Pengolahan Limbah Styrofoam Menjadi Produk Fashion Sandra Khairunnisa Fakultas Industri Kreatif, Telkom University, Bandung
ABSTRACT The use of styrofoam recently increased among the public. Not only used as a protective electronic device, Styrofoam is also used for food. Character styrofoam is lightweight, efficient, and can withstand temperatures make this material widely used. The use of disposable styrofoam which only makes the life cycle of styrofoam short-lived and if disposed will result in large amounts of waste. Styrofoam is a material that can not be decomposed by soil until whenever for the chemicals therein and for styrofoam including inorganic waste. Lack of styrofoam waste processing into one of the unresolved issues. With this background, the author tries to make a fashion product using styrofoam material with an exploration of wearing various types of gasoline and make styrofoam into new materials. In this design is expected to reduce styrofoam waste, add lifecycle styrofoam and made of styrofoam as a fashion item of economic value and aesthetic. Keyword: Styrofoam Waste, Fashion Product, Fashion Accessories
PENDAHULUAN
perhari. Jumlah tersebut naik lebih 100
Sampah menjadi masalah tersendiri
ton
khususnya di daerah perkotaan. Kota
sampah pada tahun 2014 yaitu sebanyak
Bandung
1.523
mengalami
peningkatan
dibandingkan
ton
dengan
per
volume
hari
jumlah volume sampah pada tahun
(Jabar.metronews.com, 2016). Menurut
2015. Bandung menghasilkan 1.649 ton
Deni Nurdiana selaku direktur utama
PD
Kebersihan
peningkatan
Kota
tersebut
Bandung,
lantaran
Kota
di Kota Bandung pernah dipenuhi dengan limbah styrofoam ini.
Bandung merupakan salah satu tempat
Pada dasarnya sifat styrofoam adalah
tujuan untuk berwisata. Bukan hanya
kaku, ringan, mampu mempertahankan
orang
namun
panas dan dingin, dan tidak berbau
wisata asing pun berkunjung ke Kota
sehingga banyak diminati masyarakat.
Bandung.
Pemakaian styrofoam yang hanya sekali
Sampah tersebut terbagi kedalam dua
membuat
jenis,
dan
styrofoam semakin banyak dan membuat
anorganik. Sampah organik merupakan
daur hidup styrofoam berumur pendek.
sampah yang dapat diurai oleh alam.
Selain itu pengrajin yang mengolah
Sedangkan
styrofoam menjadi produk masih sedikit.
luar
Kota
yaitu
Bandung,
sampah
organik
sampah
anorganik
penumpukan
merupakan sampah yang sulit terurai
Beberapa
atau bahkan tidak dapat diuraikan oleh
memanfaatkan
alam. Sampah anorganik sudah menjadi
tersebut membuatnya menjadi berbagai
bagian dari masyarakat. Salah satu
keperluan diantaranya seperti bahan
contohnya adalah styrofoam. Styrofoam
dasar mainan anak, bahan kerajinan,
banyak digunakan oleh masyarakat
dan bahan pembuatan lem atau perekat.
sebagai
Kebanyakan
pembungkus
sebagai
bahan
kemasan
atau
barang
elektronik.
makanan
pengganjal pengepakan Dan
dan
orang
limbah
yang
limbah
pembuatan
telah styrofoam
lem
hanya
pada
digunakan untuk keperluan menambal
barang-
atap seng yang bocor, perlengkapan
setelah
rumah
tangga
yang
rusak
digunakan, styrofoam dibuang begitu
menggunakannya
saja,
Belum banyaknya pengolahan styrofoam
sehingga
penumpukan
mengakibatkan
limbah
styrofoam.
Akibatnya membuat salah satu sungai
menjadi produk
sebagai
atau
fesyen
perekat.
menjadikan
salah satu unsur pembuatan penelitian ini.
METODE PENELITIAN
2. Teknik yang digunakan adalah
Metodologi penelitian yang dipakai
dengan
yaitu
menggunakan bensin.
secara
kualitatif.
