Peningkatan Hasil Belajar Standar Kompetensi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Penggunaan Media VCD
Budi Ressanto (10320007) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktifitas peserta didik dalam pembelajaran kompetensi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di kelas X TKR SMK NU Ma’arif 2 Kudus. Permasalahan yang dihadapi oleh guru mata pelajaran Produktif Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan adalah rendahnya hasil belajar pada Standar Kompetensi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di SMK NU Ma’arif 2 Kudus. Dari nilai hasil ulangan materi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja semester genap kelas X TKR Tahun pelajaran 2010/2011, yaitu kelas X dari 40 orang peserta didik, 26 orang mendapat nilai 45,00 – 65,00 (65%) dan 14 orang mendapat nilai 70,00 – 80,00 (35%). Dari uraian diatas, nilai hasil belajar Standar Kompetensi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja masih banyak (>50%) berada di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75,00. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yaitu demonstrasi dalam proses belajar mengajar, media VCD sebagai alat untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran.. Penelitian PTK ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Setiap siklus meliputi empat tahapan : (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, (4) Refleksi. Teknik pengumpulan data yaitu : (1) Pengamatan, (2) Wawancara (3) Tes. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TKR SMK NU Maarif 2 Kudus, berjumlah 35 siswa. Pelaksanaan berlangsung pada bilan April 2012 hingga Juni 2012.Teknik analisis data menggunakan teknk analisis deskriptif komparatif dan teknik statistic deskriptif. Hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan: (1) Pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas X TKR SMK NU Ma’arif 2 Kudus dapat berjalan secara efektif. (2) Dengan diterapkannya pembelajaran menggunakan media VCD, pemahaman dan hasil belajar siswa tentang prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja meningkat, baik peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar maupun peningkatan nilai reratanya. Peningkatan jumlah ketuntasan belajar dari siklus I sebesar 22,85%; siklus II sebesar 28,57%. Secara klasikal masih sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu peserta didik dikatakan tuntas secara klasikal bila 85% dari seluruh pengikut tes sudah menguasai 75% dari materi yang diujikan. Ketuntasan secara klasikal yang bisa dicapai pada siklus II adalah 94.29%. Kata Kunci : Keselamatan dan kesehatan kerja, hasil belajar PENDAHULUAN Semakin berkembangnya zaman, manusia dituntut untuk lebih baik dalam segala hal. Munculnya teknologi yang pesat saat ini membuat revolusi yang besar terhadap dunia. Semua pekerjaan terasa mudah dan murah. Demikian pula dalam pendidikan yang berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah. Beberapa variasi metode yang digunakan untuk mengajarkan ilmu kepada anak didik yang
semakin maju dan canggih. Hal ini berbeda sekali dengan keadaan beberapa puluh tahun yang lalu, dimana system belajar masih sangat sederhana dan tidak banyak menggunakan media teknologi. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Untuk mewujudkan misi tersebut mempersyaratkan perlunya dilakukan perubahan terhadap pembelajaran yang berlangsung selama ini di 2 sekolah, yaitu pembelajaran yang semula berorientasi pada guru menjadi pembelajaran yang berorientasi pada optimalisasi kompetensi peserta didik serta proses pencapaiannya. Persoalan yang dihadapi oleh guru mata pelajaran Kompetensi Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan adalah rendahnya hasil belajar terutama pada Standar Kompetensi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini terlihat dari nilai hasil ulangan materi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja semester genap kelas X Teknik Kendaraan Ringan tahun pelajaran 2010/2011, yaitu pada kelas X Teknik Kendaraan Ringan 1 dari 40 orang peserta didik, 26 orang mendapat nilai 45,00 – 65,00 (65%) dan 14 orang mendapat nilai 70,00 – 80,00 (35%). Cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah pembelajaran di antaranya dengan memanfaatkan media yang dapat membantu siswa mengembangkan kemampuannya dalam kompetensi Menerapkan Prosedur Keselamatan dan kesehatan kerja. Dengan menggunakan media pendidikan, dapat merangsang peserta didik untuk lebih bergairah dalam mengikuti pelajaran. Pemanfaatan media dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu cara guru untuk meningkatkan kemauan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Selain itu, pemanfaatan media pendidikan akan membuat pembelajaran lebih bervariasi. Pembelajaran yang bervariasi akan menambah minat belajar siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan baik. Melalui penggunaan media VCD yang tepat dalam proses pembelajaran, maka semua objek itu dapat disajikan kepada peserta didik, adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya, keseragaman pengamatan, dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit, dan realistis, membangkitkan keinginan dan minat baru serta membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.
