Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 1, Maret 2017
ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak )
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BENDA-BENDA SEKITAR PADA MATERI AJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN Abdul Munir SD Negeri Dukuhmaja 03 Songgom Brebes *Diterima November 2016, disetujui Januari 2017, dipublikasikan Maret 2017
Abstrak Latar belakang dari penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar dan aktivitas siswa kelas I dalam materi ajar penjumlahan dan pengurangan. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan cara memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar siswa sebagai media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan November 2015. Jumlah subjek penelitian ini ada 37 siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan menganalisis data aktivitas dan hasil belajar dari siklus ke siklus. Indikator keberhasilan adalah jika siswa yang mendapat nilai 70 mencapai 85% maka dikatakan penelitian sudah berhasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan bendabenda di sekitar siswa dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa tentang penjumlahan dan pengurangan. Pada siklus I nilai rata-rata 71,6 dengan ketuntasan 65%, dan pada siklus II naik menjadi 85 dengan ketuntasan 95%. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi lebih aktif dan mandiri.
© 2017 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter Kata Kunci: Benda-benda Sekitar; Media pembelajaran; Penjumlahan; Pengurangan
PENDAHULUAN Penjumlahan dan pengurangan bilangan termasuk dalam operasi hitung dasar yang diajarkan pada siswa sejak dini, yaitu dimulai dari siswa kelas I sekolah dasar. Pemahaman konsep penjumlahan dan pengurangan sangat diperlukan karena materi tersebut merupakan materi dasar yang harus dikuasai oleh setiap siswa. Namun, berdasarkan data hasil observasi dan hasil belajar siswa ternyata banyak siswa yang belum bisa menjumlahkan dan mengurangi bilangan. Berdasarkan data yang diperoleh, rata-rata hasil belajar siswa pada materi ajar penjumlahan dan pengurangan yaitu 57. Hanya 6 dari 37 siswa yang dinyatakan mencapai kriteria ketuntasan minimal. Selain hasil belajar yang rendah, aktivitas siswa dalam pembelajaran juga rendah. Setiap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa tentu mempunyai tujuan yang disebut tujuan pembelajaran, terlebih guru yang melaksanakan pembelajaran, harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan (Lisfiani, dkk 2016). Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor yang bisa datang dari guru, siswa, maupun faktor lainnya. Pada intinya ada dua faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BENDA-BENDA SEKITAR PADA MATERI AJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN Abdul Munir
1
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
Volume 2 Nomor 1, Maret 2017
pembelajaran di kelas yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Kedua faktor tersebut perlu mendapatkan perhatian guru terutama saat pembelajaran di kelas. Guru harus pandai menyiasati agar faktor yang muncul sebagai penghambat di minimalisasi sehingga tidak terjadi hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, guru dituntut untuk berpikir kreatif dalam mengatasi persoalan yang terjadi di kelas, termasuk dalam menyampaikan materi pembelajaran agar tujuan dari kegiatan pembelajaran itu sendiri dapat tercapai secara maksimal (Roisa Jamil Fauzia, dkk 2015). Menurut Suratinah (2017), agar siswa lebih memahami dan dapat mengerjakan operasi hitung tersebut, guru harus memberikan penjelasan dan cara menanamkan pengertian operasi tersebut secara konkret, karena kita tahu bahwa pada umumnya siswa berpikir dari hal-hal yang bersifat konkret menuju ke hal-hal yang bersifat abstrak. Oleh karena itu, upaya untuk meminimalisasi kendala yang terjadi pada materi ajar penjumlahan dan pengurangan yaitu dengan menggunakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan komunikasi berbagai arah yaitu guru ke siswa, siswa ke guru, dan siswa ke siswa. Pemilihan media pembelajaran yang tepat oleh guru memberikan kesan yang khusus bagi pengalaman siswa dalam belajar. Media pembelajaran yang dipilih oleh guru yaitu dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar siswa untuk digunakan dalam proses maupun evaluasi pembelajaran tersebut. Media pembelajaran menurut pendapat Miarso (dalam Hermawan, dkk, 2006), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Penggunaan media pembelajaran berupa pemanfaatan benda-benda di sekitar siswa diharapkan dapat membuat suasana belajar lebih menyenangkan sehingga akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Peter Kline (dalam Nugrahani, 2012) meyakinkan kepada kita bahwa belajar akan efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. METODE PENELITIAN 1.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Dukuhmaja 03 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes. Waktu kegiatan dilaksanakan pada Semester I sejak bulan Oktober 2015 sampai dengan 30 November 2015. 2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SDN Dukuhmaja 03 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes dengan jumlah 37 siswa. 3. Instrumen Penelitian Sumber data penelitian ini adalah 39 siswa kelas I SD Negeri Dukuhmaja 03 dan 1 guru pengamat. Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang terdiri atas hasil belajar dan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran. Pengambilan data dilakukan dengan cara: (1) Data hasil belajar yang diambil dengan memberikan tes akhir siklus kepada siswa, alat yang digunakan berupa soal tes akhir siklus; (2) Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi; (3) Data tentang refleksi diri serta perubahan-perubahan yang terjadi di kelas diambil dengan menggunakan lembar observasi; (4) Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan diperoleh dari rencana pembelajaran dan lembar observasi. 4. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah apabila hasil belajar siswa pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan minimal telah mencapai nilai 70 dan secara klasikal siswa yang mendapat nilai 70 telah mencapai ketuntasan sebanyak 85%.
