P a g e | 27
Penggunaan Model Pemberdayaan (Unity with the People) sebagai Pendekatan Pembelajaran Berbasis Riset Catur Wulandari Program Studi Administrasi Negara FISIP UNTIDAR Jl. Kapten S. Parman No. 39 Magelang 56116 INDONESIA
[email protected]
ARTICLE INFO
ABSTRACT
Article history: Received Received in revisied from Accepted
Permasalahan pendidikan menuntut dilaksanakan pendidikan berbasis riset yang mampu membentuk karakter saintis peserta didik. Penggunaan PBR dalam ilmu social menjadi tantangan, untuk itu diperlukan pengadosian konsep ilmu social khususnya ilmu administrasi Negara sebagai pelaksanaan PBR. Konsep pemberdayaan menjadi salah satu model yang dapat diadopsi untuk melaksanakan PBR, salah satu bentuknya adalah dengan model “Unity with the People”.
Keywords Pendidikan Pemberdayaan PBR
1. PENDAHULUAN
daya saing. Pada 2014 indeks perguruan tinggi masih peringkat 61 dari 144 negara [1].
Penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah
bagian
dari
Economic Forum, indeks inovasi Indonesia
penyelenggaraan pendidikan nasional yang
sekitar 4,6 atau peringkat 30 di dunia.
merupakan amanat pasal 31 ayat (3) UUD
Sedangkan indeks inovasi pendidikan tinggi
1945. Penyelenggaraan pendidikan tinggi
sebesar 4,0 atau peringkat 60 dunia [2].
merupakan upaya untuk mencapai tujuan
Sementara target yang ingin dicapai adalah
bangsa Indonesia dalam rangka mencerdaskan
menempati peringkat 56 pada 2020. Indeks ini
kehidupan bangsa.
menunjukkan masih banyak inovasi dan
Sejumlah
tidak
terpisahkan
Pada tahun 2015, menurut World
permasalahan
masih
teknologi
yang
perlu
dihasilkan
untuk
mewarnai penyelenggaraan pendidikan tinggi
memecahkan permasalahan kehidupan bangsa
di Indonesia, baik aspek internal
melalui peningkatan kualitas pendidikan.
maupun
eksternal yang berdampak masih rendahnya
Universitas
Cornell,
INSEAD
Business School, dan World Intelectual Jurnal Notonegoro, Vol. 1, No. 2, Agustus 2017 Integrasi Riset dan Pembelajaran dalam Studi Administrasi Negara ISSN: xxxx-xxxx
P a g e | 28
Property Organization (WIPO) merilis Indeks
peran penting untuk mewujudkan sumber
Inovasi Global 2016 (Global Innovation Index
daya manusia yang berkualitas.
2016). Pengukuran yang melibatkan 80
Jumlah
perguruan
tinggi
yang
indikator ini menempatkan Indonesia pada
mencapai 4438, mahasiswa lebih dari 7 juta
peringkat 88 dari 128 Negara. Peringkat ini
dan dosen sekitar 300.000 merupakan potensi
lebih rendah dibandingkan dengan negara
yang mesti didayagunakan secara optimal
ASEAN lainnya, misalnya Filipina (peringkat
dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.
74), Vietnam (59), Thailand (52), Malaysia
Untuk
(35), dan Singapura (6) [3]. Beberapa
penyelenggaraan pendidikan tinggi salah
Indikator
satunya
adalah
meliputi pengembangan sumber daya manusia
sistem
pembelajaran
(human resource development) dan performa
menciptakan pendidikan yang inovatif dan
universitas (university performance).
kompetitif
yang
digunakan
diantaranya
Data
tahun 2016 tersebut diantaranya menunjukkan
itulah,
tantangan
bagaimana
serta
dalam
menciptakan
yang
kontributif
mampu
terhadap
permasalahan bangsa.
bahwa untuk indikator talenta riset dalam
Sistem pembelajaran tidak bisa lagi
bidang perusahaan dan bisnis (37), performa
menggunakan sistem lama dan konvensional.
