PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN PISANG (Musa paradisiaca L.) SECARA KULTUR TEKNIS DAN HAYATI
MIFTAHUL HUDA
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
ABSTRAK MIFTAHUL HUDA. Pengendalian Layu Fusarium pada Tanaman Pisang (Musa paradisiaca L.) secara Kultur Teknis dan Hayati. Dibimbing oleh MEITY SURADJI SINAGA. Layu fusarium merupakan penyakit penting pada berbagai jenis pisang dan salah satu penyakit yang sangat umum yang menyebabkan kehancuran pada tanaman pisang di daerah tropis maupun subtropis. Layu fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp. cubense (FOC). Sebagai cendawan yang bersifat penghuni, penyerbu, tular tanah dan penyebab layu yang berkolonisasi di pembuluh xylem, FOC memerlukan berpenetrasi melalui akar tanaman inang, sehingga dalam pengendaliannya perlu diusahakan memberikan perlindungan maupun induksi sistem ketahanan inang pada sistem perakaran. Pengendalian hayati patogen dengan agens antagonis yang diintegrasikan dengan pengendalian kultur teknis sebagai salah satu alternatif pengendalian diharapkan efektif dalam menekan patogen FOC di lapangan melalui perlindungan dan induksi ketahanan tanaman. Tujuan dari studi ini ialah menganalisis keefektifan kombinasi perlakuan kultur teknis solarisasi tanah dan kultur jaringan dengan beberapa agens hayati: Gliocladium fimbriatum, fesikula mikoriza arbuskula (FMA), dan plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) untuk pengendalian layu Fusarium pada tanaman pisang di lapangan. Pengamatan terhadap kejadian penyakit, laju tinggi tanaman dan lingkar batang, dilakukan setiap dua minggu sekali hingga 45 minggu setelah tanam serta presentase asosiasi mikoriza pada akhir pengamatan. Kejadian penyakit di lapangan diamati secara visual terhadap gejala penyakit seperti daun tua berwarna kuning cerah dimulai dari bagian tepinya kemudian keseluruhan daun menguning dan layu, patah pada pangkal tangkai daun, pecahnya batang (pseudostem) di bagian permukaan atas tanah, kelayuan tanaman dan kematian tanaman. Gejala internal menunjukkan adanya bercak hitam hingga kemerahan atau busuknya batang (pseudostem) jika di belah secara melintang maupun membujur dan busuknya bagian bonggol tanaman. Dari hasil analisis statistika diketahui bahwa penggunaan bibit pisang asal kultur jaringan secara tunggal dapat menekan kejadian penyakit layu Fusarium di lapangan dibanding dengan penggunaan bibit asal anakan. Asosiasi mikoriza tertinggi terjadi pada akar dengan perlakuan FMA dan kombinasi antara bibit asal kultur jaringan dengan FMA. Namun demikian, perlakuan tunggal FMA maupun kombinasi antara bibit hasil kultur jaringan dengan FMA tidak menunjukkan penekanan terhadap kejadian penyakit layu Fusarium dan laju lingkar batang/ tinggi tanaman di lapangan. Penggunaan bibit asal kultur jaringan yang dikombinasikan dengan PGPR dapat meningkatkan laju lingkar batang tanaman. Pada taraf α=10%, kombinasi perlakuan bibit asal kultur jaringan dengan Gliocladium fimbriatum fungi mikoriza arbuskula (FMA) dan solarisasi tanah atau dengan plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) dan solarisasi tanah merupakan strategi pengendalian yang paling baik dalam menekan kejadian penyakit layu Fusarium di lapangan.
PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN PISANG (Musa paradisiaca L.) SECARA KULTUR TEKNIS DAN HAYATI
MIFTAHUL HUDA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
Judul
: Pengendalian Layu Fusarium pada Tanaman Pisang (Musa paradisiaca L.) secara Kultur Teknis dan Hayati
Nama
: Miftahul Huda
NIM
: A34052093
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Meity Suradji Sinaga, M.Sc. NIP. 19501125 1976 03 2 002
Mengetahui, Ketua Departemen Proteksi Tanaman
Dr. Ir. Dadang, M.Sc. NIP. 19640204 1990 02 1 002
Tanggal Lulus:
RIWAYAT HIDUP Penulis diahirkan di Banjarnegara, Jawa Tengah pada tanggal 6 November 1985 dari bpk. Moh. Sodik dan ibu Sutariyah. Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Pendidikan formal yang pernah penulis tempuh yaitu, Madrasah Aliyah Negeri 2 Banjarnegara selesai tahun 2005. Pada tahun yang sama, penulis masuk ke Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB), tingkat pertama di Tempat Persiapan Bersama (TPB), tingkat kedua di Departemen Proteksi Tanaman, Faperta, IPB. Selama menjadi mahasiswa di Departemen Proteksi Tanaman penulis aktif sebagai pengurus organisasi himpunan mahasiswa proteksi tanaman (HIMASITA) pada divisi Pengembangan Sumberdaya Manusia (PSDM) (2006-2008), anggota Entomologi-club (20082009), ketua Organic Farming-club Himasita 2007-2009, kepala divisi rumah tangga Mushala AN-Naml Departemen Proteksi Tanaman pada periode 20062007, sebagai asisten praktikum mata kuliah Hama dan Penyakit Benih (2008), dan Ilmu Penyakit Tumbuhan Dasar (2009), magang di Laboratorium Mikologi Departemen Proteksi Tanaman-FAPERTA IPB, membantu beberapa proyek dosen serta penulis juga pernah menjadi partisipan pada Danamon Young Leaders Award yang diselenggarakan oleh bank Danamon (2009).
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat, dan hidayah-NYA sehingga penulis dengan segala keterbatasannya dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar. Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada “Kedua Orang Tua” tercinta yang selalu mengharapkan agar penulis menjadi yang terbaik, selalu memberikan doa, nasihat, dan semangat yang tiada hentinya. Terimakasih penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Meity Suradji Sinaga, M.Sc. sebagai dosen pembimbing skripsi yang selalu membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses magang penelitian yang telah penulis jalankan, Ir. Dhamayanti Adidharma Ph.D. selaku dosen penguji tamu yang telah berkenan memberikan saran perbaikan skripsi kepada penulis, Dr. Ir. Giyanto M.Si. sebagai dosen pembimbing akademik yang telah memberikan nasihat dan bimbingannya selama penulis menempuh studi di Departemen Proteksi Tanaman IPB dan kepada Dr. Ir. Bonny P.W. Soekarno, MS. yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan pelajaran dalam berorganisasi. Penulis ucapkan terimakasih kepada Nurochman dan M. Yusro selaku kakak penulis yang tiada hentinya memberikan semangat serta adik penulis Sri Rahayu semoga semua menjadi yang terbaik. Penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih dan rasa simpatik kepada keluarga besar “Gold Generation” DPT 42, rekan-rekan Organic Farming-club 2007/2010 dan khususnya kepada Septripa S, Sp. dan Hardiyanto, Sp. yang selalu memberikan semangat dan bantuan selama menjalankan penelitian ini. Penulis masih menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan penelitian di bidang proteksi tanaman atau yang lainnya. Bogor, 20 Januari 2010 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
ix
PENDAHULUAN ..................................................................................
1
Latar Belakang ...............................................................................
1
Tujuan Penelitian .............................................................................
5
Manfaat Penelitian ..........................................................................
5
TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................
6
Deskripsi Fusarium oxysporum f.sp. cubense (FOC) .....................
6
Gejala Penyakit ...............................................................................
7
Ras dan Persebaran Fusarium oxysporum f.sp. cubense ............... .
8
Pengendalian Layu Fusarium ........................................... ..............
