PENILAIAN KONDISI ISOLASI TRAFO DENGAN METODE PEMBOBOTAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS IBT-1 & IBT-2 GITET KEMBANGAN) LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro Oleh:
Bastian March Aritra Rajagukguk 13204206 / Teknik Tenaga Elektrik
Teknik Tenaga Elektrik Program Studi Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung 2009
PENILAIAN KONDISI ISOLASI TRAFO DENGAN METODE PEMBOBOTAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (STUDI KASUS IBT-1 & IBT-2 GITET KEMBANGAN) oleh BASTIAN MARCH ARITRA RAJAGUKGUK NIM: 132040206 / TEKNIK TENAGA ELEKTRIK (A) TUGAS AKHIR
Telah diterima dan disahkan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar SARJANA TEKNIK pada PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Bandung, Maret 2009 Pembimbing
Dr.Ir. Suwarno NIP : 131 875 312
ABSTRAK Isolasi pada trafo merupakan salah satu bagian yang penting untuk menjaga unjuk kerja trafo. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pemeliharaan dengan cara menentukan bagaimana kondisi isolasi suatu trafo sehingga dapat ditentukan kondisi trafo pada saat itu dan perkiraan kondisi trafo pada masa mendatang. Untuk menentukan tingkat unjuk kerja isolasi trafo digunakan metode Penilaian Kondisi. Penilaian Kondisi dibagi menjadi dua bagian utama. Yang pertama adalah pengidentifikasian resiko (risk assessment) pada isolasi trafo. Dalam hal ini, dicari mode kegagalan dan parameter yang terlibat. Setelah itu, ditentukan parameter apa yang lebih berpengaruh dalam menyebabkan kegagalan. Kemudian bagian kedua adalah teknik monitoring diagnosis. Monitoring diagnosis didasarkan pada pengukuran parameter-parameter isolasi trafo untuk mengetahui nilai dan kualitasnya. Parameter tersebut antara lain Kadar air, angka keasaman, tegangan tembus , tegangan antar muka , tan delta , warna, kandungan furan, kondisi berdasarkan Total Combustible Gas (TCG), dan kandungan CO2.. Selanjutnya dilakukan Penentuan nilai batas dan faktor pembobotan tiap parameter. Penentuan nilai batas untuk menentukan level kondisi berdasarkan standar internasional yang telah ditetapkan. Untuk menentukan Faktor pembobotan dilakukan dengan metode Analytic Hierarchy Process. Pada akhirnya, hasil dari pengidentifikasian resiko dan monitoring diagnosis dikombinasikan untuk menentukan kondisi isolasi trafo. Metode ini diterapkan pada penilaian kondisi isolasi trafo IBT-1 dan IBT-2 GITET Kembangan. Hasilnya adalah kondisi isolasi IBT-1 dan IBT-2 berada pada kondisi buruk dan beroperasi menuju kegagalan setelah terjadinya gangguan pada september 2007 namun setelah reklamasi pada april 2008 kondisinya membaik dan layak beroperasi.