universitas (41), dan jumlah sarjana di bidang
Dosen harus menciptakan pembelajaran yang
sains dan teknik (46) cukup baik namun
menciptakan sikap kritis, solutif, sistematis,
peringkat dalam hal dana penelitian dan
obyektif dan praktis. Salah satu pendekatan
pengembangan (105) justru tergolong rendah.
yang digunakan adalah reseach based learning
Disamping itu, berdasarkan survei
atau pembelajaran berbasis riset. Pendekatan
UNESCO minat baca masyarakat Indonesia
pembelajaran
baru 0,001 persen [4]. Minat literasi bangsa
membentuk karakter saintis (ilmuwan) dari
Indonesia menempati peringkat 60 dari 61
peserta didik.
negara.
Beberapa
dikemukakan
permasalahan
tersebut
secara
yang
ini
Pendekatan
diharapkan
pembelajaran
mampu
berbasis
umum
riset memiliki keunikan atau karakter sendiri
memberikan gambaran masih rendahnya
untuk diterapkan pada ilmu sosial karena
semangat ‘competitiveness’ sumber daya
berbeda dengan ilmu eksak dimana riset bisa
manusia.
dilakukan di laboratorium dan lebih konkret.
Permasalahan-permasalahan tersebut
Ukuran keberhasilan ilmu sosial tidak semua
tidak semuanya bersumber dan menjadi
bisa
kuantifikasikan,
begitupula
dengan
tanggung jawab pendidikan tinggi. Namun
desain riset yang digunakan. Selain itu, ilmu
demikian, pendidikan tinggi mempunyai sosial juga memiliki tantangan bagaimana Jurnal Notonegoro, Vol. 1, No. 2, Agustus 2017 Integrasi Riset dan Pembelajaran dalam Studi Administrasi Negara ISSN: xxxx-xxxx
P a g e | 29
transfer of knowledge yang dilakukan tidak
berlangsung dua arah, sehingga peserta
hanya merubah pengetahuan tetapi juga sikap
didik didorong bukan sekedar sampai pada
dan perilaku serta kontribusi nyata dalam
tingkatan ‘tahu’ saja, namun memiliki
masyarakat. Dengan demikian
diperlukan
tingkatan
lebih
menerapkan
tingkatan
‘Mencipta/berkreasi’.
pendekatan
khusus
untuk
tinggi
sampai
pada Bloom
pembelajaran berbasis riset dalam ilmu sosial.
mengidentifikasi beberapa tingkatan dalam
Makalah
apakah
kemampuan berfikir (Thinking Behavior)
Lalu
baik dalam domain kognitif, afektif dan
ini
pembelajaran
memaparkan berbasis
riset
itu?
bagaimanakah pembelajaran berbasis riset
psikomotorik, [6] sebagai berikut:
dilakukan dengan menggunakan konsep ilmu sosial khususnya dalam khasanah ilmu administrasi negara?
2. PEMBELAJARAN BERBASIS RISET
2.1 Pembelajaran dan Riset Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar [5].
Gambar 1. Taksonomi Bloom
Interaki yang terjadi dalam pembelajaran
Tingkatan tertinggi dari kemampun
adalah proses transfer of knowledge untuk
berfikir adalah berkarya atau mencipta.
mengubah
Sedang Riset sering dimaknai sebagai
pengetahuan,
dari
kondisi
‘belum tahu’ menjadi ‘tahu’. Pembelajaran
sebuah
dalam konteks formal dilaksanakan pada
pengetahuan.
institusi
pencarian informasi yang ilmiah dan
pendidikan,
namun
bisa
dilaksanakan dalam konteks informal dalam keluarga maupun nonformal dalam masyarakat. Proses
kegiatan
mencari
diartikan
sebagai
sistematis untuk topik tertentu. Riset atau ‘research’ refers to the systematic
pembelajaran
Juga
untuk
method
consisting
of
mengalami
enunciating the problem, formulating a
perkembangan dimana interaksi yang
hypothesis, collecting the facts or data,
dibangun antara peserta didik dengan
analyzing the facts and reaching certain
pendidik maupun sumber belajar tidak
conclusions
hanya satu arah saja. Pembelajaran harus solutions(s) Jurnal Notonegoro, Vol. 1, No. 2, Agustus 2017 Integrasi Riset dan Pembelajaran dalam Studi Administrasi Negara ISSN: xxxx-xxxx
either towards
in
the the
form
of
concerned
P a g e | 30
problem or in certain generalisations for some
theoretical
formulation
[7].
