Jurnal Neni Informatika, Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014 Purwati Vol. 14, No. 2, Desember 2014
AUDIT SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS IBI DARMAJAYA) Neni Purwati Fakultas Ilmu Komputer, Informatics & Business Institute Darmajaya Jl. Z.A Pagar Alam No 93, Bandar Lampung - Indonesia 35142 Telp. (0721) 787214 Fax. (0721)700261 e-mail :
[email protected] /
[email protected]
ABSTRACT Academic Information System Management that is not managed properly will result in low quality of service, low levels of customer satisfaction / student, so it can affect the level of stakeholder confidence in the institutions. The foregoing can be addressed by monitoring / evaluation periodically the implementation SIAKAD. With the monitoring of the implementation process SIAKAD expected to improve any shortcomings and weaknesses of the current system become better and in accordance with business objectives institutions. Methods used are the stages of auditing information systems, namely : Planning, Fieldwork, Reporting, Follow-up. Tool use is Framework COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) issued by ISACA (Information Systems Audit and Control Association). Based on the result of the calculation on any IT processes contained in the domain of Planning and Organization (PO) and Delivery and Support (DS) normally located at level 3 (defined process), so that the whole IT can achieve the level of desired doneness (expected maturity level) in level 4 (manage) then all procedures required in each process should be met. To achieve level 4 (manage) then each IT process must have a written standard procedures and communicated to all parties involved in the academic information system, that is to the managers and users of the system. Such procedures should be documented and updated periodically. From the results of the gap between the maturity level of IT governance is now at a level of maturity to be achieved, it is known in the domain PO and DS priority repairs done at the PO7 (managing IT human resources). Keywords: Audit, Information Systems, COBIT 4.1 ABSTRAK Pengelolaan Sistem Informasi Akademik yang tidak terkelola dengan baik akan berdampak pada rendahnya kualitas layanan, rendahnya tingkat kepuasan pelanggan/mahasiswa, sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan stakeholder terhadap institusi. Hal tersebut di atas dapat diatasi dengan pemantauan/evaluasi secara periodik terhadap pelaksanaan SIAKAD. Dengan adanya pemantauan terhadap proses pelaksanaan SIAKAD 134
Informatics & Business Institute Darmajaya
133
Informatics and Business Institute Darmajaya
JurnalVol.14, Informatika, 14,Desember No. 2, Desember Jurnal Informatika, No. 2,Vol. Bulan 2014 2014
Neni Purwati Neni Purwati
diharapkan dapat memperbaiki segala kekurangan dan kelemahan sistem yang sedang berjalan menjadi lebih baik lagi dan sesuai dengan tujuan bisnis institusi. Metode Penelitian yang digunakan adalah tahapan mengaudit sistem informasi yaitu : Perencanaan (Planning), Pemeriksaan Lapangan (Fieldwork), Pelaporan (Reporting), Tindak Lanjut (Follow Up). Tool yang digunakan adalah Framework COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) yang dikeluarkan oleh ISACA (Information System Audit and Control Association). Berdasarkan Hasil perhitungan pada setiap proses TI yang terdapat dalam domain Planning and Organization (PO) dan Delivery and Support (DS) pada umumnya berada di level 3 (defined process), agar seluruh TI dapat mencapai tingkat kematangan yang diinginkan (expected maturity level) di level 4 (manage) maka semua prosedur yang disyaratkan di tiap proses harus dipenuhi. Untuk mencapai level 4 (manage) maka setiap proses TI harus memiliki prosedur baku dan tertulis yang disosialisasikan ke semua pihak yang terlibat dalam sistem informasi akademik, yaitu kepada pengelola dan pengguna sistem. Prosedur tersebut harus didokumentasikan dan di-update secara berkala. Dari hasil gap antar tingkat kematangan tata kelola TI saat ini dengan tingkat kematangan yang ingin dicapai, diketahui pada domain PO dan DS prioritas perbaikan dilakukan pada PO7 (mengelola sumber daya manusia TI). Kata Kunci : Audit, Sistem Informasi, COBIT 4.1 1.
PENDAHULUAN
pengisian KRS, pengelolaan administrasi
IBI Darmajaya merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan menggunakan
teknologi
informasi,
sehingga dibutuhkan penggunaan TI yang mendukung guna mencapai rencana dan strategi bisnis IBI Darmajaya. Sebagai
perguruan
tinggi
yang
memberikan jasa pendidikan, maka sistem informasi akademik (SIAKAD) memiliki fungsi yang cukup penting dan merupakan salah satu pendukung dari pencapaian sasaran tersebut. SIAKAD merupakan sebuah sistem yang dikembangkan untuk mendukung manajemen terhadap jalannya suatu proses administrasi dan operasional. SIAKAD IBI Darmajaya terdiri dari registrasi mahasiswa baru, penjadwalan,
Informatics & Business Institute Darmajaya
Informatics and Business Institute Darmajaya
perkuliahan, nilai mahasiswa, presensi mahasiswa dan dosen mengajar, dan lain sebagainya. Pengelolaan
Sistem
Informasi
Akademik yang tidak terkelola dengan baik akan berdampak pada rendahnya kualitas
layanan,
rendahnya
tingkat
kepuasan pelanggan/mahasiswa, sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan stakeholder terhadap institusi. Dengan demikian
sangat
diperlukan
untuk
memantau pelaksanaan SIAKAD yang sedang berjalan untuk memastikan bahwa pelaksanaan tersebut telah mendukung tujuan bisnis institusi. Hal tersebut di atas dapat diatasi dengan pemantauan/evaluasi secara periodik
terhadap pelaksanaan
SIAKAD. Salah satu tool yang dapat 134
135
Jurnal Neni Informatika, Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014 Purwati Vol. 14, No. 2, Desember 2014
digunakan adalah Framework COBIT.
pengelolaan administrasi perkuliahan, nilai
Dengan adanya pemantauan terhadap
mahasiswa, presensi mahasiswa dan dosen
proses pelaksanaan SIAKAD diharapkan
mengajar, dan lain sebagainya.
dapat memperbaiki segala kekurangan dan kelemahan sistem yang sedang berjalan
1.2
menjadi lebih baik lagi dan sesuai dengan
Area Fokus Tata Teknologi Informasi Information
Menurut
tujuan bisnis institusi.
