PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI METODE EXPERIENTIAL LEARNING BAGI SISWA KELAS VIII.4 SMP N 26 PADANG Murni Rahman1, Hasnul Fikri2, Syofiani2 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
ABSTRACT
This research was motivated by the low motivation and learning outcomes in learning writing skill of student class VIII.4 of SMP N 26 Padang. Porpose of this research were to describe increased motivation and writing skill script of drama skil through experiential learning method at SMP N 26 Padang. The theory used in this study were: (1) Hamalik (2012), Sardiman (2006), and Wena (2011) about motivation, (2) Semi (2009), Tarigan (2008) and Thahar (2009) about writing skill, (3) Hosnan (2014) about experiential learning method, (4) Arikunto (2009) about classroom action research. The types of this research is classroom action research that conducted in two cycle. Each cycles implemented in two meetings. Subject of this research was student of class VIII.4 at SMP N 26 Padang academic year 2015/2016 consist of 28 students. The collect of the data using observation sheet, writing test, and field recording. Based on the research result, it can be seen (1) average of the result by student’s motivation on frist cycles was 77% increased to 91% oin the second cycles, (2) The average results of student’s writing skill learned in the frist cycle of 69,4 and increased to 84,28 in the second cycle. Thus, the researcher concluded that application of experiential learning method could improve motivation and result of student’s learning outcome in writing script of drama. Keyword: motivation, writing skill, experiential learning method.
1
tanda baca, kosa-kata, dan kalimat
PENDAHULUAN Di dalam mata pelajaran Bahasa
yang tepat.
Indonesia terdapat empat komponen keterampilan
berbahasa
Hal tersebut sejalan dengan
yaitu,
realitas yang dikatakan oleh salah
keterampilan menyimak, keterampilan
seorang guru Bahasa Indonesia di SMP
berbicara,
membaca,
N 26 Padang yaitu Ibu Heliza S. Pd,
dan keterampilan menulis (Tarigan,
pada tanggal 2 September 2015. Dari
2008: 1). Keempat komponen tersebut
wawancara ini diperoleh informasi
sangat berkaitan satu sama lainnya
bahwa (1) guru belum menggunakan
sehingga
setiap
media pembelajaran yang bervariasi,
berbahasa
tersebut
keterampilan
keterampilan harus
dapat
(2) guru masih mengajar dengan
dikuasai.
metode yang kurang bervariasi, (3)
Salah satu keterampilan yang
siswa menganggap sekolah ini adalah
penting dikuasai oleh siswa adalah
pilihan kedua karena bukan tergolong
keterampilan
ini
kategori sekolah favorit, (4) siswa
disebabkan oleh keterampilan menulis
kurang termotivasi dalam pembelajaran
menjadi penunjang utama bagi siswa
menulis, (5) siswa masih kesulitan
untuk
dalam mengembangkan ide dalam
menulis,
mempelajari
Hal
semua
mata
pelajaran. Pada
menulis, kurikulum
pelajaran Bahasa Indonesia,
sehingga
siswa
terkesan
mata
minim kosa kata, (6) ada sebgaian
siswa
siswa
yang
beranggapan
bahwa
diminta untuk dapat menulis berbagai
menulis itu tidak menyenangkan, (7)
jenis
masih terdapat siswa yang remedial.
tulisan.
Mengacu
pada
kurikulum yang ada, para siswa
Selain itu diperoleh informasi
dituntut untuk dapat menulis, baik
bahwa hasil ujian midsmester ganjil,
secara
secara
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
kegiatan
yang ditetapkan sekolah yaitu 75
menulis, masih terdapat siswa yang
belum tercapai. Hal ini terlihat dari 16
sulit dalam menuangkan ide ke dalam
siswa masih dibawah KKM dan 12
bentuk tulisan dan masih terdapat
orang sudah tuntas dari 28 siswa.
kesalahan dalam menggunakan EYD,
Untuk
individu
berkelompok.
maupun Dalam
2
mengatasi
permasalahan
tersebut, diperlukan suatu inovasi baru
Mengungkapkan
dalam pembelajaran di kelas.