Berdasarkan pengertian tersebut
riset
PBR memberi peluang/kesempatan kepada
mahasiswa
informasi,
untuk
mencari
menyusun
hipotesis,
merupakan sebuah proses mencari jawaban
mengumpulkan data, menganalisis data,
atas permasalahan dengan metode ilmiah.
dan membuat kesimpulan atas data yang
Maka, tujuan dari riset adalah mencari
sudah tersusun; dalam aktivitas ini berlaku
jawaban
pembelajaran
atas
pertanyaan
dengan
dengan
pendekatan
menggunakan metode yang ilmiah. Metode
“learning by doing”. Sehingga pendidik
ilmiah adalah pencairan kebenaran dengan
berperan sebagai fasilitator dan mediator
pertimbangan logis. Metode ilmiah dalam
bukan
riset antara lain analisis dokumen atau
Pembelajaran menggeser peradigma yang
sejarah,
menempatkan
observasi
nonpartisipan,
partisipan
kuesioner,
atau
sekedar
pemberi
peserta
informasi.
didik
sebagai
interview,
penerima informasi atau pembelajaran
survey, studi kasus, FGD, analisis peran,
menjadi subyek yang mempunyai peran
dan beberapa lainnya.
penting dalam proses pencipta informasi
2.2 Pembelajaran Berbasis Riset
dan pembelajaran.
Pembelajaran berbasis riset (PBR)
Jika dihubungkan dengan taksonomi
berarti perpaduan antara pembelajaran dan
Bloom maka PBR ini mampu mencapai
penelitian/riset.
merupakan
pembelajaran sampai pada tingkat yang
pendekatan pembelajaran yang bertujuan
tertinggi. PBR akan menuntut peserta didik
membantu
untuk meningkatkan kemampuan berfikir
PBR
mahasiswa
membangun
koneksi intelektual dan praktis antara riset
mulai
dan kegiatan pembelajaran mereka [8].
melakukan, menganalisis, mengevaluasi
Perpaduan
serta membuat/mencipta.
ini
meningkatkan
diharapkan
mengingat,
memahami,
hubungan
Strategi perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran dan penelitian untuk saling
PBR yang paling banyak diacu universitas-
mendukung.
universitas di Indonesia adalah pola yang
PBR merupakan metode
pembelajaran authentic
kualitas
mampu
dari
yang
learning,
menggunakan problem-solving,
cooperative learning, contextual (hands on & minds on), dan inquiry discovery approach yang dipandu oleh filosofi
dikembangan oleh Griffith Institute for Higher Education [10], yaitu: a. Memperkaya bahan ajar dengan hasil penelitian dosen; b. Menggunakan
temuan-temuan
konstruktivisme [9]. penelitian mutakhir dan melacak sejarah Jurnal Notonegoro, Vol. 1, No. 2, Agustus 2017 Integrasi Riset dan Pembelajaran dalam Studi Administrasi Negara ISSN: xxxx-xxxx
P a g e | 31
ditemukannya perkembangan mutakhir
fungsi
negara/pemerintahan
tersebut;
administration
for
menjadi
public,
yang
c. Memperkaya kegiatan pembelajaran
menekankan fungsi negara/pemerintahan
dengan isu-isu penelitian kontemporer;
dalam bidang public service, dan terakhir
d. Mengajarkan
materi
metodologi
penelitian dalam proses pembelajaran; e. Memperkaya
proses
pembelajaran
menjadi administration by public, yang berorientasi bahwa public demand are differentiated,
dalam
arti
dengan kegiatan penelitian dalam skala
negara/pemerintah
kecil;
