Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri Arjasa Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 Mata Pelajaran Akuntansi Kompetensi Dasar Mencatat Transaksi ke Dalam Jurnal Umum Pada Perusahaan Jasa) Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jl. Kalimantan 10, Jember 68121 Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa dengan menggunakan media tiruan bukti transaksi pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Arjasa mata pelajaran akuntansi kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum pada perusahaan jasa semester genap tahun pelajaran 2012-2013. Penentuan subjek penelitian menggunakan metode purposive area yaitu siswa kelas XI IPS 3 yang terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi metode observasi, wawancara, tes dan dokumen. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa (1) hasil observasi keterampilan siswa serta aktivitas guru selama pelaksanaan pembelajaran; (2) hasil tes pemahaman siswa melalui post test. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, yang masing-masing terdiri atas 4 tahap yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan belajar siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Arjasa meningkat dari rendah menjadi tinggi, begitu pula dengan pemahaman siswa meningkat dari belum tuntas menjadi tuntas secara klasikal. 29
30 Kata Kunci: Media Pemahaman siswa
Tiruan,
Keterampilan
siswa,
Abstract: This study is a class action research that aims to improve students' skills and understanding using artificial media transaction evidence on class XI IPS 3 SMA Arjasa accounting subject basic competency to record transactions in general journal on corporate services in second semester of academic year 2012 -2013.Determination of study subjects using purposive area, that is class XI IPS 3 consist of 14 male students and 21 female students. Methods of collecting data uses observation, interview, test and document methods. Method of Data analysis use descriptive method with qualitative approach. The data that collected is (1) observation results of the students’ skills and teacher’s activities during learning, (2) results of students' understanding through post test. This study was conducted by 2 cycles, each consistig of 4 stages: planning, action, observation, and reflection. The results showed that the learning skills of students in class XI IPS 3 of SMA Negeri Arjasa increase from low to high, as well as increase students' understanding of not completed to be completed in the classical. Keywords: artificial understanding
media,
students
skills,
student
PENDAHULUAN Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah proses pembelajaran. Siswa yang belajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Proses pembelajaran yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam
31 mencapai tujuan pendidikan, sehingga diperlukan suatu pembaharuan pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor pendukung dalam menentukan keberhasilan siswa dalam dunia pendidikan, untuk itu guru selaku pendidik harus bisa melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Inovasi-inovasi yang dilakukan oleh guru selain dapat berupa dengan penggunaan model pembelajaran, juga dapat menggunakan media pembelajaran yang relevan dengan kehidupan dan pengalaman siswa. Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna artinya siswa dapat secara aktif ikut dalam proses pembelajaran. Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di kelas XI IPS di SMA Negeri Arjasa, menunjukkan keterampilan siswa yang meliputi menganalisis bukti transaksi, menggolongkan data-data transaksi sesuai dengan penggolongannya, mencatat data-data transaksi pada jurnal umum, dan menghitung data transaksi pada jurnal umum menunjukkan bahwa kelas XI IPS 3 memiliki skor keterampilan yang rendah sebesar 1,73 dibanding kelas XI IPS yang lain yang dapat dilihat pada tabel berikut:
32 Tabel 1. Rata-rata Keterampilan Siswa kelas XI IPS SMA Negeri Arjasa Kelas
Skor Keterampilan
XI IPS 1 1,97 XI IPS 2 2,36 XI IPS 3 1,73 Sumber : Hasil observasi pada mata pelajaran akuntansi
Kategori Keterampilan Sedang Sedang Rendah
Pemahaman siswa kelas XI IPS 3 yang ditunjukkan dengan nilai ulangan harian kelas XI IPS yang paling rendah ketuntasan klasikalnya adalah kelas XI IPS 3 dengan nilai ketuntasan klasikal 45,45% yang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Ketuntasan Klasikal Nilai Ulangan Harian Siswa Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri Arjasa Kelas Ketuntasan Klasikal(%) XI IPS 1 58,82 % XI IPS 2 63,63 % XI IPS 3 45,45 % Sumber : Dokumen Guru Akuntansi SMA Negeri Arjasa Pemahaman siswa yang masih rendah dikarenakan siswa masih belum paham tentang materi yang diajarkan oleh guru, yaitu kurang bisa menganalisis data transaksi berdasarkan mekanisme debet dan kredit dan kurang bisa menerapkan rumus persamaan dasar akuntansi dengan benar karena siswa hanya mencatat yang dijelaskan oleh guru di papan tulis
