PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
PENGUKURAN DAN EVALUASI KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI EKSTERNA DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA Suparno Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 E-mail:
[email protected] ABSTRAK PENGUKURAN DAN EVALUASI KESELAMATAN TERHADAP BAHAYA RADIASI EKSTERNA DI PTAPB-BATAN YOGYAKARTA. Telah dilakukan pengukuran dan evaluasi keselamatan terhadap bahaya radiasi eksterna di daerah kerja / laboratorium aktif lingkungan PTAPB BATAN Yogyakarta. Tujuan pengukuran ini adalah untuk mengetahui tingkat radiasi eksterna yang terjadi akibat pemanfaatan zat radioaktif dan atau sumber radiasi. Pengukuran menggunakan Surveimeter monitor 4, faktor kalibrasi 0,99. Hasil pengukuran paparan rerata ruangan paling tinggi di 16 lingkungan kerja / laboratorium aktif selama 6 bulan bertu-turut adalah. Bulan Juni: 1,66 μSv/jam di gedung 09, Bulan Juli: 1,78 μSv/jam di gedung 09, Bulan Agustus: 1,68 μSv/jam di gedung 02.I.22, Bulan September: 2,62 μSv/jam di gedung 09, Bulan Oktober: 1,32 μSv/jam di gedung 09 dan Bulan November di gedung 02 laboratorium nomor 02.I.22 sebesar 2,32 μSv/jam. Hasil yang diperoleh di 16 ruang kerja / laboratorium aktif tersebut diatas termasuk dalam lingkup daerah pengawasan, yaitu daerah radiasi sangat rendah dimana daerah kerja yang memungkinkan seorang pekerja menerima dosis 1 mSv (100 mrem) atau lebih dan kurang dari 5 mSv ( 500 mrem) dalam satu tahun. Dosis tersebut masih dibawah nilai batas maksimum yang diijinkan olehICRP sebesar 20 mSv/tahun, sehingga tidak membahayakan. Kata kunci: Evaluasi keselamatan radiasi ABSTRACT THE MEASUREMENT AND SAFETY EVALUATION TO THE DANGER OF EXTERNAL RADIATION AT PTAPB-BATAN YOGYAKARTA. The measurement and safety evaluation to ward the danger of external radiation in the working area or active laboratory environment at PTAPB-BATAN Yogyakarta has been done. The purpose of this measurement is to know the external radiation level as result of the radioactive or radiation source usage. The measurement is using survey meter Monitor 4, factor of calibration 0,99. The highest room average measurement result in 16 working areas / active laboratory for 6 months continuously are: in June 1.66 μSv/hour at building 09 , in July 1,78 μSv/hour at building 09, in August 1,68 μSv/hour at building 02.I.22, in September 2,62 μSv/hour at building 09, in October 1,32 μSv/hour at building 09 and November 2,32 μSv/hour at building 02. I .22. The result from each 16 working areas / active laboratory above is included in the monitoring area, that is area which has the lowest radiation where the working area is available for a worker to get 1 mSv dosage (100 mrem) or more and less than 5 mSv (500 mrem) in a year. The dosage above is still below the maximum permissible dose acceptant that allowed by ICRP no.60 / 1990 that is 20 mSv every year, so it would not be endangered. Keywords: The evaluation of safety radiation
PENDAHULUAN
S
Partikel alfa, partikel beta, sinar gamma, sinarX dan neutron adalah jenis radiasi pengion,
Buku II hal 84
tetapi tidak semua memiliki potensi bahaya radiasi eksterna. Partikel alfa memiliki daya ionisasi besar sehingga jangkauanya diudara sangat pendek (beberapa cm) dan tidak dianggap sebagai bahaya
ISSN 1410 – 8178
Suparno, dkk
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
