DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 151
PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR ANAK DALAM MENGEMBANGKAN KOGNITIF TENTANG MENGKLASIFIKASIKAN BENDA MELALUI METODE DEMOSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS Murtondo*) Taman Kanak-kanak Hamong Putro Kasreman Kecamatan Rembang *)
E-mail:
[email protected]
Abstrak Kemampuan dalam mengembangkan kreativitas belajar anak sangatlah penting aspek pada anak TK. Kemampuan kreativitas belajar masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat ketika anak disuruh untuk mengklasifikasikan benda berdasarkan ciri-cirinya, hanya beberapa anak yang mampu untuk menyelesaikan tugas tersebut. Sedangkan yang lain masih menunggu bantuan dari guru yang mengajar. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode demonstrasi dan pemberian tugas untuk meningkatkan minat anak dalam mengklasifikasikan benda berdasarkan ciri-cirinya. Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah anak kreativitas belajar dalam mengembangkan kognitif tentang mengklasivikasikan benda berdasarkan ciri-cirinya; agar anak mampu berfikir secara spontan, logis dan sistematis sejak dini; agar anak lebih jelas membedakan ciri-ciri benda antara yang satu dengan yang lainnya pada jenjang yang lebih komplek. Subjek penelitian adalah kemampuan mengklasivikasikan murid TK Hamong Putro Kelompok B Semester dua (II) Tahun 2015 yang berjumlah 25 anak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi siswa, lembar observasi guru. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa dengan melalui metode demonstrasi dan peberian tugas dapat dikatakan sangat efektif dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak terutama di bidang pemahaman tentang mengklasifikasikan benda berdasarkan ciri-cirinya. Kata kunci: Peningkatan kreativitas belajar, Pengembagan kognitif anak, metode demonstrasi dan pemberian tugas
1. Pendahuluan Pendidikan Anak Usia Dini dalam bentuk satuan pendidikan Taman Kanak-kanak adalah wadah bagi anak untuk mendapatkan kesempatan yang terarah menuju perkembangan dengan sifat-sifat alaminya. Untuk dapat berkembang secara optimal, perlu ada bimbingan yang baik dalam proses pendidikan dan pembimbingan anak. Maka di satuan-satuan pendidikan itu, khususnya di Taman Kanak-kanak mereka akan mendapatkan kesempatan tersebut. Namun demikian, ketika anak memasuki pendidikan di Taman Kanak-kanak tidak mustahil mengalami kekurangan dalam proses pengembangannya. Kekurangan-kekurangan tersebut tidak selalu berasal dari dalam diri anak. Sangat mungkin terjadi adalah terjadi hambatan dalam proses pembelajaran berasal dari situasi dan kondisi pembelajaran yang tidak mendukung. Untuk mengetahui sebab dan permasalahan dalam proses pembelajaran, guru perlu menengok kembali kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakannya. Dengan mengetahui kekurangan dalam pembelajaran, akan dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya. Agar maksud dan tujuan di atas dapat terlaksana, diperlukanlah suatu penelitian tindakan kelas (PTK). PTK perlu dilakukan agar didapatkan pembelajaran yang
inovatif dan berkualitas.Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan fokus “meningkatkan keterampilan kognitif anak dalam mengklasifikasikan benda berdasarkan ciricirinya dengan metode pemberian tugas pada anak kelompok B TK Hamong Putro”. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan materi mengklasifikasikan benda menurut ciri-ciri tertentu, dapat teridentifikasi beberapa masalah yang dihadapi dalam pembelajaran yang telah terlaksana antara lain: a. Anak kurang berkonsentrasi dalam mengklasifikasi benda berdasarkan cirri-ciri tertentu b. Penjelasan guru kurang dapat dipahami anak c. Hasil belajar anak dalam mengelompokkan dan menunjuk benda-benda dengan ciri tertentu belum maksimal d. Pemanfaatan alat peraga belum maksimal Dalam pengamatan kegiatan pembelajaran awal, penulis menemukan sebagian anak yang mengalami masalah sehingga memerlukan bantuan dari teman sejawat penulis untuk menganalisis masalah yang timbul dan berupaya menemukan jalan keluarnya. Hasil analisis masalahnya adalah: a. Apa yang menyebabkan anak kurang berkonsentrasi dalam mengklasifikasi benda berdasarkan cirri tertentu?