bentuk laporan, surat dinas, dan
Salah satu upaya yang dapat
informasi
dalam
petunjuk. Pada SK 4 terdiri atas 3
dilakukan untuk mengatasi masalah
kompetensi dasar, yakni
tersebut adalah melalui penerapan
Menulis laporan dengan bahasa yang
metode
Djamarah
baikdan benar, KD 4.2. Menulis surat
(2002: 53) menyatakan bahwa metode
dinas berkenaan dengan kegiatan
adalah
dapat
sekolah dengan sistematika yang tepat
dipergunakan untuk mencapai tujuan
dan bahasa baku, dan KD 4.3 Menulis
yang telah ditetapkan. Ada beberapa
petunjuk melakukan sesuatu dengan
metode
dapat
urutan yang tepat dan menggunakan
belajar
bahasa yang efektif, dan (2) Standar
pembelajaran.
suatu
cara
yang
pembelajaran
digunakan
dalam
yang
proses
mengajar, salah satunya ialah metode
Kompetensi
experiential learning. Hosnan (2014:
pikiran dan perasaan melalui kegiatan
377) menyatakan metode experiential
menulis kreatif naskha drama.
learning adalah metode pembelajaran yang
menggunakan
8.
KD 4.1.
Mengungkapkan
Pada SK 8 Terdiri atas 2 KD
pengalaman
yakni KD 8.1. Menulis kreatif naskah
sebagai media pembelajaran. Metode
drama
experiential learning diharapkan dapat
memperhatikan keaslian ide, dan KD
meningkatkan motivasi belajar siswa,
8.2 Menulis kreatif naskah drama satu
karena dalam metode ini siswa dapat
babak dengan memperhatikan kaidah
menjadikan
penulisan naskah drama.
pengalaman
sebagai
sumber inspirasi dalam keterampilan
satu
babak
dengan
Berdasarkan hal tersebut peneliti
menulis.
tertarik untuk melakukan penelitian Pada
Kurikulum
KTSP
tindakan
kelas
dengan
judul
semester 1 terdapat delapan Standar
“Peningkatan
Kompetensi.
silabus
Keterampilan Menulis Naskah Drama
untuk
melalui Metode Experiential Learning
keterampilan menulis terdapat dalam
bagi Siswa Kelas VIII.4 SMP N 26
standar Kompetensi sebagai berikut
Padang.
pembelajaran
(1)
Standar
Pada tersebut,
Komptensi
4.
3
Motivasi
dan
hakikatnya merupakan pemindahan
KAJIAN TEORI Hamalik
(2012:158)
pikiran atau perasaan ke dalam bentuk
menyatakan motivasi adalah perubahan
lambang-lambang
energi dalam diri (pribadi) seseorang
dengan
yang
menulis
ditandai
dengan
timbulnya
bahasa.
Semi,
Sejalan
Tarigan
(2008:3)
merupakan
suatu
perasaan dan reaksi untuk mencapai
keterampilan
berbahasa
yang
tujuan. Sementara itu, Sardiman (2006:
dipergunakan
untuk
untuk
75) menyatakan motivasi merupakan
berkomunikasi secara tidak langsung,
serangkaian usaha untuk menyediakan
tidak secara tatap muka dengan orang
kondisi-kondisi
sehingga
lain sehingga dalam kegiatan menulis
seseorang mau dan ingin melakukan
seseorang penulis haruslah terampil
sesuatu, dan bila tidak suka,
memanfaatkan
tertentu,
maka
akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan tersebut. 33)
perasaan
struktur
bahasa, dan kosa-kata.
suka
Menurut Semi (2009: 17-18)
Selanjutnya Wena ( 2011:
secara umum tujuan menulis adalah
menyatakan
tidak
grafolegi,
secara
spesifik
(1)
memberikan
arahan,
yakni
motivasi belajar dapat dilihat dari
memberikan petunjuk kepada orang
karakteristik tingkah laku siswa yang
lain dalam mengerjakan sesuatu, (2)
menyangkut
menjelaskan
minat,
ketajaman
sesuatu,
yakni
perhatian, konsentrasi, dan ketekunan
memberikan uraian atau penjelasan
dalam kegiatan belajar. Menurut Wena
tentang suatu hal yang harus diketahui
(2011: 33) Indikator motivasi dapat
orang lain, (3) menceritakan kejadian,
dilihat dari lima aspek yaitu, (1)
yaitu memberikan informasi tentang
keantusiasan dalam belajar, (2) minat
suatu yang berlangsung di suatu
atau perhatian pada pembelajaran, (3)
tempat
keterlibatan dalam kegiatan belajar,
meringkaskan,
(4) selalu berusaha mencoba, dan (5)
rangkuman suatu tulisan sehingga
aktif mengatasai tantangan yang ada
menjadi
dalam pembelajaran.
