Penggunaan Diskusi Kelompok Metode Kepala Bernomor Dalam Pembelajaran Matematika Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa Nasehudin Pono, Desi Ratna Juita Jurusan Pendidikan Matematika, Faklutas Tarbiyah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon 451432, Indonesia, Telepon: +62 231 481264 Sikap siswa kurang bergairah, kurang aktif, dan kelas tidak berpusat pada siswa merupakan masalah. Dampak buruknya adalah penguasaan konsep dan ketuntasan belajar rendah. Khususnya untuk mata pelajaran matematika yang dapat menyebababkan hasil belajar siswa rendah. Kondisi yang seperti ini tentunya sangat tidak diharapkan dalam proses belajar mengajar. Dalam keseluruhan pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Salah satu upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar di kelas adalah dengan mengembangkan prangkat pembelajaran. Dari sini perlunya parangkat metode pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasif antar siswa. Salah satu pembelajaran yang ditawarkan berdasarkan kondisi di atas yakni pembelajaran dengan diskusi kelompok metode kepala bernomor. Pembelajaran dengan diskusi kelompok metode kepala bernomor merupakan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan diskusi kelompok metode kepala bernomor dalam proses pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII SMPN 3 Maja Kabupaten Majalengka, mengetahui hasil belajar yang menggunakan diskusi kelompok metode kepala bernomor dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII SMPN 3 Maja Kabupaten Majalengka, mengetahui sejauhmana pengaruh penerapan diskusi kelompok metode kepala bernomor terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII SMPN 3 Maja Kabupaten Majalengka. Penelitian ini bertitik tolak dari pemikiran bahwa strategi pembelajaran sangat berperan dalam tujuan pembelajaran. Pada hakikatnya pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana belajar untuk memberikan pelayanan agar murid-murid belajar. Salah satu faktor yang membuat siswa merasa malas, jenuh dan bosan dalam proses belajar mengajar di kelas adalah strategi pembelajaran yang monoton, untuk menumbuhkan perhatian, keaktifan, dan siswa merasa senang dalam belajar matematika. Diskusi kelompok metode kepala bernomor merupakan strategi yang tepat untuk merangsang siswa lebih aktif. Metode yang digunakan yaitu eksperimen dengan teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, studi dokumentasi, tes dan angket. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas VIII A sebanyak 35 siswa sebagai kelompok eksperimen yaitu yang menggunakan diskusi kelompok metode kepala bernomor. Data yang diperoleh dari hasil tes analisis melalui uji normalitas, uji homogenitas, uji kesamaan dua ratarata, uji independen dan kelinieran regersi, uji korelasi dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis diperoleh skor rata-rata angket 57,15, skor rata-rata hasil belajar menunjukkan skor 73,86. pengaruh penggunaan diskusi kelompok metode kepala bernomor terhadap hasil belajar siswa menunjukkan pengaruh yang cukup kuat berdasarkan nilai product moment r xy = 0,746 dengan koefisien determinasi 32,49% untuk uji independent dan kelirnieran regresi diperoleh persamaan Y = 58,15 + 0,995X yang menggambarkan pembelajaran dengan menggunakan diskusi kelompok metode kepala bernomor berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Kata Kunci
:
diskusi kelompok,analisis regresi.
