1
PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA Reza Rifaldi, Farida Rachmawati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail :
[email protected] :
[email protected] ABSTRAK
Seperti pelaksanaan proyek pada umumnya, proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express Surabaya mempunyai kendala yaitu proyek yang sedang berlangsung harus diselesaikan sesuai jadwal dan rencana biaya. Jika proyek mengalami keterlambatan maka akan mempengaruhi kinerja biaya dan waktu pelaksanaannya. Karena masalah tersebut maka diperlukan suatu metode yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan proyek. Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam upaya pengendalian proyek adalah dengan metode Earned Value. Tujuan mengetahui kinerja proyek yaitu untuk melakukan pengecekan kinerja proyek dan mengendalikannya, sehingga apabila terjadi penyimpangan dapat segera diambil tindakan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Indeks Kinerja Biaya (CPI) sejak awal peninjauan hingga akhir peninjauan didapatkan nilai kurang dari 1, yang menandakan bahwa biaya yang telah dikeluarkan lebih besar dari anggaran rencana. Perkiraan biaya akhir proyek didapatkan sebesar Rp. 24.072.362.719, lebih besar dari yang di anggarkan yaitu sebesar Rp. 23.115.706.979. Untuk Indeks Kinerja Waktu (SPI) sejak awal peninjauan hingga akhir peninjauan didapatkan nilai kurang dari 1, yang menandakan bahwa proyek ini mengalami keterlambatan. Estimasi waktu penyelesaian proyek adalah 538 hari yang berarti lebih lama dibandingkan waktu rencana yang mempunyai durasi 390 hari. Kata Kunci : Metode Earned Value, Kinerja Biaya, Kinerja Waktu
I.
PENDAHULUAN
Setiap proyek konstruksi diharapkan dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan standar mutu dan biaya yang dianggarkan. Contohnya pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express ini, pihak pelaksana dituntut untuk menyelesaikan proyek sesuai jadwal dan anggaran biaya yang telah disepakati sebelumnya serta standar mutu yang telah ditetapkan . Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam upaya pengendalian proyek adalah dengan metode Earned Value. Kinerja Proyek Hotel Holiday Inn Express pada saat peninjauan pertama (minggu ke-19 proyek) sebesar 12,367% atau mengalami keterlambatan sebesar 3,672% dari rencana proyek yang seharusnya telah mencapai 16,039%. Sehingga diperlukan tindakan pengendalian dari segi biaya dan waktu. Untuk dapat menentukan strategi agar proyek dapat selesai
tepat waktu dan sesuai anggaran yang ditetapkan, maka salah satu cara untuk mengetahui kinerja proyek adalah menggunakan metode earned value (nilai hasil). Metode earned value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari proyek (the present complete) yang mencerminkan rencana penyerapan biaya (budget cost), biaya aktual yang sudah dikeluarkan atau yang disebut actual cost serta apa yang didapatkan dari biaya yang sudah dikeluarkan atau yang disebut earned value. Dari ketiga dimensi tersebut, dengan konsep earned value, dapat dihubungkan antara kinerja biaya dengan waktu yang berasal dari perhitungan varian dari biaya dan waktu (Flemming dan Koppelman, 1994 dalam Soemardi, 2007). Sedangkan untuk jadwal, dianalisis kurun waktu yang telah dipakai dibandingkan dengan anggaran. Cara lain untuk memperagakan adanya varian adalah dengan menggunakan kurva-S. Berdasarkan kinerja biaya dan waktu ini, kita dapat mengidentifikasi kinerja proyek secara keseluruhan maupun detail pekerjaan didalamnya dan kemudian memprediksi biaya penyelesaian sisa pekerjaan yang disebut dengan Estimate To Complete (ETC) dan biaya penyelesaian proyek yang disebut dengan Estimate At Completion (EAC). Hasil dari evaluasi kinerja proyek tersebut dapat digunakan sebagai early warning apabila terdapat inefisiensi kinerja dalam penyelesaian proyek sehingga dapat dilakukan kebijakan-kebijakan manajemen dan perubahan metode pelaksanaan agar pembengkakan biaya dan keterlambatan penyelesaian proyek dapat dicegah. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana penerapan Earned Value Management System untuk mengukur kinerja biaya & waktu pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express Surabaya? Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan disusunnya penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja proyek dari segi biaya & waktu dengan penerapan Earned Value Management System. Agar pembahasan dalam penelitian nanti bisa lebih terarah dan sistematis, maka pembahasan dalam penulisan ini dibatasi sebagai berikut : 1. Peninjauan dilakukan selama 3 bulan (1 Januari 2013 – 31 Maret 2013). 2. Peninjauan dilakukan setiap minggu, dimana per periode sama dengan satu minggu peninjauan. 3. Penerapan metode earned value dilakukan pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express Surabaya. 4. Kemajuan fisik proyek berdasarkan laporan kemajuan kontraktor.
