1
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BERBAGAI JENIS TANAMAN SAYURAN MELALUI MEDIA LANGSUNG PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN M. Margaretta Jawai, M. Thamrin, Halida PG-PAUD FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email:
[email protected] Abstrack: The general objectives to be achieved in this study was to describe the increase in the ability of the child to know different kinds of vegetables in kindergarten children aged 5-6 years State Trustees Sungai Raya. Method Action Research is done in two (2) cycles. At each cycle performed every three (3) meetings. Data collection techniques used were observation child and teacher observation sheet, then the data obtained are presented, analyzed and concluded. The results showed that with the increase of learning to know the various types of vegetable crops through direct media sufficiently increased. Planning can enhance learning through the introduction of various types of vegetable crops to greater skill a child can mention various types of plants in the category Growing Very Good (80 %). Learning through the introduction of various types of vegetable crops of vegetables that kids can show the teacher mentioned in the category Growing Very Good (85 %). Learning through the introduction of various types of vegetables children can mention the parts of the plant root vegetables, leaf stems, fruit in the category Growing Very Good (80 %). Key Word : Various Types of Vegetables, Direct Media Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan anak mengenal berbagai jenis tanaman sayuran pada anak usia 5-6 tahun TK Negeri Pembina Sungai Raya. Metode penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Pada setiap tiap siklus dilakukan 3 (tiga) kali pertemuan. Tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu obsevasi anak dan lembar observasi guru, kemudian data yang diperoleh disajikan, dianalisis dan disimpulkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan pembelajaran peningkatan mengenal berbagai jenis tanaman sayuran melalui media langsung cukup meningkat. Perencanaan dapat meningkatkan pembelajaran melalui pengenalan berbagai jenis tanaman sayuran dapat meningkatakan keterampilan anak menyebutkan berbagai jenis tanaman dengan katagori Berkembang Sangat Baik (80%). Pembelajaran melalui pengenalan berbagai jenis tanaman sayuran anak dapat menunjukan sayuran yang disebutkan guru dengan katagori Berkembang Sangat Baik (85%). Pembelajaran melalui pengenalan berbagai jenis tanaman sayuran anak dapat menyebutkan bagian- bagian dari tanaman sayuran akar, batang daun, buah dengan katagori Berkembang Sangat Baik (80%). Kata Kunci: Berbagai Jenis Tanaman Sayuran, Media Langsung.
2
T
aman Kanak-kanak merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempunyai peranan pentingdalam berbagai aspekperkembangan. Anak Usia Taman Kanakkanak merupakan masa-masa keemasan sekaligus masa-masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya masa ini merupakan masa yang tepat melestarikan dasar-dasar perkembangan anak. Pendidikan anak usia dini merupakan cara salah satu untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki anak. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Reppublik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa “Pendidikan Anak Usia Diniadalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan”. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang berjumlah 20 orang, terdapat 10 orang anak kemampuan mengenal berbagai jenis tanaman sayuran, terutama dalam menunjukkan tanaman yang disebutkan guru, menyebutkan bagian-bagian dari tanaman sayuran akar, batang, daun dan buahmasih perlu ditingkatakan. Hal ini disebabkan tidak tepatnya guru dalam memilih metode pembelajaran.Metode yang dipilih belum mampu meningkatakan kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Sselain itu pembelajaran yang diterapkan oleh guru tidak menarik perhatian anak, sehingga anak keterlibatan peserta didik sangat kurang. Dari latarbelakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian melalui perbaiakan pembelajaran pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya dengan penerapan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatakan kemampuan anak mengenal berbagai jenis tanaman sayuran. Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berukut: (1) Bagaimana kah perencanaan pembelajaran mengenal berbagai jenis tanaman sayuran melalui media langsung dapat meningkat pada anak usia 5-6 tahun TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya? (2) Apakah langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran melalui media langsung dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal berbagai jenis tanaman sayuran pada anak usia 5-6 tahun di TK negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya? (3)Bagaimana peningkatan kemampuan anak mengenal berbagai jenis tanaman sayuran melalui media langsung pada anak kelompok usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya? Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendapatkan informasi dan kejelasan tentang perencanaan pembelajaran yang dilakukan melalui media langsung tentang berbagai jenis tanaman sayuran pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, (2) Untuk mendapatkan informasi dan kejelasan tentang langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran berbagai jenis tanaman sayuran melalui media langsung di TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya, (3) Untuk mendapatkan informasi dan kejelasan tentang peningkatan kemampuan mengenal berbagai jenis tanaman sayuran melalui media langsung pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Pembelajaran mengenal berbagai jenis tanaman sayuran melalui media langsung adalah pembelajaran yang perlu diterapkan kepada anak usia dini, karena
3
pembelajaran tersebut merupakan pembelajaran yang menyampaikan informasi kepada anak- anak yang kurang menyenangi sayuran. Dengan mengenalkan pada anak berbagai jenis tanaman sayuran, maka anak akan mampu menyerap informasi betapa pentingnya makan sayur-sayuaran. Guru harus mampu menyediakan media yang menarik. TK merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang memberikan layanan pendidikan anak usia 5-6 tahun untuk membantupertumbuhan dan perkembangan anak agar siap memasuki pendidikan lebih lanjut. Menurut Rahman (2009:6) kognitif adalah berasal dari cognition atau knowing berarti konsep luas yang mengacu pada kegiatan mental yang nampak dalam pemerolehan, organisasi/ penggunaan pengetahuan. Syaodi (2010:3) menartikan bahwa,”kognitif adalah tingkah-tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan penetahuan.” Sedangkan menurut pendapat Hurlock ( dalam Dariyo, 2007: 16) menerangkan ,” faktor kognitif memiliki pemahaman bahwa ciri khasnnya terletak dalam belajar memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk resprentasi yang mewakili obyek-obyekyang dihadapi dan dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan atau (2010:15) membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat fase utama yang berkorelasi dan semakin canggih seiring pertambahan usia. Fase Sensorimotor ( usia 0-2 tahun) pada masa dua tahun kehidupan nya, anak berintraksi dengan dunia disekitarnya, dan mulai belajar bahwa benda-benda itu memiliki sifat-sifat khusus.Fase Praoprasional ( 2-7 tahun) pada fase praoprasional, fase ini merupakan masa permulaan bagi anak untuk membanguan kemampuan nya dalam menyusun pikirannya. Oleh sebab itu , cara berpikir anak pada fase ini belum stabil dan tidak terorganisasi secara baik. Fase Oprasi Kongkrit ( usia 7-12 tahun) pada fase oprasi konkrit, kemampuan berpikir anak secara logis sudah berkembang, dengan syarat, obyek yang menjadi sumber berpikir logis tersebut hadir secara konkret. Fase operasi Formal (12 tahun, sampai usia dewasa) Fase Operasi formal ditandai oleh pemindahan dari cara berfikir konkret ke cara berpikir abstrak. Kemampuan berpikir abstrak dapat dilihat dari kemampuan mengemukan ide-ide, memprediksikan kejadian-kejadianyang akan terjadi, dan melakukan proses berpikir ilmiah, yaitu mengemukakan hipotesis ( dalam Chariri 2009:44). Sund and Corring (1993:35)”defines science as systematic knowledge or