PENGGUNAAN TEKNIK PASANG KARTU DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA AKSARA JAWA PADA BAHASA JAWA KELAS IV SEMESTER II SDN SIDODADI I Nanik Umi Zuhroh Guru SDN Sidodadi I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Email :
[email protected]
Abstrak : Siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar membaca huruf jawa. Banyak belum mengenal ciri-ciri yang membedakan bentuk dan bunyi huruf aksara jawa. Banyak siswa memperoleh nilai rendah dari standart yang ditentukan, Minat siswa masih rendah karena bahasa jawa bukan merupakan mata pelajaran bersifat akademis yang berstandart nasional. Dapat dirumuskan suatu permasalahan: Apakah penggunaan Teknik Pasang Kartu dapat meningkatkan keterampilan membaca aksara jawa pada bahasa jawa kelas IV Semester II SDN Sidodadi I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro tahun pelajaran 2013/2014? Tujuannya untuk mengetahui peningkatkan Keterampilan Membaca Aksara Jawa Pada Bahasa dengan subyek siswa-siswa di kelas IV semester II berjumlah 25 siswa. Pada siklus I pada penilaian proses kemampuan mengenal, membaca dan mengurutkan kartu huruf dan pasangan aksara jawa masih ada 4 anak yang belum bisa dan 12 siswa yang mempunyai nilai kurang. Siklus ke II kemampuan mengenal, membaca dan mengurutkan kartu huruf dan pasangan aksara jawa masih ada 6 anak yang memperoleh nilai kurang dan untuk siswa lainnya sudah mendapat nilai yang cukup baik. Aspek Kemampuan mengelompokkan kartu huruf jawa, pasangan dan sandhangan secara keseluruhan siswa sudah memperoleh nilai yang cukup baik. Sedangkan aspek Kemampuan membedakan bentuk dan ciri huruf / aksara jawa masih ada 6 anak yang memperoleh nilai kurang dan yang lainnya sudah memperoleh nilai yang cukup baik. Berdasarkan data yang diperoleh maka secara klasikal siswa telah mengalami ketuntasan belajar. Dan dapat meningkatkan keterampilan membaca huruf bahasa jawa atau aksara jawa.
Kata Kunci : Pendekatan, Metode Questionary, Prestasi belajar Berdasarkan kenyataan yang dialami siswa kelas IV SDN Sidodadi I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar membaca huruf jawa, masih banyak yang belum mengenal ciri-ciri yang membedakan bentuk dan bunyi huruf (aksara jawa) yang satu dengan yang lainnya. Sehingga dalam membaca tulisan aksara jawa masih kebingungan. Faktor minat siswa masih sangat rendah karena mata pelajaran bahasa jawa dianggap bukan merupakan mata pelajaran bersifat akademis yang berstandart nasional. Serta hal ini juga dianggap sebagai pelajaran tambahan semata hanya bersifat muatan lokal, sehingga dalam proses pembelajaran tentunya cenderung kurang mendapat pehatian sepenuhnya terutama dari pihak guru. Akibatnya hal ini berdampak pada siswa yang mengakibatkan siswa menjadi kurang tertarik dengan pelajaran bahasa jawa.