Metode
pengumpulan data yang digunakan
melarutkan
styrofoam
3. Produk yang dihasilkan berupa
sebagai berikut
aksesoris dan busana fesyen.
1. Observasi
4. Segmentasi yang dituju adalah
Melakukan
pengamatan
langsung pada lingkungan yang
wanita berusia 18-25 tahun. 5. Tema yang diambil adalah Dew
tercemar akibat limbah styrofoam
of
dan
dengan memperlihatkan hasil
mengamati
penggunaan
styrofoam sebagai kerajinan. 2. Studi Literatur
mencari
Vanishes
6. Batasan
informasi
Foam,
yaitu
larutan styrofoam dengan bensin.
Melakukan pengumpulan data dengan
The
tempat
penelitian
berada di Kota Bandung. STUDI PUSTAKA
mengenai styrofoam dari buku
Limbah
dan internet.
Limbah merupakan buangan atau sisa
3. Eksperimen
yang dihasilkan dari sebuah proses atau
Melakukan percobaan pelarutan
kegiatan produksi industri maupun
styrofoam dengan menggunakan
rumah
macam-macam jenis bensin.
Pemerintah Nomor 101 tahun 2014,
tangga.
Menurut
Peraturan
BATASAN MASALAH
limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau
Batasan masalah yang akan dibahas
kegiatan.
dalam penelitian ini adalah
tumpukan barang bekas, sisa kotoran
1. Material yang digunakan pada penelitian adalah styrofoam.
hewan,
Limbah
sayuran
dapat
atau
berupa
tanaman.
Keberadaan limbah berdampak negatif terhadap lingkungan dan ekosistem sekitar
karena
dapat
mengganggu
kesehatan
manusia
sehingga
perlu
limbah
padat
tidak
adanya penanganan terhadap limbah.
berpindah
Menurut Nusa Idaman Said, (2011)
memindahkan contohnya seperti
karakteristik
sisa makanan, robekan kertas,
limbah
secara
umum
adalah sebagai berikut: 1. Berukuran
kecuali
dapat
ada
yang
kaca, styrofoam, dan sebagainya.
mikro,
ukurannya
2. Limbah Cair adalah Limbah yang
terdiri dari pertikel-partikel kecil
berwujud
yang dapat kita lihat.
terlarut dalam air sehingga selalu
2. Penyebaran berdampak banyak,
berpindah
cair.
Limbah
dan
tidak
berdampak tidak hanya pada
diam.
Contohnya
lingkungan
bekas
mencuci,
saja
berdampak
namun
pada
juga
ekonomi,
kesehatan, dll. 3. Berdampak
cair
pernah
seperti air
air
bekas
pencelupan warna dan lain-lain. 3. Limbah Gas adalah Limbah yang
jangka
panjang
berbentuk gas. Limbah ini dapat
(antargenerasi), masalah limbah
dilihat berbentuk asap, sehingga
tidak dapat diselesaikan dalam
selalu
waktu
penyebarannya
singkat
dampaknya
aka
sehingga nada
pada
generasi yang akan datang.
dihasilkan,
bermotor
wujud limbah
Contohnya
limbah dibagi
yang menjadi
dan
sangat seperti
pembuangan
Jenis-Jenis Limbah Berdasarkan
bergerak
atau
luas. gas
kendaraan biasa
disebut
polusi udara. Styrofoam
limbah padat, limbah cair dan limbah
Styrofoam merupakan salah satu jenis
gas.
plastik golongan 6 yang terbuat dari
1. Limbah Padat adalah limbah yang limbah
berwujud ini
padat.
berwujud
polisterin dan gas. Nama lain dari
Jenis
styrofoam adalah polystyrene. Styrofoam
kering,
merupakan bahan plastik yang memiliki
sifat khusus dengan struktur yang
Berdasarkan sumber yang diperoleh
tersusun dari butiran dengan kerapatan
dari hasil survei di AS pada tahun 1986
rendah, mempunyai bobot ringan, dan
menunjukkan bahwa 100% jaringan
terdapat ruang antar butiran yang berisi
lemak orang Amerika mengandung
udara yang tidak dapat menghantar
styrene yang berasal dari styrofoam.
