PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS UNTUK HASIL BENIH KACANG PANJANG (Vigna sinensisL.) DI SUBAK BASANG BE
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana
Oleh : Ni Putu Sucita Anggraeni NIM. 1105105062
KONSENTRASI AGRONOMI DAN HORTIKULTURA PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 1
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain tentang skripsi ini, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia dikenakan sanksi sebagaimana yang diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung tindakan plagiarism. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Denpasar, 21 Oktober 2016 Yang menyatakan,
Ni Putu Sucita Anggraeni NIM. 1105105062
2
ABSTRAK Ni Putu Sucita Anggraeni. NIM 1105105062. PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS UNTUK HASIL BENIH KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) DI SUBAK BASANG BE. Dibimbing oleh : Ir. I Gusti Ngurah Raka, MS. dan Ir. I Ketut Arsa Wijaya, M. Si. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Juli 2015 yang di Subak Basang Be, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan–Bali, bertujuan untuk menguji penggunaan dosispupuk kompos sehingga dapat memberi hasil benih dengan kuantitas tertinggi dan mengetahui pengaruh pupuk kompos terhadap mutu fisik dan fisiologis benih kacang panjang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan5 perlakuan dan 5 ulangan. Kelima perlakuan tersebut adalah kontrol (P0), 5 t/ha (P1), 10 t/ha (P2), 15 t/ha (P3), dan 20 t/ha (P4).Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan dosis pupuk kompos 10 t/ha mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil. Hasil benih per hektar didapatkan sebanyak 381,43 kg/ha, hasil benih ini sama tingginya dengan yang didapatkan pada dosis 15 t/ha dan 20 t/ha. Perlakuan dosis pupuk 10 t/ha dapat meningkatkan mutu fisiologis benih (daya kecambah (96,80%) dan vigor daya simpan (68,40%)). Nilai daya kecambah dan vigor daya simpan sama tingginya dengan yang dicapai pada dosis 15 t/ha dan 20 t/ha. Kata kunci: kacang panjang, pupuk kompos, mutu benih
3
ABSTRACT Ni PutuSucita Anggraeni. NIM 1105105062. USE OF MANURE COMPOSTING FOR SEED OF LONG BEANS (Vigna sinensis L.) IN SUBAK BASANG BE. Supervised by: Ir.I GustiNgurahRaka, MS. and Ir.I KetutArsaWijaya, M. Si. This study was conducted in March 2015 until July 2015 in Subak Basang Be, Village Perean, Baturiti District, Tabanan, Bali, aims to test the use of a dose of fertilizer which can provide the seed with the highest quantity and determine the effect of compost on the quality physical and physiological seed beans. This study uses a randomized block design (RAK) with 5 treatments and5 replications. The fifth is the control treatment (P0), 5 t/ha (P1), 10 t/ha (P2), 15 t/ha (P3), and 20 t/ha (P4). The results showed that a dose of compost 10 t/ha enhances growth and yield. Seed yield per hectare obtained as much as381.43 kg/ha, the seed is the same height as that obtained at a dose of 15 t/ha and 20 t/ha. The treatment dosages of 10 t/ha can improve physiological seed quality (germination (96.80%) and vigor storability (68.40%)). Value germination and vigor power savings as high as those achieved at a dose of 15 t/ha and 20 t/ha. Keywords: beans, compost, seed quality
4
RINGKASAN Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang telah lama dibudidayakan oleh petani, baik secara monokultur maupun sebagai tanaman sela.Kacang panjang bersifat dwiguna, di satu pihak sebagai tanaman sayuran polong dan di pihak lain sebagai penyubur tanah karena mampu bersimbiose dengan bakteri rhizobium membentuk bintil akar. Budidaya organik dalam kegiatannya akan membutuhkan benih bermutu tinggi yang juga diproduksi secara organik termasuk benih tanaman kacang panjang. Pertumbuhan tanaman yang optimal dalam suatu budidaya tanaman akan mampu menghasilkan benih dengan mutu fisiologis yang maksimal. Upaya yang dapat dilakukan yakni dengan pemberian pupuk, yang dalam kaitan dengan pola tanam pada lahan sawah yang telah dipupuk organik maka pupuk yang dianjurkan adalah pupuk organik salah satunya pupuk kompos kotoran sapi. Penelitian untuk produksi benih dilakukan di Subak Basang Be, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan–Bali. Sedangkan untuk penelitian pengujian mutu benih dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih dan Pemuliaan Fakultas Pertanian, Universitas Udayana. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2015.Perlakuan yang digunakan dalam penelitian terdiriatas 4 dosis pupuk kompos dan satu control (tanpa menggunakan pupuk kompos). Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana, dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. P0), 5 t/ha (P1), 10 t/ha (P2), 15 t/ha (P3), dan 20 t/ha (P4).Pengamatan dilakukan terhadap variabel panjang tanaman per tanaman (cm), jumlah daun per tanaman (helai), klorofil daun per tanaman (SPAD/unit), jumlah polong per tanaman (buah), jumlah benih per polong (butir), berat 1.000 butir benih(g), berat benih per petak (g), berat benih per ha (kg), uji daya kecambah (%), dan uji vigor daya simpan (%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kompos dengan dosis 10 t/ha mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil. Hasil benih per hektar didapatkan sebanyak 381,43 kg/ha, hasil benih ini sama tingginya dengan yang didapatkan pada dosis 15 t/ha dan 20 t/ha. Perlakuan dosis pupuk 10 t/ha dapat
5
meningkatkan mutu fisiologis benih (daya kecambah (96,80%) dan vigor daya simpan (68,40%)). Nilai daya kecambah dan vigor daya simpan sama tingginya dengan yang dicapai pada dosis 15 t/ha dan 20 t/ha.
6
7
PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS UNTUK HASIL BENIH KACANG PANJANG (Vigna sinensisL.) DI SUBAK BASANG BE
Dipersiapkan dan diajukan oleh Ni Putu Sucita Anggraeni NIM. 1105105062 Telah di uji dan dinilai oleh Tim Penguji Pada tanggal 21 Oktober 2016
Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana No. : 192/UN14.1.23/DL/2016 Tanggal : 21 Oktober 2016 Tim Penguji Skripsi adalah : Ketua : Ir. Putu Dharma, M. Si Anggota : 1. 2. 3. 4.
Ir. A.A. Made Astiningsih, MP. Ir. Utami, MS. Ir. I Ketut Arsa Wijaya, M. Si. Ir. I Gusti Ngurah Raka, MS.
8
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Ni Putu Sucita Anggraeni lahir di Tabanan pada tanggal 15 Juni 1993 di Banjar Dinas Delod Sema-Cemagi, Desa Serampingan, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan I Made Budiasa, S.Pi., M.Si. dengan Ni Wayan Nining Suwarwini. Penulis mengawali jenjang pendidikan di SD N 1 Sangeh pada tahun 1999 dan lulus pada tahun 2005. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama diselesaikan di SMP N 1 Abiansemal pada tahun 2008. Pendidikan Sekolah Menengah Atas diselesaikan di SMA N 1 Abiansemal pada tahun 2011. Pada tahun yang sama penulis kemudian melanjutkan jenjang pendidikan di Universitas Udayana melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
9
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul Penggunaan Pupuk Kompos Untuk Hasil Benih Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) di Subak Basang Be ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana beserta staf, atas segala fasilitas dan kelancaran administrasi. 2. Prof. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS., selaku Ketua Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Udayana beserta staff atas segala fasilitas dan bantuan yang diberikan kepada penulis selama penelitian dan penulisan skripsi. 3. Bapak Ir. I Gusti Ngurah Raka, MS., selaku pembimbing I yang telah mendampingi, membimbing, memberikan masukan, motivasi, meluangkan waktu serta terima kasih atas kesabarannya dalam membimbing saya selama penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini. 4. Ir. I Ketut Arsa Wijaya, M.Si., selaku pembimbing II yang telah mendampingi, membimbing, memberikan masukan, motivasi, meluangkan waktu serta terima kasih atas kesabarannya dalam membimbing saya selama penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini. 5. Ir. Putu Dharma, M. Si., Ir. A.A. Made Astiningsih, MP., Ir. Utami, MS., selaku tim pembahas yang senantiasa memberikan arahan, dan masukan dalam penulisan skripsi ini. 6. Ir. I Made Mega, MS. selaku Pembimbing Akademis atas segala pengarahan dan bimbingannya. 7. Seluruh staf dosen dan pegawai di Fakultas Pertanian Universitas Udayana atas segala ilmu dan pelayanan administrasi yang diberikan selama penulis menjalani studi di Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
10
8. Kedua orang tua serta seluruh keluarga yang selalu berdoa dan memberikan dorongan moral dan material sehingga studi penulis dapat terselesaikan. 9. Teman-teman mahasiswa Agroekoteknologi angkatan 2011, sahabat seperjuangan Anjani dan Martini yang telah banyak membantu dan memberi semangat selama proses penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum sempurna, oleh karena itu, segala masukan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk dijadikan tuntunan ke arah kesempurnaan. Akhir kata, semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua.
