PENILAIAN TERHADAP PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK 4.0 STUDI KASUS PT. SWARNA NUSA SENTOSA DI BANGKA TENGAH
Kurniawan
Program Studi : Sistem Informasi di STMIK Atma Luhur Pangkalpinang
ABSTRACT PT. Swarna Nusa Sentosa a companies that locate at bangka middle, move in the field of estate effort, processing and plantation product marketing. during the time PT. Swarna Nusa Sentosa then does development in the information technology management, but the mentioned not yet thoroughly at comprehend to company, how does manner apply IT Governance good. Maturity level IT Governance in information system at PT. Swarna Nusa Sentosa by using Framework COBIT 4.0 with focus in domain PO (plan and organise), AI (acquire and implement), DS (delivery and support), and ME (monitor and evaluate). COBIT (control objective for information and related technology) version 4.0 be standard model IT Governance that gets acknowledgement widely and at publicize by ISACA (information sytem audit and control association).from data result that done by author is found that maturity level (maturity level) evaluation towards information system management exist in PT. Swarna Nusa Sentosa, present in level 3 (define), where in level this company has mechanism and good procedures and clear hit information technology investment customs and manners and communication and socialized well in all company management series. keyword : COBIT, IT Governance, Maturity Level, Plan and Organise, Acquire and Implement, Delivery and Support, Monitori and Evaluate. 1. Pendahuluan
perusahaan
1.1 Latar Belakang
dengan optimal.
Penggunaan
teknologi
pada
tersebut
Pemanfaatan
suatu
dapat
teknologi
berjalan
informasi
perusahaan tentunya akan membawa
dalam bisnis telah mengubah secara
banyak keuntungan bagi perusahaan itu
radikal
sendiri. Peningkatan peran teknologi
organisasi, dan sistem manajemen yang
informasi
lurus
digunakan
untuk
dengan investasi yang dikeluarkan yang
organisasi.
Pekerjaan
biasanya mengeluarkan banyak uang
pekerjaan yang mengandalkan otot ke
dalam jumlah besar. Untuk itulah
pekerjaan yang mengandalkan otak.
diperlukan adanya tata kelola teknologi
Tipe pekerjaan yang dominan dalam
informasi
zaman
harus
yang
berbanding
baik
pada
suatu
tipe
pekerjaan,
teknologi
mengelola berubah
suatu dari
informasi
juga
pekerja
yang
perusahaan dimulai dari perencanaan
berubah,
sampai
mengandalkan keterampilan ke pekerja
dengan
implementasi,
agar
dari
pekerja,
yang mengandalkan pengetahuan.
1
PT. Swarna Nusa Sentosa adalah Suatu
mencoba
perusahaan yang berlokasi di Bangka
dalam
bidang
beberapa
hal
dibawah ini :
Tengah, yang berada didesa Malik yang bergerak
membahas
1. Bagaimanakah
usaha
penerapan
tata
kelola teknologi informasi dengan
perkebunan, pengolahan dan pemasaran
menilai
pengelolaan
sistem
hasil perkebunan. Dimana tanaman
informasi yang ada dan berjalan di
kelapa sawit yang menghasilkan minyak
PT. Swarna Nusa Sentosa?
sawit dan inti sawit menjadi hasil utama
2. Mengukur sejauh mana PT. Swarna
dari PT. Swarna Nusa Sentosa. Proses
Nusa Sentosa sudah menerapkan
produksi kelapa sawit memiliki proses
tata
yang
dalam
sangat
pembibitan,
kompleks perawatan,
pengakutan,
mulai
dari
Sentosa
sudah
menerapkan
1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya yaitu :
cara untuk mencapai tujuan bisnis agar yang
dikeluar
sistem
ada di COBIT Framework 4.0.
teknologi informasi sebagai salah satu
investasi
pengelolaan
menggunakan maturity level yang
hingga
penjualan dan pemasaran. PT. Swarna Nusa
teknologi informasi
informasi, pengukuran ini dengan
pemanenan,
pengolahan
kelola
1. Studi
sebanding
kasus
Swarna
dilakukan
Nusa
di
Sentosa
PT.