panas sehingga hal ini membuatnya
Penelitian
menjadi insulator panas yang baik
menyebutkan kandungan styrene sudah
(infoPOM, 2008).
mencapai ambang batas yang bisa
Styrofoam dibuat dari monomer stirena
memunculkan gejala gangguan saraf.
melalui
pada
Hal tersebut dikarenakan kandungan
tekanan dan suhu tertentu, selanjutnya
yang terdapat pada Styrofoam yaitu 95%
dilakukan
untuk
foam dan 5% strene. Styrene merupakan
melunakkan resin dan menguapkan sisa
zat kimia berbahaya bagi tubuh apabila
blowing agent. Styrofoam banyak kita
terkena panas, kadar lemak tinggi,
jumpai sebagai bahan pelindung dan
kadar alkohol dan asam yang tinggi,
penahan getaran alat elektronik dll.
serta lamanya makanan yang tersimpan
Namun saat ini, styrofoam banyak juga
pada
dijumpai
memungkinkan zat kimia berpindah
polimerisasi
suspensi
pemanasan
sebagai
pembungkus
dua
styrofoam
makanan yang praktis, mudah, efesien,
pada
dan tahan panas.
lingkungan,
Styrofoam
digunakan
Dalam industri, sebagai
bahan
tahun
makanan.
kemudian
yang
dapat
Sementara
Styrofoam
bagi
merupakan
bahan yang tidak dapat diurai dengan
insulasi. Karena bahan ini bisa menahan
tanah.
suhu, sehingga benda didalamnya tetap
didegradasi karena di dalam bahan
dingin atau hangat.
tersebut terkandung unsur-unsur kimia,
Styrofoam dianggap berbahaya karena
bukan organik.
menyebabkan penyakit kanker serta
Styrofoam sangat berdampak buruk bagi
menurunkan
lingkungan karena sifat styrofoam yang
kecerdasan
anak.
Tidak
mudahnya
Styrofoam
tidak
dapat
diuraikan
oleh
tanah
sehingga susah untuk didaur ulang. Menurut
data
Protection
EPA
Agency)
(Environmental limbah
proses
produksi styrofoam ditetapkan sebagai salah satu limbah berbahaya terbesar di dunia. Bau yang ditimbulkan dapat mengganggu
pernafasan
dan
mengandung 57 zat berbahaya yang dilepaskan ke udara. Sementara itu
Gambar 2.8 Styrofoam Beans Sumber: tokoliman.blogspot.com, 2016
2. Box Styrofoam ini merupakan wadah atau tempat untuk penyimpanan es, es cream, susu murni, puding, ikan, sayuran, dll agar tetap awet dengan bantuan ice gel atau ice pack.
Cloro Fluoro Carbon (CFC) sebagai bahan peniup pada saat
proses produksi
styrofoam merupakan gas yang tidak beracun dan mudah terbakar serta sangat stabil, begitu stabilnya gas ini
Gambar 2.9 Styrofoam Box Sumber: www.indonetwork.co.id, 2016
sehingga baru akan terurai setelah 65-
3. Board
130 tahun. Gas ini akan melayang ke
Styrofoam
udara
styrofoam berbentuk lembaran.
mencapai
lapisan
ozon
di
board
merupakan
atmotsfir dan akan terjadi reaksi serta akan menjebol lapisan pelindung bumi serta menimbulkan efek rumah kaca. Jenis-jenis styrofoam yaitu 1. Beans
Gambar 2.10 Styrofoam Board Sumber : www.weiku.com, 2016
Bentuk styrofoam ini berupa butiran
4. Block
butiran atau gabus pasir, biasanya
Styrofoam Block atau lebih dikenal
dipakai untuk pengisi sofa, boneka
dengan styrofoam balok ini memiliki
dan sebagainya agar terasa empuk.
berbagai
ukuran
diantaranya
seperti size: 600 x 120 x 61.5cm size :
polystyrene
dari
styrene
(monomer)
600 x 100 x 61.5cm dan sebagainya.
kemudian dihembuskan udara kedalam styrofoam dengan menggunakan CFC (Chloro Flour Carbon) sebagai blowing agent.
