PENILAIAN KINERJA SISTEM INFORMASI E-FILING KANTOR PELAYANAN PAJAK MENGGUNAKAN COBIT 4.1 Rycho Christian Pratama1, Agustinus Fritz Wijaya2 1,2
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 1,2 Jalan Diponegoro No. 52 – 60, Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia – 50711 1
[email protected], 2
[email protected]
Abstrak Kinerja Sistem Informasi (SI) di sebuah organisasi perlu dinilai sehingga dapat diketahui bagaimana kondisi SI yang ada saat ini dapat manjawab kebutuhan bisnis dan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Salatiga merupakan salah satu instansi pemerintah yang melayani berbagai keperluan pajak di kota Salatiga. Salah satu proses bisnis yang ada dalam KPP Pratama Salatiga untuk mempermudah para wajib pajak untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT). Oleh karena itu, KPP Pratama Salatiga telah menerapkan SI E-Filing yang berfungsi untuk mempermudah pelaporan SPT secara online. Guna melakukan penilaian terhadap kinerja SI E-Filing, maka perlu menggunakan sebuah standar, yaitu framework COBIT 4.1 (Control Objectives for Information and related Technology) pada domain Deliver and Support (DS). Penilaian kinerja SI E-Filing dilakukan dengan berfokus terhadap dukungan dan layanan Teknologi Informasi (TI) yang terdapat di KPP Pratama Salatiga, sehingga dapat dilihat apakah organisasi mampu menggunakan SI E-Filing tersebut. Hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai alat untuk menilai apakah SI E-Filing dapat digunakan oleh KPP Pratama Salatiga dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pelaporan SPT secara online sehingga diharapkan dapat diterapkan di seluruh KPP Pratama di Indonesia. Kata kunci : Penilaian Kinerja, Sistem Informasi, E-Filing, Kantor Pelayanan Pajak, Framework COBIT 4.1.
1.
Pendahuluan
Penilaian terhadap Sistem Informasi (SI) di suatu organisasi bertujuan untuk melihat apakah sistem dapat menjadi sebuah solusi guna meningkatkan kualitas proses bisnis yang kompleks di setiap organisasi, oleh karena itu, penggunaan SI harus diimbangi pula dengan pengelolaan yang tepat. Penilaian kinerja SI dilakukan agar sebuah SI diharapkan dapat menjaga keamanan aset informasi, menjaga integritas data, menjaga efektifitas dan efisiensi sumber daya Teknologi Informasi (TI), dan pada akhirnya dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Oleh sebab itu, perlu adanya penilaian terhadap kinerja SI di sebuah organisasi agar sebuah sistem yang dibangun benar-benar dapat digunakan sehingga tercipta keselarasan antara tujuan bisnis organisasi dan tujuan TI di organisasi. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Salatiga merupakan salah satu instansi pemerintah yang melayani berbagai keperluan pajak di kota Salatiga. KPP Pratama mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Peraturan
Menteri Keuangan - 62/PMK.01/2009). Salah satu proses bisnis yang ada dalam KPP Pratama untuk mempermudah para wajib pajak untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT), maka KPP Pratama pusat membangun sebuah SI yang disebut E-Filing. SI E-Filing berkaitan dengan suatu proses untuk memfasilitasi wajib pajak dalam pelaporan SPT Tahunan secara online dan real time yang dapat diakses melalui website Direktorat Jendral Pajak ( http://www.pajak.go.id). SI E-Filing melayani penyampaian SPT Tahunan orang pribadi yang menggunakan formulir 1770 S dan 1770 SS. Guna melakukan penilaian terhadap kinerja SI E-Filing, maka perlu menggunakan sebuah standar, yaitu framework COBIT 4.1 (Control Objectives for Information and related Technology). Standar ini dikeluarkan oleh ISACA (Information System Audit and Control Association). Framework COBIT 4.1 dapat membantu manajemen organisasi untuk mengetahui dan mengkontrol risiko bisnis akibat penggunaan SI/TI [1]. Selain itu, framework COBIT 4.1 juga dapat menjadi sebuah alat untuk menilai dukungan dan layanan TI terhadap SI yang dapat mendukung tercapainya tujuan bisnis. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa framework COBIT 4.1 menjadi pedoman yang dapat diandalkan oleh KPP Pratama Salatiga dalam mengelola SI E-Filing sekaligus melakukan penilaian terhadap kesiapan organisasi terhadap penggunaan SI E-Filing dalam rangka menunjang proses bisnis organisasi. Hasil
penelitian dapat bermanfaat sebagai pedoman bagi KPP Pratama Salatiga guna menyediakan dukungan dan layanan terhadap SI E-Filing dalam rangka penyelarasan antara tujuan bisnis dan tujuan TI dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas untuk mencapai tujuan organisasi. 2.
