PENGGUNAAN METODE TIPE JIGSAW DALAM MENULIS PARAGRAF UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH
Wahdaniah1
1
Staf pengajar Politeknik Negeri Lhokseumawe
ABSTRAK
Penggunaan Metode Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Menulis Paragraf untuk Siswa Sekolah Menengah terdapat dalam kurikulum 2006, yakni standar kompetensi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat terpenuhi. Untuk mengejar target kurikulum tersebut pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis paragraf memerlukan strategi yang tepat dan waktu yang cukup. Untuk hal itu, salah satu strategi yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Metode tersebut dapat dipahami sebagai berikut, yakni tentang pengertian, karakteristik, dan tujuan pembelajaran dalam tipe Jigsaw. Untuk lebih terfokus pembahasan penggunaan tipe tersebut berikut disajikan juga pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam belajar menulis paragraf dan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Keunggulan-keunggulan dan kesempurnaan penerapan koopertif tipe Jigsaw dalam menulis dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan sebuah tipe pembelajaran yang sangat cocok untuk pengajaran menulis. (2) Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan sebuah tipe pembelajaran yang mandiri. (3) Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan sebuah tipe pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa/anggota kelompok lain menjadi tutor yang baik bagi temannya, baik dalam satu kelompok atau di luar kelompok. (4) Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan sebuah tipe pembelajaran yang memberi kesempatan kepada anggota kelompok untuk saling mengoreksi antarsesama. (5) Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan sebuah tipe pembelajaran yang memberi motivasi yang tinggi kepada siswa karena semua siswa bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan kelompoknya. Kata kunci: pembelajaran, tipe Jigsaw, keunggulan
ABSTRACT
The competence standard in Indonesia Language subject about the using of cooperative method of Jigsaw type in paragraph writing for high school students in the curricullum of 2006 is expected to be implemented. To reach it, the learning of Indonesia Language subject, especially in paragraph writing, needs proper strategy and adequate time. Therefore, one of the strategies which can be used is the cooperative learning of Jigsaw type. The teachers should understand about the definition the caracteristics, and the learning aim of Jigsaw type. The cooperative learning of Jigsaw type in paragraph writing and the steps on cooperative learning of Jigsaw type are included in order that the explanation of the Jigsaw type becomes more detailed. The strength and the perfection of Jigsaw type implementation in writing can be concluded in the following. first, the learning of Jigsaw type coopera tive is proper learning type to teach writing. Second, the cooperative learning of Jigsaw type is an independent learning type. Third, the cooperative learning of Jigsaw type is the learning type that gives a chance for students or other members of the group to be a good tutor for their friends either which a group or outside group. Then the cooperative learning of Jigsaw type is the learning type which gives a chance for the members of the group to correct to each other. The last, the cooperative learning of Jigsaw type is a learning type that motivates the students for study because all students are responsible for their groups success or failure. Key words: learning, Jigsaw type, strength
I.
Penguasaan pengetahuan keterampilan
PENDAHULUAN Menulis
paragraf
merupakan
submateri pelajaran bahasa Indonesia di sekolah
menengah
tingkat
pertama.
Materi pelajaran tersebut merupakan pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa sekolah menengah pertama dari kelas I hingga kelas III. Submateri pelajaran tersebut sering tidak dapat dibahas secara
tuntas.
disebabkan
Ketidaktuntasan
karena
merupakan
terhadap
bahasa
sikap
Indonesia
positif dan
meningkatkan keterampilan berbahasa. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespons situasi
lokal, regional,
nasional, dan global. Kurikulum
2006,
standar
itu
kompetensi dalam mata pelajaran bahasa
ketidakcukupan
Indonesia diharapkan terpenuhi hal-hal
jamnya untuk berlatih atau belajar. Kekurangan
berbahasa
jam
berikut:
pelajaran
(1) peserta
didik
dapat
bahasa Indonesia disebabkan karena
mengembangkan
pelajaran bahasa Indonesia merupakan
sesuai
pelajaran keterampilan. Oleh karena itu,
kebutuhan, dan minatnya, serta
siswa sering tidak dapat menuntaskan
dapat
submateri
menulis
paragraf
secara
penghargaan terhadap hasil karya
sempurna.