Matematika merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peran penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, ini terbukti bahwa di setiap ilmu pendidikan, kehidupan bahkan di dalam IPTEK tidak lepas dari matematika. Liner (1988:430) mengemukakan bahwa matematika di samping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas. Namun kenyataannya masih banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang paing sulit dipahami siswa, sehingga banyak orang yang takut, cemas, enggan dan tidak senang ketika belajar matematika. Kesuksesan siswa dalam belajar Penggunaan Diskusi ……(Nasehudin Pono dan Desi Ratna Juita)
| 89
matematika sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara guru menyampaikan materi pelajarannya. Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah (Hasibuan 2002: 20). Hasil studi pendahuluan di SMPN 3 Maja, hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMPN 3 Maja Kabupaten Majalengka, guru dalam proses belajar mengajar lebih sering menggunakan metode ekspositori sehingga dapat mempengaruhi tingkah hasil belajar siswa berkisat antara 50-60. Selain itu hasil wawancara dengan beberapa siswa di SMPN 3 Maja, bahwa strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru monoton sehingga siswa jenuh, bosan dan malas dalam kegiatan pembelajaran matematika. Sementara untuk pembelajaran diskusi kelompok metode kepala bernomor sama sekali belum pernah diterapkan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penggunaan Diskusi Kelompok Metode Kepala Bernomor Dalam Pembelajaran Matematika Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Siswa. Adapun Pertanyaan Penelitian a. Bagaimana penerapan Diskusi kelompok metode kepala bernomor dalam proses pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII SMPN 3 Maja Kabupaten Majalengka? b. Bagaimana hasil belajar yang menggunakan diskusi kelompok metode kepala bernomor dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII SMPN 3 Maja Kabupaten Majalengka? c. Sejauhmana pengaruh penggunaan diskusi kelompok metode kepala bernomor terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII SMPN 3 Maja Kabupaten Majalengka Sedangkan Tujuan Penelitian ini adalah : Mengetahui penerapan diskusi kelompok metode kepala bernomor dalam proses pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII SMPN 3 Maja Kabupaten Majalengka, Mengetahui hasil belajar yang menggunakan diskusi kelompok metode kepala bernomor dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII SMPN 3 Maja Kabupaten Majalengka, Mengetahui sejauhmana pengaruh penggunaan diskusi kelompok metode kepala bernomor terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII SMPN 3 Maja Kabupaten Majalengka. MATERI DAN METODE Sampel. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VII, VIII, IX SMP Negeri 3 Maja tahun ajaran 2008/2009 yang berjumlah 401 orang. Kemudian secara purposive diambil hanya kelas VIII yang berjumlah 139 siswa. Untuk menentukan sample pada penelitian ini digunakan random, yaitu 90 |
EduMa, Vol. 2, No.2, Desember 2010: 89 – 96
menggunakan cluster sampling dimana cara pengambilan sample berdasarkan daerah dari populasi yang telah ditetapkan yaitu dari 4 kelas yang terambil menjadi sampel penelitian sebanyak 1 kelas yaitu kelas VIII A sebanyak 35 siswa sebagai kelas eksperimen Teknik Eksperimen. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen yang berarti untuk melihat sebab akibat terhadap variabel yang mendapat perlakuan/terikat dengan melihat variabel yang tidak mendapat perlakuan sebagai pembanding. Penulis terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Berdasarkan variabelvariabel yang digunakan, rencana atau desain ini dinyatakan sebagai berikut :
E = O1 X 1 O 2 K = O1 X 2 O 2
