50 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PENGARUH PERUBAHAN LINGKUNGAN DENGAN METODE CTL DAN MEDIA LCD
Oleh: Siti Anny Faizun, S.Pd., M.Pd. SD Negeri Kebonagung 3 Demak E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Penggunaan metode pembelajaran CTL dengan media LCD dan power point untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang Pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV semester II SD Negeri Kebonagung 3 Demak. Tujuan penelitian adalah mendiskripsikan penggunaan model pembelajaran CTL dengan media LCD dan power point untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV semester II SD Negeri Kebonagung 3 Demak. Menjelaskan pengaruh penggunaan model pembelajaran CTL dengan media LCD dan power point untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV semester II SD Negeri Kebonagung 3 Demak. Memaparkan evaluasi penggunaan model pembelajaran CTL dengan media LCD dan power point untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV semester II SD Negeri Kebonagung 3 Demak. Metode Penelitian menggunakan kombinasi dari metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif secara berimbang. Dalam menemukan informasi data dengan kualitatif. Tetapi dalam perolehan data menggunakan data kuantitatif. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas IV SDN Kebonagung 3 Demak. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif, yaitu: Pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan secara terus menetrus dengan fokus pengamatan ditekankan pada : Penggunaan metode dan media, pengaruh bagi peserta didik dan hasil nilai tes individu terhadap hasil belajar dalam penggunaan metode CTL dan media LCD. Reduksi data dengan membuat tabel yang berisi analisis hasil tes peserta didik terhadap penggunaan, pengaruh, dan evaluasi metode CTL dan media LCD, dilanjut penarikan kesimpulan. Hasil penggunaan metode CTL dan media LCD mengalami peningkatan 12 point. Rata-rata nilai hasil belajar peserta didik dari siklus I adalah 74 pada siklus II rata-rata nilai mencapai 86. Kata kunci: Metode Pembelajaran CTL, Media LCD, Hasil Belajar.
Siti Anny Faizun | 51
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Seiring bergulirnya ilmu pengetahuan dan tehnologai sangat memacu perkembangan pembelajaran. Hasil ketuntasan belajar sebagai ukuran keberhasilan. Seiring adanya isu peningkatan Sumber Daya Manusia berkembang, menjadi wacana yang perlu disikapi. Dalam mensikapi hal tersebut sebagai garda terdepan yang profesional, yang sekaligus sebagai manajer dan agen pembelajaran guru harus kreatif dan selalu inovatif. Tanggung jawabnya menempati posisi penting, yang dianggap sebagai ujung tombak dalam keberhasilan sekolah. Karena yang terjadi di kelas merupakan tanggung jawabnya dalam proses perkembangan peserta didik, dalam memotivasi, membimbing, serta memfasilitasi belajar bagi peserta didik agar dapat mencapai tujuan. Tetapi naifnya masih ada beberapa guru yang masih menerapkan model pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran, guru mendominasi dengan ceramah, tanya jawab, diskusi dan pemberian tugas. Peserta didik sebagai pendengar setia ada yang bercerita sendiri ketika guru menjelaskan materi. Ketika ditanya kebanyakan diam saja, berpura-pura menulis, selalu menghindari kontak mata dengan guru. Mereka mengaku kurang percaya diri dan grogi, takut jika jawaban atau pendapat yang dikemukakan salah dan ditertawakan teman-temannya serta takut pada guru. Alhasil, ketuntasan belajar tidak dapat maksimal. Masalah tersebut menjadi urgen yang harus segera diatasi agar tujuan pembelajaran tercapai. Upaya guru harus lebih kreatif dan inovatif memilih metode dan media yang tepat untuk mengatasi permasalahan. Metode yang dapat menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga dapat membangun pengetahuan dan keterampilan barunya untuk diterapkan dalam dunia nyata mereka. Tidak hanya sekedar memberi pemahaman bahwa belajar tidak hanya menghafal tetapi perlu pemahaman punya pengalaman bermakna sebagai bekal informasi bagi dirinya. Metode CTL dan media LCD merupakan alternatif yang dipilih sebagai penyampai informasi berdasarkan kebutuhan peserta didik. Karena dapat memotivasi berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan memecahkan masalah. Harapannya dalam pembelajaran dapat lebih aktif dan bergairah sehingga dapat membangun pengetahuan sesuai pengalaman yang dimiliki peserta didik dan dapat melejitkan potensinya. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumsuan masalahnya adalah: 1. Bagaimanakah pelaksanaan Penggunaan metode pembelajaran CTL dengan media LCD sebagai upaya meningkatkan hasil belajar IPA tentang Pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV SD Negeri Kebonagung 3 Demak? 2. Apakah pengaruh dari Penggunaan metode pembelajaran CTL dengan media LCD dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang Pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV SD Negeri Kebonagung 3 Demak? 3. Bagaimanakah Evaluasi Penggunaan metode pembelajaran CTL dengan media LCD untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang Pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV SD Negeri Kebonagung 3 Demak?