Kata Kunci: Isolasi trafo, nilai batas, faktor pembobotan, penilaian kondisi, risk assessment, monitoring diagnosis, Analytic Hierarchy Process
ii
ABSTRACT Transformer insulation is one of the important thing to keep the transformer reliability. Therefore, we need such a maintenance method which able to determine the transformer insulation condition that we can determine the present transformer insulation condition and
estimate
for the the
future
condition. In order to determine performance of transformer insulation , there is a condition assessment method that can be used. Condition assessment method is separated into two main parts. The first part is risk assessment. In risk assessment, the failure mode and parameters which is involved to failure are determined. After that, from the parameters can be sorted which one that has more influence to create failure. Then, the second part of condition assessment is monitoring diagnosis technique. Monitoring diagnosis is a way to recognize parameters of Transformer Insulation. The parameters are water content, neutralizing number, breakdown voltage, interfacial tension, tan delta , oil color , furan content, TCG’s condition, and CO2 content. Then the boundary value and weigthing factor for each parameter are defined. The boundary value is defined by using international standard, and the weighting factors are defined by Analytical Hierarchy Process. Finally, the result of risk assessment and monitoring diagnosis are combined to determine the actual condition of Transformer Insulation. This method is applied for condition assessment at IBT-1 and IBT-2 GITET Kembangan. The results are insulation condition is running to failure after first failure in September 2007 and After reclamation in april 2008, the transformer insulation condition is good. Keywords:Trafo Insulation,boundary value, weigthing facto, condition assesment, risk assessment, monitoring diagnosis, Analytic Hierarchy Process
iii
KATA PENGANTAR
Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, pertolongan dan kekuatan dari Tuhan Yesus Kristus, serta penghiburan dari Allah Roh Kuduslah yang memampukan penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penyusunan Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Elektro, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung. Selama proses pelaksanaan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan pengetahuan, wawasan dan masukan berguna dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Almarhum Bapakku P.Rajagukguk, orang yang akan selalu kubanggakan dalam hidupku, atas ilmu,nasehat,dan dukungan yang pernah memberikan dengan penuh ketulusan, kesabaran,dan kasih sayang. 3. Mamaku R.Sidauruk, adik-adikku Badia Noveritson, Timbul Yunindo, Olando Putra, Topan Dani, Juandri Hamonangan dan Angelida Septiana, dan Oppungku
atas dukungan doa, moril dan materil yang diberikan
dengan penuh ketulusan, kesabaran, dan kasih sayang. 4. Bapak Dr.Ir.Suwarno selaku dosen pembimbing tugas akhir atas kesabaran, perhatian, bimbingan, saran dan ilmu yang penulis dapatkan 5. Dosen-dosen penguji sidang Tugas Akhir :Dr.Ir.Bambang Anggoro M.Sc , Dr.Ir.Gibson Hilman Sianipar , dan Ir. Qamaruzzaman MT atas waktu dan saran yang diberikan. 6. Dr. Ir. Muhammad Nurdin , selaku Ketua Program Studi Teknik Tenaga Elektrik, STEI-ITB. 7. Bapak Ir.Judojono Kartidjo selaku dosen wali yang telah memberikan banyak arahan dan masukan selama penulis berkuliah di ITB. Tak lupa
iv
juga kepada dosen-dosen Teknik Elektro ITB lainnya yang telah memberikan ilmu, wawasan, dan inspirasi kepada penulis. 8. Mas Bambang Cahyono, PT. PLN P3B Jawa-Bali, atas diskusi dan saran untuk pengerjaan Tugas Akhir ini. 9. Rekan Tugas Akhir : Jati Pharmadita dan Nida Ul Khasanah , atas dukungan dan bantuan selama pengerjaan Tugas Akhir ini. 10. Teman-teman seperjuangan Tugas Akhir di Lab PLN : Luky, Ardo,Rozy,Al,Ramadhan,Jati,Ciwir,Musa,Fredy,Wicak yang selalu saling menyemangati selama proses penulisan Tugas Akhir. 11. Rekan-rekan sejawat Teknik Elektro 2004 ITB , terutama buat anak-anak Aroes Kuat. untuk kebersamaan dan kekeluargaan yang telah dijalani selama penulis berada di ITB. Power is not everything, but everything is nothing without power. 12. Teman-teman Percama’ers : Pak Gibson Sianipar, Pak David, Nando, Parry, Isman, Sopyan , Petra ,Rihan , dll yang memberikan wawasan dan ilmu dalam bidang catur. Aku berharap kita semua kelak menjadi Grand Master, Gens Una Sumus ( Ingat nasehat Edward Lasker, When you see a good move, wait look for a better one) 13. Teman-teman Resimen Mahasiswa Yon 1 ITB khususnya Ekek 40 : Pak Boy , Pak Yus ,Bu Mira ,Bu Tya , Pak Ditya , Pak Aji , Pak Dayu, Pak Bambang, Pak Fandim , Pak Feri , Pak Heri , Pak Wisnu , Pak Fauzan, Pak Haris, Pak Zaky, Pak Agung, atas semangat komando dan kebersamaan selama di Yon 1. We are commando, never crack under pressure . 14. Teman-teman Ciumbuluit’ers, Morris, Roy, Frans, Echo, atas kebersamaan dan keceriaan yang telah menemani penulis selama hidup di perantauan. 15. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Elektroteknik ITB 16. Semua pihak yang telah membantu penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