Gambar 2.11 Styrofoam Block Sumber: www.indonetwork.co.id, 2016
Bensin
merupakan
solvent
yang
memiliki bilangan okta yang sangat panjang, yakni terdiri dari 25 jenis
Styrofoam Dengan Bensin
hidrokarbon yang dapat membantu
Apabila kita mengolah styrofoam lebih lanjut
terdapat
karakteristik
yang
berubah dari benda ini. Salah satunya adalah styrofoam dapat menjadi perekat apabila
dicampur
dengan
bensin.
Styrofoam terdiri dari 95% udara dan 5 % styrene,
dimana
styrene
merupakan
bagian dari perekat ini. Kemudian styrene tersebut ditambahkan dengan bensin agar foamnya hilang. Hal ini sesuai dengan literatur Loves
Community
Environment
(2008)
yang
menyatakan bahwa styrofoam berasal dari kata styrene (zat kimia atau bahan dasar), dan foam (busa atau buih) bentuknya
sangat
ringan
serta
kandungan di dalamnya, 95% udara dan
5%
styrene.
Pembentukan
base
menjadi
lebih
encer.
Akibat
pelepasan udara di dalam styrofoam. Hal ini sesuai dengan literatur Nugroho (2005)
yang
menyatakan
bahwa
umumnya bensin terdiri atas sekitar 25 jenis
hidrokarbon
(HC)
yang
mendukung 6-9 atau karbon setiap molekulnya yang diperoleh dengan cara penyulingan bertingkat dengan proses pemisahan fraksi-fraksi berat dengan jalan polimerisasi. Limbah styrofoam dengan campuran bensin kini banyak dimanfaat oleh para pengrajin untuk dijadikan kerajinan tangan. Kesadaran akan lingkungan mendorong para pengrajin mengolah limbah
styrofoam
bernilai ekonomis.
menjadi
barang
Bensin
Tanah
Bensin
merupakan
hasil
dari
230-305
13-17
Minya
Bahan
pengilangan atau penyulingan minyak
k Gas
Bakar
mentah. Pengilangan atau penyulingan
(solar)
Diesel,
(refining) merupakan proses perubahan minyak mentah menjadi suatu produk
Pemanas Minya
Bahan
yang dapat dijual melalui kombinasi
k Gas
Bakar
dari proses fisika dan kimia. Berikut
Berat
Pemanas
merupakan
proses
pemrosesan
pertama
minyak
bumi
proses
atau
destilasi
bertingkat:
Jangka
Banyakn
Titik
ya Atom
Didih
Karbon
oktan TEL, senyawa sulfur, olefinic
Nama
Pengguna an
hydrocarbon. Angka oktan menunjukan kemampuan mencegah
1-4
ah 30
180-230
Bensin mengandung macam macam zat
hydrocarbone, benzene , dan aromatic
(oC)
30-180
Sumber: Penyulingan, pemrosesan, dan penggunaan minyak bumi,2003
kimia diantaranya senyawa pengungkit
Tabel 2.8 Fraksi Minyak Bumi
Dibaw
18-25
dalam
fraksionasi dari minyak mentah dengan menggunakan
305-405
5-10
11-12
bahan
bakar
terjadinya
detonasi
bensin atau
Fraksi
Bahan
ketukan
Gas
Bakar
dalam bensin. Jika nilai oktan semakin
Pemanas
tinggi maka BBM lebih lambat terbakar.
pada
proses
pembakaran
Bensi
Bahan
Berikut
n
Bakar
bahan bakar minyak yang berada pada
Mobil
tempat pengisian bensin (pertamina):
Minya
Bahan
k
Bakar Jet
merupakan
macam-macam
1. Premium
digunakan
untuk
kendaraan
Premium merupakan salah satu
bermesin
jenis bensin yang memiliki nilai
merupakan
oktan 88. BBM jenis ini memiliki
dengan
warna
Warna
didapatkan dari minyak kelapa
tersebut merupakan warna yang
sawit atau crude palm oil (CPO).
berasal dari zat pewarna tambahan
Solar ini diperoleh dari hasil proses
(dye).
destilasi pada suhu 200°C-300°C.
