PENGUATAN LITERASI INFORMASI BERBASIS PERPUSTAKAAN BAGI PENINGKATAN MUTU AKADEMIK MAHASISWA PGMI IAIN CIREBON Atikah Syamsi Email :
[email protected] Abstract This study aims to determine: 1) How Information Literacy Strengthening Program for students in primary IAIN Cirebon. 2) Strengthening Program Implementation Based Information Literacy Libraries For students in primary IAIN Cirebon. 3) Strengthening the Effectiveness of Information Literacy Library Based on Academic Quality Improvement in primary students IAIN Cirebon. This research is classroom action research. The stages in the cycle of action research are: Planning, Implementation of the action, Observations and Reflections. The location research is on PGMI S1 IAIN SNJ Cirebon by using purposive sampling. The technique of collecting data through observation, interviews, questionnaires and tests. Given the Action Research study using a combined approach of qualitative and quantitative. The data analysis starts from the field by using descriptive analytic method that is compiled by describing, interpreting the data and analyze all the things that are the focus of this research. The results showed that: 1) Based on the results of observations and Collecting data elements that must be considered in implementing the information literacy program, the target or targets, the needs of students, the method to be used, the material to be conveyed, human resources and facilities that support the technology. 2) Strengthening program implementation based library information literacy is integrated in teaching and learning activities in the classroom. 3) There is an increased effective against academic grades of students in primary after they were given reinforcement program of action based library information literacy Keywords: Strengthening, Information Literacy, Academic Quality
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana Program Penguatan Literasi Informasi Bagi mahasiswa PGMI IAIN Cirebon. 2) Implementasi Program Penguatan Literasi Informasi Berbasis Perpustakaan Bagi mahasiswa PGMI IAIN Cirebon. 3) Efektifitas Penguatan Literasi Informasi Berbasis Perpustakaan terhadap Peningkatan Mutu Akademik mahasiswa PGMI IAIN Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas dengan tahapan siklus: perencanaan, penerapan, observasi dan refleksi. Penelitia mengambil lokasi di S1 PGMI IAIN SNJ Cirebon dengan menggunakan metode sampel bertujuan. Pengambilan data menggunakan metode obserfasi, wawancara, kuesionair dan tes. Analisis data yang digunakan merupakan kombinasi antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1)Unsur yang harus diperhatikan dalam melaksanakan program literasi informasi, yakni target atau sasaran, kebutuhan mahasiswa, metode yang akan digunakan, materi yang akan disampaikan, sumber daya manusia serta fasilitas teknologi yang mendukung. 2) Implementasi program penguatan literasi informasi berbasis perpustakaan ini terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. 3) Terdapat peningkatan yang efektif terhadap nilai akademis mahasiswa PGMI setelah mereka diberikan tindakan program penguatan literasi informasi berbasis perpustakaan
JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 2 Agustus 2016 25
semakin ketat
PENDAHULUAN
karena semakin maraknya
Dewasa ini dimana era globalisasi
persaingan dalam lapangan kerja. Salah satu
adalah era persaingan mutu atau kualitas dari
implikasi globalisasi dalam pendidikan yaitu
suatu produk, maka produk yang bermutu akan
adanya
deregulasi
diminati oleh konsumen, sebaliknya apabila
peluang
lembaga
produk
perguruan
itu
tidak
bermutu
maka
akan
tinggi
yang
memungkinkan
pendidikan asing
termasuk
untuk
membuka
ditinggalkan oleh konsumen. Hal ini pun
sekolahnya di Indonesia. Oleh karena itu
berlaku pula dalam dunia pendidikan, sehingga
persaingan antar lembaga pendidikan dan pasar
perguruan tinggi di era globalisasi harus
kerja akan semakin berat.
berbasis pada mutu, dan memiliki diferensiasi dalam
kegiatan
jasa
mengantisipasi
perubahan-
maupun
perubahan yang begitu cepat serta tantangan
pengembangan sumber daya manusia yang
yang semakin besar dan kompleks, maka
memiliki keunggulan-keunggulan dan tentunya
lembaga pendidikan seharusnya mengupayakan
berbeda dengan perguruan tinggi lainnya.
segala cara untuk meningkatkan daya saing
Masyarakat mengharapkan mahasiswa yang
lulusan serta produk-produk akademik lainnya,
sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi
yang antara lain dicapai melalui peningkatan
mempunyai
mutu pendidikan.
nilai
pendidikan
Demi
ganda
yaitu
ilmu
pengetahuan, gelar, ketrampilan, pengalaman,
Berdasarkan Survei Angkatan Kerja
keyakinan dan perilaku luhur yang mampu
Nasional Februari Tahun 2013 yang dilakukan
bersaing dipasar global. Nilai-nilai tersebut
Biro Pusat Statistik ditemukan bahwa lapangan
sebagai persiapan memasuki dunia kerja dan
kerja Indonesia masih didominasi oleh lulusan
atau
Sekolah
persiapan
membuka
lapangan kerja
Dasar
dan
Sekolah
Menengah
dengan mengharapkan kehidupan yang lebih
Pertama. Sebanyak 54,6 juta orang, atau 47,90
baik dan kesejahteraan lahir serta batin.