v
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan dalam Tugas Akhir ini. Penulis juga berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran bagi penulis Tugas Akhir ini dapat lebih disempurnakan lagi. Akhir kata penulis berharap Tugas Akhir dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bandung, Maret 2009
Penulis
DAFTAR ISI
vi
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................i ABSTRAK............................................................................................................ii ABSTRACT ........................................................................................................iii KATA PENGANTAR ........................................................................................iv DAFTAR ISI ......................................................................................................vii DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xi DAFTAR TABEL ..............................................................................................xii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1 1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 2 1.3 Batasan Masalah ........................................................................................ 2 1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3 1.5 Metode Penelitian ...................................................................................... 3 1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................. 3 BAB II Isolasi dan Diagnosis Isolasi Transformator ....................................... 5 2.1 Isolasi Transformator.................................................................................. 5 2.1.1 Isolasi Cair pada Transformator.......................................................... 5 2.1.1.1 Minyak sebagai Isolasi .............................................................. 5 2.1.1.2 Minyak Sebagai Pendingin........................................................ 6 2.1.1.3 Struktur Kimia Minyak Trafo.................................................... 7 2.1.1.3.1 Senyawa Hidrokarbon................................................... 7 2.1.1.3.2 Senyawa Non Hidrokarbon........................................... 8 2.1.2 Isolasi Padat pada Transformator....................................................... 9 2.2 Parameter Kualitas Isolasi Transformator ............................................... 10 2.2.1 Tegangan Tembus Minyak................................................................ 11 2.2.2 Tegangan Antar Muka ...................................................................... 12 2.2.3 Kandungan Air dalam Minyak.......................................................... 13 2.2.4 Angka keasaman ............................................................................... 15 2.2.5 Flash Point........................................................................................ 17
vii
2.2.6 Warna ................................................................................................ 18 2.2.7 Sludge................................................................................................ 18 2.2.8 Rasio CO/CO2 .................................................................................. 19 2.2.9 Furan ................................................................................................. 20 2.2.10 Faktor Rugi-rugi dielektrik ............................................................ 21 2.3 Proses Degradasi pada Isolasi Transformator........................................... 23 2.3.1 Penuaan ............................................................................................. 25 2.3.2 Kadar Air........................................................................................... 25 2.3.3 Kontaminasi Partikel......................................................................... 26 2.3.4 Penuaan Isolasi Kertas ...................................................................... 26 2.4 Diagnosis Isolasi Transformator.............................................................. 28 2.4.1 Metode Total Combustible Gas (TCG)............................................. 28 2.4.2 Metode Gas Kunci (Key Gas) ........................................................... 