Guru
sering
hanya
kesastraan dan hasil intelektual
menyelesaikan standar kompetensi yang dituntut pada kurikulum. Guru tidak
dengan
potensinya kemampuan,
menumbuhkan
bangsa sendiri, (2) guru
dapat
memusatkan
melakukan evaluasi mampu atau tidak
perhatian kepada pengembangan
siswa melakukan keterampilan menulis.
kompetensi bahasa peserta didik
Pada
dengan menyediakan berbagai
pertemuan
selanjutnya
guru
langsung beralih ke submateri lainnya. Standar pelajaran
bahasa
kompetensi
mata
indonesia
dalam
kurikulum 2006 merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang mengambarkan penguasan pengetahuan.
kegiatan berbahasa dan sumber bahasa, (3) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan
kondisi
lingkungan
sekolah dan kemampuan peserta didik,
bahasa
(4) orang tua dan masyarakat dapat secara
aktif
terlibat
dalam
pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan di sekolah, (5) sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan
peserta
didik
dan
sumber belajarnya yang tersedia, (6) daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan
Khususnya dalam mata pelajaran
tetap
memperhatikan
kepentingan nasional (Diknas, 2006:231).
Indonesia,
pengajarannya
mempunyai tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan, (2) menghargai
dan
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, (3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, (4) menggunakan bahasa Indonesia untuk
Keterampilan menulis paragraf
bangga
meningkatkan
kemampuan intelektual, serta
sering diajarkan dengan menghabiskan
kematangan
waktu untuk mengajarkan teori-teori
sosial,
emosional
dan
saja. Siswa cenderung menghafal teori-
(5) menikmati dan memanfaatkan
teori saja yang disampaikan guru. Siswa
karya sastra untuk memperluas
tidak
wawasan, memperhalus budi
mempunyai
sedikitpun Kondisi
dalam demikian
keterampilan
menulis
paragraf.
sungguh
sangat
disayangkan karena tuntutan standar kompetensi terpenuhi.
tidak
mungkin
akan
pekerti
serta
meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa, (6) menghargai
dan
membanggakan Indonesia
sebagai
sastra khazanah
budaya dan intelektual manusia
Indonesia (Diknas, 2006:231-
sekolah adalah dengan menggunakan
232).
metode kooperatif tipe Jigsaw. Dengan
Tujuan dan harapan di atas merupakan bahasa
idealnya
Indonesia
pembelajaran
yang
diharapkan.
Untuk mencapai pembelajaran bahasa
menggunakan metode ini baik guru atau siswa
(anggota
kelompok)
tidak
terganggu apabila seorang siswa tidak mampu menulis.
Indonesia seperti yang diharapkan itu
Penggunaan metode kooperatif
tentunya
harus
mempunyai
metode
tipe Jigsaw untuk mengajarkan mata
belajar
yang
cocok.
Metode
pelajaran
yang
cenderung
praktik
pembelajaran yang cocok itu tentunya
terutama guru yang mengajar mata
harus sesuai dengan materi pembelajaran
pelajaran itu harus mengetahui dan
bahasa pada pertemuan itu.
memahami
terlebih
kooperatif
tipe
Sistem
pengajaran
bahasa
Indonesia yang tidak mempunyai metode khusus sering menjadi masalah
bagi
guru dan siswa dalam pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, seorang guru yang mengajar bahasa Indonesia di sekolah di tingkat menengah pertama
pembelajaran khususnya
masalah
jelas
dalam
Indonesia mengajarkan
memecahkan
masalah
pengajaran bahasa Indonesia di sekolah, penulis ingin mengajukan satu metode khusus dalam pembelajarannya. Metode ditawarkan
pembelajaran
pemahamannya,
berikut
II.
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
akan
Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Pembelajaran Jigsaw merupakan
kooperatif
tipe
sebuah metode
pembelajaran yang mempunyai cara
siswa
yang
cara
belajar kooperatif baik guru dengan
keterampilan menulis. Untuk
dan
dideskripsikan secara terperinci.
dalam
bahasa
Jigsaw
metode
menerapkan metode itu. Untuk lebih
harus mempunyai metode khusus untuk memecahkan
dahulu
penulis
dalam
bahasa Indonesia di
atau
siswa
dengan
siswa.