TINJAUAN PUSTAKA Hakekat Belajar Pembelajaran meliputi dua kegiatan yaitu belajar dan mengajar. Belajar mengacu pada kegiatan siswa sedangkan mengajar mengacu pada kegiatan guru. Belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku pada diri seseorang. Pengertian belajar ini para ahli psikologi pendidikan mengemukakan rumusan yang berlainan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Tentu saja mempunyai alasan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Hakekat Hasil Belajar Hasil belajar diperoleh melalui kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan melalui penilaian kelas. Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dapat dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan hasil belajar yang akan dinilai. Dari hasil belajar ini diperoleh profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi dasar. Untuk mengetahui penguasaan setiap siswa terhadap mata pelajaran tertentu maka perlu dilaksanakan evaluasi. Dari hasil evaluasi itulah akan dapat diketahui kemajuan siswa Hakekat Standar Kompetensi Kompetensi adalah hasil yang telah dicapai siswa melalui suatu kegiatan belajar sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan kondisi yang diprasyaratkan. Berkaitan dengan perumusan tersebut, maka kompetensi dapat dikenali melalui dari sejumlah hasil belajar dan indikator yang dapat diukur dan diamati. Hakekat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dasar Kompetensi Kejuruan merupakan salah satu mata pelajaran pada Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK teknologi dan rekayasa yang terdiri dari beberapa standar kompetensi yaitu : a. Memahami dasar-dasar mesin b. Menjelaskan Prosedur Pengecoran logam c. Menjelaskan proses-proses mesin konversi energi : d. Menginterpretasikan gambar teknik e. Menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja f. Menggunakan alat-alat ukur (measuring tools) g. Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja. Materi pelajaran tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting di pahami oleh siswa pada program studi keahlian teknik otomotif terutama siswa pada tingkat pertama, karena materi pelajaran ini sebagai dasar untuk mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Tujuan pembelajaran kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah agar peserta didik memiliki kemampuan memahami, menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja BNSP (2008:7).
METODE PENELITIAN Dalam pelaksanaan penelitian ini, karena penulis ingin meningkatkan hasil belajar siswa materi menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja melalui media pembelajaran VCD, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yang berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK NU Ma’arif 2 Kudus dengan jumlah peserta didik 35 orang, karena kelas tersebut tingkat kemampuannya rata-rata
sedang dan peneliti mengajar dikelas tersebut. Identitas Sekolah Tempat Penelitian adalah sebagai berikut : a. Nama sekolah : SMK NU Ma’arif 2 Kudus b. Alamat : Jl. Siliwangi Gang I No. 99 Jekulo 59382 c. Kecamatan : Jekulo d. Kabupaten : Kudus e. Provinsi : Jawa Tengah f. Telephone : (0291) 4246170 Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2012 tepatnya pada semester Genap Tahun pelajaran 2011/2012. Waktu penelitian ini sesuai dengan program pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan yang telah ditetapkan pada Kurikulum Program Studi Keahlian Teknik Ringan. SMK NU Ma’arif 2 Kudus Semester Genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan Standar Kompetensi yang diajarkan saat itu adalah Keselamatan dan kesehatan kerja. Subjek dan Sumber Data Penelitian Subjek dan sumber data penelitian adalah peserta didik kelas X Program Keahlian Teknik Teknik Kendaraan Ringan SMK NU Ma’arif 2 Kudus dengan jumlah peserta didik 35 orang laki-laki dengan tingkat kemampuan rata-rata sedang. Lama Tindakan Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan April sampai Juni dari mulai kondisi awal, siklus I dan Siklus II Pengumpulan Data Pengumpulan data hasil belajar dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes dalam bentuk tes tertulis yang dilaksanakan pada akhir siklus 1 dan akhir siklus 2. Dan data hasil pengamatan dikumpulkan dengan teknik pengamatan (observasi). Observasi memungkinkan untuk mengetahui kesesuaian antara harapan dan kenyataan dari penelitian tindakan kelas. Observasi dilaksanakan secara komprehensif dalam kelas. Aspek-aspek dalam pengamatan meliputi: perilaku siswa waktu belajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam presentasi dan diskusi. Sehingga dapat diketahui secara jelas bagaimana aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah : 1. Tes Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Dalam penelitian ini jenis tes yang digunakan adalah adalah tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda. Untuk mendapatkan tes yang baik maka dilakukan langkah-langkah : a. Membuat kisi-kisi soal tes
b. Menyusun soal tes sesuai dengan kisi-kisi soal tes 2. Lembar Penilaian Proses Belajar Lembar penilaian proses belajar dipergunakan untuk menilai peserta didik dalam ulangan harian. Lembar penilaian ini berupa format-format penilaian proses belajar mengajar. 3. Lembaran Observasi Lembar observasi digunakan untuk pengamatan kegiatan masingmasing siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam penyusunan lembar observasi dilakukan langkah-langkah sebagai, yaitu: a. Menentukan indikator-indikator penilaian terhadap kegiatan siswa yang diamati selama proses pembelajaran berlangsung. b. Merancang lembar observasi yang akan digunakan.
