Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT SEMBOYAN BERHURUF JAWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING Wahono Universitas Muhammadiyah Purworejo
[email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran menulis semboyan beraksara Jawamenggunakan metode kooperatif tipe snowball throwing; (2) mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis semboyan Aksara Jawasiswa setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe snowball throwing; (3) mendeskripsikan perubahan perilaku belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis semboyan beraksara Jawa menggunakan model kooperatif tipe snowball throwing pada siswa kelas VIII SMP Islam Wonosobo. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, mulai dari bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Maret 2013.Objek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang berjumlah 28 siswa.Faktor yang diteliti berupa peningkatan motivasi dan hasil menulis aksara Jawa siswa.Tehnik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan nontes. Hasil tes prasiklus terlihat rata-rata nilai kelas sebesar 57,5 meningkat menjadi 63,35 pada siklus I dengan peningkatan sebesar 5,5. Setelah diadakan siklus II rata-rata nilai mencapai 75,44 dengan peningkatan sebesar 17,94 dari hasil prasiklus, dan sebesar 12,09 dari hasil siklus I. Berdasarkan hasil nontes yang meliputi observasi, dan dokumentasi foto, pada siklus I dan II juga mengalami peningkatan. Observasi pada prasiklus rata-rata dalam lima aspek yaitu sebesar 44,28 meningkat menjadi 50,71 pada siklus I dengan peningkatan sebesar 6,43. Pada siklus II nilai rata-rata sebesar 61,42 dengan peningkatan sebesar 17,14 dari prasiklus. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model kooperatif tipe snowball throwing mampu meningkatkan keterampilan menulis dan minat belajar siswa kelas VIII SMP Islam Wonosobo. Kata kunci: semboyan, menulis aksara Jawa, kooperatif, snowball throwing A.
Pendahuluan Perkembangan baru terhadap pandangan pembelajaran bahasa Jawa membawa konsekuensi pada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya,
meningkatkan
pengetahuan,
keterampilan,
dan
profesionalnya. Guru ditantang untuk dapat merancang dan melaksanakan
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
136
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
pembelajaran yang lebih meningkat terarah pada penguasaan konsep bahasa Jawa yang dapatbermanfaat dalam kegiatan bermasyarakat.Guru merupakan monitor, motivator serta sebagai evaluator. Guru harus memiliki banyak pengetahuan untuk mengkondisikan kelas untuk menghadapi peserta didik. Karena peserta didik menganggap bahwa pelajaran Bahasa Jawa sulit, membosankan dan kurang menarik.Dalam pembelajaran yang berbasis siswa (students oriented), siswa diharapkan secara aktif tidak hanya secara fisik tetapi terutama dalam menggunakan berpikirnya. Dalam prakteknya di lapangan siswa tidak diberi kesempatan untuk berfikir, menyampaikan informasi, mengembangkan kemampuan dalam menulis aksara Jawa, padahal diketahui bahwa aksara Jawa dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi itu sama tidak ditambah apalagi dikurangi. Aksara carakan tetap berjumlah 20 yaitu dari aksara pasangannyadari pasangan
(ha) sampai (nga) begitu juga dengan
(ha)
sampai pasangan….
..