Governance 1.1
Tata Kelola TI dan Sistem Informasi Akademik
terdapat
Sebelum membahas tentang tata kelola TI akan dikemukan terlebih dulu tentang definisinya. Definisi/pengertian tentang tata kelola TI yang diambil dari IT Institute
adalah
sebagai
berikut (IT Governance Institute, 2007) : “Tata kelola TI didefinisikan sebagai tanggungjawab
eksekutif
dan
dewan
direktur yang terdiri atas kepemimpinan
mendukung
dan
sumber
memperluas
menyediakan informasi
bagi
136
penjadwalan,
pengisian
manajemen
Setiap
area
pengaturan
ini yang
for
Information
and
Technologi). Hubungan kelima area ini dapat
di
jelaskan
dari
area
fokus
pengelolaan TI adalah sebagai berikut : 1.
Strategic Alignment Area ini fokus untuk memastikan adanya keterkaitan antara bisnis dengan
perencanaan
Mendefinisikan,
TI.
memelihara
dan
memvalidasi nilai penggunaan TI dalam perusahaan. Menyelaraskan
untuk kegiatan
akademik terdiri dari registrasi mahasiswa baru,
TI.
standar
Objectives
penggunaan TI dengan operasional
Akademik
digunakan
daya
dan
diuraikan dalam panduan COBIT (Control
secara
(SIAKAD) IBI Darmajaya adalah sistem yang
kinerja
mempunyai
1.1.2 Sistem Informasi Akademik
informasi
5(lima) area penting yang
pengukuran
perusahaan
Informasi
2005),
penyampaian nilai TI, manajemen resiko,
obyektif dalam strategi organisasi”.
Sistem
(ITGI,
keselarasan strategi bisnis dan strategi TI,
struktur organisasi serta proses-proses yang memastikan TI
Technologi
menjadi fokus dalam tata kelola TI yaitu
1.1.1 Pengertian Tata Kelola Teknologi Informasi
Governance
Institute
Kelola
KRS,
Informatics & Business Institute Darmajaya
perusahaan. 2.
Value Delivery Area ini fokus pada penerapan TI yang tambah
harus
memberikan
sejalan
dengan
nilai strategi 135
Informatics and Business Institute Darmajaya
JurnalVol.14, Informatika, 14,Desember No. 2, Desember Jurnal Informatika, No. 2,Vol. Bulan 2014 2014
Neni Purwati Neni Purwati
b. Accuracy (Ketepatan)
bisnis perusahaan. 3.
4.
5.
Resource Management
Menitikberatkan
Area ini fokus pada optimalisasi
penggunaan / pengolahan data yang
manajemen
terdapat dalam system informasi
sumber
daya
TI,
pada
ketepatan
aplikasi, informasi, infrastruktur dan
c. Correctness (Kebenaran)
sumber daya manusia, dimana kunci
Menitikberatkan
utamanya adalah knowledge dan
data yang terdapat
infrastruktur.
informasi yang digunakan.
Risk Management
pada
kebenaran
dalam system
d. Pengamanan Aset
Area ini fokus pada memahami
Aset teknologi informasi mencakup
resiko-resiko yang akan dihadapi
perangkat keras, perangkat lunak,
oleh perusahaan dalam penerapan
fasilitas
TI,
personil, file data, dokumentasi
sehingga
dapat
mengatasi
teknologi
dampak yang ditimbulkan olehnya.
sistem,
Performance Measurement
Pengamanan aset yang dimaksudkan
Area ini fokus pada memonitor
adalah
penerapan
informasi
strategi,
kelengkapan
dan
informasi,
perangkat
sejauh
mana
dapat
lain.
teknologi memberikan
proyek, penggunaan sumber daya,
jaminan kerahasian dan ketersedian
dan layanan lainnya, agar sesuai
layanan informasi .
dengan tujuan dari perusahaan.
e. Integritas Data Integritas data merupakan konsep
1.3
Tujuan Audit
dasar
Apabila dilihat dari definisi-definisi
Integritas data berarti data memiliki
audit
sistem
di atas maka dapat disimpulkan bahwa
atribut
tujuan audit sistem informasi adalah untuk
dipercaya,
menilai
ketelitian. Integritas data tidak dapat
informasi
apakah telah
pengendalian dapat
sistem
memberikan
lepas
kelengkapan,
informasi. baik
kemurnian,
dari
pengorbanan
biaya.
Apabila
faktor berikut :
menjaga integritas data. Keputusan
a. Time (waktu)
maupun langkah-langkah penting di pada
waktu
penyimpanan/pencarian data yang
tidak
dan
keyakinan yang memadai atas beberapa
Menitikberatkan
organisasi
dan
dapat
organisasi salah sasaran karena tidak didukung data yang benar.
ada dalam sistem informasi Informatics & Business Institute Darmajaya
Informatics and Business Institute Darmajaya
136
137
Jurnal Neni Informatika, Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014 Purwati Vol. 14, No. 2, Desember 2014
i. Compliance
f. Efektifitas Sistem informasi dikatakan efektif
Menitikberatkan pada kesesuaian
apabila
data informasi yang terdapat pada
sistem
mencapai
tersebut
dapat
tujuannya.
sistem informasi yang ada.
Untuk
menilainya, diperlukan upaya untuk
j. Reliabilty
penguna
Menitikberatkan pada kemampuan /
sistem tersebut. Selanjutnya untuk
ketangguhan sistem informasi dalam
menilai apakah sistem menghasilkan
pengelolaan data / informasi.
mengetahui
laporan
kebutuhan
atau
bermanfaat
informasi user,
bagi
yang seorang
auditor perlu untuk mengetahui karakteristik user berikut proses pengambilan keputusannya. sistem
pemrosesan
sebagai
informasi
fasilitas dikatakan
efisien jika ia menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk menghasilkan dibutuhkan. sistem
output
yang
Pada
kenyataannya,
informasi
menggunakan
berbagai sumber daya seperti mesin dan
segala
perlengkapannya,
perangkat lunak, sarana komunikasi, dan
tenaga
kerja
yang
mengoperasikan sistem tersebut. h. Availability Menitikberat pada ketersediaan data / informasi yang dibutuhkan dalam system informasi
Tahapan Audit Terdapat
beberapa
fase/tahapan
proses audit sistem informasi. Banyak pendapat pakar mengenai fase proses audit
g. Efisiensi Suatu
1.4
tersebut
Galegos Cs.