Denpasar, 21 Oktober 2016
Penulis
11
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM ..........................................................................................i PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................. ii ABSTRAK ....................................................................................................... iii ABSTRACT ..................................................................................................... iv RINGKASAN .................................................................................................. v HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ vii TIM PENGUJI ................................................................................................. viii RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... ix KATA PENGANTAR ...................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi I.
II.
III.
IV.
PENDAHULUAN .................................................................................. 1 I.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 I.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4 I.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 4 I.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4 I.5 Hipotesis ....................................................................................... 5 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6 II.1 Tinjauan Umum Tanaman Kacang Panjang .................................. 6 II.2 Pupuk Kompos .............................................................................. 8 II.3 Pengertian Benih ........................................................................... 11 II.4 Benih Bermutu .............................................................................. 11 II.5 Metabolisme Perkecambahan Banih ............................................. 12 II.6 Kadar Air Benih ............................................................................ 13 II.7 Daya Kecambah Benih ................................................................. 15 II.8 Vigor Benih ................................................................................... 18 METODE PENELITIAN ....................................................................... 21 III.1Tempat dan Waktu Pernelitian ...................................................... 21 III.2Bahan dan Alat .............................................................................. 21 III.3Perlakuan dan Rancangan Penelitian ............................................ 21 III.4Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 23 III.5Variabel Pengamatan dan Pengumpulan Data .............................. 27 III.6Analisis Data ................................................................................. 30 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 31 IV.1Hasil .............................................................................................. 31
xii
IV.2Pembahasan .................................................................................. 34 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 39 V.1 Kesimpulan ................................................................................... 39 V.2 Saran ............................................................................................. 39 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 40 V.
LAMPIRAN .................................................................................................... 44
xiii
DAFTAR TABEL Nomor
Teks
3.1. Hasil Analisis Kompos Organik ....................................................................................................... 24 4.1. Signifikansi Pengaruh Dosis Pupuk Kompos terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Panjang ....................................................................................................... 32 4.2. Pengaruh Dosis Pupuk Kompos terhadap Nilai Rata-rata Panjang Tanaman Per Tanaman, Jumlah Cabang Per Tanaman, dan Kandungan Krolofil Per Tanaman ....................................................................................................... 33 4.3. Pengaruh Dosis Pupuk Kompos terhadap Nilai Rata-rata Jumlah Polong Per Tanaman, Jumlah Benih Per Polong, Berat 1000 Butir Benih, Berat Benih Per Petak, dan Berat Benih Per Hektar ....................................................................................................... 34 4.4. Pengaruh Dosis Pupuk Kompos terhadap Nilai Rata-rata Uji Daya Kecambah dan Vigor Daya Simpan ....................................................................................................... 35
xiv
Halaman
DAFTAR GAMBAR Nomor
Teks
Halaman
3.1. Denah Penempatan Perlakuan di Lapangan............................................ 22 3.2. Denah Pola Tanamam Setiap Perlakuan Pada 1 Plot .............................. 23
xv
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Teks
Halaman
1.
Data Hasil Pengamatan Panjang Tanaman dan Analisis Sidik Ragam Uji BNT 5% ....................................................................................................... 44
2.
Data Analisis Jumlah Daun Uji BNT 5% ....................................................................................................... 47
3.