Tinjauan Pustaka
2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang terkait dengan penilaian kinerja SI adalah penelitian tentang evaluasi kinerja SI di PT. PLN (Persero) Salatiga Divisi Pelayanan Pelanggan. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi SI pada pelayanan pelanggan untuk melihat keefektifan sistem dalam berkontribusi di lingkungan kerja perusahaan menggunakan framework COBIT 4.1 Domain Deliver and Support (DS). Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa SI/TI yang digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan, dalam hal ini PT. PLN (Persero) Salatiga telah mengawasi dan mengukur dengan baik proses pelayanan yang diberikan kepada pelanggan telah berjalan sesuai dengan prosedur yang digunakan oleh perusahaan [2]. Penelitian terdahulu lainnya yang juga terkait adalah penelitian pengukuran tingkat kematangan Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak (SIDJP) di KPP Pratama Semarang Timur menggunakan framework COBIT 4.1 Domain Deliver and Support (DS). Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan memahami kondisi SIDJP yang digunakan oleh KPP Pratama Semarang Timur dalam hal mendukung implementasi administrasi pajak. Hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat kematangan SIDJP dalam menerapkan proses TI Domain Deliver and Support berada pada level Managed and Measurable yang berarti KPP Pratama Semarang Timur telah mengawasi proses pelayanan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang digunakan oleh KPP Pratama Semarang Timur [3]. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap kinerja SI E-Filing yang telah digunakan oleh KPP Pratama Salatiga selama kurang lebih dua tahun dengan menggunakan framework COBIT 4.1 Domain Deliver and Support (DS). Domain DS dalam framework COBIT 4.1 dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk membahas bagaimana aktivitas dukungan dan layanan manajemen TI dari sebuah SI yang digunakan oleh organisasi. 2.2 Landasan Teori SI E-Filing adalah suatu sistem yang dibuat oleh Direktorat Jendral Pajak unutk menyampaikan SPT Tahunan PPh secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada
website Direktorat Jendral Pajak yaitu http://www.pajak.go.id. Layanan E-Filing melalui website Direktorat Jendral Pajak hanya melayani penyampaian SPT Tahunan orang pribadi yang menggunakan formulir 1770 S dan 1770 S. Formulir 1770 S digunakan untuk wajib pajak orang pribadi yang berpenghasilan lebih dari 60.000.000 rupiah dalam satu tahun sedangkan formulir 1770 SS digunakan untuk wajib pajak orang pribadi yang berpenghasilan tidak lebih dari 60.000.000 dalam satu tahun [4]. Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan dan berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi [5]. Jadi penilaian kinerja sistem informasi adalah suatu cara untuk menentukan efektivitassebuah sistem informasi sebuah organisasi dimana sistem informasi memiliki fungsi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan. Penilaian kinerja dilakukan untuk mendorong keberhasilan perusahaan dalam menerapkan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Framework COBIT