p-ISSN 2355-5343 e-ISSN 2502-4795 http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar
Article Received: 03/03/2017; Accepted: 25/04/2017 Mimbar Sekolah Dasar, Vol 4(1) 2017, 29-42 DOI: 10.23819/mimbar-sd.v4i1.5594
PENILAIAN GURU PAMONG TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA PPL DALAM MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN DI SD Ali Sudin PGSD UPI Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Email:
[email protected] ABSTRACT Teacher is one of the important keys in implementing education process. A teacher must fulfil his functions and obligations as an educator. The main task for teachers is conducting a learning process in schools. This research focuses on analyzing PPL students’s competence of UPI Sumedang class of 2012 in conducting a teaching learning process in schools. The teaching learning process consists of making teaching and learning plan and also implementing teaching and learning activities in the class. Qualitative approach which is a descriptive analysis was applied in this research. The result of the research shows that (1) in preparing teaching learning process, in general, the students achieved the competence to make teaching and learning plan by having mean score 3,5; (2) in conducting teaching and learning activities in the class, the students also achieved the mean score 3,5. Both scores proved that the students can prepare and conduct the teaching learning process relatively well.
ABSTRAK Guru adalah salah satu kunci penting dalam menerapkan proses pendidikan. Seorang guru harus memenuhi fungsi dan kewajibannya sebagai pendidik. Tugas utama guru adalah melakukan proses pembelajaran di sekolah. Penelitian ini berfokus pada analisis kompetensi siswa PPL Prodi PGSD UPI Sumedang angkatan tahun 2012 dalam melakukan proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran terdiri dari pembuatan rencana pembelajaran dan juga pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Pendekatan kualitatif yang merupakan analisis deskriptif diterapkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dalam mempersiapkan proses pembelajaran, secara umum mahasiswa telah mencapai kompetensi untuk membuat rencana pembelajaran dengan skor rata-rata 3,5; (2) dalam melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, mahasiswa juga mencapai nilai rata-rata 3,5. Kedua nilai tersebut membuktikan bahwa mahasiswa dapat mempersiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan baik.
Keywords: teacher, PPL, lesson plan, teaching learning process.
Kata Kunci: guru, PPL, rencana pembelajaran, proses pembelajaran.
How to Cite: Sudin, A. (2017). PENILAIAN GURU PAMONG TERHADAP KEMAMPUAN MAHASISWA PPL DALAM MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN DI SD. Mimbar Sekolah Dasar, 4(1), 29–42. http://doi.org/10.23819/mimbarsd.v4i1.5594.
PENDAHULUAN
~
Dalam
dunia
keberhasilan sebuah proses pendidikan
pendidikan, keberadaan guru dan fungsi
adalah
guru merupakan salah satu faktor yang
pembelajaran dengan baik. Pengelolaan
sangat dominan, hal ini sebagaimana
dalam
ditegaskan oleh Aeni (2015) bahwa guru
pembelajaran
melainkan
merupakan salah satu faktor yang dapat
pembelajaran
maupun
mewujudkan
pembelajaran.
keberhasilan
pendidikan.
saat arti
guru
luas
bukan
Pasalnya, saat
hanya
saat prapasca
tugas
guru
Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu
bukan
faktor penting yang menjadi indikator
pembelajaran di ruang kelas, tetapi lebih [29]
hanya
mengelola
memimpin
Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…
dari
itu,
tanggung
jawab
juga
dewasa secara psikologis apabila ia telah
meliputi kegiatan lain di luar kelas yang
mandiri artinya tidak tergantung kepada
menunjang
orang lain, mampu berdiri sendiri, mampu
terhadap
guru
perkembangan
para siswanya.
bertanggung
jawab,
dan
mampu
bersikap objektif. Kedewasaan sosial dinilai Dengan
segala
fungsinya
di
dalam
dari
hubungan
sosial
yaitu
maupun di luar sekolah, guru menjadi
kemampuannya untuk menjalin kerjasama
tulang punggung proses pendidikan. Guru
dengan orang lain. Sedangkan dewasa
dapat membantu menggali potensi yang
secara moral yaitu anak telah mampu
terpendam dalam diri siswa, memberikan
memilih dan memiliki seperangkat nilai
dorongan atau motivasi kepada siswa
yang diakui kebenarannya serta dapat
untuk
bersikap
menggapai
cita-cita,
serta
sesuai
dengan
nilai
yang
memenuhi kebutuhan harapan tersirat
dipegangnya. Tugas lainnya dari guru
siswa atas bimbingan untuk memperoleh
adalah sebagai pengajar.
kekuatan
dalam
kompleksnya
menghadapi
masalah
yang
dihadapi
Sebagai
mereka.