HASIL PENELITIAN Hasil Penelitian Siklus I Pada siklus 1 guru melakukan 3 kali pertemuan dengan materi yang berbeda. Pada pertemuan pertama (Kamis, 26 April 2012) mempelajar materi Mendiskripsikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pertemuan kedua (Kamis, 3 Mei 2012) mempelajari melaksanakan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pertemuan ketiga (Kamis, 10 Mei 2012) mempelajari aspek-aspek keamanan kerja. Materi pembelajaran sesuai dengan KTSP Program studi keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK NU Ma’arif 2 Kudus tahun pelajaran 2011/2012. a. Perencanaan Tindakan Rencana tindakan yang akan diberikan pada siklus 1 ini adalah : 1) Guru menggunakan media VCD dalam menjelaskan materi pelajaran dengan peralatan yang digunakan adalah computer/laptop, LCD Proyektor, dan VCD. 2) Setelah melihat tayangan video tentang materi Keselamatan dan kesehatan kerja, dilanjutkan dengan metode tanya jawab. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan juga menjawab pertanyaan temannya. 3) Guru memberikan tugas pada peserta didik untuk membahas dan mendeskripsikan materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan cara menggali informasi dari referensi buku. Kemudian membuat deskripsi utuh mengenai materi tersebut. 4) Guru menunjuk beberapa orang peserta didik untuk mempresentasikan hasil deskripsi materi yang dibuatnya dan peserta didik lain menanggapinya. 5) Menjelang akhir pembelajaran guru menugaskan peserta didik untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang mungkin terjadi di lingkungan kerja 6) Pada akhir pembelajaran guru memberikan post tes. b. Pelaksanaan Tindakan Paparan tindakan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 ini adalah:
1) Guru memulai pembelajaran dengan ucapan salam, mengabsen dan memberikan apersepsi tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan metode yang digunakan. 3) Guru menayangkan video tentang pentingnya Keselamatan dan kesehatan kerja. 4) Guru menjelaskan materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan menggunakan power point dan tayangan video. 5) Dengan metode tanya jawab peserta didik bertanya tentang materi yang belum dipahaminya dan guru memberi kesempatan pada peserta didik lain untuk menjawabnya. 6) Guru memberikan tugas untuk membuat deskripsi materi yang dipelajari dengan cara menggali informasi dari buku referensi yang disediakan. 7) Setelah peserta didik menyelesaikan tugas membuat deskripsi materi salah seorang peserta mempresentasikan hasil tugasnya didepan kelas dengan bantuan media video, dan peserta didik lain memberikan tanggapan. 8) Pada akhir pembelajaran siklus 1 dilaksanakan post tes dalam bentuk tes tertulis dengan soal sebanyak 10 buah soal. c. Hasil Pengamatan Dari hasil pengamatan dan evaluasi bahwa metode menggunakan media VCD dalam menjelaskan materi menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja sudah baik dan menarik namun pada proses pembelajaran masih ditemukan hal-hal yang perlu mendapat perhatian berkaitan dengan perbaikan tindakan, yaitu : 1) Metode menggunakan media VCD dalam menjelaskan materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja terlihat mempengaruhi motivasi dan keaktifan peserta didik, namun belum optimal, guru masih banyak menggunakan ceramah saat menayangkan video. 2) Interaksi antara peserta didik dengan guru dan antar sesama peserta didik masih kurang dimana saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya masih sedikit peserta didik yang mau bertanya dan mengemukakan pendapatnya. 3) Waktu yang disediakan untuk mempresentasikan hasil tugas terlalu singkat sehingga pembahasan materi belum maksimal. 4)
Pelaksanaan post tes pada akhir pembelajaran dapat dilaksanakan walaupun waktu yang tersedia sedikit.