Adapun analisis datanya sebagai berikut : uji Validitas, uji Reliabilitas, Pengujian Tingkat Kesukaran Soal, Daya Pembeda, Menguji normalitas dengan rumus chi-kuadrat, Menguji homogenitas digunakan dengan uji F, Uji kesamaan dua rata-rata, uji independen dan kelinieran regresi, dengan langkah-langkah sebagai berikut : Mencari harga koefisien, langkah-langkahnya sebagai berikut : HASIL Deskripsi Data Penerapan Diskusi Kelompok Metode Kepala Bernomor dalam Proses Pembelajaran Matamatika Ketertarikan siswa terhadap penggunaan diskusi kelompok metode kepala bernomor dalam pembelajaran matematika dalam menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan dapat digambarkan bahwa saya merasa lebih senang belajar berdiskusi kelompok metode kepala bernomor sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 65,70% dan selebihnya menjawab netral dan setuju dengan prosentase 17,14%. Saya merasa kesulitan dalam belajar berdiskusi kelompok metode kepala bernomor, sebagian besar siswa menjawab tidak setuju dengan prosentase 48,57% dan sebagian kecil menjawab sangat setuju dengan prosentase 5,71%. Saya merasa kesulitan dalam memahami materi matematika, sebagian besar siswa menjawab netral dengan prosentase 54,29% dan sebagian kecil siswa menjawab tidak setuju dengan prosentase 2,86%. Dalam memotivasi siswa untuk lebih semangat belajar dapat digambarkan bahwa dengan belajar berdiskusi kelompok metode kepala bernommor ini, saya merasa lebih siap dan lebih sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran matematika, sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 45,71% dan sebagian kecil siswa menjawab netral dengan prosentase 11,43%. Dengan belajar berdiskusi kelompok metode kepala bernomor, ternyata pembelajaran matematika bukan sesuatu yang membosankan, sebagian besar siswa menjawab sangat setuju dengan prosentase 54,29% dan sebagian kecil siswa menjawab netral dengan Penggunaan Diskusi ……(Nasehudin Pono dan Desi Ratna Juita) | 91
prosentase 5,71%. Dengan belajar berdiskusi kelompok metode kepala bernomor ini, dapat memudahkan saya bertukar pikiran dengan temanteman, setiap siswa menjawab sama semua yaitu sangat setuju dan setuju dengan prosentase 45,71 dan sebagian kecil siswa menjawab netral dengan prosentase 8,57%. Saya menjadi lebih aktif dalam pembelajaran matematika dengan berdiskusi kelompok metode kepala bernomor, sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 51,43% dan sebagian kecil siswa menjawab tidak setuju dengan prosentase 2,86%. Menurut saya belajar berdiskusi kelompok metode kepala bernomor dapat menumbuhkan kreativitas, sebagian besar siswa menjawab sangat setuju dengan prosentase 45,71 dan sebagian kecil siswa menjawab sangat tidak setuju dengan prosentase 2,86%. Dengan belajar berdiskusi kelompok model kepala bernomor, saya merasa termotivasi untuk belajar matematika, sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 62,86% dan sebagian kecil siswa menjawab tidak setuju dengan prosentase 3,86%. Dalam menyegarkan kembali pengetahuan siswa dapat digambarkan bahwa di dalam penyampaian materi matematika, guru selalu menghubungkan materi yang sedang diajarkan dengan materi sebelumnya, sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 45,71% dan sebagian kecil siswa menjawab tidak setuju dengan prosentase 2,86%. Dalam menyajikan materi dan demonstrasi lewat kartu bernomor, dapat digambarkan bahwa di dalam menjelaskan materi pelajaran, guru matematika selalu mengaitkan materi dalam kehidupan sehari-hari (abstrak) sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 54,29% dan sebagian kecil siswa menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan prosentase sama yaitu 2,86%. Di dalam menjelaskan materi pelajaran, guru matematika selalu melakukan dengan sistematis, sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 57,14% dan sebagian kecil siswa menjawab netral dengan prosentase 14,29%. Pembentukan kelompok dapat digambarkan bahwa saya lebih senang belajar sendiri daripada belajar kelompok, sebagian besar siswa menjawab netral dengan prosentase 48,57% dan sebagian kecil siswa menjawab sangat setuju dengan prosentase 2,86%. Belajar berkelompok membuat saya malas belajar, sebagian besar siswa menjawab sangat tidak setuju dengan prosentase 68,57% dan sebagian kecil menjawab netral dengan prosentase 14,29%. Penugasan kepada siswa berdasarkan nomornya, dapat digambarkan bahwa