HALAMAN JUDUL
PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA MELALUI MEDIA BUKLET KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI SMA NEGERI 1 KEDUNGREJA TAHUN 2014
SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Sugeng Riyadi 3201410080
JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Rabu
Tanggal
: 13 Mei 2015
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Dewi Liesnoor S, M.Si NIP. 19620 81119 88032 001 Mengetahui, Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M. Si NIP. 196209041989011001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Rabu
Tanggal
: 13 Mei 2015
Penguji I
Dr. Tjaturahono Budi S, M.Si. NIP. 196210191988031002
Penguji II
Penguji III
Dra. Erni Suharini, M.Si. NIP. 19611106198832002
Prof. Dr. Dewi Liesnoor S, M.Si. NIP. 196208111988032001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Dr. Subagyo, M.Pd. NIP. 19510808 1980031 003 iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO “Jangan mengeluh karena banyak cobaan, kita tahu bahwa api justru membuat emas semakin berkilau, dan pukulan membuat paku semakin kokoh” “Tanpa kesulitan dalam hidup ini seseorang tidak akan mengenal kebahagiaan” (Earlch)
PERSEMBAHAN Dengan
penuh
rasa
syukur
pada
Allah
SWT,
ku
persembahkan skripsi ini untuk: o
Bapak tercinta,
Sakun
wahyudi
yang
memberikan
kasih
dan
telah
Ibu
Daryatun
membimbing
sayang,
pengorbanan,
dan do’a
yang tak pernah putus, nasehat, motivasi dan inspirasi dalam hidup penulis. o
Adik-adik saya tersayang Vicky Rahmansyah dan Aulia Zairita yang telah memberi semangat, keceriaan dan tempat berbagi suka duka.
o
Teman Teman Graffity
o
Teman-teman Pendidikan Geografi 2010
v
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala berkah, rahmat, dan ridha-Nya akhirnya penulis dapat menyelasaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Siswa Melalui Buklet Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Di SMA Negeri 1 Kedungreja Tahun 2014”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah mengijinkan penulis untuk menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.
2.
Dr. Subagyo, M. Pd. Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah mengijinkan penulis untuk menempuh studi di Universitas Negeri Semarang.
3.
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. Ketua Jurusan Geografi yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas yang memungkinkan penulis melakukan penelitian ini.
4.
Prof. Dr. Dewi Liesnoor S, M.Si. Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
5.
Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si, selaku dosen penguji pertama yang telah memberikan masukan, arahan, dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan baik.
vi
6.
Dra. Erni Suharini, M.Si selaku dosen penguji kedua yang telah memberikan masukan, arahan, dan bimbingan sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan baik.
7.
Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
8.
Kepala SMA Negeri 1 Kedungreja yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Kedungreja.
9.
Bapak Basit, Bapak Hasan dan Ibu Atik yang telah membantu penelitian selama di SMA Negeri 1 Kedungeja.
10. Staf Tata Usaha, Perpustakaan Jurusan Geografi, Laboratorium, Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial, serta seluruh karyawan di lingkungan Jurusan Geografi, 11. Untuk teman Grafitty yang menjadi sahabat perjalanan, mengelilingi Jawa Tengah. 12. Semua pihak dan instansi yang telah membantu penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga segala bantuan, bimbingan, dukungan dan pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Akhirnya penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca dan perkembangan dunia pendidikan.
.
vii
SARI Sugeng Riyadi. 2015. Pengembangan Buklet Kesipsiagaan Menghadapi Bencana Gempa Bumi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Siswa SMA Negeri 1 Kedungreja Tahun 2014. Skripsi. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Prof. Dewi Liesnoor S, M.Si. Kata Kunci: Pendidikan kebencanaan, Buklet Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gempa bumi SMA Negeri 1 Kedungreja, Cilacap adalah salah satu sekolah yang berada di daerah rawan bencana gempa bumi. Maka dari itu dibutuhkan informasi dan media yang dapat membantu siswa untuk memahami kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui pengetahuan kebencanaan siswa di SMA Negeri 1 Kedungreja. (2) Mengetahui efektifitas penggunaan buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi di lingkungan sekolah tingkat SMA. (3) Mengetahui respon siswa setelah menggunakan buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Kedungreja Kabupaten Cilacap. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Kedungreja, sedangkan yang menjadi sample penelitian adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Pecinta Alam dan siswa yang menjadi pengurus OSIS. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah sample purposive samping (sempel bertujuan). Alur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada penelitian Pre-test and Post-test Group, yakni kelas yang menjadi subjek penelitian dikenai dua kali observasi yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode angket, tes dan dokumentasi. Hasil penilaian pakar 1 diperoleh skor 90% dengan kriteria “sangat layak”, dan pakar II memperoleh skor 72,5% dengan kriteria “layak”. Sedangkan pakar III memperoleh skor 75% dengan kriteria layak. Berdasarkan penilaian dari seluruh pakar atau tim ahli skor rata-ratanya adalah 79,17% , dengan kriteria “layak”, sehingga buklet tersebut dapat digunakan untuk media pembelajaran kesiapsiagaan bencana gempa bumi di sekolah. Berdasarkan hasil analisis data pre-test diketahui nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah 35 sedangkan hasil post-tes diketahui nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendah 65. Hasil nilai akhir menunjukan peningkatan pengetahuan kebencanaan sebesar 0,64 dengan kriteria peningkatan sedang. Hasil tanggapan siswa terhadap buklet kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi adalah sebesar 90,28% atau dengan kriteria “sangat baik”. Saran untuk penelitian ini adalah perlu digalangkannya pendidikan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi di lingkungan sekolah. Pendidikan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi di sekolah hendaknya di informasikan dengan menggunakan media yang menarik untuk di baca, misalnya dengan menggunakan buklet.
viii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................................. iii PERNYATAAN ....................................................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................................v PRAKATA ............................................................................................................................... vi SARI....................................................................................................................................... viii DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ix DAFTAR TABEL .................................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah...................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6 E. Penegasan Istilah ....................................................................................... 7 BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................................2 A. Media Pembelajaran .................................................................................. 2 B. Pengetahuan ............................................................................................. 14 C. Bencana ................................................................................................... 16 D. Buklet....................................................................................................... 27 E. Penelitian yang relevan ............................................................................ 29 F. Kerangka Berfikir .................................................................................... 32 G. Hipotesis .................................................................................................. 34 BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................................34 A. Jenis dan Desain Penelitian ..................................................................... 34 B. Populasi Dan Sampel ............................................................................... 35 ix
C. Variabel Penelitian .................................................................................. 37 D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 37 E. Prosedur Penelitian .................................................................................. 39 F. Teknik Analisis Instrumen....................................................................... 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................................................51 A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian......................................................... 51 1. Kondisi Kabupaten Cilacap ..................................................................................52 2. Riwayat Gempa Bumi Di Kabupaten Cilacap ......................................................52 3. Lokasi Penelitian ..................................................................................................55 B. Potensi dan Masalah ................................................................................ 57 C. Hasil Penelitian........................................................................................ 60 1. Deskripsi Data Penelitian .....................................................................................60 2. Hasil Penggunaan Media Buklet ..........................................................................75 3. Respon Siswa Terhadap Buklet Kesiapsiagaan Gempa Bumi .............................77 C. Pembahasan ............................................................................................. 79 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................................81 A. Simpulan .................................................................................................. 81 B. Saran ........................................................................................................ 81 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................83 LAMPIRAN ............................................................................. Error! Bookmark not defined.
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Dampak yang Ditimbulkan Gempa Dalam Skala Ricter .................. 24 Tabel 2.2 Dampak yang Ditimbulkan Gempa Dalam Skala Mercalli ................ 26 Tabel 3.1 Rincian Jumlah Populasi dan Sampel ................................................ 35 Tabel 3.2 Jumlah Soal yang Valid ..................................................................... 43 Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ........................................................ 45 Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ....................................... 45 Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Beda Soal ............................................................... 46 Tabel 3.6 Perhitungan Daya Beda Soal .............................................................. 46 Tabel 3.7 Hasil Soal yang Akan Digunakan ...................................................... 47 Tabel 3.8 Kriteria Persentase Respon Siswa ..................................................... 50 Tabel 4.1 Isi Buklet Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi ................................ 60 Tabel 4.2 Daftar Validator Tim Ahli Buklet Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gempa Bumi ........................................................................ 69 Tabel 4.3 Hasil Validasi Oleh AHLI (Dosen) ................................................... 69 Tabel 4.4 Tabel Revisi Buklet Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gempa Bumi ...................................................................................... 70 Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Kognitif Siswa ...................................................... 76 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normaslitas .................................................... 76 Tabel 4.7 Respon Siswa Terhadap Buklet ......................................................... 78
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir ............................................................... 33 Gambar 4.1 Lokasi Penelitian ............................................................................ 56 Gambar 4.2 Halaman Depan dan isi buklet BPBD ............................................. 59 Gambar 4.3 Halaman Depan Buklet Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi .... 66 Gambar 4.4 Halaman Belakang Buklet Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi ................................................................................. 68 Gambar 4.5 Ukuran Buklet Sesudah dan Sebelum di Revisi ............................. 71 Gambar 4.6 Tata Letak Buklet Sesudah dan Sebelum di Revisi ........................ 71 Gambar 4.7 Tambahan Materi .......................................................................... 72 Gambar 4.8 Pelaksanaan Pre Test. ...................................................................... 73 Gambar 4.9 Proses Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Buklet ......... 74 Gambar 4.10 Pelaksanaan Post Test. .................................................................. 74
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Lokasi Penelitian ............................................................................. 85 Lampiran 2 Daftar Nama Responden Pada Kelas Uji Coba Terbatas ................ 86 Lampiran 3 Perhitungan Validitas Butir Soal ..................................................... 87 Lampiran 4 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal .............................................. 88 Lampiran 5 Perhitungan Daya Beda Soal Soal .................................................. 89 Lampiran 6 Perhitungan realibilitas Soal ........................................................... 90 Lampiran 7 Analisis, Validitas Soal, Tingkat Kesukaran, Daya Beda Dan Reliabilitas ...................................................................................... 91 Lampiran 8 Lembar Soal Pengetahuan Siswa Tentang Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi ................................................................................... 92 Lampiran 9 Kunci Jawaban ................................................................................. 97 Lampiran 10 Daftar Responden Pada Uji Coba Lapangan ................................ 98 Lampiran 11 Data Hasil Belajar Pre Test dan Post Test .................................... 100 Lampiran 12 Uji Normalitas Data Hasil Pre Test .............................................. 102 Lampiran 13 Uji Normalitas Data Hasil Post Test ............................................. 103 Lampiran 14 Hasil Peningkatan Belajar Tiap Responden ................................. 104 Lampiran 15 Perhitungan Peningkatan Skor Rata-Rata Hasil Belajar ............... 106 Lampiran 16 Hasil Analisis Respon Siswa Tehadap Buklet Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi .................................................................. 107 Lampiran 17 Hasil Validasi Media Oleh Pakar I ................................................ 110 Lampiran 18 Hasil Validasi Media Oleh Pakar II .............................................. 112 xiii
Lampiran 19 Hasil Validasi Media Oleh Pakar III ............................................ 114 Lampiran 20 Hasil Analisis Validasi Tim Ahli Terhadap Buklet Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi ................................................................. 116 Lampiran 21 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 118 Lampiran 22 Surat Keterangan Penelitian ......................................................... 119
xiv
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pulau Jawa termasuk daerah yang sering dilanda gempa bumi. Hal ini berkaitan erat dengan keberadaan zona tumbukan lempeng IndoAustralia di bagian selatan Pulau Jawa, yang menumbuk lempang Eurasia yang terletak dibagian utaranya. Kecepatan pergerakan lempeng tersebut sekitar 70 mm/tahun. Batas penunjaman lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia di buktikan dengan kehadiran Java Trench atau Parit jawa yaitu berupa palung yang dalam. Zona perbatasan antar dua lempeng merupakan zona yang rawan terhadap gempa bumi (Zakaria, 2011:35). Rekaman seismograf menunjukkan bahwa gempa bumi sering terjadi di Pulau Jawa. Bahkan apabila gempa bumi dengan intensitas kecil diperhitungkan, maka hampir setiap hari terjadi gempa. Salah satu contoh gempa bumi besar adalah Gempa Yogyakarta yang berpusat di selatan wilayah ini yang terjadi pada hari Sabtu, 27 Mei 2006. Sebulan kemudian, terjadi gempa bumi disertai tsunami yang berpusat di selatan Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat, yang efek getaran dan kerusakannya dirasakan hingga wilayah Eks-Karesidenan Banyumas. Wilayah Eks-Karesidenan Banyumas yang sering mengalami gempa tektonik adalah Kabupaten Cilacap (Sehah, 2010:8). Kabupaten Cilacap adalah salah satu kabupaten yang rentan terhadap bencana gempa bumi. Kabupaten Cilacap menduduki peringkat 1
2
keempat nasional indeks rawan bencana gempa bumi dan tsunami, sedangkan untuk indeks rawan gempa bumi, Kabupaten Cilacap menduduki peringkat kelima puluh delapan nasional.