Oleh karena itu peneliti akan membuat penelitian dengan judul “ Penggunaan Teknik Pasang Kartu Dapat Meningkatkan Keterampilan Membaca Aksara Jawa Pada Bahasa Jawa Kelas IV Semester II SDN Sidodadi I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2013/2014”. Pengertian teknik adalah prosedur yang sistematik sebagai petunjuk untuk melaksanakan tugas pekerjaan yang kompleks, merupakan tingkat keterampilan atau perintah untuk melaksanakan patokanpatokan dasa suatu penampilan. Kemudian terkait dengan teknik pembelajaran dengan pasang kartu. Sudjana (2001:141) Menjelaskan bahwa media kartu merupakan bagian alat bantu padang yang terdiri atas gambar, poster, diagram, huruf dan leaflet yang dapat mendorong dan menambah kegairahan belajar bagi para siswa dan dapat meningkatkan daya khayal untuk menimbulkan minat dan 91
92 | Jurnal Karya Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Desember 2015 hlm 91 - 96
menambah pengetahuan siswa tentang masalah yang baru. Lebih jauh Soeparno (1988:23) menegaskan bahwa media kartu dapat melatih keterampilan dalam berbicara maupun membaca, menggunakannya dilakukan dengan cara bermain. Oleh sebab itu, media kartu ini dapat juga dikatagorikan sebagai alat permainan bahasa, misalnya berupa kartu huruf dan kartu gambar. Teknik dalam pembelajaran membaca (huruf jawa) menurut Zulfahnur (1996:4) menekankan pada penguasaan dan keterampilan dalam melakukan aktivitas membaca secara baik dan benar untuk berbagai keperluan dalam situasi yang menyangkut berbagai masalah dengan menggunakan bermacam-macam bentuk dan cara dalam berkomunikasi. Nasution (1984:64) mengatakan bahwa pembelajaran membaca labih efektif dengan menggunakan berbagai media dan teknik akan dapat melatih siswa dalam keterampilan belajar secara mandiri, menghargai temannya merasakan tanggungjawab, keingintahuan lebih banyak, kehausan dalam mencari informasi actual dan kelincahan mencari pemecahan masalah. Hasibuan (1999:58) mengatakan bahwa “pembelajaran menjadi bermakna, pada dasarnya menekankan bidang kemampuan dan keterampilan membaca berjalan secara terpadu dalam konteksnya biasa digunakan dalam berkomunikasi dan mampu mendorong kreativitas dan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Soeparno (1988:23) mengemukakan contoh penerapan cara bermain kartu huruf jawa dalam pembelajaran membaca yaitu: (1) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian diberikan bermacam-macam kartu huruf jawa sambil menelitinya; (2) setiap kelompok siswa diberikan tugas berupa perintah/pertanyaan tertulis atau lisan; (3) dalam waktu relatif singkat setiap kelompok dengan bermain menyusun/merangkai kartu huruf jawa menjadi sebuah kata dan atau kalimat sesuai perintah /pertanyaan yang
diajukan; (4) salah satu siswa mewakili kelompoknya untuk menunjukkan dan membacakan jawaban dari hasil kegiatan merangkai kartu huruf sedangkan kelompok siswa lainnya menyimak dan menanggapi. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian kali ini menerapkan bentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tujuan untuk peningkatan proses dan praktis pembelajaran. Rincian-rincian yang akan dilakukan pada setiap siklus mengikut urutan Kemmis Taggart. 1. Rancangan awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di dalam instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya teknik pasang kartu 3. Refleksi, peneliti mengkaji melihat dan mempertimbangkan hasil dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancangan yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di kelas IV SDN Sidodadi I Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro tahun pelajaran 2013/2014. Waktu penelitian adalah berlangsung nya penelitian atau saat penelitian dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari semester II tahun pelajaran 2013/2014. Subjek Penelitian Penelitian kali ini dilakukan di kelas IV SDN Sidodadi I Kec. Sukosewu Kab. Bojonegoro tahun 2013/2014 dengan jumlah
Nanik Umi Zuhroh, Penggunaan Teknik Pasang Kartu Dapat Meningkatkan Keterampilan Membaca Aksara Jawa Pada Bahasa Jawa Kelas IV Semester II SDN Sidodadi I | 93
siswa seluruhnya 25 orang. Dan sebagian besar peserta didik merupakan anak seorang petani.