belajar berdiskusi kelompok dengan pemberian nomor secara acak membuat saya selalu siap belajar, sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 37,14% dan sebagian kecil siswa menjawab tidak setuju dengan prosentase 8,57%. Mengamati dan melakukan observasi dapat digambarkan bahwa saya merasa lebih mudah memahami pelajaran matematika dengan berdiskusi kelompok model kepala bernomor, sebagian besar siswa menjawab sangat setuju dengan prosentase 45,71% dan sebagian kecil siswa menjawab netral dengan prosentase 14,29%. Setiap anggota kelompok berpartisipasi dan saling mendengarkan pendapat satu sama lain, sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 45,71% dan sebagian kecil menjawab netral dengan prosentase 22,86%. Kerja kelompok dapat digambarkan 92 |
EduMa, Vol. 2, No.2, Desember 2010: 89 – 96
bahwa dengan berdiskusi kelompok metode kepala bernomor ini kita dapat saling membantu dalam memahami materi pelajaran, sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 51,43% dan sebagian kecil siswa menjawab netral dengan prosentase 2,86%. Proses komunikasi dua arah, soal yang beragam penyelesaian dengan mudah diselelsaikan apabila dibantu oleh guru, sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 42,86% dan sebagian kecil siswa menjawab tidak setuju dengan prosentase 5,71%. Saya sering bertanya kepada teman kalau ada kesulitan, sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 71,43% dan sebagian kecil menjawab sangat setuju dengan prosentase 8,57%. Evaluasi hasil belajar atau prosentase kelompok tentang hasil belajar, dapat digambarkan bahwa saya kurang percaya diri ketika menghadapi soal matematika, sebagian besar siswa menjawab netral dengan prosentase 60% dan sebagian kecil siswa menjawab setuju dengan prosentase 17,14%. Dengan berdiskusi kelompok model kepala bernomor, saya lebih muda dalam mengerjakan soal-soal matematika, sebagian besar siswa menjawab setuju dengan prosentase 54,29% dan sebagian kecil menjawab sangat setuju dengan prosentase 5,71%. Hasil Belajar Siswa yang dalam Pembelajarannya Menggunakan Diskusi Kelompok Metode Kepala Bernomor Hasil belajar siswa yang dalam pembelajaran matematika menggunakan diskusi kelompok metode kepala bernomor dalam pembelajarannya, penulis peroleh dari hasil post test (tes akhir). Dari 20 butir soal tes untuk mengambil data terhadap 35 siswa pada siswa kelas VIII A (kelompok eksperimen) SMPN 3 Maja-Majalengka tahun pelajaran 2008/2009 sebagai sample. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS v.12.0 for windows, maka diperoleh nilai ratarata pre test 73,86, standar devisiasi 12,253 dengan variance 150.126. Skor maksimum yang diperoleh adalah 95 dan skor minimum adalah 50. Hal ini berarti hasil belajar siswa mengalami peningkatan Pengaruh Penggunaan Diskusi Kelompok Metode Kepala Bernomor Terhadap Hasil Belajar Siswa Penggunaan diskusi kelompok metode kepala bernomor dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa pokok bahasan faktorisasi suku aljabar di SMP Negeri 3 Maja, menunjukkan pengaruh yang cukup kuat berdasarkan nilai koefisien korelasi product moment r xy = 0,746 dengan koefisien determinasi 32,49%. Hal ini berarti 32,49% kontribusi penggunaan metode diskusi kelompok model kepala bernomor terhadap hasil belajar siswa, sisanya 67,51% ditentukan oleh variabel lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk uji independen dan kelinieran regresi diperoleh presamaan regresi Y = 58,15 + 0,995X koefisien arah (koefisien b) regresi linier menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X. persamaan Y = 58,15 + 0,995X mengandung arti koefisien arah regresi linier (b) = 0,995 bertanda positif, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai hasil belajar siswa (Y) bertambah atau meningkat dengan 0,995 kali dari nilai tingkat penggunaan metode Penggunaan Diskusi ……(Nasehudin Pono dan Desi Ratna Juita)
| 93
