PENGGUNAAN METODE STATISTIK DI BIDANG PENELITIAN ILMIAH Oleh : SURADI Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta
ABSTRACT. Important is the statistical method statistical method is a method that is very important role in various fields of research in the sense that all areas of desperate need and use statistical methods ranging from collecting activity data, process, analyze, propose and menginteprestasikan and make good decisions based on quantitative data and qualitative information or the information obtained. Statistical methods can be applied or applied in fields such as production accounting, marketing, medical science, biology, anthropology agriculture and so on. Or can be said to include both the social, economic, business, politics, health, mathematics, technology, art and culture (culture) and not only the quantitative data also qualitative data, including methods for estimating / predicting the eye that will come that all through the process of scientific research.
Kata Kunci : Metode Statistik dan Penelitian Ilmiah.
A. PENDAHULUAN Penggunaan metode statistik di bidang penelitian atau penyelidikan ilmiah sudah dirintis sejak tahun 1880 ketika F. Galton pertama kali menggunakan korelasi dalam penyelidikan ilmu hayat. Ketika itu penggunaan metode statistik dalam penyelidikan biologi maupun ilmu sosial tidak dapat dikatakan lazim. Bahkan pada akhir abad ke 19, kecaman-kecaman pada acap kali dilontarkan pada Karl Pearson yang mempelajari penggunaan metode statistik dalam berbagai penyelidikan biologi maupun pemecahan persoalan yang bersifat sosio-ekonomis. Meskipun demikian, metode statistik modern seperti yang kita kenal dan yang
dipergunakan
peneliti
ilmiah di bidang biologi pertanian dan ekonomi
merupakan produk abad ke 20 dan memperoleh kemajuan yang pesat sejak tahun
11
Meskipun demikian, metode statistik modern seperti yang kita kenal dan yang
dipergunakan
peneliti
ilmiah di bidang biologi pertanian dan ekonomi
merupakan produk abad ke 20 dan memperoleh kemajuan yang pesat sejak tahun 1918-1935. ketika R. Fisher
memperkenalkan
analisa varians ke dalam literatur
statistik (R. Fisher, 1925). Metode statistik merupakan bidang pengetahuan yang sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Metodenya
berkembang
sejajar
dengan penemuan-
penemuan penting oleh para matematisi dan statistisi guna menjawab persoalanpersoalan yang diajukan oleh para peneliti ilmiah (Anto Dajan, 1975 : 1). Selain dari ilmu Hayat sendiri, ilmu pengetahuan di atas boleh dikatakan telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia modern. Penyelidikan penyelidikan statistik di bidang kedokteran dan biologi membawa pengaruh yang luar biasa besarnya terhadap kemajuan dan perkembangan umat manusia. Kita tidak dapat membayangkan betapa perasaan Karl Pearson bila ia masih hidup dan melihat sendiri perkembangan dan sumbangan ilmu statistik modern pada bidang penelitian ilmiah. ucapannya yang
profetis
Satu
hal yang
kita ketahui dengan pasti ialah
hampir seabad yang lalu sebagai berikut : someday,
cambridge may awake to the fact that a school of modern statistics may help to raise to a stice higher level
its
biology, its anthropology, its medicine, and even its
economics ……
B. ARTI STATISTIK Pada mulanya statistik diartikan sebagai keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara. Keterangan-keterangan sedemikian itu umumnya digunakan untuk memperlancar penarikan pajak dan mobilisasi rakyat jelata ke dalam angkatan perang. Tiap akhir bulan Desember, Caesar Agustus dari zaman Romawi
mengeluarkan sebuah dekrit
agar setiap orang kembali ke kota
masing-masing dan melakukan registrasi. Registrasi tersebut meliputi keteranganketerangan mengenai : nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan dan jumlah keluarga penduduk negara.