dengan
dengan tujuan yang akan dicapai oleh
menggunakan COBIT Framework
perusahaan. Selama ini PT. Swarna
4.0
Nusa
Sentosa
pengembangan
terus dalam
teknologi
informasinya,
tersebut
belum
melakukan
2. Penelitian
ini
menggunakan
pengelolaan
kerangka kerja COBIT, dimana
namun
hal
COBIT secara keseluruhan terbagi
bahwa
menjadi 4 domain yaitu Plan &
menjamin
perusahaan sudah betul menerapkan tata
Organise
kelola teknologi informasi yang baik.
Implement
Atas
ingin
Support (DS), dan Monitori &
menilai penerapan tata kelola teknologi
Evaluate (ME). Dimana COBIT
informasi
sudah
secara keseluruhan memiliki 34
berjalan pada PT. Swarna Nusa Sentosa
kerangka kerja. Tetapi IT process
dengan
yang digunakan penulis, hanya 15
dasar
tersebut
yang
penulis
selama
ini
menggunakan
COBIT
Framework 4.0.
(PO), (AI),
Acquire Delivery
& &
IT process COBIT yang hanya berupa sampel saja, yaitu (P01,
1.2 Perumusan Masalah
PO3, PO5, PO9, PO10), (AI1, AI2, AI5, AI6), (DS1, DS4, DS5, DS10,
Setelah dikemukakan diatas tentang latar
belakang
permasalahan
mengenai
maka
penulis
topik
DS11), (ME1).
ingin
2
teknologi
1.4 Tujuan Penulisan
tanggung
Tujuan Penulisan adalah
informasi)
merupakan
jawab dewan direksi
dan
manajemen tingkat atas. Tata kelola
1. Mengetahui Penerapan tata kelola dalam
teknologi informasi merupakan bagian
pengelolaan sistem informasi yang
dari pengelolaan perusahaan dan terdiri
ada di PT. Swarna Nusa Sentosa
dari pimpinan, semua anggota susunan
2. Memberikan informasi kepada PT.
organisasi dan proses - proses yang
Swarna Nusa Sentosa mengenai
mempunyai maksud untuk memastikan
tingkat kematangan sesuai COBIT
bahwa teknologi informasi yang ada
Framework 4.0.
mendukung
dan
pencapaian
strategi
teknologi
informasi
3. Memberikan
arahan
yang
membantu dan
membangun kepada PT. Swarna
organisasi (ITGI, 2003, 10).
Nusa Sentosa agar dapat menjadi
Menurut ITGI, terdapat
bahan
pertimbangan
Swarna
Nusa
meningkatkan efisiensi.
bagi
Sentosa
dalam
efektifitas Sehingga
meminimalisir
PT.
mekanisme
yang
untuk
membantu
tujuan
beberapa
dapat
digunakan dalam
dan
mengimplementasikan tata kelola TI,
bisa
yaitu : 1. IT Infrastructure Library (ITIL);
resiko-resiko sistem
2. Control Objectives for Information
memberikan
and Related Technology (COBIT);
terhadap
pengelolaan
informasi
dapat
masukan kepada PT. Swarna Nusa
3. ISO 27001;
Sentosa dalam pengelolaan sistem
4. The
Information
informasi dan penerapan teknologi
Management
informasi
(ISM3);
sehingga
dalam
kedepannya
Security
Maturity
model
5. AS8015-2005.
lebih baik. Pemimpin perusahaan harus mampu mengambil keputusan
2.2 Fokus Area Tata Kelola Teknologi
dari hasil audit guna menjaga stabilitas perusahaan lebih maju
Informasi
diwaktu yang akan datang agar
Di dalam COBIT terdapat 5 area
mampu bersaing di era zaman
yang
modern ini.