33 pada saat proses pembelajaran sehingga siswa kurang terampil dalam menganalisis soal. Permasalahan tersebut menuntut guru untuk lebih merespon keterampilan dan pemahaman siswa yang rendah sebagai upaya dalam meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa. Kenyataannya, media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Pemanfaatan media pembelajaran seharusnya mendapat perhatian guru sebagai fasilitator dalam setiap proses pembelajaran. Oleh karena itu guru sebagai fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan
pencapaian
tujuan
pembelajaran
dalam
proses
pembelajaran. Mata pelajaran akuntansi merupakan bagian dari mata pelajaran ekonomi yang memiliki karakteristik yang di dalamnya terdapat unsur menganalisis, mencatat, mengelompokan dan menghitung data-data akuntansi yang kemudian disusun dalam bentuk laporan keuangan. Mata pelajaran akuntansi seringkali dianggap pelajaran yang sulit. Apalagi guru
dalam
proses
pembelajarannya
kurang
melibatkan
media
pembelajaran, sehingga menyebabkan keterampilan siswa rendah dan kurangnya pemahaman siswa. Hal ini akan menghambat pembentukan
34 pengetahuan secara aktif. Seharusnya dalam proses pembelajaran yang efektif, proses pembelajaran menyediakan kesempatan siswa belajar sendiri atau melakukan keterampilan sendiri, dengan siswa belajar sendiri, mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, pengalaman serta dapat mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat. Media
pembelajaran
yang
dapat
dilakukan
guru
untuk
meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa adalah dengan menggunakan media tiruan yang digunakan dalam mata pelajaran akuntansi, meliputi bukti-bukti transaksi yaitu bukti intern dan bukti ekstern. Sihkabuden (2000:56-57) menyatakan media tiruan atau model merupakan media tiruan dari benda yang berbentuk tiga dimensi yang dibuat sedemikian rupa dalam bentuk dan tidak sama dalam hal-hal lainnya. Belajar melalui pengalaman langsung atau melalui benda sebenarnya mempunyai sejumlah keuntungan, selain itu
sejumlah
keterbatasan dalam belajar akan teratasi dengan penggunaan media tiruan. Materi dalam jurnal umum ini adalah siswa mampu menganalisis bukti transaksi keuangan dan dan mencatat transaksi ke dalam jurnal umum pada perusahaan jasa. Media tiruan sebagai pengganti media asli lebih cocok digunakan dalam jurnal umum karena langsung berhubungan dengan awal proses penyusunan siklus akuntansi seperti menyusun persamaan dasar akuntansi kemudian memasukkan ke jurnal umum.
35 Masalah pembelajaran ini harus segera dipecahkan mengingat bahwa jurnal umum adalah pondasi dari proses penyusunan siklus akuntansi. Proses pembelajaran menggunakan media tiruan ini juga diharapkan akan lebih menarik perhatian siswa sehingga keterampilan siswa meningkat dan siswa menjadi lebih paham dalam menganalisis bukti transaksi ke dalam jurnal umum. Hal ini sesuai dengan pendapat Anderson (1994:185) bahwa kelebihan media tiruan sebagai penggati media asli dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari situasi yang sebenarnya. Tujuan penelitian ini adalah dengan menggunakan media tiruan dapat meningkatkan keterampilan siswa dan pemahaman siswa pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Arjasa semester genap tahun pelajaran 2012-2013 pada mata pelajaran akuntansi kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum pada perusahaan jasa. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang pelaksanaan tindakannya terdiri atas dua siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap-tahap penelitian dalam masing-masing tindakan terjadi secara berulang yang akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian tindakan kelas. Tahap-tahap tersebut membentuk spiral yang digambarkan oleh Kemmis & MC. Taggart (dalam Arikunto 2006 : 93) Setiap siklus dalam penelitian ini bertujuan untuk mencapai tujuan
36 penelitian yaitu untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 di SMA Negeri Arjasa dengan menggunakan media tiruan. Pertimbangan peneliti memilih tempat penelitian di SMA Negeri Arjasa diantaranya keterampilan dan pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi yang rendah sehingga perlu ditingkatkan, di SMA Negeri Arjasa belum pernah menggunakan media tiruan khususnya bukti-bukti transaksi dalam pembelajaran akuntansi dan adanya kerjasama yang baik dengan pihak sekolah sehingga memperlancar penelitian ini. Penentuan subjek penelitian menggunakan metode purposive area yaitu di kelas XI IPS 3 SMA Negeri Arjasa Kabupaten Jember yang didasarkan atas kondisi objektif permasalahan pembelajaran yang terjadi, yakni kurangnya keterampilan siswa dan rendahnya pemahaman siswa dibandingkan dengan kelas XI IPS yang lain. Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan metode populasi yaitu seluruh siswa kelas XI IPS 3 yang berjumlah 35 siswa terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Berhasil atau tidaknya suatu penelitian juga ditentukan dengan ketepatan pemilihan metode pengumpulan data. Secara umum, metode pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang peneliti dalam mengumpulkan data penelitian menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Adapun metode pengumpulan data yang