diantaranya Audit
pendapat
and Control
of
Information Systems yaitu : 1. Perencanaan (Planning) Tahapan perencanaan, sebagai suatu pendahuluan,
mutlak
perlu
dilakukan agar auditor mengenal benar objek yang akan diperiksa. Selain itu auditor dapat memastikan bahwa qualified resources sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang
berpengalaman
dan
referensi
praktik-praktik
(best
practices).
juga terbaik
Tahapan
perencanaan ini akan menghasilkan suatu program audit yang didesain sedemikian pelaksanaannya
rupa, akan
sehingga berjalan
efektif dan efisien, dan dilakukan oleh orang-orang yang kompeten,
138
Informatics & Business Institute Darmajaya
137
Informatics and Business Institute Darmajaya
JurnalVol.14, Informatika, 14,Desember No. 2, Desember Jurnal Informatika, No. 2,Vol. Bulan 2014 2014
Neni Purwati Neni Purwati
serta
dapat
diselesaikan
dalam
sekumpulan dokumentasi best practices untuk
waktu sesuai yang disepakati.
IT
Governance
membantu
2. Pemeriksaan Lapangan (Fieldwork)
auditor,
yang
dapat
manajemen,
dan
Dalam pelaksanaannya, auditor TI
pengguna (user) untuk menjembatani gap
mengumpulkan
antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol
bukti-bukti
yang
memadai melalui berbagai teknik
dan
termasuk
berorientasi
survei,
interview,
permasalahan
teknis.
pada
COBIT bagaimana
observasi dan review dokumentasi
menghubungkan tujuan bisnis dengan
(termasuk review source-code bila
tujuan
diperlukan)
maturity
3. Pelaporan (Reporting)
TI,
menyediakan model
pencapaiannya,
metric
untuk dan
dan
mengukur
mengidentifikasi
Persiapan (preparation). Pada tahap
tanggung jawab terkait bisnis dan pemilik
persiapan,
proses TI. Penilaian capability process
auditor
mulai
berdasarkan
maturity
model
merupakan
bagian
penting
temuan tersebut menjadi sebuah
implementasi
IT
laporan
mengidentifikasi proses kritis TI dan
mengembangkan audit,
temuan-temuan
menggabungkan yang
temuan-
logis,
serta
Governance
COBIT dari setelah
maturity
model
menyiapkan bukti-bukti pendukung
pengendaliannya,
dan dokumentasi yang diperlukan
memungkinkan gap teridentifikasi dan
tindak lanjut.
ditujukan
4. Tindak Lanjut (Follow Up)
pada
manajemen.
Dengan
mengetahui gap tersebut maka selanjutnya
Setelah melaporkan temuan dan
rencana kerja dapat dikembangkan untuk
membuat
audit,
membawa proses ini sampai dengan
Auditor IT mengevaluasi berbagai
sasaran capability level yang diharapkan.
informasi
Dengan demikian, COBIT mendukung
rekomendasi yang
relevan
dan
memastikan tindak lanjut temuan
pengelolaan
TI
dengan
menyediakan
telah dilaksanakan oleh manajemen
kerangka untuk memastikan bahwa :
tepat pada waktunya.
1.
TI berjalan sesuai dengan tujuan bisnis
1.5
COBIT COBIT
2. (Control
Objective
for
Information and Related Technology) menurut IT Governance Institute adalah Informatics & Business Institute Darmajaya
Informatics and Business Institute Darmajaya
TI
memungkinkan
bisnis
dan
memakismalkan keuntungan 3.
Sumber daya TI digunakan secara bertanggung jawab 138
139
Jurnal Neni Informatika, Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014 Purwati Vol. 14, No. 2, Desember 2014
4.
Resiko TI dikelola dengan tepat.
COBIT terdiri dari 34 control objective (tujuan pengendalian) yang tercermin dalam 4 domain antara lain : 1.
Planning and Organisation (PO)
2.
Acquitition
and
Implementation
(AI) 3.
Deliver and Support (DS)
4.
Monitoring and Evaluation (ME)
1.5.1 Struktur COBIT Struktur COBIT terdiri dari Excetive Summary,
yang
perangkat
implementasi,
didukung
dengan kemudian
framework yang dijabarkan menjadi 3 bagian yaitu Management Guidelines, Audit
Guidelines,
Detailed
Objectives.
Untuk
Guidelines
terdapat
pengukuran
yaitu
Control
Success
Indicators,
dan
Management 4
indikator
Maturity Faktor, Key
Control
Models,
Key
Goal
Performance
Indicators. Sedangkan Detailed Control
Gambar 2.1 Struktur COBIT (COBIT Audit Guideline, 2000) 1.5.2 Kerangka Kerja COBIT Keseluruhan kerangka kerja COBIT dapat dilihat pada gambar, COBIT Proses model dari empat domain mengandung 34 proses
generik,
yang
mengelola
IT
Resources untuk memberikan informasi pada bisnis sesuai dengan kebutuhan bisnis dan tata kelola. Keempat Domain tersebut dapat pula digambarkan
dalam
bentuk
gambar
dibawah ini yang juga terdapat 34 High level objectives dan 6 Publikasi.
Objectives dijabarkan dalam beberapa Control Practice. Struktur
COBIT
dapat
dilihat
pada
gambar :
Gambar 2.2. Overal COBIT Framework (ITGI,2007)
140
Informatics & Business Institute Darmajaya
139
Informatics and Business Institute Darmajaya
JurnalVol.14, Informatika, 14,Desember No. 2, Desember Jurnal Informatika, No. 2,Vol. Bulan 2014 2014
Neni Purwati Neni Purwati
1.5.3 Maturity Model
(AC)
Maturity model dimaksudkan untuk
2.
Policies, Standards and Procedures (PSP)
mengetahui keberadaan persoalan yang ada dan bagaimana menentukan prioritas
3.
Tools and Automation (TA)
peningkatan. Tingkat maturity dirancang
4.
Skills and Expertise (SE)
sebagai
5.
Responsibility and Accountability
profile
proses
TI,
sehingga
(RA)
organisasi akan dapat mengenali sebagai deskripsi kemungkinan keadaan sekarang dan
yang akan
datang.
6.