persen dari total 114,02 juta pekerja hanya
Kenyataan yang ada pada dewasa ini
berpendidikan Sekolah Dasar. Bandingkan
menunjukkan mutu lulusan perguruan tinggi itu
dengan pekerja lulusan Diploma sebanyak 3,2
tidak selalu dapat diterima dan mampu untuk
juta orang (2,82 persen), atau Sarjana yang
bekerja sebagaimana yang diharapkan dunia
hanya
kerja. Maraknya perguruan tinggi berpotensi
(www.bps.go.id)
merosotnya
mutu
lulusan,
mengingat
8,0
Salah
juta
satu
orang
faktor
(6,96
yang
persen).
sangat
standarisasi mutu lulusan tidak menjadi tujuan;
berpengaruh terhadap daya saing suatu bangsa
tetapi hanya dilihat dari aspek kuantitas; yakni
adalah pendidikan masyarakatnya. Pendidikan
bagaimana mendapatkan jumlah mahasiswa
memiliki peran strategis dalam pembangunan
sebanyak-banyaknya.
terhadap
bangsa serta memberi kontribusi siginifikan
lulusan lembaga pendidikan yang bermutu
bagi pertumbuhan ekonomi dan transformasi
Tuntutan
26 Atikah Syamsi, Penguatan Literasi Informasi…
sosial. Masyarakat dengan pendidikan yang
bersifat ilmiah. Keilmiahan ini ditunjukkan
baik akan dapat meningkatkan produktivitas
dengan terdapatnya indikator rujukan terhadap
dan pendapatannya, yang secara kolektif akan
literatur-literatur
meningkatkan pendapatan negara. Saat ini, dan
dipertanggungjawabkan, dalam hal ini merujuk
di masa mendatang, sumber daya alam bukan
kepada buku-buku ataupun arsip serta dokumen
lagi menjadi daya saing utama suatu bangsa,
yang berada pada sumber belajar yang harus
melainkan penguasaan atas ilmu pengetahuan
ada pada Perguruan Tinggi yakni perpustakaan.
dan teknologi.
Berdasar pengalaman mengajar & pengamatan
Pendidikan
sebagai
suatu
yang
dapat
proses,
sejak tahun 2011 selama ini pada jurusan
pertama mengenal adanya raw-input dan
PGMI di IAIN SNJ Cirebon, mahasiswa PGMI
instrumental input. Raw input merupakan
banyak yang mengalami degradasi dalam minat
peserta didik sedangkan instrumental input
baca serta dalam minat menggunakan literature
terdiri dari : gedung, perpustakaan, pedoman
buku sebagai literasi informasi dan referensi
akademik, dosen, kurikulum, metode dan lain-
dalam tiap karya mereka,hasil wawancara
lain. Kedua raw input dan instrumental input
singkat
masuk dalam proses, yang ini akan memakan
menunjukkan bahwa mereka lebih cenderung
waktu delapan (8) semester. Ketiga, output
untuk menggunakan internet sebagai media
(hasil didik) yang sesuai dengan kriteria
pembantu
institusi dan siap untuk masuk kedalam
(Berdasarkan
persaingan sumber daya manusia. Dosen
mahasiswa pada perkuliahan awal semester)
sebagai tenaga pengajar merupakan instrumen
Buku-buku sebagai literasi informasi yang bisa
yang sangat menentukan keberhasilan proses
dipertanggungjawabkan
pendidikan, karena dari tenaga pengajar lah
tinggalkan karena habit mereka yang jarang
perpindahan ilmu dilakukan kepada peserta
berinteraksi dengan buku dan keresahan ini
didik.
bukan saja terjadi pada satu atau dua mata
dengan
pada
beberapa
karya
hasil
mahasiswa
tulis
wawancara
seringkali
mereka. dengan
mereka
Perguruan tinggi yang memiliki tenaga-
kuliah, melainkan dalam beberapa mata kuliah
tenaga pengajar berkualitas akan banyak
seperti yang sudah peneliti amati. Hal ini tentu
diminati oleh masyarakat. Salah satu indikator
saja
system pengajaran dikatakan berkualitas yaitu
sehingga kami terbesit
manakala tercipta sisi akademis baik itu dalam
penelitian
mengenai
“penguatan
menghasilkan
informasi
berbasis
perpustakaan
karya,
bersikap
dan
juga
menjadi
kegamangan
bagi
peneliti
untuk melakukan literasi bagi
bernalar. Karya yang dimaksud ialah berupa
mahasiswa PGMI menuju peningkatan mutu
karya tulis maupun non tulis, dimana karya
akademik lulusan”
tulis yang seharusnya digunakan oleh para akademisi selalu merujuk kepada hal-hal yang
JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 2 Agustus 2016 27
Berdasarkan pada latar belakang diatas,
di perguruan tinggi, karena literasi informasi
maka penulis mengajukan beberapa rumusan
mengajarkan
bagaimana
masalah yang akan dikaji lebih lanjut, yaitu :
menggunakan
informasi
1.
2.