teknologi
menjadi
fokus tata
informasi,
yaitu
kelola value
delivery, risk management, resource 2. Landasan Teori
management,
2.1 Tata Kelola Teknologi Informasi (IT
management, dan strategic alignment. Fokus area tersebut dapat dijelaskan
Governance) Menurut
IT
performance
Governance
kembali seperti di bawah ini:
Institute
1. Value Delivery
(ITGI), IT governance (tata kelola
3
Fokus dengan melaksanakan proses
Menurut
teknologi informasi agar supaya
teknologi
proses
menggambarkan
tersebut
dengan
manajemen
rencana,
mengelola
memastikan dapat
manfaat
teknologi
tata
kelola tersebut
kebutuhan
dalam
pihak
mengatur
dan
teknologi informasi
yang
memberikan
ada dalam perusahaan. Dan dengan
diharapkan,
melalui
yang
COBIT,
pihak
manajemen
mengoptimalkan penggunaan biaya
dapat mengorganisir dan mengelola
sehingga pada akhirnya teknologi
aktivitas aktivitas
informasi
dengan
dapat mencapai
hasil
yang
teknologi
berkaitan
informasi
perusahaan
Performance management
memberikan
Mengikuti
umunya terjadi dan dilakukan oleh
dan
mengawasi
pelaksanaan
daya,
pencapaian
sampai hasil
karena
proses
COBIT
– proses
yang
divisi teknologi informasi.
rencana,
pelaksanaan proyek, pemanfaaatan sumber
mereka
di
yang diinginkan.
jalannya
2.3 Control Objectives for Information and
dengan
Related Technology (COBIT
teknologi
itu
informasi.
pemilik
proses
bisnis
dan
manajer, temasuk juga auditor dan user diharapkan
3.
fokus
informasi
siklusnya, mulai dari menjalankan
informasi
2.
sesuai
ITGI,
Strategic alignment Memastikan
dapat
memanfaatkan
guideline ini dengan baik (Sanyoto, adanya
2007, 279). itu pemilik proses bisnis
hubungan perencanaan organisasi
dan manajer, temasuk juga auditor dan
dan
teknologi informasi dengan
user diharapkan dapat memanfaatkan
cara menetapkan, memelihara, serta
guideline ini dengan baik (Sanyoto,
menyesuaikan
2007, 279).
teknologi
operasional informasi
dengan
2.4 Kriteria Kerja COBIT
operasional organisasi.
Sumberdaya
Teknologi
Informasi
merupakan suatu elemen yang sangat disoroti COBIT, termasuk pemenuhan kebutuhan bisnis terhadap: efektivitas,
G
efisiensi,
a
kerahasiaan,
ketersediaan,
m
kepatuhan
kebijakan/aturan
b
informasi.
a
COBIT
dan
integritas, pada keakuratan
mengkategorikan
kebutuhan informasi sebagai berikut :
r 2.1 Fokus Area IT Governance
4
1. Efektivitas Untuk
memperoleh
informasi
2.5 Kerangka Kerja COBIT
yang relevan dan berhubungan dengan
proses
bisnis
Kerangka kerja COBIT merupakan
seperti
model tata kelola TI yang dapat
penyampaian informasi dengan
digunakan
benar, konsisten, dapat dipercaya
menentukan tujuan pengendalian dan
dan tepat waktu.
proses TI yang diperlukan agar dapat
2. Efisiensi
sebagai
acuan
dalam
mengelola TI yang ada di organisasi
Memfokuskan
pada
ketentuan
dengan
baik. Kerangka kerja COBIT
informasi melalui penggunaan
merupakan kumpulan best practice dan
sumber daya yang optimal.
bersifat
3. Kerahasiaan
dalam
umum.
Oleh
menerapkan
karena
kerangka
itu, kerja
Memfokuskan proteksi terhadap
COBIT
informasi
dari
kebutuhan dan proses TI yang ada
orang yang tidak memiliki hak
dalam organisasi. Pengelompokan ini
otorisasi.
sering disebut sebagai tanggung jawab
yang
penting
4. Integritas
harus Disesuaikan dengan
domain dalam struktur organisasi dan
Berhubungan dengan keakuratan
yang sejalan dengan siklus manajemen
dan
atau siklus hidup yang dapat diterapkan
kelengkapan
informasi
sebagai kebenaran yang sesuai
pada proses teknologi informasi.