Goal
Setting
and
Measurement
(GSM)
Penggunaan
maturity model yang dikembangkan untuk
Model pengukuran maturity
setiap
berdasarkan COBIT terdiri dari :
34
proses
memungkinkan
TI
dari
COBIT,
manajemen
dapat
1.
dibuat
Critical Success Factors (CSF).
mengidentifikasi :
CSF adalah merupakan kumpulan
a.
Kinerja aktual dari perusahaan di
hal-hal
mana posisi perusahaan saat ini
aktifitas-aktifitas
b. c.
Status
industri
saat
ini
dilakukan
harus
ada
yang
untuk
atau harus
memastikan
perbandingan
keberhasilan setiap proses untuk
Target perbaikan bagi perusahaan
mencapai tujuannya.
ke mana perusahaan ingin dibawa d.
yang
Jalur
pertumbuhan
2.
yang
Key Goal Indicators (KGI). KGI adalah
ukuran
yang digunakan
diperlukan antara “as-is” dan “to
untuk
menunjukkan pencapaian
be”.
tujuan dari kendali yang diterapkan
Maturity level model ini dapat digunakan
pada setiap proses TI. Menentukan
untuk menganalisa kematangan tata kelola
ukuran
teknologi informasi suatu organisasi. Bila
manajemen setelah fakta apakah
optimalisasi
dilakukan
proses
proses TI telah mencapai kebutuhan
pengelolaan
sumber
teknologi
bisnisnya, biasanya digambarkan
dalam daya
informasinya, maka akan semakin tinggi juga tingkat kematangan yang diperoleh.
-
Awareness
and
Communication
Informatics & Business Institute Darmajaya
Informatics and Business Institute Darmajaya
Ketersediaan informasi diperlukan untuk mendukung kebutuhan bisnis
-
atribut-atribut sebagai berikut : 1.
mengarahkan
atas kriteria informasi :
Selain keenam tingkat tersebut, tingkat kedewasaan atau kematangan disusun oleh
yang
Ketiadaan
atau
kekurangan
integritas dan resiko kerahasiaan -
Efisiensi biaya dan operasi 140
141
Jurnal Neni Informatika, Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014 Purwati Vol. 14, No. 2, Desember 2014
-
Konfirmasi reliabilitas
dapat tercapai. Gabungan dari Faktor
-
Efektivitas dan pemenuhan
Sukses Kritis (CSF), Indikator Tujuan
3.
Key Performance Indicators (KPI).
(KGI)
KPI
dalam sebuah proses akan membentuk
merupakan
digunakan
untuk
ukuran
yang
menunjukkan
dan Indikator Kinerja (KPI)
proses tersebut.
kinerja setiap proses TI. Menetapkan ukuran
untuk
menentukan
bagaimana proses TI dilaksanakan
-
1.6.1 Menentukan Jumlah Responden/ Sampel
tujuan tersebut tercapai.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristikyang
dimiliki
oleh
berikut :
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
CSF, untuk mendapatkan proses
peneliti tidak mungkin mempelajari semua
dalam pengendalian
yang ada pada populasi, maka peneliti
KGI, untuk memantau pencapaian
menggunakan sampel yang diambil dari
tujuan proses
populasi itu. Untuk itu sampel yang
KPI,
untuk
memantau
kinerja
diambil dari populasi harus betul-betul
dalam setiap proses.
representatif (mewakili).
Identifikasi CSF untuk setiap
Sampel minimal
proses dilakukan melalui pemilihan CSF generic
dari
setiap
membandingkannya
proses
dengan
dan
2 .N .P.Q Rumus : s 2 d ( N 1) 2 .P.Q
tingkat
Keterangan : λ2 dengan dk = 1, taraf
kematangan 4 pada model maturity
kesalahan bias 1%, 5%,
COBIT, sehingga akan diperoleh CSF
10%
yang tepat untuk mendukung setiap
P = Q = 0,5
proses
d = 0,05
berada di tingkat kematangan
ideal
yang
diharapkan.
CSF
tersebut
kriteria
Selanjutnya
s = jumlah sampel
kemudian digunakan
sebagai acuan untuk pengukuran
menentukan
1.6.2 Menentukan sampel yang terpilih
kinerja (KGI dan
dari jumlah sampel terpilih
KPI) bagi setiap proses berjalan secara terkendali
sehingga
memberikan
jaminan bahwa tujuan pada setiap proses
142
Teknik Pengolahan Data
dengan baik yang memungkinkan Secara singkat dapat diuraikan sebagai -
1.6
Informatics & Business Institute Darmajaya
Pada
penelitian
ini
diperlukan
pengambilan data melalui kuisioner yang akan
disebarkan
dan
memerlukan 141
Informatics and Business Institute Darmajaya
JurnalVol.14, Informatika, 14,Desember No. 2, Desember Jurnal Informatika, No. 2,Vol. Bulan 2014 2014
Neni Purwati Neni Purwati
responden yang akan diminta mengisi
Metode Penarikan Sampel
kuisioner tersebut sesuai pertanyaan yang akan diajukan terkait kasus yang diteliti berdasarkan standar COBIT versi 4.1. yang
bertujuan
untuk
Sampel Probabilitas (Probability Sampling)
mendapatkan
Sampel Nonprobabilitas (Nonprobability Sampling)
informasi secara tertulis dari responden mengenai tata kelola yang ada di IBI 1. Penarikan Sampel Acak sederhana (Simple Random Sampling) 2. Penarikan Sampel Acak terstruktur (Stratified random Sampling) 3. Penarikan Sampel Cluster (Cluster Sampling)
Darmajaya. Sebuah sampel dibutuhkan dalam
penelitian
dikarenakan
tidak
mungkin memeriksa semua populasi untuk diteliti karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya. Metode
pengambilan
sampel
1. Penarikan Sampel Sistematis (Systematic Sampling) 2. Penarikan Sampel Kuota (Kuota Sampling) 3. Penarikan Sampel Purposive (Purposive Sampling)
dapat
dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu
Gambar 2.3. Metode Penarikan Sampel
(Probability
Dari jumlah sampel terpilih ditentukan
Sampling) dan sampel non Propabilitas
sampel terpilih dengan menggunakan
(nonprobability
metode
sampel
probabilitas
Sampling),
penarikan sampel suatu
metode
Metode
probabilitas adalah yang
memberikan
Probabilitas
dengan
teknik
Penarikan Sampel secara Cluster (Cluster Sampling).