12
angka-angka. Hingga kini, pengertian sedemikian itu masih populer dan tetap melekat pada fikiran orang awam (Anto Dajan, 1975 : 2) Yearbook of
National Accounts Statistics yang diterbitkan oleh United
Nations Organization juga merupakan buku yang menyajikan fakta-fakta tentang kegiatan ekonomi negara-negara anggota dalam angka-angka dan dalam bentuk Rekening Pendapatan Nasional. Pengertian statistik sebagai data kuantitatif sebenarnya menggambarkan perbedaan pengertian
antara
membuat data kuantitatif
data
kuantitatif
itu sendiri dengan metode guna
“berbicara” Para statistisi menganggap data kuantitatif
sebagai kumpulan angka-angka belaka dan bukan sebagai statistik dalam arti metode ilmiahnya. Croxton dan Cowden (1955) berpendapat bahwa kumpulan angka-angka sedemikian itu lebih tepat dinamakan data atau angka-angka saja dan diartikan sebagai statistik.
jangan
Pada hakekatnya, statistik ialah metode atau azas-azas
guna “mengerjakan” atau “memanipulasi” data kuantitatif agar angka-angka tersebut “berbicara”. Wilks (1949) juga lebih cenderung guna memberi arti pada kata statistik sebagai metode statistik dan bukan kumpulan data kuantitatif. Metode statistik modern pada dirinya sendiri sebenarnya sudah merupakan ilmu pengetahuan (Edward E. Lewis).
Ilmu
pengetahuan tersebut sudah meliputi
segala metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa data kuantitatif secara deskriptif. Definisi sedemikian itu sebenarnya merupakan definisi tradisional (traditional definition). Bagi statistisi praktek, pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data secara
deskriptif
memang merupakan bagian yang
terpenting dari pada seluruh profesinya. Meskipun persoalan-persoalan pelik acap kali timbul, tetapi sifatnya non matematis dan sebagian besar daripada usaha pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data secara deskriptif bersifat rutin. Menurut Croxton dan Cowden (1955) berpendapat bahwa definisi di atas terlalu memberi tekanan pada teknik mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa data kuantitatif secara deskriptif agar dapat memahamimemberi gambaran yang
teratur tentang suatu
peristiwa. Karena itu, metode sedemikian acap kali dinamakan metode statistik
13
(1955) berpendapat bahwa definisi di atas terlalu memberi tekanan pada teknik mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa data kuantitatif secara deskriptif agar dapat memahamimemberi gambaran yang peristiwa. Karena
itu, metode sedemikian
teratur tentang suatu
acap kali dinamakan metode statistik
deskriptif (descriptive statistics). Meskipun demikian, definisi di atas jelas tidak sama dengan pendapat beberapa orang yang menganggap statistik deskriptif hanya sebagai metode guna mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data ke dalam bentuk tabel dan grafik yang sesuai. Meskipun pengumpulan, pengolahan dan penyajian data merupakan bagian yang penting dari statistik deskriptif, tetapi analisa deskriptif pun merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari metode statistik deskriptif. Hal demikian itu akan jelas kiranya bila dijelaskan beberapa contoh konkrit sebagai berikut : Sebuah toko makanan dan minuman melakukan pencatatan yang lengkap mengenai pendapatan-penjualnya dari bulan ke bulan sejak 1950 sampai dengan 1960. Catatan tentang pendapatan-penjualan bulanan tersebut dinyatakan
dalam
nilai rupiah dan merupakan data atau kumpulan angka-angka pendapatanpenjualan bulanan dalam rupiah. Guna tentang
pendapatan-penjualan
memperoleh
bulanan
gambaran yang sistematis
selama 11 tahun,
angka-angka di atas
diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Tabel dan grafik sedemikian itu hanya memberi gambaran yang sistematis mengenai fluktuasi pendapatan bulanan dari perusahaan yang bersangkutan selama 11 tahun. Statistisi atau manager perusahaan kini harus dapat membuat suatu analisa deskriptif yang berguna dari data tersebut. Statistisi perusahaan dapat menentukan rata-rata pendapatan bulanan
perusahaan
tersebut
selama
11
tahun.
Statistisi
tersebut
juga
dapat menghitung : indeks pendapatan sejak Januari sampai dengan Desember, trend pendapatan selama 1 tahun, sikli pendapatan selama itu, dan perhitunganperhitungan lain yang dpaat membantu pimpinan perusahaan dalam menentukan kebijaksaan produksi dan penjualan. Pada akhir-akhir ini, banyak sarjana statistik yang berpendapat bahwa statistik sebenarnya merupakan ilmu atau metode penarikan kesimpulan mum dari data kwantitatif yang terbatas. Pendapat sedemikian itu bukanlah merupakan sesuatu yang
14
yang terbatas. Hal sedemikian itu akan jelas kiranya bila saya berikan seuah contoh yang kongkrit. Sebuah perusahaan industri lampu pijar memiliki kemungkinan untuk memprodusir lampu pijar selama selama perusahaan tersebut masih aktif. Bila kita ingin menyelidiki atau mennetukan usia rata-rata lampu pijar yang diprodusir perusahaan tersebut, jumla lampu pijar yang harus kita ukur usianya dan hitung rataratanya seharusnya meliputi
seluruh
lampu
pijar yang dapat dihasilkan oleh
perusahaan yang bersangkutan membentuk data kwantitatif yang dinamakan data populasi (population) atau universum (universe).