dengan harapan dan nilai bisnis. 5. Ketersediaan Berhubungan
dengan
informasi
yang tersedia ketika diperlukan dalam proses bisnis sekarang dan yang akan datang. 6. Kepatuhan Sesuai menurut hukum, peraturan dan rencana perjanjian untuk
Gambar 2.3 Kubus COBIT
proses bisnis. 7. Keakuratan Informasi
Dalam
bentuk
gambar,
hubungan
Berhubungan dengan ketentuan
antara
kecocokan
untuk
Governance, Information, IT Resources,
mengoperasikan
4 Domains, dan 34 High-level Control
informasi
manajemen
entitas dan mengatur pelatihan keuangan
dan
Business
Objectives,
Objectives adalah sebagai berikut :
kelengkapan
laporan pertanggung jawaban.
5
IT
pengendalian. Untuk setiap 34 proses Teknologi Informasi, terdapat skala ukuran naik, berdasarkan pada level 0-5, yang digambarkan dari ”tidak ada (Non Existent)”
sampai
dengan
”dioptimalisasi
(Optimised)”
sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Model Umum Maturity Sumber: IT Governance Institute, COBIT 4.0 (2005, p63) Model Umum Maturity Level
Tidak ada (Non-Existent), kurang
0
lengkapnya
2.6 Maturity Models
setiap
proses
yang
dikenal. Organisasi belum mengenal adanya
Model maturity untuk pengendalian
isu
atau
masalah
yang
diarahkan.
terhadap proses teknologi informasi terdiri dari pengembangan suatu metode
Level
Inisialisasi (Initial), ada bukti bahwa
penyusunan agar suatu organisasi dapat
1
organisasi telah mengenal isu atau
menilai tingkatan posisinya dari non-
masalah
yang
existent ke optimised (dari 0 sampai 5).
diarahkan. Tetapi tidak ada proses standarisasi,
ada
dan
tetapi
perlu
sekurang-
kurangnya ada pendekatan khusus (adhoc) yang cenderung diterapkan pada individu atau dasar kasus demi kasus.
Pendekatan
keseluruhan
terhadap
manajemen
tidak
terorganisir. Gambar 2.4 Model Maturity Kerangka kerja COBIT menetapkan 34 proses
Teknologi
Informasi
dalam
Level
Dapat diulang (Repeatable), proses
2
telah berkembang pada tahap dimana prosedur yang sama diikuti oleh
lingkungan Teknologi Informasi. Untuk
orang
setiap proses terdapat satu pertanyaan
menjalankan tugas yang sama, tetapi
pengendalian tingkat tinggi dan antara 3
tidak ada pelatihan formal atau
sampai 30 tujuan pengendalian rinci.
prosedur
Pemilik proses harus dapat menetapkan
Tanggung jawab diserahkan kepada
tingkat
setiap
yang
melekat pada
tujuan
6
yang
berbeda
komunikasi
individu.
dalam
standar.
Kepercayaan
terhadap pengetahuan individu sangat
3. Desain Penelitian
tinggi sehingga seringkali terjadi
3.1 Tahapan Penelitian
kesalahan.
Level
Ditetapkan
3
telah
(Defined),
prosedur
distandarisasi
dan
didokumentasikan
serta
dikomunikasikan melalui pelatihan. tetapi
imlementasinya
masih
bergantung pada individu apakah mau mengikuti prosedur tersebut atau tidak.
Prosedur
sebagai
bentuk
dikembangkan formalisasi
dari
praktek yang ada. Level
Diatur
(Managed),
sudah
4
memungkinkan untuk memantau dan mengukur ketaatan pada prosedur sehingga
dapat
dengan
mudah
diambil tindakan apabila proses yang ada tidak berjalan secara efektif. Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
Perbaikan proses dilakukan secara tetap
dan
memberikan
praktek
3.2 Metode Penelitian
terbaik. Otomasi dan peralatan yang
Metode penelitian yang digunakan
digunakan terbatas.
