Jurnal EduBio Tropika, Volume 3, Nomor 1, April 2015, hlm. 1-50
Suryani SMA Negeri 1 Lhoksukon, Aceh Utara
Khairil Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Cut Nurmaliah Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Korespondensi:
[email protected]
PENGGUNAAN MEDIA PREZI PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LHOKSUKON ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengetahui kreativitas peserta didik dalam membuat media prezi pada materi sistem peredaran darah manusia pada peserta didik SMA Negeri 1 Lhoksukon. Penelitian dilaksanakan pada semester Genap 2013/2014. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan penelitian Pretes-posttes Control Group Design. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas XI A. Sampel ditetapkan kelas XI A2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI A1 sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini adalah rubrik penilaian unjuk kerja. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas peserta didik pada pembuatan media prezi materi sistem peredaran darah manusia dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media prezi dapat meningkatkan kreativitas peserta didik di SMA Negeri 1 Lhoksukon. Kata Kunci: Media Prezi, Sistem Peredaran Darah Manusia dan Kreativitas.
USING PREZI MEDIA IN THE HUMAN CIRCULATORY SYSTEM CONCEPT TO IMPROVE STUDENTS’ CRITICAL THINGKING SKILL AND CREATIVITY IN SMA NEGERI 1 LHOKSUKON ABSTRACT: This study is aimed to determine the students' creativity in making prezi media in the human circulatory system concept at SMAN 1 Lhoksukon. This study was conducted from April to May 2014. The method used is the method of quasi-experimental research design with pretest- posttest Control Group Design. The population of study was all students of class XI A. The sample class XI A2 as an experimental and class XI A1 as a control class. The instruments in this study is the performance assessment rubric. The data were analyzed descriptively. The results showed that students' creativity in making prezi media in the human circulatory system concept was very good category. Based on the results of this study, it can be concluded that the use prezi media can enhance students' creativity in SMAN 1 Lhoksukon. Keywords: Prezi media, the Human Circulatory System and Creativity.
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi pendidikan berpengaruh besar dalam upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan karena dengan adanya teknologi pendidikan akan meningkatkan dan memajukan pendidikan, seperti tersedianya media pembelajaran dan bahan ajar yang mudah diakses dari internet akan dapat mendukung dan memudahkan dalam proses pembelajaran. Khususnya dalam pembelajaran biologi, semua bahan ajar yang dipelajari dalam mata pelajaran biologi tersedia di internet. Untuk itu peserta didik harus mampu memanfaatkan teknologi berbasis ICT yang tersedia di seko-
lah supaya mendukung proses pembelajarannya dan meningkatkan kualitas sumber daya peserta didik dalam mempelajari biologi. Media dalam pembelajaran, memegang peranan penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar. Hubungan komunikasi antara guru dan peserta didik akan lebih baik dan efesien jika menggunakan media. Media dalam proses belajar mengajar memiliki dua peranan penting, yaitu: 1) sebagai alat bantu mengajar atau disebut sebagai dependent media karena posisi media di sini sebagai alat bantu (efektivitas); dan 2) sebagai sumber belajar 1
2
Suryani, dkk.
yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri atau disebut dengan independent media. Independent media dirancang secara sistematis agar dapat menyalurkan informasi secara terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan (Hamalik, 1984 dalam Rusman, 2011). Saat ini penggunaan media pembelajaran lebih mengarah pada media berbasis e-learning. Salah satu media berbasis e-learning adalah media prezi yang memiliki kelebihan dapat menampung gaya belajar. Media prezi diprogram agar dapat menampilkan media visual, audio maupun animasi. Program aplikasi prezi juga merupakan media yang unik karena didalamnya terdapat bentuk presentasi yang sangat berbeda dengan presentasi pada umumnya. Media prezi fokus pada satu bidang slide yang disebut dengan