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 152 b. Mengapa penjelasan guru kurang dapat dipahami anak? c. Seberapa jauh hasil belajar anak dalam mengelompokkan, menunjukkan, dan membedakan benda-benda berdasarkan ciri-ciri tertentu? d. Mengapa alat peraga belum bisa dimanfaatkan secara maksimal? Berdasarkan analisis di atas, perlu dilakukan pemecahan atas permasalahan dalam pembelajaran yang dialami penulis. Untuk memecahkannya perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan berbagi alternatif pemecahan masalah. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan suatu metode tertentu dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis memfokuskan rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana cara menerapkan Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas untuk meningkatkan kreativitas belajar anak dalam pengembangan kognitif tentang mengklasifikasi benda berdasarkan ciri-cirinya? b. Apakah metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas meningkatkan kreativitas belajar anak dalam pengembangan kognitif tentang mengklasifikasi benda berdasarkan ciri-cirinya?
2. MATERI DAN METODE 2.1. Materi Kognitif adalah suatu proses berpikir anak untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Menurut Patmonodewo dalam Suryani (2008:1.37) kognitif adalah cara berpikir dan mengamati, dan merupakan tingkah laku yang mengakibatkan seseorang memperoleh pengetahun atau yang dibutuhkan untuk memperoleh pengetahuan atau menggunakan pengetahuan yang diperolehnya. Dan menurut Pamela Minet (dalam Sujiono, 2008:1.3) kognitif adalah pengembangan berpikir anak dari otak yang digunakan untuk mengenali, memberi alasan rasional. mengatasi dan memahami kesempatan penting. Pengembangan kognitif memiliki berbagai tujuan dalam pendidikan. Tujuan pengembangan kognitif adalah untuk: a. Mengembangkan kemampuan berpikir anak agar dapat mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah; Membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika matematikanya dan pengetahuan akan ruang dan waktu; b. Mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan, mengurutkan suatu pola serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir teliti. Metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak dalam melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung dari guru, apa yang harus dikerjakan, sehingga anak dapat
memahami tugasnya secara nyata agar dapat dilaksanakan secara tuntas. Metode pemberian tugas dapat diberikan secara kelompok atau perorangan. Yang harus diperhatikan dalam pemberian tugas adalah kejelasan tugas yang harus dilaksanakan dan batasan pemberian tugas. Pemberian batasan tugas merupakan syarat mutlak pada metode ini dan harus menjadi perhatian guru TK. Seringkali anak mengalami hambatan untuk memperoleh kemajuan belajar karena tidak mengerti batas yang harus dikerjakan. Hal lain yang harus menjadi perhatian adalah penjelasan guru kepada anak. mengapa ia harus mengerjakan tugas tersebut. Kejelasan penentuan batas tugas akan memperkecil kemungkinan anak membuang-buang waktu dan tenaga untuk suatu kegiatan yang tidak bermakna.2. 2. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Metode Pemberian Tugas Menurut Moeslichatoen (dalam Suryani:2008) dalam memberikan tugas kepada anak harus memperhatikan halhal sebagai berikut: a. Tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya b. Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan anak melainkan harus dapat memberikan sumbangan terhadap belajar yang diharapkan. c. Pemberian tugas harus memberikan pengenalan kepada anak untuk bekerja lebih baik. d. Pemberian tugas harus menantang pengembangan kreativitas. e. Pemberian tugas harus menumbuhkan kesadaran diri sendiri bukan untuk pendidik. Metode demonstrasi adalah strategi pengembangan dengan cara memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan yang diikuti dengan meniru pekerjaan yang didemonstrasikan. Menurut Syaiful Bahri (dalam Suryani,2008), metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Dan menurut Muhibudin (dalam Suryani,2008), metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang releven dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan Tujuan metode demonstrasi adalah peniruan terhadap model yang dapat dilakukan anak. Sedangkan manfaat metode demonstrasi adalah: a. Perhatian anak dapat lebih dipusatkan b. Proses belajar anak lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri anak.
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 153
2.2. Metode Penelitian ini dilaksanakan di TK Hamong Putro Kasreman Kecamatan Rembang. Dilaksanakan pada awal tahun ajaran 2014/2015 (Agustus s.d. November 2014), dengan subjek penelitian 25 anak terdiri dari 13 lakilaki dan 12 anak perempuan. Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II Lingkup Perkembangan Kognitif No Siklus RKH 1.
I
1
2
3
4
5
2.
