Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
PENGUJIAN RESPON DOSIS RADIASI IONISASI DARI Nd SILIKA TERDOP SEBAGAI MATERIAL THERMOLUMINESEN DOSIMETER Rini Safitri Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Syiah Kuala Kopelma Darussalam, Banda Aceh, Indonesia
ABSTRAK Pengujian Nd silika terdop sebagai Thermoluminesen Dosimeter (TLD) telah dilakukan dengan memilih salah satu dari pengujian karakteristik yang diperlukan yaitu pengujian respon dosis dari TLD. Untuk menguji respon dosis dilakukan dengan dua cara, pertama meradiasikan sampel dengan radiasi ionisasi yang berasal dari sinar X diagnostik, dengan variasi dosis yang diberikan adalah 3,4 mGy – 68,85 mGy dan menggunakan Linear Accelerator dengan dosis 0,5 Gy dan 6,5 Gy cara kedua yaitu mengukur dosis permukaan dari tubuh pasien yang diradiasikan dengan mengunakan Linear Accelerator,. Dari kedua cara tersebut teramati bahwa terjadi peningkatan secara linear respon TL terhadap penyinaran yang dilakukan. Berdasarkan adanya respons yang positif dari Nd silika terdop terhadap radiasi ionisasi dapat disimpulkan bahwa material ini akan dapat menjadi alternatif dari pengembangan material TLD. Kata kunci: Nd terdop silica, respon dosis, TLD.
ABSTRACT The examination of dose response for Nd-doped silica fibre as a thermoluminescence dosimeter (TLD) have been done in range energy ionization radiation. There are two ways for examination, first, irradiation sample with the diagnostic energy range from 3.4 mGy – 68.85mGy and, using radiotherapy energy range with Linear Accelerator from doses 0.5 Gy to 6.5 Gy. The second ways, measured off body surface dose cancer patient by using Linear accelerator. From both examinations were observed that there was an increase in a linear TL response to radiation is carried out. Based on the existence of a positive response from the Nd silica terdop against ionizing radiation can be concluded that this material would be an alternative of the TLD material development. Keywords : Nd-doped,
silica, doses response, TLD.
mengetahui dosis yang diterima TLD dari
I. PENDAHULUAN Penggunaan
Thermoluminesens
paparan radiasi.
Penggunaan TLD
yang
Dosimeter (TLD) sebagai alat ukur dosis
sangat luas, terutama dimanfaatkan pada
pada
bidang Radiotherapi.
aplikasi
ilmu
radiasi
berkembang dengan pesat.
saat
ini
Sasaran utama yang
Perkembangan
ingin dicapai pada bidang radiotherapi ini
tersebut didasari pada beberapa kenyataan,
adalah keakuratan dosis yang diterima pasien
diantaranya TLD merupakan suatu alat ukur
yang mengalami perawatan menggunakan
dosis yang sangat sederhana, dan dapat
radiasi pengion.
ditempatkan
diberbagai
bagian
yang
diinginkan. Penempatan TLD bertujuan dapat
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
Teknologi TLD sangat berkembang, diawali
dengan
ditemukannya
berbagai
120
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
material yang memiliki respon yang tinggi
Mutiara Penang Malaysia . Dari hasil
jika disinari dengan radiasi. Material yang
pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan
sangat populer penggunaannya sebagai alat
bahwa Nd Silika terdop memiliki respon
ukur dosis adalah material seperti, lithium
yang sangat baik terhadap radiasi ionisasi
fluoride (LiF), lithium borate (Li2B4O7), dan
sehingga
beryllium oxide (BeO). Juga material lain
digunakan sebagai material TLD alternatif.
seperti aluminum oxide, calcium sulphate (CaSO4) dan calcium fluoride (CaF2). Perkembangan memotivasi berbagai
beberapa material
ilmu
material
peneliti
mencari
lain
yang
dapat
dimanfaatkan sebagai TLD, material yang mendapat perhatian terutama dalam bidang
memiliki
potensi
dan
dapat
II. FENOMENA THERMOLUMINESENCE Bahan yang dapat
menunjukkan
fenomena dari TL antara lain adalah bahan isolator yang mempunyai model pita energi . Oleh
sebab
itu,
konsep
dasar
untuk
Telekomunikasi yaitu material berbahan
menjelaskan fenomena TL adalah konsep pita
dasar serat optik. Pemilihan serat optik
energi elektron (model pita). Dalam model
merujuk pada kenyataan bahwa material
ini digambarkan bahwa pada kristal terdapat
tersebut peka terhadap cahaya.
tingkat-tingkat
Didasari pada kenyataan diatas maka
valensi,
berpotensi memiliki respon yang cukup
konduksi.