3 Varians Jadwal (SV)
Varians Biaya (CV)
Positif
Positif Pekerjaan terlaksana lebih cepat dari pada jadwal dengan biaya lebih kecil dari pada anggaran.
Nol
Keterangan
Positif Pekerjaan terlaksana tepat sesuai jadwal dengan biaya lebih rendah dari pada anggaran.
Positif
Nol
Pekerjaan terlaksana sesuai anggaran dan selesai lebih cepat dari pada jadwal.
Nol
Nol
Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dan anggaran.
Negatif
Negatif Pekerjaan selesai terlambat dan menelan biaya lebih tinggi dari pada anggaran.
Nol
Negatif Pekerjaan terlaksana sesuai jadwal dengan menelan biaya di atas anggaran.
Negatif Positif
Nol
b) Kinerja sama besar sampai akhir proyek. Asumsi yang digunakan adalah kinerja pada saat peninjauan akan tetap sampai dengan akhir proyek. c) Campuran. Pendekatan yang digunakan menggabungkan kedua cara tersebut. ETC untuk progress < 50% ETC = BAC – EV ETC untuk progress > 50% ETC = (BAC – EV) / CPI Dimana, BAC (Budget at Completion) adalah biaya total proyek yang telah dianggarkan. 2. Time Estimated (TE) TE merupakan waktu perkiraan penyelesaian proyek. Asumsi yang digunakan untuk memperkirakan waktu penyelesaian adalah kecenderungan kinerja proyek akan tetap (konstan) seperti pada saat peninjauan di lapangan.
Pekerjaan selesai terlambat dan menelan biaya sesuai anggaran.
Negatif Pekerjaan selesai lebih cepat dari pada rencana dengan menelan biaya di atas anggaran.
Tabel 2 Analisa Varians Terpadu 2.4 Analisa Indeks Kinerja Ada dua indeks efisiensi kinerja, yaitu : 1. Cost Performance Index (CPI) Indeks ini merupakan perbandingan antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Indeks kinerja biaya (CPI) = EV/AC (Gray and Larson, 2006) CPI = 1 : biaya sesuai dengan anggaran rencana CPI > 1 : biaya lebih kecil/hemat dari anggaran rencana CPI < 1 : biaya lebih besar/boros dari anggaran rencana 2. Schedule Performance Index (SPI) Indeks ini merupakan perbandingan biaya dari pekerjaan yang telah dikerjakan dengan biaya pekerjaan yang dijadwalkan. Indeks kinerja penjadwalan (SPI) = EV/PV (Gray and Larson, 2006) SPI = 1 : proyek sesuai dengan jadwal rencana SPI > 1 : proyek lebih cepat dari jadwal rencana SPI < 1 : proyek lebih lambat dari jadwal rencana 2.5 Estimasi Biaya dan Waktu untuk Penyelesaian proyek 1. Prediksi penyelesaian biaya akhir proyek / Estimate At Complete (EAC) Perkiraan dilakukan dengan mengasumsikan bahwa kecenderungan angka kinerja biaya yang terjadi pada saat pelaporan akan tetap sampai akhir proyek. Sehingga biaya total proyek diperkirakan sebesar pengeluaran aktual yang dikeluarkan sampai dengan saat pelaporan ditambahkan biaya total tersebut dinyatakan dalam rumus : EAC = AC + ETC VAC = BAC – EAC Menurut Soeharto (2001), perkiraan tersebut dapat diekstrapolasi dengan beberapa cara : a) Pekerjaan sisa memakan biaya sebesar anggaran. Asumsi yang digunakan adalah biaya untuk pekerjaan tersisa sesuai dengan anggaran dan tidak tergantung dengan prestasi saat peninjauan.
