PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERNOULLI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 LABUHAN HAJI
Artikel Simposium
Oleh NAMA : SUBKI, S.Pd.,M.Pd NIP : 19751231 200112 1 012 PANGKAT/GOL : PEMBINA, IV/a NUPTK : 3638 7536 5520 0042 NRG : 11 184 181 5002 NPWP : 48.692.543.1-915.000
SMA NEGERI 1 LABUHAN HAJI KABUPATEN LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT 2016
Penggunaan Multimedia Interaktif Bernoulli Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Labuhan Haji
Pengantar Kualitas
pendidikan
di
Indonesia
dipengaruhi
oleh
banyak
faktor,
diantaranya adalah ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, kualitas guru, kurikulum yang memadai, dan lain-lain. Untuk belajar fisika dibutuhkan sarana laboratorium fisika yang dilengkapi dengan peralatan yang mencukupi, karena melalui kegiatan laboratorium aspek produk, proses, dan sikap peserta didik dapat lebih dikembang-kan (Gunawan & Liliasari, 2012). Di samping itu, guru fisika perlu memiliki kualifikasi akademik sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun 2007, yaitu (1) menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh, (2) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang diampu. Untuk memenuhi kualifikasi ini, seorang guru fisika diharapkan mampu memanfaatkan potensi dan sumber daya yang dimilikinya. Permasalahan yang muncul di lapangan adalah tidak tersedianya laboratorium fisika di sekolah, kurangnya media pembelajaran untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran fisika yang bermutu serta rendahnya hasil belajar fisika siswa. Untuk mengkaji lebih jauh permasalahan pembelajaran fisika yang muncul di sekolah, peneliti melakukan studi pendahuluan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada lima belas sekolah SMA/MA di kabupaten Lombok Timur NTB Indonesia diperoleh beberapa permasalahan, yaitu: (1) sarana laboratorium fisika sebagian besar sudah tersedia, tetapi hanya 44% guru yang sering menggunakannya dalam pem-belajaran, (2)
sebagian besar guru fisika
masih jarang memanfaatkan media animasi atau multimedia interaktif dalam pembelajaran materi fluida dinamis, (3) belum ada multimedia interaktif materi fluida dinamis yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, (4) sebanyak 73% guru menyatakan setuju untuk dikembangkan multimedia interaktif pada materi fluida dinamis, (4) sebagian besar guru dan siswa mampu mengoperasikan komputer
Hal |1
untuk menunjang pembelajaran berbasis multi-media. Permasalahan dan daya dukung tersebut menggambarkan bahwa masih ada kesenjangan dalam pelaksanaan proses pembelajaran fisika antara harapan dengan kondisi nyata di sekolah. Sementara itu, Kurikulum 2013 mengamanatkan bahwa proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu: mengamati,
menanya,
mengumpul-kan
informasi,
mengasosiasi
dan
mengkomunikasikan (Kemdikbud, 2014). Salah satu dampak dari kesenjangan tersebut adalah masih rendahnya hasil belajar siswa, jika dibandingkan dengan rata-rata kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan. Keberadaan media animasi atau multimedia komputer sangat membantu guru fisika, tetapi belum semua materi pelajaran fisika tersedia dalam bentuk multimedia. Misalnya untuk materi fluida dinamis, masih sedikit program multimedia yang beredar di sekolah maupun di lingkungan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) fisika. Adapun software simulasi yang cukup lengkap adalah PhET simulation software yang dikembangkan oleh Universitas Colorodo, USA. Isi dari software ini terbilang cukup lengkap, namun belum memenuhi semua kompetensi dasar pada mata pelajaran fisika khususnya kompetensi dasar fluida dinamis untuk tingkat SMA. Kesenjangan inilah yang juga men-jadi dasar peneliti untuk mengembangkan multimedia interaktif pada materi fluida dinamis. Dari studi pendahuluan diperoleh data bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM pada kompetensi dasar fluida dinamis di lima belas sekolah di kabupaten Lombok Timur adalah 54,06%. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan sebagai alternatif solusi untuk mengatasi kesenjangan pembelajaran fisika di sekolah dengan memberikan pengalaman kepada siswa menggunakan multimedia interaktif pada materi fluida dinamis. Program multimedia fisika saat ini memang sudah banyak beredar di sekolah-sekolah, baik yang diedarkan oleh pemerintah atau produksi swasta yang dibeli oleh sekolah. Namun, masih sedikit multimedia yang mengandung unsur interaktif atau melibatkan siswa secara penuh. Padahal unsur interaktif inilah yang menjadi penekanan proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Dengan demikian, keberadaan multi-media interaktif fisika yang menggunakan pendekatan saintifik sangat dibutuhkan oleh guru fisika sebagai media pelengkap dalam mengajar fisika.
