawab benar, tetapi tidak lengkap
15
3
Soal dijawab salah
5
4
Soal tidak dijawab
0
.
.
.
. Skor Total = (Jumlah total skor maksimal yang diperoleh)
commit to user
100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
135
Lampiran 3.d LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS II PERTEMUAN 1 Kelompok
: ……………………
Anggota
: ……………………
Diskusikan dengan kelompokmu, kemudian tuliskan hasilnya di tempat yang sudah disediakan! 1. C
A
B
D Amatilah bangun di atas , coba kamu jelaskan! a. Bangun ini bernama … b. Bangun ini dibatasi oleh … ruas garis c. Bangun ini mempunyai … buah sudut d. Sudut pada bangun ini merupakan sudut … Kemudian buatlah kesimpulan tentang sifat-sifat layang-layang !
2. I K
L
J H
commit to user M
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
135
3.
Lipatlah lingkaran menurut salah satu garis tengahnya: Daerah H akan tepat berimpit dengan daerah I pada gambar 1. Daerah J akan tepat berimpit dengan daerah K pada gambar 2. Daerah L akan tepat berimpit dengan daerah M pada gambar 3.
Tulislah kesimpulan dari kegiatan ini !
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
136
Lampiran 3.d KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS II PERTEMUAN 1
1. C
A
B
D a. Bangun ini bernama layang-layang. b. Bangun ini dibatasi oleh empat ruas garis. c. Bangun ini mempunyai empat buah sudut. d. Sudut pada bangun ini merupakan sudut lancip dan tumpul. Kesimpulannya adalah bangun layang-layang dibatasi oleh empat buah ruas garis, yaitu garis AD, DB, BC dan AC. Juga mempunyai empat sudut, yaitu dua sudut lancip dan dua sudut tumpul. Layang-layang mempunyai satu sumbu simetri. Mempunyai sepasang sudut yang berhadapan sama besar. 2.
Dari kegiatan di atas bahwa semua garis tengah lingkaran merupakan
sumbu simetri. Jadi dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat lingkaran adalah : a. Lingkaran memiliki satu titik pusat. b. Lingkaran memiliki garis tengah yang panjangnya dua kali jari-jari. c. Lingkaran memiliki sumbu simetri yang tidak terhingga.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
137
Lampiran 3.e LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS II PERTEMUAN 2 Kelompok
: ……………………
Anggota
: ……………………
Diskusikan dengan kelompokmu, kemudian tuliskan hasilnya di tempat yang sudah disediakan!
1. Dari kertas berwarna tersebut buatlah bangun trapesium ! dengan cara melipat salah satu sisinya secara tidak sejajar dengan sisi yang lainnya.
Kemudian jawablah pertanyaan berikut ! a. Berapa jumlah sisi yang dimiliki bangun trapesium tersebut ? b. Bagaimana panjang masing-masing sisinya ? c. Bagaimana bentuk masing-masing sudutnya? d. Apakah bentuknya sama dengan bangun persegi ? e. Apa ciri dari bangun trapesium tersebut ? 2.
Gambarlah bangun elips, kemudian carilah sifat-sifat dari bangun tersebut ?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
138
Lampiran 3.e KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS II PERTEMUAN 2
1. Dari kegiatan trapesium di atas dapat di jawab bahwa : a. Trapesium mempunyai empat buah sisi. b. Panjang masing-masing sisinya tidak sama panjang. c. Masing-masing sudutnya berbeda besarnya. d. Trapesium dan persegi panjang berbeda karena persegi semua sudutnya siku-siku. e. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa trapesium memiliki empat buah sisi. Panjang sisinya juga tidak sama panjang. Tidak semua bentuk sudutnya siku-siku. Dan memiliki sepasang sisi sejajar. 2.
Sifat-sifat bangun datar elips yaitu : c) Memiliki sumbu sumetri lipat/ sumbu simetri yang terbentuk dari garis a dan b. d) Garis yang berpotongan tegak lurus membentuk sudut siku-siku (90°).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
139
Lampiran 3.f EVALUASI SIKLUS II
Nama : .................................................................. No : ...........
Kerjakan soal di bawah ini !
1. Apa yang kalian ketahui tentang bangun trapesium ? Ada berapa jenis bangun trapesium ? Sebutkan ?! 2.
D
C
A
B
Bangun di atas adalah trapesium.... Bagaimana sifat-sifat dari bangun tersebut ? 3. D
C
A
B
Bangun di atas adalah trapesium..... Bagaimana sifat-sifat dari bangun tersebut ? 4.
D
C
A commit to user Bangun di atas adalah trapesium......
B
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
140
Bagaimana sifat-siefat dari bangun tersebut ?