fasilitator, katalisator yang bertitik tekan
f. Memperkaya
proses
hanyalah
fungsi sebagai
pembelajaran
pada putting the customers in the driver
dengan melibatkan peserta didik dalam
seat. Pada makna yang terakhir ini,
kegiatan penelitian institusi;
negara/pemerintah tidak lagi menjadi
g. Memperkaya
proses
pembelajaran
faktor atau aktor utama sebagai driving
dengan mendorong mahasiswa agar
forces, melainkan sebagai fasilitator dan
merasa
budaya
katalisator saja [10]. Terjadi perubahan
penelitian di fakultas/jurusan/program
makna public sebagai negara, menjadi
studi;
public sebagai masyarakat. Bukan lagi
menjadi
h. Memperkaya
bagian
proses
pembelajaran
terlalu berorientasi pada aktivitas oleh
dengan nilai-nilai yang harus dimiliki
negara, tetapi menjadi oleh, untuk dan
oleh peneliti
kepada masyarakat. Lokus dari ilmu administrasi negara
3. PENGGUNAAN MODEL
bukan lagi lembaga pemerintah, tetapi
PEMBERDAYAAN ‘UNITY WITH THE
masalah
dan
kepentingan
publik
PEOPLE’ DALAM ILMU ADMINISTRASI
(publicness), sehingga meluas pada semua
NEGARA UNTUK PENDEKATAN
bentuk organisasi yang bergerak dalam
PEMBELAJARAN BERBASIS RISET
penyelenggaraan public affairs dan public interest. Realitas menunjukkan bahwa ada
3.1 Pemberdayaan dalam Ilmu Administrasi
banyak aktor potensial dalam masyarakat
Negara
yang bisa berperan secara optimal dalam Perkembangan
Administrasi administration
konsep
Negara of
bergeser public,
Ilmu dari yang
proses pemenuhan kebutuhan publik. Pentingnya pemerintah
ini
peran
aktor
memunculkan
diluar studi
memposisikan negara sebagai agen tunggal Governance. Semua konsep baru dalam Jurnal Notonegoro, Vol. 1, No. 2, Agustus 2017 Integrasi Riset dan Pembelajaran dalam Studi Administrasi Negara ISSN: xxxx-xxxx
P a g e | 32
governance
menekankan
birokrasi
membalik
sekedar
meletakkan
komponen
pentingnya
orientasinya manusia
dari
sebagai
production
centered
administrasi
Negara
pemberdayaan
merupakan media yang digunakan untuk mencapai
tujuan
menyejahterakan
Negara masyarakat
dalam yang
development ke arah people centered
menjadikan masyarakat sebagai aktor
development. Ini berarti bahwa kita akan
penting dalam pencapaian tujuan tersebut.
menggunakan segala input sumber daya
Pemberdayaan merupakan upaya yang
manusia untuk membangun masyarakat
dilakukan oleh masyarakat, dengan atau
secara
tanpa
berswasembada
dan
swadaya.
dukungan
pihak
luar
untuk
Wawasan birokrasi haruslah wawasan
memperbaiki kehidupannya yang berbasis
efisiensi
pada
yang
mengacu
pada
daya
mereka
sendiri,
melalui
pembangunan yang berpusat pada manusia
optimalisasi daya serta peningkatan posisi
dalam segala aspek keterlibatannya [11].
tawar yang dimiliki, dengan perkataan lain
Perkembangan
paradigma
terbaru
pemberdayaan
harus
menempatkan
dalam administrasi Negara ini di sebut
kekuatan masyarakat sebagai modal utama
dengan New Public Service, dengan
serta menghindari ‘rekayasa’ pihak luar
menyatakan bahwa “Public servants are
yang
also
citizens.
kemandirian masyarakat setempat [13].