adalah sebuah model atau kerangka kerja untuk mengkontrol sebuah lingkungan SI/TI atau sering disebut tata kelola SI/TI, dalam hal ini framework COBIT dapat membantu manajemen organisasi untuk mengetahui dan mengkontrol risiko bisnis akibat penggunaan SI/TI. Menurut Gondodiyoto, framework COBIT merupakan a set of best practices (framework) bagi pengelolaan TI (IT Governance) [6]. Dengan demikian dapat diartikan bahwa framework COBIT menjadi pedoman yang dapat diandalkan untuk mengelola TI dalam rangka menunjang kinerja dan proses bisnis perusahaan, selain itu juga membantu auditor, pengguna dan manajemen untuk menjembatani gap antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan teknis TI yang mungkin muncul. Saat ini framework COBIT memang telah memiliki versi 5.0 yang telah membagi tata kelola TI (IT Governance) dengan tata kelola manajemen (Management Governance), namun dalam penelitian ini digunakan framework COBIT 4.1 yang dirasa masih optimal untuk melakukan penilaian terhadap kinerja SI yang merupakan bagian dari IT Governance [7]. Adapun framework COBIT 4.1 memiliki 4 domain, yaitu: 1. Plan and Organize (PO) Secara umum domain ini membahas strategi dan taktik, serta identifikasi bagaimana TI dapat berkontribusi terhadap pencapaian sasaran bisnis. Domain PO memiliki 10 sub domain yaitu:
Tabel 1. Sub Domain Plan and Organize (PO) SubPenjelasan domain PO1 Mendefinisikan rencana strategis TI. PO2 Mendefinisikan arsitektur informasi. PO3 Menentukan arahan teknologi. PO4 Menfedinisikan proses TI, organisasi, dan keterhubungannya. PO5 Mengelola investasi TI. PO6 Mengkomunikasikan tujuan dan arahan manajemen. PO7 Mengelola sumber daya TI. PO8 Mengelola kualitas. PO9 Menaksir dan mengelola resiko TI. PO10 Mengelola proyek. 2. Acquire and Implement (AI) Domain ini membahas bagaimana agar strategi TI dapat direalisasikan dan menggambarkan bagaimana perubahan serta pemeliharan dari sistem yang ada selaras dengan sasaran bisnis. Domain AI memiliki 7 sub domain: Tabel 2. Sub Domain Acquire and Implement (AI) SubPenjelasan domain AI1 Mengidentifikasi solusi otomatis. AI2 Memperoleh dan memelihara software apliaksi. AI3 Memperoleh dan memelihara infrastruktur teknologi. AI4 Memungkinkan operasional dan penggunaan. AI5 Memenuhi sumber daya TI. AI6 Mengelola perubahan. AI7 Instalasi dan akreditasi solusi serta perubahannya. 3. Deliver and Support (DS) Domain ini mencakup penyampaian hasil aktual dari pelayanan yang diminta, termasuk pengelolaan kelancaran dan keamanan, dukungan layanan terhadap pengguna serta pengelolaan data dan oprasional fasilitas. Domain DS memiliki 13 sub domain yaitu: Tabel 3. Sub Domain Deliver and Support (DS) SubPenjelasan domain DS1 Mendefinisikan dan mengelola tingkat layanan. DS2 Mengelola layanan pihak ketiga. DS3 Megnelola kinerja dan kapasitas. DS4 Memastikan layanan yang berkelanjutan. DS5 Memastikan keamanan sistem. DS6 Mengidentifikasi dan mengalokasikan biaya. DS7 Mendidik dan melatih pengguna.
DS8 DS9 DS10 DS11 DS12 DS13
Mengelola service desk dan insiden. Mengelola konfigurasi. Mengelola permasalahan. Mengelola data. Mengelola lingkungan fisik. Mengelola operasi.