3.
yang
dan
diperlukan
Bagaimana program penguatan literasi
sehingga
informasi bagi mahasiswa PGMI IAIN
pembelajaran. Perpustakaan sebagai lembaga
Cirebon?
penyedia dan pengelola informasi memiliki
Bagaimana
implementasi
mampu
menemukan
menunjang
proses
program
peran penting terhadap pengembangan literasi
penguatan literasi informasi berbasis
informasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan
perpustakaan bagi mahasiswa PGMI
perpustakaan dalam pengembangan literasi
IAIN Cirebon?
informasi
Bagaimana
efektifitas
literasi
penguatan
adalah
dengan
memberikan
pendidikan pada pemakai (User) dengan fokus
informasi
berbasis
pada
pengembangan
perpustakaan terhadap
peningkatan
pengguna. Program pendidikan pemakai di
mutu akademik mahasiswa PGMI
perpustakaan harus diarahkan pada pencapaian
IAIN Cirebon?
literasi
informasi
literasi
penggunanya
informasi
(Naibaho,
2007:12). LANDASAN TEORI a. Kompetensi
b. Urgensi Perpustakaan Dalam Literasi Program
Literasi
Dalam era globalisasi, hampir setiap
Informasi Literasi informasi merupakan suatu ketrampilan
Informasi di Perguruan Tinggi
yang
sangat
untuk
dari informasi, karena informasi telah menjadi
dikuasai, terutama di era globalisasi saat ini.
kebutuhan primer masyarakat. Setiap aspek
Menurut American Library Association (ALA,
kehidupan dihubungkan dengan ketersediaan
1998) dikatakan bahwa orang yang melek
informasi
informasi adalah orang yang mampu menyadari
teknologi informasi mendorong masyarakat
kapan informasi diperlukan dan bahkan juga
industri (industry society) pelan-pelan beralih
mempunyai kemampuan untuk menemukan,
ke masyarakat informasi (information society).
mengevaluasi dan menggunakan informasi
Hal itu menunjukkan bahwa informasi telah
tersebut secara efektif. Literasi informasi juga
mendapatkan tempat yang penting dalam
merupakan
masyarakat
aktivitas masyarakat. Kenyataan menunjukkan
informasi dan merupakan hak asasi manusia
bahwa banyak orang mencari informasi. Hal
untuk belajar sepanjang hayat. (Perpustakaan
tersebut berarti, permintaan terhadap informasi
Nasional RI, 2007:15)
begitu penting sehingga informasi memiliki
pra-syarat
Literasi
penting
orang dalam kegiatannya tidak dapat terlepas
dalam
informasi
penting
untuk
dikuasai oleh peserta didik di sekolah maupun
(Artana,
2003:1).
nilai ekonomi yang tinggi pula.
Kemajuan
28 Atikah Syamsi, Penguatan Literasi Informasi…
Godwin (2008:5) menyebut generasi
reading comprehension para peserta didik,
saat ini sebagai “generasi web” atau “generasi
literasi informasi yang diintegrasikan dan
Google”. Generasi Google menganggap apa
dirancang secara kolaboratif dalam kegiatan
yang tertulis dan tercantum di web pasti benar
akademisi akan meningkatkan kemampuan
Perilaku dalam memperoleh informasi yang
pembelajaran dan produk penelitian mereka.
sudah ditemukan juga patut menjadi perhatian.
Lebih dari itu, para peserta didik yang
Generasi Google ini, menurut Godwin, tidak
diajarkan
mempedulikan etika dalam penggunaan isi dari
informasi secara berkelanjutan akan lebih
sumber-sumber itu karena mereka tidak paham
sukses dalam pendidikan tingginya daripada
atau tidak peduli terhadap isi maupun akurasi
mereka yang tidak mendapatkan pengetahuan
sumber datanya. (Godwin, 2008:6) Mereka
dan
menganggap
(Farmer & Henri, 2008 :16)
penggunaan
informasi
yang
kompetensi
pengalaman
program
literasi
itu
literasi
sebelumnya
dibutuhkan dengan menerapkan perilaku copy and paste merupakan hal yang biasa dan tidak
c. Peningkatan
menyadari bahwa informasi yang diperoleh ini
Mahasiswa
seharusnya perlu dibaca ulang dan diolah
Soehendro
Mutu
(1996)
Akademik
mengemukakan
terlebih dahulu serta dipastikan kebenarannya
bahwa upaya manajemen kualitas pendidikan
sebelum
dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan
akhirnya
digunakan
dan
dipublikasikan pada khalayak.
sasaran pendidikan dengan kebutuhan tenaga
Meskipun informasi saat ini melimpah
kerja
ahli.
Untuk
namun informasi tersebut tidak sepenuhnya
pendidikan,
dapat digunakan atau dimanfaatkan, terutama
diberdayakan
dijadikan bahan referensi oleh kaum akademisi.
(Kurniawan,
Achmad (2007:1) menyatakan bahwa informasi
dilakukan antara lain dengan cara : (1)
yang bernuansa negatif justru lebih banyak
mengubah paradigma masyarakat pembelajar,
terakses dari pada informasi yang positif. Oleh
(2)
karena itu Carr (2011:180) menghimbau agar
mengembangkan content . Masyarakat lembaga
pengguna
dan
pendidikan harus diberikan pengertian tentang
memilah informasi yang sesuai dengan apa
proses pendidikan dan pembelajaran, yaitu
yang kita butuhkan. Ketrampilan tersebut
bahwa budaya teacher centered harus diganti
disebut sebagai “literasi informasi”.
dengan budaya student activity. Mahasiswa
informasi
Farmer mengungkapkan
dapat
memilih
proses
meningkatkan kualitas pembelajaran
semaksimal 2003).
mengembangkan
harus mungkin
Pemberdayaan
resources
dan
ini
(3)
&
Henri
(2008)
adalah pelaku belajar, bukan pihak yang dijejali
pula
bagaimana
literasi
dengan materi belajar.