Hal |2
Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah bentuk produk multimedia interaktif Bernoulli yang dikembangkan? (2) apakah ada pengaruh penggunaan multimedia interaktif Bernoulli terhadap peningkatan hasil belajar siswa?
Pembahasan dan Solusi (a). Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (research & development) menurut model ADDIE (analysis, design, development, implementation, evaluation) yang dimodifi-kasi menjadi tiga tahap. Menurut Sugiyono (2014) metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan media, dan tahap uji coba media. Pada tahap studi pendahuluan dilaksanakan dengan studi kepustakaan dan survei awal. Tahap pengembangan media menghasilkan draf awal media kemudian dilaksanakan validasi oleh tiga orang tim ahli media dan ahli materi. Penelitian dilanjutkan dengan tahap implementasi uji coba terbatas penggunaan media pada siswa kelas XI MIPA 2 SMAN 1 Labuhan Haji yang berjumlah sembilan orang dari kelompok kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Sedangkan uji coba lebih luas multimedia interaktif fisika terhadap hasil belajar dan keterampilan generik sains dilaksanakan di kelas eksperimen (kelas XI MIPA 3) SMAN 1 Labuhan Haji tahun pelajaran 2014/2015
yang
berjumlah
30
orang.
Multimedia
interaktif
fisika
yang
dikembangkan adalah materi fluida dinamis pada kelas XI MIPA sesuai kurikulum 2013. Pembelajaran materi fluida dinamis di kelas eksperimen menggunakan multimedia
interaktif
(menggunakan
sedangkan
pembelajaran
di
kelas
langsung).
kontrol Data
tanpa kedua
media kelas
tersebut dianalisis
menggunakan uji Anava dua jalan dan skor gain ternormalisasi (N-gain).
Hal |3
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan keterampilan generik sains digunakan nilai N-gain. N-gain yang digunakan menggunakan persamaan 1 (Chenk, 2004):
N gain
S post S pre x100% Smaks S pre
(1)
Keterangan:
= gain skor
Spost
= skor posttest
Spre
= skor pretest
Smaks
= skor maksimum ideal
Untuk kriteria perhitungan N-gain terlihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Kriteria Perhitungan N-gain Batasan Kategori > 70% Tinggi Sedang 30% 70% < 30% Rendah Pengolahan data penelitian diawali dengan uji prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas. Selanjutnya, dilakukan uji Anava dua jalan untuk menguji pengaruh perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
(b). Tahapan Penelitian 1. Tahap Studi Pendahuluan Tahap studi pendahuluan mencakup tahap studi kepustakaan dan survei awal. Studi kepustakaan dimulai dengan analisis materi. Setelah dianalisis ditetapkan ada 5 sub materi pada pokok bahasan fluida dinamis di kelas XI MIPA sesuai kurikulum 2013, yaitu: (1) konsep debit, (2) asas kontinuitas, (3) hukum Bernoulli, (4) hukum Toricelli, dan (5) gaya angkat pada sayap pesawat terbang. Selain studi kepustakaan, dilakukan analisis kebutuhan pengembangan media dengan cara melakukan survei awal pada lima belas guru fisika SMA/MA di kabupaten Lombok Timur. Berdasarkan hasil survei disimpulkan bahwa (1) penggunaan laboratorium fisika masih terbatas di kalangan guru,
Hal |4
(2) rata-rata hasil belajar siswa masih di bawah standar ketuntasan minimal, (3) sebagian besar guru fisika menyatakan perlu dikembangkan multimedia interaktif pada materi fluida dinamis sebagai pelengkap media pembelajaran fisika dan alternatif kegiatan praktikum di laboratorium fisika yang terbatas.