2. Pertamax
Bahan bakar jenis ini dibedakan
kuning
Pertamax
cerah.
memiliki
nilai
diesel.
Bio
solar
campuran
solar
minyak
nabati
yang
oktan
dari segi bilangan cetane (setana),
sebesar 92 dengan warna biru
yaitu bilangan yang menunjukkan
kehijauan.
kemampuan kendaraan diesel dan
3. Pertamax Plus
menunjukkan
Pertamax Plus memiliki nilai oktan
tingkat
kepekaan
terhadap detonasi (ledakan).
sebesar 95. BBM jenis ini berwarna
Fashion
merah dan tanpa menggunakan
Fashion adalah istilah umum dari gaya
pewarna tambahan.
atau mode. Menurut Kamus Besar
4. Pertalite
Bahasa
Indonesia,
mode
(Fesyen)
BBM jenis ini memiliki nilai oktan
merupakan suatu cara atau bentuk
sebesar 90 dengan warna hijau
tentang pakaian, potongan rambut, dan
terang.
didapatkan
lain-lain yang terbaru pada suatu waktu
diproduksi
tertentu. Biasanya mode atau fesyen
karena
Warna
ini
pertalite
menggunakan
bahan
campuran
premium dan pertamax.
yang
dikenakan
seseorang
mencerminkan kepribadian seseorang
5. Bio Solar
tersebut.
Malcolm
Barnard
dalam
Sebenarnya bahan bakar jenis ini
bukunya Fesyen sebagai komunikasi,
merupakan
memulai
bahan
bakar
yang
pengertiannya
mengenai
fesyen
dengan
pada
Dengan kata lain fesyen tidak hanya
Dictionary (OED).
sebagai busana penutup bagian tubuh
Menurut Malcolm: “Etimologi kata ini
saja tetapi fesyen merupakan sebuah
terkait dengan bahasa latin, Factio, yang
identitas
artinya membuat”. Karena itu, arti asli
kepribadian seseorang.
fesyen adalah sesuatu kegiatan yang di
HASIL DAN ANALISIS
lakukan seseorang, namun akhir akhir
Penggunaan styrofoam belakangan ini
ini fesyen sering dimaknai sebagai
semakin
sesuatu yang dikenakan seseorang.
sebagai
Fesyen selalu menjadi sebuah cerminan
styrofoam juga kini banyak kita jumpai
pada masyarakat bagi sebagian orang,
sebagai pembungkus makanan. Jika
fashion dianggap sebagai sebuah bentuk
dilihat dari fungsinya yang praktis,
dari
mengubah
dapat
membantu
ringan membuat penggunaan styrofoam
seseorang,
sering
Oxford English
seni
pandangan
yang
mengacu
dapat
seseorang,
memperlihatkan
identitas
atau
pencerminan
berlimpah. pelindung
menahan
diminati
alat
suhu,
oleh
hanya
elektronik,
efisien,
dan
para
penjual
masyarakat
untuk
atau bahkan dapat menjadi ekspresi diri
makanan
dari si pemakai (Burke,2011). Seperti
menggunakannya
yang di kutip oleh Idi Subandi Ibrahim
tertentu. Namun penggunaan styrofoam
sebagai peneliti media dan kebudayaan
tersebut hanya bisa digunakan sekali
pop dalam pengantar buku Malcolm
perpemakaian karena adanya zat-zat
Barnard, fashion dan komunikasi: 2007,
berbahaya
Thomas Carlyle mengatakan,”pakaian
styrofoam itu sendiri. Atas dasar itulah
adalah perlambang jiwa”, menurut Idi:
limbah styrofoam semakin banyak dan
“pakaian tak bisa di pisahkan dari
memiliki daur hidup yang sebentar.
perkembangan sejarah kehidupan dan budaya manusia”.
