Pengendalian Kualitas TKI--306 TKI
DEFINISI adalah
Pernyataan tentang ukuran sampel yang akan digunakan dan kriteria penerimaan/penolakan sampel untuk memvonis suatu lot
Aplikasi tipikal sampling penerimaan :
Perusahaan menerima kiriman barang (seringkali berupa komponen atau bahan mentah yang digunakan di dalam proses manufakturing perusahaan ybs.) dari vendor Dari lot barang diambil sampel, kemudian dilakukan inspeksi terhadap sampel tersebut dalam kaitannya dengan (beberapa) karakteristik kualitas barang. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari inspeksi terhadap sampel tersebut, diambil keputusan berkenaan dengan disposisi lot (menerima atau menolak lot).
Tujuan Sampling Penerimaan 1. Untuk menaksir lot, bukan menaksir kualitas lot 2. Rancangan Sampling Penerimaan tidak memberikan suatu bentuk pengendalian kualitas langsung 3. Penggunaan Sampling penerimaan yang paling efektif adalah tidak untuk “memeriksa “memeriksa kualitas ke dalam ”, tetapi lebih sebagai alat audit untuk menjamin produk”, produk hasil suatu proses telah memenuhi persyaratan.
Diagram Fase Penggunaan Metode Jaminan Kualitas 100
Persen penerapan
Sampling Penerimaan
Pengendalian Proses Perancangan Eksperimen
0 Waktu
PENDEKATAN untuk memvonis lot Menerima lot tanpa pemeriksaan Pemeriksaan 100% Sampling penerimaan
KAPAN digunakan Sampling Penerimaan?
Jika pengujian merusak Biaya pemeriksaan 100% sangat tinggi Pemeriksaan 100% secara teknologi tidak mungkin dilakukan atau membutuhkan waktu yang lama Banyak benda yang harus diperiksa Penjual mempunyai sejarah kualitas yang istimewa Terdapat resiko tanggungjawab produk yang cukup serius karena diperlukan program monitoring secara terus menerus
Keunggulan Sampling Penerimaan
Lebih murah Lebih sedikit penanganan terhadap produk sehingga mengurangi kerusakan Dapat diterapkan pada pengujian yang merusak Lebih sedikit personil yangterlibat dalam pemeriksaan Seringkali dapat mengurangi jumlah kesalahan pemeriksaan Dapat memotifasi penjual untuk lebih meningkatkan kualitas
Kelemahan Sampling Penerimaan
Berisiko menerima lot yang jelek dan menolak lot yang baik Kurangnya informasi mengenai produk atau proses pembuatan produk Sampling penerimaan memerlukan perencanaan dan dokumentasi mengenai prosedur sampling penerimaan
JENIS Sampling Penerimaan
Skala datanya
Variabel: Karakteristik kualitas yang diukur dalam skala numerik Variabel: Atribut (lot demi lot) : Karak Karaktteristik kualitas di dasarkan pada “go, nono-go go””
Tahapannya
Tunggal Ganda Multiple
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN PERTIMBANGANdalam membuat lot
Homogenitas Ukurannya Kesesuaian dengan sistem material handling yang digunakan oleh penjual maupun konsumen
PROSEDUR SAMPLING PENERIMAAN Tujuan
Prosedur atribut
Prosedur variabel
Meyakinkan tingkat kualitias bagi konsemen/produsen
Pilih perencanaan untuk kurva KO Pilih perencanaan untuk kurva KO tertentu tertentu
Memelihara kualitas pada target
Sistem AQL; MIL STD 105E, ANSI/ASQC Z1.4
Sistem AQL; MIL STD 414, ANSI/ASQC Z1.9
Meyakinkan tingkat kualitas rataratarata
Sistem AOQL, Perencanaaan Dodge--Romig Dodge
Sistem AOQL
Mengurangi pemeriks pemeriksaan, dengan ukuran sampel kecil, sejarah kualitas baik