Populasi
sedemikian itu dapat
bersifat terbatas tetapi juga dapat bersifat terbatas tetapi juga dapat bersifat
tetapi
juga dapat bersifat tidak terbatas. Umumnya, parameter populasi sedemikian itu ditaksir secara statistik dan bukan dihitung secara aritmatis dan langsung dari data populasi. Hal tersebut merupakan suatu kelaziman dan bukan suatu pengecualian. Rata-rata usia lampu pijar
di atas
tidak mungkin dihitung dengan jalan menentukan rata-rata usia lampu pijar yang telah diprodusir, sedang diprodusir maupun
yang akan
diprodusir. Dalam ilmu
statistik, kita mengenal suatu metode yang lebih efektif guna menentukan rata-rata usia
lampu pijar yang dipilih secara random dari populasinya serta kemudian
menentukan rata-ratanya.
Rata-rata yang diperoleh dengan cara demikian itu
dinamakan rata-rata sampel random (random sample) karena rata-ratanya dihitung daris ebuah sampel yang dipilih secara random dari populasinya. Hasil rata-rata sampel random itulah yang dipergunakan untuk manaksir atau menguji rata populasinya. Kwantitas yang dihutung dari sebuah sampel sedemikian itu dinamakan statistik sampel. Dalam hal ini, arti kata kumpulan angka-angka
melainkan
statistik bukanlah sebagai metode ilmiah atau sebagai kwantitas yang dihitung dari sebuah
sampel, misalnya : rata-rata sampel, devisiasi standar sampel dan median sampel. Dalam bahasa Inggris, statistik sampel ditulis tanpa akhiran s (statistic) sebaliknya statistik yang memiliki arti sebagai metode ilmiah atau kumpulan angka-angka selalu ditulis dengan akhiran s (statistics).
15
Dalam bahasa Inggris, statistik sampel ditulis tanpa akhiran s (statistic) sebaliknya statistik yang memiliki arti sebagai metode ilmiah atau kumpulan angka-angka selalu ditulis dengan akhiran s (statistics). Dalam bahasa Indonesia, kata statistik dapat memiliki ketiga pengertian di atas. Para statistisi beranggapan bahwa hal sedemikian itu dapat menimbulkan keragu-raguan dalam
penggunaan
istilah.
Mereka
berpendapat
bahwa
kumpula
angka-
angka sebaiknya dinamakan data sedangkan nilai yang dihitung dari sebuah sampel diberi nama statistik sampel. Statistik hendaknya dartikan sebagai metode statistik. Metode statistik seharusnya merupakan metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisa, dan menginterpretasikan data kwantitatif. Metodenya bukan saja harus dapat memberikan teknik pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data melainkan juga memberikan teknik penarikan kesimpulan tentang ciriciri populasi yang tertentu dari hasil perhitungan sampel yang dipilih secara random dari populasi yang bersangkutan. Metode penarikan kesimpulan umum sedemikian itu sebenarnya merupakan inti daripada statistik modern dan dinamakan metode statistik inferens (statistical inference) atau disingkat metode inferen saja. Pada hakekatnya, penarikan kesimpulan tentang parameter populasi atas dasar statistik sampel tidak pernah menghasilkan hasil yang 100% jika karena metodenya didasarkan ada jumlah observasi atau eksperimen yang terbatas sekali. Kita hanya dapat menaksir atau menguji hipotesis pada batas-batas tertentu secara probabilitis. Steel dan Teorrie bahkan merumuskan met9ode sttaistik sebagai metode yang memberikan cara-cara guna menilai ketidak-tentuan (uncertainty) daripada penarikan kesimpulan
yang
bersifat
induktif.
Definisi
sedemikian
itu
memang
dapat
dimengerti.