II
1
2
3
4
5
Nama TK/Kelompok TK Hamong Putro/ Kelompok B TK Hamong Putro/ Kelompok B TK Hamong Putro/ Kelompok B TK Hamong Putro/ Kelompok B TK Hamong Putro/ Kelompok B TK Hamong Putro/ Kelompok B TK Hamong Putro/ Kelompok B TK Hamong Putro/ Kelompok B TK Hamong Putro/ Kelompok B TK Hamong Putro/ Kelompok B
Hari/tanggal Senin, 1 November 2014 Selasa, 2 November 2014 Rabu, 3 November 2014 Kamis, 4 November 2014 Jumat, 5 November 2014 Senin, 1 November 2014 Selasa, 2 November 2014 Rabu, 3 November 2014 Kamis, 4 November 2014 Jumat, 5 November 2014
Waktu 07.00-09.30
07.00-09.30
07.00-09.30
07.00-09.30
07.00-09.30
07.00-09.30
07.00-09.30
07.00-09.30
07.00-09.30
07.00-09.30
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas direncanakan sebagai berikut: a. Siklus I 1. Perencanaan Untuk melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus I, perlu dipersiapkan perencanaan sebagai berikut: a) RKH 1 1) Menyusun rencana pembelajaran 2) Menyiapkan persiapan pembelajaran 3) Menyiapkan lembar observasi 4) Menata media pembelajaran 5) Menyiapkan lembar penelitian b) RKH 2 1) Menyusun rencana pembelajaran
2) Menyiapkan persiapan pembelajaran, meliputi: (a) Kegiatan pembukaan (b) Kegiatan inti (c) Penutup 3) Menyiapkan lembar observasi 4) Menata media pembelajaran 5) Menyiapkan lembar penilaian c) RKH 3 1) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran 2) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran 3) Menyiapkan persiapan pembelajaran, meliputi: (a) Kegiatan pembukaan (b) Kegiatan inti (c) Penutup 4) Menyiapkan lembar observasi 5) Menata media pembelajaran 6) Menyiapkan lembar penilaian d) RKH 4 1) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran 2) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran 3) Menyiapkan persiapan pembelajaran, meliputi: (a) Kegiatan pembukaan (b) Kegiatan inti (c) Penutup 4) Menyiapkan lembar observasi 5) Menata media pembelajaran 6) Menyiapkan lembar penilaian e) RKH 5 1) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran 2) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran 3) Menyiapkan persiapan pembelajaran, meliputi: (a) Kegiatan pembukaan (b) Kegiatan inti (c) Penutup 4) Menyiapkan lembar observasi 5) Menata media pembelajaran 6) Menyiapkan lembar penilaian 2. Pelaksanaan Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini penulis dibantu oleh teman-teman sejawat yang sekaligus sebagai penilai 1 dan penilai 2. Identitas kedua penilai tersebut adalah: a) Nama : Marlin, S.Pd. Jabatan : Guru Kelompok A Unit kerja : TK Hamong Putro Kasreman b) Nama : Markhamah, S.Pd Jabatan : Guru Kelompok B Unit kerja : TK Hamong Putro Kasreman Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan adalah:
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 154 a) RKH 1 1) Guru menjelaskan berbagai ciri fisik binatang dengan menggunakan gambar kumpulan berbagai binatang pada selembar kertas besar 2) Guru membagikan gambar binatang yang masing-masing terpotong dan menyuruh anak memilih dan mengumpulkan gambar binatang bertanduk 3) Anak memilih binatang bertanduk dan memisahkannya dari gambar binatang yang lain 4) Guru meneliti apakah anak-anak sudah memilih dan mengumpulkan gambar binatang bertanduk dengan benar. b) RKH 2 1) Guru bertanya, “Daging apa yang kalian suka?” 2) Anak-anak menjawab ayam, kambing dan sapi, tidak ada “kerbau”. 3) Guru memuji jawaban anak-anak. 4) Guru menjelaskan kegunaan binatangbinatang sambil menunjukkan semua gambar di atas. 5) Guru menunjukkan gambar sapi, ayam, kambing, kerbau dan burung sambil menjelaskan bahwa hewan tersebut bisa dimakan 6) Guru menunjuk satu persatu gambar dan menanyakan kepada anak apakah hewan tersebut berguna dan bisa dimakan 7) Guru mencatat anak-anak yang jawabannnya betul. c) RKH 3 1) Guru kembali bertanya, “burung apa yang kalian suka?” 2) Anak-anak menjawab berbagai macam jawaban 3) Guru memuji jawaban anak-anak. 4) Guru menjelaskan macam macam hewan bersayap. 5) Guru menunjukkan gambar burung, capung, kelelawar, kupu, laron. d) RKH 4 1) Guru bertanya bagaimana rasanya daging ayam dan daging kambing. 2) Bagaimana rasanya. 3) Guru menunjukkan daging ikan dan daging ayam matang (digoreng) masing-masing pada satu piring. 4) Satu persatu anak diminta untuk maju ke depan guna melihat dan merasakan perbedaan daging ikan dan daging ayam. 5) Anak yang maju disuruh menutup mata kemudian guru mendekatkan irisan ikan/ayam ke dekat hidung anak untuk dicium baunya.