2. Tahap Pengembangan Media Multimedia interaktif yang dikembangkan memuat lima sub materi fluida dinamis. Dalam Gambar 1 disajikan beberapa tampilan program multimedia interaktif fisika yang telah dikembangkan, yaitu: (1) halaman menu utama, (2) materi singkat, (3) kegiatan lab virtual konsep debit, dan (4) kegiatan lab virtual asas kontinuitas. Pada tahap pengembangan media ini dilakukan validasi oleh ahli pada lima aspek yaitu: (1) aspek keinteraktifan media, (2) aspek tampilan multimedia, (3) aspek kemudahan pemakaian, (4) aspek ke-dalaman materi, dan (5) aspek pendukung penyajian materi. Selain validasi pada aspek media, dilakukan juga validasi pada perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian, meliputi: perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), instrumen hasil pembelajaran, angket motivasi belajar fisika, dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap validasi ada beberapa masukan dari ahli media dan ahli materi untuk perbaikan draft multimedia interaktif. Saran dari validator seperti pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Perbaikan multimedia oleh validator Menu Menu utama Konsep debit Hukum Bernoulli Hukum Toricelli
Venturimeter
Perbaikan 1. Harus ada tombol keluar 2. Tombol home dan close diperbesar 1. Ditambahkan tombol Reset 2. Warna air agar lebih cerah Dibuatkan aliran air 1. Air kran bisa dimatikan 2. Lubang kebocoran diperkecil dan lubang kran diperbesar 3. Ditambahkan lubang (lubang lebih dari 1) 4. ketika semua lubang ditutup, air kran tidak mengalir lagi Dibuatkan skala agar lebih mudah terbaca
Hal |5
Keseluruhan media
Dibuatkan manual atau petunjuk penggunaan program
. Pada Gambar 1. disajikan beberapa contoh tampilan dari multimedia interaktif yang dikembangkan.
(a) Menu utama
(c) Materi singkat kontinuitas
(e). Kegiatan lab. hukum Toricelli
(b) Kegiatan lab. konsep debit
(d) Kegiatan lab. asas kontinuitas
f). Kegiatan lab. gaya angkat sayap pesawat
Gambar 1. Beberapa Contoh Tampilan Media
Hal |6
3. Tahap Ujicoba Media terhadap Hasil Belajar Fluida Dinamis Berdasarkan hasil uji Anava dua jalan pada data hasil belajar pengetahuan di Tabel 4. terlihat bahwa signifikansi (Sig.) 0,013 < α (0,05). Ini berarti hipotesis null (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Jadi dapat disimpulkan, “ada pengaruh penggunaan multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa”. Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu seperti penelitian Ferawati (2011), Sutarno (2011), Wiyono Et al,, (2012), Rusipal (2014). Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa penggunaan multimedia interaktif dan media animasi atau simulasi komputer di kelas dapat meningkatkan hasil belajar atau penguasaan konsep fisika. Tarekegn (2009) juga menemukan bahwa penggunaan simulasi komputer dalam pembelajaran listrik arus searah dapat meningkatkan hasil belajar siswanya. Pada Gambar 2. terlihat bahwa nilai N-gain hasil belajar kelas eksperimen sebesar 77% (termasuk kategori tinggi), sedangkan N-gain pada kelas kontrol sebesar 37% (termasuk kategori sedang). Nilai rata-rata N-gain hasil belajar antara kelas kontrol dengan eksperimen terdapat selisih sebesar 40%. Nilai pre-test kedua kelas relatif sama (hanya ada selisih sebesar 0,84. Ini menunjukkan bahwa kedua kelas sebelum diberikan perlakuan memiliki keadaan yang sama. Untuk melihat peningkatan hasil belajar per sub materi fluida dinamis, disajikan dalam bentuk grafik. Pada Gambar 3. terlihat bahwa nilai N-gain hasil belajar tertinggi untuk kelas eksperimen terdapat pada sub materi hukum Bernoulli sebesar 93%. Pada materi ini siswa dengan mudah menyelesaikan soal setelah mengaplikasikan multimedia interaktif. N-gain terendah terdapat pada sub materi konsep debit dikarenakan siswa belum mahir dalam mengubah satuan volume dari liter ke meter kubik, yaitu sebesar 38%. Pada kelas kontrol, nilai N-gain hasil belajar tertinggi terdapat pada sub materi Hukum Toricelli sebesar 70%. N-gain terendah terdapat pada sub materi konsep debit sebesar 5%. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen ini tidak lepas dari pengaruh visualisasi (grafik dan animasi) dalam program multimedia interaktif yang dikembangkan. Visualisasi yang disajikan memungkinkan siswa melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi dengan