Banyaknya
peristiwa gempa bumi di Kabupaten Cilacap di sebabkan oleh letak Kabupaten Cilacap secara geologis berada di dekat zona tumbukan lempeng (lempeng indo Australia dan lempeng Euro Asia) di bagian selatan, Gempa yang terjadi pada hari rabu, 2 September 2009 pukul 14.52 WIB, yang perpusat 7°46‟41”LS dan 107˚19‟41”BT dengan kekutan 7.3 SR adalah salah satu gempa yang cukup besar yang banyak menimbulkan kerugian di Kabupaten Cilacap, Berdasarkan data dari BNPB tahun 2009 gempa ini menyebabkan 10 orang menderita luka-luka, 1220 rumah mengalami rusak berat, 2900 rumah mengalami rusak ringan serta 21 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan. Kerusakan bangunan terbanyak terdapat di Kecamatan Kedungreja yaitu 205 rusak berat dan 512 rusak ringan. Kecamatan Kedungreja merupakan kecamatan yang terletak di ujung barat Kabupaten Cilacap. Kecamatan Kedungreja adalah satu dari beberapa kecamatan di Kabupaten Cilacap yang sering terkena dampak langsung dari bencana gempa bumi. akan tetapi kurangnya sosialisai dan informasi tentang kebencanaan di masyarakat khususnya di sekolah menjadikan rendahnya tingkat pengetahuan siswa terhadap berbagai macam bencana khususnya bencana gempa bumi.
2
3
Kondisi Kecamatan Kedungreja yang sering terjadi gempa bumi menjadikan pendidikan kebencanaan merupakan hal penting yang harus di berikan kepada masyarakat salah satunya kepada para siswa SMA Negeri 1 Kedungreja. SMA Negeri 1 kedungreja, merupakan satu dari beberapa fasilitas publik yang ada di Kabupaten Cilacap yang terkena dampak langsung dari gempa bumi 2 sepetember 2009, gempa ini mengkibatkan sebagian plafon ruangan kelas di SMA Negeri 1 Kedungreja runtuh. Pendidikan kebencanaan merupakan hal yang penting yang seharusnya diberikan kepada siswa SMA Negeri 1 Kedungreja, karena dengan pendidikan kebencanan ini, siswa menjadi lebih tahu tindakantindakan yang tepat yang dilakukan siswa baik sebelum gempa bumi terjadi, saat gempa bumi terjadi maupun setelah gempa bumi terjadi. Kurangnya sosialisasi
dan sumber informasi tentang pendidikan
kebencanaan menjadikan pengetahuan siswa terhadap bencana gempa bumi terbatas. Upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa SMA Negeri 1 Kedungreja tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi adalah dengan menggunakan media buklet. Buklet menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online adalah buku kecil berfungsi sebagai selebaran (pamflet) yang berisikan cara memasak, tetapi dalam bidang kebencanaan khususnya bencana gempa bumi, buklet berarti buku kecil yang berfungsi sebagi media yang memuat berbagai informasi tentang bagaimana tindakan yang dilakukan oleh manusia dalam menghadapi bencana gempa bumi. Media buklet ini juga
4
bisa dijadikan sebagai media pendamping guru dalam menyampaikan materi dalam SK (menganalisis unsur-unsur geosfer), KD (Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi). Media buklet dipilih karena media ini adalah media yang memuat informasi lebih banyak di bandingkan dengan media leflet. Buklet biasanya berupa lembaran-lembaran dengan desain warna serta gambar yang menarik sehingga setiap orang yang melihat tertarik untuk membacanya. Diharapkan dengan adanya buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi, siswa SMA Negeri 1 Kedungreja akan mengetahui informasi tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Buklet tentang kebencanaan yang di buat oleh BPBD Kabupaten Cilacap adalah satu-satunya sumber informasi di SMA Negeri 1 Kedungreja yang membahas tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana. Buklet ini berisi informasi tentang upaya atau tindakan yang harus di lakukan oleh masyarakat dari sebelum terjadi bencana sampai sesudah terjadi bencana. Materi di dalam buklet yang di buat BPBD Kabupaten Cilacap berisi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, tanah longsor, kebakaran, tsunami, dan gempa bumi (tidak memfokuskan pada materi gempa bumi). Buklet ini terdiri dari empat lembar kertas atau delapan halaman. Dalam penelitian ini, siswa SMA Negeri 1 Kedungreja di jadikan subjek penelitian karena sebagian besar siswa SMA Negeri 1 Kedungreja
5
bertempat tinggal di daerah Kedungreja dan sekitarnya yang pada dasarnya adalah daerah rawan bencana gempa bumi selain itu siswa SMA Negeri 1 Kedungreja
merupakan
sebagian
kecil
masyarakat
yang
minim
pengetahuan tentang pendidikan kebencanaan, khususnya kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Gempa bumi memang tidak dapat diketahui kapan akan terjadi, akan tetapi masih mungkin dilakukan adalah menyiapkan sistem peringatan dini (early warning system) yang berfungsi sebagai “alarm” darurat jika terjadi
gempa bumi sewaktu waktu. Berdasarkan
permasalahan yang telah peneliti uraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk membahas dan mengangkat menjadi judul skripsi “Peningkaan Pengetahuan Siswa Melalui Buklet Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Siswa Di SMA Negeri 1 Kedungreja Tahun 2014”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimanakah pengetahuan kebencanaan siswa SMA Negeri 1 Kedungreja. 2. Bagaimanakah
efektifitas
penggunaan
Buklet
kesiapsiagaan
menghadapi bencana gempa bumi di lingkungan siswa SMA Negeri 1 Kedungreja?
6
3. Bagaimana respon siswa setelah menggunakan buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan uraian rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui pengetahuan kebencanaan siswa di SMA Negeri 1 Kedungreja. 2. Mengetahui efektifitas penggunaan buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi di lingkungan sekolah tingkat SMA. 3. Mengetahui respon siswa setelah menggunakan buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan untuk mengembangkan atau menunjang khasanah ilmu pengetahuan, khususnya kebencanaan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, siswa SMA Negeri 1 Kedungreja, Kabupaten Cilacap, sebagai bahan reverensi dalam tindakan menghadapi bencana gempa bumi.
7
b.Bagi sekolah, memberikan sumbangan media pembelajaran kepada sekolah untuk meningkatkan pengetahuan kebencanaan pada siswa khusunya bencana gempa bumi. E. Penegasan Istilah Penegasan istilah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi agar tidak terjadi salah penafsiran, Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah: 1. Buklet Buklet adalah buku kecil yang berisi sebagai selebaran. Buklet yang dimaksud dalam penelitian ini adalah buku kecil yang berisi
tentang
serangkaian
kegiatan
yang
dilakukan
untuk
mengantisipasi bencana melalui langkah yang tepat guna dalam menghadapi bencana gempa bumi serta informasi-informasi yang berkaitan dengan gempa bumi. 2. Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna (UU No. 24 Tahun 2007). Kesiapsiagaan dilaksanakan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana guna menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda dan berubahnya tata kehidupan masyarakat. Membangaun kesiapsiagaan adalah unsur yang penting, namun tidak mudah dilakukan karena menyangkut sikap mental dan budaya serta
8
disiplin di tengah masyarakat. Kesiapsiagaan adalah tahapan yang paling strategis karena sangat menentukan ketahanan anggota masyarakat
dalam
menghadapi
datangnya
suatu
bencana
(Ramli,2010:31) 3. Bencana Gempa Bumi
Gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi yang diakibatkan oleh pergeseran/pergerakan pada bagian dalam bumi (kerak bumi) secara tiba-tiba. Tipe gempa bumi yang umum ada dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik (Kurniawan, 2011: 5). 4. Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “What”. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan, penciuman, rasa, dan raba. Pengatahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo: 2007: 32). Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, yaitu; 1) tahu, 2) memahami, 3) aplikasi, 4) analisis, 5) sintesis 6) evaluasi.
2
BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‟tengah‟, ‟perantara‟, atau ‟pengantar‟. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
AECT
(Association
of
Education
and
Communication
Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Selain sebagai sistem penyampai atau pengantar, media sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya,
10
media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Arsyad, 2010: 3).
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan, Criticos dalam Daryanto (2010:5). Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.. Menurut Anderson yang dikutip (Warsita, 2008: 123). Media dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu alat bantu pembelajaran dan media pembelajaran. Alat bantu pembelajaran atau alat untuk membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi (pesan) yang akan disampaikan, oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut juga alat bantu mengajar (teaching aids). Misalnya OHP/OHT, film bingkai (slide) foto, peta, poster, grafik, flip chart, model benda sebenarnya dan sampai kepada lingkungan belajar
2. Jenis Media Pembelajaran Saat ini di dalam dunia pendidikan telah dikenal berbagai jenis alat peraga. Penggunaan berbagai jenis peraga ditentukan oleh tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan adanya perbedaan yang disebabkan oleh tersedianya bahan untuk mengadakan alat peraga di beberapa sekolah. Menurut Duncan dalam (Sukiman, 2012: 45), bahwa semakin tinggi tingkat hierarki suatu media, semakin rendah suatu satuan biayanya dan semakin khusus sifat penggunaannya, namun
11
demikian kemudahan dan keluwesan penggunaannya semakin bertambah. Karakteristik alat peraga yang sering digunakan di Indonesia adalah:
a. Papan Tulis, Papan Planel, dan Papan Bulletin. Papan tulis, papan planet dan papan bulletin merupakan peralatan tradisional yang sangat diperlukan ditiap kelas.Cocok untuk semua jenjang sekolah. b.
Media Gambar Media
grafis
menyalurkan
teegolong pesan
dari
media sumber
visual
(media
kepada
pandang),
penerima
yang
mengandalkan indera penglihatan. Pesan dituangkan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual, contohnya gambar, sketsa, diagram, bagan (charta) grafik, kartun, poster, dan peta. c. Media Audio Media audio terkait dengan pendengaran. Pesan yang dituangkan dalam bentuk audiotif. Media ini memiliki perangkat lunak antara lain radio dan recorder. d. Media Proyeksi
12
Media
proyeksi
merupakan
proyektor
sebagai
perangkat
lunak.Yang termasuk dalam alat peraga proyeksi adalah slide, transparansi, dan film. e. Media Tiga Dimensi Media tiga dimensi adalah benda yang menggambarkan benda yang sesungguhnya dalam bentuk tertentu atau tiga dimensi. Yang termasuk dalam media ini adalah model/forgo, sardimen, faksidermi, Peta Tiga Dimensi/miniature dan bahan lain dari alam. Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, Arsyad mengklasifikasikan media atas empat kelompok: 1) media hasil teknologi cetak, 2) media hasil teknologi audio-visual, 3) media hasil teknologi berbasis computer, dan 4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. (Sukiman, 2012: 46). Secara garis besar, Arsyad membagi jenis media kedalam dua kelompok besar yaitu media tradisional dan media teknologi mutakhir. Media tradisional meliputi media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio, penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak dan permainan. Sementara yang dimaksud dengan media teknologi mutakhir dapat berupa media berbasis telekomunikasi, (contohnya: permainan komputer dan hypermedia),
13
(Sukiman, 2012: 46). Berbeda dengan Arsyad, Nurbaeti Syutin, mengelompokkan media pendidikan dalam tiga kelmpok yaitu: a.