2
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BENDA-BENDA SEKITAR PADA MATERI AJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN Abdul Munir
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
Volume 2 Nomor 1, Maret 2017
5.
Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan selama dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Kegiatan pra siklus dilaksanakan untuk mengetahui kondisi awal siswa pada pembelajaran materi pokok penjumlahan dan pengurangan sebelum diberi tindakan. Siklus I dilaksanakan untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menerapkan media pembelajaran berupa benda-benda di sekitar siswa. Siklus II merupakan hasil refleksi dari siklus I. Setiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 4 tahap pembelajaran, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus I Secara lebih rinci tahap penelitian tindakan kelas untuk siklus I dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Perencanaan Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut: (1) Membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan berbagai latihan dari yang paling sederhana sampai yang lebih kompleks; (2) Membuat lembar pengamatan untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika latihan atau melihat bagaimana metode tersebut diaplikasikan; (3) Membuat media pembelajaran dari benda-benda yang ada di sekitar siswa yang diperlukan dalam rangka optimalisasi kemampuan siswa dalam mencapai hasil penjumlahan dan pengurangan; (4) Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dan hasil belajar siswa. b. Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini sebagai berikut: (1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana; (2) Guru menyusun ringkasan materi pelajaran materi pokok penjumlahan dan pengurangan yang akan diajarkan kepada siswa; (3) Guru menyusun dan memberikan soal-soal latihan pada siswa. (4) Guru mengadakan pembahasan soal-soal latihan bersama siswa pada soal-soal latihan yang diberikan guru; (5) Mengevaluasi tingkat daya serap siswa terhadap proses pembelajaran; (6) Mengadakan pengamatan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran; (7) Mengadakan tes akhir siklus. c. Pengamatan Pada tahap ini dilaksanakan proses pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disusun. d. Refleksi Hasil yang didapatkan dari tahap pengamatan dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil pengamatan guru dapat merefleksikan diri dengan melihat data pengamatan apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal materi pokok penjumlahan dan pengurangan. Siklus 2 a. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus II sama seperti tahap perencanaan siklus I. b. Tindakan Tindakan yang dilakukan hampir sama seperti tindakan pada siklus I. Kelemahan-kelemahan yang diduga menjadi penyebab terjadinya kekurangan pada siklus I diperbaiki dengan langkah yang kebih tepat. c. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan sama seperti pengamatan pada siklus I, yaitu mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati perilaku siswa.
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BENDA-BENDA SEKITAR PADA MATERI AJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN Abdul Munir
3
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
Volume 2 Nomor 1, Maret 2017
d. Refleksi Semua hasil tes dan aktivitas belajar dihitung dan diukur sampai sejauh mana perbaikan dapat menutupi kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya. Apabila hasil belajar pada siklus II telah mencapai indikator yang ditetapkan, maka pelaksanaan penelitian berhenti sampai siklus ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Prasiklus Hasil tes formatif prasiklus pada pelajaran Matematika materi pokok penjumlahan dan pengurangan dengan media benda-benda di sekitar diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa hanya 57. Jumlah siswa yang mencapai nilai 70 ke atas hanya 16%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa belum paham tentang penjumlahan dan pengurangan sehingga perlu dilakukan tindakan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada tahap prasiklus dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Hasil Tes Formatif Siswa pada Prasiklus Nilai Jumlah Siswa Prosentase Keterangan < 70 31 84% Belum Tuntas ≥ 70 6 16% Tuntas Rata-rata Kelas 57 Siklus I Hasil tes formatif pada siklus I diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa 71,6. Jumlah siswa yang mencapai nilai 70 ke atas yaitu 64%. Meskipun rata-rata siswa sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal, tetapi prosentase ketuntasan yang diperoleh belum mencapai 85%. Artinya, prosentase tersebut belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I Nilai Jumlah Siswa Prosentase Keterangan < 70 13 35% Belum Tuntas ≥ 70 24 65% Tuntas Rata-rata Kelas 71,6 Siklus II Data hasil tes perbaikan pembelajaran pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 85. Jumlah siswa yang mencapai nilai di atas 70 yaitu 96%. Perolehan tersebut sudah mencapai kriteria yang ditetapkan sehingga penelitian ini berhenti pada siklus II. Adapun hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II Nilai Jumlah Siswa Prosentase Keterangan < 70 2 5% Belum Tuntas ≥ 70 35 95% Tuntas Rata-rata Kelas 85