Dari
dan
Tidak
dari
yang
hasil
sebagai
keperluan
dikandung
observasi
dalam
yang
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
limbah
yang
sering
ditemui
pada
tempat-tempat pembuangan yaitu :
dilihat pada tempat pembuangan sampah sekitar.
1. Styrofoam Makanan Styrofoam jenis ini merupakan styrofoam yang paling banyak ditemukan pada TPS
sekitar.
Salah satu fungsi yang dapat menghangatkan
Gambar 3.2 Styrofoam Elektronik Sumber: www.ucdavis.edu, 2012
makanan
merupakan salah satu alasan digunakannya styrofoam jenis ini.
3. Styrofoam Mading Styrofoam mading atau styrofoam berwarna banyak kita temukan pada sekolah-sekolah. Pemakaian yang
cenderung
gampang Gambar 3.1 Styrofoam Makanan Sumber: kaltim.tribunnews.com, 2015
rapuh
lama
dan
membuat
styrofoam jenis ini selalu diganti dan dibuang begitu saja, ini
2. Styrofoam Elektronik
membuat penumpukan limbah
Pada saat kita membeli alat alat
styrofoam semakin banyak dan
elektonik biasanya kita juga akan
meningkat.
mendapatkan styrofoam sebagai penyangga
alat
elektronik
tersebut agar tidak terbentur atau rusak. Styrofoam dengan ukuran yang besar membuat sampah anorganik ini menjadi salah satu sampah
yang
paling
sering
Gambar 3.3 Styrofoam Mading Sumber: catatansiyuda.blogspot.com, 2012
Pada
saat
karakteristik
styrofoam
yang
dibuang,
dihasilkan
dengan warna kuning cerah,
dari
menghasilkan
limbah tersebut yaitu:
berupa cairan
lengket menyerupai lem. Warna
1. Kotor
yang dihasilkan adalah warna
2. Bentuk
yang
tidak
putih ke kuningan. Dan apabila
beraturan
dijemur dibawah sinar matahari,
3. Berbau
warna akan berubah menjadi
4. Berjamur
kuning.
Dari hasil studi pustaka yang dilakukan, diketahui
bahwa
dicampur
apabila
dengan
2.
styrofoam
bensin
Pertalite Pada
akan
saat
eksperimen
melakukan menggunakan
menghasilkan cairan menyerupai lem.
Pertalite dengan nilai oktan 90
Hal
styrofoam
dengan warna hijau terang, hasil
mengandung styrene yang dapat larut
yang didapatkan berupa cairan
dalam bensin yang memiliki 25 jenis
lengket menyerupai lem namun
hidrokarbon
cairan tersebut tidak secair pada
tersebut
dikarenakan
didalamnya
yang
dapat
membantu base menjadi encer akibat
saat
menggunakan
premium.
pelepasan udara di dalam styrofoam.
Warna yang dihasilkan berupa warna hijau muda.
Berikut merupakan kesimpulan
hasil
3.
Pertamax
analisa yang dilakukan menggunakan
Pada
berbagai jenis bahan bakar minyak yang
eksperimen
berada pada pom bensin:
pertamax dengan nilai oktan 92
1.
Premium Pada
saat
dengan saat
eksperimen
melakukan
hasil
melakukan menggunakan
warnabiru
yang
kehijauan,
didapatkan
tidak
menggunakan
seperti premium dan pertalite.
premium dengan nilai oktan 88
Jika premium dan pertalite encer
menyerupai
lem,
pertamax
berbeda dengan kedua bensin tersebut.
ketukan
yang
terjadi
dalam
mesin.
Pertamax
menghasilkan cairan yang lebih menggumpal atau tidak seperti lem.