arrenged on a reguler basis, generally, and a collection of observations and experimental data.Activites in science is always associated with exsperiments that requirie the and ckrafis.” Menurut pendapat Yusep (2010:10 )bahwa pembelajaran sains sejak dini sangatlah baik untuk proses kematangan berpikir anak.Oleh karena itu dalam penerapannya proses pembelajaran sains anakuntuk anak harus dibuat semenarik dan sesederhanamungkin sesuai dengan tingkat usia anak. Menurut Dessy Danarty (2012:4) dalam bukunya seri sains anak tentang sayuran, didalam buku ini mengenalkan berbagai jenis tanaman sayuran yang biasa kita makan, dan mengetahui berbagai mamfaat sayur, vitamin yang terkandung pada sayuran sangat berguna bagi tubuh. Sayuran yang berbagai jenis tersebut ada yang
4
berupa daun, ada yang berupa kacang- kacangan, ada yang berupa buah- buahan,ada yang berupa bunga,ada yang berupa umbi yang bisa dikonsumsi kita.Dalam buku ( Vavilov , M Syukur 2012:16) mengatakan bahwa sayuran yang banyak jenisnya juga banyak mengandung berbagai vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh manusia.Menurut Ahli nutrisi Marzuki Iskandar dari Persatuan Indonesia mengatakan zat aktif dalam sayuran adalah fitokimia atau kelompok gizi pada tanaman sayuran dan flavonoid senyawa antioksidan.Mamfaat sayuran bagi kesehatan adalah merupakan asupan nutrisi bagi tubuh yang membutuhkan akan vitamin dan mineral serta zat-zat yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan Anak Usai Dini. Oleh sebab itu kita sebagai guru menghimbau agar anak mau menyenangi sayuran. Media langsung yang dimaksud peneliti adalah media perentara atau pengantar dari penirim atau penerima pesan. Media Menurut Donald P. Ely & Vernon S. Gerlach (1971): Media there are two parts, namely narraw sense and the broad sense. Narrow sense that the media was tangible graphics, photos, tools mechanical,and electronics are used to capture, process and convey information, Broad sense, the activities that can create a condition, to enable leareners to acquire knowledge, skills and new attitudes. Menurut Azhar Arsyad ( 2007:25) “ fungsi media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keingintahuan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar.Kehadiran media dalam pembelajaran juga dikatakan dapat membantu peningkatan pemahaman pada Anak Usia Dini (PAUD), penyajian data/ informasilebih menarik dan dapat memberikan keingintahuan yang jelas. Fungsi media pembelajaran juga dikemukan oleh Levie dan Lentz (1982: 16) memiliki empat fungsi yaitu: 1) Fungsi atensi yaitu: media yang dapat menarik dapat menagarahkan perhatian anak untuk berkonsentrasi kepada pelajaran.2) Fungsi afektif yaitu: media yang dapat diamati dari keaslian. 3) Fungsi kognitif yaitu: temuan-temuan peneliti untuk mencapai tujuan pembelajaran. 4) Fungsi kompensatoris yaitu: media pembelajaran yang memberikan kemampuan kepada penerima yang lambat memahami isi pelajaran yang disajikan.Sujana dan Rivai (1992: 24) mengemukan beberapa fungsi media dalam proses belajar anak yaitu: Dapat menumbuhkan motivasi belajar anak karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka, makna bahan pengajaran akan lebih jelas sehingga dapat dipahami anak dan memungkinkan terjadinya penguasan serta pencapaian tujuan pembelajaran,metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komonikasi melalui kata-kata tetapi langsung, anak lebih melakukan aktifitas selama kegiatan belajar tidakhanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukanlangsung dan memerankan. Berdasarkan atas beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukan di atas, maka dapat disimpulkan fungsi media bahwa penggunaan media pembelajaran harus memiliki pengaruh yang besar terhadap alat-alat indra. Sejalan dengan beberapa uraian di atas media adalah sebagai alat yang digunakan dalam pembelajaran dan untuk menyempurnakan isi pembelajaran, begitu juga dikamus besar bahasa indonesia
5