Pembelajaran kooperatif secara sadar menciptakan interaksi yang silih asah sehingga sumber bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar, melainkan sesama siswa.
Menurut Bintaro
Abdurrahman
(dalam
mengatakan
Nurhadi, bahwa
dan
sadar
Karakteristik Kooperatif Tipe
2003:60)
Jigsaw
pendekatan
kooperatif adalah pembelajaran yang secara
2.2
dan
sistematis
mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, silih asuh antarsiswa sebagai latihan hidup dalam masyarakat nyata.
Karakteristik
kooperatif
tipe
Jigsaw merupakan sebuah keunikan. Karakteristik adalah ciri khas sebuah metode,
karakteristik
ini
harus
ditentukan oleh penentu atau penemu metode itu. Oleh karena itu, karakteristik kooperatif tipe Jigsaw akan dipaparkan
Berdasarkan
pernyataan
yang
berikut
ini.
Berikut
merupakan
dikemukakan Abdurrahman dan Bintaro
karakteristik menurut para ahli atau para
di atas, dapat dipahami bahwa memang
penekun tipe pembelajaran tersebut.
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw itu benar-benar
merupakan
model
pembelajaran di kelas yang mempunyai interaksi antara guru dengan siswa serta siswa dengan siswa. Model tersebut akan membuat cara belajar yang aktif, kreatif,
Menurut Rutumanan,
Slavin
2004:133)
(dalam karakteristik
kooperatif tipe Jigsaw adalah sebagai berikut: (1) siswa
bekerja
sama
dan menyenangkan. Dengan demikian,
mencapai
materi
menjunjung tinggi norma-norma
yang
sehingga
diajarkan
tujuan
akan
pembelajaran
tuntas akan
Untuk
menerapkan
pembelajaran kooperatif
metode
tipe Jigsaw,
seorang guru juga harus memahami karakteristik
pembelajaran
tersebut.
Dengan memahami karakteristik
yang
dimiliki oleh tipe pembelajaran itu, proses belajar mengajar lebih terarah dan berjalan secara sistematis.
dengan
kelompok, (2) siswa
tercapai secara efesien.
tujuan
dalam
aktif
mendorong
membantu semangat
dan untuk
sama-sama berhasil, (3) siswa aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok, (4) interaksi seiring
antarsiswa dengan
kemampuan berpendapat,
berjalan
peningkatan
mereka
dalam
(5) interaksi
antarsiswa
membantu
juga
perkembangan
kognitif.
karakteristik
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw di atas, pembelajaran tersebut mempunyai
As’ari
(2003:134)
juga
menyinggung karakteristik kooperatif tipe
Berdasarkan
Jigsaw
dengan
seksama.
Karakteristik tipe pembelajaran tersebut akan dikemukakan sebagai berikut: (1) siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, (2) kelompok-kelompok
itu
keistimewaan
dalam
berbagai
hal.
Banyak hal yang dapat diperbandingkan dengan cara belajar tradisional. Hal-hal yang berbeda itu dapat diperhatikan pada tabel berikut. No. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pembelajaran Tradisional
1.
kepemimpinan bersama
2.
saling tidak saling ketergantungan tergantung yang positif
3.
mempelajari keterampilan kooperatif
adanya keterampilan hanya bersifat asumsi
4.
seluruh anggota kelompok mempunyai tanggung jawab terhadap kelompoknya
tanggung jawab terhadap hasil belajar hanya bersifat individual
5.
menekankan pada tugas dan hubungan kooperatif sesama pembelajar
penekanan pada tugas hanya bersifat individu
merupakan kelompok kecil,
dipimpin oleh satu orang
(3) para siswa dalam kelompok itu melakukan
kegiatan
bersama-sama,
belajar mereka
berkelompok
untuk
saling
belajar dan membelajarkan, (4) masing-masing
anggota
kelompok bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya. Mereka
membentuk
suatu
kesatuan
yang
saling
mendorong demi keberhasilan bersama, (5) topik
yang
dipelajari
bisa
berupa masalah, tugas, atau halhal
yang
merupakan
pada tujuan
prinsipnya bersama
demi anggota kelompok itu.