informasi memberikan pengaruh pada kegiatan membaca siswa. Selain dapat meningkatkan
Dosen bertindak sebagai fasilitator yang kehadirannya
menyebabkan
mahasiswa
JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 2 Agustus 2016 29
mempunyai keinginan belajar. Sumber daya
Penelitian
ini
dilakukan
pada
pendidikan (pengajar serta alat belajar lain)
mahasiswa S1 PGMI IAIN SNJ Cirebon
harus
dengan menggunakan purposive sampling.
pula
dikembangkan,
dengan
cara
pembinaan dan pengembangan kemampuan
Adapun untuk subjek
pengajar,
mahasiswa dengan
peningkatan
literasi
informasi,
informannya
ialah
mata kuliah dan jenjang
persiapan sarana dan prasarana pembelajaran
tertentu yang diampu oleh masing-masing
serta penyiapan fasilitas teknologi informasi
instruktur yang dalam hal ini adalah Dosen
yang mendukung proses pembelajaran.
Pengampunya,
METODE PENELITIAN 1. Jenis & Metode Penelitian
memberikan informasi secara akurat dan
sehingga
diharapkan dapat
berkelanjutan.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mengintrospeksi, bercermin, merefleksi
3. Tehnik Pengumpulan Data
atau mengevaluasi tujuan kegiatan belajar yang
Untuk
memperoleh
data
dalam
diharapkan. Dari peningkatan kemampuan
penelitian ini, penulis menggunakan beberapa
tersebut
tehnik dalam pengumpulan datanya, antara lain
diharapkan
terhadap
peningkatan
mahasiswa,
dapat
berpengaruh
kualitas
literasi
baik dalam aspek penalaran,
: a.
keterampilan, mencari rujukan maupun aspekaspek lain yang bermanfaat bagi mahasiswa. Dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan siklus Kemmis sebagai rencana tindakan dalam penelitian tindakan kelas, sebagaimana yang tertuang dalam penjelasan sebelumnya
Pada penelitian ini digunakan observasi sebagai teknik pengumpulan data dan lembar observasi sebagai instrumen pengumpulan datanya. b.
Wawancara Mendalam Wawancara atau interview dilakukan
kepada mahasiswa yang diampu oleh masing-
Gbr. 4 Siklus kemmis (dalam Mulyasa, 2009 :112) planning
Observasi
acting
masing Peneliti. Interview yang digunakan dalam metode ini adalah interview semi struktur. Maksudnya tidak seperti penelitian kuantitatif
yang
menggunakan
wawancara
terstruktur,
karena
metode penelitian
kualitatif lebih cenderung dengan pertanyaan yang bersifat mendalam, (Mikkelsen, 2001), reflecting
observing
sehingga
dalam
menggunakan
pelaksanaannya
metode
terpimpin
tetap dimana
peneliti terlebih dulu mempersiapkan kuesioner 2. Tehnik Sampling
yang akan diajukan kepada informan (interview
30 Atikah Syamsi, Penguatan Literasi Informasi…
guide), tetapi penyampaian pertanyaannya bisa
skor akhir dari tiap aspek pertanyaan dalam
secara bebas.
angket yang diperoleh dari hasil tes siswa
c.
Kuesioner
secara
Kuesioner
yang
peneliti
lakukan
menggunakan kontak langsung antara peneliti
individu
mencari rata-ratanya. Adapun Kriteria tingkat keberhasilan
dengan responden, sehingga dapat tercipta
aktivitas/respon
suasana dan kondisi yang cukup baik yaitu
(2004:78)
responden dengan sukarela memberikan data
kemudian diolah dengan
siswa
Ketuntasan
menurut
belajar
yang obyektif dan cepat. d.
klasikal
=
x 100 %
Tes Tabel Nilai Skoring
Teknik ini digunakan untuk mengetahui seberapa luas pengetahuan dan kemampuan mahasiswa terkait literasi informasi. Tes ini juga dapat dilakukan untuk mengetahui hasil atau efektifitas treatment setelah diberikan kepada mahasiswa. Hal ini hampir mirip seperti
Pencapai
Sko
Kualifika
Keberhasil
an
r
si
an
85-100 %
3
Baik
Berhasil
70-84 %
2
Cukup
Cukup
Tujuan
triangulasi data sementara. Tehnik ini memang tidak
Sudjana
lazim
digunakan,
bahkan
pada
Berhasil 50-69 %
1
Kurang
kebanyakan literatur metodologi penelitian seringkali tidak mencantumkan teknik ini
Tidak Berhasil
Keterangan :
sebagai salah satu teknik pengumpulan data namun peneliti akan membahasnya karena hal
85-100% = Berhasil
ini dirasa cukup representative sesuai dengan
70-84% = Cukup Berhasil
prinsip dalam penelitian eksperimen.