(Suharyadi,
Suyanto
SK,
terhadap
anggota
2011).
menjadi
sampel.
Penarikan Cluster adalah teknik memilih
Sedangkan metode penarikan sampel non
sampel dari kelompok-kelompok unit-unit
probabilitas yaitu tidak setiap anggota
yang kecil (clister) dari sebuah populasi
populasi memiliki probabilitas yang sama.
yang relative besar dan tersebar luas.
Secara skematis metode pengambilan
Anggota dalam setiap kluster bersifat
sampel dapat digambarkan sebagai berikut
tidak homogeny berbeda dengan anggota
:
dalam penarikan terstruktur. Anggota
kesempatan populasi
sama untuk
kluster mirip dengan anggota populasi namun dalam jumlah yang lebih kecil. Teknik
sampling
daerah
ini
sering
digunakan melalui dua tahap yaitu : 1.
Menentukan sampel Jurusan dari populasi
Informatics & Business Institute Darmajaya
Informatics and Business Institute Darmajaya
142
143
Jurnal Neni Informatika, Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014 Purwati Vol. 14, No. 2, Desember 2014
2.
Menentukan mahasiswa yang ada
mengacu pada COBIT versi 4.1 (ITGI
pada jurusan tersebut secara
2007),
sampling .
digunakan adalah proses PO2, PO7, PO8
Setelah sampel di
cluster dilakukan
pemilihan
teknik
dengan
dengan
domain
yang
akan
dan DS10, DS11.
sampling
purposive dengan pertimbangan sampel
1.6.5 Indikator Kuisioner Sesuai metode COBIT pada proses
sumber datanya hanya pada mahasiswa PO2,
yang pintar saja (IPK minimal 3,00).
PO7,
PO8
dan DS10,
DS11
memiliki aktivitas sebagai indikator yang 1.6.3 Teknik Analisa Data Statistik Kegiatan
dalam
analisis
akan diterapkan dalam kuisioner sebagai data
statistik adalah mengelompokkan data
berikut : PO
2
Mendefinisikan
berdasarkan variable dan jenis responden.
Informasi (Define the Information
Mentabulasi data berdasarkan variable
Architecture)
dari seluruh responden, menyajikan data
PO2.1. Informasi Arsitektur Model
tiap variable yang diteliti, melakukan
PO2.2. Peraturan
Kamus
perhitungan untuk menguji keakuratan
Perusahaan
dan kebenaran data.
Perintah
Penelitian ini menggunakan teknik
Data
dan
PO2.3. Pengelolaan
analisis data secara kuantitatif serta
Data Skema
Klasifikasi Data
menggunakan teknik statistik deskriptif
dengan hasil penyajian berupa tabel dan
PO 7 Mengelola Sumber Daya Manusia
PO2.4.
ukuran rata-rata kuisioner.
Skala
yang
digunakan
Tingkat Keamanan
(Manage Human Resources)
1.6.4 Instrumentasi dalam
PO7.2. Personil Kualifikasi
PO7.3. Peran dan Tanggung Jawab
PO7.7. Evaluasi
penelitian ini adalah dengan mengacu skala pada maturity model yaitu skala 1 – 5 berupa jawaban sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S) dan setuju sekali (SS). Penelitian yang akan dilakukan menggunakan instrument kuisioner yang
144
Arsitektur
Informatics & Business Institute Darmajaya
Kinerja
Kerja
Karyawan PO
8
Mengelola
Kualitas
(Manage
Quality)
PO8.1. Sistem manajemen Mutu
PO8.2. Standar
IT
dan
Praktik
Kualitas
143
Informatics and Business Institute Darmajaya
JurnalVol.14, Informatika, 14,Desember No. 2, Desember Jurnal Informatika, No. 2,Vol. Bulan 2014 2014
Neni Purwati Neni Purwati
PO8.3. Pengembangan dan akuisisi
sumber daya yang tersedia pada umumnya sudah menggunakan TI yang ada serta
standar
PO8.4. Fokus pada pelanggan
dapat mengolah data yang dibutuhkan
PO8.5. Kegiatan yang berkelanjutan
sehingga
PO8.6. Pengukuran
berguna bagi setiap pengguna. Sumber daya
kualitas,
1.
DS 10 Mengelola Permasalahan DS 10.1 Permintaan
layanan
informasi layanan akademik dapat
DS 10.2 Kecenderungan pengawasan
digunakan oleh seluruh bagian yang terkait dalam organisasi diolah
DS 11.1 Kebijakan dan prosedur yang
secara
maksimal karena
belum terdapat suatu manajemen
pada
formal yang mengatur bagaimana
DS 11.2 Pertukaran dan pengelolaan
tersebut. Hal ini terkait dengan
yang
didasarkan
sebaiknya
kebutuhan bisnis.
DS 11.3 Peralatan
dan
terpakai DS 11.4 Data yang mendukung dan restorasi yang teruji 1.7 Deskripsi
Sistem
Akademik Manajemen menyadari
IBI
DARMAJAYA
penggunaan
teknologi
informasi mendukung jalannya proses bisnis organisasi maupun meningkatkan informasi yang digunakan. Pemantapan sistem tata kelola dan Informatics & Business Institute Darmajaya
Informatics and Business Institute Darmajaya
basis
data
sehingga terdapat redudansi data. 2.
Infrastruktur. Infrastruktur meliputi fasilitas maupun ada
pada
pendukung
Informasi
data
yang digunakan sebagai server data,
keamanan
pembuangan data yang tidak
pengelolaan
belum terintegrasinya
penyimpanan data
tersebut.
Data yang telah diperoleh belum
ada untuk pengelolaan data
diperoleh
kebutuhan informasi.
DS 11 Mengelola Data (Manage Data)
Informasi. Informasi
yang ada berkaitan dengan sistem
dan
dan pelaporan.
yang
dari hasil pengelolaan data. Data
(Manage Problem)
informasi
yang perlu dikelola oleh organisasi, yaitu:
pemantauan dan review
menghasilkan
teknologi
organisasi dalam
yang sebagai
melakukan
fungsi bisnis utamanya.
teknologi
yang
digunakan pada umumnya
sudah
mengikuti
perkembangan
teknologi saat ini dan memiliki standar penggunaannya membantu memperoleh
baku sehingga pengguna informasi
dalam dapat dalam yang 144
145
Jurnal Neni Informatika, Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014 Purwati Vol. 14, No. 2, Desember 2014
II.
berkualitas. 3.