eksterna karena tidak dapat menembus lapisan kulit luar manusia. Partikel beta memiliki daya tembus lebih tinggi dibanding dengan partikel alfa. Daya tembus partikel beta dipengaruhi oleh besar energi. Partikel beta yang berenergi tinggi mampu menjangkau beberapa meter di udara dan dapat menembus lapisan kulit luar sedalam beberapa mm; misalnya partikel beta berenergi sekitar 1 MeV mampu menembus kulit luar sampai 5 mm, memiliki bahaya radiasi eksterna kecil, kecuali untuk mata(1,2). Sinar-X dan sinar gamma adalah gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang pendek dan memiliki kemampuan menembus semua organ tubuh sehingga mempunyai bahaya radiasi eksternal yang signifikan. Neutron juga memiliki daya tembus yang sangat besar, Neutron melepaskan energi di dalam tubuh karena neutron dihamburkan oleh jaringan tubuh. Neutron memiliki potensi bahaya radiasi eksternal yang tinggi sehingga memerlukan penanganan yang sangat hati-hati. 1. Teknik Proteksi Radiasi Eksterna(2,3)) Proteksi terhadap radiasi eksterna dapat dilakukan dengan menggunakan satu atau beberapa teknik berikut ini: a. Waktu: Pengaturan waktu adalah metode penting untuk mengurangi penerimaan dosis. Mengurangi waktu bekerja dengan radiasi, dosis yang diterima dapat diminimisasi, dapat digambarkan dengan rumus di bawah : ..• (1)
D=Dt
Dengan: D = dosis yang diterima D = laju dosis T = waktu penyinaran Untuk laju dosis yang sama, apabila waktu penyinaran lebih singkat, maka dosis yang diterima semakin kecil. b. Jarak: Semakin besar jarak dari sumber radiasi, laju dosis di tempat tersebut semakin berkurang. Hubungan besar laju dosis untuk sumber titik terhadap jarak dari sumber dikenal sebagai hukum kuadrat jarak terbalik atau secara matematika dapat di tulis : (2) D1 r12 = D2 r22 Dengan: D1 = laju dosis pada jarak r1 dari sumber D2 = laju dosis pada jarak r2 dari sumber Sumber radiasi dianggap sebagai sumber titik apabila jarak dari sumber paling sedikit 10 kali dimensi sumber. ..•
Suparno, dkk.
c. Penahan Radiasi: Dengan menggunakan penahan radiasi laju dapat dikurangi, sementara pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik pada jarak tidak terlalu jauh dari sumber. Apabila sinar gamma berinteraksi dengan bahan, radiasi tersebut tidak diserap seluruhnya oleh bahan. Sebaliknya radiasi tersebut akan mengalami atenuasi atau pengurangan intensitas. Proses atenuasi ini mengikuti fungsi eksponensial atau secara matematika ditulis sebagai : DX = Do e-µx (3) Dengan: Dx = laju dosis setelah melewati penahan setebal x Do = laju dosis tanpa penahan X = tebal penahan µ = koefisien atenuasi linear Koefisien atenuasi linear tergantung pada jenis bahan dan energi sinar gamma. Koefisien ini dinyatakan dalam mm-1 atau cm-1 Pembagian Daerah Karja a. Daerah pengawasan yaitu daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis radiasi kurang dari 15mSv (1.500 mrem) dalam satu tahun dan bebas kontaminasi. b. Daerah pengawasan dapat dibagi lagi menjadi : 1. Daerah radiasi sangat rendah yaitu daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis 1 mSv atau lebih dan kurang dari 5 mSv dalam satu tahun. Dalam hal ini diharuskan adanya pengaturan. 