30 2.4.3 Metode Rasio Roger.......................................................................... 30 BAB III Analytic Hierarchy Process ................................................................ 32 3.1 Pengertian Analytic Hierarchy Process .................................................... 32 3.2 Landasan Aksiomatik dan Metode dasar AHP ......................................... 33 3.3 Penentuan Faktor Pembobotan dengan AHP............................................ 34 3.3.1 Cara menggunakan AHP................................................................... 35 3.3.2 Perhitungan Rasio Konsistensi.......................................................... 41 BAB IV PENILAIAN KONDISI ..................................................................... 43 4.1 Latar Belakang Penilaian Kondisi ............................................................ 43 4.1.1 Pengertian Penilaian Kondisi ............................................................ 43 4.1.2 Keuntungan Penggunaan Penilaian Kondisi ..................................... 44 4.1.3 Penggunaan Penilaian Kondisi Pada Isolasi Trafo ........................... 45 4.2 Bagian-Bagian dari Penilaian Kondisi...................................................... 45 4.2.1 Risk Assessment................................................................................. 45 4.2.2 Monitoring Diagnosis isolasi Trafo .................................................. 47 4.3 Faktor-faktor yang Ditentukan pada Penilaian Kondisi ........................... 47 4.3.1 Penentuan Nilai Batas ....................................................................... 47 4.3.2 Penentuan Faktor pembobotan ......................................................... 51
viii
4.3.2.1 Penentuan Key Perfomance Indicator (KPI)........................... 51 4.3.2.2 Penentuan nilai prioritas KPI .................................................. 52 4.3.2.3 Menentukan faktor pembobotan dengan vektor eigen ............ 53 4.3.2.3 Perhitungan Rasio Konsistensi................................................ 54 BAB V
STUDI KASUS PENILAIAN KONDISI IBT-1 dan IBT 2
GITET KEMBANGAN ........................................................................................... 57 5.1 Pendahuluan.............................................................................................. 57 5.2 Monitoring Diagnosis ............................................................................... 57 5.2.1 Periode I ........................................................................................... 58 5.2.1.1 Pengujian DGA ....................................................................... 58 5.2.1.2 Pengujian karakteristik minyak ............................................... 62 5.2.1.3 Pengujian Furan....................................................................... 63 5.2.2 Periode II .......................................................................................... 63 5.2.2.1 Pengujian DGA ....................................................................... 64 5.2.2.2 Pengujian karakteristik minyak .............................................. 67 5.2.2.3 Pengujian Furan....................................................................... 68 5.2.3 Periode III ........................................................................................ 69 5.2.3.1 Pengujian DGA ....................................................................... 70 5.2.3.2 Pengujian karakteristik minyak .............................................. 73 5.2.3.3 Pengujian Furan....................................................................... 74 5.2.4 Periode IV ........................................................................................ 74 5.2.4.1 Pengujian DGA ....................................................................... 74 5.2.4.2 Pengujian karakteristik minyak .............................................. 76 5.3. Hasil Penilaian Kondisi ........................................................................... 76 5.4. Penentuan Kondisi Isolasi........................................................................ 79 5.4.1 IBT-1 Fasa R .................................................................................... 80 5.4.2 IBT-1 Fasa S .................................................................................... 81 5.4.3 IBT-1 Fasa T .................................................................................... 82 5.4.4 IBT-2 Fasa R .................................................................................... 83 5.4.5 IBT-2 Fasa S .................................................................................... 84 5.4.6 IBT-3 Fasa T .................................................................................... 85