4. Monitor and Evaluate (ME) Secara umum domain ini membahas kinerja manajemen, kontrol internal, pemenuhan aturan dan menyediakan tata kelola. Domain ME terdiru dari 4 sub domain yaitu: Tabel 4. Sub Domain Monitor and Evaluate (ME) SubPenjelasan domain ME1 Mengawasi dan mengevaluasi kinerja TI. ME2 Mengawasi dan mengevaluasi kontrol internal. ME3 Memastikan kepatuhan pada peraturan. ME4 Menyediakan tata kelola TI. 3.
Metodologi Penelitian
Penelitian yang dilakukan di KPP Pratama Salatiga menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian yang dilakukan tergolong penelitian dengan menggunakan objek studi kasus yang berarti bahwa penelitian ini dilakukan secara langsung pada objek penelitian dengan cara mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data dan kemudian menyimpulkannya. Data yang diolah adalah berupa data primer yang berarti data diperoleh dari narasumber yang berkaitan secara langsung dengan topik penelitian. Adapun proses pengumpulan data melalui beberapa cara atau teknik, antara lain yaitu: wawancara, kuesioner maupun observasi. Adapun tahapan penelitian pada Gambar 1.
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Berikut penjelasan dari tahapan penelitian yang terdapat pada Gambar 1 di atas: Tahapan pertama yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menentukan ruang lingkup penelitian dimana objek yang diteliti yaitu SI E-Filing yang digunakan pada KPP Pratama Salatiga, melalui beberapa pihak, diperoleh data-data yang berhubungan dengan SI EFiling. Tahapan berikutnya adalah menentukan metode untuk melakukan penilaian terhadap kinerja SI. Penelitian ini menggunakan framework COBIT 4.1, sebelum melakukan penilaian kinerja SI, dilakukan proses penyelarasan antara tujuan bisnis organisasi KPP Pratama Salatiga dengan tujuan TI di KPP Pratama Salatiga. Proses penyelarasan tersebut adalah dengan menggunakan IT Balanced Scorecard (IT BSC) yang merupakan alat untuk memetakan proses bisnis internal organisasi dari berbagai perspektif. Adapun perspektif proses bisnis internal organisasi menurut IT BSC yaitu: (1) Perspektif Keuangan, (2) Perspektif Pelanggan, (3) Perspektif Proses Bisnis Internal, dan (4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. Tujuan bisnis organisasi harus diselaraskan oleh tujuan TI sehingga organisasi mampu mencapai tujuan dengan dukungan TI yang dimilikinya selain itu tujuan TI harus diimplementasikan oleh proses-proses TI yang ada di organisasi sehingga tercipta tata kelola TI yang baik. Setelah itu disusunlah rencana program penilaian kinerja SI sesuai framework COBIT 4.1 domain Deliver and Support karena pada penelitian ini berfokus pada dukungan dan layanan TI organisasi. Pada tahapan ini perlu adanya identifikasi mengenai data organisasi terkait dan juga proses bisnis dari SI yang akan menjadi objek penelitian. Temuan-temuan yang didapatkan lalu dikumpulkan dan dicatat. Pada tahap selanjutnya dilakukan penilaian kinerja SI berdasarkan analisa temuantemuan yang ada, dari analisa temuan-temuan tersebut kemudian dilakukan penentuan maturity level manajemen TI terhadap dukungan dan layanan kepada SI E-Filing dengan demikian organisasi akan mengetahui pada posisi level apakah tingkat kematangan sebuah manajemen TI di KPP Pratama Salatiga terhadap dukungan dan layanannya pada SI E-Filing yang telah dijalankan di organisasi, selanjutnya disusunlah beberapa rekomendasi agar perusahaan dapat meningkatkan kinerja SI terkait. Setelah mengetahui maturity level tersebut, perusahaan diharapkan dapat melakukan tindak lanjut berdasarkan hasil rekomendasi untuk mencapai target maturity level yang lebih baik, kemudian akan dilakukan penilaian maturity level dan penilaian kinerja kembali terhadap SI tersebut pada kondisi terkini. Sebelum melakukan pengumpulan data, dilakukan proses penentuan responden yang merupakan sumber informasi yang dapat dijadikan dasar analisis dalam penilaian kinerja SI E-Filing. Adapun responden yang dipilih dalam penelitian ini