meyakinkan,
Menurut menulis
atau
Semi
(2009:2)
mengarang
pada
lebih
suatu
waktu,
yaitu
singkat, yaitu
(4)
membuat
dan
(5)
tulisan-tulisan
yang berusaha meyakinkan orang lain
pada
4
agar
setuju
atau
sependapat
Hosnan
dengannya.
menyatakan
(2014:381) metode
experiential
Hosnan ( 2014: 378) metode
learning memiliki kelebihan sebagai
experiential learning adalah suatu
berikut: (1) meningkatkan semangat
metode proses belajar mengajar yang
dan gairah pembelajar, (2) membantu
mengaitkan
terciptanya
pembelajaran
membangun
pengetahuan
untuk dan
suasana
kondusif,
(3)
belajar
yang
memunculkan
keterampilan serta nilai-nilai, juga
kegembiraan dalam proses belajar, (4)
sikap melalui pengalaman langsung.
mendorong
Dalam hal ini pengalaman merupakan
proses belajar kretaif, (5) menolong
katalisator
pembelajar untuk dapat melihat dalam
untuk
pembelajar
menolong
mengembangkan
prespektif
dan
mengembangkan
yang
berbeda,
(6)
kapasitas dan kemampuannya dalam
memunculkan
proses pembelajaran.
kebutuhan untuk berubah, dan (7)
Adapun
langkah
dalam
keasadaran
akan
memperkuat keasadaran diri.
penerapan metode experiential learning dalam
pembelajaran
menulis
naskah
METODOLOGI PENELITIAN
drama adalah sebagai berikut: (1) fase briefing,,
para
menjadi
pembelajar
beberapa
Jenis penelitian ini adalah
dibagi
penelitian
kelompok.
karena
Kemudian memilih satu topik yang
penelitian
ini
bertujuan untuk melihat perubahan
dipilihnya untuk dijadikan naskah
tingkah
dengan peran sesuai dengan jumlah
laku
dan
hasil
belajar.
Arikunto, dkk (2012: 3) mengemuka-
anggota kelompok, (2) fase activity,
kan bahwa penelitian tindakan kelas
pembelajar menuliskan drama satu topik
(PTK)
siklus dalam pembelajaran. Siklus ini
diminta mengembangkan topik yang
berdasarkan
didalam
kelas
menggunakan kolaborator dan siklus-
sudah disediakan. Setelah itu, mereka
babak
tindakan
merupakan suatu pencermatan ter-
yang
hadap kegiatan belajar berupa sebuah
dipilihnya. Mereka membagi kegiatan
tindakan, yang sengaja dimunculkan
dalam penokohan, kegiatan, ucapan,
dan terjadi dalam sebuah kelas secara
dan ekspresi.
bersama.
5
Penelitian ini dilaksanakan di
menyusun
SMP N 26 Padang yang beralamat di
Tangah
Kelurahan
pelaksanaan
tahap
pelaksanaan
tindakan.
Jalan Adinegoro Km. 19 Kecamatan Koto
jadwal
Pada
Batipuh
peneliti bertindak sebagai pelaksana
Panjang. Subjek dalam penelitian ini
dan guru Bahasa Indonesia sebagai
ialah siswa kelas VIII.4 SMP N 26
observer pertama untuk mengamati
Padang
aktivitas guru, dan teman sejawat
pada
tahun
pelajaran
2015/2016 semester ganjil, berjumlah
sebagai
28 orang yang terdiri dari 15 orang
mengamati aktivitas siswa. Peneliti
siswa laki-laki dan 13 orang siswa
melaksanakan pembelajaran menulis
perempuan.
penelitian
melalui metode experiential learning
dilaksanakan pada bulan November
sesuai dengan perencanaan yang telah
2015. Penentuan waktu penelitian
disusun.