(nga),
akan tetapi peseta didik selalu mempunyai masalah dalam penulisan aksara Jawa. Mereka masih kurang tepat dalam menuliskan kalimat menggunakan huruf-huruf Jawa.Oleh karena itu,perlunya suatu metode pembelajaran yang dapat membantu siswa mengatasi permasalahan-permasalah yang mereka hadapi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya keterampilan menulis aksara Jawa. Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan dapat membangkitkan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat memotivasi siswa serta mampu menumbuhkan cara berpikir siswa yang kritis, kreatif, adalah belajar sambil bermain dengan menggunakan metode snowball throwing,sehingga peserta didik semangat dalam mengikuti proses pembelajaran bahasa Jawa. Dengan mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) akar masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran menulis aksara Jawa dapat dikaji, diteliti, dan didiskusikan
untuk
kemudian
dievaluasi
dan
dicari
pemecahannya.Pendidikan merupakan suatu rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia, keberhasilan proses pembelajaran didukung oleh banyak Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
137
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
faktor, salah satunya adalah motivasi siswa. Motivasi siswa yang rendah dalam pembelajaran membuat siswa malas berpikir sehingga pemahaman siswa terhadap materi juga rendah juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Pengalaman peneliti di lapangan menunjukkan bahwa masalah yang terjadi dalam proses belajar-mengajarterutama yang berhubungan dengan minat dan motivasi belajar di SMP Islam Wonosobo, siswa tidak memiliki motivasi yang kuat terhadap aksara Jawa khususnya menulis aksara Jawa sehingga, berdampak pada kurangnya nilai menulis aksara Jawa siswa. Secara umum PTK bermanfaat untuk membantu guru memperbaiki mutu pelajaran, meningkatkan profesionalisme guru, dan memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya, atas dasar pengamatan, penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuanuntuk (1) mendiskripsikan langkah-langkah dalam pembelajaran menulis aksara Jawa dengan menggunkan metode kooperati tipe snowball throwing pada siswa kelas VIII SMP Islam Wonosobo (2)mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis semboyan beraksara Jawa pada siswa kelas VIII SMP Islam Wonosobo setelah mendapatkan pembelajaran aksara Jawa menggunakan tipe snowball throwing (3) mendeskripsikan perubahan perilaku belajar siswa kelas VIII SMP Islam Wonosobo setelah mendapatkan pembelajaran aksara Jawa menggunakan tipe snowball throwing.Dengan demikian hasil PTK ini diharapkan bermanfaat pertama untuk siswa, yaitu siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas, siswa berani bertanya dan mengemukakan pendapat dan pemikiran bersama dengan teman kelompoknya saat proses pembelajaran berlangsung. Manfaat yang kedua untuk guru, yaitu para guru memperoleh gambaran tentang metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis aksara Jawa, kemudian manfaat yang ketiga untuk sekolah khususnya SMP Islam Wonosobo, sehingga sekolah SMP Islam Wonosobo mempunyai siswa yang terampil dalam menulis aksara Jawa untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
138
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
B.
Tinjauan Pustaka Dalam penelitian tindakaan kelas ini, peneliti melakukan peninjauan kembali atau tinjauan pustaka yang bertujuan untuk meninjau kembali laporan penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian yang telah dilakukan.Tinjauan Pustaka mempunyai arti peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait (review of related literature) (Djunaedi, 2000:1-2).Setelah dilakukan tinjauan pustaka, penulis menemukan beberapa penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini, antara lain penelitian Supartinah (2011) berjudul “Peningkatan Penguasaan Aksara Jawa pada Siswa Kelas IV SD Pendekatan Cooperative Learning Teknik Jigsaw dan Media Kartu Aksara”. Hasil penelitian Supartinah menunjukkan bahwa (1) penerapan pendekatan cooperative learning teknik jigsaw dan media kartu aksara dalam pembelajaran bahasa Jawa dapat meningkatkan prestasi
menulis
aksara
Jawa
siswa
kelas
IV
SDN
Golo
Yogyakarta.Relevansi dan kesamaan dengan penelitian penulis karena sama-sama menggunakan jenisclassroom action research atau penelitian tindakan kelas (PTK) yang berupaya meningkatkan kompetensi siswa dalam menulis aksara atau huruf Jawa.Selain itu, baik penulis maupun Supartinah sama-sama menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif. Adapun penelitian tindakan kelas yang menggunakan model kooperatif tipe snowball throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa pernah dilakukan oleh Sunarsi (2008) dalam penelitiannya berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPS melalui Kolaborasi Metode Quantum Teaching dan Snowball Throwing”. PTK Sunarsi dilakukan pada siswa kelas IV SDN Sukabumi Utara 05 Pagi Jakarta Barat. Hasil penelitian Sunarsi menunjukkan bahwa penggunaan metode snowball throwing yang dikolaborasikan dengan metode quantum teaching mampu meningkatkan hasil belajar siswa, bahkan 55% siswa termasuk ke dalam kategori sangat baik setelah dilakukan siklus II. Relevansi penelitian Sunarsi dengan penelitian penulis adalah dari segi model pembelajaran yang dipilih untuk
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
139
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
mengefektifkan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar, yakni model kooperatif tipe snowball throwing. 1.