Warna
yang
dihasilkan
berupa biru muda. 4.
Bio Solar Pada
saat
melakukan
Gambar 3.13 Hasil Eksplorasi Awal Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016
eksperimen menggunakan bio solar, hasil yang
didapatkan
Dari hasil eksplorasi tersebut penulis
yaitu styrofoam tidak merubah
menarik kesimpulan bahwa nilai oktan
bentuk atau mencair menjadi
menentukan efek pelarutan styrofoam
lem
dengan bensin. Semakin rendah nilai
seperti
premium,
menggunakan pertalite,
dan
oktan yang terkandung pada bensin,
pertamax. Hal ini dikarnakan bio
maka semakin cair hasil pelarutan
solar merupakan bahan bakar
tersebut dan begitupun sebaliknya. Dan
yang berbeda dengan bensin
dengan
dari
penulis hanya memakai bahan bakar
segi
minyak
penyulingan
mentah.
Bio
dari solar
minyak
hasil
eksperimen
premium,
tersebut
pertalite,
dan
warna
yang
merupakan bahan bakar yang
pertamax.
diperuntukkan
dihasilkan menjadi lebuh muda dari
bagi
mesin
Selain
diesel. Selain itu kandungan
warna asli bensin.
didalam
KESIMPULAN
dengan
biosolar Bio
solar
menggunakan bilangan
cetane
dalam
bensin.
berbeda
mengukur
jumlah
itu
Berdasarkan hasil tugas akhir yang telah
dibungkus dengan styrofoam agar tidak
dilakukan, maka dapat disimpulkan
rusak. Limbah styrofoam elektronik ini
beberapa hal, sebagai berikut:
memiliki ukuran yang besar sehingga
1. Limbah styrofoam merupakan salah
menyebabkan
satu limbah yang sulit bahkan tidak
yang dapat menyebabkan pencemaran
dapat
lingkungan.
diurai.
Banyaknya
limbah
penumpukan
limbah
styrofoam dikota Bandung membuat
2. Material limbah styrofoam ini memiliki
menumpuknya
styrofoam
karakteristik
Bandung
memungkinkan terciptanya karya-karya
semakin
banyak.
merupakan dijuluki
limbah
salah
Kota satu
sebagai
kota
kota
Banyaknya
pedagang
merupakan
salah
yang
kuliner.
menarik
yang
yang eksperimental dan inovatif. Salah satunya
dengan
mengolah
limbah
makanan
styrofoam dengan melarutkannya pada
alasan
bahan bakar minyak atau bensin. Dari
menumpuknya limbah ini, biasanya
pelarutan tersebut maka hasil yang
para pedagang makanan menggunakan
didapatkan berupa lem. Lem tersebut
styrofoam
apabila dikeringkan akan menghasilkan
sebagai
makanannya
satu
pembungkus
dikarenakan
fungsinya
sebuah
lembaran
transparan
yang
yang dapat menahan suhu, efisien dan
terdapat
gelembung-gelembung
ringan. Namun sayangnya, penggunaan
didalamnya.
Gelembung-gelembung
styrofoam ini hanya dapat dipakai sekali
yang
perpemakaian. Selain limbah styrofoam
didapatkan dari bahan bakar minyak
yang berasal dari pedagang makanan,
yang terdapat gas didalamnya. Selain
limbah styrofoam ini juga didapatkan
itu jenis bahan bakar minyak dan nilai
dari pembelian peralatan elektronik.
oktan yang berbeda akan menentukan
Peralatan elektonik yang tidak boleh
warna
terbentur dengan barang lain membuat
berbeda-beda juga.
peralatan
elektronik
ini
biasanya
menyerupai
dan
embun
kelengketan
tersebut
lem
yang
3. Setelah melakukan eksperimentasi
5.