Sistem
aplikasi. Sistem
2.1. Perencanaan (Planning)
ada sudah memiliki standar
Melakukan studi literatur dan menganalisa
operasi atau prosedur yang baku
terhadap dokumen IBI Darmajaya yang
dalam penggunaannya. Namun yang
berkaitan dengan Visi & Misi, sasaran
menjadi
sistem
atau
belum
kebijakan-kebijakan yang terkait dengan
yang
kendala
aplikasi
adalah
yang ada
terintegrasi secara
menyeluruh,
tujuan,
rencana
strategis,
serta
pengelolaan investasi TI IBI Darmajaya.
karena masih adanya pandangan
Pada tahap ini penelitian difokuskan pada
dimana masing-masing bagian kerja
Sistem Informasi Akademik yang ada di
hanya menangani sistem informasi
IBI Darmajaya antara lain :
yang
1.
berkaitan
Aplikasi
penerimaan
dengan
bagian
serta
belum
baru (PMB) Merupakan aplikasi
terhubungnya sistem basis data yang
bagi mahasiswa baru berupa data
digunakan.
pendaftar, hasil ujian saringan serta
Manusia. Sumber daya manusia pada
data mahasiswa baru yang mendaftar
organisasi
sebagian
ulang.
memahami
dan
kerjanya
4.
aplikasi
METODE PENELITIAN
saja
besar
dapat
menggunakan
2.
mahasiswa
Aplikasi absensi Mahasiswa & Dosen.
aplikasi yang ada serta teknologi
Merupakan sistem absensi perkuliahan
yang tersedia, dikarenakan setiap
mahasiswa
penggunaan TI yang baru, maka
perkuliahan dosen.
organisasi
akan
mengadakan
3.
serta
data
pertemuan
Aplikasi administrasi kemahasiswaan.
pelatihan terhadap penggunaannya,
Adalah sistem administrasi pendataan
tetapi pelaksanaan
penjadwalan
tentang
mahasiswa, jadwal perkuliahan dan
pelatihan
belum
data-data yang mengatur pendataan
terstruktur dengan baik sehingga
yang berkaitan
masih ada beberapa staf yang belum
belajar mahasiswa.
memahami
tahap-tahap
dalam
menyelesaikan permasalahan.
4.
dengan kegiatan
Aplikasi Administrasi Keuangan. Merupakan
sistem
administrasi
keuangan berupa data mahasiswa
serta
keuangan rekapitulasi
pertemuan dosen guna pendataan gaji karyawan dan dosen.
146
Informatics & Business Institute Darmajaya
145
Informatics and Business Institute Darmajaya
JurnalVol.14, Informatika, 14,Desember No. 2, Desember Jurnal Informatika, No. 2,Vol. Bulan 2014 2014
Neni Purwati Neni Purwati
5.
Aplikasi Pengisian KRS Online
ada dalam institusi dengan menyesuaikan
(siakad.darmajaya.ac.id). Merupakan
standar proses TI yang didefinisikan
sistem
dalam
pengisian
Bukti
tersebut
perhitungan standar pelayanan sehingga
mahasiswa
yang
jaringan
internet
dapat
untuk
akan
nilai,
temuan
melaksanakan
yang
sebagai
Aplikasi Nilai Mahasiswa. Merupakan
penentuan
sistem informasi
informasi IBI Darmajaya.
untuk
yang
digunakan
menginput
nilai
bahan
dapat
online.
dijadikan
pertimbangan
tingkat
layanan
dalam sistem
Tata kelola teknologi informasi IBI
mahasiswa.
Darmajaya
Aplikasi Sistem Informasi online (e-
Administrasi
Learning).
Kemahasiswaan (BAAK) dan Biro ICT
Merupakan
sistem
informasi tentang perkuliahan yang dikenal
dengan
nama
learning.darmajaya.ac.id, dapat
sistem
mendownload
mengupload
tugas
informasi
kegiatan
dikelola
oleh
Biro
Akademik
dan
Center.
e-
informasi digital dimana mahasiswa
8.
COBIT.
digunakan
dosen 7.
studi,
daftar nilai semester, rangkuman menggunakan 6.
rencana
2.2. Pemeriksaan Lapangan (Fieldwork)
materi,
Penelitian ini bersifat pendekatan
dan
survey. Data yang dipergunakan dalam
seputar
penelitian ini adalah data primer dan data
kuliah
akademik.
sekunder yang diperoleh dengan metode
Aplikasi Sistem Informasi online
kuesioner
tentang
(darmajaya.ac.id). Merupakan sistem
Informasi
Akademik
informasi
baik
Darmajaya dan melalui data-data yang
ataupun
telah dipublikasikan secara internal dan
seputar
kegiatan/aktivitas
kampus institusi
saat
ini
Sistem
(SIAKAD)
IBI
dapat dijaga kerahasiaannya.
kegiatan kemahasiswaan. Sampai
pelayanan
pengimplementasian
Description of Maturity Level terdiri dari level(0
aplikasi tersebut belum pernah di evaluasi,
6(enam)
sehingga
menggambarkan
tingkat
keselarasan dengan tujuan bisnis TI
aktivitas-aktivitas
pengendalian
institusi.
informasi yang dirangkum oleh ISACA
Pelaksanaan evaluasi ini pada dasarnya
dari konsensus berbagai pendapat ahli dan
melakukan pencarian bukti proses TI yang
praktek-praktek
belum
dapat
memastikan
Informatics & Business Institute Darmajaya
Informatics and Business Institute Darmajaya
sampai
terbaik
5)
yang
kehandalan
di
sistem
bidang 146
147
Jurnal Neni Informatika, Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014 Purwati Vol. 14, No. 2, Desember 2014
yang dilakukan untuk institusi
teknologi informasi yang bersifat generik dan
telah
dijadikan
internasional.
sebagai
Adapun
standar
metode
-
Bagaimana
tindakan
ini
menghasilkan nilai sistem informasi
yang
yang optimal.
digunakan adalah metode sensus, dan pengukuran dilakukan terhadap faktafakta kematangan pengendalian proses-
2.4. Tindak Lanjut (Follow Up) Setelah rekomendasi diserahkan ke
proses yang terjadi di dalam organisasi dengan
menggunakan
kuesioner.