Pengertian Menulis Kegiatan menulis merupakan suatu cara berkomunikasi secara
tidak langsung untuk mengekspresikan pikiran dan atau perasaan melalui media tulisan demi tercapainya tujuan tertentu (Acep, 2010: 34).Tulisan yang baik menghubungkan antara penulis sebagai pemberi pesan dan pembaca sebagai penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan harus ditulis secara sistematis agar pembaca dapat menangkap pesan dengan jelas dan tidak menimbulkan salah penafsiran.Tujuan menulis adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap, dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada pembaca.Tujuan menulis dalam penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis aksara Jawa khususnya pada siswa kelas VIII SMP Islam Wonosobo.Pada saat wawancara dengan guru mata pelajaran bahwa, keterampilan siswa menulis aksara Jawa masih sangat kurang dari standar nilai KKM SMP Islam Wonosobo. 2.
Pengertian Semboyan Semboyan dalam penelitian tindakan kelas ini mempunyai arti
bahwakumpulan atau kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar, tuntunan, intisari, slogan, moto dari suatu usaha bersama untuk membangkitkan semangat
dan
menjadi
ciri
khas
dari
pemilik
semboyan
yang
bersangkutan.Hampir setiap organisasi yang ada di dunia ini memiliki semboyan.Contohnya negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesi mempunyai semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika diambil dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular.Bhineka Tunggal Ika berasal dari bahasa sansekerta yang artinya berbeda-beda tetap satu jua. Proses belajar yang dapat meningkatkan aktivitas dalam keterampilan menulis adalah bertanya, karena dengan bertanya dapat mengetahui kekurangan dari apa yang kita ketahui, dengan bertanya kita mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang kurang dipahami.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
140
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
3.
Metode Snowball Throwing Metode snowball throwing merupakan salah satu modifikasi dari
teknik bertanya yang menitikberakan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu saling melempar bola salju (snowball throwing) yang dalam penelitian ini berisi tentang semboyan-semboyan dari kota-kota di Jawa.Metode yang dikemas dalam sebuah permainan ini membutuhkan kemampuan yang sangat sederhana yang bisa dilakukan oleh setiap siswa dalam menuliskan semboyan karena sudah disiapkan oleh peneliti.Metode snowball throwing adalah metode yang bisa dilakukan oleh beberapa kelompok, dan dalam penelitian ini terdiri dari 7 kelompok dengan 4 anggota di dalam setiap kelompok.Secara sederhana metode snowball throwing dapat digambarkan sebagai berikut. Siswa menuliskan semboyan di kertas berdasarkan materi yang diberikan oleh guru, kemudian kertas tersebut dilipat-lipat sedemikian rupa dibuat menyerupai sebuah bola lalu dilemparkankan kepada kelompok lain dalam waktu kurang lebih 15 menit. Setelah selesai setiap kelompok mendapatkan lembar kerja dan mengerjakan lembar kerja tersebut. Daya serap peserta didik terhadap mata pelajaran yang diberikan oleh tenaga pengajar sangat dipengaruhi berbagai faktor, selain faktor dari tenaga pengajar dalam menerapkan metode pembelajaran, daya serap siswa juga dipengaruhi oleh suasana belajar di kelas dan lingkungan. Suasana belajar di kelas yang tenang belum tentu menjamin bahwa materi yang diajarkan terserap dengan baik oleh siswa, kadang guru terlena dengan suasana yang kondusif seolah-olah tidak ada masalah dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Jika seorang tenaga pengajar mampu menerapkan metode yang sesuai dengan situasi dikelas dalam proses pembelajaran, maka kelas akan hidup dan dinamis, peserta didik tidak akan takut untuk mengemukakan gagasan dan pendapat.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
141
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
C.