oleh
Level
Dioptimalisasi (Optimised), proses
5
telah disaring pada tingkat praktek terbaik
berdasarkan
pada
mengotomatisasi
arus
menyediakan
alat
meningkatkan
kualitas
efektivitas,
membuat
Kualitatif.
sebagai dasar pembuatan keputusan. Pengumpulan datanya yang dilakukan oleh
organisasi lain. TI digunakan dalam terintegrasi
metode
Dimana metode deskriptif digunakan
hasil
pengukuran model maturity dengan
yang
menggunakan
penelitian deskriptif dan
perbaikan yang terus menerus dan
cara
penulis
penulis
dilakukan
dengan
menggunakan kuisioner.
untuk kerja,
3.3 Sampel Penelitian
untuk
Sampel adalah sebagian atau wakil
dan
populasi yang diteliti (Arikunto, 2002).
perusahaan
Penetapan
mudah untuk beradaptasi.
sampel
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah purpose
7
sampling. Metode purpose sampling ini
domain Plan and Organise (PO1, PO3,
merupakan teknik pengumpulan sampel
PO5,
dimana sampel diambil dengan maksud
Implement
dan tujuan tertentu
Delivery and Support (DS1, DS4, DS5,
PO9,
PO10), (AI1,
Acquire
AI2,
AI5,
and AI6),
DS10, DS11) dan Monitor and Evaluate
3.4 Metode Pengumpulan Data
(ME1).
Metode pengumpulan data merupakan
Perhitungan jawaban dalam kuisioner
salah satu aspek yang berperan dalam keberhasilan dalam
ini menggunakan skala ya dan tidak
suatu penelitian. Dalam penelitian ini
(skala Guttman), dari hasil kuisioner
metode
yang
tersebut akan dilakukan konversi nilai
observasi,
terhadap setiap jawaban dari responden.
kelancaran dan
pengumpulan
digunakan
data
kuesioner,
Konversi
wawancara, dan studi pustaka
ini
dilakukan
dengan
menggunakan nilai 0 untuk jawaban
3.5 Instrumentasi
tidak (T) dan nilai 1 untuk jawaban ya
Instrumentasi yang akan digunakan pada
(Y). Dari seluruh kuisioner yang telah
penelitian ini adalah media kuisioner
diisi oleh 5 responden, kemudian dientri
untuk
kedalam table Microsoft excel untuk
untuk
mengumpulkan
mendapatkan
data
data
tentang
selanjutnya dihitung tingkat kematangan
pengelolaan Sistem Informasi.
maturity level ditiap proses domain
3.6 Teknik Analisa Data
pada setiap responden.
Teknik analisa data yang digunakan adalah penelitian deskriptif dimana memberikan
gambaran
4.2 Hasil Evaluasi maturity level pada
mengenai
tiap-
tiap proses Teknologi
fenomena yang sesungguhnya terjadi
Informasi
dalam
dan menggunakan pendekatan kualitatif.
Teknologi Informasi di PT. Swarna
Berdasarkan
4.1 Hasil Perhitungan Maturity Level
hasil
perhitungan
mengenai tingkat kematangan (maturity
Dari kuisioner yang telah diberikan
level) yang telah dilakukan oleh penulis,
penulis kepada responden untuk diisi
sehingga dapat diperoleh hasil bahwa
dan dikembalikan lagi kepada penulis.
tingkat kematangan (maturity level)
Selanjutnya, data yang telah terkumpul,
yang ada di PT. Swarna Nusa Sentosa di
kemudian diolah untuk menghitung
Bangka Tengah saat ini berada pada
tingkat kematangan maturity level pada
rata-rata level 3 (Define), dikarenakan
PT. Swarna Nusa Sentosa serta untuk mengenai
Kelola
Nusa Sentosa.