50-69 = Tidak Berhasil Sebagian besar tehnik pengumpulan
4. Tehnik Analisis Data Mengingat dalam penelitian Action
data dalam penelitian ini menggunakan analisa
pendekatan
data non statistik, maka sebagian besar
gabungan dari kualitatif dan kuantitatif, maka
deskripsi data-datanya melalui bentuk kata-kata
analisis data dimulai dari lapangan dengan
atau kalimat yang akan digunakan secara
menggunakan metode deskriptif analitik yaitu
sistematis. Adapun langkah-langkah teknik
menyusun
analisis datanya sebagai berikut :
Research
ini
menggunakan
dengan
cara
mendeskripsikan,
menafsirkan data dan menganalisa semua hal
a. Reduksi data
yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Data
Data yang diperoleh disusun secara sistematis
kuantitatif terlebih dahulu dilakukan tabulasi
kemudian dianalisis sejak dimulai penelitian.
secara prosentase untuk mengetahui jumlah
Data-data tersebut perlu direduksi, yaitu dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai
JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 2 Agustus 2016 31
dengan tujuan penelitian. Data-data yang
wawancara. Hal tersebut dilakukan dengan
telah direduksi memberikan gambaran yang
maksud supaya data atau informasi yang
lebih tajam tentang hasil pengamatan dan
diperoleh sewaktu peneitian benar-benar valid
lebih
dan
mempermudah
penulis
untuk
dapat
dipertanggungjawabkan
menelusuri data tersebut berasal dari sumber
ilmiah.
mana, hal ini biasa dikenal juga dengan istilah
HASIL DAN PEMBAHASAN a) Program Literasi
koding data.
Seperti yang telah diketahui bersama
Display data dilakukan untuk menyajikan data
yang
semakin
banyak
dan
c. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi Pengambilan kesimpulan yang dilakukan pertama kali oleh peneliti mula-mula kabur, tetapi lama-kelamaan kesimpulan tersebut semakin
jelas
karena
data
bahwa
UNESCO
menekankan pentingnya
mengintegrasikan keterampilan informasi ke
bertumpuk ke dalam bentuk matrik.
akan
Informasi
Mahasiswa PGMI IAIN Cirebon
b. Display data
hasil
secara
yang
diperoleh semakin banyak dan mendukung. Verifikasi dapat dilakukan dengan singkat yaitu dengan cara mengumpulkan data baru.
dalam tiga keterampilan dasar literasi yang dikenal
sebelumnya: membaca
menulis
(writing),
dan
berhitung
Tinggi, maka dengan bekal kemampuan literasi tersebut, setiap orang diharapkan memperoleh kesempatan
untuk
berpartisipasi
dan
mendapatkan manfaat dari perkembangnya di Dengan kata lain,
merujuk kepada salah satu definisi yang
5. Teknik Keabsahan Data keperluan
(arithmatic)
meneliti (research) untuk pendidikan
era informasi saat ini.
Untuk
(reading),
pemeriksaan
diberikan
oleh
UNESCO
pada
halaman
keabsahan data, peneliti menggunakan teknik
sebelumnya, maka literasi informasi yang kami
pemeriksaan
maksudkan
triangulasi.
Adapun
teknik
ialah
kemampuan
triangulasi
yang peneliti gunakan adalah
mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi,
dengan
teknik
yang
mengorganisasikan
yang
informasi
berarti membandingkan dan mengecek balik
menjawab
derajat kepercayaan suatu informasi yang
masalah/isu sosial yang lebih luas.
memanfaatkan
pemeriksaan
penggunaan
sumber,
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.
keabsahan
secara
menggunakan efektif
untuk
dan membantu menyelesaikan
Berdasar hasil observasi dan Collecting data yang dikumpulkan, Unsur yang harus
Dalam penelitian ini, untuk keperluan pemeriksaan
tersebut
dan
data,
diperhatikan dalam melaksanakan program
penulis
literasi informasi, yakni target atau sasaran,
menggunakan teknik pemeriksaan triangulasi
kebutuhan mahasiswa, metode yang akan
yang dilakukan dengan jalan membandingkan
digunakan, materi yang akan disampaikan,
data hasil pengamatan dengan kuesioner dan
sumber daya manusia, fasilitas teknologi yang
32 Atikah Syamsi, Penguatan Literasi Informasi…
mendukung. langkah
Adapun
dalam
beberapa
memperoleh
langkah-
Setelah mahasiswa mengalokasikan informasi
kemampuan
dengan baik, mereka harus mampu menyimpan
program literasi informasi yaitu:
informasi yang sudah diperoleh agar suatu saat
a) Merumuskan kebutuhan informasi
informasi tersebut mudah ditemukan kembali
Pada awal program mahasiswa diminta untuk
ketika akan digunakan. Penyimpanan dapat
merumuskan kebutuhan informasi, dimana hal
dilakukan dengan menggunakan sistem manual
ini merupakan tahap awal dalam melakukan
maupun elektronik.
penelusuran
informasi.
Kegunaan
dari
d) Menggunakan informasi secara efektif
identifikasi informasi adalah supaya mahasiswa
dan efisien.
mengetahui apa kegunaan informasi yang
Kemampuan ini digunakan agar mahasiswa
dicari misalnya untuk pendidikan, kesehatan
mampu
atau bahkan hubungan dengan masyarakat.
diperoleh secara efektif dan efisien. Mereka
Terkait dengan responden kami, mereka kami
diminta
minta untuk merumuskan terkait pendidikan
penelusurannya dalam sebuah mind map dan
sains
berdasar pada hasil temuan dari referensi yang
di
MI
dan
juga
terkait
materi
kewirausahaan.
untuk
informasi
menuliskan kembali
yang
hasil
telah mereka temukan dari perpustakaan atau
b) Mengalokasikan
dan
mengevaluasi
kualitas informasi. Langkah
menggunakan
berikutnya
pun dari toko buku yang menjadi setting sumber belajar dalam program ini.