Metode Penelitian Jenis Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model kooperatif tipe snowball throwing. Supardi (2009: 9) beranggapan “penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki mutu proses belajar mengajar yang dirasakan adanya permasalahan pembelajaran di suatu kelas”. Objek penelitian tindakan kelas ini adalah 28 orang siswa kelas VIII yang terdiri atas 19 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswi perempuan di Sekolah Menengah Pertama Islam Wonosobo, Jawa Tengah. Selanjutnya kelas dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan yang telah terjadi terhadap hasil belajar dan motivasi siswa terhadap pembelajaran menulis aksara Jawa pada siswa kelas VIII SMP Islam Wonsobo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Maret 2013. Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto, 2006: 149).Instrumen adalah alat evaluasi atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto, 2006: 149).Ada dua macam instrumen penelitian, yaitu instrumen tes dan instrumen non tes. Instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis yang terdiri atas dua bentuk tes yaitu, soal tes tugas kelompok menulis semboyan beraksara Jawa, dan tes individu yang berbentuk soal teks rumpang berhuruf Jawa, sedangkan instrumen non tes dalam
penelitian
ini
wawancara,dokumentasi,
terdiri dan
dari,
catatan
lembarobservasi, lapangan.
Acep
pedoman (2010:
58)
mendefinisikan observasi adalah “kegiatan pengamatan atau pengambilan data
untuk
memotret
seberapa
jauh
efek
tindakan
yang
telah
dicapai”.Wawancara dilakukan untuk mengetahui latar belakang peserta didikyaitu
mengenai
keterampilan
menulis
aksara
Jawa.Tesadalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yangdimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006: 150).Dalam penelitian ini menggunakan metode tes kelompok dan tes
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
142
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
individu, tes tugas kelompok yaitu menulis semboyan beraksara Jawa dan tes individu yaitu mengisi teks rumpang berhuruf Jawa.Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang dilakukan pada saat kegiatan penelitian, pertemuan-pertemuan pada setiap siklusnya dicatat di catatan lapangan. Menurut Kurt Lewin, dalam Achmad Hufad (2009: 125) penelitian tindakan terdiri dari atas empat komponen penting, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).Dalam penelitian ini masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut rancangan penelitian masing-masing tahap (Mulyasa, 2009: 73).
1. Rencana Siklus I
Siklus II
1. Rencana 4. Refleksi
4. Refleksi 2. Tindakan
2. Tindakan
3. Observasi
3. Observasi Gambar 1. Model Rancangan Penelitian Menurut Mulyasa (2009)
Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dengan rumus atau aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Adapun cara
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
143
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
mengghitung keaktifan siswa yaitu dengan rumus:
Keterangan:
(∑x) = jumlah siswa terpilih (∑y)
=
jumlah
keseluruan siswa Menentukan nilai kelompok menulis semboyan beraksara Jawa Tabel 1 Kriteria Skor Tes Kemampuan Semboyan Beraksara Jawa No.
Aspek yang dinilai
Skor Maksimal
1.
Kejelasan Semboyan berhuruf Jawa
20
2.
Menerapkan pasangan dalam kata
40
3.