Administrators are realizing that they have
Pemberdayaan may be defined as the
much to gain by “listening” to the public
means by which individuals, groups and/or
rather than “telling,” and by “serving”
communities become able to take control of
rather than “steering” [12].
their circumstances and achieve their own
reconnecting
with
3.2 Konsep Pemberdayaan
seringkali
mematikan
potensi
goals, thereby being able to work towards
Pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah konsep pembangunan muncul dari kegagalan pembangunan yang bersifat
helping themselves and others to maximise the quality of their lives [14]. Falsafah
pemberdayaan
pertumbuhan (growth priority) namun
berpijak
tidak memunculkan trickledown effect,
pengembangan
justru
memunculkan
pertumbuhan masyarakat dan bangsa atau
ketimpangan. Beberapa kritik terhadap
dinyatakan dengan helping people to help
peran
obyek
them-selves. Ada dua makna yang bisa
pembangunan, kemudian juga menjadi
dikenali dalam konsep pemberdayaan,
semakin
masyarakat
sebagai
kepada
adalah
individu
pentingnya dalam
munculnya pemberdayaan. Dalam konsep yaitu: sharing of authority (mengalihkan Jurnal Notonegoro, Vol. 1, No. 2, Agustus 2017 Integrasi Riset dan Pembelajaran dalam Studi Administrasi Negara ISSN: xxxx-xxxx
P a g e | 33
kewenangan) dan to make empowered (memberikan stimulan).
dengan kegiatan lainnya
Pemberdayaan tidak menempatkan pihak yang membantu pada kedudukan yang lebih tinggi karena ini kontradiktif dengan
teori
c. Asosiasi: setiap kegiatan dikaitkan
Pembelajaran Berbasis Riset Tantangan
ilmu
sosial
adalah
untuk
bagaimana mengubah pandangan terhadap
menempatkan
ilmu sosial sebagai ilmu yang tidak
kedua belah pihak dalam posisi yang
berhasil karena kontribusi awal hanya
setara. Sebagaimana falsafah pendidikan
menyediakan
Ki Hajar Dewantoro yang berbunyi Ing
menyebabkan perubahan perilaku [16].
Ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun
Untuk itu ilmu sosial
karsa, Tut wuri handayani. Proses belajar
sebagai sebuah ilmu pengetahuan dan art
dalam pemberdayaan bukanlah proses
(cara kerja). Pemberdayaan masyarakat
‘menggurui’ melainkan menumbuhkan
harus dipelajari sebagai sebuah ilmu
semangat
pembebasan,
pendidikan
3.3. Unity with the People sebagai Pedekatan
melainkan
belajar
keberhasilan
pengetahuan
harus berperan
bersama.
Sehingga
pengetahuan dan keterampilan, sehingga
pemberdayaan
bukanlah
menjadi pengetahuan praktis yang menjadi
diukur dari seberapa jauh terjadi transfer pengetahuan, keterampilan atau perubahan
bekal bagi peserta didik. Pembelajaran
pemberdayaan
perilaku; tetapi sejauhmana terjadi dialog,
masyarakat
harus
diskusi,
praktik
pemberdayaan.
dan
tanpa
pertukaran
pengalaman
dilakukan
dengan Praktik
(sharing). Pemberdayaan sebagai proses
pemberdayaan yang dilakukan oleh peserta
pembelajaran berbasis dan mengacu pada
didik ini merupakan pendekatan PBR. Ada
kebutuhan
untuk
beberapa langkah yang dilakukan untuk
mengoptimalkan potensi dan sumber daya
melakukan pemberdayaan. Ada 8 langkah
untuk kesejahteraan masyarakat.
dalam
Bertolak
masyarakat
dari
pemahaman
pemberdayaan
kelompok
masyarakat [17] :
pemberdayaan sebagai salah satu sistem
a. Contacting people and analysing needs.
pendidikan, maka pemberdayaan memilki
b. Bringing people together, helping them
prinsip-prinsip [15]:
to identify needs and developing the will
a. Mengerjakan: melibatkan masyarakat
to meet those needs.
untuk mengerjakan sesuatu b. Akibat : memberikan akibat atau
c. Helping people to understand what will need doing for those needs to be met.
pengaruh yang baik atau bermanfaat d. Adopting objectives. Jurnal Notonegoro, Vol. 1, No. 2, Agustus 2017 Integrasi Riset dan Pembelajaran dalam Studi Administrasi Negara ISSN: xxxx-xxxx
P a g e | 34
e. Creating a suitable organisation to this end.
dalam
interaksi
bersama
masyarakat.