. Terutama
yang
Model pita energi terdiri atas pita
suatu bahan berjenis serat optik yang paling tinggi terhadap radiasi ionisasi
tertentu
dipisahkan oleh suatu pita larangan.
telah dilakukan suatu penelitian terhadap
1,2
energy
daerah
perangkap
Mekanisme
dan
daerah
termoluminesensi
dapat dijelaskan seperti pada Gambar 1.
sekali adalah radiasi yang digunakan dalam bidang Radiotherapy. Bahan berserat optik yang diduga memiliki respon terhadap radiasi yaitu Nd silika terdop. Pengujian awal yang dilakukan
adalah
sample
terhadap
dengan sinar-X
meradiasikan berenergi
diagnostik, tujuannya untuk membuktikan Nd Silika terdop memiliki peluang yang dapat dipilih sebagai suatu material TLD. Pengujian Nd Silika terdop sebagai TLD tersebut juga dilakukan dengan penyinaran secara bersamaan pada beberapa pasien yang menderita penyakit kanker dan diharuskan melakukan perawatan dengan radiasi pengion
Gambar 1. Mekanisme Termoluminesence
di bagian Radiotherapy Rumah Sakit Pantai
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
121
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
Interaksi antara radiasi pengion dengan
radiasi. Prinsip dasar dalam pemanfaatan
fosfor dapat terjadi melalui proses fotolistrik,
fenomena TL untuk dosimeter radiasi ini
hamburan Compton, produksi pasangan serta
adalah bahwa akumulasi dosis radiasi yang
2
ionisasi langsung . Peristiwa tersebut dapat
diterima bahan akan sebanding dengan
menimbulkan ionisasi pada materi sehingga
intensitas pancaran TL dari bahan tersebut.
dihasilkan pasangan ion berupa elektron
Ada
bebas bermuatan negatif dan ion positif
umumnya
berupa atom atau molekul yang kekurangan
memiliki karakteristik sesuai dengan yang
elektron dan disebut lubang. Elektron bebas
dibutuhkan dalam dosimetri radiasi. Dari
yang telah menyerap energi radiasi memiliki
delapan unsur tersebut, empat di antaranya
energi yang cukup sehingga dapat melompat
memiliki nomor atom efektif (Z) yang rendah
dari pita valensi menuju pita konduksi
(setara dengan Z efektif jaringan tubuh
(langkah 1). Dalam pita konduksi ini elektron
manusia), yaitu : lithium fluorida (LiF),
dapat bergerak bebas (langkah 2), sehingga
lithium borat (Li2B4O7), beryllium oksida
akhirnya terperangkap di dalam pusat muatan
(BeO) dan magnesium borat (MgB4O7).
positif atau perangkap elektron (langkah 3).
Sedang empat senyawa lainnya merupakan
Jumlah elektron yang terperangkap akan
material yang tidak ekivalen dengan jaringan
sebanding dengan jumlah ionisasi yang
tubuh manusia atau merupakan bahan dengan
terjadi, sedang jumlah ionisasi ini sebanding
Z tinggi, yaitu : kalsium sulfat (CaSO4),
pula dengan energi atau dosis radiasi yang
calsium fluorida (CaF2), aluminium oksida
sebelumnya diterima materi
3
. Loncatan
delapan
(Al2O3)
senyawa
dimanfaatkan
dan
organik
yang
fenomena
magnesium
TL
orthosilikat
elektron ke pita konduksi akan meninggalkan
(Mg2SiO4).
lubang bermuatan positif yang dapat bergerak
prinsip TL dan dapat berperan sebagai
bebas di dalam pita valensi (langkah 2).
dosimetri
Lubang bebas ini pada akhirnya juga
dosimeter termoluminesensi atau lebih sering
terperangkap di dalam pusat muatan negatif
dikenal
3
Bahan yang dapat memenuhi itu
dikenal
dengan
sebagai
singkatan
(thermoluminescencedosemeter) .