4. Implementasi dan Pembahasan
menganalisa
Tata
perusahan
keadaan
sudah
memiliki
standar-
standar dan prosedur-prosedur yang
teknologi informasi dengan 15 proses
sudah disempurnakan dengan jelas,
kerangka kerja Cobit 4.0 yaitu pada
8
yang
mana
prosedur
data
terdokumentasi dan tersusun
sudah dengan
baik. Tabel 4.6 Rekapitulasi hasil perhitungan tingkat kematangan pada 15 proses Domain
Proses
Curre
Expect
nt
ed
Matur
Maturi
ity
ty
PO1
Define a Strategic IT Plan
2.189
3
Gambar 4.1 Current maturity level vs
PO3
Determine Technological
2.569
3
Expected maturity level 5. Kesimpulan dan Saran
Direction PO5
Manage the IT Investment
2.698
3
PO9
Assess Risks
2.565
3
PO10
Manage Projects
2.564
3
AI1
Identify Automated Solutions
2.611
3
AI2
Acquire and Maintain Application
2.631
3
5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT. Swarna Nusa Sentosa, dengan menggunakan
15
kerangka
kerja
COBIT 4.0, sehingga dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
Software
1. Pada kondisi saat ini, Penerapan
AI5
Install and Accredit Systems
2.450
3
tata kelola teknologi informasi yang
AI6
Manage Changes
2.798
3
ada di PT. Swarna Nusa Sentosa
DS1
Define and Manage Service Level
2.692
3
dengan menilai pengelolaan sitem
DS4
Ensure Continuous Service
2.733
3
DS5
Ensure System Security
2.542
3
DS10
Manage Problems
2.511
3
digunakan oleh perusahaan telah
DS11
Manage Data
2.620
3
distandarisasi
ME1
Monitor and Evaluate IT
2.494
3
didokumentasikan
informasinya
yang
ada,
sudah
diterapkan dengan cukup
baik.
Dimana
yang
prosedur-prosedur
dan dengan
baik.
Meskipun masih ada prosedurprosedur yang belum di standarisasi dengan baik dan pengolahan data mengenai tata kelola teknologi informasi yang dilakukan yang masih
perlu
perbaikan
dan
peningkatan lagi. Pada penilaian Tata Kelola Teknologi Informasi
9
COBIT 4.0 di PT. Swarna Nusa
menggunakan
Sentosa didukung oleh kuisioner
Selain itu, ada juga saran yang mungkin
sebagai tools untuk mengetahui
berguna bagi perusahaan, yaitu sebagai
tingkat kematangan (maturity level)
berikut :
pada tiap-tiap domain.
1. Manajemen
2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh
pengelolaan
COBIT
penulis,
teknologi
perlu
memberikan
bahwa
Framework.
untuk
pelatihan
dan
pendidikan tentang Tata Kelola
informasi
Teknologi
Informasi
pada
PT.
pada PT. Swarna Nusa Sentosa
Swarna Nusa Sentosa bagi staf
belum sesuai dengan visi dan misi
perusahaan yang berkompeten
perusahaan,
dikarenakan
2. Perlu dilakukan evaluasi terhadap
pengelolaan teknologi informasi di
Tata Kelola Teknologi Informasi di
PT. Swarna Nusa Sentosa belum
PT. Swarna Nusa Sentosa secara
sepenuhnya mendukung dan selaras
berkala (sekali dalam setahun)
dengan
strategis
perusahaan.
bisnis
Yang
dari
3. Perlu dilakukan pendidikan dan
mana
pelatihan secara berkala (sekali
pengelolaan Tata Kelola Teknologi
dalam
Informasi
yang
baik
akan
perusahaan
membantu
penyelarasan
antara
mengoperasikan
informasi
sistem yang ada.
bisnis
dan
teknologi
sebagai proses dan tujuan atas
setahun)
kepada
untuk
staf
membantu
dan
memahami
4. Manajemen perlu membentuk tim
pencapaian keuntungan persaingan
khusus,
melalui
melakukan evaluasi tata kelola
hubungan
bisnis
dan
teknologi informasi
merupakan
dibentuknya
5.2 Saran kesimpulan
diatas,
evaluasi
dianggap perlu dengan harapan dapat
informasi.
PT.