Menerapkan pasangan dalam kalimat
40
Jumlah Skor Tugas Kelompok
100
Menentukan nilai individu dengan rumus di bawah ini:
D.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Pembahasan dan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun berdasarkan hasil pengamatan yang dilanjutkan dengan refleksi pada tiap siklus, penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan menulis semboyan beraksara Jawa siswa menggunakan metode kooperatif tipe snowball throwing pada siswa kelas VIII SMP Islam Wonosobo, adapun hasilnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
144
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
90
85,7
85 80
85,7
85,7
80
Siklus I
75
72,5
72,5
Siklus II
70
fr ek65 ue ns i
Aspek I
Aspek II
Aspek III
Gambar 2 Diagram perbandingan hasil menulis tiap aspek Dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa, keterampilan menulis siswa mengalami peningkatan pada setiap aspek dari siklus I sampai siklus II yaitu: (1) kejelasan semboyan berhuruf Jawa pada siklus I rata-rata mendapatkan nilai 80, kemudian meningkat sebesar 5,7 menjadi 85,7 pada siklus II; (2) menerapkan pasangan dalam kata pada siklus I rata-rata siswa mendapatkan nilai sebesar 72,5; kemudian meningkat sebesar 13,2 menjadi 85,7 pada siklus II (3) menerapkan pasangan dalam kalimat pada siklus I rata-rata siswa mendapatka nilai sebesar 72,5 kemudian meningkat sebesar 13,2 menjadi 85,7 pada siklus II. Dari keterangan tersebut bahwa menulis aksara Jawa menggunakan model snowball throwing dapat dikatakan berhasil. Tabel 2 Rekapitulasi tugas kelompok menulis semboyan beraksara Jawa siklus I dan siklus II No. Nama Siklus I Siklus II 1 Ahmad Khoirul Anwar 80 88 2 Ahmed Juniantoro 74 85 3 Atik Zahronah 80 88 4 Budi Santoso 71 80 5 Ema Maulani 74 85 6 Lintang Arif K 71 80 7 Lailatul Kharomah 79 94 8 Lina Astuti 71 80 9 Mahmud Danu Arifin 74 85 10 Sandi Prakasa 79 94 11 Sri Mardiyani 71 80 12 Tia Meiliana 79 94 Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
145
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
13 Dwi Saputro 14 Ahmad Alfan Helmi 15 Ahmad Muhajir 16 Desi setyani 17 Fatih Gus Mahendra 18 Krisna Widodo 19 Mat Rofik 20 Ngaly Al Maliky 21 Supriyono 22 Syahrul Amar 23 Septiningsih Rahayu 24 Uli Maruroh 25 M. Nadmudin 26 Ardian Amar 27 M. Husen 28 Rifando Herlambang Tony Jumlah Rata-rata
79 80 80 71 74 72 71 71 71 71 72 71 72 71 71 72 2072 74
94 88 88 87 85 88 87 87 78 87 88 78 88 78 78 88 2400 85,71
Dari tabel di atas dapat katakan bahwa ada 8 siswa yang tergabung dalam 2 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa, kelompok yang pertama yaitu siswa yang bernamaKrisna Widodo, M. Nadmudin, Rifando HerlambangTony, danSeptiningsing R. Mereka mendapatkan nilai 72 pada siklus I dan mengalami peningkatan sebesar 16 menjadi nilai 88 pada siklus II, begitupun dengan kelompok yang kedua yaitu siswa dengan namaDesi Setyani, Mat Rofik, Syahrul Amar, Ngaly Al Maliky, pada siklus I mendapatkan nilai 71 kemudian meningkat sebesar 16 dan menjadi 87 pada siklus II. Tabel 3. Rekapitulasi Tugas Individu Mengisi teks rumpang Beraksara Jawa Siklus I dan Siklus II No. Nama Siklus I Siklus II 1 Ahmad Khoirul Anwar 60 70 2 Ahmed Juniantoro 70 70 3 Atik Zahronah 65 75 4 Budi Santoso 60 75 5 Ema Maulani 65 65 6 Lintang Arif K 55 70 7 Lailatul Kharomah 70 75 8 Lina Astuti 50 65 9 Mahmud Danu Arifin 60 70 10 Sandi Prakasa 60 55