TE (Time Estimated) : Perkiraan Waktu Penyelesaian ATE (Actual Time Expended) : Waktu yang telah ditempuh OD (Original Duration) : Waktu yang direncanakan
III.
METODOLOGI Latar Belakang
Perumusan Masalah
Pengumpulan Data Data Primer : - Observasi/Peninjauan langsung ke proyek Data Sekunder : - RAB kontrak, Time Schedule - Laporan Mingguan - Biaya Aktual (Dari Logistik dan Keuangan)
Penerapan Earned Value Management System (EVMS) Menyusun WBS & CBS Mengidentifikasi Biaya Langsung Mengidentifikasi Biaya Tidak Langsung EVMS untuk analisa kinerja Menghitung Indikator PV, EV dan AC Menghitung Analisa Kinerja (SV, CV, SPI dan CPI) EVMS untuk prakiraan pekerjaan Menghitung nilai Estimate To Complete (ETC) Menghitung nilai Estimate At Completion (EAC) Menghitung Variance At Completion (VAC) Menghitung Time Estimated (TE)
Kesimpulan dan Saran
Gambar 2 Bagan Alir Metodologi
4 IV. DATA DAN ANALISA 4.1 Gambaran Umum Proyek Proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Surabaya memiliki harga total pekerjaan senilai Rp. 25.427.000.000,00 (sudah termasuk Jasa Pemborong dan Pajak Pertambahan Nilai) dengan jangka waktu pelaksanaan 390 hari kalender. Hotel yang terletak di jalan Kedung Doro 58 dan menempati lahan seluas 2370m2 ini direncanakan memiliki 14 Lantai dan 2 Lantai Basement. 4.2 Analisa Kinerja Proyek dengan penerapan Earned Value Management System Periode Pertama Berdasarkan Earned Value Management System menurut standar ANSI/EIA 748-A yang digunakan dalam Tugas Akhir ini, Hal pertama yang dilakukan adalah mengintegrasikan Work Breakdown Structure (WBS) dengan Cost Breakdown Structure (CBS) kemudian dilanjutkan dengan mencatat biaya langsung dan biaya tidak langsung. Dari hasil tersebut, kita dapat menganalisa kinerja proyek dengan metode earned value melalui tiga indikator, yaitu Planned Value (PV), Earned Value (EV), dan Actual Cost (AC). 4.3 Mengintegrasi Work Breakdown Structure (WBS) dengan Cost Breakdown structure (CBS) Untuk mengintegrasikan Work Breakdown Structure (WBS) dengan Cost Breakdown Structure (CBS) dilakukan dengan cara mengalikan prosentase tiap paket pekerjaan dengan nilai proyek. Pengintegrasian ini berguna untuk mempermudah pengecekan pengeluaran untuk setiap paket pekerjaan. 4.4 Mengidentifikasi Biaya Langsung Periode Pertama Biaya langsung pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express Surabaya meliputi biaya material, upah dan sewa alat. Perhitungan biaya langsung dapat dilihat pada tabel berikut : REKAPITULASI BIAYA LANGSUNG PROYEK MINGGU KE-19 (PROGRES 12,367%)
No
Proyek
: Pembangunan Hotel Holiday Inn Express
Lokasi
: Surabaya
Minggu Ke
: 19
Tanggal
: 1 Januari 2013 - 6 Januari 2013
URAIAN BIAYA LANGSUNG PROYEK
BIAYA LANGSUNG
JUMLAH BIAYA LANGSUNG
Biaya Langsung (Direct Cost ) Proyek 1
Biaya / Upah Pekerja Proyek
2
Biaya / Material Proyek
Rp2,032,577,436 Rp818,893,054
TOTAL BIAYA LANGSUNG SAMPAI DENGAN MINGGU INI
Rp2,851,470,490
Tabel 3 Rekapitulasi Biaya Langsung Periode Pertama 4.5