Waktu
mengacu pada kalender akademik
observer
Pada
kedua
tahap
yang
pengamatan
sekolah dengan menyesuaikan materi
dilakukan pengumpulan data motivasi
pembelajaran semester 1 yang akan
dan
diteliti pada penelitian tindakan kelas
dalam proses belajar melalui metode
ini.
experiential Kegiatan yang dilakukan pada
tahap
perencanaan
yaitu:
keterampilan
menulis
learning.
siswa
Selanjutnya
tahapan refleksi dilakukan ketika
(1)
peneliti
telah
selesai
melakukan
membaca dan memahami kurikulum
tindakan. Dalam hal ini penelti dan
kelas VIII semester 1 dan menetapkan
kolaborator
standar
terhadap
dasar,
kompetensi, kompetensi indikator,
dan
materi
dan
kepada kepada siswa dengan metode
selanjutnya.
experiential learning, (2) membuat pelaksanaan
tindakan
yang
evaluasi telah
dilakukan untuk melakukan perbaikan
pembelajaran yang akan disampaikan
rencana
melakukan
penyempurnaan
pada
siklus
Pada penelitian ini terdapat
pembelajaran
dua data yang akan dianalis yaitu data
(RPP), (3) mempersiapkan instrumen
proses dan data hasil pembelajaran
penelitia, berupa lembar observasi,
menulis naskah drama satu babak.
tes, dan pencatatn lapangan, (4)
Data
6
proses
berkaitan
dengan
motivasi siswa dan aktivitas guru
nilai keterampilan menulis naskah
selama pembelajaran yang dinilai
drama siswa 69.4 dengan rentang skor
pada lembar observasi, sedangkan
66-75 yang berada pada kualifikasi
data hasil pembelajaran berhubungan
cukup. Berdasarkan analisis tersebut
dengan hasil belajar siswa dalam
diperoleh
keterampilan menulis naskah drama.
keterampilan menulis naskah drama
HASIL DAN PEMBAHASAN
siswa pada seluruh indikator yaitu, 4
Siklus I
orang
Berdasarkan analisis lembar
gambaran
siswa
(14,28
bahwa
%)
yang
mencapai kualifikasi baik sekali,
observasi aktivitas siswa pada proses
orang
pembelajaran terlihat bahwa aktivitas
kualifikasi baik, 10 orang siswa
siswa berada pada kualifikasi baik.
(35,71%) mencapai kualifikasi cukup,
Berdasarkan analisis lembar kegiatan
guru
pada
siswa
(7,14%)
2
mencapai
12 orang siswa (82,85%) mencapai
proses
kualifikasi sedang. Berdasarkan hal
pembelajaran, aktivitas guru berada
tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata
pada kualifikasi baik dan sesuai
keterampilan menulis naskah drama
dengan yang diharapkan.
siswa pada siklus I secara umum
Berdasarkan analisis lembar
berada pada kualifikasi cukup dilihat
observasi motivasi yang diambil dari
dari 9 orang siswa (32,14%) sudah
indikator motivasi, diketahui rata-
mencapai
rata motivasi siswa 77% dengan nilai
Minimum (KKM) dan
19 orang
tertinggi 100% dan nilai terendah
siswa
mencapai
53%. Dapat disimpulkan motivasi
Kriteria
siswa
baik,
(KKM) pada mata pelajaran Bahasa
walau masih terdapat 11 orang siswa
Indonesia di SMP N 26 Padang yang
(39,28%)
telah ditetapkan yaitu nilai 75.
sudah berkualifikasi
yang belum
indikator keberhasilan
mencapai motivasi
analisis
(67,85%)
Ketuntasan
belum
Ketuntasan
Minimum
Siklus II
yang sudah ditentukan yaitu 85%. Berdasarkan
Kriteria
Berdasarkan analisis lembar
nilai
kegiatan
keterampilan menulis naskah drama
siswa
pada
proses
pembelajaran, aktivitas siswa berada
siswa pada siklus I diketahui rata-rata
7
pada kualifikasi baik dan sesuai
(17,85%) mencapai kualifikasi cukup,
dengan yang diharapkan.
1 orang siswa (3,57%) mencapai
Berdasarkan analisis lembar kegiatan
guru
pada
kualifikasi sedang. Berdasarkan hal
proses
tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata
pembelajaran, aktivitas guru berada
keterampilan menulis naskah drama
pada kualifikasi baik dan sesuai
siswa pada siklus II secara umum
dengan yang diharapkan.
berada pada kualifikasi baik hal ini
Berdasarkan analisis lembar
dapat
dilihat
dari
rata-rata
observasi motivasi yang diambil dari
keterampilan menulis naskah drama
indikator motivasi, diketahui rata-
yaitu 84,28. Berdasarkan hasil analisis
rata motivasi siswa pada siklus II
pada siklus II ini 27 orang siswa
adalah
(96,42%) sudah mencapai Kriteria
91% dengan nilai tertinggi
100% dan nilai terendah 67%. Dapat
Ketuntasan Minimum (KKM)
disimpulkan motivasi siswa sudah
hanya 1 orang siswa (3,57%) yang
berkualifikasi baik sekali. Hal ini
belum mencapai Kriteria Ketuntasan
terlihat dari 27 orang siswa (96,42%)
Minimum
(KKM)
sudah
ditetapkan
pada
mencapai
indikator
yang mata
dan
telah
pelajaran
keberhasilan motivasi yang sudah
Bahasa Indonesia di SMP N 26
ditetapkan yaitu 85%, dan hanya 1
Padang yaitu nilai 75.