C. METODE STATISTIK, TEORI STTAISTIK DAN MATEMATIKA Teori
statistik
sebenarnya
merupakan
cabang
dari
matematika
yang
diterapkan (applied mathematics). Teorinya berakar pada salah satu bidang ilmu matematika murni yang dikenal dengan nama teori probabilita. Tidak mengherankan bila beberapa statistisi menganggap
bahwa suatu teori sttaistik yang lengkap
seharusnya meliputi teori probabilita. Teori sttaistik
16
yang lengkap
selain harus
dalam teori probabilita tetapi azas-azasnya pun merupakan aksioma-aksioma yang dapat memperluas aksioma-aksioma teori probabilitas. Fungsi statistisi ialah memberi peralatan bagi para penyelidik ilmiah. Dalam persoalan eksperimen yang khusus, statistisi membentuk sebuah model matematis yang
mendekati
kondisi-kondisi
eksperimen
tersebut.
Setelah
itu
ia
harus
menganalisa model tersebut dengan metode guna memecahkan persoalannya. Dalam hal sedemikian itu, statistisi tersebut selalu berpedoman pada azas-azas teori statistik. Ada kalanya, statistisi memperkembangkan dan memperluas teori sttaistik. Hingga kini, banyak penyelidik ilmiah yang masih harus menyelidiki persoalan-persoalan penting mengenai perencanaan eksperimen (experimental designs) inferens yang belum dapat seluruhnya dipecahkan karena
dan statistik
teori statistik
belum
sanggup mengatasinya. Peranan metode statistik di bidang penyelidikan ilmiah ternyata makin bertambah dari tahun ke tahun. Banyak sekali metode-metode statistik yang diketemukan, diperkembangkan dan diperbaiki setiap tahunnya. Kemajuan-kemajuan yang diperoleh dari penyelidikan ilmiah membutuhkan
eksperimen yang sifatnya
makin kompleks dan khusus. Dengan sendirinya, metode statistik juga menjadi lebih kompleks dan khusus. Di beberapa bidang penyelidikan, penyelidik
bahkan sukar
sekali menguasai peralatan statistik yang seharusnya berguna bagi dirinya. Hal sedemikian itu dapat dimengerti. Bila metodenya menjadi lebih khusus, maka flesibilitasnya menjadi berkurang. Penggunaannya dalam eksperimen yang tertentu menghendaki modifikasi dan perbaikan dan hal sedemikian itu mutlak membutuhkan pengetahuan tentang teori statistik.
D. METODE STATISTIK DALAM KEHIDUPAN MANUSIA MODERN Perkembangan statistik sebagai metode ilmiah telah mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan manusia modern. Pada akhir abad ke duapuluh ini, manusia sadar atau tidak sadar suka berfikir secara kwantitatif. Keputusan-keputusannya diamnbil atas dasar hasil analisa dan interpretasi data kwantitatif. Dalam hal sedemikian itu, metode statistik mutlak dibutuhkan sebagai peralatan analisa dan intepretasi data kwantitatif.
17
sedemikian itu, metode statistik mutlak dibutuhkan sebagai peralatan analisa dan intepretasi data kwantitatif. Riset di
bidang peransuransian, kesehatan
umum,
keamanan
jalan,
pemasaran, psikologi, sosiologi, antropologi dan lain-lain membutuhkan metode statistik sebagai peralatannya.
Pokoknya, apa saja yang dapat diukur
kwantitatif selalu menimbulkan kebutuhan guna mengevaluasi
data
secara
kwantitatif
tersebut. Evaluasi sedemikian itu membutuhkan pengetahuan statistik yang
cukup
baik.