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
146
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
11 Sri Mardiyani 12 Tia Meiliana 13 Dwi Saputro 14 Ahmad Alfan Helmi 15 Ahmad Muhajir 16 Desi setyani 17 Fatih Gus Mahendra 18 Krisna Widodo 19 Mat Rofik 20 Ngaly Al Maliky 21 Supriyono 22 Syahrul Amar 23 Septiningsih Rahayu 24 Uli Maruroh 25 M. Nadmudin 26 Ardian Amar 27 M. Husen 28 Rifando Herlambang Tony Jumlah Rata-rata
65 65 55 55 55 45 40 50 40 30 50 35 45 50 30 25 25 25 1400 50
70 65 55 50 50 65 55 65 55 55 65 55 60 70 50 60 60 55 1750 62,5
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa tidak semua siswa mengalami peningkatan, ada yang menurun dan ada siswa yang mendapatkan nilai yang sama pada siklus I dan siklus II dalam nilai individu mengisi teks rumpang berhuruf Jawa. Siswa yang tidak mengalami peningkatan yaitu berjumlah 3 orang siswa dengan nama Sandi Prakasa, Ahmad Alfan Helmi, dan Ahmad Muhajir. Siswa yang mengalami peningkatan paling tinggi yaitu siswa dengan nama Ardian Amar dan Ahmad Husein, masing mendapatkan peningkatan nilai sebesar 35 dari siklus I dengan nilai 25 menjadi nilai 60 pada siklus II. Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Individu dari Prasiklus, Siklus I, dan sampai Siklus II No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Siswa Ahmad Khoirul Anwar Ahmed Juniantoro Atik Zahronah Budi Santoso Ema Maulani Lintang Arif K Lailatul Kharomah Lina Astuti
Prasiklus 60 62 70 60 62 55 70 55
Siklus I 71 72 73 66 69 64 75 62
Siklus II 80 78,5 82 78 76 75,5 85,5 73,5
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
147
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
9 Mahmud Danu Arifin 10 Sandi Prakasa 11 Sri Mardiyani 12 Tia Meiliana 13 Dwi Saputro 14 Ahmad Alfan Helmi 15 Ahmad Muhajir 16 Desi setyani 17 Fatih Gus Mahendra 18 Krisna Widodo 19 Mat Rofik 20 Ngaly Al Maliky 21 Supriyono 22 Syahrul Amar 23 Septiningsih Rahayu 24 Uli Maruroh 25 M. Nadmudin 26 Ardian Amar 27 M. Husen 28 Rifando Herlambang Tony Jumlah Rata-rata
55 62 60 64 60 60 55 55 55 60 55 50 60 55 60 60 50 50 50 50 1620 57,85
68 70,5 68,5 73 68,5 69 69 59 59 62,5 57,5 53 62 55 60 62 53,5 50,5 50,5 51 1774 63,35
78,5 77 75,5 81 77 71 71 77 72 78 73 73 72 73 75,5 74,5 71 70 70 73,5 2112,5 75,44
Nilai individu yaitu nilai gabungan dari nilai pada tugas kelompok yaitu menulis semboyan berhuruf Jawa dengan nilai individu yaitu mengisi teks rumpang berhuruf Jawa.Dari data tabel di atas diketahui bahwa semua siswa mengalami peningkatan menulis aksara Jawa, dan semua siswa dinyatakan lulus karena sudah mencapai standar nilai KKM setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing . Siswa yang mendapatkan nilai paling tinggi bernama Laelatul Kharomah dengan nilai 85,5; sedangkan yang mendapatkan nilai terendah bernama Ardian Amar dan M. Husen yang masingmasing mendapatkan nilai 70. Meskipun Laelatul Kharomah mendapatkan nilai tertinggi, akan tetapi skor peningkatan siswa yang paling menonjol adalah siswa dengan nama Ardian Amar dan M. Husen, masing-masing mempunyai nilai skor peningkatan 23,5.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
148
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
19
18 16
15 13
19
20 16
15
13
12
16 Prasiklus Siklus I
9
Siklus II