III. DOSIMETER
IV. METHODOLOGI Pengujian
TERMOLUMINESENSI
meradiasikan fenomena
TL
TLD
4
atau perangkap lubang (langkah 3) .
Berdasarkan
bahan
akan
sample
dilakukan Nd
silika
dengan terdop
terhadap sinar X yang berenergi diagnostik,
diperoleh berbagai informasi mengenai dosis
Sample tersebut diperlakukan sebagai
radiasi yang diterima oleh material. Dalam
Dosimeter, Ukuran yang dipilih mendekati
hal ini bahan itu berperan sebagai dosimeter
ukuran TL dosimeter LiF yang berbentuk
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
TL
122
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
rod. Selanjutnya sampel disinari dengan sinar
dengan varisi dosis
X dengan dosis terukur sebesar 101,1 mGy.
68,85 mGy, Dari grafik tersebut teramati
Setelah sample disinari seluruh sample
bahwa respon TL dari Nd silika terdop
tersebut diuji untuk mengetahui bagaimana
menunjukkan kenaikan yang linear sebanding
respon sampel terhadap radiasi dengan
dengan kenaikan dosis yang diberikan,
menggunakan TL Reader merk Harshaw
gradien yang ditunjukkan adalah sebesar y =
jenis 3500. Berdasarkan pengamatan dari
0,0628x + 0,319. Dosis minimum yang
pembacaaan
terbaca adalah sekitar 0,507 nC dengan dosis
respon
terhadap
radiasi
diperoleh bahwa Nd Silika terdop memiliki
dari 3,4 mGy sampai
3,4 mGy.
tingkat respon terhadap radiasi cukup tinggi sekitar 9-11 nC
1
pada
penderita
kanker
yang
diharuskan melakukan perawatan penyakit kanker di bagian Radiotheraphy Rumah Sakit Pantai Mutiara Penang. Dalam melakukan penyinaran, Nd Silika terdop sebagai TLD ditempatkan pada sebuah kantong plastik dan ditempelkan di permukaan kulit pasien. Selanjutnya pasien dan Nd silika terdop
6
TL reading (nC)
pasien
. Pengujian juga dilakukan
4
2
0 0 10 20 y = 0.0628x + 0.3916 2 R = 0.9849
Nd silika terdop sebagai TLD
tersebut
juga
telah
melalui
serangkain
40
50
60
70
Dose (mGy)
Gambar 1. Kurva respon TL-dose respon curve untuk dosis rendah (3,4 sampai 68,85mGy).
sebagai TLD disinari dengan dosis yang telah diatur.
30
Pengamatan
selanjutnya
dilakukan
dengan memberikan dosis yang lebih tinggi yaitu
bukan
dalam
lingkungan
radiasi
pengujian karakteristik yang yang didasari
radiodiagnostik tetapi Radiotherapy yang
pada konsep dosimetri yang berlaku antara
dilakukan di Rumah Sakit Pantai Mutiara
lain pengujian terhadap, respon dosisnya,
Penang
dengan
menggunakan
Linear
accelerator (Primus Siemens B7), dengan V. HASIL PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap pengujian karakteristik dari Nd Silika terdop sebagai TLD diperoleh bahwa respon terhadap dosis yang diberikan
berkas foton 6 MV, jangkauan dosis nya 0,5 - 6 Gy (Gambar 2). Pemilihan dosis dikarenakan bahwa dosis tersebut sangat umum
digunakan
pada
perawatan
Radiotherapy.
dengan variasi dosis dapat teramati pada Gambar 1, yang merupakan gambar Respon TL Nd silica terdop sebagai fungsi dari dosis yang terbentuk dari hasil penyinaran radiasi
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
123
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
yang sangat baik tersebut dapat memberi
60
kesimpulan bahwa Nd silica terdop dapat
TL Intensity (nC) 40
menjadi suatu material alternatif sebagai
20
Tabel 1. Respon TL dari Nd terdop Si yang ditempatkan pada permukaan tubuh pasien yang melakukan perawatan penyakit kanker.