huruf Refleksi
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan dalam peneliti yaitu: silabus, RPP, lembar observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa dan lembar penilaian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi, digunakan untuk menjaring data-data berkenaan dengan pelaksanaan proses pembelajaran. Alat/instrumen yang digunakan berupa skala penilaian (rating scale) 2. Dokumenter, digunakan untuk menjaring data-data berkaitan dengan hasil dari pekerjaan atau karangan siswa dan kegiatan evaluasi belajar. 3. Interview, untuk menjaring data-data berkenaan dengan hambatan dan kesulitan siswa dalam aktivitas pembelajaran. HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Pra Siklus Sebelum siklus satu dilakukan maka peneliti perlu membuat suatu perencanaan mulai dari menyiapkan silabus, RPP pembelajaran tiap siklusnya, media pembelajaran, sumber belajar, sarana dan prasarana yang dibutuhkan lembar penilaian, lembar observasi dan lain sebagainya. Rancangan pelaksanaannya sebagai berikut:
Sik lus I
Table 4.1 Rancangan Pelaksanaan Siklus Tahap Pembelajara Fokus Tindakan n Pengenalan / a. Pengamatan dan pendalaman pengenalan kartu huruf, bentuk ciripasangan dan sandhangan ciri huruf, huruf jawa. pasangan an b. Pengelompokkan huruf sandhangan dan pasangan sesuai pada huruf urutan huruf jawa, serta aksara jawa sandhangannya. dari kartu c. Mendalami bentuk ciri-
II
ciri huruf, pasangan dan sandhangan aksara jawa. Menentukan kelemahan dan kekurangan pada pembelajaran tahap pegenalan dan pendalaman bentuk ciri-ciri huruf/ pasangan dan sandhangan aksara jawa. Mendiskusikan jalan keluar untuk memberikan tindakan siklus berikutnya. Menyusun kata dan kalimat dengan memasang / merangkai kartu huruf, pasangan dan sandhangan aksara jawa. Membaca kata dan kalimat hasil pemasangan kartu huruf jawa.
Keterampilan menyusun kata dan kalimat dengan memasang kartu huruf jawa dan diteruskan membacanya . Refleksi Mencari kelemahan / kekurangan pada pembelajaran dalam meyusun kata atau kalimat dengan memasang kartu huruf serta cara membaca huruf jawa. Mendiskusikan jalan keluar yang baik untuk member tindakan pada siklus berikutnya. Keterampilan Sama dengan siklus I membaca perbedaannya hanya pada huruf jawa kegiatan pembelajaran ditekankan pada keterampilan membaca huruf jawa Refleksi Pemantapan kegiatan keterampilan membaca huruf jawa Menganalisis tindakan dengan guru atau kolaborator. Penentuan hasil akhir pembelajaran keterampilan membaca huruf jawa.
Deskripsi Interprestasi Hasil Penelitian Siklus I
94 | Jurnal Karya Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Desember 2015 hlm 91 - 96
Setelah melalui Tahap Perencanaan, Tahap Pelaksanaan Kegiatan, dan Observasi guru masih belum sepenuhnya menguasai kelas secara maksimal. Hal ini guru masih kurang di dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa masih belum lancar di dalam membaca kalimat-kalimat dengan aksara jawa. Kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus ke II. Selain lembar observasi guru dan siswa maka dilakukan penilaian proses pembelajaran, adapun hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Penilaian Proses pembelajaran Membaca Aksara Jawa Kemampu ∑S Rat an / Skor No Nama Siswa kor a-2 1 2 3 1. Adi Satria 2 2 2 6 2,0 2. Ahmad Khoirul 1 2 1 4 1,3 3. Arabiskha A A. 2 3 2 7 2,3 4. Ayu Septia A. 2 2 2 6 2,0 5. Beni Agustina 3 3 3 9 3,0 6. Dadang Nur Alif. 2 3 2 7 2,3 7. Deni A Firnanda 2 2 3 7 2,3 8. Dewi Rahayu 1 2 1 4 1,3 9. Dian Setyo Budi 3 4 4 11 3,6 10. Guruh Saputra 2 2 2 6 2,0 11. Miftakhul Septia 2 3 2 7 2,3 12. Moch. Andika A. 3 3 3 9 3,0 13. Mokamad Teguh 2 3 2 7 2,3 14. Moh.Dodik O. 3 3 3 9 3,0 15. Nanik Lukmiati 2 3 2 7 2,3 16. Puji Santoso 1 2 1 4 1,3 17. Redita Cahyani 3 3 3 9 3,0 18. Reni Ramadani 3 3 3 9 3,0 19. SA Rismayanti 3 3 3 9 3,0 20. Y. Agustianingsih 2 2 2 6 2,0 21. Yan Winasiska S 1 2 1 4 1,3 22. YD Apriliyanto 3 3 3 9 3,0 23. Z Magfiroh 3 3 3 9 3,0 24. Iman Suryana E 2 3 2 7 2,3 25. Siti Windayani 2 3 2 7 2,3