2. Daerah radiasi rendah yaitu daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis 5 mSv atau lebih dan kurang dari 15 mSv dalam satu tahun untuk seluruh tubuh atau nilai yang sesuai untuk organ tertentu. c. Daerah pengendalian yaitu daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis radiasi 15 mSv atau lebih dalam satu tahun. d. Daerah pengendalian dibagi lagi menjadi : 1. Daerah radiasi sedang, yaitu daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis 15 mSv atau lebih dan kurang dari 50 mSv dalam satu tahun untuk seluruh tubuh atau nilai yang sesuai untuk organ tertentu. 2. daerah radiasi tinggi, yaitu daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis 50 mSv atau lebih dalam satu tahun atau nilai yang sesuai terhadap organ tertentu. Constraint Dose (dosis pembatas), dosis ini diterapkan pada masing-masing fasilitas radiasi sebagai pembatas dan ditetapkan dosis yang lebih rendah dari Nilai Batas Dosis (NBD), menurut
ISSN 1410 – 8178
Buku II hal 85
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
International Commission on Radiological Protection (ICRP) no.60 / 90 NBD direkomendasikan 20 mSv/tahun(4). Dosis ini digunakan dalam hal proses optimasi fasilitas dengan tujuan untuk menyakinkan bahwa NBD tidak terlampui. Constraint dose terkait erat dengan laju dosis radiasi eksterna di ruangan/daerah kerja seperti digambarkan pada rumus (1) makin besar laju dosis yang terjadi di ruang kerja makin besar pula kemungkinan dosis yang diterima oleh seorang pekerja radiasi. Pada pemantauan ini dilakukan pengukuran tingkat paparan radiasi eksterna di 16 ruang kerja / laboratorium aktif lingkungan PTAPB-BATAN Yogyakarta. Setiap ruangan/laboratorium diukur 5 sampai 10 titik daerah kerja seperti almari asam, meja, wastafel, lantai, glove box, permukaan drum/wadah limbah akktif, rak sampel, unit-unit proses dan alat-alat pendukung lainnya, hal ini digunakan untuk menentukan paparan rerata ruangan. Ruangan yang diukur dituliskan dalam bentuk nomor gedung seperti: 02.I.17 artinya gedung 02 lantai 1 nomor ruang 17. ALAT DAN CARA KERJA Alat yang digunakan. Alat yang digunakan adalah surveimeter Monitor 4. alat ini digunakan untuk mendeteksi dan mengukur besarnya tingkat radiasi eksterna. Speksifikasi alat: jangkauan: 0-50 mR/jam, faktor Kalibrasi : 0,99 pada skala 10 kali. Prinsip kerja alat ini adalah dimana suatu detektor akan
berbunyi apabila ada radiasi yang tertangkap dan akan terbaca pada display Cara Kerja Menggeser tombol ”ON” ke kanan untuk tes batery dan mengatur posisi skala pengukuran misalnya 10 dan 100 sesuai dengan perkiraan paparan radiasi yang dipantau, mulai dari skala yang terrendah. Pengukuran dilakukan dengan mengarahkan alat Monitor 4 ke daerah yang dipantau. Mengukur paparan / laju dosis latar (background) sebelum melakukan pengukuran di daerah yang dipantau, angka yang terbaca pada display dikalikan dengan angka dimana posisi tombol skala pengukuran itu berada, dalam satuan mR/jam. Dipindahkan skala yang lebih tinggi, apabila pengukuran menunjuk pada angka lebih besar dari skala tertinggi (over scale). Untuk menghitung laju dosis adalah: Laju dosis = Laju dosis netto x faktor kalibrasi(mR/jam)
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL ANALISIS Pengukuran paparan radiasi eksterna di 16 ruang kerja lingkungan PTAPB- BATAN Yogyakarta periode bulan Juni sampai dengan November 2010 di sajikan dalam bentuk Tabel 1 sampai 6 dan gambar 1. Hasil yang diperoleh setelah dikurangi dengan paparan latar atau background menunjukkan bahwa paparan radiasi eksterna yang terjadi setiap bulan tidak selalu sama, bisa naik dan bisa turun, hal ini tergantung pada volume pekerja dalam penggunaan zat radioaltif dan atau sumber radiasi.