52 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk: 1. Mendiskripsikan Penggunaan model pembelajaran CTL dengan media LCD untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang Pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV SD Negeri Kebonagung 3 Demak 2. Memaparkan pengaruh Penggunaan model pembelajaran CTL dengan media LCD dan power point untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang Pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV SD Negeri Kebonagung 3 Demak. 3. Mendiskripsikan hasil evaluasi Penggunaan model pembelajaran CTL dengan media LCD untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang Pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV SD Negeri Kebonagung 3 Demak. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian secara teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat penelitian secara teoretis yaitu manfaat yang dapat diterima secara teori sebagai pengetahuan, tetapi tidak dipraktikkan secara langsung. Manfaat teoretis dari penelitian diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan penggunaan metode CTL. Penerapan metode CTL akan mempermudah dan membuat peserta didik lebih gairah, tidak membosankan dan diharapkan dapat meningkatkan basil belajar. 2. Manfaat praktis merupakan manfaat yang diperoleh untuk dipraktikkan secara langsung di lapangan. Manfaat praktis penelitian bagi guru, sebagai salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain untuk melatih peserta didik berperan aktif dalam proses pembelajaran, dan menambah pengetahuan guru dalam mengatasi masalah yang timbul dalam pembelajaran. 3. Penelitian ini juga bermanfaat bagi peserta didik, yaitu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar, dan mengatasi kesulitan yang dihadapi peserta didik saat pembelajaran 4. Bagi sekolah, mendorong pihak sekolah untuk memotivasi para guru guna mengadakan penelitian selanjutnya dalam rangka meningkatkan keterampilan menciptakan metode dan penggunaan media pembelajaran. KAJIAN TEORI Metode Contextual Teaching and Learning (CTL) Metode merupakan cara, prosedure, urutan, langkah untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata untuk mencapai tujuan pembelajaran. Apakah Contextual Teacing and Learning (CTL) itu? Untuk mengetahui pengertian CTL ada beberapa pendapat para ahli yang dapat kita gunakan sebagai kajian dalam menyimpulkan pengertian Contextual Teacing and Learning (CTL). Mulyasa (2006 : 102) metode CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata, sehingga siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.
Siti Anny Faizun | 53
Blanchard (Trianto, 2007) mengemukakan bahwa pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang terjadi dalam hubungan yang erat dengan pengalaman sesungguhnya. Muslich (2007) CTL adalah belajar yang tidak hanya sekadar menghafal tetapi mengkonstruksi atau membangun pengetahuan dan keterampilan baru lewat fakta-fakta yang mereka alami dalam kehidupannya. Nurhadi dalam Sugiyanto (2007) Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Berdasar beberapa pendapat di atas dapat dikaji bahwa metode Ceontextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik sehingga dapat membangun pengetahuan dan keterampilan barunya untuk diterapkan dalam dunia nyata mereka. Depdiknas (2002:6), Prinsip Pembelajaran Contextual Teaching And Learning, berprinsip dari: 1).Konstruktivisme (Construktivisme), 2).Bertanya (Questioning), 3).Menemukan (Inquiry), 4).Masyarakat belajar (Learning Community), 5).Pemodelan (Modeling), 6).Refleksi (reflection), 7).Penilaian sebenarnya (Authentic Assesment). Berdasar dari prinsip-prinsip diatas dapat dijelaskan bahwa prinsip belajar Konstruktivisme adalah mengkonstruksi atau membangun pengetahuan agar dapat memberi makna melalui pengalaman nyata. Artinya pengetahuan itu bukan untuk diingat atau dihafal tetapi dikonstruksi atau dibangun dengan proses sedikit demi sedikit, dan tidak secara tiba-tiba. Sehingga bermakna dalam kehidupan peserta didik sehari-hari. Langkah-langkah Metode CTL : 1).Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya. 2).Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topic, 3).Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya 4).Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok), 5).Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran, 6).Lakukan refleksi di akhir pertemuan, 7).Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. Kelebihan metode CTL: Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran, mendorong peserta didik mengembangkan potensinya, dapat berfikir kritis memecahkan masalah, dapat mengumpulkan data dan membuat kesimpulan, dapat membentuk kerja sama dan melatih keberanian. Kekurangan hanya pada waktu yang kurang efisien dan bagi peserta didik yang minder dan pemalu akan kesulitan. Media LCD LCD (Liquid Crystal Display) merupakan alat bantu pembelajaran yang gunanya untuk untuk memproyeksikan materi pelajaran yang telah dirancang oleh guru untuk ditayangkan kepada peserta didik di dalam kelas. Lebih jelasnya LCD merupakan media yang disalurkan dari komputer dengan aliran listrik yang bertugas menampilkan gambar.