Refleksi Informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1. Pada lembar observasi guru dan siswa untuk aspek pembelajaran guru perlu
menginformasikan tujuan pembelajaran secara jelas sehingga siswa mengerti dengan apa yang akan diterapkan guru dalam proses pembelajaran. 2. Dalam pembelajaran pengenalan huruf jawa dengan menggunakan teknik pasang kartu siswa masih merasa bingung dan kurang dapat menguasai dalam mengurutkan, mengelompokkan dan membedakan bentuk dan ciri-ciri huruf, pasangan sandhangan secara benar. 3. Guru juga masih kurang maksimal di dalam pengalokasian waktu, sesuai yang direncanakan di dalam RPP. Rencana siklus ke II dengan revisi sebagai berikut : 1. Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan. 2. Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasiinformasi yang dirasa perlu dan memberi catatan 3. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias. Siklus II Selain lembar observasi guru dan siswa maka dilakukan penilaian proses pembelajaran, adapun hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Penilaian Proses pembelajaran Membaca Aksara Jawa Kemampu ∑S Rat an / Skor No Nama Siswa kor a-2 1 2 3 1. Adi Satria 3 3 3 9 3,0 2. Ahmad Khoirul 2 3 2 7 2,3 3. Arabiskha A A. 3 4 4 11 3,6 4. Ayu Septia A. 3 4 4 11 3,6 5. Beni Agustina 3 3 3 9 3,0 6. Dadang Nur Alif. 2 3 2 7 2,3 7. Deni A Firnanda 3 3 3 9 3,0 8. Dewi Rahayu 2 3 2 7 2,3
Nanik Umi Zuhroh, Penggunaan Teknik Pasang Kartu Dapat Meningkatkan Keterampilan Membaca Aksara Jawa Pada Bahasa Jawa Kelas IV Semester II SDN Sidodadi I | 95
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Dian Setyo Budi Guruh Saputra Miftakhul Septia Moch. Andika A. Mokamad Teguh Moh.Dodik O. Nanik Lukmiati Puji Santoso Redita Cahyani Reni Ramadani SA Rismayanti Y. Agustianingsih Yan Winasiska S YD Apriliyanto Z Magfiroh Iman Suryana E Siti Windayani
3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3
4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4
4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4
11 9 11 9 11 9 7 7 9 9 9 11 7 9 9 11 11
3,6 3,0 3,6 3,0 3,6 3,0 2,3 2,3 3,0 3,0 3,0 3,6 2,3 3,0 3,0 3,6 3,6
Refleksi Data-data yang diperoleh telah diuraikan sebagai berikut: 1. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum maksimal dalam pelaksanaannya, tetapi presentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek yang cukup besar. 2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung karena guru telah baik di dalam memotivasi siswa untuk belajar 3. Kekurangan dalam siklus I sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga sudah menjadi lebih baik, hal ini terbukti dari meningkatnya keterampilan membaca aksara jawa. 4. Hasil pada siklus ke II secara klasikal sudah mengalami ketuntasan belajar. Pembahasan Dari kegiatan proses pembelajaran keterampilan membaca huruf jawa dengan menerapan teknik pasang kartu huruf dilaksanakan dengan melalui beberapa tahapan, antara lain memulai pengenalan huruf, pasangan dan sandhangan aksara jawa, menyusun kata dan kalimat dan tahap akhir penekanan pada keterampilan membaca dapat berjalan lancar sesuai dengan waktu dan siklus yang ditetapkan dalam perencanaan.