ix
BAB V I PENUTUP........................................................................................... 87 6.1 Kesimpulan ............................................................................................... 87 6.2 Saran ......................................................................................................... 87 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 88 LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 2.1 Alat Ukur Tegangan Tembus Minyak Trafo ......................................... 12 Gambar 2.2 Alat Ukur Tegangan Antar Permukaan ................................................. 13 Gambar 2.3 Persentase saturasi air dalam minyak .................................................... 14 Gambar 2.4 Alat Ukur Kandungan Air dalam Minyak Trafo ................................... 15 Gambar 2.5 Alat Ukur Kadar Asam Minyak Trafo................................................... 17 Gambar 2.6 Alat Ukur Flash Point pada minyalk trafo ............................................ 17 Gambar 2.7 Alat Ukur Flash Point pada minyak trafo ............................................. 18 Gambar 2.8 Alat Ukur sludge (endapan) pada minyak trafo..................................... 19 Gambar 2.9 Alat Ukur Dissolved Gas Analysis termasuk CO dan CO2.................... 20 Gambar 2.10a Rangkaian Ekivalen pararel material isolasi...................................... 22 Gambar 2.10b Diagram fasor rangkaian ................................................................... 22 Gambar 2.11 Bagan penuaan pada isolasi minyak-kertas trafo................................. 27 Gambar 3.1 Flowchart Metode Analytic Hierarchy Process .................................... 40 Gambar 4.1 Bagan hubungan condition assessment ................................................. 44 Gambar 4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat unjuk kerja isolasi trafo ..... 46 Gambar 5.1 Pengujian TCG IBT-1 & IBT-2 periode 1............................................ 60 Gambar 5.2 Kandungan Gas-gas kunci pada Periode 1 ............................................ 61 Gambar 5.3 Pengujian TCG IBT-1 & IBT-2 periode 2............................................ 65 Gambar 5.4 Kandungan Gas-gas kunci pada Periode 1 ............................................ 66 Gambar 5.5 Pengujian TCG IBT-1 & IBT-2 periode 2............................................ 71 Gambar 5.6 Kandungan Gas-gas kunci pada Periode 3 ............................................ 72 Gambar 5.7 Pengujian TCG IBT-1 & IBT-2 periode 4............................................ 75
DAFTAR TABEL
xi
Tabel 2.1 Standar IEEE C57.106 Pengujian Kekuatan dielektrik.............................. 11 Tabel 2.2 Standar IEEE C57.106 Pengujian Tegangan Antar Muka ......................... 12 Tabel 2.3 Standar IEEE C57.106 Pengujian kandungan air dalam minyak............... 13 Tabel 2.4 Perbandingan distribusi air dalam minyak dan kertas................................ 14 Tabel 2.5 Standar IEEE C57.106 Pengujian angka keasaman ................................... 16 Tabel 2.6 Nilai perbandingan IFT dengan NN........................................................... 16 Tabel 2.7 Akumulasi gas CO2 dan CO ....................................................................... 19 Tabel 2.8 Konsentrasi gas-gas terlarut (ppm) berdasarkan metode TCG .................. 28 Tabel 2.9 Diagnosis dan penanganan terhadap kondisi trafo berdasarkan metode TCG ............................................................................................ 29 Tabel 2.10 Metode Gas Kunci dan Diagnosis gangguan ........................................... 30 Tabel 2.11 Diagnosis gangguan dengan Rasio Rogers .............................................. 31 Tabel 3.1 Tabel pairwise comparison untuk 5 buah KPI........................................... 36 Tabel 3.2 Indeks Random pada berbagai jumlah KPI................................................ 42 Tabel 4.1 Standar IEC 60442 & SD Myers untuk kandungan air Pada temperatur 20oC ................................................................................. 48 Tabel 4.2 Standar IEC 60442 & SD Myers untuk Angka Keasaman ........................ 48 Tabel 4.3 Standar IEC 60442 & SD Myers untuk Tegangan Tembus ....................... 48 Tabel 4.4 Standar IEC 60442 & SD Myers untuk Tegangan antar muka .................. 48 Tabel 4.5 Standar IEC 60442 & SD Myers Tan Delta pada 25oC ............................. 49 Tabel 4.6 Standar Kandungan Furan Jenis 2FAL (2 Furaldehid) .............................. 49 Tabel 4.7 Standar IEEE C57.104.1991 untuk kandungan CO2 .................................. 50 Tabel 4.8 Boundary Values untuk tiap parameter ...................................................... 48 Tabel 4.9 Tabel pairwise comparison ........................................................................ 53 Tabel 4.10 Faktor Pembobotan .................................................................................. 56 Tabel 5.1 Rincian IBT-1 & IBT-2 GITET KEMBANGAN ..................................... 57 Tabel 5.2 Pengujian DGA tanggal 13 Sept 2007 ....................................................... 58