Tabel 1. Hasil pemantauan tingkat radiasi eksterna pada bulan Juni 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Buku II hal 86
No.gedung / ruangan yang diukur 02.I.17 02.I.18 02.I.19 02.I.22 02.II.13 02.II.18 04.I.05 04.I.07 06.I.hall timur 06.I.hall barat 07.I.04 07.I.hall selatan 07.I.lab selatan 08.I.02 08.I.5 lab 09.gud. limbah
Bacaan pada alat monitor (μSv/jam) 3,83 3,48 0,87 2,78 3,13 0,7 0,61 1,39 0,52 0,61 3,31 3,83 2,44 2,26 2,78 4
Bacaan pada alat monitor x f.k (μSv/jam ) 3,79 3,44 0,86 2,75 3,1 0,69 0,6 1,37 0,52 0,6 3,27 3,79 2,41 2,24 2,76 3,96
ISSN 1410 – 8178
Alat/benda yang terukur paparan radiasi tertinggi Almari bahan Meja 2 Oven Statif Almari asam Almari asam Meja Rak bahan 2 Almari asam Meja 3 Rak 1 Glove box 2 Desikator Rak sampel Almari asam Lantai ruangan
Paparan radiasi Rerata ruangan (μSv/jam) 0,82 1,51 0,6 1,63 0,83 0,49 0,36 0,59 0,28 0,34 1,32 1,08 0,1 0,5 0,56 1,66
Suparno, dkk
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
Tabel 2. Hasil pemantauan tingkat radiasi eksterna pada bulan Juli 2010 No.gedung&ruangan yang diukur
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
02.I.17 02.I.18 02.I.19 02.I.22 02.II.13 02.II.18 04.I.05 04.I.07 06.I.hall timur 06.I.hall barat 07.I.04 07.I.hall selatan 07.I.lab. selatan 08.I.02 08.I.5 lab 09.gud. limbah
Bacaan pada alat monitor (μSv/jam) 4,18 3,31 0,87 3,65 2,61 0,78 0,7 2,96 1,39 0,7 3,74 4 3,31 1,74 2,44 3,83
Bacaan pada alat monitor x f.k (μSv/jam) 4,13 3,24 0,85 3,58 2,58 0,77 0,68 2,89 1,36 0,68 3,7 3,96 3,27 1,72 2,41 3,79
Alat/benda yang terukur paparan radiasi tertinggi Almari bahan Meja 2 Lantai Meja 2 Lemari asam Almari asam Glove box Rak bahan 2 Almari asam Meja 2 Rak sampel Glove box 2 Rak sampel Rak bahan Almari asam Kayu pembatas
Paparan radiasi rerata ruangan (μSv/jam) 0,86 1,31 0,61 1,59 0,55 0,47 0,37 0,59 0,38 0,46 1,09 1,32 1,00 0,50 0,65 1,78
Tabel 3. Hasil pemantauan tingkat radiasi eksterna pada bulan Agustus 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
No.gedung&ruangan yang diukur 02.I.17 02.I.18 02.I.19 02.I.22 02.II.13 02.II.18 04.I.05 04.I.07 06.I.hall timur 06.I.hall barat 07.I.04 07.I.hall selatan 07.I.lab hall selatan 08.I.02 08.I.5 lab 09.gudang limbah
Bacaan pada alat monitor (μSv/jam) 3,83 0,87 1,04 3,83 1,04 0,87 0,7 2,61 1,04 0,61 2,78 2,96 2,78 1,57 2,26 3,48
Bacaan pada alat monitor x f.k (μSv/jam) 3,79 2,58 1,03 3,79 1,03 0,86 0,69 2,58 1,03 0,6 2,75 2,93 2,76 1,55 2,24 3,44
Alat/benda yang terukur paparan radiasi tertinggi Almari bahan Meja 2 Oven Meja 2 Almari asam Lantai Glove box Rak bahan Almari asam Wastafel Meja 1 Glove box 1 Rak sampel Rak bahan Almari asam Ruangan
Paparan radiasi rerata ruangan (μSv/jam) 0,77 1,33 0,57 1,68 0,57 0,51 0,38 0,58 0,44 0,27 0,99 1,06 1,13 0,69 0,54 1,46
Tabel 4. Hasil pemantauan tingkat radiasi eksterna pada bulan September 2010 No
No.gedung&ruangan yang diukur
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
02.I.17 02.I.18 02.I.19 02.I.22 02.II.13 02.II.18 04.I.05 04.I.07 06.I.hall timur 06.I.hall barat 07.I.04 07.hall selatan 07.lab selatan 08.I.02 08.I.5 lab 09.gud. limbah
Suparno, dkk.