pihak
IBI
Darmajaya,
maka
untuk
Description of Maturity Level dapat
selanjutnya wewenang perbaikan menjadi
digambarkan
tanggungjawab
sebagai
pernyataan
yang
kelompok
terstruktur
dimana
apakah
akan
pihak
IBI
diterapkan
Darmajaya atau
hanya
masing-masing Description of Maturity
menjadi acuan untuk perbaikan di masa
Level berisi statement- statement atau
yang akan datang.
pernyataan yang dapat bernilai sesuai atau tidak sesuai, dan sebagian sesuai atau
2.5. Tahapan Metode Penelitian Dari ke-4 tahapan dapat digambarkan
sebagian tidak sesuai.
dengan flow diagram sebagai berikut: 2.3. Pelaporan (Reporting) Setelah kuesioner disebarkan, maka akan didapat data yang akan diproses untuk dihitung berdasarkan perhitungan maturity level. Untuk selanjutnya dilakukan beberapa tahapan dalam pelaporan yaitu : -
Hasil kuesioner temuan sekarang (current maturity level) dan harapan pada
masa
yang
akan
datang
(expected maturity level) -
Analisis
gap
dilakukan
analisa
interpretasi dari current maturity level dan expected maturity level -
Rekomendasi korektif
berupa
mengatasi
tindakan gap
yang
dilakukan untuk mencapai perbaikan
148
Informatics & Business Institute Darmajaya
147
Informatics and Business Institute Darmajaya
JurnalVol.14, Informatika, 14,Desember No. 2, Desember Jurnal Informatika, No. 2,Vol. Bulan 2014 2014
Neni Purwati Neni Purwati
Domain
Mulai
PO2.1
Visi, Misi, sasaran Mutu, strategi kebijakan
Observasi Awal
Studi Pustaka
PO2.2
Perencanaan Kegiatan belum Pengumpulan Data pendukung
PO2.3 PO2.4
Data Cukup
PO7.2
Y
PO7.3
Sistem dan Teknologi Saat ini
PO7.7
Pendefinisian Maturity Level
PO8.1
Proces Informasi Arsitektur Model Peraturan Kamus Data Perusahaan dan Data Perintah Pengelolaan Skema Klasifikasi Data Tingkat Keamanan Personil Kualifikasi Peran dan Tanggung Jawab Evaluasi Kinerja Kerja Karyawan Sistem manajemen Mutu
Curent Maturity
Expected Maturity
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3,89
4,49
4,02
4,5
3,67
4,28
3,56
4,35
4,08
4,56
3,43
4,2
3,11
4,15
3,21
4,19
3,39
4,41
3,86
4,53
3,76
4,47
3,84
4,5
Pembuatan Kuesioner
PO8.2
Konfirmasi Hasil Kuesioner
Hasil kuesioner yang disebarkan
Perhitungan hasil Kuesioner
Analisis Gap hasil perhitungan
PO8.3 Ya
Hitung lagi
PO8.4 PO8.5
T Membuat rekomendasi Hasil Audit
PO8.6
Dokumentasi
Selesai
Gambar 3.1 Metode Penelitian III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
DS10.1 DS10.2
DS11.1
Sistem Informasi Akademik saat ini dapat dilihat dari hasil
perhitungan
tingkat kematangan (current maturity) pada BAAK dan Biro ICT-Center pada
DS11.2 DS11.3
level user dan manajemen yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1. Tingkat kematangan (Maturity
DS11.4
Standar IT dan Praktik Kualitas Pengembangan dan akuisisi standar Fokus pada pelanggan Kegiatan yang berkelanjutan Pengukuran kualitas, pemantauan dan review Permintaan layanan dan kebutuhan informasi Kecenderungan pengawasan dan pelaporan Kebijakan dan prosedur yang ada untuk pengelolaan data yang didasarkan pada kebutuhan bisnis Pertukaran dan pengelolaan penyimpanan data Peralatan dan keamanan pembuangan data yang tidak terpakai Data yang mendukung dan restorasi yang teruji
Level) BAAK dan Biro ICT-Center untuk responden kategori user Informatics & Business Institute Darmajaya
Informatics and Business Institute Darmajaya
148
149
Jurnal Neni Informatika, Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014 Purwati Vol. 14, No. 2, Desember 2014
Tabel 3.2. Maturity Level BAAK dan
di bawah expected maturity level, yang
Biro ICT-Center untuk responden kategori
digambarkan dalam tabel 3.3.
manajemen
Tabel 3.3. Gap tingkat kematangan Saat
Domain
Proces
Curent Maturity
Expected Maturity
3,73
4,38
3,46
4,34
3,61
4,61
DOMAIN
Current Maturity User
PROCES
Current Maturity Manage ment
PO2.3
Informasi Arsitektur Model Peraturan Kamus Data Perusahaan dan Data Perintah Pengelolaan Skema Klasifikasi Data
PO2.4
Tingkat Keamanan
3,61
4,3
PO7.2
3,57
4,46
PO8 DS10
3,42
4,26
DS11
PO7.7
Personil Kualifikasi Peran dan Tanggung Jawab Evaluasi Kinerja Kerja Karyawan
3,07
4
PO8.1
Sistem manajemen Mutu
3,69
4,23
PO8.2
Standar IT dan Praktik Kualitas
3,26
4,38
3,3
4,5
DS10
3,46
4,38
Permasalahan yang berkelanjutan kepada
3,23
4,15
pengguna yang berada pada level 3.3.
PO2.1 PO2.2
PO7.3
Pengembangan dan akuisisi standar Fokus pada pelanggan
PO8.3 PO8.4 PO8.5
PO8.6 DS10.1 DS10.2
DS11.1 DS11.2
DS11.3 DS11.4
Kegiatan yang berkelanjutan Pengukuran kualitas, pemantauan dan review Permintaan layanan dan kebutuhan informasi Kecenderungan pengawasan dan pelaporan Kebijakan dan prosedur yang ada untuk pengelolaan data yang didasarkan pada kebutuhan bisnis Pertukaran dan pengelolaan penyimpanan data Peralatan dan keamanan pembuangan data yang tidak terpakai Data yang mendukung dan restorasi yang teruji
PO2 PO7
Mendefinisikan arsitektur informasi Mengelola sumber daya manusia TI Mengelola mutu Mengelola permasalahan Mengelola data
3,60 3,35 3,78 3,3 3,71
3,60 3,35 3,39 3,54 3,67
Tingkat kematangan saat ini (current maturity level) yang terendah dalam domain PO dan DS berada pada proses yaitu Memastikan
Pengelolaan
Sementara itu tingkat yang tertinggi 3,38
4,15
3,42
4,45
3,65
4,53
3,61
4,3
3,65
4,5
4,07
4,61
Gambar 3.1. Grafik Radar Current User dan Manajemen
3,34
4,42
Analisis Gap Maturity Level
Hasil perhitungan current maturity level untuk proses pada BAAK dan Biro ICT-Center yang berjalan saat ini berada 150
ini
Informatics & Business Institute Darmajaya
berada pada proses PO8 yaitu Mengelola Mutu yang berada pada level 3,78.