37 digunakan peneliti meliputi metode observasi, metode wawancara, metode tes, dan metode dokumen. Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari metode observasi, wawancara, tes dan dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu memaparkan data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan tindakan yang mencakup proses dan dampak yang terjadi dari suatu siklus secara keseluruhan, selanjutnya dilakukan refleksi untuk mengkaji apa yang telah dihasilkan atau yang belum berhasil dituntaskan dengan tindakan yang telah dilakukan setelah menggunakan media tiruan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang
dipaparkan oleh peneliti
meliputi
peningkatan keterampilan dan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Arjasa proses pembelajaran akuntansi dengan menggunakan media tiruan. Hasil observasi keterampilan belajar siswa menunjukan adanya peningkatan pada seluruh indikator dalam pelaksanaan siklus I dan siklus II, dapat dilihat pada tabel berikut:
38 Tabel 3. Peningkatan skor keterampilan siswa pada setiap indikator siklus I dan siklus II Indikator
Skor Ketercapaian Skor Ketercapaian Siklus I Kategori Siklus II Kategori Menganalisis bukti 2,03 Sedang 2,57 Tinggi transaksi Menggolongkan 1,89 Sedang 2,4 Tinggi data-data transaksi Mencatat data-data 2,17 Sedang 2,63 Tinggi transaksi pada jurnal umum Menghitung data 1,8 Sedang 2,5 Tinggi transaksi pada jurnal umum Rata-rata 1,97 Sedang 2,54 Tinggi Sumber: Data primer yang telah diolah
Tingkat Kenaikan 0,54 0,51 0,46
0,7
0,57
Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan skor keterampilan siswa mengalami peningkatan, dari siklus I skor rata-rata keterampilan siswa sebesar 1,97 dengan kategori sedang dan pada siklus II menjadi sebesar 2,54 dengan kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II terjadi peningkatan keterampilan siswa dibandingkan dengan siklus I. Selain itu pemahaman siswa yang diukur melalui post test juga mengalami peningkatan, yang ditunjukkan pada tabel berikut:
39 Tabel 4. Peningkatan pemahaman siswa melalui post test pada siklus I dan siklus II Siklus
% Pencapaian Ketuntasan Klasikal
I
62,85
% Tidak Siswa Tuntas Tuntas 37,15
II 85,71% 14,29% Sumber:Data primer yang telah diolah
Siswa Kriteria Tidak Tuntas Ketuntasan
22
13
30
5
Belum Tuntas Tuntas
Hasil penelitian pada siklus I maupun siklus II, menunjukkan bahwa penggunaan media tiruan dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa pada mata pelajaran akuntansi kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum pada perusahaan jasa. Hal ini menunjukkan bahwa media tiruan sesuai untuk digunakan pada mata pelajaran akuntansi kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum pada perusahaan jasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media tiruan dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Arjasa pada mata pelajaran akuntansi kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum pada perusahaan jasa tahun pelajaran 2012-2013 menjadi kategori tinggi. Skor rata-rata keterampilan pada siklus I sebesar 1,97 yaitu pada kategori sedang. Hasil post test pada siklus I persentase ketuntasan klasikal sebesar 62,85% dengan nilai ratarata 71,4. Rendahnya peningkatan keterampilan siswa pada siklus I, diakibatkan siswa masih kesulitan dalam menganalisis transaksi. Selain
40 itu siswa juga belum terbiasa menggunakan media tiruan. Saat menganalisis transaksi beberapa siswa terlihat mengalami kesulitan, yang ditunjukkan dengan siswa terlihat yang masih bingung dan siswa bertanya pada guru. Hal ini mengakibatkan keterampilan siswa pada kategori sedang. Hasil penelitian siklus II menunjukkan tingkat keterampilan siswa mengalami peningkatan dari siklus I. Skor rata-rata keterampilan yang dimiliki siswa kelas XI IPS 3 dari sebesar 1,97 dengan kategori sedang pada siklus I menjadi sebesar 2,54 dengan kategori tinggi pada siklus II. Hal ini dikarenakan siswa dapat menganalisis bukti transaksi dengan baik dan mulai terbiasa menggunakan media tiruan. Selain itu, pada siklus I persentase ketuntasan siswa yang diperoleh dari hasil post test menunjukkan 62,85% dengan kriteria belum tuntas secara klasikal, pada siklus II hasil post test siswa meningkat sebesar 85,71 dengan kriteria tuntas secara klasikal. Hasil penelitian siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa penggunaan media tiruan dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa. Hal ini karena dengan menggunakan media tiruan siswa