6) Dengan mata tertutup, anak disuruh mengambil sepotong daging ikan/ayam untuk mencoba rasanya. 7) Anak diminta menebak daging apa yang dimakannya. e) RKH 5 1) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu menyebutkan sebanyakbanyaknya binatang yang hidup di air. 2) Guru menunjukkan gambar berbagai binatang dalam lembar-lembar besar. 3) Guru menunjukkan satu persatu gambar binatang dan menyebutkan namanya. Anakanak mengikuti guru menyebutkan nama binatang. 4) Guru menunjukkan lagi satu persatu gambar hewan tanpa menyebutkan namanya. Anak diminta menyebutkan sendiri nama binatang itu. 5) Bersama-sama, anak diminta menyebutkan tempat hidup binatang yang disebutkan namanya. 6) Guru meminta anak-anak menyebutkan binatang yang hidup di air. 7) Guru bersama anak-anak menyimpulkan materi dengan cara menyebutkan kembali binatang yang hidup di air sambil menunjuk gambar. 3. Pengamatan Data yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan dan hasil kegiatan anak pada kondisi sebelum siklus I untuk pengembangan hasil kegiatan anak, pengamat mengamati proses pengembangan dalam pengumpulan data berupa hasil karya anak dari kondisi awal sebelum perbaikan pengembangan maupun perbaikan pengembangan siklus I dan siklus II. Pengamatan dilakukan selama tindakan berlangsung. Pengamatan mencakup aktivitas anak dan guru, sedangkan instrumen yang digunakan yaitu: a) RKH I 1) Lembar observasi/pengamatan 2) Aspek yang diamati (a) Kegiatan guru (b) Kegiatan anak (c) Penggunaan alat peraga (d) Penggunaan metode (e) Penggunaan evaluasi b) RKH II 1) Lembar observasi/pengamatan 2) Aspek yang diamati (a) Kegiatan guru (b) Kegiatan anak (c) Penggunaan alat peraga (d) Penggunaan metode (e) Penggunaan evaluasi
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 155 c) RKH III 1) Lembar observasi/pengamatan 2) Aspek yang diamati (a) Kegiatan guru (b) Kegiatan anak (c) Penggunaan alat peraga (d) Penggunaan metode (e) Penggunaan evaluasi d) RKH IV 1) Lembar observasi/pengamatan 2) Aspek yang diamati (a) Kegiatan guru (b) Kegiatan anak (c) Penggunaan alat peraga (d) Penggunaan metode (e) Penggunaan evaluasi e) RKH V 1) Lembar observasi/pengamatan 2) Aspek yang diamati (a) Kegiatan guru (b) Kegiatan anak (c) Penggunaan alat peraga (d) Penggunaan metode (e) Penggunaan evaluasi 4. Refleksi Pelakasanaan perbaikan pengembangan dilaksanakan dalam siklus I mengacu pada pedoman 5 RKH yang sudah dipersiapkandan disusun sebagai berikut: RKH I, dalam kegiatan mengelompokkkan binatang bertanduk ini anak kurang tertarik karena media yang digunakan kurang menarik. RKH II, dalam kegiatan menunjuk berbagai binatang yang bisa dimakan dan mempunyai kegunaan anak kurang tertarik karena metode yang digunakan guru kurang menantang. RKH III, dalam kegiatan menunjukkan binatang bersayap sebagian anak masih malu untuk maju ke depan. RKH IV, dalam kegiatan membedakan rasa dan warna daging ikan dan daging ayam sebagian anak belum mampu menyelesaikan karena anak masih bingung disebabkan masih belum jelasnya penjelasan dari guru. RKH V, dalam kegiatan menunjuk sebanyakbanyaknya binatang yang hidup di air, sebagian anak masih bingung dalam menyebutkan jenis binatang yang hidup di air. b. Siklus II 1. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I dan atas dasar masukan dari pengamat untuk melakukan tindakan pada saat siklus II dengan menggunakan
metode pemberian demonstrasi.