pengajar,
guru
menyampaikan
bertugas
pengetahuhan,
pemecahan masalah, latihan afektif dan Universitas sebagai
Pendidikan salah
satu
Indonesia
psikomotor
untuk
membantu
tinggi
mengembangkan aspek kognitif, afektif
Lembaga Penghasil Tenaga Kependidikan
dan psikomotor anak. Sedangkan tugas
(LPTK) mempunyai tanggung jawab besar
guru
untuk ikut serta dalam menciptakan guru
membimbing
yang
dapat
perkembangannya, misalnya membantu
memenuhi kewajibannya dengan baik
anak yang menghadapi kesulitan, atau
sebagai
keterlambatan dalam perkembangannya
berkualitas, seorang
kemampuan
perguruan
(UPI)
yakni guru
yang dan
memiliki
melaksanakan
proses
yang
pembelajaran yang memupuni. Tugas
guru
anak
dalam
menghambat
adalah tahapan
terhadap
proses pendidikan yang sedang dijalani. Dalam hal ini guru harus dekat dan akrab
pendidik, disamping itu ada tugas yang
dengnan siswa, baik melalui dialog atau
lainnya yaitu pengajar dan pembimbing.
visit
Sukmadinata (2004, p. 252) merinci ketiga
belakang siswa, sehingga guru memiliki
tugas guru tersebut. Tugas guru sebagai
pemahaman yang mendalam tentang
pendidik adalah mendewasakan anak,
kondisi siswa yang sebenarnya. Masalah-
baik
sosial
masalah siswa yang muncul di sekolah
mapun moral, dan tugas ini merupakan
bisa jadi sangat berkaitan erat dengan
tugas
kondisi siswa di rumah; latar belakang
utama
secara guru.
hanya
dapat
pembimbing
sebagai
dewasa
bukan
sebagai
psikologis, Anak
dikatakan [30]
home
untuk
mengetahui
latar
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
orang tua, strata ekonomi, psikologis, dan
Sifat berikutnya yang harus dimiliki oleh
lain-lain.
guru adalah peka.
Kata lain dari peka
adalah sensitif, guru harus peka terhadap Masih menurut Sukmadinata (2004, p. 256-
siswa. Siswa sangat senang untuk dipuji,
258) dalam proses pembelajaran seorang
kepekaan guru untuk memberi pujian
guru
kepada
dituntut
memiliki
sifat-sifat:
(1)
siswa
akan
membuat
siswa
Fleksibel, (2) Terbuka, (3) Berdiri sendiri, (4)
senang dan dapat memotivasi siswa untuk
Peka, (5) Tekun, (6) Melihat ke depan, (7)
belajar, demikian pula peka terhadap
Menerima diri. Seorang guru harus memiliki
penampilan,
sifat fleksibel, artinya luwes, lentur dan
maupun penampilan siswa. Guru harus
tidak kaku. Guru yang memiliki sifat ini
memperhatikan hal-hal kecil yang terjadi
harus
mampu
lingkungan
pada siswa pada saat pembelajaran di
dihadapi,
mampu
kelas maupun di luar kelas. Perhatian guru
berbagai
terhadap siswa akan menjadikan siswa
siswa
dengan
bijaksana
persoalan masalah
dirinya
dengan
karakteristiknya, mampu bertindak dan bersikap
penampilan
beradaptasi
yang
menghadapi
baik
yang yang
merasa keberadaannya diakui.
menghadapi
dihadapi
terutama
berkaiatan
Tekun merupakan sifat berikutnya yang
dengan
harus
dimiliki
pendidikan. Guru juga harus memiliki sikap
membutuhkan
terbuka. Sikap terbuka ini dapat dimaknai
baik
secara luas, terbuka dalam menerima
pembelajaran,
perubahan
pembelajaran,
atau
hal-hal
baru
yang
oleh
guru.
Profesi
ketekunan
pada
saat
yang
guru ekstra
mempersiapkan melaksanakan
membimbing
siswa,
memberi kemajuan, terbuka menghadapi
melakukan penilaian, dan dalam aktivitas
siswa, dan terbuka untuk siap dikoreksi.
keguruan yang lainnya demi keberhasilan
Guru harus memiliki sifat berdiri sendiri,
proses pendidikan.
karena guru adalah orang dewasa yang memiliki tugas untuk mengajar manusia
Selain tekun guru juga harus memiliki sifat
mencapai
melihat ke depan atau dengan istilah lain
taraf
(Sadullah,
2011).
kedewasaan sendiri
atau
intelektual,
kedewasaannya Salah
adalah mandiri
social
ciri
picture
mampu
berdiri
adalah
baik
secara
maupun
satu
oriented. kegiatan
mempersiapkan
emosional.
Kegiatan
kehidupannya
dalam
anak kelak,
mengajar
dan
menghadapi membantu
Guru yang mandiri secara intelektual
mewujudkan
artinya memiliki pengetahuan yang cukup
mampu memprediksi apa yang akan
untuk disampaikan kepada anak didik
terjadi di masa depan supaya dapat
dan memiliki pertimbangan yang rasional
memberikan tindakan pembelajaran yang
dalam mengambil suatu keputusan atau
tepat
pemecahan masalah.
didiknya ke gerbang kesuksesan, untuk itu [31]
untuk
cita-citanya.
rangka
Guru
menghantarkan
harus
anak
Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…
guru
harus
selalu
kompetensinya kompetensi
dalam
secara
meningkatkan mengajar,
personal
bertujuan, bukan sekadar aktivitas rutin
baik
yang dilakukan oleh guru di sekolah.
maupun
kompetensi profesional (Aeni, 2015).