Bacaan pada alat monitor (μSv/jam) 4 3,31 0,87 3,31 3,04 0,78 0,52 1,39 1,04 0,52 3,83 4 2,78 2,61 2,26 3,48
Bacaan pada alat monitor x f.k (μSv/jam) 3,96 3,27 0,86 3,27 3,01 0,77 0,52 1,38 1,03 0,52 3,79 3,96 2,76 2,58 2,24 3,44
ISSN 1410 – 8178
Alat/benda yang terukur paparan radiasi tertinggi Almari bahan Rak 1 Lantai Rak sampel Almari asam Almari asam Wastafel 1 Meja 2 Almari asam Wastafel Rak 1 Glove box 1 Rak sampel Rak bahan Almari asam Kayu pembatas
Paparan radiasi rerata ruangan (μSv/jam) 0,66 1,64 0,57 1,72 0,96 0,47 0,39 0,74 0,49 0,34 1,29 1,34 0,98 1,09 0,7 2,62
Buku II hal 87
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
Tabel 5. Hasil pemantauan tingkat radiasi eksterna pada bulan Oktober 2010 No
No.gedung&ruangan yang diukur 02.I.17 02.I.18 02.I.19 02.I.22 02.II.13 02.II.18 04.I.05 04.I.07 06.I.hall timur 06.I.hall barat 07.I.04 07.hall selatan 07.lab selatan 08.I.02 08.I.5 lab
Bacaan pada alat monitor (μSv/jam) 3,31 3,48 3,31 1,74 2,61 0,52 0,78 0,7 0,96 0,43 3,48 2,44 1,39 1,39 1,65
Bacaan pada alat monitor x f.k (μSv/jam) 3,27 3,44 3,27 1,72 2.58 0,52 0,77 0,69 0,95 0,42 3,44 2,41 1,38 1,38 1,63
Alat/benda yang terukur paparan radiasi tertinggi Almari bahan Almari bahan Almari bahan Rak sampel Almari asam Meja 3 Glove box Meja 2 Almari asam Lantai Meja 2 Glove box 1 Rak sampel Rak bahan Almari asam
Paparan radiasi rerata ruangan (μSv/jam) 0,59 1,14 0,61 0,93 0,55 0,28 045 0,33 0,29 0,22 1,09 0,78 0,65 0,73 0,68
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
09.gud. limbah
4,18
4,13
Permukaan drum
1,32
Tabel 6. Hasil pemantauan tingkat radiasi eksterna pada bulan November 2010 No
No.gedung&ruang an yang diukur 02.I.17 02.I.18 02.I.19 02.I.22 02.II.13 02.II.18 04.I.05 04.I.07 06.I.hall timur 06.I.hall barat 07.I.04 07.hall selatan 07.lab selatan 08.I.02 08.I.5 lab
Bacaan pada alat monitor (μSv/jam) 3,5 1,2 2,8 3,2 1,5 0,8 1,2 2,5 0,90 0,5 2,5 3,3 2,4 1,8 2,2
Bacaan pada alat monitor x f.k (μSv/jam) 3,47 1,18 2,77 3.18 1.47 0,79 1,19 2,48 0,88 0,47 2,48 3,27 2,38 1,78 1,18
Alat/benda yang terukur paparan radiasi tertinggi Almari bahan Almari bahan Almari bahan Rak sampel Almari asam Meja 3 Glove box Meja 2 Almari asam Meja lab Meja Glove box Rak sampel Rak bahan Almari asam
Paparan radiasi rerata ruangan (μSv/jam) 1.17 0.90 0.66 2.32 0.72 0.51 0.63 1.44 0.45 0,26 1.50 1.22 1.50 0.82 1.10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
09.gud. limbah
3,9
3,86
Permukaan drum
1.76
Gambar 1. Grafik hubungan antara paparan radiasi eksterna rerata dengan ruangan di lingkungan kerja pada bulan Juni - November 2010 Buku II hal 88
ISSN 1410 – 8178
Suparno, dkk