kanvas virtual. Setelah itu pengguna dapat mengeksplorasi bagianbagian kanvas tersebut hingga bagian terkecil, sehingga konsep utama yang ingin disampaikan jelas. Penggunaan fasilitas Zooming User Interface (ZUI) membuat presentasi terlihat dinamis karena kanvas dapat diperkecil, diperbesar bahkan diputar 3600. Selain itu prezi merupakan aplikasi yang berbasis adobe air, sehingga video maupun animasi flash dapat dijalankan lebih ringan daripada saat menggunakan powerpoint, pada awalnya aplikasi ini hanya dapat digunakan secara online, namun saat ini pengguna sudah bisa menggunakan aplikasi ini secara offline dengan diluncurkannya prezi dekstop (Rosadi dalam Rodhi, 2014). Keberadaan media pembelajaran yang mampu menampilkan proses peredaran darah manusia secara lebih konkrit dan jelas menjadi penting penggunaannya. Media prezi merupakan salah satu media yang dapat menjelaskan materi sistem peredaran darah manusia yang bersifat abstrak ke konkrit karena dalam media prezi dapat dimasukkan animasi-animasi mengenai sistem peredaran darah manusia. Setiap peserta didik harus memiliki kompetensi untuk dapat mengembangkan kreativitasnya. Dalam pembelajaran, kreativitas dapat menjadi penilaian proses selama pembelajaran berlangsung, seperti penilaian unjuk kerja (performance assesment). Menurut Berk (dalam Utomo, 2013) penilaian unjuk kerja merupakan salah satu teknik penilaian yang dalam proses pengumpulan data untuk membuat keputusan tentang individu yang dilakukan dengan cara observasi sistematis. Melengkapi definisi tersebut ada lima definisi operasional penilaian unjuk kerja, seperti: 1) performance assesment adalah proses, bukan tes atau perangkat pengukuran tunggal; 2) fokus dari proses ini adalah
pengumpulan data, menggunakan berbagai instrumen dan strategi; 3) data dikumpulkan dengan cara observasi sistematis. Penekanannya adalah pada teknik observasi langsung bukan pada tes kerja dan pensil (paper and pencil), terutama bukan pilihan ganda meskipun tes tersebut juga dapat digunakan dalam penilaian; 4) data yang terintegrasi digunakan untuk tujuan membuat keputusan tertentu yang akan memandu bentuk dan substansi penilaian, dan 5) subjek dari pengambilan keputusan adalah individu, bukan program atau produk yang mencerminkan suatu kegiatan kelompok. Menurut Iryanti (2004) langkah-langkah yang dilakukan guru jika ingin menciptakan sendiri instrumen unjuk kerja yang baik dan sesuai dengan materi yang diajarkan dan kondisi peserta didik di sekolah adalah: 1)Autentik dan menarik. Hal yang terpenting bagi suatu instrumen unjuk kerja adalah menarik dan melibatkan peserta didik dalam situasi yang akrab dengan mereka, sehingga peserta didik berusaha untuk menyelesaikan tugas itu sebaik-baiknya. Peserta didik cendrung lebih tertarik terhadap situasi tugas yang menyerupai kehidupan sehari-hari; 2) Memungkinkan penilaian individual. Banyak instrumen unjuk kerja yang dimaksudkan untuk dikerjakan peserta didik secara berkelompok. Namun perlu diingat bahwa penilaian ini sebenarnya lebih dititik beratkan untuk penilaian individu. Karena itu didesain penilaian unuk kerja sebaiknya dapat ditujukan untuk kelompok dan individu; 3) Memuat petunjuk yang jelas. Instrumen unjuk kerja yang baik harus memuat petunjuk yang jelas, lengkap, tidak ambigu dan tidak membingungkan. Petunjuk juga harus memuat apa yang dikerjakan peserta didik yang nanti akan dinilai; 4) Membuat rubrik (pedoman penskoran), beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rubrik adalah: kriteria yang akan dinilai, skala penilaian, penentuan batasan memenuhi dan tidak memenuhi, sebutan untuk setiap tingkat, deskripsi untuk tingkat penampilan yang berbeda dan menghitung skor. Menurut Yaumi (2013) penilaian kinerja atau penilaian unjuk kerja yang dirancang dengan baik dapat diterima dan menarik perhatian peserta didik karena dianggap masuk akal, di mana peserta didik lebih suka berpartisipasi dalam kegiatan seperti merancang dan membangun model, melakukan dan melaporkan hasil survei juga melakukan percobaan-percobaan ilmiah. METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1
Penggunaan Media Prezi pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
Lhoksukon, pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yaitu April sampai dengan Mei 2014.