RPP ini dibuat agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan terarah. Di
Sifat ketujuh yang harus dimiliki oleh guru
dalam
RPP
tertuang
adalah menerima diri. Sifat ini berkaitan
pembelajaran yang akan dilaksanakan,
dengan wujud rasa syukur. Setiap orang
meliputi
memiliki kondisi pribadi yang berbeda-
pembelajaran,
materi
beda, demikian juga dengan guru. Untuk
pembelajaran,
model,
mewujudkan kebahagian lahir dan batin
pendekatan
maka guru harus mau menerima apa
dan media/alat, serta penilaian, atau jika
yang ada pada dirinya dan apa yang
merujuk kepada PP. No 19 Tahun 2005
terjadi dengan dirinya secara realistis.
tentang
Tidak harus meniru dan iri kepada orang
Pasal 20 dinyatakan bahwa dalam RPP
lain.
sekurang-kurangnya memuat: (1) tujuan
indikator
yang
Standar
rencana
dan
tujuan
ajar,
kegiatan
strategi
digunakan,
Nasional
dan
sumber
Pendidikan
pembelajaran; (2) materi ajar; (3) metode Telah
dijelaskan
sebelumnya
bahwa
pengajaran;
seorang guru harus dapat melaksanakan
(4)
sumber
belajar;
(5)
penilaian hasil belajar.
proses pembelajaran di kelas dengan baik. Untuk
terwujudnya
suatu proses
Dalam
membuat
perencanaan
pembelajaran yang kondusif di kelas,
pembelajaran,
maka guru dituntut untuk mampu dalam
dapat memperhatikan tiga hal penting
mempersiapkan
merencanakan
yang sering disebut dengan istilah segitiga
kegiatan dan hal-hal apa saja yang harus
kurikulum, yaitu isi, proses dan lingkungan.
dilakukan
Perencanaan berdasarkan isi, maksudnya
di
atau
kelas.
perencanaan
Oleh
karena
pembelajaran
itu,
harus
guru
harus
maka
sebaiknya
membuat
guru
perencanaan
senantiasa disusun terlebih dahulu oleh
dengan memperhatikan topik apa yang
guru
ada
sebelum
melaksanakan
proses
pembelajaran di kelas.
dalam
disesuaikan
kurikulum
dengan
yang
perlu
kebutuhan
siswa.
Penyesuaian ini dapat dilihat dari latar Sebelum mengajar, guru harus membuat
belakang
perencanaan dalam bentuk silabus dan
keberagaman yang lainnya.
Rencana
Pelaksanaan
siswa,
serta
Pembelajaran
(RPP). Perencanaan ini sangat penting,
Perencanaan
mengingat kegiatan mengajar adalah
maksudnya
kegiatan
perencanaan
yang
kemampuan
terprogram
dan
jelas
bagaimana [32]
berdasarkan guru
harus
dengan isi
proses, membuat
memperhatikan
kurikulum
itu
dapat
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
diajarkan
kepada
siswa
dengan
(2006, p. 3) menguraikan bahwa proses
menggunakan metode, dan sumber yang
pembelajran
berbasis kebutuhan siswa agar proses
pembelajaran
pembelajaran tepat.
interaksi guru dengan siswa yang berakhir dengan
Perencanaan
berdasarkan
lingkungan,
merupakan yang
dilakukan
kegiatan
mengukur
hasil
kegiatan
evaluasi
belajar.
melalui untuk
Sementara
maksudnya guru harus memperhatikan sisi
Hamalik (2006, p. 162) dan Rustaman
lingkungan sebagai sumber belajar untuk
(2001)
mengembangkan
tujuan belajar pada pengertian proses
kemampuan
social
memberikan
proses
unsur
siswa dan mengembangkan psikologisnya
belajar,
supaya mereka dapat belajar dengan
merupakan kegiatan edukatif yang terjadi
penuh menyenangkan dan bermakna
antara pelajar dan pengajar atau guru
sebagimana konsep pembelajaran yang
dan
dirumuskan oleh Ausabel (Dahar, 2011).
komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan
yaitu
tambahan
siswa
pembelajaran
melalui
belajar.
interkasi
Proses
atau
pembelajaran
Arikunto (2007) merinci ada tujuh aspek
merupakan salah satu tahapan dalam
yang harus dipersiapkan dalam membuat
pembelajran,
perencanaan pembelajaran, yaitu: (1)
pembelajaran
Persiapan terhadap situasi; (2) Persiapan
sistematis
terhadap siswa yang akan dihadapi; (3)
perencanaan yang telah dibuat.
Persiapan
dalam
pembelajaran; (4)
tujuan
oleh perlu
dan
karena
itu
proses
dilakukan
secara
sistemik
berdasarkan
umum
Persiapan tentang
Kemampuan
guru
dalam
bahan pelajaran yang akan diajarkan; (5)
pembelajaran
Persiapan
mengajar
keberhasilan pembelajaran. Guru dituntut
yang hendak digunakan; (6) Persiapan
dapat mengelola pembelajaran dengan
dalam penggunaan media atau alat-alat
sebaik-baiknya sehingga menjadi suatu
peraga;
proses yang bermakna dan kondusif untuk
tentang
(7)
metode
Persiapan
dalam
teknik
evaluasi.
dapat
megelola
mempengaruhi
meningkatkan kemapuan siswa dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Setelah
selesai
dengan
pembelajaran, seorang wajib
mengaplikasikan
perencanaan
Oleh
kelas.