5.
a
b Apa nama bangun di atas ? Bagaimana sifat-sifatnya ?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
141
Lampiran 3.f KUNCI JAWABAN EVALUASI SIKLUS II 1. Trapesium adalah bangun segiempat yang mempunyai sisi sejajar. Trapesium terbagi atas tiga jenis yaitu : Trapesium sembarang Trapesium sama kaki Trapesium siku-siku 2. Bangun tersebut adalah trapesium sama kaki. Sifat-sifatnya adalah sebagai berikut : Memiliki sepasang sisi yang sama panjang. Sudut-sudut alasnya sama besar. Diagonal-diagonalnya sama panjang. 3. Bangun tersebut adlah trapesium siku-siku. Sifat-sifatnya adalah sebagai berikut : Memiliki 2 sisi yang sejajar Masing-masing sisinya tidak sama panjang. Salah satu sudutnya siku-siku = 90° 4. Bangun tersebut adalah trapesium sembarang. Sifat-sifatnya adalah sebagai berikut : Memiliki 2 sisi yang sejajar. Masing-masing sisinya/ruas garisnya tidak sama panjang. Sudutnya juga tidak sama besar. 5. Bangun tersebut adalah elips. Sifat-sifatnya adalah sebagai berikut : Memiliki sumbu sumetri lipat/ sumbu simetri yang terbentuk dari garis a dan b. Garis yang berpotongan tegak lurus membentuk sudut siku-siku (90°).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
142
Lampiran 3.f KRITERIA PENILAIAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SIKLUS I PERTEMUAN 1 dan 2
No
Kriteria Penilaian Soal No 1 s.d. 3
Skor maksimal
1.
Soal dijawab benar dan lengkap
50
2.
Soal dijawab benar, tetapi tidak lengkap
25
3.
Soal dijawab salah
10
4.
Soal tidak dijawab
0
Skor Total = (Jumlah total skor maksimal yang diperoleh)
commit to user
100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
143
KRITERIA PENILAIAN EVALUASI SIKLUS I
No
Kriteria Penilaian Soal No 1 s.d. 5
Skor maksimal
1.
Soal dijawab benar dan lengkap
20
2.
Soal dijawab benar, tetapi tidak lengkap
15
3.
Soal dijawab salah
5
4.
Soal tidak dijawab
0
Skor Total = (Jumlah total skor maksimal yang diperoleh)
commit to user
100
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
144
Lampiran 4.a Daftar Nilai Bangun Datar Matematika Siswa Kelas V SDN Ngreco 05 Sebelum Diadakan Tindakan/ Pra Siklus
No.
NIS
Nilai
Keterangan
1.
637
50
Tidak Tuntas
2.
648
50
Tidak Tuntas
3.
649
50
Tidak Tuntas
4.
650
65
Tuntas
5.
651
65
Tuntas
6.
652
40
Tidak Tuntas
7.
653
55
Tidak Tuntas
8.
654
50
Tidak Tuntas
9.
656
40
Tidak Tuntas
10.
658
40
Tidak Tuntas
11.
659
60
Tidak Tuntas
12.
661
65
Tuntas
13.
685
40
Tidak Tuntas
14.
690
65
Tuntas
15.
647
60
Tidak Tuntas
16.
719
40
Tidak Tuntas
RATA-
52,18
RATA
Ngreco, 31 Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
145
Lampiran 4.b Daftar Nilai Bangun Datar Matematika Siswa Kelas V SDN Ngreco 05 Pada Siklus I
No.
NIS
Nilai
Keterangan
1.
637
75
Tuntas
2.
648
65
Tuntas
3.
649
70
Tuntas
4.
650
90
Tuntas
5.
651
90
Tuntas
6.
652
55
Tidak Tuntas
7.
653
80
Tuntas
8.
654
65
Tuntas
9.
656
50
Tidak Tuntas
10.
658
55
Tidak Tuntas
11.
659
75
Tuntas
12.
661
85
Tuntas
13.
685
60
Tidak Tuntas
14.
690
90
Tuntas
15.
647
80
Tuntas
16.
719
50
Tidak Tuntas
RATA-RATA
70,93
Ngreco, 31 Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
146
Lampiran 4.b Skor Perkembangan Individu Siklus I
No.
NIS
Pra Siklus
Siklus I
Skor Perkembangan Individu I
1.
637
50
75
25
2.
648
50
65
15
3.
649
50
70
20
4.
650
65
90
25
5.
651
65
90
25
6.
652
40
55
15
7.
653
55
80
25
8.
654
50
65
15
9.
656
40
50
10
10.
658
40
55
15
11.
659
60
75
15
12.
661
65
85
20
13.
685
40
60
20
14.
690
65
90
25
15.
647
60
80
20
16.
719
40
50
10
Ngreco, 31 Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
147
Lampiran 4.c Daftar Nilai Bangun Datar Matematika Siswa Kelas V SDN Ngreco 05 Pada Siklus II
No.
NIS
Nilai
Keterangan
1.
637
75
Tuntas
2.
648
70
Tuntas
3.
649
70
Tuntas
4.
650
90
Tuntas
5.
651
90
Tuntas
6.
652
70
Tuntas
7.
653
80
Tuntas
8.
654
75
Tuntas
9.
656
65
Tuntas
10.
658
60
Tidak Tuntas
11.
659
85
Tuntas
12.
661
85
Tuntas
13.
685
70
Tuntas
14.
690
90
Tuntas
15.
647
85
Tuntas
16.