yaitu
mahasiswa
e) Mengkomunikasikan pengetahuan.
mengalokasikan informasi dapat dilakukan
Kemampuan ini bertujuan untuk meningkatkan
dengan cara manual atau bisa juga dibuat
kompetensi mahasiswa dalam menciptakan
portfolionya sehingga manakala suatu saat
pengetahuan baru dan menyebarkan atau
diperlukan bisa ditemukan kembali. Kualitas
mengkomunikasikan kepada orang lain yang
dari informasi dapat dilihat dari penggunaan
membutuhkan informasi tersebut berdasar pada
informasi
dari
sumber data atau bacaan yang telah mereka
informasi tersebut. Apabila kriteria informasi
adopsi serta harus tercantum dalam hasil
dipenuhi
temuan mereka.
tersebut
oleh
dan
suatu
kredibilitas
informasi
maka
kualitasnya semakin baik. Hal tersebut terlihat dari hasil kinerja mahasiswa, yaitu mereka yang dengan baik melakukan program literasi ini maka hasil kerja serta produk yang mereka buat juga berhasil dengan baik. c) Menyimpan dan menemukan kembali informasi.
b) Implementasi Program Penguatan Literasi
Informasi
Berbasis
Perpustakaan Bagi Mahasiswa PGMI IAIN Cirebon Implementasi
program
penguatan
literasi informasi berbasis perpustakaan ini terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar di
JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 2 Agustus 2016 33
kelas.
Peneliti
menggunakan
optimalisasi
pengawasan
serta
pemberian
peer
Perpustakaan yang tidak hanya di kampus
lesson untuk mahasiswa ketika diajak
IAIN Cirebon, namun juga perpustakaan
melakukan
Daerah satu-satunya di Kota Cirebon, selain itu
perpustakaan yang dimaksud.
peneliti
juga
memanfaatkan
pada
Buku
3) Materi; materi yang diberikan sudah
Nasional Terbesar di Kota Cirebon untuk
terintegrasi dan sesuai dengan silabus
mengakses buku-buku terbaru sehingga hal ini
dan RPS yang sudah tertuang dalam
dapat
mata kuliah satu semester sehingga
menjadi
Toko
kunjungan
kegiatan
penunjang
keterampilan literasi informasi bagi mahasiswa
mahasiswa
PGMI. Keterampilan ini kemudian diterapkan
mendalami materi tersebut sekaligus
oleh mahasiswa saat mereka mengerjakan
dengan uji coba terhadap program
tugas-tugas yang diberikan oleh Dosen bidang
penguatan literasi informasi berbasis
mata kuliah yang diajarkan dan target besarnya
perpustakaan
supaya berdampak pula pada mata kuliah lainnya di Jurusan PGMI. Implementasi
4) Metode
bisa
langsung
pengajaran;
setelah
terjun
materi
maka desain berikutnya ialah terhadap
Program
Penguatan
metode pengajaran dimana metode yang
Literasi Informasi dimulai dari beberapa
digunakan oleh peneliti ialah metode
tahapan yaitu :
Active Learning dengan salah satu
1) Perencanaan
program;
Rencana
strateginya ialah Information Search,
program penguatan Literasi Informasi
dimana tujuan strategi tersebut sejalan
berbasis
dengan program Penguatan Literasi
perpustakaan
ini
dimulai
dengan mengamati teknik pembelajaran
Informasi
yang digunakan sebelumnya kemudian
namun metode ini bukan satu-satunya
melakukan kegiatan identifikasi faktor
metode yang digunakan, melainkan
hambatan dan kemudahan terhadap
terdapat
teknik pembelajaran tersebut, sehingga
metode dalam Active Learning yang
langkah berikutnya dapat dirumuskan
bisa digunakan untuk Pembelajaran
alternatif
Andragogi
dan
rancangan
dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas 2) Menentukan
instruktur
5) Media
Berbasis
Perpustakaan,
kolaboratif antar beberapa
&
bahan
pembelajaran;
atau
Penggunaan media dan bahan sangat
pendamping kelas; setelah perumusan
variatif, menyesuaikan dengan konteks
rencana selesai maka tahapan kedua
materi serta fasilitas yang ditemukan
ialah
dan
dilapangan, namun hal tersebut bukan
ini
berarti bahwa tidak ada rancangan atu
membantu
desain sebelumnya, melainkan media
menetapkan
pendamping dimaksudkan
yang
instruktur dalam
untuk
hal
34 Atikah Syamsi, Penguatan Literasi Informasi…
tersebut ada serta digunakan sesuai
Setelah tahapan dalam implementasi
dengan tujuan yang saat itu hendak
tersebut tuntas dilakukan maka peneliti masih
dilakukan.
melakukan tahap berikutnya sesuai dengan
6) Waktu dan tempat pelaksanaan; Terkait
siklus dalam PTK yang dibahas pada bab
waktu serta pelaksanaan jadwalnya
lainnya. Adapun terkait manfaat program ini
mengikuti siklus yang telah ditetapkan
yakni urgensinya dalam penulisan karya ilmiah
oleh
ke
mahasiswa, meminimalisir plagiarisme serta
perpustakaan
meningkatkan pengetahuan dan pengalaman
peneliti.
perpustakaan
Kunjungan
kampus,
Daerah (Perpus 400), Toko Buku
mahasiswa.