Bila
itu
dalam
proses
guru tentunya
pembelajran perlu kreativitas guru guna
perencanaan
menumbuhkembangkan motivasi belajar
tersebut ke dalam proses pembelajaran di dalam
karena
siswa.
perencanaan
pembelajaran yang telah disusun sudah
Proses pembelajaran dapat dilaksanakan
jelas
proses
sesuai dengan tahapan-tahapan yang
pembelajaran pun akan berjalan dengan
harus ditempuh. Sudjana (1987, p. 148)
baik dan sistematis. Dimyati dan Mudjiono
menyebutkan ada tiga tahapan yang
dan
rapih,
maka
[33]
Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…
harus ditempuh yaitu: (1) Tahap pra
Tahap
instruksional; (2) Tahap instruksional; (3)
pemberian
Tahap evaluasi.
tahap ini kegiatan yang dapat dilakukan
Tahap pra instruksional adalah tahapan
oleh guru berupa:
untuk
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran
memulai
tahapan
ini
pembelajaran.
kegiatan
Pada
yang
dapat
kehadiran karena
siswa.
Mencek
kehadiran
mengajar,
dan
dituliskan dengan cara: a. Menjelaskan
guru
maksudnya
dalam
jika
b. Menyertakan
banyak
bisa
belajar
di
sekolah
contoh-contoh
memahami materi pelajaran c. Menggunakan
jadi
alat
bantu
saat
menyampaikan materi pelajaran
dikarenakan siswa tidak termotivasi untuk
secara
konkret untuk memudahkan siswa
bahwa siswa antusias dalam belajar, ketidakhadirannya
gambaran
umum
siswa yang hadir dapat ditafsirkan dan
Pada
3. Menjelaskan pokok materi yang telah
pembelajaran dapat dijadikan tolak keberhasilan
pengajaran.
yang akan diajarkan
ketidakhadiran siswa dalam proses ukur
tahap
2. Menuliskan pokok materi pelajaran
kehadiran siswa perlu dilakukan oleh guru,
bahan
adalah
yang akan dicapai
dilakukan oleh guru adalah: 1. Mencek
Instruksional
d. Menyimpulkan materi pelajaran
bahkan
enggan untuk sekolah karena gurunya
Tahap evaluasi yaitu tahap pengukuran
tidak menarik.
yang bertujuan untuk mengukur tingkat
2. Bertanya
tentang
sebelumnya,
tentang
sudah
sampai
pelajaran apa
dan
keberhasilan
h
dapat
menilai
dimana siswa
pada
saat
proses
pembelajaran
berlangsung
dan
1. Mengajukan pertanyaan baik secara klasikal maupun individual mengenai materi
kesempatan
pelajaran
yang
telah
disampaikan, jika terdapat 70% siswa
kebiasaan belajar siswa di rumah. 3. Memberikan
instruksional
yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
yang
memperhatikan
tahap
(tahap kedua). Pada tahap ini kegiatan
pembahasannya, dengan demikian guru
dari
belum
kepada
mampu
menjawab
pertanyaan, maka dapat diartikan
siswa untuk mengajukan pertanyaan
siswa
tentang materi pelajaran yang belum
memahami materi pembelajaran, ini
difahami atau dikuasinya dari materi-
artinya guru harus mengulang lagi
materi pelajaran yang telah diberikan.
materi tersebut.
4. Mengulang
materi
pelajaran
belum
menguasai
atau
yang
2. Memberikan tindak lanjut berupa PR
telah diberikan secara singkat berupa
dengan tujuan untuk memperkaya
rangkuman materi.
pengetahuan siswa tentang materi yang dibahas. [34]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
3. Pada
tahap
ini
memberitahukan yang
akan
diakhiri materi
dengan
mahasiswa calon guru untuk menguasai
pelajaran
kemampuan keguruan yang utuh dan
disampaikan
pada
terintegrasi,
pertemuan berikutnya.
sehingga
menyelesaikan
ketika
setelah
pendidikannya
kelak,
mereka siap secara mandiri mengemban Ketiga
tahapan
tersebut
merupakan
tugas sebagai guru.
sebuah rangkaian kegiatan yang utuh, terpadu
dan
sistematis.
Artinya
tidak
Tujuan akhir dari PPL ialah mahasiswa
dapat dilpisah-pisah atau dilaksanakan
diharapkan
sebagiannya
dilaksanakan
cermat lingkungan fisik, administratif, serta
secara berurutan, tidak bisa secara acak.
akademik sosial sekolah sebagai tempat
Untuk itu diperlukan keterampilan guru
kerjanya
dalam
merupakan
keterampilan
mengajar,
menerapkan
saja,
dan
mengelolanya.
strategi
guru
Ini
dalam
lebih
kelak;
mengenal
menguasai
secara
berbagai
mengajar; berbagai
mampu kemampuan
bagaimana dia mampu mengeola waktu,
keguruan secara utuh dan terintegrasi
menggunakan metode yang tepat dan
dalam situasi nyata di bawah bimbingan
alat bantu yang sesuai. Keterampilan ini
para
perlu dilatih dan dibiasakan, supaya teori
pelajaran
dapat diaplikasikan dalam bentuk praktik.
pengalamannya selama latihan melalui
Dan praktik dapat sejalan sejalan dengan
refleksi yang merupakan salah satu ciri
teori.
penting pekerjaan professional.