5) Data nilai hasil belajar peserta didik pada siklus 1. Hasil Pengamatan Siklus II Pada siklus II ini guru tetap melakukan 3 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama (Kamis, 17 Mei 2012) materi Kontaminasi/Pencemaran Lingkungan, pertemuan kedua (Kamis, 24 Mei 2012) materi Kondisi Dalam Pekerjaan (Ergonomi), dan pertemuan ketiga (Kamis, 31 Mei 2012) materi Pengertian dan Penanggulangan Kebakaran.
a. Perencanaan Tindakan Perencanaan yang diterapkan sama seperti pada siklus 1, hanya saja bagi guru peneliti perlu memperbaiki tindakan dengan cara : 1) Menerapkan kerja kelompok dengan cara membagi peserta didik atas 6 kelompok, masingmasing kelompok beranggotakan 5-6 orang. 2) Memotivasi dan mengaktifkan peserta didik agar berani mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat terutama saat diskusi. 3) Mengefektifkan penggunaan waktu dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. b. Pelaksanaan Tindakan Paparan data pelaksanaan tindakan pada kegiatan pembelajaran siklus 2 adalah: 1) Guru memulai pembelajaran dengan ucapan salam, mengabsen dan memberikan apersepsi materi Keselamatan dan kesehatan kerja. 2) Guru menjelaskan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. 3) Guru meminta peserta didik untuk membentuk 6 kelompok dengan jumlah setiap kelompok 5-6 orang, dalam hal ini pembagian anggota kelompok secara heterogen. Setiap kelompok duduk bersama dan mengangkat salah seorang ketua kelompok. 4) Guru menayangkan video tentang materi kontaminasi/pencemaran lingkungan. 5) Peserta didik memperhatikan tayangan video. 6) Guru memberikan kesempatan bertanya dan tanggapan kepada peserta didik tentang tayangan video dan materi yang dibahas. 7) Dengan metode tanya jawab guru menjelaskan materi pembelajaran. 8) Guru menugaskan peserta didik untuk membahas dan mendiskusikan materi dan tugas kepada masing-masing kelompok yaitu : kelompok 1 membahas materi mendiskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja, kelompok 2 membahas materi menerapkan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja, kelompok 3 membahas materi aspek-aspek keamanan kerja, kelompok 4 membahas materi kontaminasi/pencemaran lingkungan, kelompok 5 membahas materi kondisi dalam pekerjaan (ergonomi), kelompok 6 membahas materi pengertian dan penanggulangan kebakaran 9) Guru mengawasi dan membimbing jalannya kerja kelompok, memonitoring setiap pekerja peserta didik dari satu kelompok ke kelompok lain dan memberikan petunjuk apabila ada permasalahan yang ditanyakan peserta didik. 10) Peserta didik mempresentasikan hasil pembahasan materi didepan kelas, dan kelompok lain menanggapinya. 11) Akhir diskusi setiap kelompok memberikan kesimpulan alhir yang dibantu oleh guru. 12) Guru memberikan post tes dalam bentuk tes tertulis untuk mengukur tingkat kemampuan peserta didik memahami materi.
