PENGKAJIAN KORELASI RAP A SIF AT LAIN
M. Ismachin
SIFAT GENJAH PADI DENGAN BEBE-
*
ABSTRAK - ABSTRACT PENGKAJIAN KORELASI SIFAT GENJAH PADI DENGAN BEBERAPA SIFAT LAIN. IntensitikaJi telah bemasil meningkatkan produksi tanaman padi. Pcnggunaan lahan akan lebih intensif bila ditanam variew yang gcnjah. Tetapi nilai keberhasilan diukur dari basil produkJi bukan dari kegcnjahan. Oleh karena itu dilakukan kaftan korelasi sifat gcnjah dengan sifat-sifat lain yang langsung atau tidak langsung bcmubungan dengan produksi. Hasilnya dilaporkan dalam kertas kcrja ini. STUDIES ON mE CORRELATION OF EARLEY MATURING Wlm OmER CHARACTERS IN RICE. Intensification has been able to increase yield production of rice. The land-use will be more intensive if planted with early maturing varieties. However, the degree of success will be measured only by its yield potential rather than. its earliness. Therefore, studies on correlation of early maturing with other characten directly or indirectly responsible with other potentials were carried out. The resul ts are reported in this paper.
PENDAHULUAN Dalam akhir Pelita III produksi beras telah berhasil ditingkatkan sehingga mampu melebihi kebutuhan beras dalam negeri. Hal ini tercapai berkat diciptakannya varietas-varietas padi yang unggul dan inovasi-inovasi baru dalam teknologi penanaman padi. Meskipun lahan persawahan tidak bertambah danbahkan ada kecenderungan berkurang karena digunakan sebagai lahan pemukiman atau industri, namun berkat intensifikasi penggunaan lahan program swasembada beras tercapai juga. Untuk intensifikasi penggunaan lahan ini diperlukan varietas padi yang genjah. Varietas genjah dengan produksi yang tinggi merupakan harapan petani, tetapi secara fisiologis semua proses memerlukan waktu, mulai dari perkecambahan benih, pertumbuhan vegetatif, sampai pertumbuhan generatif. Dalam penelitian ini dipelajari sejauh mana peran waktu pertumbuhan terhadap basil melalui penghitungan korelasi dengan sifat-sifat lain yang langsung ataupun tidak langsung merupakan komponen hasil.
TAT A KERJA Tiga varietas padi dan dua mutan yang mempunyai umur berbeda, yakni Syntha, Pelita 1/1, IR 30, dan mutan A23/PsJ/72K dan Dl dipilih untuk bahan penelitian. Tanaman F 1 perkawinan diallel bolak-balik dari kelima varietas dan • l'usat AplikaJi lsotop dan Radiasi, BATAN
85
mutan tersebut ditanam bersama-sama dengan tetuanya dalam suatu rancangan acak kelompok berulang 3. Dalam tiap ulangan digunakan 10 individu tanaman. Diamati umur berbunga Gumlah hari dari sebar sampai tampak berbunga), tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, dan bobot 1000 butir gabah. Korelasi sifat-sifat itu dihitung dengan menggunakan cara penghitungan koefi· sien korelasi parsial dan lipat ganda (partial and multiple correlation coefficients).
HASIL DAN PEMBAHASAN Umur berbunga pada padi sangat nyata berkorelasi positif dengan umur tanam· an Oumlah hari dari sebar sampai masak penuh) (1). Oleh karena itu umur berbunga yang lebih mudah pengamatannya dalam praktek dapat digunakan sebagai penduga kegenjahan suatu varietas padi. Hasil penghitungan disajikan dalam Tabel 1. Penyusunan sifat yang diamati diurutkan sebagai berikut : 1. Umur berbunga, 2. tinggi tanaman, 3. jumlah anakan produktif, 4. panjang malai, 5. jumlah gabah bemas per malai, dan 6. bobot 1000 butir gabah. Kolom pertama (dari 1 sampai dengan 6) di sebelah kanan adalah data koefisien korelasi antara masing-masing sifat sedang kolom terakhir di sebe1ah kiri (dari 25 sampai dengan 29) adalah data koefisien korelasi lipat ganda antara dua sifat dan keempat sifat lainnya; r1.23456 menunjukkan koefisien korelasi antara sifat genjah (umur berbunga) dan kelima sifat lainnya. Terlihat di sini (kolom pertama di sebelah kanan) bahwa umur berbunga sangat nyata berkorelasi positif dengan tinggi tanaman dan panjang malai, tetapi nyata berkorelasi negatif dengan bobot gabah. Ini berarti:. bahwa dalam kelompok tanaman ini padi yang berumur genjah cenderung lebih pendek dengan malai yang pendek pula, namun karena perubahan bobot gabah (besar butir) tidak seimbang dengan perubahan umur berbunga ataupun tinggi tanaman maka pada tanaman yang genjah gabahnya relatif lebih besar. Umur tidak nyata berhu bungan dengan jumlah anakan produktif ataupun dengan jumlah gabah bemas per malai. Tanaman yang tinggi akan mempunya malai yang panjang dan malai yang panjang menjarnin adanya jumlah gabah bernas yang lebih banyak. Secara keseluruhan umur berbunga berkait· an erat dengan kelima sifat yang lain (ft .2345)' tetapi dalam kelompok ini yang paling erat kaitannya dengan umur adalah tinggi tanaman. Dalam Tabel 2 terlihat bahwa kisaran data (range) yang besar terdapat pada umur, tinggi tanaman,jumlah anakan produktif, dan gabah bernas per malai. Tabel 2 ini menunjukkan indikasi bahwa jumlah anakan produktif ataupun jumlah gabah bernas tidak terkait Q.inkag~)dengan umur berbunga dalam persilang· an ini. Dalam batas umur materi yang digunakan di atas, tanaman genjah dengan produksi tinggi dapat diharapkan muncul dalam persilangan ini meskipun malainya tidak panjang dan tanamannya tidak tinggi, tetapi dengan jumlah anakan yang banyak, gabah bemas per malai cukup dan ukuran gabah pun tidak terlalu kecil. CHANG dkk. (2) telah melakukan persilangan diallel varietas Sigadis (Indonesia), 86
H-4 (Sri Lanka), Dawn (Amerika Serikat), dan Sukhwel-20 (India). Dilaporkannya bahwa umur berbunga nyata berkorelasi positif dengan tinggi tanaman juga nyata berkorelasi positif dengan panjang malai, tetapi korelasi umur berbunga dengan panjang malai atau jumlah anakan produktif berbeda untuk setiap persilangan. Tampaknya secara umum tanaman yang tinggi cenderung berumur dalam.