54 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
LCD bertugas menampilkan gambar elektronik dari komputer dengan warna, gambar, gerakan, yang menarik dan data dalam bentuk huruf-huruf, gambar, animasi, dan vedio. Dari komputer diproyeksikan ke layar tindakan dengan menyentuh komputer. Tampilan dari komputer berbentuk power point. Riyana mengemukakan (2008:102) Program Power Point merupakan salah satu software yang dirancang khusus untuk menampilkan program multimedia menarik, mudah dibuat, relative murah. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Power Point merupakan software yang dapat menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dibuat serta murah. Power Point memiliki kemampuan untuk menggabungkan berbagai unsur media seperti pengolahan teks, warna, gambar, grafik serta animasi. Aplikasi Power Point menyediakan fasilitas slide untuk menampung pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan pada peserta didik. Dengan fasilitas animasi, suatu slide dapat dimodifikasi dengan menarik. Begitu juga dengan adanya fasilitas front picture, sound dan effect dapat dipakai untuk membuat suatu slide yang bagus. Bila produk slide ini disajikan, maka para pendengar dapat ditarik perhatiannya untuk menerima apa yang disampaikan kepada peserta didik. Ada beberapa kelebihan dari media power point yaitu: Mudah digunakan, mudah dibuat oleh guru sendiri, dapat digunakan secara individu, dapat di ulang ulang dan digunakan berkali-kali di kelas lain, murah, menarik, fleksibel, dapat merangsang diskusi secara aktif antara penyaji dengan audience. Kelemahan: Membutuhkan waktu untuk persiapan materi dan pemasangan media, dangat bergantung dengan listrik, apabila listrik mati tidak dapat beroperasi, butuh ketrampilan khusus untuk dapat mengoperasikan komputer. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunaan Power point Langkah pertama yang harus dilakukan guru apabila akan menggunakan power point adalah dengan mempersiapkan materi terlebih dahulu. Materi dibuat dalam bentuk power point. Disimpan dalam folder pada leptop atau flasdisk. Tentunya harus dipersiapkan malam hari atau sehari sebelum pembelajaran agar tidak menghabiskan waktu. LCD (Liquid Crystal Display) merupakan alat untuk menyajikan data dalam bentuk huruf-huruf, gambar, animasi, dan vedio. Kabel yang ada pada LCD disalurkan pada listrik dan leptop. Pencet power pada leptop dan power pada LCD, tunggu beberapa saat agar bereaksi untuk menyala. Atur lensa pada LCD sesuai gambar yang diinginkan. Cari materi yang sudah dipersiapkan dalam bentuk power point dari leptop. Tampilkan power point yang diinginkan. Hasil Belajar Pengertian Hasil Belajar Dimyati dan Mudjiono (2006:3-4) hasil belajar merupakan hasil interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Tindak mengajar guru diakhiri dengan proses evaluasi oleh peserta didik, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Siti Anny Faizun | 55
Sardiman, (2008: 49). Pengetahuan hasil proses belajar bagi peserta didik seakan merupakan bagian dari pribadi peserta didik, sehingga dapat mempengaruhi cara berpikir mengatasi permasalahan. Nana Sudjana (2009: 3) hasil belajar peserta didik adalah perubahan tingkah laku dari hasil belajar yang mencakup bidang koenitif, afektif, dan psikomotorik. Kajian dari pendapat diatas tentang hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya mengalami perubahan tingkah laku dari hasil belajar yang mencakup bidang koenitif, afektif, dan psikomotorik sehingga dapat mempengaruhi cara berpikir mengatasi permasalahan yang diakhiri dengan proses evaluasi sebagai pembuktian yang akan menunjukkan tingkat siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. METODE PENELITIAN Metode Penelitian menggunakan kombinasi dari metode penelitian kualitatif dan metode kuantitatif secara berimbang. Dalam menemukan informasi data dengan kualitatif. Tetapi dalam perolehan data menggunakan data kuantitatif. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Kebonagung 3 Demak. Jumlah peserta didik ada 27 yang terdiri dari 11 laki – laki dan 16 perempuan. Tempat penelitian di SD Negeri Kebonagung 3 Demak. Letak sekolah yang strategis dipinggir jalan raya Semarang-purwodadi pada Km 36, yang berdampingan dengan kantor dinas UPTD Dikbud Kecamatan Kebonagung. Tepatnya di Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak. Waktu penelitian antara bulan Januari – Maret 2017 pada semester II yaitu: Pra siklus pada hari Rabu, 15 Februari 2017. Siklus I pada hari Rabu, 1 Maret 2017. Siklus II pada hari Rabu, 15 Maret 2017 Pelaksanaan perbaikan dibantu oleh teman sejawat / guru senior yang telah melakukan pengamatan saat proses pembelajaran. Kepala Sekolah SD Negeri Kebonagung 3 Demak yang telah member izin atas pelaksanaan perbaikan dan dukungan sampai selesai penelitian. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari dua tahap yaitu: Persiapan Penelitian dan Pelaksanaan penelitian.Masing-masing tahap akan diuraikan sebagai berikut: Persiapan Penelitian 1). Melakukan observasi awal di kelas IV SD Negeri Kebonagung 3. 2). Berkolaborasi dengan teman sejawat, 3). Menyusun rencana pembelajaran yang dilengkapi Lembar Kerja Siswa. 4). Menyiapkan media pembelajaran LCD dan instrumen pembelajaran, serta lembar pengamatan. 5). Membuat lembar observasi meliputi check list dan rubrik nilai untuk menilai performance guru dan untuk menilai keaktifan peserta didik saat kinerja kelompok serta tes individu.
56 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Pelaksanaan Penelitian Pada tahap pelaksanaan ada empat langkah yang ditempuh pada setiap siklus yaitu sebagai berikut: a).Perencanaan (planning), dalam tahap perencanaan ini meliputi pengenalan metode CTL dan media LCD, membagi peserta didik ke dalam kelompokkelompok, serta menyiapkan semua alat dan bahan yang perlukan dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. b).Pelaksanaan Tindakan (acting), merupakan pelaksanaan metode pembelajaran dengan metode CTL dan media LCD yang dilakukan untuk tiap siklus. c).Pengamatan (observing), observer ikut terlibat dalam pembelajaran Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disiapkan. Hasil dari pelaksanaan tindakan yang meliputi hasil observasi, hasil tes, dan hasil pekerjaan peserta didik dianalisis yang hasilnya akan digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan perbaikan pada siklus selanjutnya. d). Refleksi (reflecting), merupakan suatu kegiatan mengulas secara teliti dan detail tentang perubahan yang terjadi pada peserta didik, suasana pembelajaran di kelas dan guru. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan datanya adalah dengan:Observasi, wawancara, dokumentasi. Dibawah ini akan dijelaskan masing-masing teknik pengumpulan datanya. Observasi Teknik observasi berperanserta (Participant Observation). Pengamatan langsung/observasi yang dilakukan oleh observer saat peneliti melakukan action, peneliti ikut terlibat aktifitas sehari-hari dengan peserta didik kelas IV SD Negeri Kebonagung 3. Peneliti ikut melakukan, merasakan, apa yang dilakukan oleh sumber data sehingga data yang diperoleh lebih lengkap, tajam, dan mengetahui makna serta perilaku yang nampak dari peserta didik. Wawancara Teknik wawancara menggunakan wawancara terstruktur, yaitu pengumpulan data yang sudah diketahui tentang informasi apa yang akan diperoleh. Misalnya untuk memeperoleh peningkatan hasil belajar. Jadi pengumpul data harus sudah nenyiapkan instrumen berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Pengumpul data dalam memperoleh data dari hasil wawancara menggunakan hand phone. Dokumentasi. Dokumentasi diperlukan untuk memperoleh data dengan memeriksa, mencatat, merekam atau memperoleh gambar dari yang diperiksa. Pengumpul data dalam memperoleh data agar dapat didokumentasikan menggunakan alat bantu hand phone dan kamera digital. Dokumentasi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah : Silabus yang digunakan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat, laporan tugas peserta didik. nilai hasil tes peserta didik / daftar nilai, hasil diskusi peserta didik