719
60
Tidak Tuntas
RATA-
76,25
RATA
Ngreco, 31 Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
148
Lampiran 4.c Skor Perkembangan Individu Siklus II
No.
NIS
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Skor Perkembangan Individu II
1.
637
50
75
75
25
2.
648
50
65
70
20
3.
649
50
70
70
20
4.
650
65
90
90
25
5.
651
65
90
90
25
6.
652
40
55
70
30
7.
653
55
80
80
25
8.
654
50
65
75
25
9.
656
40
50
65
25
10.
658
40
55
60
20
11.
659
60
75
85
25
12.
661
65
85
85
20
13.
685
40
60
70
30
14.
690
65
90
90
25
15.
647
60
80
85
25
16.
719
40
50
60
20
Ngreco, 31 Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
149
Lampiran 4.d Penghargaan Kelompok Siklus I
No.
Nama Kelompok
Nomor Absen
Skor
Penghargaan
Anggota
Kelompok
Kelompok
Kelompok 1.
MATAHARI
9, 13, 15, 16
16
Tim Baik
2.
MELATI
2, 8, 10, 11
15
Tim Baik
3.
ANGGREK
1, 4, 7, 14
23
Tim Hebat
4.
MAWAR
3, 5, 6, 12
25
Tim Super
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
150
Lampiran Penghargaan Kelompok Siklus II
No.
Nama Kelompok
Nomor Absen
Skor
Penghargaan
Anggota
Kelompok
Kelompok
Kelompok 1.
JUPITER
11, 12, 14, 16
23
Tim Hebat
2.
MERKURIUS
1, 2, 3, 13
24
Tim Hebat
3.
PLUTO
5, 6, 8, 9
26
Tim Super
4.
MARS
4, 7, 15, 10
24
Tim Hebat
Ngreco, 31 Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
151
Lampiran 5.a OBSERVASI TERHADAP GURU PRA TINDAKAN Berilah skor pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam proses pembelajaran ! No.
Aspek yang di Nilai
Skor 1
2
3
A
Pra Pembelajaran
1.
Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran
3
2.
Memeriksa kesiapan siswa
3
B
Membuka Pembelajaran
3.
Melakukan kegiatan apersepsi
4.
Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana
3 2
kegiatan C
Kegiatan Pembelajaran
5.
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2
6.
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
2
7.
Menguasai kelas
2
8.
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
2
kebiasaan positif 9.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
1
dialokasikan 10.
Menghasilkan pesan yang menarik
2
11.
Menggunakan media secara efekif dan efisien
2
12.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
2
13.
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2
14.
Merespon positif partisipasi siswa
15.
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar
2
16.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
2
D
Penutup
17.
Melakukan melibatkan siswa
refleksi
1
pembelajaran
commit to user
dengan
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
152 18.
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
2
19.
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan
2
20.
Melaksanakan tindak lanjut
2
JUMLAH
2
2
8 NILAI
commit to user
2 70
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
153
Lampiran 5.b OBSERVASI TERHADAP GURU SIKLUS I PERTEMUAN I Berilah skor pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam proses pembelajaran ! No.
Aspek yang di Nilai
Skor 1
2
3
A
Pra Pembelajaran
1.
Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran
3
2.
Memeriksa kesiapan siswa
3
B
Membuka Pembelajaran
3.
Melakukan kegiatan apersepsi
3
4.
Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana
3
kegiatan C
Kegiatan Pembelajaran
5.
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
3
6.
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3
7.
Menguasai kelas
2
8.
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
2
kebiasaan positif 9.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
2
dialokasikan 10.
Menghasilkan pesan yang menarik
2
11.
Menggunakan media secara efekif dan efisien
2
12.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
13.
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2
14.
Merespon positif partisipasi siswa
2
15.
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar
2
16.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
2
D
Penutup
17.
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
18.
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
commit to user
3
3 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
154 19.
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan
2
20.
Melaksanakan tindak lanjut
2 2
JUMLAH 4 NILAI
commit to user
4 80
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
155
Lampiran 5.b OBSERVASI TERHADAP GURU SIKLUS I PERTEMUAN II Berilah skor pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam proses pembelajaran ! No.
Aspek yang di Nilai
Skor 1
2
3
A
Pra Pembelajaran
1.
Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran
3
2.
Memeriksa kesiapan siswa
3
B
Membuka Pembelajaran
3.
Melakukan kegiatan apersepsi
3
4.
Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana
3
kegiatan C
Kegiatan Pembelajaran
5.
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
3
6.
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3
7.
Menguasai kelas
3
8.
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
2
kebiasaan positif 9.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
2
dialokasikan 10.
Menghasilkan pesan yang menarik
2
11.
Menggunakan media secara efekif dan efisien
2
12.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
3
13.
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
3
14.
Merespon positif partisipasi siswa
2
15.
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar
2
16.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
2
D
Penutup
17.
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
18.
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
commit to user
3 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
156 19.
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan
20.
Melaksanakan tindak lanjut
3 2 1
JUMLAH 8 NILAI
commit to user
3 85
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
157
Lampiran 5.c OBSERVASI TERHADAP GURU SIKLUS II PERTEMUAN I Berilah skor pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam proses pembelajaran ! No.