Data Analisis Kandungan Klorofil Daun Uji BNT 5% ....................................................................................................... 47
4.
Data Analisis Jumlah Polong Per Tanaman Uji BNT 5% ....................................................................................................... 47
5.
Data Analisis Jumlah Benih Per Polong Uji BNT 5% ....................................................................................................... 48
6.
Data Analisis Berat 1000 Butir Benih Uji BNT 5% ....................................................................................................... 48
7.
Data Analisis Berat Benih Per Petakan Uji BNT 5% ....................................................................................................... 48
8.
Data Analisis Berat Benih Per Hektar Uji BNT 5% ....................................................................................................... 48
9.
Data Analisis Uji Daya Kecambah Uji BNT 5% ....................................................................................................... 49
10.
Data
Analisis
Vigor
Daya
Simpan
xvi
Uji
BNT
5%
....................................................................................................... 49
xvii
I. I.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Revolusi hijau telah memainkan peranan yang sangat vital dalam mengatasi
masalah pangan di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia. Negara Indonesia juga menerapkan revolusi hijau yang menjadi prioritas program pemerintah pada masa Orde Baru, sehingga pada tahun 1984 Indonesia pernah mencapai swasembada beras (Purwasasmita dkk., 2012). Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan yang merupakan lumbung beras di Provinsi Bali tidak luput dari salah satu daerah yang menerapkan tindakan revolusi hijau ini. Namun, dalam jangka panjang revolusi hijau ini dapat menimbulkan permasalahan. Menurut Sriyanto (2010), unsur kimia dan pestisida yang terkandung dalam makanan yang dihasilkan petani dapat menyebabkan gangguan kesadaran seperti sulit mengeja, membaca, menulis, membedakan warna, dan kanker payudara pada wanita. Selain itu, benih-benih lokal dipunahkan dan petani menjadi tergantung dengan paket budidaya. Kritik terhadap revolusi hijau adalah terlalu tergantung pada input tinggi, khususnya pupuk kimia dan pestisida kimia yang memiliki dampak yang bersifat toksik bagi organisme lain dan mengganggu ekologi tanaman. Pemerintah
Indonesia
memberikan
perhatian
secara
khusus
untuk
pengembangan pertanian organik di Indonesia. Program Pertanian “Go Organik 2010” yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian diharapkan dapat memacu pertanian organik di Indonesia dengan memberikan subsidi pupuk organik kepada petani Indonesia, sehingga menunjukkan bahwa minat petani Indonesia pada pertanian organik semakin baik (Deptan, 2013).
1
2
Upaya perbaikan lingkungan terutama kondisi tanah baik yang berhubungan dengan faktor fisik tanah, faktor kimia tanah maupun faktor hayati (biologis) tanah melalui sistem pertanian organik membutuhkan kurun waktu yang cukup lama. Menurut Vaughan dan Malcolm (1985), bahan organik berupa pupuk kandang dan kompos digunakan terutama untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Kompos mampu meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat (Isroi, 2009). Menurut Brady (1990), disamping memperbaiki sifat fisik tanah, bahan organik juga akan memperbaiki sifat kimia tanah. Ketersediaan unsur hara tanaman yang dapat diserap oleh akar tanaman sangat tergantung dengan sifat fisik tanah dan mekanisme mineral liat di dalam tanah, karena perilaku mineral liat mempunyai hubungan erat dengan sifat fisik dan kimia tanah (Grim, 1968; Dixon et al., 1997; de Datta, 1985; Brady, 1990). Subak Basang Be, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan telah menerapkan budidaya tanaman padi tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Kelompok tani di subak tersebut hanya menggunakan pupuk organik dan pestisida nabati untuk kegiatan budidaya tanaman padinya sejak tahun 2004. Pola tanam secara bergantian antara tanaman padi dan nonpadi (palawija) perlu dilakukan dalam rangka menjaga keberlanjutan kesehatan lahan pertanian. Menurut Wahyudi (2013), pola tanam memiliki arti penting dalam sistem produksi tanaman. Salah satu tanaman yang bisa disisipkan dalam kegiatan pola tanam adalah tanaman kacang panjang. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang telah lama dibudidayakan oleh petani, baik secara monokultur maupun sebagai tanaman sela. Tanaman ini mudah ditanam baik pada
3
lahan di dataran tinggi maupun dataran rendah pada lahan sawah, tegalan, dan pekarangan (Duriat, 1998).