KESIMPULAN Pengkajian korelasi antar sifat tanaman F 1 beserta tetuanya dalam suatu rancangan persilangan tertentu dapat membantu pendugaan akan berhasilnya tujuan yang hendak dicapai. Dalam contoh pengkajian di atas ternyata dalam persilangan yang dirakit tidak mungkin diharapkan munculnya tanaman tinggi yang genjah. Persilangan ini akan menghasilkan tanaman pendek yang genjah yang mungkin berproduksi tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
1.
LI, C.C., and CHANG, T.T., Diallel analysis of agronomic traits in rice (Oryza sativa L.), Bot, Bull. Academia Sinica. New Ser. 11 2 (1970) 61.
2.
CHANG, T.T., Ll, C.C., and TAGUMPAY, 0., Genotipe correlation, heterosis, in breeding depression and transgressive segregation of agronomic traits in a dialIel cross of rice (Oryza sativa L.) cultivars, Bot.Bull .. Academia Sinica 14 (1973) 83.
87
00 00 29
Tabd 1. PengUraian cara Doolittle yang disederhanakan ..... , ..1.0 1. 0000 '.0000 , 0.8604 •1. C
a1.9243 01.0 101.0 .0 o. 2179 1.0Q0(' a0.5462 00.0555 -0.8,61 1.0 -0. 0.0972 '6)4 0.6704 1.00.2906 -0.0912 -0.6164 2.5791 1.8999 1.5317 3.1807 1.9243 1.2450 -<J.6090 -2.2619 -0.6050 0.6050 0.6109 0.0194 0.9746 4.4906 -1.9)70 -<J.1)77 -'.4692 -4.5773 -0.4526 -0.2564 5.1046 -0.0)62 0.0912 1.0 1.2586 a-0.3524 0.0029 o. .1.0 0.0783 1.0 1. ..0261 2064 '455 506 -0.0534 0.6317 -0.0785 0.1650 -0.5304 -0.30)2 -2.6021 -, 0.8615 0.8967 0.6967 -0.2247 1.162) 0.5952" 0.3093 3.9600 -2.6019 -1.9371 ).9599 1.3765 0.3180 0.4328 2.)414 -9.9747 6:6979 -0.1994 -3.4538 -0.5064" -<J.9746 0.2)41 -0.8967 0.6)17 0.2779 1.0536 0.2466 o. 0.2951 3645 -0.5374 1.3766 -0. 1_1508 '9341..0.1959 -8.9240 -1.7466 -0.6069 -0.3765 J.2150 00.1358 0.1162 0.3645 0.4958 -0.4510' -0.5664" -0.3072 -<J.4526 r,.2)456 0.89(,7 ]
untuk menghitung 1.0000 0.3144 1.0000
koet1sien kordasi parsial dan koet1sien lipat ganda
1).)86) 22.2556 o. 8444 0.5804" -14.5746 0.3417
1. 8569 0.2117
10.10'5 0.1241
).5056
-0.576) 3.1807 ..
Tabd 2. Kisaran data rata-rata dari sifat-sifat yang diamati.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sifat yang diamati
Kisaran data rata-rata
Umur berbunga Tinggi tanaman Jumlah anakan produktif Panjang malai Jumlah gabah bemas Bobot 1000 butir gabah
71,0 89,0 7,6 20,7 78,2 18,5
-
1470 hari 188,0 em 30,0 34,4 em 164,0 27,7 gram
89
DISKUSI
WENTEN ASTIKA :
Masalah korelasi antar beberapa karakter sangat rnenarik, bagaimana koreiasi antara 5 karakter satu sarna lain. Lalu apakah dari 5 karakter ini dapat diketahui karakter yang erat sekali hubungannya dengan sifat genjah suatu karakter. M. ISMACIDN :
Korelasi an tara rnasing-masing sifat dapat dilihat pada Tabell nomor u!"'~: 1. 2,3, 4, 5, dan 6. Dalam konteks ini sifat genjah erat sekali hubungannya dengan tinggi tanaman. Tanaman yang tinggi cenderung berumur lebih dalam.
90