Alat yang merupakan benda yang sebenarnya yang memberikan pengalaman langsung dan nyata.
b.
Alat yang merupakan bahan pengganti yang seringkali dalam bentuk tiruan dari benda-benda yang sebenarnya.
c.
Bahasa baik lisan maupun tulisan memberikan pengalaman melalui bahasa.
3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Arsyad (2010: 15) menjelaskan bahwa penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian isi pelajaran pada saat itu, selain itu juga dapat membangkitkan motivasi, minat siswa dan juga membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Rivai
(2007:12)
mengemukakan
manfaat
media
pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat Menumbuhkan motivasi belajar.
14
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik. c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran. d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. B. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Diungkapkan
Sunaryo
(2004:
25)
menjelaskan
bahwa
pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris, khususnya terjadi pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Lebih jauh lagi, pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari: kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan adalah hasil pengamatan indra manusia akan keadaan di sekitarnya. Manusia dengan berbekal pengetahuan akan lebih kenal dengan lingkungannya. Dalam taksonomi Bloom pengetahuan terdiri dari tiga ranah, penelitian mengukur tingkatan pengetahuan dalam ranah kognitif dan psikomotorik. Namun yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa dalam penelitian ini adalah ranah kognitif yaitu tahu (knowledge) dan
15
paham (comprehension), dalam ranah psikomotorik menggunakan kesiapan (set). 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Sukmadinata (2009: 41) mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini: a. Faktor Internal Faktor internal meliputi jasmani dan rohani. Faktor jasmani adalah tubuh orang itu sendiri, sedangkan faktor rohani adalah psikis, intelektual, psikomotor, serta kondisi afektif dan kognitifnya. b. Faktor Eksternal 1) Tingkat Pendidikan Pendidikan berpengaruh dalam memberi respon yang datang dari luar. Orang berpendidikan tinggi akan memberi respon lebih rasional terhadap informasi yang datang. 2) Papan Media Masa Media masa baik cetak maupun elektronik merupakan sumber informasi yang dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering mendengar atau melihat media masa (tv, radio, dan majalah) akan memperoleh informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tidak pernah mendapat informasi dari media masa. 3) Ekonomi
16
Keluarga
dengan
status
ekonomi
tinggi
lebih
mudah
mencukupi kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder dibandingkan dengan keluarga status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi yang termasuk kebutuhan sekunder. 4) Hubungan Sosial Manusia adalah makhluk sosial, dimana dalam kehidupan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar informasi. Faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima pesan menurut model komunikasi. 5) Pengalaman Pengalaman seorang individu tentang berbagai hal diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya. Orang yang berpengalaman mudah menerima informasi dari lingkungan sekitar sehingga lebih baik dalam mengambil keputusan. C. Bencana 1. Definisi Bencana Undang-undang Republik Indonesia No.24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dikemukakan bahwa bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
17
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh fakor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Menurut United Nation Development Program (dalam ramli 2010:17) bencana adalah suatu kejadian yang ekstrem dalam lingkungan alam atau manusia yang secara merugikan mempengaruhi kebutuhan manusia, harta benda atau aktivitas serta pada tingkat menimbulkan bencana. Bencana adalah kejadian dimana sumber daya, personal atau material yang tersedia di daerah bencana tidak dapat mengendalikan kejadian luar biasa yang dapat mengancam nyawa atau sumber daya fisik dan lingkungan (Ramli, 2010:17). Definisi lain merupakan International Strategy For Disaster Reduction (UNISDR) adalah : “A serious disruption of the functioning of a community or a society causing widespread human, material, economi or environmental lossed which exceed the ability of the affected community /society to cope using its own resources”. Atau: “Suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui
18
kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri” (Nurjanah, 2011: 10-11). 2. Faktor Penyebab Terjadinya Bencana Menurut Eko Teguh Paripurno, sumber ancaman bencana dapat dikelompokkan ke dalam empat sumber ancaman (Nurjanah, 2011;22) : a. Sumber ancaman klimatologis, adalah sumber ancaman yang ditimbulkan oleh pengaruh iklim, dapat berupa rendah dan tingginya curah hujan, tinggi dan derasnya ombak di pantai, arah angin, serta beberapa kejadian alam lain yang sangat erat hubungannya dengan iklim dan cuaca. Contoh: banjir, kekeringan, taifun, petir, abrasi pantai, dan badai. b. Sumber ancaman geologis, yaitu sumber ancaman yang terjadi oleh adanya dinamika bumi, baik berupa pergerakan lempeng bumi, bentuk dan rupa bumi, jenis dan materi penyusunan bumi, adalah beberapa contoh kondisi dan dinamika bumi. Contoh: letusan Gunung api, gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor. c. Sumber ancaman industri dan kegagalan teknologi, adalah sumber ancaman akibat adanya kegagalan teknologi maupun kesalahan pengelolaan suatu proses industri, pembuangan limbah, polusi yang ditimbulkan, atau dapat pula akibat proses persiapan produksi. Contoh: kebocoran reaktor nuklir, pencemaran limbah, dan semburan lumpur.
19
d. Faktor manusia juga merupakan salah satu sumber ancaman. Perilaku atau ulah manusia, baik dalam pengelolaan lingkungan, perebutan sumberdaya, permasalahan ras dan kepentingan lainnya serta akibat dari sebuah kebijakan yang berdampak pada sebuah komunitas pada dasarnya merupakan sumber ancaman. Contoh: konflik bersenjata dan penggusuran. 3. Bencana Gempa Bumi a. Pengertian Gempa Bumi Gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi yang diakibatkan oleh pergeseran/pergerakan pada bagian dalam bumi (kerak bumi) secara tiba-tiba (BNPB, 2011: 5). Purwanto (2008:5) gempa bumi adalah suatu istilah khusus ilmu kebumian atau geologi yang berarti peristiwa alam yang berupa getaran atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga dari dalam bumi. Gempa yang memliki kekuatan besar dapat merusak gedung, rumah, jembatan, jalan dan sarana sarana lain. b. Proses Terjadinya Gempa bumi Sebagian besar gempa bumi disebabkan dari perlepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu gempa bumi akan terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di
20
perbatasan lempengan komprehensial dan translasional. Gempa bumi kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam dan mangalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 Km. (Suharjanto 2013:2).
c. Gelombang Gempa Gelombang Gempa
adalah
gelombang suara
yang
merambat melalui inti bumi atau media elastis lainnya, merupakan energi akustik frekuensi rendah. Gelombang gempa diukur dengan seismograf (Suharjanto 2013:19). Secara umum gelombang energi gempa dapat dibedakan menjadi gelombang bodi (body waves) yaitu gelombang yang menjalar di dalam bumi dan gelombang permukaan (surface waves ) yaitu gelombang yang menjalar pada lapisan permukaan tanah (Pawirodikromo,2012:155) . Gelombang dalam tanah (body waves) terdiri dari dua macam gelombang, yaitu: 1) Gelombang Primer (P-wave) adalah gelombang bodi atau yang menjalar dalam bodi bumi yang mempunyai kecepatan paling tinggi. Kadang-kadang dinamai longitudinal wave (gelombang longitudinal). Sifat dari gelombang primer ini adalah: 1) gerakan partikel searah dengan rambatan gelombang, sehingga elemen batuan kadang mapat dan merenggang. 2) gelombang primer dapat merambat pada media solid, sair (air , magma) dan
21
gas atau udara. 3) gelombang primer mempunyai kecepatan tertinggi dibanding dengan gelombang-gelombang yang lain. 2) Gelombang Sekunder (S-wave) adalah gelombang bodi yang lebih lambat. Gelombang ini kadang-kadang juga disebut sebagai tranverse wave. Hal ini terjadi karena arah gerakan partikel akan tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang. Sifat-sifat dari gelombang ini adalah: 1) menimbulkan efek geser. 2) gerakan partikel tegak-lurus terhadap rambatan gelombang. 3) gelombang geser tidak dapat merambat pada zat cair. Gelombang permukaan (surface waves) ada 2 jenis yaitu gelombang Rayleigh (Rayleigh wave) dan love wave. 1) Gelombang Rayleigh
adalah rambatan
gelombang
yang
menyerupai gelombang lautan (mengulang) dan mempunyai efek gerakan baik vertikal maupun horizontal. Gelombang ini dinamai reyleigh wave karena gelombang ini ditemukan atas kerja keras Jon William Struy dan Lord Rayleigh melalui permodelan matematika pada tahun 1885. 2) Gelombang
Love
adalah
gelombang
permukaan
yang
menyebabkan lingkaran geser tanah. Gelombang ini biasanya merambat sedikit lebih lambat dari pada gelombang Reylight, d. Klasifikasi Gempa Bumi
22
Kejadian Gempa Bumi tidak dapat dicegah dan ditentukan kapan dan dimana lokasinya, akan tetapi pencegahan jatuhnya korban akibat bencana ini dapat dilakukan bila terdapat cukup pengetahuan mengenai sifat-sifat gempa tersebut.
Klasifikasi
gempa dalam antara lain: 1) Berdasarkan Penyebabnya Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi empat yaitu: gempa tektonik, gempa vulkanik, gempa runtuhan, dan gempa ledakan (pawirodikromo, 2012: 104) a) Gempa tektonik yaitu gempa yang umumnya paling besar dibandingkan dengan jenis gempa-gempa yang lain. Gempa bumi jenis ini erat sekali hubungannya dengan aktifitas lempeng tektonik baik skala regional maupun global. b) Gempa vulkanik terjadi karena adanya aktivfitas vulkanik yaitu proses keluarnya magma yang tidak lancar, sehingga dapat menyebabkan ledakan, oleh karena itu gempa vulkanik berhubungan dengan kegiatan ledakan gunung berapi, mulai dari ledakan cukup kecil maupun besar. c) Gempa runtuhan yaitu gempa yang di sebabkan oleh runtuhnya bagian gua. d) Gempa ledakan yaitu gempa yang di sebabkan karena adanya ledakan yang sangat besar di dalam tanah misalnya percobaan ledakan nuklir di bawah tanah.
23
2) Berdasarkan Episenter Episenter
adalah
tempat
di
permukaan
bumi/permukaan laut yang tepat di atas hiposentrum. Pusat gempa di permukaan bumi. Berdasarkan episenternya gempa dibendakan menjadi dua yaitu: gempa sentral dan gempa linier. Gempa sentral adalah gempa yang episenternya titik. Sedangkan gempa
linier
adalah
gempa
yang
episenternya
garis.