Aspek yang di Nilai
Skor 1
2
3
A
Pra Pembelajaran
1.
Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran
3
2.
Memeriksa kesiapan siswa
3
B
Membuka Pembelajaran
3.
Melakukan kegiatan apersepsi
3
4.
Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana
3
kegiatan C
Kegiatan Pembelajaran
5.
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
3
6.
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3
7.
Menguasai kelas
3
8.
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
2
kebiasaan positif 9.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
2
dialokasikan 10.
Menghasilkan pesan yang menarik
2
11.
Menggunakan media secara efekif dan efisien
2
12.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
3
13.
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
3
14.
Merespon positif partisipasi siswa
2
15.
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar
2
16.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
2
D
Penutup
17.
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
3
18.
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
158 19.
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan
20.
Melaksanakan tindak lanjut
3 2 1
JUMLAH 6 NILAI
commit to user
6 86,6
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
159
Lampiran 5.c OBSERVASI TERHADAP GURU SIKLUS II PERTEMUAN II Berilah skor pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam proses pembelajaran ! No.
Aspek yang di Nilai
Skor 1
2
3
A
Pra Pembelajaran
1.
Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran
3
2.
Memeriksa kesiapan siswa
3
B
Membuka Pembelajaran
3.
Melakukan kegiatan apersepsi
3
4.
Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana
3
kegiatan C
Kegiatan Pembelajaran
5.
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
3
6.
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
3
7.
Menguasai kelas
3
8.
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
3
kebiasaan positif 9.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
3
dialokasikan 10.
Menghasilkan pesan yang menarik
11.
Menggunakan media secara efekif dan efisien
3
12.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
3
13.
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
3
14.
Merespon positif partisipasi siswa
2
15.
Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar
2
16.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
2
D
Penutup
17.
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
3
18.
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
3
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
160 19.
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan
20.
Melaksanakan tindak lanjut
3 2 1
JUMLAH 0 NILAI
commit to user
5 91,6
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
161
Lampiran 6.a INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF SISWA PRA SIKLUS Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No
Variabel afektif
Jml
siswa
skor
NIS
1
2
3
4
Kriteria afektif siswa N 5
S
T
T √
√
√
√
√
√
1.
637
2.
648
3.
649
4.
650
√
√
5.
651
√
√
6.
652
7.
653
8.
654
9.
656
10.
658
11.
659
12.
661
13.
685
√
14.
690
√
15.
647
16.
719
√
√ √
√ √ √
√ √ √
√ √
√
√
60
3
√
60
3
√
60
3
√
80 √
3
60 √
√
40 60
2
√
40
√
2
√
40
√
2
√
40
2
√
40
2
√
40
2
√
40
√ √
√ √
√ √
√ √
√
S
R
2
√
R
3
4 √
S
3
√
60
√
2
√
40
√
2
√
40
Ngreco,
Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD commit to user
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
162
Lampiran 6.b INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF SISWA SIKLUS I PERTEMUAN I Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No
Variabel afektif
Jml
siswa
skor
NIS 1
2
√
3
4
√
√
5
Kriteria afektif siswa N ST
T
S
R
SR
3
√
60
3
√
60
3
√
60
1.
637
2.
648
3.
649
√
√
√
4.
650
√
√
√
5.
651
√
√
6.
652
√
√
7.
653
√
√
√
8.
654
√
√
√
3
√
60
9.
656
√
√
√
3
√
60
10.
658
√
√
√
3
√
60
11.
659
√
3
√
60
12.
661
√
√
3
√
60
13.
685
√
√
√
3
√
60
14.
690
√
√
15.
647
√
16.
719
√
√
√
√
√ √ √ √
√
√
√ √
4
√
80
√
4
√
80
√
3
√
4
√
√
60
√
80
√
4
√
√
3
√
60
3
√
60
80
Ngreco,
Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 100 2 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
163
Lampiran 6.b INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF SISWA SIKLUS I PERTEMUAN II Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No
Variabel afektif
Jml
siswa
skor
NIS 1
2
3
4
√
√
5
Kriteria afektif siswa N ST
T
S
R
SR
1.
637
√
√
2.
648
√
√
3.
649
√
√
√
4.
650
√
√
√
5.
651
√
6.
652
√
√
7.
653
√
√
8.
654
√
√
√
3
√
60
9.
656
√
√
√
3
√
60
10.
658
√
√
√
3
√
60
11.
659
√
√
12.
661
√
√
√
13.
685
√
√
√
14.
690
√
√
√
15.
647
√
√
16.
719
√
√
√
√
80
4
√
80
4
√
80
√
4
√
80
√
4
√
80
√
4
√
80
√
4
√
80
√
√ √
√ √
√
4
√
80
√
4
√
80
√
4
√
80
√
4
√
80
√
4
√
80
√ √
4
√
√
√
3
Ngreco,
60
Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
164
Lampiran 6.b INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF (SIKAP) SISWA KELAS V SIKLUS I Kriteria Afektif Siswa
No.
NIS
Skor
Skor
Jml
Kriteria Afektif Siswa
Perte
Perte
Skor
ST
muan
muan
I
II
T
S
R
SR
N
1.