Berdasarkan
hasil
perhitungan
current maturity level dan expected yang dihasilkan dengan menggunakan kerangka 149
Informatics and Business Institute Darmajaya
JurnalVol.14, Informatika, 14,Desember No. 2, Desember Jurnal Informatika, No. 2,Vol. Bulan 2014 2014
Neni Purwati Neni Purwati
kerja cobit 4.1. sebagai acuan untuk mengukur maturity level dalam sistem informasi IT, dimana tingkat kematangan atau maturity level yang diharapkan (expected maturity level) adalah pada level 4 (Manage), perhitungan maturity Gambar 3.2. Current dan Expected maturity level
level untuk proses TI yang ada pada saat ini
(Current
maturity
level)
masih
dibawah maturity level yang diharapkan (expected maturity level). Untuk itu harus dilakukan analisis untuk menutupi gap antara current maturity dengan expected maturity
level
tersebut.
memperlihatkan
gap
Tabel
antara
4.7 kedua
maturity level untuk setiap proses COBIT dalam domain PO2, PO7, PO8 dan DS10, DS11
pada
sistem
informasi
Biro
Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) dan Biro ICT-Center. Tabel 3.4. Rata-rata Maturity Level Current dan Expected dari User dan Manajemen Domain
Proces
PO2
Mengidentifikasi Arsitektur Teknologi Informasi Mengelola Sumber Daya Manusia TI
PO7
Current
Expected
3,60
4,41
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan Hasil perhitungan yang telah dijelaskan pada tabel 4.7 tingkat kematangan (maturity level) yang ada pada setiap proses TI yang terdapat dalam domain Planning and Organization (PO) dan Delivery and Support (DS) pada umumnya berada di level 3 (defined process) agar seluruh TI dapat mencapai tingkat
kematangan
yang
diinginkan
(expected maturity level) di level 4 (manage) maka semua prosedur yang disyaratkan di tiap proses harus dipenuhi.
3,35
4,24
3,58
4,35
DS10
Mengelola Mutu Mengelola Permasalahan
3,42
4,33
DS11
Mengelola Data
3,69
3,91
PO8
IV.
Sementara itu tingkat kematangan saat ini
Mengacu pada standarisasi COBIT untuk mencapai level 4 (manage) maka setiap proses TI harus memiliki prosedur baku dan tertulis yang disosialisakan ke semua
level) dan tingkat
pihak yang terlibat dalam sistem informasi
kematangan yang diharapkan (expected
akademik, yaitu kepada pengelola sistem
maturity level) User dan Manajemen dapat
dan pengguna langsung sistem. Prosedur
(current
maturity
dilihat pada gambar berikut : Informatics & Business Institute Darmajaya
Informatics and Business Institute Darmajaya
150
151
Jurnal Neni Informatika, Neni Purwati Jurnal Informatika, Vol.14, No. 2, Bulan Desember 2014 Purwati Vol. 14, No. 2, Desember 2014
tersebut harus didokumentasikan dan di-
UNIKOM
update secara berkala.
Indonesia)
b. Dari
hasil
gap
antar
tingkat
(Universitas
Komputer
menggunakan
COBIT
(Control Objective for Information
kematangan tata kelola TI saat ini dengan
and
tingkat kematangan yang ingin dicapai,
4.0, Tesis S2 Universitas Indonesia.
diketahui pada domain PO dan DS
Related
Technology)
Versi
[3]. Efi Yosrita, 2010, Jurnal Peningkatan
prioritas perbaikan dilakukan pada PO7
Layanan
Informasi
Akademik
(mengelola sumber daya manusia TI).
Menggunakan COBIT Versi 4.1 : Studi Kasus Sekolah Tinggi Teknik
Saran
PLN,
1.
Diharapkan dapat selalu dilakukan
Jakarta.
audit untuk penelitian berikutnya agar
[4]. ISACA,
level
maturity
setiap
proses
dapat
diketahui hasilnya, sehingga selalu dapat
2004,
Budi
COBIT
Luhur, Student
Book, IT Governance Institute. [5]. IT Governance Institute, 2000,
dilakukan perbaikan berkelanjutan untuk
Management Guidilines, COBIT 3rd
mencapai tujuan bisnis institusi.
Edition.
2.
Pada
penelitian
selanjutnya
[6]. IT Governance Institute, 2005,
disarankan agar dapat menggunakan tools
COBIT 4.0 Control Objectives,
COBIT 5.1 atau ISO
Management Guidelines, Maturity
3.
Dapat menambahkan Domain atau
Models, IT Governance Institute.
proses yang diteliti sehingga menambah
[7]. IT Governance Institute, 2007,
scope penelitian untuk mencapai hasil
COBIT 4.1 Framework, Control
penelitian yang semakin kompleks.
Objectives, Management Guidelines, Maturity Models, IT Governance
DAFTAR PUSTAKA
Institute. 2008,
[8]. Riyanarto Sarno, 2009, Audit sistem
Perancangan Tata Kelola TI Untuk
dan Teknologi Informasi, ITS Press,
Peningkatan
Surabaya.
[1]. Desy
Iba
akademik
Ricoida, Sistem
informasi
Informasi
Akademik,
Jurnal STMIK MDP Palembang [2]. Effendi, Diana, 2008, Perancangan IT
Governance
Pada
informasi layanan Akademik
152
Universitas
Sistem di
Informatics & Business Institute Darmajaya
[9]. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. [10]. Weber, Ron, 1999, Information Systems Control And Audit, Prentice Hall, US. 151
Informatics and Business Institute Darmajaya