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
PEMBAHASAN Bulan Juni 2010 tingkat radiasi tertinggi terdapat di permukaan lantai bagian dalam ruang gedung 09 sebesar 3,96 μSv/jam (Tabel 1). Diantara 16 daerah kerja atau laboratorium aktif, tingkat radiasi rerata ruangan yang paling tinggi terdapat di ruang yang sama, yaitu gedung 09 sebesar 1,66 μSv/jam (Tabel 1) karena di ruang ini tersimpan banyak limbah aktif baik bentuk padat maupun cair. Bulan Juli 2010 tingkat radiasi tertinggi terdapat di permukaan almari bahan ruang 02.I.17 sebesar 4,13 μSv/jam (Tabel 2), sedangkan besarnya tingkat radiasi rerata tetinggi terdapat di gedung 09 gudang limbah sebesar 1,78 μSv/jam (Tabel 2). Pada bulan Agustus 2010 tingkat radiasi eksterna tertinggi di ruang 02.I.17 sebesar 3,79 μSv/jam yang terdapat di permukaan almari bahan (Tabel 3), sedangkan tingkat radiasi reratanya di ruang 02.I.22 sebesar 1,68 μSv/jam yang terdapat di permukaan meja 2 (Tabel 3). Di ruang 02.I.22 tingkat radiasi eksterna lebih besar apabila dibandingkan dengan bulan- bulan sebelumnya, karena di ruang atau laboratorium ini terdapat banyak sampel aktif. Pada bulan September 2010 tingkat radiasi tertinggi terdapat di ruang 02.I.17 sebesar 3,96 μSv/jam terdapat di permukaan almari asam (Tabel 4) dimana almari asam tersebut terdapat beberapa sampel aktif yang baru dikerjakan sedangkan tingkat radiasi rerata pada ruangan tersebut hanya 0,66 μSv/jam (Tabel 4). Tingkat radiasi rerata yang paling tinggi diantara 16 daerah kerja atau laboratorium aktif terdapat di ruang gedung 09 gudang limbah sebesar 2,62 μSv/jam pada bulan September (Tabel 4). Di ruang ini terdapat kenaikkan sekitar 79% dari bulan sebelumnya, karena mendapatkan kiriman limbah radioaktif dari Bidang Kimia dan Teknologi Proses Bahan (BKTPB). Bulan Oktober 2010 tingkat radiasi eksterna tertinggi terdapat di permukaan drum sebesar 4,13 μSv/jam di gedung 09 gudang limbah (Tabel 5), namun di titik-titik yang lain mengalami penurunan. Sedangkan tingkat radiasi rerata ruangan turun menjadi 1,32 μSv/jam. Di ruang ini terjadi penurunan tingkat radiasi eksterna sebesar 49%, Terjadinya penurunan ini karena tidak lepas dari sifat zat radioaktif itu sendiri yang meluruh setiap saat seperti anak turun U-238, U235 dan Th-232, namun demikian tetap saja menduduki rangking pertama tertinggi tingkat radiasi eksternanya apabila dibandingkan dengan laboratorium lainnya. Bulan November 2010 tingkat radiasi eksterna tertinggi terdapat di permukaan drum sebesar 3,86 μSv/jam di gedung 09 gudang limbah (Tabel 6), Sedangkan tingkat radiasi rerata ruangan menjadi 2,32 μSv/jam di ruang 02.I.22. Suparno, dkk.