yang mengartikan kata ”langsung” adalah tidak dengan perantara. Media langsung adalah yang kita sajikan tidak melalui perantara,melainkan barang nyata. Oleh sebab itu media pembelajaran sangat penting, karena pengetahuan anak di usia dini harus konkrit. Bagi anak usia dini yang dijelaskan piaget ( 1983) “child is not yet able to from abstract conceptions , must have hand-on expriences and visual respresentation in order to from basic conclusions. Typicaly,exprinces must accurs repeatedly before the child grafis the cause and affect connection.” Jadi media pembelajaran harus mampu membangkitkan dan membawa pembelajaran kedalam suasana rasa senang. METODE Metode penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriftif. Menurut Nazir,( 2009:54) mengatakan” metode deskriftif adalah metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek , suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau suatu kelas kelas masa sekarang.” Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa metode deskriftif adalah suatu metode yang digunakan dalam penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu keadaan sesuai dengan fakta yang ada pada saat penelitian. Sedangkan bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.Menurut Sanjaya ( 2009:26) mengatakan bahwa: penelitian kelas dapat diartikan sebagai proses penkajian upaya memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi yang nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari pelakuan tersebut.Oleh karena itu, jelas penelitian ini sangat tepat untuk diaplikasikan dalam upaya mengatasi masalah yang terjadi di kelas terutama dalam proses pembelajaran. Alasan peneliti menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar anak yang berupa kemampuan kognitif melalui penenalan berbagai jenis tanaman sayuran, tindakan praktis yang dilakukan dan merefleksi hasil tindakan. Subjek dalam penelitian ini adalah guru 1 orang dan anak yang berjumlah 20 anak, dalam hal ini anak diposisikan sebagai subjek penelitian karena anak usia 5-6 tahun tersebut yang dinilai kurang menyenangi sayuran, dan akan dioptimalkan dengan kegiatan pada penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 siklus, setiap siklus terdiri dari perencanan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/ observasi dan refleksi. Jika dalam siklus 1 tidak mendapatkan hasil yang diharapkan, maka dilanjutkan pada siklus 2 begitu seterusnya sampai mendapatkan hasil yang diharapkan. Sumber data adalah subjek dari mana dapat diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun yang ada pada kelompok B di TK Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang berjumlah 20 orang anak dan peneliti yang bertindak sebagai guru.
6
Tehnik dan Alat Pengumpul Data Ada dua tahap Pengumpul data yaitu: ada tehnik observasi langsung, ada tehnik dokumentasi. Tehnik pengumpul data digunakan untuk penelitian yaitu: a) Tehnik observasi Langsung dengan alat berupa mengumpulkan data pedoman observasi. Margono ( 2004: 220) mengemukan bahwa,” observasi atau pengamatan merupakan suatu tehnik ataucara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.” Adapun bentuk observasi guru dan anak dapat dilihat pada lampiran. Tehnik ini adalah dimaksud agar peneliti maupun observer dapat melihat perkembangan anak dalam aktifitas proses belajar mengajar. b) Tehnik Dokumenter yaitu yang digunakan dengan cara mengsumpul data melalui hasil belajar anak baik sebelum dilakukan tindakan kelas maupun sesudah untuk membandingkan, selain itu untuk bukti seperti arsip-arsip serta dokumentasi penelitian dalam bentuk poto.Alat pengumpul data tersebut adalah alat bantu atau fasilitas yang digunakan peneliti data berupa lembar observasi atau pengamatan dan dokumentasi kegiatan.Analisis data pada penelitian ini adalah data pada lembar observasi kemampuan anak dalam mengenal berbagai jenis tanaman sayuran dan guru dalam proses pembelajaran. Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan dan dokumentasi kegiatan pembelajaran yang berupa daptar ceklis dan poto kegiatan. Dengan menggunakan rumus (Mansur Muslich 2012: 54) sebagai berikut: P=
x 100%