Chain sampling
Narrow--limit gaging Narrow
Mengurangi pemeriksaan setalah sejarah kualitas baik
Sampling Skip Skip--lot, lot, sampling ganda
Sampling Skip Skip--lot, lot, sampling ganda
Meyakinkan kualitas tidak lebih jelek dari target
Perencanaan LTPD; Perencanaan Dodge--Romig Dodge
Perencanaan LTPD; Uji hipotesis
PERENCANAAN SAMPLING TUNGGAL PADA ATRIBUT
adalah Prosedur memvonis kotak dimana sejumlah sampel n unit dipilih secara acak dari lot dan kedudukan lot ditentukan berdasarkan informasi yang dimuat dalam sampel tersebut
Perencanaan Sampling TUNGGAL Andaikan suatu lot berukuran N akan diperiksa. Perencanaan Sampling tunggal didefinisikan sebagai ukuran sampel n dan bilangan penerimaan c. Contoh: Andaikan terdapat N = 10.000 dan perencanaan sampling n = 89 dan c = 2. Ini berarti dari lot yang berukuran 10.000 diampil suatu sampel acak dengan n = 89 unit untuk diperiksa dan diamati jumlah unit yang tidak sesuai (cacat) yang dinyatakan dalam d. (c = 2) maka lot diterima diterima,, namun Jika terdapat d > 2 maka lot akan Jika terdapat d ≤ (c ditolak
KURVA KARAKTERISTIK OPERASI (KURVA KO) adalah Kurva yang digunakan untuk menggambarkan perencanaan sampling penerimaan
Bagaimana membuat Kurva KO? Distribusi banyak cacat d dalam sampel acak dengan n unit mengikuti distribusi Binomial dengan parameter n dan p, dimana p adalah bagian unit yang cacat dalam lot. Probabilitas akan mengamati tepat d cacat adalah:
P [ d cacat]
f (d )
n! p d ! ( n d )!
d
(1 p ) n d
Probabilitas akan mengamati d lebih kecil atau sama dengan c adalah: c
n! p d ( 1 p )n d d 0 d!(n d )!
Pa P{ d c}
Misal, jika cacat lot adalah p = 0,01, n = 89, dan c = 2, maka 89! (0,01) d (0,99) 89 d d 0 d !(89 d )! 89! 89! 89! (0,01) 0 (0,99) 89 (0,01)1 (0,99) 88 (0,01) 2 (0,99) 87 0!89! 1!88! 2!87! 0,9397 2
Pa P{d 2}
Probabilitas penerimaan, Pa
1.0 0.8 n = 89 c =2
0.6 0.4 0.2 0.0 0.00
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
Bagian cacat lot, p
0.07
0.08
0.09
Pengaruh n dan c pada Kurva KO 1.0
0.6
0.4
2 c= 0 4 10 c= n = 20 0 n=
Probabilitas penerimaan, Pa
0.8
0.2
0.0 0.00
0.01
0.02
0.03
0.04
n =50
0.05
0.06
Bagian cacat lot, p
c= 1
0.07
0.08
0.09
Kurva KO tipe A, Kurva KO tipe B
Tipe B: 1.
2.
Diasumsikan bahwa sampel berasal dari sejumlah besar lot atau sampling dilakukan secara random dari suatu “aliran” lot yang dihasilkan oleh suatu proses Distribusi probabilitas untuk menghitung probabilitas penerimaan lot adalah distribusi binomial
Tipe A: 1.
2.
Digunakan untuk menghitung probabilitas penerimaan dari suatu lot tertentu yang berukuran terhingga. Distribusi probabilitas banyaknya item cacat di dalam sampel adalah distribusi hypergeometriks.
Merancang Perencanaan Sampling Tunggal dengan Kurva KO tertentu
Misalkan diinginkan untuk membuat rencana sampling tunggal sedemikian hingga probabilitas penerimaan lot dengan fraksi cacat p1 adalah 11- α, dan probabilitas penerimaan lot dengan fraksi cacat p2 adalah ß. Diasumsikan juga bahwa distribusi probabilitas sampling adalah binomial (jadi, kurva KOKO-nya adalah kurva tipe B). Maka:
Ukuran sampel n dan bilangan penerimaan c didapatkan dengan menyelesaikan formula berikut ini:
c
n! d nd 1 p1 1 p1 d 0 d! n d !
c
n! d nd p2 1 p2 d 0 d! n d !