0 0
1
2
3
y = 8.1526x - 0.4454 R2 = 0.9896
4
5
6
7
Dose (Gy)
Gambar 2. Kurva TL-respon dosis dalam jangkauan dosis tinggi (0,5 Gy to 6 Gy).
Kurva tersebut menunjukan kenaikan yang cukup linear yaitu dengan faktor kemiringan 0,9896. Kelinearan yang terjadi memberikan respon yang sangat baik bagi Nd silika terdop sebagai material TL alternatif yang dipilih.
Pasien
TL Respon (nC)
Dosis
Kanker Payudara 1 Kanker Payudara 2 Kanker Pernafasan Restosagmoid cancer Tonsil cancer (left eye) Tonsil cancer (right eye)
200 cGy (6 MeV) 214 cGy (9 MeV) 160 cGy (6 MeV) 95 cGy (10 MeV) 80 cGy (6 MeV) 80 cGy (6 MeV)
33.619 36.599 26.687 10.879 6.444 6.412
Tahapan berikut yang dilakukan adalah
penyinaran
Nd
silika
terdop
VI. KESIMPULAN Pengujian yang dilakukan terhadap
bersamaan dengan pasien. Pada pengujian ini sampel Nd terdop yang telah di masukkan
Nd
didalam
dipermukaan
menunjukkan gambaran yang positif ditinjau
tubuh pasien yang mengalami perawatan
dari pengukuran parameter respon dosis yang
penyakit kanker dan teramati pada Tabel 1.
dilakukan, dimana
material TL dosimeter terutama untuk energi
TL dari Nd silika terdop menunjukkan
radiasi berdosis tinggi atau beradiasi tinggi.
kenaikan yang linear sebanding dengan
plastik
diletakkan
Dari Tabel 1 teramati bahwa pasien
silika
kenaikan
terdop
dosis
sebagai
TLD
dapat
teramati bahwa respon
yang
yang mendapatkan dosis yang tinggi 214 cGy
menggunakan
untuk penderita kanker paru-paru, maka
diagnostik dan radiotheraphy. Hal ini juga
respon TL dari Nd silika terdop adalah
dapat ditunjukan pada pengukuran dosis
36,599 nC dan radiasi dengan dosis sebesar
permukaan yang dilakukan pada pasien
80 cGy yang diradiasikan pada kanker tonsil
penderita penyakit kanker yang diradiasikan
menunjukkan response dosis nya sebesar
di Rumah Sakit Pantai Mutiara Penang. Dari
6,44 nC, dari data tersebut dapat dikatakan
hasil yang ditunjukkan dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkat response dosis
bahwa Nd silika terdop dapat menjadi
seiring dengan penambahan dosis. Respon
material TLD alternatif.
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
radiasi
diberikan,baik
ionisasi
berenergi
124
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis haturkan pada staf dan laboran, Laboratorium Fisika Medis University Sains Malaysia, Penang.
DAFTAR PUSTAKA 1.
YUSOFF, A.L., HUGTENBURG, R.P. AND BRADLEY, D.A., (2005). Review of development of silica-based thermoluminescence dosimeter. Radiation Physics Chemistry, 74, 459 – 481.
2.
ABDULLA, Y.A, AMIN, Y.M. AND (2001). The BRADLEY, D.A., thermoluminescence respon of Ge doped optical fiber subjected to photon irradiation. Radiation Physics Chemistry, 61, 409-410.
3.
AKHADI, M., Pengantar Teknologi Nuklir, Rineka Cipta, Jakarta, 1997.
4.
AKHADI, M, 2000, Dasar-Dasar Proteksi Radiasi, Rineka Cipta, Jakarta.
5.
AMIN Y.M, AND NG, K. H., Ge doped optical fiber as a thermoluminesence dosimetery in Diagnostic X-ray rd Measurement, 3 SEACOMP, Procedding, Kuala Lumpur, 2004, 73 – 77.
6.
RINI SAFITRI, M.S. JAAFAR. AND A. SHUKRI, M.K. (2005). Study of Nddoped Silica Fiber as A Thermoluminescence Dosimeter for XRays in the Diagnostic Energy Range. Proceeding, Presented at: 3rd Kentingan Physics Forum, 24 September 2005, Solo, Indonesia.
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
125