Sebagai sebuah model pemberdayaan
f. Helping them to form a plan of action, breaking down broad goals into smaller objectives and tasks.
langkah yang dilakukan adalah: a. Persiapan : observasi awal terhadap masyarakat yang dituju
g. Helping them to allocate and carry out the consequent tasks.
b. Kunjungan resmi ke Pamong Desa : kunjungan resmi kepada pemerintah
h. Helping them to feedback and evaluate
desa dengan membawa surat ijin yang
results of the action and adopt fresh
diperlukan lalu menyampaikan maksud
objectives in the light of this.
dan
i. Enabling them to take on the repetition of stages 3 to 8, where upon the worker withdraws to a servicing role
tujuan.
ini
akan
menhasilkan pemetaan masalah tahap 1 c. Kunjungan sulaturahmi
Metode yang dapat dilakukan untuk
Langkah
ke
Tokoh
dengan
Nonformal:
tokoh
dengan
menyampaikan maksud menjadi mitra
melakukan pemberdayaan adalah dengan
kerja
‘Unity with the People’[18]. Penggunaan
menghasilkan peta masalah 2 setelah di
Unity with the people ini merupakan
konfirmasi dengan peta masalah 1.
bentuk
dari
strateri
PBR
untuk
masyarakat.
d. Pertemuan
Langkah
dengan
ini
Kelompok-
memperkaya proses pembelajaran dengan
kelompok Masyarakat (formal dan
kegiatan penelitian skala kecil.
informal): dialog dengan tokoh formal
Unity with the People memilki dua
(kelompok tani, LKMD, BPD dll) dan
pengertian yaitu secara fisik dan nonfisik.
informal (kumpulan masyarakat jagong
Secara fisik berarti mendatangai rakyat,
bayen, di warung, dll). Langkah ini
memperkenalkan diri kepada rakyat dan
memunculkan peta masalah 3. Setiap
menyesuaikan diri dengan pola hidup
pemetaaan maslaha baru di konformasi
rakyat. Sedangkan secara nonfisik berarti
dengan pemetaan masalah sebelumnya
berperilaku, berpola hidup, menghargai
e. Pertemuan dengan Individu-individu :
hak rakyat atau melibatkan diri untuk
dialog dengan grassroot dan nara
bekerjasama memecahkan masalah rakyat.
sumber
Unity with the people merupakan action reseach dalam pengetian fisik maupun
nonfisik
sehingga
kehadiran
secara
mendalam.
Menghasilkan peta masalah 4. f. Teropong dengan Jarak Pandang Skala Supra Desa Secara Kuantitaif dan
periset diterima oleh dan tidak terpisahkan Kualitatif: Jurnal Notonegoro, Vol. 1, No. 2, Agustus 2017 Integrasi Riset dan Pembelajaran dalam Studi Administrasi Negara ISSN: xxxx-xxxx
berperan
dalam
P a g e | 35
menyelesaikan
permasalahan
yang
aktivitas riset peserta didik. Aktivitas riset
tidak dapat diselesaikan di dalam desa
yang dilakukan diantaranya: menggali
sendiri. Maka diperlukan identifikasi
permasalahan, mencari data, observasi,
sektor potensial serta hubungan atau
wawancara,
keterkaitannya dengan wilayah atau
mencipta/membuat.
desa lain.
lapangan selesai maka peserta didik
analisis,
evaluasi,
Setelah
kegiatan
Setiap tahapan pemetaan permasalahan
membuat laporan dan mempresentasikan
selalu melibatkan masyarakat baik dalam
hasil
mengenali
dilakukan.
permasalahan
maupun
menentukan alternatif pemecahan masalah.