dapat
mengalami
proses
pembelajaran
langsung
dengan
menggunakan media tiruan. Hal ini dapat membentuk pengetahuan siswa secara menyeluruh yang nantinya dapat menjadi bekal pada siswa ketika mereka sudah memasuki dunia kerja. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mustolish (2013) yang menyatakan bahwa semakin konkrit pengalaman
41 yang diberikan lebih menjamin terjadinya proses belajar, namun agar terjadi efektivitas dan efisiensi belajar maka akan diusahakan agar pengalaman belajar yang diberikan semakin konkrit. Hal ini juga didukung oleh pernyataan guru akuntansi kelas XI IPS mengatakan bahwa: “.....saya melihat siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengerjakan tugas menggunakan media tiruan daripada soal dari buku yang berbentuk uraian. Keterampilan siswa juga meningkat yang ditunjukkan dengan siswa lebih paham dalam menganalisis bukti-bukti transaksi, aktif berdiskusi dengan kelompoknya dalam mengerjakan tugas dan tidak ramai sendiri .... (KM, 47 tahun) Hal tersebut dikarenakan guru membimbing dan membantu siswa ketika siswa mengalami kesulitan dalam menganalisis soal dengan menggunakan media tiruan sehingga siswa tidak kesulitan dalam menganalisis soal menggunakan media tiruan. Selain itu siswa mulai terbiasa menggunakan media tiruan, sehingga siswa sudah tidak merasa kesulitan dalam menggunakan media tiruan. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan salah satu siswa kelas XI IPS 3 yang menyatakan: “....dengan mengerjakan tugas-tugas menggunakan media tiruan yang berisi bukti-bukti transaksi, saya merasa senang karena hal ini merupakan baru bagi saya. Saya merasa lebih mudah menganalisis bukti-bukti transaksi. Selain itu, saya dapat mengetahui bentuk dari macam-macam transaksi tersebut dengan menggunakannya dalam menyelesaikan soal secara langsung.... (S, 17 tahun)
42 Pendapat tersebut menyatakan bahwa penggunaan media tiruan dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mustolish (2013) yang menyatakan bahwa semakin konkrit pengalaman yang diberikan akan lebih menjamin terjadinya proses belajar, namun agar terjadi efektivitas dan efisiensi belajar maka diusahakan agar pengalaman belajar yang diberikan semakin konkrit. Selain itu media tiruan bermanfaat sebagai pengganti media asli. Belajar melalui model atau benda tiruan dilakukan untuk pokok bahasan tertentu yang tidak mungkin dapat dilakukan melalui benda sebenarnya Penggunaan media tiruan dilaksanakan sebanyak dua siklus yang pada akhirnya pada siklus II penggunaan media tiruan dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa yang meningkat dari rendah menjadi tinggi, sehingga penelitian dihentikan pada siklus II. Hal tersebut menunjukkan bahwa tujuan penelitian untuk mendeskripsikan penggunaan media tiruan untuk meningkatkan keterampilan telah meningkat dari rendah menjadi tinggi dan pemahaman siswa yang dilihat dari hasil observasi pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Arjasa semester genap tahun pelajaran 2012-2013 pada mata pelajaran akuntansi kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum pada perusahaan jasa meningkat setelah menggunakan media tiruan.
43 PENUTUP KESIMPULAN Hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran akuntansi dengan menggunakan media tiruan dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman siswa kelas XI IPS 3 di SMA Negeri Arjasa semester genap tahun pelajaran 2012-2013 pada mata pelajaran akuntansi kompetensi dasar mencatat transaksi ke dalam jurnal umum pada perusahaan jasa. SARAN Saran yang dapat peneliti berikan kepada guru mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS 3 SMA Negeri Arjasa tahun pelajaran 20122013 yaitu melaksanakan pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif dengan menggunakan objek nyata yang relevan dengan pengalaman siswa
yaitu
dengan
menggunakan
media
tiruan.
Guru
dapat
mengggunakan media tiruan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran pengganti media asli yang dapat digunakan dengan disesuaikan dengan kompetensi dasar yaitu mencatat transaksi ke dalam jurnal umum pada perusahaan jasa dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti lain dengan penelitian yang sejenis di masa mendatang. DAFTAR RUJUKAN Anderson, Ronald, H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk
44 Pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Sihkabuden. 2000. Klasifikasi dan karakteristik media
instruksional
sederhana. Malang:FIP IKIP Malang. _____.http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/19 4704171973032MULIATI_PURWASASMITA/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf
(13
April
2013) Mustolish.http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pgpaud_0603828_cha pter2.pdf (26 Maret 2013)