c. Hasil Pengamatan Pada siklus 2 ini merupakan penyempurnaan dan perbaikan karena bertujuan mencari format baru untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar peserta didik. Hasil pengamatan pada siklus 2 ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Proses pembelajaran menunjukan adanya perbaikan dibanding pada siklus 1, yaitu menggunakan metode kerja kelompok. 2) Penayangan materi dengan media VCD sudah bervariatif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. 3) Aktifitas peserta didik tampak lebih meningkat, kegiatan diskusi setiap kelompok berjalan lancar dan sebagian besar peserta didik sudah aktif bertanya dan mengemukakan pendapatnya. 4) Guru melaksanakan bimbingan sudah merata dan kesannya guru agak santai, sedang peserta didik terlihat cukup antusias dan proses Tanya jawab sudah lancar. 5) Guru lancar memberikan tindakan-tindakan yang direncanakan 6) Nilai hasil belajar peserta didik naik dari rata-rata 74,48 pada siklus 1 menjadi 84,40 pada siklus 2. Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran menggunakan media VCD dan hasil tes akhir pada siklus I dan siklus II oleh peneliti selaku guru mata pelajaran pada kompetensi menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di kelas X Teknik Kendaran Ringan, maka setelah data dianalisis menunjukan bahwa penggunaan media VCD dalam proses pembelajaran kompetensi menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja sudah tepat dan efektif. Artinya penggunaan media VCD berdampak pada peningkatan aktifitas dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pengolahan data secara deskriptif ternyata hasil belajar peserta didik setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan siklus II secara umum mengalami peningkatan yang signifikan berdasarkan pada indikator keberhasilan yang ditetapkan. Secara klasikal ketuntasan sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu peserta didik dikatakan tuntas secara klasikal bila 90% dari seluruh pengikut tes sudah menguasai 75% dari materi yang diujikan. Ketuntasan secara klasikal yang bisa dicapai pada siklus II adalah 94.29%. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan media VCD dalam pembelajaran kompetensi dasar menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di Kelas X Kendaraan Ringan SMK NU.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diatas, ada beberapa temuan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu: 1. Hasil belajar peserta didik pada kompetensi dasar menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan menggunakan media VCD mengalami peningkatan dari kondisi awal sampai siklus II. Pada kondisi awal rata-rata nilai hasil tes peserta didik sebesar 69,77 meningkat pada siklus I menjadi 74,48 dan pada siklus II juga terjadi peningkatan rata-rata nilai tes menjadi 84,40.
2. Jumlah peserta didik yang tuntas secara klasikal juga mengalami peningkatan dari kondisi awal sampai siklus II. Pada kondisi awal jumlah peserta didik yang tuntas secara klasikal sebanyak 15 orang atau 42,86% , pada siklus I meningkat menjadi 23 orang atau 65,71% yang mengalami peningkatan sebesar 22,85% dan pada siklus II terjadi lagi peningkatan jumlah ketuntasan secara klasikal yaitu sebanyak 33 orang atau 94,29% mengalami peningkatan 28,57%. 3. Skor rata-rata aktivitas peserta didik yang relevan dengan pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Pada siklus pertama rata-rata skor aktifitas peserta didik sebesar 53,81% menjadi 84,29% pada siklus II atau mengalami kenaikan sebesar 30,48%. 4. Skor rata-rata aktivitas peserta didik yang kurang relevan dengan pembelajaran mengalami penurunan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Pada siklus pertama rata-rata skor aktivitas siswa yang tidak relevan sebesar 17,14 %, sedangkan pada siklus kedua sebesar 14,29 % mengalami penurunan sebesar 2,86 % . Berdasarkan temuan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media VCD dalam pembelajaran kompetensi dasar menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di Kelas X Kendaraan Ringan SMK NU Ma’arif 2 Kudus.
DAFTAR PUSTAKA Anni Tri, Catharina M.Pd. Dra. 2004. Psikologi Belajar. Semarang : UPT UNNES Press. Arikunto, Suharsimi, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara Depdiknas. 2009. Kurikulum Spektrum SMK 2009. SKKD Teknik Otomotif. Jakarta:Depdiknas Djamarah, Saiful & Zain Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta DePorter,Bobbi, Hernacki, Mike. 2000. Quantum Learning. Bandun : Penerbit Kaifa. Hadi, Sutrisno, MA, Prof, Drs. Statistik, Jilid 1. Yogyakarta : Andi Offset. Hamalik, Oemar. DR. 1986. Media Pendidikan. Bandung : Penerbit Alumni Http://ajago.blogspot.com/2007/12/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-di.html Http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-pembelajaran Pareira, Daniel. 1993. Ketrampilan Bertanya dan Menjelaskan. Jakarta : Erlangga. Rohani, Ahmad, M.Pd, Drs. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta. Sadiman, Arief. S, dkk.2008. Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya). Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Sardiman, A.M. 2000. Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. DR. 2002. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Sujana. 1996. Metode Statistik. Bandung : Tarsito Surakhman, Winarno. 1985. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung Tarsito Suryosubroto. 1997. Proses Belajar-Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Usman Uzer, Moh, Drs. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Wiriaatmadja, Rochiati, Prof. Dr. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.