tugas,
eksperimen,
dan
Sebelum pelaksanaan tindakan, persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan adalah: 1) RKH 1 a) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran b) Menyiapkan persiapan pembelajaran, meliputi: (1) Kegiatan awal (2) Kegiatan inti (3) Kegiatan akhir c) Menyiapkan lembar observasi d) Menata media pembelajaran e) Menyiapkan lembar penelitian 2) RKH 2 a) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran b) Menyiapkan persiapan pembelajaran, meliputi: (1) Kegiatan awal (2) Kegiatan inti (3) Kegiatan akhir c) Menyiapkan lembar observasi d) Menata media pembelajaran e) Menyiapkan lembar penelitian 3) RKH 3 a) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran b) Menyiapkan persiapan pembelajaran, meliputi: (1) Kegiatan awal (2) Kegiatan inti (3) Kegiatan akhir c) Menyiapkan lembar observasi d) Menata media pembelajaran e) Menyiapkan lembar penelitian 4) RKH 4 a) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran b) Menyiapkan persiapan pembelajaran, meliputi: (1) Kegiatan awal (2) Kegiatan inti (3) Kegiatan akhir c) Menyiapkan lembar observasi d) Menata media pembelajaran e) Menyiapkan lembar penelitian 5) RKH 5 a) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran b) Menyiapkan persiapan pembelajaran, meliputi: (1) Kegiatan awal (2) Kegiatan inti (3) Kegiatan akhir c) Menyiapkan lembar observasi d) Menata media pembelajaran e) Menyiapkan lembar penelitian
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 156 2. Pelaksanaan Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran ini penulis dibantu oleh teman-teman sejawat yang sekaligus sebagai penilai 1 dan penilai 2. Identitas kedua penilai tersebut adalah: a) Nama : Marlin, S.Pd. Jabatan : Guru Kelompok A Unit kerja : TK Hamong Putro Kasreman b) Nama : Markhamah, S.Pd Jabatan : Guru Kelompok B Unit kerja : TK Hamong Putro Kasreman Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan adalah: a) RKH 1 1) Guru menjelaskan berbagai ciri fisik binatang dengan menggunakan gambar kumpulan berbagai binatang pada selembar kertas besar 2) Guru membagikan gambar binatang yang masing-masing terpotong dan menyuruh anak memilih dan mengumpulkan gambar binatang bertanduk 3) Anak memilih binatang bertanduk dan memisahkannya dari gambar binatang yang lain 4) Guru meneliti apakah anak-anak sudah memilih dan mengumpulkan gambar binatang bertanduk dengan benar. b) RKH 1 1) Guru bertanya apakah anak-anak punya ayam/burung. 2) Ayam atau burung digunakan untuk apa saja. 3) Anak-anak menjawab dengan berbagai jawaban. 4) Guru memuji jawaban anak-anak. 5) Guru menjelaskan kegunaan ayam dan burung sambil menunjukkan alat peraga 6) Guru menunjuk satu persatu anak untuk memberikan jawaban sesuai yang diterima c) RKH III 1) Guru bertanya burung dan ayam makan apa saja 2) Anak-anak menjawab dengan berbagai jawaban 3) Guru menjelaskan makanan berbagai binatang sambil menunjukkan alat peraga 4) Guru menunjuk satu persatu anak untuk memberikan jawaban sesuai yang diterima d) RKH IV 1) Guru bertanya pernahkah anak-anak makan daging ayam atau daging kambing. 2) Bagaimana rasanya. 3) Anak-anak menjawab dengan berbagai jawaban. 4) Guru memanggil anak-anak untuk maju. 5) Anak disuruh mencium aroma daging ayam dan daging kambing.
6) Anak-anak ditanya apa perbedaannya. 7) Anak-anak disuruh mencicipi kedua jenis daging tersebut. 8) Guru mengulas perbedaan aroma, bentuk dan rasa daging ayam dan daging kambing dengan cara bercakap-cakap dengan anakanak. 9) Guru melihat langsung reaksi anak saat melakukan percobaan. e) RKH V 1) Guru bertanya apakah anak-anak suka makan telur. 2) Telur apa saja yang kalian makan. 3) Anak-anak menjawab dengan berbagai jawaban. 4) Guru bertanya hewan apa saja yang bertelur. 5) Guru menunjukkan contoh binatang yang bertelur. 6) Guru menunjuk satu persatu anak untuk memberikan jawaban sesuai yang diterima 7) Guru mencatat anak-anak yang jawabannnya betul. 3. Pengamatan Sebagai pengamat dalam pelaksanaan tindakan ini adalah teman sejawat. Penulis dan pengamat berdiskusi dalam pelaksanaan perbaikan di siklus II. Instrumen yang digunakan adalah: a) RKH I 1) Lembar observasi/pengamatan 2) Aspek yang diamati, yaitu: (a) Kegiatan guru (b) Kegiatan anak (c) Kegiatan penutup 3) Penggunaan metode 4) Kegiatan evaluasi b) RKH II 1) Lembar observasi/pengamatan 2) Aspek yang diamati, yaitu: (a) Kegiatan guru (b) Kegiatan anak (c) Kegiatan penutup 3) Penggunaan metode 4) Kegiatan evaluasi c) RKH III 1) Lembar observasi/pengamatan 2) Aspek yang diamati, yaitu: (a) Kegiatan guru (b) Kegiatan anak (c) Kegiatan penutup 3) Penggunaan metode 4) Kegiatan evaluasi d) RKH IV 1) Lembar observasi/pengamatan 2) Aspek yang diamati, yaitu: (a) Kegiatan guru (b) Kegiatan anak (c) Kegiatan penutup
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 157 3) Penggunaan metode 4) Kegiatan evaluasi e) RKH V 1) Lembar observasi/pengamatan 2) Aspek yang diamati, yaitu: (a) Kegiatan guru (b) Kegiatan anak (c) Kegiatan penutup 3) Penggunaan metode 4) Kegiatan evaluasi 4. Refleksi Pelaksanaan perbaikan pengembangan yang dilaksanakan dalam siklus I mengacu pada pedoman 5 RKH yang sudah dipersiapkan dan disusun sebagai berikut: RKH I, dalam kegiatan melanjutkan urutan pola gambar geometri ini anak kurang begitu tertarik dikarenakan media yang kurang menarik anak dan guru dalam menggambar pola gambar geometri kurang diminati anak.