Dalam
rangka
pencapaian
tujuan
pembimbing; dari
mampu
menarik
pengkhayatan
dan
Dengan berdasar paparan di atas, maka
menghasilkan guru yang berkualitas, yakni
telah
guru yang dapat menjalankan fungsi dan
diharapkan
kewajibannya diantaranya melaksanakan
mengetahui sejauh mana kemampuan
proses pembelajaran dengan baik mulai
mahasiswa PPL UPI Sumedang angkatan
dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi
2012
pembelajaran,
kewajiban
maka
memprogramkan berada mengikuti
di
jalur
mahasiswanya
dapat
dalam
penelitian
membantu
memenuhi sebagai
dalam
tugas
guru
yang
dan dalam
yang
melaksanakan proses pembelajaran di
untuk
sekolah. Proses pembelajaran tersebut
Pengalaman
meliputi perencanaan pembelajaran dan
pendidikan
Program
UPI
dilaksanakanlah
Lapangan (PPL).
pelaksanaan pembelajarannya di kelas.
Program PPL menurut buku tim PPL UPI
METODE
Sumedang (2008, p. 1) adalah suatu
Metode Penelitian
program dalam pendidikan pra-jabatan
Penelitian
guru, yang dirancang untuk melatih para
sejauh mana kemampuan mahasiswa UPI [35]
ini
dilakukan
untuk
melihat
Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…
Sumedang
angkatan
2012
dalam
mewakili
populasi
sebagaimana
yang
melaksanakan kegiatan PPL pada proses
disyaratkan oleh Maulana (2009) yaitu
pembelajaran.
setiap sampel yang diambil harus bisa
Pada
pelaksanaannya,
penelitian ini menjabarkan kemampuan mahasiswa
pada
terdapat
tahap-tahap
dalam
Berdasarkan
mewakili subjek lain yang tidak terambil.
yang
pembelajaran.
karakteristiknya,
Teknik Pengumpulan Data
maka
Pengumpulan data dilakukan dengan
metode penelitian ini termasuk ke dalam
cara observasi. Observasi yang dilakukan
metode
analitik.
dalam penelitian ini adalah observasi guru
Dimana tidak hanya dideskripsikan hasil
pamong terhadap aktivitas mahasiswa
pengumpulan
PPL
penelitian
deskriptif
datanya,
tetapi
juga
selama
melaksanakan
proses
dianalisis setiap sub masalahnya sesuai
pembelajaran baik saat di kelas maupun
dengan
teori
deskriptif
ini
yang
ada.
Penelitian
di luar kelas. Aktivitas ini diukur melalui
dilaksanakan
mengikuti
format
langkah-langkah
yang
yang
dibuat
dalam
oleh
bentuk daftar cek (checklist). Aspek yang
Rahmat (2009), yaitu: (1) Mengumpulkan
diukur dalam observasi kinerja mahasiswa
informasi
yang
PPL ini terdiri dari beberapa aspek yaitu
(2)
aspek perencanaan pembelajaran dan
aktual
melukiskan
dibuat
observasi
secara
gejala
rinci
yang
ada;
Mengidentifikasi masalah atau memeriksa
proses
kondisi dan praktik-praktik yang berlaku;
dalamnya
(3)
atau
pembelajaran.
yang
dengan skor pada rentang 1-4 dengan
dilakukan orang lain dalam menghadapi
deskriptor yang telah disusun berdasarkan
masalah yang sama.
pengembangan
Membuat
evaluasi,
perbandingan
menentukan
apa
pembelajaran
termasuk
pelaksanaan Setiap
dari
dan
evaluasi
kegiatan
IPKG
di
1
diukur
dan
2
(Instrumen Penilaian Kinerja Guru tahap Subjek Penelitian
perencanaan dan pelaksanaan) yang
Populasi
pada
seluruh
mahasiswa
angkatan
penelitian
2012
UPI
yang
ini
adalah
dibuat oleh UPI. Skor yang telah diberikan
Sumedang
untuk
melaksanakan
dijumlahkan
kegiatan PPL di SD Se-kecamatan Situraja pada
tahun
2016
semester
masing-masing dan
hasilnya
kegiatan ditafsirkan
berikut:
genap.
Mengingat populasi pada penelitian ini
Tabel 1. Pedoman Penskoran terhadap Kinerja Guru
cenderung sedikit dan relatif homogen,
Nilai A B C K D
maka diambil dua sampel dari setiap sekolah yang berjumlah 25 sekolah di kecamatan Situraja. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 sampel. Pengambilan sampel ini cukup [36]
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Prsentase 81-100% 61-80% 41-60% 21-40% 0-20%
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
Teknik Pengolahan Data Data
yang
belajar, membuat skenario pembelajaran
terkumpul
melalui
format
dan
merencanakan
penilaian
observasi diolah dengan menggunakan
pembelajaran. RPP yang dibuat telah
teknik
memenuhi
penilaian
persentase.