diskusi kelompok model kepala bernomor, parubahan rata-rata variabel Y memberikan gambaran bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi kelompok model kepala bernomor berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Uji nomalitas Untuk menguji kenormalan suatu data dapat dilakukan dengan pengujian normalitas pada data tersebut. Hasil pengujian normalitas pada pre-test post-test dengan pengujian SPSS Versi 12.0 sebagai berikut : Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Jenis Data Statistic df Sig. Statistic df Jenis Data Pre Test Eksperimen .125 35 .180 .954 35 Post Test Eksperimen .165 35 .017 .947 35
Sig. .152 .094
a. Lilliefors Significance Correction
Pada pengujian normalitas di atas diperoleh nilai signifikansinya masing-masing (0,180 dan 0,152) untuk pre-test, dan diperoleh masingmasing (0,017 dan 0,094) untuk post-test yang semuanya berada di atas 0,05. Hal ini berarti antara pre-test dan post-test semuanya berdistribusi normal. Kenormalan data dapat dilihat dari gambar Q-Q plot yang semua titiknya berkumpul di sekitar garis normal Uji homogenitas Hasil uji homogenitas pre-test post-test dengan menggunakan SPSS versi 12.0 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Test of Homogeneity of Variance
Jenis Data
Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean
Levene Statistic 3.892 3.350
df1 1 1
df2 68 68
Sig. .053 .072
3.350
1
67.797
.072
3.884
1
68
.053
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pre-test dan posttest tersebut telah berasal dari populasi yang bervarians sama atau telah homogen dengan nilai signifikansinya semua berada di atas 0,05. Dengan demikian, data yang diperoleh dapat dijadikan data penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa yang dilihat dari nilai pretest dan post-test. Hasil uji kesamaan rata-rata pre-test dan post test Untuk uji kesamaan rata-rata antara pre-test dan post-test digunakan uji T (paired sample T test). Hasil analisis SPSS versi 12.0 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
94 |
EduMa, Vol. 2, No.2, Desember 2010: 89 – 96
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
Pre Tes Eksperimen Post Tes Eksperimen
-37.143
Std. Deviation
Std. Error Mean
16.596
2.805
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -42.844
-31.442
t -13.241
df
Sig. (2-tailed) 34
.000
Berdasarkan data tabel paired sample test diperoleh nilai signifikansinya 0,00 < 0,05. Hal ini berarti H o ditolak yang menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara pre-test dan post-test dengan diterapkannya diskusi kelompok metode kepala bernomor. Analisis Data Pengaruh Penggunaan Diskusi Kelompok Metode Kepala Bernomor Terhadap Hasil Belajar Siswa Pengaruh penggunaan diskusi kelompok metode kepala bernomor terhadap hasil belajar siswa penulis lakukan dengan mengolah data, menganalisis data angket (X) dan hasil selisih (Y) kelas eksperimen dengan kriteria pengujiannya adalah Ha diterima jika thitung < ttabel untuk harga yang lain H o ditolak. Berarti terdapat pengaruh perbedaan hasil belajar yang signifikan antara keduanya dengan diterapkannya diskusi kelompok metode kepala bernomor. Menentukan Persamaan Regresi dari Dua Variabel Untuk mengetahui hipotesis penelitian ini, terlebih dahulu ditentukan persamaan regresi. Untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel X dan variabel Y. Hasil analisis regresi memberikan persamaan sebagai berikut : Y = 58,15 + 0,995X Persamaan tersebut mengandung arti koefisien arah regresi linier (b) = 58,15 bertanda positif, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa (Y) bertambah atau meningkat dengan 0,995 kali nilai penggunaan diskusi kelompok metode kepala bernomor. (Adapun perolehan data regresi dan grafik data SPSS versi 12.0 KESIMPULAN Berdasarkan analisis data di atas dan sesuai dengan data yang terkumpul serta dianalisis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan diskusi kelompok metode kepala bernomor dalam proses pembelajaran matematika berlangsung dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket bahwa penggunaan diskusi kelompok metode kepala bernomor dalam pembelajaran matematika berada dalam taraf cukup dengan rata-rata 57,15% yang terdapat peningkatan partisipatif siswa terhadap proses pembelajaran matematika.