Hubungan tingkat radiasi rerata ruang dengan daerah kerja atau laboratorium aktif dapat dilihat pada grafik gambar 1. Terlihat pada grafik bahwa tingkat radiasi yang terjadi masing-masing ruangan setiap bulan mengalami kenaikan dan penurunan, hal ini tergantung besar kecilnya tingkat radioaktivitas bahan yang digunakan. Untuk bulan Juni sampai dengan bulan November 2010, terlihat bahwa perbedaan tingkat radiasi rerata ruangan setiap bulan relatif kecil, seiring dengan pekerjaan yang dilakukan, kecuali pada gedung 09 namun apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya tidak terjadi perbedaan yang berarti yang besarnya 2,3 μSv/jam (5) . Gedung 09 sering mendapatkan kiriman limbah radioaktif dari fasilitas lain, sehingga menyebabkan peningkatan paparan radiasi. Dalam pemantauan yang dilakukan selama 6 bulan berturut- turut hasil yang diperoleh di 16 daerah kerja / laboratorium aktif diatas paparan rerata ruangan paling tinggi 2,32 μSv/jam di ruang 02.I.22 (selain gedung 09), apabila seseorang bekerja di ruang tersebut selama 1 tahun (2000 jam) maka dimungkinkan kena paparan radiasi sebesar 4640 μSv/tahun atau 4,64 mSv/tahun. Gedung 09 paparan rerata ruangan paling tinggi 2,62 μSv/jam, di tempat ini kegiatan dilakukan hanya pada saat-saat tertentu seperti pewadahan, penimbangan dan sortir limbah aktif, waktu yang dibutuhkan 1 tahun tidak lebih dari 1000 jam, sehingga dimungkinkan seseorang yang bekerja di daerah tersebut kena paparan radiasi tidak lebih dari 2620 μSv/tahun atau 2,62 mSv/tahun. KESIMPULAN Dari hasil pemantauan tingkat radiasi eksterna di 16 ruang kerja lingkungan PTAPBBATAN Yogyakarta selama 6 bulan bertu-turut (bulan Juni – November 2010) dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat radiasi eksterna rerata ruangan tertinggi, bulan Juni: 1,66 μSv/jam di gedung 09, bulan Juli: 1,78 μSv/jam di gedung 09, bulan Agustus: 1,68 μSv/jam di ruang 02.I.22, bulan September: 2,62 μSv/jam di gedung 09, bulan Oktober: 1,32 μSv/jam di gedung 09 dan bulan November di gedung 02.I.22 sebesar 2,32 μSv/jam. 2. Hasil yang diperoleh di 16 lingkungan kerja / laboratorium aktif tersebut diatas termasuk dalam lingkup daerah pengawasan, yaitu daerah radiasi sangat rendah dimana daerah kerja yang memungkinkan seorang pekerja menerima dosis 1 mSv (100 mrem) atau lebih dan kurang dari 5 mSv ( 500 mrem) dalam satu tahun, dosis ini masih dibawah Nilai Batas
ISSN 1410 – 8178
Buku II hal 89
PROSIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011
Dosis yang direkomendasikan oleh ICRP no.60 tahun 1990 yang besarnya 20 mSv rata-rata tiap tahun selama 5 tahun, sehingga tidak membahayakan. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Sdr Agnes Murwanti, Mahrus Salam, S.Si dan Wahyu Cahyanto SMK Negeri Depok, Sleman Yogyakarta yang telah membantu terselenggaranya pengukuran ini. DAFTAR PUSTAKA 1. PERATURAN PEMERINTAH RI NO.33, TAHUN 2007, ”Tentang Keselamatan Radiasi Pengion & Keamanan Sumber Radioaktif”, Jakarta, (2007). 2. BAPETEN, ”Materi Rekualifikasi Petugas Proteksi Radiasi Bidang Instalasi Nuklir”, BAPETEN, Jakarta, (2006) 3. Surat Keputusan BAPETEN No.1/ka.BAPETEN/V/99, ”tentang ketentuan keselamatan kerja terhadap Radiasi”, Jakarta, (1999)
Buku II hal 90
4. ICRP-60, ”International Commission on Radiological Protection”, Recommendations of the International Commission on Radiological Protection, (1990). 5. ANONIM, “ Buku Pengawasan Laboratorium PTAPB” RK 10 E / APB.5.1 / 09, Yogyakarta, 2009
TANYA JAWAB Suliyanto Hasil pemantauan paparan radiasi rerata setiap bulan, apakah tidak dihitung deviasinya? Alasannya? Suparno Diharapkan dari rancangan ini segera dapat diselesaikan sesuai dengan rencana yaitu anggaran 2011 oleh karena itu agak menjurus ke rancang bangun.
ISSN 1410 – 8178
Suparno, dkk