Langkah-
standar
minimal
yang
langkahnya adalah sebagai berikut:
disebutkan dalam PP No 19 Tahun 2005
1. Menyeleksi
tentang
data
persyaratan
yang
memenuhi
berdasarkan
format
standar
Nasional
Pendidikan
Pasal 20.
observasi yang dibagikan kepada guru pamong dalam menilai kinerja sampel.
Dalam mata pelajaran IPA, mahasiswa
2. Pengolahan data, melalui proses yang
PPL
ditempuh dengan:
memiliki
kecakapan
yang
sangat baik dengan diperoleh nilai rata-
a. Mempersentasekan dalam
telah
penilaian
skor-skor
ke
rata
3,8.
Padahal,
sebelumnya
sebagaimana
diasumsikan mata pelajaran IPA lebih sulit
indikator pemberian skor yang telah
perencanaannya dibandingkan dengan
disediakan.
mata
pelajaran
yang
Tetapi
b. Mengubah tally menjadi frekuensi.
ternyata
c. Mengubah
dalam
mahasiswa mampu menunjukkan bahwa
bentuk persentase dengan formula
asumsi tersebut tidak benar. Namun, yang
sebagai berikut:
mengherankan adalah didapatnya nilai
frekuensi
ke
P = f/n x 100%
pada
lainnya.
pelaksanaannya,
terendah pada mata pelajaran PKN yang
Keterangan:
cenderung
dianggap
lebih
mudah.
P = Persentase data
Dengan nilai rata-rata 3,2 mahasiswa PPL
F = Frekuensi data
hanya mendapatkan predikat cukup baik.
N = Jumlah sampel
Namun, hal ini bisa saja terjadi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN
bahwa
Tahap Persiapan
mempersiapkan
Pada tahap persiapan, mahasiswa PPL
memang
pada
banyak
umumnya
keterampilan
sudah
memiliki
mempersiapkan
penguasaan mata
pada
kemampuan pelajaran
kenyataannya
membutuhkan
vokasional
pengembangan
ratanya adalah 3,5 untuk semua mata
selayaknya
pelajaran. Ini menjadi bukti kuat bahwa
pelajaran IPA.
yang
kemampuan
penelitian ada
lebih
kemampuan
daripada
pembelajaran dengan baik. Nilai rata-
PKN
sederhana
pada
mata
mahasiswa PPL UPI Sumedang dalam merancang pembelajaran sudah mampu
Berikut ini adalah tabel nilai rata-rata
memenuhi beberapa indikator yang ada
mahasiswa PPL UPI Sumedang dalam
seperti
merencanakan
merumuskan
tujuan,
mengorganisasi materi, memiliki sumber
pembelajaran
masing-masing mata pelajaran. [37]
pada
Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…
Tabel 1. Nilai Rata-rata Perencanaan Pembelajaran Tiap Mata Pelajaran PKn
IPS
IPA
Mtk
B. Indo
Tematik
SBK
Ratarata
3,2
3,5
3,8
3,5
3,6
3,7
3,5
3,5
Bisa dilihat pada tabel 1 di atas bahwa
pembelajarannya bagi mahasiswa PPL UPI
urutan rata-rata nilai dari tertinggi hingga
Sumedang angkatan 2012.
terendah berurut dari mata pelajaran IPA, Tematik, B. Indonesia, Matematika, SBK,
Selanjutnya, dapat dijelaskan pula rata-
IPS, dan PKn. Urutan ini nampak seperti
rata nilai per-indikator yang termasuk ke
menunjukkkan bahwa semakin banyak
dalam
tuntutan
pembelajaran.
aplikasi
dalam
sebuah
pembelajaran dengan sendirinya lebih
aspek
perencanaan
Adapun
datanya
bisa
dilihat pada tabel berikut ini.
menyulitkan pula dalam hal perencanaan Tabel 2. Nilai Rata-rata Per Indikator Perencanaan
Dari
Rumusan
Organisasi
Pemilihan
Tujuan
Materi Ajar
Sumber
3,7
3,6
3,5
tabel
2
keterangan
di
atas
dapat
bahwa
diambil
Skenario
Penilaian
Rata-rata
3,7
3,4
3,6
bahwa
diperlukan
persiapan
dalam
kemampuan
membuat perencanaan pembelajaran,
mahasiwa PPL UPI Sumedang angkatan
setidaknya ada tujuh aspek yang harus
2012 nampak pada kategori baik terlihat
diperhatikan
dengan jumlah rata-rata nilainya yang
perencanaan
mencapai 3,6. Selain itu, terlihat pula
sebagaimana
yang
kestabilan di semua indikator yang ada,
oleh
(2007),
tanpa terlihat sama sekali ketimpangan
terhadap
antara indikator yang satu dengan yang
dihadapi, tujuan umum pembelajaran,
lainnya.
bahan pelajaran yang akan diajarkan,
Ini
kemampuan penguasaaan
menunjukkan
bahwa
mahasiswa
dalam
pembuatan
rencana
pembelajaran
tergolong
homogen
setiap
di
perencanaan
setara
indikator
Arikunto
metode
dalam
membuat pembelajaran
situasi,
telah yaitu
siswa
mengajar
dipaparkan persiapan
yang
yang
akan
hendak
digunakan, media atau alat-alat peraga,
atau
teknik evaluasi.
pada
pembelajaran.