637
3
4
7
√
70
2.
648
3
4
7
√
70
3.
649
3
4
7
√
70
4.
650
4
4
8
√
80
5.
651
4
4
8
√
80
6.
652
3
4
7
√
70
7.
653
4
4
8
√
80
8.
654
3
3
6
√
60
9.
656
3
3
6
√
60
10.
658
3
3
6
√
60
11.
659
3
4
7
√
70
12.
661
3
4
7
√
70
13.
685
3
4
7
√
70
14.
690
4
4
8
√
80
15.
647
3
4
7
√
70
16.
719
3
3
6
√
60
RATA-RATA
1. ST = sangat tinggi 2. T = tinggi 3. S = sedang 4. R = rendah 5. SR = sangat rendah
0
= 9-10 = 7-8 = 5-6 = 3-4 = 2-1 Ngreco, Maret 2011 Observer
commit to user
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
165
Lampiran 6.c INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF SISWA SIKLUS II PERTEMUAN I Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
Variabel afektif
Jml
siswa
skor
NIS 1
2
3
4
5
Kriteria afektif siswa N S
T
S
R
SR
T 1.
637
√
√
2.
648
√
√
3.
649
√
√
√
√
4.
650
√
√
√
√
√
5
√
100
5.
651
√
√
√
√
√
5
√
100
6.
652
√
√
√
√
4
7.
653
√
√
√
√
√
5
8.
654
√
√
√
3
√
60
9.
656
√
√
√
3
√
60
10.
658
√
√
√
3
√
60
11.
659
√
√
12.
661
√
√
√
13.
685
√
√
√
14.
690
√
√
√
15.
647
√
√
16.
719
√
√
√ √
√
80
4
√
80
4
√
80
√
80
√
100
√
80
√
4
√
80
√
4
√
80
√
4
√
80
√
4
√
80
√
√
√
4
√ √
√
4
√
3
Ngreco,
60
Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD commit to user
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
166
Lampiran 6.c INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF SISWA SIKLUS II PERTEMUAN II Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No
Variabel afektif
Jml
siswa
skor
NIS 1
2
3
4
√
√
1.
637
√
√
2.
648
√
√
3.
649
√
√
4.
650
√
5.
651
6.
5
Kriteria afektif siswa N ST
T
S
R
SR
4
√
80
√
80
√
√
4
√
√
√
5
√
100
√
√
√
√
5
√
100
√
√
√
√
√
5
√
100
652
√
√
√
√
√
5
√
100
7.
653
√
√
√
√
√
5
√
100
8.
654
√
√
√
√
4
√
80
9.
656
√
√
√
√
4
√
80
10.
658
√
√
√
√
4
√
80
11.
659
√
√
4
√
80
12.
661
√
√
√
√
4
√
80
13.
685
√
√
√
√
4
√
80
14.
690
√
√
√
√
√
5
15.
647
√
√
√
√
4
√
80
16.
719
√
√
4
√
80
√
√
√
√
√
100
Ngreco,
Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
167
Lampiran 6.c INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF (SIKAP) SISWA KELAS V SIKLUS II Kriteria Afektif Siswa
No.
NIS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
637 648 649 650 651 652 653 654 656 658 659 661 685 690 647 719
Skor Perte muan I 4 4 4 5 5 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3
Skor Jml Perte Skor muan II 4 8 4 8 5 9 5 10 5 10 5 9 5 10 4 7 4 7 4 7 4 8 4 8 4 8 5 9 4 8 4 7 RATA-RATA
Kriteria Afektif Siswa ST T S R S R √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
N
80 80 90 100 100 90 100 70 70 70 80 80 80 90 80 70 8 3,12
1. ST = sangat tinggi 2. T = tinggi 3. S = sedang 4. R = rendah 5. SR = sangat rendah
= 9-10 = 7-8 = 5-6 = 3-4 = 2-1 Ngreco, Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
168
Lampiran 7.a INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTOR SISWA PRA SIKLUS Berilah skor dan tanda (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No
Variabel kinerja
Jml
siswa
skor
NIS 1
2
3
4
5
Kriteria kinerja siswa N ST
T
S
R
SR
1.
637
2
0
2
2
2
8
√
53,3
2.
648
0
2
2
2
2
8
√
53,3
3.
649
2
2
2
2
0
8
√
53,3
4.
650
3
2
2
0
0
7
√
46,6
5.
651
2
2
2
2
2
10
6.
652
2
0
2
2
2
8
√
53,3
7.
653
2
2
2
0
2
8
√
53,3
8.
654
2
2
2
0
2
8
√
53,3
9.
656
2
0
2
2
0
6
√
40
10.
658
2
2
2
0
0
6
√
40
11.
659
2
2
2
2
0
8
√
53,3
12.
661
2
2
0
2
0
6
√
40
13.
685
2
2
2
2
0
8
√
53,3
14.
690
3
2
2
2
2
11
15.
647
2
0
0
2
2
6
√
40
16.