3.2 Deskripsi Tiap Siklus 3.2.1 Deskripsi Siklus I Pelaksanaan perbaikan siklus 1 belum menunjukkan hasil yang maksimal, hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan siklus I anak yang mencapai ketuntasan hanya 9 anak dengan persentase 42,5% sedangkan yang belum mencapai ketuntasan mencapai 23 anak dengan persentase 57,5%. Sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 ini penulis melakukan tindakan pembelajaran melalui: a. Secara klasikal guru mengadakan tanya-jawab tentang mengelompokkan benda dengan berbagai cara. b. Secara klasikal guru menjelaskan cara mengelompokkan benda. c. Secara klasikal guru mendemonstrasikan cara mengelompokkan benda. d. Secara klasikal guru mengadakan tanyajawab tentang pengelompokkan benda.
RKH II, dalam kegiatan melanjutkan urutan pola gambar geometri ini anak kurang bisa menempelkan secara urut dan benar dan gambarnya kurang menarik anak.
Adapun untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran, penulis mengambil nilai dari hasil kegiatan anak dan proses yang dilalui. Anak mendapat nilai tuntas hanya 9 anak (36%) dan yang belum tuntas 16 anak (64%), seperti yang tercantum dalam tabel berikut ini.
RKH III, dalam kegiatan melanjutkan dan mengurutkan urutan pola gambar buah dengan cara menempelkan di papan planel sebagian anak masih malu untuk maju kedepan.
Tabel 2 Penilaian Perkembangan Anak TK Hamong Putro Kelompok B
RKH IV, dalam kegiatan melanjutkan dan mengurutkan pada gambar buah sebagian anak belum mampu menyelesdaikan karena anak masih bingung disebabkan masih belum jelasnya penjelasan dari guru. RKH V, dalam kegiatan mengurutkan dan melanjutkan pola daun dengan cara mengurutkan bentuk-bentuk daun, sebagian anak masih bingung dalam membedakan bentuk-bentuk daun.
3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran bidang pengembangan kognitif indikator 30. memperkirakan urutan berikutnya setelah menunjukkan sebanyak-banyaknya benda, hewan, tanaman yang mempunyai warna, bentuk, ukuran atau ciri-ciri tertentu, di kelompok B TK Hamong Putro Kasreman Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang dengan jumlah siswa 25 anak yang terdiri dari 13 laki-laki dan 12 anak perempuan. Penulis melakukan dalam dua siklus sedangkan hasil perbaikan pembelajaran yang diperoleh berupa hasil perbaikan pembelajaran yang diperoleh berupa hasil pengamatan proses kegiatan dari hasil kegiatan anak.
Ketuntasan per-RKH No
Jumlah
Keterangan
Nama Anak I
1 Adi Ibrahim
II III IV V
BT BT T
T BT
Tuntas
Belum Tuntas
T
BT
2
3
2 A. Budiyanto
T BT BT BT T
1
4
3 Aitdatun H.
T
T BT BT BT
1
4
BT BT BT T BT
1
4
2
3
T BT
3
2
BT T BT BT BT
1
4
T
3
2
BT BT T BT T
2
3
2
3
2
3
3
2
1
4
1
4
3
2
4
Dedi Firmansah
5 Dipo Falah H. 6 Heri Susanto 7
Ida Fahma Wati
8
Ilham Murtadlo
9 K. Yenis A. Khoirotun 10 Nisa'
T
T BT BT T
BT T
T
T
T
T BT T
T BT BT BT
11 Khoirun Nisa' BT BT T BT T Moch. Rosyikh 12 T T BT T BT N. Mohamad 13 BT BT BT BT BT Goni 14 Muntholib 15 Nanik Safitri
BT BT BT BT BT T
T BT BT T
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 158 16 Ni'matul W.