Mengidentifikasi Biaya Tidak Langsung Periode Pertama Biaya tidak langsung pada proyek pembangunan Hotel Holiday Inn Express Surabaya terdiri dari biaya operasional seperti gaji pegawai dan biaya non operasional seperti biaya administrasi, sewa mess untuk pegawai, sewa mobil, biaya lembur karyawan, biaya rapat, kecelakaan kerja dll. Rekapitulasi biaya tak langsung untuk periode pertama, dimana data biaya dihitung sampai dengan minggu ke-19 dapat dilihat pada tabel berikut :
REKAPITULASI BIAYA TIDAK LANGSUNG PROYEK MINGGU KE-19 (PROGRES 12,367%) Proyek
: Pembangunan Hotel Holiday Inn Express
Lokasi
: Surabaya
Minggu Ke
: 19
Tanggal
: 1 Januari 2013 - 6 Januari 2013
No URAIAN BIAYA TIDAK LANGSUNG PROYEK
BIAYA TIDAK LANGSUNG
JUMLAH BIAYA TIDAK LANGSUNG
Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost ) Proyek 1
Biaya Operasional : Gaji Pegawai (90 Juta / Bulan)
Rp450,000,000 Rp450,000,000
2
Biaya Non Operasional : Admisnistrasi (3 Juta / Minggu)
Rp57,000,000
Sewa Mess (25 Juta / Tahun)
Rp25,000,000
Sewa Mobil + Bensin (4.75 Juta / Minggu) Lain - lain (6 Juta / Minggu)
Rp23,750,000 Rp114,000,000 Rp219,750,000
TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG SAMPAI DENGAN MINGGU INI
Rp669,750,000
Tabel 4 Rekapitulasi Biaya Tidak Langsung Periode Petama 4.6
Perhitungan Planned Value (PV) Periode Pertama Untuk mendapatkan nilai Planned Value (PV), hal yang pertama harus ditinjau adalah master time schedule proyek. Dalam master time schedule proyek terdapat prosentase rencana tiap minggunya. Prosentase rencana tersebut apabila dikalikan dengan rencana anggaran biaya (RAB) disebut dengan Planned Value (PV). PV merupakan anggaran biaya yang dialokasikan berdasarkan rencana kerja yang telah disusun terhadap waktu. PV dapat dihitung dengan cara mengalikan prosentase rencana jadwal pada minggu yang ditinjau dengan rencana anggaran biaya (RAB) proyek. a. Prosentase rencana jadwal pada periode pertama ini di dapat dari kurva-S (lihat lampiran), lihat pada bagian rencana fisik komulatif minggu ke-19 bulan Januari 2013. b. Nilai Budget At Completion (BAC) didapat dari nilai kontrak sebelum PPN 10% pada Rencana Anggaran Biaya. Maka nilai BAC adalah Rp. 23.115.706.979. Perhitungan PV pada peninjauan periode pertama (minggu ke-19) sebagai berikut : PV = komulatif prosentase rencana x BAC = 16,039% x Rp. 23.115.706.979 = Rp. 3.707.528.242 Jadi perhitungan pada peninjauan pertama yaitu pada periode 1 Januari – 6 Januari 2013 ini mempunyai nilai PV sebesar Rp. 3.707.528.242 dan prosentase komulatif rencana sebesar 16,039% dari nilai total seluruh pekerjaan. 4.7 Perhitungan Earned Value (EV) Periode Pertama Earned Value (EV) adalah nilai yang diterima dari penyelesaian pekerjaan selama periode waktu tertentu. EV dapat dihitung dengan cara mengalikan prosentase progress fisik di lapangan dengan rencana anggaran biaya (RAB) proyek. Prosentase progress fisik pada periode pertama ini didapatkan dari tabel progress mingguan proyek (lihat lampiran), lihat pada bagian komulatif progress fisik hingga minggu ke-19.