6.
7.
8.
guru sebagai guru mengarahkan penunjang dalam segala hal
untuk
hasil belajar hanya satu yang dihasilkan oleh kelompok
untuk belajar secara sempurna.
hasil belajar banyak berdasarkan jumlah pembelajaran yang bersifat individu
evaluasi secara evaluasi secara kelompok individu
bertanya
berulang
kepada
temannya tanpa rasa malu atau beban psikologis itu, siswa akan termotivasi
Berdasarkan keuntungan yang dimiliki siswa di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif juga menyajikan peluang bagi siswa yang berlatar belakang dan berkondisi sosial yang berbeda untuk bekerja sama. Saling ketergantungan
dalam
mengerjakan
tugas secara rutin akan memotivasi siswa Perbedaan kooperatif
pembelajaran
tipe
Jigsaw
dengan
untuk belajar tanpa henti. Melalui proses belajar yang demikian, proses belajar
pembelajaran tradisional di atas jelas
kooperatif
terlihat bahwa siswa yang mempunyai
menciptakan
kemampuan
yang
membutuhkan satu sama lain, saling
sama-sama
menghargai satu sama lain, dan manusia-
menguntungkan. Keuntungan ini, bagi
manusia yang handal dan kuat dalam
siswa yang mempunyai kemampuan
mempertahankan ilmunya.
tinggi
berkemampuan
dan
rendah
tipe
Jigsaw
manusia
juga yang
akan saling
tinggi, dapat menjadi tutor bagi temanteman sebayanya. Dengan menjadi tutor
2.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
untuk temannya sendiri siswa itu akan mendalami
pelajaran
memberikan
yang
itu terbaik
untuk bagi
temannya.
rendah, siswa itu dapat belajar dengan beban.
situasi
yang
kooperatif baik sesama siswa maupun dengan guru menjadi tujuan utama
Bagi siswa yang berkemampuan
tanpa
Menciptakan
Artinya,
siswa
yang
berkemampuan rendah itu lebih leluasa
dalam
pembelajaran
kooperatif
tipe
Jigsaw. Dengan adanya kerja sama yang kooperatif ini, siswa akan dipengaruhi oleh
keberhasilan
kelompoknya.
Depdiknas 2004:15, mengemukakan tiga
tujuan
penting
dalam
pembelajaran
2.4
Pembelajaran Kooperatif Tipe
kooperatif tipe Jigsaw. Tujuan-tujuan itu
Jigsaw dalam Belajar Menulis
adalah sebagai berikut.
Paragraf
(1) Hasil
belajar
akademis;
pembelajaran
kooperatif
Belajar
dilakukan
siswa
Pembelajaran
tugas-tugas
akademik. Banyak sekali ahli
sebaiknya
yang
individual.
berpendapat
pembelajaran Jigsaw
kooperatif
lebih
membantu
bahwa
unggul siswa
tipe
paragraf
merupakan sebuah pembelajaran yang
bertujuan meningkatkan kinerja dalam
menulis
secara
berkelompok.
menulis
tidak
paragraf
dilakukan
Tentunya
secara
pembelajaran
secara berkelompok ini
juga tidak
dalam
terlepas dari individu-individu kelompok
dalam
itu. Artinya, seorang individu yang tidak
memahami konsep yang sulit.
dapat mengikuti kelompoknya, anggota
(2) Penerimaan terhadap keragaman;
kelompok itu perlu mendapat perhatian
pembelajaran
bertujuan
agar
khusus.
Apabila
seorang
anggota
siswa dapat menerima teman-
kelompok itu tidak dapat melanjutkan
teman yang mempunyai latar
atau
belakang yang berbeda.
anggota
(3) Pengembangan pembelajaran mengembangkan
keterampilan; bertujuan
dimaksud dalam pembelajaran ini adalah dalam pengerjaan tugas, aktif
bertanya,
menghargai
pendapat siswa lain, memancing teman
bertanya,
pendapat,
dan
dalam kelompok.
menjelaskan bekerja
sama
menulis
kelompok
berkewajiban
paragraf,
yang
membantu
lain dan
memotivasinya.
keterampilan
sosial siswa, keterampilan yang
ketinggalan
Saling
tergantungnya
antaranggota
kelompok
belajar
merupakan sebuah masalah yang harus dipikirkan
oleh
pengajar
bahasa
Indonesia yang hampir setiap pertemuan yang semestinya melakukan praktikum. Cara
mengatasi
masalah
tersebut
merupakan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
III.