Siti Anny Faizun | 57
Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan datanya adalah: 1). Tes untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi belajar. Tes dikerjakan kepada siswa secara individu setelah mempelajari suatu materi, tes ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran melalui lembar kerja siswa dan tes akhir pembelajaran pada siklus I dan siklus II. 2). Lembar Observasi, untuk mengukur aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 3). Pedoman Wawancara untuk menambah informasi yang telah terkumpul. Wawancara dilakukan diantara guru dengan siswa diawal observasi dan akhir proses penelitian. Rambu-rambu wawancara dimaksud untuk mengetahui respon atau tanggapan siswa serta kesulitan siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran. Teknik Analisis Data Data penelitian dianalisis menggunakan model analisis interaktif, yaitu: Pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan secara terus menetrus dengan fokus pengamatan ditekankan pada : Kegiatan guru dalam menerapkan metode pembelajaran CTL dengan media LCD, pengaruh bagi peserta didik dan hasil nilai tes individu terhadap hasil belajar dalam penggunaan metode CTL dan media LCD. Selanjutnya adalah reduksi data dengan membuat tabel yang berisi penjawaban terhadap masalah yang diteliti tentang pelaksanaan metode pembelajaran CTL dengan media LCD. Setelah itu data disajikan dalam bentuk gambar, matrik dan skema dan dilanjut penarikan kesimpulan. Analisis data yang digunakan untuk menilai hasil tes peserta didik diukur menggunakan rumus: Keterangan: P = Tingkat keberhasilan n = Skor Perolehan N= Jumlah Soal. Tabel 1. Rentang Nilai Hasil belajar No Rentang Kategori 1 86-100 Berhasil 2 70-85 Cukup Berhasil 3 56-69 Kurang Berhasil 4 40-55 Tidak Berhasil Sumber : Arikunto (2006)
Keterangan : P = Nilai Persentase n = Jumlah nilai yang diperoleh peserta didik N : Jumlah peserta didik.
58 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA Siklus I Perencanaan, pada tahap perencanaan yang pertama pengenalan metode CTL dan media LCD, membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok, serta menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pelaksanaan Tindakan, merupakan pelaksanaan metode pembelajaran dengan metode CTL dan media LCD. Konstruktivisme, 2).Bertanya, 3).Menemukan, 4).Masyarakat belajar, 5).Pemodelan, 6).Refleksi, 7).Penilaian sebenarnya. Langkah pertama mengkonstruktivisme, guru menampilkan gambar yang terpotong-potong dari fenomena alam dan peserta didik diminta menggabungkan untuk mengkonstruksi pengetahuannya dan menyusun ide-idenya dalam menanggapi gambar yang ditampilkan dari LCD diiringi tanya jawab dengan guru dan teman sebangkunya. Guru memaparkan tentang beberapa factor penyebab perubahan lingkungan terhadapdaratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut), dengan memberi contoh model proses terjadinya erosi pada permukaan tanah. Dari gambar dan vedio yang ditampilkan dari LCD peserta didik dapat terpacu pengetahuannya belajar untuk menemukan sendiri dengan caranya sendiri tentang berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik. Dilanjutkan denga pemberian tugas kelompok agar dapat bekerja sma mengatasi permaslahan bersama kelompoknya dan dapat menyampaikan hasil kerjanya dengan presentasi menggunakan power point dari LCD, juga dapat menyimpulkan melalui LCD. Dengan pengalaman barunya itu akan sangat bermakna sebagai pengembagan kompetensinya dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-harinya. Pengamatan