T BT BT T BT
17 Nur Alim M. BT T 18 P. Ardiansah 19 Rohmah
BT BT BT BT BT T
20 Roisus Sh.
T BT BT T
BT BT BT T BT
21 Salsabela D.L. T 22
T BT T
Sholikhatun N.
23 S. Maesaroh
T BT T BT
BT BT BT T T
T
T
T BT BT
3
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
3
2
3
2
24 S. Ariyanto
BT BT T
T BT
2
3
25 S.T. Rofiah
BT BT T
T BT
2
3
JUMLAH
Setelah dilakukan refleksi, penulis menemukan keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tindakan perbaikan ini. Keberhasilannya adalah sebagai berikut: 1) Anak dapat mengelompokkan binatang bertanduk; 2) Anak dapat menunjuk berbagai binatang yang bisa dimakan dan mempunyai banyak kegunaan; 3) Anak dapat menunjukkan binatang bersayap; 4) Anak lebih berani maju ke depan; 5) Anak menjadi senang dan gembira pada kegiatan membedakan rasa dan warna daging ikan dan daging ayam; Sedangkan kegagalannya adalah sebagai berikut: 1) Anak yang malu tidak berani maju ke depan untuk membedakan rasa dan warna daging ikan dan daging ayam 2) Anak aktif waktu jadi kurang. 3) Gambar yang digunakan bentuknya hampir sama, jadi anak sulit membedakan gambar.
2
9
16
Tabel 3 Analisis Ketuntasan Siklus 1
No
Nilai Ketuntasan
Frekuensi
Persentase
1. Tuntas
9
36 %
2 Belum Tuntas
16
64%
25
100%
Jumlah Grafik 1 Gambar Diagram Siklus 1 20 15
3.2.2 Deskripsi Siklus I Pelaksanaan perbaikan siklus 2 berjalan baik. yang mencapai ketuntasan 19 anak dan yang belum mencapai hanya 6 anak. Sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 ini penulis melakukan perbaikan pembelajaran melalui : a. Secara klasikal guru mengadakan tanyajawab tentang menunjuk benda /binatang dengan ciri tertentu. b. Secara klasikal guru mengadakan tanyajawab tentang benda/binatang dengan ciri tertentu. Adapun untuk melihat hasil perbaikan pembelajaran, penulis mengambil nilai dari hasil kegiatan anak dan proses yang dilalui. Anak mendapat nilai tuntas 19 anak (76%) dan yang belum tuntas 6 anak (24%), seperti yang tercantum dalam tabel di bawah ini.
10 5 0 tuntas
belum
tuntas a. Perencanaan Proses perbaikan pembelajaran siklus 1 dicakupkan guru dan pengamatan melakukan perencanaan sebagai berikut: 1) Mempersiapkan rencana pembelajaran 2) Mempersiapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 3) Mempersiapkan rencana kegiatan 4) Menyiapkan lembar pengamatan (observasi) aspek-aspek pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran. 5) Mempersiapkan media/gambar yang digunakan untuk mengelompokkan benda. b. Pengamatan Sasaran pengamatan pada penelitian siklus 1 yaitu kegiatan pembelajaran yang meliputi aspek-aspek proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas anak. c. Refleksi
Tabel 4 Format Penilaian Perkembangan Anak TK Hamong Putro Kelompok B Ketuntasan per-RKH No
Jumlah
Keterangan
Nama Anak I
II III IV V
T
BT
Tuntas
Belum Tuntas
1 Adi Ibrahim
BT BT T
T
T
3
2
2 A. Budiyanto
T BT T
T
T
3
2
3 Aitdatun H.
T
T BT BT BT
1
4
BT BT BT T BT
1
4
3
2
T BT
3
2
BT T BT BT BT
1
4
4
1
4
Dedi Firmansah
5
Dipo Falah H.
T BT T
6 Heri Susanto BT T 7
Ida Fahma Wati
8
Ilham Murtadlo
T
T
T
T BT T
T
T
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 159 9 K. Yenis A. Khoirotun Nisa'
10
3
2
3
2
3
2
T BT T BT
3
2
BT BT T T
T
T
T BT T BT
11 Khoirun Nisa' BT BT T
T
T
12
Moch. Rosyikh N.