Langkah-langkah Pembelajaran
kelompok ahli masing-masing
Kooperatif Tipe Jigsaw
untuk mempelajari materi yang
Penggunaan kooperatif
pembelajaran
tipe Jigsaw merupakan
sebuah metode yang sangat tepat dalam mengajar. Hal ini disebabkan belajar bahasa Indonesia merupakan sebuah aktivitas belajar yang dapat dilakukan secara berkelompok. Untuk menerapkan pembelajaran tersebut, terlebih dahulu harus
dipahami
langkah-langkahnya
secara sistematis. Urgen,
sama dalam satu kelompok. Jika terdapat kekeliruan/kurang jelas dari siswa, guru dapat membantu, tetapi tidak dapat mengambil alih kepemimpinan kelompok, tugas guru
hanya
keterlibatan
memperhatikan siswa
dalam
pembelajaran. (3) laporan kelompok: 1) kembali
dari
diskusi
kelompok ahli/kelompok lain, et.al.
mengemukakan
(1997:13-14), langkah-langkah
mempersiapkan
diri
untuk
menyampaikan topik yang
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dipahaminya
kepada
adalah sebagai berikut:
kelompoknya
(kelompok
(1) membaca
topik
yang
telah
ditentukan; tim/kelompok siswa yang
heterogen
kemampuan kemampuan
dari
tingkat
rendah
dan
tinggi
membaca
skenario supaya dapat memahami posisi atau tugas masing-masing dalam kelompok nantinya. Siswa biasanya terdiri dari kelompok kecil yang maksimal terdiri dari enam
orang
dalam
satu
kelompok, (2) siswa berkumpul pada kelompok ahli; siswa berkumpul dalam
asal), 2) guru
menekankan
kepada
siswa
harus
bertanggung
jawab
pada
rekan-rekan
kelompoknya untuk menjadi guru/tutor
yang
sebagaimana
baik yang
dipelajarinya, 3) guru
mempersiapkan
kuis
yang sudah didiskusikannya. (4) tes/kuis: 1) siswa menjalani tes/kuis yang diberikan guru,
2) guru membagikan lembaran kuis
secara
terhadap
berkelompok
kelompok
kecil
yang sudah dibentuk itu, 3) siswa
menukarkan
kuis
dengan anggota kelompok lain, 4) guru mengoreksi lembaran kuis yang dilakukan dalam beberapa
memperoleh nilai rata-
saat
yang
lalu,
siswa juga diberi kesempatan
rata 15. Berdasarkan
yang dikemukakan Urgen et.al di atas, langkah-langkah
pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya
dalam
paragraf
(1) Masing-masing membaca
kuis temannya baik dalam
ditentukan
satu
Kelompok
maupun
menulis
adalah sebagai berikut.
untuk mengoreksi lembaran
kelompok
langkah-langkah
siswa
topik
yang
oleh
telah guru.
siswa terdiri dari
terhadap teman yang beda
individu
kelompok dengannya.
artinya siswa terdiri dari tingkat
hasil
tes/kuis
kemampuan
dilakukan
secara
kemampuan
5) berdasarkan yang
yang
heterogen,
rendah
dan
tinggi
dalam
harus
membaca skenario supaya dapat
memberi penilaian pada tiga
memahami posisi-posisi atau
jenjang penilaian, yaitu:
tugas
(a) super
kelompok
bersama-sama,
guru
team,
diberikan
masing-masing
dalam
nantinya.