pada siklus I penggunaan metode CTL dan media LCD dalam menampilkan gambar dan memaparkan contoh- contoh model agak cepat sehingga ada peserta didik yang kurang bisa memahami, dalam pemberian pertanyaan sudah cukup dan dapat memberi kesempatan bertanya pada teman dan guru. perhatian guru pada peserta didik masih kurang, terbukti ada 4 peserta didik yang tidak ikut bekerja sama tetapi cerita dengan temannya. Hasil evaluasi belajar peserta didik sudah meningkat, dari rata-rata kelas saat pra siklus hanya mencapai 61. Pada siklus I sudah mencapai rata-rata 74. Tetapi masih diambang cukup dan masih belum memuaskan. Karena masih ada 7 peserta didik yang belum mencapai ketuntasan. Target yang diharapkan tuntas adalah 80% ketas. Tabel 2. Aalisis Data Kemampuan Peserta Didik dalam Pelaksanaan Metode CTL dan Media LCD Siklus I Penggunaan metode CTL dan media LCD Siklus I Aspek Sangat Mampu Mampu Kurang Mampu Tidak mampu Yang dinilai 86 - 100 70-85 56 - 69 40-55 Konstruksi 9 9 6 3 Inquiri 8 10 5 4 Tanya 8 11 4 4 Kelompok 11 8 4 4
Siti Anny Faizun | 59
Lanjutan Tabel 2. Model 9 8 Refleksi 7 7 Penilaian 9 8 Sumber : Hasil Penelitian (Diolah)
6 8 7
4 5 3
Tabel 3. Aalisis data tentang Pengaruh penggunaan metode CTL dan media LCD Siklus I Pengaruh Metode CTL dan Media LCD Siklus I Sangat Kurang Aspek Tampak Tampak tampak Yang dinilai 70-85 86-100 56-69 Keaktifan 12 7 4 Keberanian 8 9 5 Kerjasama 12 8 4 Pemunculan ide baru 7 9 6
Tidak tampak 40-55 4 5 3 5
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah) Berdasar tabel diatas terlihat bahwa peserta didik sudah mampu dalam mengkonstruksi, menemukan, bertanya, bekerja sama dalam kelompok, menampilkan contoh atau model, merefleksi, untuk mendapatkan nilai yang maksimal. Dari tabel tersebut 12 peserta didik sangat tampak keaktifannya, 12 peserta didik sangat tampak kerjasamanya 9 peserta didik sudah tampak keberaniannya. Pengaruh penggunaan metode CTL dan media LCD sudah tampak aktif. Ada 4 peserta didik yang kurang aktif, dan 6 peserta didik belum aktif. Dalam keberanian sudah tampak, ada 8 yang sangt tampak keberaniannya, 9 peserta didik tampak berani, 7 peserta didik belum tampak. Dalam bekerja sama sudah tampak 12 peserta didik. Tabel 4. Hasil Belajar Siklus I Siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jumlah Rata-rata
Nilai 84 87 65 63 67 76 84 76 65 76 67 73 70
No 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nilai 70 74 75 85 85 64 66 84 76 85 76 76 83 76
2008 74
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah)
60 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Tabel 5. Hasil Tes Individu Siklus I Evaluasi metode CTL dan media LCD Siklus I Jawaban Jawaban Cukup Aspek Lengkap Kurang Lengkap Yang dinilai Dan benar Lengkap 70-85 86-100 56-69 Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan 9 10 5 lingkungan fisik. Menjelaskan pengaruh factor penyebab perubahan lingkungan terhadapdaratan (angin, hujan, 11 9 4 cahaya matahari dan gelombang laut). Mendemonstrasikan proses terjadinya erosi pada permukaan 10 10 4 tanah Sumber : Hasil Penelitian (Diolah)
Tidak lengkap 40-55 3
3
3
Hasil belajar yang diperoleh peserta didik dari tes individu sudah mencapai ketuntasan yang cukup dengan nilai rata-rata kelas 74. Ada 1 peserta didik yang mendapat nilai pada rentang 86 sampai 100, pada rentang 70 sampai 85 ada 19 peserta didik, masih ada 7 peserta didik yang belum mencapai ketuntasan. Peningkatan hasil belajar dari pra siklus nilai rata-rata 61 naik 13 poin pada siklus I. Refleksi, dalam menampilkan gambar dan memaparkan contoh- contoh model tidak akan cepat agar peserta didik lebih memahami konsep yang dipelajari. Agak perlahan dan jelas sehingga peserta didik bisa memahami factor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut), serta proses terjadinya erosi pada permukaan tanah. Masih ada 