orang siswa (3,57%) yang mencapai
indikator
belum
Pelaksanaan
keberhasilan
refleksi
siklus I. Pada
dasarnya
data
komponen penyusunan siklus II ini
bahwa
sama dengan siklus I. Komponen
keterampilan menulis naskah drama
yang menjadi dasar penyusunannya
siswa melalui metode experiential
ialah (1) standar kompetensi, (2)
learning pada seluruh indikator yaitu,
kompetensi
11
kompetensi prmbelajaran, (4) materi
diperoleh
orang
analisis
II
dilaksankan berdasarkan dari hasil
motivasi. Berdasarkan
siklus
gambaran
siswa
(39,28%)
yang
dasar,
(3)
mencapai kualifikasi baik sekali, 11
pembelajaran,
orang
pembelajaran, (6) penilaian.
siswa
kualifikasi
(39,28%)
baik,
5
mencapai
orang
siswa
8
(5)
indikator
kegiatan
bisa
Hasil penelitian siklus II sudah
dan guru juga sudah berjalan dengan
dikatakan
yang diharapkan sebelumnya.
berjalan
dengan
kualifikasi baik sekali. Berdasarkan
Berdasarkan hasil penelitian
lembar observasi motivasi siswa pada
yang diperoleh dapat disimpulkan
siklus II melalui metode experiential
bahwa pembelajaran menulis melalui
learning dapat dilihat motivasi siswa
metode experiential learning dapat
mengalami
atau
meningkatkan keterampilan menulis
peningkatan dari siklus I. Setiap
naskah drama siswa. Hal ini sesuai
indikator
peningkatan,
dengan pendapat Hosnan (2014: 377)
indikator dengan nilai tertinggi ialah
experiential learning adalah suatu
indikator 4 yaitu selalu berusaha
pendekatan yang dipusatkan pada
mencoba, dalam proses belajar siswa
siswa yang dimulai dengan landasan
telah termotivasi dengan kualifikasi
pemikiran bahwa orang-orang belajar
yang baik sekali sesuai dengan yang
terbaik itu dari pengalaman, dan
diharapkan dalam peneltian ini.
untuk pengalaman belajar yang akan
perubahaan
mengalami
Berdasarkan hasil penelitian
benar-benar
efektif,
harus
dapat dilihat bahwa 27 orang siswa
menggunakan seluruh roda belajar,
(96,42%) dalam penelitian tindakan
dari pengaturan tujuan, melakukan
kelas ini telah mencapai indikator
observasi dan eksperimen, memeriksa
keberhasilan yaitu 85%. Sedangkan
ulang dan perencanaan tindakan.
dilihat dari hasil belajar, keterampilan
Penerapan metode experiential
menulis naskah drama siswa yang
learning
telah dianalisis diperoleh gambaran
dalam membangun pengetahuannya
bahwa
belajar
sendiri. Metode experiential learning
keterampilan menulis naskah drama
dapat dimanfaatkan dalam pengajaran
melalui metode experiential learning
keterampilan
sudah berkualifikasi baik dengan nilai
dalam keterampilan berbicara dan
rata-rata
itu,
menulis. Keuntungan dari meminta
berdasarkan hasil pengamatan pada
siswa menulis kerangka cerita terlebih
siklus II pelaksanaan aktivitas siswa
dahulu dapat membantu siswa untuk
rata-rata
84,28.
hasil
Selain
dapat
mengarahkan
9
membantu
berbahasa,
apa
siswa
terutama
yang
akan
dikembangkan dalam sebuah naskah
Penerapan metode experiential
drama.
learning dapat meningkatkan motivasi Jika
dibandingkan
dengan
dan keterampilan menulis naskah
peneltian sebelumnya yang dilakukan
drama siswa kelas VIII.4 SMP N 26
oleh Suci Uliana (2013) Universitas
Padang. Hal ini dapat dilihat dari hasil
Bung
pengamatan yang dilakukan pada
Hatta
“Peningkatan
dengan
judul
Motivasi
dan
siklus I dan siklus II.