Hal |7
menghubungkan panca indera mereka dengan antusias sehingga informasi yang masuk ke bank memorinya lebih tahan lama dan mudah dipanggil pada saat informasi tersebut digunakan (Wiyono Et al, 2012). Pada konsep Debit peningkatan N-gain kelas eksperimen cukup tinggi yaitu sebesar 38%. Hal ini dikarenakan dalam program multimedia interaktif yang digunakan siswa langsung mencoba memahami konsep debit. Siswa melakukan percobaan langsung dengan mengisi tiga gelas dengan volume air yang berbeda pada waktu yang sama. Di sini siswa dengan mudahnya memahami konsep debit yaitu banyaknya volume air yang terisi dibagi dengan lamanya air jatuh yang langsung terbaca pada program di layar komputer. Tetapi berbeda pada kelas kontrol dimana siswa hanya menghapal rumus debit untuk menyelesaikan soal. Hal ini juga serupa dengan penemuan Tarekegn (2009) yang menyimpulkan bahwa simulasi komputer ternyata dapat menggantikan alat-alat laboratorium riil. Demikian pula dengan temuan Finkelstein (2005), bahwa pada konsep-konsep tertentu simulasi komputer dapat lebih baik dari media riil. Secara umum diketahui bahwa peningkat-an hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, hal ini menunjukkan
bahwa
penggunaan
multimedia
interaktif
telah
nyata
mempengaruhi hasil belajar siswa. Peningkatan tertinggi terjadi pada sub materi hukum Bernoulli. Pada materi ini siswa umumnya kesulitan dalam menyelesaikan soal karena persamaan Bernoulli cukup panjang, di mana menggabungkan banyak besaran seperti tekanan udara luar, energi potensial, dan energi kinetik. Selanjutnya dengan melakukan percobaan di layar komputer yang dipandu dengan lembar kerja siswa akan memiliki ingatan yang kuat dan mudah memahami konsep hukum Bernoulli. Pada sub materi hukum Toricelli, peningkatan N-gain kedua kelas relatif sama, hal ini menunjukkan bahwa pada sub materi ini kemampuan antara kelas
kontrol dan kelas
eksperimen tidak banyak dipengaruhi oleh
penggunaan multimedia interaktif. Percobaan Toricelli ini sudah banyak diketahui oleh siswa, seperti pada jatuhnya air dari kran, keluarnya air dari lubang pancuran, tangki air yang bocor, dan sejenisnya. Sehingga baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen sudah memiliki kemampuan awal yang
Hal |8
sama pada konsep materi ini. Pada sub materi gaya angkat sayap pesawat terbang, terjadi peningkatan hasil belajar yang cukup tinggi pada kelas eksperimen yaitu sebesar 84%, sementara kelas kontrol hanya 39%. Peningkatan ini dipengaruhi oleh kemampuan multimedia interaktif dalam menyajikan konsep gaya angkat. Dalam kegiatan praktikum konsep ini, di depan layar komputer siswa dapat dengan mudah mengubah-ubah posisi kemiringan sayap pesawat dan langsung melihat efek perubahannya berupa perubahan garis-garis aliran udara di sekitar sayap pesawat. Menurut konsepnya bahwa pada bagian sayap yang lengkung kecepatan udara lebih tinggi, akibatnya tekanan menjadi rendah, begitu pula sebaliknya. Perbedaan tekanan ini menyebabkan timbulnya gaya angkat pada sayap (Serway & Jewett, 2004).
Tabel 4. Hasil perhitungan statistik hasil belajar Variabel terikat
Mean Square
Nilai Rata-rata N-gain
Hasil belajar
90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
F
5103.239
Sig.