Siswa
kepada kelompok yang
biasanya terdiri dari kelompok
memperoleh nilai rata-
kecil yang maksimal terdiri dari
rata 25;
enam
(b) great
team,
diberikan
kepada kelompok yang
orang
(2) Siswa
berkumpul
kelompok
rata 20;
berkumpul team,
diberikan
kepada kelompok yang
satu
kelompok.
memperoleh nilai rata-
(c) good
dalam
ahli
pada
ahli; dalam
siswa kelompok
masing-masing
mempelajari
materi
untuk menulis
paragraf yang menjadi pokok
menjalani
tes/kuis
bahasan yang diajarkan pada
atau uji coba gerak yang
pertemuan hari itu. Jika terdapat
sudah diajarkan guru,
hambatan siswa dan guru dapat membantu,
tetapi
tidak
2) guru membagikan lembaran kuis/melakukan
uji
coba
mengambil alih kepemimpinan
gerak secara berkelompok
kelompok, tugas guru hanya
terhadap
memperhatikan
yang sudah dibentuk itu,
keterlibatan
siswa dalam pembelajaran.
3) siswa
(3) Laporan kelompok:
kelompok lain,
ahli/kelompok
mempersiapkan
untuk
kelompok
kecil
menukarkan
kuis
dengan anggota kelompok
1) siswa kembali dari diskusi
diri
lain/bertukar
pengalaman
terhadap gerak yang sudah dipelajarinya,
menyampaikan
4) guru mengoreksi hasil kerja
topik/materi
yang
siswa yang sudah dilakukan
dipahaminya
kepada
dalam beberapa saat yang
kelompoknya
(kelompok
asal),
lalu,
siswa
juga
kesempatan
2) guru menekankan kepada
mengoreksi
diberi untuk
hasil
kerja
siswa
harus
bertanggung
temannya baik dalam satu
jawab
pada
rekan-rekan
kelompok
kelompoknya untuk menjadi guru/tutor
yang
baik
sebagaimana
yang
dipelajarinya, 3) guru kuis/uji materi
mempersiapkan coba yang
Tes/kuis:
maupun
kelompok yang berbeda, 5) berdasarkan hasil uji coba yang
dilakukan
secara
bersama-sama, guru harus
terhadap sudah
didiskusikan/diajarkan. (4)
1) siswa
memberi penilaian pada tiga jenjang penilaian, yaitu: (a) super team, diberikan kepada kelompok yang memperoleh nilai ratarata 25;
(b) great team, diberikan
mempunyai
penghargaan. Skor yang diberikan tidak
memperoleh nilai rata-
digunakan untuk perhitungan nilai akhir.
rata 20;
Skor itu hanya untuk membedakan tingkat kemampuan kelompok yang
kepada kelompok yang
digunakan
memperoleh nilai rata-
kelompok-kelompok itu. Berdasarkan
rata 15.
sistem penilaian itu, tercerminlah bahwa
Berdasarkan
sistem penerapan
pembelajaran
kooperatif
tipe
Jigsaw yang sudah diuraikan di atas, pembelajaran bahasa Indonesia yang
kendala
yang
introspeksi
memang benar-benar tipe pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi bagi siswa dalam menyelesaikan tugas. Untuk mengevaluasi siswa, guru
Tidak
harus melakukan tes tengah semester dan
terdapatnya kendala yang berarti dalam
tes akhir semester. Tes yang dilakukan
pembelajaran bahasa Indonesia dengan
hendaknya sesuai dengan materi yang
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
diajarkan pada saat belajar. Hal itu
Selain tipe pembelajaran yang dirancang
dilakukan
untuk pembelajaran kelompok, sesama
bahwa
siswa juga dapat mengatasi masalah
bermanfaat
yang ada yakni dengan saling mengajari
penghargaan
dalam
gerakan.
kelompoknya. Skor-skor dalam kegiatan
mempunyai
sehari-hari itu dapat digunakan sebagian
melakukan
Anggota tanggung
berarti.
sebagai
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
sarat dengan praktikum tidaklah menjadi suatu
harus
kepada kelompok yang
(c) good team, diberikan
dalam
kelompok
sebuah
kelompok jawab
mengangkat
yang
sama
kelompoknya
untuk menjadi
kelompok yang super team.