Berdasarkan jarak episcenternya gempa dibedakan menjadi 3 yaitu: 1) Gempa lokal, yaitu gempa yang jarak episenternya kurang dari 10000 km. 2) Gempa jauh, yaitu gempa yang jarak episcenternya sekitar 10000 km. 3) Gempa sangat jauh, yaitu gempa yang epicenternya lebih dari 10000 km. 3) Berdasarkan Kedalaman Hypocenter Hypocenter adalah pusat gempa yang berada di dalam bumi. Gempa bumi berdasarkan Hypocenter ada 3 yaitu: gempa dalam, gempa menengah dan gempa dangkal. Gempa dalam yaitu gempa yang kedalaman hypocenter lebih dari 300 Km. Gempa menengah yaitu gempa yang kedalamann hypocenternya antara 100-300 KM. Sedangkan gempa dangkal adalah gempa yang kedalaman hypocenternya kurang dari 100 KM e. Skala Kekuatan Gempa Bumi 1) Skala Richter
24
Skala Richter yang diusulkan oleh Charles Richter didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum yang diukur dalam suatu micrometer dari rekaman gempa oleh instrument pengukur gempa (seismometer). Untuk memudahkan dalam menentukan kekuatan gempa tanpa melakukan perhitungan sistematis yang rumit, dibuatlah tabel sederhana. Parameter yang harus diketahui adalah amplitudo maksimum yang direkam oleh seismometer (dalam mm) dan beda waktu tempuh antara gelombang P dan gelombang S (dalam detik) atau jarak antara seismometer dengan pusat gempa (dalam km) (Suharjanto 2013:25). Skala Richter (SR) hanya cocok dipakai untuk gempagempa yang magnetudonya di bawah 6,0. Di atas magnetudo itu, perhitungan dengan teknik Richter menjadi tidak respresentatif. Perlu diingat bahwa perhitungan magnetudo gempa tidak hanya memakai teknik Richter. Kadang terjadi kesalahpahaman dalam pemberitaan di media tentang magnetudo gempa karena metode yang dipakai kadang tidak disebutkan Sehingga bisa terjadi perbedaan besarnya magnetudo gempa yang dikeluarkan oleh berbagai instansi (Suharjanto 2013:25). Skala Richter menunjukkan besarnya energi yang dibebaskan pada pusat gempa. Skala ini dimulai dari angka satu sampai sembilan. Skala Richter menunjukkan besarnya energi
25
yang dibebaskan pada pusat gempa. Skala tersebut adalah sebagaimana tersebut di bawah ini. Tabel 2.1. Dampak yang Ditimbulkan Gempa Dalam SR (Skala Ricter) Skala Ricter (SR) < 2.0 2.0-2.9 3.0-3.9
Keterangan/ klasifikasi umum (terjadi di darat) Goncangan kecil, tidak terasa Tidak terasa, namun terekam oleh alat Seringkali terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan 4.0-4.9 Dapat diketahui dari getarannnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan. 5.0-5.9 Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang kecil. Umumnya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik. 6.0-6.9 Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 Km 7.0-7.9 Dapat menyebabkan serius dalam area yang lebih luas 8.0-8.9 Dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam ratusan mil 9.0-9.9 Menghancurkan area ribuan mil .10.0 Belum pernah terekam Sumber: Suharjanto (2013:26) 2). Skala Mercalli Selain SR, juga dikenal sistem perhitungan kekuatan gempa yang lain, yaitu skala Mercalli, yang diciptakan oleh Giuseppe Mercalli. Skala Mercalli terbagi atas 12 pecahan berdasarkan tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut. Karena itu skala Mercalli sangat subjektif dan kurang tepat untuk perhitungan magnetudo suatu gempa. Skala Mercalli dimodifikasi pada tahun 1931 oleh Hary Wood dan Frank Neumann. Skala
26
modifikasi Intensitas Mercalli menunjukan gempa bumi yang masih berdasar pada kerusakan yang disebabkan oleh gempa. Satuan ukuran skala Modifikasi Intensitas Mercalli adalah seperti di bawah ini (Tabel 2.2).
Tabel 2.2 Dampak yang Ditimbulkan Gempa dalam Skala Marcalli Kekuatan Intensitas yang Dirasakan MMI I Tidak dirasakan. II Dirasakan orang yang diam di lantai atas gedung tinggi. III Terasa di dalam rumah. IV Getaran seperti truk berat yang lewat. Pintu, jendela kaca, gelas berdenting, piring bergemeretuk V Terasa di luar rumah. Orang tidur terbangun. Air atau cairan berguncang, bahkan sedikit tumpah. VI Dirasakan oleh semua orang. Orang takut dan keluar rumah. Lukisan yang tergantung dapat terjatuh. Plester dan pasangan batu yang lemah retak-retak. VII Orang sulit berdiri. Dirasakan oleh pengemudi jalan. Benda-benda yang tergantung terayun kencang. Pasangan batu bata, pasangan batu yang lemah runtuh. Gelombang terjadi di kolam. VIII Kerusakan pada pasangan batu yang cukup kuat, sebagian bangunan runtuh. Beberapa kerusakan pada pondasi batu bertulang. Dahan-dahan patah dan berjatuhan. IX Kepanikan besar. Konstruksi batu yang lemah hancur, kebanyakan rusak berat. Sebagian konstruksi batu yang diperkuat rusak berat. Kerusakan serius pada reservoir. X Kebanyakan struktur rangka dan pasangan batu hancur bersama pondasinya. Sebagian struktur kayu yang kokoh hancur. Kerusakan berat terjadi pada bendungan dan tanggul. Rel kereta bengkok ringan. XI Rel kereta bengkok berat, jalur pipa bawah tanah rusak berat. XII Kehancuran hampir total. Massa batuan yang besar
27
Kekuatan MMI
Intensitas yang Dirasakan
pindah tempat. Ketinggian dan garis tempat terdistorsi. Benda-benda terbang ke udara. Sumber: Purwanto (2008: 19)
f. Dampak Gempa Bumi Dampak dari gempa bumi dapat dibedakan menjadi dua (Pawirodikromo, 2012:51), yaitu: 1) Dampak langsung, dampak langsung yang dimaksud adalah kerusakan struktur tanah ataupun kerusakan sesuatu di atas tanah. Kerusakan-kerusakan itu diantaranya adalah sebagai berikut: a) likuifaksi. b) penurunan tanah. c) tanah longsor d) retakan permukaan tanah. e) kerusakan bangunan. 2) Dampak
tidak
langsung,
Law
dan
Wang
(dalam
pawirodikromo, 2012: 55) mengatakan bahwa yang dimaksud efek tidak langsung adalah yang diakibatkan oleh kondisi situs dan kondisi tanah yang mana kerusakan bangunan diperparah oleh peristiwa dari prograsi gelombang gempa. D. Buklet Buklet menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online adalah buku kecil yang berfungsi sebagai selebaran (pamflet) yang berisikan cara memasak. Tetapi dalam bidang kebencanaan (gempa bumi), buklet berarti buku kecil yang memuat berbagai informasi tentang bencana gempa bumi dan bagaimana cara menghadapi bencana gempa bumi.
28
Buklet sering memiliki sampul, halaman judul, dijilid, dan memiliki jumlah halaman lebih banyak dari pamflet. Bentuknya sering terlihat seperti buku berukuran kecil. Berbeda dengan brosur dan pamflet, buklet bukan merupakan sarana beriklan secara langsung. Sejumlah produk konsumen seperti barang elektronik, sering menyertakan buklet berisi spesifikasi produk atau penjelasan cara penggunaan. Buklet yang menyertai barang elektronik kadang-kadang memiliki jumlah halaman yang banyak dan tidak untuk habis dibaca dalam satu kali kesempatan. Buklet lazimnya dikenal dalam bidang periklanan atau untuk sarana promosi sebuah produk. Buklet bencana gempa bumi juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran menghadapi bencana gempa bumi. Dengan dijadikannya buklet sebagai media belajar dalam proses pembelajaran kesiapsiagaan bencana gempa bumi, maka diperlukan persiapan khusus dalam penyajian materinya. Proses pembuatan buklet diawali dengan mencari informasi tentang materi yang akan tersaji dalam buklet serta informasi. Selain hal tersebut dibutuhkan informasi tentang ketersediaan bahan baku, harga bahan baku, ketahanan bahan baku, serta cetak buklet. Sebelum proses pencetakan, diperlukan proses penyusunan materi. Bahasa dan tata letak materi harus disusun secara menarik, yang sebelumnya dikonsultasikan kepada tim ahli. Proses ini bertujuan untuk mengetahui bahasa dan tata letak yang dirasa tepat dan mudah dipahami oleh siswa.
29
E. Penelitian yang relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian tentang pengembangan Buklet kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Untuk Meningkatkan Pengetahuan Siswa SMA Negeri 1 Kedungreja Tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Suci Rinada Tahun 2013 Penelitian yang relevan pertama berjudul Pengaruh Metode Simulasi Tangggap Bencana alam Terhadap Kemampuan Mitigasi pada Anak Tunagrahita Ringan di Kelas C/D VI SLB Perwari. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan ada atau tidak adanya pengaruh yang signifikan metode simulasi tanggap bencana alam ketika terjadi gempa bumi terhadap kemampuan mitigasi anak di dalam kelas. Persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dibuat adalah mengkaji tentang bencana gempa bumi dan terkait pendidikan bencana gempa bumi. Sedangkan perbedaannnya adalah metode yang di gunakan dalam dalam penelitian terdahulu menggunakan metode simulasi, sedangkan metode yang digunakan oleh dalam pendidikan kesiapsiagaan bencana gempa bumi
adalah dengan menggunkan
media buklet gempa bumi. 2. Penelitian F. Ferawati, A. Rusilowati, Supriyadi Tahun 2012 Penelitian yang relevan ke dua berjudul Keefektivan Pembelajaran Bencana Alam Bervisi SETS Terintegrasi dalam IPA dengan Media Animasi dan Lembar Pertanyaan. Tujuan dari penelitian
30
ini adalah Menentukan keefektifan pembelajaran bencana alam banjir bervisi SETS terintegrasi dalam materi IPA pokok bahasan Perubahan Lingkungan Fisik dengan media animasi dan lembar pertanyaan sebagai solusi alternatif mengatasi rendahnya pemahaman masyarakat terhadap bencana alam banjir melalui pembelajaran formal sejak dini. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yangdi buat adalah tujuannnya sama-sama mengatsi rendahnya pemahaman terhadap bencana. Namun, perbedaannya berada pada materi yang dikaji yaitu antara bencana banjir dan bencana gempa bumi. Metode yang digunakan dalam metode ini adalah penelitian eksperimen PretestPosttest Control Group Design. 3. Penelitian A. Rusilowati, Supriyadi, A. Binadja, S.E.S. Mulyani Tahun 2012 Penelitian relevan ke ketiga berjudul Mitigasi Bencana Alam Berbasis Pembelajaran Bervisi Science Environment Technology and Society. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran kebencanaan alam bervisi SETS yang terintegrasi dalam mata pelajaran IPA, mengimplementasikan bahan ajar kebencanaan bervisi Science Environment Technology and Society (SETS) terintegrasi dalam mata pelajaran IPA, meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dan siswa mengenai konsep, prinsip dan praktek penyelamatan diri jika terjadi bencana alam, meningkatkan kolegialitas antara dosen dan guru serta antar guru dalam membelajarkan materi
31
kebencanaan kepada siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
dibuat
adalah
sama
sama
mengembangkan
perangkat
pembelajaran kebencanaan. Sedangkan perbedaannnya terletak pada materi yang di kaji. 4. Penelitian Yulia Asriza Tahun 2009 Penelitian
yang
“Pengembangan Modul
relevan
yang
ke
Bimbingan Pribadi
kempat Sosial
berjudul
Bagi
Guru
Bimbingan Konseling Untuk Menghadapi Bencana Alam”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul Bimbingan dan Konseling guru untuk meningkatkan kesiapan psikologis SMA siswa sekolah dalam menghadapi bencana alam. peneliti melibatkan 48 guru Bimbingan dan Konseling di DIY. Modul diujicobakan untuk untuk guru Bimbingan dan Konseling SMA di DIY, yang melibatkan 6 orang sebagai uji lapangan awal, 15 orang sebagai uji lapangan utama, dan 65 orang sebagai uji coba operasional. Instrumen diterapkan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner baik terbuka maupun tertutup. Data yang terkumpul berupa data kuantitatif maupun kualitatif, dan dianalisis secara deskriptif. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang di buat adalah sama-sama mengembangkan perangkat pembelajaran kebencanaan. Sedangkan perbedaannnya terletak pada materi yang di kaji serta media yang di kembangkan.