2368.444
82.40
.013
77.00
52.00 37.00 24.57
23.73
Pre-test Post-test Kelas Kontrol
N-gain
Pre-test Post-test
N-gain
Kelas Eksperimen Kelas Perlakuan
Gambar 2. Grafik nilai rata-rata N-gain hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen
Hal |9
Nilai Rata-rata N-Gain
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
93% 84% 71% 47%
71% 70% 51% 39%
38%
Kontrol
5%
Eksperimen
Sub Materi Fluida Dinamis
Gambar 3. Grafik nilai rata-rata N-gain hasil belajar per sub materi
Adapun sintaks pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dijelaskan pada Tabel 5 sebagai berikut:
Tabel 5. Sintaks pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol Kegiatan Pembuka
-
-
Inti
-
-
-
-
Kelas eksperimen (bantuan multimedia interaktif) Membuka pelajaran dengan salam dan absensi kehadiran siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran Membagi kelompok (3 orang per kelompok) Menjelaskan langkah kerja dalam panduan penggunaan multimedia interaktif Membagikan lembar kerja siswa dan panduan program Siswa membuat hipotesis percobaan dalam lembar kerja siswa Siswa membuka program multimedia interaktif sesuai panduan yang diberikan Siswa mengamati gambar dan animasi dalam program dan membuat pertanyaan (menanya) Siswa melakukan percobaan
-
-
Kelas kontrol (pembelajaran langsung) Membuka pelajaran dengan salam dan absensi kehadiran siswa Menjelaskan tujuan pembelajaran Membagi kelompok diskusi Membagikan lembar kerja siswa Membagikan buku paket fisika yang berisi materi fluida dinamis
- Siswa berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan - Siswa mengamati gambar yang disajikan dalam lembar kerja dan membuat pertanyaan (menanya) - Siswa mengumpulkan data dari sumber buku paket dan internet untuk menjawab pertanyaan yang dibuat
H a l | 10
Kegiatan
-
-
Penutup
-
-
Kelas eksperimen (bantuan multimedia interaktif) virtual materi fluida dinamis di depan komputer/laptop masingmasing sesuai perintah dalam lembar kerja siswa (mencoba) Siswa mengisi/melengkapi data percobaan pada lembar kerja sesuai petunjuknya Siswa berdiskusi dengan temannya untuk melengkapi lembar kerja (mengasosiasi) Perwakilan siswa ditunjuk untuk menjawab pertanyaan pada lembar kerja siswa (mengkomunikasikan) Guru membahas isian siswa pada lembar kerja siswa (melakukan konfirmasi)
Kelas kontrol (pembelajaran langsung) sendiri dan yang tertera dalam lembar kerja - Siswa melengkapi isian pertanyaan pada lembar kerja sesuai petunjuknya
- Perwakilan siswa ditunjuk bergiliran ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan dalam lembar kerja siswa (mengkomunikasikan) - Guru melakukan konfirmasi dengan menyampaikan ringkasan materi melalui tayangan powerpoint.
Kesimpulan dan Harapan Penulis Karakteristik dari multimedia interaktif dengan pendekatan saintifik pada materi fluida dinamis telah dikembangkan sesuai model ADDIE yang dimodifikasi menjadi tiga tahap yaitu tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan media, dan tahap ujicoba media. Materi fluida dinamis yang dikembangkan antara lain: (1) konsep debit, (2) asas kontinuitas, (3) hukum Bernoulli, (4) teorema Toricelli, dan (5) konsep gaya angkat pada sayap pesawat terbang. Multimedia yang dikembangkan dinyatakan sangat layak digunakan di sekolah. Respon siswa kelas eksperimen setelah diberikan pembelajaran dengan multimedia interaktif termasuk termasuk kategori sangat layak digunakan (skor 4,25 dari skala 5). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran berupa multimedia interaktif. Peningkatan hasil belajar tertinggi terdapat pada sub materi hukum Bernoulli sebesar 93% (kategori tingggi), sedangkan yang terendah terdapat pada sub materi konsep debit sebesar 38% (kategori sedang). Harapan penulis dalam artikel ini antara lain: (1) para guru fisika dapat menggunakan program Multimedia interaktif Bernoulli ini sebagai media alternatif
H a l | 11
jika di sekolahnya tidak memiliki laboratorium fisika atau sarana laboratoriumnya masih terbatas, (2) para guru diharapkan kreatif dalam membuat media pembelajaran alternatif sehingga pembelajaran IPA (Khususnya Fisika) tetap terasa asyik dan menyenangkan bagi siswa, (3) para guru diharapkan senantiasa memadukan ICT dalam proses pembelajaran, (4) diharapkan kepada pemerintah dalam hal ini Kemdikbud untuk mendorong terus para guru dalam berkarya dan berinovasi agar guru-guru semakin profesional dan sejahtera lahir dan batin sebagaimana amanah Permendikbud No. 16 tahun 2007 tentang standar akademik dan kualifikasi guru.