Pembetulan Pemeriksaan inspection) (Rectifying inspection) Kotak ditolak Kotak Masuk Bagian cacat p0
Bagian cacat 0 Kotak keluar
Aktifitas pemeriksaan
Bagian cacat p1 < p0 Kotak diterima
Bagian cacat p0
Untuk mengevaluasi perencanaan sampling digunakan:
AOQ ( Average Outgoing Quality )
Pa p ( N n ) N
ATI (Average Total Inspection) = n + (1 – Pa)(N – n)
Perencanaan Sampling GANDA adalah
suatu prosedur dimana sebelum membuat suatu keputusan dalam kondisi tertentu diperlukan sampel kedua
Empat parameter yang dibutuhkan: n 1 ukuran
sampel
pertama
n 2 ukuran
sampel
kedua
c 1 bilangan
penerimaan
dari sampel
pertama
c 2 bilangan
penerimaan
dari sampel
kedua
Misalkan
n1 50 , c 1 1, n2 100 , c 2 3 Maka:
PROSEDUR PERENCANAAN SAMPLING GANDA Pemeriksaan sampel acak dengan n1 = 50 dari lot d1=banyak cacat diamati
Terima lot
d1 <= c1 =1
d1 > c2 =3 1< d1 ≤ 3
Tolak lot
Pemeriksaan sampel acak dengan n2 = 100 dari lot d2 =banyak cacat diamati
Terima lot
d1 + d2 ≤ c2 = 3
d1 + d2 > c2 = 3
Tolak lot
Kurva Karakteristik Operasi Probabilitas penerimaan, Pa
1.0
0.0
0.8
P ro babilitas peno lakan pada sampel pertama (skala kanan)
0.6 0.4 0.2 0.0
0.04
0.06 0.08 Fraksi cacat lot, p
0.4 0.6
P ro babilitas penerimaan pada P ro babilitas penerimaan pada sampel ko mbinasi (skala kiri) sampel pertama (skala kiri)
0.02
0.2
0.8 0.10
0.12 1.0
Average Sample Number, Number, ASN
Misalkan: ASN average sample number n1 ukuran sampel pertama n2 ukuran sampel kedua PI probabilitas menentukan disposisi lot pada sampel pertama
Plot diterima pada sampel pertama Plot ditolak pada sampel pertama
Maka: ASN n1 n2 (1 PI ) Jika formula di atas digunakan untuk berbagai fraksi cacat lot, p, yang berbedaberbeda-beda, maka kurva yang dibuat dengan ASN dan p sebagai sumbu dinamakan Kurva ASN
AOQ, ATI AOQ
ATI
I Pa N
n1
II Pa
N n 1 n 2 p
N
I n 1 Pa
n 1
II n 2 Pa
N 1 Pa
di mana : Pa probabilit as akhir penerimaan
I Pa
II Pa
lot
Perencanaan Sampling Majemuk
Merupakan perluasan dari sampling ganda, dimana diperlukan lebih dari dua lot untuk memvonis suatu lot. Pembuatan kurva KO merupakan perluasan langsung dari kurva KO sampling ganda. Juga dimungkinkan untuk membuat kurva ASN. Keunggulan: sampel yang dibutuhkan pada tiaptiap-tiap tahap biasanya lebih kecil daripada jumlah sampel yang dibutuhkan pada sampling tunggal maupun sampling ganda.
Contoh: suatu sampling majemuk sebanyak lima tahap Ukuran sampel kumulatif 20
Bilangan penerimaan 0
Bilangan penolakan 3
40
1
4
60
3
5
80
5
7
100
8
9
Penjelasan:
Jika, setelah selesainya sampling pada tahapan tertentu, banyaknya item cacat adalah kurang dari atau sama dengan besarnya bilangan penerimaan, maka lot diterima. Jika, pada tahapan sampling tertentu, banyaknya item cacat adalah sama dengan lebih dari bilangan penolakan, maka lot ditolak. Jika keduanya tidak terpenuhi, maka dilakukan sampling tahapan berikutnya. Prosedur sampling majemuk diteruskan hingga sampel kelima diambil, pada tahapan mana dibuat keputusan tentang disposisi lot.