32
5. Penelitian Jaka Budi Aprianto Tahun 2013 Penelitian yang relevan keempat berjudul Efektifitas Sumber Belajar Buklet Pembelajaran Geografi Kompetensi Dasar Sumber Daya Alam di SMA Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Demak. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pembuatan buklet sebagai sumber belajar geografi tentang kompetensi sumber daya alam dan untuk
mengetahui
efektifitas
sumber
belajar
buklet
dalam
pembelajaran geografi tentang kompetensi dasar sumber daya alam. sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan cara dokumentasi dan tes. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang di buat adalah efektifitas penggunaan media Buklet. Sedangkan perbedaannya adalah materi yang di bahas dalam buklet tersebut berbeda. F. Kerangka Berfikir Keterbatasan informasi tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi menjadikan pengetahuan masyarakat di Kabupaten Cilacap khususnya pengetahuan para siswa menjadi rendah. Maka dari itu di butuhkan media yang menarik untuk menginformasikan mengenai kesiapsiagaan bencana gempa bumi salah satunya adalah dengan mengggunkan media buklet. Peneliti membuat dan menyusun media buklet dengan harapan dapat mengetaui efektivitas media buklet serta mengetahui respon siswa setelah menggunkan media buklet gempa bumi. Diharapkan dengan adanya buklet kesiapsiagaan menghadapi bencana
33
gempa bumi pengetahuan tentang gempa bumi siswa dapat meningkat. Berikut adalah gambaran dari kerangka berfikir yang disajikan pada Gambar 2.1.
Keterbatasan Informasi Tentang Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi
Pengetahuan Siswa Tentang Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Rendah
Penyusunan Buklet
Efektifitas Buklet
Respon Siswa
34
Peningkatan pengetahuan tentang gempa bumi siswa Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
G. Hipotesis Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh penggunaan media buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi terhadap pengetahuan kebencanaan
siswa
SMA
Negeri
1
Kedungreja.
BAB III METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan Buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi yang diterapkan pada siswa yang mengikuti ekstakulikuler Pecinta Alam dan pengurus/calon pengurus OSIS. Oleh karena itu penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen. Alur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada penelitian one group Pretest-
35
Posttest disign, yakni kelas yang menjadi subjek penelitian dikenai dua kali observasi yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (01) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen (02) disebut post-test). Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
01 -X - 02
01 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) 02 = nilai postest (setelah diberi perlakuan) X = perlakuan
B. Populasi Dan Sampel Populasi penelitian ini adalalah siswa SMA Negeri 1 Kedungreja tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 556 yang tersebar dalam beberapa kelas. Kelas sepuluh terdiri dari 6 kelas dengan jumlah jumlah siswa sebayak 206 siswa. Kelas sebelas terdiri dari jurusan (IPA dan IPS) dengan rincian kelas IPA terdiri dari dua kelas dengan jumlah siswa 72, sedangkan IPS terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa 114. Untuk kelas dua belas jumlah siswa sebanyak 164 siswa yang terdiri dari dua jurusan (IPA dan IPS). Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah sample purposive sampling (sampel bertujuan). Pada penelitian ini siswa yang dijadikan sampel penelitian adalah siswa yang mengikuti ekstrakulikuler pecinta alam (PA) dan pengurus OSIS. Syarat menentukan sampel pada purposive sampling salah satunya adalah pengambilan sampel harus didasarkan atas sifat-sifat, ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang
36
merupakan ciri-ciri pokok populasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Rincian Populasi Dan Sampel No. Kelas Populasi Sampel 1. X1 35 6 2. X2 36 11 3. X3 34 13 4. X4 33 5 5. X5 34 5 6. X6 34 5 7. XI IPS 1 38 1 8. XI IPS 2 38 1 9. XI IPS 3 38 6 10. XI IPA 1 36 6 11. XI IPA 2 36 4 12. XII IPS 1 30 0 13. XII IPS 2 30 0 14. XII IPS 3 30 0 15. XII IPA 1 37 0 16. XII IPA 2 37 0 Jumlah H. Siswa 63 Siswa Sumber: Data Sekunder 2014 SMA Negeri 1 Kedungreja Peneliti
mengambil
siswa
yang
mengikuti
kegiatan
ekstrakulikuler pecinta alam dan pengurus OSIS/calon pengurus OSIS sebagai sampel penelitian dikarenakan siswa ini adalah siswa yang menjadi aktor disekolah, sehingga di harapkan setelah mengikuti pembelajaran tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi, mereka dapat menerapkan pembelajaran ini kepada siswa lain melalui kegiatan-kegiatan
di
sekolah,
salah
satunya
adalah
kegiatan
ekstrakulikuler. Sampel penelitian ini berjumlah 63 siswa. selengkapnya disajikan dalam lampiran 10.
Data
37
C. Variabel Penelitian Variabel
penelitian
Dari
judul
pengembanganan
buklet
kesiapsiagaan bencana gempa bumi untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA negeri 1 Kedungreja tahun 2014 maka: 1. Variabel penelitian yang pertama adalah pengetahuan dari buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi. 2. Variabel
penelitian
yang
kedua
adalah
keefektifan
buklet
kesiapsiagaan bencana gempa bumi yang terdiri dari dua sub variabel yaitu: 1) hasil pre test, 2) hasil post test. Untuk menghitung keefektifan buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi menggunkan hasil hasil pre test dan post test kemudian dihitung dengan mengunakan uji gain. 3. Variabel penelitian yang ketiga adalah respon siswa yaitu Tanggapan siswa setelah mendapatkan materi tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi yang meliputi respon terhadap desain cover buklet, desain tampilan buklet, bahasa yang ditampilkan dalam buklet dan isi buklet. D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik, antara lain: 1. Angket Angket digunakan untuk mengambil data validasi media oleh ahli media maupun oleh guru. Selain itu teknik ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa atau respon siswa yang menjadi sampel penelitian tentang penggunaan Buklet Kesiapsiagaan Menghadapi
38
Bencana Gempa Bumi. 2. Test Sedangkan untuk mengetahui keefektifan buklet, teknik yang digunakan adalah berupa test, test merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa yaitu pada ranah kognitif. Tes dilakukan sebagai cara untuk memperoleh data kuantitatif, tes dilakukan sebelum dan setelah perlakuan diberikan pada kelas yang menjadi objek penelitian. Data selengkapnya disajikan dalam lampiran 8 dan lampiran 9. 3. Metode Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan menyertakan data-data yang berupa gambar maupun foto-foto yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Foto-foto diperoleh dari kegiatan observasi maupun kondisi lokasi penelitian dan kegiatan yang lain untuk menguatkan suatu penelitian. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar, peraturan, karya-karya monumental seseorang (Sugiyono 2012: 329). Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengumpulan data yang berasal dari dokumen. Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal yang berupa kondisi fisik
39
sekolah, dan data subjek yang diteliti menggunakan metode dokumentasi. E. Prosedur Penelitian 1.
Tahap Persiapan Penelitian a. Penelitian ini diawali dengan melakukan observasi ke SMA Negeri 1 Kedungreja Kabupaten Cilacap untuk mencari data atau keterangan yang dibutuhkan atau fenomena yang akan diangkat sebagai masalah dalam penelitian. b. Selanjutnya peneliti membuat proposal penelitian hingga mendapatkan ACC dari dosen pembimbing. c. Melakukan validasi sumber media buklet oleh ahli (dosen) dan guru. d. Peneliti mengurus surat ijin penelitian ke TU jurusan Geografi dan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang nantinya digunakan sebagai ijin pelaksanaan penelitian di SMA Negeri 1 Kedungreja Kabupaten Cilacap. e. Menghubungi pihak SMA Negeri 1 Kedungreja, Cilacap untuk membahas waktu dan teknik penelitian, dan siswa yang akan menjadi subjek penelitian. f. Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kedungreja Cilacap.
40
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Menyiapkan alat atau fasilitas yang akan digunakan untuk kegiatan penelitian. b. Siswa dikumpulkan di dalam satu kelas layaknya proses kegiatan belajar mengajar (KBM). c. Sebelum
penelitian
dilaksanakan
siswa
yang
mengikuti
ekstrakulikuler PA (Pecinta Alam) dan pengurus/calon pengurus OSIS SMA Negeri 1 Kedungreja Cilacap dilakukan cek ulang atau presensi. d.
Di adakan pre test terlebih dahulu pada sampel penelitian. Pre test bertujuan untuk mengetahui hasil kognitif siswa sebelum mendapatkan materi kesiapsiagaan bencana gempa bumi.
e.
Responden membaca buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi setelah itu peneliti memberikan materi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana dengan menggunakan media buklet, sedangkan metode pembelajarnnnya menggunakan metode ceramah.
f.
Pembagian soal untuk post test. Pemberian post test bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa setelah mendapatkan materi kesiapsiagaan bencana gempa bumi.
g.
Memberikan angket tanggapan siswa terhadap buklet.
41
3. Tahap Penyelesaian Penelitian Setelah hasil data dikumpulkan, data tersebut dianalisis dengan menggunakan program komputerisasi Microsoft Excel 2010 untuk menemukan hasil akhir dari data hasil penelitian, setelah itu membuat pembahasan dari hasil pengolahan data dan selanjutnya disimpulkan. F. Teknik Analisis Instrumen 1. Uji Validitas a. Validasi Desain Produk Validasi desain produk merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk. Peneliti menyerahkan produk awal untuk divalidasi oleh pakar. Validasi buklet dilakukan oleh dosen Jurusan Geografi, Universitas Negeri Semarang yang berkompeten dan guru geografi SMA Negeri 1 Kedungreja. Buklet yang telah divalidasi akan diketahui kekurangannya kemudian diperbaiki dan buklet kemudian digunakan sebagai media belajat tentang pengetahuan kebencanaan siswa. Instrumen kelayakan buklet yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh para ahli, dapat dikatakan valid atau layak jika menggunakan rumus sebagai berikut: P= Keterangan: P = prosentase F = banyaknya nilai responden
42
N = Nilai tertinggi Cara menyusun kriteria kelayakan tim ahli: a.
Menetapkan persentase tertinggi
= (4:4) x 100% = 100%
b.
Menetapkan persentase terendah
= (1:4) x 100% = 25%
c.
Menetapkan rentangan persentase = 100% - 25%
d.
Menetapkan kelas interval
=4
e.
Panjang kelas interval
= 75% : 4
= 75%
= 18,75 %
Kriteria Presentase
25
43.75 % - 62.50 %
: Cukup Layak
62.51 % - 81.24 %
: Layak
81.25 % - 100 %
: Sangat Layak
% - 43.74 %
: Tidak Layak
b. Validasi Instrumen Soal-Soal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Soal dikatakan valid jika soal tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur pelajaran yang diberikan. (Arikunto, 2010: 211). Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas soal adalah rumus product moment, yaitu:
43
Rxy =
∑ √
∑
∑
∑
∑ ∑
∑
Keterangan: Rxy: koefisien korelasi n
: banyaknya subyek
∑ : jumlah skor item ∑ : jumlah skor total Hasil perhitungan jika koefisien rxy>rTabel pada α=5% maka dikatakan butir soal valid. Perhitungan butir soal no 1 menunjukkan bahwa rxy= 0,559 dengan α=5% dan n= 30 (rTabel= 0,444), karena rxy>rTabel maka butir soal nomor 1 dikatakan valid. Perhitungan hasil uji validitas soal dapat dilihat pada Lampiran 3.
Tabel 3.2 Jumlah Soal yang Valid No Kategori Jumlah 1.
Valid
21
Nomor Soal
1,2,4,5,6,7,8,9,10,12,13,14,15,17, 18,19,20,25,27,29,30
2.