H a l | 12
DAFTAR PUSTAKA
Chenk, K. (2004). Using Online Homeworks System Enhances Student Learning of Physics Concept in an Introductory Physics Course. American Journal of Physics. 72 (11) 1447-1453 Ferawati. (2011). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Generik Sains Guru Fisika pada topik Fluida Dinamis. Proseding Penelitian Bidang Ilmu Eksakta FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. Finkelstein,N.D.,Adams, W.K.,Keller, C.J., Kohl,P.B.,Perkins, K.K.,
Podolefsky.
N.S., Reid,S. (2005). When Learning About the Real World is Better Done Virtually: A Study of Subtituting Computer Simulations for Laboratory Equipment. Physics Education Research. APS (1) 1– 8 Gunawan, Liliasari. (2012). Model Virtual Laboratory Fisika Modern Untuk meningkatkan Disposisi Berfikir Kritis Calon Guru. Cakrawala Pendidikan, Juni 2012, Th. XXXI, No.2. Kemdikbud. (2014). Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014 Mata Pelajaran Fisika SMA/SMK. Jakarta: BPSDMPK-PMP Kemdikbud. McAndrews, Gina M., Mullen, Russel E., Chadwick, Scott A. (2005). Relationships among Learning Styles and Motivation with Computer-Aided Instruction in an Agronomy Course. Journal of Natural Resources and Life Sciences Education; Vol 34, 2005; p. 13. Rusipal.(2014).Pengembangan Multimedia Mata Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Listrik Statis di SMA Negeri 2 Muara Beliti. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran, Vol 1 No. 2 (2014). h. 162-170 Sadaghiani. (2012). Controlled Study On The Effectiveness Of Multimedia Learning Modules For Teaching Mechanics. Physical Review Special Topics Physics Education Research 8, 010103 (2012) Serway, Raymond A.,Jewett, John W. 2004. Physics for Scientiests and Engineers. 6th edition. USA: Thomson Brooks/Cole. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
H a l | 13
Sutarno. (2011). Penggunaan Multimedia Interaktif pada Pembelajaran Medan Magnet untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Mahasiswa. Jurnal Exacta, Vol IX No. 1 Juni 2011. h.60-66 Tarekegn, Getachew. (2009). Can Computer Simulations Substitute Real Laboratory Apparatus?. Latin American Journal of Physics Education, Vol. 3, No. 3, Sept. 2009. p. 506-517. Teoh, Belinda Soo-Phing, Neo, Tse-Kian. 2007. Interactive Multimedia Learning: Students’ Attitudes and Learning Impact in a Animation Courese. TOJET October 2007. ISSN: 1303-6521 Vol. 6 Issue 4 Article 3. Widodo, Wahono. (2009). Tinjauan tentang Keterampilan Generik. Tersedia online pada http://vahonov.files. wordpress.com/ 2009/07/tinjauan-tentang-keterampilan-generik.pdf. Diakses tanggal 29 Nopember 2014. Wiyono, Ketang., Liliasari., Setiawan,A., Paulus, CT. (2012). Model Multimedia Interaktif Berbasis gaya Belajar untuk meningkatkan penguasaan konsep pendahuluan fisika zat padat. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 8 (2012) hal. 74-82. Wiyono, Ketang. (2009). Model Pembelajaran Multimedia Interaktif Relativitas Khusus untuk Meningkatkan Keterampilan Generik Sains Siswa SMA. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, Vol. III No. 1, Maret 2009, h.21-30.
H a l | 14