4
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BENDA-BENDA SEKITAR PADA MATERI AJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN Abdul Munir
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
Volume 2 Nomor 1, Maret 2017
Peningkatan hasil tes setiap siklus dapat dilihat pada grafik berikut. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Prasiklus Siklus I Siklus II
Rata-rata
Prosentase Ketuntasan
Grafik 1. Peningkatan Hasil Tes Formatif Setiap Siklus Dari analisis hasil tes formatif dapat dinyatakan bahwa hasil belajar siswa pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terjadi karena guru menggunakan media pembelajaran yang tepat, yaitu dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar siswa. Awalnya, pada tahap prasiklus rata-rata hasil belajar siswa hanya 57 dengan prosentase ketuntasan 16 %. Aktivitas siswa pada prasiklus juga masih rendah baik pada kegiatan awal, kegiatan inti, maupun pada kegiatan akhir. Pembelajaran yang dilaksanakan kurang memotivasi belajar siswa sehingga antusias siswa dalam pembelajaran kelihatan tidak aktif, kurang berani dalam bertanya, bersikap malu-malu dalam menjawab pertanyaan guru, dan kesiapan siswa dalam belajar belum optimal. Pada siklus I, setelah pembelajaran menggunakan media pembelajaran rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 71,6 dengan prosentase ketuntasan mencapai 65%. Peningkatan hasil belajar tersebut dinyatakan belum optimal karena prosentase ketuntasan belum mencapai kriteria yang ditetapkan. Aktivitas siswa pada siklus I juga sudah lebih baik daripada prasiklus. Pembelajaran yang dilaksanakan sudah memotivasi belajar siswa. Namun, ada beberapa siswa yang masih sibuk sendiri, tidak antusias mengikuti pembelajaran. Dari hasil pengamatan, penyebab terjadinya masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM karena pemanfaatan benda-benda yang ada di sekitar siswa, seperti pensil, penghapus, dan lain-lain sebagai media pembelajaran pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan masih kurang optimal. Pada siklus I guru lebih dominan memberikan contoh dengan menggunakan benda-benda tersebut. Siswa kurang terlibat dalam kegiatan praktik langsung dalam menjumlah dan mengurangi bilangan dengan berbantuan benda yang ada. Hasil refleksi siklus I digunakan untuk melaksanakan siklus II. Pada siklus II penggunaan benda-benda yang ada di sekitar siswa sebagai media pembelajaran dilakukan secara optimal. Pada siklus ini guru hanya memberi arahan pembelajaran. Selanjutnya, siswa mempraktikkan secara langsung menjawab soal penjumlahan dan pengurangan dengan berbantuan benda yang ada di sekitar. Hasilnya, rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 85 dengan prosentase ketuntasan mencapai 95%. Hasil tersebut sudah mencapai kriteria yang ditetapkan. Selain hasil belajar yang meningkat ditemukan pula adanya peningkatan motivasi belajar dan kemandirian siswa. Siswa lebih antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa juga lebih mantap dalam mengerjakan soal latihan secara mandiri.
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BENDA-BENDA SEKITAR PADA MATERI AJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN Abdul Munir
5
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK)
Volume 2 Nomor 1, Maret 2017
SIMPULAN Berdasarkan analisis hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dari tahap prasiklus sampai siklus II mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu rata- rata kelas dari awal hanya 57 menjadi 85 pada siklus II dengan prosentase ketuntasan 95%. Penggunaan media pembelajaran berupa benda-benda yang ada di sekitar siswa juga dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemandirian siswa kelas I SD Negeri Dukuhmaja 03 Tahun Pelajaran 2015/2016 dalam mengikuti pembelajaran materi pokok penjumlahan dan pengurangan. DAFTAR PUSTAKA Hermawan, Asep Heri dkk. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press. Lisfiyani, Eko Supraptono, dan Arofah. 2016. Penerapan Guided Discovery Dalam Pembelajaran Materi Ajar Mengidentifikasi Kategori Multimedia. Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 1, Januari 2016, https://irpp.com/index.php/dinamika/article/view/402. Nugrahani, Rahina. 2007. Media Pembelajaran Berbasis Visual Berbentuk Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. LIK: Lembaran Ilmu Kependidikan. Volume 36, No. 1, Journal.unnes.ac.id/nju/index.php/LIK/article/view/524. Roisa Jamil Fauzia, Noor Hudallah, dan Eko Supraptono. 2015. Penerapan Model STAD Dalam Pembelajaran Materi Ajar Penggunaan Perangkat Lunak Presentasi. Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 5, No. 3, Juli 2015, https://i-rpp.com/index.php/dinamika/article/ view/265. Suratinah. 2017. Penerapan Pembelajaran NHT dengan Alat Peraga Manik-Manik pada Materi Ajar Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat. Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah. Vol. 7 No. 1, https://i-rpp.com/index.php/dinamika/article/view/677.
6
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA BENDA-BENDA SEKITAR PADA MATERI AJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN Abdul Munir