Kacang panjang bersifat dwiguna, di satu pihak
sebagai tanaman sayuran polong dan di pihak lain sebagai penyubur tanah karena mampu bersimbiose dengan bakteri rhizobium membentuk bintil akar. Bakteri tersebut berfungsi mengikat nitrogen bebas dari udara (Sunarjono, 2003). Menurut Zaevie dkk. (2014), penurunan produksi kacang panjang yang terjadi pada lima tahun terakhir (tahun 2009 sampai 2013) paling terlihat pada tahun 2013 yang menghasilkan 450.859 ton. Kebutuhan benih kacang panjang 15-20 kg/ha. Bila dikalkulasikan dengan luas panen kebutuhan benih kacang panjang nasional tahun 2013 berkisar 1143,135 – 1524,18 ton. Budidaya organik dalam kegiatannya akan membutuhkan benih bermutu tinggi yang juga diproduksi secara organik termasuk benih tanaman kacang panjang (Departemen Pertanian, 2006). Mutu fisiologis merupakan salah satu unsur mutu benih yang sangat penting dalam keberhasilan penggunaan benih tersebut dalam pertanaman. Pertumbuhan tanaman yang optimal dalam suatu budidaya tanaman akan mampu menghasilkan benih dengan mutu fisiologis yang maksimal. Upaya yang dapat dilakukan yakni dengan pemberian pupuk, yang dalam kaitan dengan pola tanam pada lahan sawah yang telah dipupuk organik maka pupuk yang dianjurkan adalah pupuk organik salah satunya pupuk kompos kotoran sapi. Menurut penelitian Andi dkk. (2012) bahwa dengan pemberian bahan organik 15 t/ha menghasilkan daun tanaman kacang panjang lebih luas. Sementara pada perlakuan tanpa pemberian bahan
organik menghasilkan daun tanaman
kacang panjang paling sempit. Pengaruh bahan organik terhadap berat polong
4
segar tanaman kacang panjang menunjukkan bahwa tanaman kacang panjang tanpa bahan organik (B0) menghasilkan polong lebih ringan sedangkan dengan pemberian bahan organik 10 t/ha dan 15/ha jauh lebih berat. Pemberian bahan organik 5 t/ha menghasilkan jumlah polong per petak paling banyak sebesar 54,58 buah/petak sedangkan perlakuan tanpa bahan organik menghasilkan jumlah polong per petak paling sedikit sebesar 38,53 buah/petak. Hal ini diduga disebabkan karena bahan organik mengandung unsur hara makro dan mikro yang dapat meningkatkan jumlah polong tanaman. I.2
Rumusan Masalah Masalah yang dapat dirumuskan dalam melaksanakan penelitian ini
1. Berapakah dosis pupuk kompos kotoran sapi yang diperlukan pada lahan di Subak Basang Be untuk menghasilkan benih kacang panjang tertinggi? 2. Apakah penggunaan pupuk kompos berpengaruh terhadap mutu benih kacang panjang? I.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :
1. Menguji penggunaan dosis pupuk kompos kotoran sapi pada lahan di Subak Basang Be sehingga dapat memberi hasil benih yang tertinggi. 2. Mengetahui pengaruh pupuk kompos terhadap mutu fisik dan fisiologis benih kacang panjang. I.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Memperkaya pengetahuan terhadap penggunaan pupuk kompos untuk kegiatan budidaya produksi benih kacang panjang baik kuantitas maupun kualitasnya.
5
2. Mendapatkan dosis pupuk kompos kotoran sapi yang tepat untuk lahan di Subak Basang Be sehingga dapat memberi hasil benih kacang panjang yang tinggi. I.5 Hipotesis Tanaman kacang panjang yang ditanam pada petak lahan sawah di subak Basang Be dengan pemberian dosis pupuk 10 t/ha akan memberikan hasil benih kacang panjang yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol dan dosis yang lainnya.