Tahap Pelaksanaan dan Evaluasi
Kemampuan yang baik dari mahasiswa
Pada
PPL dalam membuat perencanaan ini
terhadap kemampuan mahasiswa PPL
didukung
dalam menunjukan performancenya saat
oleh
pengetahuan
mereka [38]
tahap
ini
dijelaskan
penilaian
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
mengorganisasikan Bagaimana
pembelajaran.
kemampuan
Indikator yang diukur selanjutnya adalah
membuka
penilaian
yang
dilakukan
mahasiswa
pembelajarannya, apakah monoton atau
terhadap hasil pembelajaran yang telah
dengan variasi gaya membuka yang
dilakukan.
Apakah
penilaian
menarik
dilakukan
sudah
sesuai
perhatian
siswa.
Kemampuan
karakteristik
pembelajaran.
telah
Apakah jenis penilaian yang digunakan
memiliki strategi pembelajaran yang baik,
sudah tepat untuk mengukur keberhasilan
strategi ini sangat diperlukan terutama
pembelajaran.
PPL
yang
dengan
mengenai hal ini disebut dengan strategi Mahasiswa
materi
yang
diajarkan.
untuk mengatasi kendala yang mungkin terjadi (Wahyuni, 2011).
Bahasa
yang
melakukan
digunakan
proses
selama
pembelajaran
juga
Dalam kegiatan inti, mahasiswa dinilai
menjadi perhatian tersendiri yang diukur
dalam
oleh
hal
diajarkan
penguasaan kepada
materi
siswa
yang
sekaligus
peneliti
sebagai
kemampuan
mahasiswa calon guru. Apalagi yang
bagaimana starategi yang digunakan
diberikan
pembelajaran
untuk mengantarkan siswa kepada tujuan
Sekola
yang hendak dicapai. Tidak ketinggalan
sangat terbiasa dalam meniru, termasuk
mengenai pemanfaatan media, sumber
bahasa gurunya, oleh karena itu para
belajar, alat peraga yang digunakan
guru wajib menunjukkan teladan kepada
apakah bisa menjadi penyampai pesan
siswa (Aeni, 2014) supaya yang ditiru oleh
yang efektif untuk menambah wawasan
siswa adalah hal-hal yang baik bukan hal-
kepada siswa tentang suatu materi ajar.
hal
Dasar
yang
yang
buruk.
adalah
notabene
Keteladan
anak masih
yang
ditunjukkan oleh guru dapat keteladanan Kemampuan mahasiswa dalam memicu
yang bentuknya disengaja ataupun tidak
keterlibatan siswa untuk berpartisipasi aktif
disengaja (Tafsir, 2005, p. 143).
dalam pembelajaran juga jadi penilaian tersendiri. Apalagi dengan paradigma
Terakhir,
pembelajaran saat ini yang berpusat
pembelajaran
pada siswa (student-centered) dimana
pentingya. Apakah refleksi dilakukan atau
keaktifan siswa sangat dibutuhkan dalam
tidak
proses pembelajaran yang kreatif dan
memang efektif dan efisisen atau hanya
mandiri.
dengan
sebatas formalitas saja. Kemudian adakah
pendekatan student-centered ini dapat
tindak lanjut dari pembelajaran yang
mengembangkan kreativitas siswa (EIC,
dilakukan.
2004).
Berikut ini rata-rata nilai mahasiswa PPL UPI
Pembelajaran
dan
kemampuan yang
apakah
menutup tidak
ketika
kalah dilakukan
Sumedang angkatan 2012 untuk setiap
[39]
Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…
mata
pelajaran
pada
pelaksanaan
pembelajaran. Tabel 3. Nilai Rata-rata Pelaksanaan Pembelajaran Tiap Mata Pelajaran PKn
IPS
IPA
Mtk
B.Ind
3,4
3,5
3,6
3,6
3,5
Tematik
SBK
3,6
3,6
Ratarata 3,5
Tabel 3 di atas menerangkan bahwa nilai
dibandingkan
pelajaran
yang
lain
rata-rata mahasiswa PPL UPI Sumedang
khususnya dengan PKn yang menempati
angkatan 2012 pada bagian pelaksanaan
urutan terakhir.
pembelajaran per-mata pelajaran sama seperti
pada
bagian
perencanaan
Sementara
itu,
untuk
nilai
rata-rata
pembelajaran dengan rata-rata nilai 3,5
mahasiswa PPL UPI Sumedang angkatan
yang berarti dalam kategori baik. Begitu
2012
juga
pelaksanaan
dengan
urutannya
yang
menunjukkan bahwa mahasiswa relatif lebih
lancar
dalam
pembelajaran
mata
per
indikator dapat
pada
tahap
dijabarkan
pada
tabel berikut ini.