Nilai
Skor Total Peserta Didik Skor Maksimal
3
100
(Suwandi, 2011) Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan rubrik penilaian Kriteria interpretasi skor penilaian unjuk unjuk kerja peserta didik yang merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur kreati- kerja peserta didik yang didasarkan pada Arikunto (2007) dapat dilihat pada Tabel 1. vitas belajar peserta didik. Tabel 1. Kriteria Penilaian Unjuk Kerja Peserta Populasi dan Sampel didik Populasi dalam penelitian ini adalah semua Nilai peserta didik kelas XI A, Sedangkan sampel dalam Kategori Angka Huruf penelitian ini adalah kelas XI A2 yang berjumlah 27 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan 81-100 A Sangat Baik kelas XI A1 yang berjumlah 27 peserta didik seba61-80 B Baik gai kelas kontrol. 41-60 C Cukup Rancangan Penelitian Rancangan penelitian berupa Pretes-posttes Control Group Design. Kelas eksperimen melaksanakan proses pembuatan media prezi yang dipresentasikan didepan forum diskusi kelas oleh masing-masing kelompok peserta didik, dengan mempresentasikan masalah yang berbeda setiap kelompoknya. Sedangkan kelas kontrol pembelajaran dengan penggunaan media prezi yang telah dipersiapkan oleh guru. Analisis Data Penilaian Unjuk Kerja Peserta didik Rubrik penilaian unjuk kerja digunakan sebagai lembar penilaian disaat proses merancang media prezi yang dilakukan peserta didik. Skala penilaian dibuat dengan rentang dari 1 sampai 5. Penafsiran angka-angka tersebut adalah: 1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik dan 5 = baik sekali. Untuk mengetahui kreativitas peserta didik berupa penilaian unjuk kerja dengan menggunakan rumus:
21-40 0-20
D E
Kurang Sangat Kurang
Hasil analisis data penilaian unjuk kerja pada pembuatan media prezi pada materi sistem peredaran darah manusia terlampir dalam Gambar 1. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Gambar 1. dapat ditunjukkan bahwa, data penilaian unjuk kerja peserta didik yang diperoleh dari hasil analisis data ketiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian. Dari keenam kelompok yang dinilai, kelompok satu dan enam memperoleh nilai rata-rata 97. Kelompok tiga dan kelompok lima memperoleh nilai rata-rata 96. Kelompok dua memperoleh nilai rata-rata 90. Kelompok empat memperoleh nilai rata-rata 88. Berdasarkan ketentuan Arikunto (2007) bahwa total angka 81100 adalah kategori penilaian sangat baik. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa penilaian unjuk kerja dapat meningkatkan kreativitas peserta didik
Gambar 1. Data Perbandingan Nilai Unjuk Kerja Peserta didik
4
Suryani, dkk.
dalam menyelesaikan hasil karyanya yang dikerjakan dalam tugas proyek secara berkelompok. Jadi keenam kelompok tersebut memiliki kategori nilai sangat baik dalam merancang dan menyelesaikan masalah sehingga terlihat kreativitas belajar peserta didik meningkat. Untuk itu penilaian unjuk kerja sangat baik digunakan pada proses pembelajaran karena dengan adanya penilaian unjuk kerja peserta didik akan menemukan sendiri konsep-konsep pembelajaran melalui berbagai literatur dan media juga bahan ajar yang dapat diakses dari internet. Temuan dalam penelitian ini bahwa pada tahap persiapan semua kelompok peserta didik bersemangat dan mampu bekerjasama dalam merumuskan masalah yang terdapat pada artikel LKPD, merencanakan proyek dan menentukan jadwal pelaksanaan. Peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya dalam membuat rumusan masalah. Tahap pelaksanaan, pada tahap ini awalnya terlihat hanya beberapa peserta didik yang mampu memahami mekanisme penggunaan media prezi. Peserta didik yang sudah menguasai penggunaan media prezi bersedia menjadi tutor sebaya dan dengan sabar mengajari teman-temannya yang belum mengetahui cara penggunaan media prezi. Sehingga semua peserta didik dapat menggunakan dan membuat media prezi. Pada tahap ini juga peserta didik mampu membangun kerjasama yang sangat baik antar peserta didik di dalam kelompok juga antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Peserta didik memasukkan teks, gambar dan video dalam media prezi. Sebelum dimasukkan dalam media prezi video yang diambil dari internet, audionya harus digantikan dengan suara peserta didik sendiri. Pada saat pengubahan audio dalam video peserta didik harus menyesuaikan durasi seperti yang terdapat dalam video. Ketika proses pengubahan audio berlangsung peserta didik harus bekerja keras menyesuaikan materi dengan animasi yang terdapat dalam video sistem peredaran darah manusia, sehingga harus berulang kali peserta didik mengulangi hal yang sama. Dengan demikian peserta didik menjadi semakin memahami materi sistem peredaran darah yang dipelajari. Tahap penilaian, pada tahap ini peserta didik menyelesaikan pembuatan media prezi kemudian peserta didik mempresentasikan hasil karyanya. Ketika peserta didik mempresentasikan hasil karyanya dan mengajarkan orang lain maka daya