719
2
2
0
2
0
6
√
40
√
66,6
√
73,3
Ngreco,
Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
169
Lampiran 7.b INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS I PERTEMUAN I Berilah skor dan tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
Variabel kinerja
Jml
siswa
skor
NIS 1
2
3
4
5
Kriteria kinerja siswa N ST
T
S
R
SR
1.
637
2
0
2
2
2
8
√
53,3
2.
648
2
2
2
2
0
8
√
53,3
3.
649
2
2
2
0
2
8
√
53,3
4.
650
3
3
0
3
2
11
√
73,3
5.
651
3
0
3
2
3
11
√
73,3
6.
652
3
2
0
3
0
8
7.
653
3
2
0
3
2
10
8.
654
3
3
2
0
0
8
√
53,3
9.
656
2
0
3
0
3
8
√
53,3
10.
658
0
3
2
0
3
8
√
53,3
11.
659
3
2
3
0
2
10
12.
661
2
2
2
2
0
8
13.
685
2
2
2
2
2
10
√
66,6
14.
690
2
0
3
3
3
11
√
73,3
15.
647
2
3
0
2
3
10
√
66,6
16.
719
0
2
2
2
2
8
√ √
53,3 66,6
√
66,6 √
√
Ngreco,
53,3
53,3
Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD commit to user
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
170
Lampiran 7.b INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS I PERTEMUAN II Berilah skor dan tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
Variabel kinerja
Jml
siswa
skor
NIS 1
2
3
4
5
Kriteria kinerja siswa N ST
T
S
R
SR
1.
637
3
2
3
3
0
11
√
73,3
2.
648
3
3
0
2
3
11
√
73,3
3.
649
3
3
0
2
3
11
√
73,3
4.
650
3
2
2
3
3
13
√
86,6
5.
651
2
2
2
3
3
13
√
86,6
6.
652
3
3
0
3
2
11
7.
653
2
2
3
3
3
13
8.
654
3
3
3
2
0
11
√
73,3
9.
656
3
3
3
0
2
11
√
73,3
10.
658
3
3
3
2
0
11
√
73,3
11.
659
3
2
2
3
2
12
12.
661
3
3
2
0
3
11
√
73,3
13.
685
2
3
3
0
3
11
√
73,3
14.
690
3
2
3
2
3
13
15.
647
3
2
2
2
2
11
√
73,3
16.
719
2
2
3
3
0
10
√
66,6
√
73,3
√
86,6
√
80
√
86,6
Ngreco,
Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
171
Lampiran 7.b INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA SIKLUS I
No.
NIS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
637 648 649 650 651 652 653 654 656 658 659 661 685 690 647 719
Skor Perte muan I 8 8 8 11 11 8 10 8 8 8 10 8 10 11 10 8
Skor Jml Perte Skor muan II 11 19 11 19 11 19 13 24 13 24 11 19 13 23 11 19 11 19 11 19 12 22 11 19 11 21 13 24 11 21 10 18 RATA-RATA
Kriteria Kinerja Siswa ST T S R SR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
N
63,3 63,3 63,3 80 80 63,3 76,6 63,3 63,3 63,3 73,3 63,3 70 80 70 60 6 8,51
Kriteria Psikomotorik Siswa 1. ST = sangat tinggi = 24-30 2. T = tinggi = 18-23 3. S = sedang = 12-17 4. R = rendah = 6-11 5. SR = sangat rendah = 1-5 Ngreco,
Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
172
Lampiran 7.c INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS II PERTEMUAN I Berilah skor dan tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
No
Variabel kinerja
Jml
siswa
skor
NIS 1
2
3
4
5
Kriteria kinerja siswa N ST
T
S
R
SR
1.
637
2
2
2
3
3
12
√
80
2.
648
3
3
2
2
2
12
√
80
3.
649
2
3
2
2
3
12
√
80
4.
650
3
3
3
3
2
14
√
93,3
5.
651
3
3
3
2
3
14
√
93,3
6.
652
2
3
3
2
2
12
√
80
7.
653
3
2
3
3
3
14
√
93,3
8.
654
3
3
2
2
2
12
√
80
9.
656
2
3
2
2
3
12
√
80
10.
658
2
3
3
2
2
12
√
80
11.
659
3
2
2
3
2
13
√
86,6
12.
661
3
2
0
3
3
11
√
73,3
13.
685
3
0
3
2
3
11
√
73,3
14.
690
3
3
3
2
2
13
√
86,6
15.
647
2
2
2
3
3
12
√
80
16.
719
3
3
0
3
2
11
√
73,3
Ngreco,
Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD commit to user
NIP. 19630113 19840 5 1002
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
173
Lampiran 7.c INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS II PERTEMUAN II Berilah skor dan tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No
Variabel kinerja
Jml
siswa
skor
NIS 1
2
3
4
5
Kriteria kinerja siswa N ST
T
S
R
SR
1.
637
3
2
2
2
3
12
√
80
2.
648
3
2
2
3
3
13
√
86,6
3.
649
3
2
3
2
3
13
√
86,6
4.
650
3
3
3
3
2
14
√
93,3
5.
651
3
2
3
3
3
14
√
93,3
6.