Keterangan: P= Presentase n= jumlah anak yang mendapat katagori N= Jumlah anak dalam satu kelas. Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan perencanaan perbaikan pembelajaran tentang mengenal berbagai jenis tanaman sayuran melalui media langsung di TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya yang dilakukan guru (IPKG I) diperoleh dengan rumus sebagai berikut: R= Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan pelaksanaan perbaikan pembelajaran mengenal berbagai jenis tanaman sayuran melalui media langsung diTK Negeri P embina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.Dilakukan guru ( IPKG II) digunakan rumus sebagai berikut: R= Dalam memperoleh data untuk mengetahui indikataor peningkatan hasil belajar kriteria yang dipergunakan adalah: 1) Anak menyebutkan berbagai jenis tanaman sayuran, batang dapat menyebutkan 3 nama tanaman sayuran yang
7
dikenalnya. MB, jika anak dapat menyebutkan 2 nama tanaman sayuran yang dikenalnya.BB, jika anak dapat menyebutkan 1 nama tanaman sayuran yang dikenalnya. 2) Anak dapat menunjukkan sayuran yang disebutkan guru. BSB,jika anak dapat menunjukkan 4 jenis sayuran yang disebutkan guru. BSH, jika anak dapat menunjukkan 3 jenis tanaman sayuran yang disebutkan guru.MB,jika anak dapat menunjukkan 2 jenis tanaman sayuran yang disebutkan guru.BB, jika anak hanya dapat menunjukkan 1 jenis tanaman sayuran yang disebutkan guru. 3) Anak dapatmenyebutkan bagian-bagian dari tanaman sayuran akar, batang, daun, buah. BSB, jika anak dapat menyebutkan 4 bagian-bagian dari tanaman sayuran akar, batang, daun, buah. BSH, jika anak dapat menyebutkan 3 bagian-bagian dari tanaman sayuran akar, batang, daun. MB, jika anak dapat menyebutkan 2 bagainbagian dari tanaman sayuran akar,dan batang. BB, jika anak dapat menyebutkan 1 bagian-bagian dari tanaman sayuran batang. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten K ubu Raya. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi dan kejelasan tentang perbaikan pembelajaran mengenal berbagai jenis tanaman sayuran melalui media langsung pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan pembelajaran pada siklus I yang dilaksanakan tiga kali pertemuan dengan tema Tanaman dan sub tema tanaman sayuran yang terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. Kegiatan pembelajaran dengan mengenalkan berbagai jenis tanaman sayuran pada siklus I belum menunjukkan hasil yang yang diharapkan.Hal ini dapat diketahui dari data hasil observasi yang ada. Oleh karena itu peneliti melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Kegiatan pembelajaran pada siklus II pada dasarnya merupakan penyempurnaan apa yang telah ada pada siklus I. Pada siklus II guru melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran, dengan mengatur posisi anak agar lebih efektif dalam kegiatan belajar, sehingga anak lebih termotivasi dan senang , jika anak sudah merasa senang dengan pembelajaran yang disampaikan guru, maka tercapai lah tujuan yang akan dicapai. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, kemampuan mengenal berbagai jenis tanaman sayuran pad anak usia 5-6 tahun TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya melalui media langsung pada siklus I masih belum ada peningkatan berarti. Kemampuan anak mengenal berbagai jenis tanaman sayuran 35% (7 anak) yang berkembang sangat baik, menunjukkan sayuran yang disebutkan gurudengan benar hanya 20% (4 anak)yang berkembang sangat baik, dalam menyebutkan bagian-bagian dari tanaman sayuran akar, batang, daun, dan buah dengan baik hanya 20% ( 4 anak) yang berkembang sangat baik.
8
Belum adanya peningkatan kemampuan mengenal berbagai jenis tanaman sayuran pada siklus I terjadi karena guru kurang tak menyediakan alat dan media yang bervariasi, pengaturan anak yang kurang efektif dan guru yang kurang motivasi dan bantuan dalam pembelajaran melalui media langsung tang tanaman. Berbeda dengan siklus I, siklus II terjadi peningkatan yang cukupberarti pada kemampuan mengenal berbagai jenis tanaman sayuran, peningkatan ini ditunjukan dengan hasil belajaranak diantaranya dalam mengenal berbagai jenis tanaman sayuran sebanyak 80% ( 16 anak) yang berkembang sangat baik, menunjukkan sayuran yang disebutkan guru 85% ( 17anak ) yang berkembangsangat baik menyebutkan bagianbagian dari tanaman