serap peserta didik pada materi sistem peredaran darah mausia akan semakin baik dan peserta didik akan mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya. Temuan penelitian ini didukung pendapat Reynolds (2010) yang menyatakan bahwa, teknik penilaian unjuk kerja memiliki banyak keunggulan dan sangat tepat untuk digunakan dalam penilaian proses pembelajaran dan telah banyak diaplikasikan dalam berbagai konteks. Penilaian unjuk kerja sebagai salah satu penilaian memiliki keunggulan, seperti: 1) performance assesments can measure abilities that are not assesable using other assesments; 2) the use of performance assesments is concistent with modern learning theory; 3) performance assesment allow you to assess process as well as product dan 4) the use of performance broadens your approach to assessment. Implikasi temuan penelitian ini pada penilaian unjuk kerja dalam pembelajaran adalah peserta didik mampu membangun karakternya seperti tanggung jawab, kerjasama, kerja keras, kreatif, imajinatif, rasa ingin tahu, peduli dan memiliki kemampuan memecahkan masalah. Setiap peserta didik memiliki kelebihan dan potensi maka potensi setiap peserta didik tersebut harus dibangkitkan supaya peserta didik termotivasi dan dapat menemukan kejeniusannya. Peserta didik dalam pembelajarannya tidak dibenarkan hanya berpijak pada hafalan tetapi peserta didik harus dibekali dengan keterampilan sains dan peserta didik harus terlibat dalam proses pembelajaran. Peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik dapat terwujud dengan melibatkan peserta didik yang bekerjasama dan berbagi tugas dalam kelompoknya untuk menyelesaikan masalah sehingga peserta didik dapat memecahkan masalahnya, peserta didik juga dapat termotivasi dalam belajar, dapat belajar bersama temannya dan ada yang menjadi tutur sebaya dalam kelompok sehingga belajar bagi peserta didik menjadi suatu hal yang menyenangkan. Penilaian yang dilakukan bukan hanya pada hasil belajar saja tetapi prosesnya juga perlu dinilai. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media prezi pada materi sistem peredaran darah manusia dapat meningkatkan kreativitas peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Lhoksukon.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2007. Dasar-dasarEvaluasi Pendidi- Berk, R.A. Performance Assessment: Methods dan kan. Jakarta: BumiAksara. Applications. London: The Johns Hopkins
Penggunaan Media Prezi pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
Press LTD. Hamalik, Oemar. 1984. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Iryanti, P. 2004. Penilaian Unjuk Kerja. (Online), Depdiknas, Dirjen. Dikdasmen. Pusat Pengembangan Penataran Guru Matematika. Yogyakarta. http://p4tk mate matika.org/downloads/ppp/PPP04_UnjukKe rja.pdf, diakses 20 Januari2014. Reynolds, C.R. 2010. Measurement and Asessment in Education. USA: Pearson Education LTD. Rodhi, M.Y. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Materi Kalor. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF)(Online), Vol.03 No. 02. 137-142. http ://ejournal.unesa.ac.id/index.php, diakses Oktober 2014. Rosadi, H. dkk, 2013. Kelayakan Teoritis Media Slide Prezi Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia. Jurnal inovatif. (Online), Vol. 2 No. 3 http://ejournal.unesa.ac.id/in dex.php/bioedu, diakses Agustus 2013.
5
Rusman, Kurniawan, D., dan Riayana. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Mengembangkan Profesionalitas Guru: Seri Manajemen Sekolah Bermutu: Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Suwandi, S. 2011. Model-model Asesmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Suherman, Y. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran. (online) Lembang Bandung hh tp://file.upi.edu/Direktory/FIP/JUR_PEND._ LUAR_BIASA/1996251993031YUN-US_ SUHERMAN/Makalah/Pengembangan_med ia_Pembelajaran.pdf, diakses 11 Februari 2014. Susilana, Rudi & Riyana, Cepi. 2007. Media Pembelajaran. Bandung. Wacana Prima. Utomo, U., dan Theo Ardiyarta. 2013. Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assesment) Kompetensi Ekskresi Musik di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jurnal Edukasi. http://journal.unnes.ac.jd, diakses April 2014. Yaumi, M., dan M.Hum. 2013. Prinsip-prinsip DesainPembelajaran. Jakarta: Kencana.