8 peserta didik yang belum tuntas akan dilanjut pada siklus II Siklus II Perencanaan, menyusun rencana pembelajaran, metode CTL dan media LCD, fokus perbaikan pembelajaran, menyusun lembar observasi, menyusun lembar evaluasi. Pelaksanaan, siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Maret 2017. Ada dua kali pertemuan di setiap siklus. Pertemuan I untuk mengamati aktivitas kelompok tentang penggunaan metode CTL dan media LCD. Langkah awal guru menampilkan berbagai gambar tentang faktor penyebab perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. Peserta didik ditunjuk acak untuk maju menjelaskan dan mendemonstrasikan dengan power point. Aktivitas pembelajaran pada siklus kedua sangat aktif. Peserta didik berebut ingin maju mendiskripsikan gambar dari LCD. Kemampuan bertanya sudah tampak. Peserta didik sudah trampil
Siti Anny Faizun | 61
menyebutkan contoh-contoh pengaruh perubahan lingkungan. Dilanjut pada pemberian tugas kelompok. Guru membagi gambar pada tiap kelompok agar dipasangkan dan didiskripsikan secara urut fenomena alam. Setelah itu maju presentasi dengan power point. Suatu hal yang tidak mudah bagi yang belum trampil memindah gambar saja ada yang mengundang tawa. Tetapi mereka senang, bergairah dan termotivasi. Dengan caranya sendiri dapat menemukan solusi yang tepat. Sampai bel istirahat berbunyi masih ada yang ingin memasangkan faktor penyebab perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. Berulang-ulang mereka ulangi karena masih penasaran, sehingga konsep materi menjadi hafal dan faham. Pada pertemuan kedua untuk uji kompetensi dengan tes individu. Hasil tes individu sangat memuaskan. Pengamatan, hasil pengamatan pada siklus II partisipasi peserta didik dalam setiap kegiatan terlihat sangat aktif bahkan ada yang saling berebut. Ingin maju dan mendiskripsikan konsep penyebab perubahan lingkungan fisik dan factor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan. Mau bertanya jika ada kesulitan, dan berani untuk mengerjakan didepan walaupun belum bisa sehingga mengundang tawa. Pembelajaran menggairahkan, semua peserta didik saling memotivasi. Pengamatan pada guru sudah mempersiapkan rencana pembelajaran dengan baik, pemberian motivasi sudah cukup tapi masih ada beberapa kekurangan tidak menanyakan kepada siswa tentang kesulitan apa yang diperoleh dari materi yang diajarkan. Karena terbawa arus yang menyenangkan. Hasil ketuntasan maksimal. Di bawah ini hasil analisis siklus II. Tabel 6. Aalisis data Kemampuan peserta didik dalam pelaksanaan metode CTL dan media LCD Siklus II Penggunaan metode CTL dan media LCD Siklus II Sangat Kurang Tidak Aspek Mampu Mampu mampu mampu Yang dinilai 70-85 86-100 56-69 40-55 Konstruksi 12 13 2 Inquiri 12 15 1 tanya 10 17 kelompok 23 4 model 24 2 refleksi 11 14 2 Penilaian 14 13 Sumber : Hasil Penelitian (Diolah)
62 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Tabel 7. Analisis data tentang Pengaruh penggunaan metode CTL dan media LCD Siklus II Pengaruh metode CTL dan media LCD siklus II Sangat Kurang Tidak Aspek Tampak Tampak tampak tampak Yang dinilai 70-85 86-100 56-69 40-55 Keaktifan 14 11 2 Keberanian 10 14 3 Kerjasama 14 11 1 1 Pemunculan ide baru 11 9 4 3 Sumber : Hasil Penelitian (Diolah) Sedangkan Hasil Belajar Siklus II dapat dilihat pada table berikut : Tabel 8. Hasil Belajar Siklus II Siklus 2 No Nilai No Nilai 1 95 14 82 2 100 15 87 3 74 16 90 4 72 17 100 5 80 18 100 6 82 19 73 7 100 20 75 8 90 21 95 9 77 22 82 10 92 23 95 11 76 24 85 12 86 25 87 13 82 26 96 27 87 Jumlah 2318 Rata-rata
86
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah)
Siti Anny Faizun | 63
Tabel 9. Hasil Tes Individu Siklus II Evaluasi metode CTL dan media LCD Siklus I Jawaban Jawaban Lengkap Cukup Kurang Aspek Dan Lengkap Lengkap Yang dinilai benar 70-85 56-69 86-100 Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik. Menjelaskan pengaruh factor penyebab perubahan lingkungan terhadapdaratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut). Mendemonstrasikan proses terjadinya erosi pada permukaan tanah Sumber : Hasil Penelitian (Diolah)