sayuran akar, batang, daun, dan buah 80% ( 16 anak) yang berkembang sangat baik. Pada siklus II terjadi penurunan anak yang memperoleh katagori belum berkembang dari 10% ( 2 anak ) menjadi 0% untuk menyebutkan berbagai jenis tanaman sayuran, dari 10% untuk menunjukkan berbagai jenis tanaman sayuran menjadi 0%untuk menyebutkan bagian-bagian dari tanaman akar, batang, daun, dan buah. Anak yang memperoleh katagori mulai berkembang menurun 10% ( 2 anak ) menjadi 5% ( 1 anak ) untuk keseluruhan. Kegiatan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mengalami peningkatan yang cukup baik pula. Pada siklus I kemampuan merencanakan perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut, untuk pertemuan pertama observer memberi nilai 2,55. Untuk pertemuan kedua 2,3 dan untuk pertemuan ketiga 3,05. Untuk kemampuan melaksanakan perbaikan pembelajaran pada pertemuan pertama observer memberi nilai 3,24 pertemuan kedua 3,6 dan pertemuan ketiga 3,55. Sedangkan pada siklus II observer memberi nilai untuk kemampuan merencanakan pembelajaran pada pertemuan pertama 3,36 pertemuan kedua 3,56 dan pertemuan ketiga 3,71.Untuk kemampuan melaksanakan perbaikan pembelajaran observer memberi nilai pad pertemuan pertama 3,83 pertemuan kedua 3,93 dan pertemuan ketiga 3,93.Dengan demikian untuk kemampuan merencanakan perbaikan pembelajaran mengalami peningkatan dari 3,05 pada akhir siklus I padaakhir siklus II, dan untuk kemampuan melaksanakan perbaikan pembelajaran mengalami peningkatan dari 3,55 pada akhir siklus I menjadi 3,93 pada akhir siklus II. Dari dua siklus pembelajaran yang dilaksanakan menunjukkan bahwa kegiatan perencanaanperbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mengenal berbagai jenis tanaman sayuran melalui media langsung telah dibuat dan dilaksanakan dengan baik, dikarenakan peneliti telah melakukan: 1. Menyusun Rencana Kegiatan Harian ( RKH ): Dengan baik yang meliputi: a. Kegiatan Awal (pijakan sebelum main) salam, berdoa, bernyanyi, pengkondisian anak, dan appersepsi. b. Kegiatan Inti (pijakan setelah main): Melaksanakan kegiatan mengenal berbagai jenis tanaman sayuran dengan tema yang telah ditentukan. c. Kegiatan Akhir (pijak setelah main) Melakukan evaluasi dan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran, memberi nasehat, bernyayi bersama, berdo’a salam pulang. 2. Melaksanakan langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan baik.
9
Peningkatan kemampuan anak mengenal berbagai jenis tanaman sayuran an melaksanakan perbaikan pembelajran. Pembelajaran melalui media langsung untuk meningkatakan kemampaun anak mengenal berbagai jenis tanaman sayuran, menunjukkan sayuran yang disebutkan guru, menyebutkan bagian-bagian dari tanaman akar, batang, daun,dan buah.agar anak termotivasi untuk makan sayuran. Dengan demikian pembelajaran melalui media langsung mampu meningkatakan kemampuan anak TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bagian terdahulu, secara umum dapat disimpulkan bahwa upaya guru untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal berbagai jenis tanaman sayuran pada anak usia 5-6 tahun TK Negeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya melalui media langsung daat mengalami peningkatan, hal ini dilihat dari rencana perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dalam 2 siklus serta respon anak diman kemampuan mengenal berbagai jenis tanaman sayuran dengan baik dan sudah berkembang sangat baik. Kesimpulan penelitian tersebut dapat dijabarkan secara rinci sebagai berikut: (1) Perencanaan pembelajaran melalui media langsung tentang pengenalan berbagai jenis tanaman sayuran untuk meningkatakan kemampuan anak telah disusun sesuai dengan langkah- langkah rencana kegiatan harian yang telah ditentukan pada akhir siklus I diperoleh katagori baik dengan nilai 3,05. Dan pada akhir siklus II memperoleh katagori baik dengan nilai 3,71.Hal ini berarti guru dapat dengan baik merencanakan perbaiakn pembelajaran berjalan dengan lancar.Begitu pula pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran peningkatan kemampuan anak mengenal berbagai jenis tanaman sayuran pada akhirnya