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw juga terindikasi
bahwa
kooperatif
tipe
pembelajaran
Jigsaw,
semua
yang
meyakinkan dipelajarinya
untuk
siswa benar
memperoleh
tertinggi
bagi
kecil saja untuk membantu nilai siswa. Mengingat sebuah
Penilaian yang dilakukan dalam
untuk
pemahaman
materi
menjadi
final
pada
tolok
ukur
keberhasilan/sempurna
atau
tidak
sempurna
itu
dalam
kelompok
menuliskan sebuah paragraf.
IV.
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
(4) Pembelajaran
kooperatif
tipe
Jigsaw merupakan sebuah tipe pembelajaran
yang
memberi
kesempatan
untuk
anggota
penerapan pembelajaran kooperatif tipe
kelompok
untuk
saling
Jigsaw yang merupakan sebuah tipe
mengoreksi antarsesama.
Berdasarkan
uraian
dan
pembelajaran dengan mengedepankan keberhasilan
kelompok,
(5) Pembelajaran
apabila
kooperatif
tipe
Jigsaw merupakan sebuah tipe
diterapkan dalam mengajarkan menulis
pembelajaran
mempunyai keunggulan-keunggulan dan
motivasi
kesempurnaannya.
kepada siswa karena semua siswa
keunggulan
keunggulan-
dan
yang
belajar
kesempurnaan
bertanggung
penerapan pembelajaran kooperatif tipe
keberhasilan
Jigsaw dalam menulis dapat disimpulkan
kelompok.
memberi
yang
jawab atau
tinggi
atas
kegagalan
sebagai berikut.
4.2 (1) Pembelajaran Jigsaw
kooperatif
merupakan
tipe tipe
pembelajaran yang sangat cocok untuk pengajaran menulis. (2) Pembelajaran
kooperatif
tipe
Jigsaw merupakan sebuah tipe pembelajaran yang mandiri. (3) Pembelajaran
kooperatif
Saran Berdasarkan kesimpulan yang
telah
disebutkan
atas,
dalam
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, penulis
mengemukakan
saran-saran
sebagai berikut: (1) dalam
tipe
di
pembelajaran
yang
memberi kesempatan aktif yang
Jigsaw merupakan sebuah tipe
maksimal
pembelajaran
memberi
diharapkan guru tidak menjadi
kepada
pasif, guru harus tetap aktif
yang
kesempatan siswa/anggota
kelompok
lain
menjadi tutor yang baik bagi temannya,
baik
dalam
satu
kelompok atau di luar kelompok.
kepada
siswa,
memperhatikan aktivitas
siswa
dan mengoreksinya, (2) dalam
menjalankan
aktivitas
belajar mengajar, siswa dan guru harus tetap menjaga hubungan
yang harmonis, artinya masing-
Kurikulum, Badan Penelitian dan
masing harus tahu peran dan
Pengembangan.
statusnya dalam melaksanakan kegiatan belajar, (3) siswa harus menguasai penuh materi
pembelajaran
sehingga
tidak menjadi masalah dalam penerapan
pembelajaran
harus
sehingga
Pembelajaran).
Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu SLTP. Mulyasa, E. 2002. Kurikulum Berbasis (KBK)
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurhadi.
mengutamakan sportivitas dan akademik
menjatuhkan
sehingga
2003.
Pembelajaran
Kontekstual, Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
kelompok Urgen,
lain.
et.al.
1997.
Pelaksanaan Kooperatif.
Aloi, Hasan. 2001. Paragraf: Bahan
Pembelajaran Surabaya:
Program
Rutumanan, T.G. 2004. Belajar dan
Penyuluhan Bahasa di Timor-
Pembelajaran.
Timur. Jakarta: Depdikbud
University Press.
As’ari, Abdurrahman. 2003.
Jigsaw
Pembelajaran Struktur Aljabar I Kooperatif
Learning
Model. Yogyakarta: UGM. Depdiknas. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Petunjuk
Pascasarjana IKIP Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
dengan
Konsep,
menurunkan
(5) koreksi dan komentar harus tetap
tidak
(Model-model
Pembelajaran
Karikakteristik, dan Implementasi.
motivasi belajar siswa,
nilai-nilai
Media
antusias
tetap
tidak
2003.
Kompetensi
kooperatif tipe Jigsaw, (4) guru
Ismail.
Jakarta:
Pusat
Jakarta:
Unesa