kegiatan
pemberdayaan
yang
Sebagai sebuah pendekatan PBR dengan model Unity with the People, maka langkah pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Pengenalan Teori b. Pembekalan c. Kegiatan Lapangan d. Penyusunan Laporan e. Presentasi dan diskusi f. Refleksi dan implikasi
4. SIMPULAN
Gambar 2. Unity with the People sebagai Model Pembelajaran Berbasis Riset
A. PBR
merupakan
pembelajaran
yang
pendekatan menekankan
pentingnya warga belajar sebagai Langkah pemberdayaan Unity with the People dipahami peserta didik sebagai sebuah
kegiatan
lapangan
dari
subyek belajar B. Pelaksanaan Administrasi
PBR
dalam
Negara
Ilmu dapat
pembelajaran pemberdayaan masyarakat.
menggunakan model Unity with the
Pembelajaran yang diperoleh dari kegiatan
people untuk pembelajaran
belajar
pembedayaan,
di
dalam
kelas
langsung
yang menempatkan
dipraktekan dalam masyarakat. Praktik
konsep ilmu sosial sebagai ilmu dan
Unity with people ini melibatkan banyak
art (cara kerja).
Jurnal Notonegoro, Vol. 1, No. 2, Agustus 2017 Integrasi Riset dan Pembelajaran dalam Studi Administrasi Negara ISSN: xxxx-xxxx
P a g e | 36
REFERENSI [1]
[2]
[3] [4]
[5] [6] [7]
[8]
[9]
[10]
[11]
http://www.gresnews.com/berita/sosial/4017 4-deretan-masalah-di-perguruan-tinggiindonesia/0/ Sambutan Peringatan Hari Pendidikan Nasional, ‘Ayo Kerja, Inovatif dan Kompetitif’ pada 2 Mei 2016 oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi http://bimconsulting.biz/interpretasi-indeksinovasi-indonesia/ http://arperpus.balikpapan.go.id/detail/berita /71/survei-unesco:-minat-baca-masyarakatindonesia-0001-persen Pasal 1 butir 20 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional http://www.nwlink.com/~donclark/hrd/bloo m.html Kothari. Reseach Metodhology: Methods and Tecchniques. Second Revised Edition. New Delhi: New Age International Publishers. 2004 Griffith Institute for Higher Education. Research-Based Learning: Strategies for Successfully Linking Teaching and Research. University of Griffith. 2008 Menurut Roach dkk (2000) dalam Pedoman Umum Pembelajaran Berbasis Riset (PUPBR) Universitas Gajah Mada Tahun 2010 Griffith Institute for Higher Education. 2008. Research-Based Learning: Strategies for Successfully Linking Teaching and Research. University of Griffith Utomo, Warsito. Administrasi Publik Indonesia Di Era Demokrasi Lokal: Bagaimana Semangat Kompabilitas
[12] [13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
Menjiwai Budaya Birokrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Pidato Pengukuhan Guru Besar Universitas Gajah Mada. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal: 131-153. 2006 Denhardt, Janet V dan Robert B Denhardt. The New Public Service. New York . 2007 Mardikanto Totok dan Poerwoko Soebiato. Pemberdayaan Masyarakat: Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. 2013 Adams, Robert. Social Work and Empowerment: Third Edition. Inggris: Palgrave. 2003 Mardikanto Totok dan Poerwoko Soebiato. Pemberdayaan Masyarakat: Dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. 2013 Hersey, Paul dan Kenneth H Blanchard.. Manajemen Perilaku Organisasi: Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. Diterjemahkan oleh Agus Dharma. Jakarta: Erlangga. 1992 Twelvetrees (dalam Adams), Adams, Robert.. Social Work and Empowerment: Third Edition. Inggris: Palgrave. 2003 Modul Action Reseach Menyatu Dengan Rakyat dan Memetakan MasalahMasalahanya (Unity with the People and Maping of the Problem). Solo: Lembaga Pengembangan Teknolodi Pedesaan. 1990
Jurnal Notonegoro, Vol. 1, No. 2, Agustus 2017 Integrasi Riset dan Pembelajaran dalam Studi Administrasi Negara ISSN: xxxx-xxxx