7 Deskriptor I Deskriptor 2 Deskriptor 3 Deskriptor 4 Deskriptor 5
Gambar 3. Diagram hasil pengamatan dari prasiklus sampai siklus II Deskriptor (1) Siswa memperhatikan penjelasan guru, (2) Siswa aktif bertanya apabila menemukan kesulitan pada saat pembelajaran, (3) Siswa antusias dan serius dalam kegiatan pembelajaran, (4) Siswa senang dalam pembelajaran menulis aksara Jawa mengunkan model snowball throwing, (5) Siswa bersemangat dalam menulis aksara Jawa. Berdasarkan hasil observasi secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa perilaku belajar negatif siswa dari prasiklus sampai siklus II ini sudah banyak yang mengalami perubahan ke arah perilaku yang positif, Dengan adanya perubahan pada perilaku belajar siswa ke arah positif dapat dikatakan bahwa menggunakan metode kooperatif model snowball throwing sangat mendukung agar terjadinya perilaku positif terhadap pembelajaran keterampilan menulis semboyan beraksara Jawa. E.
Simpulan dan Saran Dapat
disimpulkan
bahwa
upayapeningkatan
keterampilan
menulis
semboyan beraksara Jawa menggunakan metode snowball throwing ternyata sungguh
dapat
meningkatkan
keterampilan
siswa
dalam
menulis
semboyanberaksara Jawa pada siswa kelas VIII SMP Islam Wonosobo. Keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan peningkatan pada nilai kelompok dengan rata-rata pada siklus I sebesar 75 meningkat menjadi 85,7 pada siklus II, pada nilai tugas individu dengan rata-rata pada siklus I sebesar 74 dan meningkat menjadi 85,71 pada siklus II, sedangkan untuk pencapaian ketuntasan nilai individu pada prasiklus dengan rata-rata 57,85 meningkat menjadi 63,35 pada siklus I dan meningkat menjadi 75,44 pada siklus II.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
149
Vol /0 2 / No. 03 / Mei 2013
Saran peneliti berdasarkan pengalaman selama proses peneltian tindakan kelas ini yang pertama kepada sekolah untuk menggunakan metode-metode dalam pembelajaran, kedua saran untuk tenaga pengajar bahwa sebagai tenaga pengajar perlu menerapkan metode pengajaran yang tepat dalam pelaksanaan proses pembelajaran supaya motivasi dan semangat siswa dalam menerima pembelajaran dapat meningkat, yang ketiga untuk peneliti berikutnya bahwa dalam memajukan dunia pendidikan diharapkan adanya penelitian yang serupa yaitu menggunakan model snowball throwing sebagai salah satu bahan acuan dalam penelitiannya. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekata praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Djunaedi. 2000. “Penulisan Tinjauan Pustaka”. Diakses dari Error! Hyperlink reference not valid. pada tanggal 13 Oktober 2012 2012. Hufad, Achmad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia. Mulyasa, E. 2009.Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sunarsi. 2008. “Meningkatkan Hasil Belajar IPS melalui Kolaborasi Metode Quantum Teaching dan Snowball Throwing”. Diakses dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/117081727.pdf pada tanggal 13 Oktober 2012. Supardi. 2009. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Andi Offset. Supartinah. 2011. “Peningkatan Penguasaan Aksara Jawa pada Siswa Kelas IV SD Pendekatan Cooperative Learning Teknik Jigsaw dan Media Kartu Aksara”. Diaksesdari staff.uny.ac.id/sites/default/files/ARTIKEL%20JIGSAW.pdf pada tanggal 13 Oktober 2012. Yoni, Acep, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
150