1.1
Latar Belakang
Iklim bisnis yang makin kompetitif, pasti menuntut banyak perusahaan Indonesia
profit di dunia
khususnya
untuk
umumnya dan
semakin
maju
dan
berkembang. Dalam kondisi ketidakpastian iklim ini, banyak perusahaan membutuhkan sistem informasi (SI), karena setiap perusahaan dan individu sadar dan percaya bahwa SI
merupakan jawaban atas keinginan dan
permasalahan informasi
yang
manajemen
ada,
sehingga
yang
dapat
SI
khususnya
digunakan
dalam
pengambilan keputusan manajemen. Dalam iklim bisnis yang kompetitif, produk dan jasa yang dihasilkan hanya dapat dipilih oleh customer jika produk dan jasa tersebut memiliki keunggulan (distinct) dari pesaing. Keunggulan tersebut hanya dapat diraih melalui langkah-langkah strategik yang dapat dicapai dengan pemberdayaan informasi sebagai sumber bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi sekitar. Mata (1995)
dalam
vivi
(2006)
mengemukakan
bahwa
karakteristik SI yang tersedia dalam perusahaan akan menjadi efektif apabila mendukung kebutuhan pengguna informasi atau pengambil keputusan.
1
Penggunaan teknologi komputer dalam penyelesaian tugas operasional perusahaan dapat dijelaskan dari elemen
kemanusiaan
pemanfaatan SI dan operasionalisasi
yang
berada
di
belakang
komunikasi. Hal ini dikarenakan
teknologi
komputer
sebagian
besar
menggunakan tenaga manusia dan dengan demikian penting
untuk
memperhatikan
keberadaan
faktor
manusia dalam pemanfaatan teknologi. Hariyanto
(2008),
dalam
penulisannya
mengutip
Igbaria Lee (1994), mengemukakan bahwa pentingnya manfaat komputer untuk berbagai macam kebutuhan, terutama
kebutuhan
sistem
informasi
manajemen.
Penelitian lain juga yang dilakukan Suryanawa (2009) menemukan
berbagai
masalah
yang
terkait
dengan
pamanfaatan teknologi komputer. Beberapa masalah tersebut antara lain: (1) masalah kompleksitas, (2) tidak adanya
dukungan
pemakaian
teknologi
manajemen komputer
puncak dan
(3)
terhadap kurangnya
pengalaman dan sikap negatif dari pemakai. Penelitian tentang SI umumnya memberikan perhatian utama pada hubungan antara SI individual.
Penelitian
mengemukankan
Fanggindae
bahwa
Sistem
dengan kinerja E
Rolland
(2009),
Informasi
sangat
membantu individu meningkatkan kinerjanya dengan
2
menggunakan teknologi yang tersedia. Penelitian lain Sunarti
Setianingsi
dan
Iyeh
Supriatna
(2009)
menemukan bukti empiris bahwa kesesuaian teknologi mempengaruhi kinerja individu dengan pemanfaatan teknologi yang ada. Sehingga para peneliti berkeinginan menguji
kebenaran
pemanfaatan
teori
teknologi
TAM
dalam
informasi
SI
memiliki
tentang pengaruh
terhadap kinerja individu. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji efektivitas SI dalam meningkatkan kinerja. Vivi, (2006), Suap R Muhammad. (2008) Siregar dan Suryanawa, (2009), menemukan bukti empiris bahwa SI memberikan kontribusi
positif
produktivitas
pada
peningkatan
perusahaan.
Menurut
kinerja
dan
Goodhue
dan
Thompson (1995) berdasarkan fokus penelitian yang menguji efektivitas SI dalam peningkatan kinerja tersebut penelitian
SI
pada
dasarnya
dapat
diklasifikasikan
menjadi dua: (1) penelitian yang menekan pada aspek pemanfataan memfokus
(utilization)
pada
faktor
dan
(2)
kesesuaian
penelitian antara
yang
teknologi
dengan tugas (task-technologi). Penelitian tersebut umumnya menggunakan sikap (attitude) dan keyakinan (beliefs) pemakai SI untuk memprediksi penggunaan SI. Sebagian besar penelitian tersebut berlandaskan pada teori-teori sikap perilaku
3
yang
digunakan
mengenai
untuk
hubungan
memahami
antara
dasar
teknologi
teoritis
dengan
sikap
pemakainya Sukojono. (2007); Nalurita dan Hendrian. (2007).
Hasil
dari
beberapa
penelitian
yang
telah
dilakukan menunjukan bahwa pemakai dan faktor-faktor situasional
lainnya
meningkatkan
mengarahkan
penggunaan
SI
pemakai
yang
untuk
akhirnya
akan
memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan kinerja individual Maharsih, (2000) Vivi, (2006) Suaib, (2008) Technologi Acceptance Model (TAM) merupakan model penelitian yang paling luas digunakan untuk meneliti adopsi teknologi informasi. Model TAM dikembangkan oleh Davis F.D. (1989) dalam Fanggidae (2009), model ini lebih sederhana, dan mudah diterapkan. Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis menjelaskan perilaku pengguna
komputer,
yaitu
berlandaskan
pada
kepercayaan, sikap, intensitas dan hubungan perilaku pengguna. Tujuan model ini untuk menjelaskan faktorfaktor
utama
dari
perilaku
pemanfaatan
penggunaan
Setianingsih
dan
menempatkan
manfaat
TI
itu
Supriatna,
faktor
sikap
pengguna
4
TI
terhadap
sendiri.