Berdasarkan siklus I pada penilaian proses kemampuan mengenal, membaca dan mengurutkan kartu huruf dan pasangan aksara jawa masih ada 4 anak yang belum bisa dan 12 siswa yang mempunyai nilai kurang. Dan yang lainnya sudah memperoleh nilai yang cukup baik, kemampuan mengelompokkan kartu huruf jawa, pasangan dan sandhangan masih ada 9 anak yang memperoleh nilai kurang dan lainnya sudah memperoleh nilai yang cukup baik, Kemampuan membedakan bentuk dan ciri huruf / aksara jawa masih ada 4 anak yang tidak bisa, 11 anak yang memperoleh nilai kurang dan lainnya sudah memperoleh nilai yang cukup baik. Sedangan berdasarkan Siklus ke II Kemampuan mengenal, membaca dan mengurutkan kartu huruf dan pasangan aksara jawa masih ada 6 anak yang memperoleh nilai kurang dan untuk siswa lainnya sudah mendapat nilai yang cukup baik. Sedangkan aspek Kemampuan membedakan bentuk dan ciri huruf / aksara jawa masih ada 6 anak yang memperoleh nilai kurang dan yang lainnya sudah memperoleh nilai yang cukup baik. Berdasarkan data yang diperoleh maka secara klasikal siswa telah mengalami ketuntasan belajar. Dan dapat meningkatkan keterampilan membaca huruf bahasa jawa atau aksara jawa. Kelebihan teknik pasang kartu. Siswa menjadi lebih aktif karena teknik pasang kartu ini merupakan suatu teknik yang melibatkan siswa menjadi lebih aktif. Teknik pasang kartu ini membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena tenik pasang kartu ini merupakan suatu bentuk permainan. Siswa menjadi lebih antusias di dalam pembelajaran karena teknik ini dirasa menyenangkan. Kekurangan teknik pasang kartu. Di dalam proses diskusi tentang mengurutkan, mengelompokkan dan membedakan bentuk dan ciri-ciri tentang huruf, hamper seluruh siswa belum mengenal (hafal) tentang aksara jawa dari huruf/aksara jawa sehingga menimbulkan waktu cukup lama tidak sesuai dengan yang waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.
96 | Jurnal Karya Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Desember 2015 hlm 91 - 96
Guru membimbing siswa dengan melatih cara mengurutkan, mengelompokkan dan menunjukkan bentuk ciri-ciri huruf jawa sesuai dengan urutan yang benar serta menunjukkan bunyi vokalnya. KESIMPULAN Berdasarkan siklus I pada penilaian proses kemampuan mengenal, membaca dan mengurutkan kartu huruf dan pasangan aksara jawa masih ada 4 anak yang belum bisa dan 12 siswa yang mempunyai nilai kurang. Dan yang lainnya sudah memperoleh nilai yang cukup baik, kemampuan mengelompokkan kartu huruf jawa, pasangan dan sandhangan
masih ada 9 anak yang memperoleh nilai kurang dan lainnya sudah memperoleh nilai yang cukup baik, Kemampuan membedakan bentuk dan ciri huruf / aksara jawa masih ada 4 anak yang tidak bisa, 11 anak yang memperoleh nilai kurang dan lainnya sudah memperoleh nilai yang cukup baik. Sedangan berdasarkan Siklus ke II Kemampuan mengenal, membaca dan mengurutkan kartu huruf dan pasangan aksara jawa masih ada 6 anak yang memperoleh nilai kurang dan untuk siswa lainnya sudah mendapat nilai yang cukup baik.
DAFTAR PUSTAKA Abikusno. 1996. Pepak Basa Jawa. Surabaya: Express Dinas P & K Provinsi Jatim. 1997. Kurikulum Muatan Lokal Sekolah Dasar 1994. Analisis GBPP Muatan Lokal. Surabaya : Dinas P & K Provinsi Jatim. Dwidjasoewiknya. 1994. Maca lan Nulis Jawa Jilid 4. Surabaya: Bina Ilmu Hadiprijono, dkk. 1995. Ngleluri Basa Jawa Piwulang Basa Jawa SD Kelas 4. Surabaya: Angkasa Multi Karya. Hasibuan,S.dkk. 1999. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution. 1984. Bebagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Priyono, A. 1995. Action Research Sebagai Strategi Pengembangan Profesi Guru Semarang: PPM SLTP Jawa Tengah. Riyadi,dkk. 2002. Pinter Basa Jawa, Jakarta: Yudhistira Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Klaten: Intan Pariwara Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partifipasif Dasar 1994. Pelajaan Bahasa. Solo: Tiga Serangkai. Thachir, dkk. 1996. Pandai Membaca dan Menulis 2. Pedoman Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud Zufahnur. 1996. Pandai Membaca dan Menulis 1. Jakarta: Depdikbud