E. KEGUNAAN STATISTIK DI PERUSAHAAN INDUSTRI Analisa kwantitatif sebenarnya merupakan soal yang baru bagi pimpinan perusahaan industri modern. Pimpinan ingin memperoleh gambaran yang bersifat statistik-kwantitatif tentang segala aspek kegiatan perusahaannya agar dapat dipakai sebagai bahan dasar pengambilan keputusan mengenai kegiatan-kegiatan perusahaan di masa yang akan datang. Analisa kwantitatif sedemikian itu sering dipakai untuk memecahkan persoalan-persoalan produksi, pembelanjaan, investasi, pemasaran dan administrasi. Dalam seksi ini saya hanya bermaksud untuk memberi uraian yang singkat mengenai kegunaan statistik di bidang produksi, akuntansi dan marketing. 1. Bidang Produksi Pengunaan statistik dalam produksi bertalian erat dengan persoalan penetapan standar kwalitas, pengawasan kwalitas, pengawasan terhadap efisiensi kerja dan test terhadap metode atau produk baru. a. Penetapan standar kwalitas dan pengawasan kwalitas Penetapan standar bagi kwalitas produk merupakan tanggung jawab insinyur perusahaan. Persoalan ini meliputi spesifikasi atas dan batas spesifikasi bawah. Kedua batas spesifikasi tersebut dipakai sebagai pedoman untuk menentukan diterima atau tidaknya produk
yang
dihasilkan. Fungsi pengawasan kwalitas ialah menentukan secara statistik apakah
proses
pembuatan
produk
benar-benar
telah
dijalankan
sedemikian rupa sehingga kedua spesifikasi tersebut dapat dipenuhi. Bila
18
yang telah ditentukan, maka proses pembuatan harus diperbaiki atau batas spesifikasi harus diperluas. b. Pengawasan terhadap efisiensi kerja Penggunaan waktu bagi kegiatan-kegiatan yang tertentu harus diselidiki secara statistik agar dapat menetapkan waktu standar guna menyelesaikan pekerjaan yang tertentu. c. Test terhadap metode atau produk baru Bila metode baru atau produk baru diketemukan dan bila ternyata metode atau produk baru tersbeut memang lebih menguntungkan daripada metode atau produk lama, maka perubahan metode atau produk harus dilaksanakan. Secara statistik, kita dapat menguji penting atau tidaknya arti perbedaan metode atau produk baru tersebut jika dibandingkan dengan yang lama. Bila perbedaannya memang sangat berarti, maka perubahan metode atau produk di atas sangat menguntungkan. 2. Bidang Akuntansi Sebagian besar daripada kegunaan statistik di bidang akuntansi bertalian dengan penilaian tentang aktiva perusahaan. Penyesuaian
yang bertalian
dengan perubahan harga dan hubungan antara ongkos dan volume produksi banyak membutuhkan peralatan statistik. a. Penyesuaian yang bertalian dengan perubahan harga Penyesuaian sedemikian itu berlaku bagi despriasi mesin-mesin, inventaris
dan
bahan
baku
perusahaan.
Penyesuaian
sedemikian
itu
umumnya mempergunakan indeks harga. Tujuan penyesuaian tersebut ialah untuk mengurangi penghasilan bersih bila terdapat kenaikan hargaharga dan sebaliknya. b. Hubungan antara ongkos dan volume produksi Data historis umumnya dipakai guna menghitung secara statistik hubungan
antara
kedua
variabel
di
atas.
Hubungan
tersebut
perlu
diketahui karena pada suatu titik yang tertentu, ongkos keseluruhan produksi
akan
bertambah
secara
kurang
proporsionil
dibandingkan
dengan volume produksi. 3. Bidang Marketing Penggunaan penjualan,
statistik analisa
dalam
pasar
dan
bidang
ini
analisa
19
berhubungan
pemasaran.
erat
Padea
dengan
hakekatnya,
analisa ketiga
Penggunaan penjualan,
statistik analisa
dalam
pasar
bidang
dan
ini
analisa
berhubungan
pemasaran.
erat
Padea
dengan
analisa
hakekatnya,
ketiga
analisa di atas ditujukan untuk menaksir potensi penjualan di masa yang akan datang.
Analisa
statistik
yang
berhubungan
dengan
ketiga
hal
di
atas
sebetulnya berkisar pada enam pokok persoalan. a. Penyelidikan tentang preferensi konsumen Bila
perusahaan
ingin
memperkenalkan
produk
barunya
kepada
umum, penyelidikan mengenai preferensi konsumen merupakan suatu hal yang
mutlak.
Penyelidikan
semacam
ini
dapat
dilakukan
dengan
penelitian secara sampling. b. Penaksiran potensi pasaran bagi produk baru Sejalan dengan a. di atas, potensi pasaran bagi produk baru harus diketahui. Hal ini membutuhkan penelitian konsumen (consumer survey) yang bertalian antara lain dengan persoalan kebutuhan konsumen akan produk tersebut. c. Penyelidikan tentang potensi pasaran di daerah baru Dalam hal tersebut, data yang bersifat ekstern harus dipergunakan. Pimpinan perusahaan
harus dapat menaksir pengaruh substitusi maupun
komplementer terhadap produknya. d. Penetapan harga Penetapan jumlah
harga
penerimaan
membentuk
kurva
akan
membawa
penjualan. permintaan
pengaruh
Pimpinan
terhadap
yang
perusahaan
produknya
secara
besar
terhadap
harus statistik.
dapat Hal
tersebut tidaklah mudah. e. Penelitian terhadap efektifnya metode periklanan Penilaian terhadap efektifnya cara periklanan. Sampai berapa jauh cara
mengiklankan
produk
baru
atau
lama
yang dihasilkan
oleh
satu
perusahaan itu benar-benar efektif. f. Test terhadap efektifnya metode penjualan Jika kita memiliki beberapa cara penjualan hasil produksi, cara penjualan manakah
yang
ternyata
lebih
20
efektif?