9
Pengendalian Hayati ........................................... ............................
9
Gliocladium fimbriatum ................................................. .......
10
Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) ................ ........................
10
Plant Growth Promoting Rhizaobacteria (PGPR) ................
11
Solarisasi Tanah .....................................................................
12
Kultur Jaringan ......................................................................
13
BAHAN DAN METODE ........................................................................
15
Waktu dan Tempat...........................................................................
15
Bahan ..............................................................................................
15
Metode ............................................................................................
15
Penyiapan Lahan Percobaan ................................................
15
Perlakuan Agens Biokontrol .................................................
15
Rancangan Percobaan ...........................................................
15
Rancangan Perlakuan ............................................................
15
Pengamatan Kejadian Penyakit dan Karakter Agronomi ......
15
Pengamatan Persentase Asosiasi Mikoriza ...........................
16
Pengamatan Keragaman dan Kelimpahan Cendawan Tanah Rhizofer ......................................................................
17
Pengamatan Kejadian Penyakit dan Karakter Agronomi ..............................................................................
15
Pengamatan Persentase Infeksi Mikoriza ..............................
16
Pengamatan Keragaman dan Kelimpahan Cendawan Tanah Rhizosfer .....................................................................
17
Analisis Data ........................................................................
18
HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................
19
Kondisi Umum ..............................................................................
19
Gejala Penyakit layu Fusarium ......................................................
19
Pengaruh Masing-Masing Perlakuan Terhadap Respon Tanaman ...........................................................
20
Pengaruh Perlakuan Bibit terhadap Persentase Kejadian Penyakit Layu Fusarium ...............................................
20
Pengaruh Perlakuan Tunggal Agens Antagonis .............................
23
Interaksi Bibit Tanaman dengan Agens Antagonis Terhadap Persentase Asosiasi mikoriza ........................................
24
Interaksi Perlakuan Bibit, Agens Antagonis dan Kultur Teknis terhadap Kejadian Penyakit ...................................
25
Pengaruh Kombinasi Bibit dengan Agens Antagonis terhadap Karakter Agronomi Tanaman Pisang...............................
27
Analisis Mikroba Tanah ................................................................
27
Interaksi Lingkungan Terhadap Agens Antagonis dan Kejadian Penyakit
........................................................................
28
KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................
32
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................
33
LAMPIRAN ............................................................................................
37
DAFTAR TABEL
No.
Halaman Teks
1.
Kombinasi perlakuan bibit pisang, agens antagonis dan teknis budidaya ..................................................................................... ….
2.
15
Sidik ragam perlakuan bibit (B), agens antagonis (A), dan teknik budidaya (S), terhadap persentase kejadian penyakit (KjP), laju tinggi tanaman (TT), lingkar batang (LB), dan asosiasi FAM di lapangan .... ….
20
3.
Pengaruh perlakuan bibit terhadap kejadian penyakit di lapangan ........…
21
4.
Pengaruh kombinasi perlakuan bibit, agens antagonis dan kultur teknis terhadap periode laten kejadian penyakit ....................................…
5.
Pengaruh perlakuan tunggal agens antagonis terhadap persentase asosiasi mikoriza .................................................................................... ….
5.
23
Interaksi perlakuan bibit dengan agens antagonis terhadap persentase asosiasi FMA.......................................................................................... .…
6.
21
24
Pengaruh kombinasi bibit dngan agens antagonis terhadap karakter agronomis tanaman pisang . ................................................................. …….
27
DAFTAR GAMBAR
No.
Halaman Teks
1.
Persentase kejadian penyakit (KjP) pada masing-masing kombinasi perlakuan .................................................................... ….
2.
3.
22
Rata-rata persentase kejadian penyakit tiap bulan setelah pengamatan (BST).... .................................................................... ….
8
Kecendrungan keadaan lingkungan pada bulan pengamatan ...... …
9