Namun
Implementasi
literasi
Nasional (Gramedia) bergantung pada
informasi ini juga tergantung pada daya
tahapan siklus yang dilalui, dan siklus
tangkap, kondisi fisik dan mental serta
yang dilaksanakan pada penelitian ini
pengalaman masing-masing mahasiswa selain
sejumlah 3 siklus
itu Penerapan literasi informasi seperti yang
7) Sarana prasarana; Perilaku mahasiswa
tertera di atas, tidak serta merta dapat
saat ke perpustakaan setelah mereka
diterapkan begitu saja ditiap Mata Kuliah.
menerima tugas yang harus dikerjakan
Penerapan
adalah mereka mencari buku-buku dan
kontekstual,
sumber informasi lainnya yang relevan
stakeholder, perpustakaan dan kegiatan belajar
dengan
mengajar itu dapat disinergikan.
materi
yang
diberikan.
Terkadang mereka diajak mencari dari internet
(dengan
catatan
penelusuran
informasi sesuai
c) Efektifitas
sumber
Informasi
dapat
Terhadap
sangat
bersifat
dengan
bagaimana
Penguatan Berbasis
Literasi
Perpustakaan
Peningkatan
Mutu
dipertanggungjawabkan seperti e-jurnal
Akademik Mahasiswa PGMI IAIN
ataupun situs resmi lainnya), mereka
Cirebon
mencari informasi yang diperlukan, mencatatnya dan menyelesaikan tugas mereka. 8) Sistem
evaluasi;
penilaian
yang
dilakukan ialah terkait dengan penilaian kinerja, sikap serta produk yang mereka hasilkan, selanjutnya produk tersebut dikumpulkan dalam portfolio sehingga nantinya akan dapat diakumulasikan dengan baik dan detil.
Literasi informasi merupakan salah satu kompetensi yang mutlak harus dimiliki oleh mahasiswa di era informasi sekarang ini. Literasi
informasi
menuntut
kemampuan
berpikir kritis peserta didik dan kemauan untuk terus
menjadi
pembelajar
seumur
hidup
sehingga dibutuhkan kesadaran mendalam dari tiap peserta didik untuk meningkatkan literasi mereka. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak posistif dan negatif
bagi masyarakat. Mudahnya
JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 2 Agustus 2016 35
informasi yang dapat diakses melalui internet
meningkatkan minat baca) secara aktif
justru menimbulkan kebingungan tersendiri
dan kreatif.
bagi pengguna. Salah satu cara yang dapat dilakukan
oleh
tenaga
pendidik
6. Lingkungan kampus (termasuk dosen &
ialah
mahasiswa) kurang aktif membangun
memfungsikan kembali perpustakaan, peran
dan mengembangkan perpustakaan.
perpustakaan salah satunya dapat memberikan pendidikan bagi pemakai dengan fokus pada
Berdasar
data
penelitian
diketahui
pengembangan literasi informasi pengguna.
bahwa
Karena
informasi
belum menggunakan referensi dalam pra siklus
dengan
ini namun ada sebesar 22 % mahasiswa yang
konsistensi yang terus menerus serta dukungan
telah melek literasi namun belum mengikuti
dari semua pihak yang terkait.
kaidah penulisan yang sesuai dan terdapat 7 %
keterampilan
membutuhkan
usaha
literasi yang
keras
Dari Pengamatan dan data Kuesioner (survey
langsung
ke
perpustakaan
IAIN
mahasiswa yang telah sempurna menyertakan referensi sesuai dengan kaidah APA Style.
Cirebon tanggal 7 September 2015) ditemukan fakta bahwa:
Berdasar data pada siklus 1 terlihat bahwa masih ada sebesar 50 % yang belum
1. Mahasiswa PGMI jarang menggunakan pembelajaran di perpustakaan
referensi dengan benar& lengkap sebesar 14 %
dimulai pada jam 07.00 (sehingga
atau dua kali lipat dari jumlah pra siklus, dan
peneliti tatkala akan masuk jam 7 ke
hal ini menunjukkan adanya efektifitas dalam
perpustakaan jd tertunda).
penguatan program literasi informasi berbasis
tidak
jam
awal
terlihat pada prosentase yang menggunakan
kelas
3. Dosen
meskipun
menggunakan referensi meski telah diberikan treatment oleh peneliti, namun perubahan
2. Perpustakaan mulai buka pada jam 0815.00,
sebanyak 57 % mahasiswa masih
secara
rutin
perpustakaan.
menginstruksikan kepada mahasiswa
Melihat hasil dari siklus 2 dapat
saat jam kelas untuk ke perpustakaan
disimpulkan bahwa prosentase terbesar pada
terkait tugas, mencari informasi atau
siklus 2 ini ialah pada penggunaan referensi
solusi sendiri.
sebesar 89 % meskipun jumlah tersebut
4. Terdapat mahasiswa yang hampir tidak
sebanyak 37 % terdapat referensi yang kurang
pernah mengunjungi perpustakaan, dan
sempurna, yang dimaksud kurang sempurna
kurang tahu isi serta lokasi filingnya.
pada
5. Secara umum, pengelola perpustakaan terlihat
tidak
diagram
tersebut
ialah
kaidah
penulisannya yang tidak sesuai dengan APA
mempromosikan
Style , namun hal ini tetap menunjukkan
perpustakaannya (atau berjuang untuk
kemajuan dan efektifitas program penguatan
36 Atikah Syamsi, Penguatan Literasi Informasi…
literasi berbasis perpustakaan terhadap mutu
mahasiswa, metode yang akan digunakan,
akademik mahasiswa.