Banyak
faktor-faktor
tersebut umumnya tidak dapat diukur secara kwantitatif dan hubungannya bersifat
jalin-menjalin
sehingga sukar untuk
dibentuk
ke dalam
model
kwantitatif. Dalam tiap-tiap pengambilan keputusan, pimpinan hendaknya bertindak secara bijaksana untuk mempertimbangkan faktor-faktor di atas di samping data-data kwantitatif yang memberikan jalan baginya guna mengadakan analisa secara rasionil.
F. KESIMPULAN Menurut definisi Croxton dan Cowden, statistik deskriptif merupakan metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa data kwantitatif. Ringkasnya,
statistik
deskriptif merupakan
metode guna mengorganisir dan
menganalisa data kwantitatif, agar dapat memberi gambaran yang teratur tentang suatu peristiwa. Metode mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data kwantitatif merupakan salah satu bagian yang terpenting dari statistik deskriptif dan harus benarbenar difahami oleh para statistisi praktek. Prosedur pengumpulan dan pengolahan data yang tepat umumnya akan menjamin kegunaan data kwantitatif itu sendiri. Meskipun metode sedemikian itu dapat dipelajari secara teoritis, namun pengalaman praktek akan lebih berguna terutama bagi statistisi yang ingin mengumpulkan sendri data kwantitatif. Sebuah institut pendidikan ingin sekali mengadakan studi tentang tinggi badan siswa sekolah lanjutan atas di seluruh Jakarta. Dalam hal tersebut, penyelidik bukan saja harus faham tentang metode pengumpulan dan pengolahan angka-angka yang terdiri dari hasil pengukuran tinggi badan siswa yang bersangkutan, tetapi ia juga harus dapat menentukan rata-rata tinggi badan, dispersi tinggi badan para siswa dari rata-ratanya dan bentuk distribusi tinggi badan siswa di atas.
DAFTAR PUSTAKA Anto Dajan. 1975. Pengatur Statistik I. Jakarta : LP3ES. Biro Pusat Statistik . 1968. Statistical Pocket Book of Indonesia. 1964-1967. Jakarta : Biro Pusat Statistik. Croxton, Frederick E and Cowden, Dudley J. 1960. Pratical Bussiness Statistics, Third edition, New Jersey : Prentice-Hell, Inc. 21
DAFTAR PUSTAKA
Anto Dajan. 1975. Pengatur Statistik I. Jakarta : LP3ES. Biro Pusat Statistik . 1968. Statistical Pocket Book of Indonesia. 1964-1967. Jakarta : Biro Pusat Statistik. Croxton, Frederick E and Cowden, Dudley J. 1960. Pratical Bussiness Statistics, Third edition, New Jersey : Prentice-Hell, Inc. Handson, Kermit O. 1955. Managerial Statistics. Englewood Cliffs : Prentice-Hall, Inc. Kantor Sensus dan Statistik DKI Jakarta. 1971. Jakarta dalam rangka (statistical Yea book of jakarta). Jakarta Kazmier, Leonard J. 1967. Statistical Analysis for Business and Economics. New York : Mc graw-Hall Book Company. Lewis, Edward E. 1953. Method of statistical Analysis in Economics and Business. Boston : Houghton Mifflin Company. Mills, Frederick C. 1955. Statistical Methods ….., third edition. New York : Herry Holt and Company Newswanger, W.A. 1956. Elementary statistical Method Revised edition. New York : Mc Millan. Neter, J. and Wasserman, W. 1956. Fundamental Statistics for Business and Economics. Boston : Allyn and Bacon, Inc Nugroho. 1967. Indonesia, Facts and Figures …..Jakarta. Richmond, Samuel B. 1964. Statistical Analysis, Second Edition, New York : The Ronald Press Company Statistical Methods in Research and Production. 1958. Edited by Davies, Owenl, Olivier and Boyd. Edinburg Steel, Robert G D and Torrie. James H, 1960. Principle and Procedur of Statistics. New York : Mc Graw Hill Book Company, Inc
22