Tidak
9
3,11,16,21,22,23,24,26,28
Valid Sumber: Analisis Data Uji Coba Soal Tahun 2014 2. Uji Reliabilitas Soal-Soal Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu alat evaluasi yang dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat dipercaya, konsisten atau stabil dan produktif. Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
44
digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut Arikunto (2010: 221) Untuk menghitung reliabilitas suatu instrumen digunakan rumus K- R 30 yaitu: r11 = (
)(
∑
)
Keterangan: r 11
: realibilitas instrumen
k
: banyaknya butir soal atau pertanyaan
SB2
: Varians total
P
: proporsi subyek yang menjawab benar pada suatu butir (proporsisubyek yang mendapat skor 1)
Q
: proporsi subjek yang mendapat skor 0
P= q = 1-p Harga r 11 selanjutnya dikonsultasikan dengan r Tabel dengan taraf signifikan 5 %. Jika r
11>
r
Tabel
maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan hasil ujicoba instrumen pada seluruh butir soal diketahui r Tabel
= 0,444 dan r
11=
0,738 karena r
11>
r
Tabel
maka dapat disimpulkan
bahwa instrumen tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 6. 3. Uji Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar
45
dan mudahnya suatu soal. Tingkat kesukaran suatu soal dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut: P=
( Arikunto, 2010 : 224)
Dimana: P = indeks kesukaran B = banyaknya yang menjawab soal tersebut dengan benar JS = jumlah seluruh Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Interval DP IK= 0,00 0,00 < IK ≤ 0,30 0,30 < IK ≤ 0,70 0,70 < IK ≤ 1,00 Sumber: Sudjana (2006:218)
Kriteria Sangat sukar Sukar Sedang Mudah
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal No Kategori Jumlah Nomor Soal 1. Sukar 2 8,19 2. Sedang 16 2,4,5,6,7,9,10,11,12,14,16,18,23,24,25, 29 3. Mudah 12 1,3,13,15,17,20,21,22,26,27,28,30 Sumber: Analisis Data Uji Coba Soal, 2013 Berdasarkan Tabel 3.3 dan 3.4 soal yang memiliki kriteria sukar berjumlah 2 butir soal, berkriteria sedang berjumlah 16 butir soal dan
46
berkriteria mudah berjumlah 12 soal. Data selengkapnya disajikan dalam Lampiran 4. 4. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antar siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai atau berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (Arikunto, 2010: 223). Angka yang menunjukan daya pembeda disebut Diskrminan dan disimbolkan dengan D yang nilainya berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00 dan terdapat nilai negatif (-) yang artinya yang pandai disebut bodoh dan yang bodoh disebut pandai. Dalam menghitung daya pembeda ini, seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas (upper group) dan kelompok bodoh atau kelompok bawah (lower group). Rumus untuk menentuakan daya pembeda pada suatu butir soal:
D= Keterangan: D : Daya pembeda Ba : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab suatu soal dengan benar. Bb : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab suatu soal dengan benar.
47
Ja
: Banyaknya peserta kelompok atas
Jb
: Banyaknya peserta kelompok bawah
Klasifikasi daya pembeda: Tabel 3.5 Klasifikasi daya pembeda Soal Interval DP 0,00 < DP ≤ 0,20 0,20 < DP ≤ 0,40 0,40 < DP ≤ 0,70 0,70 < DP ≤ 1,00
Kriteria Jelek Cukup Baik Sangat baik
Sumber: Sudjana (2006: 218)
Tabel 3.6 Perhitungan daya pembeda Soal No 1. 2. 3. 4.
Kategori Jelek Cukup Baik Sangat Baik
Jumlah 10 8 12 0
Nomor Soal 3,11,16,21,22,23,24,26,28,30 1,6,7,13,15,18,20,29 2,4,5,8,9,10,12,14,17,19,25,27
Sumber:Analisis Data Uji Coba Soal, 2014 Data selengkapnya di sajikan dalam lampiran 13 Berdasarkan Tabel 3.5 dan 36, diperoleh soal-soal yang memenuhi kriteria baik dan cukup sebanyak 20 soal akan digunakan sebagai soal test. Soal berkategori jelek berjumlah 10 soal dan tidak digunakan dalam soal test. Data selengkapnya disajikan dalam Lampiran 5. 5. Memilih Butir Soal yang Akan Digunakan Soal yang digunakan dalam uji coba instrumen berjumlah 30 butir soal. Soal yang dinyatakan layak digunakan berjumlah 20 butir soal, dan soal yang tidak layak berjumlah 10 butir soal. Butir soal yang tidak valid tidak digunakan dalam tes di kelas eksperimen. Data selengkapnya disajikan dalam Lampiran 7.
48
Tabel 3.7 Hasil soal yang akan digunakan Kriteria Nomor Soal 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, Butir Soal Dipakai 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 25, 27, 29 Butir soal tidak dipakai
Jumlah
3,11,16,21,22,23,24,26,28,30
Total Sumber: data peneliti 2014
20 10 30
6. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Adapun rumus yang digunakan adalah Chi Quadrat, yaitu: = ∑
(
)
keterangan: : Chi Kuadrat : banyak kelas interval : frekuensi yang diperoleh dari data penelitian : frekuensi yang diharapkan Kriteria pengujian adalah (
)(
ditolak jika
hitung ≥
tabel
) dengan α = taraf nyata untuk pengujian. Dalam hal lainnya,
diterima (Sudjana, 2006:273). Data selengkapnya disajikan dalam lampiran 12 dan 13.
49
7. Metode Analisis Data Metode yang digunakan untuk menganalisis data penelian yaitu analisis statistik deskriptif, digunakan untuk memberi gambaran pengetahuan
kebencanaan
siswa
dan
peningkatan
pengetahuan
kebencanaan siswa setelah mempelajari buklet tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi dengan cara menganalisis hasil pre test dan post test. Analisis ini digunakan dengan tujuan agar hasil penelitian mudah dibaca dan dipahami. a. Analisis Pengetahuan Kebencanaan Pemberian
skor
pada
soal
pilihan
ganda
ditentukan
berdasarkan metode Rights Only yaitu jawaban benar diberi skor satu, jawaban salah dan butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor yang diberikan kepada setiap siswa ditentukan berdasar perhitungan jumlah jawaban yang benar. Pemberian skor dihitung dengan menggunakan rumus: skor =
∑ ∑
x 10
b. Analisis Peningkatan Pengetahuan Kebencanaan Untuk melihat besarnya peningkatan hasil belajar siswa digunakan uji gain dengan persamaan sebagai berikut:
=
(Scott dalam Wiyanto, 2008: 86)
Keterangan:
= faktor gain
50
<Spre>
= skor rata-rata tes awal (%)
<Spost>
= skor rata-rata tes akhir (%)
Kriteria faktor gain : g > 0,7
= tinggi
0,3 < g < 0,7
= sedang
g < 0,3
= rendah
c. Analisis Respon Siswa Terhadap Buklet Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Analisis respon siswa terhadap buklet kesiapsiagaan bencana gempa
bumi
dianalisis
secara
deskriptif
persentase
dengan
menggunakan rumus:
Keterangan: P = angka Persentase f = banyaknya responden yang memilih jawaban “Iya” n = jumlah skor maksimal Angka persentase (P) dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut. Tabel 3.8 Kriteria presentase respon siswa Interval 81% < % skor ≤ 100% 61% < % skor ≤ 80% 41% < % skor ≤ 60% 21% < % skor ≤ 40% 0% < % skor ≤ 20%
Kriteria Sangat baik Baik Sedang Tidak baik Sangat tidak baik
81
BAB V SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi layak digunakan sebagai media pembelajaran sehingga dapat digunakan di SMA Negeri 1 Kedungreja untuk meningkatkan pengetahuan kebencanaan siswa tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi. Hal ini berdasar pada meningkatnya pengetahuan kebencanaan siswa SMA Negeri 1 Kedungreja, dengan kriteria sedang. Media buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi dijadikan sebagai media pembelajaran tentang bencana gempa bumi untuk anak-anak di lingkungan kecamatan kedungreja karena daerah tersebut rawan terhadap bencana gempa bumi. Respon siswa terhadap buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi mendapatkan respon sangat baik. Respon yang sangat baik ini di buktikan dengan angket tanggapan atau respon siswa terhadap buklet kesiapsiagaan bencana gempa bumi. B. Saran Saran yang dapat peneliti rekomendasikan berdasar hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Bagi
sekolah:
Pembelajaran
atau
pemberian
informasi
tentang
kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi perlu di galangkan di di
81
82
lingkungan sekolah. Sehingga siswa mendapatkan informasi tentang kesiapsiagan menghadapi suatu bencana salah satunya adalah bencana gempa bumi. 2.
Penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga disarankan untuk diadakan penelitian lanjutan tentang media yang membahas kesiapsiagaan berbagai macam bencana, misalnya kesiapsiagaan bencana tanah longsor, banjir, tsunami dll.
83
DAFTAR PUSTAKA
Aprilianto, Jaka Budi.2013. „Efektifitas Sumber Belajar Buklet Pembelajaran Geografi Kompetansi Dasar Sumber Daya Alam Di SMA Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Demak’. Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial UNNES. A.S, Sadiman. 1996. Media Pendidikan: Pengertian, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada. Arikunto,Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Raneka Cipta. Arsyad,Azhar.2010. Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ayriza, Yulia. 2009. Pengembangan Modul Bimbingan Pribadi Sosial Bagi Guru Bimbingan Konseling Untuk Menghadapi Bencana Alam. Yogyakarta: Jurnal Kendidikan. Volume 39, No. 141-156. Bambang, Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. BNPB. 2010. Rencana Nasional Penanggulanagn Bencana 2011-1014. BNPB. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Ferawati, F, A Rusilowati dan Supriyadi. 2012. Keefektifan Pembelajaran Bencana Alam Bervisi SETS Terintegrasi dalam IPA dengan Media Animasi. Semarang: Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. No. 8. 184-189. Nana, Sudjana dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensido. Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Nurjanah, R Sugiharto, Kuswanda Dede, Siswanto BP, Adikoesoemos. 2011. Manajemen Bencana. Jakarta: CV.Alfabeta Bandung. Kurniawan, Lilik. 2011. Indeks Rawan Bencana Indonesia. Jakarta. BNPB. Pawirodikromo, Widodo. 2012. Seismologi Ternik dan Rekayasa Kegempaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Purwanto. 2008. Awas Gempa. Bandung: Grafiti.