apabila limbah styrofoam makanan yang
styrofoam yang sudah diolah apabila
memiliki berat 10gr (styrofoam makanan
diaplikasikan
yang besar) dilarutkan dengan bensin
memiliki karakter yang unik serta
akan menghasilkan cairan berupa lem
karakteristik yang beragam. Hal ini
seberat 12.5gr dan apabila dikeringkan
merupakan
hanya akan menghasilkan lembaran
tersendiri bagi wanita berusia 18-25
tipis dengan panjang 14cm dan lebar
tahun. Pada saat usia tersebut, wanita
7.5cm. Dengan memanfaatkan limbah
sedang
styrofoam
dengan
salah satunya melalui cara berbusana
bensin diharapkan mampu mengurangi
atau fesyen. Dari pemilihan brand
dampak penumpukan limbah styrofoam.
pembanding, ditemukan bahwa tidak
4.
yang
sedikit wanita daerah perkotaan yang
digunakan maka hasil yang didapatkan
menyukai produk fesyen bergaya unik
dapat
dan eksperimental.
Dari
yang
dilarutkan
percobaan
pelarutan
bermacam-macam.
Sehingga
Penggunaan
material
pada
salah
ingin
limbah
produk
satu
fesyen
keunikan
mengekspresikan
diri
dapat diaplikasika pada produk fashion
6. Kekurangan dan Kelebihan dari
diantaranya berupa busana avant garde
produk yang dirancang pada penelitian
dan berbagai macam aksesoris. Namun
ini adalah sebagai berikut:
perlu dilakukan pengamatan lanjutan untuk
pengolahan
ini
dikarenakan
- Kekurangan : 1. Rapuhnya hasil eksplorasi yang
material yang sebetulnya masih rapuh.
dibuat
Setelah dilakukan percobaan dengan
styrofoam dengan bensin. Sehingga
melempar material tersebut ternyata
produk
material ini tidak rusak dan tetap
memerlukan
kokoh,
digunakan.
namun
apabila
di
lakukan
dengan
Apabila
yang
hasil
pelarutan
dibuat
harus
kehati-hatian
apabila
pematahan dengan sengaja, material ini
2.
material
telah
selesai
patah dan terlihat kerapuhannya.
dibentuk, material tersebut tidak bisa
langsung di aplikasikan pada produk
/kimia-fatimah2.pdf
karena
20:38)
bau
pelarutan
yang
dihasilkan
menggunakan
dari bensin
(30 Maret 2016,
Gunawan, Belinda (2010). Kamus Mode.
membuat bau bensin pada material
Jakarta: Dian Rakyat
masih menempel sehingga diperlukan
Indriani, R. 2014, Fashion. Diakses pada
proses
perendaman
http://rinikfasion.weebly.com/fashion-
untuk
menghilangkan
pada
pewangi
bau
bensin
pakaian.html (1 april 2016, 13.59)
tersebut.
Kurniawan, Roni. 2015, Sampah di Kota
- Kelebihan :
Bandung Mencapai Ribuan Ton per Hari.
1. Dapat mengurangi limbah yang
diakses pada
menumpuk.
www.jabar.metrotvnews.com (30 Maret
2. Dari hasil pelarutan dapat di bentuk
2016, 18:38)
sesuai dengan keinginan. 3. Terdapat karateristik yang unik yaitu
Mulia, Prima. 2015, “Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus”.
gelembung-gelembung yang didapati
Tempo (1 April 2016, 14.55)
dari hasil pelarutan memakai bensin
Nugroho, A. (2005). Ensiklopedi Otomotif.
yang didalamnya terdapat gas.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmadi, Purwosutrisno. “Angka
Burke, Sandra. (2011). Fashion Designer.
Oktan dan Pencemaran Udara”.
China: Burke Publishing
http://kpbb.org/makalah_ind (2 April
Environment Loves Community. 2008.
2016, 08.32)
Styrofoam. Elog 13. Magz. Bandung
Tim Bentang Belia. (2013). Fashion &
Fatimah, C. 2003, PENYULINGAN,
Style Handbook. Penerbit Bentang Belia
PEMROSESAN DAN PENGGUNAAN MINYAK BUMI. Diakses pada http://library.usu.ac.id/download/fmipa