Penggunaan Diskusi ……(Nasehudin Pono dan Desi Ratna Juita)
| 95
2. Hasil belajar yang menggunakan diskusi kelompok metode kepala bernomor pada pembelajaran matematika menunjukkan kategori baik, dengan skor rata-rata post-test yaitu sebesar 73,86. 3. Pengaruh penggunaan diskusi kelompok metode kepala bernomor terhadap hasil belajar siswa, menunjukkan pengaruh yang cukup kuat berdasarkan nilai koefisien korelasi product moment r xy = 0,746 dengan koefisien determinasi 32,49%. Untuk uji independen dan kelinieran regresi diperoleh presamaan regresi Y = 58,15 + 0,995X. yang menggambarkan pembelajaran dengan menggunakan diskusi kelompok metode kepala bernomor berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Pengelolaan Kelas dan Siswa: Sebuah Pendekatan Evaluatif. Jakarta: Rajawali; 1996 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta; 2002. Ball Gredler, E. Margaret. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 1994. Depdiknas. Materi Pelatihan Terintegrasi. Jakarta: Depdiknas. Hadi, Amirul. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia; 1998. http://edtech.kennesaw.edu/intech/cooperativelearning.htm http://learning-with-e.blogspot.com/2006/og/pembelajaran.html#4. http://zainuril.files.wordpress.com/2007/12/PPP Pembelajaran kooperatif.pdf Ibrahim, dkk.Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya-University Press; 2000. Mudjijo. Tes Hasil Belajar. Jakarta: Bumi Aksara; 1995. Mulyasa, E. Kurikulum yang Disempurnakan. Bandung: Rosdakarya; 2006. Mulyono. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta; 1999. Nasoetion, Andi Hakim. Metode Statistika. Jakarta: Gramedia; 1979. Nasution. Didaktik Azas-azas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara; 2000. Nurdin, Syafrudin. Model Pembelajaran yang Meperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam KBK. Jakarta: Quantum Teaching; 2005. Riduwan. Belajar Mudal Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta; 2005 Russeffendi, ET. Pengantar kepada Pembantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito; 1991. Sardiman, Interaksi & Motivasii Belajar Mengajar, Jakarta: CV. Rajawali; 1990. Silberman, Melvin. Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa; 2004. Silberman, Melvin. Active Learning. London; 2000. Silberman, Melvin. Model Matematika SMK. Yogyakarta: Allyn and Bacon; 1996. 96 |
EduMa, Vol. 2, No.2, Desember 2010: 89 – 96
Slameto. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta; 1995. Subur. Modul / Hand Out Statistik Pendidikan Program SPSS. Cirebon: STAIN; 2007 Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Perseda; 1996. Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Perseda; 2003. Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Sinar Baru Algesindo; 2002. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya; 2001. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya; 1995. Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito; 1992. Sudjana. Metode Statistika. Bandung: Tarsito; 1996. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta; 2007. Sukestiyarno. Uji Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesulitan (Makalah Program Studi S2 Pendidikan Matematika). UNES; 2006. Supranata, Sumarna. Analisis, Validitas, Reliabilitas & Interpretasi Hasil Tes. Bandung: Remaja Rosdakarya; 2004. Suryosubroto. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta; 1997. Suwarno Wiji. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz; 2006. Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya. Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 1995. Thabrany, Hasbullah. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada; 1997. www.ITB library go.id 30 April 2007. Widdiharto, Rachmadi. Makalah: Model-model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: PPPG Matematika; 2004.
Penggunaan Diskusi ……(Nasehudin Pono dan Desi Ratna Juita)
| 97