Swarna
awal
lembaga
bagi khusus
tata
kelola
teknologi
5. Perlu dilakukan koordinasi secara
berguna bagi pengelolaan teknologi pada
untuk
perusahaan yang melaksanakan dan
penulis
mencoba memberikan saran-saran yang
informasi
bertugas
teknologi informasi, diharapkan tim ini
Dari
yang
berkala
Nusa
(minimal
sekali
dalam
Sentosa, bahwa setiap perusahaan yang
setahun) antara pihak perusahaan
menggunakan
dengan penyedia layanan TI untuk
teknologi
informasi
sebaiknya memahami dan menggunkan
melakukan
IT
mengelola
menu yang terdapat dalam sistem
dalam
informasi perusahaan disesuaikan
Governance
teknologi
untuk
informasi
di
perusahaan, sebaiknya perusahaan juga
10
pemutahiran
menu-
dengan proses yang sedang berjalan
[Sarno, 2009]
Sarno, Riyanarto. (2009).
di PT. Swarna Nusa Sentosa.
Audit Sistem & Teknologi Informasi. ITS Press: Surabaya ISACA, The IT Governance
Daftar Pustaka
Institute, COBIT 4.1, USA, 2007. N Kaul,
[Anonim, 2007] Anonim. (2007). Definisi
Vijayendra.
IT
ofInformationTechnology
Governance.
Tersedia
Manual Audit;
http://en.wikipedia.org/wiki/IT Governance
available:http://saiindia.gov.in/english/home
(Tgl akses : 2 Juni 2013)
/Our_Process/Audit_Methology/Manuals/IT
[IT Governance, 2003] IT Governance
AM%20Vol_I.pdf ( Tgl akses: 8 Mei 2013)
Institute. (2003). Definisi IT Governance.
[Sarno, 2009]
www.itgi.org (Tgl akses : 5 juni 2013)
Sistem & Teknologi Informasi, ITS Press,
[IT Governance, 2000] IT Governance
Surabaya.
Institute. (2000). COBIT, IT Governance
[Saraswati, 2007] Saraswati ,Sri, dkk. 2007.
Institute. www.itgi.org
Rancangan
IT
Mendukung
Unjuk
[Nazir, 2005]
Nazir.
(2005).
Metode
Sarno, R. 2009, Audit
Governance Kerja
untuk Lembaga
Penelitian Kuantitatif dan Deskriptif. Bogor
Penelitian
: Ghalia Indonesia
http://jurnal.mti.cs.ui.ac.id. (Tgl akses 29
[O’brien, 2005] O’brien, A. (2005). Fungsi
Mei 2013)
dan
[Sanyoto, 2007] Sanyoto. (2007). Definisi
peran
penting
system
informasi.
Penerbit: Salemba. Jakarta [Probonegoro, 2003]
Pemerintah.Tersedia
dan pendekatan COBIT. Mitra wacana Probonegoro,
media.
Wishnu Aribowo. 2003. “Evaluasi Tata
[Spafford, 2004] Spafford, George. Control
Kelola
Framework
Teknologi
Informasi
dengan
Misconception.
Menggunakan 15 Kerangka Kerja COBIT
2004.http://itmanagement.earthweb.com/net
versi
sys/article.php/3439901.
4.0
:
Studi
Kasus
SDN
3
(Tgl
akses:
13
Pangkalpinang”. Jurnal Informatika dan
April 2013)
Komputer ATMA LUHUR. 02(2), 14-21
[Supriyanto, 2005] Supriyanto A. Pengantar
[Romney, 2006] Romney. (2006). Tujuan
Teknologi Informasi. Jakarta : Salemba
Audit Sistem Informasi. Ninth Edition,
Infotech. 2005.
Prentice Hall.
[Surendro,
[Ramadhanty, 2011]
Ramadhanty,
2009]
Implementasi
Tata
Surendro,
Kridanto.
Kelola
Teknologi
Dwiani. (2011). Penerapan Tata Kelola
Informasi. Bandung : Informatika. 2009.
Teknologi Informasi Dengan Menggunakan
[Weber, 1999]
Cobit
Sistem Informasi. New Jersey : Prentice
Framework
4.1.
Program
Studi
Magister Akuntansi Universitas Indonesia :
Hall, inc.
Tugas Akhir Tidak Diterbitkan.
11
Weber, Ron. (1999). Audit