yaitu responden yang mewakili tabel RACI (Responsibile, Accountable, Consulted, dan Informed). Pembagian responden adalah sesuai dengan peran (role) pada stakeholder dalam proses pengolahan data SI E-Filing di KPP Pratama Salatiga yang tediri dari Bapak Hendratna Sulistya selaku Kepala seksi Pengontrolan Data dan Informasi (PDI), Bapak Devit Kurniawan selaku Operator Console/Staff TI, dan Ibu Yuni selaku Kepala Seksi Pelayanan. Adapun daftar responden dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Responden Kuesioner Berdasarkan Tabel RACI Framework COBIT 4.1 RACI Roles Stakeholder SI EFiling Chief Executive Officer Kepala Pusat Data (CEO) dan Informasi Business Executives Seksi Pelayanan Chief Information Seksi Pelayanan Officer (CIO) Business Process Seksi Pelayanan Owner Head Operations Seksi Pelayanan Chief Architect Staff TI Head Development Staff TI Head IT Administration Kepala Pusat Data dan Informasi 4.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan kepada para narasumber yang terdiri dari Kepala Pusat Data dan Informasi, Staff TI, dan Seksi Pelayanan KPP Pratama Salatiga [7], maka dapat diperoleh hasil terhadap penilaian kinerja SI EFiling yang digunakan. Hasil penilaian tingkat kematangan kinerja manajemen TI terhadap SI EFiling dengan menggunakan domain Deliver and Support adalah sebagai berikut: a) DS1 - Mendefinisikan dan Mengelola Tingkat Layanan Objektif ini digunakan untuk menilai apakah penetapan dan pengaturan tingkat pelayanan SI EFiling pada KPP Pratama Salatiga sudah jelas, mencakup tanggung jawab dan fungsi SI E-Filing dan kinerja layanan SI terebut. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, bahwa SI E-Filing dibangun dan dikembangakan untuk memperlancar proses bisnis yang ada dan KPP Pratama Salatiga dalam melaksanakan penerapan SI E-Filing telah mengunakan SOP yang telah dibuat oleh kantor DJP pusat sehingga memang terdapat prosedur yang jelas dalam penerapan SI tersebut dan KPP Pratama hanya tinggal mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat bahwa layanan SI E-Filing telah distandarisasi dengan adanya Standard Operating
Procedure (SOP) yang telah ditetapkan oleh DJP pusat, lalu prosedur tersebut didokumentasikan dan disosialisasikan kepada seluruh pegawai. b) DS2 - Mengelola Layanan Pihak Ketiga Objektif ini digunakan untuk menilai bagaimana pengaturan layanan antara KPP Pratama Salatiga dengan pihak ketiga mengenai pengelolaan SI E-Filing dan kinerja layanan yang disepakati. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, KPP Pratama Salatiga selalu menjalin kerjasama dengan kantor DJP pusat, karena kantor DJP pusat memiliki kewenangan dan tanggung jawab penuh mengelola SI E-Filing, sehingga apabila terjadi sesuatu permasalahan SI E-Filing, maka KPP Pratama Salatiga akan langsung menghubungi kantor DJP pusat untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat bahwa aturan dan pengawasan mengenai layanan pihak ketiga sudah jelas yang berlaku dengan adanya kontrak kerja yang ditetapkan berdasarkan undang-undang Kementrian Keuangan, serta adanya pengkomunkasian yang baik secara berkala antara KPP Pratama dengan pihak ketiga. c) DS3 - Mengelola Kinerja dan Kapasitas Objektif ini digunakan menilai bagaimana KPP Pratama Salatiga mengatur kinerja dan kapasitas layanan SI dalam hal ini ketersediaan layanan SI harus tetap terjaga dan berjalan sesuai kinerja yang diharapkan dan juga disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, yang bertanggung jawab atas kelancaran layanan SI E-Filing adalah Seksi Pelayanan dan Seksi PDI, namun belum ada evaluasi yang berkala mengenai implementasi SI E-Filing, perbaikan hanya dilakukan apabila ada permasalhan yang terjadi, dan hal itu langsung dilaporkan ke kantor DJP pusat. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 2 (repeatable). Hal ini dapat dilihat bahwa belum maksimalnya pengkomunaksian prosedur mengeai ketersedian layanan SI E-Filing diantara pihak-pihak yang bersangkutan sehingga evaluasi belum dapat dilakukan secara baik dan teratur. d) DS4 - Memastikan Layanan dan Berkelanjutan Objektif ini menilai bagaimana KPP Pratama Salatiga memastikan ketersediaan layanan SI EFiling apabila terjadi gangguan layanan sehingga tetap dapat memenuhi kegiatan bisnis perusahaan. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, kantor DJP pusat adalah yang menjadi penanggung jawab penuh kelancaran layanan SI E-Filing, segala maintenance dilakukan di pusat. KPP Pratama Salatiga hanya berhak melaporkan apabila terjadi kendala atau permasalahan di daerah. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 2 (repeatable). Hal ini dapat dilihat bahwa ketersedian layanan dapat memenuhi kegiatan bisnis organisasi sangat tergantung dengan DJP Pusat, dan DJP Pusat menjadi satu-satunya penanggung jawab apabila
terdapat error sistem maupun maintenance hanya dapat dilakukan oleh kantor DJP Pusat. e) DS5 - Memastikan Keamanan Sistem Objektif ini mencoba menilai bagaimana tingkat keamanan sistem harus tetap terjaga dari berbagai ancaman, baik ancaman fisik (bencana alam, kebakaran, pencurian, dan lain-lain) maupun ancaman logis (virus, malware, jaringan komputer, dan sebagainya). Menurut hasil pengamatan dan wawancara, tingkat keamanan yang dilakukan oleh KPP Pratama Salatiga yang dipantau langsung oleh kantor DJP pusat sudah baik, mereka telah menggunakan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Terbukti dengan belum ada tentang kebococoan ataupun kehilangan data pada SI E-Filing dan pengamanan fisik pun selalu menjadi perhatian KPP Pratama dengan menjaga keamanan kantor menggunakan jasa satpam 24 jam. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat bahwa megnenai keamanan sistem sudah terdapat aturan dan tanggung jawab yang jelas, serta adanya pengawasan yang baik yang telah dilakukan oleh KPP Pratama. f) DS6 Mengidentifikasikan dan Mengalokasikan Biaya Objektif ini digunakan untuk menilai bagaimana KPP Pratama Salatiga mengidentifiaksi dan mengalokasikan anggaran untuk menjaga ketersediaan sumber daya SI/TI yang dibutuhkan serta memastikan sumber daya tersebut digunakan secara optimal. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, alokasi dana untuk implementasi dan keberlangsungan SI E-Filing sepenuhnya merupakan otoritas kantor DJP pusat, KPP Pratama Salatiga hanya akan menerima aloaksi dana yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasil laporan keungannya secara berkala kepada kantor pusat. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 2 (repeatable). Hal ini dapat dilihat bahwa sudah ada prosedur mengenai halpengalokasian dana namun otoritas pengalokasian biaya sepenuhnya telah diatur oleh kantor DJP pusat. g) DS7 - Mendidik dan Melatih Pengguna Objektif ini untuk menilai KPP Pratama Salatiga mendidik dan melatih pengguna layanan SI E-Filing, dalam hal ini pelatihan bagi para penggunan agar mereka dapat menggunakan teknologi secara efektif. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, para pegawai KPP Pratama Salatiga telah mendapatkan pelatihan dan pembinaan mengenai implementasi SI E-Filing dari kantor pusat, dan kemudian KPP Pratama Salatiga memberikan pula sosialisasi kepada masyarakat penggunaan SI E-Filing ini secara langsung. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat bahwa pelatihan sudah dilakukan secara formal kepada pegawai maupun kepada masyarakat selaku user, prosedur pelatihan juga telah distandarisasi dan