84
Ramli, Soeharman. 2010. Manajemen Bencana. Jakarta: Dian Rakyat. Rianada, Suci. 2013. Pengaruh Metode Simulasi Tanggap Bencana Alam Terhadap Kemampuan Mitigasi Pada Anak Tunagrahita Ringan Di Kelas C/D VI SLB Perwari Padang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus. Vol 1, No 1 Rusilowati.A, Supriyadi dan A Binadja.2012. Mitigasi Bencana Alam Berbasis Pembelajaran Bervariasi Science Environment Technology and Society: Semarang. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. No. 8. 51-60 Sehah,dkk.2012. Pemanfaaatan Data Seismisitas Umtuk Memetakan Tingkat Resiko Bencana Gempa Bumi Di Kawasan Eks-Karisidenan Banyumas Jawa Tengah.Dalam. Pengembangan Sumber Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan.Purwokerto: Unsoed. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R and D. Bandung: Alfabeta. Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Sukmadinata, Nana. 2009. Landasan Pesikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suharjanto. 2013. Beban Gempa.yogyakarta: kepel Press. Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta:EGC. Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium. Semarang: Unnes Press. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Zakaria, Zufialdi, Ismawan dan Iyan Haryanto. 2011. Identifikasi Dan Mitigasi Pada Zona Rawan Gempa Bumi Di Jawa Barat. Bandung. Bulletin of Scientific Contibution. Vol 9. No. 1. 35-41. http://www.cilacapkab.go.id/ 640 (Di Unduh pada 23 Juni 2014) http://www.esdm.go.id/berita/batubara/44-batubara/791-gempa-bumi-di-selatanpulau-jawa- html (Di Unduh pada 23 Juni 2014) http://www.tempo.co/read/news/2011/04/04/178325083/Gempa-Cilacap-TergolongUnik (Di Unduh pada 23 Juni 2014) http://kbbi.web.id/
85
LAMPIRAN
86
Lampiran 1
Lokasi Penelitian
87
Lampiran 2
Daftar Nama Responden Pada Kelas Uji Coba Terbatas
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Suprianto Dodi Mivanto Aroliano Risky W Meita Suryani Aris Wiji Astuti Anna Tri Astuti Asri'ah Tuti Dwi Jatmika Dian Apriani Ika Widiasti Nur Isnaeni Setyawati Rofingatun Nisa Fajar Satrio Aji Masikun Novi Arohmani Linda Astuti Irma Karomah Anisatul Azizah Laelatul Ni'mah Siti Nur Khaeni
Kelas XI IPA 1 XIIPA 1 XI IPA 1 XI IPA XI IPA XI IPA 2 XIIPA 2 XI1PA 2 XI1PS 2 XIIPA 2 XI IPA 2 XI IPA 2 XI IPA 2 XI IPA 2 XI IPA 2 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPS 3 XI IPS 3 xi IPS 3
88
Lampiran 3 Perhitungan Validitas Butir Soal
89
Lampiran 4
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
90
Lampiran 5 Perhitungan Daya Beda Soal
91
Lampiran 6
Perhitungan Reliabilitas Soal
92
Lampiran 7
Analisis Validitas Soal, Tingkat Kesukaran, Daya Beda Dan Reliabilitas
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Validitas Butir Soal
20
Daya Pembeda
Tingkat Kesukaran
Nomor Butir Soal
Nomor butir soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Y
Y
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11 C12 C13 C14 C15 C16 C17 C18 C19 C20
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1
0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0
0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1
0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0
0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
21
441
23
529
23
529
26
676
25
625
24
576
25
625
20
400
21
441
18
324
17
289
18
324
16
256
18
324
15
225
13
169
13
169
13
169
12
144
13
169
17
7
17
8
11
8
10
6
13
14
14
13
17
8
15
10
15
7
5
17
15
16
11
11
13
18
15
17
8
18
374
7404
SX S X2 S XY
336
158
323
178
241
175
210
144
264
285
235
269
330
182
298
185
299
156
115
331
278
289
187
207
267
330
301
320
165
346
rxy
0.560
0.627
0.000
0.640
0.783
0.572
0.508
0.766
0.484
0.559
-0.646
0.600
0.374
0.730
0.446
-0.044
0.472
0.581
0.548
0.405
-0.064
-0.282
-0.415
0.029
0.553
-0.243
0.523
0.065
0.347
0.346
17
7
17
8
11
8
10
6
13
14
14
13
17
8
15
10
15
7
5
17
15
16
11
11
13
18
15
17
8
18
rtabel
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
0.444
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
0.65
0.70
0.65
0.85
0.40
0.75
0.75
0.35
0.25
0.85
0.65
0.75
0.444 Tidak Valid 0.85
Valid
0.30
0.444 Tidak Valid 0.90
Valid
0.50
0.444 Tidak Valid 0.55
0.444
Valid
0.40
0.444 Tidak Valid 0.55
0.444
Valid
0.55
0.444 Tidak Valid 0.80
0.444
Valid
0.40
0.444 Tidak Valid 0.75
0.444
Valid
0.35
0.444 Tidak Valid 0.50
0.444
Valid
0.85
0.444 Tidak Valid 0.70
0.444
Valid
P
0.444 Tidak Valid 0.85
0.444
Keterangan
0.40
0.90
Sedang
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Sukar
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
9
9
10
4
10
5
10
10
6
10
Keterangan Mudah BA
10
10
4
9
8
7
1
8
1
2
2
3
0
4
4
10
4
7
1
6
6
5
2
0
7
8
9
8
6
4
10
5
8
2
8
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
JB
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
D
0.30
0.50
Keterangan
9
7
9
6
7
6
7
9
5
7
7
3
5
Valid
JA
p q pq
6
Valid
BB
9
0.10
0.60
0.70
0.40
0.40
0.60
0.50
0.60
-0.60
0.50
0.30
0.60
0.30
-0.20
0.50
0.30
0.50
0.30
-0.10
-0.20
-0.50
-0.10
0.50
-0.20
0.50
0.10
0.40
0.20
Baik
Jelek
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
Jelek
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Jelek
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Jelek
Jelek
Jelek
Jelek
Baik
Jelek
Baik
Jelek
Cukup
Jelek
0.85
0.35
0.85
0.40
0.55
0.40
0.50
0.30
0.65
0.70
0.70
0.65
0.85
0.40
0.75
0.50
0.75
0.35
0.25
0.85
0.75
0.80
0.55
0.55
0.65
0.90
0.75
0.85
0.40
0.90
0.15
0.65
0.15
0.60
0.45
0.60
0.50
0.70
0.35
0.30
0.30
0.35
0.15
0.60
0.25
0.50
0.25
0.65
0.75
0.15
0.25
0.20
0.45
0.45
0.35
0.10
0.25
0.15
0.60
0.10
0.13
0.23
0.13
0.24
0.25
0.24
0.25
0.21
0.23
0.21
0.21
0.23
0.13
0.24
0.19
0.25
0.19
0.23
0.19
0.13
0.19
0.16
0.25
0.25
0.23
0.09
0.19
0.13
0.24
0.09
Spq
5.89
Vt
20.51
r11
0.728
Keterangan Cukup
Reliabilitas
Nomor Butir Soal
Kode Responden
r11 > r tabel = Reliabel
Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang
2
93
Lampiran 8
Lembar Soal Pengetahuan Siswa Tentang Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Jawablah Pertanyaan dibawah ini! 1. Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis, disebut… a. Bencana b. Musibah c. Teror d. Risiko 2. Apa yang di maksud dengan gempa bumi … a. Gempa bumi adalah peristiwa pelepasan energi yang diakibatkan oleh pergeseran/pergerakan pada bagian dalam bumi (kerak bumi) secara tibatiba. b. Gempa bumi adalah suatu sentakan asli yang terjadi di bumi , bersumber dari luar bumi c. Gempa bumi adalah peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah d. Gempa bumi adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak kebawah atau keluar lereng yang di sebabkan karena aktifitas vulkanik dan aktivitas tektonik
94
3. Apakah di Kecamatan Kedungreja pernah terjadi gempa bumi? a. Tdak tahu b. Tidak pernah c. Pernah d. Belum pernah
4. Gempa bumi termasuk dalam bencana … a. Bencana lingkungan b. Bencana hidro-meteorologi c. Bencana biologi d. Bencana geologi 5. Kabupaten Cilacap adalah kabupaten di Indonesia dengan ancaman bencana yang besar dan masuk ranking ketiga dari 494 kabupaten/kota di Indonesia.sedangkan khusus untuk bencana gempa bumi Kabupaten Cilacap menduduki peringkat ke … dari 494 kabupeten/kota di Indonesia. a. 28 b. 38 c. 48 d. 58 6. Pada saat gempa bumi tanggal 2 september 2009, kecamatan apa di kabupaten cilacap yang paling banyak mengalami kerusakan bangunan … a. Kecamatan Sidareja b. Kecamatan Patimuan c. Kecamatan Kedungreja d. Kecamatan Kroya 7. Bagaimana pendapat anda terhadap pernyataan bahwa di masa mendatang masih terus akan terjadi lagi gempa bumi berkali-kali… a. Saya percaya akan terjadi lagi b. Saya tidak percaya c. Mudah-mudahan saja tidak terjadi lagi
95
d. Terserah Yang Maha Kuasa 8. Di bawah ini adalah karakteristik gempa bumi, kecuali … a. Belum dapat diprediksi. b. Berpotensi terulang lagi. c. Jika terjadi gempa bumi susulan dapat di prediksi kekuatannnya. d. Terjadi dilokasi tertentu 9. Penyebab gempa dan tsunami aceh tahun 2004 adalah… a. Aktifitas magma pada gunung berapi b. Aktifitas lempeng tektonik c. Longsoran salju di daerah kutub utara d. Uji coba senjata nuklir di samudera hindia 10. Umumnya gempa yang di yang terjadi di Kabupaten Cilacap di sebabkan karena … a. Aktifitas lempeng tektonik b. Aktifitas Magma pada gunung berapi c. Aktifitas dari manusia (peledakan batu kapur di nusakambangan) d. Adanya runtuhan di di bawah samudra. 11. Apa Kepanjangan dari BNPB … a. Badan Nasional Pencegahan Bencana b. Badan Nasional Penanggulangan Bencana c. Badan Nasional Pemetaan Bencana d. Badan Nasional Pendistribusian Bantuan 12. Apa nama instansi yang menangani bencana di daerah adalah… a. BPBD b. BDPB c. BBD d. BAPEDA 13. Di bawah ini yang termasuk dampak sekunder dari gempa bumi, kecuali… a. Tsunami
96
b. Tanah lonsor c. Kebakaran d. Kerusakan bangunan 14. Di bawah ini upaya penanggulangan bencana gempa bumi yang tepat, kecuali… a. Memperbanyak informasi tentang kebencanaan b. Melakukan ritual tolak bala (menolak bencana) c. Membuat perencanaan penyelamatan darurat d. Membangun tempat tinggal dengan konstruksi tahan terhadap gempa bumi 15. Jika suatu saat anda mendapatkan SMS yang berisi tentang akan ada gempa besar pada jam x di sekitar tempat tinggal saudara, apa tanggapan anda … a. Saya tidak percaya b. Saya percaya c. Saya ragu-ragu d. Saya percaya akan tetapi saya segera mengecek kebenarannnya ke BASARNAS 16. Mengapa prabot rumah tangga (mabeler) sebaiknya diberi pengaman berupa pengait… a. Agar pada saat gempa bumi terjadi prabot tidak saling bertumbukan b. Agar pada saat gempa bumi terjadi prabot tetap tersusun rapi c. Agar pada saat gempa bumi terjadi prabot tidak bergeser dan tidak menimpa kita d. Agar pada saat gempa bumi terjadi prabot tidak rusak 17. Apabila anda sedang tertidur, tiba-tiba gempa bumi terjadi, yang harus anda lakukan sebagai langkah darurat adalah… a. Berguling dan masuk ke kolong tempat tidur b. Mengambil bantal untuk melindungi kepala c. Tetap diam di atas tempat tidur d. Segera mengunci pintu kamar rapat-rapat
97
18. Jika kita berada di pantai pada saat terjadi gempa apa yang seharusnya kita lakukan … a. Segera mencari pelampung b. Segera memanjat pohon yang ada di sekitar pantai c. Diam saja di pantai d. Segera berlari menjauhi pantai 19. Jika kita berada di luar bangunan atau area terbuka tiba-tiba terjadi gempa bumi, tindakan apa yang tepat kita lakukan… a. Segera masuk ke dalam bangunan yang ada diarea itu b. Segera menepi ke pohon yang besar, papan reklame, tiang listrik dll c. Segera jauhi pohon, tiang listrik, papan reklame dll d. Segera menepi ke pojok-pojok bangunan sambil melindungi kepala kita dengan alat seadanya 20. Pada saat anda mengendarai sepeda motor tiba-tiba gempa terjadi, upaya yang tepat dilakukan adalah… a. Mengurangi kecepatan sepeda motor b. Berhenti dan tetap di atas sepeda motor c. Meninggalkan sepeda motor dan mencari perlindungan d. Berhenti di tepi jalan dan mencari tempat yang lapangan