xii
Tabel 5.3 Pengujian DGA tanggal 16 Sept 2007 ....................................................... 59 Tabel 5.4 Pengujian DGA tanggal 17 Sept 2007 ....................................................... 59 Tabel 5.5 Pengujian DGA tanggal 19 Sept 2007 ....................................................... 59 Tabel 5.6 Interpretasi hasil pengujian DGA dengan Metode TCG ............................ 60 Tabel 5.7 Interpretasi hasil pengujian DGA dengan Metode Gas Kunci.................. 62 Tabel 5.8 Hasil pengujian karakteristik minyak tanggal 13 Sept 2007...................... 62 Tabel 5.9 Hasil pengujian test furan tanggal 5 Oktober 2007.................................... 63 Tabel 5.10 Tabel pengujian DGA 18 Februari 2008................................................. 64 Tabel 5.11 Tabel pengujian DGA tgl 22 Februari 2008............................................. 64 Tabel 5.12 Interpretasi hasil pengujian DGA dengan Metode TCG .......................... 65 Tabel 5.13 Tabel pengujian DGA 18 Februari 2008................................................. 67 Tabel 5.14 Tabel pengujian DGA tgl 22 Februari 2008............................................. 67 Tabel 5.15 Hasil pengujian karakteristik minyak tanggal 12 Februari 2008 ............. 68 Tabel 5.16 Hasil pengujian test furan tanggal 11 Desember 2007 (laboratorium TACS - OiLAB Australia) ................................................. 69 Tabel 5.17 Hasil pengujian test furan tanggal 19 Februari 2008 (Laboratorium TXM Malaysia) ................................................................ 69 Tabel 5.18 Hasil pengujian DGA Tanggal 10 April 2008 ......................................... 70 Tabel 5.19 Hasil pengujian DGA Tanggal 28 April 2008 ......................................... 70 Tabel 5.20 Interpretasi hasil pengujian DGA dengan Metode TCG .......................... 71 Tabel 5.21 Interpretasi hasil pengujian DGA dengan Metode Gas Kunci ................ 72 Tabel 5.22 Hasil pengujian karakteristik IBT-1 10 April 2008 Oleh TXM dan IBT-2 9 April 2008 Oleh Lab RJKB .................................................... 73 Tabel 5.23 Hasil pengujian karakteristik IBT-1 28 April 2008 Oleh TXM dan IBT-2 29 Mei 2008 Oleh Lab RJKB...................................................... 73 Tabel 5.24 Hasil pengujian furan tanggal 10 April 2008 ........................................... 74 Tabel 5.25 Hasil pengujian furan tanggal 28 April 2008 ........................................... 74 Tabel 5.26 Hasil pengujian DGA tanggal 21 Juli 2008.............................................. 74 Tabel 5.27 Hasil pengujian DGA tanggal 8 Agustus 2008 ........................................ 75 Tabel 5.28 Interpretasi hasil pengujian DGA dengan Metode TCG .......................... 76 Tabel 5.29 Hasil Pengujian Karakteristik minyak tanggal 21 Juli 2008 .................... 76
xiii
Tabel 5.30 Hasil Pengujian Karakteristik minyak tanggal 8 Agustus 2008............... 76 Tabel 5.31 Hasil Penilaian Kondisi IBT-1 Fasa R ..................................................... 77 Tabel 5.32 Hasil Penilaian Kondisi IBT-1 Fasa S...................................................... 77 Tabel 5.33 Hasil Penilaian Kondisi IBT-1 Fasa T ..................................................... 78 Tabel 5.34 Hasil Penilaian Kondisi IBT-2 Fasa R ..................................................... 78 Tabel 5.35 Hasil Penilaian Kondisi IBT-2 Fasa S...................................................... 78 Tabel 5.36 Hasil Penilaian Kondisi IBT-2 Fasa T ..................................................... 79 Tabel 5.37 Nilai Kondisi Isolasi IBT-1 Fasa R .......................................................... 80 Tabel 5.38 Nilai Kondisi Isolasi IBT-1 Fasa S .......................................................... 81 Tabel 5.39 Nilai Kondisi Isolasi IBT-1 Fasa T .......................................................... 82 Tabel 5.40 Nilai Kondisi Isolasi IBT-2 Fasa R .......................................................... 83 Tabel 5.41 Nilai Kondisi Isolasi IBT-2 Fasa S .......................................................... 84 Tabel 5.42 Nilai Kondisi Isolasi IBT-2 Fasa T .......................................................... 85
xiv