Tidak lengkap 40-55
12
13
2
-
12
14
1
-
12
13
1
1
Berdasar data dari tabel hasil ketuntasan belajar pada pennggunaan metode CTL dan media LCD sudah maksimal. Sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran CTL yaitu: Konstruksi, inquiri, tanya, kelompok, model, refleksi, penilaian. Semua aktivitas berlangsung menggairahkan. Dari kerja kelompok dan tugas individu peserta didik sangat termotivasi dengan gambar-gambar menarik yang ada pada LCD. Mereka lebih asik saat ada animasi gambar gerak dan vedio fenomena alam. Refleksi, hasil refleksi pada aktivitas guru mulai perencanaan sudah dipersiapkan dengan sempurna, proses pembelajaran sudah maksimal, pada saat refleksi guru terbawa dalam suasana senang dengan peserta didiknya sehingga lupa tidak menanyakan pada peserta didiknya tentang kesulitan apa yang diperoleh dari materi yang diajarkan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasar hasil penelitian yang sudah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan metode pembelajaran CTL dengan media LCD dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang Pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV SD Negeri Kebonagung 3 Demak. Peningkatan dari 67% pada siklus I dan meningkat menjadi 93 % peningkatan sebesar 26%. 2. Pengaruh dari Penggunaan metode pembelajaran CTL dengan media LCD dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang Pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV SD Negeri Kebonagung 3 Demak. Peningkatan dari 63 % pada siklus I dan meningkat menjadi 89 % peningkatan sebesar 26%.
64 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
3. Hasil Evaluasi Penggunaan metode pembelajaran CTL dengan media LCD untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang Pengaruh perubahan lingkungan di kelas IV SD Negeri Kebonagung 3 Demak. Peningkatan dari siklus I ratarata nilai adalah 74 pada siklus II rata-rata nilai mencapai 86. Meningkat sebesar 12 point. Saran Berdasar temuan dari hasil penelitian, saran yang disampaikan: 1. Guru harus lebih kreatif dengan pemanfaatan tehnologi LCD dalam pembelajaran. Karena lebih murah, efektif, efisien, dapat dipakai berulang kali dan menarik. 2. Penggunaaan metode CTL dengan media LCD hendaknya guru kreatif menciptakan materi menarik dari power point. Peserta didik akan lebih termotivasi dengan gambar gerak dan warna menarik sehingga mempercepat pemahamannya. 3. Penggunaaan metode CTL dengan media LCD dapat diterapkan pada kelas rendah atau kelas tinggi di SD. Hendaknya guru membiasakan dengan penerapan metode CTL dengan media LCD. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2005), 57 Kunandar, 2011, Penelitian Tindakan Kelas, jakarta, Rajagrafindopersada. Mikarsa, Hera Lestari, dkk. 2007 . Pendidikan Anak di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Mulyani Sumantri, Nana Syaodih. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta, Universitas Terbuka. Muhammad Nur, Strategi-Strategi Belajar, (Surabaya, University Press, 2004), 9 Muhammad, Prima Retno Wikandari, Pendekatan-Pendekatan Konstruktivis dalam Pembelajaran, (Surabaya, University Press, 1999), 9 Suciati, Drs. Dkk, 2004, Belajar dan Pembelajaran 2, Jakarta, universitas Terbuka. Sumantri, Mulyani. 1999 . Setrategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti Proyek PGSD. Takari Enjah, 2008, Penelitian Tindakan Kelas , Bandung Genesindo. Wardani, I.G.A.K, 2008, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka. Wardani, I.G.A.K; Wihardit, K & Nasoetion, N. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka. Zainul, Asmawi, dan Maulana, Agus . 2005. Tes dan Assessment di SD. Jakarta : UT.