Penguatan Peran Petani untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan dan Pencapaian Target Swasembada Pangan Purwo Hadi Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Disampaikan pada acara Round Table Discussion (RTD): “Memajukan pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan produksi agrikultur dan melestarikan sumber daya alam”. Jakarta, 16 September 2015
SITUASI PANGAN DUNIA 1. Kebutuhan pangan dunia akan meningkat 70%. 2. Rentang waktu 2010-2050 penduduk dunia bertambah 2,3 M jiwa. 3. Diperlukan peningkatan produksi serelia dunia lebih dari 1 milyar ton.
4. Perlu peningkatan produksi tanaman pangan hingga 90% (pemenuhan kebutuhan pangan dunia dengan cara meningkatkan intensitas produksi pada lahan-lahan sentra budidaya dunia) : a. b. c. d. e.
Jumlah & kualitas benih Penggunaan pupuk & air secara efisien Perbaikan infrastruktur Edukasi petani & masyarakat Penelitian
Sumber : Man Ho So. Ketua Perwakilan FAO Indonesia pada acara Feed the World di JCC Jakarta
Peran Pertanian di Indonesia 1.
Kesejahteraan Petani Berdampak Kekuatan Ekonomi Nasional. – Kontribusi pertanian 14,4% PDB, 46.8 juta orang bekerja di sektor pertanian. – 14.25 juta orang petani kecil lahan ≤ 1 Ha & buruh tani tidak punya lahan. – Rerata penghasilan petani kecil Rp 3,57 juta/th 2. Peluang Petani Mereduksi Impor dan mewujudkan swasembada pangan.
Sumber : data diolah, BPS, GPMT
3 Tantangan Utama Ketahanan Pangan 1.
2. 3.
Meningkatkan akses ekonomi atau akses keuangan untuk mendapatkan pangan, termasuk investasi pada infrastruktur yang berkelanjutan; Akselerasi intervensi untuk pencegahan dan penurunan angka kekurangan gizi Mengatasi kerentanan terhadap resiko perubahan iklim yang semakin meningkat. Prevalensi Gizi Buruk Kronis
Sumber : Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan 2015
Rasio Konsumsi Normatif terhadap Produksi Bersih Serelia
Mengatasi Kerentanan Terhadap Resiko Perubahan Iklim yang Semakin Meningkat 1.
Keberlanjutan pasokan air dan jasa lingkungan lainnya merupakan hal penting untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan iklim – Peningkatan perencanaan tata ruang dan sistem penggunaan lahan, – Pengelolaan konservasi dan kawasan ekosistem esensial, – Rehabilitasi ekosistem yang terdegradasi, – Percepatan pembangunan serta rehabilitasi infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan pertanian (termasuk irigasi, bendungan dan waduk) 2. Meningkatkan sistem peringatan dini untuk bencana yang terprediksi dan mendadak terkait perubahan iklim, 3. Menciptakan program insentif penelitian & pengembangan daya tahan tanaman terhadap kondisi iklim & hama tanaman baru.
Strategi Peningkatan Produksi 1.
2. 3.
4.
5.
Pembangunan sarana infrastruktur & sarana produksi (pupuk, alat mesin pertanian) harus dikawal secara kontinyu dan tepat Mitigasi potensi kekeringan teridentifikasi 96 kabupaten diimbangi pengadaan pompa air & potensi embung. Pengembangan riset & teknologi pertanian diterapkan secara massif mempertimbangkan kondisi & potensi wilayah Memberikan akses pembiayaan usahatani, asuransi dan jaminan insentif harga jual memotivasi petani untuk peningkatan produktivitas Kerja sama seluruh pemangku kepentingan & pengembangan model PPP (Public Private Partnership)
Peran petani dalam menjaga keseimbangan ekosistem 1.
Membuka lahan pertanian baru secara liar di hutan dapat merusak keseimbangan ekosistem, bahkan dapat mengurangi jumlah hewan yang ada. – Konversi Lahan Pertanian 100 ribu hektar lahan pertanian Indonesia saat ini berjumlah 13,5 juta hektar. 2. Penggunaan pupuk dan pemberantasan hama belebihan dapat merusak alam, bahkan membunuh makhluk hidup lainnya – Penggunaan pupuk hayati – Penerapan Pertanian Berkelanjutan 3. Pemanfaatan limbah dan sampah
Terimakasih