didokumentasikan. h) DS8 - Mengelola Bantuan Layanan dan Insiden Objektif ini menilai KPP Pratama Salatiga apakah memberikan fasilitas yang dapat membantu dan memberikan saran atau solusi bagi pengguna dalam masalah dengan penggunaan SI E-Filing. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, masyarakat dapat bertanya langsung kepada seksi pelayanan apabila tidak begitu mengerti mengenai E-Filing, dan Seksi Pelayanan memiliki tugas untuk menjelaskan secara rinci dan prosedur yang harus dilakukan wajib pajak. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat bahwa terdapat pengawaswan dan tanggung jawab yang jelas, dibuktikan dengan adanya suatu bagian khusus yang dapat memberikan bantuan layanan kepada user secara langsung. i) DS9 - Mengelola Konfigurasi Objektif ini mengatur pengelolaan konfigurasi SI/TI mencakup pendataaan, perhitungan dan verifikasi fisik konmponen SI/TI yang dimiliki organisasi. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, terdapat bagian khusus yang mencatat dan melakukan pelaporan secara berkala kepada kantor wilayah, kemudian kantor wilayah melaporkan ke kantor pusat mengenai aset SI/TI yang dimiliki oleh setiap KPP Pratama. Apabila ada penambahan aset ataupun aset yang rusak semuanya dicatat dan dilaporkan. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat bahwa terdapat prosedur yang terdokumentasi dan dikomunkasikan dengan baik mengenai pengelolaan konfigurasi SI/TI dan adanya pengawasan dari DJP pusat mengenai hal pengelolaan konfigurasi oleh setiap KPP Pratama yang ada. j) DS10 - Mengelola Permasalahan Objektif ini menilai KPP Pratama Salatiga mengelola permasalahan-permasalahan dan insiden menyangkut penerapan dan pengoperasian SI EFiling. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, jika terdapat permasalahan mengenai penerapan SI E-Filing maka kantor DJP pusat yang memiliki otoritas memperbaiki sistem tersebut. KPP Pratama Salatiga akan mendapat instruksi-instruksi dari kantor pusat apabila terjadi masalah yang bersifat mendadak. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 2 (repeatable). Hal ini dapat dilihat bahwa sudah adanya prosedur mengenai pengelolaan permasalahan yang menyangkut dengan pengoperasian SI E-Filing, namun prosedur tersebut belum sepenuhnya dikomunikasikan ke seleruh bagian dan KPP Pratama hanya berperan sebagai penerima instuksi dari DJP Pusat apabila terdapat permsalahan penerapan dan pengoperasian SI EFiling. k) DS11 - Mengelola Data Objektif ini menilai bagaimana KPP Pratama Salatiga mengelola data (input, pemrosesan dan output) untuk menjamin integritas, keakuratan dan
kevalidan data. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, semua data yang berkenaan dengan SI E-Filing di-backup oleh server yang dimiliki oleh kantor pusat, data-data yang ada di KPP Pratama Salatiga merupakan data yang bersifat sementara yang nantinya akan dikirim dan diproses oleh kantor DJP pusat. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 2 (repeatable). Hal ini dapat dilihat bahwa pengelolaan data SI E-Filing merupakan wewenang kantor DJP Pusat, dan pihak KPP Pratama hanya sebagai pihak penampungan data sementara sebelum dikirimkan ke DJP Pusat. l) DS12 - Mengelola Lingkungan Fisik Objektif ini menilai bagiamana KPP Pratama Salatiga mengelola fasilitas dan menyediakan fasilitas yang baik untuk kelancaran penerapan SI EFiling. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, lingkungan fisik yang dimiliki KPP Pratama sudah baik untuk kelancaran penerapan SI E-Filing, sudah ada prosedur pengamanan yang jelas pula mengenai segala aset yang ada di KPP Pratama Salatiga, namun kadang yang menjadi kendala adalah layout kantor yang kurang mendukung. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat bahwa sudah adanya prosedur dan aturan yang telah distandarisasi dan didokumentasikan serta telah dilakukannya pengkomunikasian prosedur tersebut kepada seluruh pegawai KPP Pratama. m) DS13 - Mengelola Operasi Objektif ini menilai bagaimana KPP Pratama Salatiga mengelola kegiatan operasionalnya yang berkaitan dengan penerapan SI E-Filing. Menurut hasil pengamatan dan wawancara, terdapat pengontrolan berkala yang dilakukan kantor pusat sehingga apabila terdapat permasalahan akan segera dicari solusinya, dari pihak KPP Pratama juga telah memiliki prosedur yang jelas di setiap seksi mengenai pengelolaan kegiatan operasional tiap-tiap seksi. Tingkat kematangan pada objektif ini berada pada level 3 (defined). Hal ini dapat dilihat bahwa terdapat pengawasan terhadap pengoperasian SI EFiling yang dilakukan oleh KPP Pratama serta adanya pembagian tanggung jawab yang jelas sesuai prosedur yang ada. Berdasarkan hasil analisis terhadap kinerja TI yang mengelola SI E-Filing pada KPP Pratama Salatiga, maka secara keseluruhan tingkat kematangan TI adalah berada pada level 3 (defined) yang berarti bahwa prosedur di KPP Pratama yang berkaitan dengan pengelolaan SI E-Filing telah distandarisasi dan didokumentasikan kemudian dikomunikasikan melalui pelatihan kepada para pihak yang terkait. Namun masih ada penyimpangan sering tidak terdeteksi karena prosedur yang tidak lengkap tetapi sudah memformalkan praktek yang berjalan pada proses bisnis saat ini.
5.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada KPP Pratama Salatiga, maka dapat disimpulkan bahwa: SI E-Filing yang diterapkan telah sesuai dengan kebutuhan bisnis organisasi yang dapat membantu KPP Pratama Salatiga dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam hal pelaporan SPT secara online dan real time. Tingkat kematangan TI di organisasi menunjukkan level 3 (defined) yang berarti bahwa prosedur pekerjaan di KPP Pratama yang berkaitan dengan pengelolaan SI E-Filing telah distandarisasi dan didokumentasikan kemudian dikomunikasikan melalui pelatihan kepada para pihak yang terkait. Hal ini memberikan gambaran bahwa organisasi telah sadar terhadap tata kelola TI yang dapat mendukung proses bisnis guna pencapaian tujuan organisasi. Daftar Pustaka: [1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7] [8]
Sarno, Riyanarto, 2009, Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi Berbasis Balanced Scorecard dan COBIT, Surabaya: ITS Press. Kalengkongan, Ruth Maria, et al., 2012, Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Menggunakan Framwork COBIT 4.1 Domain Deliver and Support (Studi Kasus: Divisi Pelayanan Pelanggan PT. PLN Salatiga), Salatiga: UKSW. Manuputty, Sally Ridge Angie, et al., 2012, Pengukuran Tingkat Kematangan Sistem Informasi Direktorat Jendral Pajak di KPP Pratama Semarang Timur Menggunakan COBIT Framework 4.1 Domain Deliver and Support, Salatiga: UKSW. Anonymous, 2014, E-Filing, http://www.pajak.go.id, diakses tanggal 10 November 2014. Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Gondodiyoto, Sanyoto, et al., 2006, Audit Sistem Informasi, Jakarta: Mitra Wacana Media. ITGI, 2007, Control Objective for Information and Related Technology 4.1. Sulistya, Hendratna, Devit Kurniawan, dan Yuni, 2014, Hasil Wawancara, Salatiga: KPP Pratama.