siklus I diperoleh katagori baik dengan nilai 3,55.Dan pada akhir siklus II diperoleh katagori baik juga dengan nilai lebih meningkat yaitu : 3,93. Dalam hal ini berarti guru sudah merencanakan pembelajaran dengan baik untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal berbagi jenis tnaman sayuran pada anak usia 5-6 tahun di TK N egeri Pembina Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. (2) Pelaksanaan perbaiakan pembelajaran pengenalan berbagai jenis tanaman sayuran melalui media langsung dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) Menyiapkan tempat untuk mendemontrasikan atau memperagakan langsung berbagai jenis tanaman sayuran. (b) Menyiapakan alat atau media tanaman sayuran. (c) Mengatur anak menjadi beberapa kelompok. (d) Anak duduk dikursi sesuai kelompoknya masing-masing. Penilaian pelaksanaan tersebut dilihat pada tabel 4. 16 pelaksanaansiklus 13,65% dan siklus II 3,93%.(3) Respon pembelajaran melalui media langsung mengenal berbagai jenis tanaman sayuran pada anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Sugai raya Kabupaten Kubu Raya dapat meningkat. Kemampuan anak menyebutkan berbagai jenis tanaman sayuran dengan katagori sangat baik 80%, dalam arti bahwa anak mampu menyebutkanberbagai jenis tanaman sayuran. Kemampuan anak menunjukkan tanaman yang disebutkan guru dengan tepat katagori sangatbaik 85%, dalam arti bahwa anak mampu menunjukkan sayuran yang
10
disebutkan guru. Dalam pengenalan berbagai jenis tanaman sayuran dengan baik dan tepatsangat baik 80%, dalam arti bahwa anak dapat menyebutkan bagian-bagian dari tanaman sayuran akar,batang, daun dan buah. Saran Berdasarkan hasil penelitian dapat diberikan saran sebagi berikut: (1) Guru hendaknya mampu merencanakan dan menggunakan media langsung untuk menyampaikan informasi tentang berbagai jenis tanaman sayuran yang mengandung vitamin dan berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan Anak Usia Dini. (2) Sebaiknya guru menyusun langkah-langkah untuk melaksanakan pembelajaran mengenalkan berbagai jenis tanaman sayuran menggunakan media langsung agar proses belajar mengajar lebih efektifdan mudah dimengerti anak. (3) Guru hendaknya mampu menarik perhatian agar anak mampu merespon pembelajaran yang disajiakn guru. (4) Guru hendaknya menyiapkan alat atau media langsung yang tepat dan menarik, bervariasi serta menyenangkan dalam pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ali, M. ( 1984). Pengembangan Kurikulum di sekolah. Bandung : Sinar Baru. Aryat,Zainal. ( 2007) Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada Aqib, Zainal. ( 2009). Media dan Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Bandung: Yrama Widya. Brewer, Jo Ann. (1992) Early childhood Education. Boston: Allyn and Bacon. Chulsum, U. dan Novia W. ( 2006) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: KashikoPress. Caughlin, Pamela A. ( 1997) Menciptakan Bahan Ajar Yang Berpusat Pada Anak.Versi Bahasa Indonesia. Danarti, Dessy. (2012). Seri Sains Anak Sayuran Segar dan Sehat,Kaya Manfaat. Jakarta : Andi offside. Depdikbud. (1992) Pedoman Penggunaan Alat Peraga Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdikbud. Gerlach, V.G dan Ely , D.P.(1971) Teaching and Media . A Systemmatic Appoach. Englewood Cliffs: Prentice-Hill Inc. Hendrick, K. (1991) Total Learning Curiculum For the Young Child.USA: Upper Saddle River, N. J : Merril Prentice-hall. Hurlok, E.B. ( 1991) Perkembangan Anak. Terjemahan Jilid I Edisi ke 6 . Jakarta : Penerbit Erlangga. Joyce, Bruce R. ( 1996) Model of Teaching.America: Allyn and Bacon Company.
11
Nawawi, Hadari. ( 2010) Metode Penelitian Bidang Sosial, Yokyakarta: Gajah Mada University Press. Pracaya.( 2011) Bertanam Sayur Organik ( Edisi Revisi). Jakarta: Penebar Swadaya. Piaget, J (1983). Piaget’s Theory. In P. Mussem (ed). Handbook of Child Psycology. 4 th editon.Vol.I New York:Weley. Semiawan, C.R. (2002) Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks. Sugiono dkk. ( 1998) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Proyek PGSM Suke, Silverius. ( 1991) Evaluasi Hasil Belajardan Umpan Balik. Jakarta: Grasindo.