materi yang akan disampaikan, sumber daya
Gbr. Diagram Rekapitulasi
manusia serta fasilitas teknologi yang
Ketuntasan Belajar
mendukung. Tiga literasi
keterampilan
yaitu membaca
dasar
(reading),
menulis (writing), berhitung (arithmatic) serta
meneliti (research) bagi Pendidikan
Tinggi, maka dengan bekal kemampuan literasi
tersebut,
memperoleh
setiap
mahasiswa
kesempatan
untuk
berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari perkembangan informasi saat ini. 2. Implementasi program penguatan literasi informasi Dari diagram tersebut jelas terlihat bahwa
terdapat
peningkatan
yang
cukup
berbasis
perpustakaan
ini
terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas.
Adapun
tahapan
dalam
konsiten pada tiap jenjangnya, peningkatan
implementasinya
tersebut rata-rata sebesar 9 % dalam tiap
masalah, Mengidentifikasi dan mengakses
siklusnya, atau terjadi peningkatan sebesar
informasi, Mengevaluasi sumber informasi
17,8% secara keseluruhan, hal ini menunjukkan
dan informasi, Menggunakan informasi,
bahwa program penguatan literasi informasi
Menciptakan karya, Mengevaluasi karya
berbasis perpustakaan cukup efektif dalam
serta yang terakhir Mengaplikasikan atau
meningkatkan nilai secara kognitif, secara
Menarik
afektif juga mengajarkan kebiasaan positif
diperoleh. Implementasi literasi informasi
untuk menelusuri sumber bacaan yang dapat
ini juga tergantung pada daya tangkap,
dipertanggungjawabkan
kondisi fisik dan mental serta pengalaman
psikomotorik
juga
dan
secara
menjadikan mahasiswa
yaitu
pelajaran
masing-masing
:
dari
Merumuskan
materi
mahasiswa
selain
yang
itu
terampil dalam mengakses sebuah data dan
penerapan literasi informasi seperti yang
informasi yang akurat dan terpercaya, sehingga
tertera di atas, tidak serta merta dapat
terciptalah sisi dan iklim akademis dalam tiap
diterapkan begitu saja dalam tiap Mata
pelibatan tugas mahasiswa.
Kuliah. Penerapan informasi sangat bersifat
SIMPULAN
kontekstual,
1. Berdasar hasil observasi dan Collecting
stakeholder, perpustakaan dan kegiatan
data, Unsur yang harus diperhatikan dalam melaksanakan program literasi informasi, yakni
target
atau
sasaran,
kebutuhan
sesuai
dengan
bagaimana
belajar mengajar dapat disinergikan.
JPSD : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Vol. 2, No. 2 Agustus 2016 37
3. Berdasar data tabulasi hasil nilai tes mahasiswa,
dapat
disimpulkan
bahwa
terdapat peningkatan yang efektif terhadap nilai akademis mahasiswa PGMI setelah mereka
diberikan
penguatan
literasi
perpustakaan,
tindakan
program
informasi
berbasis
mutu akademis mahasiswa PGMI. Dari diagram hasil tes jelas terlihat bahwa terdapat peningkatan yang cukup konsisten pada tiap jenjangnya, peningkatan tersebut rata-rata sebesar 9 % dalam tiap siklusnya, atau terjadi peningkatan sebesar
17,8%
secara keseluruhan, hal ini menunjukkan bahwa program penguatan literasi informasi berbasis perpustakaan cukup efektif dalam meningkatkan nilai secara kognitif, dan secara afektif juga mengajarkan kebiasaan positif untuk menelusuri sumber bacaan yang dapat dipertanggungjawabkan serta psikomotorik
mahasiswa
terampil
juga
menjadikan
dalam
mengakses
sebuah data dan informasi yang akurat dan terpercaya, sehingga terciptalah sisi dan iklim akademis dalam tiap pelibatan tugas mahasiswa.
Artana,
I Ketut. 2003. “Perpustakaan, Masyarakat Dan Teknologi Informasi”. Dalam Jurnal Visi Pustaka Vol.5, No.2, Desember 2003 http://www.pnri.go.id/Lists/List%20M ajalah%20Online/DispForm.aspx?ID= 57 , diakses tanggal 10 Agustus 2015
dimana nilai akademis ini
dapat juga dikatakan peningkatan terhadap
secara
DAFTAR PUSTAKA
Carr, Nicholas. 2011. The Shallows; Internet Mendangkalkan cara Berpikir Kita?. Bandung : Mizan Farmer,Lesley S.J. and Henri, James. 2008. Information Literacy Assessment in K12 Setting. Maryland: Scarecrow Press. Godwin, Peter dan Jo Parker (Eds.). 2008. Information literacy meets Library 2.0. London : Facet Publishing. http://www.bps. go.id/aboutus.php?booklet , diakses tanggal 30 Juli 2015 Indraijaya, Adam I. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung : Sinar Baru. Mikkelsen, B. 2001. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya-upaya Pemberdayaan ; Sebuah Buku Pegangan Bagi Praktisi Lapangan, Terj : Matheos Nalle, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Mulyasa, E. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosda Karya Subagyo, P. Joko. 1991. Metodologi Penelitian dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.