Menurut
(2009),
dari
model
tiap-tiap
ini
perilaku
Mengingat
keterbatasan
masing-masing
model
penelitian SI untuk mengukur efektivitas pengembangan SI, Goodhue dan Thompson (1995) mengembangkan suatu
model
yang
komperensif
yang
menunjukkan
hubungan antara teknologi informasi (TI) dengan kinerja individual yang disebut dengan model Rantai TeknologiKinerja (Technologi-toPerformance Chain). Model tersebut pada
dasarnya
pemanfaatan sebelumnya.
merupakan
kesesuaian Dasar
kombinasi
yang
dari
digunakan
pemikiran
model
penelitian
yang
melandasi
pengembangan model penelitian mereka adalah bahwa TI akan berdampak positif terhadap kinerja individual, jika teknologi tersebut dapat dimanfaatkan dan sesuai dengan tugas yang didukungnya. Oleh karena itu fokus model penelitian ini mencakup faktor utilisasi (pemanfaatan) sebagai
variabel
mediator
antara
kesesuaian
tugas-
teknologi terhadap kinerja. Kinerja menurut mangkunegara (2000)
adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung
jawab
yang
(http://id.wikipedia.org/).
diberikan
Dalam
kepadanya
tujuan
untuk
meningkatkan kinerja kerja karyawannya. Goodhue dan Thompson (1995) dalam Setianingsih dan Supriatna (2009), mengemukan agar suatu teknologi informasi
5
dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja individual, maka teknologi tersebut harus dimanfaatkan dengan tepat dan harus mempunyai kecocokan dengan tugas yang didukung. Kinerja individual yang semakin tinggi melibatkan kombinasi dari peningkatan efisiensi, efektivitas, produktivitas dan peningkatan kualitas. Penelitian
ini
akan
menguji
ulang
model
rantai
teknologi-kinerja tersebut untuk memprediksi utilisasi (pemanfatan)
sebagai
kesesuaian-tugas ditimbulkan
oleh
variabel
dengan
mediator
kinerja
teknologi
individual
informasi.
menggunakan sampel dan instrumen
antara yang Dengan
untuk mengukur
variabel penelitian, yaitu para pegawai administrasi menggunakan teknologi yang bekerja di 3 Biro di Universitas Cenderawasih Jayapura yaitu, Biro Keuangan dan Kepegawaian, Biro Sistem Informasi Perencanaan serta Biro Pendidikan dan Akademik. Lembaga-lembaga pemerintahan juga berlomba-lomba menerapkan Teknologi informasi dilingkungan kerjanya. Universitas Negeri Cenderawasih (Uncen) adalah lembaga penyelenggara pendidikan tinggi
sebagai salah satu
lembaga pemerintah, dalam kegiatan operasionalnya telah memanfaatkan
Teknologi
berbasis
computer.
Dalam
pengimplemantasian sistem teknologi informasi berbasis komputer, kendala yang dihadapi lebih dari sisi non
6
teknis. Faktor sumber manusia lebih mempengaruhi, dimana
tidak
Cenderawasih
semua mampu
karyawan
di
Universitas
mengoperasikan
komputer.
Sebagai contoh dibeberapa unit di biro Universitas Cenderawasih Jayapura mereka harus memakai tenaga outsorscing
khusus
untuk
mengoperasikan
sistem
komputer yang digunakan. Selain
kendala
yang
dihadapi
dalam
pengimplementasian, sistem teknologi informasi berbasis komputer
tersebut
bagi
Universitas
Cenderawasih
Jayapura dapat membuat jarak antar unit yang diabaikan dan juga proses pengontrolan dapat dilakukan setiap waktu. Dengan penerapan system teknologi informasi berbasis
komputer
di
Universitas
Cenderawasih
Jayapura, lembaga ini dapat beroperasi lebih efisien dan efektif yang pada akhirnya akan meningkatkan
kinerja
kerja secara keseluruhuan khususnya kinerja karyawan.
7
1.2
Persoalan Penelitian
Dari uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut, yang menjadi pokok permasalahan penelitian adalah: 1. Apakah ada pengaruh faktor Kesesuaian TugasTeknologi terhadap Utilisasi pada karyawan di Universitas Cenderawasih Jayapura? 2. Apakah ada pengaruh Utilisasi terhadap Kinerja karyawan di Universitas Cenderawasih Jayapura? 3. Apakah Utilisasi menjadi variabel mediator antara kesesuaian Tugas-Teknologi terhadap Kinerja? 1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Dari segi keilmuan, diharapkan berguna sebagai sarana dalam menerapkan dan mengembangkan teori
memperkaya
sebelumnya Model
mengenai
(TAM)
dengan
penelitian-penelitian Technologi
Acceptance
menambah
variabel
Utiliasasi mediator sebagai antara kesesuian Tugas-Teknologi dan Kinerja.
8
1.3.2 Memberikan keputusan Jayapura mengenai
masukan di
kepada
Universitas
bagaimana
kinerja
pemanfaatan
pengambil
Cenderawasih karyawan
komputer
dapat
meningkatkan kualitas pelayanan. 1.3.3 Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan alternatif pemikiran atau pertimbangan, khususnya bagi karyawan di Universitas
Cenderawasih
Jayapura
dalam
upaya meningkatkan kinerja yang berorientasi pada
pemanfaatan
dan
teknologi yang berbasis SI.
9
penggunaan
tugas