melaksanakan pelajaran
IPA
Tabel 4. Nilai Rata-rata Per Indikator Perencanaan Pra Pembelajaran 3,6
Kegiatan Inti
Penutup
Rata-rata
3,5
3,4
3,5
Pada intinya, melihat dari data yang
melaksanakan
terpapar
perencanaan
pada
tabel
4, kemampuan
pembelajaran
sekaligus
pembelajarannya
dinilai
mahasiswa PPL UPI Sumedang angkatan
baik. Ini menunjukan bahwa sudah ada
2012 pada tiap indikator pelaksanaan
kesiapan dari mahasiswa yang berasal
pembelajaran Dengan
relatif
rentang
indikatornya
dan
menunjukkan
hampir
sama.
dari prodi PGSD untuk menjadi seorang
untuk
setiap
guru. Dalam proses pembelajaran mereka
0,1
rata-rata
bahwa
mahasiswa
relatif
nilai
3,5
telah berhasil memerankan tugas dan
kemampuan
fungsi guru sebagi pendidik, pengajar dan
baik
dalam
pembimbing (Sukmadinata, 2004, p. 252).
melaksanakan proses pembelajaran di
Sebagai
pembimbing
kelas.
memperhatikan
mereka
berbagai
telah bentuk
perkembangan yang dialami siswa, baik Data
yang
penelitian kemampuan Sumedang
diperlihatkan ini
pada
menunjukan mahasiswa
angkatan
hasil
perkembangan
bahwa PPL
2012
intelektual,
emosional,
maupun sosial (Darmojo, 1992)
UPI
Hasil
dalam
yang
cukup
memuaskan
dari
kemampuan mahasiswa PPL UPI angkatan [40]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017
2012
ini
sejalan
dengan
apa
yang
mempersiapkan rencana pembelajaran
dinyatakan oleh Hamalik (2008) bahwa
dengan
guru harus memiliki keahlian diantaranya
kemampuan
adalah
tujuan
kegiatan pembelajaran di kelas yang
proses
mumpuni. Selain itu, PPL akan dapat
merumuskan
pembelajaran,
memahami
pembelajaran,
memahami
cara
cukup
membantu meningkatkan
memilih
proses
menggunakan
alat-alat
untuk
dan
memiliki
melaksanakan
mahasiswa
menyampaikan pembelajaran, mampu dan
baik
kemampuannya
belajar-mengajar
dalam dalam melalui
bantu mengajar, memberikan pelayanan
pengalaman-pengalaman yang didapat
terhadap
di sekolah tempat PPL.
perbedaan-perbedaan
individual
siswa,
mampu
bimbingan
dalam
mengatasi
kesulitan
memberikan
membantu dan
siswa
REFERENSI
masalah-
Aeni, A. (2014). PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SISWA SD DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 5058. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v1i1.863
masalahnya, memiliki kemampuan untuk menyusun
dan
menggunakan
alat
evaluasi belajar siswa. SIMPULAN Kemampuan
dalam
pembelajaran
maupun
Aeni, A. (2015). MENJADI GURU SD YANG MEMILIKI KOMPETENSI PERSONALRELIGIUS MELALUI PROGRAM ONE DAY ONE JUZ (ODOJ).Mimbar Sekolah Dasar, 2(2), 212-223. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v2i2.1331
mengelola merencanakan
sebuah pembelajaran merupakan sebuah modal dasar yang harus dimiliki oleh seorang
guru.
UPI
sebagai
lembaga
Dahar, R.W. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.
pencipta lulusan calon guru berupaya sedemikian
rupa
agar
mahasiswanya
Darmojo, Hendro., Jenny R.E Kaligis. (1992). Pendekatan Lingkungan. Jakarta: Depdikbud.
menjadi mahasiswa yang siap dengan segala
kemampuannya
mengabdikan
diri
untuk
dalam
dunia
Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
pendidikan. PPL adalah salah satu upaya untuk
melatih
mahasiswa
melaksanakan
proses
Semua
yang
teori
perkuliahan
dapat
UPI
dalam
EIC. (2004). What is Student Centred Learning?. Westminster: Educational Initiative Centre, University of Westminster.
pembelajaran. didapat
dari
diaplikasikan
oleh
Maulana (2009). Memahami Hakikat, Variabel, dan Instrumen Penelitian Pendidikan dengan Benar: Panduan Sederhana bagi Mahasiswa dan Guru Calon Peneliti. Bandung: Learn2Live.
mahasiswa PPL pada saat mengajar di lapangan
pendidikan
yang
sesungguhnya yaitu sekolah. Berdasarkan hasil penelitian ini, dengan adanya PPL, mahasiswa
terbukti
sudah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP. No. 20 Tahun 2005). Standar
dapat [41]
Ali Sudin, Penilaian Guru Pamong terhadap Kemampuan Mahasiswa PPL…
Nasional Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Rahmat, J. (2009). Metode Penelitian Kualitatif Dilengkapi dengan Contoh Analisis Statistik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sadulloh, Uyoh, dkk. (2011). Pedagogik. Bandung. Alfabeta Sukmadinata, N.S. (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tafsir. A. (2005). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tim UPI Kampus Sumedang. (2008). Buku Pedoman Pelaksanaan PPL dan Pembelajaran Mata Pelajaran di Sekolah Dasar. Sumedang: Unpublished. Wahyuni, Y. S. (2011). Panduan pendidik : Menerapkan konsep miltiple intelegence dalam proses belajar mengajar di kelas. Jakarta: Sahala Adidayatama.
[42]