652
3
3
2
3
2
13
√
86,6
7.
653
3
2
3
3
3
14
√
93,3
8.
654
3
2
3
2
2
12
√
80
9.
656
3
2
3
2
2
12
√
80
10.
658
3
2
2
3
2
12
√
80
11.
659
3
2
3
3
3
14
√
93,3
12.
661
3
2
3
2
2
12
√
80
13.
685
3
3
2
2
2
12
√
80
14.
690
3
3
3
3
2
14
√
93,3
15.
647
3
2
2
2
3
12
√
80
16.
719
3
2
2
2
3
12
√
80
Ngreco,
Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
174
Lampiran 7.c INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA SIKLUS II
No.
NIS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
637 648 649 650 651 652 653 654 656 658 659 661 685 690 647 719
Skor Perte muan I 12 12 12 14 14 12 14 12 12 12 13 11 11 13 12 11
Skor Jml Perte Skor muan II 12 24 13 25 13 25 14 28 14 28 13 25 14 28 12 24 12 24 12 24 14 27 12 23 12 23 14 27 12 24 12 23 RATA-RATA
Kriteria Kinerja Siswa ST T S R SR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
N
80 83,3 83,3 93,3 93,3 83,3 93,3 80 80 80 90 76,6 76,6 90 80 76,6 8 3,72
Kriteria Psikomotorik Siswa 1. ST = sangat tinggi = 24-30 2. T = tinggi = 18-23 3. S = sedang = 12-17 4. R = rendah = 6-11 5. SR = sangat rendah = 1-5 Ngreco, Maret 2011 Observer
Surata, S. Pd. SD NIP. 19630113 19840 5 1002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
175
Guru dan siswa menyanyikan lagu bangun datar sebagai apersepsi materi
Siswa sangat antusias menjawab pertanyaan dari guru
Guru menjelaskan matericommit dan siswa menyimak dengan seksama to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
176
Guru mendemonstrasikan alat peraga berbentuk persegi
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
commit topada user masing-masing kelompok Guru membagikan tugas kelompok
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
177
Guru membimbing jalannya diskusi
Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
commit to user Siswa mengerjakan soal evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
178
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA
Variabel Afektif Siswa (1) Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru (2) Membantu teman dalam kelompok (3) Menghargai teman diskusi (4) Menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman (5) Mengemukakan pendapat/ide/gagasan
Kriteria Afektif Siswa 1. ST = sangat tinggi
=5
2. T
= tinggi
=4
3. S
= sedang
=3
4. R
= rendah
=2
5. SR = sangat rendah
=1
Skor Maksimal ideal = 5 Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
179
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA No 1.
2.
3
4.
5.
Variabel Kinerja Siswa Menyiapkan bahan pembelajaran a. Menyiapkan bahan dengan lengkap dan benar b. Menyiapkan bahan kurang lengkap c. Menyiapkan bahan salah Menggunakan alat peraga a. Menggunakan alat peraga dengan benar b. Menggunakan alat peraga kurang benar c. Menggunakan alat peraga salah Melakukan diskusi a. Benar dan sesuai langkah-langkah diskusi dengan sempurna b. Kurang benar dan kurang sesuai dengan langkah-langkah diskusi c. Tidak benar dan tidak sesuai dengan langkah-langkah diskusi Mencatat hasil diskusi a. Benar dan sesuai dengan hasil diskusi b. Kurang benar dan kurang sesuai dengan hasil diskusi c. Tidak benar dan tidak sesuai dengan hasil diskusi Menyimpulkan hasil diskusi a. Benar dan sesuai dengan materi b. Kurang benar dan kurang sesuai dengan materi c. Tidak benar dan tidak sesuai dengan materi
Skor
Catatan : Apabila tidak melakukan variabel kinerja siswa, maka skor = 0 Konversi Skala
Kriteria psikomotorik
1. Batas skor A = 81 % x 15 = 12
1. ST = sangat tinggi = 12-15
2. Batas skor B = 61 % x 15 = 9
2. T
= tinggi
= 9-11
3. Batas skor C = 41 % x 15 = 6
3. S
= sedang
= 6-8
4. Batas skor D = 21 % x 15 = 3
4. R
= rendah
= 3-5
5. Skor < 3 nilai E
5. SR = sangat rendah = 0-2
Skor maksimal ideal = 15 Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal commit to user
3 2 1 3 2 1 3 2 1
3 2 1 3 2 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
180
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA
Variabel Afektif Siswa (1) Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru (2) Membantu teman dalam kelompok (3) Menghargai teman diskusi (4) Menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman (5) Mengemukakan pendapat/ide/gagasan
Kriteria Afektif Siswa 1. ST = sangat tinggi
=5
2. T
= tinggi
=4
3. S
= sedang
=3
4. R
= rendah
=2
5. SR = sangat rendah
=1
Skor Maksimal ideal = 5 Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
181