98
Lampiran 9
Kunci Jawaban
No
Jawaban
No
Jawaban
1
A
11
B
2
A
12
A
3
C
13
D
4
D
14
B
5
D
15
A
6
C
16
C
7
A
17
A
8
C
18
D
9
B
19
C
10
A
20
D
99
Lampiran 10 Daftar Responden Pada Uji Coba Lapangan No Nama Siswa 1 Eka Dwi Agustin
Kelas X-1
Alamat Desa Sidanegara, Kecamatan Kedungreja
2 Amin Martin
X-1
Desa Jatisari, Kecamatan Kedungreja
3 Istiqomah
X-1
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
4 Eka Wahyuni
X-1
Desa Sidanegara, Kecamatan Kedungreja
5 Aji Pangestu
X-1
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
6 Edi Susilo
X-1
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
7 Novita Saridiani P
X-2
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
8 Nunung Rahmawati
X-2
Desa Sidanegara, Kecamatan Kedungreja
9 Ardi Kurniawan
X-2
Desa Tinggarjaya, Kecamatan Sidareja
10 Nurul Istiqomah
X-2
Desa Rejamulya, Kecamatan Kedungreja
11 Mira Try Wulansih
X-2
Desa Rejamulya, Kecamatan Kedungreja
12 Watini
X-2
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
13 Yuyum Antika
X-2
Desa Sidanegara, Kecamatan Kedungreja
14 Siti Khalifah
X-2
Desa Bumireja, Kecamatan Kedungreja
15 Kholifatun K
X-2
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
16 Sari Febrianti
X-2
Desa Kedungreja, Kecamatan Kedungreja
17 Leni Aprilia
X-2
Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungreja
18 Tegar Pamungkas
X-3
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
19 Arum Urbaningrum
X-3
Desa Cisumur, Kecamatan Gandrungmangu
20 Agus Maqruf
X-3
Desa Sidanegara, Kecamatan Kedungreja
21 Siti Mudiyah
X-3
Desa Bumireja, Kecamatan Kedungreja
22 Astri P
X-3
-
23 Suparno
X-3
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
24 Sefri Hidayat
X-3
Desa Jatisari, Kecamatan Kedungreja
25 Susi Wahyuni
X-3
Desa Rejamulya, Kecamatan Kedungreja
26 Anisatul Azizah
X-3
Desa Bulupayung, Kecamatan Patimuan
27 Yuni Pri Antini
X-3
Desa Bangunreja, Kecamatan Kedungreja
28 Rohimah
X-3
Desa Sidanegara, Kecamatan Kedungreja
29 Rio Febrianto
X-3
Desa Rejamulya, Kecamatan Kedungreja
30 Laela Faiqotul H
X-3
Desa Kedungreja, Kecamatan Kedungreja
31 Viki Yulinda
X-4
Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungreja
100
No
Nama Siswa
Kelas
Alamat
32 Risqi Agung P
X-4
Desa Kedungreja, Kecamatan Kedungreja
33 Sarif Hidayat T
X-4
Desa Rejamulya, Kecamatan Kedungreja
34 Ratna Yunita
X-4
Desa Ciklapa, Kecamatan Kedungreja
35 Lutfi Burhan
X-4
Desa Rejamulya, Kecamatan Kedungreja
36 Intan Pertiwi
X-5
Desa Maruyungsari, Kecamatan Padaherang
37 Fifi Alayda Yahya
X-5
Desa Kedungreja, Kecamatan Kedungreja
38 Nunik Istighotsah
X-5
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
39 Johar Afitri N
X-5
Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja
40 Nitha Tyas R
X-5
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
41 Dewi Husaebah
X-6
Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungreja
42 Tati Oktaviani
X-6
Desa Saudagaran, Kecamatan Sidareja
43 Kristian
X-6
44 Mitra Yulianti
X-6
45 Warti
X-6
Desa Kedungreja, Kecamatan Kedungreja Desa Gandrungmangu, Kecamatan Gandrungmangu Desa Bangunreja, Kecamatan Kedungreja
46 Agus Setiawan
XI-IPA 1
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
47 Marikun
XI-IPA 1
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
48 Titi Ambarwati
XI-IPA 1
Desa Kedungreja, Kecamatan Kedungreja
49 Martini
XI-IPA 1
Desa SIdanegara, Kecamatan Kedungreja
50 Maya Puspita sari
XI-IPA 1
Desa Rejamulya, Kecamatan Kedungreja
51 Intan Rifiwanti
XI-IPA 1
Desa Jatisari, Kecamatan Kedungreja
52 Ribakah Endang W
XI-IPA 2
Desa Kedungreja, Kecamatan Kedungreja
53 Umi Ulfah
XI-IPA 2
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
54 Wisnu A
XI-IPA 2
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
55 Arnita
XI-IPA 2
Desa Bulupayung, Kecamatan Patimuan
56 Bambang G
XI-IPS 1
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
57 Reni Antika
XI-IPS 2
Desa Sidanegara, Kecamatan Kedungreja
58 Bangkit T
XI-IPS 3
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
59 Jeni Lestari
XI-IPS 3
Desa Rejamulya, Kecamatan Kedungreja
60 Al Ani Subekti
XI-IPS 3
Desa Kedungreja, Kecamatan Kedungreja
61 Lindawati
XI-IPS 3
Desa Bangkir, Kecamatan Patimuan
62 Ana Fitri Laely
XI-IPS 3
Desa Tambaksari, Kecamatan Kedungreja
63 Dewi Nasita
XI-IPS 3
Desa jatisari, Kecamatan Kedungreja
101
Lampiran 11
Data Hasil Belajar Pre Test dan PostTest
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
PRE TEST Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32
Nilai 45.00 55.00 65.00 45.00 35.00 45.00 35.00 45.00 65.00 60.00 65.00 65.00 65.00 60.00 55.00 75.00 50.00 35.00 55.00 60.00 75.00 55.00 40.00 65.00 55.00 40.00 80.00 95.00 30.00 45.00 65.00 55.00
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
POST TEST Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32
Nilai 85.00 95.00 95.00 80.00 85.00 85.00 70.00 80.00 90.00 95.00 90.00 65.00 75.00 95.00 85.00 80.00 85.00 95.00 85.00 90.00 90.00 85.00 90.00 100.00 75.00 80.00 80.00 95.00 80.00 75.00 95.00 80.00
102
PRE TEST R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 S n1 x1
= = =
75.00 85.00 85.00 60.00 55.00 35.00 50.00 55.00 40.00 80.00 45.00 45.00 65.00 45.00 40.00 60.00 50.00 50.00 45.00 50.00 50.00 60.00 50.00 70.00 60.00 35.00 50.00 55.00 63.00 55.00 50.00 3493.00 63 55.44
POST TEST R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 S n2
= = =
90.00 85.00 85.00 75.00 70.00 70.00 80.00 75.00 85.00 80.00 85.00 80.00 90.00 85.00 90.00 80.00 90.00 90.00 85.00 75.00 75.00 90.00 85.00 90.00 90.00 90.00 80.00 75.00 85.00 80.00 85.00 5300.00 63 84.13
= =
55.2739 7.435
x2 s1 2 s1 Lampiran 12
= =
189.5412 s22 13.767 s2
103
Uji Normalitas Data Hasil Pre Test
Lampiran 13
104
Uji Normalitas Data Hasil Post Test
Lampiran 14
105
Hasil Peningkatan Belajar Tiap Responden
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32
Nilai Pre Test 45.00 55.00 65.00 45.00 35.00 45.00 35.00 45.00 65.00 60.00 65.00 65.00 65.00 60.00 55.00 75.00 50.00 35.00 55.00 60.00 75.00 55.00 40.00 65.00 55.00 40.00 80.00 95.00 30.00 45.00 65.00 55.00
Nilai Post Test 85.00 95.00 95.00 80.00 85.00 85.00 70.00 80.00 90.00 95.00 90.00 65.00 75.00 95.00 85.00 80.00 85.00 95.00 85.00 90.00 90.00 85.00 90.00 100.00 75.00 80.00 80.00 95.00 80.00 75.00 95.00 80.00
Gain 0.73 0.89 0.86 0.64 0.77 0.73 0.54 0.64 0.71 0.88 0.71 0.00 0.29 0.88 0.67 0.20 0.70 0.92 0.67 0.75 0.60 0.67 0.83 1.00 0.44 0.67 0.00 0.00 0.71 0.55 0.86 0.56
Kriteria Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Rendah Tinggi Sedang Sedang sedang Tinggi Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah Tinggi Sedang Tinggi Sedang
106
No 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
Kode R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45 R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63
Lampiran 15
Nilai Pre Test 75.00 85.00 85.00 60.00 55.00 35.00 50.00 55.00 40.00 80.00 45.00 45.00 65.00 45.00 40.00 60.00 50.00 50.00 45.00 50.00 50.00 60.00 50.00 70.00 60.00 35.00 50.00 55.00 63.00 55.00 50.00
Nilai Post Test 90.00 85.00 85.00 75.00 70.00 70.00 80.00 75.00 85.00 80.00 85.00 80.00 90.00 85.00 90.00 80.00 90.00 90.00 85.00 75.00 75.00 90.00 85.00 90.00 90.00 90.00 80.00 75.00 85.00 80.00 85.00
Gain 0.60 0.00 0.00 0.38 0.33 0.54 0.60 0.44 0.75 0.00 0.73 0.64 0.71 0.73 0.83 0.50 0.80 0.80 0.73 0.50 0.50 0.75 0.70 0.67 0.75 0.85 0.60 0.44 0.59 0.56 0.70
Kriteria Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Rendah Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Tinggi Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
107
PERHITUNGAN PENINGKATAN SKOR RATA-RATA HASIL PRE TEST DAN POST TEST
Peningkatan Relatif
=
c post
100 - (c pre)
84.13 100
= =
c pre
55.44 55.4
0.64
Kriteria Pengujian g > 0.7 = Tinggi 0.3 < g < 0.7 = Sedang g < 0.3 = Rendah Karena nilai gain yang diperoleh kurang dari 0.7, maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam kategori sedang
108
Lampiran 16
Hasil Analisis Respon Siswa Terhadap Buklet Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi No
Kode Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
Penilaian 4 5 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
6 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
8 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1
Jumlah
jumlah Total
Persentase%
7 6 7 6 7 6 7 6 7 7 8 6 6 7 6 7 7 6 7 6
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
87.5 75 87.5 75 87.5 75 87.5 75 87.5 87.5 100 75 75 87.5 75 87.5 87.5 75 87.5 75
109
No
Kode Responden
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37 R-38 R-39 R-40 R-41 R-42 R-43 R-44 R-45
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Penilaian 4 5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
Jumlah
jumlah Total
Persentase%
8 8 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 7 7 8 7 7 7 8 6 7 8 8 8
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
100 100 87.5 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 87.5 87.5 100 87.5 87.5 87.5 100 75 87.5 100 100 100
110
No
Kode Responden
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
R-46 R-47 R-48 R-49 R-50 R-51 R-52 R-53 R-54 R-55 R-56 R-57 R-58 R-59 R-60 R-61 R-62 R-63 Jumlah Jumlah Total Persentase %
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 63 63 100
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 63 63 100
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 60 63 95.2
Penilaian 4 5 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 55 52 63 63 87.3 82.5
6 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 54 63 85.7
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 63 88.9
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 52 63 82.5
Jumlah
jumlah Total
Persentase%
7 7 7 8 8 6 8 7 6 8 8 7 8 8 7 8 8 6 455 504 90.28
8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 504
87.5 87.5 87.5 100 100 75 100 87.5 75 100 100 87.5 100 100 87.5 100 100 75 90.28
111
Lampiran 17 Hasil Validasi Media Oleh Pakar 1
112
113
Lampiran 18 Hasil Validasi Media Oleh Pakar II
114
115
Lampiran 19 Hasil Validasi Media Oleh Pakar III
116
117
Lampiran 20
Hasil Analisis Validai Tim Ahli Terhadap Buklet Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi
No 1 2 3
Validator Dr. Ir. Ananto Aji, Ms Wahyu Setyaningsih, MT Antik Wirawati Jumlah Jumlah Total Persentase %
Penilaian Penyajian Bahasa 5 6 7 8 4 3 3 3
1 4
Materi 2 3 4 4
Grafika 9 10 4 3
4 4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3 10 12 83
3 10 12 83
3 10 12 83
3 10 12 83
3 10 12 83
3 9 12 75
3 9 12 75
3 8 12 67
3 10 12 83
Jumlah
Jumlah Presentase Total %
36
40
90
3
29
40
72.5
3 9 12 75
30 95 120 79.17
40 120
75 237.5 79.17
118
Lampiran 21 Surat Izin Penelitian
119
Lampiran 22 Surat Keterangan Penelitian