13
Mohamad Goni
BT BT BT BT BT
1
4
14 Muntholib
T BT BT BT BT
1
4
15 Nanik Safitri
T
3
2
16 Ni'matul W.
T BT BT T BT
2
3
3
2
T
T BT BT T
17 Nur Alim M. BT T
T BT T
18 P. Ardiansah
T
T BT T BT
3
2
19 Rohmah
T
T BT BT T
3
2
3
2
3
2
3
2
T BT BT
3
2
T
T BT
3
2
T
3
2
20 Roisus Sh.
BT BT T
Salsabela 21 D.L. Sholikhatun N.
22
T
T
T
T BT T BT
BT BT T
23 S. Maesaroh
T
T
24 S. Ariyanto
BT T
25 S.T. Rofiah
BT BT T
T
T
T
JUMLAH
19
Tabel 5.2 Analisis Ketuntasan Siklus 2 Nilai Frekuensi No Ketuntasan
Persentase
1
Tuntas
19
76%
2
Belum Tuntas
6
24%
25
100%
Jumlah Grafik 2 Gambar Diagram Siklus 2
20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 tuntas
a. Perencanaan
belum tuntas
6
Proses perbaikan pembelajaran siklus 2 dilakukan guru dan pengamatan dengan perencanaan sebagai berikut: 1) Mempersiapkan rencana pembelajaran 2) Mempersiapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 3) Mempersiapkan rencana kegiatan dalam berbagai cerita 4) Menyiapkan lembar pengamatan (observasi) aspek-aspek pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran 5) Mempersiapkan media/ yang digunakan untuk mengklasifikasi benda 6) Melakukan koordinasi dengan pengamat dalam pengisian lembar pengamatan b. Pengamatan Sasaran pengamatan pada penelitian siklus 2 yaitu kegiatan pembelajaran yang meliputi aspek-aspek pembelajaran. c. Refleksi Setelah dilakukan refleksi, penulis menemukan kekuatan dan kelemahan adalah sebagai berikut: Kekuatan: Dengan menggunakan metode pemberian tugas, anak dapat melaksanakan kewajiban untuk melaksanakan tugas dari guru penuh tanggungjawab. Anak yang semula belum mau maju ke depan menjadi mau karena dorongan dari guru dan teman yang ain. Kekurangan: Anak yang pasif membutuhkan perhatian dan waktu yang lama untuk melaksanakan kegiatan membedakan rasa dan warna daging ikan dan daging ayam, media daging kurang mencukupi sebagian anak.
3.3 Pembahasan Berdasarkan data siklus 1 dan hasil pembahasan perbaikan dapat dilihat dari keberhasilan suatu pembelajaran dan ditunjukkan oleh dikuasainya tujuan-tujuan dalam pembelajaran oleh anak. Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran ternyata tidak mudah karena setiap kegiatan yang diberikan tidak semua anak bisa melaksanakannya sehingga dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan adalah dengan media gambar yang disukai anak untuk menarik perhatian anak sehingga anak mau berkonsentrasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, sesuai dengan pendapat Alfred Binet (dalam Sujiono 2004:1.12). Pada siklus 2, hasil kerja anak dan proses pembelajaran sudah berhasil. Hal ini dibuktikan pada kegiatan pembelajaran pada siklus 2. a. Dengan memperhatikan media gambar yang digunakan dan menjawab setiap pertanyaan dari aak tentang media gambar. b. Dengan menggunakan metode demonstrasi anak didik dapat menerapkan anak untuk mengurutkan dan melanjutkan urutan pola.
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 160 c. Dengan menggunakan metode pemberian tugas anak dapat melaksanakan dengan baik. Dari siklus 2 menunjukkan meningkatnya pada nilai ketuntasan, pada siklus 1 nilai ketuntasan 36 % setelah diadakan perbaikan pada siklus 2 berubah mencapai 76%. Dari uraian ini maka penulis dengan jelas meihat bahwa penguasaan materi mengalami peninngkatan yang optimal dengan menggunakan media gambar yang disukai anak dan metode yang tepat.
4. Simpulan Dari hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui PTK yang penulis lakukan dalam 2 siklus dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: a. Anak termotivasi untuk mendengarkan penjelasan dari guru. b. Anak mau melaksanakan tugas dari guru. c. Dengan menggunakan metode pemberian tugas dan metode demonstrasi dapat membuat anak lebih cermat daam mengurutkan dan melanjutkan urutan pola berikutnya.
Referensi Asmawati, dkk. 2008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Fridani, dkk.2009. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka Suharso, dkk. 1985. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka. Sujiono, dkk. 2004. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka. Sukardi, dkk. 2008. Seni Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Suryani, dkk.2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Tim PG-PAUD.2009. Analisis Keegiatan Pengembangan Pendidikan anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Tim PKP PG-PAUD.2009. Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka. Wardani, IGAK.2008.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Widarmi, dkk. 2008. Kurikilum Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.