Keterampilan Menulis Melalui Teknik
Motivasi siswa kelas VIII.4 SMP
Pemodelan Siswa kelas VIII SMP
N
Negeri 1 Sungai Sariak Kabupaten
experiential
Padang
Pariaman”.
halnya
pembelajaran menulis menjadi lebih
dengan
penelitian ini keterampilan
baik. Hal ini terlihat dari hasil
Sama
menulis dapat siswa
26
Padang
melalui learning
metode dalam
dapat juga
motivasi yang meningkat dari siklus I
metode
ke siklus II. Pada siklus I persentase
dapat
rata-rata motivasi siswa yaitu 77%
disimpulkan bahwa teknik pemodelan
dan meningkat pada siklus II dengan
dan
persentase rata-rata 91% (meningkat
meningkat
melalui
experiential
learnig.
metode
sama-sama
Jadi
experiential dapat
learnig
meningkatkan
14%).
keterampilan siswa.
Hasil
belajar
keterampilan
menulis yang dilakukan pada siklus I dengan nilai rata-rata hasil belajar
PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan
siswa adalah 69,4 yang berada pada
pembahasan pada bab sebelumnya
kualifikasi sedang, sedangkan pada
terhadap peningkatan motivasi dan
siklus II nilai rata-rata hasil belajar
keterampilan menulis naskah drama
siswa adalah 84,28 yang berada pada
siswa kelas VIII.4 SMP N 26 Padang
kualifikasi
dapat disimpulkan bahwa metode
disimpulkan
experiential
peningkatan sebesar 14,88.
pengaruh
learning yang
memberikan
baik
baik.
Jadi
bahwa
dapat terjadi
terhadap
Secara umum hasil belajar
pembelajaran keterampilan menulis
dari siswa kelas VIII.4 SMP N 26
naskah drama siswa.
Padang telah tercapai peningkatan
10
sesuai dengan yang diharapkan yaitu
buku
telah mencapai indikator keberhasilan
pembelajaran.
yang ditetapkan, yaitu 75.
meningkatkan mutu sekolah melalui
Berdasarkan yang
telah
penelitian
dilakukan
peningkatan
dan
peningkatan
mengenai
motivasi
tentang
berbagai
metode
Manfaatnya,
hasil
belajar
agar
belajar
siswa. Keempat, bagi peneliti lain,
dan
untuk
menggunakan
metode
keterampilan menulis siswa melalui
experiential learning sebagai acuan
metode experiential learning maka
dan
penelti
melakukan penelitian selanjutnya .
dapat
memberikan
saran
bahan
perbandingan
sebagai
dalam
sebagai berikut. Pertama, bagi siswa,
Manfaatnya,
bahan
agar lebih serius dan berusaha untuk
informasi, sumber ilmu pengetahuan
meningkatkan motivasi belajar dan
dan bahan rujukan.
terus berlatih menulis. Manfaatnya agar
proses
belajar
menjadi
UCAPAN TERIMAKSIH
menyenangkan dan hasil belajar siswa
Ucapan terimkasih disampaikan
dalam keterampilan menulis naskah
peneliti kepada Bapak Dr. Hasnul
drama dapat meningkat. Kedua, bagi
Fikri, M. Pd. sebagai pembimbing
guru,
metode
satu dan Ibu Hj. Syofiani, M. Pd.
dalam
sebagai pembimbing dua yang telah
agar
experiential
menerapkan learning
pembelajaran karena metode ini dapat
memberikan
meningkatkan motivasi dan hasil
saran,
belajar siswa. Sedangkan manfaatnya,
peneliti dalam menyelesaikan skripsi
sebagai
ini.
bahan
masukan
pertimbangan
dalam
pembelajaran
guna
dan
bagi
meningkatkan
dan
membantu
DAFTAR PUSTAKA
sekolah,
Arikunto,
agar
Dkk.
Tindakan
mewajibkan setiap guru menggunakan metode
motivasi,
bimbingan,
menerapkan
motivasi dan hasil belajar siswa. Ketiga,
arahan,
2009. Kelas.
Penelitian Jakarta:
Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
pembelajaran yang variatif
saat mengajar dengan cara kepala sekolah memberikan fasilitas berupa
11
Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pemebelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif. Padang: UNP Press. Wena,
Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Bumi Aksara.
12