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA No Variabel Kinerja Siswa 1. Menyiapkan bahan pembelajaran d. Menyiapkan bahan dengan lengkap dan benar e. Menyiapkan bahan kurang lengkap f. Menyiapkan bahan salah 2. Menggunakan alat peraga d. Menggunakan alat peraga dengan benar e. Menggunakan alat peraga kurang benar f. Menggunakan alat peraga salah 3 Melakukan diskusi d. Benar dan sesuai langkah-langkah diskusi dengan sempurna e. Kurang benar dan kurang sesuai dengan langkah-langkah diskusi f. Tidak benar dan tidak sesuai dengan langkah-langkah diskusi 4. Mencatat hasil diskusi d. Benar dan sesuai dengan hasil diskusi e. Kurang benar dan kurang sesuai dengan hasil diskusi f. Tidak benar dan tidak sesuai dengan hasil diskusi 5. Menyimpulkan hasil diskusi d. Benar dan sesuai dengan materi e. Kurang benar dan kurang sesuai dengan materi f. Tidak benar dan tidak sesuai dengan materi
Skor 3 2 1 3 2 1 3 2 1
3 2 1 3 2 1
Catatan : Apabila tidak melakukan variabel kinerja siswa, maka skor = 0 Konversi Skala
Kriteria psikomotorik
1. Batas skor A = 81 % x 15 = 12
1. ST = sangat tinggi = 12-15
2. Batas skor B = 61 % x 15 = 9
2. T
= tinggi
= 9-11
3. Batas skor C = 41 % x 15 = 6
3. S
= sedang
= 6-8
4. Batas skor D = 21 % x 15 = 3
4. R
= rendah
= 3-5
5. Skor < 3 nilai E
5. SR = sangat rendah = 0-2
Skor maksimal ideal = 15 Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
182
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
Nama Guru : Surata, S.Pd. SD Waktu Wawancara :
Pukul 09.00 WIB
N
Pertanyaan
Ringkasan Jawaban
1
Berapa jumlah murid/ siswa
Jumlah murid di kelas V
o
.
di kelas V ?
ada 16 siswa diantaranya 11 siswa laki-lakinya
dan
5
siswa
perempuan. 2 .
Apakah dalam pelaksanaan
pembelajaran
pembelajaran Matematika telah anda dengan model kooperatif
tipe
terapkan
saya
selama
menggunakan
model
ini
sudah STAD
3
belum
pernah
pembelajaran gunakan. Kalaupun diskusi hanya
kooperatif tipe STAD?
.
Untuk
dengan teman sebangkunya.
Apakah dengan menggunakan
Ada yang sudah, tetapi
metode tersebut siswa telah menguasai sebagian belum dapat menguasai konsep-konsep yang telah diberikan ?
materi
yang diajarkan karena
mereka asyik mengobrol dengan teman dan tidak memperhatikan guru saat pelajaran. 4 .
Apakah dalam pembelajaran
Dalam
pembelajaran
yang dilaksanakan selama ini sudah Matematika selama ini sudah ada ada interaksi antara guru dengan siswa interaksi antara saya sebagai guru dan juga siswa dengan siswa?
dengan siswa karena terkadang di tengah-tengah pembelajaran saya melakukan siswa.
tanyajawab
Kalau
interaksi
kepada antara
siswa dengan siswa terutama pada pembelajaran Matematika jarang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
183
terjadi, hanya kalau ada soal-soal yang sulit saja saya suruh diskusi itu saja dengan teman sebangku. 5 .
Bagaimanakah hasil belajar
Ada yang baik tetapi
yang diperoleh peserta didik dengan sebagian juga masih ada yang pembelajaran tersebut?
jelek karena perhatian mereka terhadap
pelajaran
terutama
Matematika Kesimpulan hasil wawancara : Bahwa dalam pembelajaran Matematika di kelas V masih menggunakan metode ceramah. Sehingga pembelajaran kurang menarik bagi siswa. Maka peneliti ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran Matematika khususnya sifat-sifat bangun datar.
Ngreco, 07 Maret 2011 Pewawancara
Novitasari NIM. X7107052
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
184
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA Nama Guru : Surata, S.Pd. SD Waktu Wawancara :
Pukul 09.00 WIB
N
Pertanyaan
Ringkasan Jawaban
1
Apakah dalam pembelajaran
Tidak,
o
.
Matematika
guru
menggunakan melakukan diskusi kecil dengan
diskusi kelompok besar ? 2 .
hanya
teman sebangku.
Apakah dalam pelaksanaan
Sudah
tetapi
belum
pembelajaran Matematika kamu telah sepenuhnya mengerti. faham tentang materi yang digunakan guru dengan menggunakan diskusi tersebut ? 3
.
Apakah
kamu
menemui
Iya,
karena
kesulitan menguasai konsep-konsep pembelajaran kurang menarik. yang telah diberikan ? 4
.
Apakah dalam pembelajaran
Belum,
guru
hanya
yang dilaksanakan selama ini guru menyampaikan materi kemudian sudah
menggunakan
media mengerjakan soal-soal.
pembelajaran yang menarik?
Kesimpulan hasil wawancara : Siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru dengan menggunakan metode kontekstual. Ngreco, 07 Maret 2011 Pewawancara
Novitasari commit to user
NIM. X7107052
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
185
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
186
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
187
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
188
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
189
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
190
commit to user